jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis...
TRANSCRIPT
PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN
TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nama : Lia Marlia
NIM : 206081003994
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN
TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Lia Marlia
206081003994
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM Suhendra, S.Ag, MM
NIP.19490602 197803 1 001 NIP.19711206 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Hari ini Senin Tanggal 16 Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Lia Marlia NIM: 206081003994 dengan judul
Skripsi “PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN
TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE”. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 16 Agustus 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Leis Suzanawati, SE, Msi Dr.Ahmad Dumyathi Bashori, MA
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
Hari ini Jum’at Tanggal 17 September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Lia Marlia NIM: 206081003994 dengan judul Skripsi “PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP
LOYALITAS MEREK INDOMIE”. Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 September 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Yahya Hamja, MM Suhendra, S.Ag, MM
Penguji I Penguji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Amir Syarifuddin, SH, MM
Penguji Ahli I Penguji Ahli II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Lia Marlia
2. Tempat & Tanggal Lahir : Kuningan, 11 September 1987
3. Alamat : Pamulang Permai I
Blok C 31 No. 09/10 Pamulang
Tangerang Selatan 15417
4. Telepon : (021) 99064266/08567755887
II. PENDIDIKAN
1. SDN Pamulang IV Tahun 1994-2000
2. SMPN I Ciputat Tahun 2000-2003
3. SMK Dua Mei Ciputat Tahun 2003-2006
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Beri Berkah
2. Ibu : Ecih Sukaesih
3. Alamat : Pamulang Permai I
Blok C 31 No. 09/10 Pamulang
Tangerang Selatan 15417
4. Telepon : (021) 7414916
ABSTRACT
Lia Marlia, title of the research “The Effects Of Brand Image, Brand Trust And Brand Satisfaction To Brand Loyalty”. Strata One (S1) Marketing Management Majors Economic Faculty and Islamic University Social Science Syarif Hidayatullah's Jakarta, 2010 M/1431 H. This research is analyze the influence of brand image, brand trust and brand satisfaction to brand loyalty for customer’s who consume Indomie. The data which is used in this research is primary data, collected from spreading one hundred questionnaires to Indomie’s consumers. This research use non-probability sampling and multiple linier regression analysis in cultivating data. From the result of this research, known that brand image, brand trust and brand satisfaction influence to brand loyalty. Which is showing by value of Adjusted R Square is 58,2%, while 41,8% is influence by other factors. In this research, also known that brand satisfaction have most positive and significant influence to brand loyalty. Thus, the result of the research is relevant and at the same time supports the theory of brand loyalty. Keyword: Brand Image, Brand Trust, Brand Satisfaction, Brand Loyalty, and
Multiple Regression Analysis.
ABSTRAK
Lia Marlia, judul skripsi “Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie”. Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 M/1431 H. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas merek yang mengkonsumsi produk Indomie. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang mengkonsumsi produk Indomie. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Metode pengolahan data menggunakan metode Regresi Berganda. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel citra, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas merek. Hal ini ditunjukan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 58,2%, sedangkan sisanya 41,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa kepuasan merek memiliki pengaruh yang paling positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Dengan demikian, hasil penelitian ini relevan dan pada saat yang sama mendukung teori loyalitas merek.
Kata kunci : Citra Merek, Kepercayaan Merek, Kepuasan Merek, Loyalitas Merek dan Analisis Regresi Berganda.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas
Merek Indomie.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang
dengan rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus,
membesarkan, mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan
semangat dan doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
2. Adinda, Ririn Rismayanti dan Toby Febiyanto yang tak pernah henti
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Mereka merupakan telaga
inspirasi yang tak pernah kerontang.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang
sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku Koordinator Teknis Non Reguler dan
dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu,
memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
7. Tim penguji ujian komprehensif: Prof. Dr. Abdul Hamid, Leis Suzanawati,
SE, Msi, Dr.Ahmad Dumyathi Bashori, MA.
8. Fachdi Amanta, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat tercinta Syarifah Winanti, Anggi Anitia Marla, Winda
Septiana, Suhairiah Irawan, dan Lisda Munawaroh yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
10. Kawan-kawan Manajemen B 2006, Nurrina, Nurul Faizah R, Rhaina Amalia,
Rika Perdana P, Ade Ridwan, Ardian Prima, Anggi Permana, Anggi Saputra,
Ali Murtadhlo, Ahmad Faisal, Julfi Fajrihan, Renal Ramadhan, Lutfiah
Hilyanti, Purwanti Rosalina, Febrian Djaka P, Anwar Riyadi, Umar
Syarifudin, Rosim, Ghafur, Restu Ibrahim, Vaditya Riski P, M.Bukhori
Muslim, Alamsyah.
11. Ika Caya Putri, terima kasih ya sudah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengajarkan cara mengolah data serta motifasi yang telah diberikan.
12. Rekan-rekan Akuntansi angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya
selama ini kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 17 September 2010
(Lia Marlia)
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................. i
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................. ii
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................... iii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi ....................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... v
Abstract ............................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................. viii
Daftar Isi ........................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Pendahuluan ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat ............................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 10
A. Pengertian Merek ................................................... 10
B. Citra Merek ............................................................ 13
1. Pengertian Citra ................................................ 13
2. Pengertian Citra Merek ..................................... 15
3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek ............. 17
4. Pengukuran Citra Merek ................................... 18
C. Kepercayaan Merek ............................................... 19
D. Kepuasan Merek .................................................... 21
1. Pengertian Kepuasan ......................................... 21
2. Atribut-Atribut Kepuasan ................................. 22
3. Faktor-Faktor Pembentuk
Tingkat Kepuasan ............................................. 25
E. Loyalitas Merek ..................................................... 26
1. Fungsi Loyalitas Merek .................................... 28
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Loyalitas Merek ............................................... 29
3. Penggolongan Loyalitas Merek ........................ 30
4. Ciri-Ciri Konsumen Yang Loyal
Terhadap Suatu Merek ..................................... 32
F. Penelitian Sebelumnya ........................................... 32
G. Kerangka Pemikiran ............................................... 35
H. Hipotesis ................................................................ 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................ 38
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel ..................................... 38
C. Metode Pengumpulan Data .................................... 39
1. Data Primer ................................................ 39
2. Data Sekunder .................................................. 39
D. Metode Analisis Data ............................................. 40
1. Statistik Deskriptif ........................................... 40
2. Uji Kualitas Data .............................................. 40
3. Uji Asumsi Klasik ............................................ 43
4. Uji Analisis Regresi Berganda .......................... 47
E. Operasional Variabel Penelitian ............................. 50
1. Variabel Independen ......................................... 50
a. Citra ........................................................... 50
b. Kepercayaan ............................................... 51
c. Kepuasan .................................................... 51
2. Variabel Dependen ........................................... 52
a. Loyalitas Merek .......................................... 52
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ……………… . 56
A. Gambaran Umum Objek Penelitan ….……….......... 56
B. Penemuan dan Pembahasan ..................................... 63
1. Deskriptif Demografi Responden ....................... 63
2. Uji Kualitas Data ................................................ 65
3. Uji Asumsi Klasik .............................................. 93
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................. 99
C. Interpretasi .............................................................. 106
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................. 108
A. Kesimpulan ............................................................ 108
B. Implikasi ................................................................ 109
C. Saran ...................................................................... 110
Daftar Pustaka ..................................................................................... 112
Lampiran-Lampiran ............................................................................ 115
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Produk-Produk Mie Instan 2
1.2 Pangsa Pasar Mie Instan 4
3.1 Tabel Metode Skala dan Pengukurannya 42
3.2 Pedoman Untuk Memberikan
Koefisien Korelasi 43
3.3 Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi
Uji Durbin Waston 45
3.4 Operasional Variabel Penelitian 53
4.1 Jenis Kelamin Responden 63
4.2 Usia Responden 64
4.3 Pendidikan Terakhir 64
4.4 Pekerjaan 65
4.5 Hasil try out Citra Merek 66
4.6 Hasil try out Kepercayaan Merek 67
4.7 Hasil try out Kepuasan Merek 67
4.8 Hasil try out Loyalitas Merek 68
4.9 – 4.42 Tabel Frekuensi 69-92
4.43 Hasil Uji Kolerasi 95
4.44 Interpretasi Koefisien Korelasi 95
4.45 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel 96
4.46 Hasil Uji Autokorelasi 96
4.47 Uji Durbin Waston 97
4.48 Hasil Uji Multikolinearitas 97
4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 99
4.50 Hasil Regresi Linear Berganda 100
4.51 Hasil uji t 103
4.52 Hasil uji F 105
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran 36
4.1 Hasil Uji Normalitas 93
4.2 Hasil Uji Histogram 94
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas 98
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner Penelitian 115
2 Matriks Tabulasi Data 120
3 Tabel Frekuensi 128
4 Hasil Uji Kualitas Data 137
5 Hasil Uji Asumsi Klasik 139
6 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 141
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi pemasaran produk yang sangat dinamis, membuat para pelaku
pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi yang sangat
ketat ini. Setiap saat baik melalui media televisi, radio, koran, majalah maupun
internet, kita melihat peluncuran produk baru yang seolah tidak pernah
berhenti. Produk-produk yang ditawarkan begitu beragam dengan merek yang
juga sangat bervariasi. Begitu banyak hal yang ditawarkan pada konsumen.
Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi lebih leluasa dalam
menentukan pilihannya. Sementara dampaknya bagi produsen, hal ini menjadi
tantangan yang membuat mereka harus bekerja lebih keras untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan.(Fajrianthi, et,al 2005)
Pola konsumsi masyarakat kini telah banyak dipengaruhi oleh
perubahan gaya hidup. Tidak hanya masyarakat di perkotaan, tetapi juga di
pedesaan mengalami pergeseran pola konsumsi. Makanan-makanan cepat saji
atau instan kian digemari. Salah satu dari makanan cepat saji itu adalah mie
instan. Tidak dapat dipungkiri, mie memang sudah menjadi bagian penting
dalam pola konsumsi rumah tangga. Produk ini bahkan kian menjadi pilihan
sebagai pengganti bahan makanan pokok.
Peran mie memang luwes, tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi
dapat pula berperan sebagai lauk-pauk, sehingga sering dijumpai masyarakat
yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah. Hal ini
dimungkinkan karena mie dapat diproses dengan mudah, disajikan dengan
praktis dan dapat memenuhi selera sebagian besar masyarakat, baik orang
dewasa maupun anak-anak. (Nuryanto, 2010)
Permintaan yang semakin meningkat ini menyebabkan persaingan yang
semakin meningkat pula dikategori produk mie instan. Kondisi ini menuntut
produsen mie instan untuk selalu meningkatkan kualitas produk dan
mencermati kondisi pasar yang cenderung dinamis dengan cara
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang beragam.
Beberapa produk mie instan yang disetujui beredar di pasar berdasarkan
data Badan POM RI dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Produk-Produk Mie Instan Berdasarkan Data Badan POM RI
No. Nama Produk Nama Perusahaan
1 Al Maharaja CV.Pacivic Harvest 2 Cap Harimau Perusahaan Mie Gunung Mas 3 Cap Naga Perusahaan Mie Gunung Mas 4 Cap Nelayan Perusahaan Mie Sidorejo 5 Cap Orang Mancing Ikan Perusahaan Mie Sidorejo 6 Syukuran PT.Gema Guntur Perkasa 7 Menjangan PT.Gema Guntur Perkasa 8 29 (Dua Sembilan) PT.Gema Guntur Perkasa 9 Cho-Yang PT.Gema Guntur Perkasa
10 Double Happiness PT.Gema Guntur Perkasa 11 50 (Lima Puluh) PT.Gema Guntur Perkasa 12 Jo-Shua PT.Gema Guntur Perkasa 13 Indomie PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Indofood PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 15 Sakura PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 15 Pop Mie PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 17 Sarimi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
No. Nama Produk Nama Perusahaan 18 Supermi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 19 Cap 3 Ayam PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 20 Gaga-100 PT.Jakarana Tama Food Industry 21 A-1 PT.Jakarana Tama Food Industry 22 Gaga PT.Jakarana Tama Food Industry 23 Little Curly PT.Jakarana Tama Food Industry 24 Karomah PT.Jakarana Tama Food Industry 25 King PT.Jakarana Tama Food Industry 26 Gaga Kriuk-Kriuk PT.Jakarana Tama Food Industry 27 Gaga Kriaak PT.Jakarana Tama Food Industry 28 Nissinmi (Mantap Rasanya) PT.Nissin Mas
29 Alhami PT.Olagafood Industri Makanan & Minuman
30 Selera Rakyat PT.Pepami Indonesia 31 Cap Cakrawala Merah PT.Pepami Indonesia
32 Mie Sedaap PT.Prakarsa Alam Segar (Wings Food)
33 Kantik PT.Prakarsa Alam Segar 34 Cinta-Mi PT.Sentrafood Indonusa 35 UKM WAY PT.Sentrafood Indonusa 36 CNI Mie Sehati PT.Sentrafood Indonusa 37 Superior PT.Tiga Pilar Sejahtera 38 Spider PT.Tiga Pilar Sejahtera 39 Filtra PT.Tiga Pilar Sejahtera 40 Mie ABC PT.ABC 41 Mie President PT.ABC 42 Miduo PT.Delly Food CS 43 Mie Gelas PT.Delly Food CS
Sumber: www.scribd.com
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pernah menjadi penguasa mutlak
pasar mie instan di Indonesia pada tahun 2002, bahkan menguasai sekitar 90%
pangsa pasar mie instan dengan produk andalannya Indomie. Namun,
Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood yang
menyebabkan Indofood sempat kehilangan pangsa pasarnya (www.swa.com).
Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa Indofood sebagai penguasa pangsa
pasar mie instan di Indonesia masih harus berkompetisi dengan lebih dari 30
merek mie instan yang siap mengeser pangsa pasar Indomie.
