jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis...

109
1 ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : WULANDARI NIM : 203081001849 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M

Upload: dinhtram

Post on 13-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

1

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

WULANDARI

NIM : 203081001849

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 2: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

2

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

WULANDARI

NIM : 203018001849

Tim Penguji Ujian Skripsi

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Amalia, MSM

NIP. 1969 0203 2001121 003 NIP. 1974 0821 2009011 005

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Herni Ali HT, SE., MM

NIP. 1957 0617 198503 1 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1432 H

Page 3: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

3

Hari ini Kamis tanggal 11 Bulan November Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Wulandari NIM : 203018001849

dengan judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,

STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA”

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Indoyama Nasarudin, SE, MAB Suhendra, S.Ag,

MM

Ketua Sekretaris

Page 4: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

4

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli

Page 5: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

5

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

Nama : Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Juni 1985

Alamat : Jl. Kapitan 1 N0. 95 Rt.01 Rw.04

Cimanggis, Depok

Telepon : (021) 9495 1199 / 9989 0443

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan

1997 SDN 1 GUNAN

2000 SLTPN 1 SLOGOHIMO

2003 SMUN 2 WONOGIRI

2010 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYAHID JAKARTA

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Konsentrasi Keuangan

Pengalaman Kerja

1. PT. ASRI SATYA YAWISA

2. PT. Mc. DONALD INDONESIA

Page 6: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

6

ABSTRACT

Thesis title “Analysis of Effect Company Size, Structure of Assets and

Profitability of Capital Structure on Food and Drink Industries Company

Registered in Indonesia Stock Exchange”

Strata One (S1), Social Sciences Faculty of Economics and Management

Departement of Finance Concetration, Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta.

This study aims to analysis the influence of company size, structure of assets and

profitability on the capital structure. To obtain the data from these variables, taken

from financial statement of the food and beverage company listed on the

Indonesia Stock Exchange in 2007 – 2009 with purposive sampling technic and

has been disclosed to the public, secondary data that can support the research. As

for the method of analysis and test hypothesis using multiple linier regression.

From the result of this research is the coefficient of determination (R square) of

42,7% and the values that have been adjusted coefficient of determination

(Adjusted R square) for 32,1%, can be concluded that company size, assets

structure and profitability effect on capital structure of 32,1%., while the

remaining amount 0f 57,9% influenced by other variables that are not included in

this study.

Page 7: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

7

ABSTRAK

Judul Skripsi “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Makanan dan

Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal. Untuk memperoleh data

dari variable tersebut, diambil dari laporan keuangan perusahaan industri makanan

dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 – 2009

dengan tehnik purposive sampling dan telah diungkapkan ke publik, data

sekunder yang dapat mendukung penelitian. Sedangkan untuk metode analisis dan

uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda.

Dari hasil penelitian dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R square) sebesar

42,7% dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted r Square)

sebesar 32,1% dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan

Profitabilitas berpengaruh 32,1% terhadap Struktur Modal, sedangkan sisanya

57,9% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Page 8: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pemilik

bumi, langit serta isinya, yang menurunkan Al Qur’an petunjuk hidup yang

sempurna bagi seluruh manusia. Salam serta Shalawat atas Nabi Muhammad

SAW, penutup para nabi dan Rasul yang diutus dengan sebaik-baik agama dan

umatnya bagi seluruh alam, serta bagi bagi para keluarga, sahabat, tabi’in dan

tabi’at serta para ilmuwan Islam yang sangat mempengaruhi perkembangan sains

dan teknologi abad ini, pejuang islam yang telah memperkenalkan Indonesia akan

agama yang haq, sehinggamanis iman dan islam dapat kita rasakan. Tak lupa

salam bagi saudara-saudaraku di belahan bumi mana saja yang sedang

memperjuangkan hak-nya, hidupnya, dan syariat mulia agama ini. Semoga kita

ditetapkan selalu dalam kebenaran selamanya.

Hanya dengan Qudrat dan Iradat Allah sajalah, penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali pihak yang membantu.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya atas segala petunjuk dan

ilmu-Nya, atas segala pelajaran dan pengajaran hidup, atas segala sejarah

dimana diri ini menjadi tahu untuk berpijak, serta kasih saying untuk hamba-

Nya yang tak akan pernah habis. Rasulullah atas segala perjuangan dan

keteladannya sehingga diri ini tahu harus seperti apa.

2. Orangtuaku tercinta, terimakasih telah mengorbankan waktu dan sabar dalam

mendidik kami. Kakaku tercinta atas segala dukungan dan segala hal yang

telah dilakukan juga kesabarannya. Maafin selalu ngrepotin dan tidak pernah

bias membalas semuanya, nanti Allah yang membalas ya.

3. Mujahidku tercinta, terimakasih telah mengorbankan segala hal, terimakasih

atas perhatian, kesabaran, pengorbanan, cinta dan kasih sayangnya. Insya

Allah aku akan berusaha menjadi yang terbaik buatmu. Jundi kecilku, gadis

cantikku maafin bunda yang sering meninggalkanmu, maafin bunda yang

kadang kurang sabar, terimakasih karena kamu bunda semangat melakukan

Page 9: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

9

semuanya. Insya Allah ke depan kita bias selalu bersama dan bias meraih

semuanya.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM dan Ibu Amalia, SE, MM selaku dosen

pembimbing I dan II yang telah memberikan arahan dalam penyusunan

skripsi, terimakasih atas segala bantuan dan bantuannya.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial.

6. Seluruh akademisi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Mbak Ani, Bu Heni,

mas Azis dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih

banyak.

7. Teman – teman seperjuangan, Meta Lidyawati terimakasih atas pinjaman

Notebooknya sehingga skripsinya cepat selesai, yang semangat yak arena

Allah ga’ akan menyia-nyiakan usaha kita, terimakasih atas segala

bantuannya. Meidi Chandra terimakasih sudah memberi semangat. Buat Mbak

Rieka maaf Wulan lama tidak kasih kabar, terimaksih atas segala hal yang

telah dilakukan. Buat Hendrix, Miko, Ipank, Reni, Titis, Kak Dede, Intan, Ani

Ruhaini, dll terimakasih banyak. Terutama seluruh saudara-saudaraku di

seluruh dunia, penebar syariat islam, terimakasih sudah menjadi semangat

hidup ini. Jazzakillah Khairan Katsiran.

Tentunya dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangannya, karena

itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun, demi terciptanya

gairah keilmuan ini. Sedikit banyak semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak.

Syukran. Desember, 2010

Wulandari

Page 10: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

10

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan Skripsi…………………………………..

Halaman Pengesahan Komprehensif…………………………..

Daftar Riwayat Hidup………………………………………… i

Abstact………………………………………………………… ii

Abstrak………………………………………………………… iii

Kata pengantar………………………………………………… iv

Daftar Isi………………………………………………………. vi

Daftar Tabel…………………………………………………… viii

Daftar Gambar………………………………………………… ix

Lampiran………………………………………………………. X

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian…………………………….. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………… 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan………………………………… 11

1. Pengertian Manajemen Keuangan………………… 11

2. Tanggung Jawab Manajer Keuangan……………... 19

B. Pengertian Modal……………………………………… 12

C. Jenis jenis Modal………………………………………. 14

1. Modal Aktif……………………………………….. 15

2. Modal Pasif………………………………………... 15

D. Pengertian Struktur Modal…………………………….. 16

E. Komponen-komponen Struktur Modal………………... 18

1. Sumber Modal Sendiri…………………………….. 19

2. Sumber Modal Asing……………………………… 21

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal…... 24

G. Ukuran Perusahaan…………………………………….. 28

Page 11: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

11

H. Struktur Aktiva………………………………………… 30

I. Profitabilitas…………………………………………… 33

J. Kajian Literatur Terdahulu…………………………….. 37

K. Kerangka Berpikir……………………………………... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………… 42

B. Metode Penentuan Sampel……………………………... 42

C. Metode Pengumpulan Data…………………………….. 44

D. Metode Analisis………………………………………… 44

1. Model Analisis Regresi Linier Berganda…………... 44

2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda……….. 45

3. Uji Hipotesis………………………………………... 48

4. Hipotesis……………………………………………. 50

E. Operasional Variabel Penelitian………………………… 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…………….. 54

B. Analisa dan Pembahasan……………………………….. 59

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan……………………………………………… 85

B. Implikasi………………………………………………… 85

C. Saran…………………………………………………….. 87

Daftar Pustaka…………………………………………………. 88

Page 12: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

12

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1. Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43

4.1. Hasil Uji Multikolinieritas 70

4.2. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson 72

4.3. Kesimpulan Hasil Uji Autokorelasi 72

4.4. Statistik Deskriptif 73

4.5. Hasil Regresi Berganda 74

4.6. Hasil Uji t-test 76

4.7 Hasil Uji F-hitung 79

4.8. Koefisien Determinasi (R2) 80

Page 13: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

13

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

4.1. Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman 60

4.2. Ukuran Perusahaan, Perusahaan Industri Makanan dan Minuman 63

4.3. Struktur Aktiva Perusahaan Industri makanan dan Minuman 65

4.4. Profitabilitas Perusahaan Industri Makanan dan Minuman 67

4.5. Normal Plot Y (struktur modal) 69

4.6. Hasil Uji Heterokedatisitas data Y 71

Page 14: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

14

LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Output Financial Report Tahun 2007 -2009 91

2 Output SPSS release 15.00 95

Page 15: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik

di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap

perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyesuaikan diri terhadap

perubahan-perubahan lingkungan ekonomi yang terjadi di dalam maupun di

luar perusahaan.

Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada

lingkungan usaha. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu

industri yang mempunyai eksistensi tinggi dan paling tahan terhadap

perubahan kondisi lingkungan ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya alasan

yang menyebutkan bahwa tersedianya pasar yang besar dan anggapan bahwa

produknya diperlukan oleh banyak orang, sehingga sangat dimungkinkan

dalam kesehariannya masyarakat mengkonsumsi produk-produk yang

dihasilkan oleh perusahaan industri makanan dan minuman. Untuk dapat

bersaing dan tetap bertahan, perusahaan dihadapkan pada suatu persaingan

yang mengharuskan perusahaan untuk lebih unggul dari pesaing-pesaingnya.

Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah

tersedianya dana. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan produk

yang bermutu dan memuaskan konsumen, tetapi juga harus mampu mengelola

Page 16: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

16

keuangannya dengan baik. Setiap perusahaan harus bagus dalam keuangan. Ini

berarti bahwa setiap perusahaan harus membuat keputusan investasi yang baik

dan keputusan pendanaan yang baik pula. Keputusan investasi dan pendanaan

yang unggul bisa membawa perusahaan-perusahaan ini selangkah lebih maju

dari para pesaing mereka.

Mengambil keputusan pendanaan dan investasi yang baik adalah tugas

utama manajer keuangan. Tugas pertama manajer keuangan adalah mengambil

keputusan investasi. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang

investasi, yang sering disebut dengan proyek investasi modal. Jika nilai suatu

proyek lebih besar dari nilai investasi yang diperlukan, maka proyek ini

menarik secara financial. Tanggung jawab kedua manajer keuangan adalah

menentukan keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan dilakukan manajer

dengan menggalang dana yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai

investasi dan operasinya(Brealey dkk, 2008: 4-6). Manajer keuangan

berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi

pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai

aktiva tersebut.

Pada umumnya setiap perusahaan seharusnya dapat memperlihatkan

kebijakan dan keputusan yang akan diambil terutama dalam hal yang

berkaitan dengan masalah keuangan. Keuangan memang peranan yang sangat

penting dalam segala kegiatan operasional perusahaan, keuangan diibaratkan

“urat nadi” perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen

terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi

Page 17: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

17

bagaimana memperoleh dana (raising fund) dan bagaimana menggunakan

dana tersebut (allocation of fund).

Modal adalah salah satu faktor terpenting untuk mengoperasikan

perusahaan. Perusahaan memerlukan dana atau modal yang digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional dan investasi jangka panjang. Sedangkan

struktur modal merupakan sumber pembiayaan perusahaan yang bersifat

permanent yang terdiri dari hutang jangka panjang (modal asing) dan modal

sendiri.

Permasalahan modal merupakan salah satu yang sangat penting mengingat

perusahaan akan dapat berjalan dan berkembang dengan baik apabila

didukung dengan dana yang cukup sesuai kebutuhan yang diperlukan. Secara

umum sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dari sumber

intern maupun sumber ekstern. Sumber dana intern yaitu sumber dana yang

dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan,misalnya cadangan

penyusutan, keuntungan tidak dibagi atau laba ditahan dan lain-lain.

Sedangkan sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar

perusahaan dimana pemenuhannya berasal dari luar perusahaan ( Bambang

Riyanto dalam Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah, 2006 : 22).

Page 18: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

18

Perusahaan yang baik dalam bidang permodalan adalah apabila sebagian

besar modal yang digunakan untuk investasi maupun operasional (modal

kerja) berasal dari dana internal. Namun dengan keterbatasan sumber dana

internal yang dimiliki, maka perusahaan dalam melakukan ekspansi untuk

lebih berkembang harus mencari alternatif pendanaan yang berasal dari dana

eksternal.

Pemenuhan dana dari sumber internal yaitu dengan mengusahakan

penarikan modal melalui penjualan saham atau laba ditahan yang tidak dibagi

dan digunakan kembali sebagai modal. Perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif

kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal (Brigham dan Houston, 2001:40).

