kacang hijau

73

Upload: ezhaty-diah-riani

Post on 25-Nov-2015

419 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Kacang Hijau

TRANSCRIPT

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Program diversifikasi pangan merupakan kebijakan yang

    bertujuan untuk mengalihkan sebagian konsumsi karbohidrat

    masyarakat dari beras menuju sumber pangan pokok non-beras

    sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi beras dalam negeri. Ini

    dapat dilakukan dengan suatu penggalakan gerakan dengan

    memanfaatkan sumber kalori, protein dan karbohidrat lainnya yang

    dapat diproduksi secara lokal (salah satu sumber pangan yang

    memiliki kalori, protein dan karbohidrat diantaranya kacang tanah

    dan kacang hijau).

    Kacang tanah merupakan salah satu komoditi tanaman

    pangan bernilai ekonomis dan strategis dalam upaya meningkatkan

    pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pentingnya peran

    kacang tanah tersebut terlihat dengan semakin meningkatnya

    permintaan didalam negeri dan semakin beragamnya produk-

    produk olahan yang berbahan baku kacang tanah yang dihasilkan

    oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang

    dan industri besar.

    Kacang tanah di bidang industri digunakan sebagai bahan

    untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil

    sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang

    sudah dipipil/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui

    fermentasi jamur. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang

    bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein

    (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga

    mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro,

    Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2

    Kebutuhan akan kacang tanah terus meningkat rata-rata

    setiap tahun + 900.000 ton, produksi rata-rata setiap tahun

    783.110 ton (87,01%). Volume impor rata-rata setiap tahun sekitar

    + 168.000 ton. Areal panen kacang tanah di Indonesia pada tahun

    2011 seluas 539.459 ha dan produksi yang dicapai sebesar 691.289

    ton dengan produktivitas rata-rata 12,81 ku/ha. Sedangkan

    berdasarkan ARAM II 2012 BPS, terjadi peningkatan luas panen dan

    produksi sedangkan produktivitas kacang tanah menurun. Sasaran

    tahun 2012 luas panen seluas 651.500 ha dengan produktivitas

    12,57 ku/ha dan produksi kacang tanah nasional 780.000 ton.

    Kacang hijau merupakan salah satu sumber protein nabati

    tinggi (A, B1 dan C) serta beberapa mineral. Penggunaan kacang

    hijau sangat beragam, dari olahan sederhana hingga produk olahan

    teknologi industri. Produk terbesar hasil olahan kacang hijau di

    pasar berupa taoge (kecambah), bubur, makanan bayi, industri

    minuman, kue, bahan campuran soun dan tepung hunkue. Selain

    digunakan sebagai bahan makanan, kacang hijau juga mempunyai

    manfaat sebagai tanaman penutup tanah dan pupuk hijau. Kacang

    hijau di Indonesia menempati urutan ke-3 terpenting sebagai

    tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Dengan

    potensinya ini kacang hijau dapat mengisi kekurangan protein pada

    umumnya, perbaikan gizi dan sekaligus menaikkan pendapatan

    petani.

    Kebutuhan kacang hijau terus meningkat rata-rata setiap

    tahun + 330.000 ton, produksi rata-rata setiap tahun 38.414 ton

    (93,46 %) dan impor masih tinggi dengan volume impor rata-rata

    setiap tahun sekitar + 29.443 ton. Areal panen kacang hijau di

    Indonesia pada tahun 2011 seluas 297.315 ha dan produksi yang

    dicapai sebesar 341.342 ton dengan produktivitas rata-rata 11,48

    ku/ha. Berdasarkan ARAM II 2012 BPS, perkembangan luas panen

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3

    kacang hijau menurun 14,53% menjadi 254.101 ha dan produksi

    menurun 13,31% menjadi 295.904 ton, sedangkan produktivitas

    meningkat 1,48% menjadi 11,65 ku/ha. Tahun 2014 sasaran luas

    panen kacang hijau seluas 341.800 ha dengan produktivitas 12,58

    ku/ha, maka produksi kacang hijau nasional diharapkan mencapai

    430.000 ton.

    Agar sasaran produksi kacang tanah dan kacang hijau sampai

    tahun 2014 tercapai, maka perlu dibuat road map sebagai acuan

    dalam pelasanaan pencapaian sasaran produksi yang didasarkan

    pada prinsip bahwa pembangunan masa depan merupakan proses

    yang berkelanjutan, peningkatan, pendalaman, perluasan, dan

    pembaharuan dari pembangunan yang telah dilaksakanan periode

    sebelumnya.

    B. Maksud dan Tujuan

    Kegiatan road map kacang tanah dan kacang hijau berupaya

    untuk: a) menarik minat dan gairah petani dan investor dalam

    pengembangan kacang tanah dan kacang hijau, b) mencari

    dukungan untuk swasembada pangan, c) meningkatkan produksi

    benih bermutu, d) meningkatkan produktivitas pada daerah sentra

    produksi, e) menyiapkan kebijakan peluang usaha, pasar, harga,

    distribusi, dan f) menjalin kemitraan.

    Kegiatan dan upaya yang akan dilakukan sampai tahun 2014

    adalah: a) meningkatkan perluasan areal tanam dan produktivitas,

    b) meningkatkan efisiensi usaha dan pengembangan pasar,

    c) mempercepat peningkatan produktivitas dan produksi, d)

    mengembangkan pasar baru, e) menyiapkan pengembangan untuk

    industri kecil, menengah dan besar, dan f) mempererat kemitraan.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4

    Road Map kacang tanah dan kacang hijau disusun sebagai

    acuan dan arahan pelaksanaan kegiatan pengembangan

    peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau di seluruh

    Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan

    pengembangan peningkatan produksi kacang tanah dan kacang

    hijau sampai 2014 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien, sinergi

    dan lintas sektoral.

    C. Sasaran

    C.1. Kacang Tanah

    Sasaran produksi kacang tanah tahun 2010 2014

    diproyeksikan meningkat rata-rata 10,20 % per tahun, produktivitas

    meningkat 3,64%, luas tanam dan luas panen peningkatan rata-

    ratanya sama sebesar 6,33 %. Sasaran luas tanam kacang tanah

    tahun 2012 sebesar 825.000 ha dan mencapai 910.000 ha pada

    tahun 2014, luas panen 785.700 ha di tahun 2012 menjadi

    1.300.000 ha di tahun 2014, dan produksi sebesar 1.100.000 ton

    tahun 2012 menjadi 1.300.000 ton di tahun 2014. Sasaran luas

    tanam, luas panen, produktivitas dan produksi dari tahun 2010

    2014 seperti pada Tabel 1.

    Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan

    Produktivitas Kacang Tanah Tahun 2010 2014

    Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 2010 712,400 678,500 13.00 882,000

    2 2011 754,400 718,500 13.50 970,000

    3 2012 825,000 785,700 14.00 1,100,000

    4 2013 869,000 827,600 14.50 1,200,000

    5 2014 910,000 866,700 15.00 1,300,000

    No. Tahun

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5

    Jika dibandingkan dengan data ATAP (Angka Tetap) 2011,

    BPS yang menunjukkan data luas panen 539.459 ha, produksi

    691.289 ton, dan produktivitas 12,81 ku/ha, maka angka sasaran

    road map terdahulu dinilai kurang wajar dan terlalu tinggi. Kondisi

    ini menyebabkan angka rencana dalam road map terdahulu perlu

    direvisi hingga pada kondisi rasional yang dapat dicapai. Revisi

    sasaran produksi kacang tanah ada pada Tabel 2.

    Tabel 2. Revisi Sasaran Produksi, Luas Tanam, Luas Panen dan

    Produktivitas Kacang Tanah 2012 2014.

    2012 2013 2014 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 825,000 869,000 910,000 651,550 670,000 690,000

    Luas Panen (Ha) 785,700 827,600 866,700 620,525 643,000 661,500

    Provitas (Ku/Ha) 14.00 14.50 15.00 12.57 12.75 13.00

    Produksi (Ton) 1,100,000 1,200,000 1,300,000 780,000 820,000 860,000

    URAIANSasaran Awal Revisi Sasaran

    C.2. Kacang Hijau

    Sasaran luas tanam kacang hijau tahun 2010 2014

    meningkat rata-rata 1,54% dan luas panen meningkat 1,47%,

    produktivitas 4,62% dan produksi meningkat 6,11%. Sasaran luas

    tanam kacang hijau tahun 2012 sebesar 342.600 ha dan mencapai

    359.700 ha pada tahun 2014, luas panen 325.500 ha ditahun 2012

    menjadi 341.800 ha di tahun 2014, dan produksi sebesar 390.000

    ton tahun 2012 menjadi 430.000 ton di tahun 2014. Sasaran

    produksi kacang hijau dari tahun 2011 2014 seperti pada Tabel 3.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 6

    Tabel 3. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan

    Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2010 2014

    Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 2010 343,700 327,333 11.00 360,000

    2 2011 333,300 316,700 11.68 370,000

    3 2012 342,600 325,500 11.98 390,000

    4 2013 350,900 333,800 12.28 410,000

    5 2014 359,700 341,800 12.58 430,000

    No Tahun

    Jika dibandingkan dengan data ATAP 2011 BPS yang

    menunjukkan data luas panen 297.314 ha, produksi 341.342 ton,

    dan produktivitas 11,48 ku/ha, maka angka sasaran road map

    terdahulu dinilai kurang wajar dan terlalu tinggi. Kondisi ini

    menyebabkan angka dalam road map terdahulu perlu direvisi

    hingga mencapai kondisi rasional yang dapat dicapai. Revisi sasaran

    produksi kacang hijau ada pada Tabel 4.

    Tabel 4. Revisi Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Kacang Hijau 2012 2014.

