kajian kesesuaian lahan untuk tanaman durian...

21
KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DI KEBUN BUAH MANGUNAN KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL USULAN PENELITIAN Diajukan oleh : Livi Takliviyah 20120210016 Program Studi Agroteknologi Kepada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

Upload: ngodien

Post on 02-Mar-2019

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN

(Durio zibethinus Murr.) DI KEBUN BUAH MANGUNAN

KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

USULAN PENELITIAN

Diajukan oleh :

Livi Takliviyah

20120210016

Program Studi Agroteknologi

Kepada

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

ii

Page 3: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Bantul memiliki potensi objek wisata yang tak kalah menarik

dibanding daerah-daerah lain yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek-

objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bantul yaitu meliputi objek wisata alam,

wisata budaya/sejarah, pendidikan, taman hiburan dan sentra industri kerajinan

(Pemerintah Kabupaten Bantul, 2015).

Objek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Bantul selain berupa pantai,

pegunungan, goa, hutan juga meliputi agrowisata atau wisata pertanian. Salah satu

agrowisata yang terdapat di kabupaten ini yaitu Kebun Buah Mangunan yang

berlokasi di Dusun Mangunan, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebun Buah Mangunan merupakan wisata

alam yang berada di perbukitan Mangir dengan ketinggian antara 150-400 m.dpl

serta luas lahan 24 hektar (Munawaroh, 2013). Menurut Linangkung (2015)

sampai saat ini setidaknya ada sekitar 4.235 batang pohon buah yang

dibudidayakan di Kebun Buah Mangunan meliputi buah durian, belimbing,

rambutan, sirsak madu, jambu, pisang, dan sri kaya. Dikutip dari Berita Jateng

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Pakpahan (2014)

menyatakan bahwa dari seluruh tanaman yang dibudidayakan banyak yang

tumbuh subur namun tidak berbuah, termasuk didalamnya buah durian. Pada

tahun 2013 hasil panen durian di Kebun Buah Mangunan bahkan menurun drastis

dibandingkan tahun 2012, pada tahun 2012 panen durian untuk satu pohonnya

bisa mencapai 40 buah, namun pada tahun 2013 satu pohonnya hanya

menghasilkan 4 buah saja (Tika, 2013).

Di Indonesia durian merupakan salah satu buah yang paling banyak

digemari. Pada tahun 2004 produksi durian mencapai 675.902 ton dengan luas

52.008 hektar. Walaupun produksi cenderung meningkat ternyata impor durian

juga mengalami peningkatan dari 11.086 ton dengan nilai US$ 11.730.903 pada

tahun 2004 dan menjadi 24.679 ton dengan nilai US$ 30.829.557 pada tahun

2008. Kecenderungan impor durian meningkat dan produksi durian nasional

Page 4: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

2

meningkat menggambarkan konsumsi durian masyarakat Indonesia meningkat

(Sukamertayasa, 2011). Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

akan buah durian dan menekan angka impor buah durian, produksi buah durian di

Indonesia harus ditingkatkan termasuk produksi di Kebun Buah Mangunan.

Menurut Gunawan Budiyanto (2014) proses pertumbuhan dan

perkembangan tanaman membutuhkan dua faktor pendukung utama, yaitu kondisi

agroklimat dan daya dukung lahan. Dalam satuan pemanfaatan lahan atau

kawasan, kondisi agroklimat lebih banyak menentukan kecocokan dan kesesuaian

iklim terhadap persyaratan lingkungan yang dibutuhkan tanaman, sedangkan daya

dukung lahan menentukan bagaimana upaya agar suatu tanaman dapat tumbuh

dan memberikan produksi maksimal, sementara itu disatu sisi Erfanto Linangkung

(2015) menyebutkan bahwa kawasan Mangunan mempunyai lahan yang kritis dan

dulunya sering terjadi longsor. Dengan demikian tanaman yang dibudidayakan di

Kebun Buah Mangunan khususnya buah durian supaya dapat berbuah secara

maksimal maka perlu didukung dengan iklim dan lahan yang sesuai, oleh karena

itu perlu adanya evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman durian di Kebun Buah

Mangunan untuk mengetahui seperti apa daya dukung iklim dan lahan saat ini.

