jurusan ekonomi islam/manajemen perbankan...
TRANSCRIPT
ANALISIS KEPUTUSAN BELI NASABAH NON MUSLIM PADA
ASURANSI SYARIAH (STUDI PADA ASURANSI JIWA BERSAMA
BUMI PUTERA 1912 SYARIAH CABANG JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh
ZAMHARIL
NIM : SES.141571
JURUSAN EKONOMI ISLAM/MANAJEMEN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
i
ANALISIS KEPUTUSAN BELI NASABAH NON MUSLIM PADA
ASURANSI SYARIAH (STUDI PADA ASURANSI JIWA BERSAMA
BUMI PUTERA 1912 SYARIAH CABANG JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh
ZAMHARIL
NIM : SES.141571
JURUSAN EKONOMI ISLAM/MANAJEMEN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
Denganinisayamenyatakanbahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satupersyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di jurusan Ekonomi
Islam/Manajemen Perbankan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
sendiri atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.
Jambi, September 2018
Penulis
Zamharil
NIM: SES.14157
iii
iv
v
Motto
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman. Bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat). Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya
Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al-Hasyr: 18)1
1Anonim.Al-Qur‟an dan terjemahannya Special For Woman. Jakarta: Wali, 2009
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan masyarakat non muslim yang tertarik menjadi nasabah pada perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
Syariah Cabang Jambi dan preferensi masyarakat non muslim untuk menjadi nasabah pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi. Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan resiko yang memenuhi
ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan peserta dan perusahaan asuransi. Dan tentang pilihan nasabah non muslim terhadap asuransi
syariah, dan ingin mengetahui tentang preferensi nasabah non muslim pada asuransi syariah, selanjutnya metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dan ada juga jenis dan sumber data jenis penelitian ini adalah
(field research), penelitian lapangan sumber data ada data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari yang diteliti dan data sekunder yaitu data yang telah lebih
dahulu dikumpulkan atau latar belakang dari objek penelitian. Data para nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi, berjumlah 546 nasabah yang mana diantaranya terdapat non muslim dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 dan terdapat 9 orang nasabah yang beragama non muslim dan masih berdomisili di Kota Jambi. Faktor internal yang memengaruhi nasabah non
muslim dalam membeli produk di asuransi syariah adalah pekerjaan, pengalaman masa lalu, kekayaan, hobi, selera, dan rasa suka. Faktor internal yang tidak memengaruhi nasabah non muslim dalam membeli maupun menggunakan jasa
pada asuransi syariah dalam membeli produk asuransi adalah usia, pendidikan, sifat atau kepribadian, dan simpati.Faktor eksternal yang memengaruhi nasabah non muslim dalam keputusan pembelian produk asuransi syariah adalah budaya,
gaya hidup, teman, produk, promosi, harga, dan kualitas produk. Faktor eksternal yang tidak memengaruhi nasabah non muslim dalam keputusan pembelian produk
asuransi syariah adalah orang tua, status sosial, ketersediaan produk, dan garansi. Kebutuhan keunikan yang memengaruhi seorang konsumen dalam keputusan pembelian produk asuransia dalah langka.
Kata Kunci: Analisis, Keputusan Bel, Nasabah Non Muslim, Asuransi Syariah
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapa tmenyelesaikan skripsi ini dengan baik serta tidak lupa pula iringan shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen pembimbing I dan Dosen
Pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali kepada yang Terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekandi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di UIN STS Jambi.
3. Ibu Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.ME., dan Ibu Dr.
Halimah Djafar, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I, II dan III di lingkungan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag, M.A, dan Ibu G.W.I Awal Habibah, SE, M.E.Sy,
selaku Ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan Bapak Sugeng Riyadi, SE.,M.Si
selaku pembimbing I dan Pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan dan arahan hingga skripsi ini bisa
diselesaikan dengan baik.
6. Dosen-dosen serta karyawan-karyawati Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis IslamUIN STS Jambi.
7. Sahabat perjuangan jurusan perbankan lokal E angkatan 2014 Fiqi Amali
Fitrah, Raffi Mulyawan, Haidir Ali, Abdul Rasiq Dan sahabat seperjuangan
viii
ix
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada allah SWT, dan nabi Muhammad SAW,
skripsi saya dipersembahkan dan diperuntukan khusus untuk orang-orang yang
dikasihi dan disayangi yaitu:
1. Ayahanda Abu Hanifah dan Ibunda Sukmawati tercinta yang telah
membimbing dari waktu kecil hingga sekarang dengan penuh kasih sayang.
2. Adikku Rizkan Halil sebagai motivasi, terima kasih atas semangat dan
dukunganya sehingga penulis tetap teguh dalam berjuang.
3. Keluarga besarku yang senantiasa memberikan restu, doa, motivasi dan
dorongan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik
4. Sahabat seperjuangan khususnya jurusan Ekonomi Islam/ Manajemen
Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang selalu memberikan semangat dan informasi dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
PERSEMBAHAN ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Batasan Masalah..................................................................... 7
C. Rumusan Masalah .................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian.................................................................... 8
E. Kegunaan Penelitian ............................................................. 8
F. Tinjuan Pustaka ...................................................................... 9
G. Landasan Teori ...................................................................... 12
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 40
C. Pendekatan Penelitian ......................................................... 40
D. Jenis Data ............................................................................ 41
E. Metode Pengumpulan Data ................................................. 42
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 45
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................. 48
H. Sistematika Penulisan ......................................................... 48
xi
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA
A. Sejarah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
Syariah ................................................................................ 50
B. Falsafah, Visi dan Misi AJB Bumi Putera 1912 ............... 52
C. Struktur Organisasi dan Strategi Pemasaran AJB Bumi
Putera syariah Cabang Jambi ............................................ 53
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Wawancara Nasabah Non Muslim Pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Cabang Jambi ...................................................................... 61
B. Hasil dan Pembahasan .......................................................... 64
C. Analisis Data ....................................................................... 105
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 110
B. Saran ................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 113
LAMPIRAN ............................................................................................ 116
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan yang melaluinya dapat
dihimpun dana besar yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan,
disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi.
Asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian
keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.2
Dijelaskan oleh Muhammad Nejatullah Shidiqi bahwa asuransi merupakan
suatu kebutuhan dasar bagi manusia, karena kecelakaan dan konsekuensi
finansialnya memerlukan santunan.Asuransi merupakan organisasi penyantun
masalah–masalah yang universal, seperti kematian mendadak, cacat, terkena
penyakit, kebakaran banjir, badai, dan kecelakaan–kecelakaan yang bersangkutan
dengan transportasi, serta kerugian financial yang disebabkannya.Kecelakaan–
kecelakaan seperti diatas tidak hanya tergantung pada tindakan suka relawan.
Kenyataan ini menuntut asuransi untuk diperlukan sebagai kebutuhan dasar
manusia pada ruang lingkup yang sangat luas dari kegiatan–kegiatan dan situasi
manusia.3
Keperluan perlindungan menghadapi malapetaka dan kerugian financial
yang berkaitan dengan yang dihadapi setiap orang sama pentingnya dengan
2Sri Susilo, Sigit Triandoro, Ahmad Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, (Yogyakarta: Salemba Empat, 1999) hlm. 205 3Muhammad. Nejatullah Shidiqi. Asuransi Dalam Islam, (Bandung : Pustaka, 1987) hlm.
