kacang 2
DESCRIPTION
ggjgjgjgTRANSCRIPT
Penelitian Biologi
Pengaruh Warna Kantong Plastik Terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah
Disusun oleh :
Afthin Maritta Noviyanti (01 / XII IPA 1)
Atika Ayu Ratnaningsih (09 / XII IPA 1)
Bawesti Lakstiarini (11 / XII IPA 1)
Ega Adrianto (14 / XII IPA 1)
Linda Purwati (22 / XII IPA 1)
Sufi Diqi Tsauri (30 / XII IPA 1)
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Tahun Ajaran 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber utama bagi kehidupan makhluk hidup. Baik
bagi manusia, tumbuhan, maupun hewan. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya
yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan ini akan digunakan untuk menghasilkan energi dan berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari dan air akan sangat mengganggu proses
fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu,kekurangan cahaya saat perkecambahan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh
lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat
(tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih
lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau,
tampak lebih segar, dan batang kecambah lebih kokoh.
Kacang tanah memiliki kandungan protein nabati, selain itu kacang tanah juga
bermanfaat bagi kesehatan seperti; mencegah anemia, menjaga kesehatan janin dalam
kandungan, baik untuk otak, merawat kuit, mengurangi depresi.
Dibalik kegunannya, pertumbuhan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah pengaruh cahaya matahari. Oleh sebab itu penulis
memilih permasalahan ini dalam penelitian ini.
B. Rumusan
i. Apakah variabel tanaman dibawah sinar matahari langsung, diikat plastik
bening, plastik hitam, plastik warna, berpengaruh dalam pertumbuhan.
ii. Variabel manakah yang paling efektif dan cepat tumbuh.
C. Tujuan
i. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau
ii. Untuk mengetahui variabel yang paling efektif dan cepat dalam pertumbuhan
tanaman kacang hijau pada faktor cahaya matahari
D. Manfaat
i. Sebagai sumber informasi mengenai faktor luar pada tumbuhan yaitu cahaya.
ii. Memberi pengetahuan mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
kacang
E. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah jika tanaman kacang diletakkan diluar ruangan
atau di tempat terang maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya
tampak lebih lebar, tebal, hijau, tampak segar, dan batang kecambah lebih kokoh. Dan
jika tanaman kacang diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat
atau tidak berwarna hijau.
BAB II
Tinjauan Pustaka
I. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai
kecambah.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya
radikula dan plumula. (Bagod Sudjadi, 2006)
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses
perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. (Istamar
Syamsuri, 2004)
Perkecambahan merupakan sustu proses dimana radikula (akar embrionik)
memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan
pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks,
dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis. (Salisbury, 1985)
II. Pertumbuhan
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi) dan bersifat Irreversibel (tidak
kembali keasal), pertumbuhan tumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara
kuantitatif.
Macam Pertumbuhan :
A. Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada
ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ciri –
ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola
kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu :
a. Jaringan meristem apical
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk
mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering
kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan
lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan. Kambium didapatkan
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah
cambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau
pada bagian tumbuhan yang kena luka.
B. Pertumbuhan Sekunder
1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang
meliputi :
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus
berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang
mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang
disebut periderm.
b. Kambiumfasis (vasikuler)
Berperan membentuk xylem sekunder kearah dalam dan membentuk
floem sekunder kearah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup
yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xylem kebagian
floem yang disebut jari-jari empulur. Bagian xylem lebih tebal dari pada
bagian floem karena kegiatan cambium kearah dalam lebih besar dari
pada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan
monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara
penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan
dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru
yang kecil yang dihasilkan cambium dan meristem apikal, kemudian sel-
sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
C. Pertumbuhan Terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh.
Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang
relative besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi
bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa
puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan.
Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan
beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks,
dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim,
jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xylem dan floem).
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan:
1. Faktor Genetik (Internal)
i. Auksin
ii. Gibberelin
iii. Sitokinin
iv. Gas Etilen
v. Asam Absisat
vi. Kalin
vii. Asam Traumalin
2. Faktor Lingkungan (eksternal)
i. Nutrisi
ii. Air
iii. Cahaya
iv. Suhu
v. Kelembapan
III. Kacang Tanah
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang
tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa
Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari
famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah
merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm
(1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.
Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang
bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya
protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya),
digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi
semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi
minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun
2003 menurut FAO.
IV. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari
diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi.
Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi
dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium
untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk
gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang
gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron
(Tjasjono, 1995:55).
Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji
dari beberapa tanaman. Peranan cahaya dalam merangsang atau menghambat
perkecambahan biji dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad
ke-19. Biji-biji yang untuk perkecambahannya sangat dipengaruhi vahaya dengan biji-
biji yang light sensitif. Kebanyakan biji-biji tanaman menjadi sensitif terhadap cahaya
bila biji-biji tersebut dalam keadaan basah. Pencahayaan biji-biji kering tidak efektif
dalam menstimulasi perkecambahan, tetapi pencahayaan biji-biji yang telah direndam
air kesinar matahari langsung dalam waktu 0,01 detik saja telah mampu memberikan
pengaruh stimulasi perkecambahan biji. Jadi di samping peranan cahaya, peranan
airpun sangat penting dalam perkecambahan biji. Ini disebabkan karena air
mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi-reaksi biokhemis dalam biji
selama proses perkecambahan. Tetapi pada biji-biji tertantu justru perkecambahan
dihambat dengan adanya cahaya dan tidak terpengaruh kelembaban yang ada.
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan dibedakan menjadi :
1. Tanaman yang perkecambahannya membutuhkan cahaya.
Contoh : Latuca sativa, Nicotiana tabacum
2. Tanaman yang berkecambahan baik pada keadaan yang becahaya (intensitas lebih
tinggi, perkecambahan lebih baik).
Contoh : Daucus carota, Ficus elastica, Rumput-rumputan
3. Tanaman yang perkecambahannya dihambat dengan adanya cahaya.
Contoh : Liliaceae, Nigella spp.
4. Tanaman yang perkecambahannya sangat berkurang bila kena cahaya.
Contoh : Licopersicum esculentum, Bromus spp.
Biji light sensitive yang telah mengadakan imbibisi bila disinari dengan sinar
merah (660 mu) mengakibatkan phytocrome merah berubah bentuk menjadi bentuk
phytocrome infra merah yang aktif sehingga dapat menyebabkan perkecambahan biji.
Sedangkan pencahayaan dengan sinar infra merah (730 mu) mengakibatkan
perubahan bentuk kebentuk phytocrome merah yang inaktif sehingga menghambat
perkecambahan biji.
Van der Veen (1973) menyatakan bahwa phytocrome infra merah
menginduksi embryo dalam biji untuk menghasilkan hormon giberelin.Giberelin ini
menginduksi terbentuknya enzym amylase dalam biji. Amylase akan memecah pati
menjadi gula sehingga akan meningkat tekanan osmose dalam biji. Hal ini akan
berakibat pecahnya kulit biji. Dengan rusaknya kulit biji maka biji-biji yang dorman
akan berkecambah.
Sinar matahari yang sampai di bumi dikuasai oleh sinar merah sehingga
phytocrome diubah menjadi bentuk phytocrome infra merah aktif. Penetrasi cahaya ke
dalam tanah tergantung oleh panjang gelombang. Cahaya merah penetrasinya
mencapai kira-kira 2,5 cm dalam tanah berpasir. Di kedalaman yang lebih besar
keadaannya menjadi gelap sempurna dan hanya sinar infra merah yang masih sanggup
menembusnya, sehingga dalam hal ini biji-biji akan tetap dorman sampai tanah
tersebut diolah.
V. Fotosintetis
Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat
keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan
proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar
matahari dan enzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama dari daun tumbuhan.
Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air
untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang
disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil
terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan
digunakan dalam fotosintesis. Di dalamdaun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplassetiap milimeter perseginya. Cahaya akan
melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung
melaluirespirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara
umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan
di atas. Padarespirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen
untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
BAB III
Metodologi
I. Waktu dan Tempat.
Penulis melakukan kegiatan peneitian di SMA N 6 Yogyakarta dan rumah penulis
II. Alat dan Bahan.
1. Gelas plastik 4
2. Penggaris
3. Kapas
4. Kantong Plastik Hitam
5. Kantong Plastik Putih
6. Kantong Plastik Warna
7. Sendok
8. Biji Kacang 16 buah
III. Metode Penelitian.
1. Masukkan kapas seluas dasar gelas, kedalam gelas plastik
2. Taruh 4 biji kacang pada tiap-tiap gelas
3. Gelas diberi label A1, A2, A3, dan A4
4. Siram biji dengan air kran sebanyak 1 sendok (yg sudah disediakan)
5. Pada gelas A1, gelas dibiarkan terbuka sehingga cahaya tidak terhambat
6. Pada gelas A2, pada bagian atas gelas ditutup dengan plastik berwarna hitam
7. Pada gelas A3, pada bagian atas gelas ditutup dengan plastik berwarna putih
8. Pada gelas A2, pada bagian atas gelas ditutup dengan plastik berwarna biru
9. Catat perkembangan selama 14 Hari
DAFTAR PUSTAKA
http://duhakubingung.blogspot.com/2011/04/pengertian-perkecambahan.html
http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/01/pengertian-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://www.biologisel.com/2013/01/pengertian-fotosintesis_30.html
http://asepagus544.blogspot.com/2013/03/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah.html