kajian administrasi, farmasetis dan klinis...

KAJIAN ADMINISTRASI, FARMASETIS DAN KLINIS TERHADAP

RESEP BAGI PASIEN PEDIATRIK DI APOTEK “X” PURWOKERTO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Daniel Christian Hoedojo

NIM : 128114070

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

KAJIAN ADMINISTRASI, FARMASETIS DAN KLINIS TERHADAP

RESEP BAGI PASIEN PEDIATRIK DI APOTEK “X” PURWOKERTO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Daniel Christian Hoedojo

NIM : 128114070

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018


ii


iii


iv


v


vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

Dosen Pembimbing yang takkan ku-lupakan jasanya

Kedua orangtuaku, Hudoyo & Indrawati

Nataya, adik-adik dan sahabatku,

serta almamaterku.

NEVER GIVE UP.

If you don't give up,

you still have a chance.


vii


viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

PRAKATA ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi

ABSTRAK ................................................................................................................ xii

ABSRACT ............................................................................................................... xiii

PENDAHULUAN ................................................................................................... 01

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 02

A. Rancangan Penelitian .................................................................................... 02

B. Pengambilan Data .......................................................................................... 02

C. Pengolahan Data ............................................................................................ 02

D. Analisa Data .................................................................................................. 03

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 03

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 07

A. Kesimpulan .................................................................................................. 07

B. Saran ............................................................................................................. 07

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 08


ix

LAMPIRAN ............................................................................................................. 09

BIOGRAFI PENULIS .............................................................................................. 18


x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil pengkajian resep ............................................................................... 04

Tabel 2. Jumlah resep yang memenuhi aspek administrasi ..................................... 04

Tabel 3. Jumlah resep yang memenuhi aspek farmasetis ........................................ 05

Tabel 4. Jumlah resep yang memenuhi aspek klinis ............................................... 06


xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel data aspek administrasi .............................................................. 09

Lampiran 2. Tabel data aspek farmasetis .................................................................. 11

Lampiran 3. Tabel data aspek klinis ........................................................................ 13

Lampiran 4. Tabel kesesuaian dengan PERMENKES ............................................. 15


xii

ABSTRAK

Pengkajian resep merupakan tindakan yang sangat penting dalam

peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penulisan resep untuk

pasien pediatrik di apotek “X” Purwokerto dengan cara melakukan pengkajian

terhadap aspek administrasi, farmasetis dan klinis selama bulan Juni hingga Juli

2017. Pengkajian resep tersebut diatur dalam PERMENKES Nomor 73 Tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara observasi terhadap seluruh resep yang masuk

dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari resep tersebut didapatkan

informasi mengenai kesesuaian aspek administrasi, farmasetis dan klinis.

Dilakukan pemberian nilai terhadap tiap aspek pengkajian resep (1 jika memenuhi

aspek pengkajian atau 0 jika tidak memenuhi aspek pengkajian). Dari penelitian

diketahui bahwa hanya 3 dari 100 resep yang memenuhi seluruh aspek

pengkajian.

Kata kunci: pengkajian resep, pengkajian administratif, pengkajian farmasetis,

pengkajian klinis


xiii

ABSTRACT

Prescription assessment is a very important action in prescribing because it

can help reduce the occurrence of medication errors. This screening aims to

determine the suitability of prescription writing for pediatric patients in the "X"

pharmacy Purwokerto by conducting an assessment of administrative, pharmacy

and clinical aspects during June to July 2017. The prescription assessment is

regulated in Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Data collection in this

screening was done by observation of all prescriptions that entered and met the

inclusion and exclusion criteria. From the prescription obtained information about

the suitability of administrative, pharmaceutical and clinical aspects. Value is

given to each aspect of prescription assessment (1 if it meets the assessment

aspect or 0 if it does not meet the assessment aspect). From the research it is

known that only 3 from 100 prescriptions fulfill all aspects of assessment.

Keywords: prescription assessment, administrative assessment, pharmacetics

assessment, clinical assessment


1

PENDAHULUAN

Dewasa ini, permasalahan dalam peresepan masih banyak ditemui.