Jumlah pangsa pasar mie instan pada tahun 2003, 2005, dan 2007 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2
Pangsa Pasar Mie Instan Tahun 2003, 2005, dan 2007
Tahun 2003 Tahun 2005 Tahun 2007
Merek Pangsa Pasar Merek Pangsa
Pasar Merek Pangsa Pasar
Indomie 75.5% Indomie 66.3% Indomie 65.3% Supermi 10.1% Mie Sedap 13.4% Mie Sedap 22.9% Sarimi 3.7% Supermi 7.1% Supermi 3.4% Mie 100 2.3% Gaga 100 2.5% Gaga 100 2.6% Gaga Mie 1.8% Mie 100 2.4% Sarimi 1.0% Mie ABC 1.1% Sarimi 2.2% Alhami 1.0% Pop Mie 0.6% Alhami 1.9% Kare 0.7% Salamie 0.5% Mie ABC 0.6% Mie ABC 0.6% Alhami 0.5%
Sumber: www.finance.dir.groups.yahoo.com
Berdasarkan Tabel 1.2, terlihat bahwa pangsa pasar Indomie tetap
berada pada urutan pertama, meskipun jumlah pangsa pasar Indomie
cenderung menurun setiap tahun. Mie Sedaap yang diproduksi PT. Sayap Mas
Utama (Grup Wingsfood) berhasil meraih 22,9% pangsa pasar pada tahun
2007 dan membayangi Indomie di posisi kedua, meskipun Mie Sedaap baru
muncul pada bulan Mei 2003. Hal ini merupakan sebuah prestasi awal Mie
Sedaap dalam kurun waktu 4 tahun, jika dibandingkan dengan Indomie yang
sudah berhasil masuk ke pasar mie instan lebih dari 15 tahun yang lalu.
(www.dzumar.wordpress.com)
Citra merek mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk membedakan suatu produk atau jasa dengan perusahaan
yang lain. Produk yang telah memiliki citra merek yang kuat akan sulit ditiru
karena telah tertanam dalam benak konsumen. Lain halnya dengan produk
yang bisa dengan mudah ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu
merek tertentu itu tidak akan mudah diciptakan. Citra merek (brand image)
yang kuat akan membuat konsumen memiliki persepsi untuk mendapat nilai
tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lain.
Tanpa citra yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk
menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar
tetap loyal, meskipun banyak produk mie intan di pasaran, tetapi masyarakat
lebih menyukai mie instan Indomie. Karena citra merek Indomie yang telah
terbentuk sejak lama di pasar itulah yang mempengaruhi konsumen untuk
memilihnya. Selain itu, para konsumen apabila membeli mie instan pasti
menyebutnya dengan nama Indomie, padahal Indomie itu adalah nama merek
mie instan dari produk Indofood bukan jenis produknya.
Membangun kepercayaan merek bagi produsen kepada konsumen
tidaklah mudah, karena dituntut untuk selalu menjadi yang terbaik. Menurut
Rahmayuni (2009), mendefinisikan trust in a brand sebagai keiinginan
konsumen untuk mempercayai kemampuan merek untuk memperbesar pangsa
usaha sehingga merek tersebut gampang dikenal oleh konsumen. Selain itu
dalam riset Costabile (1998) dalam Ferrinadewi (2008:147) kepercayaan atau
trust didefinisikan sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang
konsumen didasarkan pada pengalaman atau interaksi yang dicirikan oleh
terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan. Dari sudut pandang
konsumen, kepercayaan merek merupakan variabel psikologis yang
mencerminkan sejumlah kredibilitas dan integritas yang melekat pada merek
tertentu. Kepercayaan konsumen terhadap Indomie telah terbuktii dengan
dijadikannya Indomie sebagai pelengkap lauk pauk dan dapat dikonsumsi juga
oleh anak-anak. Walaupun banyak berita yang menyebutkan Indomie tidak
baik untuk kesehatan, tetapi apabila dikonsumsi tidak terlalu sering tidak akan
menjadi masalah karena sekarang pengetahuan masyarakat mengenai
kesehatan sudah cukup tinggi.
Konsumen akan terus-menerus mencoba berbagai macam merek
sebelum menemukan merek yang benar-benar cocok. Kepuasan adalah sikap
konsumen yang mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung
terhadap loyalitas (Lau dan Lee, 2000). Kepuasan merek akan mendorong
menigkatnya profit perusahaan. Konsumen yang puas akan membeli produk
lain yang dijual oleh perusahaan, sekaligus menjadi pemasar yang efektif
melalui word of mouth yang bernada positif. Saat ini Indomie masih menjadi
market leader dalam industri mie instan, karena memiliki kelebihan jika
dibandingkan produk lain yang sejenis. Kelebihannya antara lain, variasi jenis
makanan dari gandum ini sangat banyak, ada mie goreng, mie rebus, mie
bakso, mie kering dll. Variasi rasa yang enak, mudah dibeli dimana saja, dan
sudah lamanya merek tersebut beredar di pasaran. Kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh Indomie tersebut yang menyebabkan konsumen merasa puas
sehingga sering membeli produk-produk Indomie.
Loyalitas merek menggambarkan kesetiaan dan kedekatan seorang
konsumen kepada sebuah merek. Loyalitas juga menggambarkan derajat atau
tingkat kemungkinan seorang konsumen untuk berpindah ke merek lain jika
terjadi terjadi perubahan harga, fitur dan kualitas dari merek yang selalu
dibelinya. Konsumen yang loyal adalah konsumen yang memiliki persepsi
yang baik terhadap suatu merek dan ia selalu setia membeli dan menggunakan
merek tersebut. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi ini
didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi
dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan
bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek
menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di
dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang
membeli berulang-ulang. Indomie dapat bertahan sebagai Top of Mind merek
mie instan dan dianugerahi Diamond ICSA (tahun 2008) yang merupakan
simbol penghargaan atas kepemimpinan Indomie dikategori mie instan selama
8 tahun berturut-turut (www.indofood.com). Penghargaan tersebut telah
membuktikan bahwa meski banyak produk pesaing yang bermunculan di
pasaran, tetapi loyalitas konsumen terhadap Indomie tetap tinggi.
Berdasarkan gambaran-gambaran di atas, maka judul yang dipilih oleh
penulis dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek Indomie”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek Indomie?
2. Apakah variabel citra, kepercayaan dan kepuasan secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek Indomie?
3. Dari ketiga variabel bebas tersebut, variabel bebas manakah yang sangat
dominan berpengaruh terhadap loyalitas merek Indomie.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan:
a. Untuk menganalisis pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan secara
parsial terhadap loyalitas merek Indomie.
b. Untuk menganalisis pengaruh citra, kepercayaan dan kepuasan secara
simultan terhadap loyalitas merek Indomie.
c. Untuk menganalisis variabel bebas mana yang memiliki pengaruh
dominan terhadap loyalitas merek Indomie.
2. Manfaat Penelitian
Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat
terhadap:
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan
sebagai informasi dan bahan masukan untuk pengambilan keputusan
dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk
memenangkan persaingan di pasar.
b. Bagi Penulis
Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan
teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan.
c. Bagi Akademis
Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian serupa dan
lebih mendalam.
d. Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk digunakan
dalam penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Merek
Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah
kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek
adalah seni dan bagian penting dalam pemasaran. Menurut American
Marketing Association (Kotler, 2000:460), merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Dengan demikian, sebuah
merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu
mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa bersifat fungsional,
rasional, atau berwujud-yang dikaitkan dengan kinerja produk dari merek.
Mungkin juga lebih simbolik, emosional atau berwujud-dikaitkan dengan apa
yang digambarkan merek
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-
merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari
sekedar simbol.
Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler, 2000:460) yaitu
sebagai berikut:
1. Atribut
Merek mengingatkan pada atribut tertentu. Sebagai contoh Mercedes
memberi kesan sebagai mobil mahal, dibuat dengan baik, tahan lama, dan
bergengsi tinggi.
2. Manfaat
Suatu merek lebih dari serangkaian atribut, pelanggan tidak membeli
atribut tetapi membeli manfaat yang didapat. Atribut diperlukan untuk
diterjemahkan menjadi manfaat fungsional atau emosional. Misalnya
”atribut mahal diterjemahkan menjadi manfaat emosional”.
3. Nilai
Merek menyatakan sesuatu nilai produsen. Jadi, Mercedes berarti kinerja
tinggi, keamanan, gengsi dan lain-lain.
4. Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya Jerman,
terorganisasi, efisien,bermutu tinggi.
5. Kepribadian
Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes mercerminkan
pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah (binatang),
atau istana yang agung (objek).
6. Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan
jenis tersebut. Mercedes menunjukkan pemakai seorang diplomat atau
eksekutif.
Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trademark, serta
slogan untuk membedakan perusahaan-perusahaan dan individu-individu satu
sama lain dalam apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu
merek, simbol atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh
konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.
Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai
berikut.
1) Menjelaskan apa yang dijual perusahaan.
2) Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.
3) Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri.
Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya
menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian sangat
penting baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek
bermanfaat untuk mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan
jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi prosuden merek dapat membantu
upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan
konsumen.
B. Citra Merek
1. Pengertian Citra
Sebelum menelaah apakah pengertian dari citra merek (brand
image) terlebih dahulu kita akan memahami pengertian citra dan merek.
Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya, yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol
perusahaan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan
opini orang perorangan dalam kelompok publik. Simamora (2002)
mengatakan bahwa citra merupakan persepsi yang relatif konsisten dalam
jangka panjang
Menurut Kotler (2002:338), citra yang efektif melakukan tiga hal.
Pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua,
menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan oleh karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan
emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya bisa berfungsi,
citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia
agar citra tersebut bertahan lama.
Citra dibangun agar menjadi positif di mata publik, baik publik
yang telah menggunakan produk itu maupun potensial customer yang
hendak dibidik agar mengkonsumsi produk tersebut. Menurut Ahmad
Syarif (2005) citra yang efektif dapat melakukan tiga hal. Pertama,
memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan
karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan
karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional melalui setiap
sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Citra dapat diperkuat dengan menggunakan simbol yang kuat,
bahkan apabila suatu perusahaan melakukan strategi penawaran tampak
sama, pembeli atau konsumen menanggapi citra perusahaan atau produk
secara berbeda. Kepribadian merek suatu perusahaan tidak datang begitu
saja, namun harus dibangun dengan program pembangunan identitas.
Perusahaan merancang identitas untuk membentuk citra mereka di
masyarakat, sementara konsumen mencari sifat tertentu dalam citra.
Perusahaan seharusnya mempunyai pesan tunggal yang menunjukkan
keunggulan utama dan posisi produk. Pesan itu harus unik sehingga tidak
dikacaukan dengan pesan serupa dari para pesaing. Pesaing itu juga harus
memiliki kekuatan emosional untuk membangkitkan perasaan selain
pikiran pembeli (Ahmad Syarif, 2005).
Membangun citra yang kuat membutuhkan kreativitas, kerja keras,
dan tidak bisa di bangun seketika atau melalui satu media saja. Citra harus
di bangun melalui seluruh media secara berkelanjutan, seperti penggunaan
media yang dapat memperkuat karakter produk yang harus disampaikan
dengan lambang, media cetak dan audio visual, suasana dan acara. Citra
yang kuat memiliki satu atau lebih lambang yang dikenal perusahaan atau
merek. Logo perusahaan dan merek harus dirancang supaya mudah
dikenali. Perusahaan harus dapat memilih suatu objek yang mudah diingat
konsumen sehingga menjadi trademark perusahaan (Sindu Rahayu, 2007).
2. Pengertian Citra Merek
Menurut Kotler (2002) mendefinisikan citra merek sebagai
seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler juga
menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang kuat.
Sedangkan menurut Simamora (2002) mengatakan bahwa citra adalah
persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring
perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila
terbentuk akan sulit mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan
memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat
perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain,
muncullah posisi merek.
Pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk
dari persepsi yang telah dibentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi
dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan
konsumen. Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga
mempengaruhi fungsi memori (Mowen, 2001).
Menurut Martinez (2002) bahwa citra merek berkaitan dengan
perangkat perusahaan yang dihubungkan pada merek agar terpelihara
dalam ingatan atau benak konsumen. Selain itu menurut Rangkuti (2002),
citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat di benak pelanggan. Pelanggan yang terbiasa menggunakan merek
tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek.
Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa citra merek sangat
berkaitan erat dengan kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan positif yang
diperoleh pelanggan merupakan pengalaman dan pengetahuan yang
didapatnya dari merek yang ditawarkan tersebut. Maka persepsi maupun
pemahaman pelanggan terhadap sebuah merek bergantung pada
kemampuan pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi
mengenai merek yang bersangkutan, serta kemampuan pelanggan untuk
menyimpan informasi merek tersebut dalam ingatan. Pemahaman
pelanggan terhadap sebuah merek merupakan cerminan dari penilaian
pelanggan atas merek produk-produk yang ditawarkan.
Apabila suatu konsep merek yang kuat dapat dikomunikasi secara
baik pada pasar sasaran yang tepat, maka merek tersebut akan
menghasilkan citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang
jelas. (Rangkuti, 2002).
Pada era kompetisi seperti sekarang ini semua perusahaan
berlomba-lomba membangun citra merek. Sekali citra merek mengalami
kecelakaan tergelincir jatuh maka diperlukan perjuangan yang jauh lebih
mahal untuk mengangkatnya kembali. Kecelakaan bisa disebabkan dari
dalam maupun serangan dari luar. Maka dari itu setiap perusahaan
berusaha untuk dapat menjaga citra produk mereka dihadapan para
konsumen agar tidak terjatuh sehingga dapat digantikan oleh pesaing
lainnya.
3. Faktor-Faktor Pembentuk Citra Merek
Fajrianthi et,al (2005) menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai berikut:
a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang
ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau
kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang
dikonsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk
barang yang bias dimanfaatkan oleh konsumen.
d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani
konsumennya.
e. Resiko, berkaitan dengan kecilnya akibat atau untung dan rugi yang
mungkin dialami oleh konsumen.
f. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau
banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka
panjang.
g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan,
kesepakatan dan informasi yang berkaitan suatu merek dari produk
tertentu.
4. Pengukuran Citra Merek
Menurut pendapat Keller (2009) pengukuran citra merek adalah
subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merek
(brand image). Bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan
berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strengthness, Uniqueness, dan
Favorable.
a. Kekuatan (Strengthness)
Dalam hal ini adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya.
Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek
tersebut sehingga biasa dianggap sebagai sebuah kelebihan
dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada kelompok
strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua fasilitas
produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari
produk tersebut.
b. Keunikan (Uniqueness)
Adalah Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek
diantara merek lainya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut
yang menjadi bahan pembeda atau difrensiasi dengan produk-produk
lainnya. Yang termasuk dalam kelomnpok unik ini adalah variasi
layanan, variasi harga, maupun penampilan atau nama dari sebuah
merek dan fisik produk itu sendiri.
c. Favorable
Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut
agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok
favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan,
kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun
kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang
diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
C. Kepercayan Merek
Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh
tanpa penjelasan mengenai kepercayaan pada merek (trust in brand) dan
bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri,
para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier
merupakan sumber dari loyalitas.
Kepercayaan pada merek (trust in brand) menurut Chaudri dan
Holbrook (2001:81) dalam Rahmayuni (2009), merupakan keinginan rata-rata
konsumen untuk meyakini komitmen terhadap kemampuan suatu merek dalam
menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kualitas.
Kepercayaan pada merek dapat mengurangi resiko atau ketidakpastian
dimana konsumen dapat dikacaukan dengan promosi merek lain, ini berarti
bahwa dengan kepercayaan pada merek, konsumen akan merasa apa yang
dipilihnya (merek tertentu) akan memberikan nilai tersendiri dan merek
meyakinkan bahwa apa yang dipilihnya itu adalah terbaik, karena merek
dinilai akan memberikan apa yang diharapkan.
Menurut Lau dan Lee (1999:44), terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi kepercayaan pada merek. Ketiga faktor ini berhubungan
dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan
konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan
pembuat merek dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan
bahwa kepercayaan pada merek akan menimbulkan loyalitas merek.
Faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk kepercayaan
merek menurut (Keller, 2009) meliputi:
1. Karakteristik Merek (Brand Characteristic)
Mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan
keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Hal ini disebabkan
oleh konsumen melakukan penilaian sebelum membeli. Karakteristik
merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi: reputasi merek,
merek yang dapat diramalkan, dan kompetensi merek.
2. Karakteristik Perusahaan (Company Characteristic)
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek suatu
produk merupakan awal dasar pemahaman konsumen suatu produk.
Karakteristik ini meliputi reputasi perusahaan, motivasi yang dirasakan
oleh perusahaan, dan integritas perusahaan yang dirasakan.
3. Karakteristik Konsumen-Merek (Consumer-Brand Characteristic)
Merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu,
karakteristik konsumen-merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap
merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional
konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan
pengalaman terhadap merek.
D. Kepuasan Merek
1. Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler (2007) kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.
Kepuasaan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman
dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara
rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan.
Kepuasan merupakan perilaku positif terhadap suatu merek, yang akan
bermuara pada keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
kembali merek tersebut.
Kepuasan terhadap merek dapat didefinisikan sebagai hasil dari
evaluasi subjektif pada saat merek alternatif terpilih sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen (Lau dan Lee, 2000). Fenomena ini sesuai
dengan paradigma diskonfirmasi kepuasan konsumen, di mana
perbandingan antara harapan konsumen dengan hasil yang dirasakan
sangat mencirikan definisi “kepuasan”
2. Atribut-Atribut Kepuasan
Atribut-atribut dari kepuasan secara universal menurut (Samuel, 2005)
adalah:
a. Attributes related to the product (atribut yang terkait dengan
produk), meliputi:
1) Value-price relationship (nilai-hubungan harga)
Merupakan faktor sentral dalam menentukan kepuasan
konsumen, apabila nilai yang diperoleh konsumen melebihi apa
yang dibayar, maka suatu dasar penting dari konsumen telah
tercipta.
2) Product quality (kualitas produk)
Merupakan penilaian mutu dari suatu produk.
3) Product benefit (manfaat produk)
Merupakan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dalam
menggunakan suatu produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan dan kemudian dapat dijadikan dasar positioning
yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan
lainnya.
4) Product features (fitur produk)
Merupakan ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh suatu produk
sehingga berbeda dengan produk yang ditawarkan pesaing.
5) Product design (desain produk)
Merupakan psoses untuk merancang gaya dan fungsi produk
yang menarik dan bermanfaat.
6) Product reliability and consistency (keandalan produk dan
konsistensi)
Merupakan keakuratan dan keandalan produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan
menunjukkan pengiriman produk pada suatu tingkat kinerja
khusus.
7) Range of product or service (berbagai produk atau layanan)
Merupakan macam dari produk/jasa layanan yang ditawarkan
oleh perusahaan.
b. Attributes related to service (atribut yang terkait dengan
pelayanan), meliputi:
1) Guarantee or warranty (jaminan atau garansi)
Merupakan jaminan yang diberikan oleh suatu perusahaan
terhadap produk yang dapat dikembalikan bila kinerja produk
tersebut tidak memuaskan.
2) Delivery (pengiriman)
Merupakan kecepatan dan ketepatan dari proses pengiriman
produk dan jasa yang diberikan perusahaan terhadap
konsumennya.
3) Complaint handling (penanganan keluhan)
Merupakan penanganan terhadap keluhan yang dilakukan oleh
konsumen terhadap perusahaan.
4) Resolution of problem (penyelesaian masalah)
Merupakan kemampuan perusahaan dengan serius dan
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
c. Attribute related to purchase (atribut yang terkait dengan
pembelian), meliputi:
1) Courtesy (kesopanan)
Merupakan kesopanan, perhatian, perhatian, pertimbangan,
keramahan yang dilakukan karyawan dalam melayani
konsumennya.
2) Communication (komunikasi)
Merupakan proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh
karyawan perusahaan kepada konsumennya.
3) Ease or convenience acquisition (kemudahan atau
kenyamanan)
Merupakan kemudahan untuk mendapatkan pengetahuan
tentang produk dari perusahaan.
4) Company reputation (reputasi perusahaan)
Adalah reputasi yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi
pandangan konsumen terhadap perusahaan tersebut yang akan
mengurangi ketidakpastian dan resiko dalam keputusan
pembelian.
5) Company competence (kompetensi perusahaan)
Adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mewujudkan
permintaan yang diajukan oleh konsumen dalam memberikan
pelayanan.
Menurut Irawan (2003,16) dalam Riana (2008), kepuasan
merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan.
3. Berdasarkan beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan terdapat lima
faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan.
a. Kualitas produk
Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas
produk adalah performance, features, realibility, conformance to
spesification, durability, serviceability, estetika, dan perceived
quality.
b. Kualitas pelayanan
Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi
kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi reliability,
responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
c. Faktor emosional
Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk
dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-mata karena
kualitas produk, tetapi social value yang membuat pelanggan
menjadi puas terhadap merek produk tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga
merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk
mengevaluasi tingkat kepuasannya.
e. Biaya dan kemudahan
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu
produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa
tersebut.
E. Loyalitas Merek
Schiffman dan Kanuk (2004) dalam Fajrianthi et,al (2005)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai prefensi konsumen secara konsisten
untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik
atau layanan tertentu. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani (2004), definisi
ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi
dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang. Pendekatan keperilakuan mengungkapkan
bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang, loyalitas merek
menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap merek tertentu di
dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku konsumen yang
membeli berulang-ulang.
Loyalitas merek merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam
strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat
diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan
sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang
produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang
akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada
pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku
peralihan.
Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai
loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan
karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang
tinggi dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat pelanggan
baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek
minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan lain yang di dapat dari
loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespon gerakan
pesaing.
1. Fungsi Loyalitas Merek
Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi
pemasaran, maka akan membuat loyalitas merek menjadi aset strategis
bagi perusahaan. Beberapa potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas
merek kepada perusahaan menurut Durianto (2001) dalam Marthin (2007):
a. Mengurangi biaya pemasaran
Adanya loyalitas merek berkaitan dengan biaya pemasaran. Biaya
pemasaran akan lebih murah terutama dalam mempertahankan
pelanggan dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan
baru. Jadi, biaya pemasaran akan menjadi kecil jika loyalitas merek
meningkat.
b. Meningkatkan perdagangan
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan
peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara
pemasaran. Semakin biasa konsumen membeli suatu, maka semakin
tinggi frekuensi pembelian konsumen tersebut, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan penjualan.
c. Menarik pelanggan baru.
Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu,
maka akan menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon
pelanggan lain untuk mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Di
samping itu, pelanggan yang puas umumnya merekomendasikan
merek yang pernah atau sedang dikonsumsi kepada teman atau kerabat
dekatnya, sehingga akan menarik pelanggan baru.
d. Memberi waktu untuk menanggapi ancaman-ancaman pesaing
Loyalitas konsumen akan memberikan waktu pada perusahaan untuk
merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan
produk baru dan unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan
waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produk yang dihasilkan
dengan cara menyesuaikan atau mengadakan inovasi untuk dapat
mengungguli produk baru pesaing.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
Menurut Marconi (1993) dalam Fajrianthi et,al (2005)
menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas merek
adalah sebagai berkut:
a. Nilai (harga dan kualitas).
Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan mengarahkan
pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus bertanggung jawab
untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan, pengurangan
standar kualitas dari suatu merek akan mengecewakan konsumen
bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga dengan
perubahan harganya.
b. Citra (baik dari kepribadian dan reputasi dari merek tersebut).
Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran. Produk
yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas
konsumen pada merek.
c. Kenyamanan dan kemudahan untuk mendapatkan merek.
Dalam situasi yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang
menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk
menyediakan produk yang nyaman dan mudah didapatkan.
d. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.
e. Pelayanan.
Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu
merek dapat mempengaruhi loyalitas merek.
f. Garansi dan jaminan yang diberikan oleh merek.
3. Penggolongan Loyalitas Merek
Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) membagi loyalitas merek ke
dalam lima tingkatan, sebagai berikut:
a. Switcher (pembeli yang berpindah-pindah)
Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli sama
sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang
ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu
produk karena harganya murah.
b. Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).
Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami
ketidakpuasan dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli
ini membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini.
c. Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).
Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori puas
bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian
mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain
dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait
dengan waktu, uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan
mereka beralih merek.
d. Liking the brand (pembeli yang menyukai merek).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang sungguh-
sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai
perasaan emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian
seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit
diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke
dalam sesuatu yang spesifik.
e. Committed buyer (pembeli yang komit atau setia).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka
memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan
merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang dari
segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa
sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas
konsumen ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
4. Ciri-Ciri Konsumen yang Loyal Terhadap Suatu Merek
Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005) konsumen
yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen pada merek tersebut.
b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan
merek yang lain.
c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan
pertimbangan.
e. Selalu mengikuti informasi yang terkait merek tersebut.
f. Mereka dapat menjadi juru bicara dari merek tersebut dan mereka
selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.
F. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang
“Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus
Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)” hasil penelitian ini menyebutkan
bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi
penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen
yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terdapat
hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan
kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori
tentang kesetiaan merek.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Marthin (2007) yang
membahas tentang “Analisis Tingkat Brand Loyalty Produk Shampoo Merek
Head & Shoulders” hasil penelitian ni menyebutkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif disimpulkan bahwa, tingkat brand
loyalty pelanggan atas shampoo merek Head & Shoulders relatif tinggi,
yaitu mencapai 91, 25%, suatu jumlah yang sangat besar.
2. Presentase switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking of the brand,
dan committed buyer atas shampoo merek Head & Shoulders berturut-
turut adalah 18,50%, 42,08%, 79,67%, 86,60% dan 91,25%, sehingga
susunan/tingkatan piramida loyalitas terbalik seperti konsep teori, dapat
dipenuhi.
3. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa merek Head & Shoulders
memiliki brand equity yang kuat dibenak pelanggannya.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Riana (2008) yang membahas
tentang “Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen
Air Minum AQUA Di Kota Denpasar” hasil penelitian ini menyebutkan
bahwa:
1) Secara bersama-sama variabel trust in brand yang meliputi brand
characteristic (X1), company characteristic (X2), dan consumer brand
characteristic (X3) mempengaruhi brand loyalty. Besarnya pengaruh
variabel trust in brand tersebut adalah 0,942 dengan tingkat signifikan
0,000.
2) Secara parsial variabel trust in brand yang meliputi brand characteristic,
company characteristic, dan consumer brand characteristic berpengaruh
ssignifikan terhadap brand loyalty. Brand characteristic (X1) secara
signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta
sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan 0,000 , company characteristic
(X2) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan
koefisien betasebesar 0, 224 dan tingkat signifikan 0,000 , dan consumer
brand characteristic (X3) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand
loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,165 dan tingkat signifikan 0,000.
Dari ketiga variabel trust in brand tersebut brand characteristic yang
berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Setyawan (2008) yang membahas
tentang “Peran Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam Menjelaskan
Loyalitas pada Merek (Studi Empirik Pada Konsumen Telepon Seluler)” hasil
penelitian ini menyebutkan bahwa:
1) Variabel kepercayaan pada merek merupakan variabel mediasi dari
hubungan antara variabel kepuasan pada merek dengan variabel loyalitas
pada merek.
2) Variabel kepercayaan pada merek tidak memediasi secara penuh (fully
mediated) hubungan antara variabel kepuasan pada merek dengan loyalitas
pada merek. Hal ini nampak dari adanya pengaruh langsung variabel
kepuasan pada merek terhadap variabel loyalitas pada merek.
3) Variabel kepuasan pada merek berpengaruh positif signifikan terhadap
variabel kepercayaan pada merek.
4) Variabel kepercayaan pada merek berpengaruh positif terhadap variabel
kepuasan pada merek.