B. Perumusan Masalah

Kawasan Kebun Buah Mangunan yang diusahakan menjadi tempat wisata

pertanian atau agrowisata merupakan langkah baik untuk mengenalkan

masyarakat terhadap tanaman buah, mamun alangkah lebih baik lagi jika tanaman

buah yang dibudidayakan dapat menghasilkan produksi yang maksimal, sehingga

dapat membantu memenuhi kebutuhan buah secara nasional khususnya terhadap

buah durian yang dominan ditanam di kawasan tersebut. Untuk menghasilkan

produksi yang baik tentunya faktor yang mendukung tanaman itu sendiri yaitu

dari kualitas lahan yang digunakan sebagai medium tumbuh harus sesuai dengan

syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk tanaman durian. Dalam mengetahui

kualitas lahan yang digunakan perlu adanya evaluasi lahan dengan menetapkan

karakteristik lahan sebagai dasar penentuan kesesuaian lahan untuk tanaman

durian di Kebun Buah Mangunan.

Page 5: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

3

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mempunyai permasalahan :

1. Bagaimana karakteristik lahan bagi pertanaman Durian di Kebun Buah

Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul

2. Bagaimana tingkat kesesuaian lahan bagi pertanaman Durian di Kebun Buah

Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul

C. Tujuan Penelitian

1. Menetapkan karakteristik lahan bagi pertanaman Durian di Kebun Buah

Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul

2. Mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan bagi pertanaman Durian di Kebun

Buah Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

karakteristik lahan, tingkat kesesuaian lahan dengan tanaman durian, dan

mengetahui pembatas-pembatas kesesuaian lahan di Kebun Buah Mangunan

Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, sehingga potensi produksi buah durian

dapat dihasilkan secara maksimal.

E. Batasan Studi

Penelitian ini akan dilakukan di Kawasan Kebun Buah Mangunan

Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas

areal pertanaman durian 9,6 hektar.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Menurut Gunawan Budiyanto (2014) didalam melangsungkan

pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman membutuhkan dua faktor

pendukung utama, yaitu kondisi agroklimat dan daya dukung lahan. Kondisi

agroklimat banyak berperan dalam memberikan daya dukung iklim seperti

panjang dan intensitas matahari, temperatur, kelembaban udara, perilaku angin

dan sebaran curah hujan. Sementara daya dukung lahan secara prinsip dapat

Page 6: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

4

memberikan sumbangan pada peran tanah sebagai lumbung lengas dan hara

(moisture and nutrient resources). Oleh karena itu lahan dengan kata lain dapat

disebut juga sebagai media tanam, sedangkan media tanam yang baik harus

memilki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman

(Alamtani, 2015). Tanaman agar menghasilkan produk yang maksimal maka

harus ada kecocokan antara tanaman dengan media tanam, begitu juga dengan

tanaman durian yang memiliki karakteristik lahan tertentu yang dapat mendukung

syarat pertumbuhannya yang optimal. Suatu proses penilaian sumber daya lahan

untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang

sudah teruji disebut dengan evaluasi lahan (Fagundez, 2011). Evaluasi lahan ini

ditujukan untuk mengkaji sejauh apa batasan-batasan yang harus dilakukan

sehingga lahan tersebut dapat digunakan sebagai media tanam tanaman tertentu,

termasuk lahan yang berada di Kawasan Kebun Buah Mangunan yang

difungsikan sebagai media tanam durian.