Beberapa contoh permasalahan tersebut adalah kurang lengkapnya informasi

mengenai pasien, penulisan resep yang tidak jelas atau tidak terbaca, kesalahan

penulisan dosis, tidak dicantumkannya aturan pemakaian obat, tidak menuliskan

rute pemberian obat, dan tidak mencantumkan tanda tangan atau paraf penulisan

resep. Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan salah satu medication

error (Cahyono, 2012). Seorang apoteker dapat mencegah terjadinya medication

error dengan melakukan pengkajian resep sesuai standar yang telah ditetapkan.

Kegiatan pengkajian resep meliputi kelengkapan administrasi, kesesuaian

farmasetis dan pertimbangan klinis (Kementerian Kesehatan, 2016).

Hasil penelitian Piliarta, Swastini, & Noviyani (2012) terhadap kajian

kelengkapan resep di rumah sakit swasta di Kabupaten Gianyar menunjukkan

sebanyak 218 resep (78,70%) mengalami ketidaksesuaian pada aspek farmasetis,

diikuti oleh aspek klinis sebanyak 46 resep (16,61%) dan aspek administratif

sebanyak 13 resep (4,69%). Penelitian lain oleh Dharmawati (2010) menunjukkan

terdapat kasus ketidaksesuaian administrasi resep, yaitu tidak tercantumkannya

nama dokter 0,29%, SIP dokter 0,86%, alamat dokter 0,29%, potensi 93,71%,

jumlah obat 0,29%, bentuk sediaan 1,43%, dosis 3,71%, alamat pasien 66,86%,

berat badan pasien 90%, jenis kelamin pasien 100%, paraf dokter 0,29%.

Ketidaksesuaian farmasetis, yaitu ketidaksesuaian bentuk sediaan 29,19% dan

inkompatibilitas 43,72%. Ketidaksesuaian klinis, yaitu dosis lebih 27,56%, dosis

kurang 66,17% dan interaksi obat 6% dari keseluruhan resep.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah resep yang

memenuhi kelengkapan administrasi, kesesuaian farmasetis dan pertimbangan

klinis pada resep bagi pasien pediatrik di apotek “X” Purwokerto sesuai dengan

PERMENKES No 73 Tahun 2016. Resep bagi pasien pediatrik dipilih sebagai

objek penelitian karena penggunaan obat untuk anak-anak membutuhkan

perhatian khusus karena terkait dengan perbedaan laju perkembangan organ,


2

sistem enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme dan ekskresi obat

(Anonim, 2009).

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian obervasional dengan rancangan

penelitian deskriptif yang bersifat prospektif. Penelitian dimulai setelah izin

penelitian diberikan oleh apoteker penanggung jawab apotek “X” yang telah

menerima surat pengantar dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selesai

mempelajari proposal peneliti.

B. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan secara prospektif di apotek “X” yang

merupakan apotek klinik. Pengambilan data dilakukan setiap hari Senin hingga

Jumat, pukul 18:00 sampai dengan 19:00 WIB selama bulan Juni hingga Juli

2017. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu seluruh resep bagi pasien pediatrik

yang diterima apotek “X” dengan rentang usia 2 hingga 12 tahun (Anonim, 2009).

Sedangkan kriteria ekslusi yang digunakan yaitu resep yang tidak dapat dibaca

oleh peneliti. Diperoleh 100 resep yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

C. Pengolahan Data

1. Resep yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dikaji

aspek administrasi, farmasetis dan klinisnya sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan No 73 Tahun 2016.

2. Aspek administrasi terpenuhi ketika tersedia informasi mengenai

kelengkapan data pasien (nama pasien, usia pasien, jenis kelamin pasien, dan

berat badan pasien), kelengkapan data dokter (nama dokter, nomor surat izin

praktik (SIP) dokter, alamat praktik dokter, nomor telepon dokter, dan paraf

dokter), serta ada tidaknya tanggal penulisan resep.


3

3. Aspek farmasetis terpenuhi ketika tersedia informasi mengenai bentuk dan

kekuatan sediaan, sediaan stabil dan kompatibel. Pada aspek farmasetis, resep

non racikan dianggap sudah stabil dan kompatibel.