Yang terakhir penelitian yang dilakukan oleh Roslina (2009) yang
membahas tentang “Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek
Terhadap Pembelian Produk” hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
berdasarkan hasil deskripsi literatur review, dapat disumpulkan bahwa niat
beli timbul setelah konsumen melakukan evaluasi terhadap produk. Dalam
mengevaluasi produk, konsumen menggunakan petunjuk intrinsik
(pengetahuan produk) dan petunjuk ekstrinsik (citra merek). Konsumen yang
memiliki pengetahuan produk yang tinggi akan mempercayakan pada
petunjuk ekstrinsik dalam mengevaluasi produk sebelum melakukan suatu
pembelian ulang, sedangkan konsumen dengan pengetahuan produk yang
rendah cenderung akan menggunakan petunjuk ekstrinsik yaitu citra merek
dan harga untuk mengevaluasi suatu produk.
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran terjadi pada dasarnya merupakan review atau
tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan
keterkaitan antara variabel yang diteliti. Sehingga berdasarkan kerangka teori
yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menggambarkan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Kepercayaan Merek
Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Asumsi Klasik
Kepuasan Merek Citra Merek
Loyalitas Merek
1. Uji Normalitas Data 2. Multikolineritas 3. Autokolerasi 4. Heterokedastisitas
Kesimpulan dan Implikasi
Uji Regresi Linear Berganda
1. Koefisien Determinasi 2. Uji t (Parsial) 3. Uji F (Simultan)
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho1: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra secara
parsial terhadap loyalitas merek Indomie.
Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra secara parsial
terhadap loyalitas merek Indomie.
Ho2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan
secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie.
Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan secara
parsial terhadap loyalitas merek Indomie.
Ho3: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan
secara parsial terhadap loyalitas merek Indomie
Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan secara
parsial terhadap loyalitas merek Indomie.
Ho4: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra,
kepercayaan dan kepuasan secara simultan terhadap loyalitas merek
Indomie.
Ha4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra, kepercayaan
dan kepuasan secara simultan terhadap loyalitas merek Indomie.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penulisan skripsi ini objek penelitian dilakukan di daerah Ciputat.
Sedangkan subjek penelitian ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi
Indomie. Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas dua (2) variabel,
yang terdiri dari variabel independen yaitu citra, kepercayaan, dan kepuasan
dan variabel dependen yaitu loyalitas merek.
B. Metode Penentuan Sampel
Menurut Indrianto dan Soepomo (1997), populasi adalah sekelompok
orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.
Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non
probability sampling melalui cara convenience sampling (pemilihan sampel
berdasarkan kenyamanan). Menurut Hamid (2005:24), convenient sampling
adalah istilah umum yang mencakupi variasi luasnya prosedur pemilihan
responden. Convenient sampling berarti unit sampel yang mudah ditarik, tidak
menyusahkan, mudah diukur dan bersifat kooperatif. Namun berdasarkan
pendapat ahli seperti dikemukakan oleh Gay dan Diel (Dalam Damayanti,
2010) besarnya sampel minimum sebuah penelitian adalah sebanyak 100
responden karena jumlah minimum tersebut sudah memenuhi uji distribusi Z,
sehingga data akan mendekati sempurna atau batas sampel minimum.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder dan data primer yaitu berupa:
1. Data Primer (Primary Data)
Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang
dibutuhkan, maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data
primer adalah data yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian
lapangan terhadap responden yang dituju. Data primer yang dikumpulkan
melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh
penulis.
Dalam hal ini responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa
melibatkan pandangan subjektif interviewer. Namun, pada saat pengisian
kuesioner ini, responden tetap didampingi oleh interviewer untuk
menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner. Kuesioner
ini diperoleh dari beberapa referensi, yang kemudian akan dimodifikasikan
dalam bentuk pertanyaan.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Penulis
menggunakan riset kepustakaan dimana melakukan dengan cara
mengumpulkan, membaca dan memahami buku, literatur, artikel, jurnal,
dan data dari internet.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 100 kuesioner yang
diisi oleh para konsumen Indomie.
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data.
Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik
responden dan variabel yang digunakan. Gambaran umum mengenai
karakteristik responden dijelaskan dengan tabel stastistik responden yang
diukur dengan skala nominal.
Penyusunan kuesioner adalah dengan menggunakan skala likert
dengan kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert
scale) di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
dengan pertanyaan pada lima titik dengan susunan responden terhadap
sejumlah item yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu
kemudian diajukan kepada tiap responden (Sugiyono, 2005).
2. Uji Kualitas Data
Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan
reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur pengukur dalam mengukur gejala
yang sama.
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas
ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini,
peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan
signifikansi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach
Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan
yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki
reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari
suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak
reliable. (Ghozali, 2001:42).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang
ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan
dalam penelitian ini (Ghozali, 2001: 45). Maksudnya untuk mengukur
valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam
kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
Setelah itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi
positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak
berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan
hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung
(tabel corrected item-total correlation) dengan r tabel (tabel Product
Moment dengan signifikansi 0,05) untuk degree of freedom (df) = n-2.
Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali,
2001:45).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert,
atau skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode
yang sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam
penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima
kategori, yaitu:
Tabel 3.1 Metode Skala dan Pengukurannya
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
(5) (4) (3) (2) (1)
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002
c. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan tayangan iklan
ditelevisi dan harga tarif sebagai variabel bebas dan tindakan brand
switching sebagai varibel terikat.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara kedua variabel (independent dan dependent).
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000
Sangat Rendah Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar
garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari
garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2005:10).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
ada korelasi atau hubungan diantara variabel citra, kepercayaan dan
kepuasan terhadap loyalitas merek. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak orthogonal, variabel orthogonal adalah variabel independen yang
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance
< 0.10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2001: 91).
c. Uji Autokolerasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota-
anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
yang berkaitan dengan tenggang waktu (time length) yang dapat
diartikan, bahwa hubungan korelasi dari masing-masing varibel waktu
sekarang akan sama keadaanya pada masa sekarang akan datang. Salah
satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah
dengan dengan uji Durbin Waston.
Prosedur untuk mengetahui adanya masalah autokorelasi pada
model regresi dengan melakukan pengujian Durbin Watson (Durbin-
Watson Test). batasan ditolak atau diterimanya Ho tergantung pada
nilai Durbin Watson d statisitik (Ghozali, 2001)
Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model
regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Waston
(uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi
Uji Durbin Waston
Durbin Waston Kesimpulan Kurang dari 1,10
1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90
Lebih dari 2,91
Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan
Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang
dapat dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana
sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
Menurut Nugroho (2005:62) cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis
pada gambar scatterplot yang menyatakan tidak terdapat
heterkesdastisitas apabila:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka
0 pada sumbu Y.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2001:105)
4. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang
sudah diketahui besarnya (Santoso, 2000:163). Model regresi berganda
umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran ordinal
dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002:211).
Variabel independen terdiri dari citra, kepercayaan dan kepuasan
sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas merek.
Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
Dimana:
Y : variabel terikat (loyalitas merek)
a : konstanta
b1-b3 : koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen
X1 : variabel bebas (citra)
X2 : variable bebas (kepercayaan)
X3 : variable bebas (kepuasan merek)
e : standar error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
a. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model
Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti
fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1,
berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat
menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005:45).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2005:84).
Menurut Santoso (2000:168) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali,
2005:84).
Menurut Santoso (2000:120) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2005:2), Variabel penelitian adalah suatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel
penelitian adalah sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari variabel
yang ditetapkan dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memastikan
agar variabel yang diteliti secara jelas dapat ditetapkan indikatornya.
1. Variabel Independen (X)
Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus atau sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel
independen adalah sebagai berikut:
a. Citra Merek (X1)
Menurut Kotler (2002) mendefinisikan citra merek sebagai
seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen
terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut.
Kotler juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari
merek yang kuat. Untuk mengukur citra merek, kuesioner yang
digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari teori (Keller,
2009) yang terdiri dari 6 pernyataan. Metode pengukuran yang
digunakan adalah metode skala likert yang menggunakan 5 poin
penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu,
(4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
b. Kepercayaan Merek (X2)
Kepercayaan merek menurut Chaudri dan Holbrook (2001:81) dalam
(Rahmayuni, 2009), merupakan keinginan rata-rata konsumen untuk
meyakini komitmen terhadap kemampuan suatu merek dalam
menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kualitas. Untuk
mengukur kepercayaan merek, kuesioner yang digunakan merupakan
kuesioner yang dikembangkan dari (Riana, 2008) yang terdiri dari 9
pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala
likert yang menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
c. Kepuasan Merek (X3)
Menurut Kotler (2007) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Kepuasaan
adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan
hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani,
bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Untuk
mengukur kepuasan merek, kuesioner yang digunakan merupakan
kuesioner yang dikembangkan dari (Samuel, 2005) yang terdiri dari 10
pernyataan. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala
likert yang menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak
Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen atau sering disebut dengan variabel terikat. Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel independen, yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini
adalah loyalitas merek.
Menurut Mowen (1998) dalam (Indriyani, 2004), definisi ini
didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas menggunakan kondisi
dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya dimasa mendatang. Untuk mengukur kepuasan merek,
kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner yang dikembangkan dari
teori Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005) yang terdiri dari 9 pernyataan.
Metode pengukuran yang digunakan adalah metode skala likert yang
menggunakan 5 poin penilaian, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak
Setuju, (3) Ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju.
Tabel. 3.4
Operasional Variabel Penelitian.
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X1) Citra Merek (Keller, 2009)
1. Strengthness (kekuatan)
Merupakan market leader mie instan.
(top of mind) dan dikenali produknya
Skala Ordinal
2. Uniqueness (keunikan)
Diferensiasi produk dengan merek lain
Memberikan kesan positif
Skala Ordinal
3. Favorable (kesukaan)
Merek mudah diingat Merek mudah
diucapkan.
Skala Ordinal
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X2) Kepercayaan
Merek (Riana, 2008)
1. Brand Characteristic (karakteristik merek)
Reputasi merek Prediksi terhadap merek Kompetensi merek
Skala Ordinal
2. Company Characteristic (karakteristik perusahaan)
Reputasi perusahaan Konsistensi merek Integritas perusahaan
Skala Ordinal
3. Consumer-Brand Characteristic (karakteristik konsumen-merek)
Kepribadian merek Kesukaan terhadap
merek Merupakan merek
favorit.
Skala Ordinal
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
Tabel. 3.4 (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X3) Kepuasan
Merek (Samuel, 2005)
1. Attributes related to the product (atribut yang terkait dengan produk)
Nilai yang diperoleh konsumen melibihi apa yang dibayar.
Produk memiliki mutu atau kualitas
Manfaat produk sebagai pelengkap lauk pauk
Fitur produk (komposisi bahan baku yang lengkap)
Desain dan kemasan produk
Keandalan produk yang tahan lama disimpan (awet)
Skala Ordinal
2. Attributes related to service (atribut yang terkait dengan pelayanan)
Jaminan terhadap keamanan komposisi produk.
Penanganan terhadap keluhan.
Skala Ordinal
3. Attribute related to purchase (atribut yang terkait dengan pembelian)
Komunikasi melalui media elektronik.
Kemudahan mengetahui produk.
Skala Ordinal
Tabel ini berlanjut ke halaman berikut:
Tabel. 3.4 (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel Y) Loyalitas
Merek (Fajrianthi,
2005)
Sudah terbiasa dengan produk
Tidak membeli bila tidak tersedia
Tidak akan beralih ke produk lain
Produk pilihan pertama Merekomendasikan
kepada konsumen lain Melakukan pembelian
ulang Bersedia membayar
lebih Yakin untuk membeli
dan mengkonsumsi produk
Membeli secara rutin produk
Skala Ordinal
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif
telah telah bertansformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions
dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir di pasaran.Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri
makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang
ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara.
Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup)
yang saling melengkapi:
a. Produk Konsumsi Bermerek (CBP)
Memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang
tercakup dalam divisi mie instan, penyedap makanan, makanan ringan
serta nutrisi dan makanan khusus. Dengan diakuisisinya PT.Indolakto pada
tahun 2008, divisi Dairy merupakan segmen baru di grup CBP, yang akan
memperkuat posisi grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat.
Kegiatan Grup CBP didukung oleh divisi bumbu dan kemasan.
b. Bogasari
Memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan
biscuit.Kegiatan grup ini didukung oleh unit perkapalan.
c. Agribisnis
Kegiatan grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan
kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta
pemasaran miyak goreng, margarin.Disamping itu juga mencakup
pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
d. Distribusi
Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hamper seluruh produk konsumen Indofood dan produk-
produk pihak ketiga.
Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang
dimilikinya, bahkan banyak diantara merek tersebut melekat di hati
masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.Ini termasuk beberapa merek
mie instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci
Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas
Palmina).Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap
merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas
produknya yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility/CSR) merupakan komitmen utama Indofood dalam membantu
komunitas dan memberi kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Pada tahun 2007 Indofood mengembangkan dan melaksanakan berbagai
program yang didasarkan pada lima pilar utama dari filosofi CSR jangka
panjang, yaitu:
Building Human Capital
Maintaining Social Cohesion
Strengthening Economic Value
Encouraging Good Governance
Protecting The Environment
Visi:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
Misi:
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi
kami dan teknologi kami.
Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga
terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan dalam negeri maupun
internasional.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa
Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.
1. Sejarah Perusahaan
a. Tahun 1990
Didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikisuma
b. Tahun 1994
Berganti nama menjadi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk.
Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan
nominal Rp. 1.000 per saham tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c. Tahun 1995
Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari
d. Tahun 1996
Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1 : 2
e. Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1 : 5,
total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.
f. Tahun 2000
Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1 : 5
Menerbitkan obligasi seri I sebesar Rp. 1 triliun.
g. Tahun 2001
Menerima persetujuan rencana pembelian kembali saham dan
pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP)
h. Tahun 2002
Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.
Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham.
Menerbitkan Eurobonds sebesar US$ 280 juta.
i. Tahun 2003
Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.
Menerbitkan obligasi seri II sebesar Rp. 1,5 triliun
j. Tahun 2004
Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham
Menerbitkan obligasi seri III sebesar Rp. 1 triliun
Mengakuisisi 80% saham perusahaan kemasan karton.
k. Tahun 2005
Membentuk perusahaan patungan Nestle.
Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat
Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan
perkapalan, setara dengan 90,9 % kepemiikan saham.
l. Tahun 2006
Melakukan pelunasan Eurobond sebesar US$ 143,7 juta
Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.Ltd.
Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan
Barat.
m. Tahun 2007
Mencatat saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
Menerbitkan obligasi seri IV sebesar Rp. 2 triliun.
Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan
Rascal Holding Limited.
Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT. Mitra Inti Sejati
Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.
Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT.PP London Sumatera
Indonesia Tbk.
n. Tahun 2008
Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT.Lajuperdana Indah
dan memiliki sebesar 60% kepemilikan.
Menjual kembali 251.837.5000 lembar treasury stock dan menarik
kembali 663.762.500 lembar treasury stock.
Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte.Ltd yang memiliki secara
efektif 68,57% saham di PT.Indolakto, sebuah perusahaan dairy
terkemuka.
Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan
yang memiliki fasilitas bulking.
2. Penghargaan
ICSA (2001 – 2007) Indonesia Customer Satisfaction Award Kategori Mi Instan
IBBA (2003 – 2008) Indonesia Best Brand Award Kategori Mi Instan
Superbrand (2005, 2006) Kategori Mi Instan
Superbrand 2005 Kategori Best Local Brand
Anugerah Produk Asli Indonesia (2007)
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Deskriptif Demografi Responden
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang
menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi
mie instan Indomie di sekitar wilayah Ciputat, Tangerang. Sampel yang
diambil berjumlah 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh data jenis kelamin responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Absolut Persentase Laki-laki 57 57 % Perempuan 43 43 % Jumlah 100 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 57 atau sebesar 57
%, sedangkan sisanya sebanyak 43 orang atau sebesar 43 % dipenuhi oleh
jenis kelamin perempuan. Artinya, sebagian besar responden yang mengisi
kuisioner adalah laki-laki.
Tabel 4.2. Usia Responden
Kategori Absolut Persentase 15 – 20 44 44 % 21 – 30 51 51 % 31 – 40 5 5 % Jumlah 100 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data responden menurut usia,
disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21–31 tahun
yaitu sebesar 51 responden, lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran
usia 15–20 tahun sebanyak 44 responden, namun pada kisaran usia 31–40
tahun hanya berjumlah 5 responden.
Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir
Pendidikan Absolut Persentase SLTP 29 29 % SMU 50 50 % Diploma 4 4 % S1 17 17 % Jumlah 100 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan SLTP sebanyak 29
orang atau sebesar 29 %. Responden yang berpendidikan terakhir dengan
kategori SMU sebanyak 50 orang atau sebesar 50 %. Responden yang
berpendidikan terakhir dengan kategori Diploma sebanyak 4 orang atau
sebesar 4 %, kemudian responden yang berpendidikan terakhir dengan
kategori S1 sebanyak 17 orang atau sebesar 17 %.
Tabel 4.4. Pekerjaan
Kategori Absolut Persentase Pelajar 29 29 % Mahasiswa 50 50 % Pegawai Negeri 10 10 % Pegawai Swasta 7 7 % Wiraswasta 4 4 % Jumlah 100 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
pekerjaan tersebar pada pelajar sebanyak 29 orang atau sebesar 29 %,
mahasiswa sebanyak 50 orang atau sebesar 50 %, Pegawai Negeri
sebanyak 10 orang atau sebesar 10 %, Pegawai Swasta sebanyak 7 orang
atau sebesar 7 %, dan wiraswasta sebanyak 4 orang atau sebesar 4 %.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban
dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari
pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang
berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dapat dikatakan reliableatau handal jika jawaban responden
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode
statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar
0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar
dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran
instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya,
jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka
butir pertanyaan tersebut tidak realible. (Ghozali, 2001:42).
Sebelum kuisioner diberikan kepada 100 responden, penulis
melakukan try out terhadap 20 responden dengan memberikan 37 butir
pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh
pernyataan tersebut. Kuesioner dibagi menjadi empat variabel utama,
yaitu citra merek, kepercayaan merek, kepuasan merek dan loyalitas
merek. Kuesioner dilakukan setelah penulis melakukan try out
terhadap 20 responden.
Tabel 4.5 Hasil try out Item Pengaruh Citra Merek
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
CM-1 0.470 Valid 0.794 Reliabel CM-2 0.241 Tidak Valid 0.824 Reliabel CM-3 0.640 Valid 0.772 Reliabel CM-4 0.276 Tidak Valid 0.787 Reliabel CM-5 0.543 Valid 0.784 Reliabel CM-6 0.430 Valid 0.799 Reliabel CM-7 0.640 Valid 0.772 Reliabel CM-8 0.700 Valid 0.763 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.6 Hasil try out Item Pengaruh Kepercayaan Merek
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KPCM-1 0.649 Valid 0.888 Reliabel KPCM-2 0.891 Valid 0.879 Reliabel KPCM-3 0.606 Valid 0.891 Reliabel KPCM-4 0.624 Valid 0.889 Reliabel KPCM-5 0.836 Valid 0.894 Reliabel KPCM-6 0.891 Valid 0.868 Reliabel KPCM-7 0.679 Valid 0.876 Reliabel KPCM-8 0.431 Valid 0.896 Reliabel KPCM-9 0.679 Valid 0.876 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.7 Hasil try out Item Pengaruh Kepuasan Merek
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KPM-1 0.770 Valid 0.876 Reliabel KPM-2 0.439 Valid 0.896 Reliabel KPM-3 0.770 Valid 0.876 Reliabel KPM-4 0.684 Valid 0.881 Reliabel KPM-5 0.598 Valid 0.888 Reliabel KPM-6 0.715 Valid 0.879 Reliabel KPM-7 0.545 Valid 0.891 Reliabel KPM-8 0.595 Valid 0.889 Reliabel KPM-9 0.456 Valid 0.894 Reliabel KPM-10 0.858 Valid 0.868 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.8 Hasil try out Item Pengaruh Loyalitas Merek
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
LY-1 0.220 Tidak Valid 0.878 Reliabel LY-2 0.754 Valid 0.848 Reliabel LY-3 0.603 Valid 0.862 Reliabel LY-4 0.801 Valid 0.838 Reliabel LY-5 0.603 Valid 0.862 Reliabel LY-6 0.518 Valid 0.863 Reliabel LY-7 0.692 Valid 0.849 Reliabel LY-8 0.542 Valid 0.863 Reliabel LY-9 0.754 Valid 0.848 Reliabel
LY-10 0.626 Valid 0.860 Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah 2010
b. Penilaian Responden Tentang Keterlibatan.
Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas
Merek Indomie akan dilihat dari indikator masing-masing variabel.
Berikut adalah hasil output kuisioner yang diberikan kepada
responden.
1) Citra Merek
Adapun dalam variabel Citra Merek pada kuesioner penulis
memasukan delapan pertanyaan-pertanyaan, karena ada dua
pertanyaan yang tidak valid maka hanya enam pertanyaan yang
menjadi indikator, dan hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.9 Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori
produk mie instan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 18 18.0 18.0 19.0
Setuju 69 69.0 69.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.9 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 18
responden menjawab ragu-ragu, 69 responden menjawab setuju,
dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan market
leader dalam kategori produk mie instan. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 69 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden.
Tabel 4.10 Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind)
dan dikenali produknya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 55 55.0 55.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.10 di atas terlihat ada 1 responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 20 responden
menjawab ragu-ragu, 55 responden menjawab setuju, dan 23
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah diingat (top
of mind) dan dikenali produknya, terlihat dari 55 responden yang
menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 23
responden.
Tabel 4.11 Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 25 25.0 25.0 30.0
Setuju 50 50.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.11 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, 25
responden menjawab ragu-ragu, 50 responden menjawab setuju,
dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie berbeda dengan
merek lain yang sejenis. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 50 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 20 responden.
Tabel 4.12 Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 71 71.0 71.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.12 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 17
responden menjawab ragu-ragu, 71 responden menjawab setuju,
dan 11 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memberikan kesan
positif pada produknya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 71 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 11 responden.
Tabel 4.13 Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Ragu - Ragu 26 26.0 26.0 29.0
Setuju 65 65.0 65.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.13 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 26
responden menjawab ragu-ragu, 65 responden menjawab setuju,
dan 6 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merek yang mudah
diingat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 65 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 6 responden.
Tabel 4.14 Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 29 29.0 29.0 34.0
Setuju 49 49.0 49.0 83.0 Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.14 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 5 responden menjawab tidak setuju, 29
responden menjawab ragu-ragu, 49 responden menjawab setuju,
dan 17 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah diucapkan.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
49 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
2) Kepercayaan Merek
Adapun dalam variabel Kepercayaan Merek pada kuesioner
penulis memasukan sembilan pertanyaan-pertanyaan, dan hasil
outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.15
Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 68 68.0 68.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.15 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 68 responden menjawab
setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memiliki
reputasi yang baik di pasar. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 68 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 16 responden
Tabel 4.16 Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu – Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 48 48.0 48.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.16 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 48 responden menjawab setuju,
dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie adalah merek yang
aman dan terpercaya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 48 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 24 responden.
Tabel 4.17 Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 64 64.0 64.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.17 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab setuju,
dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie adalah merek mie
instan yang berkualitas. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 64 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.18 Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki
reputasi yang baik.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 28 28.0 28.0 28.0
Setuju 56 56.0 56.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.18 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 28 responden menjawab ragu-ragu, 56 responden menjawab
setuju, dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie berasal dari
perusahaan yang memiliki reputasi yang baik. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 56 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden.
Tabel 4.19 Merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas
produknya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 64 64.0 64.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.19 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab
setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa merek Indomie mempunyai konsistensi
yang tinggi dalam kualitas produknya. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 64 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 responden.
Tabel 4.20 Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin
akan integritas perusahaan yang sudah handal.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 72 72.0 72.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.20 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab
setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa anda membeli mie instan merek Indomie
karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
72 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12
responden.
Tabel 4.21 Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera
masyarakat Indonesia.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 24.0
Setuju 52 52.0 52.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.21 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupunresponden menjawab tidak
setuju, 24 responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab
setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie sesuai dengan
kebutuhan selera masyarakat Indonesia. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 52 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden.
Tabel 4.22 Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 52 52.0 52.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.22 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju,
dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie rasanya konsisten
sejak dulu. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 52 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 20 responden
Tabel 4.23 Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 72 72.0 72.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.23 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab
setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan
merek mie instan favorit responden. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 72 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 24 responden.
3) Kepuasan Merek
Adapun dalam variabel Kepuasan Merek pada kuesioner
penulis memasukan sepuluh pertanyaan-pertanyaan, dan hasil
outputnya sebagai berikut.
Tabel 4.24 Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu – Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 44 44.0 44.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.24 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak ada satupun responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju,
dan 28 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa harga mie instan merek Indomie sesuai
dengan kualitasnya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 44 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 28 responden.
Tabel 4.25 Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Ragu - Ragu 56 56.0 56.0 68.0
Setuju 28 28.0 28.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.25 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 56
responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju,
dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden puas dengan kualitas atau mutu
mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.26 Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai
pelengkap lauk pauk.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 24 24.0 24.0 24.0
Ragu - Ragu 60 60.0 60.0 84.0
Setuju 8 8.0 8.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.26 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 24 responden menjawab tidak setuju, 60
responden menjawab ragu-ragu, 8 responden menjawab setuju, dan
8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie
dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 8 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.27 Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan
baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 28 28.0 28.0 28.0
Ragu - Ragu 36 36.0 36.0 64.0
Setuju 28 28.0 28.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.27 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 36
responden menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju,
dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie
memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek
lain yang sejenis. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 8 responden
Tabel 4.28 Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Tidak Setuju 20 20.0 20.0 32.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 76.0
Setuju 20 20.0 20.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.28 di atas terlihat 12 responden menjawab sangat
tidak setuju dan tidak ada satupun responden menjawab tidak
setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab
setuju, dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa responden puas dengan desain dan
kemasan mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 20 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.29 Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup
lama bila disimpan (awet).
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 16 16.0 16.0 16.0
Ragu - Ragu 48 48.0 48.0 64.0
Setuju 24 24.0 24.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.29 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 48
responden menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju,
dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden puas mie instan merek Indomie
memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet).
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
24 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 12
responden.
Tabel 4.30 Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 20 20.0 20.0 24.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 68.0
Setuju 28 28.0 28.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.30 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak
setuju, 20 responden menjawab tidak setuju, 44 responden menjawab
ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 4 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden puas
dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.31 Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan
keluhan bagi konsumen.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Tidak Setuju 16 16.0 16.0 24.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 44.0
Setuju 48 48.0 48.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.31 di atas terlihat 8 responden menjawab sangat tidak
setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 20 responden
menjawab ragu-ragu, 48 responden menjawab setuju, dan 8
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie memberikan
informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 48 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.32 Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Ragu - Ragu 32 32.0 32.0 44.0
Setuju 52 52.0 52.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.32 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 32
responden menjawab ragu-ragu, 52 responden menjawab setuju,
dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa iklan mie instan merek Indomie sangat
menarik dan menggugah selera. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 52 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.33 Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 28 28.0 28.0 32.0
Ragu – Ragu 36 36.0 36.0 68.0
Setuju 24 24.0 24.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.33 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak
setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 36 responden
menjawab ragu-ragu, 24 responden menjawab setuju, dan 8
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie mudah dibeli atau
didapat dimana saja. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 24 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 8 responden.
4) Loyalitas Merek
Adapun dalam variabel Loyalitas Merek pada kuesioner
penulis memasukan sepuluh pertanyaan-pertanyaan, karena ada
satu pertanyaan yang tidak valid maka hanya sembilan pertanyaan
yang menjadi indikator, dan hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.34 Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 72 72.0 72.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.34 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 72 responden menjawab
setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa responden telah terbiasa mengkonsumsi
mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 72 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 24 responden
Tabel 4.35 Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 64 64.0 64.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.35 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 62 responden menjawab
setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa responden tidak mau membeli merek mie
instan lain selain Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 62 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 32 responden
Tabel 4.36 Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan
berpindah ke merek lain.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 76 76.0 76.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.36 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 76 responden menjawab
setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa responden telah merasakan kepuasan mie
instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
76 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8
responden.
