jurusan manajemen pendidikan fakultas ilmu …

117
PENGELOLAAN KURIKULUM RUMPUN PAI DI MTS AL-HIKMAH TAPOS 2 BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: MUH. ALFI ALFATH NIM 1113018200052 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

PENGELOLAAN KURIKULUM RUMPUN PAI

DI MTS AL-HIKMAH TAPOS 2 BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUH. ALFI ALFATH

NIM 1113018200052

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 3: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 4: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 5: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 6: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 7: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

i

ABSTRAK

Muh. Alfi Alfath, NIM: 1113018200052. Pengelolaan Kurikulum Rumpun

PAI di MTs al-Hikmah.Skripsi program Strata satu (S-1), Jurusan Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta 2018

Penelitian ini bertujuan untuuk mendeskripsikan tentang kegiatan dalam

pengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs al-Hikmah Bogor. Penelitian ini

termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, dan keadaan yang terjadi sat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Teknik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengeolaan kurikulum Rumpun PAI

kegiatan perencanaan, pelaksanan, penilaian atau evaluasi di jalankan dengan

baik. Meskipun demikian terdapat beberapa kekurangan seperti pada aspek

perencanaan, visi dan misi yang di usung lembaga sejak tahun 2000 dan sampai

sekarang tidak mengalami perubahan sehinngga tidak relevan dengan kurikulum

2013. ada sejak tahun 2000 dan belum ada perubahan sampai saat ini, sehingga

pada misi no 2 nampak tidak tepat untuk dipakai pada sekarang ini. Sosialisasi

Kurikulum 2013 yang di terima guru mata pelajaran belum maksimal karena

hanya satu kali saja. Pelaksaan kurikulum yang dilakukan kurang sesuai karena

masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan Prota dan Promes, di salabus

mengacu kepada K13 dan di RPP mengacu kepada KTSP. Evaluasi pembelajaran

berupa penilaia proses dan penilaian hasil namun, guru di lembaga ini belum

optimal menggunkan penilaian proses.

Berdasarkan temuan-temuan terebut disarankan kepala madrasah untuk

menyusun program supervisi akademik dan melaksanakannya, menyelenggarakan

atau memfasilitasi pelatihan atau workshop. Guru lebih tertib dalam administrasi

sekolah, melakukan koordinasi yang lenih baik sesama guru PAI.

Kata kunci: Pengelolaan Kurikulum, Kurikulum Rumpun PAI MTs.

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

ii

ABSTRACT

Muh. Alfi Alfath, NIM: 1113018200052. Curriculum Management of PAI

Clusters in MTs al-Hikmah.Skripsi program Strata one (S-1), Department of

Management Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2018.

This study aims to describe the activities in the management of PAI

curriculum in MTs al-Hikmah Bogor. This research is included into qualitative

descriptive research is research that aims to reveal events or facts, and the

circumstances that occur sat the research took place by presenting what really

happened. Data collection techniques through observation, interview and

document study.

The result of the research shows that the management of curriculum of

clams PAI planning, implementing, assessing or evaluating activities is done well.

Nevertheless there are some disadvantages such as: In curriculum planning,

Vision and mission carried by the institution exist since year 2000 and there has

been no change until now, so that on mission no 2 seems not right to be used at

this time. The socialization of Curriculum 2013 which received by subject

teachers has not been maximized because only one time. The implementation of

the curriculum is less appropriate because there are still some errors in Prota and

Promes writing, in syllabus referring to K13 and in RPP referring to KTSP.

Evaluation of learning in the form of process assessment and outcome assessment

however, teachers in this institution have not been optimal using process

assessment.

Based on the findings it is suggested that the head of the madrasah to

develop an academic supervision program and implement it, organize or facilitate

training or workshops. Teachers are more disciplined in the school administration,

making good coordination among fellow PAI teachers.

Keywords: Curriculum Management, PAI Curriculum MTs.

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas segala limpahan Rahmat, Anugrah dan KaruniaNya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai syarat dalam mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Melalui segenap usaha, doa, serta penantian yang tidak sebentar, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tentu dengan bantuan, arahan, bimbingan,

serta motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya, kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

3. Drs. Muarif SAM, M.Pd. Dosen Pembimbing penulisan skripsi, yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing membantu,

mengarahkan, dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini;

4. Dra.Nurdelima Waruwu M.Pd Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis

selama menjalani perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini;

5. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang

baik kepada penulis selama menjalani perkuliahan;

6. Kepala Madrasah Tsanawiyah al-Hikmah Hj. Dede Rosadah M.Pd, yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ;

7. Ansor S.Pt, selaku Wakil Bidang Kurikulum serta Guru-guru dan Staff Tata

Usaha yang telah membantu penulis untuk dapat melakukan penelitian,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi;

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

iv

8. Ayahanda tercinta H. Supardi S.Pd.I dan Ibunda tercinta Rita Rahmawati atas

segala doa, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral

maupun materill sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

9. Kakak tercinta Richa Rachma fadillah S.Pd, Hilman Budiman S.Sos,

Rifa’atul fauziah, Ade juliana, yang telah memberikan kasih sayang, doa,

motivasi serta dukungan baik moral maupun materil kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini;

10. Keponakan tercinta, Kaka Zahran, Dede Ziyan,dan Dede Malik yang telah

memberikan hiburan ketika penulis mulai jenuh dalam penulisan skripsi ini;

11. Rd. Novia Choerunnisa, wanita spesial bagi penulis yang selalu memberikan

motivasi, membantu, mendukung dan memberikan semangat kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini;

12. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2013 khususnya kelas B

dan terkhusus sahabat tercinta (Fahmi, Rifki, Fatur, Yuris, Jauhari, Aep,

Reza,Wafi, Zaki, Fikri, Rafli, dan Raden) yang selalu membantu, memberi

semangat dan membuat hari-hari perkuliahan menjadi penuh kenangan;

13. Sahabat tercinta Reiza, Wafi, Apud, dan Irfan dan Teman-teman KKN ROSE

khususnya Randu, Amir, Jafar, Hudzaefi yang selalu memberikan support

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi;

14. Semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam

penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini, bisa bermanfaat untuk menambah

wawasan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca

sekalian

Bogor, 2 Juli 2018

Muh. Alfi Alfath

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...........................................................................................................i

ABSTRACT .........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................v

DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1

B. Identifikasi Masalah. ...............................................................................7

C. Pembatasan Masalah ...............................................................................8

D. Rumusan Masalah ...................................................................................8

E. Tujuan Penelitian.....................................................................................8

F. Manfaat penelitian ...................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs ..........................................9

1. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam ..............................9

2. Kelompok dan Karakteristik Mata pelajaran PAI di MTs ................10

3. Tujuan Mata Pelajaran PAI di MTs ...................................................12

a. Tujuan ..........................................................................................12

1). Alqur’an Hadis .......................................................................12

2) Akidah Ahlak .........................................................................12

3) Fikih .......................................................................................13

4) Sejarah Kebudayaan Islam ....................................................13

B. Pengelolaan Kurikulum ..........................................................................14

1. Perencanaan Kurikulum ......................................................................15

a. Pengertiaan dan fungsi perencanaan kurikulum ............................15

b. Fungsi dan perencanaan Kurikulum ...............................................21

2. Pelaksanaan Kurikulum ......................................................................21

3. Evaluasi Pembelajaran ........................................................................22

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

vi

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................28

D. Kerangka Berfikir ...................................................................................29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................31

B. Fokus Penelitian ......................................................................................31

C. Metode Pnelitian .....................................................................................31

D. Sumber Data ...........................................................................................32

E. Teknik Instrumen Pengumpulan Data .....................................................33

F. Kisi-kisi Instument ..................................................................................34

G. Teknik Analisis Data ..............................................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data.........................................................................................37

1. Sejarah MTs Al- Hikmah ....................................................................37

2. Sarana dan prasarana sekolah .............................................................38

3. Data Guru PAI ....................................................................................39

4. Data Peserta Didik ...............................................................................40

B. Pengelolaan Kurikulum MTs Al-Hikmah ...............................................40

1. Perencanaan........................................................................................41

2. Pelaksanan Kurikulum .......................................................................45

3. Evaluasi Pembelajaran .......................................................................50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................54

B. Saran........................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................57

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Keadaan Guru MTs Tenjolaya

Tabel 3.1 Tabel Waktu Penyusunan Skripsi

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

Tabel 3.4 Daftar ceklis dokumen

Tabel 4.1 Data Guru PAI

Tabel 4.2 Data Siswa

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 → Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Lampiran 2 → Hasil Wawancara Guru kurikulum

Lampiran 3 → Hasil Hasil Wawancara Guru

Lampiran 4 → Hasil Studi Dokumen

Lampiran 5 →Soal UKK

Lampiran 6 → Kalender Pendidikan

Lampiran 7 → Program Tahunan

Lampiran 8 → Program Semester

Lampiran 9 → Silabus

Lampiran 10→ RPP

Lampiran 11→ Dokumentasi Penelitian

Lampiran 12→ Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 13→ Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 14→ Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 15→ Lembar Uji referensi

Lampiran 16→ Biodata Penulis

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam

ke Indonesia. Pada tahap awal pendidikan islam itu ditandai dengan masyarakat

sekitar lewat kontak kontak informal. Selanjutnya sesuai dengan arus dinamika

berkembangan Islam terbentuklah masyarakat muslim.dengan terbentuknya

masyarakat muslim maka mulailah rumah ibadah (masjid) dijadikan tempat

berlangsungnya proses pendidikan Islam .

Dalam perkembangan berikutnya terciptalah lembaga pendidikan Islam

di luar masjid seperti di pulau jawa disebut dengan pesantren, di Aceh dinamakan

rangkang dan dayah, dan di Sumatera Barat disebut dengan surau. Di lembaga -

lembaga ini diajarkan ilmu ilmu agama lewat kitab-kitab klasik.

Selajutnya, di awal abad ke 20 berdirilah pendidikan yang bernama

madrasah. berdirinya madrasah di Indonesia tak terlepas dari pengaruh ide-ide

atau gagasan pembaruan pemikiran islam yang timbul di Indonesia pada awal

abad ke 20. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang muncul setelah pesantren

dan sekolah maka kelihatannya madrasah mengadopsi sistem pesantren dan

sekolah sekaligus. Madrasah pada zaman kolonial Belanda telah berkembang di

Indonesia tetapi belum terkoordinir dalam satu kesatuan diantara seluruh

madrasah tersebut. Masing - masing madrasah muncul dengan caranya sendiri-

sendiri.1Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai

andil yang sangat besar untuk mencerdaskan anak bangsa. Karena madrasah

didirikan untuk membina peserta didik yang mempunyai latar belakang

1 Haidar Putra Daulay, Historisitas dan Eksistensi Pesantren,Sekolah dan Madrasah

(Yogyakarta: tiara wacana 2001), hlm,ix.

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

2

Pendidikan agama Islam yang jenjang sekolahnya dari madrasah ibtidaiyah

sampai madrasah aliyah jika mampu bisa di lanjutkan ke perguruan tinggi Islam.

Masyarakat sekarang sadar bahwa madrasah merupakan kebutuhan

pokok dalam mendapatkan ilmu pengetahuan berciri khas islam dan mendapat

kecakapan tentang ilmu agama dengan harapan dapat bermanfaat untuk kehidupan

sehari-hari demi meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Sesuai dengan

peraturan pemerintah (PP) No. 28 tahun 1990 adalah satuan pendidikan dasar

yang mempunyai tugas yang sama dengan SD dan SMP, yaitu memberikan bekal

kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai

pribadi,anggota masyarakat, warga negara dan anggota manusia serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.2

Madrasah yang mempunyai ciri khas agama islam khusus dapat memberikan

materi tambahan seperti mata pelajaran praktik ibadah, tajwid, BTA dan Mata

pelajaran lain yang dapat mendukung dan memperdalam ilmu pendidikan agama

Islam. Maka dari itu peran madrasah sebagai lembaga pendidikan sangatlah

penting bagi masyarakat indonesia , untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

madrasah terutama di bidang mata pelajaran berbasis PAI perlu di lakukan upaya

agar pembelajaran PAI di madrasah berdaya guna antara lain : guru sebagai ujung

tombak pendidikan dituntut untuk memiliki kompetensi seperti yang diharapkan

oleh UU dan peraturan pemerintah. Guru juga harus aktif mengaktualisasi diri

yaitu mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri. Contoh guru mata pelajaran fiqih harus lulusan

Sarjana Pendidikan Islam dengan begitu guru mengajar sesuai dengan bidangnya

,dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena guru

sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak peningkatan proses

pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu

pendidikan. Selanjutnya, Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan

pengalaman belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan

2 Undang-undang Republik Indonesia No: 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan dasar

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

3

produktifitas belajar bagi siswa. Dengan demikian, pengelolaan kurikulum adalah

upaya mengoktimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa secara produktif.

Sarana dan prasarana adalah suatu komponen yang sangat penting guna

meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran,selain keterampilan guru mengajar

sarana pembelajaran angat penting dalam membantu guru,selain lengkap dan

memadai sarana yang di miliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik,seperti di madrasah misalnya

selain harus adanya sarara yang wajib seperti perpustakaan,sarana olahraga, lab

komputer, lab bahasa, dan lain-lain .harus ada pula sarana yang mendukung dalam

kegiatan KBM di madrasah seperti sarana tempat ibadah ,alat peraga praktek

ibadah dengan demikian proses pembelajaran yang ada di madrasah akan berjalan

dengan maksimal.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kemajuan bidang teknologi

dan informasi membawa banyak manfaat terutama bidang penting seperti

pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi para pengajar bisa

mengupdate beberapa informasi seperti kurikulum dan bahan ajar yang sangat

penting untuk mencari hal yang baru demi kemajuan dunia pendidikan seperti :

update inpormasi mengenai kurikulum dan bahan ajar baru,membantu proses

belajar mengajar, memicu kreativitas para guru, menciptakan kegiatan belajar

yang menyenangkan.

Upaya agar madrasah berdaya guna selanjutnya adalah dukungan

masyarakat atau wali murid sangat berperan penting dalam kemajuan suatu

lembaga pendidikan.banyak hal yang bisa disumbangkan dari masyarakat untuk

lembaga pendidikan misalnya dalam bentuk pemikiran, tenaga, bahkan

materi.lembaga pendidikan yang maju biasanya mempunyai hubungan yang erat

dengan masyarakat misalnya di madrasah mengadakan perayaan peringatan hari

besar islam (PHBI) masyarakat turut andil dalam acara tersebut dari segi

partisipasi masyarakat dalam acara tersebut. Dan yang terakhir adalah dukungan

Pemerintah memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan

anak-anak indonesia, utamanya dari ketersediaan sarana dan prasarana minimal

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

4

berupa gedung sekolah yang layak sampai fasilitas pendukung pendidikan lainya.