4. Aspek klinis terpenuhi ketika sediaan yang diberikan tepat dosisnya,

memiliki aturan, cara, dan lama penggunaan obat yang jelas, tidak terjadi

duplikasi dan / atau polifarmasi, dan tidak menyebabkan interaksi mayor

antara obat yang diberikan. Pada aspek ini, ketepatan indikasi obat, reaksi

obat yang tidak diinginkan dan kontraindikasi obat tidak dikaji karena tidak

memungkinkan untuk dilakukan pengkajian.

D. Analisis Data

Peneliti melakukan penilaian terhadap tiap aspek pengkajian resep (1 jika

memenuhi aspek pengkajian atau 0 jika tidak memenuhi aspek pengkajian). Nilai

yang didapat kemudian dimasukkan kedalam Microsoft Excel 2010 dan dibuat

tabel data. Peneliti menggunakan rumus penjumlahan untuk mengetahui nilai total

setiap aspek, kemudian digunakan rumus =IF untuk mengetahui keterangan dari

nilai total yang didapatkan (“memenuhi” atau “tidak memenuhi”). Selanjutnya

dilihat kesesuaian resep dengan PERMENKES, resep dinyatakan sesuai jika

seluruh aspek pengkajian dinyatakan “memenuhi”. Terakhir, digunakan rumus

=COUNTIF untuk mengetahui jumlah resep yang memenuhi aspek pengkajian.

Peneliti memperoleh hasil akhir berupa persentase jumlah resep yang memenuhi

tiap aspek pengkajian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebanyak seratus resep yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dikaji

dan didapatkan hasil pada tabel 1. Dari tabel tersebut, diketahui sebanyak 67 dari

100 resep memenuhi aspek administrasi, 48 dari 100 resep memenuhi aspek

farmasetis, dan 20 dari 100 resep memenuhi aspek klinis.


4

Tabel 1. Hasil Pengkajian Resep

No Keterangan Jumlah

1 Hanya memenuhi aspek administrasi 28

2 Hanya memenuhi aspek farmasetis 13

3 Hanya memenuhi aspek klinis 5

4 Memenuhi aspek administrasi dan farmasetis 28

5 Memenuhi aspek administrasi dan klinis 8

6 Memenuhi aspek farmasetis dan klinis 4

7 Memenuhi seluruh aspek 3

8 Tidak memenuhi aspek manapun 11

Total 100

Aspek Administrasi

Pada aspek administrasi, diamati tiga hal yaitu kelengkapan data pasien,

kelengkapan data dokter, dan tanggal penulisan resep. Dari hasil pengkajian,

didapatkan data pada tabel 2:

Tabel 2. Jumlah Resep yang Memenuhi Aspek Administrasi

Hal yang dikaji Jumlah Resep

Data Pasien

Nama 100

Usia 100

Jenis kelamin 84

Berat badan 100

Data Dokter

Nama 100

No SIP 100

Alamat 100

Nomor Telepon 79

Paraf 100

Tanggal Penulisan Resep 100

Pada data pasien, terdapat 16 resep yang tidak memiliki informasi

mengenai jenis kelamin pasien. Menurut Anief (2010), perempuan lebih mudah

terkena efek obat-obatan daripada laki-laki, sehingga dianggap memerlukan

pengurangan dosis. Sedangkan pada data dokter, terdapat 21 resep yang tidak

memiliki informasi mengenai nomor telepon dokter.


5

Menurut Cohen (1999), komunikasi yang buruk antara dokter dan apoteker

dapat menyebabkan medication error. Tidak adanya nomor telepon dokter

menyebabkan apoteker tidak bisa menghubungi dokter penulis resep ketika terjadi

masalah pada fase transcribing maupun dispensing. Seluruh resep memiliki

informasi mengenai tanggal penulisan resep.

