kajian keunggulan komparatif kayu manis dan prospek pengembangannya

Upload: eki-aisyah-kusumawati

Post on 06-Jul-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    1/20

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pohon kayu manis merupakan tumbuhan asli Asia Selatan, Asia

    Tenggara, dan daratan Cina (Smith, 1986 dalam Daswir 2010), Indonesia

    termasuk di dalamnya. Tumbuhan ini memiliki nilai ekonomi dan merupakan

    tanaman tahunan yang memerlukan waktu lama untuk di ambil hasilnya. Nilai

    utama kayu manis terdapat pada bagian kulit dari batang, cabang serta ranting

    yang mengandung minyak atsiri, terutama sinamaldehid (60-75%) dan eugenol

    (4-18%) (Suherdi, 1999).

    Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

    (Balittro) dan Ditjen Perkebunan RI, Indonesia merupakan peringkat ke-2 dunia

    sebagai negara pengekspor rempah-rempah setelah India. Pangsa pasar 

    Indonesia 11 39% dan India 18 05% Trend nilai ekspor dan pangsa pasar China

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    2/20

    Indonesia 11 39% dan India 18 05% Trend nilai ekspor dan pangsa pasar China

    2

    merupakan penghasil kayu manis terbesar nomor 2 di Indonesia setelah

    Sumatera. Data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 2. Sebaran areal pengembangan kayu manis tahun 2005-2009

    No PROVINSILUAS AREAL (HA)

    2005 2006 2007 2008 2009*)

    1. SUMATERA 130.358 119.410 98.805 99.430 100.474

    2. JAWA 1.267 1.324 2.153 2.186 2.190

    3. KALIMANTAN 1.885 2.541 2.485 2.522 2.526

    4. SULAWESI 926 887 799 811 812

    5. MALUKU + PAPUA + IJB 334 411 410 416 417

    JUMLAH 134.770 124.573 104.652 105.365 106.419

    Sumber : Data Statistik Ditjenbun, 2009

    Kalimantan Selatan berpotensi untuk mengembangkan tanaman kayu

    manis menjadi komoditas andalannya dan menjadikannya sebagai komoditas

    ekspor dimasa mendatang Daerah penghasil terbesar tanaman kayu manis di

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    3/20

    3

    menghasilkan. Sementara yang tumbuh secara alami di Pegunungan Meratus

    diperkirakan 5-10 ha.

    Masalah yang dihadapi adalah bagaimana kulit kayu manis dapat

    menjadi komoditas ekspor unggulan yang mampu unggul dalam segi komparatif 

    dan kompetitif. Kedua keunggulan tersebut dilihat dari segi kualitas, kuantitas,

    dan tingkat efisien faktor produksi yang ada. Komoditas dengan tingkat stabilitas

    keunggulan komparatif dan kompetitif yang tinggi memiliki potensi dan

    kemudahan dalam meningkatkan produktivitas untuk mencapai tingkat daya

    saing yang lebih baik (Gerungan, dkk.,2013)

    1.2. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Apakah kayu manis di Kalimantan Selatan memiliki daya saing berdasarkan

    k l k tif ?

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    4/20

    4

    upaya mendukung percepatan peningkatan perekonomian rakyat disektor 

    perkebunan di Kalimantan Selatan.

    II. METODE PENELITIAN

    2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada tahun 2014. Penelitian dilaksanakan di 4

    kabupaten yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah

    (HST), Balangan dan Tapin.