Dengan demikian,peran pemerintah sangatlah sentral untuk kemajuan suatu

lembaga pendidikan.

Kedudukan madrasah sama saja dengan sekolah yang jenjangnya

sederajat, hanya saja kurikulum PAI di madrasah dalam setiap aspeknya di

jabarkan menjadi satu sub mata pelajaran yang memiliki jam pelajaran tersendiri,

sementara di sekolah umum ada dalam kesatuan mata pelajaran pendidikan agama

islam (PAI). Struktur kurikulum agama islam pada madrasah terdiri dari mata

pelajaran alquran hadis, akidah akhlak, fiqih,dan sejarah kebudayaan Islam. Hal

tersebut bila dilihat dari kajian disiplin ilmu kurikulum, mata pelajaran yang

sajikan secara terpisah, rinci berdasarkan disiplin ilmu yang berdiri sendiri, di

golongkan pada model kurikulum subjek akademik,yaitu suatu model kurikulum

yang berorentasi pada penguasaan disiplin ilmu sebagai hasil belajarnya.

Gambaran tersebut menunjukan bahwa kurikulum pendidikan agama islam di

madrasah memiliki karakteristik yang berbeda,walau dengan status sama dengan

sekolah sederajat (sekolah umum).

Pengelolaan desain dan implementasi kurikulum PAI di madrasah perlu

didekati secara keagamaan dan juga secara keilmuan. Madrasah berbeda dengan

sekolah umum, di madrasah biasanya ketika murid bertemu dengan guru atau

teman mengucapkan salam (assalamu’alaikum), berbeda dengan sekolah ketika

seorang murid bertemu dengan guru atau sesama biasanya kata sapa yang mereka

ucapkan bukanlah salam dalam bentuk bahasa arab melainkan bahasa sehari-hari

seperti selamat pagi, selamat siang, dan sebagainya. Di madrasah pelajaran agama

islam lebih dominan dan lebih mengutamakan pelajaran agama islam walaupun

pelajaran umumpun dipelajari, hal ini untuk menyeimbangkan antara ilmu agama

sebagai corak dan madrasah sebagai sekolah umum, sedangkan di sekolah umum

pelajaran agama islamnya dijadikan satu durasi waktu yang sangat singkat dalam

seminggu hanya 2 atau 3 jam dan lebih fokus pada pelajaran ilmu umum. Inilah

salah satu perbedaan yang nampak antara madrasah dan sekolah umum, sehingga

dalam penerapan kurikulumnya pun berbeda pula walaupun harus sesuaikan

denga standar pendidikan nasional termasuk kurikulumnya.

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

5

Dengan di keluarkannya SKB 3 menteri tahun 1975 yang bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas madrasah, dan diterapkannya

kurikulum baru tahun 1976 sebagai realisasi SKB 3 menteri tersebut; SKB 3

menteri memberikan nilai positif dengan menjadikan status madrasah sejajar

dengan sekolah-sekolah umum. Setelah dikeluarkan kebijakan berupa SKB itu

terbit madrasah mengalami kemajuan yang sangat pesat banyak masyarakat yang

semakin percaya menyekolahkan anaknya ke madrasah karena masyarakat

beranggapan bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas agama

islam dan suasana keagamaannya yang berupa kehidupan madrasah yang Islami,

adanya sarana ibadah, penggunaan metode pendekatan yang Islami dan penyajian

bahan pelajaran bagi setiap mata pelajaran yang memungkinkan,dan kualitas guru

harus beragama Islam dan berakhlak mulia,di samping memenuhi kualifikasi

sebagai tenaga pengajar guru di tuntut untuk bisa membimbing, melatih, dan

menciptakan suasana agar peserta didik lulusannya menjadi manusia muslim yang

berkualitas dalam arti mampu mengembangkan hidup, sikap hidup, dan

keterampilan hidup yang berspektif islam dalam konteks ke indonesiaan.

Kedudukan yang setara dengan sekolah pada umumnya mengharuskan

madrasah mengakomododir dua kurikulum dan dua model kurikulum. Sehingga

apa yang dibelajarkan di sekolah di belajarkan di madrasah dengan tambahan

pelajaran PAI,

Dalam kenyataannya di wilayah kabupaten Bogor khususnya

dikecamatan Tenjolaya masih ada madrasah yang gurunya lulusan SLTA,padahal

sudah jelas diperaturan pemerintah guru yang mengajar minimal berijazah S1 hal

ini membuat mutu madrasah sangat kurang baik, hal ini dapat dilihat dari data

kantor kelompok kerja Madrasah Tsanawiyah kecamatan Tenjolaya kabupaten

bogor pada tahun 2017, yaitu:

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

6

Tabel 1.1 Tabel Keadaan Guru MTs di kecamatan Tenjolaya

Nama

sekolah

Jumlah

Guru

Status Guru Latar Belakang Pendidikan Guru

PNS Non PNS SLTA D2 D3 S1 S2

Al Hikmah 19 1 18 1 1 13 4

SMI 17 3 14 2 1 11 3

Nurul

Anwar 14 14 1

12 1

Arrahman 15 2 13 3 10 2

Sirojul

kamal 22 1 20 4

18

Data tersebut masih menunjukan bahwa masih ada guru jenjang MTs yang

berlatar pendidikan SLTA (kualifikasi pendidikannya masih dibawah standar).

Permasalahan ini menjadi tambah kompleks,karena bersamaan dengan

permasalahan guru,sarana dan prasarana pendidikan jauh dari kata layak.

Madrasah Tsanawiyah Al hikmah adalah sebuah lembaga pendidikan

Islam yang terletak di desa Tapos kecamatan Tenjolaya kabupaten Bogor .MTs Al

hikmah berada ditengah-tengah perkampungan yang didalamnya terdapat banyak

pondok pesantren hal ini yang membuat daya tarik masyarakat terhadap sekolah

tersebut. Karena masyarakat didaerah tapos ini sangat religius rata-rata hampir 75

% penduduk desa tapos ini menyekolahkan anak-anak nya di madrasah,selain itu

banyak nya santri yang berasal dari luar desa tapos yang masuk pondok pesantren

sambil bersekolah tersebut, hal ini membuat jumlah siswa MTs Al hikmah

banyak, yang menjadi keunggulan di madrasah ini adalah ruang kelasnya cukup

dengan jumlah siswa jadi kegiatan belajar mengajar di laksanakan pagi ,

selanjutnya sumber daya gurunya yang sangat potensial Guru PAI di MTs ini

semuanya S1 jurusan PAI bahkan guru PAI di MTs Al hikmah ini banyak pula

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

7

yang mengajar di pesantren hal ini yamg menjadi nilai plus yang dimiliki MTs ini.

Dalam perkembangannya Madrasah ini mengalami beberapa kemajuan dari

awalnya berdirinya sampai saat ini telah mengalami 3 kali pegantian kepala

Madrasah namun pada periode yang ketiga inilah madrasah ini mengalami

kemajuan yang sangat pesat dari segi kuantitas dan kualitas.Namun dari sekian

banyak kelebihan di madrasah ini ada beberapa kekurangan antara lain tidak

adanya mushola, padahal mushola sangat penting mengingat sekolah ini berbasis

agama, di Madrasah ini pula hanya tersedia 1 lapangan olahraga saja padahal

jumlah siswa di madrasah ini sangat banyak. Namun permasalahan yang paling

menonjol ada di bidang kurikulum PAI diantaranya guru PAI di madrasah ini

tidak membuat persiapan pembelajaran seperti RPP dan silabus pembelajaran ,

kurang lengkapnya sarana yang menunjang mata pelajaran PAI, selanjutnya tidak

ada sarana berbagi antar sesama guru PAI masing-masing berjalan sendiri-sendiri

dan tidak ada kordinasi antara sesama guru PAI hal ini yang membuat penulis

tertarik dan ingin meneliti lebih lanjut yang terangkum dalam judul “

Pengengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs Al – Hikmah”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat di

identifikasi sebagai berikut :

1. Belum memadainya sarana prasarana yang menunjang untuk proses

pembelajaran

2. Belum terbiasanya guru dalam membuat perangkat pembelajaran

3. Tidak adanya koordinasi antara guru mata pelajaran PAI

4. Minimnya pengetahuan guru tentang pengelolaan Kurikulum

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

8

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi kejelasan serta terbatasnya masalah yang dibahas dalam

skripsi ini, maka penulis membatasi masalah dalam judul skripsi ini sebagai

berikut: Pengelolaan Kurikulum PAI di MTs Al hikmah

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan

perumusan masalah yakni Bagaimana Pengelolaan Kurikulum PAI di MTs Al

hikmah ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan

bagaimana pengelolaan kurikulum PAI di MTs Al hikmah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam

manfaat, di antaranya :

1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan pengetahuan tentang

pengelolaan kurikulum PAI di MTs.

2. Bagi kepala madrasah, sebagai masukan dalam membuat kebijakan

tentang pengelolaan kurikulum di madrasah yang dipimpinnya.

3. Bagi guru, Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

menyusun mengembangkan dan mengevaluasi kurikulum mata pelajaran

yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk

mengembangkan peneltian yang lebih luas.

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs

MTs sebagai lembaga pendidikan formal yang memiliki kurikulum sebagai

acuan pelaksanaan pembelajaran baik kurikulum mata pelajaran umum maupun

rumpun mata pelajaran PAI. Kurikulum mata pelajaran umum mengacu kepada

Kementerian Pendidikan, sedangkan kurikulum rumpun PAI diterbitkan oleh

Kementrian Agama.

1. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)

UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman menyelengarakan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1 Dengan

demikian ada tiga komponen yang dimuat dalam kurikulum yaitu, tujuan, isi

dan bahan ajar berupa strategi pembelajaran serta evaluasi.

Menurut Muhaimin, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah

satu bagian dari pendidikan Islam. Pendidikan keislaman atau PAI yakni

upaya pendidikan Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way

of life atau pandangan dan sikap hidup seseorang.2 Maka dengan kehadiran

mata ajar agama Islam di sekolah akan membentuk pola pikir siswa untuk

senantiasa berperilaku baik di lingkungan masyarakat.

PAI adalah rumusan tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi

pendidikan yang bersumber pada ajaran Agama Islam.3 Sama halnya dengan

kurikulum mata pelajaran lain, kurikulum PAI di sekolah menjadi acuan

dalam kegiatan pembelajaran PAI. Dalam tataran pendidikan Nasional mata

pelajaran PAI termasuk pada kelompok mata pelajaran agama dan ahlak

mulia yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

1 UU Sisdiknas no 27 tahun 2003 .

2 Muhaimin, Rekonstruksi pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo, 2009), hal. 6.

3 Abdul Majid, Pendidikan agama islam berbasis kompetensi, (Bandung : Rosda karya,

2004), hal. 74.

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

10

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berahlak mulia,

dengan cakupan materi meliputi etika, budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama.

Perlunya PAI di sekolah dimaksudkan agar peserta didik berkembang

sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki

pengetahuan Islam yang luas, dan berahlakul karimah.4 Untuk itu, dibutuhkan

kurikulum PAI yang kontekstual dan dapat melayani harapan masyarakat.

Kegiatan pembelajaran PAI dan evaluasi hasil belajar PAI harus dirancang

secara kontekstual.untuk itu guna mewujudkan harapan tersebut, kurikulum

disusun dengan berpedoman pada Standar Isi, Standar Proses dan Standar

Penilaian, serta panduan penyusunan kurikulum yang sudah disusun oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dengan mengacu pada prinsip-

prinsip pengembangan kurikulum. Kurikulum PAI yang telah dikembangkan

di sekolah selanjutnya dilaksanakan oleh guru PAI pada setiap satuan

pendidikan dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik.

2. Kelompok dan Karekteristik Mata Pelajaran PAI di MTs.

Struktur kelompok mata pelajaran PAI dalam kurikulum madrasah

meliputi; 1) Al-Qur’an-Hadis, 2) Akidah Akhlak, 3) Fikih, 4) Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) yang masing-masing mata pelajaran tersebut pada

dasarnya saling terkait dan melengkapi.

a. Al-Qur’an-Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti

keduanya merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah,

muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.

b. Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah/fikih (ibadah,

muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai

manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup. Akhlak

4 Rahmat Raharjo, Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta : Magnum

Pustaka, 2010), hal. 35.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

11

merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, yang

mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT. dan hubungan manusia

dengan manusia lainnya. Hal itu menjadi sikap hidup dan kepribadian

hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik,

ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, Kebudayaan/seni, ilmu

pengetahuan dan teknologi olahraga/ kesehatan, dan lain-lain) yang

dilandasi oleh akidah yang kokoh.

c. Fikih (syari’ah) merupakan sistem atau seperangkat aturan yang mengatur

hubungan manusia dengan Allah SWT. (oablum-Minallwh), sesama

manusia (oablum-Minan-nwsi), dan dengan makhluk lainnya (oablum -

Ma‘al-Gairi).

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan

perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah,

bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu-

pan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah.5

PAI merupakan rumpun mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-

ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam ajaran Agama Islam, karena itulah

PAI merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam. Ditinjau

dari segi isinya, PAI merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi salah satu

komponen, dan tidak dapat dipisahkan dari rumpun mata pelajaran yang

bertujuan mengembangkan moral dan kepribadian peserta didik seperti

pendidikan kewarganegaraan. PAI di Madrasah memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Al-Qur’an Hadis menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan

benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta

mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Akidah Ahlak menekankan pada kemampuan memahami keimanan dan

keyakinan Islam sehingga memiliki keyakinan yang kokoh dan mampu

mempertahankan keyakinan/keimanannya serta menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai al-Asmw’ al-ousnw. Sedangkan akhlak

5 Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 Hal 34-35

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

12

menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan dan menghiasi diri

akhlak terpuji (mahmudah) dan menjauhi serta menghindari diri dari

akhlak tercela (mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari.

c. Fikih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan

hukum dalam Islam serta kemampuan cara melaksanakan ibadah dan

muamalah yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari.

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menekankan pada kemampuan

mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani

tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial,

budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan

masa yang akan datang6.

3. Tujuan Mata Pelajaran PAI di Madrasah Tsanawiyah

Adapun tujuan keberadaan mata pelajaran PAI di Madrasah Tsanawiyah,

sebagai berikut:

a. Tujuan

1) Al-Qur’an-Hadis

Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan

kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada jenjang MI dan

MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur’an-Hadis,

pemahaman surah-surah pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-

hari.

Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah:

a. Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis.

b. Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-

Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi

kehidupan.

c. Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih

salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan

surah/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.