Pemenuhan dana dari sumber eksternal yaitu dengan meminjam dana dari

pihak kreditur seperti bank,lembaga keuangan bukan bank, atau perusahaan

menawarkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pemenuhan dana

dari sumber eksternal ini akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya

penggunaan sumber dana eksternal akan menentukan leverage keuangan

perusahaan.

Page 19: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

19

Penggunaan modal asing (sumber dana eksternal) yang berbeda-beda di

antara industri maupun diantara perusahaan mencerminkan adanya faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan leverage keuangan baik yang bersifat

historis, managerial, atau faktor lainnya (Weston dan Copeland, 1997:23).

Teori struktur modal membahas menegenai apakah pemebelanjaan dengan

menggunakan sumber dana yang berbeda-beda akan ada pengaruhnya

terhadap nilai perusahaan (Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah, 2006:22).

Perimbangan yang optimal antara modal asing dan modal sendiri akan

mencerminkan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal

struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata atau

memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal juga dapat

diartikan suatu struktur modal yang biaya majinal riil hutang (marginal real

cost of debt) sama dengan biaya marjinal riil modal sendiri (marginal real cost

of equity). Namun, dalam kenyataan sulit bagi perusahaan untuk menentukan

suatu struktur modal yang terbaik dalam suatu komposisi pembelanjaan yang

tepat. Lebih mudah apabila perusahaan mencoba menaksir dalam suatu “range

berapa tingkat leverage yang tepat bagi perusahaan”(Elyana Noor Adriyanti,

2007:6).

Page 20: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

20

Melakukan analisis struktur modal suatu perusahaan sangat penting,

karena dengan adanya analisis dapat diketahui stabilitas financial dan jaminan

akan kelangsungan hidup perusahaan serta memberikan gambaran kekuatan

dan kelemahan modal/kemampuan pendanaan perusahaan. Analisis struktur

modal juga dimaksudkan untuk menyajikan indikator-indikator yang penting

dari keadaan keuangan yang ada pada perusahaan yang bersangkutan sebagai

alat untuk pengambilan keputusan manajemen perusahaan agar mencapai

tujuan yang diharapkan.

Dalam melakukan keputusan manajemen yang berkaitan dengan

pendanaan, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis

kombinasi sumber – sumber dana ekonomis guna membelanjai kegiatan

usahanya. Menurut Brigham dan Houston (2006:42-43), faktor – faktor yang

mempengaruhi struktur modal antara lain: stabilitas penjualan atau ukuran

perusahaan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman

dan lembaga pemberi peringkat, keadaan pasar modal, kondisi internal

perusahaan dan fleksibilitas keuangan.

Pada penelitian Ooi dalam Sienly dan Bram (2008:72) yang meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada 83 perusahaan

property di Inggris, menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif

dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan, profitabilitas tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal.

Page 21: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

21

Selanjutnya, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nasrudin (2004) dalam Sienly dan Bram (2008:72) yang meneliti mengenai

pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan,

profitabilitas, risiko dan kesempatan investasi terhadap struktur modal pada 11

emiten farmasi di Bursa Efek Jakarta, mengemukakan bahwa struktur aktiva

tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksi dengan

rasio total utang, rasio total utang lancar, rasio utang jangka panjang.

Profitabilitas memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap rasio utang

lancar dan total utang namun tidak signifikan terhadap rasio utang jangka

panjang.

Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Sienly dan Bram (2008)

meneliti pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan

profitabilitas terhadap struktur modal emiten sektor ritel. Menyimpulkan

bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal,

dapat membantu perusahaan makanan dan minuman dalam menentukan

bagaimana seharusnya pemenuhan dana harus dilakukan sehiungga tujuan

perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini merujuk pada penelitian M. Sienly

Veronica dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7 no.1 Mei

2008 yaitu pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan

profitabilitas terhadap struktur modal pada sektor ritel. Penelitian sebelumnya

berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Untuk lebih jelasnya akan

diuraikan sebagai berikut:

Page 22: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

22

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1) Pada objek penelitian.

Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada

perusahaan industri makanan dan minuman yang go public dengan

laporan keuangannya yang terdaftar dan berakhir pada 31 Desember,

sedangkan penelitian mengambil objek penelitian pada industri ritel.

2) Perbedaan Variabel Penelitian

Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu struktur

aktiva, ukuran perusahaan, dan profitabilitas sebagai variabel

dependen. Sedangkan struktur modal sebagai variabel independen.

3) Perbedaan Periode Penelitian

Pada penelitian ini mengambil sampel dari tahun 2007-2009 pada

perusahaan industri makanan dan minuman, sedangkan penelitian

sebelumnya mengambil sampel tahun 2003-2005 pada industri ritel.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih lanjut

mengenai berapa besar pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan

profitabilitas terhadap struktur modal. Maka penulis tertarik dengan

melakukan penelitian tentang “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Jakarta”.

Page 23: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

23

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ukuran

perusahaan, struktur aktiva dan proftabilitas terhadap struktur modal baik

secara simultan maupun parsial?

2. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi struktur modal?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal baik secara simultan maupun

parsial.

b. Menganalisis variabel yang paling dominan mempengaruhi struktur

modal.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan agar penulis dapat menerapan teori

yang diterima selama perkuliahan, selainnya dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

b. Bagi perusahaan yang diteliti

Page 24: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

24

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dan sumbangan informasi yng dapat membantu

manajemen dalam memberikan keputusan tentang sumber

pembelanjaan mana yang akan digunakan dalam membiayai investasi

yang akan dilakukan oleh perusahaan.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

manajemen keuangan, khususnya tentang factor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal serta dapat memberikan sumbangan

pikiran bagi penelitian lain yang ingin membahas tentang penelitian ini

lebih lanjut.

Page 25: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Mengelola keuangan dengan baik merupakan isyarat penentuan

keberhasilan untuk mencapai sasarannya, memecahkan masalah yang ada

pada perusahaan yang tidak kalah pentingnya adalah mengelola keuangan

secara baik, agar perusahaan bias bersaing dengan perusahaan lainnya.

Manajemen keuangan adalah keseluruhan tugas yang dilakukan oleh

manajer keuangan untuk merencanakan, memperoleh, dan menggunakan

dana secara efisien dan efektif. Menurut James C. Van Horne (1997:2):

“Segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendapatan, dan

pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu

fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi

menjadi tiga utama, yaitu keputusan investasi, pendanaan, dan manjemen

aktiva”.

2. Tanggung Jawab Manajemen Keuangan

Menurut Manajemen James C. Van Horne (1997:4), perusahaan

bertanggung jawab atas keluar masuknya laporan keuangan yang ada pada

perusahaan dan bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai

dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu, persyaratan maupun

biayanya. Dana tersebut akan diperoleh dari bank ataupun sumber lainnya.

Page 26: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

26

Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab menyangkut beberapa

aspek diantaranya :

1. Peranan dan peramalan kebutuhan dana.

2. Keputusan investasi dan pembiayaan serta hal yang berkaitan

dengannya.

3. Bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan, agar perusahaan

dapat beroperasi seefisien mungkin.

B. Pengertian Modal

Teknologi yang semakin berkembang dan semakin jauh spesialisasi dalam

perusahaan serta banyaknya perusahaan-perusahaan yang mulai membenahi

dan menguatkan pondasinya, maka faktor modal mempunyai arti yang lebih

menonjol. Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan

yang tidak akan pernah berakhir. Hal ini mengingat karena masalah modal itu

mengandung banyak aspek penilaian.

Menurut Munawir dalam Reni (2008:11), pengertian modal adalah hak

yang dimiliki oleh perusahaan yang terdapat pada sisi kanan neraca

perusahaan yaitu pada pos modal saham dan laba ditahan. Sedangkan modal

modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Pertimbangan antara modal

asing dan modal sendiri disebut struktur keuangan, sedangkan antara

pertimbangan modal asing dan modal sendiri yang bersifat jangka panjang

akan membentuk struktur modal.

Page 27: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

27

Pengertian modal menurut Bambang Riyanto (2001:17), adalah sebagai

hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam

perkembangannya, kemudian pengertian modal mulai bersifat “non physical

oriented” yaitu pengertian modal ditekankan pada nilai daya beli, atau

kekuasaan memakai atau menggunakan hal-hal yang terkandung dalam

barang-barang modal. Pengertian modal menurut beberapa ahli , antara lain:

1. A. Amonn, J. Von komorzynky, yang memandang modal sebagai kuasa

untuk memanfaatkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.

2. Menurut Meiji, modal adalah sebagai kolektivitas dari barang-barang

modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, sedangkan yang

dimaksud dengan sebagian barang-barang modal adalah semua barang-

barang yang ada di rumah tangga perusahaan yang berfungsi sebagai

faktor produksi untuk membentuk suatu pendapatan atau penghasilan.

3. Menurut Polak, modal adalah sebagai kuasa untuk menggunakan barang-

barang modal. Dengan demikian modal dapat diartikan semua barang-

barang yang ada di perusahaan yang belum digunakan, yaitu yang terdapat

di neraca sebelah debet.

4. Menurut Bekker, modal adalah baik barang-barang yang konkret yang ada

dirumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun

berupa daya beli atau nilai tukar dari barang itu terdapat disebelah kredit.

Page 28: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

28

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa modal dapat berupa barang atau benda, maupun uang yang dapat

dipergunakan dalam suatu badan usaha untuk mencapai keuntungan. Jadi

untuk melakukan suatu usaha guna mencapai keuntungan diperlukan suatu

modal untuk membiayai investasi maupun kegiatan operasional. Modal

tersebut tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat berupa benda atau barang-

barang yang dapat digunakan dalam suatu usaha. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa modal itu terdiri dari modal fisik misalnya pabrik, mesin-

mesin, peralatan, persediaan, dan modal keuangan misalnya uang, saham,

obligasi, dan sebagainya.

C. Jenis-jenis Modal

Menurut Bambang Riyanto (2001:19) untuk mengetahui letak atau posisi

modal fisik dan modal keuangan tersebut, dapat dilihat melalui neraca

perusahaan atau organisasi. Di dalam neraca dapat dilihat tentang dua

gambaran modal, yaitu modal dari sisi debet yang menggambarkan modal dari

sisi bentuknya atau bisa disebut modal aktif dan dilain pihak menurut sumber

dan asalnya (sebelah kiri) yang disebut modal pasif. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada pembagian modal di bawah ini:

Page 29: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

29

1. Modal Aktif

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif dapat

dibedakan antara aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah

aktiva yang habis dalam satu kali perputaran proses produksi (umumnya

kurang dari satu tahun), dan dapat diuangkan dalam waktu yang relatif

pendek. Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah aktiva yang

digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual

dalam rangka kegiatan normal perusahaan (proses produksi) dan

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

2. Modal Pasif

Modal pasif dapat dibedakan atas modal asing dan modal sendiri.

Modal sendiri adalah yang berasal dari pemegang saham atau modal yang

berasal dari perusahaan itu sendiri, misalnya cadangan dan laba. Modal

sendiri terdiri atas modal saham, laba ditahan dan surplus pembayaran

saham. Sedangkan yang dimaksud dengan modal asing adalah modal

yang berasal dari kreditur. Modal asing terdiri atas modal asing jangka

panjang dan modal asing jangka pendek, atau bisa juga disebut sebagai

hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Modal asing merupakan

kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu jatuh temponya dan

membebani perusahaan dengan tingkat bunga tertentu.

Perimbangan antara modal sendiri dengan modal asing inilah yang

akan menentukan struktur modal dari suatu perusahaan.

Page 30: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

30

D. Pengertian Struktur Modal

Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan

bidang keuangan yang paling penting bagi perusahaan. Rasio hutang jangka

panjang terhadap modal sendiri (long-term debt to equity ratio)

menggambarkan struktur modal perusahaan dan rasio hutang terhadap modal

ini akan menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan.

Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka

panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

1997: 19-22). Struktur modal adalah perbandingan antara sumber jangka

panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri (Suad Husnan, 2000: 275).

Dari pengertian di atas struktur modal dapat dikelompokkan dalam dua

jenis, yaitu: hutang dan ekuitas (modal sendiri). Hutang mempunyai

kelebihan, antara lain:

1. Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah.

2. Kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak

perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis berkembang.

3. Kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat

mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil.

Meskipun demikian hutang juga mempunyai kelemahan, yaitu:

1. Hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu.

2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan

meningkatkan biaya modal.

Page 31: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

31

3. Bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi

beban bunga, maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan

likuidasi.

Struktur modal yang efisien dapat menekan biaya modal (cost of capital),

yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pemilihan alternatif penambahan

modal yang berasal dari hutang pada umumnya didasarkan pada pertimbangan

murah, dikatakan murah karena biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil

dari laba yang diperoleh dari pemanfaatan hutang tersebut.

Struktur modal merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang

masuk dalam sisi kanan neraca sumber modal perusahaan. Pengertian struktur

modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal

merupakan bagian pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan

mencerminkan perimbangan antara seluruh hutang (baik jangka panjang

maupun jangka pendek) dengan modal sendiri (Weston dan Brigham,

1994:87). Dengan demikian struktur keuangan menggambarkan bagaimana

harta atau aktiva perusahaan dibiayai, yaitu dengan memperhatikan

keseluruhan sisi kanan neraca yang meliputi hutang jangka pendek, hutang

jangka panjang, dan modal sendiri (saham dan laba ditahan). Sedangkan yang

disebut struktur modal hanya mencakup pembiayaan yang bersifat permanen

saja yaitu hutang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan hutang jangka

pendek tidak termasuk dalam struktur modal, tetapi masuk dalam struktur

keuangan yang terdiri dari modal kerja (working capital) dan struktur modal.

