kabupatensleman-2012-16.pdf

60
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2012 Seri: B PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Daerah melalui pemberian izin; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Upload: anggra-olgabella

Post on 17-Aug-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2012Seri: B PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN, Menimbang:a.bahwadalamrangkameningkatkanmutu penyelenggaraanpelayanankesehatanyang dilakukanolehtenagakesehatandanfasilitas pelayanankesehatanperludilakukanpembinaan danpengawasanolehPemerintahDaerahmelalui pemberian izin;b.bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana dimaksuddalamhurufa,perlumenetapkan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 2 PeraturanDaerahtentangPerizinandiBidang Kesehatan; Mengingat:1.Pasal18ayat(6)Undang-UndangDasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945; 2.Undang-UndangNomor15Tahun1950tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan DaerahIstimewaYogyakarta(BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44); 3.Undang-UndangNomor32Tahun2004tentang PemerintahanDaerah(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun2004Nomor125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor12Tahun2008tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahanDaerah(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun2008Nomor59, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 4844); 4.Undang-UndangNomor29Tahun2004tentang PraktikKedokteran(LembaranNegaraRepublik Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 3 IndonesiaTahun2004Nomor116,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 5.Undang-UndangNomor36Tahun2009tentang Kesehatan(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun2009Nomor144,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6.Undang-UndangNomor44tahun2009tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009Nomor153,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 7.PeraturanPemerintahNomor32Tahun1950 tentangPenetapanMulaiBerlakunyaUndang-Undang1950Nomor12,13,14dan15DariHal PembentukanDaerah-daerahKabupatendiJawa Timur/Tengah/BaratdanDaerahIstimewa Yogyakarta(BeritaNegaraRepublikIndonesia Tahun 1950 Nomor 59); 8.Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang TenagaKesehatan(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun1996Nomor49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 9.Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 4 Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun2009Nomor124,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044); 10.PeraturanMenteriKesehatanNomor167/Menkes/ KAB/B.VIII/1972tentangPedagangEceranObat sebagaimanatelahdiubahdenganKeputusan MenteriKesehatanNomor1331/Menkes/SK/X/2002 tentangPerubahanAtasPeraturanMenteri KesehatanNomor167/Menkes/KAB/B.VIII/1972tentang Pedagang Eceran Obat; 11.PeraturanMenteriKesehatanNomor922/Men.Kes/ Per/X/1993tentangKetentuandanTataCara PemberianIzinApoteksebagaimanatelahdiubah denganKeputusanMenteriKesehatanNomor 1332/Menkes/SK/X/2002tentangPerubahanAtas PeraturanMenteriKesehatanNomer922/Men.Kes/Per/X/1993tentangKetentuandanTataCara Pemberian Izin Apotek; 12.KeputusanMenteriKesehatanNomor 1363/MENKES/SK/XII/2001tentangRegistrasidan Izin Praktik Fisioterapis; 13.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392/menkes/ Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 5 SK/XII/2001tentangRegistrasidanIzinKerja Perawat Gigi; 14.KeputusanMenteriKesehatanNomor 544/MENKES/SK/VI/2002tentangRegistrasidan Izin Kerja Refraksionis Optisien; 15.PeraturanMenteriKesehatanNomor867/ MENKES/PER/VIII/2004tentangregistrasidan praktik terapis wicara; 16.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1424/Menkes/ SK/XI/2002tentangPedomanPenyelenggaraan Optikal; 17.PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 357/MENKES/ PER/V/2006tentangRegistrasidanIzinKerja Radiografer; 18.PeraturanMenteriKesehatanNomor548/Menkes/ Per/V/2007tentangRegistrasidanIzinPraktik Okupasi Terapis; 19.PeraturanMenteriKesehatanNomorHK.02.02/ MENKES/148/I/2010tentangIzindan Penyelenggaraan Praktik Perawat; 20.PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 147/MENKES/ PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah sakit; Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 6 21.PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 411/MENKES/ PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik; 22.PeraturanMenteriKesehatanNomor 1191/MENKES/PER/VIII/2010tentangPenyaluran Alat Kesehatan; 23.PeraturanMenteriKesehatanNomor 1464/MENKES/PER/X/2010tentangIzindan Penyelenggaraan Praktik bidan; 24.PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 028/MENKES/ PER/I/2011 tentang Klinik; 25.PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/ PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian; 26.PeraturanMenteriKesehatanNomor 2052/MENKES/PER/X/2011tentangIzinPraktek dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; 27.PeraturanMenteriKesehatanNomor006Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional; 28.PeraturanDaerahKabupatenSlemanNomor8 Tahun2008tentangUrusanPemerintahanyang MenjadiKewenanganPemerintahKabupaten Sleman(LembaranDaerahKabupatenSleman Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 7 Tahun 2008 Nomor 3 Seri E); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN dan BUPATI SLEMAN MEMUTUSKAN: Menetapkan:PERATURANDAERAHTENTANGPERIZINANDI BIDANG KESEHATAN.BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1.Daerah adalah Kabupaten Sleman. 2.PemerintahDaerahadalahBupatidanPerangkatDaerahsebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3.Bupati adalah Bupati Sleman. 4.Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahdaerahyangterdiridariSekretarisDaerah,SekretarisDewan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 8 PerwakilanRakyatDaerah,DinasDaerah,LembagaTeknisDaerah,dan Kecamatan. 