    2012 2013 2014 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 342.600 350.900 359.700 310.526 310.800 311.300

    Luas Panen (Ha) 325.500 333.800 341.800 295.000 295.300 295.800

    Provitas (Ku/Ha) 11,98 12,28 12,58 11,60 11,75 11,90

    Produksi (Ton) 390.000 410.000 430.000 342.200 347.000 352.000

    Sasaran Awal (Roadmap) Revisi SasaranURAIAN

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 7

    Sasaran produksi kacang tanah ini dapat dicapai dengan

    asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang

    diharapkan, antara lain tersedianya: sarana dan prasarana

    produksi, sumber daya manusia, lahan, air dan iklim yang

    mendukung dan kebijakan yang kondusif.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 8

    II. KONDISI KACANG TANAH DAN KACANG HIJAU

    NASIONAL

    A. Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas

    dan Produksi

    A.1. Kacang Tanah

    Perkembangan luas tanam dan luas panen kacang tanah

    selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir berfluktuasi

    cenderung menurun masing-masing sebesar 1,29% dan 1,24%,

    sedangkan produksi dan produktivitas cenderung meningkat

    sebesar 0,03% dan 1,30%, rincian pada Tabel 5.

    Tabel 5. Perkembangan Luas Tanam Luas Panen, Produktivitas

    dan Produksi Kacang Tanah Tahun 2002 2012

    (Ha) Absolut % (Ha) Absolut % (Ku/Ha) Absolut % (Ton) Absolut %

    2002 679,301 - - 646,953 - - 11.10 - - 718,071 - -

    2003 707,810 28,509 4.20 683,537 36,584 5.65 11.49 0.39 3.54 785,526 67,455 9.39

    2004 730,213 22,403 3.17 723,434 39,897 5.84 11.58 0.08 0.74 837,495 51,969 6.62

    2005 725,815 (4,398) (0.60) 720,526 (2,908) (0.40) 11.61 0.03 0.26 836,295 (1,200) (0.14)

    2006 674,517 (51,298) (7.07) 706,753 (13,773) (1.91) 11.86 0.25 2.17 838,096 1,801 0.22

    2007 667,327 (7,190) (1.07) 660,480 (46,273) (6.55) 11.95 0.09 0.75 789,089 (49,007) (5.85)

    2008 630,947 (36,380) (5.45) 633,922 (26,558) (4.02) 12.15 0.20 1.68 770,054 (19,035) (2.41)

    2009 619,166 (11,781) (1.87) 622,616 (11,306) (1.78) 12.49 0.35 2.85 777,888 7,834 1.02

    2010 595,965 (23,201) (3.75) 620,563 (2,053) (0.33) 12.56 0.06 0.50 779,228 1,340 0.17

    2011 553,048 (42,917) (7.20) 539,459 (81,104) (13.07) 12.81 0.26 2.05 691,289 (87,939) (11.29)

    2012*) 590,058 37,010 6.69 561,960 22,501 4.17 12.62 (0.19) (1.52) 709,063 17,774 2.57

    Rerata 652,197 (1.29) 647,291 (1.24) 12.02 1.30 711,185 0.03

    TahunLuas Panen Produktivitas ProduksiLuas Tanam

    Keterangan : *) Angka Ramalan (ARAM) II 2012, BPS

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 9

    A.2. Kacang Hijau

    Perkembangan luas tanam, luas panen dan produksi kacang

    hijau 10 (sepuluh) tahun terakhir berfluktuasi cenderung menurun

    masing-masing dengan rerata 2,07%; 2,95% dan 1,01%;

    sedangkan produktivitas cenderung meningkat dengan rata-rata

    2,02%. Perkembangan selengkapnya pada Tabel 6.

    Tabel 6. Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Kacang Hijau Tahun 2003 2012

    (Ha) Absolut % (Ha) Absolut % (Ku/Ha) Absolut % (Ton) Absolut %

    2003 334.298 - - 344.558 - - 9,73 - - 335.224 - -

    2004 328.864 (5.434) (1,63) 311.863 (32.695) (9,49) 9,95 0,22 2,31 310.412 (24.812) (7,40)

    2005 317.108 (11.756) (3,57) 318.337 6.474 2,08 10,08 0,13 1,30 320.963 10.551 3,40

    2006 321.736 4.628 1,46 309.103 (9.234) (2,90) 10,23 0,14 1,44 316.134 (4.829) (1,50)

    2007 312.625 (9.111) (2,83) 306.207 (2.896) (0,94) 10,53 0,30 2,97 322.487 6.353 2,01

    2008 278.477 (34.148) (10,92) 278.137 (28.070) (9,17) 10,72 0,18 1,75 298.059 (24.428) (7,57)

    2009 296.817 18.340 6,59 288.206 10.069 3,62 10,91 0,19 1,81 314.486 16.427 5,51

    2010 271.065 (25.752) (8,68) 258.157 (30.049) (10,43) 11,30 0,39 3,57 291.705 (22.781) (7,24)

    2011 315.414 44.349 16,36 297.315 39.158 15,17 11,48 0,18 1,59 341.342 49.637 17,02

    2012*) 266.806 (48.608) (15,41) 254.101 (43.214) (14,53) 11,65 0,17 1,48 295.904 (45.438) (13,31)

    Rerata 304.321 (2,07) 296.598 (2,95) 10,66 2,02 314.672 (1,01)

    TahunLuas PanenLuas Tanam Produktivitas Produksi

    Keterangan : *) Angka Ramalan II 2012, BPS

    Data 10 tahun terakhir, terlihat bahwa upaya peningkatan

    produksi khususnya 3 tahun terakhir masih belum menunjukkan

    laju peningkatan yang menggembirakan, disamping itu

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 10

    produktivitas rata-rata nasional masih dibawah potensi hasil. Pada

    masa yang akan datang, diperlukan upaya terobosan yang lebih

    terfokus agar persentase peningkatannya signifikan.

    Rendahnya produksi kacang tanah dan kacang hijau

    nasional antara lain disebabkan oleh:

    1. Rendahnya minat petani melakukan budidaya kacang hijau

    akibat rendahnya insentif/nilai tambah yang diperoleh

    dibanding dengan menanam komoditas lainnya.

    2. Produsen yang menghasilkan benih kacang tanah/kacang hijau

    masih sedikit sehingga petani menggunakan benih lokal

    seadanya.

    3. Rendahnya produktivitas di tingkat petani dan potensi hasil

    4. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi dan pasca panen

    5. Kurangnya permodalan dan prosedur permodalan yang

    menyulitkan petani

    6. Penerapan teknologi anjuran belum diterapkan secara optimal

    7. Persaingan penggunaan sumber daya lahan dengan komoditas

    pangan lain.

    B. Perkembangan Produksi dan Impor

    B.1. Kacang Tanah

    Kebutuhan kacang tanah nasional sampai saat ini sebagian

    masih dipenuhi dari impor karena produksi didalam negeri belum

    mencukupi. Produksi kacang tanah tahun 2012 meningkat

    dibandingkan tahun 2011 yaitu sebesar 7,59% dan selebihnya

    dipenuhi dari impor sebesar 125.636 ton. Perkembangan impor

    kacang tanah dari tahun 2002 2012 mengalami peningkatan

    sebesar 1,25% sedangkan produksi kacang tanah mengalami

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 11

    peningkatan hanya sebesar 0,48%. Perkembangan produksi dan

    impor 10 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 7.

    Tabel 7. Produksi dan Impor Kacang Tanah Tahun 2002 2012

    Produksi Impor Jumlah

    (Ton) (Ton) (Ton)

    1 2002 718.071 179.521 897.592

    2 2003 785.526 126.720 912.246

    3 2004 837.495 158.774 996.269

    4 2005 836.295 131.050 967.345

    5 2006 838.096 137.467 975.563

    6 2007 789.089 175.001 964.090

    7 2008 770.054 206.855 976.909

    8 2009 777.888 142.392 920.280

    9 2010 779.228 181.808 961.036

    10 2011 691.289 251.748 943.037

    11 2012 743.754 125.636 *) 869.390

    No Tahun

    Keterangan : *) Keadaan sampai dengan Bulan Juni 2012 Sumber : BPS Diolah

    B.2. Kacang Hijau

    Kebutuhan kacang hijau nasional setiap tahun terus

    mengalami peningkatan, namun tidak diikuti oleh peningkatan luas

    panen dan produksi, sehingga kekurangan kebutuhan tersebut

    dipenuhi dengan cara mengimpor dari beberapa negara lain,

    seperti India, Filipina dan Thailand. Tahun 2008 - 2009 terjadi

    volume impor dan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan tahun

    sebelum dan sesudahnya. Perkembangan impor kacang hijau dari

    tahun 2002 2012 mengalami peningkatan sebesar 16,53%

    sedangkan produksi kacang hijau mengalami peningkatan hanya

    sebesar 1,11%. Perkembangan produksi dan impor 11 tahun

    terakhir dapat dilihat pada Tabel 8.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 12

    Tabel 8. Produksi dan Impor Kacang Hijau Tahun 2002 2012

    Produksi Impor

    (Ton) (Ton)

    1 2002 288.089 11.671

    2 2003 335.224 10.189

    3 2004 310.412 21.158

    4 2005 320.963 18.162

    5 2006 316.134 27.939

    6 2007 322.487 31.575

    7 2008 298.059 45.905

    8 2009 314.486 50.354

    9 2010 291.705 38.604

    10 2011 341.342 38.875

    11 2012 *) 312.697 39.536

    No. Tahun

    Keterangan: *) Keadaan sampai dengan Bulan Juni 2012 Sumber : BPS Diolah

    C. Perkembangan Konsumsi

    C.1. Kacang Tanah

    Nilai konsumsi kacang tanah berfluktuasi dengan rata-rata

    3,27 kg/kapita/tahun, nilai konsumsi tertinggi terjadi pada tahun

    2006 (3,38 Kg/Kap/Thn) dan terendah tahun 2002 (3,06

    Kg/Kap/Thn). Perkembangan nilai konsumsi kacang tanah

    berdasarkan pola perhitungan Neraca Bahan Makanan/NBM sejak

    tahun 2001 terlihat pada Tabel 9.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 13

    Tabel 9. Perkembangan Konsumsi Kacang Tanah Tahun 2001

    2011

    No TahunKonsumsi

    (Kg/Kap/Thn) *)1 2001 3,28

    2 2002 3,06

    3 2003 3,20

    4 2004 3,29

    5 2005 3,30

    6 2006 3,38

    7 2007 3,30

    8 2008 3,33

    9 2009 3,25

    10 2010 3,22

    11 2011 3,24

    3,27Rerata Keterangan : *) Neraca Bahan Makanan, 2011 Sumber : Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian C.2. Kacang Hijau

    Konsumsi kacang hijau masih tergolong rendah dibandingkan

    komoditas utama lainnya, yaitu antara 1,1 s.d 1,47 Kg/Kapita/

    Tahun. Perkembangan nilai konsumsi kacang hijau berdasarkan

    pola perhitungan Neraca Bahan Makanan/NBM sejak tahun 2001

    terlihat pada Tabel 10.