Page 32: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

32

Menurut Bambang Riyanto (2001:23), berkaitan dengan struktur

keuangan yang berhubungan dengan asset perusahaan dapat digunakan

pedoman struktur keuangan yang konservatif baik yang vertikal maupun

horizontal. Pedoman struktur keuangan konservatif yang vertikal menetapkan

besarnya modal asing tidak boleh melebihi besarnya jumlah modal sendiri.

Koefisien hutang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing

dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1. Adapun pedoman struktur

keuangan yang horizontal menetapkan bahwa keseluruhan aktiva dan

persediaan bersih harus sepenuhnya dibelanjai dengan modal sendiri yaitu

modal yang tetap tertanam dalam perusahaan.

Dari pengertian-pengertian yang sudah dipaparkan, dapat ditarik

kesimpulan tentang struktur modal yaitu perbandingan atau perimbangan

antara hutang jangka dan modal sendiri atau disebut long-term debt to equity

ratio.

E. Komponen Struktur Modal

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa

komponen, yaitu:

Page 33: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

33

1. Sumber Modal Sendiri

Sumber modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun

dari luar perusahaan. Sumber dari dalam (internal financing) berasal dari

hasil operasi perusahaan yang berbentuk laba ditahan dan penyusutan,

sedangkan sumber dari luar (eksternal financing) dapat dalam bentuk

saham biasa atau saham preferen (Suad Husnan, 2000:275-276). Modal

sendiri dalam perusahaan yang berbentuk perseroan dapat dibagi menjadi:

a. Modal Saham

Saham adalah bukti kepemilikan di dalam suatu perusahaan.

Adapun bentuk-bentuk saham yang dari luar (external financing)

adalah:

1) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan bentuk kepemilikan tanpa hak

istimewa. Artinya bahwa pemilik akan memperoleh pembagian

keuntungan (dalam bentuk deviden) jika perusahaan memperoleh

laba. Pemegang saham biasa akan mendapat deviden pada akhir

tahun pembukuan bila perusahaan mendapat keuntungan.

Page 34: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

34

2) Saham Preferen (Prefered Stock)

Saham ini merupakan bentuk kepemilikan dengan hak

istimewa. Artinya saham preferen memiliki prioritas daripada

saham biasa berkenaan dengan laba dan klaim atas aktiva dalam

likuidasi. Dividen saham preferen hanya dibayar jika operasi

perusahaan memperoleh laba yang cukup, tetapi dividen yang

dibayarkan tidak dapat dipotongkan sebagai beban dalam

perhitungan pajak. Saham preferen juga tidak mempunyai masa

jatuh tempo (Weston dan Copeland,1997:497).

3) Laba Ditahan

Laba ditahan adalah akumulasi laba sesudah pajak yang

dikumpulkan sejak perusahaan didirikan dan tidak dibagikan kepada

pemiliknya (Sutojo, et.all, 2004:185).

Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam perusahaan

yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko

kerugian-kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya

jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali untuk setiap keadaan

maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran

kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap-tiap perusahaan harus

mempunyai jumlah minimum modal sendiri yang diperlukan untuk

menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Page 35: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

35

Modal sendiri yang bersifat permanent akan tetap tertanam dalam

perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk memelihara

kelangsungan hidup serta melndungi perusahaan dari risiko

kebangkrutan. Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang

paling tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat

permanent dan pada investasi-investasi yang menghadapi risiko

kerugian/kegagalan yang relatif besar. Karena suatu kerugian/kegagalan

dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan tindakan

membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2. Sumber Modal Asing/Hutang Jangka Panjang

Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka

waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun (satu periode), umumnya

lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya

digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau

modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan

tersebut meliputi jumlah yang besar.

Hutang jangka panjang dapat didefinisikan sebagai kewajiban

keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih

panjang atau lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca (Munawir.S,

2002:19).

Komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari:

Page 36: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

36

a. Hutang Hipotik (Mortgage)

Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin

dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan), dalam jangka

waktu dan cara pembayaran tertentu (Weston dan Copeland,1997:469).

Sedangkan menurut Suad Husnan (2000:287), hipotik merupakan

bentuk hutang jangka panjang dengan agunan aktiva tidak bergerak

(tanah dan bangunan).

b. Obligasi (Bond)

Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa

perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya

kembali dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran

kembali pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap

yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari

keuntungan. Obligasi juga dapat diartikan sebagai surat tanda utang,

dan umumnya tidak dijaminkan dengan aktiva tertentu (Suad Husnan,

2000:282).

c. Kredit investasi

Kredit investasi adalah jenis pendanaan yang disediakan oleh

perbankan dan banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk

membiayai investasinya.

Page 37: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

37

Modal asing atau hutang jangka panjang merupakan sumber dana bagi

perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu.

Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya syarat-syarat

pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah perusahaan

untuk menggunakan sumber dana yang berasal dari modal asing (hutang

jangka panjang) tersebut.

Meskipun demikian, hutang tetap harus dibayar kembali pada waktu

yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan

pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang sudah

diperhitungkan sebelumnya. Dengan demikian, seandainya perusahaan

tidak mampu membayar kembali hutang dan bunganya, maka kreditur

dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan

jaminannya.

Besaran jumlah hutang jangka akan berpengaruh terhadap baik

buruknya struktur modal. Struktur modal yang kurang sehat ditandai oleh

terlalu besarnya jumlah pinjaman dari pihak ketiga untuk mendanai

kegiatan bisnis (Sutojo, et.all, 2004:323). Struktur modal dinyatakan

dengan perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau

debt to equity ratio yang direncanakan untuk mendanai investasi. Debt to

equity ratio yang paling ideal adalah 50 : 50 atau sekitar 50%, artinya

perusahaan atau kreditur masing-masing mendanai 50% jumlah dana yang

dibutuhkan sekaligus menanggung risiko investasi dengan proporsi yang

sama (Sutojo, et.all, 2004:211).

Page 38: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

38

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut

Brigham dan Houston (2006:7) adalah:

1. Risiko bisnis, atau risiko yang inheren dengan operasi risiko jika

perusahaan tidak mempergunakan hutang. Semakin tinggi risiko bisnis

perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang optimalnya.

2. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan

utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang

selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.

3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan

persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Baik potensi kebutuhan

dana di masa depan maupun konsekuensi dari kekurangan dana akan

mempengaruhi sasaran struktur modal. Semakin tinggi kemungkinan

kebutuhan modal di masa mendatang, dan semakin buruk konsekuensi dari

kekurangan dana, maka neraca perusahaan harus semakin kuat.

4. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih

agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung

menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.

Faktor – faktor yang mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan menurut Brigham dan Houston (2006:42-43) adalah :

1. Stabilitas Penjualan. Jika penjualan relatif stabil, perusahaan dapat secara

aman menggunakan hutang lebih banyak dan berani menanggung beban

Page 39: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

39

tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang

penjualannya tidak stabil.

2. Struktur Aktiva. Apabila aktiva perusahaan cocok digunakan untuk

dijadikan agunan kredit perusahaan tersebut cenderung menggunakan

banyak hutang.

3. Leverage operasi. Jika hal–hal lain tetap sama, perusahaan dengan

leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk

memperbesar leverage keuangan karena ia akan mempunyai resiko bisnis

yang lebih kecil.

4. Tingkat Pertumbuhan. Perusahaan–perusahaan yang mempunyai tingkat

pertumbuhan lebih cepat, akan membutuhkan dana dari sumber ekstern

yang lebih besar.

5. Profitabilitas. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas

investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang

tinggi sudah memadai membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.

6. Pajak. Bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak perusahaan,

sedangkan deviden tidak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak

perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin

besar daya tarik penggunaan hutang.

7. Pengendalian. Pertimbangan pengendalian dapat mengarah pada

penggunaan dari utang maupun ekuitas, karena jenis modal yang

melindungi manajemen akan bervariasi dari situasi satu ke situasi lain.

Page 40: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

40

8. Sikap manajemen. Beberapa manajemen cenderung lebih konservatif

daripada yang lainnya, dan akibatnya menggunakan lebih sedikit hutang

daripada rata-rata perusahaan di dalam industri mereka, sedangkan

manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak utang di dalam

pencarian akan laba yang lebih tinggi.

9. Sikap Pemberi Pinjaman dan agen pemberi peringkat. Tanpa

memperhatikan analisis para manajer atas faktor–faktor leverage yang

tepat bagi perusahaan mereka, sikap pemberi pinjaman dan perusahaan

penilai peringkat seringkali mempengaruhi keputusan struktur keuangan.

10. Kondisi Pasar. Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan dalam

menjual sekuritas harus menyesuaikan dengan kondisi pasar modal

tersebut.

11. Kondisi Internal Perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh keuntungan

yang rendah sehingga tidak menarik bagi investor, maka perusahaan lebih

menyukai pembelanjaan dengan hutang daripada mengeluarkan saham.

12. Fleksibilitas Keuangan. Seorang manajer pendanaan yang pintar adalah

selalu dapat menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung

operasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Agus sartono

(2001:248) adalah :

1. Tingkat penjualan, perusahaan dengan penjualan relative stabil berarti

memiliki aliran kas yang stabil pula, maka dapat menggunakan hutang

lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan tidak stabil.

Page 41: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

41

2. Struktur asset (aktiva), perusahaan yang memiliki struktur asset tetap

dalam jumlah besar dapat menggunakanhutang dalam jumlah besar akan

lebih mudah mendapatkan akses tetap dapat digunakan sebagai jaminan

atau kolateral hutang perusahaan.

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin cepat pertumbuhan perusahaan

maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

4. Profitabilitas, profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting

dalam menentukan struktur modal.

5. Variabilitas laba dan perlindungan pajak, variable ini sangat erat kaitannya

dengan stabilitas penjualan.

6. Skala perusahaan, perusahaan besar yang sudah well-establish akan lebih

mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan

kecil.

7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro, perusahaan perlu

mengamati saat yang tepat untuk memjual saham dan obligasi.

Page 42: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

42

G. Ukuran Perusahaan

Menurut Brigham dan Houston (2001:117-119), ukuran perusahaan adalah

rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai

beberapa tahun kemudian. Sedangkan menurut Sienly dan Bram (2008: 75),

ukuran perusahaan adalah nilai penjualan bersih perusahaan selama satu tahun

tertentu. Karena nilai penjualan bersih perusahaan cukup besar, maka dalam

pengukurannya dikonversikan dalam logaritma natural. Dalam hal ini

penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan

diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualan lebih

kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita

kerugian.

Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah memperoleh

keuntungan dari laba bersih sesudah pajak karena akan menambah modal

sendiri. Laba dari operasi ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar

daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang

diperoleh sesuai dengan yang dikehendaki, maka perusahaan harus melakukan

perencanaan penjualan dan pengendalian yang tepat. Hal ini dilakukan agar

perusahaan dapat melaksanakan strategi usahanya (dalam hal ini aspek

finansial) dengan efektif dan efisien. Dalam aspek finansial, penjualan dapat

dilihat dari sisi perencanaan dan direfleksikan dalam bentuk target yang

diukur dalam satuan rupiah.

Page 43: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

43

Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi

membutuhkan dukungan sumber daya modal yang semakin besar. Sebaliknya,

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan rendah kebutuhan terhadap

sumber daya modal juga semakin kecil. Konsep tingkat pertumbuhan

penjualan tersebut memiliki hubungan yang positif, tetapi implikasi tersebut

memberikan efek yang berbeda terhadap struktur modal, yaitu dalam

penentuan jenis modal yang akan digunakan.

Apabila perusahaan dihadapkan pada kebutuhan sumber modal yang

semakin meningkat akibat pertumbuhan penjualan, dan modal dari sumber

intern (modal sendiri) sudah tidak mencukupi, maka perusahaan harus

memenuhi kebutuhan modalnya dari sumber ekstern. Sumber dana ekstern ini

diperoleh dengan menggalang dana dari kreditur (hutang) maupun dengan

menerbitkan saham baru.

Perusahaan dengan ukuran (penjualan) yang lebih besar memiliki akses

yang lebih besar untuk mendapat sumber modalnya, sehingga untuk

memperoleh pinjaman dari pihak krediturpun akan lebih mudah. Hal ini

dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki probabilitas lebih

besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi

lain, perusahaan dengan skala lebih kecil lebih fleksibel dalam menghadapi

ketidakpastian, karena perusahaan dengan skala kecil lebih cepat bereaksi

terhadap perubahan yang mendadak.

Page 44: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

44

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran

perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini didasarkan

pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan semakin besar tingkat

pertumbuhan penjualannya sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani

mengeluarkan saham baru dan menggunakan jumlah pinjaman (hutang) yang

semakin besar pula. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti dengan

kenaikan struktur modal adalah penelitian yang dilakukan Saidi dan Boateng

dalam M. Sienly Veronica Wijaya dan Bram Hadianto (2008: 72-73).

H. Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah penentuan berapa besarnya alokasi untuk masing-

masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap

(Syamsudin,2001:9). Struktur aktiva adalah susunan penyajian aktiva dalam

rasio terentu dari laporan keuangan yang nampak pada neraca sebelah debet.

