kajian kinerja dan perspektif usaha pakaian jadi (kasus ... · results for garment printing jaya...

86
KAJIAN KINERJA DAN PERSPEKTIF USAHA PAKAIAN JADI (KASUS JAYA PRINTING GARMENT, JAKARTA) R. DEDDY HERMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: nguyenminh

Post on 12-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

KAJIAN KINERJA DAN

PERSPEKTIF USAHA PAKAIAN JADI

(KASUS JAYA PRINTING GARMENT, JAKARTA)

R. DEDDY HERMAWAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa Tugas

Akhir yang berjudul : Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus

Jaya Printing Garment, Jakarta) merupakan hasil karya sendiri di bawah arahan

dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

pada program sejenis di perguruan tinggi lain serta belum pernah dipublikasikan.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah dicantumkan dalam teks dan dalam Daftar

Pustaka di bagian akhir ini.

Bogor, Juli 2011

R. Deddy Hermawan

F352060055

Page 3: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

ABSTRACT

R. DEDDY HERMAWAN. Performance Assessment and Business Perspectives

Garment (Case Study at Jaya Printing Garment, Jakarta). Under the Guidance

MUHAMMAD SYAMSUN As Chairman and BUDI PURWANTO as Member.

The economic crisis that occurred in late 2007 caused by the subprime

mortgage crisis that occurred in America, impact on industry in Indonesia. One of

the industries that experienced heavy pressure is textiles and textile products. Jaya

Printing Garment Company, Jakarta as one of the companies engaged in the

apparel, survived until the present. Armed with the experience of 1997, these

companies continue to produce to meet the needs of the domestic market and

business development, by selling apparel products imported from China.

The purpose of this study were (1) Identify, analyze and evaluate the position and

the company's current condition, (2) Know the company's financial performance,

and (3) Identify the developments, enterprise, and develop appropriate of

marketing strategies in winning the business competition. This study uses

descriptive and analytical methods that are case studies. Processing and data

analysis using the method of calculation of financial ratios, such as liquidity

ratios, leverage, coverage, activity and profitability ratios. To formulate strategies

for using the matrix IFE, EFE, IE, and SWOT. The results of the identification of

factors internal strategy, labor-owned company is a major strength and its main

weakness is the promotion and sales force, value obtained for 2.889 IFE and EFE

values of 2.511, where the position of the company lies in the cell V. Market

penetration and product development is an alternative strategy that can be applied.

Demonstrate the company's financial performance, Liquidity Ratio - CR of 9.26x

and 4.2x for QR indicate company's current debt can still covered by current

assets. While the EBITDA Coverage Ratio/Debt amounting to 117.36%,

decreased due to the increased HPP. Profitability ratio decreased to 7.19% due to

increased HPP so companies have to lower profit margins in order to compete,

this is reflected in the decline in the company to 9.87% ROE. Sales growth rose to

Rp 1.75% due to increased demand from existing customers. Overall financial

condition of the company in 2010 showed a positive value. SWOT Analysis

Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a

combination of (a) The S-O Strategy, namely Maintain relationships with

customers and suppliers, maintain product quality, (b) W-O Strategies:

Maximizing the capacity of their existing production, increase in promotional

activities (c) S-T Strategy: Increase creativity in creating new product designs,

Providing competitive rates, (d) W-T Strategies Provides ease of payment for

customers who have good payment history.

Keywords : alternatif strategic, business perspective, garment

Page 4: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

RINGKASAN

R. DEDDY HERMAWAN. Kajian Pemasaran Usaha Pakaian Jadi (Kasus Jaya

Printing Garment, Jakarta). Di bawah bimbingan MUHAMMAD SYAMSUN dan

BUDI PURWANTO.

Krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 2007 yang diakibatkan oleh

subprime mortgage yang terjadi di Amerika, berimbas terhadap perindustrian

yang ada di Indonesia. Salah satu industri yang mengalami tekanan cukup berat

adalah industri tekstil dan produk tekstil. Dengan penurunan kemampuan daya

beli masyarakat, maka turun pula demand terhadap produk tekstil tersebut.

Negara-negara EU, USA dan Jepang sebagai pasar utama produk negara, yang

juga terkena imbas krisis menurunkan permintaan tekstilnya dari Indonesia. Dari

hal tersebut banyak perusahaan tekstil di Indonesia yang gulung tikar.

Perusahaan Jaya Printing Garment, Jakarta sebagai salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang pakaian jadi, mampu bertahan sampai saat sekarang.

Dengan berbekal pengalaman dari tahun 1997, perusahaan ini terus berproduksi

untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan pengembangan usahanya, dengan

menjual produk import pakaian jadi dari China.

Tujuan dari kajian ini adalah (1) Melakukan identifikasi, analisa dan

evaluasi posisi dan kondisi perusahaan saat ini; (2) Mengetahui kinerja keuangan

perusahaan; dan (3) Mengidentifikasi perkembangan perkembangan perusahaan,

serta menyusun strategi pamasaran yang tepat dalam memenangkan persaingan

usaha.

Kajian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik yang bersifat studi

kasus. Data yang telah terkumpul kemudian dideskripsikan sebagaimana adanya

untuk menjelaskan keadaan perusahaan. Pengolahan dan analisis data

menggunakan metode kuantitatif yang terutama bertujuan melihat kelayakan

usaha dari investasi yang telah dilakukan. Analisis ini dilakukan dengan

menggunakan metode perhitungan rasio keuangan, seperti rasio likuiditas,

leverage, coverage, aktivitas, dan rasio rentabilitas. Sementara untuk

mengevaluasi kondisi lingkungan perusahaan serta merumuskan strategi

menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana alat analisa yang digunakan,

yaitu matriks IFE, EFE, IE dan SWOT untuk menentukan alternatif strateginya.

Hasil dari identifikasi faktor strategi internal, tenaga kerja yang dimiliki

merupakan kekuatan utama perusahaan dan kelemahan utamanya adalah promosi

dan tenaga pemasaran, Nilai IFE yang diperoleh sebesar 2,889 dan nilai EFE

sebesar 2,511, dimana posisi perusahaan terletak pada sel V. Penetrasi pasar dan

pengembangan produk merupakan alternatif strategi yang dapat diterapkan.

Dalam Kinerja Keuangan dengan menggunakan Rasio yang umum

dilakukan, Rasio Likiditas – CR sebesar 9.26x maupun QR sebesar 4.2x

menunjukkan hutang lancar perusahaan masih dapat dicover oleh asset lancer.

Sedangkan Rasio Coverage EBITDA/DEBT sebesar 117,36%, menurun karena

meningkatnya HPP. Rasio Profitabilitas menurun menjadi 7,19% dikarenakan

HPP meningkat sehingga perusahaan harus menurunkan profit marginnya supaya

bisa bersaing, dan ini tercermin dari turunnya ROE perusahaan menjadi 9.87%.

Pertumbuhan Penjualan meningkat menjadi sebesar 1.75% dikarenakan adanya

peningkatan permintaan dari pelanggan existing. Secara keseluruhan kondisi

keuangan perusahaan 2010 menunjukkan nilai yang positif.

Page 5: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Hasil Analisa SWOT untuk Jaya Printing Garment didapat alternative yang

dapat diterapkan, merupakan kombinasi dari (a) Strategi S-O, yaitu Menjaga

hubungan dengan pelanggan dan pemasok, Menjaga kualitas produk; (b) Strategi

W-O : Memaksimalkan kapasitas produksi yang masing ada, Peningkatan

kegiatan promosi; (c) Strategi S-T : Meningkatkan kreativitas dalam menciptakan

desain produk yang baru, Memberikan harga yang bersaing; (d) Strategi W-T

Memberikan kemudahan pembayaran bagi pelanggan yang mempunyai sejarah

pembayaran yang baik.

Page 6: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2011

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk

kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan

laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan

tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya

Tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

KAJIAN KINERJA DAN

PERSPEKTIF USAHA PAKAIAN JADI

(KASUS JAYA PRINTING GARMENT, JAKARTA)

R. DEDDY HERMAWAN

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesional pada

Program Studi Industri Kecil Menengah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 8: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Judul Tugas Akhir : Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus

Jaya Printing Garment, Jakarta)

Nama Mahasiswa : R. Deddy Hermawan

Nomor Pokok : F352060055

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr.Ir. Muhammad Syamsun, MSc Ir. Budi Purwanto, ME

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Industri Kecil Menengah

Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA Dr.Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr

Tanggal Ujian : 30 Juli 2011 Tanggal Lulus :

Page 9: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul : Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus Jaya

Printing Garment, Jakarta). Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar magister profesional dalam program Magister

Profesional Industri Kecil Menengah pada Program Pascasarjana Institut

Pertanian Bogor.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak

bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.Ir. Muhammad

Syamsun, MSc selaku pembimbing utama dan Ir. Budi Purwanto, ME selaku

pembimbing kedua yang telah memberikan banyak pengetahuan dan bimbingan

yang sangat bermanfaat bagi penyusunan Tugas Akhir ini. Kepada Prof.Dr.Ir.

Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku dosen penguji, terima kasih banyak atas

masukannya untuk dapat memperbaiki Tugas Akhir ini. Ungkapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada bapak, ibu, istri, anak serta seluruh keluarga dan

teman-teman atas segala doa, dan dukungannya.

Semoga Tugas Akhir ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi

dunia industri kecil pada umumnya dan industri garment pada khususnya. Saran

dan kritik atas Tugas Akhir ini diharapkan, agar menjadi lebih sempurna serta

memberikan manfaat bai pihak-pihak yang berkepentngan.

Jakarta, Juli 2011

Penulis

Page 10: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 9 April 1973 sebagai anak

keempat dari lima bersaudara, pasangan Bapak Rukito Baheramsyah dan Ibu Edah

Djubaedah. Pada Tahun 2006 penulis menikah dengan Cahyo Ayu Setiyowati dan

sekarang telah dikaruniai seorang putri yang bernama Alisha Anandya Hermawan.

Penulis diterima di Universitas Pasundan dengan program Sarjana (S1)

pada tahun 1991 di Jurusan Ekonomi Manajemen dan selesai pada tahun 1996.

Penulis bekerja di PT BNI (Persero) Tbk. Mulai tahun 1997 memulai karir sebagai

tenaga frontliner di BNI Cab Kuningan Jawa Barat sampai tahun 2000. Setelah

bergabung dengan Divisi Tresuri tahun 2000, penulis berkesempatan untuk

menjadi Home Staff di BNI cabang New York selama 3 tahun. Sekarang penulis

di tempatkan di Medan sebagai Manager di Treasury Regional Area (TRA)

Medan. Penulis masuk kuliah di Program Studi Magister Profesional Industri

(MPI) IPB pada tahun 2006 sebagai Angkatan VIII. Sebagai tugas akhir di

program Pascasarjana, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Kajian

Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus Jaya Printing Garment,

Jakarta)” dibawah bimbingan Dr.Ir. Muhammad Syamsun, MSc dan Ir. Budi

Purwanto, ME.

Page 11: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .......................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 2

C. Tujuan ........................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Garment .............................................................. 4

B. Balance Score Card .......................................................... 5

C. Strategi Pemasaran ........................................................... 9

D. Matriks SWOT ................................................................. 12

E. Kinerja Keuangan ............................................................ 13

III. METODE KAJIAN

A. Lokasi dan Waktu ........................................................... 15

B. Metode Kerja ................................................................. 15

C. Aspek Kajian ................................................................ 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 25

B. Hal yang Dikaji ............................................................... 26

C. Analisis Kelayakan Usaha ...................................... 45

D. Perumusan Strategi ................................................. 46

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 49

B. Saran ........................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................. 52

Page 12: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Model Matriks IFE dan EFE ......................................................... 17

2. Penilaian bobot faktor strategis internal/eksternal perusahaan …. 19

3. Jumlah mesin dan kapasitas produksi …………...……………… 28

4. Kinerja keuangan perusahaan …………………………………… 30

5. Realisasi omset perusahaan tahun 2008-2010 (juta Rp) ………… 35

6. Matriks IFE Jaya Printing Garment ....…………………….…….. 42

7. Matriks EFE Jaya Printing Garment ……………………….……. 43

8. Matriks SWOT Jaya Printing Garment …………………….……. 45

Page 13: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Matriks Internal Eksternal .......………………………………….. 19

2. Matriks SWOT …………………………………………….……. 20

3. Tahapan proses pra produksi …………………………….……… 27

4. Tahapan proses produksi ………………………….…….………. 28

5. Sistem distribusi produk Jaya Printing Garment ….……….……. 33

6. Matriks IE Jaya Printing Garment ….……….…………………... 44

Page 14: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor

strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta ..... 53

2. Kuesioner untuk penilaian pengembangan produk ……………… 59

3. Perhitungan bobot faktor strategi internal …………...................... 69

4. Perhitungan bobot faktor strategi eksternal ………….…............... 70

5. Rekap bobot faktor strategi internal dan eksternal .….…............... 71

6. Rekapitulasi perhitungan rating faktor strategi internal dan

eksternal …………..……………………….….............................. 72

7. Perhitungan matriks IFE dan EFE …………….............................. 73

Page 15: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis global telah membawa dampak negatifpada perekonomian dunia

termasuk Indonesia.Imbas krisis di Indonesia mulai terasa terutama menjelang akhir

2008. Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai dengan Triwulan

III 2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada Triwulan IV

tahun 2008. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia pun turut

merasakan akibatnya. Melemahnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat

(AS), Uni Eropa (UE), dan Jepang, telah menurunkan daya beli masyarakatnya

dan sebagai akibatnya permintaan untuk TPT pun mengalami penurunan. Padahal

AS, UE, dan Jepang adalah pasar ekspor utama produk TPT dunia termasuk dari

Indonesia.

Selain itu, sejak di berlakukannya pasar bebas Asean dan Cina, cukup

banyak menganggu kinerja industri dalam negeri khususnya Garment. Industri

garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapan

pakaian. Yang dimaksud dengan pakaian jadi adalah segala macam pakaian dari

bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi. Bahan bakunya adalah

kain tenun atau kain rajutan dan produknya antara lain berupa kemeja (shirts),

blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-shirts, polo shirt, dan sportswear), pakaian

dalam (underwear) dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan

perlengkapan pakaian meliputi kaus kaki, sarung tangan, syal, selendang,

kerudung, cadar, saputangan, dasi dan sebagainya.

Ditengah kondisi perekonomian Indonesia tersebut, masih terdapat

perusahaan yang mampu bertahan, diantaranya adalah industri Jaya Printing

Garment yang dirintis sejak tahun 1997. Perusahaan ini bergerak dalam industri

pengolahan dengan sub sektor industri pakaian jadi, kecuali bahan berbulu. Jenis

produk yang dihasilkan antara lain baju tidur dewasa dan anak-anak, kaos

oblong, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan ditujukan untuk pasar menengah ke

bawah dan dijual secara grosir ke pelanggan melalui agen. Sejak pertengahan

tahun 2010, perusahaan telah melakukan ekspansi usaha di bidang perdagangan

pakaian yang diimpor dari China Usaha tersebut telah berjalan sejak pertengahan

tahun 2010 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik.

