kajian ayat

Upload: ayundha-nabilah

Post on 16-Jul-2015

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENGAMBIL PELAJARAN DARI SETIAP KEJADIAN DIKAJI DARI QS. AL-ANFAL AYAT 57MAKALAHDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial Mentor : Hana Nurjanah

Oleh Ayundha Nabilah 1A PGSD 1101291

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2011

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah saw sebagai mukjizat serta membacanya adalah ibadah. Al-Quran diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terakhir dan terbesar yang diturunkan Allah SWT kepada manusia setelah Taurat, Zabur, dan Injil yang diturunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW dengan rentang waktu hampir 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dalam Alquran terdapat ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah. Makkiyah itu turun sebelum adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang diturunkan di Makkah tetapi menyangkut penduduk Madinah. Sedangkan Ayat-ayat Madaniyah itu turun sesudah adanya perintah hijrah dan tentang hukumnya yang diturunkan di Madinah tetapi menyangkut penduduk Makkah. Banyak ummat muslim di Indonesia yang bisa membaca Al-Quran, tapi hanya sebagian yang memahami, mengerti, dan mengamalkan ayat-ayat Al-Quran. Untuk bias memahami dan mengerti ayat Al-Quran dibutuhkannya kajian ayat yang akan mengkaji ayat tersebut agar kita bisa mengamalkan hikmah yang terdapat dalam sebuah ayat.

B. Rumusan Masalah a. Apa isi dan terjemaah Al-quran Surat Al-Anfal ayat 57? b. Bagaimana tafsir Al-quran surat Al-Anfal ayat 57? c. Adakah keterkaitan Al-quran surat Al-Anfal ayat 57 dengan disiplin ilmu kependidikan?

C. Tujuan Penulisan

Al-Quran merupakan pedoman kehidupan umat manusia. Akan tetapi jika umat manusia belum mengetahui, memahami,dan mengamalkan ayat-ayat dalam Al-Quran , kita selaku umat manusia akan menjalani kehidupan di dunia yang fana ini tanpa suatu arahan yang benar. Tujuan utama manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah, menjalankan semua kehidupan untuk mencari keridhoan Allah. Pembuatan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mentoring tutorial, penyusun juga ingin memberikan sedikit kesadaran pada diri kita untuk bisa memahami dan mengamalkan ayatayat Al-Quran.

D. Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi pustaka, dimana penulis mendapatkan sumber dari buku dan internet yang kemudian disusun dan dijabarkan kembali dengan bahasa yang sesuai kemampuan dan keterampilan diri sendiri.

E. Referensi yang Digunakan Referensi yang digunakan penyusun adalah Al-Quran terjemahan yang digunakan untuk mengetahui arti dari ayat yang dikaji. Penyusun juga mencari bahan-bahan dari internet untuk melengkapi pembahasan yang penyusun temukan di Al-Quran dan terjemahannya.

BAB II KAJIAN AYAT

A. Isi Surat Al-Anfal ayat 57

B. Terjemah Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.

Fa `imma tatsqafannahum (jika kamu menemui mereka). Imma terdiri dari in syarat dan ma taukid (menegaskan). Makna ayat: jika keadaan mereka demikian, maka bila bertemu dan berjumpa dengan mereka. Fil harbi (dalam perang), yakni di medan perang. Fa syarrid (maka cerai beraikanlah). Syarrid bermakna farriq. Bihim (dengan mereka) disebabkan mereka memerangi. Min khalfihim (orang-orang yang di belakang mereka), yaitu musuh-musuhmu yang kafir yang ada di belakang mereka. Tasyrid berarti mencerai-beraikan keutuhan dan

menghancurkan kesatuan. Makna ayat: apabila kamu bertemu dengan para pengingkar janji di medan perang, cerai beraikan dan hancurkanlah dan binasakanlah mereka, sehingga