Aspek Farmasetis

Pada aspek farmasetis, diamati empat hal yaitu bentuk sediaan, kekuatan

sediaan, stabilitas sediaan, dan kompatibilitas sediaan. Dari hasil pengkajian,

didapatkan data pada tabel 3:

Tabel 3. Jumlah Resep yang Memenuhi Aspek Farmasetis

Hal yang dikaji Jumlah Resep

Bentuk sediaan 70

Kekuatan sediaan 100

Stabilitas 97

Kompatibilitas 73

Sebanyak tiga puluh resep tidak memiliki informasi mengenai bentuk

sediaan yang jelas, Menurut (Joenoes, 2001), informasi mengenai bentuk dan

kekuatan sediaan perlu dituliskan, terutama untuk obat-obatan yang memiliki

beragam bentuk sediaan dan dosis. Tidak adanya informasi tersebut dapat

menyebabkan kesalahan di fase dispensing.

Terdapat tiga resep yang tidak stabil dalam penyimpanan, ketiganya

merupakan resep pulveres dengan kandungan Etaphylline yang merupakan tablet

salut selaput. Penggerusan yang dilakukan dipastikan merusak salut selaput yang

bertujuan melindungi obat dari kelembaban. Ebtarini (2010), dalam penelitiannya

mengatakan bahwa sediaan racikan dipengaruhi oleh suhu, lama penyimpanan dan

sifat fisika kimia kandungan obat didalamnya. Dirusaknya salut selaput

Etaphylline dapat menyebabkan obat tersebut tidak stabil dalam bentuk pulveres.


6

Terdapat tiga jenis inkompatibilitas, yaitu inkompatibilitas fisika,

inkompatibilitas kimia dan inkompatibilitas terapeutik. Inkompatibilitas fisika

dapat diatasi dengan cara penggerusan. Dengan dilakukan penggerusan, maka

massa jenis obat menjadi sama yaitu 0,62 g/mL (Allen, 2002).

Sebanyak dua puluh tujuh resep mengalami inkompatibilitas terapeutik,

yakni peresepan obat simptomatis dengan obat kausatif menjadi bentuk pulveres.

Yang terjadi pada 27 resep tersebut adalah pencampuran antipiretik dengan

antibiotik, contohnya Lacoldin® yang mengandung parasetamol dicampur dengan

Sanprima® Forte yang merupakan antibiotik. Inkompatibilitas terapeutik dapat

menyebabkan terjadinya medication error.

Aspek Klinis

Pada aspek klinis, diamati lima hal yaitu ketepatan dosis obat; aturan, cara

dan lama penggunaan obat; duplikasi; polifarmasi dan interaksi obat. Dari hasil

pengkajian, didapatkan data pada tabel 4:

Tabel 4. Jumlah Resep yang Memenuhi Aspek Klinis

Hal yang dikaji Jumlah

Resep

Ketepatan dosis obat 41

Aturan, cara & lama penggunaan obat 98

Duplikasi 52

Polifarmasi 94

Interaksi obat 100

Perhitungan dosis dilakukan dengan menggunakan rumus Thermich, yaitu:

𝐵𝐵 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛

70 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎 (1)

Diketahui sebanyak 59 resep mengalami overdosis. Menurut Cohen (1999), dosis

obat yang tidak tepat dapat menyebabkan munculnya efek negatif obat. Salah satu

contoh resep yang mengalami overdosis adalah pemberian Ataroc® pada pasien

dengan berat badan 28,5kg. Jika dihitung dengan rumus Thermich, dosis


7

maksimal yang boleh diberikan pada pasien adalah 4,07 mL per hari. Namun pada

resep tertulis signa s2 dd 4mL batuk, yang berarti diminum 2 kali sehari @4mL.

Artinya pasien mengkonsumsi Ataroc® sebanyak 8mL, 2x lipat dosis maksimal

Thermich.

Pada resep racikan, lama penggunaan obat tergantung dari bentuk sediaan

obat karena perbedaan bentuk sediaan obat mempengaruhi beyond use date dari

obat tersebut. Terdapat 2 resep racikan yang tidak memenuhi aturan, cara & lama

penggunaan obat, yakni resep antibiotik tanpa ada signa “habiskan”. Gleason et al,

(2010), menyatakan bahwa aturan, cara dan lama penggunaan obat yang tepat

dapat meningkatkan keberhasilan terapi pada pasien.