    Tabel 10. Perkembangan Konsumsi Kacang Hijau Tahun 2001 2011.

    No TahunKonsumsi

    (Kg/Kap/Thn)1 2001 1.28

    2 2002 1.27

    3 2003 1.47

    4 2004 1.34

    5 2005 1.31

    6 2006 1.31

    7 2007 1.28

    8 2008 1.18

    9 2009 1.21

    10 2010 1.11

    11 2011 1.26

    1.28Rerata

    Keterangan: *) Neraca Bahan Makanan 2011 Sumber : Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 14

    Nilai konsumsi kacang hijau berfluktuasi dengan rata-rata

    1,28 Kg/Kapita/Tahun, nilai konsumsi tertinggi terjadi pada tahun

    2003 sebesar 1,47 Kg/Kapita/Tahun, dan terendah tahun 2010

    sebesar 1,11 Kg/Kapita/Tahun.

    D. Perkembangan Benih dan Sarana Produksi Lainnya

    Benih dan sarana produksi lainnya merupakan unsur penting

    dalam kegiatan pengembangan peningkatan produksi suatu

    komoditas, termasuk untuk kacang tanah dan kacang hijau.

    D.1. Kacang Tanah

    Perkembangan benih kacang tanah selama 6 tahun terakhir

    dikemukakan pada Tabel 11.

    Tabel 11. Perkembangan Benih Kacang Tanah Tahun 2005 - 2010

    BD BP BR LMJ1 2005 10.64 34.20 28.74 541.14 614.72

    2 2006 13.53 6.93 45.05 529.82 595.32

    3 2007 12.91 22.37 164.32 114.87 314.46

    4 2008 36.69 75.45 170.11 - 282.24

    5 2009 31.72 84.80 737.67 - 854.19

    6 2010 20.80 170.18 6,264.39 - 6,455.37

    Kelas BenihTahunNo Total

    Sumber : Laporan Tahunan Dit. Perbenihan, Ditjen TP Keterangan : BD : Benih Dasar BP : Benih Pokok BR : Benih Sebar LMJ : Label Merah Jambu

    Sasaran luas tanam kacang tanah sesuai roadmap tahun 2011

    seluas 754.400 ha, 2012 seluas 825.000 ha, 2013 seluas 869.000

    ha dan 2014 seluas 910.000 ha. Agar sasaran luas tanam tersebut

    dapat dicapai maka dibutuhkan ketersediaan sarana produksi dalam

    jumlah yang mencukupi. Kebutuhan benih kacang tanah yang

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 15

    direkomendasikan sebanyak 120 kg/ha, kebutuhan sarana produksi

    lainnya (pupuk Urea, NPK, SP-36 dan pestisida) untuk mencapai

    sasaran luas tanam tersebut, disajikan pada Tabel 12.

    Tabel 12. Kebutuhan Benih dan Sarana Produksi Kacang Tanah

    Tahun 2012 2014

    Uraian 2011 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000

    Kebutuhan Benih (Ton) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0 (Benih kacang tanah 120

    Kg/Ha)

    Kebutuhan Pupuk (Ton)

    - Urea (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0

    - NPK (50 Kg/Ha) 37,720 41,250 43,450 45,500

    - SP 36 (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0

    - Pupuk Hayati

    - Pestisida ( 1 Liter/Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000

    D.2. Kacang Hijau

    Perkembangan benih kacang hijau selama 6 tahun terakhir

    dikemukakan pada Tabel 13.

    Tabel 13. Perkembangan Benih Kacang Hijau Tahun 2005 2010

    BD BP BR LMJ1 2005 8.32 14.02 6.40 56.32 85.06

    2 2006 6.87 2.50 1.50 86.50 97.37

    3 2007 11.00 33.15 80.07 10.00 134.22

    4 2008 3.59 3.05 4.30 - 10.94

    5 2009 28.26 12.66 100.12 - 141.04

    6 2010 13.68 203.92 531.65 - 749.25

    No TahunKelas Benih

    Total

    Sumber : Laporan Tahunan Dit. Perbenihan, Ditjen TP.

    Keterangan : BD : Benih Dasar BP : Benih Pokok BR : Benih Sebar LMJ : Label Merah Jambu

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 16

    Sasaran luas tanam kacang hijau sesuai roadmap untuk

    tahun 2011 seluas 343.700 ha, 2012 seluas 342.600 ha, 2013

    seluas 350.900 ha dan 2014 seluas 359.700 ha. Agar sasaran luas

    tanam tersebut dapat dicapai maka dibutuhkan ketersediaan sarana

    produksi dalam jumlah yang mencukupi. Kebutuhan benih dan

    sarana produksi lainnya (pupuk urea, NPK, SP-36 dan pestisida)

    untuk mencapai sasaran tanam tersebut, disajikan pada Tabel 14.

    Tabel 14. Kebutuhan Benih dan Sarana Produksi Kacang Hijau Tahun 2012 - 2014

    Uraian 2011 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700

    Kebutuhan Benih (Ton) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5

    (Benih kacang hijau 25 Kg/Ha)

    Kebutuhan Pupuk (Ton)

    - Urea (25 Kg/Ha) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5

    - NPK (50 Kg/Ha) 17,185 17,130 17,545 17,985

    - SP 36 (25 Kg/Ha) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5

    - Pupuk Hayati

    - Pestisida ( 1 Liter/Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700

    E. Perkembangan Harga

    Perkembangan harga rata-rata kacang tanah dan kacang

    hijau ditingkat produsen, grosir dan eceran dari sejak tahun 2002

    cenderung terus meningkat setiap tahun. Membaiknya harga akan

    mendorong minat petani untuk terus menanam kacang tanah dan

    kacang hijau, walaupun dukungan anggaran dari Pemerintah

    kurang dibandingkan komoditas prioritas lainnya. Perkembangan

    harga kacang tanah dan kacang hijau di tingkat produsen, grosir

    dan eceran 10 tahun terakhir terdapat pada Tabel 15 dan Tabel

    16.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 17

    Tabel 15. Perkembangan Harga Kacang Tanah Tahun 2002 2012

    Produsen Grosir Eceran

    2002 5.944 6.941 8.109

    2003 6.055 7.395 7.507

    2004 6.295 7.502 7.619

    2005 6.770 8.299 8.318

    2006 7.458 8.906 9.035

    2007 8.513 10.129 10.771

    2008 8.084 12.926 13.500

    2009 8.167 11.222 11.669

    2010 8.431 11.085 11.977

    2011 9.655 13.995 15.818

    2012 *) 9.532 15.339 17.057

    Harga (Rp/Kg)Tahun

    Sumber : Ditjen PPHP, Kementerian Pertanian

    Tabel 16. Perkembangan Harga Kacang Hijau Tahun 2002 2012

    Produsen Grosir Eceran

    2002 3,959 5,473 5,734

    2003 3,753 5,129 5,433

    2004 3,649 5,163 5,291

    2005 4,102 6,025 6,106

    2006 4,800 6,509 6,795

    2007 5,402 8,318 8,532

    2008 7,030 8,250 9,750

    2009 7,524 10,367 10,746

    2010 7,851 12,292 12,995

    2011 11,450 13,824 15,862

    2012 *) 10,517 11,543 13,157

    TahunHarga (Rp/Kg)

    Sumber : Ditjen P2HP, Kementerian Pertanian

    F. Perkembangan Pasca Panen

    Penanganan pasca panen akan memberikan hasil sesuai yang

    diharapkan apabila dilakukan secara baik dan benar. Untuk itu,

    kegiatan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan secara optimal

    dan menguntungkan serta berkelanjutan, sehingga mampu

    memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan

    pendapatan dan kesejahteraan petani.

    Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi dibidang

    sarana pasca panen serta meningkatnya kebutuhan sarana pasca

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 18

    panen oleh petani, disisi lain harga sarana pasca panen yang

    umumnya masih belum terjangkau petani, maka pemerintah

    berupaya memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui bantuan sarana

    pasca panen.

    Pada tahun 2012, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    mengalokasikan dana Dekonsentrasi di Provinsi dan Tugas

    Pembantuan di Kabupaten/ Kota untuk komoditi padi, jagung,

    kedelai, ubikayu dan ubijalar yang dialokasikan pada 31 provinsi

    dan 204 kabupaten/kota. Bantuannya meliputi kegiatan bantuan

    sarana pascapanen, bimbingan teknis dan apresiasi penanganan

    pasca panen tanaman pangan. Untuk komoditi kacang tanah dan

    kacang hijau belum mendapatkan bantuan pasca panen.

    G. Pelaksanaan Pola Tanam

    Pola tanam sangat tergantung pada tipe lahan, yaitu lahan

    sawah sesudah pertanaman padi, lahan kering, lahan tegal.