    2.2. Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

    Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan teknik wawancara dan observasi

    pada petani kayu manis, sedangkan data sekunder diambil dari instansi-instansi

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    5/20

    5

    input   non-tradable (biaya tenaga kerja (Rp/HOK), sewa lahan (Rp),

    pengangkutan, penyusutan alat-alat pertanian)

    4. Biaya Produksi (Harga Sosial) atau harga bayangan (Shadow Price) yaitu

    biaya yang dihitung untuk menggambarkan nilai sosial yang

    sesungguhnya bagi unsur-unsur biaya atau hasil, terdiri atas:

    a. Biaya input Tradable harga pupuk dan obat-obatan (Rp), yaitu semua

    yang diperdagangkan di pasar Internasional. Untuk barang/komoditas

    yang diimpor dipakai harga CIF (Cost Insurance Freight ), sedangkan

    untuk barang/komoditas yang di eksport digunakan harga FOB (Free

    on Board ).

    b. Biaya input Non-Tradable (per panen) yaitu lahan, tenaga kerja, dan

    modal adalah biaya oportunitasnya karena faktor-faktor tersebut tidak

    di d k di i t i l hi tid k d h

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    6/20

    6

    2.5. Metode Analisis Data

     Analisis data yang digunakan yaitu Metode analisis deskriptif dan Matriks

     Analisis Kebijakan (Policy Analysis Matrix/ PAM) yang dikembangkan oleh

    Monske dan Pearson (1995). Matriks PAM terdiri dari dua identitas perhitungan

    yaitu:  profitability identity dan divergences identity, namun dalam penelitian ini

    analisis yang digunakan dibatasi yaitu hanya menghitung keuntungan privat,

    keuntungan sosial, daya saing dengan analisis keunggulan komparatif.

    Tabel 3. Policy Analys is Matrix 

    Uraian Penerimaan Biaya Profit

    Biaya InputTradable

    Biaya Faktor Domestik

    Harga Privat A B C D

    Harga Sosial E F G H

    Dari data pada tabel PAM di atas kemudian dapat dianalisis dengan

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    7/20

    7

    (3) Analisis efisiensi ekonomik atau keunggulan komparatif dengan indikator 

    Domestik Resource Cost Ratio: DRCR=G/(E –F)

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1. Produksi Kayu Manis

     Areal perkebunan Kayu Manis di HST per Desember 2013 tercatat seluas

    63 ha, terdiri dari areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 24 ha,

    Tanaman Menghasilkan (TM) 39.0 ha, dan Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM)

    seluas 2 ha. Jumlah produksi pada tahun 2012 adalah sebanyak 5.698 Kg atau

    sekitar 154 Kg/ha. Sedangkan ada tahun 2013 adalah sebanyak 3.312 Kg atau

    sekitar 84,92 Kg/ha. Sedangkan di HSS, luas areal perkebunan Kayu Manis per 

    Desember 2013 tercatat seluas 2.551,38 ha, terdiri Tanaman Belum

    Menghasilkan (TBM) sel as 1 205 44 ha Tanaman Menghasilkan (TM) 1 305 94

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    8/20

    8

    3.2. Budidaya, Pemanenan dan Penanganan Pasca Panen Kayu Manis

    Kayu manis merupakan salah satu kearifan lokal yang ada di Kab. HST

    dan HSS. Kayu Manis pada mulanya tidak dibudidayakan oleh masyarakat,

    melainkan tumbuh secara alami di hutan. Sekarang ini Kayu Manis mulai

    dibudidayakan oleh masyarakat sekitar, tetapi budidayanya masih dilakukan

    secara tradisional, belum secara intensif. Selain tidak memiliki perkebunan

    khusus tanaman ini juga tidak dirawat secara khusus. Perawatan yang dilakukan

    biasanya hanya berupa penyiangan rumput yang ada di sekitar pohon.

    Penyiangan dilakukan agar rumput tidak mengganggu pertumbuhan Kayu Manis.