Tabel 4.37 Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli
produk mie instan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 64 64.0 64.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.37 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, dan tidak satupun responden menjawab tidak
setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 64 responden menjawab
setuju, dan 20 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mie instan merek Indomie merupakan
merek pertama setiap membeli produk mie instan. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 64 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden
Tabel 4.38 Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada
saudara, teman maupun yang lain.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 28 28.0 28.0 28.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 52.0
Setuju 40 40.0 40.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.38 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 28 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju,
dan 8 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden akan merekomendasikan mie
instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
40 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8
responden.
Tabel 4.39 Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan
pembelian berikutnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 12 12.0 12.0 16.0
Ragu - Ragu 32 32.0 32.0 48.0
Setuju 44 44.0 44.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.39 di atas terlihat 4 responden menjawab sangat tidak
setuju, 12 responden menjawab tidak setuju, 32 responden
menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju, dan 8
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden puas dengan mie instan merek
Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya. Terlihat
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 44
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 8
responden.
Tabel 4.40 Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding
merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 24 24.0 24.0 24.0
Ragu - Ragu 40 40.0 40.0 64.0
Setuju 20 20.0 20.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.40 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 24 responden menjawab tidak setuju, 40
responden menjawab ragu-ragu, 20 responden menjawab setuju,
dan 16 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa anda berani membayar lebih atas mie instan
merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 20 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden
Tabel 4.41 Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie
instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 16 16.0 16.0 16.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 60.0
Setuju 36 36.0 36.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.41 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 16 responden menjawab tidak setuju, 44
responden menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju,
dan 4 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden tidak akan ragu dalam membeli
dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 36 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.42 Anda rutin membeli mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 20 20.0 20.0 20.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 44.0
Setuju 44 44.0 44.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.42 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, 20 responden menjawab tidak setuju, 24
responden menjawab ragu-ragu, 44 responden menjawab setuju,
dan 12 responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden rutin membeli mie instan merek
Indomie. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 12 responden.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang
bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus
digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa
uji normalitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Untuk meyakinkan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya
normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian
histogram.
Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram
b. Uji Kolerasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan
rumus pearsonproduct moment dengan bantuan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.43 Hasil Uji Kolerasi
Loyalitas
Merek Kepercayaan
Merek Citra
Merek Kepuasan
Merek Pearson Correlation
Loyalitas Merek 1.000 .416 .468 .700 Kepercayaan Merek .416 1.000 .860 .386 Citra Merek .468 .860 1.000 .281 Kepuasan Merek .700 .386 .281 1.000
Sig. (1-tailed)
Loyalitas Merek . .000 .000 .000 Kepercayaan Merek .000 . .000 .000 Citra Merek .000 .000 . .002 Kepuasan Merek .000 .000 .002 .
N Loyalitas Merek 100 100 100 100 Kepercayaan Merek 100 100 100 100 Citra Merek 100 100 100 100 Kepuasan Merek 100 100 100 100
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.44 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan
dengan tabel yang terdapat dibawah ini:
Tabel 4.45 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Loyalitas Merek (Y) dengan Citra Merek (X1)
0,416 Sedang 0,000 Signifikan
Loyalitas Merek (Y) dengan Kepercayaan Merek(X2)
0,468 Sedang 0,000 Signifikan
Loyalitas Merek (Y) dengan Kepuasan Merek (X3)
0,700 Kuat 0,000 Signifikan
Citra Merek (X1) dengan Kepercayaan Merek(X2)
0,860 Sangat Kuat
0,000 Signifikan
Citra Merek (X1) dengan Kepuasan Merek (X3)
0,386 Rendah 0,002 Signifikan
Kepercayaan Merek(X2) dengan Kepuasan Merek (X3)
0,281 Rendah 0,000 Signifikan
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
c. Uji Autokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (e1) pada
periode sebelumnya (et-1). Uji autokerelasi dapat dilakukan dengan uji
Durbin Watson
Tabel 4.46 Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .771a .594 .582 2.559 2.088 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.47 Uji Durbin Waston
Durbin Waston Kesimpulan Kurang dari 1,10
1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90
Lebih dari 2,91
Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan
Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel diatas menyatakan hasil uji Durbin Watson sebesar 2,088
dengan taraf signifikansi 0.05, dengan demikian sesuai dengan tabel
tersebut, tidak ada autokorelasi dalam model regresi linier berganda
ini terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi dan model ini
layak untuk digunakan.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat
diantara variabel independen di dalam model.
Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Kepercayaan Merek .237 4.219 Citra Merek .256 3.899 Kepuasan Merek .841 1.189
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak
kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor(VIF) tidak lebih dari
10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda
terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam
penelitian
e. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan
yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan
hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada gambar 4.3 menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang
teratur seperti bergelombang, melebar, dll. Sesuai dengan pedoman uji
heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan
dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang
teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
a. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .771a .594 .582 2.559 2.088 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (Citra Merek, Kepercayaan
Merek dan Kepuasan Merek) menjelaskan variabel dependen
(Loyalitas Merek).
Tabel diatas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.582
(58.2%), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi
yang didapatkan dimana variabel independen yaitu Citra Merek,
Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek, memiliki pengaruh
terhadap perubahan variabel Loyalitas Merek sebesar 58,2%.
Sedangkan sisanya 41,8% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain
yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.
Tabel 4.50 Hasil Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.372 2.630 3.563 .001
Citra Merek .587 .136 .556 4.328 .000 Kepercayaan Merek .518 .216 .320 2.394 .019 Kepuasan Merek .454 .048 .667 9.415 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan
regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan
adalah:
Dimana:
Y : loyalitas merek
a : konstanta
b1-b3 : koefisien regresi
X1 : citra merek
X2 : kepercayaan merek
X3 : kepuasan merek
εi : standar error
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +εi
Dari output didapatkan model persamaan regresi :
Persamaan regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena
variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi
merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel
dependennya.
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
(a) Konstanta sebesar 9,372 menyatakan bahwa jika tidak ada
Citra Merek (X1), Kepercayaan Merek (X2) dan Kepuasan
Merek (X3) atau sama dengan nol, maka besarnya Loyalitas
Merek (Y) adalah sebesar 9,372.
(b) Koefisien regresi X1 (Citra Merek) sebesar 0,587 menyatakan
bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari Citra Merek,
maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan bertambah sebesar
0,587.
(c) Koefisien regresi X2 (Kepercayaan Merek) sebesar 0,518
menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari
Kepercayaan Merek, maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan
bertambah sebesar 0,518.
(d) Koefisien regresi X3 (Kepuasan Merek) sebesar 0,454
menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari
Kepuasan Merek, maka nilai Y (Loyalitas Merek) akan
bertambah sebesar 0,454.
Y = 9.372 + 0.587 X1 + 0.518 X2 + 0.454 X3 + εi
Persamaan model ini, menunjukkan bahwa pengaruh variabel
Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek berpengaruh
positif terhadap Loyalitas Merek.
Dan berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika
variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai pengaruh
terkecil, maka pertama adalah Kepuasan Merek (X3), kedua adalah
Citra Merek (X1) dan ketiga adalah Kepercayaan Merek (X2). Jadi
berdasarkan nilai koefisien regresi variabel yang paling berpengaruh
terhadap Loyalitas Merek adalah variabel Kepuasan merek. Hasil ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang
membahas tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap
Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs
Surabaya)”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan
konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian
yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang
berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terhadap
hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen
dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini
mendukung teori tentang kesetiaan merek.
b. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.51 Hasil uji t
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Constant) 9.372 2.630 3.563 .001
Citra Merek .587 .136 .556 4.328 .000 Kepercayaan Merek .518 .216 .320 2.394 .019 Kepuasan Merek .454 .048 .667 9.415 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1) Menguji signifiknasi variabel Citra Merek (X1)
Terlihat bahwa thitung koefisien Citra Merek adalah 4.328,
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2
menjadi 0.025 dan df =98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98.
Variabel Citra Merek memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (4.328>1.98), maka
Haditerima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Citra Merek secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Merek.
2) Menguji signifiknasi variabel Kepercayaan Merek (X2)
Terlihat bahwa thitung untuk Kepercayaan Merek adalah
2.394, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α =
0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel,
nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus
n-2, dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah
1.98.
Variabel Kepercayaan Merek memiliki nilai p-value 0.019
< 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (2.394>1.98),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien Kepercayaan Merek secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas Merek.
3) Menguji signifiknasi variabel Kepuasan Merek (X3)
Terlihat bahwa thitung untuk Kepuasan Merek adalah 9.415,
Sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 98 (didapat dari rumus n-2,
dimana n adalah jumlah data, 100-2=98). Didapat ttabel adalah 1.98.
Variabel Kepuasan Merek memiliki nilai p-value 0.000 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (9.415>1.98), maka
Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Kepuasan Merek secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Merek.
c. Uji F-hitung (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikatnya. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.52 Hasil uji F
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 920.793 3 306.931 46.871 .000a
Residual 628.647 96 6.548
Total 1549.440 99
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kepuasan Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek
variabel Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek
terhadap variable Loyalitas Merek. Dari penghitungan didapat nilai F
hitung sebesar 46.871. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1
= 3 dan df2 = 96, didapat nilai Ftabel = 3.09. Karena nilai Fhitung (46.871)
> nilai Ftabel (3.09) maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel
independen yaitu Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan
Merek dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap
variabel Loyalitas Merek. Sehingga model regresi yang didapatkan
layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima.
C. Interpretasi
Dari hasil uji regresi linear berganda maka hasil yang didapat adalah
variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Kepuasan Merek, dengan
signifikansi 0,000. Secara parsial dan simultan seluruh variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil ini sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang membahas tentang
“Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus
Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)”. Hasil penelitian ini menyebutkan
bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempuyai variasi
penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen
yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Terdapat
hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan
kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori
tentang kesetiaan merek.
Hasil penelitian dari ketiga variabel telah membuktikan berdasarkan
teori yang diungkapkan baik berdasarkan penelitian maupun teori dasar.
Kesamaan teori dengan penelitian kali ini adalah bahwa Citra Merek,
Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek berpengaruh signifikan terhadap
Loyalitas Merek. Adapun teori menurut Kotler (2007) kepuasan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang
diharapkan. Kepuasaan adalah semacam langkah perbandingan antara
pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman
secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan,
karena jika seseorang telah puas maka akan timbul kesetiaan terhadap merek.
Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumya dengan
pengujian ini dikarenakan adalah perbedaan waktu penelitian dan sektor yang
diteliti, karena pada penelitian sebelumnya menggunakan uji analisis yang
berbeda.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek Dan Kepuasan Merek terhadap
Loyalitas Merek, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji analisis regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa
variabel Kepuasan Merek paling dominan berpengaruh secara signifikan
terhadap Loyalitas Merek. Ini terbukti bahwa walaupun banyak berita
yang menyatakan mie instan merupakan salah satu makanan instan yang
kurang baik untuk kesehatan tetapi masyarakat Indonesia telah terbiasa
mengkonsumsinya. Terbukti dengan adanya pengharga bahwa Indomie
dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan dan dianugerahi
Diamond ICSA (tahun 2008) yang merupakan simbol penghargaan atas
kepemimpinan Indomie dikategori mie instan selama 8 tahun berturut-
turut (www.indofood.com). Penghargaan tersebut telah membuktikan
bahwa meski banyak produk pesaing yang bermunculan di pasaran, tetapi
loyalitas konsumen terhadap Indomie tetap tinggi. Hal ini juga dapat
diartikan bahwa kepuasan merek akan meningkatkan loyalitas merek yang
besar, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2005) yang
membahas tentang “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan
Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya)”.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan konsumen untuk
beberapa atribut masih mempuyai variasi penilaian yang tinggi. Terdapat
hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen
dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini
mendukung teori tentang kesetiaan merek.
2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara parsial maupun keseluruhan
(simultan) ditemukan bahwa ketiga variabel independen yaitu Citra Merek,
Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek dengan nilai signifikan sebesar
0,000 memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Loyalitas
Merek.
3. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.582. Hal ini
berarti 58.2% dari Loyalitas Merek dapat dijelaskan oleh variabel Citra
Merek, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Merek. Sedangkan sisanya
sebesar 41.8% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti
dalam skripsi ini.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas. Maka implikasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Citra Merek berpengaruh
terhadap Loyalitas Merek, ini terbukti berdasarkan keadaan saat ini bahwa
dengan cira merek yang baik akan menciptakan kepercayaan sehingga
akan terbentuk kepuasan sehingga menciptakan loyalitas terhadap produk.
2. Kepercayaan Merek berpengaruh terhadap Loyalitas Merek sehingga
konsumen akan menjadi setia. Bila konsumen telah percaya akan suatu
produk maka kepuasan yang akan dirasakan.
3. Kepuasan Merek berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek,
loyalitas akan terbentuk bila seorang konsumen merasa puas akan apa
yang telah diberikan suatu produk. Ini terbukti berdasarkan hasil penelitian
kali ini.
C. Saran
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Pihak Indomie harus terus menyempurnakan kualitas produk secara
keseluruhan dengan membuat inovasi-inovasi baru agar tercipta citra
merek yang lebih baik sebagai produk yang memiliki rasa dan kualitas
yang dapat bersaing.
2. Dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
Indomie, hendaknya pihak Indomie harus memberikan kualitas rasa dan
kemurnian bahan-bahan yang aman digunakan dalam pengolahan produk,
sehingga akan timbul kepercayaan akan produk.
3. Dari segi kepuasan merek maka perlu adanya peningkatan inovasi produk
Indomie dengan menambahkan rasa baru yang sesuai dengan lidah
masyarakat atau sesuai dengan lidah di suatu negara yang akan menjadi
target pasar.
4. Bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan
untuk meneliti variabel-variabel lain selain Citra Merek, Kepercayaan
Merek dan Kepuasan Merek, karena dari penelitian ini diketahui 41.8%
masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi Loyalitas Merek.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. “Ekuitas Merek”, Edisi Bahasa Indonesia, Mitra Utama, Jakarta, 1997.