    G.1. Kacang Tanah

    Pola tanam kacang tanah pada lahan sawah beririgasi setengah

    teknis umumnya adalah :

    Padi Padi Kacang Tanah

    Padi Kacang Tanah Palawija Lainnya

    Pola tanam pada lahan tegal (kering), yaitu :

    Padi + Jagung + Kacang Tanah Kacang Tanah + Jagung

    Jagung + Ubi Kayu Kacang Tanah + Ubi Kayu

    Jagung + Kedelai Kacang Tanah

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 19

    G.2. Kacang Hijau

    Pola tanam kacang hijau pada lahan sawah, umumnya :

    Padi Padi Kacang Hijau

    Padi Palawija lainnya Kacang Hijau

    Pola tanam pada lahan kering, yaitu :

    Padi Gogo Kacang Hijau

    Jagung Kacang Hijau

    Palawija Lain Kacang Hijau

    H. Daerah Sentra Produksi.

    H.1. Kacang Tanah

    Sentra produksi kacang tanah berdasarkan luas tanam, luas

    panen, produktivitas dan produksi sesuai Angka Tetap (ATAP) 2011,

    BPS tersebar di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta,

    Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara

    Timur, Banten, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Selatan, dan

    Lampung.

    Tabel 17. Sebaran Provinsi Sentra Produksi Kacang Tanah Tahun

    2011

    Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    ( Ha ) ( Ha ) ( Ku/Ha ) ( Ton )

    1 Jawa Timur 159,713 164,921 12.82 211,416

    2 Jawa Tengah 103,735 94,662 12.92 122,306

    3 DI. Yogyakarta 60,421 59,533 10.76 64,084

    4 Jawa Barat 55,614 48,641 15.15 73,705

    5 NTB 25,106 26,319 14.42 37,965

    6 Sulawesi Selatan 23,029 15,192 16.33 24,808

    7 NTT 19,395 19,395 12.21 23,685

    8 Banten 10,414 10,075 12.15 12,246

    9 Sumatera Utara 10,306 10,773 10.30 11,093

    10 Bali 9,564 9,926 11.30 11,212

    11 Kalimantan Selatan 9,389 10,073 12.09 12,181

    12 Lampung 9,318 10,148 12.72 12,911

    No. Provinsi

    Sumber : Angka Tetap, BPS 2011

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 20

    Tabel 18. Sebaran Kabupaten Sentra Produksi Kacang Tanah Tahun

    2011 Luas Tanam*)

    (Ha)

    1 Jawa Timur 1. Bangkalan 30.276

    2. Tuban 30.020

    3. Sampang 26.466

    4. Pacitan 7.163

    5. Ngawi 5.701 6. Lamongan 5.620

    7. Magetan 4.553

    8. Pasuruan 5.265

    9. Blitar 5.285

    10. Sumenep 5.696

    2 Jawa Tengah 1. Wonogiri 33.813

    2. Jepara 9.657

    3. Sragen 7.637

    4. Sukoharjo 8.265

    5. Kebumen 2.872

    6. Karanganyar 5.385

    7. Boyolali 4.094

    8. Blora 3.403

    9. Pati 3.120

    10. Rembang 4.944

    3 DI. Yogyakarta 1. Gunung Kidul 50.512

    2. Sleman 5.687

    3. Bantul 3.119

    4 Jawa Barat 1. Garut 19.500

    2. Cianjur 11730

    3. Sukabumi 5.922

    4. Sumedang 4.888

    5. Tasikmalaya 3.026

    5 NTB 1. Lombok Barat 1.635

    2. Bima 9.897

    3. Lombok Tengah 4.658

    4. Sumbawa 786

    6 Sulawesi Selatan 1. Bone 8.872

    2. Bulukumba 3.629

    3. Sinjai 1.027

    7 NTT 1. Kupang 4.286

    8 Banten 1. Serang 2136

    2. Kota Cilegon 2.642

    9 Sumatera Utara 1. Simalungun 1672

    2. Dairi 2.043

    3. Tapanuli Utara 1.755

    10 Bali 1. Karangasem 4.031

    2. Klungkung 2.044

    11 Kalimantan Selatan 1. Banjar 4.031

    12 Lampung 1. Way Kanan 2142

    2. Lampung Tengah 2083

    No Propinsi Kabupaten

    Sumber : Angka Tetap, BPS 2011

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 21

    H.2. Kacang Hijau

    Berdasarkan angka tetap 2011 BPS, daerah sentra produksi

    kacang hijau tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa

    Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara

    Timur, dan Sumatera Utara. Daerah sentra didasarkan atas luas

    tanam, produktivitas dan produksi kacang hijau dapat dilihat pada

    Tabel 19 dan 20.

    Tabel 19. Sebaran Provinsi Sentra Produksi Kacang Hijau Tahun

    2011

    Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    ( Ha ) ( Ha ) ( Ku/Ha ) ( Ton )

    1 Jawa Tengah 100,370 99,156 11.75 116,518

    2 Jawa Timur 71,372 68,624 11.71 80,329

    3 Nusa Tenggara Barat 48,723 45,351 11.18 50,702

    4 Sulawesi Selatan 39,706 31,079 13.22 41,093

    5 Jawa Barat 12,968 12,507 11.37 14,221

    6 Nusa Tenggara Timur 12,307 12,307 8.46 10,407

    7 Sumatera Utara 3,225 3,004 10.82 3,250

    No. Provinsi

    Sumber : Angka Tetap, BPS 2011

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 22

    Tabel 20. Sebaran Kabupaten Sentra Produksi Kacang Hijau Tahun

    2011

    Luas Tanam*)

    (Ha)

    1. Jawa Tengah 1. Demak 29,374

    2. Grobogan 24,658

    3. Pati 13,516

    4. Rembang 4,379

    5. Kebumen 8,213 6. Kudus 4,375

    7. Blora 3,411

    8. Brebes 3,199

    2. Jawa Timur 1. Sumenep 11,718

    2. Sampang 11,663

    3. Tuban 8,130

    4. Bojonegoro 6,131

    5. Lamongan 8,058

    6. Banyuwangi 3,461

    7. Bangkalan 3,673

    8. Gresik 2,346

    3. NTB 1. Sumbawa 35,871

    2. Dompu 5,632

    3. Sumbawa Barat 1,339

    4. Sulawesi Selatan 1. Gowa 4,908

    2. Wajo 16,345

    3. Jeneponto 5,560

    4. Bone 7,333

    5. Jawa Barat 1. Cirebon 2,369

    2. Garut 2,170

    3. Sumedang 1,155

    4. Karawang 1,184

    5. Majalengka 1,629

    6. NTT 1. Belu 1,839

    2. Kupang 546

    3. Sikka 2,875

    4. Manggarai 767

    5. Timor Tengah Selatan 704

    7. Sumatera Utara 1. Langkat 880

    KabupatenPropinsiNo

    Sumber : Angka Tetap, BPS 2011

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 23

    III. POTENSI DAN PELUANG

    A. Potensi Peningkatan Produksi

    1. Proyeksi Konsumsi

    Proyeksi konsumsi dihitung berdasarkan proyeksi penduduk

    yang tumbuh rata-rata sebesar 1,49 % per tahun sejak tahun 2010,

    angka konsumsi per kapita dan Neraca Bahan Makanan/NBM 2011.

    A.1.1. Kacang Tanah

    Angka rata-rata konsumsi kacang tanah per kapita 3,25

    kg/tahun selama 10 tahun terakhir. Kebutuhan kacang tanah

    digunakan untuk pangan, benih, industri (makanan dan lainnya).

    Kebutuhan industri makanan 0,27 kg/kap/tahun (NBM 2011) dan

    kebutuhan lainnya 2,36 kg/kap/tahun (selisih Susenas 2011 dan

    NBM 2011). Secara rinci proyeksi kebutuhan konsumsi kacang

    tanah pada Tabel 21.

    Tabel 21. Konsumsi dan Kebutuhan Kacang Tanah Tahun 2011

    2014

    Tahun

    Jumlah

    Penduduk

    (Jiwa)

    Konsumsi

    Perkapita/

    Tahun (Kg)

    Kebutuhan

    (Ton)

    Sasaran

    Produksi

    Surplus

    (Ton)

    2011 241,095,953 3.25 783,562 970,000 186,438

    2012 244,688,283 3.25 795,237 1,100,000 304,763

    2013 248,334,138 3.25 807,086 1,200,000 392,914

    2014 252,034,317 3.25 819,112 1,300,000 480,888

    Dengan data sasaran sesuai road mad, kebutuhan kacang

    tanah masih dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini terlihat dari

    surplus yang terus meningkat sampai tahun 2014.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 24

    Jika dibandingkan dengan data revisi produksi kacang tanah

    yang dilakukan Januari 2012, maka pada tahun 2012 dengan

    asumsi sasaran produksi 780.000 ton dan kebutuhan 795.237 ton,

    akan terjadi defisit sebesar 15.237 ton. Selanjutnya tahun 2013

    baru terjadi surplus sebesar 12.914 ton dan 2014 surplus sebesar

    40.888 ton. Rincian kebutuhan dan sasaran produksi kacang tanah

    sesuai angka revisi pada Tabel 22.

