kab lahat 2007

Upload: jun-ta-ra

Post on 08-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    1/163

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena

    berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya PROFIL KESEHATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2008 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan ini

    merupakan pemutakhiran dan perkembangan data dari tahun sebelumnya

    sebagai hasil dari berbagai upaya kesehatan selama tahun 2007, oleh karena

    itu data / informasi yang dimuat dalam buku ini merupakan refleksi dariperkembangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Lahat.

    Dengan konsistensi penyusunan Profil yang dilaksanakan setiap

    tahunnya, maka perkembangan berbagai indikator yang digunakan dalam

    pembangunan kesehatan baik indikator masukan, proses, out put dan out come

    dapat diketahui dan diikuti secara lebih cermat. Fakta ini merupakan bahan

    yang sangat berharga untuk melaksanakan analisa kecenderungan dalam

    konteks penentuan strategi dan kebijakan kesehatan dimasa yang akan datang.

    Meskipun upaya yang maksimal telah dilakukan, tetapi kami menyadari

    bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan Profil

    Kesehatan Tahun 2008 ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran

    yang membangun guna perbaikan Profil ini dimasa yang akan datang.

    Penyusunan Profil Kesehatan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    2/163

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

    DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

    1.2. Tujuan ...................................................................................... 3

    1.2.1. Tujuan Umum ................................................................ 3

    1.2.2. Tujuan Khusus ............................................................... 3

    1.3. Sistematika Penulisan .............................................................. 5

    BAB II GAMBARAN UMUM

    2.1. Letak Geografis dan Tofografi .................................................. 7

    2.2. Gambaran Demografi ............................................................... 11

    2.2.1. Jumlah Penduduk dan Seks Ratio ................................. 11

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    3/163

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    4/163

    4.3.3. Penyehatan Rumah........................................................ 66

    4.3.4. Sanitasi Tempat-tempat Umum (TTU) .......................... 67

    BAB V. KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

    5.1. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan ........................................ 69

    5.2. Kondisi Sarana dan Prasarana serta Tingkat Utilisasi ............. 70

    5.2.1 Sarana Pelayanan Kesehatan ....................................... 70

    5.2.2 Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan ................. 75

    5.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan ............................................... 77

    5.3.1 Cakupan Pelayanan Antenatal ...................................... 77

    5.3.2 Cakupan Pelayanan Gizi ............................................... 78

    5.3.3 Cakupan Pelayanan Penyakit Menular .......................... 79

    5.3.4 Cakupan Surveilans ...................................................... 85

    5.3.5 Cakupan Pelayanan Kefarmasian ................................. 86

    5.3.6 Cakupan Peran serta Masyarakat ................................. 87

    5.3.7 Pelayanan Keluarga Berencana .................................... 89

    5.3.8 Cakupan Kesehatan Lingkungan .................................. 90

    5.4. Pembiayaan Kesehatan .......................................................... 91

    BAB VI PENUTUP

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    5/163

    DAFTAR GRAFIK

    HAL

    GRAFIK 4.1. JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2002 S/D 2006

    35

    GRAFIK 4.2. PREVALENSI PENYAKIT DIARE DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2004 S/D 2006

    49

    GRAFIK 4.3. JUMLAH PENDERITA ISPA TAHUN 2003 S/D 2006 50

    GRAFIK 4.4. JUMLAH KASUS AFP TAHUN 2002 S/D 2006 DI

    KABUPATEN LAHAT

    57

    GRAFIK 4.5. PEMANFAATAN SARANA AIR BERSIH

    BERDASARKAN JENIS JENIS SARANA DI

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2002 S/D 2006

    63

    GRAFIK 4.6. DISTRIBUSI PENGGUNAAN JAMBAN DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    65

    GRAFIK 5.1 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS

    KONTRASEPSI TAHUN 2002 2006 DI KABUPATEN

    LAHAT

    89

    GRAFIK 5.2 JUMLAH PESERTA KB BARU MENURUT JENIS

    KONTRASEPSI TAHUN 2002 2006 DI KABUPATEN

    89

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    6/163

    DAFTAR TABEL

    HAL

    TABEL 2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN STRATEGIS MASING

    MASING KECAMATAN DI KABUPATEN LAHAT

    10

    TABEL 2.2. DATA LUAS WILAYAH (KM2), JUMLAH DESA DAN

    KRITERIA TERTINGGAL PER KECAMATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    11

    TABEL 2.3. JUMLAH PENDUDUK DAN RATIO JENIS KELAMIN PER

    KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    12

    TABEL 2.4. KEPADATAN DAN DISTRIBUSI PENDUDUK PER

    KECAMATAN DI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    13

    TABEL

    2.5. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT GOLONGANUMUR PER KECAMATAN DI KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    15

    TABEL 2.6. JUMLAH KK MISKIN DIRINCI PER WILAYAH KERJA

    PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    18

    TABEL 4.1. JUMLAH KASUS KEMATIAN NEONATAL DAN BAYI

    BERDASARKAN PROPORSI DAN PENYEBABNYA

    TAHUN 2002 S/D 2006

    36

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    7/163

    TABEL 4.7. SEPULUH PENYAKIT TERBESAR DI PUSKESMAS DI

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2004 S/D 2006

    47

    TABEL 4.8. PREVALENSI KASUS MALARIA DI KABUPATEN LAHATTAHUN 2004 S/D 2006

    51

    TABEL 4.9. PENDERITA TB PARU YANG DIOBATI DAN SEMBUH

    DI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    53

    TABEL 4.10. DISTRIBUSI PENYAKIT PD3I DI KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2004 S/D 2006

    54

    TABEL 4.11. JUMLAH KASUS TIPE PB DAN MB DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2002 S/D 2006

    55

    TABEL 4.12. JUMLAH KASUS FRAMBUSIA DI KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2002 S/D 2006

    55

    TABEL 4.13. DISTRIBUSI PENYAKIT HIPERTENSI,

    KARDIOVASKULER, DIABETES MELITUS,

    NEOPLASMA DAN KECELAKAAN DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2004 S/D 2006

    57

    TABEL 4.14. DATA JUMLAH KEJADIAN LUAR BIASA DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2002 S/D 2006

    58

    TABEL 4.15. JUMLAH KUNJUNGAN DI PUSKESMAS KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2005 DAN 2006

    60

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    8/163

    TABEL 4.20. DISTRIBUSI KK PENGHUNI RUMAH YANG MEMENUHI

    SYARAT KESEHATAN DI KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2002 S/D 2006

    67

    TABEL 4.21. JUMLAH TP2M, TTU, TP2 PESTISIDA YANG ADA,

    DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2002 S/D 2006

    68

    TABEL 5.1. RATIO TENAGA KESEHATAN TERHADAP PENDUDUK

    DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    69

    TABEL 5.2. JUMLAH PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN DI

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    71

    TABEL 5.3. RATIO PUSKESMAS TERHADAP PENDUDUK PER

    KECAMATAN DI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    72

    TABEL 5.4. JUMLAH PUSLING RODA 4 DAN KENDARAAN RODA 2

    PER PUSKESMAS DI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    74

    TABEL 5.5. GAMBARAN PERALATAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

    DI PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    75

    TABEL 5.6. DATA UTILISASI PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    76

    TABEL 5.7. TARGET CAKUPAN KEGIATAN IBU HAMIL DAN 77

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    9/163

    TABEL 5.13. CAKUPAN PELAYANAN DAN PENANGGULANGAN

    PENYAKIT KUSTA DI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    83

    TABEL 5.14. CAKUPAN PELAYANAN DAN PENANGGULANGANPENYAKIT TB PARU DI KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    84

    TABEL 5.15. PERSENTASE DESA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM

    TAHUN 2006

    85

    TABEL 5.16. PREVALENSI PENYAKIT POTENSIAL WABAH TAHUN

    2006

    86

    TABEL 5.17. PERSENTASE RESEP DENGAN OBAT GENERIK

    TAHUN 2006

    86

    TABEL 5.18. CAKUPAN POSYANDU PURNAMA DI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    87

    TABEL 5.19. CAKUPAN PEMBINAAN UKS KE SEKOLAH DI

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    88

    TABEL 5.20. CAKUPAN KELUARGA YANG MEMILIKI SARANA

    SANITASI DI PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    90

    TABEL 5.21. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DINAS

    KESEHATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    91

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    10/163

    DAFTAR LAMPIRAN

    TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK,

    JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK

    MENURUT KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN,KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO

    JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN

    KELOMPOK UMUR KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

    BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT

    TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

    DAN KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 5 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA

    MENURUT KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    11/163

    TABEL 10 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN

    MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006.TABEL 11 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPRIILAKU HIDUP

    BERSIH SEHAT KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006.

    TABEL 12 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT

    STRATA DAN KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006.

    TABEL 13 JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA

    PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    TABEL 14 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT

    KEMAMPUAN LABKES MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

    DIKABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 15 JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS

    OBAT GENERIK TERSEDIA KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    TABEL 16 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT

    JENIS OBAT KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 17 PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    12/163

    TABEL 21 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN

    Fe1 DAN Fe3 SERTA IMUNISASI TT1 DAN TT2 MENURUT

    KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN LAHATTAHUN 2006

    TABEL 22 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 23 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI

    PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 24 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA

    PEKERJA FORMAL KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 25 PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT

    PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    TABEL 26 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAAN MENURUT UNIT

    KERJA KABUPATEN LAHAT THAUN 2006

    TABEL 27 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DISARANA PELAYANAN

    KESEHATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 28 JUMLAH TENAGA MEDIS DISARANA KESEHATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 29 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DISARANA

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    13/163

    TABEL 34 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    TABEL

    35 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHKABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 36 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB

    AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 37 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS

    KONTRASEPSI KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 38 PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL 39 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN

    RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP

    JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KECAMATAN

    TAHUN 2006

    TABEL 40 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS

    YANG MELEK HURUF KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL spm.1 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI

    DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    14/163

    TABEL Spm.6 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP,

    PELAYANAN GANGGUAN JIWA DISARANA PELAYANAN

    KESEHATAN, KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006TABEL Spm.7 PERSENTASE BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA

    DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    TABEL Spm.8 CAKUPAN BAYI, BALITA DAN BUMIL YANG MENDAPAT

    PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN

    PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.9 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK

    BUMIL DAN NEONATUS YANG DIRUJUK KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.10 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL

    RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT

    KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    TABEL Spm.11 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN

    KEMAMPUAN GAWAT DARURAT KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

    TABEL Spm.12 PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI < 24

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    15/163

    TABEL Spm.16 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA

    JENTIK NYAMUK AEDES DAN PERSENTASE

    RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDESMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.17 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) SEHAT

    MENURUT KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

    TABEL Spm.18 PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT

    KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.19 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.20 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM

    BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.21 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT

    KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.22 PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN

    PENYALAHGUNAAN NAPZA KABUPATEN LAHAT TAHUN

    2006

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    16/163

    TABEL Spm.28 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN

    USILA KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL

    Spm.29

    CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSULYODIUM KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.30 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP

    HIV AIDS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.31 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.32 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT

    KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.33 KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI KABUPATEN

    LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.34 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT

    KECAMATAN KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.35 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT

    MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

    (PD3I) KABUPATEN LAHAT TAHUN 2006

    TABEL Spm.36 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI

    DASAR MENURUT KECAMATAN KABUPATEN LAHAT

    TAHUN 2006

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    17/163

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    18/163

    Pembangunan kesehatan yang dilakukan bersifat paripurna dan

    konfrehensif dari promotif, preventif sampai pada tindakan medik kuratif

    dan rehabilitatip.

    Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan tidak dapat

    diketahui dengan pasti tanpa ada dokumen-dokumen dan sistem informasi

    kesehatan yang memadai. Sistem informasi kesehatan kabupaten

    merupakan tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah.Sistem informasi ini juga diharapkan dapat menyediakan data-data dan

    informasi dalam penyusunan rencana pembangunan daerah khususnya

    perencanaan pembangunan kesehatan, memberikan analisis-analisis yang

    mendukung penyediaan dana atau anggaran. Sistem informasi kesehatan

    harus dapat memberikan kepada para penentu kebijakan (stakeholder)bukti-bukti untuk dilakukan pengambilan keputusan berlandaskan fakta

    (Evidence decision making).

    VISI PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT ADALAH

    TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN LAHAT YANG

    SEJAHTERA, BERIMAN DAN BERTAQWA BERLANDASKAN

    EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS AGRIBISNIS

    Untuk mencapai visi tersebut pemerintah kabupaten Lahat

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    19/163

    dalam penyusunan perencanaan pembangunan khususnya dibidang

    kesehatan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

    Profil kesehatan yang merupakan produk sistem informasi

    kesehatan adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan

    daerah berwawasan kesehatan. Kebutuhan data dan informasi dalam

    menunjang pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang

    kesehatan semakin meningkat untuk mencapai masyarakat KabupatenLahat sehat mandiri menuju Lahat sejahtera.

    Profil kesehatan Kabupaten Lahat tahun 2008 diharapkan dapat

    menyediakan data dan informasi dalam penyusunan rencana

    pembangunan daerah, menyediakan analisis-analisis yang mendukung

    penyediaan dana atau anggaran, memberikan data dan informasi sebagailandasan pengembangan sumber daya dan sebagainya.

    1.2. TUJUAN

    1.2.1. Tujuan Umum

    Profil Kesehatan Kabupaten Lahat bertujuan tersedianya data /

    informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam rangka

    meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    20/163

    kesehatan serta informasi mengenai kebijaksanaan program yang

    sedang berjalan saat ini.

    d. Diperolehnya data dan informasi sumber Daya kesehatan Kabupaten

    Lahat

    e. Tersedianya Bank data Kesehatan

    f. Diperoleh data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan

    kegiatan program kesehatan.g. Tersedianya media untuk pemantauan dan evaluasi program-program

    kesehatan.

    h. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan

    oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di

    Puskesmas, Rumah Sakit, maupun unit-unit kesehatan lainnya.

    i. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan

    dan pelaporan kesehatan.

    j. Tersedianya bahan untuk Penyusunan Profil Kesehatan Tingkat

    Propinsi dan Nasional.

    1.3. SISTEMATIKA PENULISAN

    Sistematika dalam penulisan Profil ini yaitu :

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    21/163

    BAB IV : Upaya Kesehatan

    Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,

    pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

    penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan

    sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

    kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam

    situasi bencana serta indikator standar pelayanan minimalyang diselenggarakan oleh Kabupaten Lahat.

    BAB V : Sumber Daya Kesehatan

    Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

    kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya

    kesehatan.

    BAB VI : Kesimpulan

    Bab ini menyajikan hal hal penting yang perlu disimak dan

    ditelaah lebih lanjut. Selain keberhasilan keberhasilan yang

    perlu dicatat, bab ini juga mengemukanan hal hal yang

    dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan

    pembangunan kesehatan.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    22/163

    BAB IIGAMBARAN UMUM

    2.1. LETAK GEOGRAFIS DAN TOFOGRAFI

    abupaten Lahat terletak antara 3,25 derajat sampai dengan 4,15

    derajat Lintang selatan, 102,37 derajat sampai dengan 103,45 derajat

    bujur timur. Meliputi wilayah yang luasnya 4.361,83 Km2 dengan

    batas batas sebagai berikut :

    Peta Kabupaten Lahat

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    23/163

    Secara administratif kabupaten Lahat dibagi dalam 17 wilayah

    kecamatan yang mencakup 359 wilayah desa/kelurahan.

    Kabupaten Lahat mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi

    curah hujan sebanyak 267.375 milimeter atau 222.175 milimeter per-bulan,

    dengan jumlah hari hujan sebanyak 145,25 hari atau rata-rata 12,10 hari

    setiap bulannya.

    Keadaan suhu udara di Kabupaten Lahat bervariasi antara 22,16 0

    celsius sampai dengan 30,470 Celsius, sedangkan rata - rata kelembaban

    udara sebesar 78,50 dengan rata - rata kecepatan angin 4,66 Km per-jam.

    Kabupaten Lahat merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian

    wilayah dari atas permukaan laut yang bervariasi mulai dari 100 meter

    sampai dengan 1.000 meter. Kecamatan yang paling rendah dari permukaan

    laut adalah kecamatan Merapi dengan ketinggian 100 sampai dengan 150

    meter, sedangkan kecamatan yang paling tinggi adalah kecamatan Tanjung

    Sakti dengan ketinggian 900 meter sampai dengan 1.000 meter.

    Bukit barisan adalah suatu perbukitan yang membentang di wilayah

    Sumatera mulai dari Daerah Istimewa Aceh di Utara hingga propinsi

    Bengkulu di barat daya yang melewati beberapa propinsi termasuk Propinsi

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    24/163

    Selain bentangan bukit barisan kabupaten Lahat juga merupakan

    daerah pegunungan dengan gunung Dempo yang menjulang tinggi dan

    merupakan Gunung tertingi di propinsi Sumatera Selatan. Selain itu Bukit

    Serelo adalah merupakan puncak bentangan bukit di wilayah kecamatan

    merapi yang menjulang tinggi terlihat dari Ibu kota Kabupaten (Kota Lahat).

    Kabupaten Lahat juga dibentangi dengan sungai-sungai besar dan

    kecil. Muali dari kecamatan Jarai di sebelah barat dan berbatasan langsung

    dengan kabupaten Empat Lawang hingga kecamatan Merapi disebelah

    Timur yang berbatasan langsung dengan kecamatan Muara enim. Berpuluh-

    puluh sungai terbentang membelah wilayah, mengairi sawah-sawah, kolam-

    kolam ikan serta menjadi andalan dalam pertanian.

    Sungai Lematang merupakan sungai terbesar yang melintasi

    kabupaten Lahat. Sungai Lematang ini melintasi empat kecamatan yaitu

    kecamatan kota Agung, Kecamatan Pulau pinang, kecamatan Lahat dan

    Kecamatan Merapi. Sungai lematang ini merupakan sumber daya alam yang

    sangat berguna bagi masyarakat kabupaten Lahat, selain menjadi sumber air

    bersih juga merupakan sumber air utama untuk pertanian di empat

    kecamatan tersebut. Untuk mengetahui topograpi daerah di kabupaten Lahat

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    25/163

    Tabel 2.1. Letak Geogafis Dan Strategis Kecamatan Di Kabupaten Lahat

    Tahun 2007

    Letak Geografis Letak Strategis

    Kecamatan Sungai

    Perbukitan

    Pegunungan

    Terpencil

    Transmigrasi

    PerbatasanKab.

    PerbatasanProp.

    1. Tj. Sakti Pumu - - -

    2. Tj. Sakti Pumi - - - -

    3. Jarai - - - -

    4. Pajar bulan - - - -

    5. Kota Agung - - - - -

    6. Mulak Ulu - - - - -

    7.Pagar Gunung - - - -

    8. Pulau Pinang - - - - -

    9. Merapi Barat - - -

    10. Merapi Timur - - - -

    11. Lahat - - - -

    12. Gumai Talang - - - -

    13. Pseksu - v - -

    14. Kikim Timur - - - -

    15. Kikim Tengah - - - - -

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    26/163

    Tabel 2.2. Data Luas Wilayah (KM2), Jumlah Desa dan Kriteria

    Tertinggal per Kecamatan di Kabupaten Lahat Tahun 2007

    No KecamatanLuas Wilayah

    Kec (KM2)

    Jarak ke Ibukota Kab.

    (KM)

    JumlahDesa

    JumlahKelurahan

    1 Lahat 238,47 0 19 16

    2 Pseksu 249,61 39,1 11 0

    3 Gumai Talang 269,29 11,6 14 0

    4 Merapi Timur 262,55 42,9 13 1

    5 Merapi Barat 430,78 24,4 28 0

    6 Pulau Pinang 229,81 17 24 0

    7 Pagar Gunung 127,37 24,7 20 0

    8 Kota Agung 197,57 24 32 0

    9 Mulak Ulu 222,58 31 30 0

    10 Tanjung Sakti PUMU 271,00 112 18 0

    11 Tanjung Sakti PUMI 229,59 106 14 012 Jarai 205,02 76 28 0

    13 Pajar Bulan 201,34 69 30 0

    14 Kikim Timur 564,45 29 33 0

    15 Kikim Selatan 124,80 45 17 0

    16 Kikim Tengah 265,60 43 9 0

    17 Kikim Barat 272,00 40 19 0

    Jumlah 4.361,83 - 359 17

    Sumber : BPS Kab. Lahat 2007

    2 2 KEPENDUDUKAN

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    27/163

    Tabel 2.3. Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Sex Ratio per

    Kecamatan di Kabupaten Lahat Tahun 2007

    Jumlah PendudukNo Kecamatan

    JumlahRumahTangga Perempuan Laki - Laki Jumlah

    SexRatio

    1 Lahat 17.217 35.031 38.258 73.290 109,2

    2 Pseksu 3.826 8.727 7.413 16.021 84,9

    3 Gumai Talang 3.826 7.293 8.609 16.021 118

    4 Merapi Timur 3.996 8.244 8.908 17.152 108,1

    5 Merapi Barat 5.329 12.239 11.824 24.062 96,6

    6 Pulau Pinang 3.141 5.497 7.133 12.630 129,8

    7 Pagar Gunung 3.141 5.824 7.133 12.957 122,5

    8 Kota Agung 3.610 7.820 9.401 17.221 120,2

    9 Mulak Ulu 4.284 8.478 9.460 17.937 111,6

    10 Tj. Sakti PUMU 3.088 6.498 7.657 14.155 117,8

    11 Tj. Sakti PUMI 3.088 6.626 7.978 14.605 120,4

    12 Jarai 6.186 12.565 13.146 25.712 104,6

    13 Pajar Bulan 4.404 8.075 10.185 18.258 126,1

    14 Kikim Timur 5.490 11.151 13.467 24.618 120,8

    15 Kikim Selatan 3.624 7.589 6.569 14.158 86,6

    16 Kikim Tengah 1.869 3.213 3.505 6.718 109,1

    17 Kikim Barat 3.342 6.963 7.451 14.413 107

    Jumlah 79.461 161.833 178.097 339.928 110,1

    Sumber : BPS Kab. Lahat 2007

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    28/163

    Grafik 2.1. Jumlah Penduduk per Golongan Umur di Kabupaten Lahat

    Tahun 2007

    4%6%

    20%

    47%

    17%

    6%

    Umur =65 th

    Sumber : BPS Kab. Lahat 2007

    Pada tahun 2007, distribusi penduduk di kabupaten Lahat tidak

    merata dengan kecamatan yang paling padat masih seperti tahun 2006

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    29/163

    Tabel 2.4. Kepadatan dan Distribusi Penduduk per Kecamatan di

    Kabupaten Lahat Tahun 2007

    No KecamatanLuas WilayahKecamatan

    (KM2)