Menurut Tahtia Sarasmi (2013) dasar dari evaluasi lahan adalah

membandingkan persyaratan tumbuh yang diperlukan untuk penggunaan suatu

lahan dengan potensi dari lahan tersebut. Oleh karena itu kerangka pikir evaluasi

lahan ini pada dasarnya menganalisis potensi lahan yang datanya dapat diperoleh

dari analisis kondisi fisiografi wilayah serta analisis sampel tanah kemudian

membandingkannya dengan persyaratan tumbuh pertanaman durian. Kerangka

Pikir penelitian yang disajikan dalam gambar 1 menjelaskan bahwa hal pertama

dapat dilakukan yaitu menganalisis kondisi fisiografi wilayah. Analisis kondisi

fisiografi wilayah adalah mengkaji kondisi iklim dan tanah secara fisik yang

berada di wilayah penelitian yaitu dengan cara mengetahui data karakteristik dan

fisiografi wilayah Kawasan Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, data ini dapat diperoleh dari

BMKG setempat. Kemudian selanjutnya analisis sampel tanah yang didasari dari

kondisi eksisting lahan pertanaman durian di kawasan tersebut, hal ini dilakukan

untuk mengetahui kesuburan tanah yang meliputi kesuburan fisik, kimia, dan

biologi. Kemudian selanjutnya harus diketahui persyaratan tumbuh pertanaman

Page 7: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

5

durian sebagai acuan untuk perbandingan yang data ini dapat diperoleh dari studi

literatur. Data-data tersebut kemudian dievaluasi dengan cara

mencocokan/membandingkan antara kondisi fisiografi wilayah dan analisis

sampel tanah dengan persyaratan tumbuh pertanaman durian, setelah itu diperoleh

hasil akhir dari penelitian yaitu penyajian hasil penelitian termasuk kelas manakah

lahan durian di Kawasan Kebun Buah Mangunan dan mengananlisis rekomendasi

yang tepat untuk menangani kondisi tersebut. Penyajian hasil ini dilakukan agar

informasi lebih mudah disampaikan.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Kawasan Kebun Buah Mangunan

Kecamatan Dlingo, Kabupaten

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Karakteristik dan

Fisiografi Wilayah

Kondisi Eksisting

Lahan Pertanaman

Durian

Persyaratan

Tumbuh

Pertanaman Durian

Analisis Kondisi

Fisiografi Wilayah

Analisis Sampel

Tanah

Evaluasi Lahan

Penyajian Hasil dan Rekomendasi

Page 8: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Durian (Durio zibhethinus Murr.)

1. Karakteristik Tanaman Durian

Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan buah-buahan tropika

asli Asia Tenggara, terutama Indonesia. Sumber diversifikasi genetik tanaman

durian terletak di Kalimantan dan Sumatera. Di Indonesia tanaman durian

tersebar luas diberbagai daerah dataran rendah sampai ketinggian 600 meter

dpl (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

Palntae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Malvales, Famili

Bombacaceae, Genus Durio, dan Spesies Durio zibethinus (Budiyanto, 2015).

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka, (2015)

menyatakan bahwa tanaman durian berbentuk pohon, berumur panjang

(perenial) dengan tinggi 27 - 40 m, berakar tunggang, batang berkayu dengan

bentuk silindris dan tegak, serta kulit pohon pecah-pecah dan memiliki

permukaan kasar. Pohon durian mempunyai percabangan simpodial,

bercabang banyak, dan arah mendatar. Disamping itu tanaman durian juga

berdaun tunggal, bertangkai pendek yang tersusun berseling (alternate)

dengan permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan,

bentuk jorong hingga lanset dengan ujung runcing, pangkal membulat

(rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas

mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus). Selain itu tanaman

durian mempunyai bunga yang muncul di batang atau cabang yang sudah

besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna

putih hingga cokelat keemasan, dan biasanya berbunga sekitar bulan Januari.

Buah durian sendiri memiliki karakteristik bulat atau lonjong dengan panjang

15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam dan berwarna coklat keemasan atau

kuning, serta biji berbentuk lonjong dengan ukuran 2 - 6 cm dan berwarna

cokelat. Tanaman durian akan berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun yang

diperbanyak secara generatif (biji).