51
2
pemeliharaan ketertiban.4 Seiring dengan berkembangnya usaha perasuransian
dewasa ini maka kaum muslimin dengan bersemangat ingin mengadopsi Intitusi
apa saja yang membawa kegaris terdepan dalam dunia modern.5
Asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian
keuangan yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya. Abas
Salim memberi pengertian bahwa asuransi adalah suatu kemauan untuk
menetapkan kerugian–kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai (subtitusi,
kerugian besar yang belum pasti).6
Asuransi atau pertanggungan menurut Warkum Sumitro yang dikutip dari
pasal 1 UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk tertaggung karena
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang dihadapi atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diantara tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan
sesuatupembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.7
Abu Said al-Kudri meriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. Dan berkata, “Saudaraku sedang mengalami sakit perut.”
Kemudian Rasulullah saw. Berkata kepada laki-laki tersebut, “suruh dia minum madu .” laki-laki tersebut kembali kepada Rasulullah saw.dan beliau berkata kembali, “suruh di minum madu.” Laki-laki tersebut kembali untuk ketiga kalinya
4Hendi Suhendi,M. Si, Fiqh Muamalat (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997) hlm. 317
5Meiruddin Noor, Pelaksanaan Kontrak Asuransi Jiwa, hlm.2
6Muhammad Ali Hasan, Masail Fiqhiyah (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003) hlm. 95
7Warkum Sumitro, SH, M.H, Asas – asas perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga
Yang Terkait(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 186
3
dan rasulullah tetap berkata, “suruh dia minum madu.”Kemudian laki-laki itu
kembali dan berkata,”sudah saya lakukan ya Rasulullah.”Kemudian Rasulullah saw. bersabda, Allah telah menyampaikan yang benar, tetapi perut saudaramu berbohong, suruh dia minum madu.”Kemudian laki-laki itu mintak saudaranya
untuk kembali minum madu dan dia sembuh.8
Hal inipun telah dijelaskan dalam Alqur‟an bahwa Allah tidak
akanmerubah suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang berusaha untuk
melakukanperubahan, Firman Allah SWT surat Ar-Rad ayat 11 sebagai berikut :
ل يغير ما بقىم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن الل
“Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada dirimereka sendiri…”( Ar Rad : 11).9
Jika produk asuransi syariah sudah tersedia bagi ummat Islam, maka
alasan dharurah tidak lagi dapat dipakai dan akhirnya ummat Islamakan di
haruskan untuk membeli asuransi syariah dari pada produk asuransi konvensional.
Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan resiko yang memenuhi
ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan peserta dan
operator. Sebatas tertentu konsep asuransi syariah tidak terlalu berbeda jauh
dengan konsep pengelolaan resiko konvensional yang dilakukan secara mutual,
seperti Mutual Insurance dan protection and Indemnity Club (P & I Club).
Namun, bedanya pada asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya
gharar (ketidak pastian atau spekulasi) dan maisir (perjudian). Dalam investasi
dan manajmen dana tidak diperkenankan adanya riba (bunga). Ketiga larangan
ini, gharar,maisirdan riba adalah area yang harus di hindari dalam praktik
8Muhammad Muhsin Khan,shahih al-bukhari(Beirut:Dar al-arabia).
9Yayasan Penyelenggara Penterjemahan Al-Quran, Al-Qur‟an dan Terjemahannya,
(Jakarta: Bumi Restu, 1974), hlm. 370
4
asuransi syariah, dan yang menjadi pembeda utama dengan asuransi
konvensional.10Asuransi syariah merupakan sebuah sistem dimana para peserta
mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar yang
digunakan untuk membayar klaim atas musibah yang dialami oleh peserta yang
lain (saling menanggung).
Risiko adalah bagian dari realitas kehidupan manusia sehingga sulit untuk
menghindarkannya dari kehidupan ini. Yang tidak di perbolehkan dalam islam
adalah bukan resiko atau ketidak pastian itu sendiri (maka harus di eliminasi).
Namun menjual atau menukar risiko kepada pihak ketiga dengan mengunakan
kontrak jual belilah yang tidak di bolehkan.
Di Kota Jambi banyak terdapat perusahaan asuransi jiwa diantaranya:
1. Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912
2. PT Asuransi AIA Indonesia
3. PT Asuransi Takaful Keluarga
4. PT Asuransi Jiwa Sinar Mas
Dari sekian banyak asuransi jiwa yang ada di Indonesia asuransi Jiwa
Bersama BumiPutera1912 atau lebih dikenal dengan sebutan AJB Bumi Putera
1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang
pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal12 Februari 1912 di Magelang Jawa
Tengah Oleh tiga orang guru–M.Ng. Dwidjosewoj-MKH. Soebroto dan
M.Adimidjojo tanpa modal (0 sen). Semangat para pendiri untuk membidani
lahirnya perusahaan asuransi mutual di bumi pertiwi ini didasari oleh idelialisme
10
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik,hlm.2
5
dan nasionalisme. Tujuannya adalah mengangkat harkat dan martabat kaum
pribumi khususnya para guru hindia Belanda yang masa itu hidup terbelakang.
Sebagai bentuk perwujudan dari kebutuhan masyarakat Indonesia serta dengan
mengikuti perkembangan zaman dengan hadirnya perbankan syariah maka di
bentuklah asuransi yang bersistem Syariah.
Berdasarkan terminology fiqih Islam Klasik, non muslim disebut zimmi,
yang diartikan sebagai kaumyang hidup dalam pemerintah Islam yang dilindungi
keamanan hidupnya dan dibebaskan dari kewajiban militer dan zakat, namun
diwajibkan membayar pajak (jizyah). Pada zaman penaklukan wilayah oleh
politik Islam, yang berlansung secara besar-besaran sejak zaman khulafah
Rasyidin. Kemudian dimapankan pada zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
sesudahnya. Non-muslim pada saat itu diberi alternatif yakni memeluk Islam atau
tetap dalam agamanya dan rela hidup dan diatur oleh pemerintah politik Islam
yang menaklukannya. Mereka yang memilih tetap pada agamanya dan taat
bersama pada pemerintah Islam yang berkuasa dan melindungi keagamaan
hidupnya itulah yang kemudian disebut dengan Kafir Zimmah yaitu orang-orang
yang dilindungi.11
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN/-MUI/X/200.
Asuransi Syariah (Ta‟min,Takaful,Thadamun) adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk
aset dan tabarru‟ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko
11
Winny Rahma Wati.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim
dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah . Jurnal Ekonomi, No. Juli 2015. Hlm.21
6
tertentu melalui akad (perikat) yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai
dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir
(perjudian), riba, dzulm (penganiayaan),risywah (suap), barang haram dan
maksiat.Kejadian yang menarik disini, ketika sebagian masyarakat muslim masih
memperdebatkan sistem lembaga keuangan syariah. (tanpa bunga), justru pada
Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912 Syariah cabang Jambi, ada
sebagian kalangan non muslim menikmati produk asuransi syariah tersebut.Data
nasabah disajikan pada tabel 1.12
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah 137 89 163 70 78
Non Muslim 5 4
Dari data tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan asuransi AJB
Bumi Putera Cabang Jambi jumlah nasabah fluatif (tidak stabil) tidak mengalami
peningkatan yang signifikan untuk itu,dari total semua data nasabah asuransi
syariah dari tahun 2012-2016 berjumlah 546 nasabah yang mana disana terdapat 9
orang nasabah yang beragama non muslim yang akan diteliti, untuk itu para agen
harus bekerja keras dalam mendukung perkembangan perusahaan Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putera di Jambi.13
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian dengan membuat sebuah karya tulis ilmiah yang
12
Data pemegang polis syariah cabang jambi, (wawancara dengan Kepala Unit
Administrasi Keuangan, tertanggal 25 Januari 2018). 13
Sumber Data wawancara dengan petugas operasional AJB BumiPutera 1912 Syariah
cabang Jambi. Pada tanggal 25 Januari 2018
7
berbentuk skripsi yang berjudul“Analisis Kebutuhan Beli Nasabah Non
Muslim pada Asuransi Syariah (Studi pada Asuransi Jiwa Bersama
BumiPutera 1912 Syariah Cabang Jambi)”.
B. Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika
penulisan sehingga membawa hasil yang di harapkan sehingga dalam penelitian
ini penulis hanya meneliti Analisis Preferensi Nasabah Non Muslim pada
Asuransi Syariah “(Studi pada Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912 Cabang
Jambi)”. Adapun batasan masalah dalam penelitian.
1. Responden dalam penelitian ini adalah Nasabah Non Muslim yang berjumlah
9 orang dari tahun 2012-2016.
2. Penelitian ini dilakukan pada Asuransi Syariah (Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Cabang Jambi)
3. Data responden di ambil dari nasabah pada Tahun 2012 sampai dengan 2016
C. Rumusan Masalah
Untuk mengarahkan pembahasan dan penelitian, maka penulis
merumuskan permasalahan yang diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana argumentasi masyarakat non muslim tertarik menjadi nasabah
pada perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang
Jambi.
2. Bagaimana preferensi masyarakat non muslim untuk menjadi nasabah pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi.
8
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis sehingga melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui masyarakat non muslim tertarik untuk menjadi nasabah
asuransi syariah pada perusahaan Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912
Syariah cabang Jambi.
2. Ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat non muslim
untuk menjadi nasabah diperusahaan Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera
1912 Syariah cabang Jambi.
E. Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah non muslim terhadap asuransi
syariah.
2. Hasil penelitian ini dapat berkontribusi sebagai literatur untuk penelitian
selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat non
muslim menjadi nasabah asuransi syariah
3. Tambahan Khazanah ilmu pengetahuan dan literatur bagi perpustakaan Iain
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada umumnya dan perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam pada khususnya.
9
F. Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian terdahulu secara jelas dapat di jabarkan sebagai berikut
antara lain:
1. Winny Rahmawati. Dengan Judul, Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat
Nasabah Non Muslim Dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah (Study
pada AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah Cabang Margonda).14 Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa untuk variabel produk (x1) memiliki nilai
sebesar 0,562,hal ini berarti item variabel produk memberikan sumbangan
persentase sebesar 56,2% dari seluruh faktor yang terentuk. Dan untuk varibel
promosi (x2) nilainya 0.707, promosi memberikan sumbangan persentase
sebesar 70,7%. Danuntuk variabel tarif/premi (x3) nilainya sebesar 0.471 dan
memberikan sumbangan persentase sebesar 47.1%. Untuk variabel
sosial/ekonomi (x4) nilainya sebesar 0.111 dan memberikan sumbangan
persentase sebesar 11.1%.
2. Widya Lestari. Dengan judul, Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah
terhadap Minat Nasabah dalam memilih Asuransi Syariah. (Study pada, PT.
Asuransi Takaful Keluarga Cabang Palembang).15 Berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan dengan analisis regresi parsial dengan
menggunakan probabilitas menunjukkan bahwa Variabel pelayanan (X1)
merupakan Variabel yang paling dominan terhadap minat nasabah dalam
14
Winny Rahmawati, Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam membeli
produk asuransi syariah, (Skripsi UIN Syarip Hidayattullah Jakarta: 2015). Akses 9 maret 2017. 15
Widya Lestari, Pengaruh pelayanan promosi dan syariah terhadap minat nasabah
dalam memilih asuransi syariah, (Skiripsi UIN Raden Fatah Palembang: 2015). Akses 9 maret
2017.
10
memilih PT. Asuaransi Takaful Keluarga Cabang Palembang (Y) karena
memiliki koefisien regresi B yang paling besar yaitu sebesar 0,474 atau
sebesar 47,4% jadi nasabah PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang
Palembang lebih mempertimbangkan factor minat yaitu pelayanan yang baik
dan memuaskan.
3. Rendra Octa Chandra, A Haidar Mirza, Kurniawan. Dengan judul, Penerapan
Data Mining untuk memprediksi Minat Nasabah pada AJB Bumi Putera 1912
Palembang.16 Penerapan data mining dengan teknik association rules dan
algoritma apriori yang dilakukan menghasilkan sebuah informasi mengenai
minat nasabah berdasarkan hubungan antara kreteria nasabah terhadap jenis
asuransi yang di pilih. Berdasarkan dua kali penerapan data mining
menggunakan XLMiner yang dilakukan dimana pada penerapan yang pertama
ditentukan nilai minimum support 50 dan minimum compidance 50%
dihasilkan 6 rules, dan pada penerapan yang kedua ditentukan nilai minimum
support 2 dan minimum compidance 1% di hasilkan 67 rules, hal ini
menerangkan bahwa semakin tinggi batasan nilai minimum support dan
minimum compidance yang ditentukan maka semakin baik pula pola/aturan
yang di peroleh. Dan semakin kecil batasan nilai minimum support dan
minimum compidance yang sama tergantung pada nilai minimum support dan
minimum compidance yang ditentukan.
16
Rendra Octa Chandra dkk, Penerapan Data Mining untuk Memprediksi Minat Nasabah
pada AJB BumiPutera 1912 Palembang.(Jurnal Universitas Bina Darma Palembang: ) Akses 9
Maret 2017.
11
4. Leliya, Maya Kurniasari dengan judul. Minat Masyarakat Berasuransi
Syariah di Asuransi Prudential.17 Kelebihan lain yang membuat nasabah
berminat berasuransi syariah karena di asuransi syariah tidak mengenal istilah
dana hangus layaknya asuransi konvensional, nasabah asuransi syariah bisa
mendapatkan uangnya kembali meskipunpun belum jatuh tempo karena
konsep asuransi syariah adalah wadiah (titipan).Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat nasabah dalam berasuransi syariah sangat penting
diperhatikan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut.Bukan
hanya faktor psikologis saja, ada banyak faktor yang mendorong masyarakat
untuk memilih asuransi syariah.Faktor-faktor masyarakat dalam menggunakan
jasa layanan adalah pendapatan, produk, lokasi, pelayanan, dan promosi.
Termasuk juga didalamnya religius stimuli yang merupakan faktor
pengetahuan dan pengalaman keberagaman yang mendorong seseorang untuk
memilih asuransi syariah. Dan ada juga faktor yang berperan didalam nya
yaitu reputasi dan proteksi. Dan yang terakhir investasi, selain ingin
menda+patkan dana ketika sakit nasbah juga ingin mendapatkan uang dari
setiap premi yang dibayarkan perbulanya.