Page 16: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

2

Perkembangan dunia usaha tekstil dan produk tekstil pada beberapa tahun

belakangan ini berkembang dengan pesat sebagai akibat dukungan

perkembangan teknologi yang memungkinkan pembuatan produk dengan biaya

rendah dan mutu yang tinggi. Sebagai konsekuensinya persaingan untuk

memperebutkan pangsa pasar yang ada menjadi semakin ketat. Persaingan itu

menjadi semakin menarik seiring dengan meningkatnya perekonomian yang

berdampak pada meningkatnya permintaan. Berbagai perkembangan diatas hanya

dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi suatu perusahaan maupun negara

apabila strategi pemasaran yang ditempuh sudah tepat.

Beberapa faktor perlu mendapat perhatian dalam upaya pengembangan

usaha, di antaranya adalah produk yang terjamin mutunya, harga kompetitif, serta

keberlangsungan produksi. Faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam

rangka pengembangan produk adalah peningkatan teknologi, rekayasa proses,

serta rancang bangun alat yang tepat guna, yang ditunjang secara kuat dengan

penelitian dan pengembangan terapan (David, 2006). Oleh karena itu perlu

adanya perencanaan dan penyusunan strategi untuk mengembangkan hasil

produksi. Dibutuhkan penerapan prinsip-prinsip manajemen strategik, terutama

pemasaran dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Penerapan strategi

pemasaran yang tepat sangat menunjang keberhasilan suatu produk di pasar.

Strategi dapat dikatakan sebagai cara atau taktik bersaing, karena salah satu

tujuannya adalah untuk memenangkan persaingan, di samping sebagai usaha

untuk menembus pasar bagi produk baru.

Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan

turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun

departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan

demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang punggung

bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak lagi dipandang

sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang bahwa pemasaran

merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.

Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk mempengaruhi sifat

dan jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh

perusahaan. Dapat disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah

Page 17: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

3

manajemen permintaan atas produk-produk perusahaan, karena semua kegiatan

pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian

disenangi pasar. Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan

upaya-upaya sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa

memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai

sebelum suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah

produk sampai di tangan konsumen.

Sebagai industri yang memiliki posisi penting di perekonomian Indonesia

namun menghadapi permasalahan yang berat, maka dipandang sangat penting

untuk melakukan kajian yang komprehensif bagi industri garment ini untuk

mengetahui prospeknya di masa mendatang.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun

perumusan masalah berikut:

1. Bagaimana posisi dan kondisi perusahaan saat ini ?

2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan ?

2. Bagaimana perkembangan perusahaan serta strategi pemasaran usaha apa yang

harus dilakukan perusahaan?

C. Tujuan

Tujuan dari kajian ini adalah :

1. Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi posisi dan kondisi perusahaan

saat ini

2. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan.

3. Mengidentifikasi perkembangan perkembangan perusahaan, serta menyusun

strategi pamasaran yang tepat dalam memenangkan persaingan usaha.

Page 18: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Garment

Industri garmen adalah industri tekstil dan produk tekstil (TPT),

bisnisyang global, yang akan terus eksis, dinamis dan berkembang. Karena di

dalambisnis ini berhubungan dengan cara mengekspresikan diri, emosi dan

identitas seseorang, yang akan sangat dipengaruhi oleh budaya dan kehidupan

sosialnya dalam masyarakat. Dalam industri ini akan sangat banyak melibatkan

pekerja dengan berbagai macam talenta dan kemampuan agar produk yang dibuat

sesuai dengan keinginan konsumen (ILO, 2006). Dalam hal ini Biro Pusat

Statistik membagi jenis usaha berdasarkan besarnya jumlah pekerja, yaitu

(Adiningsih, 2004): Kerajinan rumah tangga, dengan jumlah pekerja kurang dari

3 orang. Usaha kecil, dengan jumlah pekerja sebanyak 5-9 orang.Usaha

menengah, dengan jumlah pekerja sebanyak 20-99 orang. Usaha besar, dengan

jumlah pekerja lebih dari 100 orang.

Industri garmen sekarang ini sudah sangat jauh berkembang, sehingga

menyebabkan timbulnya persaingan bebas. Para pelaku pasar sedang berlomba-

lomba untuk menciptakan desain dan produk baru. Dengan adanya persaingan

yang global maka akan sangat berdampak pada industri yang ada di dalam negeri,

karena banyaknya produk dari luar negeri sudah menguasai pasar. Industri

garmen berkembang pesat pada negara-negara di Asia dan pemegang bisnis

garmen terbesar sampai saat ini adalah negara Cina, tercata sudah lebih dari 19

juta orang bekerja pada industri tekstil dan industri pakaian,yang mana semua

pekerjanya 70% didominasi oleh wanita (ILO, 2006). Produk-produk dari Cina

yang sekarang sudah menguasai sebagian besar pasar di Indonesia.Selain inovasi

yang terus berkembang, faktor utama yang menunjang adalah harga yang murah.

Pengembangan industri garmen merupakan salah satu bagian dariprioritas

pengembangan 10 kluster. Industri garmen menjadi salah satu industri yang

mempunyai peran strategis tidak saja karena kontribusinya terhadap perolehan

devisa tetapi juga dalam penyerapan terhadap tenaga kerja karena produk yang

demikian beragamdari hulu ke hilir, mulai dari bahan baku sampai barang

konsumsi. Karena itu, Indonesia mempunyai sumber yang potensial untuk

Page 19: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

5

pengembangan klaster industri garmen, sebab Indonesia memiliki sumber daya

alam petrokimia sebagai bahan baku industri ini.

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai potensi penyediaan

bahan baku yang cukup besar bagi industri garmen, baik berupa kayu

maupunnonkayu seperti limbah pertanian, bambu dan sumber serat lainnya.

Indonesia dewasa ini memiliki potensi produksi bahan baku industri garmen yang

cukupbesar, yaitu serat sintetis sebesar 1.408.700 ton/tahun, benang 1.920.258

ton/tahundan kain 1.312.106 ton/tahun (Indonesia, Departemen Perindustrian,

2005). Impor garmen di pasar dunia diperkirakan meningkat rata-rata 4%

pertahun, namun kemampuan Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar relatif

kecil. Hal itu terlihat dari kenyataan bahwa dengan peningkatan ekspor garmen

dunia tahun 2003 ke tahun 2004 sebesar US$ 614 juta, namun pangsa pasar

produk TPT Indonesia relatif tetap. Tujuan utama ekspor garmen Indonesia pun

relatif tetap, yaitu ke Amerika Serikat, Eropa dan Jepang (Indonesia, Departemen

Perindustrian, 2005).

Selain kondisi aktual di atas, industri garmen nasional juga dipengaruhi

oleh perilaku pasar (konsumen dan buyer di pasar dunia) yang antara lain

tercermin dari trend permintaan yang cepat berubah, konsumen makin sensitif

terhadap harga (persaingan harga yang semakin ketat), semakin pendeknya

waktupemesanan (lead time), dan perilaku konsumen yang makin sulit

diramalkan.

B. Balance Score Card

BSC merupakan konsep yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan

David P. Norton pada tahun 1992. Konsep BSC pada dasarnya merupakan

konsep manajemen dan dalam implementasinya difokuskan pada pengukuran

kinerja organisasi atau perusahaan dengan pendekatan keseimbangan (balance).

Pendekatan secara seimbang tersebut dilakukan dengan mengukur kinerja

berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses

bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan (Nawawi,

2006).

Page 20: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

6

Kebanyakan perhatian organisasi hanya bertumpu pada kepentingan

pemilik modal, sehingga hanya perspektif keuangan yang digunakan untuk

mengukur kinerja manajemen dan mengabaikan kinerja aspek non-keuangan

lainnya. Dalam lingkungan persaingan yang kian turbulen, proses pengambilan

keputusan manajemen perlu didukung dengan sistem tolok ukur kinerja integratif,

dimana secara internal konsisten dengan visi, misi dan strategi perusahaan

disertai umpan balik yang semakin cepat, serempak dan simultan.

BSC merupakan sarana pengukuran kinerja yang melintasi empat perspektif

yang seimbang dan terkait secara klausal dari hilir ke hulu. Aspek-aspek yang

diukur dalam BSC (Yuwono dkk, 2007) adalah :

1. Perspektif keuangan, yaitu mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

kehidupan bisnis, yaitu growth, sustain dan harvest. Tiap tahapan memiliki

sasaran berbeda, sehingga penekanan pengukurannya berbeda pula. Growth

(tahap pertumbuhan) dimana pada umumnya perusahaan masih beroperasi

dengan arus kas yang negatif dengan tingkat pengembalian modal rendah.

Tolok ukur yang cocok dalam tahap ini, misalnya ada atau tidaknya tingkat

pertumbuhan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.

Sustain adalah tahap dimana perusahaan masih melakukan investasi dan

reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian yang baik, sehingga

tolok ukur keuangan diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas

investasi yang dilakukan. Harvest adalah tahap dimana sudah tidak ada lagi

investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan kemampuan baru,

kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Sasaran

utamanya adalah keuangan, sehingga sebagai tolok ukur adalah

memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.

2. Perspektif pelanggan, dimana perspektif ini merupakan leading indicator,

sehingga kinerja yang buruk dari perspektif ini akan menurunkan jumlah

pelanggan/nasabah di masa depan, meskipun saat ini kinerja keuangan

terlihat baik. Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran,

yaitu:

a. Customer Core Measurement yang memiliki beberapa komponen

pengukuran :

Page 21: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

7

1) Markets share yang meliputi : jumlah pelanggan, jumlah penjualan

dan volume unit penjualan.

2) Customer retention : mengukur tingkat dimana perusahaan dapat

mempertahankan hubungan dengan konsumen.

3) Customer acquisition : mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis

mampu menarik pelanggan baru

4) Customer satisfaction : menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait

dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition.

5) Customer profitability : mengukur laba bersih dari seorang pelanggan

atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk

mendukung pelanggan tersebut.

b. Customer Value Proposition menggambarkan pemicu kinerja yang

didasarkan pada atribut :

1) Product/service attributes : meliputi produk atau jasa, harga dan

kualitas. Perusahaan harus mengidentifikasi apa yang diinginkan

pelanggan atas produk yang ditawarkan, selanjutnya pengukuran

kinerja ditetapkan berdasarkan hal tersebut.

2) Customer relationship : menyangkut perasaan pelanggan terhadap

proses pembelian produk yang ditawarkan. Konsumen biasanya

menganggap penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu sebagai

faktor yang penting bagi kepuasannya.

3) Image and reputation : menggambarkan faktor-faktor yang menarik

konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun citra

dan reputasi dapat dilakukan melakukan iklan dan menjaga kualitas

seperti dijanjikan

3. Perspektif proses bisnis internal. Perspektif ini memungkinkan manajer

untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk

atau jasanya sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Pengukuran kinerja dalam

perspektif ini berpedoman pada proses-proses berikut :

a. Proses inovasi, yaitu proses menggali pemahaman tentang kebutuhan

pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang dibutuhkan.

Page 22: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

8

b. Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk

atau jasa. Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi

dikelompokkan pada : waktu, mutu dan biaya.

c. Proses pelayanan purna jual merupakan jasa pelayanan pada pelanggan

setelah penjualan produk atau jasa dilakukan. Perusahaan dapat

mengukur, apakah upayanya dalam pelayanan purna jual telah memenuhi

harapan pelanggan.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Termasuk dalam perspektif ini

adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan

perbaikan individu dan organisasi. Dalam perspektif ini perusahaan

menggunakan tolok ukur :

a. Kemampuan pegawai (Imployee capabilities), yaitu adanya perencanaan

dan upaya implementasi reskilling pegawai, sehingga kecerdasan dan

kreativitas pegawai dapat dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Tolok ukur kemampuan pegawai adalah tingkat kepuasan pegawai,

tingkat perputaran pegawai dan besarnya pendapatan perusahaan per

pegawai.

b. Kemampuan sistem informasi (Information systems capabilities), yaitu

adanya sistem informasi yang memadai, sehingga kebutuhan informasi

seluruh tingkatan pegawai dapat dipenuhi sebaik-baiknya. Adapun tolok

ukurnya adalah tingkat ketersediaan, ketepatan dan waktu untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

c. Motivasi dan pemberdayaan (Motivation and empowerment), yaitu

adanya proses yang berkesinambungan terhadap upaya pemberian

motivasi dan inisiatif kepada karyawan, sehingga perlu dukungan

motivasi yang besar dan pemberdayaan pegawai berupa delegasi

wewenang yang memadai untuk mengambil keputusan. Adapun tolok

ukurnya adalah banyaknya pegawai yang telah mengetahui dan mengerti

tujuan dari perusahaan.

Dengan menelusuri serangkaian aktivitas penciptaan nilai tambah melalui

serangkaian indikator sebab akibat yang penting bagi organisasi dari mulai

aktivitas keuangan, operasional, bisnis, korporasi dan lain-lain, para pengambil

Page 23: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

9

keputusan akan mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kinerja beragam

aktivitas perusahaan, namun tetap dalam satu rangkaian strategi yang saling

terkait satu sama lain.

C. Strategi Pemasaran

Untuk mencapai suatu tujuan dan menciptakan keunggulan bersaing

setiap perusahaan menggunakan strategi yang tepat. Menurut Hamel dan

Prahalad yang dikutip Rangkuti (2005) mengatakan bahwa “Strategi merupakan

tindakan yang bersifat inkremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus,

serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh

para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir

selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang

terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari

kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Menurut David (2006), strategi adalah cara untuk mencapai tujuan-tujuan

jangka panjang. Strategi bisnis berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi,

pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,

likuidasi dan join venture. Penetrasi pasar merupakan suatu strategi untuk

pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang ada saat

ini kepada segmen pasar yang sekarang tanpa mengubah produk (Kotler dan

Amstrong, 2001).

Tujuan akhir dari strategi penetrasi pasar adalah untuk menguasai dan

mempertahankan pangsa terdepan dari pasar total untuk produk baru (Boyd et

al., 2000). Dapat pula diartikan bahwa strategi adalah bakal tindakan yang

menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang

banyak untuk merealisasikannya. Dua peubah yang sangat penting untuk

pelaksanaan strategi adalah segmentasi pasar dan pemosisian produk, kedua hal

tersebut merupakan kontribusi penting bagi manajemen strategis dalam

pemasaran (David, 2004). Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin

dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen

terhadap produk atau jasa (Sumarwan, 2004). Hal lainnya, bargaining power

pelanggan meningkat sedemikian rupa, sehingga industri atau dunia usaha harus

Page 24: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

10

melayaninya, kalau tidak mau tersingkir dari kancah persaingan yang semakin

dahsyat (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 1999).