2) Akidah-Ahlak

Akidah-Ahlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran

PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari

oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan

6 Muhaimin, Rekonstruksi pendidikan Islam, (Jakarta :Raja Grafindo Persada :2009) hal

187-188

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

13

tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari

iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,

hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-

dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asmw’ al-

husnw dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam

realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi

dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan

mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak

terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak

al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta

didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama

dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis

multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

a) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta

pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT.;

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari

akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan

individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai

akidah Islam.

3) Fikih

Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat

memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk

diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat

menjalankan syariat Islam secara kwffah (sempurna).

Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali

peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum

Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia

dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan

sesama yang diatur dalam fikih muamalah; (2) Melaksanakan dan

mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan

ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan

menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung

jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

4) Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran

yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan

kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah

Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

14

Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah,

Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial, mata

pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat

digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan

kepribadian peserta didik.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun

oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan

peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa

depan.

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa

lampau.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari

peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi,

dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek

dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban

Islam.7

Berdasarkan 5 mata pelajaran pokok PAI di MTs maka tujuan tersebut

mengarahkan siswa pada penguasaan kompetensi masing-masing bahan ajar.

B. Pengelolaan kurikulum

Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga

pendidikan dan sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran

berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa agar tujuan

pendidikan dapat tercapai8.

7 Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 37-39

8 Sukiman, Pengembangan kurikulum Perguruan tinggi (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya,2005) h.23

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

15

Segaimana pengelolaan kurikulum pada umumnya, kurikulum pendidikan

agama Islam juga dikelola melalui 3 tahapan, yakni perencanaan,pelaksanaan, dan

evaluasi.

1. Perencanaan kurikulum

a. Pengertian dan fungsi Perencanaan Kurikulum

Perencanaan Kurikulum adalah suatu proses ketika peserta dalam

banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar, cara mencapai

tujuan tersebut melalui proses belajar mengajar, peserta penelaahan

keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Dengan adanya kurikulum,

siswa mendapatkan tujuan belajar yang jelas. Tanpa perencanaan

kurikulum, sistematika berbagai pengalaman belajar tidak akan saling

berhubungan dan tidak mengarah pada tujuan yang diharapkan.9 Maka

perencanaan menjadi suatu yang fundamental sebagai pedoman dalam

mencapai kompetensi tertentu. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan

kesempatan-kesempatan belajar yang di maksudkan untuk membina siswa

ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana

perubahan-perubahan telah terjadi pada diri siswa.10

Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat

manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu

yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, tindakan-

tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga, dan sarana yang

diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, peran unsur-unsur

ketenagaan untuk menacapai tujuan manajemen lembaga

pendidikan.11

Alat dan pedoman tersebut digunakan sebagai pendukung utama dalam

proses pelaksanaan kurikulum. Sesuai dengan pernyataan di atas, maka

kurikulum perlu dijelaskan kembali.

Perencanaan kurikulum mencakup pengumpulan, pembentukan, sintesis,

penyeleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber. Kemudian

9

Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2009), hal. 71.

10 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 21.

11

Ibid, hal. 21.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

16

informasi yang dapat digunakan untuk mendesain pengalaman belajar

sehingga siswa dapat memperoleh tujuan kurukilum yang diharapakan

tujuan perencanaan kurikulum dikembangkan dalam bentuk kerangka

teori dan penelitian terhadap kekuatan sosial, pengembangan masyarakat,

kebutuhan, dan gaya belajar siswa.

Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan asas-asas sebagai berikut;

1) Objektifitas ; perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan

spesisifik berdasarkan tujuan pendidikan nasional. 2) Keterpaduan ;

perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua

disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan

internal, serta keterpaduan dalam proses penyampaian. 3) Manfaat ;

perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan

keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan

tindakan. 4) efisiensi dan efektifitas ; Perencanaan kurikulum disusun

berdasarkan prinsip efisiensi dana, tenaga, dan waktu serta efektif

dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan. 5) Kesesuaian ;

Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sarana peserta didik,

kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan iptek, dan

perubahan/perkembangan masyarakat. 6) Keseimbangan; perencanaan

kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis bidang studi,

sumber yang disediakan, serta antara kemampuan dan program yang

akan dilaksanakan. 7) kemudahan; Perencanaan kurikulum

memeberikan kemudahan bagi para pemakainya yang membutuhkan

pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk melaksanakan proses

pembelajaran. 8) Berkesinambungan; perencanaan kurikulum ditata

secara berkesinambungan sejalan dengan tahap-tahap dan jenis jenjang

suatu pendidikan. 9) Pembakuan; perencanaan kurikulum dibaku sesuai

dengan jenjang dan jenis satuan pendidikan, sejak dari pusat

provinsi/kabupaten/kota madya. 10) Mutu; Perencanaan kurikulum

memuat perangkat pembelajaran yang berbentuk, sehingga turut

meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan secara

keseluruhan. 12

Merencanakan pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting dalam

perencanaan kurikulum. Orang yang bertanggung jawab mengembangkan

kurikulum ke dalam bentuk rencana-rencana pelajaran yang akan diajarkan

kepada siswa di kelas. Perencanaan kurikulum yang menjadi tanggung jawab

guru terkait dengan pembelajaran adalah:13

1) Pengembangan silabus

12 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hal. 55. 13

Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Magnum

Pustaka, 2010), hal. 78.

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

17

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran

dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar

yang di kembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP, silabus

merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke

dalam mata pelajaran,kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian hasil belajar.14

Silabus dikembangkan secara

berkelanjutan dengan memperhatikan hasil dari analisis evaluasi hasil

belajar. Evaluasi proses (pelaksanan pembelajaran), dan evaluasi rencana

pembelajaran (evaluasi program).15

Pengembangan silabus dilakukan dalam

rangka mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik yang meliputi

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dipertimbangkan

berdasarkan visi dan misi sekolah serta kebutuhan daerah setempat.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu

atau lebih kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan

dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk

memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam

pembelajaran.16

Idealnya, RPP dibuat oleh masing-masing guru secara

individu karena guru lebih paham akan kondisi dan karakteristik peserta didik

yang akan diajarkan sehingga pengembangan kegiatan pembelajaran dan

indikator yang ada pada silabus dapat dikembangkan secara kontekstual agar

pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik.

Berikut prota dan promes sesuai dengan kurikulum 2013 bagi guru MTs ;

Program Tahunan (Prota)

Di awal tahun ajaran baru, seorang guru seharusnya sibuk menelaah

Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar (KD) mata

14 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004,) hal 190

15 Ibid hal 14

16

Ibid., hal 213

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

18

pelajarannya dan juga Kalender Akademik (Kaldik). Saat itu seorang guru akan

menyusun Prota dan Promes.

Prota merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran

untuk mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.

Prota berdasarkan Kurikulum 2013 merupakan program umum pembelajaran

untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana

umum pelaksanaan pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran

efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru

sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan

program-program berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

Langkah-langkah perancangan Prota:

1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan

berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

2. Menelaah jumlah Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran.

3. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif.

Hari-hari libur meliputi:

Jeda tengah semester

Jeda antar semester

Libur akhir tahun pelajaran

Hari libur keagamaan

Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

Hari libur khusus (kegiatan khusus satuan pendidikan)

4. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.

Minggu Belajar Efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahun

pelajaran berlangsung. Adapun Cara menentukan MBE adalah sebagai berikut ini:

Menentukan jumlah minggu selama satu tahun.

Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun.

Menghitung jumlah minggu efektif dengan cara jumlah minggu dalam satu

tahun dikurang jumlah minggu tidak efektif .

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

19

Menghitung jumlah jam efektif selama satu tahun dengan cara jumlah

minggu efektif dikali jumlah jam pelajaran per minggu.

5. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam KD,

Materi Pokok, dan Sub Materi Pokok. Penentuan alokasi waktu harus

mempertimbangkan: jumlah jam pelajaran, struktur kurikulum, dan tingkat

kedalaman materi yang harus dikuasai peserta didik

Berikut Dokumen yang diperlukan dalam perancangan Prota dan Promes:

1. Kalender akademik yang dikeluarkan secara resmi oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama

2. Struktur Kurikulum

3. Kompetensi Dasar

4. Silabus

Berikut contoh format Prota.

Program Semester (Promes)

Program semester merupakan penjabaran dari Prota sehingga program tersebut

tidak bisa disusun sebelum tersusun Prota. Program semester berisikan garis-garis

besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester

tersebut.

Langkah-langkah perancangan program semester setelah menyusun Prota adalah:

a. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif

(JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

b. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu KD serta

mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.

Sedangkan Target yang harus dicapai pada pemahaman KD:

Alquran hadis

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

20

Materi pokok yang sesuai dengan kompetensi dasar yang bersesuaian

Tingkat kedalaman materi yang dibahas pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang bersesuaian

Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk membuat siswa kompeten

terhadap kompetensi dasar yang bersangkutan

c. Guru selanjutnya menentukan alokasi waktu dari setiap Kompetensi Dasar

(KD), yakni:

Alokasi waktu dirinci untuk setiap Kompetensi Dasar.

Alokasi waktu pembelajaran untuk setiap KD tergantung pada

Kompleksitas KD, Keluasan KD, Strategi/metode pembelajaran, dan Alat,

bahan, dan sumber belajar yang tersedia.

Program Tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun

pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Inti, kompetensi dasar yang ada dalam

kurikulum yang dikembangkan oleh guru. Prota merupakan pedoman bagi

pengembangan program-program berikutnya, yakni Program Semester, Silabus, dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan setelah

menganalisis jumlah minggu efektif, jumlah KD, tingkat kedalaman dan kesulitan

Alquran hadis

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

21

tiap KD, ketersediaan sarana prasarana, sehinnga dapat menentukan alokasi waktu

untuk setiap KD17

.

b. Fungsi perencanaan kurikulum

Perencanaan kurikulum memiliki beberapa fungsi, yaitu:18

1) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen,

yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan,

menjadi penympaiannya, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya,

tenaga, saran yang diperlukan, sistem kontrol dan evaluasi, peran unsur-

unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen organisasi.

2) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pengerak roda organisasi tata

laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan

tujuan organisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar sumbernya

terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinan, dan oleh karenanya perlu

memuat informsi kebiajakan yang relevan, di samping seni kepemimpinan

dan pengetahuan yang telah dimilikinya.

3) Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai motivasi untuk melaksanakan

sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal. 19

2. Pelaksanaan kurikulum

Pelaksanaan kurikulum terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksanaan

kurikulum tingkat sekolah dan pelaksanaan kurikulum tingkat kelas (rombongan

belajar). Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, maka kepala sekolah yang

bertanggungjawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang di

pimpinnya. Sedangkan pada kurikulum ditingkat kelas, maka yang yang berperan

besar adalah guru.20

Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas

guru dalam pelaksanaan kurikulum namun keduanya senantiasa bergandengan dan

17 Materi pelatihan IP kurikulum 2013 kemendikbud

18

Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006) hal 152

19 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006) hal 152 20

Ibid, hal. 187.

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

22

bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.

Pelaksanaan kurikulum dikelas merupakan inti dari kegiatan pendidikan di

sekolah. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas, guru menyempatkan perhatian

hanya pada interaksi proses belajar mengajar. Namun demikian, fisik, ruangan,

dan aktivitas kelas tidak luput dari perhatiannya, justru sudah dimulai sejak

memasuki ruang belajar. Oleh karena itu, secara manajemen selama berada dalam

kelas terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahapan persiapan, pelaksanan pelajaran,

dan tahap penutupan.21

Guru sebagai pelaksana kurikulum di kelas mempunyai

tugas untuk mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya pembelajaran

yang efektif sehingga bisa berpengaruh pada perubahan perilaku peserta didik

kearah ke arah yang lebih baik.

3. Evaluasi

Setelah kurikulum dilaksanakan beberapa waktu lamanya maka kurikulum

tersebut perlu diadakan penilaian/evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi/penilaian

kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan yang berdasarkan seperangkat

kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat

keputusan mengenai kurikulum.22

Untuk mengetahui ada tindakannya kelemahan

dalam kurikulum yang telah ditetapkan para pengembang kurikulum harus lebih

dulu merumuskan keduanya dengan jelas dimana tingkah laku yang harus di capai

oleh para siswa dapat diukur dan diamati.

Sehubungan dengan aspek yang akan dievalausi maka ditentukan pula

kegiatan evaluasi apa yang dilakukan, yaitu:

a. Evaluasi terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan

b. Evaluasi terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilakukan.

c. evaluasi terhadap keterlibatan orang tua dalam pembantu putra putrinya dalam

belajar

d. Evaluasi terhadap rumusan materi (progam)pengajaran

21 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya

Media, 2008), hal. 140.

22 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006) hal 237

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

23

e. Studi terhadap pemberian bimbingan kepada para siswa oleh guru.23

Progam evaluasi kurikulum didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :

Evaluasi kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu: setiap progam evaluasi

kurikulum terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan

spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan kegiatan-kegiatan sepanjang

proses evaluasi kurikulum itu dilaksanakan

a. Evaluasi kurikulum harus bersifat objektif: pelaksanaan dan hasil evaluasi

kurikulum harus berpijak pada apa adanya dan bersumber dari data yang

nyata dan akurat yang diperoleh melalui instrument yang terandalkan.

b. Evaluasi kurikulum bersifat komprehensif: pelaksanaan evaluasi mencakup

semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang ringkup kurikulum.

c. Evaluasi kurikulum secara kooperatif: tangung jawab dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan keberhasilan suatu progam evaluasi kurikulum merupakan

tanggung jawab bersama pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan

seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua,bahkan siswa.

d. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efisien: pelaksanaan evaluasi

kurikulum harus memperhatian faktor efisiensi, khususnya dalam penggunaan

waktu, biaya, tenaga, peralatan yang menjadi unsur penunjang, dan oleh

karenanya harus di upayakan agar hasi evaluasi lebih tinggi, atau paling tidak

berimbang dengan material yang digunakan.

e. Evaluasi kurikulum dilaksankan secara berkesinanbungan: peran guru dan

kepala sekolah sangat penting evaluasi kurikulum karena merekalah yang

paling mengetahui tentang keterlaksanaan dan keberhasilan kurikulum serta

permasalahan yang dihadapi.24

Dalam teori dan praktik, evalusi kurikulum merupakan suatu bidang yang

berkembang dengan cepat, termasuk evalusi terhadap implementasi kurikulum.25

Dalam evaluasi implementasi mencakup dua hal, yaitu pertama, melihat proses

23 Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 10.

24

Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993) hal 13.