5.OrganisasiPerangkatDaerahyangselanjutnyadisebutOPDadalah organisasi perangkat daerah yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab dibidangkesehatanatauorganisasiperangkatdaerahlainsesuai kewenangannya. 6.KepalaOrganisasiPerangkatDaerahyangselanjutnyadisebutKepala OPDadalahkepalaorganisasiperangkatdaerahyangmempunyaifungsi dantanggungjawabdibidangkesehatanatauorganisasiperangkat daerah lain sesuai kewenangannya. 7.Badanadalahsekumpulanorangdan/ataumodalyangmerupakan kesatuan,baikyangmelakukanusahamaupunyangtidakmelakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, danapensiun,persekutuan,perkumpulan,yayasan,organisasimassa, organisasisosialpolitik,atauorganisasilainnya,lembagadanbentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 8.Tenagakesehatanadalahsetiaporangyangmengabdikandiridalam bidangkesehatansertamemilikipengetahuandan/atauketerampilan melaluipendidikandibidangkesehatanyanguntukjenistertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 9.Dokter adalah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan gigi spesialis lulusanpendidikankedokteranataukedokterangigididalammaupundi Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 9 luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.10.Praktikkedokteranadalahrangkaiankegiatanyangdilakukanolehdokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. 11.Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP adalah tanda bukti tertulis yangdiberikanDinasKesehatanKabupatenSlemankepadadokterdan doktergigiyangtelahmemenuhipersyaratanuntukmenjalankanpraktik kedokteran. 12.Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah tanda bukti tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada dokter, bidan, atauperawatberdasarkankompetensisesuaiketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku. 13.Pelayanan Medis adalah pelayanan kesehatanyang diberikan oleh dokter umum,dokterspesialis,doktergigi,dandoktergigispesialisdalam menyelenggarakan praktik kedokteran. 14.Bidanadalahseorangperempuanyanglulusdaripendidikanbidanyang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 15.Fasilitaspelayanankesehatanadalahtempatyangdigunakanuntuk menyelenggarakanupayapelayanankesehatanbaikpromotif,preventif, kuratifmaupunrehabilitatifyangdilakukanolehpemerintah,pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 16.SuratIzinPraktikBidanyangselanjutnyadisingkatSIPBadalahbukti tertulisyangdiberikankepadabidanyangsudahmemenuhipersyaratan untuk menjalankan praktik bidan mandiri. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 10 17.Surat Izin Kerja Bidan yang selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti tertulis yang diberikan kepada bidan yang memenuhi persyaratan untuk bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. 18.Fisioterapisadalahseseorangyangtelahluluspendidikanfisioterapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 19.Fisioterapiadalahbentukpelayanankesehatanyangditujukankepada individudan/ataukelompokuntukmengembangkan,memeliharadan memulihkangerakdanfungsitubuhsepanjangdaurkehidupandengan menggunakanpenanganansecaramanual,peningkatangerak,peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi. 20.SuratIzinFisioterapisselanjutnyadisingkatSIFadalahbuktitertulis pemberiankewenanganuntukmenjalankanpekerjaanfisioterapisdi seluruh wilayah indonesia. 21.Surat Izin Praktik Fisioterapis yang selanjutnya disingkat SIPF adalah bukti tertulisyangdiberikankepadafisioterapisuntukmenjalankanpraktik fisioterapi. 22.Perawat adalah seorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupundiluarnegerisesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku. 23.SuratIzinPraktikPerawatyangselanjutnyadisingkatSIPPadalahbukti tertulisyangdiberikankepadaperawatuntukmenjalankanpraktik keperawatan secara perorangan dan/atau berkelompok. 24.TenagaKefarmasianadalahtenagayangmelakukanpekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 11 25.PekerjaanKefarmasianadalahpembuatantermasukpengendalianmutu sediaanfarmasi,pengamanan,pengadaan,penyimpanandan pendistribusiataupenyaluranobat,pengelolaanobat,pelayananobatatasresepdokter,pelayananinformasiobat,sertapengembanganobat, bahan obat dan obat tradisional. 26.ApotekeradalahSarjanaFarmasiyangtelahlulussebagaiApotekerdan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. 27.TenagaTeknisKefarmasianadalahtenagayangmembantuApoteker dalammenjalankanpekerjaankefarmasian,yangterdiriatasSarjana Farmasi,AhliMadyaFarmasi,AnalisFarmasidanTenagaMenengah Farmasi/Asisten Apoteker. 28.Surat Tanda Registrasi Apotekeryang selanjutnya disingkat STRA adalah buktitertulisyangdiberikanolehMenterikepadaApotekeryangtelah diregistrasi.29.SuratTandaRegistrasiTenagaTeknisKefarmasianyangselanjutnya disingkat STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah diregistrasi. 30.SuratIzinPraktikApotekeryangselanjutnyadisingkatSIPAadalahsurat izinyangdiberikankepadaApotekeruntukdapatmelaksanakanpraktik kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian. 31.Surat Izin Kerja Apoteker yang selanjutnya disingkat SIKA adalah surat izin praktikyangdiberikankepadaApotekeruntukdapatmelaksanakan pekerjaankefarmasianpadafasilitasproduksiataufasilitasdistribusiatau penyaluran. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 12 32.SuratIzinKerjaTenagaTeknisKefarmasianyangselanjutnyadisingkat SIKTTKadalahsuratizinpraktikyangdiberikankepadaTenagaTeknis Kefarmasianuntukdapatmelaksanakanpekerjaankefarmasianpada fasilitas kefarmasian. 33.Fasilitaspelayanankefarmasianadalahsaranayangdigunakanuntuk menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi, rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktik bersama. 34.Fasilitas produksi adalah sarana yang digunakan untuk memproduksi obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika. 35.Fasilitasdistribusi/penyaluranadalahsaranayangdigunakanuntuk mendistribusikanataumenyalurkanSediaanFarmasi,yaitupedagang besar farmasi dan instalasi sediaan farmasi. 