Terjadi duplikasi pada empat puluh delapan resep dan polifarmasi pada 6

resep. Menurut Bilqis (2015), duplikasi dan polifarmasi dapat menyebabkan

munculnya interaksi obat yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan

medication error. Pada seluruh resep yang dikaji, tidak terdapat interaksi mayor

yang terjadi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam penelitian Kajian Administrasi, Farmasetis, dan Klinis Resep

untuk Pasien Pediatrik di Apotek “X” dapat disimpulkan hanya 3 resep yang

memenuhi seluruh aspek pengkajian sesuai dengan PERMENKES RI No 73

Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Saran untuk apotek “X" adalah perlu dilakukan pengkajian resep terhadap

seluruh resep, bukan hanya resep yang mengandung narkotika atau psikotropika,

sehingga didapatkan hasil terapi yang lebih optimal. Saran untuk dokter penulis

resep adalah sebisa mungkin menghindari pencampuran obat antibiotik dengan

obat simptomatis, serta lebih berhati-hati dalam perhitungan dosis, terutama untuk

pasien pediatrik.


8

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V. (2002). The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding. Washington DC: American Pharmaceutical Association.

Anief, M. (2010). Penggolongan Obat Berdasarkan Khasiat dan Penggunaan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anonim. (2009). Pedoman Pelayananan Kefarmasian untuk Pasien Pediatri.

Depkes RI.

Bilqis, Ulfah, S. (2015). Kajian Administrasi, Farmasetik Dan Klinis Resep

Pasien Rawat Jalan Di Rumkital Dr. Mintohardjo Pada Bulan Januari

2015.Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29971/1/SITI%20

ULFAH%20BILQIS-FKIK.pdf diakses 4 Agustus 2017

Cahyono, S. B. (2012). Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktek

Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.

Cohen, M. (1999). Medication errors. Washington DC: American Pharmaceutical

Association.

Dharmawati, Astri Nirmala. (2010). Skrining Resep pada Pasien Anak di Apotek

Wilayah Kabupaten Sukoharjo Periode Bulan Agustus-Oktober 2009.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

http://eprints.ums.ac.id/9552/4/K100050189.pdf diakses 8 Agustus 2017

Ebtarini. (2010). Tinjauan Aspek Farmasetis pada Resep Racikan di lima apotek

di Lima Apotek di Kotamadya Pekalongan Periode Januari - Juni 2009.

Gleason KM, McDaniel MR, Feinglass J, et al., 2010, Result of the Medications

at Transitions and Clinical Handoffs (MATCH) study: an analysis of

medication reconciliation errors and risk factors at hospital admission, J Gen

Intern Med. 25(5). 442

Joenoes, Z., (2001). ARS Prescribendi Resep yang Rasional. Airlangga

University Press, 1.

Kementerian Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Piliarta, I. N. G., Swastini, D. A., & Noviyani, R. (2012). Kajian Kelengkapan

Resep Pediatri Rawat Jalan Yang Berpotensi Menimbulkan Medication Error

Di Rumah Sakit Swasta Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Farmasi Udayana,

1(1).