25 Oemar Hamalik, Dasar-dasar pengembangan kurikulum, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2009), hal 254

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

24

pelaksanaan yang sedang berjalan sesuai dengan kontrol, apakah pelaksanaan

evaluasi telah sesuai dengan rencana, dan sebagai fungsi perbaikan jika selama

proses terdapat kekurangan. Kedua, melihat hasil akhir yang dicapai. Hasil akhir

ini merujuk pada kriteria waktu yang hasil yang dicapai dibandingkan terhadap

fase perencanaan.26

Penilaian/evaluasi kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:27

a. Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di

sekolah

b. Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulumdi

sekolah. Efektifitas pelaksanaan kurikulum, penggunaan sarana penunjang,

hasil belajar siswa, dan dampak pelaksanan kurikulum.

Proses penilaian memiliki standar untuk mendapatkan idelisme suatu

kurikulum atau objek tertentu, adapaun standar penilaian terbagi atas;

1. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian

a. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang

sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta

didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk

pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi

muatan/kompetensi program, dan proses.

b. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

(1) Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,

penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta

didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian

26

Ibid. Hal. 250-151.

27 Oemar Hamalik, Manajemen pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006) hal 15

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

25

diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal

berupa catatan pendidik.

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang

berisi sejumlah indikator perilaku peserta didik yang diamati langsung

oleh pendidik saat proses pembelajaran.

(2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam

konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa

lembar penilaian diri yang berisi ceklis aspek kepribadian.

(3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian

kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian

antarpeserta didik yang berisi cheklis tentang aspek yang dinilai. Jurnal

merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi

informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta

didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

(4) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan yang dicapai peserta didik

melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Sebelum melaksanakan

penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik telah menyiapkan instrumen

penilaian yang meliputi; 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,

isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen

uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa

daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada peserta didik berserta

pedoman penskoranya. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah

dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai

dengan karakteristik tugas yang akan dikerjakan peserta didik.

(5) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

26

Untuk mengetahui kompetensi keterampilan, seorang pendidik harus

menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu

penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu

kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan

penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau

skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Adapun penjelasan masing-masing instrument penilaian keterampilan

yaitu: 1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa

keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan

tuntutan kompetensi. 2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks)

yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara

tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3) Penilaian portofolio adalah

penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya

peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif

untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas

peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk

tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap

lingkungannya.

(6) Instrumen penilaian kompetensi keterampilan harus memenuhi

persyaratan berikut yaitu: 1)substansi yang merepresentasikan

kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan

teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3)

penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta didik.28

2. Mekanisme dan Prosedur Penilaian

Berikut ini mekanisme dan prosedur penilaian sebagai pedoman dalam evaluasi,

antara lain:

28

Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 271-272

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

27

1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga

mandiri.

2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,

penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian

madrasah, dan ujian nasional. Penjelasan lebih rinci masing-masing bentuk

penilaian sebagai berikut.

a. Penilaian otentik dilakukan oleh pendidik secara berkelanjutan.

b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan

harian.

c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema

pelajaran.

d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses

pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.

e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh

pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas

II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI

(tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.

Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat

4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh

Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII

(tingkat 4), kelas XI (tingkat 5) dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui

UN.

h. Ujian madrasah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

28

3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai

dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).

4. Kegiatan ujian madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a)

menyusun kisi-kisi ujian; b) mengembangkan (menulis, menelaah, dan

merevisi) instrumen; c) melaksanakan ujian; d) mengolah (menyekor dan

menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan e) melaporkan

dan memanfaatkan hasil penilaian.

5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diaturl

dalam Prosedur Operasi Standar (POS).

6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum

diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum

mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.

7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam

bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan

pemerintah.29

B. Penelitian Relevan

Dari hasil penelurusan literatur, penulis menemukan beberapa hasil penelitian

yang membahas tema antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Intan Wahyuni (2009), dengan judul

“Manajemen Kurikulum dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI di

MTsN Laboratorium UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Hasil penelitian ini

menitikberatkan pada ruang lingkup manajemen kurikulum yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum serta bagaimana peranan

manajemen kurikulum dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI.

Manajemen kurtikulum dalam meningkatkan mutu pembejaran PAI dengan

melihat beberapa prinsip diantaranya prinsip relevansi, fleksibilitas,

kontinuitas, efisiensi, dan efektifitas. Letak perbedaan penelitian ini dengan

penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini menjelaskan tentang cara

29

Permenag No 912 Kurikulum PAI Madrasah Tahun 2013 hal 272-273

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

29

meningkatkan mutu pembelajaran PAI dengan merujuk pada prinsip-prinsip

seperti relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, dan efektifitas.

Sedangkan penelitian saya membahas pengelolaan kurikulum rumpun PAI .

2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Falah (2012) “ Pengaruh Pelaksanaan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan Kepribadian Siswa

(PKS)”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa SMP Negeri 16

Tasikmalaya dalam kurikulumnya memuat PAI dan juga program pembinaan

kepribadian siswa. Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

saya lakukan adalah penelitian ini menjelaskan bahwasannya pelaksanaan

Pembelajaran PAI di sekolah mempengaruhi karakter kepribadian siswa

sedangkan penelitian saya membahas tentang proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi kurikulum untuk mengukur sejauh mana Guru

mapel PAI mengelola kurikulum PAI.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Muid (2010) “ Evaluasi Kurikulum PAI

di MTsN Seyegan Sleman Yogyakarta (studi kasus mata pelajaran SKI)”

Penelitian ini membahas Implementasi Kurikulum PAI (mata pelajaran SKI)

kelas VIII di MTsN Seyegan Sleman dari mulai pengembangan program,

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran . Letak perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah penelitian ini

menjelaskan evaluasi kurikulum PAI khususnya mata pelajaran SKI saja

sedangkan penelitian saya membahas tentang pengeloaan kurikulum PAI

yang di dalamnya termasuk mata pelajaran PAI keseluruhan dan membahas

dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi .

C. Kerangka Berfikir

Pada dasarnya kurikulum menjadi suatu yang fundamental dalam

pendidikan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar serta

tujuan dari pembelajaran. Seharusnya kurikulum PAI dimanfaatkan sebagai mata

ajar untuk membantu memperbaiki perilaku siswa menjadi lebih baik.

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

30

Berdasarkan hal tersebut, maka kurikulum PAI sangatlah besar pengaruhnya

terhadap keberadaan siswa di masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran PAI

dituntut ideal dalam menjabarkan mata pelajaran di Madarasah Tsanawiyah,

seperti Akidah Ahlak, Qur’an-Hadis, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam sehingga

dengan mudah siswa faham menempatkan keilmuannya pada bidang tertentu.

Namun proses mewujudkan kompetensi siswa dalam pembelajaran PAI

memerlukan pengelolaan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebijakan telah

ditetapkan peraturan kementrian. Sehingga wujud kurikulum PAI yang utuh dan

sesuai kompetensi berdasarkan standar kurikulum Kementerian Agama.

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Al-Hikmah, di Jalan Abd

Fatah, Bogor, Tenjolaya, 16620, Jawa Barat. Adapun waktu penelitian

dilakukan dari bulan April 2017 sampai Januari 2018.

Tabel 3.1 rencana penyusunan skripsi

No Kegiatan Waktu

Apr Juni Sept Okt Nov Des Jan

1 Observasi pendahuluan

2 Pengesahan proposal

3 Perbaikan bab 1, 2 dan 3

4 Penyusunan instrumen

penelitian

5 Pengumpulan data

6 Pengolahan data dan

analisa data

7 Penyusunan laporan

hasil penelitian

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengelolaan kurikulum mata

pelajaran PAI di madrasah.sub fokus pelitian ini adalah perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian atau evalasi kurikulum PAI di kelas VII dan

kelas VIII.

C. Metode Penelitian

Mengingat penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji

hipotesis maka pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif

dengan metode penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang

mendeskripsikan dan menjawab persoalan-

313

1yty

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini.1 Dengan

demikian hasil penelitian ini diuraikan menggunakan analisis dari berbagai

data yang diperoleh dengan menggunakan teknik observasi,wawancara,

dan studi dokumen.

D. Sumber Data

Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam

penelitian ini bukan hanya individu namun juga benda sebagai sumber

informasi yang digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dan

berimbang. Sumber data yang dimaksud, yaitu:

1. Person, sumber data yang berupa person dalam penelitian yakni

kepala sekolah , wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata

pelajaran PAI, dan siswa.

2. Place, sumber data ini berasal dari tempat yang dibutuhkan untuk

menggambarkan tentang pengelolaan kurikulum pada kelas VII dan

VIII MTs Al-Hikmah.

3. Paper, sumber data ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan kegiatan guru, meliputi :Visi misi sekolah, program tahunan,

program semester, silabus, RPP, dan instrumen penilaian.

Adapun dalam penelitian di kelompokan menjadi data primer dan

data sekunder ;

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat

dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu

obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain,

peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab

pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode

observasi). diperoleh dari sumber data pertama yakni person dengan

1ZainalArifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 54.

323

1yty

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

menggunakan prosedur dan teknik pengumpulan data melalui

wawancara dan observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui

media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan,

bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang

tidak dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti

membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke

perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku

yang berhubungan dengan penelitiannya. diperoleh dari sumber data

ketiga yakni paper dengan menggunakan teknik studi dokumen.2

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Sesuai sifat penelitian maka data yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, mengunakan teknik:

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kebijakan

madrasah yang terkait dengan pengelolaan kurikulum Pada penelitian

ini wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran

guru dalam menyusun RPP.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan

kurikulum dalam wujud kegiatan pembelajaran bimbingan dan

pembinaan siswa dengan akademik siswa

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 137

331

yty

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

tertulis, gambar maupun elektronik3 Studi Dokumen dilakukan untuk

mendapatkan data kurikulum yang berupa profil MTs Al-Hikmah,

data siswa dan data guru. Dokumen-dokumen tersebut digunakan

untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan

gambaran tentang objek penelitian secara representatif.

F. Kisi-kisi instrument

Kisi-kisi instrumen penelitian disusun untuk mengetahui pengelolaan

Kurikulum PAI di MTs Al Hikmah Bogor.

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2012) h.221

Dimensi Aspek

Teknik

Pengumpulan Data

Waw

an

cara

Stu

di

Dok

um

en

Ob

serv

asi

Perencanaan 1. Kebijakan Madrasah √ √

2. Visi dan misi madrasah √ √

Pelaksanaan

1. Proses pembelajaran √

3. Penyusunan Silabus √ √

4. Penyusunan RPP √ √

5. Perumusan program semester √ √

6. Perumusan program tahunan √ √ √

Penilaian atau

Evaluasi

7. Penilaian proses dan penilaian

hasil √ √

343

1yty

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

a. Pedoman Wawancara

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

Obyek Analisis Aspek Indikator

Kepala

madrasah

Sejarah sekolah 1. Sejarah awal berdirinya

sekolah

2. Visi, misi, dan tujuan sekolah

Kebijakan sekolah 1. Bagaimana proses penyusunan

kurikulum PAI

2. Siapa saja yang terlibat dalam

penyusunan kurikulum PAI

3. Adakah pembinaan sekolah

terhadap guru terkait dengan

kurikulum PAI

4. Bagaimana upaya dalam

meningkatkan pemahaman

guru tentang kurikulum PAI

Guru mata

pelajaran PAI

Pelaksana kurikulum

PAI

1. Kesan terhadap diri sendiri

dalam penyusunan kurikulum

PAI

2. Adakah pembinaan sekolah

terhadap guru terkait dengan

kurikulum PAI

3. Adakah keterlibatan guru PAI

dalam penyusunan kurikulum

4. Adakah kerja sama antar guru

PAI di sekolah

5. Seberapa aktif di KKG

6. Seberapa aktif pengawas

datang

Penngelolaan 1. Perencanaan Kurikulum

353

1yty

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Guru Bidang

kurikulum

Kurikulum Rumpun

PAI

2. Pelaksanaan Kurikulum

3. Pengawasan dan evaluasi

b. Daftar Ceklis Dokumen Tabel 3. 4 Daftar Ceklis Dokumen

No Dokumen Ada Tidak

1 Profil Sekolah

2 Profil kepala sekolah

3 Data tenaga pendidik

4 Data jumlah murid

5 Data sarana dan prasarana

6 Dokumen kurikulum

7 Silabus

8 Dokumen RPP

9 Instrumen penilaian Pembelajaran

10 Dokumen kegiatan pembinaan

ekstrakulikuler

11 Kalender pendidikan

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul

dari berbagai sumber yang diproses dari kegiatan wawancara, penyebaran

angket, pengamatan lokasi dan dokumentasi. Kemudian data yang telah

terkumpul, dianalisis, diinterpretasikan/ditafsirkan dan disimpulkan ke dalam

bahasa yang lebih mudah dipahami, logis dan sesuai dengan penelitian yang

dibahas.

Data hasil wawancara dengan kepala sekolah dikonfirmasikan dengan data

hasil pedoman wawancara guru mata pelajaran PAI dan sedapat mungkin

dibuktikan dengan dokumen yang diperoleh peneliti. Untuk memperkuat data

yang telah diperoleh melalui dokumentasi serta wawancara kepada guru mata

363

1yty

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

pelajaran PAI, peneliti melakukan observasi terkait pelaksanan kurikulum PAI

yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI selama penelitian berlangsung.

Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui studi dokumen,

wawancara dan observasi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Data Reduction

Data Reduction (Reduksi Data), yakni merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu.4 Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam mengenai hasil

pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-

waktu diperlukan.

2. Data Display

Data Display (Penyajian Data), dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.5 Melalui

penyajian data tersebut, akan memudahkan peneliti untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut sehingga peneliti dapat menguasai data yang diperoleh.

3. Conclusion Drawing/Verification

Conclusion Drawing/Verification (Verifikasi) merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori. 6 Untuk membantu temuan baru dilakukan

dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan

menggunakan satu cara atau lebih sehingga memperoleh informasi yang

dapat digunakan untuk membantu menarik kesimpulan dan mendukung

tercapainya tujuan penelitian.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 338 5 Ibid., h. 341

6 Ibid., h. 345

373

1yty

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek penelitian

1. Sejarah MTs Al-hikmah

MTs Al-Hikmah Tapos 2 Bogor didirikan pada tanggal 16 Maret tahun

1984, di bangun di atas tanah milik yayasan seluas 2500 m2 oleh bapak H. M

Hasan seorang tokoh masyarakat khususnya di daerah desa Tapos 2, pendirian

madrasah ini dilatarbelakangi atas keperihatinan beliau karena masyarakat di

lingkungan desa Tapos 2 banyak yang tidak melanjutkan pendidikannya

dikarenakan jarak ke SLTP sangat jauh, dan tidak ada sekolah lanjutan tingkat

pertama (SLTP) yang berbasis Pendidikan Agama Islam (PAI) “Madrasah

Tsanawiyah”. Pembangunan gedung pertama ini di buat sebanyak 5 lokal, 3

ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruang kepala madrasah dan dibantu oleh

warga setempat. Pada awal berdirinya MTs ini hanya memiliki 30 siswa,

seiring dengan kemajuannya sampai saat ini jumlah siswa-siswi madrasah ini

sebanyak 515 suatu jumlah yang relatif banyak.