Struktur aktiva dapat dipandang dari aspek operasional yang pada

dasarnya menggolongkan aktiva dalam perbandingan tertentu untuk keperluan

operasi utama perusahaan. Struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu

yang harus tersedia untuk beroperasi perusahaan selama periode akuntansi

berlangsung serta aktiva yang harus disediakan untuk operasional perusahaan

secara permanent.

Page 45: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

45

Aktiva yang harus disediakan untuk operasi selama periode akuntansi

berlangsung adalah golongan aktiva lancar. Sedangkan aktiva yang harus

disediakan untuk operasional perusahaaan permanent adalah golongan aktiva

tetap.

Menurut Munawir. S (2002: 14) aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva

lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang

tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya, paling lama satu tahun

atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Sedangkan aktiva

tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak

(konkret). Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap selain

aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang

bersifat permanent (aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka

panjang atautidak akan habis dipakai dalamsatu periode kegiatan perusahaan).

Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap dan

total aktiva yang dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan

menjumlahkan rekening-rekening aktiva tetap berwujud perusahaan seperti

tanah, gedung, mesin, peralatan, kendaraan dan aktiva tetap berwujud lainnya

kemudian dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap.

Total aktiva adalah jumlah dari keseluruhan kekayaan perusahaan yang

terdiri dari aktiva tetap, aktiva lancar, dan aktiva lain-laim yamg nilainya

seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas (Margaretha, 2003:108).Total

aktiva dalam penelitian ini diketahui dengan menjumlahkan aktiva lancar dan

aktiva tidak lancar perusahaan.

Page 46: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

46

Aktiva lancar seperti yang telah diuraikan sebelumnya adalah uang kas

dan aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam

periode berikutnya (paling lama satu tahun). Sedangkan aktiva tidak lancar

adalah aktiva yang mempunyqai umur kegunaan yang relatif permanent atau

jangka panjang(mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak

akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan)

(Munawir,2002:16).

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut:

Aktiva Tetap

Struktur aktiva :

Total Aktiva

Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, maka

perusahaan tersebut akan menggunakan pembiayaan hutang hipotik jangka

panjang, dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk menutup

hutangnya. Sebalikya perusahaan yang sebagian besar aktiva yang dimilikinya

berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada

kelanggengan tingkat profitabilitas (penjualan) masing-masing perusahaan,

sebaiknya dibiayai dengan pembiayaan (hutang) jangka pendek (Weston dan

Copeland, 1997:363).

Page 47: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

47

Menurut Riyanto (2001 : 298), kebanyakan perusahaan industri di mana

sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam altiva tetap (fixed asset),

akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent, yaitu

modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat

dihubungkan dengan adanya struktur financial konservatif yang horizontal

yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit

dapat menutup jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yag bersifat permanent.

Sedangkan perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva

lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek.

I. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri

(Agus Sartono, 1997:130).

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan unutuk menghasilkan laba

selama periode tertentu (Riyanto, 2001:35).

Profitabilitas merupakan evaluasi pendapatan perusahaan dalam kaitannya

dengan peningkatan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu,

investasi dari pemilik perusahaan atau nilai saham (Gitman, 2006: 65).

Page 48: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

48

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, dengan

membandingkan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan

laba tersebut.

Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam,

dapat berupa perbandingan antara laba yang berasal adari opersi usaha, laba

bersih sebelum pajak dengan total aktiva, laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. Meskipun terdapat bermacam-macam penilaian profitabilitas

suatu perusahaan, namun rasio yang pada umumnya digunakan oleh para

pemakai laporan keuangan adalah profitabilitas ekonomi dan profitabilitas

modal sendiri (Riyanto,2001:36).

Profitabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut dan dinyatakan dalam persen. Modal yang diperhitungkan dalam

menghitung profitabilitas ekonomi hanyaklah modal yang bekerja di dalam

perusahaan (operating capital/asset) dengan demikian maka modal yang

ditanamkan dalamperusahaan lain atau modal yang digunakan dalam efek

(kecuali perusahaan-perusahaan kredit) tidak diperhitungkan dalam

menghitung profitabilitas ekonomi. Demikian pula laba yang diperhitungkan

untuk menghitung prifitabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari

operasi perusahaan (laba usaha/operating profit). Oleh karena itu, laba yang

diperoleh diluar perusahaan atau efek (deviden, kupon) tidak diperhitungkan

dalam profitabilitas ekonomi (Riyanto,2001:36).

Page 49: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

49

Formulasi dari profitabilitas ekonomi adalah :

EBIT

Profitabilitas ekonomi :

Total Aktiva

Bagi suatu perusahaan, disamping laba tingkat profitabilitas merupakan

masalah penting, sebab laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa

perusahan tersebut telah dapat bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat

diketahui dengan membandingkan profitabilitas yang diperoleh dengan modal

yang digunakan.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengetahui pengaruh profitabilitas

terhadap struktur modal perusahaan perlu dikaji mengenai Pecking Order

Theory. Disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa

perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai.

Myers dan Majluf dalam Suad Husnan (2000:324 - 325) menyatakan secara

ringkas teori tersebut antara lain:

1. Perusahaan lebih menyukai pendanaan dari hasil operasi perusahaan.

2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang

ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan deviden secara

drastis.

Page 50: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

50

3. Kebijakan deviden yang relative segan untuk diubah, disertai dengan

fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bias diduga,

mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi

kebutuhan dana untuk investasi,meskipun pada kesempatan yang lain,

mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi kurang dari kebutuhan

investasi (capital expenditure), maka perusahaan akan mengurangi saldo

kas atau menjual sekuritas yang dimiliki.

4. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka

perusahaan akan menenrbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu,

dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara

internal.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan bahwa

perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan mengurangi

ketergantungannya pada pihak luar, karena tingkat keuntungan yang tinggi

memeungkinkan perusahan untuk memperoleh sebagian besar pendanaannya

dari laba ditahan. Hal ini akan berpengaruh terhadap penentuan komposisi

struktur modal.

Page 51: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

51

J. Kajian Literatur Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Tinjung Desy Nursanti (2004), yang meneliti

tentang pengaruh penggunaan bank loans terhadap struktur modal perusahaan.

Struktur modal perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan leverage

perusahaan. Hasil penelitian Tinjung Desy Nursanti menyebutkan

profitabilitas tidak signifikan mempengaruhi leverage pada tingkat α = 5%,

sedangkan ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap

leverage perusahaan pada tingkat α = 5%.

Menurut hasil penelitian Bayu Prima tentang pengaruh struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal pada industri konsumsi pada tahun 2005,

menunjukkan bahwa secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal, artinya setiap kenaikan struktur aktiva

akan diikuti dengan kenaikan struktur modal. Sedangkan profitabilitas secara

parsial tidak berpengaruh pada struktur modal.

Hasil penelitian Ahmad Rodoni dan Maratush Sholihah (2006) yang

melakukan pengujian empiris pada struktur modal dengan Pecking Order

theory, dan Signaling theory, menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh

positif terhadap struktur modal baik secara parsial maupun simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan pada α = 5% terhadap struktur modal.

Page 52: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

52

Pada penelitian yang dilakukan oleh M. Sienly Wijaya dan Bram

Susanto(2008) tentang pengaruh struktur aktiva,ukuran perusahaan, likuiditas

dan profitabilitas pada perusahaan ritel di BEI, menunjukkan bahwa struktur

aktiva tidak berpengaruh pada struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif

pada struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif pada struktur

modal.

Penelitian yang dilakukan oleh Glenn Meyers tentang struktur modal pada

perusahaan asuransi menyatakan bahwa perusahaan asuransi harus

mendapatkan keuntungan agar dapat menanggung kewajibannya (hutang),

karena para investor hanya tertarik pada hasil pengembalian yang tinggi(return

atas klaim) yang telah mereka bayarkan.

K. Kerangka Berpikir

Setiap badan usaha memerlukan dana untuk melakukan kegiatan usaha

dan untuk menjamin keberlanjutan usahanya. Pemenuhan kebutuhan tersebut

dapat berasal dari sumber dana internal dan eksternal. Setiap keputusan

perusahaan dalam menentukan darimana kebutuhan dana modalnya dipenuhi

akan berpengaruh pada komposisi struktur modal perusahaan. Struktur modal

menunjukkan komposisi perbandingan antara sumber dana dari modal asing

dengan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai

investasinya.

Page 53: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

53

Keputusan mengenai komposisi struktur modal persahaan harus

berdasarkan aturan struktur financial konservatif vertical yang memberikan

batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai

besarnya modal asing dan modal sendiri. Aturan finansial tersebut menetapkan

bahwa besarnya modal asing dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh

melebihi besarnya modal sendiri (Bambang Riyanto, 2001:23). Dalam hal

penetapan komposisi struktur modal, perusahaan perlu mempertimbangkan

factor-faktor yang mempengaruhinya, factor-faktor tersebut diantaranya

struktur aktiva dan profitabilitas.

Bertitik tolak uraian tesebut,dapat dikatakan bahwa struktur aktiva

berpengaruh terhadap struktur modal, karena apabila jumlah aktiva tetap tidak

dapat dtutup dengan jumlah modal sendiri perusahaan, maka dana yang

digunakan untuk menutup aktiva tersebut berasal dari modal asing (hutang).

Hal tersebut akan meningkatkan struktur modal perusahaan.

Brigham dan Houston (2001:40) menyatakan bahwa perusahaan dengan.

tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang

relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk

membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan

secara internal.

Page 54: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

54

Perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tiggi menggunakan utang

yang relative kecil, karena tigkat keuntungan yang tinggi memngkinkan

mereka untuk menggunakan sumber pendanaan dari sumber intern perusahaan

yaitu laba ditahan. Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pengembalian yang

kecil akan lebih banyak menggunakan modal asing dalam memenuhi

kebutuhan dananya. Dengan demikian, tingkat profitabilitas mempengaruhi

struktur modal, semakin tinggi tigkat profitabilitas suatau persahaan maka

semakin renda pula perusahaa menggunakan hutang sebagai sumber

pendanaannya, penggunaan hutang yang rendah akan menurunkan struktur

modal perusahaan.

Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan

bagaimana seharusnya pemenuhan dana dilakukan sehingga tujuan perusahaan

dapat tercapai. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat suatu kerangka

berpikir pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal

adalah sebagai berikut:

Page 55: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

55

:

Kerangka Pemikiran Industri Makanan dan Minuman Tahun 2007-2009

Metode Regresi Linier Berganda

Multikolinieritas Autokorelasi Heterokeditisitas

Perusahaan Industri Makanan

dan Minuman

Bursa Efek Jakarta

Variabel Independen:

1) Ukuran perusahaan

2) Struktur Aktiva

3) Profitabilitas

Variabel Dependen:

Struktur Modal

Normalitas

Uji F Simultan

Interpretasi

Uji T Parsial Koefisien

Determinasi

Page 56: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan untuk membuktikan pengaruh ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan

industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan anggota dari suatu objek yang

menjadi perhatian. Populasi penelitian ini adalah perusahaan industri

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Sampel

Sampel dari penelitian adalah seluruh perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan teknik

purposive sampling kriterianya sebagai berikut :

a. Perusahaan yang bergerak disektor industri makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 hingga 2009.

b. Setiap perusahaan memiliki data statistik dan laporan keuangan yang

diungkapkan ke publik dari tahun 2007 hingga 2009, untuk

memperlancar proses perhitungan data dalam penelitian ini.

Berdasarkan kriteria tersebut, didapat 18 perusahaan makanan dan

minuman yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Page 57: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

57

NO PERUSAHAAN KODE PERUSAHAAN

1 PT Ades Alfindo ADES

2 PT Aqua Golden Mississipi AQUA

3 PT Cahaya Kalbar CEKA

4 PT Delta Djakarta DLTA

5 PT Fast Food Indonesia FAST

6 PT Indofood Sukses Makmur INDF

7 PT Mayora Indah MYOR

8 PT Sekar Laut SKLT

9 PT Sierad Produce SIPD

10 PT Sinar Mas Agro Resources and Technology SMAR

11 PT Tunas Baru Lampung TBLA

12 PT. Tiga Pilar Sejahtera AISA

13 PT Sari Husada SHDA

14 PT Siantar Top STTP

15 PT Pionerindo Gourmet International PSPT

16 PT Ultra jaya Milk Industri ULTJ

17 PT Multi Bintang Indonesia MLBI

18 PT Davomas Abadi DAVO

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang laporan

keuangannya tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009

Page 58: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

58

C. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini,

penulis menggunakan data dari beberapa sumber, yaitu:

1. Metode dokumentasi, untuk memperoleh data mengenai laporan

keuangan pada perusahaan yang tergabung dalam industri makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 hingga 2009 dengan

mengakses data dari www.idx.com

2. Pengumpulan Kepustakaan, yaitu dengan meneliti buku-buku yang

berhubungan dengan manajemen keuangan dan buku ekonomi lainnya.

D. Metode Analisis

1. Model Analisis Regresi Berganda

Jika pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel

dependent signifikan maka dibuat model persamaan regresi linier berganda

agar dapat menjelaskan tigkat pengarh signifikan tersebut antar variable-

variabel independent dengan variabel dependentnya (Rodoni,2005:65).