    JumlahPenduduk

    KepadatanPenduduk /

    KM2

    1 Lahat 238,47 73.290 307,33

    2 Pseksu 249,61 16.021 64,18

    3 Gumai Talang 269,29 16.021 59,49

    4 Merapi Timur 262,55 17.152 65,33

    5 Merapi Barat 430,78 24.062 55,86

    6 Pulau Pinang 229,81 12.630 54,96

    7 Pagar Gunung 127,37 12.957 101,73

    8 Kota Agung 197,57 17.221 87,16

    9 Mulak Ulu 222,58 17.937 80,59

    10 Tanjung Sakti PUMU 271,00 14.155 52,23

    11 Tanjung Sakti PUMI 229,59 14.605 63,61

    12 Jarai 205,02 25.712 125,4113 Pajar Bulan 201,34 18.258 90,68

    14 Kikim Timur 564,45 24.618 43,61

    15 Kikim Selatan 124,80 14.158 113,45

    16 Kikim Tengah 265,60 6.718 25,29

    17 Kikim Barat 272,00 14.413 52,99

    Jumlah 4.361,83 79.461 77,93

    Sumber : BPS Kab. Lahat 2007

    2.2.2. Tingkat Pendidikan

    P d d k k b t L h t d l h d d k d di

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    30/163

    Negeri sebanyak 5 buah dan swasta 22 buah yang menampung murid

    sebanyak 2.349 orang dan tenaga pendididk sebanyak 232 orang.

    Untuk tingkat SLTP sarana yang tersedia terdiri dari 55 buah sekolah

    negeri, 21 buah sekolah swasta dan 15 buah Madrasah Tsanawiyah.

    Jumlah murid sekolah SLTP sederajat sebanyak 28.589 orang dengan

    tenaga guru 2.233 orang.

    Pada tingkat pendidikan SMU jumlah sekolah yang tersedia terdiri

    dari 27 buah SMU negeri, 11 buah SMU swasta, 7 buah Madrasah Aliah

    dan 2 buah SMK negeri dan 6 buah SMK swasta. Jumlah murid untuk

    tingkat SMU sederajat sebanyak 19.472 orang dengan tenaga pengajar

    berjumlah 1.586 orang.

    Disamping itu, sampai dengan tahun 2007 di kabupaten Lahat

    terdapat 3 buah perguruan tinggi yang menampung 291 orang mahasiswa

    dan tenaga dosen sebanyak 45 orang.

    Tabel 2.5. Jumlah Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru

    di Kabupaten Lahat Tahun 2007

    Jumlah Rasio

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    31/163

    Grafik 2.2. Persentase Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikannya

    di Kabupaten Lahat Tahun 2007

    5%

    73%

    13%

    8% 1%

    TKSD

    SLTP

    SMU

    PT

    Sumber : Diknas Kab. Lahat 2007

    Grafik 2.3. Jumlah Murid dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan di

    Kabupaten Lahat Tahun 2007

    Jumlah Murid Jumlah Guru

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    32/163

    BAB III

    DERAJAT KESEHATAN

    3.1. ANGKA KEMATIAN

    3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

    Angka Kematian bayi ( AKB ) merupakan salah satu indikatorsensitif derajat kesehatan masyarakat. AKB menggambarkan keterkaitan

    antara kesejahteraan penduduk, status sosial ekonomi, cakupan /

    jangkauan pelayanan kesehatan serta ketersediaan dan efektifitas

    pelayanan kesehatan.

    Angka kematian bayi di Kabupaten Lahat dari tahun ke tahun terus

    mengalami penurunan. Pada tahun 2004 jumlah kematian bayi sebanyakyang dilaporkan sebanyak 42 orang kemudian turun menjadi 38 orang

    pada tahun 2005, pada tahun 2006 turun lagi menjadi 16 orang dan pada

    tahun 2007 jumlah kematian bayi di kabupaten Lahat menjadi 14 orang.

    Secara rinci angka kematian bayi di kabupaten Lahat dapat dilihat pada

    grafik 3.1. dibawah ini :

    Grafik 3.1. Jumlah Kematian Bayi di Kabupaten Lahat Tahun 2002 s.d.2007

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    33/163

    Selama tahun 2007 dilaporkan terjadi 7.666 kelahiran. Dari seluruh

    kelahiran, tercatat 40 kasus lahir mati dan kasus kematian bayi sebesar14 orang. AKB sangat penting, karena tingginya AKB menunjukan

    rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan

    dan masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi.

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak

    mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Salah satu

    penyebab mengapa Angka Kematian Bayi di kabupaten Lahat masih

    cukup tinggi karena sebagian besar masyarakat enggan membawa

    bayinya yang masih berumur dibawah 1 (satu) bulan kefasilitas

    kesehatan untuk pemeriksaan kesehatannya.

    Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan

    pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan

    masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan

    modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat

    berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa

    waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas

    hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    34/163

    3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)

    Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) diperoleh berbagai surveiyang dilakukan secara khusus. Dengan dilaksanakannya Survei

    Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi dan Kesehatan

    Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih

    luas dibanding survei sebelumnya.

    Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi bahkan

    tertinggi diantara negara tetangga. AKI dilaporkan telah menurun dari 408

    pada tahun 1990, menjadi 304 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

    2000 dan menurun lagi menjadi 262 per 100.000 kelahiran hidup pada

    tahun 2005. Penyebab kematian ibu disarana pelayanan kesehatan,

    pada umumnya disebabkan karena 3 T (terlambat mengambil keputusan,

    terlambat mendapatkan transportasi dan terlambat penanganan disarana

    pelayanan kesehatan).

    Berdasarkan hasil Sensus tahun 2000, Angka Kematian Ibu

    Maternal (AKI) di kabupaten Lahat sebesar 168 per 100.000 kelahiran

    hidup, masih cukup tinggi dibandingkan dengan AKI secara nasional

    maupun dengan target yang akan dicapai pada tahun 2010.

    Jumlah kematian ibu di kabupaten Lahat yang dilaoprkan setiap

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    35/163

    Grafik 3.2. Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Lahat Tahun 2004 s.d.2007

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    2004 2005 2006 2007

    Jumlah Kematian Ibu

    Sumber : Subdin Kesga Dinkes Lahat 2007

    Menurut LB.3 KIA tahun 2007 penyebab terbesar kematian ibu

    berturut - turut adalah infeksi 33,3 %, eklampsi 33,3 % dan penyebab

    yang lainnya 33,3 %, bila dilihat dari hasil laporan tersebut, perlu

    dicermati bahwa masyarakat masih belum memahami secara benar

    penanganan ibu hamil, masyarakat masih menganggap perdarahan dan

    infeksi yang dialami bumil merupakan suatu hal yang biasa, keadaan ini

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    36/163

    Tabel 3.1. Jumlah Kasus Kematian Ibu Berdasarkan Penyebabnya di

    Kabupaten Lahat pada tahun 2005 s.d. 2007TAHUN

    2005 2006 2007NO PENYEBAB

    ABSOLUT % ABSOLUT % ABSOLUT %

    1 HPP 0 0 0 0 0 0

    2 Infeksi 1 16.6 0 0 1 33.3

    3 Eklampsi 2 33.3 0 0 1 33.3

    4 Hb < 10 0 0 0 0 0 05 Decomp Cordis 2 16.6 0 0 0 0

    6 Lain - lain 1 33.3 0 100 1 33.3

    JUMLAH 6 100 1 1 3 100

    Sumber : Subdin Kesga Dinkes Lahat 2007

    3.1.4. Angka Kecelakaan Lalu LintasKecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan

    selain penyakit menular. Kecelakaan lalu lintas memberikan sumbangan

    penyebab kematian yang cukup besar setelah penyakit hipertensi,

    neoplasma, jantung dan cardiovaskuler.

    Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di kabupaten Lahat selama

    5 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2004

    jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di kabupaten Lahat sebanyak 33

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    37/163

    Grafik 3.3. Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Lahat Tahun2003 s.d. 2007

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    2003 2004 2005 2006 2007

    Ju mlah Kecelakaan Lalu Lintas

    Sumber : RSUD Kab. Lahat tahun 2007

    Tingginya kejadian kecelakaan lalu lintas di kabupaten Lahat

    dikarenakan kabupaten Lahat merupakan jalur lintas Sumatera yang

    yang sangat banyak dilewati berbagai jenis mobil mulai dari mobil pribadi,

    bus, truk, dump truk dan tronton yang akan ke pulau Jawa maupun yangakan ke daerah Sumatera lainnya. Kabupaten Lahat juga memiliki track

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    38/163

    Tabel 3.2. Jumlah Kejadian dan Jumlah Korban Kecelakaan Lalu

    Lintas per Kecamatan di Kabupaten Lahat tahun 2007.

    MATI LUKA

    BERAT

    LUKA

    RINGAN JML

    1 2 3 4 5 6 7 12

    1 Lahat 350 15 34 613 662 1.89

    2 Peseksu 0 0 0 0 0 0.00

    3 Gumai Talang 12 1 3 12 16 1.334 Merapi Timur 13 0 2 15 17 1.31

    5 Merapi Barat 39 2 9 52 63 1.62

    6 Pulau Pinang 27 0 1 35 36 1.33

    7 Pagar gunung 4 0 0 10 10 2

    8 Kota A

    .50

    gung 12 1 2 24 27 2.25

    9 Mulak Ulu 3 1 1 2 4 1.33

    10 Tanjung Sakti Pumi 0 0 0 0 0 0.00

    11 Tanjung Sakti Pumu 5 0 4 5 9 1.8012 Jarai 2 0 1 3 4 2.00

    13 Pajar Bulan 0 0 0 0 0 0.00

    14 Kikim Timur 11 1 2 10 13 1.18

    15 Kikim Selatan 2 0 1 3 4 2.00

    16 Kikim Tengah 0 0 0 0 0 0.00

    17 Kikim Barat 9 0 3 21 24 2.67

    JUMLAH (KAB/KOTA) 489 21 63 805 889 23.21

    261.53

    RASIO KORBAN

    PER KEJADIAN

    KECELAKAAN

    RASIO PER 100.000 PENDUDUK

    NO KECAMATAN

    JUMLAH

    KEJADIAN

    KECELAKAAN

    JUMLAH KORBAN

    Sumber : RSUD Kab. Lahat tahun 2007

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    39/163

    rutin yang tinggi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat

    kesehatan.Kasus AFP atau lumpuh layu selama lima tahun terakhir terjadi

    naik turun seperti terlihat pada Grafik berikut : Pada tahun 2002 dan 2003

    tidak ditemukan kasus AFP. Pada tahun 2004 terdapat 2 kasus AFP

    kemudian menurun menjadi 1 kasus pada tahun 2005 dan pada tahun

    2006 s.d. 2007 tidak ditemukan kasus AFP.