9

Lampiran 1. Tabel data aspek administrasi

No

Resep

Data Pasien Data Dokter Tanggal

Penulisan

Resep

Total Keterangan Nama Usia

Jenis

Kelamin

Berat

Badan Nama

Nomor

SIP Alamat

Nomor

Telepon Paraf

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tidak Memenuhi

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tidak Memenuhi

16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tidak Memenuhi

19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

41 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

46 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

47 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

48 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

49 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 Tidak Memenuhi


10

50 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

56 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

62 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

69 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

76 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

79 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

80 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

81 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

86 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

89 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

94 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Memenuhi

95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

99 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Tidak Memenuhi

100 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Memenuhi

Jumlah 100 100 84 100 100 100 100 79 100 100 67


11

Lampiran 2. Tabel data aspek farmasetis

No

Resep

Bentuk

Sediaan

Kekuatan

Sediaan

Stabilitas

Sediaan

Kompatibilitas

Sediaan Total Keterangan

1 1 1 1 1 4 Memenuhi

2 0 1 1 1 3 Tidak Memenuhi


4 1 1 1 1 4 Memenuhi

5 1 1 x x 4 Memenuhi



8 0 1 x x 3 Tidak Memenuhi


10 1 1 1 1 4 Memenuhi



13 1 1 1 1 4 Memenuhi





18 1 1 1 1 4 Memenuhi



21 1 1 1 1 4 Memenuhi

22 1 1 1 1 4 Memenuhi

23 1 1 1 1 4 Memenuhi

24 1 1 1 1 4 Memenuhi



27 1 1 1 1 4 Memenuhi

28 1 1 1 1 4 Memenuhi

29 1 1 1 1 4 Memenuhi

30 1 1 1 1 4 Memenuhi

31 1 1 1 1 4 Memenuhi




35 1 1 1 1 4 Memenuhi



38 1 1 1 1 4 Memenuhi

39 1 1 1 1 4 Memenuhi



42 1 1 1 1 4 Memenuhi

43 1 1 1 1 4 Memenuhi








12


51 1 1 1 1 4 Memenuhi




55 1 1 1 1 4 Memenuhi



58 1 1 1 1 4 Memenuhi

59 1 1 1 1 4 Memenuhi

60 1 1 1 1 4 Memenuhi





65 1 1 1 1 4 Memenuhi

66 1 1 1 1 4 Memenuhi












78 1 1 1 1 4 Memenuhi


80 1 1 1 1 4 Memenuhi

81 1 1 1 1 4 Memenuhi








89 1 1 1 1 4 Memenuhi





94 1 1 1 1 4 Memenuhi



97 1 1 1 1 4 Memenuhi




Jumlah 70 100 97 73 48


13

Lampiran 3. Tabel data aspek klinis

No

Resep

Ketepatan Aturan, Cara &

Duplikasi Polifarmasi Interaksi

Total Keterangan Dosis Lama Penggunaan

Obat Obat Obat

1 1 1 0 1 1 4 Tidak Memenuhi

2 1 1 1 1 1 5 Memenuhi





7 1 1 1 1 1 5 Memenuhi

8 1 1 1 1 1 5 Memenuhi














22 1 1 1 1 1 5 Memenuhi



25 1 1 1 1 1 5 Memenuhi




29 1 1 1 1 1 5 Memenuhi





34 1 1 1 1 1 5 Memenuhi







41 1 1 1 1 1 5 Memenuhi



44 1 1 1 1 1 5 Memenuhi


46 1 1 1 1 1 5 Memenuhi



49 1 1 1 1 1 5 Memenuhi


14















64 1 1 1 1 1 5 Memenuhi




68 1 1 1 1 1 5 Memenuhi

69 1 1 1 1 1 5 Memenuhi


71 1 1 1 1 1 5 Memenuhi

72 1 1 1 1 1 5 Memenuhi



75 1 1 1 1 1 5 Memenuhi




79 1 1 1 1 1 5 Memenuhi














93 1 1 1 1 1 5 Memenuhi






99 1 1 1 1 1 5 Memenuhi


Jumlah 41 98 52 94 100 20


15

Lampiran 4. Tabel kesesuaian dengan PERMENKES

No

Resep

Aspek

Administrasi

Aspek

Farmasetis Aspek Klinis

Kesesuaian dengan

PERMENKES

1 Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi tidak sesuai

2 Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi tidak sesuai

3 Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi tidak sesuai

4 Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi tidak sesuai


6 Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi tidak sesuai

7 Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi tidak sesuai















22 Memenuhi Memenuhi Memenuhi sesuai












34 Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi tidak sesuai






16











































17























18

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Kajian Administrasi,

Farmasetis dan Klinis Terhadap Resep Bagi Pasien

Pediatrik di Apotek “X” Purwokerto” yang bernama

Daniel Christian Hoedojo merupakan putra pertama dari

empat bersaudara pasangan Hoedojo dan Indrawati.

Penulis lahir di Banyumas pada tanggal 25 November

1994. Penulis menempuh jenjang pendidikan SD Santa

Maria Purwokerto (2000-2006), dilanjutkan SMP Susteran Purwokerto (2006-

2009), kemudian dilanjutkan di SMA Negeri 1 Purwokerto (2009-2012). Pada

tahun 2012 penulis melanjutkan kuliah di fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.


kajian administrasi, farmasetis dan klinis...

Documents