Page 9: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

7

2. Syarat Tumbuh Optimal Tanaman Durian

Menurut Ivanastuti (2015) Syarat tumbuh bagi durian yaitu berada

pada curah hujan maksimum berkisar antara 3.000 - 3.500 mm/tahun dan

minimal 1.500 – 3.000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun,

dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus

menerus. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%.

Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan

terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus

dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30° C.

Pada suhu 15° C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila

suhu mencapai 35° C daun akan terbakar.

Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya

bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan

debu sehingga mudah membentuk remah. Tanah yang cocok untuk durian

adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri

warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir,

sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.

Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7,

dengan pH optimum 6-6,5. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan

dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan

kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah

terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan

kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang. Pemupukan dilakukan

dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia.

Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan

kadar NPK yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan

pemupukan dengan kadar P yang lebih tinggi diberikan setelah flushing

selesai untuk mempersiapkan pembungaan. Ketinggian tempat untuk

bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m.dpl. Tetapi ada juga tanaman

durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang

Page 10: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

8

kemi-ringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata

(Ivanastuti, 2015).

B. Kesesuaian Lahan

Fagundez (2011) menyatakan bahwa kesesuaian lahan adalah tingkat

kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kondisi lahan tersebut

dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan

perbaikan (kesesuaian lahan potensial). Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian

lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan

tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala.

Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan

dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial

menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-

usaha perbaikan.

C. Kriteria Kesesuaian Tanaman Durian

Lahan sangat mempengaruhi terhadap hasil suatu tanaman sebab dalam

proses produksi tanaman, tanaman dapat memperoleh unsur hara dan kebutuhan

lainnya dari lahan dan lingkungan sekitar, namun kondisi lahan yang dibutuhkan

oleh setiap tanaman berbeda-beda, sebab kondisi fisiologis setiap tanman tidak

selalu sama sehingga setiap tanaman menghendaki kondisi lingkungan yang

berbeda, begitupula dengan tanaman durian yang menghendaki kondisi lahan

tertentu, berikut dalam tabel 1 disajikan kriteria kesuaian lahan untuk tanaman

durian.

Tabel 1. Kriteria Kesesuaian Tanaman Durian

Persyaratan penggunaan/

karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (°C) 25 - 28 28 - 32 32 - 35 > 35

22 - 25 20 - 22 < 20

Ketersediaan air (wa)

Page 11: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

9

Curah hujan (mm) 2.000 -

3.000

1.750 -

2.000

1.250 -

1.750

< 1.250

3.000 -

3.500

3.000 -

4.000

> 4.000

Kelembaban (%) > 42 36 - 42 30 - 36 < 30

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase baik, sedang agak

terhambat

terhambat,

agak cepat

sangat

terhambat,

cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur sedang,

agak halus,

halus

- agak kasar kasar

Bahan kasar (%) < 15 15 - 35 35 - 55 > 55

Kedalaman tanah (cm) > 100 75 - 100 50 - 75 < 50

Gambut:

Ketebalan (cm) < 60 60 - 140 140 - 200 > 200

Ketebalan (cm), jika ada

sisipan bahan mineral/

pengkayaan

< 140 140 - 200 200 - 400 > 400

Kematangan saprik+ saprik, hemik, fibrik

hemik+ fibrik+

Retensi hara (nr)

KTK tanah (cmol) > 16 ≤ 16

Kejenuhan basa (%) > 35 20 - 35 < 20

pH H2O 5,5 - 7,8 5,0 - 5,5 < 5,0

7,8 - 8,0 > 8,0

C-Organik (%) > 1,2 0,8 - 1,2 < 0,8

Toksisitas (xc)

Salinitas (dS/m) < 4 4 - 6 6 – 8 > 8

Sodisitas (xn)

Alkalinitas/ESP (%) < 15 15 - 20 20 - 25 > 25

Bahaya sulfidik (xs)