Untuk dapat menganalisis pengaruh variabel independent (X1,X2,X3),

terhadap variabel dependent (Y), maka teknik analisis yang digunakan

adalah model analisis linier berganda, dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e

Keterangan variabel pada rumus diatas, sebagai berikut:

Y = variabel dependen, yaitu struktur modal

X1 = variabel independen berupa ukuran perusahaan

Page 59: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

59

X2 = variabel independen berupa struktur aktiva

X3 = variabel independen berupa profitabilitas

a = konstanta

b = koefisien korelasi

e = standar error

2. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

a. Uji Normalitas Data

Uji ini bertujuan menguji apakah sebuah model regresi masing-

masing variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik terungkap dengan data berdistribusi normal atau yang

mendekati normal. Untuk mengetahui apakah model regresi tersebut

mengalami masalah normalitas atau tidak dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas data adalah:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi diasumsikan normal.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhu asumsi

klasik.

Page 60: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

60

b. Multicolinearity

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam model regresi.

Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan

multikolinieritas sempurna.

Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

(1) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar

variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas

90%) maka hal ini dapat diindikasikan adanya multikolinieritas.

(2) Dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Model

regresi bebas dari masalah multikolinieritas jika nilai VIF < 10 dan

nilai tolerance > 0.10.

c. Heterokedatisitas

Heterokedasitas menunjukkan bahwa variasi (varians) variabel tidak

sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedasitas, kesalahan yang

terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis

sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dan satu pengamatan

lain, jika varians residual dan satu pengamatan ke pengamatan lainnya

tetap maka disebut homokedatisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas.

Page 61: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

61

Model regresi yang baik adalah yang homokedatisitas atau tidak

terjadi heterokedatisitas, untuk mengetahui ada atau tidak terjadi

heterokedatisitas ada beberapa cara:

1) Melihat grafik plot antara prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedatisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi- Y

sesungguhnya).

2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar atau

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroketisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas.

(Ahmad Rodoni, 2005:88)

d. Autokorelasi

Satu diantara penyimpangan pada regresi berganda adalah

autokorelasi. Autokorelasi adalah kolerasi atau hubungan yang terjadi

diantara anggotanyadari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam

kurun waktu. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui autokorelasi

adalah dengan uji Durbin-Weston (dikembangkan oleh Durbin dan G.

Weston tahun 1951) dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 62: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

62

Dw Kesimpulan

Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi

1,08 s.d 1,66 Tanpa kesimpulan

1,66 s.d 2,34 Tidak ada autokorelasi

2,34 s.d 2,92 Tanpa kesimpulan

Lebih dari 2,92 Ada korelasi

Sumber : Algifari (2000: 89)

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikan Simultan (F)

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari model regresi. Hasil

dari uji F dapat dilihat dari hasil output SPSS release 15.00. Bila F

hitung lebih besar dari F tabel (F hitung > F tabel) serta tingkat

signifikannya (p-value) lebih kecil dari 5% (α: 5% = 0,05), maka hal

ini menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima. Berarti bahwa variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Kriteria pengujian:

p-value > α tidak signifikan

p-value < α signifikan

Fhitung > F tabel Ho ditolak,H1 diterima

Fhitung < F tabel Ho diterima,H1 ditolak

Page 63: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

63

b. Uji Signifikan Parsial (t)

Uji t dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial atau individual. Hasil dari

uji t dapat dilihat dari hasil output SPSS release 15.00. Bila Thitung

lebih besar dari Ttabel (t-hitung > t- tabel) serta tingkat signifikannya (p-

value) lebih kecil dari 5% (α: 5% = 0,05), maka hal ini menunjukkan

Ho ditolak dan H1. Hal ini berarti ada pengaruh signifikan antara

variabel independen secara parsial. Rumus uji T (Husein Umar,

2004:134) adalah:

r.√n-2

Thitung =

√1-r2

Dimana:

T = koefisien Thitung

r = koefisien resgresi

n = jumlah variabel

Kriteria pengujian:

p-value > α tidak signifikan

p-value < α signifikan

Thitung > Ttabel Ho ditolak, H1 diterima

Thitung < Ttabel Ho diterima, H1 ditolak

Page 64: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

64

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) ditujukan untuk melihat seberapa

besar kemampuan variabel independen (struktur aktiva dan

profitabilitas) menjelaskan variabel dependen (struktur modal) yang

dilihat melalui adjusted R2, karena variabel independennya lebih dari 1.

4. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban suatu teori sementara yang sebenarnya masih

memerlukan pengujian. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian.

Penyusunan hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan, variabel-variabel

yang mempengaruhi struktur modal terdiri dari:

a. Ukuran Perusahaan

b. Struktur Aktiva

c. Profitabilitas

Variabel-variabel tersebut merupakan variabel-variabel independen

yang secara simultan dapat mempengaruhi struktur modal sebagai variabel

dependen pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta signifikan.

Sehingga hipotesis yang diajukan:

a. Hipotesis secara Simultan atau bersama-sama

Ho : b1, b2, b3 = 0 secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh

yang signifikan dari semua variabel yaitu

ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal.

Page 65: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

65

H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 secara bersama-sama terdapat pengaruh yang

signifikan dari semua variabel yaitu ukuran

perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas

terhadap struktur modal.

b. Hipotesis secara Parsial atau individual

Ho : b1, b2, b3 = 0 secara individual tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari masing-masing variabel yaitu

ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal.

H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 secara individual terdapat pengaruh yang

signifikan dari masing-masing variabel yaitu

ukuran perusahaan, struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal.

E. Operasi Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y).

Struktur modal diukur dengan membandingkan antar utang jangka

panjang dengan modal sendiri.

Utang Jangka Panjang

Struktur Modal =

Modal Sendiri

Page 66: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

66

2. Variabel Bebas

a. Ukuran Perusahaan (X1)

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini ditunjukkan dengan besarnya

total penjualan bersih selama satu tahun pada perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di BEJ tahun 2007-2009, karena hasil

penjualan seperti yang nampak di dalam laporan laba/rugi

menunjukkan aktifitas yang dinamis yang fundamental bagi setiap

perusahaan dagang dan manufaktur pada umumnya. Total penjualan

mencerminkan pula besarnya aktifitas perusahaan, kadang-kadang

dalam industri merupakan motivator yang kuat sebagai dasar

pertimbangan dan sasaran yang ditetapkan untuk total penjualannya

(Elyanna Noor Adriyanti, 2007:46).

b. Struktur Aktiva (X2)

Struktur aktiva yaitu penentuan seberapa besar jumlah alokasi untuk

masing-masing komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva

lancar.

Total Aktiva Tetap

Struktur Aktiva =

Total Aktiva

Page 67: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

67

c. Profitabilitas (X3)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal

sendiri. Pengukuran prifitabilitas dalam penelitian ini menggunakan

profitabilitas ekonomi atau Return on Assets(ROA).

EBIT

Profitabilitas Ekonomi =

Total Aktiva

Page 68: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

68

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek penelitian

1. Sejarah Bursa Efek

Pada zaman penjajahan Belanda, Bursa Efek pertama kali didirikan di

Indonesia pada tahun 1912. Bursa efek yang pertama didirikan oleh 13

perusahaan efek (sekuritas) Belanda dan berlokasi di Batavia (Jakarta).

Kemudian dalam perkembangannya, pada tahun 1925 didirikan dua bursa

efek lain, yaitu di kota Semarang dan Surabaya. Karena meletusnya perang

dunia ke-2 pada tahun 1939, maka pada awal tahun 1940 bursa efek

ditutup, sehingga secara otomatis pasar modal menjadi vakum, tidak ada

lagi perkembangannya.

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, sejarah

pasar modal Indonesia memasuki alam kemerdekaannya yang tentunya

akan memberikan angin segar bagi perkembangan pasar modal dengan

dimensi dan situasi yang berbeda. Pemerintah orde lama membentuk suatu

badan yang disebut PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-

efek). Salah satu tugas badan ini adalah melakukan berbagai kajian tentang

kemungkinan didirikannya bursa efek pasca kemerdekaan. Berbagai kajian

yang dilakukan tentunya menyangkut faktor ekonomi makro maupun

mikro, karena pasar modal sangat erat kaitannya dengan faktor ekonomi

suatu negara.

Page 69: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

69

Pada tahun 1652, PPUE membuka bursa efek di Jakarta yang

diharapkan menjadi indikator penunjang perekonomian. Namun karena

inflasi dan resesi ekonomi yang berlangsung di Indonesia pada waktu itu,

maka pada tahun 1958 kegiatan bursa efek dihentikan.

2. Instrumen Pasar Modal

Instrument pasarmodal pada prinsipnya adalah semua surat berharga

(efek) yang umumnya diperjual belikan melalui pasar modal. Efek adalah

surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,

sekuritas kredit, tanda bukti hutang, rights, warrants, opsi atau setiap

derivatve dari efek atau setiap instrument yang ditetapkan oleh Bapepam

sebagai efek. Sifat efek yang diperdagangkan di pasar modal (Bursa Efek)

biasanya berjangka waktu panjang. Instrument yang paling umum

diperjual belikan melalui Bursa Efek di Indonesia saat ini adalah saham,

obligasi dan rights.

a. Saham

Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan modal pada suatu

perseroan terbatas dalam transaksi jual beli di Bursa Efek. Saham atau

disebut Share merupakan instrument yang paling dominan

diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas

nama atau atas unjuk. Saham dapat dibedakan antara saham biasa

(common stock) dan saham preferen (preferred stock). Menurut Suad

Husnan (2000:276) perbedaan kedua saham itu antara lain adalah

sebagai berikut:

Page 70: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

70

*Saham Biasa (Common Stock):

1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.

2) Memiliki hak suara (one share one vote).

3) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila

bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

*Saham Preferren (Preferred Stock)

1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.

2) Tidak memiliki hak suara.

3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terapat

mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan

pengurus.

4) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham

lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi.

5) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba

perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara.

b. Obligasi

Obligasi atau bonds adalah bukti hutang dari emiten yang dijamin

oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji

lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal

jatuh tempo. Obligasi pada prinsipnya merupakan instrument pasar

modal yang berjangka waktu panjang yaitu 3 s/d 30 tahun. Namun

demikian dilihat dari jangka waktu pendek yaitu antara 3-5 tahun,

Page 71: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

71

berjangka waktu menengah 5-15 tahun, dan berjangka waktu panjang

15-30 tahun.

c. Rights

Rights adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama

untuk membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu

perusahaan. Penerbitan rights di pasar modal Indonesia juga disebut

penawaran efek terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya

perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi

hak untuk memberi sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan

yang ditentukan.

3. Gambaran Umum Industri Makanan dan Minuman

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997

sempat memporak-porandakan dunia usaha di Indonesia. Industri

makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang dapat terus

eksis bertahan disaat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Sementara

industri lain masih kena dampak industri ekonomi, industri makanan dan

minuman sudah mulai bangkit kembali dari krisis. Hal ini dikarenakan,

industri makanan dan minuman adalah salah satu jenis industri yang paling

dibutuhkan oleh masyarakat. Alasannya adalah bahwa orang perlu makan

dan minum untuk mempertahankan hidupnya.

Setelah bisa lepas dari krisis ekonomi, industri makanan dan minuman

berkembang pesat seperti terlihat dari banyaknya produk makanan dan

minuman yang muncul di pasaran. Iklan di berbagai media massa terutama

Page 72: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

72

televisi menunjukkan bahwa hampir seetiap pesan muncul produk

makanan dan minuman bariap pesan muncul produk makanan dan

minuman baru, mulai dari makanan kecil (snack), mie instan dan minuman

kemasan hingga berbagai olahan produk lainnya. Antusiasisme produsen

menawarkan produk mempunyai alasan utama yaitu, pasar besar yang

mampu menyerap konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan

sehingga dapat meningkatkan penjualan yang berimbas pada

meningkatnya profit perusahaan. Bila perusahaan memperoleh profit yang

besar, perusahaan akan memperoleh tambahan modal untuk melakukan

ekspansi usahanya. Dengan jumlah penduduk lebih dari 210 juta jiwa,

Indonesia merupakan pasar yang paling besar bagi produ terutama

makanan dan minuman.

Industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

adalah sebagai berikut:

1. PT. Ades Alfindo (ADES)

2. PT. Tiga Pilar Sejahtera (AISA)

3. PT. Aqua Golden Missisipi (AQUA)

4. PT. Cahaya Kalbar (CEKA)

5. PT. Davomas Abadi (DAVO)

6. PT. Delta Djakarta (DLTA)

7. PT. Indofood Sukses Makmur (INDF)

8. PT. Multi Bintang Indonesia (MLBI)

9. PT. Mayora Indah (MYOR)

Page 73: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

73

10. PT. Sari Husada (SHDA)

11. PT. Sekar Laut (SKLT)

12. PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR)

13. PT. Siantar Top (STTP)

14. PT. Tunas Baru Lampung (TBLA)

15. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ)

16. PT. Fast Food Indonesia (FAST)

17. PT. Sierad Produce (SIPD)

18. PT. Pionerindo Gourmet International (PSPT)

B. Analisa dan Pembahasan

1. Analisa Deskriptif

Pengolahan data dilakukan secara elektronik mempergunakan

Microsoft Excel 2007 dan SPSS 15.0 for Windows untuk mempercepat

perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang

diteliti. Tabel deskriptif menunjukkan semua variabel yang digunakan

dalam model analisis regresi linier berganda, yaitu ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas sebagai variabel bebas dan struktur modal

sebagai variabel terikat. Penjelasan lebih lengkap masing-masing variabel

adalah:

Page 74: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

74

a. Struktur Modal

Struktur modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang

dengan modal sendiri. Semakin besar struktur modal perusahaan

menunjukkan bahwa semakin besar hutang jangka panjang yang

dimiliki perusahaan. Dalam periode tahunan, rata-rata struktur modal

perusahaan makanan dan minuman mengalami fluktuasi. Hal ini dapat

dilihat dari gambar 4.1 berikut ini:

Sumber : Financial Report tahun 2007 - 2009, data diolah

Gambar 4.1

Struktur Modal

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Berdasarkan hasil perhitungan struktur modal masing-masing

perusahaan industri makanan dan minuman pada gambar 4.1 rata-rata

mengalami turun naik dari tahun 2007-2009, pada tahun 2007 struktur

Page 75: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

75

modal PT. Davomas Abadi, Tbk menenpati posisi struktur modal

tertinggi yaitu sebesar 10,042. Hal ini terjadi karena DAVO

mempunyai kewajiban jangka panjang yang relatif lebih besar

dibandingkan dengan modal yang dimiliki sendiri. Pada tahun 2008

nilai struktur modal tertinggi ditempati oleh PT. Sierad Produce, Tbk

yaitu sebesar 26,815. Tingginya struktur modal SIPD disebabkan

bertambahnya kewajiban jangka panjang pada pihak ketiga sebagai

akibat dari kerugian yang dialami oleh SIPD. Kerugian yang dialami

SIPD diakibatkan karena menurunnya produksi SIPD sebagai imbas

dari virus flu burung sehingga banyak ternak yang mati, selain itu

kerugian juga disebabkan karena selisih kurs sebagai akibat dari

rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Hal ini dapat diartikan

tingkat ekuitas dan kewajiban jangka panjang mengalami fluktuasi dari

tahun ke tahun dalam periode penelitian ini.

Pada tahun 2007 nilai rata-rata struktur modal sebesar 1,213. Nilai

struktur modal perusahaan yang diatas rata-rata dimiliki oleh PT.

Davomas Abadi sebesar 10,042, PT. Indofood sebesar 1,602, PT. Sinar

Mas sebesar 4,26, dan PT. Pionerindo sebesar 1,271 . Sedangkan 14

perusahaan lain berada dibawah rata-rata.

Nilai rata-rata struktur modal tahun 2008 adalah sebesar 2,192.

Nilai struktur modal diatas rata-rata dimiliki oleh SIPD sebesar 26,815,

SMAR sebesar 2,412 dan PSPT sebesar 4,878. Sedangkan nilai

Page 76: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

76

struktur modal 14 perusahaan makanan dan minuman yang lain berada

di bawah rata-rata.

Struktur modal pada tahun 2009 memiliki nilai rata-rata sebesar

1,354. Nilai rata-rata struktur modal yang berada diatas rata-rata

dimiliki oleh AISA sebesar 2,86; SIPD sebesar 12,624 dan PSPT

sebesar 2,516. Sedangkan 15 perusahaan yang lain berada dibawah

rata-rata.

Kenaikan struktur modal diakibatkan bertambahnya kewajiban

jangka panjang pada perusahaan industri makanan dan minuman.

Sedangkan penurunan struktur modal disebabkan oleh kewajiban

jangka panjang pada perusahaan industri makanan dan minuman yang

diteliti rata-rata mengalami penurunan.

Rata-rata struktur modal keseluruhan perusahaan makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta adalah sebesar

158,644%, menunjukkan bahwa perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan dananya lebih banyak menggunakan modal sendiri.

Namun, jika dilihat dari masing-masing perusahaan makanan dan

minuman ada 6 perusahaan yang memiliki struktur modal di bawah

50%.

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan ditunjukkan dengan total penjualan bersih,

karena hasil penjualan seperti yang nampak di dalam laporan laba rugi

menunjukkan aktivitas yang dinamis dan fundamental bagi

Page 77: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

77

perusahaan. Total penjualan mencerminkan pula besarnya aktivitas

perusahaan, kadang-kadang posisi dalam industri merupakan motivator

yang kuat sebagai dasar pertimbangan dan sasaran yang ditetapkan

untuk total penjualan

Sumber : Financial Report tahun 2007 - 2009, data diolah

Gambar 4.2

Ukuran Perusahaan

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Pada gambar 4.2 dapat dilihat pada perusahaan makanan dan

minuman yang diteliti pada periode 2007-2009 dapat dilihat bahwa

rata-rata penjualan bersih selama tiga tahun mengalami kenaikan yang

stabil. Rata-rata ukuran perusahaan terendah tahun 2007 sebesar Rp.

1.209.259,899 trilyun, sedangkan rata-rata tahun 2008 sebesar Rp.

1.393.697,667 trilyun. Meningkatnya ukuran perusahaan dikarenakan

peningkatan penjualan pada perusahaan makanan dan minuman. Hal

ini disebabkan karena meningkatnya konsumsi dari masyarakat

Page 78: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

78

terhadap makanan dan minuman, sehingga mendorong perusahaan

untuk terus mengadakan peningkatan kualitas dan kuantitas produk

dan berusaha membuat produk-produk baru guna memenuhi

kebutuhan pasar.

Nilai ukuran perusahaan di atas rata-rata dari tahun ke tahun hanya

dimiliki PT. Indofood Sukses Makmur (INDF) yaitu, tahun 2007

sebesar Rp. 12.702.240 trilyun, tahun 2008 Rp. 14.644.598 trilyun dan

pada tahun 2009 Rp. 16.466.285 trilyun. Perusahaan yang mengalami

fluktuasi penjualan antara lain; CEKA pada tahun 2007 sebesar

Rp.169.800 milyar turun menjadi Rp. 149.108 milyar pada tahun 2008,

tetapi tahun 2009 naik kembali menjadi Rp. 172.968 milyar; DLTA

pada tahun 2008 memiliki ukuran perusahaan sebesar Rp. 306.073

milyar turun menjadi Rp. 277.673 milyar pada tahun 2009; SKLT

turun menjadi Rp. 158.330 pada tahun 2009; ULTJ dari Rp. 478.794

pada tahun 2008 menjadi Rp. 408.794 tahun 2009; TBLA dan MLBI

juga mengalami hal yang sama, pada tahun 2009 masing-masing

mengalami penurunan ukuran perusahaan sabagai dampak dari

turunnya penjualan bersih. Sedangkan 13 perusahaan lain semua

mengalami peningkatan ukuran perusahaan (penjualan bersih).

c. Struktur Aktiva

Struktur aktiva atau struktur kekayaan perusahaan dapat diketahui

dengan membandingkan antara total aktiva tetap dengan total aktiva.

Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-

Page 79: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

79

masing komposisi aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam

aktiva tetap (Syamsuddin, 2001:9).

Struktur aktiva juga dapat diartikan sebagai penyajian aktiva dalam

rasio tertentu dari laporan keuangan yang nampak pada neraca sebelah

debet. Komposisi aktiva yang dimiliki oleh setiap perusahaan berbeda-

beda menurut jenisnya. Semakin besar struktur aktiva, semakin besar

pula aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan

operasinya. Struktur aktiva perusahaan makanan dan minuman dari

tahun 2007-2009 mengalami fluktuasi, seperti yang nampak pada

gambar 4.3 di bawah ini.

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Gambar 4.3

Struktur Aktiva

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Page 80: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

80

Dilihat dari hasil perhitungan struktur aktiva masing-masing

perusahaan industri makanan dan minuman pada gambar 4.3 rata-rata

mengalami naik turun dari tahun 2007 hingga 2009. Pada tahun 2007

nilai rata-rata struktur aktiva adalah sebesar 0,465 nilai struktur aktiva

yang berada di atas rata-rata dimiliki oleh AQUA sebesar 0,546,

ADES sebesar 0,87, MYOR sebesar 0,566, CEKA sebesar 0,597,

DAVO sebesar 0,604, ULTJ sebesar 0,581, TBLA sebesar 0,644,

STTP sebesar 0,508 dan MLBI sebesar 0,688; sedangkan 9 perusahaan

lain yang diteliti mempunyai nilai struktur aktiva di bawah rata-rata.

Nilai rata-rata struktur aktiva tahun 2008 adalah sebesar 0,497, dari

nilai rata-rata tersebut yang berada diatas rata-rata dimiliki oleh

AQUA, ADES, MYOR, CEKA, DAVO, ULTJ, STTP, TBLA dan

MLBI. Sedangkan yang berada dibawah rata-rata dimiliki oleh AISA,

SIDI, DLTA, SKLT, INDF, FAST, SMAR, SHDA, dan PSPT.

Pada tahun 2009 nilai rata-rata struktur aktiva sebesar 0,487 dari

nilai rata-rata tersebut yang berada diatas rata-rata tertinggi dimiliki

oleh AQUA sebesar 0,621, ADES sebesar 0,596, CEKA sebesar 0,603,

DAVO sebesar 0,840, SMAR sebesar 0,548, ULTJ sebesar 0,744,

TBLA sebesar 0,708 dan MLBI sebesar 0,520. Sedangkan nilai

struktur aktiva 10 perusahaan yang lain berada di bawah rata-rata.

d. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba dengan seluruh jumlah modal yang bekerja didalamnya.

Page 81: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

81

Profitabilitas dapat diketahui dengan cara membandingkan antara laba

usaha (EBIT) dengan total aktiva.

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Gambar 4.4

Profitabilitas

Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Hasil perhitungan Profitabilitas masing-masing perusahaan

industri makanan dan minuman pada rata-rata mengalami naik turun

dari tahun 2007-2009 hal ini dikarenakan laba usaha dari hasil

penjualan terhadap total aktiva dari tahun ketengalami naik turun dari

tahun ke tahun dalam periode penelitian ini. Pada tahun 2007

profitabilitas tertinggi dimiliki oleh PT. Sekar Laut, Tbk sebesar 0,894,

tetapi pada tahun 2008 tingkat profitabilitas SKLT menurun drastis

Page 82: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

82

menjadi – 0,606. Turunnya tingkat profitabilitas (ditunjukkan dengan

nilai negatif) SKLT disebabkan karena pertumbuhan laba

operasionalnya lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan

aktivanya yang mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Nilai rata-rata profitabilitas tahun 2008 sebesar 0,097 profitabilitas

tertinggi dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera, Tbk sebesar 0,403 dan

profitabilitas terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut sebesar – 0,606.

Nilai rata-rata profitabilitas tahun 2009 sebesar 0,132 profitabilitas

tertinggi dimiliki PT. Sekar Laut sebesar 0,348 dan terendah dimiliki

oleh PT. Ultra Jaya sebesar 0,023.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi linier dari variable terikat dan variable bebas atau kedua-

duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati nol.

Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 15.00

menghasilkan grafik sebagai berikut:

Page 83: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

83

Gambar 4.5

Normal plot Y (Struktur modal)

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Berdasarkan gambar 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang

menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi

memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai untuk

menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas) terhadap variabel terikat (struktur

modal).

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Struktur.Modal

Page 84: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

84

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel

independen lain dalam suatu model. Kemiripan antar variabel

independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi

yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel

independen yang lain.

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.535 1.522

1.666 .102

Ukuran.Perusahaan -.093 .108 .119 .861 .394

.978 1.023

Struktur.Aktiva -1.219 .733 .237 1.613 .101

.923 1.084

Profitabilitas -.625 .916 .497 2.682 .038

.932 1.073

a Dependent Variable: Struktur.Modal

Sumber : Out Put SPSS 15.00, Financial Report tahun 2007-2009 data diolah.

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dari hasil uji Variance Inflation

Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients, masing-masing

variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai

Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi

linier berganda tidak terdapat multikolinieritas antara variabel

dependen dengan variabel independen yang lain sehingga dapat

digunakan dalam penelitian.

Page 85: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

85

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedatisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan

variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan

yang lain.

Gambar 4.6

Hasil Uji Heterokedatisitas data Y

Sumber : Out Put SPSS 15.00, Financial Report tahun 2007-2009 data diolah

Pada gambar 4.6 diatas, scartterplot adalah hasil pengujian

heterokedatisitas, dimana titik-titik data menyebar di atas dan di bawah

atau disekitar angka 0 pada sumbu x, serta di sebelah kanan maupun di

sebelah kiri angka 0 pada sumbu y. Penyebaran titik-titik tidak

membentuk pola yang sistematis, hal tersebut mengidentifikasikan

bahwa tidak terjadi heterokedatisitas atau tidak ada perbedaan variance

pada model regresi linier berganda sehingga model tersebut layak

dipakai dalam penelitian.

Regression Standardized Predicted Value

43210-1-2

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual 4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Struktur.Modal

Page 86: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

86

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.2

Uji Autokorelasi Durbin Watson Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .625(a) .427 .321 .92102 2.179

a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan, Struktur.Aktiva

b Dependent Variable: Struktur.Modal

Sumber : Financial Report Tahun 2007-2009, data diolah

Tabel 4.3

Kesimpulan Hasil Uji Autokorelasi

Dw Kesimpulan

Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi

1,08 s.d 1,66 Tanpa kesimpulan

1,66 s.d 2,34 Tidak ada autokorelasi

2,34 s.d 2,92 Tanpa kesimpulan

Lebih dari 2,92 Ada korelasi

Sumber : Algifari (2000: 89)

Tabel 4. 2 menunjukkan hasil uji autokorelasi menggunakan uji

Durbin Watson model summary dari output SPSS release 15.00

diperoleh DW sebesar 2,179, angka tersebut terletak pada interval 1,66

s.d 2,34 (tabel 4.3) sehingga tidak terjadi masalah autokorelasi,

sehingga model tersebut layak dipakai dalam model penelitian.

