jurusan kesehatan lingkungan politeknik …

75
STUDI DESKRIPTIF KELAYAKAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM PADA ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN KOTO LUAR KECAMATAN PAUH KOTA PADANG TAHUN 2018 TUGAS AKHIR Diajukan ke Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang OLEH: SERLI DARMA YURI NIM:151110070 JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN PADANG TAHUN 2018

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

STUDI DESKRIPTIF KELAYAKAN PROGRAM KAMPUNG IKLIM PADA ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN DI

KELURAHAN KOTO LUAR KECAMATAN PAUH KOTA PADANG TAHUN 2018

TUGAS AKHIR

Diajukan ke Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Sebagai Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah

Tugas Akhir Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

OLEH:

SERLI DARMA YURI

NIM:151110070

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN

PADANG TAHUN 2018

Page 2: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG D3 KESEHATAN LINGKUNGAN Tugas Akhir, Mei 2018 Serli Darma Yuri 151110070 Studi Deskriptif Kelayakan Program Kampung Iklim Pada Aspek Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018 v + 49 Halaman, 11 Lampiran

ABSTRAK

Kelurahan Koto Luar merupakan Kelurahan yang terletak di Kecamatan Pauh. Kelurahan Koto Luar memiliki Jumlah penduduk sebanyak 7.299 jiwa dan mayoritas pekerjaanya sebagai petani dan peternak, dari usulan Dinas Lingkungan Hidup Kelurahan Koto Luar terpilih untuk di ikutkan dalam kegiatan Program Kampung Iklim.

Penelitian ini bersifat deskriptif sehingga memperoleh gambaran kelayakan program kampung iklim pada aspek kesehatan lingkungan di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang yang meliputi pengendalian vektor, sanitasi air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pengolahan sampah dimasyarakat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Layak dalam kegiatan Kampung Iklim karena sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam pengendalian vektor dengan persetase 79.4%, sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam penggunaan sanitasi air bersih dengan persetase 63.5%, sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam prilaku hidup bersih dan sehat dengan persetase 60.3%, dan sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam pengolahan sampah dengan persentase 65.1%.

Hasil penelitian ini menunjukkan masih rendahnya prilaku masyarakat pada kesehatan lingkungan khususnya dalam pengendalian vektor, sanitasi air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat serta pengolahan sampah, maka dari itu untuk menjadikan kampungnya terpilih dalam kegiatan kampung iklim adalah dengan membiasakan berprilaku baik dalam kesehatan lingkungan khususnya dalam pengendalian vektor, sanitasi air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat serta pengolahan sampah,

Daftar Pustaka : 23 (2012-2018) Kata Kunci : Proklim, Aspek Kesling

Page 3: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 4: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 5: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Serli Darma Yuri

2. Tempt/Tanggal Lahir : Padang/02 Oktober 1996

3. Agama : Islam

4. Negeri Asal : Padang

5. Nama Ayah : Darmawi

6. Nama Ibu : Yafrida Wati

7. No.Telp/e-mail : 082283373042/

[email protected]

Riwayat Pendidikan :

No. Riwayat Pendidikan Tahun Lulus

1 TK Bhayangkari Padang 2003

2 SD Semen Padang 2009

3 SMPN 11 Padang 2012

4 SMAN 4 Padang 2015

5 Program Studi D3 Kesehatan Lingkungan

Poltekkes Kemenkes Padang

2018

Page 6: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul Studi Deskriptif Tentang Uji Kelayakan Program Kampung Iklim

Dilihat Dari Aspek Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Koto Luar Kecamatan

Pauh Kota Padang tahun 2018.

Penyusunan dan penulisan tugas akhir ini merupakan suatu rangkaian

dari proses pendidikan secara menyeluruh di program studi D3 Jurusan Kesehatan

Lingkungan di Politeknik Kementerian Kesehatan Padang dan juga sebagai

prasyarat dalam menyelesaikan pendidikan D3 Jurusan Kesehatan Lingkungan

pada masa akhir perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini, sangatlah

sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada ibu Yafrida Wati dan Bapak Darmawi selaku

orang tua yang telah memberi dukungan dengan tulus baik berupa moril maupun

materil serta bimbingan dan pengarahan dari Bapak Muchsin Riviwanto, SKM,

M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Wijayantono, SKM, M. Kes selaku

Pembimbing II serta berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM, M. Kes selaku Direktur Politeknik

Kementerian Kesehatan Padang.

2. Bapak Evino Sugriarta, SKM, M. Kes, selaku Ketua Prodi D3

Kesehatan Lingkungan Politeknik Kementerian Kesehatan Padang.

3. Dosen dan Staf Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik

Kementerian Kesehatan Padang.

4. Bapak Sabir, Pj. selaku Bapak Lurah Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang.

Page 7: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

5. Teman-teman yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian

tugas akhir ini, khusunya Angkatan 15 Jurusan Kesehatan

Lingkungan.

Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga

penulis merasa masih belum sempurna, baik dalam isi maupun dalam

penyajiannya. Untuk itu penulis selalu terbuka atas saran yang membangun guna

penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap, semoga penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita

terutama bagi penulis sendiri dalam menambah ilmu serta wawasan khususnya

tentang Kesehatan Lingkungan.

Padang, Mei 2018

Penulis

SDY

Page 8: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan ................................................................................................. 7

1. Tujuan Umum ............................................................................... 7

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 7

D. Manfaat ............................................................................................... 7

E. Ruang Lingkup .................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Program Kampung Iklim .................................................. 9

B. Ruang Lingkup Proklim Dari Aspek Kesehatan Lingkungan............ 10

1. Pengendalian Vektor ................................................................... 10

2. Upaya Sanitasi dan Air Bersih ..................................................... 12

3. Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ...................................... 14

4. Pengelolaan Sampah ................................................................... 18

C. Alur Pikir ............................................................................................ 23

D. Defenisi Operasional .......................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 27

C. Populasi Dan Sampel ......................................................................... 27

D. Cara Pengumpulan Data ..................................................................... 29

E. Pengolahan Data................................................................................. 29

F. Analisis Data ...................................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ............................................... 31

B. Hasil Penelitian ................................................................................. 32

C. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 39

Page 9: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 43

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 46

LAMPIRAN

Page 10: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan lingkungan hidup semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya populasi dan ekspoitasi sumber daya alam untuk memenuhi

berbagai kebutuhan hidup manusia. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia,

tetapi diseluruh kawasan didunia. Permasalahan lingkungan hidup yang terjadi

diIndonesia seperti pencemaran lingkungan, kurangnya sumber air bersih,

penumpukan sampah.i

Salah satu kegiatan untuk menunjang permasalahan lingkungan hidup

di Indonesia telah dibuat suatu program yang disebut dengan Program

Kampung Iklim.MenurutPeraturan Menteri Lingkungan HidupProgram

Kampung Iklim (Proklim)adalah program berlingkup nasional yang dikelola

oleh Kementerian LingkunganHidupdalam rangka mendorong masyarakat

untuk melakukan peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan

iklim dan penurunan emisi gasrumah kaca serta memberikan penghargaan

terhadap upaya-upaya adaptasi danmitigasi perubahan iklim yang telah

dilaksanakan di tingkat lokalsesuaidengan kondisi wilayah.ii

Proklim dapat dilaksanakan diwilayah perdesaan maupun perkotaan

sesuai dengan karakteristik tipologi wilayah.Lokasi yang di usulkan menjadi

Kampung Iklim untuk wilayah pedesaan paling rendah setingkat Jorong dan

paling tinggi setingkat Nagari.Sedangkan untuk wilayah perkotaan, paling

rendah setingkat RW/Dusun dan paling tinggi setingkat Kelurahan.iii

Page 11: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Manfaat Program Kampung Iklim dalam bidang kesehatan lingkungan

meningkatnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan

dampak perubahan iklim, tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat

menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program

terkait perubahan iklim, tersosialisasinya kesadaran dan gaya hidup bersih dan

sehat bagi masyarakat, membiasakan masyarakat untuk melakukan 3M dalam

mengendalikan vektor, membiasakan masyarakat untuk selalu menerapkan

Hidup Bersih dan Sehat, serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat

untuk melakukan kegiatan 3R dalam pengelolaan sampah.iv

Sejak tahun 2012 sampai tahun 2017, telah tercatat 1.375 pengusulan

lokasi Proklim yang tersebar pada 27 Provinsi di Indonesia. Menurut Direktur

Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI)Nur Masripatin, dilakukan

verifikasi terhadap lokasi-lokasi pengusulan Proklim. Verifikasi ini bertujuan

untuk melihat langsung aksi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan, serta