36.Fasilitaskefarmasianadalahsaranayangdigunakanuntukmelakukan pekerjaan kefarmasian. 37.RefraksionisOptisienadalahsetiaporangyangtelahluluspendidikan refraksionisoptisienminimalprogrampendidikandiploma,baikdidalam maupundiluarnegerisesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan yang berlaku. 38.SuratIzinRefraksionisOptisienyangselanjutnyadisingkatSIROadalah buktitertulispemberiankewenanganuntukmenjalankanpekerjaan refraksionis optisien di seluruh wilayah Indonesia. 39.SuratIzinKerjayangselanjutnyadisingkatSIKadalahbuktitertulisyang diberikan kepada perawat gigi atau refraksionis optisienuntukmelakukan pekerjaan di fasilitas pelayanan kesehatan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 13 40.RadiograferadalahtenagakesehatanlulusanAkademiPenataRontgen, DiplomaIIIRadiologi,PendidikanAhliMadya/Akademi/DiplomaIIITeknik RadiodiagnostikdanRadioterapiyangtelahmemilikiijazahsesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 41.SuratIzin Radiograferyang selanjutnyadisingkat SIR adalah bukti tertulis pemberiankewenangankepadaradiograferuntukmenjalankanpekerjaan radiografi di seluruh wilayah Indonesia.42.Surat Izin Kerja Radiograferyang selanjutnya disingkatSIKR adalah bukti tertulisyangdiberikankepadaradiograferuntukmenjalankanpekerjaan radiografi di fasilitas pelayanan kesehatan.43.Perawat gigi adalah setiap orangyang telah lulus pendidikan perawat gigi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 44.SuratIzinPerawatGigiyangselanjutnyadisingkatSIPGadalahbukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan gigi di seluruh wilayah Indonesia. 45.Okupasiterapisadalahseseorangyangtelahluluspendidikanokupasi terapiminimalsetingkatDiplomaIIIsesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku. 46.Surat Izin Okupasi Terapis selanjutnya disingkat SIOT adalah bukti tertulis pemberiankewenanganuntukmenjalankanpekerjaanokupasiterapidi seluruh wilayah Indonesia. 47.SuratIzinPraktikOkupasiTerapisyangselanjutnyadisingkatSIPOT adalahbuktitertulisyangdiberikankepadaokupasiterapisuntuk menjalankan praktik pelayanan okupasi terapi. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 14 48.Terapiswicaraadalahseseorangyangtelahluluspendidikanterapis wicarabaikdidalammaupundiluarnegerisesuaidenganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 49.SuratIzinTerapisWicarayangselanjutnyadisingkatSITWadalahbukti tertulisataskewenanganuntukmenjalankanpekerjaanterapiswicaradi seluruh wilayah Indonesia. 50.Surat Izin Praktik Terapis Wicara yang selanjutnya disingkat SIPTW adalah buktitertulisyangdiberikankepadaterapiswicarauntukmenjalankan praktik terapis wicara. 51.Klinikadalahfasilitaspelayanankesehatanyangmenyelenggarakan pelayanankesehatanperoranganyangmenyediakanpelayananmedis dasardan/atauspesialistik,diselenggarakanolehlebihdari1(satu)jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. 52.Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis. 53.Rumahsakitadalahinstitusipelayanankesehatanyang menyelenggarakanpelayanankesehatanperorangansecaraparipurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 54.Rumahsakitumumadalahrumahsakityangmemberikanpelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. 55.Rumahsakitkhususadalahrumahsakityangmemberikanpelayanan utamapadasatubidangatausatujenispenyakittertentuberdasarkan disiplinilmu,golonganumur,organ,jenispenyakitataukekhususan lainnya. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 15 56.Izinmendirikanrumahsakitadalahizinyangdiberikanuntukmendirikan Rumah sakit setelah memenuhi persyaratan untuk mendirikan. 57.Izinoperasionalrumahsakitadalahizinyangdiberikanuntuk menyelenggarakanpelayanankesehatansetelahmemenuhipersyaratan dan standar. 58.Fasilitaspenunjangmedikadalahtempatyangdigunakanmembantu penyelenggaraan upaya kesehatan. 59.Apotekadalahsaranapelayanankefarmasiantempatdilakukanpraktik kefarmasian oleh apoteker. 60.Laboratoriumklinikadalahlaboratoriumkesehatanyangmelaksanakan pelayananpemeriksaanspesimenklinikuntukmendapatkaninformasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 61.Optikaladalahfasilitaspenunjangmedikyangmenyelenggarakan pelayanan pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi serta pelayanan kacamata koreksi dan/atau lensa kontak. 62.Tokoobatadalahsaranayangmemilikiizinuntukmenyimpanobat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran. 63.Tokoalatkesehatanadalahunitusahayangdiselenggarakanoleh peroranganataubadanuntukmelakukankegiatanpengadaan, penyimpanan,penyaluranalatkesehatantertentusecaraeceran sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan. 64.UsahaMikroObatTradisionalyangselanjutnyadisebutUMOTadalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 16 65.Standarprofesiadalahbatasankemampuan(knowledge,skill,and professionalattitude)minimalyangharusdikuasaiolehseorangindividu untukdapatmelakukankegiatanprofesionalnyapadamasyarakatsecara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi. 66.Organisasi profesi adalah organisasi tempat berhimpun bagi dokter, dokter gigi,bidan,fisioterapis,perawat,perawatgigi,tenagakefarmasian, refraksionisoptisien,radiografer,okupasiterapis,atauterapiswicaradi Indonesia. 