Damayanti, Aulia. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Kepercayaan Merek
Terhadap Loyalitas Merek Mc.Donald”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Dharmmesta, Basu S. “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Volume 14, 1999.
Durianto. “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. Ferrinadewi, Erna. “Merek dan Psikologi Konsumen: Implikasi pada Strategi
Pemasaran ” Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008. Fajrianthi dan Zatul Farah. ”Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen”
Jurnal Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya, 2005. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Penerbit
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Hamid, Abdul. “ Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN press, Jakarta, 2005.
Indriyani, Emmy. “Loyalitas Merek Sebagai Dasar Strategi Penentuan Harga (Sebuah Kajian)” Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2004
Keller, Kevin. “Strategic Brand Management” Dartmouth College, Prentice Hall,
2009. Kotler, Philip. ”Manajemen Pemasaran”, Jilid I (Edisi Bahasa Indonesia), PT.
Prenhalido Indonesia, Jakarta, 2002. Lau, Geok Then and Sook Han Lee. “Consumers Trust in a Brand and The Link
to Brand Loyalty”, Journal of Market Focused Management, 1999. Marthin, Johannes. “Analisis Tingkat Brand Loyalty Produk Shampoo Merek
Head & Shoulders”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Volume 2, Surabaya, 2007.
Martinez, E. ”The Effect of Brand Extension Strategies Upon Band Image”,
Faculted de Crencias Economic Empresatiales The University of Zaragoza Press, Spain, 2002.
Nugroho, Bhuono Agung, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS”. ANDI, Yogyakarta, 2005. Nuryanto, Yahya. ”Analisis Pemasaran Mie Instant PT Indofood”, Fakultas
Ekonomi, Universitas Pamulang, Tangerang, 2010. Mowen, John C/Michael Minor. “Perilaku Konsumen”, Penerbit: Erlangga,
Jakarta, 2001. Rahmayuni, Fitriana. “Kontribusi Performance, Switching, Trust In Brand
Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Rangkuti, Freddy. “The Power of Brands; Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Riana, Gede. “Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada
Konsumen Air Minum AQUA Di Kota Denpasar”, Jurnal Buletin Ekonomi studio, Volume 13, Denpasar, 2008.
Roslina. “Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap Pembelian
Produk”, Jurnal Bisnis & Manajemen, Volume 10, Fakultas Ekonomi Lampung, 2009.
Samuel, Hatane. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (studi kasus Restoran Prime Steak & Ribs Surabaya), Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 7, Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra, 2005.
Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistika Parametrik”, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002. Schiffman dan Kanuk. “Consumer Behavior” (eight edition), Prentice Hall, New
Jersey, 2004. Setyawan, A.Anton. “Peran Kepercayaan pada Merek dan Kepuasan dalam
Menjelaskan Loyalitas pada Merek (Studi Empirik Pada Konsumen Telepon Seluler)”, Jurnal Usahawan No.01, Surakarta, 2008.
Simamora. “Aura Merek (7 Langkah Membangun Merek Yang Kuat), Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Sugiyono. “Statistika Untuk Penelitian”, CV. Alfabeta, Bandung, 2005. Suharni. “Analisis Pengaruh Keterlibatan Konsumen, Kepercayaan Terhadap
Merek Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan”, (Studi Kasus Pada Produk Handphone Nokia), Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Uniyati, Uun. “Analisis Atribut Produk Dan Kepercayaan Merek Tarhadap
Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan”, (Studi Kasus pada Konsumen Indomie di Kel.Karang Tengah Lebak Bulus Jakarta Selatan), Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Lampiran 1: Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH CITRA, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN
TERHADAP LOYALITAS MEREK INDOMIE
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Lia Marlia
NIM : 206081003994
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul "Pengaruh Citra, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Merek
Indomie”. Sehubungan dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi beberapa
pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini. Atas perhatian dan kerja samanya, saya
ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ..............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Perempuan
3. Usia Responden : 15 - 20 Tahun
21 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
4. Pendidikan Terakhir : SLTP
SMU
Diploma
Sarjana
5. Pekerjaan Saat Ini : Pelajar
Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
6. Tanggal Pengisian : ...................................................
7. Tanda Tangan : ...................................................
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
A. Isilah data diri Anda sebelum melakukan pengisian angket. B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
SS = Sangat Setuju Skor = 5
S = Setuju Skor = 4
R = Ragu Skor = 3
TS = Tidak Setuju Skor = 2
STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 1
C. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan
memberi tanda check list (√ ) atau tanda silang (X) pada kotak yang
disediakan di bawah ini:
PERTANYAAN/PERNYATAAN PENELITIAN
NO. VARIABEL CITRA MEREK (X1) SS S R TS STS
1. Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan.
2. Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis.
3. Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya.
4. Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya.
5. Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat.
6. Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan.
NO. VARIABEL KEPERCAYAAN MEREK (X2) SS S R TS STS
1. Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar.
2. Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya.
3. Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas.
4. Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik.
5. Merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya.
6. Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal.
7. Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia.
8. Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu.
9. Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda.
NO. VARIABEL KEPUASAN MEREK (X3) SS S R TS STS
1. Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya.
2. Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie.
3. Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk.
4. Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis.
5. Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie.
6. Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet).
7. Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie.
8. Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen.
9. Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera.
10. Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja.
NO. VARIABEL LOYALITAS MEREK (Y) SS S R TS STS
1. Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
2. Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie.
3. Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain.
4. Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan.
5. Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain.
6. Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya.
7. Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis.
8. Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
9. Anda rutin membeli mie instan merek Indomie.
Lampiran 2: Matriks Tabulasi Data
CITRA MEREK (X1) Responden CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 Total
1 4 5 4 4 4 4 25 2 4 3 5 4 4 3 23 3 4 4 3 4 3 4 22 4 5 5 5 4 4 5 28 5 4 4 3 4 4 3 22 6 4 4 5 4 5 5 27 7 4 3 4 4 3 4 22 8 4 4 4 4 4 4 24 9 4 3 4 3 4 3 21
10 4 4 3 4 4 3 22 11 3 4 4 4 4 4 23 12 3 4 4 4 3 4 22 13 4 4 5 4 4 5 26 14 4 5 4 4 4 4 25 15 3 4 4 5 4 4 24 16 4 3 3 4 3 3 20 17 4 4 4 4 4 4 24 18 4 3 3 4 3 3 20 19 5 4 4 3 3 4 23 20 4 4 3 4 4 3 22 21 4 5 4 4 4 4 25 22 3 4 2 3 2 2 16 23 4 5 4 3 4 4 24 24 4 5 4 4 4 4 25 25 3 5 5 3 3 5 24 26 4 3 4 4 4 4 23 27 4 5 2 4 4 2 21 28 4 3 5 4 4 5 25 29 5 4 5 4 4 5 27 30 4 4 4 3 3 4 22 31 4 4 4 5 4 4 25 32 5 3 3 4 3 3 21 33 4 4 4 4 4 4 24 34 4 3 3 5 4 3 22 35 4 4 3 4 3 3 21 36 5 3 3 4 4 4 23 37 4 5 4 4 5 4 26 38 5 4 4 5 4 3 25 39 3 4 4 4 4 4 23 40 4 4 5 5 5 5 28 41 3 2 3 2 3 3 16 42 5 4 5 5 4 5 28 43 3 4 4 5 5 4 25 44 4 4 4 4 4 4 24 45 4 4 3 4 4 3 22 46 2 1 2 3 3 2 13 47 4 4 5 5 4 5 27 48 5 4 4 4 4 4 25 49 4 4 4 4 4 3 23
50 4 4 3 5 4 3 23 51 4 5 4 4 4 4 25 52 4 3 5 4 4 3 23 53 4 4 3 4 3 4 22 54 5 5 5 4 4 5 28 55 4 4 3 4 4 3 22 56 4 4 5 4 5 5 27 57 4 3 4 4 3 4 22 58 4 4 4 4 4 4 24 59 4 3 4 3 4 3 21 60 4 4 3 4 4 3 22 61 3 4 4 4 4 4 23 62 3 4 4 4 3 4 22 63 4 4 5 4 4 5 26 64 4 5 4 4 4 4 25 65 3 4 4 5 4 4 24 66 4 3 3 4 3 3 20 67 4 4 4 4 4 4 24 68 4 3 3 4 3 3 20 69 5 4 4 3 3 4 23 70 4 4 3 4 4 3 22 71 4 5 4 4 4 4 25 72 3 4 2 3 2 2 16 73 4 5 4 3 4 4 24 74 4 5 4 4 4 4 25 75 3 5 5 3 3 5 24 76 4 5 4 4 4 4 25 77 4 3 5 4 4 3 23 78 4 4 3 4 3 4 22 79 5 5 5 4 4 5 28 80 4 4 3 4 4 3 22 81 4 4 5 4 5 5 27 82 4 3 4 4 3 4 22 83 4 4 4 4 4 4 24 84 4 3 4 3 4 3 21 85 4 4 3 4 4 3 22 86 3 4 4 4 4 4 23 87 3 4 4 4 3 4 22 88 4 4 5 4 4 5 26 89 4 5 4 4 4 4 25 90 3 4 4 5 4 4 24 91 4 3 3 4 3 3 20 92 4 4 4 4 4 4 24 93 4 3 3 4 3 3 20 94 5 4 4 3 3 4 23 95 4 4 3 4 4 3 22 96 4 5 4 4 4 4 25 97 3 4 2 3 2 2 16 98 4 5 4 3 4 4 24 99 4 5 4 4 4 4 25 100 3 5 5 3 3 5 24
KEPERCAYAAN MEREK (X2)
Responden KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 Total 1 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 42 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33 6 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40 7 5 4 5 3 4 4 3 4 5 37 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 9 3 3 3 3 4 4 4 3 4 31
10 5 3 4 4 5 3 5 3 4 36 11 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34 12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 13 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41 14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 15 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 16 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 18 4 3 3 3 5 4 3 3 4 32 19 4 4 3 4 5 4 4 4 5 37 20 5 3 4 4 4 3 4 3 4 34 21 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 22 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24 23 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 24 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 25 4 5 3 4 4 4 4 5 4 37 26 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39 27 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39 28 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38 29 4 5 4 5 5 4 5 5 5 42 30 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33 31 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40 32 5 4 5 3 4 4 3 4 5 37 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 34 3 3 3 3 4 4 4 3 4 31 35 5 3 4 4 5 3 5 3 4 36 36 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34 37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 38 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41 39 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 40 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 41 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 42 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 43 4 3 3 3 5 4 3 3 4 32 44 4 4 3 4 5 4 4 4 5 37 45 5 3 4 4 4 3 4 3 4 34 46 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 47 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24 48 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 49 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 50 4 5 3 4 4 4 4 5 4 37
51 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39 52 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39 53 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38 54 4 5 4 5 5 4 5 5 5 42 55 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33 56 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40 57 5 4 5 3 4 4 3 4 5 37 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 59 3 3 3 3 4 4 4 3 4 31 60 5 3 4 4 5 3 5 3 4 36 61 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34 62 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 63 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41 64 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 65 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 66 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 67 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 68 4 3 3 3 5 4 3 3 4 32 69 4 4 3 4 5 4 4 4 5 37 70 5 3 4 4 4 3 4 3 4 34 71 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 72 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24 73 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 74 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 75 4 5 3 4 4 4 4 5 4 37 76 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39 77 4 5 4 4 5 4 4 5 4 39 78 4 4 4 4 5 4 4 4 5 38 79 4 5 4 5 5 4 5 5 5 42 80 4 3 4 3 4 4 4 3 4 33 81 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40 82 5 4 5 3 4 4 3 4 5 37 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 84 3 3 3 3 4 4 4 3 4 31 85 5 3 4 4 5 3 5 3 4 36 86 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34 87 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 88 4 5 4 4 5 4 5 5 5 41 89 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 90 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39 91 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 92 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34 93 4 3 3 3 5 4 3 3 4 32 94 4 4 3 4 5 4 4 4 5 37 95 5 3 4 4 4 3 4 3 4 34 96 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 97 3 2 2 3 3 3 3 2 3 24 98 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 99 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 100 4 5 3 4 4 4 4 5 4 37
KEPUASAN MEREK (X3)
Responden KPS1 KPS2 KPS3 KPS4 KPS5 KPS6 KPS7 KPS8 KPS9 KPS10 Total 1 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 39 2 4 4 3 2 1 3 4 1 4 3 29 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 35 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 5 5 3 2 3 1 2 3 1 2 1 23 6 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46 7 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 31 8 3 2 3 3 2 2 1 4 3 3 26 9 1 2 3 4 5 3 3 4 4 4 33
10 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 11 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45 12 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 13 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 34 14 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 39 15 5 4 2 2 2 4 2 4 4 2 31 16 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 27 17 4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 30 18 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 19 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 26 20 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 30 21 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 27 22 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 25 23 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 30 24 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 31 25 5 4 3 2 1 5 4 5 5 5 39 26 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 39 27 4 4 3 2 1 3 4 1 4 3 29 28 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 35 29 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 30 5 3 2 3 1 2 3 1 2 1 23 31 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46 32 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 31 33 3 2 3 3 2 2 1 4 3 3 26 34 1 2 3 4 5 3 3 4 4 4 33 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 36 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45 37 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 38 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 34 39 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 39 40 5 4 2 2 2 4 2 4 4 2 31 41 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 27 42 4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 30 43 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 44 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 26 45 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 30 46 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 27 47 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 25 48 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 30 49 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 31 50 5 4 3 2 1 5 4 5 5 5 39