dukungan keberlanjutan kegiatan pada lokasi yang diusulkan.v

Penelitian Kurniadi (2013) Kampung Kiarasanding, Desa Pulosari

Kecamatan Pangalengan, Provinsi Jawa Barat merupakan kampung yang

terpilih sebagai kampung iklim secara umum masyarakat di Kampung

Kiarasanding telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

melalui beberapa aktivitas berupa pembuatan kolam budidaya ikan yang juga

berfungsi sebagai tempat penampungan dan penyimpanan air hujan,

penghijauan, pengomposan, kegiatan 3 R serta PHBS.vi

Page 12: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Ruang Lingkup proklim itu mencangkup upaya adaptasi perubahan

iklim dapat dilaksanakan dengan kegiatan pengendalian kekeringan, banjir dan

longsor, peningkatan ketahanan pangan, penanganan atau antisipasi kenaikan

muka laut, abrasi dan gelombang tinggi. Ruang lingkup proklim selanjutnya

yaitu upaya mitigasi perubahan iklim dilaksanakan dalam bentuk pengolahan

sampah, upaya pengendalian penyakit terkait iklim yang meliputi upaya

pengendalian vektor, upaya pengendalian sanitasi dan air bersih, upaya

perilaku hidup bersih dan sehat, dan pengolahan sampah.vii

Dalam bidang kesehatan lingkungan ruang lingkup proklim itu

mencangkup pengendalian vektor. Pengendalian vektor secara mekanik dapat

dilakukan dangan cara 3M, yaitu menguras tempat penampungan air secara

rutin, seperti bak mandi. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari

nyamuk itu sendiri,menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah

melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya

menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalam tempat

penampungan air,Mengubur barang – barang yang tidak terpakai yang dapat

memungkinkan terjadinya genangan air.viii

Upaya pengendalian sanitasi dan air bersih. Upaya peningkatan

fasilitas sanitasi air bersih, misalnya dengan memiliki rumah yang sehat,

tersedia akses air bersih yang cukup dalam memenuhi kebutuhan air bersih

untuk rumah tangga.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua

perilaku kesehatanyang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga

dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat contohnya seperti tidak merokok

Page 13: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

dan melakukan cuci tangan pakai sabun setelah melakukan aktifitas sehari-

hari.ix

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan 3R terdiri dari Reuse,

Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih

dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce

berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle

berarti mengolah kembali atau mendaur ulangsampah menjadi barang atau

produk baru yang bermanfaat.x

Penelitian Yeyen (2016) didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan

antara sikap tentang 3M dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti.

Lebih dari separuh responden mempunyai sikap positif tentang 3M yaitu

sebesar 58,8%. Sikap merupakan salah satu indikator perubahan perilaku

mengenai PSN terhadap diri sendiri, keluarga dan lingkungan.xi

PenelitianMarahmat (2007) menunjukkan sebagian besar responden

masih dibawah umur untuk merokok dengan usia 16 sampai 17 tahun

sebanyak 69%. Mayoritas jenis kelamin responden laki-laki sebanyak

98%.Tingkat perilaku merokok responden sebagian besar cenderung rendah

sebanyak 46%.Namun terdapat 21% berada pada tingkat perilaku merokok

yang tinggi. Kesadaran responden akan pesan bahaya merokok pada slogan

dan gambar peringatan bahaya merokok masih tinggi sebanyak 88%

responden memperhatikan slogan dan gambar peringatan bahaya merokok

tersebut.xii

Page 14: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Penelitian Puspitawati (2012) didapatkan hasil bahasan, manfaat

kegiatan pengelolaan sampah dengan konsep 3R yang dilakukan oleh

masyarakat RW 08Merbabu Asih dilihat dari Public health sector

meliputivolume sampah yang dihasilkan masyarakat, kondisi fisik lingkungan

sekitar, dan tingkat kesehatan masyarakat. Dilihat dari sektor ekonomi

meliputipendapatan yang diperoleh dari pengelolaan sampah, penghematan

pengeluaran yang diperoleh dari pengelolaan sampah, dana tambahan untuk

operasional kegiatan pengelolaan sampah, dan penciptaan lapangan kerja.xiii

Provinsi Sumatera Barat telah ikut berperan aktif dalam mengusulkan

lokasi Kampung Iklim ke Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun

2013dimana lokasinya yaitu Nagari Nagari Tanjung Mutus Kabupaten Padang

Pariaman, Lubuk Gadang Selatan Kabupaten Solok Selatan, Nagari Sungai

Buluh Padang Pariaman, Nagari Tandikek Padang Pariaman, Nagari Sarik

Alahan TigoKota Solok, Nagari Limau Purut Padang Pariaman.Dari semua

kampung yang di usulkan oleh Sumatera Barat tidak termasuk Kota Padang,

padahal Kota Padang merupakan Ibu Kota Provinsi yang mempunyai potensi

dalam Program Kampung Iklim.xiv

Pada tahun 2016 Kabupaten Tanah Datar tepatnya di desa Jorong

Gudam, Nagari Pagaruyuang kecamatam Tanjung Emas Kabupaten Tanah

Datar, merupakan Kampung yang mendapatkan penghargaan sebagai

kampung Iklim di Sumatera Barat. Yang menjadikan kampung itu terpilih

menjadi kampung iklim dikarenakan di kampung tersebut ada sebuah

organisasi yang di berinama KUBALI KOPI maksudnya yaitu Kumpulan

Organisasi Bayar Listrik Pakai Kotoran Sapi. Dengan adanya organisasi

Page 15: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

tersebut selain bisa membantu perekonomian masyarakat juga bisa

mengurangi efek rumah kaca, karena memanfaatkan kotoran sapi untuk

Biogas.

Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang ada satu

kampung yang akan di usulkan sebagai Program Kampung Iklim pada tahun

2018 yaitu Kelurahan Koto Luar. Kelurahan KotoLuar merupakan kelurahan

yang terletak di Kecamatan Pauh.Kelurahan Koto Luar memiliki Jumlah

penduduk sebanyak7.299 jiwa dan mayoritas pekerjaanya sebagai petani dan

peternak, di kelurahan Koto Luar ini tepatnya di RT 04 RW 01 terdapat satu

rumah yang melakukan pengolahan biogas dari kotoran sapi yang dijadikan

bahan bakar untuk keperluan memasak sehari-harinya dengan adanya

pengolahan Biogas tersebut maka bisa menjadikan nilai tambahan dalam

penilaian program kampung iklim.14

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di

Kelurahan Koto Luar, Kecamatan Pauh Padang tentang study deskriptif

tentang kelayakan kampung di Kelurahan Koto Luar sebagai kampung iklim

dilihat dari aspek kesehatan lingkungan yang meliputipenanggulangan vektor,

pengelolaan air bersih, PHBS, dan pengolahan sampah pada tahun 2018

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kelayakan kampung di

Kelurahan KotoLuar sebagai program kampung iklim dilihat dari aspek

Page 16: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

kesehatan lingkungan meliputi penanggulangan vektor, air bersih, PHBS, dan

pengolahan sampah pada tahun 2018.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

kelayakan kampung Iklim di Kelurahan KotoLuardilihat dari aspek

kesehatan lingkungan pada tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur)di

kelurahan Koto Luar.

b) Untuk mengetahuisumber air bersih di kelurahan Koto Luar.

c) Untuk mengetahui kebiasaan merokok masyarakat di Kelurahan

Koto Luar.

d) Untuk mengetahui masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun di

Kelurahan Koto Luar.

e) Untuk mengetahui adanya upaya 3R serta pemilahan sampah

organik dan anorganik di Kelurahan Koto Luar.

f) Untuk mengetahi Kelayakan Program Kampung iklim di

Kelurahan Koto Luar

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi kepada kepala kelurahan untuk ikut serta dalam

program kampung iklim.

Page 17: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

2. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang

agar lebih menggerakan kelurahan-kelurahan yang ada dikota Padang

agar lebih aktif lagi terlibat dalam program kampung iklim.

3. Sebagai informasi dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh secara teoritis dalam praktik sesungguhnya dan dapat

dijadikan sebagai pengembangan pengetahuan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan

program kampung iklim dilihat dari aspek kesehatan lingkungan yang meliputi

penanggulangan vektor, air bersih, PHBS, pengolahan sampahtahun 2018.

Page 18: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Program Kampung Iklim

Kampung adalah wilayah administrasi yang terdiri atas rukun

warga,dusun atau dukuh, kelurahan arau desa, dan wilayah administrasi lain

yang dipersamakan denganitu.xv

Kampung Iklim adalah lokasi yang berada diwilayah administratif

paling rendah setingkat Rukun Warga (RW) atau dusun dan paling tinggi

setingkat kelurahan atau desa, atau wilayah yang masyarakatnya telah

melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara

berkesenambungan.

