kajian kebutuhan hari besar keagamaan nasional / hbkn

Copyright © 2016, CV.Agro Persada Lestari – BKPP DIY

Komoditi : Gula pasir, Minyak goreng, Cabai merah, Kacang Tanah

HARI BESAR KEAGAMAAN NASIONAL / HBKN

Kajian Kebutuhan

Puasa dan Idul Fitri 1437 H / 2016


Kajian kebutuhan hari besar keagamaan nasional / HBKN 2016

01

Arah Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan di DIY

Ketahanan Pangan

DISTANDislautkan

DishutbunDisperindagkop

BKPP PUDinsos

Dinkes

Stakholder lainya

Arah kebijakan pembangunan ketahanan pangan di DIY :

1. Bersifat terpadu berintikan SKPD terkait, serta bersifat kegiatan lintas sektoral2. Dilaksanakan secara multiyears programe/kegiatan, yang terukur, transparan, dan 3. Dilaksanakan secara bertahap 4. Dilakukan assesment setiap tahun untuk melihat kemajuan program



02

Latar Belakang

Meskipun produksi beberapa komoditi pangan mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, tapi ternyata ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri masih “belum bisa” memenuhi seluruh kebutuhan pangan yang terus meningkat.

“ Perubahan jumlah penduduk,

Tingkat pendapatan,

Tingkat pendidikan,

Tradisi atau adanya hari besar dan keagamaan,

Harga,

Dinamika kebutuhan bahan pokok (pangan) masyarakat sepanjang waktu dipengaruhi oleh “berbagai faktor”, antara lain:



03

“Kebutuhan bahan pokok (pangan) masyarakat merupakan kebutuhan “orang banyak” yang pada hakekatnya sangat diperlukan oleh masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari”.

“Sehingga pengadaan dan kelancaran distribusinya perlu “terjamin”, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan jumlah kebutuhannya dengan “harga yang wajar dan dapat terjangkau”.

“ Salah satu fenomena tahunan yang “signifikan” mempengaruhi kebutuhan pangan nasional ialah pada perayaan “Hari Besar Keagamaan Nasional” baik perayaan Natal, Tahun baru dan utamanya pada “bulan puasa / menjelang Hari Raya Idul Fitri”.

Latar Belakang



04

“Adanya peningkatan permintaan dan hambatan dalam “pengadaan dan distribusi” pada bulan ramadhan, dapat menimbulkan kelangkaan persediaan barang serta terjadinya lonjakan harga yang pada akhirnya berdampak pada “gejolak sosial” dalam masyarakat”.

“Kelangkaan barang dan lonjakan harga setidaknya dapat diantispasi, apabila “telah diketahui perkiraan” kebutuhan pelaksanaan pengadaan baik berasal dari produk lokal, luar daerah maupun impor serta “perkiraan stok” setiap jenis komoditi kebutuhan pokok dan barang penting lainnya”.

Distribusi Kebutuhan Regulasi

1

2

3

4

7

5

6Ha

ri Bi

asa

KebijakanHBKN

Kebutuhan Pangan Hari BiasaKebutuhan Pangan HBKN

Beras

Gula pasir

Kedelai

Kacangtanah

Cabaimerah

Minyakgoreng

Bawang

Komoditi

? ?

Latar Belakang



05

Penting Dilakukan

“Sehingga di perlukan penelitian terhadap “Prognosa” ketersediaan pangan pada HBKN (Puasa dan Hari Raya Idul Fitri)”.

Ini adalah untuk memberikan gambaran rencana pemenuhan kebutuhan bahan pokok dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, serta menganalisa permasalahan yang timbul.

Sehingga dapat diupayakan langkah-langkah antisipasi untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat.

“

Latar Belakang

http://www.officetimeline.com/fwlink.aspx?linkid=1030

http://www.officetimeline.com/fwlink.aspx?linkid=1030



06

Maksud, Tujuan, dan Output

SaveHBKN

Ramadhan danIdul Fitri 1437 H

Maksud dan tujuan :

Untuk mengkaji prognosa permintaan menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan kacang tanah yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan perhitungan kebutuhan pangan menjelang HBKN.

Output

Menghasilkan angka : - Koefisien peningkatan penyediaan; dan - Selang waktu persiapan penyediaan untuk setiap komoditas pangan menjelang masing-masing HBK, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyusun angka prognosa permintaan menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan kacang tanah provinsi dan tingkat kabupaten/ kota.