Page 87: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

87

3. Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian persyaratan analisis dan asumsi klasik dasar regresi yang

telah dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel

yang terlibat didalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi

klasik tersebut, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pengujian

signifikan model dan interpretasi model regresi.

a. Statistik Deskriptif

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Struktur.Modal 54 -.75 4.88 .6259 .92396

Ukuran.Perusahaan 54 11.38 16.70 13.2028 1.18536

Struktur.Aktiva 54 .21 .93 .5053 .17959

Profitabilitas 54 -.61 .40 .1065 .14301

Valid N (listwise) 54

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa:

1) Rata-rata nilai Ukuran Perusahaan adalah 13.203 nilai maximum

16.70 dan nilai minimum 11.38 dengan standar deviasi sebesar

1.185

2) Rata-rata nilai Struktur Aktiva adalah 0.505 nilai maximum sebesar

0.93 dan nilai minimum sebesar 0.21 dengan standar deviasi

sebesar 0.180

Page 88: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

88

3) Rata-rata nilai Profitabilitas adalah 0.107 nilai maximum sebesar

0.40 dan nilai minimum sebesar - (0.61) dengan standar deviasi

0.143

4) Rata-rata nilai Struktur Modal adalah 0.626 nilai maximum sebesar

4.88 dan nilai minimum – (0.75) dengan standar deviasi 0.924

b. Persamaan Regresi Linier Berganda

Tabel 4.5

Hasil Regresi Berganda

Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.535 1.522 1.666 .102

Ukuran.Perusahaan -.093 .108 .119 .861 .394

Struktur.Aktiva -1.219 .733 .237 1.613 .101

Profitabilitas -.625 .916 .497 2.682 .038

a Dependent Variable: Struktur.Modal

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.8 diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2,535 – 0,093X1 – 1,219X2 – 0,625X3 + e

Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Jika diasumsikan nilai dari variabel X1 (ukuran perusahaan),

variabel X2 (struktur aktiva), dan variabel X3 (profitabilitas) adalah

konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel Y (struktur

modal) adalah sebesar 2,535.

Page 89: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

89

2) Variabel Ukuran Perusahaan (X1) mempunyai pengaruh yang

negatif terhadap Struktur Modal (Y) dengan koefisien regresi

sebesar 0,093, yang artinya jika terjadi peningkatan variabel

Ukuran Perusahaan (X1) sebesar 1 satuan maka Struktur Modal (Y)

akan berkurang sebesar 0,093. Dengan catatan bahwa variabel lain

tetap (konstan).

3) Pada variabel Struktur Aktiva (X2) mempunyai yang negatif

terhadap Struktur Modal (Y) dengan koefisien regresi 1,219 yang

artinya jika terjadi peningkatan variabel Struktur Aktiva sebesar 1

maka akan menurunkan Struktur Modal sebesar 1,219. Dengan

catatan bahwa variabel lain tetap (konstan).

4) Variabel Profitabilitas (X3) mempunyai pengaruh yang negatif

terhadap Struktur Modal (Y) dengan koefisien regresi 0,625 artinya

jika terjadi peningkatan Profitabilitas sebesar 1 satuan maka akan

menurunkan Sruktur Modal (Y) sebesar 0,625. Dengan catatan

bahwa variabel lain tetap (konstan).

c. Uji t-hitung (uji Parsial)

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap

variabel dependen. Hasil uji parsial ini dapat dilihat pada tabel

Coefficients(a). Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value lebih

kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t hitung (pada

Page 90: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

90

kolom t) lebih besar dari t-tabel (dihitung dari 2-tailed α = 5% df-k,k

adalah jumlah variabel independen . df = 54 – 3 = 51). Maka didapat t-

tabel sebesar 2,01.

Tabel 4.6

Hasil Uji t-test

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas

Terhadap Struktur Modal Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.535 1.522 1.666 .102

Ukuran.Perusahaan -.093 .108 .119 .861 .394

Struktur.Aktiva -1.219 .733 .237 1.613 .101

Profitabilitas -.625 .916 .497 2.682 .038

a Dependent Variable: Struktur.Modal

Hasil uji T-hitung pada tabel Coefficients di atas untuk mengetahui

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen, hasilnya diketahui sebagai berikut :

1) Pengaruh variabel Ukuran Perusahaan (X1) terhadap Struktur

Modal (Y),

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai p-value 0.394 > 0.05

artinya tidak signifikan, sedangkan T-hitung 0.861 < T-tabel 2.01

artinya tidak signifikan. Hal ini berarti H1 ditolak dan Ho diterima.

Artinya ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh

terhadap struktur modal. Tidak signifikannya ukuran perusahaan

karena semakin tingginya biaya informasi tidak simetris para

manajer perusahaan karena organisasi perusahaan yang semakin

Page 91: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

91

kompleks sehingga sulit mendapatkan pendanaan eksternal

perusahaan

Hal ini tidak sesuai dengan landasan teori, perusahaan dengan

ukuran (penjualan) yang lebih besar memiliki akses yang lebih

besar untuk mendapat sumber modalnya, sehingga untuk

memperoleh pinjaman dari pihak krediturpun akan lebih mudah

semakin besar ukuran suatu perusahaan. Hal ini memperkuat

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh M. Sienly Veronica

Wijaya dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7

no.1 Mei 2008 yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak

memiliki pengaruh pada Struktur Modal.

2) Pengaruh variabel Struktur Aktiva (X2) terhadap Struktur Modal

(Y),

Variabel struktur aktiva memiliki p-value > α yaitu 0.101 > 0.05

artinya tidak signifikan, sedangkan T-hitung 1.613 < T-tabel 2.01

artinya tidak signifikan. Tidak signifikan disini berarti H0 diterima

dan H1 ditolak. Artinya struktur aktiva secara parsial tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Tidak signifikannya struktur

aktiva disebabkan oleh proporsi aktiva tetap yang kecil dalam asset

yang dimiliki perusahaan, sehingga ada tidaknya variabel ini tidak

mempengaruhi keputusan menentukan struktur modal.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan landasan teori, total aktiva

adalah jumlah dari keseluruhan kekayaan perusahaan yang terdiri

Page 92: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

92

dari aktiva tetap, aktiva lancar, dan aktiva lain-laim yamg nilainya

seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas (Farah Margaretha,

2003:108). Total aktiva dalam penelitian ini diketahui dengan

menjumlahkan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar perusahaan.

Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Bayu Prima pada penelitian di industri konsumsi

pada tahun 2005, menunjukkan bahwa secara parsial struktur

aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal

3) Pengaruh variabel Profitabilitas (X) terhadap Struktur Modal (Y),

Variabel profitabilitas memiliki p-value 0.038 < 0.05 artinya

signifikan, sedangkan T-hitung 2.682 > T-tabel 2.01 artinya

signifikan. Hal ini berarti H1 diterima dan Ho ditolak. Artinya

profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori “pecking order

theory” yang dapat disimpulkan, bahwa profitabilitas mempunyai

pengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan bahwa

perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan

mengurangi ketergantungannya pada pihak luar, karena tingkat

keuntungan yang tinggi memeungkinkan perusahan untuk

memperoleh sebagian besar pendanaannya dari laba ditahan. Hal

ini akan berpengaruh terhadap penentuan komposisi struktur

modal.

Page 93: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

93

Dari hasil uji regresi tersebut, juga dapat diketahui bahwa variable

profitabilitas adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap

struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari Standardized Coefficients

sebesar 0,497.

d. Uji F-test

Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel

dependen. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel

ANOVA. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value

(pada kolom sig.) lebih kecil dari level of signifikan yang ditentukan,

atau F-hitung > F-tabel.

Tabel 4.7

Hasil uji F-hitung

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.832 3 .944 2.813 .035(a)

Residual 42.414 50 .848

Total 45.246 53

a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan, Struktur.Aktiva b Dependent Variable: Struktur.Modal

Hasil analisis uji F-hitung pada tabel 4.7 di atas, menunjukkan p-

value 0.035 < 0.05, artinya signifikan. Selain itu, dengan

membandingkan F-hitung dengan F-tabel dengan taraf kesalahan 5%

dan degree of freedom (df) 1 = 3 (4-1) dan (df) 2 = 50 (54-4) maka

Page 94: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

94

diperoleh F-tabel sebesar 2.79. Nilai F-hitung sebesar 2.813 > F-tabel

2,79, artinya signifikan. Signifikan disini berarti H1 diterima dan Ho

ditolak. Artinya ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas

secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya oleh M.

Sienly Veronica Wijaya dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah

Akuntansi Vol.7 no.1 Mei 2008 “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran

Perusahaan, Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal”.

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan

dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal,

Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal dan

Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

e. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen (ukuran perusahaan, struktur

aktiva, dan profitabilitas) menjelaskan variabel dependen (struktur

modal).

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .625(a) .427 .321 .92102 2.179

a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan, Struktur.Aktiva b Dependent Variable: Struktur.Modal

Page 95: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

95

Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang

sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.321. Artinya 32,1%

variabel dependen struktur modal dijelaskan oleh ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas, dan sisanya 67,9% dijelaskan

variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam variabel ini, antara

lain: leverage operasi, stabilitas penjualan, tingkat pertumbuhan, pajak,

sikap manajemen, kondisi pasar dan fleksibilitas keuangan.

Menurut Sugiyono dalam Meidi Chandra (2009:131), jika R

semakin mendekati angka 1, maka hal ini menunjukkan adanya

hubungan yang sangat kuat. Dari hasil penelitian ini diketahui nilai

R=0.625 menunjukkan hubungan ukuran perusahaan (X1), struktur

aktiva (X2), profitabilitas (X3) dan struktur modal (Y) mempunyai

hubungan yang kuat. Korelasi yang positif menunjukkan menunjukkan

bahwa hubungan antara Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva,

Profitabilitas dengan Struktur Modal searah.

4. Interpretasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut pada uji T (parsial) diketahui

bahwa variabel Ukuran Perusahaan (X1) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap struktur modal (Y), hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value > α

yaitu 0.394 > 0.05 dan T-hitung < T-tabel, yaitu 0.861 < T-tabel 2.01

artinya tidak signifikan. Ukuran perusahaan juga mempunyai pengaruh

yang negatif terhadap struktur modal (ditunjukkan dengan koefisien

Page 96: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

96

regresi yang negatif), berarti kenaikan ukuran perusahaan akan diikuti

dengan penurunan struktur modal.

Hal ini tidak sesuai dengan landasan teori, perusahaan dengan ukuran

(penjualan) yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk

mendapat sumber modalnya, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari

pihak krediturpun akan lebih mudah semakin besar ukuran suatu

perusahaan. Hal ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh M. Sienly Veronica Wijaya dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah

Akuntansi Vol.7 no.1 Mei 2008 yang menyatakan bahwa Ukuran

Perusahaan tidak memiliki pengaruh pada Struktur Modal.

Pada variabel Struktur Aktiva (X2), hasil uji parsial menunjukkan p-

value > α yaitu 0.101 > 0.05 artinya tidak signifikan, sedangkan T-hitung

1.613 < T-tabel 2.01 artinya tidak signifikan. Struktur aktiva berpengaruh

negatif terhadap struktur modal (ditunjukkan dengan koefisien regresi

yang negatif) artinya semakin kecil struktur aktiva yang dimiliki

perusahaan, semakin kecil aktiva tetap yang dijadikan jaminan hutang oleh

perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan landasan teori, total aktiva

adalah jumlah dari keseluruhan kekayaan perusahaan yang terdiri dari

aktiva tetap, aktiva lancar, dan aktiva lain-lain yamg nilainya seimbang

dengan total kewajiban dan ekuitas (Margaretha,2003:108). Total aktiva

dalam penelitian ini diketahui dengan menjumlahkan aktiva lancar dan

aktiva tidak lancar perusahaan.

Page 97: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

97

Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Bayu Prima pada penelitian di industri konsumsi pada tahun 2005,

menunjukkan bahwa secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal.

Hasil uji Profitabilitas (X3) secara parsial berpengaruh terhadap

Struktur Modal (Y) hal ini ditunjukkan dengan p-value 0.038 < 0.05

artinya signifikan, sedangkan T-hitung 2.682 > T-tabel 2.01 artinya

signifikan. Tetapi dari hasil uji regresi menunjukkan tanda negatif artinya

semakin besar keuntungan perusahaan yang dapat ditanamkan kembali ke

dalam perusahaan untuk menambah modal sendiri akan menurunkan

struktur modalnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori

“pecking order theory” yang dapat disimpulkan, bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh terhadap struktur modal dengan didasarkan bahwa

perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan mengurangi

ketergantungannya pada pihak luar, karena tingkat keuntungan yang tinggi

memeungkinkan perusahan untuk memperoleh sebagian besar

pendanaannya dari laba ditahan. Hal ini akan berpengaruh terhadap

penentuan komposisi struktur modal.