Selain sebagai pendiri bapak H. M Hasan juga merupakan kepala MTs.

dalam perjalanan selanjutnya kehadiran madrasah ini mendapat sambutan baik

dari masyarakat. Perjuangan beliau berbuah manis MTs. ini mendapat

kepercayaan masyarakat dengan cepat murid MTs pun semakin banyak dan

berkat bantuan pemerintah dan shadaqoh dari keluarga besar Bapak HM.

Hasan penambahan sarana prasarana (Sarpras) dapat terealisasikan. Setelah

menjabat kurang lebih 5 tahun sebagai kepala madrasah bapak H.M Hasan di

gantikan oleh putranya yaitu bapak Drs. Puad Wahyudi pada tahun 1989

setelah menjabat selama 10 tahun menjadi kepala MTs, Yayasan Pendidikan

Islam Al-hikmah mendirikan SMA Al-Hikmah dan bapak Puad yang menjadi

kepala sekolah SMA Al-Hikmah yang pertama. Dan kepala MTs Al-Hikmah

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

39

bapak Puad Wahyudi digantikan oleh Hj. Dede Rosadah M.Pd sampai saat ini

MTs Al-Hikmah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat mulai dari

kuantitas maupun kualitas misalnya dalam prestasi sekolah seperti MTs. ini

menjuarai lomba Pramuka tingkat Bogor barat pada tahun 2012, juara 2

Lomba kaligrafi, juara 1 lomba MTQ, juara 1 Futsal, juara 1 Badminton se

bogor barat dalam acara Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) pada tahun

2014.1

2. Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah

Sarpras merupakan bagian yang paling penting dalam menunjang proses

pembelajaran. Secara umum, MTs Al-Hikmah Tapos 2 memiliki sarpras yang

cukup lengkap, terutama sarpras yang berkaitan dengan pembelajaran PAI

seperti mushola dan praktikum ibadah yang dapat digunakan sebagai tempat

pembelajaran.

Lembaga pendidikan tersebut mempunyai ruang kelas sebanyak 12 unit

yang terdiri dari 2 lantai,1 ruang kelas menampung sebanyak 35 siswa.Dalam

1 ruang kelas terdapat 4 baris,2 baris untuk siswa dan 2 baris untuk siswi,1

meja dan 1 kursi untuk guru dan 1 lemari untuk buku paket siswa. Selain itu,

lembaga pendidikan ini memiliki prasarana penunjang pembelajaran seperti

Lab komputer untuk praktik komputer, perpustakaan untuk penunjang

pembelajaran yang dapat dipinjam oleh guru maupun siswa, ruang praktikum

ibadah, aula serba guna untuk berbagai kegiatan misalnya rapat dengan wali

murid, dan pentas seni siswa, lapangan futsal bola basket dan bola volly yang

dapat digunakan siswa untuk berolahraga. Dari segi pengelolaan dan

pemanfaatan sudah sangat baik, namun masih terdapat kekurangan dalam segi

jumlah fasilitas seperti lab komputer yang hanya terdapat 20 unit komputer

padahal siswa di madrasah ini berjumlah 515.2

Adapun prasarana lain yang yang dimiliki madrasah ini antara lain ruang

guru, ruang kepala madrasah dan ruang tata usaha, secara keseluruhan ruang

ini kondisinya sangat baik dan letaknya mudah dicapai serta dekat dengan

1Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4

Desember 2017

2Hasil Observasi Pada tanggal 20 oktober 2017

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

40

ruang kepala madrasah dengan luas cukup memadai sehingga semua tenaga

pendidik dan kependidikan merasa nyaman.

3. Data guru PAI MTs Al-Hikmah

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan pada Pengelolaan

Kurikulum Rumpun PAI di MTs Al-Hikmah, maka berikut ini akan

dijabarkan rekapan data guru PAI di MTs Al-hikmah pada tahun 2017/2018.

Tabel 4.1

Data guru PAI di MTs Al-Hikmah Bogor

No Nama TTl Status

Mata

pelajaran

yang diampu

Lama mengajar

1 Hj. Dede Rosadah,

S.Ag. M.Pd. I

Bogor,

02-12-68 PNS Fiqih

1988-sekarang

(29 tahun)

2 Iis Solihah, SPd.I Bogor,

01-02-86

GTY

Sertifikasi

Akidah

Ahlak

2008-sekarang

(10 tahun)

3 E. Kosasih, S.Ag Bogor,

14-07-74

GTY

Sertifikasi

Sejarah

Kebudayaan

Islam

2002-sekarang

(16 tahun)

4 Yayan sopian,

S.Pd. I

Bogor,

08-02-75

GTY

Sertifikasi Fiqih

1997-sekarang

(21 tahun)

5 Jaji RidwanAruji,

S.Ag

Bogor,

21-11-71

GTY

Sertifikasi

Al-Qur’an

Hadis

1998-sekarang

(20 tahun)

6 U. Badrudin,S.Ag Bogor,

03-07-64

GTY

Sertifikasi

Al-Qur’an

Hadis

1986-sekarang

(31 tahun)

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa adanya keseimbangan

antara jumlah guru dengan kapasitas kelas dan siswa. Dengan jumlah 6 guru

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

41

PAI, 515 siswa dengan jumlah kelas 12 kelas. Ini dapat dikatakan sesuai

dengan BSNP. Adapun guru fiqih yang merangkap sebagai kepala madrasah

mempunyai peran sama dengan guru lain sebagai tenaga pendidik dan

kependidikan dengan kualifikasi yaitu S1 PAI dan S2 manajemen pendidikan,

sesuai dengan kapasitasnya sebagai kepala madrasah beliau mengajar kurang

dari 24 jam.3

4. Data Peserta Didik/Siswa

Pada tahun pelajaran 2017/2018 jumlah peserta didik/siswa keseluruhan

adalah 515 siswa dengan 12 rombel. Adapun rinciannya seperti berikut:

Tabel 4.2

Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

TahunPelajaranTahun 2014 s/d 2018

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Jumlah Rombel

2014/1015 246 244 490 12

2015/2016 245 253 498 12

2016/2017 250 252 502 12

2017/2018 239 276 515 12

Total Jumlah 980 1.025 2.005

Keadaan siswa MTs Al-Hikmah Bogor dari tahun ketahun

mengalami mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit, hal ini dapat

diketahui oleh peneliti dari wawancara dengan kepala madrasah dan melihat

grafik serta sumber data dari tata usaha MTs. Al-Hikmah Bogor.

5. Pengelolaan Kurikulum MTs. Al–Hikmah

Kebijakan yang digunakan MTs. Al-Hikmah pada kurikulum yaitu

kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, Kemenag dan Yayasan. Di

madrasah ini kurikulum yang mendominasi adalah kurikulum 2013 (K13),

3 Studi dokumen dan wawancara dengan Wakil.Bid Kurikulum pada tanggal 2 Desember

09.20 WIB

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

42

mulai menerapkan K13 pada tahun 2016 hal ini dilandaskan pada keputusan

menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud). Penerjemahan kurikulum

ideal ke dalam kurikulum aktual melibatkan banyak unsur diantaranya kepala

madrasah wakil bidang kurikulum, guru mata pelajaran, dan perwakilan

komite madrasah. Peran kepala madrasah dalam mempersiapkan

implementasi kurikulum PAI dengan mengadakan workshop atau pelatihan

kepada seluruh guru mata pelajaran. Peran wakil bidang kurikulum adalah

merancang pola kurikulum guru menyampaikan aspirasi sementara komite

menandatangani. Upaya yang dilakukan kepala madrasah berupa sosialaisasi

kurikulum secara berkala, pengawasan secara rutin dalam

pengimplementasian kurikulum.4

Pengelolaan kurikulum PAI melibatkan banyak pihak,terutama guru mata

pelajaran. Setiap guru mengemban tanggung jawab secara aktif dalam

perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, sejauh mana keterlibatan

guru akan turut menentukan keberhasilan pembelajaran.

Pada bagian ini, fokus analisis terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan kurikulum dimulai dengan merumuskan visi

misi dan tujuan lembaga, karena sesungguhnya kurikulum merupakan

penjabaran dari rumusan visi,misi dan tujuan lembaga pendidikan.

Dengan demikian kurikulum mengemban tugas dari sebuah lembaga

pendidikan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

1) Perumusan Visi, Misi, dan tujuan madrasah

Visi, misi, dan tujuan MTs. Al-Hikmah dibuat oleh kepala

madrasah dan sudah ada pada tahun 2000 dan tidak ada perubahan

sampai saat ini .Visi dan Misi yang usung oleh madrasah ini sesuai

dengan konsep pengelolaan kurikulum rumpun PAI yaitu mencetak

lulusan yang cerdas, mandiri dan berkualitas dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta iman dan taqwa. Visi dan misi ini menggambarkan

4Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4

Desember 2017

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

43

bahwa madrasah tersebut menciptakan lulusan yang cerdas akan ilmu

pengetahuan umum dan teknologi yang senantiasa beriman dan

bertaqwa kepada Allah serta mempunyai ahlak yang baik sesuai dengan

ajaran islam. Berikut visi dan misi lembaga :

Visi :

“Mewujudkan anak didik yang cerdas, mandiri, dan berkualitas yang

didasari dengan ilmu pengetahuan dan teknoligi (IPTEK) dan iman dan

taqwa (IMTAQ)”

Rumusan visi yang disusun belum mampu menggambarkan capaian

lembaga dan terkesan sangat idealis sehingga sulit terwujud karena

tidak ada rentang waktu pencapaiannya.

Misi :

a) Mendidik siswa-siswi agar agar memiliki ilmu pengetahuan yang

mandiri dan mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan

Berbangsa, Bernegara, dan Beragama.

b) Mengarahkansiswa-siswi agar mampu berkompetisi untuk dapat

pekerjaan yang lebih layak dan mampu melanjutkan kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

c) Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai ajaran islam dan

menjadikanya sebagai benteng moral yang tangguh dalam

menghadapi perubahan budaya sebagaimana yang telahdi wariskan

ulama-ulama salafushalih.5

Secara umum misi yang disusun mengacu kepada visi yang telah

disusun, namun pada misi no 2 nampaknya tidak tepat kerna lulusan MTs

tidak di perbolehkan untuk bekerja, seharusnya melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi

Tujuan Madrasah

Mengacu pada visi dan misi, maka tujuan MTs Al-Hikmah

Kecamatan Tenjolaya dalam mengembangkan pendidikan ini adalah

sebagai berikut ini.

5Buku Profil MTs Al-Hikmah Bogor

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

44

a) Memenuhi Standar Isi dan Standar Proses

b) Mengembangkan PAIKEM/CTL 80% untuk semua mata pelajaran.

c) Madrasah unggul dalam perolehan nilai UN

d) Meningkatkan mutu kelulusan siswa

e) Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berstandar

nasional6

Berdasarkan tujuan madrasah dan SKL, dapat dilihat bahwa madrasah

berusaha untuk menghasilkan output yang berahlakul karimah, unggul, dan

mampu bersaing dengan peserta didik lain, serta para tenaga pendidik

berkompeten dan ahli dalam bidangnya. Dengan demikian, tujuan

madrasah dapat tercapai.

Untuk mencapai Visi tersebut, maka lembaga pendidikan tersebut

membuat beberapa misi agar rumusan misi dapat dicapai sesuai harapan

maka di selengarakan berbagai program sebagai berikut :

a) Membaca Alqur’an (tadarus) 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran

dilakukan dan melaksanakan sholat dhuha , melaksanakan sholat

dzuhur berjamaah, hal ini dilakukan sebagai bentuk

pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari.

b) Adanya fasilitas yang mendukung dalam menumbuhkan potensi siswa

seperti lab.Komputer ,perpustakaan ,lab.praktikum ibadah ,sarana

olahraga seperti bola voli ,bola basket, dan futsal dari tahun 2002.

c) Mengaitkan pembelajaran dengan pembentukan karakter siswa sesuai

dengan syariat agama islam seperti dalam kegiatan muhadarah yang

diadakan setiap hari sabtu.

d) Melaksanakan pembelajaran yang aktif dengan mengunakan berbagai

metode seperti diskusi observasi langsung ke lapangan ,dll.

e) Mengikutsertakan guru untuk mengikuti berbagai kegiatan baik yang

diselenggarakan pihak sekolah maupun pihak lain untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran

6Ibid

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

45

Secara keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga

pendidikan tersebut sudah sangat sesuai misinya , namun masih terdapat

berbagai kekurangan seperti kurangnya interaksi antara madrasah dengan

lingkungan masyarakat seperti dalam segi sosial dan keagamaan.

2) Sosialisasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang mengacu pada

pembelajaran tematik yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas

peserta didik, potensi siswa dalam hal kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Dalam implementasinya kurikulum 2013 lebih mengembangkan kreatifitas

siswa dan penguatan karakter yang tidak hanya menekankan kemampuan

anak dalam hal kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif. Untuk

melaksanakan kurikulum 2013 perlu sosialisasi yang sangat baik agar

kurikulum 2013 berjalan dengan baik.

Sosialisasi kurikulum 2013 di MTs. Al-Hikmah yang pertama di terima

kepala madrasah melalui pelatihan yang diadakan oleh Kemenag Kabupaten

Bogor, setelah itu kepala madrasah mengikut sertakan guru mata pelajaran

untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan KKG tingkat gugus

kecamatan yang menyampaikan materi tersebut pengawas madrasah dan

Kasi Mapenda Kabupaten Bogor. Beberapa guru mengungkapkan masih

belum terlalu paham mengenai sosialisasi kurikulum 2013 yang hanya

diadakan sekali pada waktu itu. Namun, apapun kurikulum yang diterapkan

pada madrasah, maka guru sebagai pelaksana harus selalu siap. Hanya saja

untuk K’13 ini ada beberapa kendala diantaranya sosialisasi dan

ketersediaan buku pelajaran yang masih sangat terbatas, kesiapan guru

dalam menerapkan K’13 masih kurang, seperti penguasaan bahan pelajaran,

metode pembelajaran yang harus dikembangkan dan sistem penilaian yang

akan diterapkan. Di samping itu, kesiapan mental atau merubah mind set

guru maupun peserta didik juga merupakan kendala tersendiri.7 Hal ini tidak

7Hasil wawancara dengan guru PAI MTs al-Hikmah Pada tanggal 4 februari 2018

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

46

akan maksimal karena sosialisasi kurikulum 2013 hanya 1 kali saja yang di

terima para guru di lembaga pendidikan Al-Hikmah.