““



07

Arah Kebijakan

Hal ini telah sesuai dengan arah kebijakan nasional (Nawa Cita)

Selain tercantum pada program nawacita Jokowi - JK pada point 3, 5, 6 dan 7.

Langkah kajian ini juga mengacu pada paket kebijakan Ekonomi jilid.9.

“Dimana dalam paket kebijakan tersebut ditegaskan agar pemerintah terkait dapat menjaga harga yang wajar, yang bisa menguntungkan petani, tetapi juga tidak merugikan para produsen,”



08

Ruang Lungkup Pekerjaan

Sebagai dasar penentuan sampel1.Identifikasi data awal

Sebelum pelaksanaan kajian2.Pemaparan awal

Pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data yang diperoleh

3.Pelaksanaan

Menyampaikan hasil kajian4.Paparan hasil

Merumuskan kesimpulan5.Akhir

1

2

3

4

5



09

Hasil yang diharapkan

1. Dokumen berisi tentang :Rekomendasi angka koefisien peningkatan penyediaan; dan

Selang waktu persiapan penyediaan untuk setiap komoditas pangan menjelang HBKN (Puasa dan Idul Fitri) untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan kacang tanah di DIY.

Analisis perhitungan angka kebutuhan menjelang HBKN Puasa dan Idul Fitri untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan kacang tanah di DIY.

2. Dokumen kajian kebutuhan Hari Besar Keagamaan Sebanyak 20 buku dan soft copy (CD) 20 buah



10

Landasan HukumPeraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

Peraturan Daerah Nomor 7/2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Peraturan Gubernur DIY Nomor 57/2008 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

DPA-SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY tahun 2014 Nomor 23/DPA/2014 tanggal 27 Desember 2013.

“



11

Lokasi Kajian“Wilayah kajian kebutuhan menjelang HBKN “Puasa dan Idul Fitri” untuk komoditi gula pasir, minyak goreng, cabe merah, kacang tanah meliputi” :

Pedagang besar di pasar – pasar tradisional di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY.

Distributor/ agen (gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan kacang tanah)

Instansi PelaksanaBadan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY



12

Data dan AnalisisData yang digunakan

Data primer : Data primer yang diperlukan tentang kebutuhan mingguan/ bulan normal dan angka peningkatan kebutuhan menjelang HBKN.

Data sekunder: Berasal dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Analisis : Dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, untuk digunakan sebagai penentu kebijakan selanjutnya.



13

Teknik Pelaksanaan

A Teknik ObservasiAdalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik.

D Pengumpulan data dengan cara mencatat semua informasi dan data, baik data primer ataupun data sekunder yang berhubungan dengan judul kajian yang bersumber dari dinas terkait, masyarakat, internet dan sebagainya.

Teknik Pencatatan

B Adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Teknik Kuisioner (Angket)

C Adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (numerator) yang mangajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (responden) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Teknik Wawancara



14

Strategi Pelaksanaan

Pelaksanaan

1.Koordinasi Tim InternalMelakukan rapat internal

2.Pengumpulan data SekunderMembuat Kuisioner

3.Koordinasi Dengan BKPPPaparan Pendahuluan

1.Pengambilan data-Data Sekunder-Data Primer 2. Tabulasi Data

3. Analisis Data

4. Deskripsi Hasil

5. Penyusunan Draft Laporan

6. Paparan antara Paparan akhir

7. Menyimpulkan Merekomendasika



15

Analisis DataRAW DATA

•DATA PRIMER•DATA SEKUNDER

PENGELOMPOKAN

•DATA PEDAGANG TRADISIONAL•DATA DISTRIBUTOR

ANALISIS •ANALISIS PER PEDAGANG TRADISIONAL•ANALISIS PER DISTRIBUTOR•ANALISIS KESELURUHAN

DESKRIPSI •TABEL•GAMBAR•KESIMPULAN



16

Rumus Koefisien

ES : Elastisitas permintaan / koefisien peningkatan penyediaan

Q : jumlah permintaan sebelum berubah (bulan normal)

Q1 : jumlah permintaan setelah berubah (bulan HBKN)



17

S E AK I N

kajian kebutuhan hari besar keagamaan nasional / hbkn

Science