67.Pemilikizinadalahorangpribadiataubadanyangtelahmemilikiizindi bidangkesehatansesuaidenganperaturanperundang-undanganyang berlaku. BAB II PERIZINAN DI BIDANG KESEHATAN Pasal 2 (1)Setiaporangataubadanyangmenyelenggarakankegiatandibidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin. (2)Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.izin tenaga kesehatan; b.izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan; dan c.izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 17 Pasal 3 PemberianizinsebagaimanadimaksuddalamPasal2ayat(2)tidakdikenakan biaya. Pasal 4 Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak dapat dipindahtangankan. BAB III IZIN TENAGA KESEHATAN Bagian Kesatu Jenis IzinPasal 5 (1)Setiaptenagakesehatanyangmenyelenggarakanpelayanankesehatan wajib memiliki izin tenaga kesehatan. (2)Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.dokter; b.bidan; c.perawat;d.perawat gigi; e.fisioterapis; f.refraksionis optisien; Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 18 g.radiografer; h.tenaga kefarmasian;i.okupasi terapis; dan j.terapis wicara. Bagian Kedua Izin Dokter Pasal 6 (1)Setiap dokter yang melakukan praktik kedokteran wajib memiliki SIP. (2)Dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.dokter umum; b.dokter gigi; c.dokter spesialis; dan d.dokter gigi spesialis. (3)SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.SIP dokter; b.SIP dokter gigi; c.SIP dokter spesialis; dan d.SIP dokter gigi spesialis. Pasal 7 (1)SIPsebagaimanadimaksuddalamPasal6berlakusesuaidenganmasa berlaku STR, dan dapat diperbaharui. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 19 (2)SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diperbaharui apabila: a.STR diregistrasi ulang. b.terjadiperubahantempatpraktiksebagaimanatercantumdalam SIP. Pasal 8 (1)Setiap SIP berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik. (2)SIP diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat praktik. Pasal 9 SIPwajibdipajangpadaruangperiksadannomorSIPwajibdicantumkanpada setiap kertas resep dokter. Pasal 10 PemberianSIPwajibmempertimbangkankeseimbanganantarajumlahdokter dan dokter gigi dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pasal 11 SIPbagidokteryangmelakukanpraktikkedokteranpadasuatufasilitas pelayanankesehatanpemerintahberlakujugabagifasilitaspelayanan kesehatan pemerintah dalam wilayah binaannya. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 20 Pasal 12 (1)DokteryangtelahmemilikiSIPdapatdimintamemberikanpelayanan medis atau memberikan konsultasi keahlian dalam hal sebagai berikut: a. dimintaolehsuatufasilitaspelayanankesehatandalamrangka pemenuhanpelayananmedisyangbersifatkhusus,yangtidak terus menerus atau tidak terjadwal tetap; b.dalam rangka melakukan bakti sosial/kemanusiaan; c.dalam rangka tugas kenegaraan; d.dalamrangkamelakukanpenangananbencanaataupertolongan darurat lainnya; e.dalamrangkamemberikanpertolonganpelayananmediskepada keluarga,tetangga,teman,pelayanankunjunganrumahdan pertolongan masyarakat tidak mampu yang sifatnya insidentil. (2) Pelayananmedisataupemberiankonsultasikeahliansebagaimana dimaksudpadaayat(1)tidakmemerlukanSIPditempatkegiatan dimaksud dilaksanakan. (3) Pemberiankonsultasikeahliansebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufa,hurufb,hurufc,danhurufdwajibdiberitahukankepadaKepala OPD. (4) Pemberitahuansebagaimanadimaksudpadaayat(3)dapatdilakukan oleh institusi penyelenggaranya. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 21 Bagian Ketiga Izin Bidan Pasal 13 (1)Setiapbidanyangmelaksanakanpraktikmandiridan/ataubekerjadi fasilitas pelayanan Kesehatan wajib memiliki izin bidan. (2)Izin bidan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari: a.SIKB untuk bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. b.SIPB untuk bidan yang menjalankan praktik mandiri. (3)SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diberikan kepada bidan dengan pendidikan paling rendah Diploma III (D3) Kebidanan. Pasal 14 SIKB dan SIPB sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (2)berlaku sesuai dengan masa berlaku STR, dan dapat diperbaharui. Pasal 15 (1)SetiapSIKBatauSIPBsebagaimanadimaksuddalamPasal13ayat(2) berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan Kesehatanatau1 (satu)praktik mandiri. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 22 (2)Bidandapatmenjalankanpraktikdan/ataukerjapalingbanyakpada1 (satu) tempat kerja dan 1 (satu) tempat praktik. Bagian Keempat Izin Perawat Pasal 16 (1)Setiapperawatyangmelaksanakanpraktikkeperawatanpadafasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIPP.(2)Fasilitaspelayanankesehatansebagaimanadimaksudpadaayat(1) meliputifasilitaspelayanankesehatandiluarpraktikmandiridan/atau praktik mandiri. (3)Perawatyangmenjalankanpraktikmandirisebagaimanadimaksudpada ayat (2) berpendidikan paling rendah Diploma III (D3) Keperawatan. Pasal 17 SIPPsebagaimanadimaksuddalamPasal16berlakusesuaidenganmasa berlaku STR, dan dapat diperbaharui. Pasal 18 (1)Setiap SIPP berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan. (2)Perawat dapat melakukan praktik keperawatan paling banyak pada 2 (dua) fasilitas pelayanan kesehatan.Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 23 Bagian Kelima Izin Perawat Gigi Pasal 19 Setiapperawatgigiyangmelakukanpekerjaansebagaiperawatgigipada fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK. Pasal 20 SIKsebagaimanadimaksuddalamPasal19berlakusesuaidenganmasa berlaku SIPG, dan dapat diperbaharui. Pasal 21 (1)Setiap SIK berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan. (2)Perawatgigidapatmelakukanpekerjaansebagaiperawatgigipaling banyak 2 (dua) fasilitas pelayanan kesehatan.Bagian Keenam Izin Fisioterapis Pasal 22 SetiapFisioterapisyangmelaksanakanpraktikfisioterapipadafasilitas pelayanankesehatan,praktikperorangan,dan/atauberkelompokwajibmemiliki SIPF. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 24 Pasal 23 SIPFsebagaimanadimaksuddalamPasal22berlakusesuaidenganmasa berlaku SIF, dan dapat diperbaharui.Pasal 24 (1)SetiapSIPFberlakuuntuk1(satu)fasilitaspelayanankesehatan,praktik perorangan, atau praktik berkelompok. (2)Fisioterapisdapatmelakukanpraktikfisioterapispalingbanyakpada2 (dua) tempat praktik.Bagian Ketujuh Izin Refraksionis Optisien Pasal 25 Setiap Refraksionis Optisien yang melakukan pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK. Pasal 26 SIKsebagaimanadimaksuddalamPasal25berlakusesuaidenganmasa berlaku SIRO, dan dapat diperbaharui. Pasal 27 Setiap SIK berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 25 Bagian Kedelapan Izin Radiografer Pasal 28 Setiapradiograferyangmelakukanpelayananradiograferpadafasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIKR. Pasal 29 SIKRsebagaimanadimaksuddalamPasal28berlakusesuaidenganmasa berlaku SIR, dan dapat diperbaharui. Pasal 30 Setiap SIKR berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan. Bagian Kesembilan Izin Tenaga KefarmasianPasal 31 (1)Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki izin kefarmasian.