    Tabel 22. Kebutuhan dan Revisi Sasaran Produksi Kacang Tanah

    Tahun 2011 2014

    Tahun

    Jumlah

    Penduduk

    (Jiwa)

    Konsumsi

    Perkapita/

    Tahun

    (Kg)

    Kebutuhan

    (Ton)

    Sasaran

    Produksi (Revisi)

    Surplus

    (Ton)

    2011 241,095,953 3.25 783,562 970,000 186,438

    2012 244,688,283 3.25 795,237 780,000 (15,237)

    2013 248,334,138 3.25 807,086 820,000 12,914

    2014 252,034,317 3.25 819,112 860,000 40,888

    A.1.2. Kacang Hijau

    Dengan dasar angka rata-rata konsumsi kacang hijau per

    kapita 1,27 kg/tahun selama 12 tahun terakhir, Neraca Bahan

    Makanan/NBM 2011, Kebutuhan kacang hijau diasumsikan akan

    terus meningkat, dan masih bersifat surplus, yang berarti semua

    kebutuhan dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Kebutuhan

    kacang hijau banyak digunakan untuk pakan, benih, tercecer, dan

    dikonsumsi bahan makanan; tidak ada yang digunakan untuk

    industri. Secara rinci konsumsi dan kebutuhan kacang hijau tersaji

    pada Tabel 23.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 25

    Tabel 23. Konsumsi dan Kebutuhan Kacang Hijau

    Tahun 2011 2014

    Sasaran

    2011 241,095,953 1.26 303,781 370,000 66,219

    2012 244,688,283 1.26 308,307 390,000 81,693

    2013 248,334,138 1.26 312,901 410,000 97,099

    2014 252,034,317 1.26 317,563 430,000 112,437

    Tahun

    Jumlah

    Penduduk

    (jiwa)

    Konsumsi

    Perkapita/

    Tahun (Kg)

    Kebutuhan

    (ton)

    Surplus

    (Ton) Produksi

    (Ton)

    Jika dibandingkan dengan data revisi yang dilakukan Januari

    2012, dengan sasaran produksi kacang hijau tahun 2012 sebesar

    342.200 ton dan kebutuhan 308.307 ton, tetap terjadi surplus,

    walau dengan jumlah yang lebih kecil. Surplus kebutuhan kacang

    hijau sampai tahun 2014 sebesar 34.437 ton, dengan kebutuhan

    kacang hijau sebesar 317.563 ton. Rincian kebutuhan dan revisi

    sasaran produksi kacang hijau pada Tabel 24.

    Tabel 24. Kebutuhan dan Revisi Sasaran Produksi Kacang Hijau Tahun 2011 2014

    Sasaran

    2011 241,095,953 1.26 303,781 370,000 66,219

    2012 244,688,283 1.26 308,307 342,200 33,893

    2013 248,334,138 1.26 312,901 347,000 34,099

    2014 252,034,317 1.26 317,563 352,000 34,437

    Tahun

    Jumlah

    Penduduk

    (jiwa)

    Konsumsi

    Perkapita/

    Tahun (Kg)

    Kebutuhan

    (ton)

    Surplus

    (Ton) Produksi

    Revisi (Ton)

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 26

    2. Potensi Lahan

    Perluasan areal tanam kacang tanah dan kacang hijau dapat

    diarahkan pada daerah-daerah yang memiliki ketersediaan lahan

    yang cukup luas dan sesuai untuk budidaya kacang tanah dan

    kacang hijau. Disamping itu dengan memanfaatkan lahan yang

    Indeks Pertanamannya (IP) masih dibawah 200, lahan Perhutani,

    lahan perkebunan, lahan tidur, lahan kering, lahan rawa lebak dan

    pelaksanaan budidaya tumpang sari dengan ubi kayu maupun

    jagung.

    A.2.1. Kacang Tanah

    Peluang perluasan areal tanam kacang tanah melalui

    peningkatan Indeks Pertanaman (IP) masih luas, sebesar 7,4 juta

    ha. Potensi perluasan terbesar ada di Pulau Jawa, diikuti Pulau

    Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Data potensi lahan yang cocok

    untuk pengembangan komoditas kacang tanah secara umum ada

    pada Tabel 25.

    Tabel 25. Potensi Perluasan Areal Tanam Kacang Tanah Melalui

    Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)

    Sumber : BPS, 2010

    No Pulau IP < 100 100

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 27

    A.2.2. Kacang Hijau

    Potensi perluasan areal tanam untuk kacang hijau terbesar

    ada di Pulau Jawa, diikuti Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau

    Bali + Nusa Tenggara Barat + Nusa Tenggara Timur, diikuti daerah

    Maluku dan Papua. Data potensi lahan yang cocok untuk

    pengembangan dan perluasan areal tanam komoditas kacang hijau

    secara umum ada pada Tabel 26.

    Tabel 26. Potensi Perluasan Areal Tanam Kacang Hijau Melalui

    Peningkatan Indeks Pertanaman (IP)

    Sumber : BPS, 2010

    3. Potensi Inovasi Teknologi

    a. Varietas Unggul

    Salah satu teknologi yang berpengaruh signifikan

    terhadap peningkatan produktivitas adalah benih unggul

    bermutu, karena mudah diadopsi oleh petani.

    Dalam rangka peningkatan produksi kacang tanah,

    penggunaan benih bermutu dari varietas unggul yang

    mempunyai potensi produksi tinggi (potensi hasil diatas 2

    ton/ha) akan terus ditingkatkan. Varietas unggul dengan

    produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit layu, sapu

    No Pulau IP < 100 100

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 28

    setan, karat dan bercak daun diantaranya adalah varietas:

    Domba, Bison, Tuban, Zebra, Kelinci, Pelatuk, Tupai dan

    Badak.

    Penggunaan benih kacang hijau bermutu dari varietas

    unggul yang mempunyai potensi produksi tinggi (potensi hasil

    diatas 1,5 ton/ha) juga akan terus ditingkatkan. Varietas

    unggul dengan produktivitas tinggi dan tahan terhadap

    penyakit karat, embun tepung dan bercak daun, diantaranya

    adalah varietas : Walet, No.129, Merak, Nuri, Sriti, Manyar,

    Betet, Gelatik, Murai, dan Perkutut.

    b. Revitalisasi Sistem Perbenihan

    Sistem pengadaan dan penyaluran benih kacang tanah

    dan kacang hijau saat ini masih belum berjalan seperti yang

    diharapkan, untuk itu perlu revitalisasi sistem perbenihan

    kacang tanah dan kacang hijau dari hulu sampai hilir yaitu

    mulai dari pengadaan Benih Penjenis, Benih Dasar, Benih

    Pokok sampai kepada Benih Sebar sebagai berikut :

    Pemantapan pengadaan dan penyaluran Benih Penjenis,

    benih Dasar, Benih Pokok, Benih Sebar.

    Pemantapan fungsi Balai Benih

    Pemantapan fungsi Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi

    Benih

    Pemantapan Sistem Jalur Benih Antar Lapang

    Pemantapan Sistem Perbanyakan Benih Berkelas dengan

    Sistem Ganda (Poly Generation Flow)

    Pemantapan Pengembangan Penangkar Benih

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29

    c. Penggunaan Pupuk Biohayati

    Pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang terus

    menerus mengakibatkan kesuburan tanah menjadi kurang

    baik. Upaya yang harus dilakukan adalah pengelolaan tanah

    yang mampu memperbaiki kesuburan tanah dengan cara

    memasukkan berbagai ragam mikroba pengendali yang dapat

    mempercepat keseimbangan alami dan membangun bahan

    organik tanah. Pengelolaan sistem produksi kacang tanah dan

    kacang hijau secara terpadu, intensif dan berkelanjutan

    melalui aplikasi pupuk biohayati dapat meningkatkan

    ketersediaan hara dan kandungan bahan organik dalam tanah

    yang pada gilirannya dapat meningkatkan efesiensi

    pemupukan.

    Sesuai Permentan No: 28/Permentan/SR.130/5/2009

    dinyatakan bahwa pupuk biohayati adalah pupuk biologi aktif

    terdiri dari mikroba yang dapat meningkatkan efesiensi

    pemupukan, kesuburan tanah dan kesehatan tanah.

    Selanjutnya disebutkan bahwa pupuk biohayati yang

    direkomendasikan digunakan adalah pupuk hayati dengan

    kandungan mikroba dan terdaftar di Kementerian Pertanian.

    d. Pengembangan Teknologi Produksi di Lahan Kering

    Pengembangan kacang tanah dan kacang hijau di lahan

    kering akan dihadapkan kepada kondisi tanah yang kurang

    subur, kandungan bahan organik rendah, kesediaan N,P,K,Ca

    dan Mg rendah. Kondisi tanah yang kurang subur tersebut

    dapat diperbaiki dan dioptimalkan dengan inovasi terknologi

    berdasarkan situasi setempat yaitu :

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 30

    Pengapuran/ameleorasi dengan penggunaan kalsit/

    dolomit

    Penambahan bahan organik

    Penggunaan pupuk bio/hayati.

    e. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

    SL-PTT merupakan sekolah lapangan bagi petani dalam

    menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui

    penggunaan input produksi yang efesien menurut spesifik

    lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi

    untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.

    Dalam SL-PTT petani dapat belajar langsung di lapangan

    melalui pembelajaran dan penghayatan langsung,

    mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan

    menerapkan, menghadapi dan memecahkan masalah-

    masalah terutama dalam hal teknik budidaya dengan

    mengkaji bersama berdasarkan spesifik lokasi. Melalui

    penerapan SL-PTT petani akan mampu mengelola

    sumberdaya yang tersedia (varietas unggul, lahan, air dan

    sarana produksi) secara terpadu dalam melakukan budidaya

    di lahan usahataninya berdasarkan kondisi spesifik lokasi

    sehingga petani menjadi lebih terampil serta mampu

    mengembangkan usahataninya.

    4. Ketersediaan Pilihan Varietas

    A.4.1. Kacang Tanah

    Beberapa varietas unggul kacang tanah dengan

    produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit layu, sapu

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 31

    setan, bercak daun, diantaranya adalah varietas: Domba, Bison,

    Tuban, Zebra, Kelinci, Pelatuk, Tupai dan Badak.

    a. Potensi > 3 ton/ha (Produktivitas tinggi)

    Varietas kacang tanah yang memiliki potensi lebih dari 3

    ton/ha yaitu varietas: Domba, Bison dan Tuban; secara rinci

    dapat dilihat pada Tabel 27.