5. Deni, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menjadi Nasaba
PT. asuransi Takaful Keluarga Cabang Jambi.18 Dari beberapa jenis produk
yang terdapat pada asuransi takaful keluarga cabang Jambi, produk yang
17
Leliya dkk, Minat Masyarakat Berasuransi Syariah di Asuransi Prudential.(Jurnal IAIN
Syekh Nurjati Cirebon: ). Akses 9 Maret 2017. 18
Deni, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat menjadi Nasabah PT
Asuransi Takaful Keluarga Cabang Jambi.(Jurnal IAIN STS Jambi: ). Akses 9 Maret 2017.
12
paling diminati masyarakat secara nyata adalah funadi (Takaful Dana
Pendidikan) untuk putra putrinya, secara simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara faktor psikologi, faktor lingkungan sosial, faktor usaha
pemasaran asuransi, dan faktor keluarga cabang Jambi. Secara parsial ada
pengaruh yang signifikan antara faktor agama dan faktor usaha pemasaran
asuransi terhadap minat masyarakat menjadi nasbah asuransi takaful keluarga
cabang Jambi. Faktor yang memiliki pengaruh paling besar terhadap minat
masyarakat menjadi nasabah asuransi takaful keluarga cabang Jambi, secara
berurutan adalah faktor agama, faktor usaha pemasaran asuransi, faktor
lingkungan sisial, faktor psikologi dengan signifikansi 5%.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas permasalahan yang akan penulis
angkat dalam penelitian ini adalah lebih menitik beratkan pada “Analisis
Preferensi Nasabah Non Muslim Pada Asuransi Syariah (study pada Asuransi
Jiwa Bersama BumiPutera 1912 Syariah Cabang Jambi)”
Dengan demikian terdapat pokok permasalahan yang sangat berbeda
antara beberapa penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dengan
persoalan yang penulis teliti.
G. LANDASAN TEORI
1. Teori Keputusan Beli
Keputusan pembelian merupakan salah satu dari perilaku konsumen.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniar dalam Suryani pemahaman terhgadap
13
perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung
dilakukan konsumen dalam mendapatkan, menkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa,termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
“Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan
untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya.
Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh”
(Kotler,2000:109). Komponen-komponen tersebut adalah :
a. Keputusan tentang jenis produk.
b. Keputusan tentang bentuk produk.
c. Keputusan tentang merek.
d. Keputusan tentang penjualnya.
e. Keputusan tentang jumlah produk.
f. Keputusan tentang waktu pembelian.
g. Keputusan tentang cara pembayaran.19
Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu
mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun
banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan,
keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa pesarta yang memerankan
peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan
pemakai. Di sini tugas pemasar adalah mengidentifikasi peserta pembelian lain,
19
Giardo Pemadi Putra. Dkk. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen . Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.3 No.2
Summer !991, 157
14
kriteria pembelian mereka dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Program
pemasaran harus dirancang untuk menarik dan mencapai pesasrta kunci seperti
halnya pembeli.Keinginan untuk membeli timbulsetelah konsumen merasa tertarik
dan inginmemakai produk yang dilihatnya, menurutHoward dan Shay (dalam
Basu SwasthaDharmmesta, 1998) proses membeli (buyingintention) akan melalui
lima tahapan, yaitu :
1. Pemenuhan kebutuhan (need)
2. Pemahaman kebutuhan (recognition)
3. Proses mencari barang (search)
4. Proses evaluasi (evaluation)
5. Pengambilan keputusan pembelian (decision)
Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya
muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan mempertimbangkan dan
memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka
konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut
pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk
tidaksesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang
akan datang.
Menurut Swastha (1990 : 98), untuk memahami perilaku konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakandua model proses pembelian yang
dilakukan oleh konsumen, yaitu :
15
1. Model phenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha mereprodusir
perasaan-perasaan mental dan emosional yang dialami konsumen dalam
memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya.
2. Model logis, model perilaku konsumen yang berusaha menggambarkan
strukturdan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai (a)
jenis, bentuk, modal, dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan saat
pembelian, (c) harga dan cara pembayaran.
Setelah konsumen memperoleh informasi tentang suatu produk mereka
menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi sumber-sumber pada ciri-
ciri seperti karakteristik barang dagangan yang dijual, pelayanan yang diberikan,
harga,kenyamanan, personil dan fisik (Boyd et al,2000 : 129). Konsumen
biasanya memilih sumber yang mereka anggap memperlihatkan ciri yang paling
penting bagi mereka. Suatu pembalian tidak langsung terjadi terlebih dahulu
dengan mengetahui mengenal dan kemudian memiliki produk tersebut (Koeswara,
1995: 75), dalam Theofillus Kusuma Adhi (2006). Menurut Koeswara, tahap-
tahap proses pembelian inidapat dibagi atas lima langkah, yaitu :
a. Mengetahui masalahnya (Recognation of problem)
b. Mencari informasi (Search for information)
c. Mengevaluasi setiap altrnatif (Evaluation of alternatif)
d. Memilih salah satu alternatif (Choice)
16
e. Menentukan hasil pilihan (Outcome)20
Schiffman dan Kanuk (2004) mengemukakan bahwa perilaku konsumen
merupakan “perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan
pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang
diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen”.
Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi , dan psikologis.
a. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling besar dan luas terhadap
perilaku konsumen. Seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
diperoleh dari keluarga dan lembaga penting lain.
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
referensi/acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, nilai, kepribadian dan konsep diri pembeli.
20
Muhammad Rhendria Dinawan. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian.Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Volume IX No. 3 2010
17
d. Faktor Psikologis Kunci
Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau
kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.21
2. Asuransi Syariah
a. Definisi Asuransi Syariah
Di dalam referensi hukum Islam, asuransi syariah di sebut dengan
istilah tadhamun,takaful, dan at-ta‟min. Kata tadhamun,takafuldanat-ta‟min
atau asuransi syariah di artikan dengan “saling menanggung atau tangung
jawab sosial”. Asuransi syariah yang prinsip operasionalnya di dasarkan pada
syariat Islam dengan mengacu kepada Al Qur‟an dan Assunnah.Maksud
asuransi syariah dalam pembahasan ini adalah perusahaan Asuransi Jiwa
Bersama BumiPutera 1912 Syariah cabang Jambi.Asuransi syariah adalah
penganturan pengelolaan resiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong
menolong secara matual yang melibatkan peserta dan operator.Syariah
berasal dari ketentuan didalam Al-qur‟an dan As-sunnah.22
Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, yaitu insurance, yang
bahasa Indonesia telah menjadi bahasa popular dan di adopsi dalam kamus
besar bahasa Indonesia dengan padanan kata „pertanggungan‟. Dalam bahasa
21
Eunike Verina. Dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada toko
Fashion di Jejaring sosial facebook.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 10 No.1 2014 22
Iqbal Muhaimin, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani
Press,2005) Hlm. 2
18
Belanda bisa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering
(pertanggungan).23
Asuransi merupakan cara atau metode untutk memelihara manusia
dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi
dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas
ekonominya. 24
Dari beberapa pengertian diatas, dapat kita ambil kesimpulan
bahwasannya asuransi takaful merupakan pihak yang tertanggung penjamin
atas segala resiko kerugian, kerusakan, kehilangan, atau kematian yang
dialami oleh nasabah (pihak tertanggung). Dalam hal ini, si tertanggung
mengikat perjanjian (penjamin resiko) dengan si penanggung atas harta atau
barang, jiwa dan sebagainya berdasarkan prinsip bagi hasil yang mana
kerugian dan keuntungan disepakati oleh kedua belah pihak.25
Dalam ensiklopedia hukum Islam telah disebutkan bahwa asuransi
adalah transaksi perjanjian antara dua pihak, dimana pihak yang satu
berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan
jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang
menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat. 26Jadi asuransi
syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan resiko yang memenuhi
23
AM.Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Islam (Jakarta: Kencana,2004)hlm.57 24
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Jakarta: Gema Insani Press , 2004)hlm.20 25
Hendi Suhendi dan K Yusuf, Asuransi Tafakul dari Teoritis ke Pabrik …..hlm.3-4 26
AM. Hasan Ali, Masail Fiqhiyah: Zakat,Pajak,Asuransi,dan Lembaga Keuangan
(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003)hlm.95
19
ketentuan syariah, tolong-menolong secara mutual yang melibatkan peserta
dan perusahaan asuransi.27
b. Dasar Hukum Asuransi Syariah
Dasar hukum asurani syariah adalah sumber dari pengambilan hukum
pratek asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai
wujud dari bisnis pertanggungan yang didasari pada nilai-nilai yang ada
didalam ajaran Islam, yaitu Al-qur‟an dan Sunnah Rasul, serta pendapat
Ulama atau Fuqaha yang terutama dalam karya-karyanya.