(2)Izin kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.SIPAbagiapotekerpenanggungjawabdifasilitaspelayanan kefarmasian; Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 26 b.SIPA bagi apoteker pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian; c.SIKAbagiapotekeryangmelakukanpekerjaankefarmasian di fasilitas produksi atau fasilitas distribusi/penyaluran; atau d.SIKTTK bagi tenaga teknis kefarmasian yang melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian. Pasal 32 SIPA,SIKA,atauSIKTTKsebagaimanadimaksuddalamPasal31ayat(2) berlaku: a.sesuai dengan masa berlaku STRA atau STRTTK; dan b.selamatempatpraktik/bekerjamasihberlakusesuaidenganyang tercantum dalam SIPA, SIKA, atau SIKTTK. Pasal 33 (1)SIPA bagi apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan kefarmasian atauSIKAdiberikanuntuk1(satu)tempatfasilitasproduksiataufasilitas distribusi/penyaluran. (2)SIPA bagi apoteker pendamping dapat diberikan untuk paling banyak pada 3 (tiga) tempat fasilitas pelayanan kefarmasian. (3)SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak pada 3 (tiga) tempat fasilitas kefarmasian. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 27 Bagian Kesepuluh Izin Okupasi TerapisPasal 34 Setiapokupasiterapisyangmelakukanpraktikpadafasilitaspelayanan kesehatanokupasiterapimilikpemerintahmaupunswasta,praktikperorangan dan/atau berkelompok wajib memiliki SIPOT. Pasal 35 (1)SIPOTsebagaimanadimaksuddalamPasal34berlakusesuaidengan masa berlaku SIOT, dan dapat diperbaharui. (2)SIPOTsebagaimanadimaksudpadaayat(1)wajibdiperbaharuiapabila terjadi perubahan tempat praktik sebagaimana tercantum dalam SIPOT. Pasal 36 (1)Setiap SIPOT berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan okupasi terapi. (2)Seorangokupasiterapisdapatmelakukanpraktikokupasiterapipaling banyak pada 2 (dua) tempat praktik. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 28 Bagian Kesebelas Terapis wicara Pasal 37 Setiap terapis wicara yang melakukan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan terapis wicara, praktik perorangan dan/atau berkelompok wajib memiliki SIPTW. Pasal 38 (1)SIPTWsebagaimanadimaksuddalamPasal37berlakusesuaidengan masa berlaku SITW, dan dapat diperbaharui. (2)SIPTWsebagaimanadimaksudpadaayat(1)wajibdiperbaharuiapabila terjadi perubahan tempat praktik sebagaimana tercantum dalam SIPTW. Pasal 39 (1)Setiap SIPTW berlaku untuk 1 (satu) fasilitas pelayanan kesehatan terapis wicara. (2)Seorangterapiswicaradapatmelakukanpraktikterapiswicarapaling banyak pada 2 (dua) tempat praktik. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 29 Bagian Keduabelas Hak, Kewajiban, dan Larangan Paragraf 1 Hak dan Kewajiban Pasal 40 (1)Setiap pemilik izin berhak: a.melakukan kegiatan sesuai dengan izin yang dimiliki; b.mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah; c.mendapatkanjaminanpenyelenggaraanterhadapkegiatansesuai dengan izin yang dimiliki. (2)Setiap pemilik izin diwajibkan: a.menghormati hak pasien; b.melakukankegiatanpelayanankesehatansesuaiizinyangdimiliki dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c.bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pelaksanaan izin yang telah diberikan;d.memberikanpelayanankesehatansesuaidenganstandarprofesi dan standar prosedur operasional; e.memberikan informasi dengan jelas kepada pasien; f.menyimpan rahasia;g.memintapersetujuanatastindakanyangakandilakukankepada pasien; Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 30 h.menciptakanrasanyaman,aman,danmembinahubungan harmonis dengan lingkungan tempat melakukan kegiatannya; dan i.membuat pencatatan dan pelaporan. Paragraf 2 Larangan Pasal 41 Setiap pemilik izin dilarang: a.melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi; b.menyelenggarakanpelayanankesehatanyangtidaksesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam izin;c.menjalankanpraktikdalamkeadaanfisikdanmentalterganggubagi tenaga kesehatan. BAB IV IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATANBagian Kesatu Jenis Izin Pasal 42 (1)Setiappenyelenggaraanfasilitaspelayanankesehatandibidangmedik wajib memiliki izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 31 (2)IzinPenyelenggaraanFasilitasPelayananKesehatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.klinik pratama;b.klinik utama;dan c.rumah sakit. Bagian Kedua Klinik Pratama Pasal 43 (1)Setiaporang ataubadanyang menyelenggarakan klinik pelayanan medik dasar wajib memiliki Izin Penyelenggaraan klinik pratama. (2)Klinikpratamasebagaimanadimaksudpadaayat(1)menyelenggarakan pelayanankesehatanyangbersifatpromotif,preventif,kuratifdan rehabilitatif. (3)Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. (4)Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jamharusmenyediakandoktersertatenagakesehatanlainsesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 32 Pasal 44 (1)Klinikpratamayangmenyelenggarakanrawatjalandapatsecara perorangan atau berbentuk badan usaha. (2)Klinik pratama yang menyelenggarakan rawat inap harus berbentuk badan usaha. Pasal 45 Izinpenyelenggaraanklinikpratamaberlakuselama5(lima)tahun,dandapat diperbaharui. Pasal 46 Izin penyelenggaraan klinik pratama berlaku untuk 1 (satu) tempat klinik. Bagian Ketiga Klinik Utama Pasal 47 (1)Setiap orang ataubadanyang menyelenggarakan klinik pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik wajib memiliki izin penyelenggaraan klinik utama. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 33 (2)Klinikutamasebagaimanadimaksudpadaayat(1)menyelenggarakan pelayanankesehatanyangbersifatpromotif,preventif,kuratifdan rehabilitatif. (3)Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care. (4)Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jamharusmenyediakandoktersertatenagakesehatanlainsesuai kebutuhan yang setiap saat berada di tempat. Pasal 48 Klinik utama harus berbentuk badan usaha. Pasal 49 Izinpenyelenggaraanklinikutamaberlakuselama5(lima)tahun,dandapat diperbaharui. Pasal 50 Izin penyelenggaraan klinik utama berlaku untuk 1 (satu) tempat klinik. Bagian Keempat Rumah SakitSeri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 34 Pasal 51 (1)Pemerintah,PemerintahDaerah,danswastayangmendirikandan menyelenggarakan rumah sakit wajib memiliki izin. (2)Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.rumah sakit umum kelas C dan kelas D; b.rumah sakit khusus kelas C. (3)Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a.izin mendirikan rumah sakit; dan b.izin operasional rumah sakit. (4)Izin operasional rumah sakit dimaksudpada ayat (3) huruf b terdiri dari: a.izin operasional tetap;b.izin operasional sementara. Pasal 52 (1)RumahSakityangdidirikanolehpemerintahsebagaimanadimaksud dalamPasal51ayat(1)harusberbentukunitpelaksanateknisdari instansiyangbertugasdibidangkesehatandaninstansitertentudengan pengelolaan badan layanan umum. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 35 (2)RumahSakityangdidirikanolehPemerintahDaerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) harus berbentuk lembaga teknis daerah dengan pengelolaan badan layanan umum daerah.(3)RumahSakityangdidirikanolehswastasebagaimanayangdimaksud dalamPasal51ayat(1)harusberbentukbadanhukumyangkegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. Pasal 53 (1)Jangkawaktuizinmendirikanrumahsakitberlakuselama2(dua)tahun, dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. (2)Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1)belumatautidakdilaksanakannyapembangunanrumahsakit,makaharus mengajukan izin baru. (3)JangkawaktuIzinoperasionaltetapberlakuselama5(lima)tahun,dan dapatdiperbaharuiselamamemenuhipersyaratanoperasionalrumah sakit. (4)Jangkawaktuizinoperasionalsementaraberlakuselama1(satu)tahun, dan dapat diperbaharui paling banyak 3 (tiga) kali. Bagian Kelima Hak, Kewajiban, dan Larangan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 36 Paragraf 1 Hak dan Kewajiban Pasal 54 (1)Setiap pemilik izin berhak: a.menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan izin; b.mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah;c.mendapatkanjaminanpenyelenggaraanterhadapkegiatansesuai dengan izin yang dimiliki. (2)Setiap pemilik izin diwajibkan: a.melakukanpelayanankesehatansesuaiizinyangdimilikidan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b.bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pelaksanaan izin yang telah diberikan;c.memberikanpelayanankesehatansesuaidenganstandarprofesi dan standar prosedur operasional; dan d.menciptakanrasanyaman,aman,danmembinahubungan harmonis dengan lingkungan tempat melakukan kegiatannya. Paragraf 2 Larangan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 37 Pasal 55 Setiap pemilik izin dilarang: a.melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi; b.menyelenggarakanpelayanankesehatanyangtidaksesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam izin;c.mempekerjakantenagakesehatanwarganegaraasingkecualirumah sakit. BAB V IZIN PENYELENGGARAAN FASILITAS PELAYANAN PENUNJANG MEDIK Bagian Kesatu Jenis Izin Pasal 56 (1)Setiappenyelenggaraanfasilitaspelayananpenunjangmedikwajib memiliki izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik. (2)Izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik terdiri dari: a.izin apotek; b.izin laboratorium klinik; c.izin optikal; d.izin toko obat; e.izin toko alat kesehatan; f.Izin usaha mikro obat tradisional. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 38 Bagian Kedua Izin Apotek Pasal 57 Setiapapotekeratauapotekeryangbekerjasamadenganpemilikfasilitasyang menyelenggarakan apotek wajib memiliki izin apotek. Pasal 58 Izin apotek berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Ketiga Izin Laboratorium Klinik Pasal 59 Pemerintah,PemerintahDaerah,atauswastayangmenyelenggarakan pelayananlaboratoriumkesehatanklinikumumpratamawajibmemilikiizin penyelenggaraan laboratorium klinik. Pasal 60 (1)Laboratoriumklinikyangdiselenggarakanolehpemerintahatau PemerintahDaerahsebagaimanadimaksuddalamPasal59harus Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 39 berbentuk unit pelaksana teknis di bidang kesehatan, instansi pemerintah, atau lembaga teknis daerah. (2)Laboratoriumklinikyangdiselenggarakanolehswastasebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 harus berbadan hukum. Pasal 61 Izin laboratorium klinik berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Keempat Izin Optikal Pasal 62 Setiaporangataubadanyangmenyelenggarakanpelayanankonsultasi diagnostik, terapi dan rehabilitasi penglihatan, serta pelayanan estetika di bidang refraksi, kaca mata, atau lensa kontak wajib memiliki izin optikal. Pasal 63 Izin optikal berlaku selam 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Kelima Izin Toko Obat Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 40 Pasal 64 Setiaporangataubadanyangmenjualobat-obatanbebasdanobat-obatan bebasterbatasdalambungkusandaripabrikyangmembuatnyasecaraeceran wajib memiliki izin toko obat. Pasal 65 Izin toko obat berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Keenam Izin Toko Alat Kesehatan Pasal 66 Setiaporangataubadanyangmelakukankegiatanpengadaan,penyimpanan, penyaluranalatkesehatantertentusecaraeceransesuaiketentuanperaturan perundang-undangan wajib memiliki izin toko alat kesehatan. Pasal 67 Izin toko alat kesehatan berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Ketujuh Izin Usaha Mikro Obat Tradisional Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 41 Pasal 68 (1)Setiaporangataubadanyangmelakukanusahamikroobattradisional wajib memiliki izin UMOT. (1)Usaha jamu gendong dan usaha jamu racikan dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 69 Izin UMOT berlaku selama 5 (lima) tahun, dan dapat diperbaharui. Bagian Kedelapan Hak, Kewajiban, dan Larangan Paragraf 1 Hak dan Kewajiban Pasal 70 (1)Setiap pemilik izin berhak: a.menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan izin; b.mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah;c.mendapatkanjaminanpenyelenggaraanterhadapkegiatansesuai dengan izin yang dimiliki. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 42 (2)Setiap pemilik izin diwajibkan: a.melakukanpelayanankesehatansesuaiizinyangdimilikidan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b.bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari pelaksanaan izin yang telah diberikan;c.memberikanpelayanankesehatansesuaidenganstandarprofesi dan standar prosedur operasional; dan d.menciptakanrasanyaman,aman,danmembinahubungan harmonis dengan lingkungan tempat melakukan kegiatannya. Paragraf 2 Larangan Pasal 71 Setiap pemilik izin dilarang: a.melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi; b.menyelenggarakanpelayanankesehatanyangtidaksesuaidengan ketentuan yang tercantum dalam izin. BAB VI SISTEM DAN PROSEDURSeri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 43 Pasal 72 (1)PermohonanizinsebagaimanadimaksuddalamPasal2disampaikan secaratertuliskepadaKepalaOPDdengandilengkapipersyaratan administrasi. (2)Kepala OPD menerbitkan izin dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar. (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem dan prosedur pemberian izin diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 73 (1)Setiaporangataubadanyangtidakmemenuhiketentuansebagaimana dimaksuddalamPasal2,danPasal40ayat(2),Pasal41,Pasal54 ayat(2),Pasal55,Pasal70ayat(2),danPasal71dikenakansanksi administrasi. (2)Sanksiadministasidikenakanbagisetiaporangataubadanyangbelum memilikiizinatautelahmemilikiizinyangmelanggarketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain: a.peringatan tertulis; b.pembekuan sementara izin; c.pencabutan izin; Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 44 d.penyegelan; e.penutupan sementara; f.penutupan tempat praktik. (3)Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacaradantahapanpenerapansanksi administrasisebagaimanadimaksudpadaayat(1)diaturdengan Peraturan Bupati.BAB VIII PELAKSANAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN Pasal 74 Pelaksanaan,pembinaan,danpengawasanpenyelenggaraanperizinan dilakukan oleh OPD. BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 75 (1)PejabatPegawaiNegeriSipiltertentudilingkunganPemerintahDaerah diberiwewenangkhusussebagaipenyidikuntukmelakukanpenyidikan ataspelanggaranketentuandalamPeraturanDaerahinisebagaimana dimaksud dalam undang-undang hukum acara pidana. (2)Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 45 a.menerimalaporanataupengaduandariseseorangmengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran peraturan daerah; b.melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di tempat kejadian; c.menyuruhberhentiseseorangdanmemeriksatandapengenaldiri tersangka; d.melakukan penyitaan benda atau surat; e.mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f.memanggiloranguntukdidengardandiperiksasebagaitersangka atau saksi; g.mendatangkanorangahliyangdiperlukandalamhubungannya dengan pemeriksaan perkara; h.melakukanpenghentianpenyidikansetelahpenyidikmendapat petunjukbahwatidakterdapatcukupbuktiatauperistiwatersebut bukanmerupakantindakpidanadanselanjutnyamelaluipenyidik memberitahukanhaltersebutkepadapenuntutumum,tersangka atau keluarganya; i.melakukantindakanlainmenuruthukumyangdapat dipertanggungjawabkan. (3)Penyidiksebagaimanadimaksudpadaayat(1)memberitahukan dimulainyapenyidikandanmenyampaikanhasilpenyidikannyakepada penuntut umum melalui penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang hukum acara pidana. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 46 BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 76 (1)Setiaporangataubadanyangmenyelenggarakanpelayanankesehatan tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2diancam pidana kurunganpalinglama3(tiga)bulanataudendapalingbanyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (2)Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 77 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku: a.izindibidangkesehatanyangtelahdikeluarkandanmasihberlaku dinyatakan tetap berlaku sampai dengan jangka waktu izin berakhir; b.pemberianSIPBkepadabidandenganpendidikanpalingsedikitDiploma III(D3)KebidanansebagaimanadimaksuddalamPasal13ayat(3) berlaku pada tahun 2015. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 47 BABXII KETENTUAN PENUTUP Pasal 78 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku: a.Peraturan DaerahKabupaten Sleman Nomor15Tahun2004tentangIzin PraktekBidan(LembaranDaerahKabupatenSlemanTahun2004 Nomor 9 Seri C); b.Peraturan DaerahKabupaten Sleman Nomor16Tahun2004tentangIzin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Penunjang Medik (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2004 Nomor 10 Seri C); c.Peraturan DaerahKabupaten Sleman Nomor17Tahun2004tentangIzin PenyelenggaraanSaranaPelayananKesehatanSwastadiBidangMedik (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2004 Nomor 11 Seri C); d.PeraturanDaerahKabupatenSlemanNomor3Tahun2009tentangIzin PraktikDokterdanDokterGigi(LembaranDaerahKabupatenSleman Tahun 2009 Nomor 1 Seri E); dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 79 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 48 Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Ditetapkan di Sleman pada tanggal 17 September 2012 BUPATI SLEMAN TTD SRI PURNOMO Diundangkan di Sleman pada tanggal 17 September 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SLEMAN, SUNARTONO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012 NOMOR 2 SERI B ttd Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 49 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINANDI BIDANG KESEHATAN