Menurut Rangkuti (2005), segmentasi pasar merupakan tindakan

mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli/konsumen secara terpisah.

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan

dimasuki, sedangkan positioning merupakan penetapan posisi pasar, yang

bertujuan untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing

produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Menetapkan pasar sasaran

adalah proses mengevaluasi daya tarik dari masing-masing segmen pasar dan

memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki (Kotler dan Amstrong, 2001).

Menurut Buttle (2004), segmen pasar adalah proses memilah-milah pasar

menjadi sub-sub kelompok bersifat kurang lebih homogen yang memungkinkan

diberi proposisi nilai yang berbeda dan pada akhir proses tersebut, perusahaan

dapat menentukan segmen-segmen mana yang ingin dilayaninya. Menurut Kotler

dan Amstrong (2001), segmen pasar adalah suatu kelompok konsumen yang

memberikan respon dengan cara yang sama terhadap serangkaian usaha-usaha

pemasaran tertentu.

Pendekatan umum yang dilakukan oleh produsen dalam mengidentifikasi

segmen utama suatu pasar terdiri dari tiga langkah, yaitu tahap survei adalah

melakukan wawancara terhadap kelompok pengamatan untuk mendapatkan

pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen; Tahap analisis dengan

analisis faktor dan analisis kelompok untuk menghasilkan segmen yang berbeda;

Tahap pembentukan bertujuan membentuk kelompok berdasarkan perbedaan

sikap, perilaku demografis, psikografis dan pola media (Kotler dan Susanto,

1999).

Peubah dalam melakukan segmentasi pasar konsumen, terdiri atas

segmentasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku, sedangkan peubah

dalam melakukan segmentasi pasar bisnis adalah demografis, operasional,

pendekatan pembelian, situasi dan karakteristik pribadi (Purnama, 2002).

Segmentasi yang efektif dapat diukur, besar, dapat diakses, dapat dibedakan dan

dapat diambil tindakan.

Page 25: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

11

Menurut Etzel,dkk dalam Saladin (2004) menyatakan bahwa Marketing is

a total system of business designed to plan, price, promote and distribute want

satiffying product to target markets to achieve organizational objective.

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai

sasaran serta tujuan organisasi”.

Pemasaran menurut Kotler dan Susanto (1999), merupakan proses sosial

dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang

bernilai satu sama lain. Sama halnya dengan Rangkuti (2005), mengatakan

bahwa Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai

faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh

berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan

menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

McLeod Jr dan Schell (2001) mengatakan bahwa pemasaran terdiri dari

kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat

hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui

penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan

gagasan. Proses pemasarannya sendiri menurut Kotler dan Amstrong (2001)

adalah proses menganalisis peluang pemasaran, menyeleksi pasar sasaran,

mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaha pemasaran. Jadi, tugas

pemasaran yang penting adalah meyakinkan sebanyak mungkin calon pelanggan

untuk mengadopsi produk pelopor dengan cepat untuk kemudian menurunkan

biaya unit dan membantun sejumlah besar pelanggan yang setia sebelum para

pesaing masuk ke pasar (Boyd et al., 2000).

Dari semua pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dituju untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial. Sementara itu, strategi pemasaran adalah logika

pemasaran dan berdasarkan itu unit usaha diharapkan mencapai sasaran-sasaran

Page 26: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

12

pemasarannya. Dalam mendesain suatu strategi pemasaran, hal penting yang

dilakukan oleh perusahaan adalah menerapkan konsep segmentation, targeting

dan positioning (STP). Perusahaan perlu memilih pasar sasaran yang akan

dilayani sesuai dengan kemampuannya.

Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau

perilaku konsumen, agar mampu memasarkan produknya dengan baik. Para

pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil

keputusan konsumsi, sehingga pasar dapat merancang strategi pemasaran dengan

lebih baik.

D. Matriks SWOT

Analisis matriks Strenghts, Weaknesses, Opportunities danThreats (SWOT)

merupakan salah satu alat analisis yang dapat menggambarkan secara jelas

keadaan yang dihadapi oleh perusahaan. Rangkuti (2005) menyatakan analisis

SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor yang secara sistematis untuk

merumuskan strategi yang didasarkan pada logika untuk memaksimalkan

kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada dan secara bersamaan mampu

meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul yag berasal dari intern dan

ekstern perusahaan.

Menurut David (2006), teknis perumusan strategi yang digunakan untuk

membantu menganalisa, mengevaluasi dan memilih strategi terdiri dari tiga

tahap, yaitu : (1) tahap mengumpulkan data yang meringkas informasi input

dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi, (2) tahap pencocokan,

berfokus pada strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor

eksternal dan internal, (3) tahap keputusan, merupakan tahap untuk memilih

strategi yang spesifik dan terbaik dari berbagai strategi alternatif yang ada untuk

diimplementasikan.

Alat analisis untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan dengan

menggunakan matriks SWOT, dapat menggambarkan dengan jelas peluang dan

ancaman dari luar yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat set

alternatif strategis, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.

Page 27: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

13

E. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat diukur dengan melakukan analisis laporan

keuangan dalam periode waktu tertentu. Laporan keuangan dimaksudkan untuk

memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Laporan

Keuangan adalah “wakil perusahaan” dalam menjelaskan keuangannya. Dua

jenis laporan keuangan yang paling banyak dipakai adalah Neraca (Balance

Sheet) dan Laporan Rugi/Laba (Income Statementatau Profit and Loss

Statement). Neraca terdiri dari komposisi aktiva sertakomposisi hutang dan

modal. Sedangkan Laporan Rugi/Laba terdiri dari komposisi penjualan, harga

pokok dan biaya-biaya perusahaan dalam periode tertentu (Mulyono, 1994).

Rasio merupakan gambaran hubungan atau perimbangan (mathematical

judgement) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir,

1995). Sedangkan Riyanto (2001) menyatakan bahwa rasio merupakan alat yang

dinyatakan dalam ‘arithmethical term’ yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan dua data, dan jika dihubungkan dengan masalah keuangan maka akan

menjadi data keuangan.

Menurut Jusuf (2008), secara umum jenis-jenis rasio keuangan dapat dibagi

lima golongan, yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan

pertumbuhan. Dari setiap golongan tersebut dapat dijelaskan rasio-rasio yang

terkait di dalamnya.

a. Rasio Likuiditas. Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban

jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek).Rasio

yang termasuk dalam golongan ini adalah current ratio dan quick

ratio.Current ratio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana kewajiban

lancar (current liabilities) dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar (current

asset). Quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar menggunakan aktiva yang

paling likuid (quick asset) berwujud kas, surat berharga dan piutang.

Page 28: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

14

b. Rasio Leverage. Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besarharta

perusahaan diperoleh atau didanai dengan hutang. Rasio yang termasuk

golongan ini antara lain adalah debt to equity ratio dan liabilitiesto total

asset. Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

proporsi hutang terhadap modal sendiri.Liabilities to total assetadalah rasio

yang menjelaskan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan didanai

dengan hutang.

c. Coverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keamanan

bank dalam pemberian kredit, rasio yang dipergunakan adalah Timesinterest

earned ratio atau EBIT Coverage Ratio (Earning before interestand taxed

coverage ratio). Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk

membayar bunga pinjaman.

d. Rasio Aktivitas. Rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang terdapat dalam

perusahaan. Beberapa rasio yang masuk dalam golongan ini adalah

assetturnover, accounts receivable turnover dan inventory turnover. Asset

turn over (perputaran aktiva) menunjukkan manajemen mengelola seluruh

investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan. Accounts receivable turn

over adalah rasio yang dipergunakan untuk mengukur perputaran dana yang

tertanam pada piutang periode tertentu. Inventory turnover adalah rasio yang

mengukur perputaran dana yang tertanam pada inventory.

e. Rasio Rentabilitas. Rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas

manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan

besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio yang masuk golongan ini di

antaranya adalah gross profit margin, net profit margin ratio, return onequity

dan return on asset. Gross profit margin adalah rasio yang menunjukkan

berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Net profit

margin ratio adalah rasio yang mengukur perbandingan persentase laba

bersih terhadap penjualan. Return on Investment (ROI)atau yang biasa dikenal

juga dengan istilah Return on asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan

tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah dilakukan.

Return on equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih yang

diperoleh dari modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan (pemegang

saham).

Page 29: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

15

III. METODE KAJIAN

A. Lokasi dan Waktu

Pengambilan data akan dilakukan disebuah industri pengolahan dengan

sub sektor industri pakaian jadi yang berlokasi di Jl. Wader Blok G.II No. 25

RT/RW 010/012 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Waktu yang diperlukan

kurang lebih selama tiga bulan, mulai Mei – Juli 2011.

B. Metode Kerja

Kajian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat studi kasus (case

study). Data yang telah terkumpul kemudian dideskripsikan sebagaimana adanya

untuk menjelaskan keadaan perusahaan.

1. Pengumpulan data

Dalam membahas dan menganalisis masalah pada kajian ini

dibutuhkan data primer dan sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun

kuantitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi

langsung di lapangan, meliputi wawancara langsung dengan pemilik dan

karyawan meliputi manajemen umum perusahaan dengan menggunakan

kuesioner (Lampiran 1) dan melakukan pemantauan terhadap lingkungan,

baik internal maupun eksternal yang dapat memberikan gambaran kondisi

perusahaan. Pemilihan responden secara purposive, dengan pertimbangan

kesediaan pihak manajemen untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan kajian ini.Selain itu, dilakukan wawancara untuk

mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan, serta penentuan bobot dan peringkat untuk

masing-masing faktor tersebut (Lampiran 2).

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka sebagai sumber analisa

teori manajemenstrategik dan pemasaran, serta pengembangan usaha yang

sesuai dengan kondisi perusahaan, juga data-data lainnya yang relevan

dengan topik kajian.Selain itu, data sekunder yang diperlukan dalam

menganalisa kelayakan usaha, diantaranya kapasitas produksi, kebutuhan

Page 30: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

16

bahan baku, jumlah tenaga kerja, fasilitas pendukung dan proyeksi harga-

harga, serta asumsi-asumsi yang menjadi dasar perhitungan kegiatan usaha.

2. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data menggunakan metode kuantitatif dan

deskriptif kualitatif.Analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui aspek

pasar yang meliputi pemasaran, aspek produk meliputi kajian mengenai

produk yang dihasilkan perusahaan, serta aspek pengembangan usaha.Data

yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan

SWOT, dengan penjabaran sebagai berikut :

a. Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE dan EFE bertujuan untuk menganalisis faktor lingkungan,

baik internal maupun eksternal perusahaan.Faktor-faktor internal

diklasifikasikan menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan

dianalisis dengan matriks IFE. Faktor-faktor eksternal diklasifikasikan atas

peluang dan ancaman bagi perusahaan dan dianalisis dengan matriks EFE.

Tahapan dalam pembuatan matriks IFE dan EFE (David, 2006) sebagai

berikut :

i. Tentukan dalam kolom 1 faktor strategis eksternal yang menjadi

peluang dan ancaman dan faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan perusahaan

ii. Berikan bobot untuk masing-masing faktor dalam kolom 2, dari 0,0

(tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Penjumlahan dari seluruh

bobot yang diberikan semua faktor harus sama dengan 1,0.

iii. Berikan peringkat 1 - 4 dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor

kunci, tentang seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon

faktor tersebut, dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik)

hingga 1 (di bawah rataan).

iv. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk

menentukan nilai tertimbang.

v. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing peubah untuk

menentukan total dari nilai tertimbang bagi perusahaan.

Page 31: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

17

Adapun bentuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Model Matriks IFE dan EFE

Faktor Internal/Eksternal Bobot

(a)

Peringkat

(b)

Nilai tertimbang

(axb)

A. Kekuatan/Peluang

1. .............

2. .............

n ..............

Jumlah (A)

B. Kelemahan/Ancaman

1. .............

2. .............

n ..............

Jumlah (B)

Dalam matriks IFE, total keseluruhan nilai yang dibobot berkisar

antara 1,0 – 4,0 dengan nilai rataan 2,5. Nilai di bawah 2,5 menandakan

bahwa secara internal perusahaan lemah dan nilai di atas 2,5 menunjukkan

posisi internal yang kuat.Total nilai 4,0 menunjukkan perusahaan mampu

menggunakan kekuatan yang ada untuk mengantisipasi kelemahan dan

total nilai 1,0 berarti perusahaan tidak dapat mengantisipasi kelemahan

dengan menggunakan kekuatan yang dimilikinya.

Dalam matriks EFE, total keseluruhan nilai yang dibobot tertinggi

adalah 4,0 yang mengindikasikan bahwa perusahaan mampu merespon

peluang yang ada dan menghindari ancaman di pasar industri. Nilai

terendah adalah 1,0 yang menunjukkan strategi yang dilakukan perusahaan

tidak dapat memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman yang

ada. Setelah tersusun matriks IFE dan EFE, dilakukan kombinasi alternatif

strategi dengan menggunakan matriks IE dan SWOT.

b. Penentuan Pembobotan

Teknik yang digunakan untuk menentukan penilaian terhadap bobot dari

faktor internal dan eksternal (Matriks IFE dan EFE) adalah teknik Paired

Comparison (Kinnear and Taylor, 1991). Teknik ini membandingkan

Page 32: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

18

secara berpasangan setiap peubah pada baris (horizontal) dengan peubah

pada kolom (vertikal). Perbandingan berpasangan merupakan kuantifikasi

hal-hal yang bersifat kualitatif, sehingga tidak semata-mata dengan

pemberian bobot terhadap semua parameter secara simultan, tetapi dengan

persepsi pembandingan atau perbandingan yang diskalakan secara

berpasangan. Penentuan bobot setiap peubah yang dibandingkan

menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan menunjukkan :

1 =jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 =jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 =jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Adapun bentuk dari penilaian bobot dengan metode Paired Comparison

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Penilaian bobot faktor strategis internal/eksternal perusahaan

Faktor strategik

internal/eksternal A B .... Total Bobot

A

B

.....