Program Kampung Iklim adalah program yang memberikan

penguatan pelaksaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta

kelembagaan untuk mendukung pelaksanaan Proklim dan pengakuan terhadap

partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan

adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi.xvi

Menurut Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2012Program Kampung Iklim (Proklim)adalah

program berlingkup nasional yang dikelolaoleh Kementrian Lingkungan Hidup

dalam rangka mendorong masyarakat untukmelakukan peningkatan kapasitas

adaptasi terhadap dampak perubahan iklim danpenurunan emisi gas rumah

kaca serta memberikan penghargaan terhadap upayaupayaadaptasi dan mitigasi

perubahan iklim yang telah dilaksanakan di tingkat localsesuai dengan kondisi

wilayah.xvii

Page 19: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk

meningkatkankemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim,

termasuk keragamaniklim dan kejadian iklim ekstrim sehingga potensi

kerusakan akibat perubahan iklimberkurang, peluang yang ditimbulkan oleh

perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dankonsekuensi yang timbul akibat

perubahan iklim dapat diatasi.

Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

dalam upayamenurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya

penanggulangandampak perubahan iklim.16

B. Ruang Lingkup Proklim Dari Aspek Kesehatan Lingkungan

1. Pengendalian vektor

Organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu

hewan ke hewan lain atau manusia. arthropodamerupakan vektor

penting dalam penularan penyakit parasit dan virus yang spesifik.

Nyamuk merupakan vektor penting untuk penularan virus.

Pengendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk

mengurangi atau menurunkan populasi vektor dengan maksud

mencegah atau pemberantas penyakit yang ditularkan vektor atau

gangguan yang diakibatkan oleh vektor. xviii

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian penyakit

menular adalah dengan pengendalian vektor untuk memutuskan rantai

penularan penyakit. Faktor yang penting dalam pengendalian vektor

adalah mengetahui bionomik vektor, yaitu tempat perkembangbiakan,

tempat istirahat, serta tempat kontak vektor dan manusia

Page 20: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni

mekanik, kimiawi, dan biologis.

1. Secara mekanik dengan memberantas tempat hidup atau sarang

yang disukai vektor penyakit tersebut.

Contoh nya kegiatan 3M (menutup, menguras, dan mengubur).

2. Secara kimiawi dengan menggunakan obat-obatan pembasmi

vektor penyakit tersebut.

Contoh nya pemberantasan nyamuk dengan menggunakan

insektisida (DDT), larvisida.

3. Secara biologis dengan menggunakan predator

(hewan pemangsa) vektor penyakit tersebut.

Contoh nya pemberantasan nyamuk menggunakan ikan, bakteri,

cacing, dan jenis nyamuk lainnya.

4. Secara terpadu yaitu menggunakan ketiga cara tersebut

bersamaan. Cara terpadu merupakan cara pengendalian vektor

penyakit yang terbaik dan efektif

Pengendalian vektor secara mekanik dapat dilakukan dangan cara 3M :

1. Menguras

Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi

dan kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari

nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa ikan kecil kedalam

bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.

Page 21: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

2. Menutup

Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan

aktivitas yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda

menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalam

tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat

menyukai air yang bening.

3. Mengubur

Kuburlah barang-barang yang tidak terpakai yang dapat

memungkinkan terjadinya genangan air.18

2. Upaya Sanitasi dan Air Bersih

Upaya peningkatan fasilitas sanitasi air bersih, misalnya dengan

memilikirumah yang sehat, tersedia akses air bersih dan jamban. Air

merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Dalam

memenuhi kebutuhan air bersih untuk rumah tangga, perlu diketahui pula apa

saja syarat-syarat air bersih. Secara umum air bersih adalah air yang

aman,sehat dan bisa dikonsumsioleh manusia.xix

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air untuk

Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang

dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib

merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan

hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan

adanya potensi pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan.Air untuk

Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk pemeliharaan kebersihan

Page 22: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan

pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk Keperluan Higiene

Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.19

Persyaratan umum air bersih ditinjau dari kondisi fisik air,

kandungan kimia serta biologis. Setidaknya air harus memenuhi syarat sebagai

berikut : secara fisik air tidak berwarna,tidak berbau dan tidak

berasa.Sedangkan secara kimia, pH air netral, tidak mengandung racun serta

logam berat berbahaya, serta memenuhi parameter seperti: BOD, COD, DO,

TS, TSS dan konduktivitas yang kesemuanya memenuhiperaturan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah setempat.xx

Bersih tidaknya air dapat dilihat dari beberapaparameter berikut ini

1. Kesadahan, merupakan petunjuk seberapa kemampuan air untuk

membentukbusaapabiladicampurdengan sabun.

2. Alkalinitas yang menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang

mampu menetralisir keasaman yang ada dalam air.

3. pH, sebagai parameter bagi kualitas air karena pH akan mengontrol

tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air.

4. Karbon Dioksida (CO2) dalam air, pada umumnya merupakan

hasil respirasi dari ikan dan phytoplankton.

5. Salinitasmerupakan parameter yang menunjukkan jumlah bahan

terlarut dalam air

Untuk Air Minum drinking water, air bersih bisa melalui proses

pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang harus memenuhi

persyaratan kesehatan sehingga dapat langsung diminum. Maka melihat begitu

Page 23: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

pentingnya air bersih, ketersediaan sistem penyediaan air bersih menjadi

bagian penting yang selayaknya diprioritaskan dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat.19

Berbagai jaringan pipa dibutuhkan untuk dapat mengalirkan air bersih

hingga ke rumah-rumah penduduk.Karena berfungsi vital, maka bahan

pembangun jaringan yang berupa pipa dan sambungannya haruslah memiliki

kualitas yang baik.

3. Upaya Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku

kesehatanyang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau

keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.18

Manfaat Perilaku Hidup Bersih (PHBS) bagi Rumah Tangga :

1. Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak

mudah sakit

2. Anak tumbuh sehat dan cerdas

3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk

pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk

peningkatan pendapatan keluarga

Manfaat Perilaku Hidup Bersih(PHBS) bagi Masyarakat :

1. Manyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat

2. Masyarakat mampu mencegah dan menaggulangi masalah-

masalah kesehatan

Page 24: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan

Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan

pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin (tabulin), arisan

jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa, dan lain-lain

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS di

Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.

Contoh PHBS salah satunya adalah tidak merokok Setiap anggota

keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan

kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000

bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin,

Tar, dan Carbon Monoksida (CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan

merusak jantung dan aliran darah.Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru

dan kanker, CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa

oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.20

Perbedaan perokok aktif dan pasifPerokok aktifadalah orang yang

mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1

batang dalamsehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak

rutinsekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma

sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk kedalam paru-paru.xxi

Perokok pasifadalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asaprokok

Page 25: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang

yang sedang merokok.

Bahaya perokok aktif dan pasif :

1. Menyebabkan kerontokan rambut.

2. Gangguan pada mata, seperti katarak.

3. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.

4. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.

5. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

6. Menyebabkan stoke dan serangan jantung.

7. Tulang lebih mudah patah.

8. Menyebabkan kanker kulit.

9. Menyebabkan kemandulan dan impotensi.

10. Menyebabkan kanker rahim dan keguguran

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu

tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan

air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata

rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu

upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali

menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari

satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak

langsung.xxii

Page 26: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk

menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan

dengan tujuan:

1. Supaya tangan bersih

2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme

3. 3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

Mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit menular seperti

diare dan flu burung.Jadi wajar kalau mencuci tangan itu dijadikan sebagai

kebiasaan.Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ini merupakan satu hal penting

untuk menghalangi terjadinya infeksi.21

Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan

lepas kapanpun.Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.

1. Sebelum dan sesudah makan Untuk menghindari masuknya kuman

kedalam tubuh saat kita makan

2. Setelah buang air besar Besar kemungkinan tinja masih tertempel di

tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan

3. Setelah bermain Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang

kotor.Seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman

didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya

kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.

4. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan Bagi adik-adik mencuci

tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum

dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.

Langkah-langkah dalam mencuci tangan :

Page 27: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

1. Basahi tangan,letakan sabun di telapak tangan dan gosok telapak

tangan

2. Gosok kedua punggung tangan

3. Gosok sela – sela jari tangan

4. Gosok kedua buku – buku jari tangan bergantian

5. Gosok kedua ibu jari tangan bergantian

6. Gosok kedua ujung jari tangan bergantian

7. Gosok kedua pergelangan tangan bergantian, lalu keringkan pakai

lap tangan

4. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,

daur ulang, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya

mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan

biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan,

lingkungan, atau estetika.Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk

memulihkan sumber daya alam (resources recovery).Pengelolaan sampah bisa

melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan

keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.xxiii

Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu

solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk

dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan

sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).Selain itu,

penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-

hari.3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle.Reuse berarti menggunakan

Page 28: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun

fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan

sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi

barang atau produk baru yang bermanfaat.

1. Reduce

berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak

lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang

yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris

tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.

Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi

penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak

agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.Contoh kegiatan reduce

sehari-hari:

a) Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.

b) Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan

sampah dalam jumlah besar.

c) Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya

alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).

d) Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.

e) Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat

2. Reuse

berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju

bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan

baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju

Page 29: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan

pada saudara yang membutuhkan.