3). Proses penyusunan kalender pendidikan

Kalender pendidikan disusun sebelum memasuki tahun ajaran baru

atau menyesuaikan dengan waktu turunya kalender pendidikan dari

kemenag provinsi Jawa Barat. Penyusunan kalender pendidikan dilakukan

pada kegiatan rapat kurikuler yang di pimpin oleh kepala sekolah.

Penyesuaian kalender pendidikan mengacu kepada hari-hari yang sudah di

tetapkan oleh pemerintah, seperti minggu efektif belajar, jeda tengah

semester, jeda antara semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur nasional, hari libur khusus, dan kegiatan khusus

sekolah/madrasah, sehingga sekolah tidak serta merta menetapkan hari

pelaksanaan ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester,

melainkan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh kementyrian agama

provinsi Jawa Barat. Kalender pendidikan yang sudah tersusun selanjutnya

disebarluaskan kepada guru-guru dan orang tua siswa dalam rapat untuk

mengetahui kegiatan sekolah satu tahun kedepan.

Pada penyusunan kalender pendidikan belum nampak jadwal

kegiatan kepala sekolah untuk melakukan supervisi akademik seperti

kunjungan kelas, dan obervasi kelas, dan workshop yang berkaitan dengan

pembelajaran.8

b. Pelaksanaan Kurikulum

Pada proses pelaksanaan guru memiliki peran utama, peran tersebut

seharusnya di dikukung sebagai wujud penerapan kurikulum secara optimal,

uapaya yang dilakukan guru sebagai pelaksana proses pembelajaran yaitu :

1) Penyusunan Program Tahunan

8 Hasil wawancara dengan guru kurikulum pada tanggal 14 Desember 2017 pukul 09.00

WIB

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

47

Program tahunan merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu

tahun pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti, kompetensi dasar

yang ada dalam kurikulum, prota berdasarkan kurikulum 2013

merupakan program umum pembelajaran untuk setiap kelas dan di

kembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana umum

pelaksanaan pembelajaran setelah di ketahui jumlah jam pelajaran

efektif dalam satu tahun. Prota perlu dipersiapkan oleh guru sebelum

tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan

program-program berikutnya, yakni program semester. Program

tahunan di tentukan setelah adanya evaluasi kegiatan pembelajaran dari

tahun sebelumnya, selanjutnya, dicermati kembali apakah kegiatan

yang dilakukan tahun lalu dilaksanakan kembali di tahun berikutnya,

semua program tahunan berisi semua agenda yang akan dilaksanakan di

lembaga pendidikan tersebut termasuk acara kenaikan kelas, pentas

seni, serta acara latihan dasar kepemimpinan (LDK).9Dalam menyusun

program tahunan hendaknya guru mendapat bimbingan dari kepala

madrasah dan pengawas. Realitanya guru-guru tidak mendapat

bimbingan dari pihak manapun, namun meskipun tidak ada bimbingan

nampaknya penyusanan Prota ini sudah berjalan dengan baik hal ini

terbukti dari penyusunan prota yang sudah sesuai dengan standar.

(dokumen dapat dilihat dilampiran)

2) Penyusunan Program Semester

Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan

sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum Prota, penyunan

program semester dilakukan oleh guru kelas maupun guru bidang studi.

Program semester dibuat untuk memperhitungkan jumlah materi dalam

satu semester beserta alokasi waktunya. Sehingga memudahkan guru

dalam mencapai target pembelajaran yang efektif adan efisien. Namun

9Hasil wawancara dengan kepala Madrasah Tsawiyah Al-Hikmah Pada tanggal 4

Desember 2017

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

48

dalam program semester ini terdapat kekurangan yakni program

remedial yang di tempatkan di akhir tidak di setiap beberapa pokok

bahasan.10

(dokumen dapat dilihat dilampiran)

3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus

Dalam setiap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh

guru harus di persiapkan dengan matang mulai dari kesiapan diri guru

itu sendiri hingga kesiapan administrasi guru yang dapat dilihat dari

kelengkapannya salah satuan administrasi yang harus disiapkan oleh

guru agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik melalui

kesiapan RPP. Sementara silabus yang di gunakan berasal dari

pemerintah. Dalam kenyataannya ada perbedaan yaitu Prota dan

Prosem mengacu kepada KTSP sedangkan penyusunan silabus

mengacu kurikulum 2013 hal ini menjadikan tidak konsisten persoalan

ini terjadi karena lembaga pendidikan ini mencampur adukan

kurikulum. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan

pembelajaran peserta didik dalam mencapai Kompetensi Dasar(KD)

setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP cara

lengkap dan sistematis.Pembelajaran dengan kurikulum 2013 di MTs

Al-Hikmah ini dilaksanakan kelas 7 dan 8.Namun perangkat

pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut masih terdapat banyak

kekurangan, seperti penjabaran KD yang kurang tepat, tidak adanya

uraian materi, masih menggunakan penilaian yang lama yang sangat

sulit untuk di terapkan dan terdapat kata kerja yang kurang tepat. Hal

ini menunjukan tidak adanya pemeriksaan oleh kepala madrasah dan

pengawas madrasah.

4) Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

10 Hasil wawanacara dengan wakil kepala sekolah bid. Kurikulum pada tanggal 4

Desember 2017

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

49

Dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan inkonsistensi antara

RPP dengan pelaksanaan pembelajaran. RPP yang disusun mengacu

kepada rancangan RPP 2013 sedangkan pelaksanaan pengajarannya

mengacu kepada KTSP.

a) Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran Akidah ahlak

Pelajaran akidah ahlak dilaksanakan pada jam pertama dan kedua,

sebelum guru masuk tidak ada pembiasaan sekolah sebagai hidden

kurrikulum. Kegiatan hidden kurikulum hanya dilakukan pada hari

jumat meliputi tadarus, pelafalan asmaul husna, dan hafalan surat

pendek dengan waktu 60 sampai 90 menit

1) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan awal pembelajaran dimulai mengucapkan salam

dan dilanjutkan dengan mengisi daftar hadir. Selanjutnya guru

memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah diajarkan

minggu lalu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

Selanjutnya memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan di pelajari.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendahuluan dalam

pembelajaran telah mencapai unsur minimal.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan proses pembelajaran dengan memberikan

penjelasan awal tentang akidah islam, kemudian siswa di bagi

menjadi beberapa kelompok dengan strategi information

search mencari informasi tentang Akidah islam.

Elaborasi

Siswa membaca berbagai sumber tentang akidah islam, lalu

siswa beradu cepat memasangkan kalimat acak tentang

pengertian, dasar, tujuan akidah islam, kemudian siswa saling

menilai hasil pemasangan yang berdasarkan apa yang telah

dibaca tentang pengertian, dasar, tujuan, maanfaat

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

50

mempelajari, dan mengidentifikasi perilaku yang sesuai

dengan kaidah islam.

Konfirmasi

Siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang

belum jelas, kemudian guru memberikan penguatan

penyempurnaan tentang kesimpulan pengertian, dasar, tujuan

manfaat mempelajari, dan identifikasi perilaku yang sesuai

dengan akidah islam.

Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat rangkuman pelajaran,

kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca

doa.

b) Pelaksanaan pembelajaran Fikih

1) Kegiatan Pendahuluan

Guru menyapa dan mengucapkan salam. kemudian ketua kelas

memimpin doa bersama, kemudian guru mengisi daftar hadir dan

memeriksa kerapihan pakaian dan posisi tempat duduk. Selanjutnya

guru memberikan motivasi serta menjelaskan tujuan manfaat

materi pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa membaca materi sujud syukur dan sujud tilawah di buku

LKS kemudian Siswa mengamati demonstrasi guru tentang

sujud syukur dan sujud tilawah beserta tata caranya .

Elaborasi

Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok setiap kelompok

membuat bagan sujud syukur dan tilawah beserta caranya

kemudian bagan tersebut di pasang di depan kelas dan setiap

kelompok saling mengomentari lalu salah seorang siswa

mempraktekkan sujud syukur dan sujud tilawah sememtara

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

51

siswa yang lain mencatat pokok-pokok penting dari hasil

kegiatan pengamatan.

Konfirmasi

Guru memberikan penguatan penyempurnaan tentang

kesimpulan sujud syukur dan sujud tilawah

3) Kegiatan Penutup

Guru dan siswa membuat rangkuman pelajaran, guru

mengkondisikan kelas kemudian membaca doa bersama.11

c) Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

1) Kegiatan Pendahuluan

Guru menyapa dan mengucap salam, ketua kelas

memimpin doa bersama sebelum pelajaran dimulai kemudian guru

mengisi daftar hadir. Lalu guru menjelaskan materi yang akan

dipelajari yaitu tentang Hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan dan menggali pengetahuan siswa tentang

hijrah nabi Muhamad stelah itu Siswa mengamati dengan

seksama tayangan video tentang hijrah nabi Muhammad Saw

ada di lcd proyetor smbari

Elaborasi

Siswa mendiskusikan materi dengan teman sebangku lalu

mencatat dan menyimpulkan kemudian siswa memaparkan

temuan-temuan di depan kelas

Konfirmasi

Guru memberikan respon positif terhadap hasil diskusi siswa

kemudian guru menjawab pertanyaan hal-hal yang belum siswa

ketahui

3) Kegiatan Penutup

11

Hasil Observasi pada tanggal 8, dan 14 Desember 2017

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

52

Guru mengkondisikan kelas kemudian memberi tugas PR kepada siswa

kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa.

d) Pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis

1) Kegiatan Pendahuluan

Guru mengucapkan salam, kemudian ketua kelas memimpin doa

bersama, kemudian guru mengisi daftar hadir.Selanjutnya guru

menjelaskan tujuan manfaat materi pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menjelaskan materi tentang alquran dan hadis sebagai

pedoman hidup.siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan

dari guru sambil mencatat

Elaborasi

Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang alquran dan hadis

sebagai pedoman hidup kepada teman-temanya

Konfirmasi

Guru memberikan respon positif terhadap diskusi siswa. Guru

menjawab hal-hal yang belum diketahui siswa

3) Kegiatan Penutup

Guru memberi penguatan, sekaligus mengajak siswa untuk merangkum

dan menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama-sama. Selanjutnya

guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan.

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.12

4) Evaluasi Pembelajaran

12

Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

53

Evaluasi pembelajaran PAI yang dilakukan lembaga pendidikan al-

Hikmah adalah penilaian hasil belajar. Adapun Penilaian hasil belajar

tingkat kelas yang di dilakukan guru mata pelajaran PAI meliputi:

a) Penilaian Proses

Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan ketika proses

pembelajaran berlangsung, yakni saat guru telah menyelasaikan satu

KD mata pelajaran. Adapun penilaian proses yang dilakukan lembaga

pendidikan tersebut adalah

Akidah Akhlak

Penilaian proses yang dilakukan pada pelajaran akidah ahlak

nampak belum optimal, hal ini dikarenakan belum dilakukannya

berbagai macam penilaian yang meliputi pengamatan peserta didik

yang aktif dalam bertanya, penilaian sikap siswa dalam mengikuti

diskusi, penilaian sikap diri, penilaian praktik, sebagaimana yang

tercantum di dalam RPP. Adapun penilaian yang dilakukan oleh

guru hanya berupa pertanyaan lisan yang diberikan kepada siswa

secara random dan guru mencatat siswa yang mampu menjawab,

dalam hal ini guru tidak membuat instrumen terlebih guru.13

Fikih

Penilaian proses yang dilakukan pada pelajaran fikih sudah cukup

optimal, hal ini dikarenakan guru melakukan penilaian proses

secara benar sesuai dengan yang terdapat di dalam RPP yang

meliputi pengamatan peserta didik yang aktif dalam bertanya,

penilaian sikap siswa dalam mengikuti diskusi, penilaian sikap diri,

penilaian praktik, sebagaimana yang tercantum di dalam RPP.

Adapun penilaian yang dilakaukuan oleh guu hanya berupa

pertanyaan lisan yang diberikan kepada siswa secara random dan

guru mencatat siswa yang mampu menjawab, dalam hal ini guru

tidak membuat instrumen terlebih guru.14

13 Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017

14

Hasil obervasi pada tanggal 10 Desember 2017

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

54

Sejarah kebudayaan Islam (SKI)

Peniaian proses pada pembelajaran SKI belum nampak hal ini

dikarenakan penilaian proses hanya tercantum dalam RPP seperti

penilaian sikap berupa obsrvasi sikap siswa yang meliputi (religius,

percaya diri, dan santun).15

Alqur’an Hadis

Penilaian proses pada mata pelajaran Alqur’an Hadis belum

nanpak hal ini di karenakan penilaian proses hanya tercantum

dalam RPP yang meliputi penilaian sikap (aktif, kerja sama, dan

toleran) penilaian pengetahuan berupa tes tulis uraian/pilihan

ganda, penugasan, keterampilan berupa penilaian praktik. Namun

dalam pelaksanaanya, semua penilaian ini tidak dilakukan dengan

baik.16

Berdasarkan uraian tersebut dapat di garisbawahi bahwa

penilaian proses belum dilakukan secara optimal dalam setiap mata

pelajaran (akidah ahlak, alqur’an hadis, dan SKI) hanya baru

dilakukan pada mata pelajaran fikih. Hal ini dikarenakan

kurangnya supervisi akademik oleh kepala sekolah.

b) Penilaian Hasil

Ulangan Harian

Ulangan harian yaitu bentuk evaluasi yang diberikan pada siswa

setelah selesai mengajar beberapa pokok bahasan. Diberikan dalam

bentuk test lisan, tertulis, hafalan maupun praktik. Hal ini bertjuan

untuk mengukur pemahaman dan ingatan serta penguasaan siswa

tentang materi beberapa pokok bahasan sekaligus yang kadang

15

Hasil observasi pada tanggal 11 Desember 2017

16

Hasil observasi pada tanggal 11 Desember 2017

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

55

digunakan untuk latihan mengerjakan soal ualangan

umum/semester.17

Ulangan Umum Mid / Tengah semester

Ulangan mid semester tengah semester dilaksanakan MTs al-

Hikmah pada mata pelajaran PAI dengan tujuan untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang telah di

sampaikan.didalam pelaksanaan umum mid semester tidak ada

ujian lisan, sebab ujian lisan diberikan kepada siswa ketika

pelaksanan ujian semester ganjil dan genap saja berarti dalam satu

tahun dua kali yang termasuk materi yang tertulis mata pelajaran

PAI adalah fikih,SKI,akidah ahlak,dan quran hadits.adapun soal

dibuat oleh guru mata pelajaran masing-masing,bentuk soal

berpareasi terdiri dari pilihan ganda,uraian dan essay.