Total

Selanjutnya bobot setiap faktor strategik diperoleh dengan

menentukan total nilai setiap faktor strategik terhadap jumlah keseluruhan

faktor strategik dengan menggunakan rumus berikut :

Ai =

n

i

Xi

Xi

1

Dimana :

Ai = bobot faktor strategik untuk faktor ke-i

Xi = nilai faktor strategik untuk faktor ke-i

i = 1, 2, 3, ..... n

n = jumlah faktor strategik

Page 33: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

19

c. Matriks IE

Matriks IE digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap skor total

matriks IFE dan EFE yang dihasilkan dari audit eksternal dan internal

perusahaan.Matriks IE terdiri atas dua dimensi, yaitu total skor dari

matriks IFE dan total skor dari matriks EFE. Total skor matriks IFE

dipetakan pada sumbu X dengan skor 1,0 – 1,99 yang menyatakan posisi

internal adalah lemah, skor 2,0 – 2,99 posisinya rataan, serta skor 3,0 – 4,0

adalah posisi kuat. Total skor dari matriks EFE dipetakan pada sumbu Y

dengan skor 1,0 – 1,99 adalah posisi rendah, skor 2,0 – 2,99 adalah posisi

rataan dan skor 3,0 – 4,0 adalah posisi tinggi.

Matriks ini bermanfaat untuk menentukan posisi perusahaan, yang

terdiri atas sembilan sel, namun secara garis besar dibagi menjadi tiga

bagian utama yang mempunyai dampak strategi yang berbeda, yaitu (1)

strategi tumbuh dan kembangkan (grow and build) yang meliputi sel I, II

atau IV dan strategi yang cocok untuk diterapkan, antara lain strategi

intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk)

atau strategi integratif (integrasi ke belakang, ke depan dan horizontal); (2)

jaga dan pertahankan, meliputi sel III, V atau VII, dapat dikelola dengan

strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk; (3) tuai atau divestasi,

meliputi sel VI, VIII dan IX. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 1

(David, 2006).

T

ota

l S

kor

Fak

tor

Str

ateg

i E

kst

ernal

Total Skor Faktor Strategi Internal

Kuat Rataan Lemah

4,0 3,0 2,0

Tinggi I II III

Menengah IV V VI

Rendah VII VIII IX

Gambar 1. Matriks Internal Eksternal

3,0

2,0

1,0

1,0

Page 34: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

20

d. Matriks SWOT

Manajemen perusahaan dapat menetapkan arah yang ingin dituju di

masa depan, baik kesiapan menghadapi persaingan global maupun

kemampuan memenuhi keinginan konsumen dengan melihat kondisi

lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang dituangkan dalam

matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat untuk merumuskan

berbagai alternatif strategi yang diterapkan. Metode ini menggambarkan

secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan,

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Dari matriks SWOT, dapat dihasilkan empat tipe kemungkinan

alternatif strategic, yaitu strategi SO, ST, WO dan WT. Strategi SO

merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang dan strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk menghindari/mengurangi dampak ancaman.Strategi WO bertujuan

untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang dan strategi

WT bertujuan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai

kekuatan yang sangat besar atas rancangan suatu strategi yang

berhasil.Kombinasi dari faktor internal dan eksternal dalam Matriks

SWOT dapat dilihat pada Gambar 2 (Rangkuti, 2005).

IFE

EFE

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10

faktor-faktor

kekuatan internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan

internal

OPPORTUNITIES

(O)

tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

STRATEGI SO :

Ciptakan strategi

menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO :

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

STRATEGI ST :

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

STRATEGI WT :

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Gambar 2. Matriks SWOT

Page 35: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

21

Analisis kuantitatif, terutama bertujuan melihat kinerja keuangan

perusahaan dari investasi yang telah dilakukan.Analisa aspek keuangan

seperti rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas berguna untuk memperoleh

gambaran tentang perkembangan dan keadaan keuangan perusahaan serta

proyeksi pengembangan perusahaan.

Jenis rasio laporan keuangan, dikelompokkan ke dalam empat

kelompok rasio (Sartono, 2001 dan Jusuf, 2008), yaitu :

1. Liquidity Ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada

waktunya. Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain :

a) Current Ratio merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas

(solvabilitas jangka pendek), yaitu kemampuan untuk membayar

hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Formulasinya :

Aktiva Lancar

Current Ratio = ---------------------- x 1 kali

Kewajiban lancar

b) Quick Ratio merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar

yang lebih likuid.

Formulasinya :

(Aktiva lancar – persediaan)

Quick Ratio = ----------------------------------- x1 kali

Kewajiban lancar

2. Leverage Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan

dibiayai dengan hutang.. Rasio - rasio ini antara lain :

a) Debt to Equity Ratio, yaitu perbandingan antara total kewajiban (total

hutang) dengan total modal sendiri (equity).

Formulasinya :

Total Kewajian

Debt to Total Assets Ratio = --------------------- x1 kali

Modal Sendiri

b) Long Term Leverage, yaitu perbandingan anatara kewajiban jangka

panjang dengan modal sendiri.

Page 36: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

22

Formulasinya :

Kewajiban jangka panjang

Long Term Leverage = ----------------------------------- x 1 kali

Modal sendiri

3. Profitability Ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio - rasio

ini antara lain :

Laba bersih

a) Net profit margin = --------------- x 100%

Penjulan

Laba bersih

b) Return on invest = ------------------- x 100%

Total Aktiva

Laba bersih

c) Return on equity = ------------------- x 100%

Modal sendiri

4. Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan

dalam menggunakan sumber daya - sumber dayanya. Rasio-rasio ini

antara lain:

a) Receivable Turn Over

Sales

Receivable turnover = -----------------------

Account receivable

b)Periode Pengumpulan Piutang

360

Average collection period = --------------------------

Receivable turnover

c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan

persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang

tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode

tertentu.

Formulasinya :

Cost of Goods Sold

Inventory Turnover = -------------------------

Average Inventory

360

Average days in inventory = ------------------------

Inventory turnover

Page 37: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

23

d) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi

penggunaan aktiva secara keseluruhan.

Formulasinya :

Sales

Total Assets Turnover = ---------------

Total Assets

5. Growth Ratio/Rasio pertumbuhan, yaitu mengukur kemampuan suatu

perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam

partumbuhan ekonomidan industri. Rasio-rasio ini antara lain (1) Rasio

pertumbuhan laba merupakan perbandingan harga pokok penjualan dan

biaya operasional dibagi dengan penjulan; (2) Rasio tingkat pertumbuhan

penjualan, membandingkan antara penjualan pada akhir periode dengan

penjualan yang dijadikan periode dasar. Apabila nilai perbandingannya

makin besar, maka tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan makin

baik.

C. Aspek Kajian

Secara umum, aspek yang dikaji dalam kajian ini adalah aspek operasional

dan pengembangan usaha.

1. Aspek operasional, meliputi sarana dan prasarana, proses produksi, kapasitas

produksi, ketersediaan bahan baku, SDM dan pembiayaan.

a. Sarana dan prasarana

Untuk mengetahui berbagai peralatan yang digunakan untuk menunjang

kelancaran kegiatan proses produksi.

b. Proses dan kapasitas produksi

Hal ini memberikan gambaran tentang proses pengolahan produk sampai

dengan pemasaran. Selain itu, untuk mengetahui kapasitas produksi dan

mutu produk, maka perlu diamati sejauhmana kapasitas produksi sudah

dapat memenuhi permintaan pasar.

c. Ketersediaan bahan baku

Untuk mengetahui ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan. Hal ini

penting untuk menjaga keberlangsungan kegiatan produksi.

Page 38: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

24

d. Sumber daya manusia

Untuk mengetahui jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan, tingkat

pendidikan yang diperlukan dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan

tenaga kerja yang dimaksud.

e. Keuangan

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dalam mengembangkan

usaha, melalui pendekatan kriteria investasi yang digunakan beserta

perhitungannya, seperti Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Profitability

Ratio, dan Activity Ratio.

2. Aspek pengembangan usaha meliputi prospek dan kondisi pasar, persaingan

usaha, efisiensi, serta sistem dan strategi pemasaran.

a. Prospek dan kondisi pasar

Memberikan gambaran tentang permintaan produk untuk memenuhi

kebutuhan pasar, juga memberikan gambaran tentang hasil produksi dan

faktor keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Selain itu juga

memberikan gambaran tentang mekanisme penetapan harga jual produk

dalam hal ini adalah hubungan antara harga jual dengan permintaan dan

penawaran oleh pihak pembeli, serta faktor yang mempengaruhi harga

jualnya.

b. Persaingan usaha

Memberikan gambaran tentang pasar yang akan dituju, serta peluang dan

kendalanya.

c. Sistem dan strategi pengembangan usaha serta pemasarannya

Memberikan gambaran tentang sistem pemasaran dan menyusun strategi

yang tepat untuk diterapkan dalam memenangkan persaingan usaha.

Page 39: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Usaha Jaya Printing Garment bergerak di bidang industri pakaian jadi yang

dirintis sejak tahun 1997. Dalam menjalankan usahanya pemilik dibantu oleh

istrinya. Usaha berbentuk perusahaan perseorangan dengan sistem manajemen

yang sederhana dimana seluruh tanggung jawab dan pengendalian usaha

ditangani langsung oleh pemilik beserta istrinya. Sampai saat ini usaha

berkembang dengan baik dan telah mampu bertahan ditengah persaingan usaha

yang cukup ketat serta kondisi perekonomian global yang memburuk di tahun

2008 dan 2009 dimana banyak perusahaan sejenis yang gulung tikar. Perusahaan

ini adalah salah satu yang bertahan.

Jenis produk yang dihasilkan antara lain baju tidur dewasa dan anak-anak,

kaos oblong, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan ditujukan untuk pasar

menengah ke bawah dan dijual secara grosir ke pelanggan melalui agen. Sejak

pertengahan tahun 2010, perusahaan telah melakukan ekspansi usaha di bidang

perdagangan pakaian yang diimpor dari China dengan nama “Toko Indanno”

yang berlokasi di Pasar Metro Tanah Abang. Usaha tersebut telah berjalan sejak

pertengahan tahun 2010 dan sampai saat ini menunjukkan perkembangan yang

cukup baik.

Ekspansi usaha dilatar belakangi adanya CAFTA yang membuat pasar di

Indonesia dipenuhi oleh produk-produk dari China. Hal ini menyebabkan

sebagian masyarakat beralih menggunakan produk dari China yang relatif murah,

berkualitas cukup baik dan model yang lebih beragam, segmen pasar inilah yang

ingin dibidik oleh Jaya Printing Garment.

Sejak pertama kali dikembangkan usaha berjalan dengan cukup baik,

namun pemilik mempunyai permasalahan dalam hal memperoleh persediaan

karena saat ini pembelian dilakukan langsung di China dengan sistem

pembayaran tunai di awal. Hal ini menyebabkan persediaan yang ada jumlahnya

sangat sedikit mengingat adanya keterbatasan modal.

Page 40: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

26

Permohonan modal kerja ini akan dipergunakan untuk mengembangkan

usaha perdagangan pakaian impor yaitu untuk menambah jumlah persediaan

produk China sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

Lokasi usaha saat ini berada di beberapa tempat antara lain :

- Jl. Wader No.24-25, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara yang berstatus

milik sendiri. Lokasi ini digunakan untuk tempat usaha sekaligus tempat

tinggal.

- Jl.Moa No.51, Pejagalan, Penjaringan, Jakut yang berada di belakang

bangunan Jl. Wader No.24-25 yang merupakan milik kerabat pemilik.

- Jl. Rosela 1 Blok B No. 63, Jelambar, Jakarta Barat yang berstatus sewa.

Lokasi ini digunakan sebagai tempat sablon.

- 1 unit kios yang berada di Pasar Metro Tanah Abang lantai 1 Blok B No. 26

yang berstatus sewa. Tempat ini digunakan untuk menjual pakaian impor.

B. Hal yang Dikaji

1. Aspek operasional

a. Sarana dan prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki cukup menunjang kelancaran usaha,

terdiri dari workshop, gudang, inventaris kantor, listrik, air, telpon dan

sarana lainnya, antara lain:

- 1 unit mobil box, 1 unit mobil Fortuner dan 1 unit mobil CR-V.

- Mesin-mesin terdiri dari 50 unit mesin jahit, 40 mesin obras, 3unit

mesin bordir dengan sistem komputer, 4 unit mesin cam, 1 unit mesin

karet, 1unit mesin lubang kancing, 1 unit mesin pasang kancing.

- Seluruh sarana usaha yang dimiliki masih layak dipakai.

b. Proses dan kapasitas produksi

Proses produksi terdiri dari dua bagian, yaitu :

1) Tahap Pra Produksi

Tahap pra produksi dimulai dari pembuatan design oleh bagian

design. Untuk mengetahui design yang up to date, pemilik selalu

mencari informasi tentang perkembangan mode, misalnya melalui

Page 41: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

27

majalah. Selanjutnya dibuatkan contoh untuk design tersebut. Contoh

akan dikirim kepada agen penjual, apabila tersebut disetujui maka

akan ditentukan jumlah yang harus diproduksi. Setelah itu pemilik

akan melakukan pembelian bahan baku dan bahan pendukung lainnya.

Pembelian secara tunai atau DP dan sisanya kredit dengan jangka

waktu sampai 1 bulan. Pembayaran secara tunai akan mendapat

potongan harga sampai dengan 5%.

Gambar 3. Tahapan proses pra produksi

Pengadaan bahan baku disupply oleh beberapa pemasok antara

lain Parisma, Pratama, Herotex, PT. Sinar Bumi Khatulistiwa, Bintang

Terang dan Karina Knitting. Hubungan bisnis ini telah berjalan lebih

dari 5 tahun dan sampai saat ini masih berjalan lancar dan baik.

Pengangkutan bahan baku dikirim langsung oleh supplier ke tempat

usaha. Manajemen persediaan dilakukan dengan cukup baik dengan

menggunakan sistem manual (kartu kontrol).

2) Tahap Produksi

Tahap produksi dimulai dengan pembuatan pola sesuai dengan

ukuran yang dikehendaki yang dilanjutkan dengan pemotongan bahan.

Setelah bahan dipotong akan dilakukan sablon dan atau bordir pada

bahan yang telah dipotong sesuai dengan design yang telah dibuat

sebelumnya. Setelah itu kain yang telah disablon dan atau bordir akan

dijahit. Tahap selanjutnya adalah pembuatan lubang kancing serta

pemasangan kancing. Kemudian dilakukan finishing yaitu dengan

membersihkan sisa-sisa benang, setrika dengan menggunakan setrika

Page 42: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

28

uap, dan pemasangan tag merk. Setelah itu produk akan dipacking dan

siap untuk didistribusikan.

Gambar 4. Tahapan proses produksi

Kapasitas produksi yang dihasilkan per hari sebanyak +200

lusin. Saat ini kapasitas mesin terpakai saat ini sudah 90% (Tabel 3),

dimana 1 Shift dimulai pukul 08.00 – 20.00 wib).