    Grafik 3.4. Jumlah Kasus AFP tahun 2002-2007 di

    Kabupaten Lahat

    0

    1

    2

    3

    T a h u n

    Jumlah AFP 0 0 2 1 0 0

    2002 2003 2004 2005 2006 2007

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    40/163

    Berdasarkan hasil pantauan kunjungan masyarakat yang berobat

    di Puskesmas dan penyelidikan kasus ditemukan penderita TB Parupada tahun 2007 sebanyak 397 penderita dan 397 diobati dengan 242

    penderita sembuh. Atau dikatakan bahwa Prevalensi TB Paru di

    kabupaten Lahat sebesar 116/100.000. Jika dibandingkan dengan

    jumlah penderita TB paru tahun 2006 sebanyak 512 kasus maka pada

    tahun 2007 terjadi penurunan kasus TB paru. Namun demikan

    Pemberantasan TB Paru tetap harus mendapat perhatian khusus melalui

    program Pencarian dan pelacakan kasus serta Pemantauan makan obat

    secara aktif dengan penggunaan obat secara cuma-cuma.

    Tabel 3.3. Penderita TB Paru yang Diobati dan Sembuh Tahun 2007

    TB PARUNO PUSKESMAS

    Penderita Diobati Sembuh %

    1 Bandar Jaya 88 88 56 63,6

    2 Pagar Agung 30 30 13 43,3

    3 Perumnas 43 43 30 69,7

    4 Senabing 4 4 2 50,0

    5 Selawi 0 0 0 0

    6 Bumi Lampung 0 0 0 07 Bungamas 29 29 9 31,0

    8 Palembaja 1 1 0 0

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    41/163

    3.2.3. Pneumonia Ditangani

    Upaya pemberantasan penyakit Pneumonia dilaksanakan denganfokus penemuan dini dan tata laksana kasus secara cepat dan tepat.

    Upaya ini dikembangkan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit

    (MTBS). Jumlah Balita penderita pnemonia keseluruhan di kabupaten

    Lahat tahun 2007 sebesar 1.370, yang dapat ditangani 50 orang (3,65%),

    dibandingkan pada tahun 2006 terjadi kenaikan dimana jumlah penderita

    pnemonia pada balita pada tahun 2006 sebesar 21 orang, yang

    mendapatkan penanganan sebanyak 21 orang (100%).

    Insidens Rate untuk kasus pneumoni masih cukup tinggi, untuk

    tahun 2007 insidens Rate penyakit pneumonia di kabupaten Lahat

    sebesar 67,1 per 1.000 balita. Insidens Rate yang cenderung naik pada 2

    tahun terakhir perlu mendapatkan perhatian. Kecepatan keluarga dalam

    membawa penderita ke unit pelayanan kesehatan serta keterampilan

    petugas dalam menegakan diagnosis pneumoni merupakan kunci dari

    penemuan kasus. Oleh karena itu insiden yang meningkat yang disertai

    dengan cakupan penemuan penderita yang meningkat merupakan

    indikasi yang baik dari sisi program pengendalian.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    42/163

    Sejak ditemukan kasusnya pada tahun 1989, kasus HIV terus

    meningkat. di Sumatera Selatan pada tahun 1994 ditemukan jumlahpengidap HIV ( + ) 4 orang. Tahun 1995 ditemukan 8 orang HIV (+) dan 1

    AIDS. Tahun 1996 ditemukan 11 orang HIV (+), tahun 1999 secara

    komulatif telah ditemukan 1 AIDS dan 41 HIV (+) dan pada tahun 2007

    telah ditemukan 335 HIV (+) dengan 126 AIDS, 57 diantarantanya

    meninggal.

    Di Kabupaten Lahat Tahun 2000 melalui Sero Survey Ad. Chok

    terhadap 402 sample ditemukan 1 orang penderita HIV (+) dan langsung

    dirujuk ke Rumah Sakit Muhamad Husien Palembang. Pada tahun 2001

    tidak ditemukan lagi penderita HIV / AIDS di Kabupaten Lahat setelah

    dilakukan pemeriksaan melalui Sero Survey Ad. Chok terhadap

    tersangka yang beresiko penyakit HIV / AIDS. Pada tahun 2007 tidak

    ditemukan kasus HIV / AIDS baru di Kabupaten Lahat.

    Grafik 3.5. Jumlah Penderita HIV (+) dan AIDS Kumulatif di Sumatera

    Selatan tahun 1994-2007

    400

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    43/163

    Sebagai salah satu cara untuk memantau situasi HIV di

    masyarakat, sekaligus upaya pencegahan penularan adalah penapisandarah donor di Unit Transfusi Darah. Upaya yang dilakukan dalam rangka

    pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada

    penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada upaya

    pencegahan yang dilakukan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah

    donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit

    menular seksual (PMS).

    Infeksi menular seksual (IMS) adalah salah satu pintu untuk

    memudahkan terjadinya penularan HIV. Kegiatan pemberantasan IMS di

    kabupaten Lahat selama 2 tahun terakhir tidak berjalan karena tidak

    dianggarkan dalam APBD sehingga tidak ada data IMS tahun 2006-2007.

    3.2.5. Demam Berdarah Dengue (DBD) Ditangani

    Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Lahat ada

    kecenderungan meningkat. DBD tidak lagi hanya menyerang anak-anak,

    namun juga orang dewasa. Pada tahun 2007 dilaporkan 8 orang

    terserang penyakit DBD dengan 0 kasus kematian.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    44/163

    Kalau kita melihat insidence, maka angka yang didapatkan masih

    dibawah dari standar yang telah ditetapkan, ini meskipun terjadipeningkatan di tahun-tahun terakhir. Insidence rate tahun 2007 sebesar

    2,4 per 100.000 penduduk masih dibawah standar yang ditetapkan yaitu

    kurang dari 20/100.000 penduduk. Angka kematiannya (CFR) penyakit

    DBD di kabupaten Lahat tahun 2007 juga masih dibawah standar yang

    ditetapkan yaitu 0% sedangkan standar kurang dari 1%.

    Grafik 3.7. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit DBD di

    Kabupaten Lahat Tahun 2001 s.d. 2007

    0

    1

    2

    3

    4

    2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007IR

    IR

    CFR

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    45/163

    Untuk mencegah perkembangan penyakit DBD dilakukan upaya

    pencegahan dengan program PSN ( pemberantasan sarang nyamuk )

    dengan prinsip 3 M :

    Membersihkan / menguras bak mandi satu kali seminggu

    Menaburkan Abate pada bak mandi dan sumur

    Mengubur / menanam barang-barang bekas yang dapat menjadi

    tempat perindukan nyamuk.

    3.2.6. Balita dengan Diare Ditangani

    Angka kesakitan diare menurut hasil survei tahun 1996 yaitu 280

    per 1.000 penduduk dan episode pada balita 1,08 kali per tahun.

    Menurut hasil SKRT dalam beberapa survei dan Surkesnas 2001,

    penyakit diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan

    balita.

    Di kabupaten Lahat Penyakit Diare masih menduduki peringkat

    ketiga dari 10 penyakit terbesar. Jumlah kasus Penyakit Diare

    berdasarkan Laporan Puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2007

    sebanyak 8.662 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan jikadibandingkan dengan tahun 2006 sebanyak 6.338 kasus. Dari data

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    46/163

    Grafik 3.8. Prevalensi Penyakit Diare di Kabupaten Lahat Tahun 2004

    s.d. 2007

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    2004 2005 2006 2007

    Prevalence Diare

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Dari grafik 3.8. diatas dapat dilihat bahwa prevalensi penyakit

    diare selama 4 tahun terakhit terus mengalami peningkatan. Hal ini perlu

    diwaspadai dan segera melakukan tindakan penanggulangan dan

    pencegahan seperti penyuluhan hidup bersih sehat, pengadaan saranaair bersih dan perumahan sehat agar tidak terjadi peningkatan jumlah

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    47/163

    Grafik 3.9. Jumlah Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Lahat Tahun

    2004 s.d. 2007

    0

    1000

    2000

    3000

    40005000

    6000

    7000

    8000

    9000

    2004 2005 2006 2007

    Jumlah Kasus Malaria

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Perkembangan penyakit malaria dipantau melalui jumlah penderita

    yang menunjukan gejala klinis sebesar 4.874 penderita, yang dinyatakan

    positif 1.955 penderita (40,1%), dengan penderita yang diobati 4.787

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    48/163

    Grafik 3.10. Jumlah Kasus Penyakit Kusta di Kabupaten Lahat Tahun

    2001 s.d. 2007

    0

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

    Jumlah Kasus Kusta Tipe PB Tipe MB

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Kusta merupakan penyakit lama yang diharapkan dapat

    dieliminasi pada tahun 2000. Secara nasional, kondisi tersebut telah

    tercapai di tahun 2000, untuk tingkat kabupaten, Lahat telah dapat

    mencapai eliminasi.

    Grafik 3.11. Prevalensi Penyakit Kusta di Kabupaten Lahat Tahun

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    49/163

    Prevalensi kusta di kabupaten Lahat dibawah 1 per 10.000

    penduduk, itu artinya kabupaten Lahat telah mencapai eliminasi.

    Keberhasilan ini harus dipertahankan dan agar upaya pencarian lebih

    intensif. Setelah kasus yang ditemukan semakin banyak dan diobati,

    maka diharapkan pada tahun-tahun berikutnya prevalensi kusta akan

    terus menurun.

    3.2.9. Penyakit Filaria Ditangani

    Filaria (penyakit kaki gajah) merupakan klasik yang disebabkan

    oleh gigitan nyamuk. Penyakit filaria di beberapa daerah di Indonesia

    sudah tidak ditemukan lagi, namun di kabupaten Lahat penyakit ini masih

    ada walaupun jumlahnya tidak banyak. Pada tahun 2007 terdapat 28

    orang penderita filaria, tetapi sayangnya belum ada yang mendapat

    penanganan.

    Dalam beberapa tahun terakhir program pemberatasan filaria

    belum berjalan secara masksimal, kedepan dihapakan dilakukan upaya

    upaya baru dan terobosan terobosan yang efektif untuk memberantas

    penularan penyakit ini.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    50/163

    Tabel 3.4. Distribusi Penyakit PD3I di Kabupaten Lahat Tahun

    2004 s.d. 2007

    Jumlah Kasus

    PENYAKIT 2004 2005 2006 2007

    Difteri

    torum

    Poliomyelitis

    0

    0

    0

    106

    1

    0

    36

    0

    0

    23

    6

    Pertusis

    Tetanus

    T. Neona

    Campak

    Hepatitis

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    2

    0

    0

    0

    2

    0

    0

    0

    1

    0

    S P2PLP Dinkes Lahat 7

    3.3.