    Tabel 27. Varietas Kacang Tanah Potensi > 3 ton/ha

    Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Daun

    1 Domba 3.60 90 - 95 AT AT AT

    2 Bison 3.60 90 - 95 AT AT -

    3 Tuban 3.20 90 - 95 T Tol Tol

    Umur Panen

    Tahan Terhadap Penyakit

    No VarietasLayu Karat

    Potensi Hasil

    b. Potensi 2 3 ton/ha (Produktivitas sedang)

    Varietas kacang tanah yang memiliki potensi produktivitas

    sedang sekitar 2 3 ton/ha yaitu varietas: Zebra, Kelinci,

    Pelanduk, Tupai dan Badak; secara rinci dapat dilihat pada Tabel

    28.

    Tabel 28. Varietas Kacang Tanah Potensi 2 3 ton/ha

    Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Daun

    1 Zebra 2.40 95 - 100 - Tol Tol

    2 Kelinci 2.30 95 AT Tol Tol

    3 Pelanduk 2.00 95 - 100 T P P

    4 Tupai 2.00 95 - 100 T P P

    5 Badak 2.00 95 - 103 Tol T Tol

    No Varietas Potensi Hasil Umur Panen

    Tahan Terhadap Penyakit

    Layu Karat

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 32

    c. Potensi < 2 ton/ha (Produktivitas rendah)

    Varietas kacang tanah yang memiliki potensi kurang dari 2

    ton/ha sebanyak 21 varietas dan yang terendah adalah varietas

    Panter dengan potensi hasil 1,0 ton/ha, seperti pada Tabel 29.

    Tabel 29. Varietas Kacang Tanah Potensi < 2 ton/ha

    Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Daun

    1 Rusa 1.9 110 - 100 T T T

    2 Tapir 1.9 95 - 110 T P P

    3 Simpai 1.87 95 AT T -

    4 Trenggiling 1.83 90 AT T -

    5 Gajah 1.8 100 T P P

    6 Banteng 1.8 100 T P P

    7 Kidang 1.8 100 T P P

    8 Anoa 1.8 100 - 110 T T T

    9 Landak 1.8 89 AT T -

    10 Bima 1.6 - 2.5 90 - 95 AT P -

    11 Mahesa 1.6 95 - 100 T AT P

    12 Macan 1.5 - 1.8 100 T P P

    13 Komodo 1.44 - 3.3 80 - 90 T T -

    14 Turangga 1.4 - 3.6 100 - 110 T AT AT

    15 Kancil 1.3 - 2.4 90 - 95 T Tol Tol

    16 Sima 1.3 - 2.4 100 - 105 T Tol Tol

    17 Jepara 1.2 89 - 97 AT P -

    18 Biawak 1.14 - 3.37 80 - 90 AT - -

    19 Jerapah 1.0 - 4.0 80 - 95 T Tol Tol

    20 Singa 1.0 - 4.5 90 - 95 Tol T AT

    21 Panter 1.0 - 5.4 90 - 95 T Tol Tol

    No Varietas Potensi Hasil Umur Panen

    Tahan Terhadap Penyakit

    Layu Karat

    Keterangan : T = Tahan P = Peka AT = Agak Tahan Tol = Toleran

    A.4.1. Kacang Hijau

    Beberapa varietas unggul kacang hijau dengan

    produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit karat, embun

    tepung dan bercak daun, diantaranya adalah varietas : Walet,

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 33

    No.129, Merak, Nuri, Sriti, Manyar, Betet, Gelatik, Murai, dan

    Perkutut.

    a. Potensi > 1,5 ton/ha (Produktivitas tinggi)

    Tabel 30. Varietas Kacang Hijau Potensi > 1,5 ton/ha

    No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

    1 Walet 1,7 58 - - T

    2 No 129 1,6 58 - - P

    3 Merak 1,6 56 - - P

    4 Nuri 1,6 58 - 65 T - T

    5 Sriti 1,58 60 - 65 - - -

    6 Manyar 1,5 51 - 55 T - T

    7 Betet 1,5 51 - 55 T - T

    8 Gelatik 1,5 58 - - T

    9 Murai 1,5 63 - - T

    10 Perkutut 1,5 60 - - AT

    Tahan Terhadap Penyakit

    Keterangan : T = Tahan P = Peka AT = Agak Tahan Tol = Toleran

    b. Potensi 1,0 1,4 ton/ha (Produktivitas sedang)

    Tabel 31. Varietas Kacang Hijau Potensi 1,0 1,4 ton/ha

    No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

    1 Bhakti 1,4 70 - - -

    2 Vima-1 1,38 57 - T -

    3 Kenari 1,38 60 - 65 Tol - AT

    4 Parkit 1,35 56 - T -

    5 Merpati 1,2 - 1,8 58 - T T

    6 Kutilang 1,13 60 - 67 - T -

    7 Camar 1,0 - 2,0 60 - - -

    Tahan Terhadap Penyakit

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 34

    c. Potensi 1,0 ton/ha (Produktivitas rendah)

    Tabel 32. Varietas Kacang Hijau Potensi 1,0 ton/ha

    No Varietas Potensi Hasil Umur Panen Karat Embun Bercak

    (Ton/Ha) (Hari) Tepung Daun

    1 Sampoeng 1,0 70 - 75 - AT AT

    2 Arta Ijo 0,9 80 - 100 - - -

    3 Siwalik 0,9 80 - 100 - - -

    Tahan Terhadap Penyakit

    Varietas kacang hijau produktivitas terendah yaitu varietas

    Arta Ijo dan Siwalik, dengan potensi hasil kurang dari 1 ton.ha,

    dan rentan terhadap penyakit karat, embun tepung dan bercak

    daun.

    B. Peluang

    Beberapa hal menjadi peluang bagi pengembangan produksi

    kacang tanah adalah: 1. permintaan yang cenderung terus

    meningkat untuk konsumsi dan industri olahan (Kacang Tanah

    dibuat menjadi tahu, minyak, pasta, cookis rendah lemak, susu,

    dan kosmetik. Kacang Hijau dibuat menjadi susu, biskuit, selai,

    bubur, minuman segar, mie, tahu dan kosmetik), 2. memiliki

    keunggulan produk bagi pangan pokok dan pangan sehat,

    3. memiliki alternatif produk turunan (pangan, pakan),

    4. kesenjangan produktivitas di lapangan dan potensi hasil, dan

    5. tersedianya paket teknologi baru dan sumberdaya manusia yang

    cukup terampil dalam usaha kacang tanah dan kacang hijau.

    Meskipun memiliki peluang yang cukup besar,

    pengembangan produksi kacang tanah dan kacang hijau masih

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 35

    menghadapi kendala dan tantangan berkenaan dengan

    ketersediaan dan penyebaran benih berkualitas belum optimal,

    sarana produksi dan prasarana yang kurang tersedia, teknologi

    (pra panen sampai pasca panen) dan pengolahan belum optimal,

    persaingan lahan dengan komoditas pangan lain, kurangnya

    permodalan petani, dan prosedur permodalan yang masih

    menyulitkan petani, dan kebijakan pemerintah masih berpihak

    pada komoditas prioritas padi, jagung dan kedelai.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 36

    IV. KENDALA DAN TANTANGAN

    A. Kendala

    1. Adanya kesenjangan produktivitas nasional dengan potensi

    hasil

    2. Ketersediaan dan penyebaran yang menghasilkan benih kacang

    tanah dan kacang hijau masih terbatas, sehingga petani

    menggunakan benih lokal seadanya.

    3. Sarana produksi (benih, pupuk dan pestisida) kurang tersedia

    pada saat dibutuhkan.

    4. Teknologi pasca panen belum dilakukan secara optimal.

    5. Lahan usaha tani semakin terbatas persaingan dengan komoditi

    tanaman pangan lainnya.

    6. Kurangnya permodalan dan prosedur permodalan yang

    menyulitkan petani.

    7. Penerapan teknologi belum sesuai anjuran (pra panen, pasca

    panen dan Organisme Pengganggu Tumbuhan).

    8. Kegiatan pemasaran hasil yang belum tertata dengan baik dan

    teratur/kontinue.

    B. Tantangan

    Dengan berbagai tantangan saat ini seperti adanya dampak

    perubahan iklim dan pemanasan global yang berdampak pada

    banjir dan kekeringan yang ekstrim; potensi dan peluang

    pengembangan untuk meningkatkan produksi kacang tanah dan

    kacang hijau tergolong cukup baik.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 37

    V. KEBIJAKAN, ROADMAP DAN STRATEGI

    Upaya pengembangan dan peningkatan produksi kacang tanah

    dan kacang hijau akan dapat dicapai apabila didukung dengan

    kebijakan dan strategi yang tepat.

    A. Kebijakan

    Tema Rencana Kerja Pemerintah/RKP tahun 2012 adalah

    Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan

    Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Dalam

    melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran

    pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah

    (RKP) Tahun 2012, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib

    menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi,

    akuntabilitas, dan partisipasi.

    Semua program dan kegiatan yang dilakukan, ditujukan untuk

    mendukung pencapaian empat target sukses Kementerian

    Pertanian 2010 2014, yaitu :

    1. Swasembada dan swasembada berkelanjutan

    2. Peningkatan diversifikasi pangan

    3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor

    4. Peningkatan kesejahteraan petani

    Secara operasional, kebijakan pembangunan tanaman pangan

    diprioritaskan pada :

    1) Percepatan swasembada berkelanjutan padi, jagung.

    2) Pencapaian swasembada kedelai tahun 2014.

    3) Pengembangan komoditas spesifik lokasi di Kawasan Timur

    (Direktif Presiden).

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38

    4) Penguatan pangan nasional berbasis koridor MP3I (Master Plan

    Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia).

    5) Pengembangan produksi di kawasan-kawasan khusus lainnya

    seperti kawasan perbatasan dan kawasan agropolitan.

    Sesuai arahan Presiden RI pada Musrenbangnas (Musyawarah

    Rencana Pembangunan Nasional) tanggal 19 Januari 2012, yaitu

    Kemandirian Pangan harus bisa diwujudkan dengan sasaran yang

    berani dan komoditas utama tahun 2014 harus sudah aman.