1) Al-qur’an
Apabila dilihat sepintas ke seluruh ayat al-Qur‟an, tidak terdapat satu
ayat pun yang menyebutkan istilah asuransi seperti yang dikenal
sekarang ini. Walaupun tidak menyebutkan secara tegas, namun terdapat
ayat yang menjelaskan tentang konsep asuransi dan yang mempunyai
muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktek asuransi.28 Diantaranya
adalah :
a) Perintah Allah untuk mempersiapkan hari depan. Allah SWT dalam
al-Qur‟an memerintahkan kepada hamba-Nya senantiasa melakukan
persiapan untuk menghadapi hari esok. Allah berfirman dalam surat
An-Nisaayat 9.
27
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik……………..hlm.2 28
Wirdyaningsih,et.all. ,Bank dan Asuransi Islamdi Indonesia, Cetakanke-I, Prenada
Media, Jakarta, 2005, hlm.236
20
b) Perintah Allah untuk saling menolong dan kerjasama. Allah
berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 2. Ayat ini memuat perintah
tolong menolong antara sesama manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai
ini terlihat dalam praktik kerelaan peserta asuransi untuk
menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana sosial (tabarru‟).
c) Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah.
Allah SWT sangat pedulidengan kepentingan keselamatan dan
keamanandari setiap umat-Nya. Karena itu, Allah memerintahkan
untuksaling melindungi dalam keadaan susah satu samalain.
Sebagaimana dalam Qur‟anSurah Al-Quraisyayat 4.
d) Perintah Allah untuk bertawakal dan optimis berusaha Allah
berfirman dalam surat At-Taaghabun ayat 11. Allah SWT telah
memberi penegasan dalam ayat ini bahwa segala musibah atau
peristiwa kerugian yang akan terjadi di masa mendatang tidaklah
dapat diketahui kepastiannya oleh manusia. Tetapi terdapat nilai
implicit dari ayat di atas, yaitu dorongan bagi manusia untuk selalu
menghindari kerugian dan berusaha meminimalisasikannya sedikit
mungkin. Salah satu metodenya adalah dengan memperbanyak do‟a
kepada Allah SWT sebagai pengatur kehidupan di alam, agar
terhindar dari bencana serta kerugian ekonomi.
21
2) Sunnah Nabi Muhammad SAW
Al-Sunnah merupakan sumber syariat Islam kedua.Al-Sunnah
berarti jalan yang menjadi kebiasaan dalam melaksanakan ajaran agama
atau suatu gambaran amal perbuatan yang sesuaia dengan teladan Nabi
dan para sahabat, dengan tuntutan Al-qur‟an.
Artinya:“Diriwayat oleh Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad bersabda:
Barang siapa yang menghilangkan kesulitan duniawinya seorang mukmin, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulita- kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa yang
mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat”.(HR.Muslim)29
a) Hadist tentang Aqidah
“Diriwayatkan dari Abu Hurairahra, dia berkata: berselisih dua orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu b)wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lain sehingga
mengakibatkan kematian wanita tersebut berserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita yang meninggal
tersebut mengadukan peristiwa itu kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atau
perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh Aqilahnya
(kerabat dari orang tua laki-laki).”(HR. Bukhari)
b) Hadist tentang Menghilangkan Kesusahan Orang Lain
“Diriwayatkan oleh Abu Hurairahra, Nabi Muhammad SAW bersabda: Barang siapa yang menghilangkan kesulitan duniawi
seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa yangmempermudah kesulitan seseorang, maka Allah akan mempermudah urusannya didunia dan
di akhirat.”(HR. Muslimin)
c) Hadist tentang Anjuran Meninggalkan Ahli Waris yang Kaya
“Diriwayatkan dari Amir bin Sa‟ad bin Abi Waqash berkata, terlah bersabda Rasulullah SAW: “lebih baik jika engkau meninggalkan
29
Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Hlm. 116
22
anak-anak kamu (ahli waris) dalam keadaan kaya raya daripada
meninggalkan mereka dalam keadaan miskin (kelaparan) yang meminta-minta dengan manusia lainnya.”(HR.Bukhari)
3) Ijtihad
Praktik sahabat dalam pembayaran hukuman (ganti rugi) pernah
dilaksanakan oleh khalifah kedua yaitu Umar bin Khattab, Beliau
berkata: “Orang-orang yang namanya tercantum dalam diwan tersebut
berhak manerima bantuan dari satu sama lain dan harus menyumbang
untuk pembayaran hukuman (ganti rugi) atas pembunuhan (tidak
sengaja) yang dilakukan oleh seorang anggota masyarakat”. Dimana
Umar adalah orang yang pertama kali mengeluarkan perintah untuk
menyiapkan daftar tersebut dan orang-orang yang terdaftardiwajibkan
saling menanggung beban.30
4) Ijma’
Ijma‟ yaitu kesepakatan para mujtahid atas suatu hukum syara‟
mengenai suatu peristiwa yang terjadi setelah Rasul wafat.31 Para
sahabat telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal aqila yang
dilakukan oleh Umar bin Khattab adanya ijma‟ atau kesepakatan ini
tampak dengan tidak adanya sahabat lain yang menentang pelaksanaan
aqila ini. Aqila adalah iuran dan yang dilakukan oleh keluarga dari
pihak laki-laki (asabah) darisi pembunuh (orang yang menyebabkan
kematian secara tidak sewenang-wenang).
30Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi di Indonesia, hlm. 194
31Abdul Wahab Khallaf, Kaidah-kaidah Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000)
hlm.62
23
Dalam hal ini, kelompoklah yang menanggung pembayarannya,
karena si pembunuh merupakan anggota dari kelompok tersebut dengan
tidak adanya sahabat yang menentang Khalifah Umar bisa disimpulkan
bahwa terdafat ijma‟ dikalangan sahabat Nabi SAW mengenai
persoalan ini.32
5) Qiyas
Qiyas adalah metode ijtihad dengan jalan menyamakan hukum
suatu hal yang tidak terdapat ketentuannya didalam Al-qur‟an dan As-
Sunnah karena persamaan ilat (penyebab atau alasannya).33
Dalam kitab Fath Al Bari, di sebutkan bahwa dengan datangnya
Islam system aqila diterima oleh Rasulullah SAW menjadi bagian dari
hokum Islam. Ide pokok dari aqila adalah suku Arab zaman dahulu
yang harus siap untuk melakukan kontribusi finansial atas nama si
pembunuh, untuk membayar ahli waris korban kesiapan untuk
membayar kontribusi keuangan ini sama dengan pembayaran premi ide
praktik asuransi syariah ini.
