k3 tambang granit

20
I. Profil Tambang Granit PT.Wira Penta Kencana PT.Wira Penta Kencana (PT. WPK) merupakan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang penambangan batu granit .PT. WPK berdiri sesuai dengan akte yang disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tahun 1989 dan merupakan bagian dari Bina Surya Group (BSG) Coorporation yang berkantor pusat di Jakarta. Gambar I.1 PT. Wira Penta Kencana Lokasi kegiatan penambangan terletak di bagian Timur Pulau Karimun Besar, dimana secara administratif termasuk dalam wilayah Dusun Teluk Lekup, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau. Dan secara geografis berada dalam rentang

Upload: muhammad-ari

Post on 14-Sep-2015

85 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

I. Profil Tambang Granit PT.Wira Penta KencanaPT.Wira Penta Kencana (PT. WPK) merupakan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang penambangan batu granit .PT. WPK berdiri sesuai dengan akte yang disahkan oleh Menteri Kehakiman pada tahun 1989 dan merupakan bagian dari Bina Surya Group (BSG) Coorporation yang berkantor pusat di Jakarta.

Gambar I.1 PT. Wira Penta Kencana

Lokasi kegiatan penambangan terletak di bagian Timur Pulau Karimun Besar, dimana secara administratif termasuk dalam wilayah Dusun Teluk Lekup, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau. Dan secara geografis berada dalam rentang koordinat 1339-1 412 Lintang Utara dan 1032253-1032322 Bujur Timur.Pulau Karimun berbatasan langsung dengan Negara Singapore dan Malaysia. Pulau Karimun dapat ditempuh selama 1jam dengan menggunakan kapal Ferry dari pulau Batam, sedangkan dari kota Tanjung Balai Karimun menuju lokasi tambang adalah 16 km dan dapat ditempuh selama 20 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

II. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan KerjaPenanganan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah tanggung jawab seluruh individual yang terlibat di dalam perusahaan, namun secara struktural perlu dibentuk Bagian K3 dan Lingkungan, dimana Kepala Bagiannya diposisikan sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang langsung bertanggung jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang. Bagian tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator dan bersifat administratif, dengan tugas : a) Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan menganalisanyab) Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat Standart Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.c) Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh pekerja.d) Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.e) Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah: Kepala Teknik Tambang (KTT). Pengawas operasional. Pengawas teknik. Petugas K3 (safety officer). Komite K3 (safety committee).Pada pelaksanaan operasionalnya nanti, Perusahaan akan menempatkan orang-orang yang menguasai operasional penambangan dengan tujuan agar implementasi aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat berjalan dengan baik. Selain organisasi yang bersifat struktural terdapat organisasi yang bersifat fungsional atau sering disebut Safety Committee yaitu tempat berkumpul dari beberapa department didalam struktur organisasi. Komite ini secara berkala melakukan inspeksi dan evaluasi. Elemen program K3 adalah sebagai berikut :a. Kepemimpinan & Administrasib. Inspeksi dan Perawatanc. Prosedur dan Analisa Pekerjaand. Investigasi Kecelakaan/Insidene. Observasi pekerjaanf. Persiapan tanggap daruratg. Permit kerjah. Analisa kecelakaani. Pelatihanj. Alat Pelindung Dirik. Kesehatan Kerjal. Evaluasi sistemm. Rekayasa dan Manajemen Perubahann. Komunikasi pribadio. Komunikasi grupp. Promosi dan publikasiq. Seleksi dan penempatanr. Manajemen Material dan Serviss. Keselamatan di luar kerja.

III. Peralatan Kesehatan dan Keselamatan KerjaUntuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat berlangsung dengan baik perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang mendukung kegiatan dapat berjalan dengan aman. Alat perlindungan diri (APD) standar seperti topi proyek, sepatu pelindung, pelindung mata, masker dan pelindung telinga. Selain pakaian pelindung tersebut, pemasangan papan-papan peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau peraturan pengunaan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan ketentuan-ketentuan yang membuat lokasi kegiatan aman dan di dukung oleh personil yang menangani setiap kegiatan menguasai operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat berlangsung baik.Lokasi tambang juga harus dilengkapi fasilitas pemadam kebakaran dan unit kesehatan termasuk gawat darurat yang dilengkapi paramedik on-site dan alat-alat medis serta obat-obatan. Akan lebih baik lagi jika unit kesehatan ini juga dilengkapi dengan mobil ambulance.