Tabel 3. Jumlah mesin dan kapasitas produksi

Jumlah

Mesin

(unit)

Kapasitas/unit/hari

(lusin)

Total

Kapasitas

(lusin)

%

Mesin

terpasang

50 5 250 100%

Mesin

terpakai

45 5 225 90%

Hal ini memberikan gambaran tentang proses pengolahan produk

sampai dengan pemasaran. Selain itu, untuk mengetahui kapasitas

produksi dan mutu produk, maka perlu diamati sejauhmana kapasitas

produksi sudah dapat memenuhi permintaan pasar.

c. Sumber daya manusia

Perusahaan dengan nama badan Jaya Printing Garmen memiliki

struktur organisasi yang sederhana dengan pembagian kerja yang jelas

dan penempatan posisi pegawai sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Namun untuk pengambil keputusan, pengawas keuangan, pengendalian

usaha dan pencatatan administrasi masih ditangani sendiri dan istri.

Page 43: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

29

Jumlah karyawan yang ada sebanyak 80 orang yang terdiri dari

bagian design, bagian potong, bagian jahit, bagian sablon, bagian bordir,

bagian finishing dan bagian packing. Sistem pengupahan adalah sistem

pengupahan harian dimana uoah dibayarkan setiap satu minggu sekali.

Selama ini kredibilitas manajemen debitur dinilai cukup baik

karena pemilik dikenal cukup baik karakter dan integritasnya, serta cukup

terbuka dalam menjelaskan kondisi usahanya dan cukup kooperatif dalam

memberikan data-data keuangan. Selain itu juga mempunyai citra yang

positif di mata pemasok dan pelanggannya. Namun hingga saat ini

pembinaan kader belum dilakukan dengan serius dikarenakan putra

pertama masih duduk di bangku kuliah serta umur pemilik dan istri yang

masih dalam usia produktif, yaitu 54 dan 44 tahun.

d. Keuangan

Berdasarkan analisis past performance dan hasil proyeksi, dapat dilihat

kinerja keuangan perusahaan (Tabel 4) berdasarkan kriteria berikut :

Rasio Likuiditas

1) CR rata-rata perusahaan di atas CR minimal yang disyaratkan dan

hutang lancar perusahaan masih dapat dicover oleh aset lancar. CR

2010 sebesar 9,26x meningkat dibanding periode Desember 2009

sebagai akibat meningkatnya harta lancar perusahaan dan

menurunnya hutang lancar. Harta lancar mayoritas terdistribusikan

ke dalam piutang dan persediaan, hal ini dikarenakan ada

peningkatan jumlah produksi dan adanya pembelian persediaan

dalam jumlah cukup besar sebagai antisipasi adanya kenaikan harga.

2) Quick Ratio 2010 sebesar 4,20x meningkat dibanding periode

Desember 2009 karena adanya peningkatan piutang. Dengan nilai

QR sebesar 4,20x, artinya di luar persediaan barang yang mungkin

masih jauh dari tunai, setiap Rp.1 Kewajiban Lancar dijamin oleh

Aktiva Lancar sebesar Rp.4,20,-.

Page 44: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

30

Tabel 4. Kinerja keuangan perusahaan

TANGGAL/BULAN/TAHUN 31-12-2008 30-12-2009 31-12-2010

RASIO LIKIDITAS RASIO LIKUIDITAS

CURRENT RATIO (X) 3.92 4.31 CURRENT RATIO

QUICK RATIO (X) 1.91 2.01 QUICK RATIO

RASIO LEVERAGE RASIO LEVERAGE

DER (TOTAL LIABILITY/MODAL) (X) 0.21 0.18 0.16

LONGTERM LEVERAGE (LT.DEB/MODAL) (X) 0.00 0.00 0.07

RASIO CASH FLOW RASIO CASH FLOW

EBITDA : TOTAL DEBT (%pa) 133.08% 134.65% 117.36%

EBITDA : INTEREST (%pa) 754.77% 755.44% EBITDA : INTEREST

DSC (EAT + BUNGA) : (ANGSURAN + BUNGA) (X) 5 5 3

PROFITABILITAS PROFITABILITAS

PROFIT MARGIN (EAT : PENJUALAN BERSIH) (%pa) 10.58% 9.58% 7.19%

ROE (EAT : MODAL) (%pa) 16.44% 14.05% ROE (EAT : MODAL)

PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN

TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN BERSIH (%pa) 12.55% 1.66% 1.75%

EFISIENSI EFISIENSI

LAMA TERTAGIHNYA PIUTANG (Hari) 66 63 81

LAMANYA PENGENDAPAN PERSEDIAAN (Hari) 87 87 102

CAPACITY CAPACITY

TANGIBLE NET WORTH (Rp.Jt) 8.087.526 8.711.734 9.465.695

MODAL KERJA NETTO (Rp.Jt) 5.043.710 5.164.975 6.532.340

Rasio Solvabilitas

DER rata-rata perusahaan masih dibawah DER maksimal yang

disyaratkan yaitu 2,10 x. DER semester 2010 sebesar 0.16x. Hal ini

merepresentasikan bahwa modal usaha yang bersangkutan masih mampu

untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya baik kewajiban jangka pendek

maupun jangka panjang.

Page 45: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

31

Rasio Coverage

1) EBITDA/DEBT 2010 sebesar 117,36% menurun jika dibanding

Desember 2009 dikarenakan meningkatnya HPP pada tahun 2010.

Peningkatan HPP ini disebabkan oleh meningkatnya harga bahan

baku.

2) EBITDA/interest 2010 sebesar 1450,53%, meningkat dibandingkan

tahun 2009 dikarenakan switching fasilitas kreditnya.

3) DSC 2010 sebesar 3 yang berarti kemampuan membayar kewajiban

(bunga dan pokok) bisa dipenuhi sebanyak 3 kali dari EAT ditambah

bunga (pendapatan bersih ditambah bunga).

Rasio Profitabilitas

1) Profit Margin 2010 menurun menjadi 7,19% dikarenakan HPP

mengalami peningkatan akibat adanya kenaikan harga bahan baku

sehingga perusahaan mengambil kebijakan untuk menurunkan profit

margin supaya tetap bisa bersaing di pasar dan menambah volume

penjualan untuk tetap meraih keuntungan.

2) ROE perusahaan 2010 mengalami penurunan menjadi sebesar

9,87%. Kondisi ini diakibatkan oleh menurunnya profit margin yang

diambil oleh perusahaan.

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan pada 2010 meningkat 1,75% dibandingkan

dengan 2009. Hal ini lebih disebabkan karena ada peningkatan

permintaan dari pelanggan exisiting.

Rasio Aktivitas

1) Lama tertagih piutang 2010 terlihat semakin lama, yaitu menjadi 81

hari. Namun hal ini dinilai masih wajar karena masih berada dalam

batas ketentuan pembayaran piutang yang ditentukan, yaitu selama

90 hari.

Page 46: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

32

2) Lama pengendapan persediaan terlihat semakin lambat yaitu menjadi

102 hari. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian persediaan di

awal sebagai antisipasi adanya kenaikan harga kain.

Modal Kerja Netto

1) Tangible Net Worth 2010 mengalami peningkatan karena

bertambahnya laba dan perolehan proceed tahun berjalan.

2) Modal kerja Netto (NWC) tahun 2009 dan 2010 tidak meningkat

sebesar laba yang diperoleh karena adanya prive.

Secara keseluruhan kondisi keuangan perusahaan 2010 menunjukkan

gejala positif yang akan terjadi di periode selanjutnya.

Proyeksi

Berdasarkan perhitungan kebutuhan modal kerja dengan menggunakan

metode Cash Flows dengan asumsi :

- Penjualan tahun 2011 diperkirakan akan meningkat sebesar 20%.

Asumsi ini dibuat dengan pertimbangan bahwa penjualan dari

industri pakaian jadi tetap sedangkan penjualan dari perdagangan

pakaian jadi meningkat 100% seiring adanya tambahan modal untuk

pembelian persediaan. Pertumbuhan penjualan tahun kedua

disumsikan meningkat 10% dan tahun ketiga sebesar 5% serta tahun

keempat dan kelima diasumsikan sama dengan tahun ketiga dengan

pertimbangan pertumbuhan penjualannya relatif stabil.

- Proporsi penjualan tiap bulannya diasumsikan berdasarkan siklus

permintaan. Permintaan akan meningkat terutama menjelang hari

raya idul fitri dan natal.

- Rata jumlah persediaan barang tahun 2011 diperkirakan sama dengan

periode sebelumnya.

- HPP sebesar 76.5% yang diasumsikan meningkat dari periode tahun

2010. Hal ini terkait dengan adanya kenaikan harga bahan baku kain.

- Biaya umum dan operasional meningkat menjadi sebesar 10%.

Asumsi kenaikan ini dengan pertimbangan adanya kenaikan tariff

dasar listrik, kenaikan harga bahan bakar minyak dan kenaikan

UMR.

Page 47: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

33

e. Aspek pengembangan usaha

Pembelian barang untuk usaha perdagangan pakaian impor dilakukan

langsung di China. Kurang lebih setiap 2 bulan sekali pemilik datang ke

China sehingga pemilihan model pakaian dilakukan langsung. Rata-rata

sekali pembelian sebesar Rp 100 juta dan dibayar secara tunai. Pengiriman

barang diserahkan sepenuhnya kepada jasa ekspedisi, sehingga perusahaan

tidak perlu mengurus dokumen-dokumen berkaitan dengan import.

Pengiriman barang biasanya memakan waktu kurang lebih satu bulan.

f. Aspek Pemasaran

1) Sistem Distribusi, Pelanggan dan Syarat Penjualan

Pemasaran produk dilakukan dengan memakai sistem agen/

penampung. Perusahaan menjual produknya kepada agen/penampung

dan agen inilah yang akan mendistribusikan produk kepada para

pedagang. Rata-rata pelanggan adalah pedagang pakaian yang menjual

kembali baik secara eceran maupun secara grosir. Daerah pemasaran

meliputi seluruh wilayah Indonesia. Produk yang ditawarkan antara lain

baju tidur anak-anak, baju tidur dewasa, kaos oblong dewasa, kaos

oblong anak-anak, baju kaos untuk promosi, jasa sablon, serta jasa

border.

Gambar 5. Sistem distribusi produk Jaya Printing Garment

Kualitas dari produk yang diproduksi cukup baik dan diakui oleh

pelanggannya. Harga produk berkisar Rp. 400.000,- s/d Rp. 500.000,-

per lusin. Syarat pembayaran sebagian besar dilakukan secara kredit

dengan jangka waktu 1-3 bulan. Piutang yang ada seluruhnya merupakan

piutang lancar.

Pola/sifat permintaan relatif stabil dan bersifat repeat order, karena

pelanggan rata-rata merupakan pedagang lama di Pasar Tanah Abang dan

Page 48: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

34

mereka secara kontinu melakukan order untuk memenuhi permintaan

dari pelanggan. Namun ada permintaan pada bulan-bulan tertentu yang

relatif lebih banyak yaitu beberapa bulan menjelang lebaran, akhir tahun

dan liburan sekolah. Daya beli pelanggan juga cukup baik dapat terlihat

dari pemenuhan kewajiban pembayaran selama ini dengan rata-rata

piutang 1-3 bulan.

Pada tahun 2010 dominasi pemasaran dikirim ke Solo melalui agen

mereka yang kemudian akan dijual secara grosir kepada penjual di

sekitar Solo. Untuk penjualan ke daerah Sumatera terutama ke Lampung

saat ini, jumlah pemasaran masih sedikit, karena belum lama berjalan.

Beberapa pelanggan saat ini adalah pedagang di Tanah Abang

antara lain Toko Surya Busana, Toko Fallen Timber, dan Toko Allycia.

2) Posisi Persaingan

Persaingan usaha cukup ketat, dimana di kawasan tempat usaha

terdapat beberapa usaha sejenis, namun jenis produk dan pelanggan yang

dilayani berbeda-beda. Persaingan masih dapat diatasi dengan berbekal

kreativitas dalam membuat desain pakaian yang disesuaikan dengan

segala sesuatu yang sedang digemari pasar saat ini. Pengalaman

menjalankan bisnis selama +13 tahun ini cukup membantu dalam

mengatasi persaingan usaha yang semakin ketat.

3) Prospek Usaha

Prospek usaha kedepan dinilai masih cukup baik, mengingat produk

yang ditawarkan adalah kebutuhan utama (sandang). Meskipun

persaingan cukup ketat namun telah memiliki pelanggan tetap dan

merupakan pemain cukup lama dan cukup menguasai bisnis. Selain itu

potensi pasar untuk pakaian anak-anak dan dewasa dari bahan kaos

dengan segmen pasar menengah kebawah yang dibidik masih cukup

terbuka, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pusat perbelanjaan yang

semakin eksis dan baru, baik di Jakarta maupun di daerah lain. Hampir

disetiap pusat perbelanjaan terdapat pakaian yang diproduksinya, hal ini

menunjukkan pasar untuk produk yang dihasilkan masih terbuka.

Page 49: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

35

Realisasi pencapaian omset perusahaan dari tahun 2008-2010 terus

mengalami peningkatan (Tabel 5).

Tabel 5. Realisasi omset perusahaan tahun 2008-2010 (juta Rp)

Tahun Realisasi Omset Omset/bulan Pertumbuhan

(%)

Des 2008 Rp.12.565,00 Rp 1.047,08 10,5

Des 2009 Rp.12.774,15 Rp.1.064,51 1,66

Des 2010 Rp.12.997,69 Rp.1.083,17 1,75

Realisasi penjualan tahun 2010 sebesar Rp. 1.064,51 juta atau atau

97,15% dari target penjualan ditetapkan Rp. 1.095,75 juta per bulan

dengan pertumbuhan naik hanya 1,66%, hal ini dikarenakan adanya

krisis global, sehingga menyebabkan omset penjualan relatif stabil

dibandingkan dengan tahun 2008 selain itu tingkat persaingan saat ini

sangat ketat.

2. Identifikasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Hasil identifikasi faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) dan

eksternal (peluang dan ancaman) akan dievaluasi sehingga menghasilkan

alternatif strategi.

1) Kekuatan

a. Tenaga kerja

Secara konseptual, seorang pekerja dalam perusahaan yang

memiliki kompetensi tinggi akan dapat melaksanakan tugas dan

fungsinya secara optimal, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan

efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang hendak

diwujudkan. Fadhilah (1997) mengemukakan lima ciri atau karakteristik

yang melekat dalam diri orang yang mempunyai kompetensi tinggi, yaitu

(1) Bersifat terbuka, (2) Siap menerima kritik, (3) Tanggap terhadap

perubahan serta kemajuan ilmu dan teknologi, terutama yang berkaitan

dengan bidang keahliannya, (4) Berpikir obyektif rasional dan (5)

Bersedia mengabdikan keahliannya untuk kepentingan umum.

Page 50: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

36

b. Mutu produk

Mutu merupakan kesesuaian serangkaian karakteristik produk

dengan standar yang ditetapkan perusahaan berdasarkan syarat,

kebutuhan dan keinginan konsumen (Muhandri dan Kadarisman, 2006).