    Pemanenan Kayu Manis dilakukan oleh masyarakat setelah tanaman

    berumur kurang lebih sepuluh tahun. Berat kering Kayu Manis yang diperoleh

    setelah penjemuran bervariasi sesuai dengan ukuran diameter batang. Untuk

    b t d di t 45 bi di l h kit 10 15 k k i k

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    9/20

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    10/20

    10

    3. Pontianak 25.000,- 2-5 Ton kering 2x sebulan

    4. Samarinda 15.500,- 800 kg kering 2x sebulan

    Sumber : Data primer, 2014

    Gambar 1. Alur pemasaran Kayu Manis

    PETANI

    PENGUMPUL

    DESA

    PENGUMPUL BESAR  EKSPORTIR

    PASAR TRADISIONAL

    SETEMPAT

    KONSUMEN

    LOKAL

    •   Banjarmasin

    •   Palangkaraya

    •   Pontianak

    •   Samarinda

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    11/20

    11

    menyebabkan kayu manis ini kontribusinya minim sekali bagi petaninya. Padahal

    potensi kayu manis di Kalsel sungguh sangat terbuka kesempatan yang sangat

    mungkin untuk dikembangkan. Dan dari sisi kualitas organik sangat

    memungkinkan kawasan ini menjadi ‘surga’ kayu manis.

    3.4. Analisis Komparatif Kayu Manis di Kalimantan Selatan

    Rasio DRCR dapat dianalisa dengan menggunakan metode Matriks

     Analisis Kebijakan atau   Policy Analysis Matrix  (PAM). PAM digunakan untuk

    menghitung keunggukan komparatif, sekaligus untuk mengetahui campur tangan

    pemerintah dan dampaknya pada sistem komoditas dalam aktivitas usaha tani,

    pengolahan, dan pemasaran secara menyeluruh dan sistematis. Keunggulan

    metode PAM adalah dapat diketahui keluaran nilai keunggulan kompetitif,

    keuntungan finansial dan ekonomi, efisiensi finansial dan ekonomi, transfer input

    d f kt d tik t f t t t k fi i t k i k t d

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    12/20

    12

    komoditas kayu manis dibiarkan tumbuh liar dihutan. NPCO untuk

    pengembangan kayu manis secara alami adalah sebesar 0.5, dalam hal ini tidak

    serta merta dapat diinterpretasikan bahwa pemerintah juga bersifat protektif,

    namun hal ini lebih dikarenakan komoditas tersebut tidak memerlukan biaya

    tambahan untuk dikembangkan, sehingga hasil output tidak dipengaruhi oleh hal-

    hal yang bersifat teknis.

    Dengan NPCI untuk budidaya kayumanis sebesar 6.1, hal ini berarti

    pemerintah secara simultan menaikan harga input tradable dipasar diatas harga

    efisiensinya sehinga secara agregat harga produksi menjadi lebih mahal

    dikarenakan oleh hal tersebut yang nantinya juga akan merugikan para petani.

    Sedangkan pengembangan kayu manis secara alami tidak serta merta mendapat

    subsidi dari pemerintah, karena pengembangan tidak didasarkan oleh biaya

    i l d bi i t hi tid k ki k l b idi

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    13/20

    13

    Hasil analisis DRCR untuk komoditas kayumanis melalui proses budidaya

    adalah sebesar 0.005, hal ini dapat diartikan secara kongkret bahwa komoditas

    kayu manis adalah komoditas yang efisien dan memiliki daya saing yang cukup

    tinggi serta relatif mampu berkembang dan dikembangkan tanpa bantuan dari

    pemerintah dalam hal subsidi maupun campur tangan pemerintah lainnya. Selain

    itu juga dapat diartikan bahwa komoditas kayu manis dapat dikembangkan ke

    arah yang lebih luas lagi dari sektor ekspor, dikarenakan rendahnya biaya

    sumberdaya yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Dilain pihak,

    pengembangan secara alami juga memiliki hasil yang relatif sama dengan

    pengembangan melalui proses budidaya, dimana dengan tidak dimasukkannya

    asumsi biaya (biaya sosial dan biaya privat) menjadikan pengembangan kayu

    manis menjadi sangat potensial untuk mendapatkan perhatian khusus.

    A li PAM j j di l h t i t ti d l t

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    14/20

    14

    Dari hasil diatas terlihat komparasi yang sangat jelas terkait dengan

    pengembangan kayu manis baik melalui budidaya maupun secara alami.