    .3.1. Kunjungan Bayi dan Neonatus

    Berdasarkan laporan dari Puskesmas angka kunjungan neonatus

    terakhir mengalami peningkatan yaitu dari 85,4 % pada

    a tahun 2006 dan pada tahun 2007

    umber : Subdin 200

    STATUS GIZI

    3

    dalam 3 tahun

    tahun 2005 menjadi 83,9 % pad

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    51/163

    Grafik 3.12. Persentase Kunjungan Bayi dan Neonatus di Kabupaten

    Lahat Tahun 2005 s.d. 2007

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    2005 2006 2007

    % Kunjungan Neonatus % Kunjungan Bayi

    Sumber : Subdin Kesga Dinkes Lahat 2007

    3.3.2

    Status gizi janin ditentukan oleh kesehatan ibu waktu hamil,sehingga akan berpengaruh pada berat badan waktu lahir, berat badan

    . Bayi BBLR Ditangani

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    52/163

    Sama seperti tahun 2006, pada tahun 2007 dari 6.337 bayi lahir

    hidup yang ditimbang tidak ditemukan BBLR. Jumlah ini mengalami

    penurunan dari tahun 2005 dengan jumlah bayi lahir BBLR sebanyak 9

    orang

    3.3.3.

    kompleks mulai dari faktor

    ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan sehinggah untuk

    ukan kerjasama lintas program dan lintas

    sektor

    ah ini mengalami penurunan dari tahun 2006

    seban

    atau 0,07%. Kondisi ini harus dipertahankan setiap tahunnya

    sehingga derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat tercapai

    dengan cara meningkatan mutu antenatal care di Puskesmas, Pustu dan

    Polindes serta penyuluhan yang efektif.

    Balita dengan Gizi Buruk

    Penyebab gizi buruk sangatlah

    penanggulangannya diperl

    al dari semua pihak yang terkait dengan mengikutsertakan peran

    serta aktif masyarakat.

    Berdasarkan hasil pemantauan gizi Puskesmas tahun 2007

    terdapat 203 balita yang menderita gizi buruk atau 1,73% dari jumlah

    balita yang ada. Juml

    yak 373 kasus gizi buruk. Penderita gizi buruk laksana gunung es

    yang munculnya sedikit tetapi sesungguhnya masih sangat banyak yang

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    53/163

    Grafik 3.13. Jumlah Kasus Gizi Buruk dan Persentase Balita Gizi Buruk

    di Kabupaten Lahat Tahun 2005 s.d. 2007

    292

    373

    203

    0.52

    0.71

    1.73

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    2005 2006 2007

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    1.8

    2

    Jumlah Gizi Buruk Persentase Gizi Buruk

    Sumber : Subdin Kesga Dinkes Lahat 2007

    en Lahat pada tahun 2007 telah

    berupaya untuk menanggulangi gizi buruk melalui kegiatan PemberianMakan

    Dinas Kesehatan Kabupat

    an Tambahan (PMT), pelatihan petugas gizi Puskesmas dan

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    54/163

    BAB IV

    UPAYA KESEHATAN

    4.1. PELAYANAN KESEHATAN

    4.1.1 Cakupan Pelayanan Antenatal

    Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh

    profesionalisme (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan

    perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan

    standar. Pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu : Timbang berat

    badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi

    TT, ukur uteri, dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama

    kehamilan. Cakupan Pelayanan antenatal dipantau melalui :

    - Pelayanan kunjungan baru bumil ( K1 )

    - Pelayanan kunjungan bumil ( K4 ) dengan distribusi :

    1 x triwulan satu

    1 x triwulan dua

    2 x triwulan tiga

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    55/163

    4.1.2 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja

    Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia

    sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini

    terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra

    sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan

    kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

    maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan,

    guru UKS dan Dokter kecil.

    Pada tahun 2007 pemeriksaan tumbuh kembang anak pra

    sekolah, usia sekolah dan remaja tidak dilaksanakan, sehingga tidak ada

    data cakupan deteksi tumbuh kembang anak pra sekolah, usia sekolah

    dan remaja.

    4.1.3 Pelayanan Keluarga Berencana

    Peserta Keluarga Berencana terbagi menjadi peserta KB Baru dan

    Peserta KB Aktif. Jumlah Peserta KB Baru 11.869 (11,75%) dan Jumlah

    Peserta KB Aktif 61.909 (61,26%) dari jumlah PUS yang ada 101.054.

    Peserta keluarga berencana aktif dan baru dibagi menjadi pesertaKB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang jenisnya

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    56/163

    Grafik 4.1. Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun

    2003 s/d 2007 Di Kabupaten Lahat

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    30000

    35000

    40000

    45000

    Jumlah

    2003 3582 34202 13180 281 24074 596 31 24

    2004 3549 43943 12664 2072 25570 1047 2 0

    2005 3500 44895 11856 2080 27576 1517 2 0

    2006 3477 42749 13778 2258 28151 1469 0 0

    IUD Suntik ImplantMOW/MO

    PPil Kondom OV

    Metode

    Lain

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    57/163

    Grafik 4.2. Jumlah Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun

    2003 s.d. 2007 Di Kabupaten Lahat

    IUD

    Suntik

    Implant

    MOW/MOP P

    il

    Kondom

    OV

    MetodeLain

    2003

    2004

    2005

    2006

    2007

    2003 153 10451 1354 69 7302 278 6 3

    2004 106 14913 661 47 10344 361 1 1

    2005 65 9911 528 83 6494 632 2 2

    2006 77 12397 1487 14 8000 707 0 0

    IUD Suntik ImplantMOW/MO

    PPil Kondom OV

    Metode

    Lain

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    58/163

    Pada tahun 2007 dilaporkan Desa/Kelurahan di kabupaten Lahat

    telah mencapai desa/kelurahan UCI sebesar 75,27% dari 376

    desa/kelurahan yang ada. Dari 17 Kecamatan, yang telah mencapai UCI

    100,00% adalah kecamatan Gumay Talang dan Palembaja, sedangkan

    capaian cakupan terendah adalah kecamatan Pajar Bulan (53,3%) dan

    kecamatan kecamatan Kikim Tengah (55,56%) untuk capaian SPM pada

    tahun 2010 adalah 100,00%.

    Banyaknya kelurahan/desa yang belum mencapai target

    dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kurang lengkapnya

    pencatatan dan pelaporan dari Puskesmas, selain itu banyaknya

    masyarakat memilih memberikan imunisasi pada anaknya ke Bidan

    Praktek Swasta, Balai Pengobatan (BP) atau Klinik maupun Rumah Sakit

    sehingga tidak terlaporkan.

    Grafik 4.3. Persentase Cakupan Imunisasi di Kabupaten Lahat Tahun

    2001 s.d. 2007

    100

    120

    140

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    59/163

    4.1.5 Bayi BGM dan Balita Gizi Buruk Ditangani

    Berdasarkan hasil pemantauan gizi Puskesmas tahun 2007

    terdapat 203 balita yang menderita gizi buruk hanya 8 balita yang

    mendapat perawatan (3,94%). Angka ini menurun drastis dibandingkan

    tahun 2006 dari 373 balita gizi buruk sebanyak 175 balita (46,91%) yang

    mendapat perawatan. Sedangkan untuk bayi BGM dari 1.167 bayi BGM

    hanya 15 (1,28%) bayi yang mendapat MP ASI.

    Rendahnya hasil cakupan program penanganan bayi BGM dan

    balita gizi buruk dikarenakan sangat kampleksnya penyebab gizi buruk

    seperti faktor ekanomi, sosial, budaya dan kesehatan sehinggah untuk

    penanggulangannya diperlukan kerjasama lintas program dan lintas

    sektoral dari semua pihak yang terkait dengan mengikutsertakan peran

    serta aktif masyarakat.

    Tabel 4.2. Persentase Bayi BGM dan Balita Gizi Buruk MendapatPerawatan di Kabupaten Lahat Tahun 2007

    BAYI BGM BALITA GIZI BURUK

    JUMLAH MP ASI % JUMLAHMENDAPAT

    PERAWATAN%

    1 PUSKESMAS BANDAR JAYA 1 1 100 16 4 25.00

    2 PUSKESMAS BUMI LAMPUNG 0 0 0 11 0 0.00

    3 PUSKESMAS BUNGAMAS 0 0 0 3 0 0.00

    NO PUSKESMAS

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    60/163

    4.1.6 Pemberian Vitamin A Pada Balita

    Berdasarkan survey xeropthalmia nasional tahun 1978 dan 1992,

    dengan indikator XIB prevalensi defisiensi Vitamin A telah menurun dari

    0,3% pada tahun 1978 menjadi 0,14% tahun 1992 sedangkan target

    prevalensi xeropthalmia adalah 0,1% ( Indikator XIB ). Pada akhir

    repelita VI.

    Prevalensi X2/X3 pada tahun yang sama menurun dari 0,164

    menjadi 0,0%. Menurut WHO batas prevalensi yang dianggap sebagai

    masalah kesehatan masyarakat adalah 0,01% untuk X2/X3 dan 0,5%

    untuk XIB. Dapat disimpulkan bahwa sejak tahun 1992 Propinsi

    Sumatera Selatan bebas dari defesiensi vitamin A (tidak menjadi

    masalah kesehatan lagi).

    Pada Bulan Agustus tahun 2007 dari 20.414 anak balita sasaran,

    sebanyak 24.318 anak balita telah mendapat Vitamin A. Cakupan Vitamin

    A di Kabupaten Lahat pada bulan Agustus tahun 2007 sebesar 119,12%.

    Cakupan pemberian Vitamin A melebihi 100 % dikarena jumlah yang

    mendapat Vitamin A merupakan penggabungan dari jumlah balita dan

    bayi yang mendapat kapsul vitamin A.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    61/163

    4.1.8 Penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB)

    Hampir setiap tahun di Kabupaten Lahat terjadi Kejadian Luar

    Biasa dengan berbagai penyebab. Penyebab yang paling sering adalah

    penyakit PD3I seperti campak dan Tetanus Neonatorum, selain itu juga

    sering terjadi KLB karena keracunan makanan. Pada tahun 2007 terjadi 6

    jenis KLB, yaitu Campak, Tetanus Neonatorum, AFP, DBD, Keracunan

    Makanan dan Chikungunyah. Jumlah desa/kelurahan yang terkena

    sebanyak 28 desa dan ditangani

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    62/163

    4.1.9 ASI Eksklusi f

    ASI Ekslusif adalah pemberian ASI pada bayi mulai 0 6 bulan

    dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk

    pertumbuhan dan perkembangan bayi

    Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat

    bagi bayi baik dari sisi/aspek gizi (kolostrum yang mengandung

    imunoglobulin A/IgA, whei-casein, decosahexanoic/DHA dan

    arachidonic/AA dengan komposisi sesuai), aspek imunologik (selain IgA,

    terdapat laktoferin, lysosim dan 3 jenis leucosit yaitu brochus-associated

    lymphocyte/BALT, Gut associated lymphocyte tissue/GALT, mammary

    associated lymphocyte tissue/MALT serta faktor bifidus), aspek psikologik

    (interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek kecerdasan,

    aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI bermanfaat pada koordinasi

    syaraf bayi), aspek ekonomik serta aspek penundaan kehamilan (metode

    amenorea laktasi/MAL). Selain Aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga

    dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak

    (sudden infant death syndrome/SIDS).

    Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif tahun 2007 sebanyak 6.062(79,49%) dengan jumlah bayi 7.626, dibandingkan dengan jumlah tahun

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    63/163

    4.1.10 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

    Sumber biaya kesehatan berasal dari Pemerintah Pusat,

    Propinsi dan Kabupaten/Kota, sedangkan biaya kesehatan bersumber

    swasta terdiri dari masyarakat dan pihak swasta. Dari tinjauan yang ada

    pembiayaan kesehatan lebih banyak berasal dari masyarakat, yang

    tampaknya belum dikelola dengan baik, masih bersifat out of pocket,

    sehingga belum efektif dan efisien. Sistem pembiayaan kesehatan yang

    sedang berjalan di Indonesia masih sangat tergantung pada

    mekanisme pembayaran fee for service, sedangkan mekanisme

    asuransi masih sedang dalam proses dikembangkan, mengingat jumlah

    penduduk yang memiliki asuransi masih sangat rendah. Ke depan

    sistem pembiayaan kesehatan diarahkan kepada sistem jaminan

    kesehatan sosial atau sistem asuransi sosial yang diharapkan dapat

    lebih efektif dan efisien

    Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam

    pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk

    memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini

    berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan praupaya, yaitudana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    64/163

    4.1.11 Pelayanan Kesehatan Pada Pekerja Formal

    Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal di kabupaten

    Lahat pada tahun 2007 sebanyak 200 dan jumlah pekerja formal yang

    dilayani sebesar 200 (100%), diharapkan pelayanan kesehatan pada

    pekerja formal dapat dipertahankan, sehingga akan dapat

    meningkatkan derajat kesehatan pada pekerja formal, sesuai dengan

    situasi dan kondisi tempat kerja yang ada. (Tabel 38).

    4.1.12 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

    Cakupan pelayanan kesehatan pra usila (45-59 th) dan usia

    lanjut (> 60 th) pada tahun 2007 sebanyak 28.371, yang mendapatkan

    pelayanan kesehatan sebanyak 9.888 (34,85%), yang terbagi dalam

    pra usila (45-59 th) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak

    7.162 (42,5%) dan 2.726 (23,67%) usila (>60 th) yang mendapatkan

    pelayanan kesehatan (Tabel 39). Jumlah tersebut lebih tinggi pada

    tahun 2007 dibandingkan pada tahun 2006, dimana cakupan pra usila

    dan usila yang dilayani 7.726 (17,9%) dari jumlah seluruhnya 43.098.

    Namun demikian dari target SPM tahun 2007 sebesar 65%, masih jauhdibawah target.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    65/163

    Pemanfaatan puskesmas dapat dilihat dari aksesibilitas dan

    cakupan penduduk yang dilayani. Akses ditentukan oleh jarak efektif,

    waktu tempuh, biaya perjalanan dan berobat, dan faktor kultural

    (kesenjangan sosial, hambatan bahasa, dsb). Cakupan penduduk yang

    dilayani diukur dengan Contact Rate Puskesmas yang menunjukkan

    persentase penduduk wilayah kerja yang menggunakan pelayanan yang

    diukur dari kunjungan baru poliklinik pengobatan, KIA, KB, dan unit

    pelayanan lain dibagi jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas

    tersebut.

    Contect rate puskesmas Kabupaten Lahat tahun 1995 (SUPAS

    1995) sebesar 31%, angka ini mengalami peningkatan pada tahun 1996

    (33,18%) dan tahun 1997 meningkat menjadi 49,29%. Pada tahun 2006

    jumlah kunjungan di Puskesmas sebanyak 74.189 kunjungan dengan

    cakupan rawat jalan dan rawat inap sebesar 13,33% dan 0,13%. Pada

    tahun 2007 jumlah kunjungan di Puskesmas dan Rumah Sakit sebanyak

    113.661 kunjungan dengan cakupan rawat jalan sebesar 30,74% dan

    cakupan rawat inap sebesar 2,69%. Secara rinci jumlah kunjungan ke

    Puskesmas dan Rumah Sakit dapat dilihat pada tabel 4.4. di bawah ini :

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    66/163

    4.2.2. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Empat

    Spesialisasi Dasar

    Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, menjamin mutu serta

    pemberian pelayanan prima perlu didukung dengan peralatan, sarana

    dan prasarana yang lengkap sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan

    yang dimiliki oleh petugas Puskesmas. Pelayanan Kesehatan memegang

    peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat selain

    Lingkungan dan Prilaku ( Konsep HL.Blum ).

    Pelayanan kesehatan yang diberikan bukan hanya bersifat kuratif

    tetapi semestinya merupakan pelayanan paripurna yang meliputi

    promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan mengedepankan

    pelayanan promotif dan rehabilitatif.

    Sarana dan prasarana kesehatan selalu berkembang seiring

    dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Seiring dengan

    perkembangan tersebut semestinya pelayanan kesehatan didaerah juga

    harus selalu di tingkatkan dan dikembangkan (up-date) . Jika tidak maka

    pelayanan kesehatan yang ada tidak dapat menanggulangi segala

    macam permasalahan yang ada terutama untuk mengatasipermasalahan kesehatan yang semakin komplek dan banyak.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    67/163

    Tabel 4.5. Gambaran Peralatan Penunjang Diagnostik di Puskesmas

    Kabupaten Lahat Tahun 2007

    No PuskesmasLaboratorium

    Klinissederhana

    USG ECGPeralatansederhana

    1. Tanjung Sakti ada tidak ada tidak ada ada2. SP.III.Pomo ada tidak ada tidak ada ada3. Kota Agung ada tidak ada tidak ada ada4. Tanjung Tebat ada tidak ada tidak ada ada5. Pulau Pinang ada tidak ada tidak ada ada6. Jarai ada tidak ada tidak ada ada7. Saung Naga tidak ada tidak ada tidak ada ada

    8. Bandar Jaya ada ada tidak ada ada9. Pagar Agung ada tidak ada tidak ada ada10. Perumnas ada tidak ada tidak ada ada11. Sukarami ada tidak ada tidak ada ada12. Senabing tidak ada tidak ada tidak ada ada

    13. Merapi.I tidak ada tidak ada tidak ada ada

    14. Merapi.II ada tidak ada tidak ada ada15. Muara Lawai tidak ada tidak ada tidak ada ada

    16. Pajar Bulan tidak ada tidak ada tidak ada ada

    17. Muara Tiga tidak ada tidak ada tidak ada ada

    18. Tanjung Aur tidak ada tidak ada tidak ada ada

    19. Bungamas ada tidak ada tidak ada ada20. SP.I Palembaja tidak ada tidak ada tidak ada ada

    21. SP Bumi Lampung tidak ada tidak ada tidak ada ada

    22. Pagar Jati tidak ada tidak ada tidak ada ada23. Selawi tidak ada tidak ada tidak ada ada

    Sumber : Bagian Tata Usaha Dinkes Lahat 2007

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    68/163

    4.3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

    4.3.1 Rumah Tangga Ber-PHBS

    Rumah tangga berperilaku PHBS adalah upaya untuk

    memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu

    melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berperan

    aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Rumah tangga sehat adalah

    rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu :

    1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

    2. Memberi bayi ASI eksklusif

    3. Menimbang bayi dan balita

    4. Menggunakan air bersih

    5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

    6. menggunakan jamban sehat

    7. Memberantas jentik di rumah

    8. Makan buah dan sayur setiap hari

    9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    69/163

    4.3.2 Posyandu

    Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan pada

    masyarakat, advokasi kesehatan dan pengawasan sosial dalam

    pembangunan kesehatan belum banyak berkembang. Sementara itu

    kemampuan masyarakat dalam pembangunan kesehatan dan

    kemampuan masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan memilih

    dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga masih terbatas.

    Potensi masyarakat baik berupa organisasi, upaya, tenaga, dana,

    sarana, teknologi, maupun dalam mekanisme pengambilan keputusan

    belum secara optimal dimanfaatkan untuk percepatan pencapaian

    program kesehatan.

    Perkembangan peranserta masyarakat di bidang kesehatan,

    antara lain dimulai dengan tumbuhnya PKMD (Pembangunan Kesehatan

    Masyarakat dan Desa) dan sekarang berkembang menjadi Upaya

    Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).

    Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

    kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan

    potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandumerupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    70/163

    jumlah dan mutu posyandu dengan cara memperbaiki kinerja petugas

    kesehatan disetiap jenjang tetap harus dilakukan.

    Posyandu Purnama yaitu posyandu dengan cakupan 5 program

    atau lebih dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih pertahun.

    Persentase Posyandu berdasarkan tingkat statanya tahun 2007 yaitu

    Posyandu Pratama 14,01%, Posyandu Madya 49,64%, Posyandu

    Purnama 35,87% dan Posyandu Mandiri 0,48% serta posyandu aktif

    36,34%. Perkembangan jumlah posyandu dari tahun ke tahun

    mengalami peningkatan, hanya saja tidak diimbangi dengan tingkat

    perkembangan stratanya, sehingga diperlukan pembinaan baik dari segi

    frekuensi maupun kualitasnya dan anggaran yang memadai untuk

    pengembangan posyandu.

    4.4. KEADAAN LINGKUNGAN

    4.4.1 Rumah Sehat

    Pemerintah telah berusaha terus meningkatkan pembangunan

    rumah, namun kondisi perumahan masih ada yang tidak sesuai dengan

    standar hidup sehat. Keadaan perumahan merupakan salah satu faktor

    yang menentukan hygiene dan sanitasi lingkungan Rumah yang sehat

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    71/163

    Distribusi KK penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan di

    Kabupaten Lahat dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut :

    Tabel 4.6. Distribusi KK Penghuni Rumah yang Memenuhi Syarat

    Kesehatan di Kabupaten Lahat Tahun 2003 s/d 2007.

    Tahun 2003 2004 2005 2006 2007

    Jumlah KK 149.678 146.467 146.592 148.256 71.465

    Rumah terdaftar 146.600 146.467 146.592 148.256 71.465

    Rumah diperiksa 3.600 6.475 81.321 84.387 51.494

    Memenuhi Syarat 1.750 3.266 57.160 70.986 43.688

    % Memenuhi Syarat 48,61 50.45 70,29 84,12 84,84

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Dari tabel 4.6. diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase

    KK penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan selama lima tahun

    terakhir (2003 s/d 2007). Namun demikian usaha-usaha untuk

    meningkatkan persentase rumah sehat harus tetap ditingkatkan.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    72/163

    Grafik 4.4. Persentase Keluarga yang Memanfaatkan Sarana Air

    Bersih di Kabupaten Lahat Tahun 2002 s.d. 2007

    66.73 66.871.26 72.12 70.61

    82.03

    0

    10

    2030

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    2002 2003 2004 2005 2006 2007

    % Keluarga Memanfaatkan SAB

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Berdasarkan hasil Susenas tahun 1999, sumber air minum yang

    digunakan oleh rumah tangga di propinsi Sumatera Selatan umumnya

    masih berasal dari sumber air minum yang kurang sehat yaitu dari sumur

    terlindung sebanyak 44,4 %, dan baru 3,5 % yang memperoleh air minum

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    73/163

    Grafik 4.5. Pemanfaatan Sarana Air Bers ih

    Berdasarkan Jenis-jenis Sarana di Kab. Lahat Tahun2003-2007

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Ledeng 10.01 9.84 9.61 3.5 12.2

    Pompa Air 2.5 5.3 7.66 7.7 3.84

    Sumur Gali 39.2 46.5 57.4 44.4 45.5

    PAH 0.3 0.7 0.9 1.4 2.5

    Lain-lain 0 0 0 18.9 18.1

    2003 2004 2005 2006 2007

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Dari grafik 4.5. diatas terlihat bahwa persentase rumah tangga

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    74/163

    Sampah atau PAL. Semestinya, pemeriksaan dilakukan satu kali untuk

    semua jenis sarana sanitasi dasar.