Menghasilkan produk bermutu merupakan langkah awal dalam

mengembangkan dan memelihara keunggulan produk dalam persaingan

bisnis. Mutu produk yang dihasilkan sudah diakui pelanggan cukup baik.

c. Pengalaman berusaha

Perusahaan yang telah dirintis sejak 1997 ini, dapat dikatakan telah

memiliki pengalaman berusahan yang cukup lama. Dengan segala

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, dapat bertahan dan survive

hingga saat ini merupakan bukti nyata ketangguhan perusahaan dalam

menjalani usaha. Dengan kemampuan berusaha ditambah dukungan

fasilitas yang semakin lengkap, lebih memberikan kemudahan dalam

mengembangkan usahanya.

d. Loyalitas karyawan

Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan

dan sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari

organisasi tersebut. Menurut Simamora (2004), bagaimanapun

perusahaan memiliki keunggulan lainnya, perusahaan tidak akan dapat

memaksimalkan produktivitas dan laba usahanya tanpa adanya komunitas

karyawan kompeten yang berdedikasi tinggi terhadap terhadap keinginan

perusahaan. Salah satu penyebab tingginya loyalitas karyawan adalah

sistem kompensasi manajemen perusahaan yang baik sehingga karyawan

mendapat kepuasan kerja.

e. Ketersediaan bahan baku

Dalam memenuhi bahan baku produksi, hingga kini perusahaan

tidak mengalami kesulitan yang berarti. Hal ini dikarenakan perusahaan

telah menjalin hubungan baik dengan para suppliernya.

Page 51: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

37

2) Kelemahan

a. Manajemen bersifat kekeluargaan

Sifatnya kurang formal karena ada keterlibatan pihak keluarga

yang lain. Intervensi pihak keluarga terhadap kepemimpinan perusahaan

tetap tinggi meskipun sudah ada eksekutif profesional sehingga dapat

membingungkan anak buah. Keterlibatan anggota keluarga yang malas

dan hanya menginginkan bagian keuntungan dari perusahaan keluarga

akan dapat menimbulkan konflik dan dapat menghambat perkembangan

perusahaan, bahkan dapat menyebabkan berhentinya perusahaan.

b. Tenaga pemasaran

Pengalokasian sumber daya pemasaran produk merupakan aspek

strategi pemasaran yang paling penting agar produk dapat lebih cepat

berkembang dan dikenal masyarakat luas. Tenaga pemasaran Jaya

Printing Garment saat ini masih dilakukan langsung oleh pemilik

langsung dan menganggap masih belum perlu, mengingat posisi

perusahaan dalam pasar dan fokus bisnisnya, serta bagaimana mereka

secara individual memberikan kontribusi kesuksesan dan

pertumbuhannya. Untuk itu, kedepannya pemilik harus mencari dan

menempatkan pegawainya sebagai staf khusus dalam bagian pemasaran,

Staf pemasaran harus mampu membuat fungsi riset pasar, membuat

dasar yang kuat untuk ide dan rencana pemasaran. Kegiatan riset rutin

dan interaksi dengan peminat akan membentuk berbagai peluang.

Interaksi antara staf pemasaran dengan konsumen sebenarnya bermakna

sebuah proses penghantar pengetahuan dan pembelajaran. Konsumen

memiliki berbagai cara untuk berhubungan dengan perusahaan sebagai

usaha menyampaikan pendapat dan reaksi mereka. Jika perhatian pada

makna kompetisi, maka sebaiknya staf pemasaran tahu benar siapa

pesaing utamanya dan apa yang dapat mereka perbuat. Manajemen

perusahaan juga harus paham bagaimana penilaian konsumen terhadap

kompetisi itu.

Page 52: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

38

c. Modal usaha

Industri TPT merupakan industri padat karya, dimana sebagian

besar proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah

jadi masih digunakan tenaga manusia, hal ini menyebabkan kurang

efisien dan tinggi biaya. Selama ini biaya pengembangan usaha dan

permodalan untuk operasional perusahaan masih didominasi dari

pinjaman bank. Tidak tertutup kemungkinan apabila kondisi perusahaan

tidak stabil, bank akan berpikir ulang untuk memberikan dana pinjaman,

sementara persaingan dalam perkembangan usaha membutuhkan biaya

tinggi.

d. Promosi

Konsumen merupakan stakeholder utama yang menentukan suatu

bisnis bisa survive atau tidak. Promosi merupakan sebuah aktifitas

menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk

membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang

ditawarkan. Menurut Boyd et al (2000), promosi diartikan sebagai upaya

membujuk orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan.

Program pemasaran yang biasa dikembangkan oleh suatu

perusahaan antara lain penggunaan iklan baik media cetak maupun

elektronik, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat. Perusahaan Jaya Printing Garment sendiri dalam aktivitas

promosi dirasa belum maksimal. Kegiatan promosi yang telah dilakukan

berupa penjualan produk langsung.

3) Peluang

a. Kapasitas produksi

Kapasitas produksi yang terpakai perusahaan saat ini sebesar 90%,

sehinga tidak menutup kemungkinan untuk memaksimalkan kapasitas

yang ada untuk meningkatkan hasil produksinya.

b. Pangsa pasar

Pangsa pasar merupakan besarnya bagian pasar yang dikuasai suatu

perusahaan. Pangsa pasar ini dapat dipecah-pecah menurut wilayah

politis, kawasan geografis yang lebih besar, ukuran, pelanggan, tipe

Page 53: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

39

pelanggan dan teknologinya. Hingga saat ini pangsa pasar difokuskan

untuk kalangan menengah ke bawah.

Dari data di atas dapat dikatakan bahwa peluang untuk

mengembangkan produksi masih cukup besar. Bila perusahaan mampu

memenangkan persaingan dengan industri sejenis, dengan kemampuan

berproduksi dan pengalaman berusahan yang cukup lama, kesempatan

merebut pasar masih terbuka lebar.

c. Kemajuan teknologi

Salah satu sumber utama perubahan yaitu teknologi, karena dengan

itu akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Dalam kaitannya dengan

proses produksi, perubahan ini dapat mempengaruhi bahan baku, operasi

dan produk perusahaan. Namun demikian, perubahan teknologi dapat

memberikan peluang besar untuk peningkatan hasil dan tujuan

perusahaan. Teknologi yang terus berkembang memberikan kontribusi

yang besar bagi keberadaan perusahaan. Faktor teknologi turut

membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-

hari seperti mesin-mesin yang dapat membantu percepatan dan mutu

produksi. Peluang yang tidak terbatas dari perubahan teknologi menjadi

tantangan bagi perusahaan untuk mampu menghasilkan produk yang lebih

baik dan sesuai dengan keinginan konsumen.

Perusahaan Jaya Printing Garment sendiri saat ini telah memiliki

mesin-mesin produksi modern yang siap dioperasikan dalam rangka

pemenuhan pangsa pasar yang masih terbuka. Dengan begitu, selain dapat

meluaskan pangsa pasar, dukungan dan loyalitas konsumen terhadap

produk perusahaan akan dapat ditingkatkan.

d. Demografi dan sosial

Arus informasi yang semakin cepat dan global akibat berkembangnya

teknologi informasi menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Masyarakat lebih mengutamakan hal-hal yang praktis, temasuk dalam

memilih pakaian. Produk lokal dengan segala kelebihannya merupakan

pilihan terbesar saat ini.

Page 54: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

40

e. Diversifikasi produk

Industri garment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi

dan perlengkapan pakaian. Pakaian jadi yang dimaksud adalah segala

macam pakaian dari bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan

bayi. Bahan bakunya adalah kain tenun atau kain rajutan dan produknya

antara lain berupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts), kaus (t-

shirts, polo shirt, sportswear), pakaian dalam (underwear) dan lain-lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan perlengkapan pakaian meliputi kaus

kaki, sarung tangan, syal, selendang, kerudung, cadar, saputangan, dasi

dan sebagainya.

Perubahan dalam selera konsumen, teknologi dan persaingan yang

cepat, membuat perusahaan harus mengembangkan arus produk secara

terus menerus (Kotler dan Amstrong, 2001). Pengembangan produk baru

atau modifikasi produk merupakan peluang bagi Jaya Printing Garment

untuk menghadapi persaingan usaha sejenis.

4) Ancaman

a. Keberadaan perusahaan sejenis

Banyak perusahaan garmen sejenis dengan Jaya Printing Garment

dengan mengambil sementasi pasar dan target yang sama. Kondisi ini

menumbuhkan persaingan yang semakin ketat dan bila tidak diantisipasi

dengan baik, bukan tidak mungkin perusahanaan akan menutup kegiatan

produksinya.

b. Daya tawar menawar

Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam produk

sejenis menyebabkan persaingan semakin ketat, baik dalam merebut pasar

maupun dalam persaingan dalam pemenuhan bahan baku. Oleh karena

itu, pemasok bahan baku memiliki peran penting dalam tingkat

persaingan perusahaan, sehingga bargaining position para pemasok bahan

baku semakin tinggi dan strategis. Begitupula dengan beragam produk

yang dihasilkan, akan mempengaruhi harga yang ditawarkan kepada

konsumen yang memiliki kekuatan penawaran. Kekuatan tawar menawar

Page 55: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

41

konsumen tersebut harus menjadi pertimbangan agar perusahaan mampu

mengatasi persaingan.

c. Perusahaan pendatang baru

Industri garment dapat dimasuki oleh siapa saja. Selain itu, pangsa

pasar industri garment dan pakaian jadi dapat dikatakan masih cukup luas,

terlihat dari perkembangan jumlah penduduk yang cukup tinggi, yang

berbanding lurus dengan kebutuhan akan pakaian, sehingga akan terus

mengalami peningkatan. Kondisi ini membuka peluang bagi perusahaan

baru untuk mencoba masuk dengan menawarkan produk yang lebih

bervariasi dan harga yang relatif bersaing. Dapat dikatakan, tingkat

persaingan dalam merebut pangsa pasar akan semakin tinggi.

d. Kondisi ekonomi dan politik

Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja

suatu industri. Faktor ekonomi suatu negara akan bercermin pada strategi

dan langkah perusahaan, dimana kesehatan suatu industri turut

mempengaruhi kesehatan negara, hal ini berarti antara negara dan

perusahaan terjadi hubungan yang saling bersinergi. Perekonomian

Indonesia sangat dipengaruhi oleh perekonomian global, hal ini

disebabkan karena negara-negara di dunia, termasuk Indonesia banyak

melakukan hubungan bisnis dengan negara besar di pasar keuangan

maupun kegiatan ekspor dan impor.

e. Kebijakan pemerintah

Sejak di berlakukannya pasar bebas Asean dan Cina (CAFTA),

cukup banyak mengganggu kinerja industri dalam negeri khususnya

garment. Pemerintah dengan kebijakannya mempengaruhi kelangsungan

hidup perusahaan/industri. Dengan dibukanya arus globalisasi, banyak

produk import yang mempunyai harga pokok jauh lebih murah tidak bisa

disaingi oleh produk domestik.

Page 56: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

42

3. Perumusan Strategi Pemasaran

a. Analisis Matriks IFE dan EFE

Analisis matriks IFE dan EFE dilakukan terhadap lingkungan internal

dan eksternal perusahaan, sehingga diperoleh faktor-faktor kunci yang

termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya. Skor

yang diperoleh dari matriks ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki serta

menunjukkan kemampuan dalam meraih peluang dan mengatasi ancaman

eksternalnya.

1) Matriks IFE

Faktor yang menjadi kekuatan utama Jaya Printing Garment

adalah tenaga kerja dengan bobot sebesar 0,139 dan rating 4,000 sehingga

diperoleh skor 0,556. Selain itu, faktor kekuatan lain yang dapat

dimanfaatkan perusahaan adalah mutu produk (0,500), ketersediaan bahan

baku (0,472), loyalitas karyawan (0,444), dan pengalaman berusaha

(0,292). Kelemahan utama adalah tenaga pemasaran dengan bobot

sebesar 0,097 dan rating 1,000 sehingga diperoleh skor 0,097. Secara

lebih rinci hasil perhitungan faktor strategi internal dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Matriks IFE Jaya Printing Garment

FAKTOR INTERNAL Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

A. Tenaga kerja 0,139 4,000 0,556

B. Mutu produk 0,125 4,000 0,500

C. Fasilitas penunjang 0,097 3,000 0,292

D. Loyalitas karyawan 0,111 4,000 0,444

E. Ketersediaan bahan baku 0,118 4,000 0,472

F. Perusahaan keluarga 0,104 2,000 0,208

G. Tenaga marketing 0,097 1,000 0,097

H. Modal usaha 0,111 2,000 0,222

I. Promosi 0,097 1,000 0,097

TOTAL 1,000 2,889

Page 57: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

43

Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan

total skor sebesar 2,889, nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50,

menunjukkan posisi internal perusahaan cukup kuat, dimana perusahaan

memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan

mengantisipasi kelemahan internal.

2) Matriks EFE

Kemajuan teknologi merupakan peluang utama Jaya Printing

Garment dengan bobot 0,117 dan rating 4,000 sehingga diperoleh skor

sebesar 0,467. Sementara itu, faktor yang menjadi ancaman utama

perusahaan adalah kebijakan pemerintah dengan bobot 0,078 dan rating

1,000 sehingga diperoleh skor 0,078 (Tabel 7).

Tabel 7. Matriks EFE Jaya Printing Garment

FAKTOR EKSTERNAL Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(axb)

A. Kapasitas produksi 0,106 4,000 0,422

B. Pangsa pasar 0,106 4,000 0,422

C. Kemajuan teknologi 0,117 4,000 0,467

D. Demokrafi dan social 0,078 4,000 0,311

E. Diversifikasi produk 0,100 3,000 0,300

F. Keberadaan perusahaan sejenis 0,111 1,000 0,111

G. Daya tawar menawar 0,117 1,000 0,117

H. Perusahaan pendatang baru 0,094 1,000 0,094

I. Kondisi ekonomi dan politik 0,094 2,000 0,189

J. Kebijakan pemerintah 0,078 1,000 0,078

TOTAL 1,000 2,511

Dari hasil analisis perhitungan faktor strategi eksternal didapatkan total

skor sebesar 2,511. Nilai ini berada di atas rata-rata sebesar 2,50, ini

berarti menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi efektif yang

dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman/pengaruh

negatif dari lingkungan eksternalnya.

b. Analisis Matriks IE

Penentuan posisi strategi perusahaan dalam matriks IE didasarkan pada

hasil total nilai matriks IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai

Page 58: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

44

matriks EFE pada sumbu y (David, 2006). Total nilai matriks IFE sebesar

2,889 dan nilai matriks EFE sebesar 2,511. Dengan demikian posisi

perusahaan terletak pada sel V. Strategi yang sesuai untuk diterapkan pada sel

ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil identifikasi dari

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta posisi

persaingannya yang berada pada sel V, selanjutnya akan digunakan untuk

merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Posisi

perusahaan berdasarkan matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.