Contoh kegiatan reuse sehari-hari:

a) Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan

beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu

tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja

dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.

b) Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus

dan ditulis kembali.

c) Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.

3. Recycle

adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang

sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air

minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas

bekas untuk menjadi kertas kembali.Daur ulang secara besar-besaran

belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Contoh kegiatan recycle sehari-

hari:

a) Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan

mudah terurai.

b) Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.

c) Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

d) Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang

bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual

Page 30: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk

hidup yang ada di alam ini. Semua sampah yang berasal dari tumbuhan dan

hewanserta segala macam produk olahannya merupakan jenis sampah

organik.Jenis sampah ini dapat terurai secara alami oleh mikroba tanpa perlu

tambahan bahan kimia apapun.Dari pengertian sampah organik tersebut sudah

jelas bahwa sampah organik merupakan jenis sampah yang ramah

lingkungan.Sampah yang membusuk selain berbau juga berpotensi

menyebarkan aneka penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.Untuk

penanganan sampah organik biasanya dijadikan pupuk kompos, pakan ternak,

dan sumber energi biogas.23

Sampah anorganik adalah sampahlimbah yang dihasilkan dari

berbagai macam proses, di mana jenis sampah ini tidak dapat terurai oleh

bekteri secara alami dan pada umumnya memerlukan waktu yang sangat lama

di dalam penguraiannya.Dari pengertian sampah anorganik tersebut sudah jelas

bahwa masalah sampah terbesar yang ada di dunia ini adalah karena banyaknya

sampah anorganik. Diperlukan waktu yang sangat lama untuk penguraian

sampah ini sehingga berpotensi menumpuk, menggunung dan mengancam

kehidupan makhluk hidup di dunia.13

Manfaat pemisahan sampah organik dan anorganik:

1. Pendorong masyarakat untuk melakukan pendaur ulangan sampah

Masyarakat sekarang ini menjadi lebih kreatif dengan segala ide

pendaur ulang-an sampah yang marak belakangan ini. Sebenarnya

hal ini menjadi alasan yang paling kuat dalam pemisahan sampah.

Page 31: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Dalam pendaur ulang-an sampah diperlukan bahan yang bagus dan

utuh sehingga bisa di olah dengan baik.

2. Memudahkan pendaur ulangan sampah seperti yang disebutkan

diatas, sekarang ini sampah sudah banyak di daur ulang oleh

masyarakat. Dengan adanya pemisahan sampah ini, masyarakat

dapat lebih mudah mendapatkan bahan pendaur ulang-an sampah.

Mereka tidak harus memilah-milah di tumpukan sampah yang

bercampur jadi satu. Hal ini menjadi salah satu cara peng-

efisiensian dalam pemilahan sampah.

3. Pengurangan kuota sampah

Seperti yang kita tahu, sampah-sampah banyak menumpuk di

tempat pembuangan akhir. Sebenarnya kita masih bingung cara

mengurangi tumpukan sampah tersebut sementara konsumsi

masyarakat semakin meningkat. Dengan pemisahan ini secara tidak

langsung dapat membantu masalah tersebut. Sampah-sampah

organik akan lebih cepat membusuk jika dikelompokkan

sesamanya. Kalau sampah-sampah anorganik, dengan

pengelompokkan sampah yang demikian sampah menjadi lebih

bersih dan mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat

memanfaaatkan sampah unutuk di daur ulang contohnya plastik.

Dengan begitu karna pemanfaatan sampah yang semakin banyak

dapat mengurangi penimbunan sampah di dunia.

4. Menambah pengetahuan

Page 32: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Dengan adanya pemisahan tersebut, secara tidak langsung itu

merupakan suatu pembelajaran baru bagi masyarakat. Banyak

masyarakat yang mungkin tidak tahu perbedaan sampah organik

dan anorganik. Dengan cara seperti itu masyarakat bisa mengetahui

perbedaan nya, alasan pemisahan sampah, dampak nya dan banyak

hal lain yang mejadi pengetahuan baru bagi mereka

C. Alur pikir

Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah diuraikan diatas maka dapat dibuat

alur pikir sebagai berikut :

1. Aspek pengendalian Vektor a. Melaksanakan 3M (

menguras, menimbun, menutup) sarang nyamuk

2. Aspek Pengelolaan air bersih a. Sumber air bersih

3. Aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Keeluarga tidak

merokok b. mencuci tangan pakai

sabun setelah melakukan aktifitas

4. Aspek Pengolahan sampah a. melakukan 3R dalam

pengolahansampah b. tempat pembuangan

sampah c. melakukan pemilahan

sampah organik dan anorganik

Usulan Program Kampung Iklim dilihat dari aspek Kesehatan Lingkungan

Page 33: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

D. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Kegiatan 3M dalam pemberantasan nyamuk

3Madalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menguras bak mandi, menimbun barang-barang bekas, menutup tempat penampungan air.

Kuisioner wawancara a. Baik : Jika melakukan 3M

b.Tidak baik : Jika tidak ada melakukan kegiatan 3M

Ordinal

2. Sumber air bersih

Dalam sanitasi air bersih

Sumber air bersih yang di gunakan masyarakat ini sangat banyak diantaranya ada yang berasal dari sumur galian, PDAM, dan sungai

Kuisioner Wawancara a. Sumur Gali

b. PDAM

c. Sungai

d. Mata Air

Ordinal

3. Kebiasaan merokok

Dianjurkan sekali kepada masyakat untuk memperhatikan keluarganya agar tidak merokok, karena dengan merokok dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan juga bagi orang-orang disekitarnya yang terpapar dengan asap rokok.

Kuisioner Wawancara a.Baik : Jika tidak ada anggota keluarga yang merokok

b.Tidak baik : Jika ada keluarga yang merokok aktif setiap hari

Ordinal

Page 34: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

4. Prilaku mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan aktifitas

mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tujuan mencuci tangan adalah merupakan salah satu unsur pencegahan penularan infeksi

Kuisioner Wawancara a.baik : Jika selalu mencuci tangan pakai sabun setiap hari setelah melakukan aktifitas

b. Tidak baik : Jika tidak mencuci tangan pakai sabun setelah melakukan aktifitas

Ordinal

5. Melakukan 3R dalam pengolahansampah

Dalam melakukan pendauran sampah ada 3 langkah yaitu reduce berarti mengurangi, reuse berarti memakai kembali, dan recycle mendaur ulang

Kuisioner Wawancara a. Baik : Jika melakukan 3R

b.Tidak

baik : Jika tidak ada melakukan kegiatan 3R

Ordinal

Page 35: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

6. Pemilahan sampah organik dan anorganik

Dalam pengolahan sampah bisa dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik itu sampah yang berasal dari makhluk didup contohnya sisa sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan, sedangkan sampah anorganik seperti sampah plastik dan kaca.

Kuisioner Wawancara a. Baik : Jika selalu memisahkan sampah Organik dan Anorganik

b. Tidak baik : jika tidak pernah melakukan pemilahan sampah Organik dan Anorganik

Ordinal

Page 36: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

7. Pengetahuan masyarakat tentang program kampung iklim

Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang pengertian program kampung iklim dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan dalam kegiatan program kampung iklim

Kuisioner Wawancara a.Tinggi : jika mengetahui pengertian proklim dan kegiatannya

b.Rendah : jika tidak mengetahui pengertian proklim dan kegiatannya

Ordinal

8. Sikap masyarakat

Bagaimana Sikap masyarakat tentang proklim dan bagaimana tanggapan masyarakat tentang Proklim

Kuisioner Wawancara a.Positif : jika mendukung

b. Negatif : jika tidak mendukung

Ordinal

9. Penentuan Kelayakan kampung dalam kegiatan Proglim

Penentuan Kelayakan Kelurahan Koto Luar untuk di jadikan Kampung Iklim di lihat dari aspek kesehatan lingkungan yang meliputi pengendalian vektor, sanitasi air bersih, PHBS, serta pengolahan sampah.

Kuisioner Wawancara

(di Analisis dengan menggunakan analisis SWOT)

a.Layak jika nilai positif lebih tinggi dari nilai negatif

b.Tidak layak jika nilai negatif lebih tinggi dari nilai negatif

Ordinal

Page 37: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Jenispenelitianini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran

uji kelayakan program kampung iklim dilihat dari aspek kesehatan lingkungan

di Rw 01 kelurahan Koto Luar kecamatan Pauh kota Padang tahun 2018.

B. LokasidanWaktuPenelitian

1. LokasiPenelitian

Penelitian dilakukan di Rw 01 kelurahan Koto Luar kecamatan Pauh

Kota Padang

2. WaktuPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan padabulanFebruari-Mei Tahun 2018.

C. Populasi dan Sampel

PopulasiPopulasi KK

Untuk populasi KK adalah semua KK yang berada berada di RW

01 di kelurahan Koto Luar Padang dengan jumlah KK 180 rumah.