Dalam hal ini praktik yang mempunyai nilai sama dengan
asuransi adalah praktik aqilah. Aqilah adlah iuran darah dilakukan oleh
keuangan dari pihak laki-laki si pembunuh.
32
Widyaningsih, Bank dan Asuransi di Indonesia ,........... hlm.122 33
Abdul Wahab Khallaf, Kaidah-kaidah Islam……………….. hlm. 74
24
6) Istihsan
Istihsan menurut bahasa adalah menganggap baik sesuatu.
Menurut ulama ushul adalah beralihnya pemikiran seseorang mujtahid
dari tuntunan qiyas yang nyata kapada qiyas yang samara tau dari
hokum umum kepada perkecualian karena ada kesalahan pemikiran
yang kemudian memenangkan perpindahan itu.34Seperti halnya
kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan Arab kuno yang terletak
pada kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam berdarah.
Muslehuddin mengatakan manfaat signifikasi dari praktik aqila tersebut
adalah (1) Mempertahankan keseimbangan kesukuan dan dengan
demikian, kekuatan pembalasan dendam dari setiap suku dapat
menghalangi kekejaman anggota suku lain; (2) Menambah sebagian
besar jaminan soaial, karena mengingat tanggung jawab kolektif untuk
membayar ganti rugi, suku harus menjaga seluruh kegiatan anghota
sesamanya; (3) Mengurangi beban anggota perorangan jika ia
diharuskan membayar ganti rugi; (4) Menghindarkan dendam darah
yang mengakibatkan kehancuran total; dan (5) Mempertahankan
sepenuhnya kesatuan darah dan kerja sama para anggota dari setiap
suku, yang tak lain merupakan mutualis (saling membantu).35
34
Abdul Wahab Khulaff, ilmu Ushul Fiqh(Jakarta: Raja Grafindo Press 2003) hlm. 104 35
Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2003)
hlm. 104
25
c. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah
Prinsip utama dalam asuransi syariah adalah ta‟awun „ala al birr wa
altaqwa (tolong- menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan
al-ta‟min (rasa aman). Prinsip ini menjadikan para anggota atau peserta
asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan yang lainnya saling
menjadi dan menanggung resiko. Hal ini pun di sebabkan transaksi yang
dibuat dalam asuransi syariah adalah akad tafakuli (saling menanggung),
bukan akad tabaduli (saling menukar) yang selama ini digunakan oleh
asuransi konvensional, yaitu pertukaran pembayaran premi dengan uang
pertanggungan. Prinsip dasar asuransi syariah adalah:36
1) Tauhid
Prinsip tauhid (unity) adalah dasar utama dari setiap bentuk
bangunan yang ada dalam syariat Islam.Setiap bangunan dan aktivitas
kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid.Artinya bahwa
dalam setiap gerak langkah serta bangunan harus mencerminkan nilai-nilai
ketuhanan.
2) Keadilan
Prinsip kedua dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai
keadilan (justice) antara pihak-pihak yang terkait dengan akad asuransi.
Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam menetapkan hak dan
kewajiban antara nasabah dan perusahaan asuransi.
36
Dzajuli dan Yadi Jazwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (sebuah
pengenalan)..hlm.131
26
3) Tolong Menolong
Prinsip dasar yang lain dalam melaksanakan kegiatan berasuransi
harus didasari dengan semangat tolong menolong (ta‟awun) antara
anggota. Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai
niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban temannya yang
pada suatu ketika mendapat suatu musibah dan kerugian.
4) Kerjasama (Cooperation)
Prisip kerja sama merupakan prinsip universal yang selalu ada
dalam literatur ekonomi Islam. Sebagai mahluk yang mendapatkan mandat
dari Khaliq-nya untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di muka
bumi mempunyai dua wajah yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya, yaitu sebagai mahluk individu dan sebagai mahluk sosial.
5) Amanah (Trutsworhy)
Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud dalam
nilai-nilai akuntabilitas (pertanggung jawaban) perusahaan melalui
penyajian laporan keuangan tiap periode.Dalam hal ini perusahaan
asuransi harus memberikan kesempatan yang besar bagi nasabah untuk
mengakses laporan keuangan perusahaan.Laporan keuangan perusahaan
harus mencerminkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam
bermuamalah dan melalui auitor public.
6) Kerelaan
Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap
anggota (nasabah) asuransi agar mempunyai motivasi dari awal untuk
27
merelakan sejumlah dana (premi) yang di setorkan ke perusahaan asuransi,
yang fungsikan sebagai dana sosial. Dan dana sosial memang betul-betul
digunakan untuk tujuan membantu anggota (nasabah) asuransi yang lain
jika mengalami bencana kerugian.
7) Larangan Riba
Ada beberapa bagian dalam Al-qur‟an yang melarang pegayaan diri
dengan cara yang tidak dibenarkan. Islam menghalalkan perniagaan dan
melarang riba. Hal ini pun tampak jelas apabila pemegang polis dengan
sebab-sebab tertentu membatalkan kontraknya sebelum masa reversing
periode, biasanya tahun ketiga maka yang bersangkutan tidak akan
menerima uang yang telah dibayarkan kecuali sebagian kecil saja. Juga
adanya unsur keuntungan yang dipengaruhi oleh pengalaman
underwriting, dimana untung-rugi terjadi sebagai hasil dari ketetapan.
8) Larangan Ketidakpastian
Gharar dalam pengertian bahasa adalah penipuan, yaitu suatu
tindakan yang didalamnya diperkirakan tidak ada unsur kerelaan.
d. Syarat Asuransi Syariah
Menurut mazhab Hanafi, rukun kafalah (asuransi) hanya ada satu,
yaitu ijab dan qabul. Sedangkan menurut ulama lainnya, syarat kafalah
(asuransi) adalah:
1) Baligh (Dewasa)
28
2) Berakal, sudah barang tentu setiap transaksi yang dilakukan oleh orang
yang kehilangan akal adalah tidak sah, maka perasuransiannya pun batal.
3) Ikhtiyar (kehendak bebas), tidak boleh ada paksaandalam transaksi yang
tidak disukai.
4) Mengetahui produk yang dibeli, tidak sah transaksi atas suatu yang tidak
diketahui. Syarat ini terdapat di dalam seluruh transaksi. Tidak sah jual
beli apabila barang yang di jual tidak diketahui, dan tidak sah pembayaran
harga atas sesuatu yang tidak diketahui. Karena transaksi tersebut seperti
perjudian.
5) Jangan ada riba, ini adalah persyaratan dan larangan bagi sahnya transaksi.
Atas dasar ini, maka setiap transaksi yang baru harus kita anggap sah,
sesuai tuntutan prinsip. 37
e. Produk- Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah menawarkan
beberapa jenis produk asuransi berupa Mitra Iqra, Mitra Mabrur dan Mitra
Sakinah. Setiap produk memiliki manfaat dan ketentuan yang berbeda satu
dengan yang lain. Masing-masing produk dirancang khusus untuk
memperoleh musibah pemegang polis. Hal ini menjadi salah satu faktor non
muslim untuk berasuransi di Bumi Putera tersebut.