Tota

l S

kor

Fak

tor

Str

ateg

i E

kst

ernal

Total Skor Faktor Strategi Internal

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 3,0 2,0

Tinggi I II III

Menengah IV V VI

Rendah VII VIII IX

Gambar 6. Matriks IE Jaya Printing Garment

c. Analisis Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai hasil

matriks IE, dimana posisi perusahaan terletak pada kuadran V. Pencocokan

faktor strategi internal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi

penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, EFE dan IE, maka dapat

disusun matriks SWOT yang akan menghasilkan empat tipe strategi yang

dapat dilakukan, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Hasil analisis

SWOT dapat dilihat pada Tabel 8.

3,0

2,0

1,0

1,0

Page 59: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

45

Tabel 8. Matriks SWOT Jaya Printing Garment

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Tenaga kerja

2. Mutu produk

3. Pengalaman berusaha

4. Loyalitas karyawan

5. Ketersediaan bahan

baku

Kelemahan (W)

1. Manajemen bersifat

kekeluargaan

2. Tenaga pemasaran

3. Modal usaha

4. Promosi

Peluang (O)

1. Kapasitas produksi

2. Pangsa pasar

3. Kemajuan teknologi

4. Demografi dan sosial

5. Diversifikasi produk

Strategi S-O

- Menjaga hubungan

dengan pelanggan dan

pemasok (S1,S3,S5;

O2,O4,O5)

- Menjaga kualitas

produk (S1,S2,S5;

O1,O2,O3)

Strategi W-O

- Memaksimalkan

kapasitas produksi

yang masing ada

(W1,W3;

O1,O2,O3,O5)

- Peningkatan kegiatan

promosi (W2,W4;

O2,05)

Ancaman (T)

1. Keberadaan

perusahaan sejenis

2. Daya tawar menawar

3. Perusahaan pendatang

baru

4. Kondisi ekonomi dan

politik

5. Kebijakan pemerintah

Strategi S-T

- Meningkatkan

kreativitas dalam

menciptakan desain

produk yang baru

(S1,S2,S3;T1,T3)

- Memberikan harga

yang bersaing (S2,S5;

T1,T2,T3)

Strategi W-T

Memberikan kemudahan

pembayaran bagi pelanggan

yang mempunyai sejarah

pembayaran yang baik

(W1,W3; T4,T5)

Strategi Kekuatan-Peluang (SO)

1. Menjaga hubungan dengan pelanggan dan pemasok (S1,S3,S5;

O2,O4,O5)

Kondisi pasar yang semakin kompetitif saat ini, untuk mencari

keuntungan kompetitif tidak hanya dengan memperluas pengembangan

usaha, menjaga bagi kelangsungan hidup perusahaan lebih penting.

Komunikasi yang baik dan tidak membuat catatan hitam sangat penting

dalam menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan stakeholder.

Selain itu, sistem pembayaran tepat waktu adalah kunci menjaga

hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga keberlanjutan pasokan

bahan baku agar terjamin ketersediaan pasokan barang dan jasa yang

dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan.

Page 60: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

46

Memberikan perlakuan istimewa terhadap seluruh pelanggan, serta

bersikap jujur dan adil dalam menjalankan transaksi jual-beli, merupakan

nilai tambah yang dapat dilakukan untuk menjaga loyalitas pelanggan.

Dengan terciptanya hubungan yang harmonis dengan para pelanggan,

memungkinkan menarik konsumen lain untuk menjadi mitra bisnis.

2. Menjaga kualitas produk (S1,S2,S5; O1,O2,O3)

Hasil pengamatan di lapangan, daya saing produk Jaya Printing

Garment cukup baik dibanding perusahaan sejenis karena produk yang

dihasilkan terlihat sudah berada di hampir setiap toko/departemen store

yang ada di kota-kota besar. Dengan pengalaman usaha dan memaksimal-

kan sumber daya yang dimiliki, baik tenaga kerja maupun ketersediaan

bahan baku, serta dukungan teknologi yang semakin canggih dapat

dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan mutu produk dalam rangka

peningkatan daya saing.

Strategi Kelemahan-Peluang (WO)

1. Memaksimalkan kapasitas produksi yang masing ada (W3; O1,O2,

O3,O5)

Dengan dukung teknologi yang semakin modern, memungkinkan

perusahaann dapat meningkatkan kapasitas produksinya, karena saat ini

kapasitas produksi yang dihasilkan sekitar 90%. Namun demikian,

peningkatan produksi harus tetap menjaga mutu produk dan sesuai

spesifikasi yang diharapkan konsumen, berbeda dengan produk

pesaingnya.

2. Peningkatan kegiatan promosi (W2,W4; O2,05)

Peningkatan mutu produk sesuai spesifikasi yang diminta, serta

variasi produk, dapat menjadi sarana promosi yang efektif dalam

mengenalkan produk di pasaran. Untuk mengantisipasi persaingan dengan

pemain lama maupun baru, peningkatan kegiatan promosi merupakan

suatu keharusan agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan dan

produk tetap eksis di pasaran.

Page 61: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

47

Strategi Kekuatan-Peluang (WO)

1. Meningkatkan kreativitas dalam menciptakan desain produk yang baru

(S1,S2,S3; T1,T3)

Kekuatan dalam hal tenaga kerja dimiliki, kualitas produk dan

didukung pengalaman berusaha, memungkinkan perusahaan Jaya Printing

Garment melakukan inovasi baru dan berkreativitas dalam menciptakan

desain produk baru. Pengembangan produk juga dalam rangka

memperpanjang daur hidup produk, agar produk dapat terus diterima

konsumen.

2. Memberikan harga yang bersaing (S2,S5; T1,T2,T3)

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam

bidang yang sama, persaingan penetapan harga jual menjadi semakin

ketat. Penetapan harga jual produk di pasaran, walaupun dengan sedikit

perbedaan, sangat menentukan pilihan masyarakat dalam membeli produk

di pasar. Penetapan harga yang kompetitif dan bersaing dengan para

pesaing dapat dilakukan, selain melakukan potongan harga bila pembelian

melebihi batas tertentu.

Strategi Kelemahan-Ancaman (WT)

1. Memberikan kemudahan pembayaran bagi pelanggan yang mempunyai

sejarah pembayaran yang baik (W1,W3; T4,T5)

Konsumen merupakan aset berharga yang harus dijaga dan

dipertahankan. Dengan semakin banyakya perusahaan sejenis yang

bermunculan menyebabkan posisi tawar konsumen semakin kuat.

Kekuatan bersaing pembeli bisa bergerak dari posisi lemah sampai kuat.

Untuk itu perlu dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga agar

konsumen tetap loyal, diantaranya dengan memberikan kemudahan bagi

pelanggan yang dinilai memiliki catatan yang baik dalam bertransaksi.

Page 62: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

48

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil dari identifikasi faktor strategi internal, tenaga kerja yang dimiliki

merupakan kekuatan utama perusahaan dan kelemahan utamanya adalah

promosi dan tenaga pemasaran, Nilai IFE yang diperoleh sebesar 2,889 dan

nilai EFE sebesar 2,511, dimana posisi perusahaan terletak pada sel V.

2. Dalam Kinerja Keuangan dengan menggunakan Rasio yang umum dilakukan,

Rasio Likiditas – CR sebesar 9.26x maupun QR sebesar 4.2x menunjukkan

hutang lancar perusahaan masih dapat dicover oleh asset lancer. Sedangkan

Rasio Coverage EBITDA/DEBT sebesar 117,36%, menurun karena

meningkatnya HPP. Rasio Profitabilitas menurun menjadi 7,19% dikarenakan

HPP meningkat sehingga perusahaan harus menurunkan profit marginnya

supaya bisa bersaing, dan ini tercermin dari turunnya ROE perusahaan

menjadi 9.87%. Pertumbuhan Penjualan meningkat menjadi sebesar 1.75%

dikarenakan adanya peningkatan permintaan dari pelanggan existing. Secara

keseluruhan kondisi keuangan perusahaan 2010 menunjukkan nilai yang

positif.

3. Hasil Analisa SWOT untuk Jaya Printing Garment didapat alternative yang

dapat diterapkan, merupakan kombinasi dari (a) Strategi S-O, yaitu Menjaga

hubungan dengan pelanggan dan pemasok, Menjaga kualitas produk; (b)

Strategi W-O : Memaksimalkan kapasitas produksi yang masing ada,

Peningkatan kegiatan promosi; (c) Strategi S-T : Meningkatkan kreativitas

dalam menciptakan desain produk yang baru, Memberikan harga yang

bersaing; (d) Strategi W-T Memberikan kemudahan pembayaran bagi

pelanggan yang mempunyai sejarah pembayaran yang baik.

A. Saran

1. Peningkatan promosi dan perekrutan tenaga pemasaran merupakan hal

penting yang perlu diperhatikan perusahaan untuk lebih mengenalkan produk

kepada masyarakat umum.

Page 63: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

49

2. Untuk mengantisipasi piutang yang tertagih, perusahaan agar lebih selektif

dalam memilih pelanggan yang mendapat keringanan jangka waktu

pembayaran.

3. Peningkatan mutu produk agar lebih ditingkatkan, serta untuk menjaga

keberlangsungan produksi, diperlukan tindakan antisipasi terhadap

kemungkinan kelangkaan atau lonjakan harga bahan baku, diantaranya

dengan melakukan pembelian di awal (stok) dan bila memungkinkan

membuka jalur distribusi baru dalam pengadaan bahan baku.

Page 64: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

50

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, H. W., O. C. Walker dan Jean-Claude Larréché. 2000. Manajemen

Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Buttle, F. 2004. Manajemen Hubungan Pelanggan: Concept and Tools (Terjemahan).

Bayumedia Publishing, Malang.

David, F.R. 2006. Manajemen Strategi (Terjemahan). PT. Prenhallindo, Jakarta.

__________. 2004. Manajemen Strategi: konsep-konsep. PT Indeks Kelompok

Gramedia, Jakarta.

Jusuf, J. 2008. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta

Kinnear, T.C. and J.R. Taylor. 1991. Marketing Research an Applied Approach.

Fourth Edition. Mc Graw Hill, New York.

Kotler, P. dan G. Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Terjemahan).

Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. dan A.B. Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat, Jakarta.

McLeod, R., Jr dan George Schell. 2001. Sistem Informasi Manajemen. PT.

Intermasa, Jakarta.

Mulyono, TP. 1994. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Edisi Ketiga.

Cetakan Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Munawir, S. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.

Nawawi H. 2006. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan

Industri. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Purnomo, S.H. dan Zulkieflimansyah. 1999. Manajemen Strategi Sebuah Konsep

Pengantar. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jakarta.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta.

Saladin, D. 2004. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan

Pengendalian. Linda Karya, Bandung.

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia, Bogor.

Umar, H. 1997. Studi Kelayakan Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yuwono, S., E. Sukarno dan M. Ichsan. 2007. Petunjuk Praktis Penyusunan

Balanced Score Card Menuju Organisasi yang berfokus pada Stratagi. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 65: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

51

LAMPIRAN

Page 66: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

53

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi

internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN

KAJIAN KINERJA DAN

PERSPEKTIF USAHA PAKAIAN JADI

(KASUS JAYA PRINTING GARMENT, JAKARTA)

Tujuan :

Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor strategi internal dan eksternal

perusahaan dengan pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategik

tersebut untuk mempengaruhi atau menentukan keberhasilan analisa perumusan

strategi pemasaran

Petunjuk umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam mengisi kuesioner, responden diharapkan melakukannya secara

sekaligus (tidak menunda/sebagian) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

Petunjuk khusus :

1. Pembobotan dengan metode Paired comparison yaitu penilaian bobot (weight)

dengan membandingkan setiap faktor strategi internal dan eksternal

organisasi, dimana setiap bobot peubah digunakan skala 1, 2 dan 3, dengan

keterangan berikut :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap

setiap faktor strategi internal dan eksternal perusahaan.

Page 67: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,
Page 68: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lanjutan Lampiran 1.

I. Pertanyaan untuk Mendapatkan Bobot Faktor Strategi Internal

Faktor Internal A B C D E F G H I Total Bobot

A. Tenaga kerja

B. Mutu produk

C. Pengalaman berusaha

D. Loyalitas karyawan

E. Ketersediaan bahan baku

F. Manajemen bersifat kekeluargaan

G. Tenaga pemasaran

H. Modal usaha

I. Promosi

Contoh Pengisian :

- “Tenaga kerja” (A) pada baris/horizontal lebih penting dari “Mutu produk” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 3

- “Tenaga kerja” (A) pada baris/horizontal sama penting dengan “Mutu produk” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 2

- “Tenaga kerja” (A) pada baris/horizontal kurang penting dari “Mutu produk” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 1

55

Page 69: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

28

Lanjutan Lampiran 1.

II. Pertanyaan untuk Mendapatkan Bobot Faktor Strategi Eksternal

Faktor Eksternal A B C D E F G H I J Total Bobot

A. Kapasitas produksi

B. Pangsa pasar

C. Kemajuan teknologi

D. Demografi dan sosial

E. Diversifikasi produk

F. Keberadaan perusahaan sejenis

G. Daya tawar menawar

H. Perusahaan pendatang baru

I. Kondisi ekonomi dan politik

J. Kebijakan pemerintah

Contoh Pengisian :

- “Kapasitas produksi” (A) pada baris/horizontal lebih penting dari “Pangsa pasar” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 3

- “Kapasitas produksi” (A) pada baris/horizontal sama penting dengan “Pangsa pasar” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 2

- “Kapasitas produksi” (A) pada baris/horizontal kurang penting dari “Pangsa pasar” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 1

56

Page 70: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

57

Lanjutan Lampiran 1.

III. Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor-faktor strategi internal

Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai peringkat/rating menunjukkan tingkat faktor strategi sebagai

kekuatan atau kelemahan. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada

keterangan berikut :

Nilai 4, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kekuatan utama

Nilai 3, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kekuatan kecil

Nilai 2, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kelemahan kecil

Nilai 1, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kelemahan utama

2. Pengisian kolom penilaian peringkat/rating menggunakan tanda silang (X)

Faktor Internal 4 3 2 1

Kekuatan

Tenaga kerja

Mutu produk

Pengalaman berusaha

Loyalitas karyawan

Ketersediaan bahan baku

Kelemahan

Manajemen bersifat kekeluargaan

Tenaga marketing

Modal usaha

Promosi

Page 71: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

58

Lanjutan Lampiran 1.