Page 12: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

10

Kedalaman sulfidik (cm) > 125 100 - 125 60 - 100 < 60

Bahaya erosi (eh)

Lereng (%) < 8 8 - 16 16 - 30 > 30

Bahaya erosi sangat

rendah

rendah -

sedang

Berat sangat berat

Bahaya banjir (fh)

Genangan F0 - - > F0

Penyiapan lahan (lp)

Batuan di permukaan (%) < 5 5 - 15 15 - 40 > 40

Singkapan batuan (%) < 5 5 - 15 15 - 25 > 25

Sumber Data : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan

Pertanian (BBSDLP), 2015

Menurut Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007) pembagian kelas

dan definisinya secara kualitatif yaitu sebagai berikut :

1. Kelas S1 : Sangat sesuai (highly suitable). Lahan tidak mempunyai pembatas

yang besar untuk pengelolaan yang diberikan, atau hanya mempunyai

pembatas yang tidak secara nyata berpengaruh terhadap produksi dan tidak

akan menaikkan masukan yang telah biasa diberikan.

2. Kelas S2 : cukup sesuai (moderately suitable). Lahan mempunyai pembatas-

pembatas yang agak besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang

harus dierapkan. Pembatas akan mengurangi produk atau keuntungan dan

meningkatkan masukan yang diperlukan.

3. Kelas S3 : sesuai marginal (marginally suitable). Lahan mempunyai

pembatas-pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan

yang harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan

atau lebih meningkatkan masukan yang diperlukan.

4. Kelas N : tidak sesuai (not suitable). Lahan mempunyai pembatas yang sangat

besar, masih memungkinkan diatasi, tetapi tidak dapat diperbaiki dengan

tingkat pengelolaan dan modal normal. Keadaan pembtas sedemikian

besarnya, sehingga mencegah penggunaan lahan yang lestari dalam jangka

panjang.

Page 13: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

11

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

A. Karakteristik Wilayah Studi

1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Penelitian

Secara geografis Kawasan Kebun Buah Mangunan di Dusun

Mangunan, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan koordinat 7°56’25,16” Lintang Selatan dan

110°25’28,72” Bujur Timur serta dengan luas kawasan 23,4 hektar. Kawasan

Kebun Buah Mangunan memiliki batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Barat : Pedukuhan Mangunan

b. Sebelah Utara : Desa Mangunan

c. Sebelah Timur : Pedukuhan Kaligoro

d. Sebelah Selatan : Kecamatan Imogiri

Adapun wilayah studi ditunjukan oleh peta dalam gambar 2.

Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Bantul

Sumber : Sistem Informasi Manajemen Kewilayahan Berbasis

Webgis Kabupaten Bantul, 2011

2. Iklim, Topografi, dan Tanah

Kawasan Kebun Buah Mangunan berada di ketinggian 300 m.dpl

dengan kemiringan 44° dan mempunyai tanah yang didominasi oleh lempung,

berwarna merah dan padas.

Page 14: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

12

B. Potensi Kecamatan Dlingo sebagai Lahan Budidaya Durian

Kecamatan Dlingo pada umumnya berpotensi sebagai lahan budidaya

durian, sebab kondisi lahan Keacamatan Dlingo sesuai dengan syarat tumbuh

tanaman durian. Tanaman durian menghendaki ketinggian tempat yang tidak lebih

dari 800 m.dpl. sedangkan menurut Pemerintah Kabupaten Bantul Kacamatan

Dlingo (2015) Kecamatan Dlingo memiliki ketinggian 320 m.dpl. disamping itu

juga Kecamatan Dlingo memiliki suhu antara 24° C sampai 32° C, dan tanaman

durian cocok pada suhu rata-rata 20-30° C. Kemudian tanah yang cocok untuk

tanaman durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol, dan Kecamatan Dlingo

menurut Rian Wicaksono dkk. (2013) memiliki jenis tanah mediteran dan latosol,

namun dengan demikian tanaman durian tetap tumbuh baik di Kecamatan Dlingo

dan bahkan selama ini Kecamatan Dlingo merupakan kecamtan yang cukup

dikenal sebagai penghasil durian di Kabupaten Bantul.