    Untuk jamban, jumlah KK diperiksa sebanyak 57.027 dan yang

    memiliki jamban sebanyak 30.474 atau sebesar 53,44%. Untuk tempat

    sampah, jumlah KK yang diperiksa sebanyak 354 dan yang memilikinya

    sebanyak 354 atau sebesar 100%. Sedangkan untuk PAL, jumlah KK

    yang diperiksa sebanyak 56.485 dan yang memiliki PAL sebanyak

    25.739 atau sebesar 45,57%.

    4.4.4 Tempat Umum dan Pengolaan Makanan

    Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan

    (TPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang, dan

    berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Oleh karena itu tujuan

    penyehatan TTU dan TPM adalah mewujudkan kondisi tempat-tempat

    umum dan tempat pengolaan makanan yang memenuhi syarat

    kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan

    bahaya penularan penyakit terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya.

    TTU meliputi hotel, pasar, terminal, stasiun, kolam renang, rumah

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    75/163

    Tabel 4.7. Jumlah TTU dan TPM Diperiksa dan Memenuhi Syarat di

    Kabupaten Lahat Tahun 2002 s/d 2007

    Jumlah TPM Jumlah TTUTahun

    Ada Diperiksa

    PersenMemenuhi

    syarat

    Ada Diperiksa

    PersenMemenuhi

    syarat

    2002

    2003

    20042005

    2006

    2007

    113

    196

    196196

    277

    277

    106

    101

    00

    153

    0

    93,81

    49.05

    00

    55

    0

    390

    612

    612612

    270

    270

    302

    237

    00

    169

    0

    64,57

    59.07

    00

    62,59

    0

    Sumber : Subdin P2PLP Dinkes Lahat 2007

    Dari tabel 4.7. diatas memperlihatkan bahwa terjadinya

    kecenderungan penurunan kualitas Tempat pengolahan makanan dari

    tahun 2002 sampai dengan tahun 2007. Pada tahun 2002 persentase

    TPM memenuhi syarat sebanyak 93,81%, pada tahun 2003 terjadi

    penurunan menjadi 49.05% kemudian pada tahun 2006 terjadi

    peningkatan TPM yang memenuhi syarat sebesar 55% atau 153 TPMdari 277 TPM yang ada, sedangkan untuk tahun 2004, 2005 dan 2007

    4 4 5 I ti t i Y Dibi

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    76/163

    4.4.5 Insti tus i Yang Dibina

    Beberapa institusi yang dibina di kabupaten Lahat yang mendapat

    pembinaan kesehatan lingkungan oleh Dinas Kesehatan Kesehatan

    Kabupaten Lahat dan Puskesmas antara lain sarana kesehatan dari 75

    sarana kesehatan yang ada, yang dibina sebanyak 50 sarkes atau

    sebesar 66,67%. Sarana pendidikan 164 dan yang dibina 82 (50,00%),

    sarana ibadah 163, yang dibina 105 (64,42%), Perkantoran 60, yang

    dibina 45 (75,00%), sarana lain 21, yang dibina 4 (19,05%).

    4.4.6 Pemeriksaan Jentik Nyamuk

    Jumlah rumah/bangunan di kabupaten Lahat tahun 2007

    sebanyak 71.465 bangunan. Rumah/bangunan yang diperiksa sejumlah

    250 (0,35%) bangunan. Hasil pemeriksaan rumah/bangunan yang bebasjentik 250 (100%) (Tabel 52). Pemeriksaan jentik nyamuk pada

    rumah/bangunan perlu dilakukan mengingat dengan makin digalakannya

    sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3 M

    (Menutup, Menguras, Mengubur) dan meningkatkan pengetahuan

    masyarakat untuk hidup bersih agar dapat menurunkan incidence ratepenyakit DBD.

    BAB V

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    77/163

    BAB V

    SUMBER DAYA KESEHATAN

    5.1. SARANA KESEHATAN

    5.1.1 Puskesmas

    Pada tahun 2005 jumlah Puskesmas di kabupaten Lahat sebanyak

    30 buah, meningkat menjadi 31 buah pada tahun 2006 dan pada tahun

    2007 menurun menjadi 23 buah dikarenakan terjadi pemekaran

    kabupaten Empat Lawang. Dari total 23 Puskesmas, Puskesmas dengan

    rawat inap sebanyak 7 buah (30,43%). Secara konseptual, Puskesmas

    menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran

    penduduk rata-rata 30.000 penduduk per Puskesmas. Dengan jumlah

    Puskesmas tersebut berarti 1 puskesmas di kabupaten Lahat rata-rata

    melayani sebanyak 14.779jiwa. Walaupun ratio penduduk per

    Puskesmas telah mencukupi tetapi akses ke sarana pelayanan

    kesehatan masih sulit dijangkau karena wilayah kabupaten Lahat yang

    sebagian besar merupakan perbukitan.Sedangkan jumlah Puskesmas Pembantu pada tahun 2006

    5 1 2 Indikator Pelayanan Rumah Sakit

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    78/163

    5.1.2 Indikator Pelayanan Rumah Sakit

    Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana

    Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas

    perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah tempat tidurnya, jumlah

    pasien keluar (hidup + mati), jumlah hari perawatan, BOR, LOS, TOI,

    GDR dan NDR.

    Berdasarkan data yang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Kabupaten Lahat tahun 2007 didapatkan angka indikator pelayanan

    rumah sakit sebagai berikut : Jumlah tempat tidur 108 buah, jumlah

    pasien keluar (hidup + mati) 8.714 orang, jumlah pasien mati 360 orang,

    jumlah hari perawatan 28.562 hari, BOR 72,5, LOS 3,3, TOI 1,2 GDR

    41,3 dan NDR 16,0.

    5.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan

    Pelayanan Kesehatan memegang peranan penting dalam

    menentukan derajat kesehatan masyarakat selain Lingkungan dan

    Perilaku (Konsep HL.Blum). Fasilitas pelayanan kesehatan yang

    diberikan bukan hanya bersifat kuratif tetapi semestinya merupakanpelayanan paripurna yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan

    Tabel 5 1 Sarana Kesehatan Menurut Status Kepemilikannya di

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    79/163

    Tabel 5.1. Sarana Kesehatan Menurut Status Kepemilikannya di

    Kabupaten Lahat Tahun 2007

    Kepemilikan/Pengelola

    NoJenis Sarana

    KesehatanPem.

    Pusat

    Pem.

    Prov

    Pem.

    Kab.

    TNI/

    POLRIBUMN

    Swas

    ta

    Jum

    lah

    1 Rumah Sakit Umum 0 0 1 1 0 0 2

    2 Puskesmas Perawatan 0 0 7 0 0 0 7

    3 PKM Non Perawatan 0 0 16 0 0 0 16

    4 Puskesmas Keliling 0 0 40 0 0 0 40

    5 Puskesmas Pembantu 0 0 66 0 0 0 66

    6 Balai Pengobatan/Klinik 0 0 0 1 1 4 6

    7 Praktek Dokter 0 0 0 0 0 26 26

    8 Polindes 0 0 148 0 0 0 148

    9 Poskesdes 0 0 87 0 0 0 87

    10 Posyandu 0 0 421 0 0 0 421

    11 Apotek 0 0 0 0 0 10 1012 Toko Obat 0 0 0 0 0 7 7

    Total 0 0 786 2 1 47 836

    Sumber : Yankesmas Dinkes Lahat 2007

    5.1.4 Sarana Kesehatan Bersumber Masyarakat

    Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

    kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan

    Jumlah posyandu di kabupaten Lahat tahun 2007 sebanyak 421

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    80/163

    Jumlah posyandu di kabupaten Lahat tahun 2007 sebanyak 421

    buah dengan rincian posyandu pratama 14,01%, posyandu madya

    49,64%, posyandu purnama 35.87%, dan posyandu mandiri 0,48%.

    Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat

    dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan

    tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak

    termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2007 jumlah polindes di

    kabupaten Lahat sebanyak 148 buah. Jika dibandingkan dengan jumlah

    desa maka ratio polindes : Desa adalah 1 : 2,4, artinya 1 Polindes

    melayani 2 sampai 3 desa.

    5.2. TENAGA KESEHATAN

    5.2.1 Tenaga Kesehatan Menurut Unit PelayananSebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya

    kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan

    oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga

    kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu

    diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil pengumpulan data

    sumber daya kesehatan yang ada di Puskesmas, Puskesmas Pembantu,

    Dokter Umum 8 orang Dokter Spesialis 6 orang Perawat 55 orang dan

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    81/163

    Dokter Umum 8 orang, Dokter Spesialis 6 orang, Perawat 55 orang dan

    Bidan 17 orang, Tenaga Farmasi 7 orang, Gizi 6 orang, Teknis Medis 8

    orang, Sanitasi 2 orang dan Kesehatan Masyarakat 10 orang.