1. Sampel

Sampel untuk mengetahui Kelayakan Kampung Iklim dilihat dari

aspek Kesehatan Lingkungan sebanyak 63 kk.Teknik besar sampel

ditentukan dengan mempergunakan rumus.

Rumus Pengambilan sampel :

=

=

Page 38: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

=

= =

1,79 n + 0,96 n = 172,8

2,75 n =

n = 63 kk

Keterangan :

n = jumlah sampel

Zc = derajat kepercayaan yang diinginkan (95% = 1,96)

p = proporsi kejadian pada populasi yang sukses (dapat digunakan p = 0,5)

q = proporsi kejadian pada populasi yang gagal (1-p)

d = presisi mutlak

N = populasi

Page 39: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

D. Cara pengumpulan data

1. Data primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan penulis berupa

hasil kuisioner yang didapatkkan dengan wawancara tentang kelayakan

kampung iklim dari aspek kesehatan lingkungan di RW 01 kelurahan

Koto Luar tahun 2018.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari Dinas

Lingkungan Hidup Kota Padang mengenai lokasi yang akan diusulkan

sebagaikampung iklim tahun 2018

3. Alat Pengumpulan Data

Alat ukur (Instrument) pada penelitian ini antara lain :

Kuesioner

Untuk mengetahui kelayakan kampung iklim dilihat dari aspek

kesehatan lingkungan di RW 01 kelurahan Koto Luar

E. Pengolahan Data

Proses pengolahan data terdiri dari empat tahap :

1. Editing, yaitu melihat kembali hasil kuisioner bila ditemukan

kekurangan dan kesalahan dalam pengumpulan data, maka dapat

ditambahkan atau di perbaiki.

2. Coding, dalam penelitian ini dilakukan pengkodean, karena hasilnya

dalam bentuk kuisioner.

3. Entry, yaitu proses pemindahan data ke komputer agar didapat data yang

siap untuk dianalisis.

Page 40: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

4. Cleaning, yaitu melakukan pembersihan data yang telah didapat untuk

mencegah kesalahan yang mungkin terjadi

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara:

1.Analisis Univariat yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel untuk

mengetahui Distribusi Frekuesnsi Prilaku Masyarakat dalam Pengendalian

Vektor, Sanitasi Air Bersih, PHBS, dan Pengolahan Sampah yang ada

pada kelurahan Koto Luar untuk menentukan kelayakan kampung iklim

pada aspek kesehatan lingkungan.

2. Analisis Swot, Analisis Swot digunakan untuk membandingkan antara

faktor eksternal peluang (opportunities)danancaman (threats) dengan

factor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Kemudian

perbandingan ini digunakan dalam menetukan Kelayakan Kampung Iklim

di Kelurahan Koto Luar.

Page 41: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kelurahan Koto Luar merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Pauh Kota Padang. Batas-batas wilayah kelurahan Koto Luar :

Sebelah Utara : Kelurahan Limau Manis

Sebelah Selatan : Kelurahan Limau Manis Selatan

Sebelah Barat : Kelurahan Bandar Buat

Sebelah Timur : Kelurahan Limau manis

Berdasarkan laporan kantor Lurah Koto Luar, di dapatkan data bahwa

kelurahan Koto Luar memiliki luas wilayah 18,92 Km2 dengan jumlah penduduk

8162 jiwa, yang terdiri dari 3834 jiwa laki-laki dan 4328 perempuan. secara

Geografis, keadaan suhu rata-rata di kelurahan koto luar adalah 220-330C.

Kelurahan Koto Luar terdiri dari 6 RW, RW 01 mempunyai 5 RT

dengan jumlah KK 180, RW 02 mempunyai 6 RT dengan jumlah KK 602, RW 03

mempunyai 3 RT dengan jumlah KK 205, RW 04 mempunyai 5 RT dengan

jumlah KK 305, RW 05 mempunyai 3 RT dengan jumlah KK 465 dan RW 06

mempunyai 3 RT dengan jumlah KK 128.

Page 42: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Analisis Univariat dilakukan untuk mengetahui Kelayakan Program Kampung

Iklim dilihat dari aspek Kesehatan Lingkungan dengan mengetahui distribusi

frekuensi prilaku masyarakat dalam Kegiatan 3M, Penggunaan Air Bersih,

Kebiasaan Merokok, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Sampah dengan Cara

3R, dan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018.

Table 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan 3M dalam Pengendalian Vektor di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat Prilaku Frekuensi (%)

Tidak baik 50 79.4

Baik 13 20.6

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

prilaku tidak baik tentang kegiatan 3M adalah 50 responden dengan persentasi

79.4%

Page 43: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Table 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat PenggunaanSumber Air Bersih dalam Sanitasi Air Bersih di Kelurahan Koto Luar Kecamatan

Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat Penggunaan Sumber Air Bersih Frekuensi (%)

PDAM 34 54.0

Sumur Gali 29 46.0

Sungai 0 0

Mata Air 0 0

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa tingkat penggunaan

sumber air bersih yang paling banyak digunakan responden adalah PDAM 34

responden dengan persentasi 54.0%.

Table 4.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kebiasan Merokok di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Tidak baik 51 81.0

Baik 12 19.0

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

prilaku tidak baik tentang kebiasaan merokok adalah 51 responden dengan

persentasi 81.0%

Page 44: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Table 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Cuci Tangan Pakai Sabun di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh

Kota Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Tidak baik 6 9.5

Baik 57 90.5

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

prilaku baik tentang Cuci Tangan Pakai Sabun adalah 57 responden dengan

persentasi 90.5%

Table 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan 3R dalam Pengolahan Sampah di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Tidak baik 45 71.4

Baik 18 28.6

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

prilaku tidak baik tentang Kegiatan 3R dalam Pengolahan Sampah adalah 45

responden dengan persentasi 71.4%

Page 45: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Table 4.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik

dalam Pengolahan Sampah di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Tidak baik 56 88.9

Baik 7 11.1

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

prilaku tidak baik tentang Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik dalam

Pengolahan Sampah adalah 56 responden dengan persentasi 88.9%

Table 4.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Program Kampung Iklim di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Rendah 63 100

Tinggi 0 0

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

pengetahuan Rendah tentang Program Kampung Iklim adalah 63 responden

dengan persentasi 100%

Page 46: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Table 4.8

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Masyarakat tentang Kegiatan Program Kampung Iklim di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018

Tingkat prilaku Frekuensi (%)

Negatif 0 0

Positif 63 100

Total 63 100

Tabel 4.1 menunjukan dari 63 responden diketahui bahwa yang memilik tingkat

sikap positif kegiatan Program Kampung Iklim adalah 63 responden dengan

persentasi 100%

2. Analisis Swot

Analisis Swot digunakan untuk membandingkan antara faktor internal kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weakness) dan factor eksternal peluang

(opportunities)danancaman(threats). Kemudian perbandingan ini digunakan

dalam menetukan Kelayakan Kampung Iklim di Kelurahan Koto Luar.

Cara-Cara Penentuan Faktor SWOT :

1. Susunlah dalam kolom pertama faktor-faktor Strenghts (Kekuatan), Weakness

(Kelemahan), Opportunity (Peluang), Treats (Ancaman)

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom ke dua, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan

dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Hasil Bobot harus 100% jadi

100 dibagi dengan 4 Faktor SWOT maka di dapatkan hasil pembobotan masing-

masing tabel harus 0.25

Page 47: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

3.Hitung rating (dalam kolom ketiga) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh factor kelayakan kampung iklim. Pemberian nilai rating untuk faktor

peluang bersifat positif (peluang yang sangat besar diberi rating + 4, tetapi jika

peluangnya kecil diberi rating + 1).Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya.Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit diberi rating 4

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)sampai

dengan 1,0 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 5), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi kegiatan bersangkutan. Nilai Total skor ini dapat digunakan

untuk menentukan Kelayakan Kampung Iklim Dilihat dari Aspek Kesehatan

Lingkungan.

Tabel 4.9

Identifikasi Kekuatan(Strengths) dalam Menentukan Kelayakan Program Kampung Iklimdi Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang

Tahun 2018 No Faktor-Faktor Strengths

(Kekuatan) Bobot Rating Skor

1. Rendahnya persentase prilaku masyarakat tentang kegiatan 3M dalam Pengendalian Vektor Adanya sikap positif masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan program kampung iklim.