Page 15: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

13

IV. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai

Februari 2016 di Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Metode Penelitian dan Analisis Data

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode survei. Survei

menurut Webster adalah belajar secara menyeluruh (general study), belajar

secara komprehensif atau pengujian (Tatat, 1992). Masri Singarimbun (1989)

menyatakan bahwa metode penelitian survei dibatasi pada penelitian yang

datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh

populasi.

2. Metode Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi observasi dengan cara purposive. Purposive adalah suatu

teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja berdasarkan atas

pertimbangan–pertimbangan tertentu (Antara, 2009 dalam Sugaepi, 2013)

Lokasi yang dipilih pada penelitian ini yaitu di lahan kebun durian di

Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, pemilihan

lokasi ini sengaja dipilih berdasar tujuan penelitian yaitu evaluasi kesesuaian

lahan bagi pertanaman durian di Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo

Kabupaten Bantul dan penetapan karakteristik lahannya. Lokasi yang dipilih

ditunjukkan dalam Gambar 3.

Page 16: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

14

Gambar 3. Peta Lahan Kebun Buah Mangunan

Sumber : Administrasi Kebun Buah Mangunan, 2015

3. Metode Penentuan Sampel Tanah

Sampel tanah diambil dari beberapa titik lahan yang ditentukan dengan

cara komposit pada kawasan ditanami durian untuk selanjutnya dianalisis di

Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian UMY. Masri Singarimbun (1989)

menyatakan bahwa sampel yang diambil harus memiliki sifat dapat

menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang

diteliti.

Menurut Nurliasari (2006) dalam Rosdiana Rachma (2015) ada dua

macam pengambilan contoh tanah untuk dilakukan analisis di laboratorium,

yaitu :

a. Contoh tanah tidak asli

Contoh tanah tidak asli (disturbed samples) diambil tanpa adanya

usaha-usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah

tersebut. Contoh-contoh ini biasanya dibawa ke laboratorium dalam tempat

tertutup (kaleng atau kantong plastik) sehingga kadar airnya tidak berubah.

Page 17: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

15

Bilamana tidak ada kebutuhan untuk mempertahankan contoh-contoh

tersebut pada kadar airnya yang asli, maka contoh-contoh ini dapat diambil

terbuka. Contoh tanah tidak asli ini dapat dipakai untuk segala analisis yang

tidak memerlukan contoh asli (undisturbed samples), seperti ukuran

butiran, batas-batas konsistensi, dan pemadatan.

b. Contoh tanah asli

Contoh tanah asli (undisturbed samples) adalah suatu contoh tanah

yang masih menunjukan sifat-sifat asli, seperti struktur, kadar air (water

content), susunan kimia dan pori-pori yang ada pada tanah. Contoh yang

benar-benar asli (trully undisturbed samples) tidaklah mungkin diperoleh,

tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana mestinya dan cara

pengamatan yang tepat, maka kerusakan terhadap contoh bisa dibatasi

sekecil mungkin. Contoh tanah asli dapat diambil dengan memakai tabung

contoh (samples tubes).

Pada penelitian ini sampel tanah yang diambil akan digunakan untuk

analisis kesuburan tanah di laboratorium sebagaimana disajikan dalam Tabel 2

berikut.