    Makna arahan Presiden adalah pencapaian swasembada pangan

    saja tidak cukup, tetapi harus menuju kemandirian pangan.

    Sehingga diperlukan langkah terpadu secara nasional yang terkait

    dengan lahan, produksi, produktivitas, teknologi, anti hama, benih

    yang dapat mengatasi iklim, irigasi, research and development.

    B. Roadmap

    B.1. Kacang Tanah

    Sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi

    kacang tanah 2010 2014 seperti Tabel 33 berikut :

    Tabel 33. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Kacang Tanah.

    No Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 2010 712,400 678,500 13.00 882,000

    2 2011 754,400 718,500 13.50 970,000

    3 2012 825,000 785,700 14.00 1,100,000

    4 2013 869,000 827,600 14.50 1,200,000

    5 2014 910,000 866,700 15.00 1,300,000

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39

    Tabel 34. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah

    Tahun 2010 2014.

    LUAS TANAM LUAS PANEN PROVITAS PRODUKSI

    (HA) (HA) (KU/HA) (TON)

    1 Peningkatan Produktivitas 641.400 610.500 768.020

    a. BLBU (Non SL-PTT) 14.000 13.300 14,00 18.600

    b. Replikasi SKR 15.000 14.250 17,00 24.200

    c. Optimalisasi Pembinaan/ Swadaya 612.400 582.950 12,44 725.220

    2 Perluasan Areal Tanam

    a. SL-PTT 50.000 48.000 17,50 84.000

    3 Kemitraan 21.000 20.000 15,00 29.980

    712.400 678.500 13,00 882.000

    1 Peningkatan Produktivitas

    a. Carry Over SL-PTT 2010 1.961 1.883 17,50 3.295

    b Carry Over Non BLBU SL-PTT 1.953 1.875 14,00 2.625

    c. SL-PTT Tahun 2011 100.000 95.000 17,60 167.200

    d. Optimalisasi Pembinaan/ Swadaya 640.486 610.243 12,86 784.529

    2 Kemitraan 10.000 9.500 13,00 12.350

    754.400 718.501 13,50 970.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 567.613 540.584 13,99 756.306

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 567.513 540.489 13,99 756.144

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    - Pengembangan kc.tanah bantuan Full paket 100 95 17,00 162 2 PERLUASAN AREAL TANAM 257.387 245.116 14,02 343.694

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 257.387 245.116 14,02 343.694

    investasi kemitraan budidaya kacang tanah,

    pembinaan teknologi budidaya,

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 825.000 785.700 14,00 1.100.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 595.985 567.600 14,21 806.524

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 595.985 567.600 14,21 806.560

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 273.015 260.000 15,13 393.476

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 273.015 260.000 15,13 393.476

    investasi kemitraan budidaya kacang tanah,

    pembinaan teknologi budidaya,

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 869.000 827.600 14,50 1.200.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 621.305 591.700 14,43 854.024

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 621.305 591.700 14,40 854.024

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 288.695 275.000 16,22 445.976

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 288.695 275.000 16,22 445.976

    investasi kemitraan budidaya kacang tanah,

    pembinaan teknologi budidaya,

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 910.000 866.700 15,00 1.300.000

    TAHUN 2013

    TAHUN 2014

    NO URAIAN (2010)

    JUMLAH

    JUMLAH

    TAHUN 2012

    Tahun 2011

    Tahun 2010

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 40

    Skenario pencapaian produksi kacang tanah dilakukan dengan

    2 kegiatan, yaitu :

    a) Peningkatan Produktivitas

    Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani

    dan pelaku usaha.

    b) Perluasan Areal Tanam

    Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi

    dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan

    teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani.

    Kegiatan pengembangan kacang tanah yang direncanakan

    dengan bantuan benih unggul pada luasan lahan yang terbatas,

    diharapkan dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang

    tanah, meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih

    bersemangat untuk menanam kacang tanah.

    B.2. Kacang Hijau

    Sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi

    kacang hijau 2010 -2014 seperti pada Tabel 35.

    Tabel 35. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Kacang Hijau.

    No Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 2010 343,700 327,300 11.00 360,000

    2 2011 333,300 316,700 11.68 370,000

    3 2012 342,600 325,500 11.98 390,000

    4 2013 350,900 333,800 12.28 410,000

    5 2014 359,700 341,800 12.58 430,000

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 41

    Untuk mencapai sasaran produksi kacang hijau ditempuh

    melalui berbagai program dan kegiatan yang dijabarkan dalam

    suatu skenario. Skenario pencapaian produksi kacang hijau

    dilakukan dengan 2 kegiatan, yaitu :

    a) Peningkatan Produktivitas

    Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya

    petani dan pelaku usaha.

    b) Perluasan Areal Tanam

    Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi

    dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan

    teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42

    Tabel 36. Skenario Peningkatan Produksi Kacang Hijau

    Tahun 2010 - 2014

    L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 Peningkatan Produktivtas 338.700 322.550 354.537

    1. PTT 110 105 13,00 136

    2. Optimalisasi Pembinaan/Swadaya 338.590 322.445 11,00 354.401

    2 Kemitraan 5.000 4.750 11,50 5.463

    343.700 327.300 11,00 360.000

    1 Peningkatan Produktivtas

    1. SL-PTT 10.000 9.500 13,20 12.540

    2. Optimalisasi Pembinaan/Swadaya 317.300 301.500 11,63 350.791

    2 Kemitraan 6.000 5.700 11,70 6.669

    333.300 316.700 11,68 370.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306.642 292.040 11,85 346.067

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 306.642 292.040 11,85 346.067

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 35.958 33.460 13,13 43.933

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 35.958 33.460 13,13 43.933

    investasi kemitraan budidaya kacang hijau,

    pembinaan teknologi budidaya

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 342.600 325.500 11,98 390.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 308.490 293.800 12,10 355.498

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 308.490 293.800 12,10 355.498

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 42.410 40.000 13,63 54.502

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 42.410 40.000 13,63 54.502

    investasi kemitraan budidaya kacang hijau,

    pembinaan teknologi budidaya

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 350.900 333.800 12,28 410.000

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306.390 291.800 12,35 360.373

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 306.390 291.800 12,35 360.373

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 53.310 50.000 13,93 69.627

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 53.310 50.000 13,93 69.627

    investasi kemitraan budidaya kacang hijau,

    pembinaan teknologi budidaya

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 359.700 341.800 12,58 430.000

    TAHUN 2012

    TAHUN 2013

    TAHUN 2014

    NO. URAIAN

    JUMLAH

    TAHUN 2011

    JUMLAH

    TAHUN 2010

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43

    Skenario pencapaian sasaran produksi kacang tanah dan

    kacang hijau ini dapat dicapai dengan asumsi semua faktor

    pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan, antara lain

    tersedianya sarana prasarana produksi, sumber daya manusia,

    lahan, air dan iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.

    Kegiatan roadmap peningkatan produksi kacang tanah dan

    kacang hijau tahun 2012 adalah: a) menarik minat dan gairah

    petani dan investor dalam pengembangan kacang tanah dan

    kacang hijau, b) mencari dukungan untuk swasembada pangan,

    c) meningkatkan produksi benih bermutu, d) meningkatkan

    produktivitas pada daerah sentra produksi, e) menyiapkan

    kebijakan peluang usaha, pasar, harga, dan distribusi, f) menjalin

    kemitraan.

    Kegiatan roadmap 2013 dan 2014 adalah: a) meningkatkan

    perluasan areal tanam dan produktivitas, b) meningkatkan efisiensi

    usaha dan pengembangan pasar, c) mempercepat peningkatan

    produktivitas pada daerah sentra produksi & produksi mendukung

    swasembada pangan dan industri, d) mengembangkan pasar baru,

    e) menyiapkan pengembangan kacang tanah dan kacang hijau

    untuk industri kecil, menengah dan besar, serta f) menjalin dan

    mengembangkan kegiatan kemitraan.

    C. Strategi

    Pencapaian sasaran pembangunan subsektor tanaman

    pangan akan ditempuh melalui strategi yang mengacu pada strategi

    yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian yakni Tujuh Gema

    Revitalisasi yaitu: (1) Revitalisasi Lahan; (2) Revitalisasi

    Perbenihan dan Perbibitan; (3) Revitalisasi Infrastruktur dan

    Sarana; (4) Revitalisasi Sumber Daya Manusia; (5) Revitalisasi

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44

    Pembiayaan Petani; (6) Revitalisasi Kelembagaan Petani; serta

    (7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.

    Berkaitan dengan peningkatan produksi, Direktorat Jenderal

    Tanaman Pangan menetapkan strategi peningkatan produksi

    tanaman pangan melalui Catur Strategi Peningkatan Produksi

    Tanaman Pangan yaitu: (1) peningkatan produktivitas;

    (2) perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan; (3) pengamanan

    produksi; dan (4) perbaikan manajemen.

    Gambar 1. Catur Strategi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

    (1) Peningkatan Produktivitas

    Strategi ini mendorong petani meningkatkan produktivitas

    yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan melalui

    penerapan rekayasa ekonomi, rekayasa sosial dan teknologi yang

    efisien dan spesifik lokasi, serta didukung oleh penerapan alat

    mesin pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian

    lingkungan. Dalam mengembangkan penerapan teknologi dilakukan

    pewilayahan berdasarkan tingkat produktivitas dan penerapan

    teknologi yang ada. Akselerasi penerapan teknologi diarahkan pada

    daerah-daerah yang tingkat produktivitasnya relatif rendah. Bagi

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45

    daerah-daerah yang produktivitasnya telah relatif tinggi

    dimantapkan dengan fokus pengembangan diarahkan kepada

    aspek rekayasa sosial, ekonomi dan kelembagaan.