0.025 2 0.05

2. Rendahnya persentase prilaku masyarakat tentang kegiatan 3M dalam Pengendalian Vektor.

0.04 4 0.16

Page 48: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

3. Rendahnya persentase prilaku masyarakat dalam penggunaan Sanitasi Air Bersih.

0.04 3 0.12

4. Tingginya persentase masyarakat yang merokok dalam kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

0.025 2 0.05

5. Rendahnya persentase kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun di masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

0.04 1 0.04

6. Rendahnya persentase kegiatan 3R di masyarakat dalam Pengolahan Sampah.

0.04 4 0.16

7. Rendahnya persentase kegiatan pengolahan sampah organik dan anorganik di masyarakat dalam Pengolahan Sampah.

0.04 4 0.16

Jumlah 0.25 20 0.74

Tabel 4.10

Identifikasi Kelemahan (Weakness) dalam Menentukan Kelayakan Program Kampung Iklimdi Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang

Tahun 2018 No Faktor-Faktor Weakness

(Kelemahan) Bobot Rating Skor

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pengertian Program Kampung Iklim.

0.084 2 0.168

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan Program Kampung Iklim.

0.091 3 0.273

3. Tidak adanya inisiatif masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan contohnya sebagian besar masyarakat masih berprilaku tidak baik dalam upaya 3M, Kebiasaan Merokok, Kegiatan 3R serta pemilahan sampah organik dan anorganik dalam pengolahan sampah.

0.075 3 0.225

Jumlah 0,25 8 0.66

Page 49: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Tabel 4.11

Identifikasi Peluang (Opportunity) dalam Menentukan Kelayakan Program Kampung Iklimdi Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang

Tahun 2018 No Faktor-Faktor

Opportunity(Peluang) Bobot Rating Skor

1. Adanya sikap positif masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan program kampung iklim.

0.025 1 0.025

2. Adanya masyarakat di Kelurahan

Koto Luar yang memanfaatkan kotoran sapi untuk di jadikan Biogas sebagai bahan bakar.

0.04 4 0.16

3. Adanya dukungan dari instansi pemerintahan yaitu Dinas Lingkungan Hidup untuk memilih kelurahan Koto Luar sebagai Usulan Kampung Iklim

0.04 4 0.16

4. Masyarakat bersedia merubah dan meningkatkan prilaku yang baik dalam pengendalian vektor agar kampungnya bisa di usulkan sebagai kampung iklim.

0.025 4 0.1

5. Masyarakat bersedia merubah dan meningkatkan prilaku yang baik dalam penggunaan sanitasi air bersih agar kampungnya bisa di usulkan sebagai kampung iklim.

0.04 3 0.12

6. Masyarakat bersedia merubah dan

meningkatkan prilaku yang baik dalam perilaku hidup bersih dan sehat agar kampungnya bisa di usulkan sebagai kampung iklim.

0.04 4 0.16

7. Masyarakat bersedia merubah dan meningkatkan prilaku yang baik dalam pengolahan sampah agar kampungnya bisa di usulkan sebagai kampung iklim

0.04 4 0.16

Jumlah 0.25 24 0.88

Page 50: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Tabel 4.12

Identifikasi Ancaman (Treats) dalam Menentukan Kelayakan Program Kampung Iklimdi Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang

Tahun 2018 No Faktor-Faktor Treats (Ancaman) Bobot Rating Skor 1. Tidak aktif nya Kelurahan dalam

mengikut sertakan kampung nya sebagai kampung iklim.

0.054 3 0.162

2. Tidak adanya dukungan dari Kelurahan untuk mengikut sertakan kampungnya dalam kegiatan kampung iklim.

0.062 2 0.124

3. Tidak adanya penyuluhan yang di lakukan oleh instansi terkait terhadap kegiatan kampung iklim.

0.073 3 0.219

4. Sosialisasi mengenai perubahan iklim tidak efektif dilakukan kepada masyarakat

0.061 3 0.183

Jumlah 0.25 11 0.69

Tabel 4.13

No Analisis Hasil %

1. Kekuatan (Strengths) 0.74 74%

2. Kelemahan (Weakness) 0.66 66%

3. Peluang (Opportunity) 0.88 88%

4. Ancaman (Treats) 0.69 69%

Keterangan : Nilai Positif dalam Analisis SWOT yaitu :Kekuatan (Strengths) dan Peluang (Opportunity) Nilai Negatif dalam Analisis SWOT yaitu : Kelemahan (Weakness)danAncaman (Treats) Layak : Nilai Positif > Nilai Negatif

Tidak Layak : Nilai Negatif > Nilai Positif

Untuk menetukan kelayakan kampung iklim :

Nilai Positif : 0.74 + 0.88 = 1.62 Nilai Negatif : 0.66 + 0.69 = 1.35 Dari analisis diatas dapat disimpulkan : Nilai Positif > Nilai Negatif

Page 51: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Nilai Positif lebih besar dari nilai Negatif, ini berarti Analisis SWOT menyatakan Kelurahan Koto LuarLayak didalam Program Kampung Iklim dilihat dari aspek Kesehatan Lingkungan.

C. Pembahasan Penelitian

1. Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan 3M dalam Pengendalian

Vektor

Pengendalian vektor dapat di lakukan dengan menggunakan kegiatan 3M

yaitunya menguras bak mandi minimal 1x seminggu, menutup tempat

penampungan air bersih, dan mengubur barang bekas. Berdasarkan hasil yang

di dapat Tingkat Prilaku Masyarakat terhadap pengendalian Vektor di

Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018 masih

rendah yaitu 79.4%, dibandingkan dengan penelitian Yeyen Puspita

didapatkan hasil Lebih dari separuh responden mempunyai sikap positif

tentang 3M yaitu sebesar 58,8%.

Dikelurahan Koto Luar masih banyak masyarakat yang bersikap tidak baik

dalam kegiatan 3M dalam pengendalian vektor, karena rendahnya

pengetahuan masyarakat sehingga sebagian besar dari masyarakat

mengganggap bahwasannya pengendalian vektor itu tidak penting dilakukan

dan mereka juga tidak mengetahui apakah dampak yang akan di timbulkan

jika kita melakukan pengendalian vektor dengan baik di lingkungan.

3M perlu dilakukan masyarakat dalam pengendalian vektor, karena jika

tidak melakukan kegiatan 3M akan mudah terjangkit penyakit yang akan

disebabkan oleh vektor. Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan

kan di kampung ini agar kegiatan dalam pengendalian vektor dengan cara 3M

bisa berjalan dengan baik.

Page 52: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

2. Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Sanitasi Air Bersih

Dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk rumah tangga, perlu

diketahui apa saja persyaratan air bersih, secara umum air bersih adalah air

yang aman, sehat dan bisa dikonsumsi oleh manusia. Berdasarkan hasil yang

diperoleh tentang Tingkat Prilaku Masyarakat terhadap Sanitasi Air Bersih di

Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018 masih

rendah dan berbanding terbalik dengan penelitian Astuti (2007) didapatkan

perilaku responden dalam penggunaanair bersih sudah tinggi.

Di Kelurahan Koto Luar sumber air masyarakat pada umumnya yaitu

berasal dari PDAM dan Sumur Gali. Masyarakat harus lebih memperhatikan

lagi penggunaan air bersihnya karena jika masyarakat tidak mengkonsumsi air

yang tidak memenuhi persyaratan maka masyarakat akan mudah terjangkit

penyakit. Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan kan di kampung

ini agar masyarakat lebih memperhatikan lagi penggunaan air bersih. berjalan

dengan baik.

3. Tingkat Prilaku Masyarakat tentangKebiasaan Merokok

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya

sendiri dibidang kesehatan contohnya merokok. Berdasarkan hasil yang

didapatkan masih sangat tingginya angka persentase masyarakat yang

merokok di Kelurahan Koto Luar. Hasil ini sejalan dengan penelitian

Marahmat (2007) menunjukan masih tingginya hasil persentase masyarakat

yang merokok

Dikelurahan Koto Luar banyak yang berprilaku tidak baik dalam kegiataan

Page 53: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Merokok contohnya di setiap-tiap rumah responden kita jumpai anggota

keluarga yang merokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Karena

sudah menjadi kebiasaan dan juga disebabkan oleh faktor lingkungan untuk

menghentikan kebiasaan merokok di lingkungan itu sangat susah. Tetapi

semua bisa diatasi dengan niat dari dalam diri sendiri dan juga faktor

pendukung dari luar seperti suport dari keluarganya sendiri.

Merokok sangat berpengaruh terhadap iklim selain terhadap iklim asap

rokok juga berpengaruh terhadap kesehatan kesehatan dan menyebabkan

peningkatan risiko serangan jantung serta masalah pernapasan, sama seperti

masalah yang dihadapi petugas pemadam kebakaran yang terpapar asap.

Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan kan di kampung ini

agar masyarakat bisa mengurangi kegiatan merokok dalam kehidupan sehari

hari.

4. Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Cuci Tangan Pakai Sabun.

Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan bagian dari program Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Program PHBS

dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar sadar,

mau, dan mampu melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan

menjalankan perilakuperilaku melakukan PHBS, masyarakat berperan aktif

dalam gerakan kesehatan di masyarakat seperti memelihara dan meningkatkan

kesehatan,mencegah risiko terjadinya penyakit, dan melindungi diri dari

ancaman penyakit (Depkes RI, 2009). PenelitianMisnaniarti (2011) di

Page 54: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

dapatkan sebanyak 52,7% responden memiliki pengetahuan baik, dan 56,1%

responden mempunyai sikap mendukung terhadap perilaku CTPS

Dikelurahan Koto Luar banyak yang berprilaku baik dalam kegiataan Cuci

Tangan Pakai Sabuncontohnya di setiap-tiap rumah responden kita jumpai

anggota keluarga yang sudah berprilaku baik dan melakukan kegiatan CTPS

setiap hari.Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan kan di

kampung ini agar masyarakat bisa meningkatkan lagi kegiatan CTPS dalam

kehidupan sehari hari.

5. Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan 3R dalam Pengolahan

Sampah

Pengolahan sampah bisa dilakukan dengan kegiatan 3R yaitu (Reuse,

Reduce, Recycle). Berdasarkan hasil yang di peroleh tentang Tingkat Prilaku

Masyarakat terhadap pengolahan sampah di Kelurahan Koto Luar Kecamatan

Pauh Kota Padang Tahun 2018 masih rendah.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Puspitawati yang mendapatkan hasil

sebanyak 63% responden yang tidak melakukan pemilahan sampah organik

dan sampah anorganik karena hasil pengetahuan masyarakat tentang

pengolahan sampah organik dan anorganik hanya 29%.

Dikelurahan Koto Luar sendiri kita melihat sikap masyarakat dalam

pengolahan sampah masih rendah, dan hanya sedikit masyrakat yang

melakukan kegiatan 3R. Jika ditanya alasan kenapa masyarakat tidak

melakukan kegiatan 3R dan pemilahan sampah organik dan anorganik adalah

karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana melakukan

Page 55: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

kegiatan 3R tersebut dan juga rendahnya pengetahuan masyarakat dalam

membedakan sampah organik dan sampah anorganik.

Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan kan di kampung ini

agar masyarakat bisa melakukan kegiatan pengolahan sampah dengan cara 3R

6. Tingkat Prilaku Masyarakat tentang Kegiatan Pemilahan sampah Organik

dan Anorganik dalam Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah bisa dilakukan dengan kegiatan Pemilahan Sampah

Organik dan Sampah Anorganik Berdasarkan hasil yang di peroleh tentang

Tingkat Prilaku Masyarakat terhadap pengolahan sampah di Kelurahan Koto

Luar Kecamatan Pauh Kota Padang Tahun 2018 masih rendah.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Puspitawati yang mendapatkan hasil

sebanyak 63% responden yang tidak melakukan pemilahan sampah organik

dan sampah anorganik karena hasil pengetahuan masyarakat tentang

pengolahan sampah organik dan anorganik hanya 29%.

Dikelurahan Koto Luar sendiri kita melihat sikap masyarakat dalam

pengolahan sampah masih rendah, dan hanya sedikit masyrakat yang

melakukan pemilhan sampah. Jika ditanya alasan kenapa masyarakat tidak

melakukan kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik adalah karena

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana melakukan kegiatan

pemilahan sampah organik dan anorganik.

Jadi kegiatan program kampung iklim perlu di jalan kan di kampung ini

agar masyarakat bisa melakukan kegiatan pengolahan sampah dengan cara

pemilahan sampah organik dan anorganik.

Page 56: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

7. Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Program Kampung Iklim

Berdasarkan hasil yang didapat tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat

terhadap Program Kampung Iklimdidapatkan sebanyak 63 responden yang

memiliki pengetahuan rendah dan 0 responden yang memiliki pengetahuan

tinggi tentang program kampung iklim.

Dengan hasil yang didapat tersebut kita mengetahui kenapa Kota Padang

selama ini tidak pernah mengikut sertakan kampungnya untuk tertlibat dalam

kegiatan kampung iklim dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat itu

sendiri terhadap program kampung iklim.

Seharusnya dari instansi terkait terlebih dahulu melakukan penyuluhan

tentang program kampung iklim kepada masyarakat. Agar masyarakat tahu

dan juga lebih memahami apa itu program kampung iklim dan apa saja

kegiatannya, sehingga dengan adanya pengetahuan masyarakat tentang

program kampung iklim tersebut akan menumbuhkan semangatnya untuk ikut

terlibat dalam kegiatan program kampung iklim di Kota Padang.

8. Tingkat Sikap Masyarakat tentang Kegiatan Program Kampung Iklim

Berdasarkan hasil yang didapat tentang Tingkat Sikap Masyarakat

terhadap Kegiatan Program Kampung Iklimdidapatkan sebanyak 63 responden

yang memiliki sikap positif dan 0 responden yang memiliki sikap negatif

terhadap kegiatan program kampung iklim.

Dengan sudah mengetahuinya apa itu program kampung iklim dan apa

saja kegiatannya masyarakat dikelurahan Koto Luar ingin ikut berperan aktif

dalam kegiatan program kampung iklim tersebut, bahkan masyarakat juga

ingin merubah kebiasaannya yang tidak baik dalam pengendalian vektor agar

Page 57: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

kampungnya ikut dalam kegiatan kampung iklim dan juga pastinya dengan

melakukan pengendalian vektor dengan baik masyarakat akan terbebas dari

penyakit yang disebabkan oleh vektor dan penyakit berbasis lingkungan

lainnya.

9. DariAnalisis Swot di dapatkan bahwa hasil Nilai Positif lebih besar dari

nilai Negatif karena rendahnya angka persentase masyarakat dalam

pengendalian vektor, sanitasi air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat serta

pengolahan sampah untuk itu kampung ini layak di jadikan program kampung

iklim, dengan adanya kampung iklim di Kelurahan Koto Luar ini kita

berharap supaya masyarakat lebih baik lagi prilakunya dalam upaya

pengendalian vektor, sanitasi air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat serta

pengelolaan sampah.

Page 58: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Koto Luar

Kecamatan Pauh Kota Padang dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam Kegiatan 3M

terhadap pengendalian vektor dengan persetase 79.4%sebanyak 50

responden yang memiliki prilaku tidak baik dan 13 responden yang

memiliki prilaku baik dalam Kegiatan 3M terhadap pengendalian

vector

2. Sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam Kebiasaan

Merokok dengan persetase 81.0%sebanyak 51 responden yang

memiliki prilaku tidak baik dan 12 responden yang memiliki prilaku

baik dalam Kebiasaan Merokok.

3. Sebagian besar responden bersikap baik dalam kegiatan CTPS dengan

persentase 90.5%sebanyak 57 responden yang memiliki prilaku baik

dan 6 responden yang memiliki prilaku tidak baik dalam kegiatan

CTPS .

4. Sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam kegiatan 3R

dengan persetase 71.4%sebanyak 45 responden yang memiliki prilaku

tidak baik dan 18 responden yang memiliki prilaku baik dalam

Kegiatan 3R dalam Pengolahan Sampah.

Page 59: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

5. Sebagian besar responden bersikap tidak baik dalam kegiatan

Pemilahan Sampah dengan persetase 88.9%sebanyak 56 responden

yang memiliki prilaku tidak baik dan 7 responden yang memiliki

prilaku baik dalam Kegiatan Pemilahan Sampah Organik dan

Anorganik dalam Pengolahan Sampah.

6. Diketahui semua responden memiliki pengetahuan rendah tentang

program kampung iklim dengan persetase 100%sebanyak 63

responden yang memiliki pengetahuan rendah dan 0 responden yang

memiliki pengetahuan tinggi tentang program kampung iklim.

7. DariAnalisis Swot di dapatkan bahwa hasil Nilai Positif (kekuatan +

peluang) = 1.62 dan Nilai Negatif (kelemahan + ancaman) = 1.35 Nilai

Positif lebih besar dari nilai negatif sehingga kesimpulannya

Kelurahan Koto Luar layak di jadikan Program Kampung Iklim dilihat

dari Aspek Kesehatan Lingkungan.

B. Saran

1. Instansi pemerintahan dan Pelayanan Kesehatan

a. Agar lebih menggerakkan masyarakat untuk ikut berperanserta dalam

kegiatan program kampung iklim.

b. Agar lebih melakukan penyuluhahan kepada masyarakat tentang

pengertian serta kegiatan dalam program kampung iklim

2. Masyarakat

a. Sebaiknya masyarakat di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang harus lebih menggiatkan kegiatan 3M dalam pengendalian

Vektor di lingkungan masyarakatnya.

Page 60: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

b. Sebaiknya masyarakat di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang harus lebih memperhatian penggunaan Sanitasi Air bersihnya.

c. Sebaiknya masyarakat di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang harus lebih menggiatkan kegiatan Kebiasaan Merokok dan

CTPS dalam Perilaku Hidup Bersih dan sehat di lingkungan

masyarakatnya.

d. Sebaiknya masyarakat di Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang harus lebih menggiatkan kegiatan 3R dan Pemilahan Sampah

Organik dan Anorganik dalam Pengolahan Sampah di lingkungan

masyarakatnya.