51 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 39 52 4 4 3 2 1 3 4 1 4 3 29 53 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 35 54 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 55 5 3 2 3 1 2 3 1 2 1 23 56 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46 57 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 31 58 3 2 3 3 2 2 1 4 3 3 26 59 1 2 3 4 5 3 3 4 4 4 33 60 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 61 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45 62 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 63 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 34 64 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 39 65 5 4 2 2 2 4 2 4 4 2 31 66 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 27 67 4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 30 68 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 69 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 26 70 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 30 71 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 27 72 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 25 73 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 30 74 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 31 75 5 4 3 2 1 5 4 5 5 5 39 76 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 39 77 4 4 3 2 1 3 4 1 4 3 29 78 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 35 79 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 80 5 3 2 3 1 2 3 1 2 1 23 81 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 46 82 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 31 83 3 2 3 3 2 2 1 4 3 3 26 84 1 2 3 4 5 3 3 4 4 4 33 85 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 86 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45 87 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38 88 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 34 89 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 39 90 5 4 2 2 2 4 2 4 4 2 31 91 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 27 92 4 3 3 2 2 4 3 3 4 2 30 93 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 94 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 26 95 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 30 96 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 27 97 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 25 98 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 30 99 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 31 100 5 4 3 2 1 5 4 5 5 5 39
LOYALITAS MEREK (Y)
Responden LM1 LM2 LM3 LM4 LM5 LM6 LM7 LM8 LM9 Total 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 2 4 5 4 3 2 5 5 4 5 37 3 5 5 4 4 4 4 3 3 2 34 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 38 5 4 4 4 3 2 2 3 2 2 26 6 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 7 5 4 4 4 4 4 2 3 3 33 8 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
10 4 5 4 4 3 3 3 3 3 32 11 4 4 3 4 4 5 5 5 5 39 12 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 13 5 5 4 4 3 3 3 3 3 33 14 4 4 4 4 3 3 5 3 4 34 15 4 5 3 4 4 4 4 2 2 32 16 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 17 4 4 4 4 2 2 2 4 4 30 18 4 5 4 5 4 4 3 3 4 36 19 5 5 5 5 2 3 3 2 3 33 20 4 4 4 5 2 3 2 4 4 32 21 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 22 3 3 3 3 2 1 2 3 2 22 23 5 4 4 4 4 3 2 3 4 33 24 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33 25 4 4 3 4 5 4 5 4 5 38 26 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 27 4 5 4 3 2 5 5 4 5 37 28 5 5 4 4 4 4 3 3 2 34 29 5 5 5 5 4 4 4 3 3 38 30 4 4 4 3 2 2 3 2 2 26 31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 32 5 4 4 4 4 4 2 3 3 33 33 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 35 4 5 4 4 3 3 3 3 3 32 36 4 4 3 4 4 5 5 5 5 39 37 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 38 5 5 4 4 3 3 3 3 3 33 39 4 4 4 4 3 3 5 3 4 34 40 4 5 3 4 4 4 4 2 2 32 41 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 42 4 4 4 4 2 2 2 4 4 30 43 4 5 4 5 4 4 3 3 4 36 44 5 5 5 5 2 3 3 2 3 33 45 4 4 4 5 2 3 2 4 4 32 46 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 47 3 3 3 3 2 1 2 3 2 22 48 5 4 4 4 4 3 2 3 4 33 49 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33 50 4 4 3 4 5 4 5 4 5 38
51 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 52 4 5 4 3 2 5 5 4 5 37 53 5 5 4 4 4 4 3 3 2 34 54 5 5 5 5 4 4 4 3 3 38 55 4 4 4 3 2 2 3 2 2 26 56 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 57 5 4 4 4 4 4 2 3 3 33 58 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 60 5 4 4 3 3 3 3 3 32 61 4 4 3 4 4 5 5 5 5 39 62 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 63 5 5 4 4 3 3 3 3 3 33 64 4 4 4 4 3 3 5 3 4 34 65 4 5 3 4 4 4 4 2 2 32 66 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 67 4 4 4 4 2 2 2 4 4 30 68 4 5 4 5 4 4 3 3 4 36 69 5 5 5 5 2 3 3 2 3 33 70 4 4 4 5 2 3 2 4 4 32 71 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 72 3 3 3 3 2 1 2 3 2 22 73 5 4 4 4 4 3 2 3 4 33 74 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33 75 4 4 3 4 5 4 5 4 5 38 76 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 77 4 5 4 3 2 5 5 4 5 37 78 5 5 4 4 4 4 3 3 2 34 79 5 5 5 5 4 4 4 3 3 38 80 4 4 4 3 2 2 3 2 2 26 81 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 82 5 4 4 4 4 4 2 3 3 33 83 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 85 4 5 4 4 3 3 3 3 3 32 86 4 4 3 4 4 5 5 5 5 39 87 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 88 5 5 4 4 3 3 3 3 3 33 89 4 4 4 4 3 3 5 3 4 34 90 4 5 3 4 4 4 4 2 2 32 91 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 92 4 4 4 4 2 2 2 4 4 30 93 4 5 4 5 4 4 3 3 4 36 94 5 5 5 5 2 3 3 2 3 33 95 4 4 4 5 2 3 2 4 4 32 96 4 4 4 4 2 2 2 2 2 26 97 3 3 3 3 2 1 2 3 2 22 98 5 4 4 4 4 3 2 3 4 33 99 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33 100 4 4 3 4 5 4 5 4 5 38
Lampiran 3 : Tabel Frekuensi
Frekuensi Citra Merek (X1)
Mie instan merek Indomie merupakan market leader dalam kategori produk mie instan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 18 18.0 18.0 19.0
Setuju 69 69.0 69.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie mudah diingat (top of mind) dan dikenali produknya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Ragu – Ragu 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 55 55.0 55.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie berbeda dengan merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 25 25.0 25.0 30.0
Setuju 50 50.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie memberikan kesan positif pada produknya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Ragu - Ragu 17 17.0 17.0 18.0
Setuju 71 71.0 71.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie merek yang mudah diingat.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0 Ragu - Ragu 26 26.0 26.0 29.0
Setuju 65 65.0 65.0 94.0
Sangat Setuju 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie merek yang mudah diucapkan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 29 29.0 29.0 34.0
Setuju 49 49.0 49.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frekuensi Kepercayaan Merek (X2)
Mie instan merek Indomie memiliki reputasi yang baik di pasar.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu – Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 68 68.0 68.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie adalah merek yang aman dan terpercaya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu – Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 48 48.0 48.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie adalah merek mie instan yang berkualitas.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0 Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 64 64.0 64.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi yang baik.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 28 28.0 28.0 28.0
Setuju 56 56.0 56.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie mempunyai konsistensi yang tinggi dalam kualitas produknya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 64 64.0 64.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda membeli mie instan merek Indomie karena yakin akan integritas perusahaan yang sudah handal.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 72 72.0 72.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie sesuai dengan kebutuhan selera masyarakat Indonesia.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 24.0
Setuju 52 52.0 52.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie rasanya konsisten sejak dulu.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 52 52.0 52.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie merupakan merek mie instan favorit anda.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 72 72.0 72.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frekuensi Kepuasan (X3)
Harga mie instan merek Indomie sesuai dengan kualitasnya.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 44 44.0 44.0 72.0
Sangat Setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas dengan kualitas atau mutu mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0 Ragu - Ragu 56 56.0 56.0 68.0
Setuju 28 28.0 28.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas mie instan merek Indomie dapat dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 24 24.0 24.0 24.0
Ragu - Ragu 60 60.0 60.0 84.0
Setuju 8 8.0 8.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas mie instan merek Indomie memiliki komposisi bahan baku yang lengkap dibanding merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 28 28.0 28.0 28.0
Ragu - Ragu 36 36.0 36.0 64.0
Setuju 28 28.0 28.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas dengan desain dan kemasan mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Tidak Setuju 20 20.0 20.0 32.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 76.0
Setuju 20 20.0 20.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas mie instan merek Indomie memiliki daya tahan yang cukup lama bila disimpan (awet).
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 16 16.0 16.0 16.0
Ragu - Ragu 48 48.0 48.0 64.0
Setuju 24 24.0 24.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas dengan keamanan komposisi mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 20 20.0 20.0 24.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 68.0
Setuju 28 28.0 28.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie memberikan informasi layanan, saran dan keluhan bagi konsumen.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Tidak Setuju 16 16.0 16.0 24.0
Ragu - Ragu 20 20.0 20.0 44.0
Setuju 48 48.0 48.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Iklan mie instan merek Indomie sangat menarik dan menggugah selera.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0 Ragu - Ragu 32 32.0 32.0 44.0
Setuju 52 52.0 52.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie mudah dibeli atau didapat dimana saja.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 28 28.0 28.0 32.0
Ragu - Ragu 36 36.0 36.0 68.0
Setuju 24 24.0 24.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Frekuensi Loyalitas Merek (Y)
Anda telah terbiasa mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0
Setuju 72 72.0 72.0 76.0
Sangat Setuju 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda tidak mau membeli merek mie instan lain selain Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 4 4.0 4.0 4.0 Setuju 64 64.0 64.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda telah merasakan kepuasan mie instan merek Indomie dan enggan berpindah ke merek lain.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 76 76.0 76.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Mie instan merek Indomie merupakan merek pertama setiap membeli produk mie instan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu - Ragu 16 16.0 16.0 16.0
Setuju 64 64.0 64.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda akan merekomendasikan mie instan merek Indomie kepada saudara, teman maupun yang lain.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 28 28.0 28.0 28.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 52.0
Setuju 40 40.0 40.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda puas dengan mie instan merek Indomie sehingga akan melakukan pembelian berikutnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 12 12.0 12.0 16.0
Ragu - Ragu 32 32.0 32.0 48.0 Setuju 44 44.0 44.0 92.0
Sangat Setuju 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda berani membayar lebih atas mie instan merek Indomie dibanding merek lain yang sejenis.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 24 24.0 24.0 24.0
Ragu - Ragu 40 40.0 40.0 64.0
Setuju 20 20.0 20.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda tidak akan ragu dalam membeli dan mengkonsumsi mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 16 16.0 16.0 16.0
Ragu - Ragu 44 44.0 44.0 60.0
Setuju 36 36.0 36.0 96.0
Sangat Setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Anda rutin membeli mie instan merek Indomie.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 20 20.0 20.0 20.0
Ragu - Ragu 24 24.0 24.0 44.0
Setuju 44 44.0 44.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lampiran 4 : Hasil Kualitas Data
1. Validitas dan Reliabilitas
Citra Merek (X1)
Item Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
CM-1 0.470 Valid 0.794 Reliabel CM-2 0.241 Tidak Valid 0.824 Reliabel CM-3 0.640 Valid 0.772 Reliabel CM-4 0.276 Tidak Valid 0.787 Reliabel CM-5 0.543 Valid 0.784 Reliabel CM-6 0.430 Valid 0.799 Reliabel CM-7 0.640 Valid 0.772 Reliabel CM-8 0.700 Valid 0.763 Reliabel
Kepercayaan Merek (X2)
Item Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KPCM-1 0.649 Valid 0.888 Reliabel KPCM-2 0.891 Valid 0.879 Reliabel KPCM-3 0.606 Valid 0.891 Reliabel KPCM-4 0.624 Valid 0.889 Reliabel KPCM-5 0.836 Valid 0.894 Reliabel KPCM-6 0.891 Valid 0.868 Reliabel KPCM-7 0.679 Valid 0.876 Reliabel KPCM-8 0.431 Valid 0.896 Reliabel KPCM-9 0.679 Valid 0.876 Reliabel
Kepercayaan Merek (X3)
Item Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KPSM-1 0.770 Valid 0.876 Reliabel KPSM-2 0.439 Valid 0.896 Reliabel KPSM-3 0.770 Valid 0.876 Reliabel KPSM-4 0.684 Valid 0.881 Reliabel KPSM-5 0.598 Valid 0.888 Reliabel KPSM-6 0.715 Valid 0.879 Reliabel KPSM-7 0.545 Valid 0.891 Reliabel KPSM-8 0.595 Valid 0.889 Reliabel KPSM-9 0.456 Valid 0.894 Reliabel
KPSM-10 0.858 Valid 0.868 Reliabel
Loyalitas Merek (Y)
Item Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
LM-1 0.220 Tidak Valid 0.878 Reliabel LM-2 0.754 Valid 0.848 Reliabel LM-3 0.603 Valid 0.862 Reliabel LM-4 0.801 Valid 0.838 Reliabel LM-5 0.603 Valid 0.862 Reliabel LM-6 0.518 Valid 0.863 Reliabel LM-7 0.692 Valid 0.849 Reliabel LM-8 0.542 Valid 0.863 Reliabel LM-9 0.754 Valid 0.848 Reliabel
LM-10 0.626 Valid 0.860 Reliabel
Lampiran 5: Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas Data
2. Kolerasi Loyalitas
Merek Kepercayaan
Merek Citra
Merek Kepuasan
Merek Pearson Correlation
Loyalitas Merek 1.000 .416 .468 .700 Kepercayaan Merek .416 1.000 .860 .386 Citra Merek .468 .860 1.000 .281 Kepuasan Merek .700 .386 .281 1.000
Sig. (1-tailed)
Loyalitas Merek . .000 .000 .000 Kepercayaan Merek .000 . .000 .000 Citra Merek .000 .000 . .002 Kepuasan Merek .000 .000 .002 .
N Loyalitas Merek 100 100 100 100 Kepercayaan Merek 100 100 100 100 Citra Merek 100 100 100 100 Kepuasan Merek 100 100 100 100
3. Autokolerasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .771a .594 .582 2.559 2.088 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek
4. Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Kepercayaan Merek .237 4.219
Citra Merek .256 3.899
Kepuasan Merek .841 1.189 a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
5. Heteroskedastisitas
Lampiran 6: Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
1. Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .771a .594 .582 2.559 2.088 a. Predictors: (Constant), Kepuasan Merek , Citra Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.372 2.630 3.563 .001
Citra Merek .587 .136 .556 4.328 .000 Kepercayaan Merek .518 .216 .320 2.394 .019 Kepuasan Merek .454 .048 .667 9.415 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
2. Uji Parsial (Uji t)
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.372 2.630 3.563 .001
Citra Merek .587 .136 .556 4.328 .000 Kepercayaan Merek .518 .216 .320 2.394 .019
Kepuasan Merek .454 .048 .667 9.415 .000 a. Dependent Variable: Loyalitas Merek
3. Uji Simultan (Uji F)
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 920.793 3 306.931 46.871 .000a
Residual 628.647 96 6.548
Total 1549.440 99
a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Kepuasan Merek, Kepercayaan Merek b. Dependent Variable: Loyalitas Merek
4. Statistika Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Loyalitas Merek 33.16 3.956 100 Kepercayaan Merek 23.16 2.440 100 Citra Merek 35.88 3.742 100 Kepuasan Merek 32.40 5.812 100