Pada hasil uji F (simultan) diketahui bahwa Ukuran Perusahaan (X1),

Struktur Aktiva (X2) dan Profitabilitas (X3) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Struktur Modal (Y). Hal ini ditunjukkan dengan

nilai p-value 0.035 < 0.05, artinya signifikan, F-hitung > F-tabel yaitu

2.813 > 2,79, artinya signifikan.

Page 98: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

98

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya oleh M. Sienly

Veronica Wijaya dan Bram Hadianto dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7

no.1 Mei 2008 “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Likuiditas

dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal”. Hasil penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Struktur Aktiva tidak

berpengaruh terhadap Struktur Modal, Likuiditas berpengaruh negatif

terhadap Struktur Modal dan Profitabilitas berpengaruh positif terhadap

Struktur Modal.

Page 99: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

99

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil uraian tentang pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva

dan Profitabilitas terhadap Struktur modal pada perusahaan makanan dan

minuman, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan ukuran

perusahaan, struktur modal dan profitabilitas berpengaruh secara

signifikan terhadap struktur modal.

2. Dari Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil 0.321 hal ini berarti

mampu menjelaskan ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas

berpengaruh terhadap struktur modal sebesar 32,1% sedangkan sisanya

sebesar 67,9% dijelaskan variabel lain di luar variabel yang digunakan

dalam variabel ini.

3. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa variable profitabilitas adalah

variable yang paling dominan mempengaruhi struktur modal.

B. Implikasi

1. Bagi Peneliti

Peneliti harus berhati-hati dalam merumuskan pengaruh ukuran

perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal, dan

peneliti seharusnya menggunakan contoh yang akurat yang berkaitan

Page 100: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

100

dengan teori-teori yang dijelaskan, agar pembaca bisa memahami apa yang

disampaikan dalam penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan

Hubungan yang tidak signifikan antara ukuran perusahaan terhadap

struktur modal dan hubungan yang signifikan antara struktur aktiva dan

profitabilitas terhadap struktur modal dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi suatu perusahaan dalam usaha mencapai dan mengembangkan

bisnisnya.

Perusahaan harus memperhatikan dan menentukan besarnya pinjaman

(kewajiban) jangka panjang dan modal sendiri agar struktur modal

perusahaan bisa mencapai optimal.

Pihak perusahaan seharusnya mengetahui bahwa aktiva tetap sebagai

jaminan hutang memegang peranan penting untuk memperoleh kredit.

Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang lebih besar,

maka perusahaan tersebut akan banyak menggunakan hutang hipotik

jangka panjang, dengan harpan aktiva tersebut dapat digunakan untuk

menutup tagihannya.

Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor lain yang bisa

mempengaruhi penjualan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

Page 101: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

101

3. Bagi Akademis

Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel –

variabel lain yang berpengaruh terhadap struktur modal selain variabel –

variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

C. Saran

1. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari pada penelitian ini,

sebaiknya menambah atau mengganti variabel-variabel independen yang

tidak signifikan dengan variabel independen lainnya.

2. Hasil penenlitian tersebut kemungkinan dihasilkan dari keterbatasan-

keterbatasan yang dijumpai selama melakukan penelitian, seperti data

yang digunakan dari laporan keuangan perusahaan industri makanan dan

minuman selama tiga tahun. Untuk itu disarankan pada peneliti

selanjutnya dapat mencari data yang lebih lengkap dan akurat dengan

periode penelitian yang lebih lama dari pada penelitian ini.

3. Peneliti selanjutnya disarankan tidak hanya menggunakan metode analisis

linier berganda dalam mengestimasi pengaruh variabel-variabel yang

diteliti tetapi dapat menggunakan metode yang lain.

4. Peneliti lain lain yang berminat terhadap permasalahan struktur modal

dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel lain dan

menggunakan sampel yang lebih banyak pada sektor lain yang berbeda

dari penelitian ini.

Page 102: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

102

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Bhuono. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS”, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005.

Algifari. “Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi”. BPFE, Yogyakarta, 2000.

Andriyanti, Elyana, Noor,”Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan dan

Operating Leverage Terhadap Struktur Modal: Studi Kasus Perusahaan

Makanan dan Minuman Bursa Efek Jakarta ”. FE UNNES, Semarang,

2007.

Bayu Prima. “ Pengaruh Struktur Aktiva dan Prifitabilitas terhadap Struktur

Modal pada Industri Makanan dan Minuman di Bursa Efek Jakarta tahun

2005”, Skripsi Manajemen, FE Universitas Negeri Semarang, Semarang,

2005.

Brealey, Myers, Marcus. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid

I”, Erlangga, Jakarta, 2008.

Brigham dan Houston. “ Manajemen Keuangan”. Erlangga, Jakarta, 2001.

Brigham dan Houston. “Manajemen Keuangan Buku II ”. Erlangga, Jakarta, 2006.

Candra, Meidy. “Analisis Pengaruh Citra Merk, Kualitas Produk dan Efektifitas

Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan

Aqua”, Skripsi Manajemen, FE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Farah Margaretha dan Andhini Asmariani,” Faktor-faktor Agency Theory yang

Mempengaruhi Hutang”, Media Riset, Bisnis dan Manajemen Vol.9 No.1,

2009.

Gitman, Lawrence J, “Principle of Management Finance Twelve Edition”, The

Addison Wesley, 2006.

Husnan, Suad, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Pembelanjaan

Perusahaan)”, Liberty, Yogyakarta, 2000.

James C. Van Horne dan John M. Wachowics,Jr., “Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan”. Edisi 9, Salemba Empat, 1997.

Nursanti, Tinjung, Desi, “Pengaruh Penggunaan Bank Loans Terhadap Struktur

Modal Perusahaan”, Etikonomi, Vol.3 Desember 2004

Page 103: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

103

M. Sienly Veronica Wijaya,Bram Hadianto, “Pengaruh Struktur Aktiva,

Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel

di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.7 No.1 Mei

2008:71-84.

Margaretha, Farah.”Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Modal Perusahaan

Go Public”. Media Riset Bisnis dan Manajemen No. 3. Hal. 98-115,

Universitas Trisakti, Jakarta, 2003.

Meyers, Glenn. “An Analysis of The capital Structure of An Insurance company”.

www. journal of capital structure.com.

Munawir, S.” Analisis laporan Keuangan”. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta, 2002.

Reni. “Pengaruh Perubahan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pada

Perusahaan Industri Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”,

Skripsi Manajemen, F.E UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. BPFE,

Yogyakarta, 1997.

Riyanto, Bambang. “Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan” . BPFE,

Yogyakarta, 2001.

Rodoni, Ahmad. “Analisis Teknikal dan Fundamental Pada Pasar Modal

(Disertai Hasil Penelitian) “. Penerbit Center for Social Economic Studies

(CSES) press, Jakarta, 2005.

Rodoni, Ahmad dan Maratush Sholihah.”Pengujian Empiris Balance Theory,

Pecking Order Theory dan Signaling Theory Pada Struktur Modal

Perusahaan Di Indonesia”. Etikonomi, Vol. 5 No. 1 April 2006, 21-33.

Sartono, Agus.”Manajemen Keuangan dan Aplikasi”. BPFE, Yogyakarta,1997.

Sartono, Agus.”Manajemen Keuangan dan Aplikasi”. BPFE, Yogyakarta, 2001.

Sutojo, Siswanto, dan Fritz, Kleinsteuber.”Manajemen Keuangan Bagi Eksekutif

Non-Eksekutif Keuangan”.PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2004.

Syamsuddin, Lukman.”Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi

Dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan “. PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001.

Umar, Husein. 2004. ”Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Jakarta

Page 104: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

104

Weston, J.F dan Brigham. “Dasar – Dasar Manajemen Keuangan “. Erlangga,

Jakarta, 1994.

Weston, J.F dan Copeland. “Dasar – dasar Manajemen Keuangan Jilid II”.

Erlangga, Jakarta, 1997.

www.idx.com

Page 105: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

105

LAMPIRAN 1

Tabel 4.1

Struktur Modal

Perusahaan Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Nama Perusahaan

Tahun

Rata-rata

2007 2008 2009

AQUA 0.088 0.108 0.199 0.131667

ADES 0.184 0.686 0.675 0.515

AISA 0.11 0.17 2.86 1.046667

MYOR 1.003 0.89 0.627 0.84

CEKA 0.066 0.093 0.057 0.072

SIPD 0.979 26.815 12.624 13.47267

DLTA 0.321 0.074 0.065 0.153333

SKLT 0.047 0.04 0.772 0.286333

DAVO 10.042 0.64 0.587 3.756333

INDF 1.602 0.731 0.921 1.084667

FAST 0.358 0.182 0.165 0.235

SMAR 4.26 2.412 0.758 2.476667

SHDA 0.025 0.018 0.026 0.023

ULTJ 0.222 0.628 0.601 0.483667

STTP 0.11 0.114 0.117 0.113667

PSPT 1.271 4.878 2.516 2.888333

TBLA 1.071 0.932 0.727 0.91

MLBI 0.077 0.055 0.069 0.067

Rata-rata 1.213111 2.192556 1.353667 1.586444

Tertinggi 26.815

Terendah 0.018

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Page 106: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

106

. Tabel 4.2

Ukuran Perusahaan

Perusahaan Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Nama Perusahaan

Tahun

Rata-rata

2007 2008 2009

AQUA 550584 793652 1021899 788711.6667

ADES 108997 123206 148456 126886.3333

AISA 71068 87533 133145 97248.66667

MYOR 684558 833977 998557 839030.6667

CEKA 169800 149108 172968 163958.6667

SIPD 1073702 1307868 1315702 1232424

DLTA 259053 306073 277637 280921

SKLT 173670 175277 158330 169092.3333

DAVO 460595 507823 800501 589639.6667

INDF 12702240 14644598 16466285 14604374.33

FAST 422670 593904 715230 577268

SMAR 2413379 2294285 3078926 2595530

SHDA 606242 932942 1021851 853678.3333

ULTJ 323527 478794 408794 403705

STTP 434448 518463 627774 526895

PSPT 137219 154134 160930 150761

TBLA 666676 615000 626650 636108.6667

MLBI 508250 569921 542394 540188.3333

Rata-rata 1209259.889 1393697.667 1593112.722 1398690.093

Tertinggi 16466285

Terendah 71068

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Page 107: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

107

Tabel 4.3

Struktur Aktiva

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Nama Perusahaan

Tahun

Rata-rata

2007 2008 2009

AQUA 0.546 0.563 0.621 0.576667

ADES 0.87 0.833 0.596 0.766333

AISA 0.339 0.402 0.214 0.318333

MYOR 0.566 0.527 0.485 0.526

CEKA 0.597 0.648 0.603 0.616

SIPD 0.222 0.282 0.405 0.303

DLTA 0.431 0.464 0.41 0.435

SKLT 0.387 0.37 0.404 0.387

DAVO 0.604 0.745 0.84 0.729667

INDF 0.415 0.418 0.371 0.401333

FAST 0.234 0.261 0.268 0.254333

SMAR 0.369 0.465 0.548 0.460667

SHDA 0.232 0.317 0.297 0.282

ULTJ 0.581 0.568 0.744 0.631

STTP 0.508 0.583 0.477 0.522667

PSPT 0.238 0.256 0.249 0.247667

TBLA 0.644 0.738 0.708 0.696667

MLBI 0.588 0.502 0.52 0.536667

Rata-rata 0.465056 0.496778 0.486667 0.482833

Tertinggi 0.87

Terendah 0.214

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Page 108: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

108

Tabel 4.4

Profitabilitas

Perusahaan Industri Makanan dan Minuman

Tahun 2007-2009

Nama Perusahaan

Tahun

Rata-rata

2007 2008 2009

AQUA 0.163 0.137 0.178 0.159333

ADES 0.456 0.06 0.038 0.184667

AISA 0.539 0.403 0.058 0.333333

MYOR -0.023 0.034 0.126 0.045667

CEKA 0.063 0.047 0.045 0.051667

SIPD -0.37 0.026 0.111 -0.07767

DLTA 0.131 0.189 0.165 0.161667

SKLT 0.894 -0.606 0.348 0.212

DAVO -0.25 0.005 0.057 -0.06267

INDF 0.089 0.098 0.093 0.093333

FAST 0.178 0.167 0.211 0.185333

SMAR 0.138 0.148 0.088 0.124667

SHDA 0.347 0.398 0.27 0.338333

ULTJ 0.049 0.028 0.023 0.033333

STTP 0.145 0.081 0.092 0.106

PSPT -0.072 0.189 0.157 0.091333

TBLA -0.04 0.018 0.061 0.013

MLBI 0.309 0.315 0.26 0.294667

Rata-rata 0.152556 0.0965 0.132278 0.127111

Tertinggi 0.894

Terendah - 0.606

Sumber : Financial Report tahun 2007-2009, data diolah

Page 109: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2778/1/... · Daftar Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEJ 43 . 4.1. Hasil

109

LAMPIRAN. 2

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .625(a) .427 .321 .92102 2.179

a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan, Struktur.Aktiva b Dependent Variable: Struktur.Modal ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.832 3 .944 2.813 .035(a)

Residual 42.414 50 .848

Total 45.246 53

a Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran.Perusahaan, Struktur.Aktiva b Dependent Variable: Struktur.Modal Coefficients(a)

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.535 1.522 1.666 .102

Ukuran.Perusahaan -.093 .108 .119 .861 .394

Struktur.Aktiva -1.219 .733 .237 1.613 .101

Profitabilitas -.625 .916 .497 2.682 .038

a Dependent Variable: Struktur.Modal