Page 61: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Daftar Pustaka

1. Dinas Lingkungan Hidup ( CITRA APRO AMOR,S.Si ) [diakses tanggal 17 Desember 2017]tersediadari URL: http://webcache.googleusercontent.com

2. Arif Sulfiantono Shut MSc MSI. Koordinator Asosiasi Ahli Perubahan

Iklim dan Kehutanan Indonesia Provinsi DIYJawa dan Fungsional PEH TNGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 22 September 2017.[diakses tanggal 2 Januari 2018] tersedia dari URL : http://krjogja.com/web/news/read/44536/M3K

3. Yuda Pratama. 2012 Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.[ di

akeses tanggal 17 Desember 2017 ] tersedia dari URL : proklim.menlh.go.id/files/Kegiatan-ProKlim.pdf

4. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2012. Tentang Program Kampung Iklim (Proklim).

5. Siaran pres Kementrian Lingkungan Hidup [ diakses tanggal 2 januari

2018 ] dengan nomor surat : SP. 170/HUMAS/PP/HMS.3/08/2017

6. Jurnal Kurniadi. Laporan Verifikasi Proklim di kampung Kiarasanding

Desa Pulosari pada tahun 2013

7. Suryo.2013. Ruang Lingkup Proklim[ diakses tanggal 2 januari 2018 ]

8. Dina Dwi Nuryani. Pengendalian Vektor. September 2013 [ diakses

tanggal 2 januari 2018 ] tersedia dari URL : http://dinadwinuryani.blogspot.com/2013/09/pengendalian-vektor.html.

9. Nunun Nurhajati. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat

Desa Samir Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. Tahun 2015.[diakses tanggal 3 januari 2018] Tersedia dari URL : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=419095&val=8953&

10. Kompasiana.3R((Reduce, Reuse, Recycle)Tahun 2013.[diakses tanggal 3

januari 2018] Tersedia dari URL :https://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle

Page 62: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

11. Jurnal Marisa Yeyen.hubungan antara sikap tentang 3M dengan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti tahun 2016

12. JurnalViski Ris Ainun Marahmat. Perilaku merokok remaja pasca

paparan slogan dan gambar peringatan bahaya merokok. Tahun 2013

13. Jurnal Yuni Puspitawati.Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Kelurahan Larangan Kota Cirebon tahun 2012

14. Wikipedia.[diakses tanggal 6 januari 2018] tersedia dari URL :

httpwikipedia.org/wiki/Koto_Luar,_Pauh,_Padang.

15. Sricbd.Pengertian Kampung.tahun 2012[diakses tanggal 8 Januari 2018]

tersedia dari URL : https://www.scribd.com/document/336903948/Pengertian-kampung.

16. BLH Kabupaten Sleman. Program Kampung Iklim. Tahun 2013. [diakses

tanggal 6 januari 2018 ] tersedia dari URL : http://sleman.unimus.ac.id/program-kampung-iklim/

17. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2012Program Kampung Iklim (Proklim)

18. Jurnal Hari Ismanto. Pengendalian vektor dengan pengubahan lingkungan. Tahun 2006.[ diakses tanggal 10 Januari 2018]Tersedia dari URL : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/blb/article/view/2376.

19. Dra. Nunun Nurhajati,M.Si. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Masyarakat Desa Samir Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat [ diakses tanggal 17 desember 2017 ] tersedia dari URL : portalgaruda.org/article.

20. Ela khoiriyah. Study deskriptif nilai tekanan darah pada penderita

hipertensi perokok aktif tahun 2013. Tersedia dari URL :https://josindonesia.blogspot.com/2018/01/studi-deskriptif-nilai-tekanan-darah.html.

21. Raynald manuel. Perbedaan merokok aktif dan pasif[diakses tanggal 7]

tersedia dari URL : http://reynaldmanuels.blogspot.com/2013/08/perbedaan-perokok-aktif-dan-perokok.html.

Page 63: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

22. Intan Silviana Mustikawati. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Studi Kualitatif pada Ibu-Ibu di Kampung Nelayan Muara Angke Jakarta Utara . Tahun 2011. Tersedia dari URL :http://journal.uhamka.ac.id/index.php/arkesmas/article/view/514/26

Page 64: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 65: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 66: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 67: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …
Page 68: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

LAMPIRAN B

Daftar Nama Lokasi Usulan Proklim di Sumatera Barat pada tahun 2013

No.

Nama Lokasi Desa/Kelurahan Kecamatan Kab/Kota Provinsi

1. Korong Sungai Puar

Nagari Tanjung Mutus

Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

2. Korong Simpang

Nagari Ketaping

Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

3. Korong Ringan-Ringan

Nagari Pakandangan

Enam Lingkung

Kabupaten Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

4. Korong Binuang

Nagari Ulakan Ulakan Tapakis

Kabupaten Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

5.

Jorong Pincuran Tujuh Bangun Rejo

Lubuk Gadang Selatan

Sangir Kabupaten Solok Selatan

SUMATERA BARAT

6. Nagari Sungai Buluh

Nagari Sungai Buluh

Batang Anai Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

7. Nagari Tandikek Utara

Nagari Tandikek Utara

Patamuan Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

8. Nagari Sunur Nagari Sunur Nan Sabaris Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

9. Aie Tajun Aie Tajun Lubuk Alung Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

10. Lubuk Alung Lubuk Alung Lubuk Alung Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

Page 69: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

11. Sicincin Sicincin 2x11 Enam Lingkung

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

12. Nagari Koto Dalam

Nagari Koto Dalam

Padang Sago Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

13. Nagari Limau Purut

Nagari Limau Purut

V Koto Timur

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

14. Nagari Gunung Padang Alai

Nagari Gunung Padang Alai

V Koto Timur

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

15. Nagari Kuranji Hilir

Nagari Kuranji Hilir

Sungai Limau

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

16. Koto Baru Koto Baru Padang Sago Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

17. Kudu Ganting

Kudu Ganting V Koto Timur

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

18. Korong Sei Jilatang

Nagari Campago

Koto Kampung Dalam

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

19.

Korong Limahindu, Nagari Batu Kalang

Korong Limahindu, Nagari Batu Kalang

Padang Sago Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

20. Korong Kandang Ampek

Korong Kandang Ampek

Kayu Tanam Padang pariaman

SUMATERA BARAT

21. Korong Guguak

Nagari Lurah Ampalu

VII Koto Sungai Sarik

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

22. Korong Toboh Marunggai

Nagari Sikucur V Koto Kampung Dalam

Padang Pariaman

SUMATERA BARAT

23. Nagari Sarik Alahan Tigo

Nagari Sarik Alahan Tigo

Hiliran Gumanti

Solok SUMATERA BARAT

Page 70: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

24. Jorong Simancung

Jorong Simancung

Pauh Duo Solok Selatan

SUMATERA BARAT

DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM Kementerian Lingkungan Hidup RI email: [email protected]

Page 71: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

LAMPIRAN C

ANALISIS MENGGUNAKAN SPSS

1.Tingkat prilaku masyarakat dalam pengendalian vektor.

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN VEKTOR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 50 79.4 79.4 79.4

2 13 20.6 20.6 100.0

Total 63 100.0 100.0

2.Tingkat prilaku masyarakat dalam penggunaan sanitasi air bersih.

PRILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR BERSIH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 40 63.5 63.5 63.5

2 23 36.5 36.5 100.0

Total 63 100.0 100.0

3.Tingkat prilaku masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat.

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Page 72: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Valid 1 38 60.3 60.3 60.3

2 25 39.7 39.7 100.0

Total 63 100.0 100.0

4.Tingkat prilaku masyarakat dalam pengolahan sampah.

TINGKAT PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 41 65.1 65.1 65.1

2 22 34.9 34.9 100.0

Total 63 100.0 100.0

5.Tingkat pengetahuan masyarakat tentang program kampung iklim.

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROKLIM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 63 100.0 100.0 100.0

6..Tingkat sikap masyarakat tentang kegiatan program kampung iklim.

\TINGKAT SIKAP MASYARAKAT TENTANG KEGIATAN PROKLIM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 1 63 100.0 100.0 100.0

Page 73: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

LAMPIRAN D

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN DI KELURAHAN KOTO

LUAR KECAMATAN PAUH KOTA PADANG TAHUN 2018

Wawancara kuesioner dengan salah satu Wawancara kuesioner dengan salah satu Responden Responden

Wawancara kuesioner dengan salah satu Wawancara kuesioner dengan sala satu Responden Responden

Page 74: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Wawancara kuesioner dengan salah satu Gamabar Sumber Air Bersih salah satu Responden Responden

Wawancara kuesioner dengan Bentuk Pengolahan Biogas di RT01 bapak RT 01

Page 75: JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK …

Foto bersama dengan pegawai Kelurahan Koto Luar Kecamatan Pauh Kota

Padang