Ulangan Akhir Semester (UAS)

Ulangan umum semester yang dilakukan di MTs al-hikmah pada

mata pelajaran pendidikan agama islam pada khususnya dapat

dikelompokan menjadi dua yaitu:

Tes lisan, yaitu suatu jenis tes dengan tujuan untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang telah di sampaikan,yang

termasuk tes lisan mata pelajaran pendidikan agama islam adalah

fiqih dan qurdist.

Tes tertulis,yaitu tes yang di berikan kepada semua siswa untuk

semua materi pada mata pelajaran PAI yang pelaksanaannya dalam

satu tahun dua kali yaitu semester ganjil dan semester genap yang

termasuk materi tes tertulis pada mata pelajaran PAI adalah

fiqih,akidah ahlak, qurdits, dan SKI. Adapun soal ulangan tersebut

langsung dari KKM MTs kabupaten bogor.18

17 Hasil wawancara dengan Guru (Iis Solihah) pada tanggal 13 Desember 10.11 WIB

18

Hasil wawancara dengan dengan Wakil bid.Kurikulum (Ansor) Pada tanggal 13

Desember 11.00 WIB

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

56

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa

pengelolaan kurikulum PAI di MTs al-Hikmah dilaksanakan melalui 3 tahap

kegiatan yaitu:

1. Perencanaan kurikulum. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

sosialisasi kurikulum yang di selengarakan oleh kementrian agama

Kabupaten Bogor, kemudian pengikutsertaan guru mata mata pelajaran

untuk mengikuti pelatihan yang selenggrakan tingkat gugus kecamatan.Dua

kegiatan tersebut belum memadai untuk membekali guru PAI memahami

dan terampil menyusun perangkat pembelajaran sebagai wujud rancangan

kurikulum. Visi misi sebagai cita-cita lembaga tidak dirumuskan karena

sudah ada pada tahun 2000 sehingga kepala madrasah hanya melanjutkan

visi misi yang ada yang sesungguhnya tidak sesuai dengan visi misi

kurikulum 2013 yang memang agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya

sehingga di khwatirkan para guru tidak terampil dalam menyusun perangkat

pembelajaran sebagai wujud pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan kurikulum. Diwujudkan dengan menyusun program tahunan,

menyusun program semester penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus

dan RPP), dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

a. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester

Pada kegiatan ini guru tidak mendapat bimbingan dari kepala madrasah

dan pengawas. Realitanya guru-guru tidak mendapat bimbingan dari

pihak manapun, namun demikian tidak ada bimbingan nampaknya

penyusunan Prota dan Promes ini sudah berjalan dengan baik hal ini

terbukti dari penyusunan Prota dan Promes yang sudah sesuai dengan

standar.

b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

57

Perangkat pembelajaran disusun oleh masing-masing guru mata

pelajaran. Antar guru PAI melakukan koordinasi dengan namun tidak

pemeriksaan dari kepala madrasah sehingga masih terdapat banyak

kekurangan, seperti Silabus yang digunakan menggunakan kurikulum

2013 sementara RPP mengacu kepada KTSP ini menunjukan tidak

adanya inkonsistensi dalam penggunaan kurikulum sehingga menjadi

kesalahan yang sangat fatal.Selanjutnya penjabaran KD yang kurang

tepat, tidak adanya uraian materi, masih menggunakan penilaian yang

lama yang sangat sulit untuk di terapkan dan terdapat kata kerja yang

kurang tepat. Hal ini menunjukan tidak adanya pemeriksaan oleh kepala

madrasah dan pengawas madrasah.

c. Pelaksanaan Kegiatan Belajar pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran ditemukan inkonsistensi antara RPP

dengan pelaksanaan pembelajaran.RPP yang disusun mengacu kepada

rancangan RPP 2013 sedangkan pelaksanaan pengajarannya mengacu

kepada KTSP.

3. Penilaian atau evaluasi meliputi penilaian proses dan penilaian hasil.

Penilaian proses tidak dilakukan guru ketika kegiatan belajar mengajarhal

ini sangat fatal karena hendaknya guru melakukan penilaian proses

terlebih dahulu sebelum melakukan penilaian hasil berlangsung guna

mengetahui pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang

telah diberikan oleh guru. Kemudian penilaian hasil belajar yang

dilakukan oleh guru yaitu ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS)

dan ulangan akhir semester

Berdasarkan beberapa temuan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan bahwa Pengelolaan kurikulum rumpun PAI di MTs Al-

Hikmah belum berjalan secara optimal, hal ini dapat dilihat dari belum

adanya kerja sama antara guru pengampu mata pelajaran PAI dalam

menyusun kurikulum, belum optimalnya kepala madrasah dan pengawas

madrasah dalam melaksanakan supervisi pembelajaran

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

58

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan dan simpulan hasil penelitian, maka terdapat

beberapa saran yang perlu disampaikan guna perbaikan di masa yang akan

datang yaitu:

1. Bagi kepala madrasah, hendaknya :

a. Menyusun program supervisi akademik agar pembinaan guru jelas dan

terukur untuk sekolah yang memuat perencanaan terkait kegiatan

supervisi yang dilakukan.

b. Melaksanakan supervisi akademik secara intensif baik melalui

kegiatan observasi kelas atau kunjungan kelas dan supervisi klinik

c. Menyelenggarakan/memfasilitasi pelatihan atau workshop

pengembangan kurikulum 2013 bagi guru PAI guna meningkatkan

kemampuan merancang pembelajaran yang baik sesuai dengan

kurikulum 2013

d. Melakukan pengawasan terhadap perangkat kerja yang dbuat oleh

guru

2. Bagi guru, hendaknya :

a. Melakukan koordinasi yang lebih baik sesama guru PAI untuk

saling memberi informasi dan melengkapi terkait pemahaman

kurikulum 2013

b. Menginisiasi untuk belajar tanpa harus difasilitasi oleh kepala

sekolah karena mempelajari hal-hal yang baru tentang kurikulum

sangat di haruskan

c. Lebih tertib dalam administrasi, seperti dalam pembuatan perangkat

pembelajaran yakni silabus dan RPP agar sesuai dengan kaidah

yang berlaku

d. Melakukan penilaian proses dalam setiap pembelajaran

3. Bagi Pengawas, hendaknya :

a. Rutin dalam melakukan pembinaan dan pengawasan melalui

kegiatan supervisi akademik minimal 2 kali dalam satu semester

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

59

b. Menindaklanjuti hasil pengawasan yang dilakukan dengan kegiatan

nyata yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru

PAI dlam mengimplementasikan kurikulum melalui kegiatan

pembelajaran, seperti mengadakan workshop kurikulum,

memberikan informasi terkait pengembangan kurikulum dan

mendorong guru PAI untukmengikuti berbagai pelatihan kurikulum.

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Republik Indonesia No 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan

Dasar

Daulay, P Haidar , historisitas dan eksistensi pesantren,sekolah dan madrasah

Yogyakarta: tiara wacana, 2001

Undang-Undang Sisdiknas No 27 Tahun 2003

Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo, 2009

Majid, Abdul, Pendidikan agama Islam berbasis kompetensi, Bandung: Rosda

Karya, 2004

Raharjo, Rahmat, Inovasikurikulum Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta:

Magnum Pustaka, 2010

Peraturan Menteri Agama No 912 Kurikulum Pendidikan Agama Islam Madrasah

Tahun 2013

Sukiman. Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015.

Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: Rajawali Press, 2009.

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006

Mulyasa,E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Pendidikan dan pelatihan IP kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan tahun 2015

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Yuliana, Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008

Hamalik, Oemar, Evaluasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993

Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2011

Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 1

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

HASIL WAWANCARA

Nama : Hj.Dede Rosadah, M.Pd.I

Jabatan : Kepala Madrasah

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2017

Waktu/Tempat: 08.00-10.00 WIB/Ruang Kepala Sekolah

1. Kurikulum apa yang di terapkan di MTs Al-hikmah ini?

Jawab:

Kebijakan yang digunakan MTs Al-hikmah pada kurikulum yaitu kurikulum

yang dikeluarkan oleh kemendikbud, kemenag dan yayasan. Di madrasah ini

yang kurikulum yang mendominasi adalah kurikulum 2013 (K13), mulai

menerapkan K13 Pada tahun 2016 hal ini dilandaskan pada keputusan menteri

pendidikan dan kebudayaan.

2. Bagaimana Proses sosialisasi kurikulum 2013 ?

Jawab:

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang mengacu pada pembelajaran

tematik yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik,

potensi siswa dalam hal kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam

implementasinya kurikulum 2013 lebih mengembangkan kreatifitas siswa

dan penguatan karakter yang tidak hanya menekankan kemampuan anak

dalam hal kognitif tetapi juga psikomotorik dan afektif. Untuk

melaksanakan kurikulum 2013 perlu sosialisasi yang sangat baik agar

kurikulum 2013 berjalan dengan baik.

Sosialisasi kurikulum 2013 di MTs. Al-Hikmah yang pertama di terima saya

selaku kepala madrasah melalui pelatihan yang diadakan oleh Kemenag

Kabupaten Bogor, setelah itu saya mengikut sertakan guru mata pelajaran

untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan KKG tingkat gugus

kecamatan yang menyampaikan materi tersebut pengawas madrasah dan

Kasi Mapenda Kabupaten Bogor.

.

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

3. Bagaimana proses perancangan

kurikulum?

Jawab:

Proses perancangan kurikulum itu kita lakukan di awal semester 2 kita

sudah bentuk panitianya, kita juga bikin penanggungjawabnya, terus kita juga

bikin programnya apa saja, disitu kita bicarakan. Nah nanti implementasinya

seperti apa kita evaluasi di pelaksanaannya.

4. Siapa saja yang terlibat dalam proses perancangan kurikulum

itu? Jawab:

Seluruh guru, staff dan karyawan sekolah Jadi mereka terlibat bukan

dalam konsep tapi dia harus tau, gitu. Jadi kami menghargai mereka, nanti

ketika berkumpul dalam masalah konsep segala macam mereka tidak

dilibatkan tapi ketika langsung di implementasi mereka dilibatkan.

5. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam proses perancangan

kurikulum Pembelajaran PAI?

Jawab:

Kalau dalam perancangan kurikulum mereka tidak terlibat, tetapi kita

berikan kesempatan mereka untuk memberikan masukan yang nantinya kita

pertimbangkan.

6. Adakah pembinaan sekolah terhadap terhadap guru terkait kurikulum

PAI ?

Jawab :

Ada, Karena keberhasilan sutu sekolah bergantung pada profesionalisme

guru dalam membelajarkan peserta didiknya melalui proses belajar mengajar

yang berkualitas. Pelaksanaan pembinaan kurikulum yang berkaitan dengan

penyusunan kurikulum sekolah dengan mendasarkan pada implementasi

kurikulum satuan pelajaran melalui 4 tahap yakni menelaah kurikulum

sekolah, menyusun dan membentuk koordinator mata pelajaran.

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Pewawancara Informan

Muh.Alfi Alfath Hj. Dede Rosadah,M.Pd.I

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

HASIL WAWANCARA

Nama : Hj.Dede Rosadah,M.Pd.I

Jabatan : Kepala Madrasah

Hari/Tanggal : Jumat, 22 Desember 2017

Waktu/Tempat: 09.59-10.30 WIB/Ruang Kepala sekolah

1. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan draf awal perencanaan

kurikulum?

Jawab:

Yang terlibat guru, kepala sekolah dan beberapa pendukungnya seperti

office boy terus juga bagian admin. Semua juga terlibat tetapi ya mereka-

mereka itu tdk semuanya sampai khatam. Karenakan kan kita butuh

dukungan.

2. Terkait kegiatan Pembiasaan hafalan surat Alqur’an dan alsmaul husna

kenapa dilaksanakan setiap hari jumat saja?

Jawab:

Ya, di sekolah kita ini pembiasaan hafalan qur’an dan asmaul husna hanya

di hari jumat karena kita lebih fokus dan khusyuk jadi di hari jumat ini

dijadikan hari alqur’an dan asmaul husna, karena di hari-hari lain tetap siswa

dan siswi membaca alqur’an 15 menit sebelum KBM di mulai.

3. Terkait penilaian, untuk di MTs Al-Hikmah penilaiannya seperti apa?

Jawab:

Bentuk penilaian di Madrasah ini udah jelas ada ulangan harian, ada

ulangan semester, KKM nya jelas. Standarnya juga sudah cukup jelas.dan

untuk penilaian keseharian siswanya guru melakukan penilaian proses dan

penilaian hasil.

4. Apakah Ibu melakukan kegiatan supervisi akademik?

Jawab :

Ya tentu saja, Saya melakukan penilaian kepada guru-guru tiap semester,

dari dinas juga. Dari mulai opening, aktivitas, manajemen kelasnya,

evaluasinya sesuai atau tidak.

5. Apakah ada supervisi dari pengawas Madrasah?

Jawab:

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Ya ada, tapi tidak tentu waktunya, Mungkin ada 6 bulan atau 1 tahun

sekali mereka datang membawa intrumen supervisi tapi biasanya mereka

sudah percaya dengan madrasah kami

6. Apa saja instrumen yang terdapat dalam supervisi tersebut?

Jawab:

Pastinya tentang proses belajar mengajar, tentang kendala dengan anak-

anak, orang tua. proses KBM itu berjalan dengan baik atau tidak. Sarprasnya

seperti apa, menyupport tidak dalam pembelajaran. Dari gurunya seperti apa

dalam pembelajaran.

Pewawancara Informan

Muh. Alfi Alfath Hj.Dede Rosadah,M.Pd.I

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA

GURU KURIKULUM

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

HASIL WAWANCARA

Nama : Ansor, S. Pt

Jabatan : Guru Kurikulum

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Desember 2017

Waktu/Tempat: 09.00-10.00 WIB/Ruang Guru

1. Apa tugas bagian

kurikulum? Jawab:

Tugas saya menjalankan program pemerintah yang berkaitan dengan

kurikulum, melakukan administrasi kegiatan pembelajaran seperti RPP dan

silabus, jadi guru yang membuat kita yang mengkoordinir

2. Apa saja yang anda dilakukan dalam perencanaan

kurikulum? Jawab:

Perencanaan kurikulum biasanya berpedoman pada hal-hal yang sudah

dilakukan sebelumnya. Misalnya kegiatan ekstrakulikuler apakah masih

diadakan atau tidak, Kemudian nanti ada rapat sebelum tahun ajaran baru,

disitu biasanya saya membuat program semester, kalender akademik yang di

dalamnya terdapat perencanaan kapan kegiatan-kegiatan tersebut akan

dilakukan selama satu tahun kedepan seperti program LDK, pengembangan

karakter, yang memang biasanya kegiatan ini dilakukan setiap satu tahun

sekali. Nanti kepala sekolah yang yang menentukan, kalau ini masih ada dan

ditetapkan tanggal pelaksanaannya. Intinya perencanaan ini dilakukan atas

kesepakatan bersama.