    Tabel 5.2. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerjanya di

    Kabupaten Lahat Tahun 2007

    NO

    JENIS TENAGA

    KESEHATAN

    DINKES

    (PKM+PUSTU+POLINDES)

    RSD

    LAHAT JUMLAH

    1 Dokter Spesialis 0 6 6

    2 Dokter Umum 17 8 253 Dokter Gigi 2 3 5

    4 Dokter Keluarga 2 0 2

    5 Apoteker 3 2 5

    6 S1 Farmasi 1 0 1

    7 D-III Farmasi 0 1 18 Ass. Apoteker 19 4 23

    9 Tenaga Gizi 19 6 25

    10 Perawat 137 55 192

    11 Bidan 194 17 21112 Sarjana Kesmas 22 10 32

    13 Tenaga Sanitasi 28 2 30

    14 Analis Lab 9 1 10

    15 Tem & P.Rntgen 0 3 316 P. Anestesi 0 1 1

    17 Fisioterapis 0 3 3

    Jenis tenaga kesehatan yang terbanyak bidan dan perawat

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    82/163

    Jenis tenaga kesehatan yang terbanyak bidan dan perawat

    masing - masing berjumlah 211 dan 192 orang. Sedangkan tenaga

    kesehatan yang paling sedikit yaitu tenaga anestesi dan S1 Farmasi yang

    masing masing berjumlah 1 orang. Secara rinci rasio tenaga kesehatan

    per penduduk dapat dilihat pada tabel 5.3. dibawah ini :

    Tabel 5.3. Ratio Tenaga Kesehatan terhadap penduduk di Kabupaten

    Lahat Tahun 2007

    NoJenis Tenaga

    KesehatanJumlah

    Target /100.000

    Penduduk

    Realisasi / 100.000Penduduk

    1 Dokter Spesialis 6 3 1,76 Per 100.000 Penduduk

    2 Dokter Umum 25 10 7,35 Per 100.000 Penduduk

    3 Dokter Gigi 5 2 1,47 Per 100.000 Penduduk

    4 Dokter Keluarga 2 4 1,86 Per 1.000 Keluarga

    5 Apoteker 5 2 1,47 Per 100.000 Penduduk

    6 Ahli Gizi 25 5 7,35 Per 100.000 Penduduk

    7 Perawat 192 20 56,48 Per 100.000 Penduduk

    8 Bidan 211 60 62,07 Per 100.000 Penduduk

    9 Ahli Kesmas 32 4 9,41 Per 100.000 Penduduk

    10 Ahli Sanitasi 30 5 8,83 Per 100.000 PendudukTotal 575 - -

    5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    83/163

    5.3.1 Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD

    Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Lahat selama lima tahun

    terakhir masih dibawah 15% APBD. Pada tahun 2003 pembiayaan

    kesehatan sebesar 4,17% dari APBD kemudian naik pada tahun 2004

    dan 2005 menjadi sebesar 4,43% dan 6,04 dari APBD. Pada tahun 2006

    persentase pembiayaan pembangunan kesehatan menurun menjadi

    5,89% dari APBD kemudian meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi

    10,29% APBD (Dana Dinas Kesehatan + RSD Lahat). Kecilnya

    persentase pembiayaan pembangunan kesehatan mengakibatkan

    beberapa kegiatan tidak terbiayai. Secara rinci pembiayaan

    pembangunan kesehatan di Kabupaten Lahat dapat dilihat pada tabel

    5.4. berikut:

    Tabel 5.4. Persentase Anggaran Pembangunan Kesehatan Kabupaten

    Lahat Terhadap APBD Tahun 2003 s/d Tahun 2007

    NO TAHUN JUMLAH BIAYA % Terhadap APBD

    1 2003 2 451 500 000 - 4 17

    5.3.2 Alokasi Anggaran Kesehatan Per-Kapita

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    84/163

    gg p

    Total anggaran kesehatan kabupaten Lahat tahun 2007 yang

    bersumber dari anggaran APBD (Dinas Kesehatan + RSD Lahat),

    APBN dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp.

    30.757.260.067,- (tiga puluh milyar tujuh ratus lima puluh tujuh juta dua

    ratus enam puluh ribu enam puluh tujuh rupiah). Dari total anggaran

    kesehatan tersebut sebagian besar (76,52%) bersumber dari APBD

    Kabupaten Lahat sedangkan untuk APBN sebesar 13,67% dan

    Pinjaman/Hibah Luar Negeri sebesar 9,81%. Adapun anggaran

    kesehatan per kapita pada tahun 2007 sebesar Rp. 90.481,- Data

    selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 5.1 dan tabel 5.5. dibawah ini.

    Grafik 5.1. Persentase Total Anggaran Dinas Kesehatan KabupatenLahat Tahun 2007

    13.67

    9.81

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    85/163

    Tabel 5.5. Anggaran Kesehatan Kabupaten Lahat Tahun 2007

    ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

    Rupiah %

    1 2 3

    ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

    1 APBD KAB/KOTA 30,757,260,067 76.52

    2 APBD PROVINSI - -

    3 APBN : 5,493,170,750 13.67

    - ASKESKIN 3,159,995,000 7.86

    - Lain-lain (sebutkan) - -

    DEKONSENTRASI -

    - Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2,333,175,750 5.81

    dan Perbaikan Gizi Masyarakat

    4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 3,942,039,000 9.81

    - Proyek DHS-2 (ADB) 1,500,000,000 3.73

    - WSLIC-2 2,442,039,000 6.08

    5 SUMBER PEMERINTAH LAIN -

    40,192,469,817 100

    299,029,310,344

    10.29

    NO SUMBER BIAYA

    TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

    TOTAL APBD KAB/KOTA

    % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

    4

    BAB VI

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    86/163

    KESIMPULAN

    6.1. Kesimpulan

    1. Keadaan umum dan lingkungan di Kabupaten Lahat masih kurang

    mendukung tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal,

    mengingat wilayah kabupaten lahat yang berbukit sehingga banyak

    desa dan talang yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan.

    2. Masih kurangnya data yang tersedia, baik data dasar maupun data

    yang menyangkut program yang ada di Dinas Kesehatan maupun dari

    instansi instansi terkait di Kabupaten Lahat. Hal inilah yang

    menyebabkan tabel tabel yang disebarkan belum terisi karena

    ketersediaan data di lapangan.

    3. Berikut rangkuman beberapa pencapaian program kesehatan

    Kabupaten Lahat tahun 2007 :

    a. Angka Kematian

    - Terjadi penurunan jumlah kematian bayi yang dilaporkan keDinas Kesehatan Kabupaten Lahat dari 16 bayi meninggal pada

    b. Angka Kesakitan

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    87/163

    - Jumlah penderita TB Paru (klinis) sebanyak 397 kasus dari

    angka tersebut 242 penderita dinyatakan sembuh.

    - Penyakit ISPA, malaria dan diare masih merupakan penyakit

    endemis di Kabupaten Lahat. Hal ini berkaitan dengan kondisi

    lingkungan, pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang hidup

    sehat.

    - Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 8kausu, ditangani 8 kasus dengan 0 kematian.

    - Penyakit HIV / AIDS pernah ditemukan di Kabupaten Lahat pada

    tahun 2001 sebanyak 1 orang melalui sero survey. Penyakit ini

    harus selalu dipantau dan diwaspadai mengingat Kabupaten

    Lahat adalah daerah perlintasan (Trans Sumatera).

    - Jumlah penderita Kusta sebanyak 7 kasus, terjadi peningkatan

    dari tahun 2006 sebanyak 6 kasus.

    - Jumlah penderita filaria (Penyakit Kaki Gjah) pada tahun 2007

    sebanyak 28 kasus.

    - Untuk penyakit PD3I ditemukan 1 kasus Tetanus Neonatorum,

    23 kasus Campak dan 6 kasus Poliomelitis.

    - Persentase desa / kelurahan yang mencapai Universal Child

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    88/163

    Immunization (UCI) di kabupaten Lahat pada tahun 2007

    sebesar 75,27%. Masih dibawah target SPM sebesar 98% pada

    tahun 2007.

    - Jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 sebanyak 686 bumil

    atau sekitar 8%, sedangkan ibu hamil yang mendapat tablet Fe3

    sebanyak 574 bumil atau sekitar 6%. Angka ini sangat jauh dari

    target SPM 2007 dimana cakupan ibu hamil yang mendapat Fe1

    sebesar 95% dan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe3

    sebesar 90%.

    - Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di kabupaten Lahat

    pada tahun 2007 sebanyak 6.062 bayi atau sekitar 79,49% dari

    7.626 bayi yang ada.e. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

    - Terjadi peningkatan jumlah kunjungan ke Puskesmas dan rumah

    sakit di kabupaten Lahat dari 74.189 kunjungan pada tahun 2006

    menjadi 113.661 kunjungan pada tahun 2007, terdiri dari

    104.507 kunjungan rawat jalan dan 9.154 kunjungan rawat inap.

    - Dari 2 rumah sakit yang ada semuanya telah memiliki labkes

    - Jumlah Posyandu seluruhnya 421 posyandu, dibagi menjadi 4

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    89/163

    strata yakni; posyandu pratama 59 (14,01%), posyandu madya

    209 (49,64%), posyandu purnama 151 (35,87%) dan posyandu

    mandiri 2 (0,48%). Jumlah posyandu purnama dan mandiri

    sebesar 36,34%, melebihi target nasional sebesar 25%.

    g. Keadaan Lingkungan

    - Terjadi peningkatan jumlah rumah sehat di kabupaten Lahat dari

    84,12% pada tahun 2006 menjadi 84,84% pada tahun 2007.

    - Terjadi peningkatan cakupan keluarga yang memanfaatkan

    sarana air bersih dari 70,61% pada tahun 2006 menjadi 82,03%

    pada tahun 2007.

    h. Tenaga Kesehatan

    - Total tenaga kesehatan yang tersebar di Rumah Sakit DaerahLahat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat sebanyak 575

    orang.

    - Berdasarkan rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk,

    terjadi kekurangan tenaga medis yaitu dokter spesialis, dokter

    umum, dokter gigi, dokter keluarga dan tenaga apoteker.

    i. Pembiayaan Kesehatan

    2. Usaha-usaha untuk menurunkan angka kematian ibu, angka kematian

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    90/163

    bayi dan angka kematian balita harus terus ditingkatkan karena

    indikator sensitif untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalahangka kematian bayi, angka kematian ibu dan angka kematian balita.

    3. Program pemberantasan penyakit menular perlu ditingkatkan terutama

    penyakit-penyakit endemis seperti ISPA, Diare, Malaria dan DBD.

    4. Diperlukan program alternatif guna meningkatkan cakupan penggunaan

    sarana kesehatan lingkungan sehingga masyarakat dapat mengerti,

    memahami dan memanfaatkan sarana yang ada sehingga penyakit

    menular akibat lingkungan buruk dapat diturunkan.

    5. Usaha-usaha untuk menurunkan angka gizi buruk seperti pemberian

    makanan tambahan serta peningkatan pengetahuan, prilaku dan gaya

    hidup sehat harus digalakkan.

    6. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat serta kerjasama lintas

    sektor seperti Dinas Pendidikan, RSD, BKKBN, Pendidikan Agama,

    Kepolisian, Statistik, Pemberdayaan Perempuan dan PKK serta

    dukungan biaya yang memadai dari pemerintah dan swasta.

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    91/163

    LAHAT

    2007

    RESUME PROFIL KESEHATAN

    KABUPATEN/KOTA

    TAHUN

  • 7/22/2019 Kab Lahat 2007

    92/163

    NO INDIKATOR No. Lampiran

    A. GAMBARAN UMUM

    1 Luas Wilayah 4,362 Km2

    Tabel 1

    2 Jumlah Desa/Kelurahan 376 Desa/Kel Tabel 1

    3 Jumlah Penduduk 339928 Jiwa Tabel 1

    4 Kepadatan Penduduk /Km2

    77.93 Jiwa/Km2

    Tabel 1

    5 Jumlah Penduduk Laki-laki 178,096 Jiwa Tabel 2

    6 Jumlah Penduduk Perempuan 161,832 Jiwa Tabel 2

    7 Rasio Beban Tanggungan 56.27 Tabel 28 Rasio Jenis Kelamin 110.05 Tabel 2

    9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf #DIV/0! % Tabel 5

    10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) #DIV/0! % Tabel 5

    11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) #DIV/0! % Tabel 5

    B. DERAJAT KESEHATAN

    B.1 Angka Ke