    Pengembangan kayu manis secara budidaya secara matematis terlihat

    menguntungkan namun jika dibandingkan antara nilai finansial dan nilai

    ekonomis komoditas tersebut melalui tradable input dan outputnya, dapat

    disimpulkan bahwa meskipun menguntungkan secara matematis, namun

    divergensi atau dampak kebijakan dan distorsi pasar dari komoditas tersebut

    masih negatif, sehingga tidak dapat memberikan keuntungan secara maksimal

    kepada pihak yang membudidayakan kayu manis di lahan mereka. Hal serupa

     juga terjadi pada pengembangan secara alami, dengan rasio hampir 3 kali lipat

    antara nilai finansial dan nilai ekonomisnya, dapat terlihat betapa jauhnya nilai

    atau harga yang diterima oleh petani dibandingkan nilai ekonomis yang

    h k d tk H l i i kib tk h k dit k

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    15/20

    15

    sentra-sentra produksi terhadap pasar input maupun output, seperti

    pembentukan pasar lelang komoditi yang bersifat berkesinambungan.

    3.5 Prospek Pengembangan Kayu Manis di Kalsel

    Komoditi kayu manis adalah salah satu produk perkebunan yang

    diusahakan oleh masyarakat dan potensial untuk dikembangkan.

    Pengembangan tanaman kayu manis selain dapat berperan untuk meningkatkan

    pendapatan masyarakat dan pemerintah, juga dapat berperan sebagai tanaman

    penghijauan pada daerah pegunungan dan menjaga kelestarian lingkungan.

    Tanaman kayu manis memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan

    dikembangkan di Kalimantan Selatan karena didukung oleh beberapa faktor 

    yang diantaranya sebagai berikut :

    1. Kayu manis merupakan komoditas rempah-rempah yang sudah dikenal dan

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    16/20

    16

    oleh tenaga ahli Indonesia. Minyak atsiri kayu manis banyak digunakan

    dalam industri makanan, minuman, farmasi, rokok dan kosmetika sebagai

    pemberi rasa dan aroma. Disamping itu minyak ini bersifat anti cendawan

    sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet.

    5. Adanya dukungan kebijakan dari pihak pemerintah khususunya dari

    Pemerintah daerah diantaranya berupa program perluasan areal tanaman

    baru dan pengadaan bibit serta adanya pembinaan terhadap petani dalam

    rangka mendorong peningkatan mutu kulit kayu manis dan teknik pengolahan

    produk berbasis kulit kayu manis.

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Mahdie dkk. (2004)

    kayu manis dapat dikembangkan menjadi beberapa produk turunan, sebagai

    berikut :

    1 P l d K t S t k i k b ik di k

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    17/20

    17

    Selain itu menurut Hamidah dan Trisnu (2012), tanaman kayu manis juga

    dapat dikembangkan sebagai :

    1. Koagulan lateks: Cuka kayu yang dihasilkan dari batang dan cabang kayu

    manis dapat dimanfaatkan sebagai koagulan lateks. Menurut Baimark, dkk.

    (2008) dan Prasertsit, dkk. (2011), cuka kayu dengan kadar asam asetat

    yang tinggi dapat digunakan sebagai koagulan lateks sekaligus agen

    antifungal (Hamidah dan Trisnu, 2012).

    2. Arang aktif: Arang kayu yang dibuat dari batang kayu manis memiliki sifat

    yang baik untuk digunakan sebagai arang aktif untuk media tanam dan

    penyubur tanaman.

    IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    4 1 K i l

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    18/20

    18

    outputnya, dapat disimpulkan bahwa meskipun menguntungkan secara

    matematis, namun divergensi atau dampak kebijakan dan distorsi pasar dari

    komoditas tersebut masih negatif, sehingga tidak dapat memberikan

    keuntungan secara maksimal kepada pihak yang membudidayakan

    kayumanis di lahan mereka. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat perlu

    bagi pemerintah daerah merumuskan kebijakan yang lebih operasional

    sehingga dapat mengangkat kembali tingkat daya saing kayumanis di

    Kalimantan Selatan.