menggoncangkan keadaan mereka dan membuat kelompok lain yang sejalan dengan mereka merasa takut. La'allahum yadzdzakaruna (supaya mereka mengambil pelajaran). Agar orang lain mengambil pelajaran atas apa yang menimpa kaum munafik yang mereka saksikan, lalu mereka menahan diri dari berkhianat atau berbuat kafir. C. Tafsir Pada ayat ini Allah menjelaskan apa yang harus diperbuat kaum Muslimin setelah berkali-kali terjadi pelanggaran janji dari orang-orang Yahudi itu. Allah menjelaskan bahwa jika kaum Muslimin menemui mereka dalam peperangan, mereka harus dicerai-beraikan, dan demikian pula orang-orang yang ada di belakang mereka harus ditumpas pula agar mereka mengambil pelajaran daripada tindakan kaum Muslimin ini. Tindakan yang tegas dari kaum Muslimin pada mereka itu harus dapat menimbulkan kesan yang menakutkan bagi orang-orang yang berada di belakang mereka sehingga mereka tidak berani melanggar janjinya lagi. Dalam ayat ini Allah memberi peringatan pula kepada kaum Muslimin supaya jangan tertipu untuk kedua kalinya setelah dikhianati pertama kali dan mereka memohon maaf. Mungkin timbul rasa belas kasihan di kalangan kaum Muslimin, jika mereka mohon diadakan perdamaian. Maka Allah dengan tegas menjelaskan bahwa kaum Muslimin tidak usah ragu-ragu untuk mengadakan tindakan yang tegas supaya pelanggaran-pelanggaran semacam itu tidak terulang kembali di belakang hari dan agar supaya orang-orang yang berada di belakang mereka mengambil pelajaran daripadanya. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi Muhammad saw. pernah berkhutbah di muka para sahabat dalam menghadapi pertempuran sebagai berikut: "Wahai sekalian manusia, janganlah kamu mencita-citakan (menginginkan) berjumpa dengan musuh dan mohonlah keselamatan kepada Allah. Akan tetapi bilamana kamu berjumpa dengan mereka, maka bertahanlah dengan kesabaran (dalam pertempuran) dan ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah bayangan pedang." Kemudian beliau menambah dengan doa: "Ya Allah yang menurunkan Alquran, dan yang menjalankan awan di langit, hancurkanlah golongan-golongan musuh ini, cerai-beraikanlah mereka dan berilah pertolongan kepada

kami

untuk

mengalahkan

mereka."

D. Keterkaitan dengan Pendidikan

Keterkaitan Quran surat Al-Anfal ayat 57 dengan disiplin ilmu kependidikan adalah kita sebagai calon guru harus bisa mengetahui dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah agar dalam menyampaikan ilmu kepada anak didik tidak terjadi salah tafsir. Selain itu kita harus bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Dalam artian sebagai seorang guru harus bisa mengambil makna dan mengkhayati dari setiap pembelajaran dan mengambil pelajaran dari kejadian yang berlangsung. Misalnya mengetahui karakter anak didik dari sikap dan cara belajarnya. Selanjutnya, kita sebagai guru juga harus bisa bersikap disiplin dan tegas kepada murid yang tidak bisa diatur agar anak yang lain bisa mengambil pelajaran dari ketegasan kita.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Allah swt menyuruh setiap manusia mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Termasuk saat ada yang ingin menipu kita, kita tidak boleh tertipu oleh muslihatnya. Maka kita harus segera menumpasnya agar mereka jera dan dapat mengambil pelajaran.

B. Saran Penyusun berharap kita sebagi ummat muslim hendaknya tidak hanya bisa membaca AlQuran tetapi harus bisa juga memahaminya. Karena dengan memahaminya kita akan bisa mengamalkannya dan bisa mendapat ridho Allah di setiap perbuatan kita.

DAFTAR ISI

Departemen Agama RI. (2011). Al-Quran Tajwid dan Terjemah. Badung: CV Penerbit Dipoegoro Fahrudin, Agus SPd. dll. (2011). Buku Suplemen Mentoring. Bandung: UPI

[Online] Tersedia: http://elhasyimieahmad.multiply.com/journal/item/2?&show_interstitial=1&u=%2Fjourna l%2Fitem [Online] Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/131664371SYIHABUDDIN/TERJEMAHAN_QS.8-20/AL-ANFAL.doc