Tabel 2. Macam Analisis Kesuburan Tanah

No Faktor Analisis Metode/Cara

1 Tekstur Pipet

2 KTK tanah Kolorimetri (Biru Indofenol)

3 Kejenuhan Basa Kolorimetri (Biru Indofenol)

4 pH tanah pH meter

5 C-Organik Walkley and Black

6 Kadar N Kjeldahl

7 Kadar P Pengekstrak HCl 25 %

8 Kadar K Pengekstrak HCl 25 %

4. Analisis Data

Lahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tanah mineral

sehingga tidak semua karakteristik lahan yang terdapat pada tabel 1 dianalisis,

oleh karena itu data yang dapat diperoleh dari karakteristik dan fisiografi

Page 18: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

16

wilayah berupa data tempertur rerata, curah hujan, kelembaban, kedalaman

tanah, drainase tanah, batuan dipermukaan dan singkapan batuan, bahan kasar,

sedangkan untuk data kondisi eksisting lahan pertanaman durian diperoleh

dari analisis kesuburan tanah di laboratorium yang tersaji dalam tabel 2 berupa

tekstur tanah, KTK tanah, kejenuhan basa, pH tanah, C-Organik, kadar N,

kadar P, dan kadar K. Dengan demikian analisis data yang akan digunakan

pada penelitian ini yaitu dengan cara mencocokkan serta mengevaluasi data

karakteristik lahan yang meliputi hasil analisis kondisi fisiografi wilayah dan

analisis sampel tanah atau kesuburan tanah (tabel 2) dengan kriteria

kesesuaian lahan tanaman durian yang tersaji dalam tabel 1, sehingga dapat

diperoleh kelas kesesuaian lahan durian di kawasan Kebun Buah Mangunan.

C. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang

diperoleh dari hasil observasi dan wawancara secara langsung, dan data sekunder

yang berasal dari studi pustaka atau literatur. Berikut data yang akan digunakan

dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3. Jenis Data Penelitian

No Jenis Data Sumber

1 Peta Administrasi Kebun Buah Mangunan

2 Iklim BMKG

3 Kesuburan tanah Hasil analisis data primer

D. Luaran Penelitian

Luaran penelitian yang diharapkan dari penelitian ini yaitu berupa laporan

penelitian dan naskah akademik yang akan dipublikasikan melalui jurnal ilmiah.

Page 19: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

17

E. Jadual Penelitian

No Kegiatan Bulan

Novemb

er 2015

Desemb

er 2015

Januari

2016

Februar

i 2016

Maret

2016

1 Survei lokasi

2 Pengambilan data

a. Kondisi fisik wilayah

b. Bentuk lahan

c. Karakteristik lahan

d. Kualitas Lahan

e. Syarat tumbuh tanaman

durian

3 Pengolahan dan analisis data

a. Tingkat kesesuaian lahan

b. Tabel kesesuaian lahan

4 Laporan dan seminar hasil

penelitian

Page 20: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

18

DAFTAR PUSTAKA

Administrasi Kebun Buah Mangunan. 2015. Peta Lahan Kebun Buah

(Alokasi/Penempatan Tanaman). CV Cipta Andika. Bantul, D.I.

Yogyakarta

Alamtani. 2015. Membuat Media Tanam Sayuran dalam Polybag.

http://alamtani.com/media-tanam-sayuran-polybag.html. Diakses

tanggal 8 April 2015

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. 2015.

Kriteria Durian (Durio zibethinus MURR).

http://bbsdlp.litbang.pertanian.go.id/ kriteria/durian. Diakses tanggal

25 Maret 2015

Berita Jateng. 2014. Hortikultura Kebun Buah Mangunan akan di Audit.

http://beritajateng.net/berita-jateng-terbaru-hari-ini/hortikultura-

kebun-buah-mangunan-akan-di-audit/6158. Diakses tanga 27 Februari

2015

Budiyanto. 2015. Klasifikasi Durian.

http://www.biologionline.info/2013/09/klasifikasi-durian.html.

Diakses tanggal 8 Mei 2015

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka. 2015. Durian (Durio

zibethinus).

http://distan.majalengkakab.go.id/index.php?option=com_content&vie

w=article&id=90:durian&catid=19:tanaman-hortikultura&Itemid=31.