IV. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila tidak ada program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka keberhasilan atau penampilan dari pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih mudah dievaluasi dan diatur untuk perbaikan dan peningkatan dalam program atau waktu selanjutnya.Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang baik adalah :1. Membuat peraturan perusahaanBerdasarkan KepMen No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang harus menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat peraturan perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart Operation Procedure) yang khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan pemerintah tentang masalah ini.Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu organisasi dengan program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa dukungan dari manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis bahwa manajemen mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan dukungan tersebut harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang cukup.Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan yang bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi penambangan, jalan angkut Batubara dan stock pile. Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-masing kegiatan, karena masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang berbeda, sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.2. Program pendidikan dan latihan dasar Kesehatan dan Keselamatan KerjaProgram pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat memahami bagaimana dan pentingnya untuk melakukan pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah untuk pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan penyegaran untuk pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan ini adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut terjadi. Program pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang berlangsung.3. Perawatan peralatan kerja.Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala terhadap semua peralatan yang dipergunakan. Peralatan pelindung diri, sebaiknya diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, untuk menjamin keefektifan alat ketika dipergunakan.4. Kesehatan kerjaSelain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan, pemeriksaan kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja maupun secara berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat penurunannya tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja harus termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :1. Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di organisasi.2. Detail program pelatihan dan induksi.3. Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan4. Penilaian resiko.5. Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.6. Program pencanangan keselamatan kerja.7. Pengurus keselamatan kerja dan rapat.8. Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.9. Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.10. Analisa statistika keselamatan kerja.11. Program audit & inspeksi keselamatan kerja.12. Pencanangan dan pengawasan kesehatan.13. Persyaratan keselamatan kerja.14. Kebijakan peralatan keselamatan.15. Analisa pekerjaan keselamatan kerja.16. Perizinan.5. PengawasanPengawasan dilakukan secara aktif dan berjenjang mulai dari pekerja di lapangan sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan terjaga terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi pengawas dan pekerja disuatu bagian tertentu menjadi terbiasa dan tidak menyadari akan adanya suatu potensi bahaya. Pengawasan silang diharapkan akan dapat menemukan hal-hal seperti ini dan harus segera dikoreksi. 6. Evaluasi program.Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian Inspektur Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang penyebabnya diduga berkaitan dengan lemahnya program K3 perusahaan tersebut. Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri dari beberapa inspektur tambang akan mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan program K3 dari perusahaan yang bersangkutan.Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan KerjaNoLokasiPeralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1Tambanga. Helm pengaman / Safety helmetb. Sepatu pengaman / Safety shoesc. Kacamata / Sunglassesd. Sarung tangan kuli t/ leather glovese. Masker + ear plugf. Reflector vestg. Pemadam apih. Bendera tanda kendaraani. Kotak P3K di setiap kendaraan tambangj. Rambu lalu lintas

2Bengkela. Helm pengaman / Safety helmetb. Sepatu pengaman / Safety shoesc. Kacamata / Sunglassesd. Sarung tangan kulit / leather glovese. Masker + ear plugf. Penampung minyak pelumas bekasg.Penampung besi-besi / suku cadang bekash.Pemadam apii. Kotak P3Kj. Pembersih tumpahan minyak

3Gudang suku cadanga. Helm pengaman / Safety helmetb. Sepatu pengaman / Safety shoesc. Sarung tangan kulit / leather glovesd. Pemadam apie. Kotak P3K

4Instalasi Pengolahana. Helm pengaman / Safety helmetb.Sepatu pengaman / Safety shoesc.Sarung tangan kulit / leather glovesd. Masker + ear pluge. Jas laboratoriumf. Pemadam apig. Kotak P3K

5Jalur Belt Conveyora. Penutup belt conveyorb. Rambu-rambu keamananc. Pagar pengamand. Lampu penerangane.Kabel pemutus aliran listrik darurat

6Jalan angkut dari tambang ke stockpileinstalasi pengolahana. Helm pengaman / Safety helmetb. Sepatu pengaman / Safety shoesc. Kacamata / Sunglassesd. Sarung tangan kulit / leather glovese. Masker + ear plugf. Bendera tanda kendaraang. Rambu lalu lintas

7 Pelabuhana. Helm pengaman / Safety helmetb. Sepatu pengaman / Safety shoesc. Kacamata / Sunglassesd. Sarung tangan kulit / leather glovese. Masker + ear plugf. Pemadam apig. Bendera tanda kendaraanh. Kotak P3K di setiap kendaraan tambangi. Rambu lalu lintas