IV. Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor-faktor strategi eksternal

A. Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai peringkat/rating didasarkan pada kemampuan organisasi

dalam meraih peluang. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan

berikut :

Nilai 4, jika organisasi mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam

meraih peluang tersebut

Nilai 3, jika organisasi mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih

peluang tersebut

Nilai 2, jika organisasi mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam

meraih peluang tersebut

Nilai 1, jika organisasi mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam

meraih peluang tersebut

2. Pengisian kolom penilaian peringkat/rating menggunakan tanda check list ()

Faktor Eksternal 4 3 2 1

Peluang

Kapasitas produksi

Pangsa pasar

Kemajuan teknologi

Demografi dan social

Diversifikasi produk

B. Petunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai peringkat/rating didasarkan pada kemampuan organisasi

dalam meraih peluang. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan

berikut :

Nilai 4, jika faktor ancaman memberikan pengaruh yang sangat kuat

terhadap organisasi

Nilai 3, jika faktor ancaman memberikan pengaruh kuat terhadap organisasi

Nilai 2, jika faktor ancaman memberikan pengaruh biasa terhadap

organisasi

Nilai 1, jika faktor ancaman memberikan tidak memberikan pengaruh

terhadap organisasi

2. Pengisian kolom penilaian peringkat/rating menggunakan tanda check list ()

Faktor Eksternal 4 3 2 1

Ancaman

Keberadaan perusahaan sejenis

Daya tawar menawar

Perusahaan pendatang baru

Kondisi ekonomi dan politik

Kebijakan pemerintah

Page 72: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

59

Lampiran 2. Kuesioner untuk penilaian pengembangan produk

KUESIONER : BAGI PEMILIK PERUSAHAAN

KAJIAN KINERJA DAN

PERSPEKTIF USAHA PAKAIAN JADI

(KASUS JAYA PRINTING GARMENT, JAKARTA)

Tujuan :

Mendapatkan penilaian responden mengenai prospek pengembangan usaha

melalui pendekatan rasio finansial (PBP, B/C Ratio, BEP, NPV dan IRR)

Petunjuk :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam mengisi kuesioner, responden diharapkan melakukannya secara

sekaligus (tidak menunda/sebagian) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

Kegunaan :

Data yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan dalam melakukan analisa

kelayakan pengembangan usaha, serta untuk mengetahui aspek teknis produksi

dan manajemen operasi.

Demikian yang dapat disampaikan. Atas perhatian, kesediaan dan kerjasamanya

dalam mengisi kuesioner ini, diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

R.Deddy Hermawan

F352060055

Page 73: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

60

Lanjutan Lampiran 2.

A. Profil Usaha

1. Nama Responden : ...................................................................

2. Alamat : ...................................................................

3. Pendidikan : ...................................................................

4. Usia : ...................................................................

5. Jabatan : ...................................................................

6. Modal awal : ...................................................................

7. Nilai aset : ...................................................................

8. Jenis modal : ( ) modal sendiri

( ) pinjaman bank, bunga : .........../tahun

( ) pinjaman koperasi

( ) lainya, sebutkan ..................

9. Kapasitas produksi : ...................................................................

10. Rataam omzet/bulan : ...................................................................

11. Jumlah karyawan : ...................................................................

a. Tetap : ...................................................................

b. Tidak tetap : ...................................................................

B. Keadaan Umum

1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Bagaimana perkembangan usaha hingga saat ini ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 74: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

61

Lanjutan Lampiran 2.

3. Bagaimana lokasi dan kondisi geografis usaha ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

C. Aspek Teknis dan Produksi

Investasi dan peralatan proses produksi

1. Berapa luas lahan yang digunakan ?

........................................................................................................................

2. Berapa nilai lahan ?

........................................................................................................................

3. Kapan bangunan didirikan?

........................................................................................................................

4. Apa saja bangunan dan peralatan produksi yang digunakan, berapa umur

ekonomis dan penyusutan/tahun ?

No. Jenis pengeluaran Jumlah

(unit)

Umur

ekonomis

Penyusutan

/tahun

1. Bangunan

a……………..

b……………..

c……………..

2. Peralatan

a……………..

b……………..

c……………..

d……………..

e……………..

f……………...

g……………..

Page 75: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

62

Lanjutan Lampiran 2.

Proses produksi dan layout

1. Bahan baku apa saja yang digunakan ? Berapa banyak penggunaan bahan

baku ?

No. Jenis bahan Satuan Asal

pasokan

Jumlah

pemesanan/bln

Sistem

pembayaran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

2. Bagaimana proses produksi di Jaya Printing Garment, Jakarta ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 76: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

63

Lanjutan Lampiran 2.

3. Apakah ada standar mutu dari produk yang dihasilkan ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Jenis, kapasitas produksi dan tenaga kerja

1. Apa saja produk yang dihasilkan oleh Jaya Printing Garment, Jakarta ?

Berapa kapasitas masing-masing produk ? Berapa lama waktu produksi

untuk masing-masing produk ?

No. Jenis produk Kapasitas produksi Waktu produksi

1.

2.

3.

4.

5.

2. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan, baik tetap maupun tidak teta?

Karyawan tetap : ..................................................................................

Karyawan tidak tetap : .................................................................................

3. Bagaimana pembagian kerja dalam proses produksi ? Apa tugas masing-

masing posisi ?

No. Posisi Jumlah

(orang) Tugas

1.

2.

3.

4.

5.

Page 77: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

64

Lanjutan Lampiran 2.

4. Bagaimana sistem pembayaran gaji ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

5. Besarnya gaji yang dibayarkan apakah berdasarkan pengalaman kerja/

masa kerja/lainnya ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

D. Aspek Komersial

1. Apakah keunggulan dari produk Jaya Printing Garment, Jakarta ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Bagaimana tingkat persaingan produk di pasaran ? Apakah persaingan

mempengaruhi penjualan produk ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

3. Siapa pesaing yang paling berpengaruh ? Sebutkan :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Berapa harga jual untuk masing-masing produk ?

No. Jenis produk Satuan Harga

1.

2.

3.

4.

5.

Page 78: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

65

Lanjutan Lampiran 2.

5. Apakah ada perbedaan harga dengan pesaing ? Sebutkan (Rp.) :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

6. Bagaimana permintaan pasar terhadap produk Jaya Printing Garment,

Jakarta ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

7. Apakah ada peningkatan penjualan ? Berapa rata-rata peningkatan setiap

tahunnya ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

8. Kepada siapa saja produk dijual selama ini (segmen pasar) ? Bagaimana

sistem pembayarannya ?

No. Jenis konsumen Sistem pembayaran

Tunai Kredit

1. Pengguna akhir

2. Toko/swalayan

3. Industri farmasi

4. Lainnya, sebutkan ..........................

9. Apakah perusahaan memberlakukan potongan harga untuk pembelian

dalam jumlah besar ? Berapa besarnya ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

10. Bagaimana cara perusahaan memasarkan produk?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

11. Berapa besarnya biaya untuk promosi (beriklan) ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 79: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

66

Lanjutan Lampiran 2.

E. Aspek Manajemen

1. Bagaimana struktur organisasi di Jaya Printing Garment, Jakarta ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Apa saja kewenangan dan deskripsi tugas untuk masing-masing posisi ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 80: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

67

Lanjutan Lampiran 2.

F. Aspek keuangan

1. Berapa jumlah penerimaan setiap tahunnya (tiga tahun terakhir : 2007-

2009)?

No. Jenis penerimaan Tahun

2007 2008 2009

1. Penjualan produk

2. Nilai sisa

Total penerimaan

2. Berapa pengeluaran tunai, antara lain :

a. Investasi (nilai tanah, bangunan dan peralatan)

No. Jenis pengeluaran Jumlah

(unit)

Harga

satuan

(Rp)

Total

(Rp)

Umur

ekonomis

1. Tanah

2. Bangunan

a……………..

b……………..

c……………..

3. Peralatan

a……………..

b……………..

c……………..

d……………..

e……………..

f……………...

g……………..

h……………..

i……………...

j……………..

Total

Page 81: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

68

Lanjutan Lampiran 2.

b. Operasional

No. Biaya operasional Biaya (Rp/th) %

1. Sewa lahan

2. Gaji

3. Pembelian bahan baku

4. Perawatan

5. Transportasi

6. Administrasi

7. Listrik, air dan telepon

8. Pemasaran

9. Biaya asuransi

10. Pajak

11. Bunga pinjaman (apabila

modal berupa pinjaman)

Total

Page 82: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lampiran 3. Perhitungan bobot faktor strategi internal

Pemilik

FAKTOR INTERNAL A B C D E F G H I Total Bobot

A. Tenaga kerja 0 2 3 3 2 3 2 3 2 20 0,139

B. Mutu produk 2 0 2 2 2 3 2 2 3 18 0,125

C. Pengalaman berusaha 1 2 0 2 2 2 2 2 1 14 0,097

D. Loyalitas karyawan 1 2 2 0 2 2 3 2 2 16 0,111

E. Ketersediaan bahan baku 2 2 2 2 0 3 2 1 3 17 0,118

F. Manajemen bersifat kekeluargaan 1 1 2 2 1 0 3 2 3 15 0,104

G. Tenaga marketing 2 2 2 1 2 1 0 2 2 14 0,097

H. Modal usaha 1 2 2 2 3 2 2 0 2 16 0,111

I. Promosi 2 1 3 2 1 1 2 2 0 14 0,097

TOTAL 12 14 18 16 15 17 18 16 18 144 1,000

Page 83: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lampiran 4. Perhitungan bobot faktor strategi eksternal

Pemilik

FAKTOR EKSTERNAL A B C D E F G H I J Total Bobot

A. Kapasitas produksi 0 1 2 3 2 2 2 2 2 3 19 0,106

B. Pangsa pasar 3 0 2 3 2 2 2 2 1 2 19 0,106

C. Kemajuan teknologi 2 2 0 2 2 2 3 3 2 3 21 0,117

D. Demokrafi dan sosial 1 1 2 0 2 1 1 2 2 2 14 0,078

E. Diversifikasi produk 2 2 2 2 0 3 1 2 3 1 18 0,100

F. Keberadaan perusahaan sejenis 2 2 2 3 1 0 2 2 3 3 20 0,111

G. Daya tawar menawar 2 2 1 3 3 2 0 3 2 3 21 0,117

H. Perusahaan pendatang baru 2 2 1 2 2 2 1 0 3 2 17 0,094

I. Kondisi ekonomi dan politik 2 3 2 2 1 1 2 1 0 3 17 0,094

J. Kebijakan pemerintah 1 2 1 2 3 1 1 2 1 0 14 0,078

TOTAL 17 17 15 22 18 16 15 19 19 22 180 1,000

Page 84: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lampiran 5. Rekapitulasi bobot faktor strategi internal dan eksternal

FAKTOR INTERNAL Pemilik Jumlah Rata-rata

A. Tenaga kerja 0,139 0,139 0,139

B. Mutu produk 0,125 0,125 0,125

C. Pengalaman berusaha 0,097 0,097 0,097

D. Loyalitas karyawan 0,111 0,111 0,111

E. Ketersediaan bahan baku 0,118 0,118 0,118

F. Manajemen bersifat kekeluargaan 0,104 0,104 0,104

G. Tenaga marketing 0,097 0,097 0,097

H. Modal usaha 0,111 0,111 0,111

I. Promosi 0,097 0,097 0,097

TOTAL 1,000 1,000 1,000

FAKTOR EKSTERNAL Direktur Jumlah Rata-rata

A. Kapasitas produksi 0,106 0,106 0,106

B. Pangsa pasar 0,106 0,106 0,106

C. Kemajuan teknologi 0,117 0,117 0,117

D. Demokrafi dan sosial 0,078 0,078 0,078

E. Diversifikasi produk 0,100 0,100 0,100

F. Keberadaan perusahaan sejenis 0,111 0,111 0,111

G. Daya tawar menawar 0,117 0,117 0,117

H. Perusahaan pendatang baru 0,094 0,094 0,094

I. Kondisi ekonomi dan politik 0,094 0,094 0,094

J. Kebijakan pemerintah 0,078 0,078 0,078

TOTAL 1,000 1,000 1,000

Page 85: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lampiran 6. Rekapitulasi perhitungan rating faktor strategi internal dan eksternal

FAKTOR INTERNAL Pemilik Jumlah Rata-rata

A. Tenaga kerja 4,000 4,000 4,000

B. Mutu produk 4,000 4,000 4,000

C. Pengalaman berusaha 3,000 3,000 3,000

D. Loyalitas karyawan 4,000 4,000 4,000

E. Ketersediaan bahan baku 4,000 4,000 4,000

F. Manajemen bersifat kekeluargaan 2,000 2,000 2,000

G. Tenaga marketing 1,000 1,000 1,000

H. Modal usaha 2,000 2,000 2,000

I. Promosi 1,000 1,000 1,000

TOTAL 25,000 25,000 2,778

FAKTOR EKSTERNAL Pemilik Jumlah Rata-rata

A. Kapasitas produksi 4,000 4,000 4,000

B. Pangsa pasar 4,000 4,000 4,000

C. Kemajuan teknologi 4,000 4,000 4,000

D. Demokrafi dan sosial 4,000 4,000 4,000

E. Diversifikasi produk 3,000 3,000 3,000

F. Keberadaan perusahaan sejenis 1,000 1,000 1,000

G. Daya tawar menawar 1,000 1,000 1,000

H. Perusahaan pendatang baru 1,000 1,000 1,000

I. Kondisi ekonomi dan politik 2,000 2,000 2,000

J. Kebijakan pemerintah 1,000 1,000 1,000

TOTAL 25,000 25,000 2,500

Page 86: Kajian Kinerja dan Perspektif Usaha Pakaian Jadi (Kasus ... · Results for Garment Printing Jaya obtained alternative that can be applied, a combination ... desain produk yang baru,

Lampiran 7. Perhitungan Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE

FAKTOR INTERNAL Bobot Rating SkorA. Tenaga kerja 0,139 4,000 0,556B. Mutu produk 0,125 4,000 0,500C. Pengalaman berusaha 0,097 3,000 0,292D. Loyalitas karyawan 0,111 4,000 0,444E. Ketersediaan bahan baku 0,118 4,000 0,472

F. Manajemen bersifat kekeluargaan 0,104 2,000 0,208G. Tenaga marketing 0,097 1,000 0,097

H. Modal usaha 0,111 2,000 0,222

I. Promosi 0,097 1,000 0,097

TOTAL 1,000 2,889

Matriks EFE

FAKTOR EKSTERNAL Bobot Rating SkorA. Kapasitas produksi 0,106 4,000 0,422B. Pangsa pasar 0,106 4,000 0,422C. Kemajuan teknologi 0,117 4,000 0,467D. Demokrafi dan sosial 0,078 4,000 0,311E. Diversifikasi produk 0,100 3,000 0,300

F. Keberadaan perusahaan sejenis 0,111 1,000 0,111G. Daya tawar menawar 0,117 1,000 0,117

H. Perusahaan pendatang baru 0,094 1,000 0,094

I. Kondisi ekonomi dan politik 0,094 2,000 0,189J. Kebijakan pemerintah 0,078 1,000 0,078

TOTAL 1,000 2,511