Diakses tanggal 8 Mei 2015

Erfanto Linangkung. 2015. Kebun Buah Mangunan Belum Berkontribusi ke PAD.

http://www.koran-sindo.com/read/950345/151/kebun-buah-

mangunan-belum-berkontribusi-ke-pad-1421208162. Diakses tanggal

28 Februari 2015

Fagundez, 2011. Konsep Evaluasi Kesesuaian Lahan.

https://lukalama.wordpress.com/2011/11/11/konsep-evaluasi-

kesesuaian-lahan/. Diakses tanggal 8 April 2015

Gunawan Budiyanto. 2014. Manajemen Sumberdaya Lahan. Lembaga Penelitian,

Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Yogyakarta. 253 halaman

Ivanastuti. 2015. Makalah Syarat Tumbuh Tanaman.

http://www.academia.edu/5903659/Makalah_syarat_tumbuh_tanaman

. Diakses tanggal 4 April 2015

Masri Singarimbun. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Munawaroh, S. 2013. Agrowisata Buah Mangunan Kecamatan Dlingo Bantul

Yogyakarta.

http://www.bpadjogja.info/file/Agrowisata_Buah_Mangunan.pdf.

Diakses tanggal 27 Februari 2015

Nurbani. 2012. Durian Lai.

http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_conte

nt&view=article&id=182:durian-lai-durio-kutejensis-hassk-

becc&catid=26:lain&Itemid=59. Diakses tanggal 8 Mei 2015

Page 21: KAJIAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN DURIAN …blog.umy.ac.id/livitakliviyah/files/2016/02/USULAN-PENELITIAN... · 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul memiliki potensi

19

Pemerintah Kabupaten Bantul. 2015. Data Pokok Pembangunan Sumberdaya

Alam Obyek Wisata.

http://www.bantulkab.go.id/datapokok/0702_obyek_wisata.html.

Diakses tanggal 27 Februari 2015

Pemerintah Kabupaten Bantul Kecamatan Dlingo. 2015. Profil Kecamatan.

http://kec-dlingo.bantulkab.go.id/hal/profil-kecamatan. Diakses

tanggal 15 Juni 2015

Rian Wicaksono, Imam Susila, Muhammad Badri, Burhan Arif Gunawan, dan

Wisnu Kuntoro Aji. 2013. Masalah Pemeliharaan Tanaman Durian

Secara Monokultur di Kabupaten Sukabumi dan Pekarangan di

Kabupaten Bantul. http://imamssl.blogspot.com/2013/11/makalah-

problematika-tanaman-durian.html?view=classic. Diakses tanggal 15

Juni 2015

Rosdiana Rachma Ginanjarsari. 2015. Kajian Kesesuaian Lahan untuk Tanaman

Tebu (Sacharum officinarum L.) di Kecamatan Kasihan Kabupaten

Bantul. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta

Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan

Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta

Sistem Informasi Manajemen Kewilayahan Berbasis Webgis Kabupaten Bantul.

2011. Peta RTRW-Administrasi.

http://kewilayahan.bantulkab.go.id/rtrw.php?mod=1. Diakses tanggal

7 Mei 2015

Sugaepi. 2013. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Point of Reward dan Sikap

Demokratis terhadap Hasil Belajar Peserta Dididk dalam Mata

Pelajaran PKN. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Sukamertayasa, I. K. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Durian Monthong di Desa Beraban Kecamatan Balinggi Kabupaten

Parigi Moutong. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Tadulako.

Palu

Tahtia Sarsmi Astungkara. 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan Kualitatif dan

Kuantitatif Pertanaman Padi Sawah Irigasi Kelompok Tani Mekar

Desa Tulung Balak Kecamatan Batnghari Nuban Kabupaten Lampung

Timur. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Tatat Sutarman Abdullah. 1992. Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Penebar

Swadaya. Jakarta. 273 Halaman

Tika. 2013. Panen Durian di Kebun Buah Mangunan Menurun.

http://jogja.antaranews.com/berita/308260/panen-durian-di-kebun-

buah-mangunan-menurun. Diakses tanggal 28 Februari 2015