Tabel 8. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 PertambanganNoKegiatanUraian

1Patroli Keamanana. peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi kekurangan dan kondisi tidak amanb. penertiban sesuai peraturan K-3c. melaporkan secara lisan / tertulis kepada supervisor bagi pelanggar peraturand. mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang

2Inspeksi Keamanana. cek kondisi pemadam api, mela-kukan inventarisasi dan pengisian kembali jika perlub. cek kondisi fasilitas transportasic. cek kondisi fasilitas bengkeld. cek kondisi dan penataan gudange. cek kondisi dan penataan camp utama dan lokasi kerja

3Diskusi Masalah Keselamatana. masalah keselamatan pada setiap jam diskusi pagi, membantu dan memonitor realisasi diskusi pagi

4Kampanye Keselamatana. secara pendekatan pribadi, pembe-lajaran, mengedarkan slogan, leaflet, dsbb. evaluasi

5Pelindung Keamanana. inventarisasi Alat Pelindung Diri (APD)b. cek kelengkapan pengaman alat-alatc. cek kelengkapan rambu-rambud. melengkapi kekurangan

6Pemilihan Operatora. cek jenis peralatan

7Laporan Keamanana. laporan kecelakaan tambangb. laporan bulananc. laporan tahunand. laporan pelatihan

Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan keselamatan kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3), perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:1. Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic untuk 24 jam selama masa produksi.2. Pemeriksaan kesehatan pre-employment dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria seleksi.3. Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian tambang dan workshop antara lain seperti : safety helmet, safety shoes, masker, hand gloves (hand picker dan crew cabin), safety glasses (crew cabin).4. Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu lintas, lampu-lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan dan larangan.5. Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base camp disediakan ditempat yang mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan pengunaaan sarana yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan P3K disetiap unit bagian.6. Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut: memberikan petunjuk pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada mesin bergerak; memasang perlindungan pada bagian perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda peringatan dan larangan.7. Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus K3; pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang berkaitan dengan K3.8. Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:a. Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).b. Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan karyawan, kontraktor sub kontraktor.c. Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.d. Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta menginventarisasi segala hal yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.e. Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan imbauan.9. Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang10. Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.11. Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:a. Laporan kecelakan tambang.b. Laporan jumlah rata-rata karyawan.c. Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.d. Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.e. Safety performance.f. Laporan Produksi.g. Laporan Eksploitasi.12. Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.13. Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari operasional, survey kesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.14. Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama triwulan pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di tambang.

V. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Perusahaan Tambang GranitBerikut ini contoh prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari perusahaan tambang granit PT. Wira Penta Kencana :1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Wira Penta Kencanaa. Senantiasa menumbuhkembangkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perusahaan dengan melihat potensi-potensi yang dianggap mengandung resiko atau bahaya.b. Menerapkan kebijakan dan strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di semua departemen yang ada di lingkungan c. Perusahaan menyediakan alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sesuai dengan jenis kegiatan operasional dan kondisi perusahaan.d. Membina kesadaran dan rasa peduli terhadap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi seluruh karyawan.Dengan harapan karyawan akan turut serta :a. Mematuhi dan Menjalankan Sistem Operasional Prosedur (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah disepakati bersama antara perusahaan dan karyawan.b. Menjaga keselamatan dirinya serta orang lain dan tanggap terhadap suatu kondisi yang dianggap berisiko menimbulkan suatu bahaya (kondisi yang tidak aman).c. Wajib menggunakan serta merawat Alat-alat Pelindung Diri (APD), yang telah disediakan oleh perusahaan.d. Merasa Peduli serta aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keamanan di lingkungan kerja.2.Program Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Pelaksanaan program K3 dilakukan secara seksama dengan melibatkan semua komponen yang ada dalam Safety Komite dan Management. Bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktifitas kerja dengan menjalankan SOP yang ada. Pelaksanaan program K3 dilakukan secara rutin dengan kegiatan Safety Talk, Pertemuan Safety Komite, Penyegaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Training-traning Pengoperasian Alat-alat berat, Pemberian Alat Proteksi Diri (APD) kepada seluruh karyawan, Pemasangan Rambu-rambu atau Slogan-slogan K3, Pelaksanaan Medical Check Up serta penyediaan kantin yang bersih dan sehat.