I. UMUMPenyelenggaraanperizinankesehatandiKabupatenSleman didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 15 Tahun 2004tentangIzinPraktekBidan,PeraturanDaerahKabupatenSleman Nomor 16 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan PenunjangMedik,PeraturanDaerahKabupatenSlemanNomor17 Tahun 2004 tentang Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Di Bidang Medik, Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun2009tentangIzinPraktikDokterdanDokterGigi.Peraturan daerahtersebutdidasarkanpadaUndang-UndangNomor23Tahun 1992tentangKesehatanyangsaatinitelahdigantidenganUndang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. BerdasarkanUndang-UndangNomor36Tahun2009tentang Kesehatan, sumber daya bidang kesehatan antara lain: 1.tenaga kesehatan; 2.fasilitas pelayanan kesehatan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 50 Penyelenggaraanpelayanankesehatanyangdilakukanoleh tenagakesehatandanfasilitaspelayanankesehatantersebutwajib memilikiizindariPemerintahDaerah.Penyelenggaraanizindibidang kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah meliputi: 1.izin tenaga kesehatan; 2.izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan; 3.izin penyelenggaraan fasilitas pelayanan penunjang medik. Penyelanggaraanizinbagitenagakesehatansebelumnyahanya ditujukanbagiterdiridokterdanbidan.SaatiniPenyelenggaraanizin tenagakesehatanyangmeliputidokter,bidan,perawat,perawatgigi, fisioterapis,refraksionisoptisien,radiografer,tenagakefarmasian, okupasi terapis, dan terapis wicara. Sedangkanpenyelenggaraanfasilitaspelayanankesehatanyang sebelumnyaditujukanbagisaranapelayanankesehatanswastadi bidangmedik,saatinitidakmembedakanswasta,pemerintah,atau PemerintahDaerah.Danterhadappenyelenggaraanfasilitaspelayanan penunjangmedikditambahkansaranaberupatokoalatkesehatandan usaha mikro obat tradisional. Dalamrangkamengaturmekanismeperizinandibidang kesehatan yang komprehensif dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanankesehatanperludilakukanpembinaandanpengawasanoleh Pemerintah Daerah melalui pemberian izin Atasdasarpertimbangandimaksudperlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Sleman tentang Perizinan Di Bidang Kesehatan. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 51 II.PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Jenistenagakesehatanyangdiaturdalamketentuanini bersifatlimitatif,kecualidiaturlainberdasarkanperaturan perundang-undangan. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 52 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Yangdimaksuddenganinstitusipenyelenggaranyaadalah institusi yang menyelenggarakan konsultasi keahlian. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 53 Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. Pasal 28 Cukup jelas. Pasal 29 Cukup jelas. Pasal 30 Cukup jelas. Pasal 31 Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 54 Cukup jelas. Pasal 32 Cukup jelas. Pasal 33 Cukup jelas. Pasal 34 Cukup jelas. Pasal 35 Cukup jelas. Pasal 36 Cukup jelas. Pasal 37 Cukup jelas. Pasal 38 Cukup jelas. Pasal 39 Cukup jelas. Pasal 40 Cukup jelas. Pasal 41 Cukup jelas. Pasal 42 Cukup jelas. Pasal 43 Ayat (1) Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 55 Cukup jelas. Ayat (2) Klinik pratama dapat berbentuk: a.klinik pratama rawat jalan; b.klinik pratama rawat inap; c.klinik kecantikan tipe pratama. Ayat (3) Yang dimaksud dengan: a.one day care adalah perawatan kesehatan dalam jangka waktupalinglama1x24jamsesuaidengan kewenangannya. b.homecareadalahperawatankesehatandirumah pasien. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 44 Cukup jelas. Pasal 45 Cukup jelas. Pasal 46 Cukup jelas. Pasal 47 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 56 Klinik utama dapat berbentuk: a.klinik utama rawat jalan; b.klinik utama rawat inap; c.klinik kecantikan tipe utama; d.klinik dialisis. Ayat (3) Yang dimaksud dengan: a.one day care adalah perawatan kesehatan dalam jangka waktupalinglama1x24jamsesuaidengan kewenangannya. b.homecareadalahperawatankesehatandirumah pasien. Ayat (4) Cukup jelas. Pasal 48 Cukup jelas. Pasal 49 Cukup jelas. Pasal 50 Cukup jelas. Pasal 51 Ayat (1) Yang dimaksud dengan: a.pemerintah adalah pemerintah pusat; b.pemerintah daerah, termasuk pemerintah provinsi. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 57 Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4)Cukup jelas. Pasal 52 Cukup jelas. Pasal 53 Cukup jelas. Pasal 54 Cukup jelas. Pasal 55 Cukup jelas. Pasal 56 Cukup jelas. Pasal 57 Cukup jelas. Pasal 58 Cukup jelas. Pasal 59 Yangdimaksuddenganlaboratoriumkesehatanklinikumum pratamaadalahlaboratoriumyangmelaksanakanpelayanan pemeriksaanspesimenklinikdengankemampuanpemeriksaan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 58 terbatasdengantekniksederhanaantaralaindibidanghematologi, kimia klinik, mikro biologi klinik, dan parasitologi klinik. Pasal 60 Cukup jelas. Pasal 61 Cukup jelas. Pasal 62 Cukup jelas. Pasal 63 Cukup jelas. Pasal 64 Cukup jelas. Pasal 65 Cukup jelas. Pasal 66 Cukup jelas. Pasal 67 Cukup jelas. Pasal 68 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan: a.usahajamuracikanadalahusahayangdilakukanoleh depot jamu atau sejenisnya yang dimilikiperorangan dengan Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 59 melakukanpencampuransediaanjadidanatausediaan segarobattradisionaluntukdijajakanlangsungkepada konsumen. b.usahajamugendongadalahusahayangdilakukan perorangandenganmenggunakanbahanobattradisional dalam bentuk cairan yang dibuat segar dengan tujuan untuk dijajakan langsung kepada konsumen. Pasal 69 Cukup jelas. Pasal 70 Cukup jelas. Pasal 71 Cukup jelas. Pasal 72 Cukup jelas. Pasal 73 Cukup jelas Pasal 74 Cukup jelas. Pasal 75 Cukup jelas. Pasal 76 Cukup jelas. Pasal 77 Cukup jelas. Seri B Nomor 2 Lembaran daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012 60 Pasal 78 Cukup jelas. Pasal 79 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 62