    Peningkatan produktivitas dilakukan melalui: a) pengolahan

    lahan; b) penggunaan benih bermutu dari varietas unggul;

    c) pengembangan cara tanam (perbaikan sistem budidaya);

    d) pengaturan pengairan; e) pemupukan berimbang dan

    penggunaan pupuk organik.

    (2) Perluasan Areal Tanam dan Optimalisasi Lahan

    Pengembangan tanaman pangan dengan perluasan areal

    tanam dan optimalisasi lahan dilakukan melalui: a) optimalisasi

    pemanfaatan lahan; b) cetak lahan pertanaman baru;

    c) pembangunan/perbaikan Jaringan Irigasi Teknis Usaha Tani

    (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Tata Air Mikro (TAM);

    d) pembangunan dan perbaikan pompa/sumur/embung; serta

    e) rehabilitasi dan konservasi lahan pertanian.

    (3) Pengamanan Produksi

    Pengamanan produksi dimaksudkan untuk: a) mengatasi

    gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT);

    b) pengembangan antisipasi dampak perubahan iklim (DPI), yang

    berupa kekeringan dan banjir; c) pengamanan kualitas produksi

    dari residu pestisida serta kehilangan hasil/susut hasil, dengan

    pengembangan penanganan panen dan pasca panen yang benar;

    d) pengembangan lumbung dan gudang.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46

    (4) Perbaikan Manajemen

    Untuk dapat berkembangnya sistem dan usaha agribisnis

    tanaman pangan diperlukan dukungan perbaikan manajemen yang

    berupa: a) penguatan kelembagaan petani, maupun kelembagaan

    usaha dan pemerintah; b) perbaikan sistem perkreditan pertanian,

    berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), dan Kredit

    Usaha Rakyat (KUR), dan LDPM (Lembaga Distribusi Pangan

    Masyarakat); c) kemitraan usaha antara petani/kelompok tani

    dengan industri/swasta atau stakeholder lainnya yang bergerak di

    bidang agribisnis mulai dari subsistem hulu sampai hilir

    (perusahaan saprodi, penangkar benih, pengolahan hasil,

    perdagangan, dll) serta lembaga keuangan lainnya; d) pemantapan

    pola pengadaan sarana produksi; e) penataan kebijakan subsidi

    pertanian; f) penguatan sistem data dan g) penguatan petugas

    lapangan.

    Manajemen harus terus diperbaiki dan diupayakan untuk

    diperkuatdan dimantapkan, mulai dari perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian,

    monitoring dan evaluasi. Perencanaan ke depan akan terus

    dimantapkan melalui penerapan perencanaan partisipatif, bottom

    up, dan terpadu yang diselaraskan dengan kebijakan nasional.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 47

    VI. LANGKAH OPERASIONAL

    Untuk mencapai sasaran produksi yang telah ditetapkan,

    diperlukan suatu skenario kegiatan. Langkah operasional yang

    dilakukan untuk mencapai skenario peningkatan produksi kacang

    tanah dan kacang hijau sampai tahun 2014 hampir sama setiap

    tahun.

    A. Program dan Kegiatan

    Program

    1. Peningkatan Produktivitas

    Pembinaan teknologi budidaya pada pertanaman swadaya

    petani (petani tetap memerlukan bantuan benih unggul) dan

    pelaku usaha.

    Pengembangan kacang tanah dengan bantuan benih unggul.

    2. Perluasan Areal Tanam

    Promosi investasi kepada pelaku usaha agar mau berinvestasi

    dan menjalin kemitraan dalam kegiatan budidaya, pembinaan

    teknologi budidaya pada pertanaman swadaya petani

    (memerlukan bantuan benih unggul).

    Kegiatan Kacang Tanah

    Skenario pencapaian produksi 2012 sebesar 1.100.000 ton

    dan produktivitas rata-rata 14.00 ku/ha, akan ditempuh melalui

    kegiatan peningkatan produktivitas pada areal tanam yang selama

    ini telah terbiasa melakukan kegiatan budidaya kacang tanah seluas

    567.513 ha pengembangan kacang tanah bantuan full packet

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 48

    seluas 100 ha, dan perluasan areal tanam seluas 257.387 ha yang

    diarahkan pada lahan areal tanam baru diluar areal tanam yang

    sudah terbiasa bertanam kacang tanah.

    Pengembangan kacang tanah tahun 2012 full packet seluas

    100 ha (10 unit) dialokasi pada 2 kabupaten di Provinsi Maluku,

    yaitu Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan

    masing-masing seluas 50 Ha. Paket yang diberikan berupa bantuan

    benih, sarana produksi (pupuk urea, NPK, SP-36, pupuk hayati, dan

    pestisida), papan nama, termasuk pembinaan. Kegiatan yang

    dilakukan swadaya oleh petani tetap memerlukan bantuan benih

    unggul dari Pemerintah, agar hasil produksinya baik dan sesuai

    dengan yang diharapkan.

    Kegiatan tahun 2013 dan 2014 tidak mendapatkan bantuan

    full packet, diharapkan petani dapat menyediakan benih unggul

    kacang tanah secara swadaya maupun sumber dana lain, sehingga

    dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang tanah,

    meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih

    bersemangat untuk menanam kacang tanah.

    Kegiatan Kacang Hijau

    Skenario pencapaian produksi 2012 sebesar 390.000 ton dan

    produktivitas rata-rata 11,96 ku/ha, akan ditempuh melalui kegiatan

    peningkatan produktivitas pada areal tanam yang selama ini telah

    terbiasa melakukan budidaya kacang hijau seluas 306.642 ha dan

    perluasan areal tanam seluas 35.958 ha diarahkan pada lahan areal

    tanam baru diluar areal tanam yang sudah terbiasa bertanam

    kacang hijau. Kegiatan pengembangan kacang hijau tahun 2012

    dilakukan dengan swadaya petani dan pelaku usaha, namun petani

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 49

    tetap memerlukan bantuan benih unggul dari Pemerintah, agar

    hasil produksinya baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

    Kegiatan tahun 2013 dan 2014 direncanakan untuk kegiatan

    pengembangan kacang hijau dengan penggunaan benih unggul

    secara swadaya petani maupun sumber dana lain, yang diharapkan

    dapat membangkitkan kegiatan usahatani kacang hijau,

    meningkatkan produktivitas dan agar petani mau dan lebih

    bersemangat untuk menanam kacang hijau.

    B. Kemitraan

    Kegiatan kemitraan yang sudah terjalin antara pelaku usaha

    dan petani selama ini dibeberapa provinsi agar terus dibina dan

    dikembangkan dengan model kemitraan yang disepakati bersama.

    Beberapa model/pola kerjasama yang ada, yaitu :

    Bantuan sarana produksi, hasil di opkup oleh perusahaan

    Bantuan teknologi, pupuk, penanganan pasca panen, hasil di

    opkup oleh perusahaan

    Pinjaman sarana produksi, hasil dibeli sesuai kesepakatan.

    Modal petani, hasil dijamin dibeli oleh perusahaan

    Kemitraan kacang tanah yang telah terjalin dengan baik ada

    di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat,

    yaitu dengan PT. Bumi Mekar Tani (Grup Garuda Food) dan

    PT. Dua Kelinci, PT. Dwi Kelinci, Jaya Makmur, PD. Adimur, CV.

    Sejatera Abadi. Perusahaan bertindak sebagai pengumpul dan

    memberikan pendampingan teknis kepada kelompok tani.

    Kemitraannya juga menyediakan pupuk dan benih, yang akan

    dibayar petani setelah panen (yarnen).

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 50

    Kemitraan kacang hijau di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah

    dan Jawa Timur telah terjalin dengan PT. Hadian Global Gemilang,

    CV. Suburin Putra Mandiri, CV. Aura Divisi Hasil Bumi, PD.

    Adilmakmur, dan juga CV. Sejahtera Abadi. Perusahaan bertindak

    sebagai sebagai pengumpul dan memberikan pendampingan teknis

    kepada kelompok tani, dan juga menyediakan sarana produksi.

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 51

    VIII. KEBUTUHAN INVESTASI DAN DUKUNGAN

    INSTANSI TERKAIT

    A. Sarana Produksi

    A.1. Kacang Tanah

    Sasaran luas tanam kacang tanah meningkat terus sampai

    tahun 2014 seluas 910.000 ha. Agar sasaran luas tanam tersebut

    dapat dicapai, maka dibutuhkan ketersediaan sarana produksi

    dalam jumlah yang mencukupi. Kebutuhan sarana produksi (benih,

    pupuk urea, NPK, SP-36 dan pestisida) untuk mencapai sasaran

    tanam tersebut disajikan pada Tabel 37.

    Tabel 37. Kebutuhan Sarana Produksi Kacang Tanah

    Tahun 2011 2014

    Uraian 2011 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000

    Kebutuhan Benih (Ton) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0 (Benih kacang tanah 120

    Kg/Ha)

    Kebutuhan Pupuk (Ton)

    - Urea (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0

    - NPK (50 Kg/Ha) 37,720 41,250 43,450 45,500

    - SP 36 (25 Kg/Ha) 18,860.0 20,625.0 21,725.0 22,750.0

    - Pupuk Hayati

    - Pestisida ( 1 Liter/Ha) 754,400 825,000 869,000 910,000

    A.2. Kacang Hijau

    Dalam rangka peningkatan produksi kacang hijau, luas tanam

    meningkat terus dengan sasaran tahun 2014 seluas 359.700 ha.

    Kebutuhan sarana produksi (benih, pupuk urea, NPK, SP-36 dan

  • Road Map Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2010 - 2014

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 52

    pestisida) untuk mencapai sasaran luas tanam tersebut, disajikan

    pada Tabel 38.

    Tabel 38. Kebutuhan Sarana Produksi Kacang Hijau Tahun 2011 2014

    Uraian 2011 2012 2013 2014

    Luas Tanam (Ha) 343,700 342,600 350,900 359,700

    Kebutuhan Benih (Ton) 8,592.5 8,565.0 8,772.5 8,992.5