3. Kapan waktu perencanaan dan bagaimana proses

perencanaannya?

Jawab:

Biasanya di awal tahun ajaran, kita melakukan rapat kerja setiap satu

tahun sekali. Pada saat itu kita membahas semua yang berkaitan dengan

kekurikuluman, mulai dari sarana prasarana yaitu apa yang sudah ada dan apa

yang perlu diperbaiki, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan harian dari mulai

anak-anak masuk sampai anak-anak pulang, termasuk evaluasi kegiatan

selama satu tahun belakangan ini. Kemudian kita juga melakukan kegiatan

rapat sebelum masuk tahun ajaran baru. Biasanya kalender akademik turun

dari pemerintah, kemudian kita sesuaikan kalender akademik tersebut sesuai

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

dengan jadwal pemerintah seperti waktu pelaksanaan UAS, ulangan harian

yang tidak bisa sembarangan, setelah itu ada hari-hari yang diluar kedinasan,

barulah kita masukan perencanaan kegiatan kita.

4. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan

kurikulum?

Jawab:

Semuanya terlibat, baik guru, kepala sekolah, bagian administrasi dan

termasuk komite. Kalau komite itu kan kita ada kegiatan family gathering dan

orang tua harus tau kegiatan kita ini.

5. Apa tugas bagian kurikulum dalam pelaksanaan

kurikulum?

Jawab:

Saya yang bagian sistemnya, saya yang meramu mereka yang

menjalankan. Kalau dicontohkan misalnya guru-guru membuat RPP dan

silabus kemudian dikumpulkan ke saya, kemudian saya melihat, dari segi

administrasi apakah sudah sesuai atau belum.

6. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan kurikulum PAI

yang mengacu kepada K 13?

Jawab:

Kendalanya banyak diantaranya belum tersedia buku-buku yang

menunjang dalam pembelajaran k 13, kurang fahamnya guru-guru terkait k

13,

Pewawancara Informan

Muh. Alfi Alfath Ansor, S.Pt

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 3

HASIL WAWANCARA

GURU

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

HASIL WAWANCARA

Nama : E.Kosasih, S.Ag

Jabatan : Guru Mata pelajaran SKI

Hari/Tanggal : Jum’at, 21 November 2017

Waktu/Tempat: 12.15-14.07 WIB/Ruang Kelas

1. Bapak sejak kapan mengajar di MTs Al-Hikmah

Jawab:

Sejak tahun 2002

2. Bagaimana perencanaan guru sebelum melaksanakan

pembelajaran? Jawab:

Untuk perencanaan sama seperti pada umumnya, membuat RPP disertai

dengan perangkat pembelajaran untuk mendukung pembelajaran seperti alat

peraga.

3. Apakah anda membuat RPP sebelum melaksanakan

pembelajaran?

Jawab:

Iya, membuat tentunya.

4. Apakah bapak memanfaatkan sarana dan prasarana dalam proses

pembelajaran?

Jawab:

Iya, Karena pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam selalu dianggap pelajaran

membosankan oleh siswa, oleh karena itu, saya selalu membuat menarik

pelajaran tersebut dengan salah satu cara memutar film sejarah islam

menggunakan LCD proyektor agar para murid lebih bersemangat dalam

belajar.

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

5. Adakah keterlibatan guru PAI dalam penyusunan kurikulum?

Jawab:

Ada, semua guru terlibat dalam proses penyusunan kurikulum.

6. Adakah kerja sama antara guru PAI?

Jawab:

Ada, tapi tidak begitu intens walaupun kita membentuk grup whatssap

khusus guru PAI itu salah satu wadah komunikasi untuk membahas semua hal

yang berkaitan tentang PAI tapi itu kurang berjalan maksimal

7. Seberapa aktif di KKG?

Jawab:

Saya sendiri terlibat di KKG namun tidak aktif

8. Apakah kepala sekolah melakukan pengawasan terkait kegiatan

pembelajaran?

Jawab:

Kepala sekolah selalu memberi peringatan kepada guru-guru agar dalam

melakukan pembelajaran jangan sering meninggalkan kelas, dan harus peka

terhadap murid-murid

9. Apakah guru-guru senantiasa diberikan pelatihan?

Jawab:

Kadang-kadang, saya pernah mengikuti pelatihan tentang pembelajaran 2

tahun yang lalu sampai saat ini belum ada lagi pelatihan

10. Bagaimana bentuk dan waktu pelaksanaan penilaian?

Jawab:

Penilaian proses, dalam setiap kegiatan dinilai yaitu sikapnya, prilakunya.

Kemudian penilaian yang berhubungan dengan akademik, seperti setiap

selesai kegiatan ada evaluasi untuk mengatahui seberapa besar pemahaman

mereka, kemudian juga penilaian seperti ulangan harian 1, ulangan harian 2,

mid semester, lalu semester.

Pewawancara Informan Muh. Alfi Alfath E. Kosasih,S.Ag

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

HASIL WAWANCARA

Nama : Iis Solihah, S. Pd.I

Jabatan : Guru Mata pelajaran Aqidah Ahlak

Hari/Tanggal : Selasa, 8 Agustus 2017

Waktu/Tempat: Pukul 09.30-10.18 WIB/Ruang Perpustakaan

1. Ibu sejak kapan mengajar di MTs Al-Hikmah?

Jawab:

2018

2. Bagaimana perencanaan guru sebelum melaksanakan

pembelajaran?

Jawab:

Pertama kan RPP kemudian diawal tahun kita membuat program semester

dan program tahunan, artinya dari program tahunan dan semester itu untuk

menentukan setiap per pertemuan nanti disesuaikan ke RPP nya masing-

masing. Kita yang membuat karena kita yang bisa menentukan sampai sejauh

mana materi itu akan selesai. Jadi kita buat dalam satu tahun.

3. Apakah anda membuat RPP sebelum melaksanakan

pembelajaran?

Jawab:

Iya, membuat.

4. Apakah ibu memanfaatkan sarana dan prasarana yang berkaitan

dengan proses pembelajaran PAI?

Jawab:

Iya, setiap saya mengajar saya selalu menggunakan sarana prasana dan

prasarana yang berkaitan dengan pembelajaran aqidah ahlak seperti

penggunaan LCD proyektor dan alat peraga yang lainnya agar KBM lebih

menarik dan optimal.

5. Adakah keterlibatan guru PAI dalam penyusunan kurikulum?

Jawab:

Ada, Tentu saja guru terlibat karena yang menjalankan kurikulum di

sekolah adalah kami para guru-guru.

6. Adakah kerja sama antara guru PAI?

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Jawab:

Ada sih, tapi tidak terlalu kuat paling kami berkumpul kalau waktu istirahat

saja di ruang guru itupun tidak selalu membahas tentang pembelajaran PAI.

7. Seberapa aktif di KKG?

Jawab:

tidak aktif, karena memang KKG di tingkat gugus kecamatan saja tidak

aktif dan jarang sekali mengadakan acara

8. Apakah kepala sekolah melakukan pengawasan terkait kegiatan

pembelajaran?

Jawab:

Tentu saja ada, Kepala sekolah secara berkala mengawasi para guru-guru

dalam melaksanakan tuygasnya yaitu mengajar

9. Apakah guru-guru senantiasa diberikan pelatihan?

Jawab:

Jarang deh, terakhir saya ikut pelatihan 1 tahun yang lalu waktu itu yang

mengadakan KKMTS tingkat kabupaten Bogor

10. Bagaimana bentuk dan waktu pelaksanaan penilaian?

Jawab:

Dalam pembelajaran ada penilaian. Pada praktek juga ada penilaian proses

dan penilaian hasil, kemudian sikap anak juga dinilai. Apalagi khusus

pelajaran aqidah ahlak lebih mengedepankan penilaian etika dan sikap

Kemudian kita ada ulangan harian 1, ulangan harian 2, ulangan tengah

semester, baru ujian akhir semester. Jadi satu semester ada empat kali

pelaksanaan penilaian. Kemudia penilaian sikap, sikap itu penting. Kita tidak

hanya mengajarkan keilmuan, melainkan akhlaknya juga harus dibenahi.

Pewawancara Informan Muh. Alfi Alfath Iis Solihah,S.Pd.I

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 4

HASIL STUDI DOKUMEN

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

DAFTAR CEKLIS DOKUMEN

No Dokumen Ada Tidak Ket.

1 Profil Sekolah √

2 Profil kepala sekolah √

3 Data tenaga pendidik √

4 Data jumlah murid √

5 Data sarana dan prasarana √

6 Dokumen kurikulum √

7 Silabus √

8 Dokumen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

9 Instrumen penilaian

Pembelajaran

11 Dokumen kegiatan pembinaan

Ekstrakulikuler

12 Kalender pendidikan √

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 5 SOAL UKK

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 6

KALENDER PENDIDIKAN

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

SEMESTER GASAL

Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu

1 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4

2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11

9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 28 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18

16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25

23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31 26 27 28 29 30

30 31

Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 6 HE : 24 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 4 HE : 26

1-16 17 Libur Nasional Hari Kemerdekaan RI ke 72 1

17 18-23

17-19 Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 21

SEMESTER GENAP

Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu

1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7

3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 4 5 6 7 8 9 10 4 5 6 7 8 9 10 8 9 10 11 12 13 14

10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21

17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 18 19 20 21 22 23 24 18 19 20 21 22 23 24 22 23 24 25 26 27 28

24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 31 25 26 27 28 25 26 27 28 29 30 31 29 30

31

Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE :26 Jml. Hari: 28 HL : 5 HE : 23 Jml. Hari: 31 HL : 5 HE : 26 Jml. Hari: 30 HL : 6 HE : 24

1 Maulid Nabi Muhammad SAW 1 16 17 2-5

4-9 Penilaian Akhir Semester Ganjil 2 19-24 13 Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

16 3 30 16-21

25Hari Raya Natal 23-26 UN Utama MTs

26 30

18-30 Libur Semester Ganjil TP 2017/2018

Ahad Senin Selasa Rabu KamisJum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu HE = Hari Efektif …….. Hari (Sem.I ……. dan Sem.II …..)

1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7 HL = Hari Libur……. Hari Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs)

6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14 HK = Hari Kalender ……. Hari (Juli 2013 s.d. Juni 2014) Al-Hikmah

13 14 15 16 17 18 19 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21

20 21 22 23 24 25 26 17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28

27 28 29 30 31 24 25 26 27 28 29 30 29 30 31Prakiraan Pelaksanaan Ujian Nasional akan

dilaksanakan menunggu Surat Edaran

dan POS UN dari BSNP TP. 2013/2014. Hj. Dede Rosadah, S.Ag, M.Pd.I

Jml. Hari: 31 HL : 6 HE : 25 Jml. Hari: 30 HL : 7 HE : 23 Jml. Hari :31 HL : HE : NIP. 196812021991032001

1 Hari Buruh Internasional 1 Hari Lahir Pancasila

7-9 Prakiraan UN SMP/MTs Tahun 2018 7 Pembagian Rapor Semester Genap

10 Kenaikan Isa Al Masih 15-16 Hari Raya Idul Fitri

14-16 Libur Awal Ramadhan 9-21 Libur Sebelum dan Sesudah Hari Raya Idul Fitri

17-19 Pesantren Ramadhan

29 Hari Raya Waisak

21-31 Penilaian Akhir Tahun TP 2017/2018

NOPEMBER 2017

Wafat Isa Al Masih

J U L I 2017 AGUSTUS 2017 SEPTEMBER 2017 OKTOBER 2017

Libur Semester Genap TP 2016/2017 Hari Raya Idul Adha 1438 H

Prakiraan USBN dan UAMBN MTs

Hari Pertama Masuk Madrasah/Awal TP. 2017/2018 Ulangan Tengah Semester Ganjil

Tahun Baru Islam 1439 Hijriah

Perkiraan UN Utama MA

DESEMBER 2017 JANUARI 2018 PEBRUARI 2018 MARET 2018

Pembagian Raport

Hari Pertama Masuk Madrasah Sem. Genap Perkiraan USBN dan UAMBN MA

KALENDER PENDIDIKAN

MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-HIKMAH

TAPOS II TENJOLAYA BOGOR

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

HAB Kemenag RI Ke-72

JUNI 2018 JULI 2018

Bogor, 17 Juli 2017

Catatan :

MEI 2018 Keterangan :

US MI/SDCuti Bersama

Tahun Baru 2018 M Tahun Baru Imlek 2569 Hari Raya Nyepi

APRIL 2018

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 7

PROGRAM TAHUNAN

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 97: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 98: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 8

PROGRAM SEMESTER

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 100: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 9

SILABUS

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 10

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Tadarus dan sholat dhuha

Muhadaroh

Proses KBM

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Kegiatan LDK

Praktikum Ibadah

Prakti kum Ibadah

Tadabur Alam

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 12

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 107: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 13

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELTIAN

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 109: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 110: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 14

SURAT KETERANGAN PENELTIAN

Page 111: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 112: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 15

UJI REFERENSI

Page 113: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 114: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 115: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …
Page 116: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN 16

BIODATA PENULIS

Page 117: JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU …

Biodata Penulis Muhammad Alfi Alfath, lahir di Bogor

pada tanggal 13 Desember 1994. Putra dari

pasangan Bpk. H Supardi dan Ibu Rita

Rahmawati merupakan anak ketiga dari tiga

bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di

RA Nurul Anwar pada tahun 2000 kemudian

melanjutkan ke MI darul Hikmah pada tahun

2002-2007 kemudian melanjutkan

sekolahnya di MTs Sirojul Kamal selanjutnya menempuh pendidikan di MAN 1 Kota Bogor

dengan jurusan IPS. Saat ini penulis merupakan mahasiswa semester akhir Manajemen

Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama

menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai organisasi Intrakampus seperti pada tahun 2014

menjabat sebagai staf ahli sosial dan keagamaan HMJ MP dan pada tahun 2015 menjadi staf

ahli seni dan olahraga DEMA Fakultas Tarbiyah, selama kuliah penulis sangat senang

berbagai kegiatan kampus, sehingga penulis seringkali mengikuti berbagai kepanitiaan baik di

HMJ maupun DEMA sebagai ketua pelaksana OPAK Jurusan 2014. selain aktif di organisasi

kampus, penulis merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam

.