    4. Tanaman kayu manis memiliki prospek yang cerah dan menjanjikan

    dikembangkan di Kalimantan Selatan karena didukung oleh potensi geografis

    dan potensi pasar yang tinggi. Beberapa diversifikasi produk kayu manis

    yang bisa dikembangkan antara lain adalah sirup, serbuk kayu manis, pulp

    d k t b l d f it t tik l k l

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    19/20

    19

    4. Koordinasi antara dinas perkebunan dan kehutanan serta pihak terkait

    lainnya mengenai status lahan kawasan lindung yang selama ini menjadi

    habitat asli kayu manis, dan sering dimanfaatkan/ditebang oleh masyarakat

    untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun dijual.

    5. Diversifikasi produk kayu manis untuk meningkatkan nilai tambahnya.

    6. Memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani kayu manis

    secara berkesinambungan mulai dari budidaya, pemanenan, sampai

    pemasaran hasil.

    7. Memperkuat kelembagaan petani kayu manis untuk memudahkan dalam hal

    koordinasi, transfer ilmu pengetahuan dan informasi.

    8. Mengefektifkan program penelitian yang bersifat terapan untuk inovasi

    teknologi usahatani sehingga langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh para

    t i t t j k d h t i di iliki t i

  • 8/17/2019 Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis Dan Prospek Pengembangannya

    20/20

    Tabel 8. Matriks Rekomendasi Kegiatan Kajian Keunggulan Komparatif Kayu Manis dan Prospek Pengembangannya

    No Arah Kebijakan Langkah yang perlu diambil Pelaksana1. Peningkatanproduksi,produktivitas, dankualitas kayu manis

    • Sertifikasi bibit kayu manis untuk menjamin kualitas kayu manis Kalsel agar tetapterjaga, mengingat kayu manis kalsel, khususnya kayu manis loksado memilikikarakteristik yang sangat baik dan dapat diterima di pasar dunia.

    • Memberikan bantuan saprodi untuk budidaya kayu manis

    • Mengefektifkan program-program penelitian yang bersifat terapan untuk inovasiteknologi usahatani sehingga langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh para petaniserta terjangkau dengan anggaran usahatani yang dimiliki petani.

    Dinaspertanian/perkebunandan kehutanan, balaisetifikasi benih, badanpenelitian danakademisi.

    2. Peningkatan SDMdan kesejahteraanpetani Kayu Manis

    • Diversifikasi produk kayu manis untuk meningkatkan nilai tambahnya

    • Memperkuat kelembagaan petani kayu manis untuk memudahkan dalam hal koordinasi,transfer ilmu pengetahuan dan informasi.

    • Memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani kayu manis secaraberkesinambungan mulai dari budidaya, pemanenan, sampai pemasaran hasil.

    • Mempermudah akses permodalan

    Dinaspertanian/perkebunan,badan penyuluhan,dinas perindustrian dan

    perdagangan, dinastenaga kerja, swasta

    3. PeningkatanDistribusi danPemasaran KayuManis

    • Menyediakan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan aksesibilitas sentra-sentra produksi terhadap pasar input maupun output, seperti pembentukan pasar lelangkomoditi yang bersifat berkesinambungan.

    • Melakukan promosi produk kayu manis melalui pameran/expo baik ditingkat daerahmaupun nasional.

    • Membangun akses pemasaran kayu manis baik di dalam maupun diluar negeri danmemberikan fasilitasi berupa kemudahan birokrasi dalam melakukan ekspor.

    Dinaspertanian/perkebunan,badan penyuluhan,dinas perindustrian danperdagangan, swasta

    4. Konservasi Sumber Daya Hayati

    • Konservasi Kayu manis dengan melakukan budidaya bibit kayu manis yang telahbersertifikat dalam jumlah besar, dan penyuluhan kepada petani agar tidak menebang

    kayu manis secara sembarangan tanpa penanaman kembali mengingat kayu manisbanyak terdapat di kawasan meratus yang notabene merupakan kawasan lindung.

    Dinaspertanian/perkebunan,

    dinas kehutanan,kebun raya banua