Berikut ini akan dipaparkan jenis-jenis produk asuransi syariah AJB
Bumi Putera 1912 dari masing-masing produk tersebut.
37
http://digilib.uinsby.ac.id/11254/7/bab2.pdf diakses pada 17 Oktober 2018
29
1) Mitra Iqra
Asuransi jiwa syariah yang benefitnya dirancang untuk membantu
menyediakan dana kelangsungan belajar pada setiap tahapan jenjang
pendidikan anak, dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, baik
peserta masih hidup maupun meninggal dunia.
2) Mitra Mabrur
Asuransi syariah yang dirancang untuk membantu pengelolah dana guna
membiayai perjalanan ibadah haji. Produk ini merupakan gabungan
antara unsur tabungan dan unsur mudarabah (tolong menolong dalam
menanggulangi musibah) jika peserta ditakdirkan meninggal dunia.
3) Mitra Sakinah
Asuransi jiwa syariah yang merupakan gabungan antara unsure tabungan
dana unsur mudarabah, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya dana
masa depan keluarga. Dengan masa pembayaran premi 3 tahun lebih
pendek dari masa pembayaran premi berakhir hingga masa asuransi
berakhir.
4) Produk Asuransi Kumpulan
Asuransi kumpulan adalah asuransi jiwa syariah yang diperuntukkan bagi
karyawan/ pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi/
lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/ event tertentu yang
pelaksanaannya diatur secara kumpulan grup.
Sebagai pemegang polis askum adalalah pimpinan instansi/ perusahaan,
pimpinan organisasi/lembaga, kreditur/ penanggung jawab, kegiatan/
30
event tertentu. Dan sebagai Tertanggung (disebut juga peserta) dalam
polis askum adalah karyawan/ pekerja suatu perusahaan/ instansi,
anggota suatu organisasi/ lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/
event tertentu.Yang ditunjuk untuk menerima manfaat Askum adalah
polis Askum untuk diteruskan kepada peserta atau ahli waris.
5) Produk Asuransi Assalam
Merupakan program asuransi jiwa yang didesain untuk memberikan
perlindungan bagi nasabah dengan kontribusi yang terjangkau.
f. Akad-akad dalam Asuransi Syariah
Akad-akad perjanjian merupakan salah satu perbedaan yang mendasari
antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional. Akad dalam
bertransaksi merupakan suatu hal yang utama, sehingga apabila suatu
transaksi dilakukan tanpa didasari dengan akad yang jelas maka transaksi
tersebut dapat dianggap meragukan atau berbahaya akad haruslah disusur
dengan dasar untuk mencari ridha Allah Swt, meskipun hal tersebut dalam
kaitannya dengan transaksi ekonomi, akad jika dilihat berdasarkan tujuannya
dapat dibedakan dua jenis, yaitu akad tabbaru‟ dan akad tijarah yaitu:
1) Akad Tabaru‟
Adalah semua bentuk kontak/akad yang dilakukan dengan tujuan
kebaikan dan tolong menolong dan bukan semata untuk tujuan mencari
keuntungan, dalam asuransi syariah, akad ini terdapat dana tabbaru‟
dimana dana ini bersifat saling menguntungkan kedua pihak dan tidak
digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat komersial. Hal inilah
31
menjadi salah satu alasan nasabah non muslim untuk bertransaksi dan
menabung di asuransi tersebut
2) Akad Tijarah
Adalah akad yang bertujuan komersial, akad ini digunakan oleh peserta
asuransi syariah dengan pihak perusahaan asuransi.38
g. Manfaat Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki manfaat yang banyak, adapun manfaat dari
asuransi syariah yaitu
a. Asuransi melindungi resiko investasi
Kemauan untuk menanggung resiko merupakan unsur fundamental dalam
perekonomian bebas.Bilamana suatu perusahaan berusaha untuk
memperoleh keuntungan untuk dalam bidang usahanya, maka kehadiran
resiko dan ketidakpastian tidak dapat dihindarkan.Asuransi mengambil
alih resiko itu karena asuransi menghilangkan atau mengurangi resiko,
maka para usahawan dimungkinkan dan didorong untuk
mengkonsentrasikan energi dan modal dalam usaha-usaha yang kreatif.
b. Asuransi sebagai sumber dana investasi
Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi dalam jumlah
yang memadai yang pelaksanaanya harus berdasarkan pada kemampuan
sendiri, oleh karena itu, diperlukan usaha keras untuk mengarahkan dana
pada masyarakat melalui lembaga keuangan bank dan sebagai non bank
38
Muhammad Nur RiantoAl-Arif, Pemasaran Strategi Asuransi Syariah Kesehatan,
Pendidikan, Jiwa,Gramata Publishing (Bekasi:2015) hlm.25-26
32
yang menghimpun dana masyarakat semakin penting perannya sebagai
sumber modal untuk investasi berbagai bidang.
c. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit
Kreditor lebih percaya pada perusahaan yang resiko kegiatan usahanya
diasuransikan. Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan
perusahaan serta kekayaan yang ada saat ini, tetapi juga sejauh mana
perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian-kejadian yang tak
terduga dimasa depan. Cara untuk memperoleh perlindungan tersebut
adalah dengan memiliki polis asuransi.
d. Asuransi mengurangi modal
Dalam rangka menarik modal kedalam perusahaan-perusahaan yang
menanggung biaya besar, maka tingkat pengambilan (return) atas modal
yang telah diinvestasikan pun harus cukup besar. Tingkat resiko pada
pengembalian modal berkaitan dengan satu sama lain tidak dapat
dipisahkan, prinsip ini mewujudkan dirinya dalam bidang investasi.
e. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan
Perusahaan dewasa ini menyadari arti pentingnya asuransi sebagai salah
satu faktor yang menciptakan good will atau jasa baik antara kelompok
pemimpin dan karyawan.
f. Asuransi dapat meratakan keuntungan
Dalam dunia usaha yang penuh dengan persaingan kerugian-kerugian yang
ditimbulkan oleh kemungkinan bahaya dimasa datang tidak ikut
33
diperhitungkan sebagai salah satu komponen harga pokok barang yang
dijual.
g. Asuransi dapat menyediakan layanan profesional
Dunia asuransi dewasa ini sudah semakin banyak yang bergerak dibidang
usaha yang bersifat teknis lebih-lebih dengan adanya perkembangan yang
pesat dibidang teknologi.
h. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian
Perusahaan-perusahaan asuransi banyak melakukan usaha yang bersifat
mendorong perusahaan tergantung untuk melindungi diri dari bahaya yang
akan menimbulkan kerugian perusahaan tersebut.
i. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan
Usaha lain yang sangat erat hubungannya dengan usaha-usaha yang
dilakukan untuk menghindari atau memperkecil penyebab timbulnya
kerugian, kampanye yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa kepada
para pemegang polis khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.39
3. Non Muslim
Berdasarkan terminology fiqih Islam Klasik, non muslim disebut zimmi,
yang diartikan sebagai kaumyang hidup dalam pemerintah Islam yang dilindungi
keamanan hidupnya dan dibebaskan dari kewajiban militer dan zakat, namun
diwajibkan membayar pajak (jizyah).40Pada zaman penaklukan wilayah oleh
politik Islam, yang berlansung secara besar-besaran sejak zaman khulafah
39
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, Jakarta:Bumi Aksara, 2006,hlm. 2-11 40
WWW.referensimakalah.com/2014/12/pengertian-non-muslim-dalam-ilmu-fikih.html,
artikel diakses pada 24 Juli 2018 pukul 11.24
34
Rasyidin. Kemudian dimapankan pada zaman Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
sesudahnya. Non-muslim pada saat itu diberi alternatif yakni memeluk Islam atau
tetap dalam agamanya dan rela hidup dan diatur oleh pemerintah politik Islam
yang menaklukannya. Mereka yang memilih tetap pada agamanya dan taat
bersama pada pemerintah Islam yang berkuasa dan melindungi keagamaan
hidupnya itulah yang kemudian disebut dengan Kafir Zimmah yaitu orang-orang
yang dilindungi.41
Non-muslim yang tinggal di negara Islam dan memperoleh hak-hak asasi
mereka yang ditetapkan dalam perlindungan hukum syariah. Hak-hak yang
diberikan kepada orang Kafir zimmi merupakan suatu ketetapan yang tidak dapat
ditarik kembali. Orang muslim wajib melindungi kehidupan, harta kekayaan, dan
kehormatan non-muslim merupakan bagian dari Iman. Adapun sejumlah pedoman
dalam Al-qur‟an dan sunnah yang menjelaskan tentang upaya memperkuat
hubungan antara umat muslim dan non-muslim. Dasar hubungan tersebut terdapat
pada Q.S Muntahah 60/8-9. Ayat ini memberi penjelasan bahwa orang muslim
dituntut untuk bersikap baik dan adil tersebut orang-orang non-muslim, kecuali
kalau memerangi atau mengusir kaum muslimin dan agama mereka.42
Agama di negara Indonesia berdasarkan definisi yang dikutif dari Kamus
besar Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
41
Winny Rahma Wati.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim
dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah . Jurnal Ekonomi, No. Juli 2015. Hlm.21 42
Winny Rahma Wati.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim
dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah . Jurnal Ekonomi, No. Juli 2015. Hlm.22
35
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Pancasila yang menjadi landasan konseptual kenegaraan Indonesia dimulai
dengan sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”, yang dipahami sebagai
“menjiwai sila-sila lainnya”. Dalam Undang-Undang Dasar, terdapat satu pasal
berbicara khusus tentang agama. Fakta penting lain adalah adanya kemajemukan
agama.
Di Indonesia ada 6 agama yang resmi diakui di Indonesia yaitu Islam,
Protestan, Katholik, Hindu, Budha, Kong Huchu. Pada era Order Baru, Agama
yang diakui oleh Pemerintah Indonesia hanya 5 yakni Agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, dan Budha. Tetapi setelah era reformasi, berdasarkan Keputusan
Presiden (Keppres) No.6/2000, pemerintah mencabut larangan atas agama,
kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa. Keppres No.6/2000 yang dikeluarkan
oleh Presiden Abdurrahman Wahid ini kemudian diperkuat dengan Surat
Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor MA/12/2006 yang
menyatakan bahwa pemerintah mengakui keberadaan agama Kong Hu Cu di
Indonesia.43
4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Non Muslim
a. Akad-akad dalam Asuransi Syariah
Akad-akad perjanjian merupakan salah satu perbedaan yang
mendasari antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional. Akad
dalam bertransaksi merupakan suatu hal yang utama, sehingga apabila
43
Winny Rahma Wati.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim
dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah . Jurnal Ekonomi, No. Juli 2015. Hlm.22-23
36
suatu transaksi dilakukan tanpa didasari dengan akad yang jelas maka
transaksi tersebut dapat dianggap meragukan atau berbahaya akad haruslah
disusur dengan dasar untuk mencari ridha Allah Swt, meskipun hal
tersebut dalam kaitannya dengan transaksi ekonomi, akad jika dilihat
berdasarkan tujuannya dapat dibedakan dua jenis, yaitu akad tabbaru‟ dan
akad tijarah yaitu:
1) Akad Tabaru‟
Adalah semua bentuk kontak/ akad yang dilakukan dengan tujuan
kebaikan dan tolong menolong dan bukan semata untuk tujuan mencari
keuntungan, dalam asuransi syariah, akad ini terdapat dana tabbaru‟
dimana dana ini bersifat saling menguntungkan kedua pihak dan tidak
digunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat komersial. Hal inilah
menjadi salah satu alasan nasabah non muslim untuk bertransaksi dan
menabung di asuransi tersebut.
2) Akad Tijarah
Adalah akad yang bertujuan komersial, akad ini digunakan oleh
peserta asuransi syariah dengan pihak perusahaan asuransi.44
b. Produk- Produk AJB Bumi Putera 1912 Syariah
AJB Bumi Putera 1912 Syariah menawarkan beberapa jenis produk
asuransi berupa Mitra Iqra, Mitra Mabrur dan Mitra Sakinah. Setiap
produk memiliki manfaat dan ketentuan yang berbeda satu dengan yang
44
Muhammad Nur RiantoAl-Arif, Pemasaran Strategi Asuransi Syariah Kesehatan,
Pendidikan, Jiwa,Gramata Publishing (Bekasi:2015)hlm. 25-26
37
lain. Masing-masing produk dirancang khusus untuk memperoleh musibah
pemegang polis. Hal ini menjadi salah satu faktor non muslim untuk
berasuransi di Bumi Putera tersebut.
Berikut ini akan dipaparkan jenis-jenis produk asuransi syariah AJB
Bumi Putera 1912 dari masing-masing produk tersebut.
1) Mitra Iqra
Asuransi jiwa syariah yang benefitnya dirancang untuk membantu
menyediakan dana kelangsungan belajar pada setiap tahapan jenjang
pendidikan anak, dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi,
baik peserta masih hidup maupun meninggal dunia.
2) Mitra Mabrur
Asuransi syariah yang dirancang untuk membantu pengelolah dana
guna membiayai perjalanan ibadah haji. Produk ini merupakan
gabungan antara unsur tabungan dan unsur mudarabah (tolong
menolong dalam menanggulangi musibah) jika peserta ditakdirkan
meninggal dunia.
3) Mitra Sakinah
Asuransi jiwa syariah yang merupakan gabungan antara unsure
tabungan dana unsur mudarabah, dimaksudkan untuk menjamin
tersedianya dana masa depan keluarga. Dengan masa pembayaran
premi 3 tahun lebih pendek dari masa pembayaran premi berakhir
hingga masa asuransi berakhir.
38
4) Produk Asuransi Kumpulan
Asuransi kumpulan adalah asuransi jiwa syariah yang diperuntukkan
bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu
organisasi/lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu
yang pelaksanaannya diatur secara kumpulan grup.
Sebagai pemegang polis askum adalalah pimpinan instansi/
perusahaan, pimpinan organisasi/lembaga, kreditur/penanggung jawab,
kegiatan/event tertentu.Dan sebagai Tertanggung (disebut juga peserta)
dalam polis askum adalah karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi,
anggota suatu organisasi/lembaga, debitur atau peserta suatu
kegiatan/event tertentu.Yang ditunjuk untuk menerima manfaat Askum
adalah polis Askum untuk diteruskan kepada peserta atau ahli waris.
5) Produk Asuransi Assalam
Merupakan program asuransi jiwa yang didesain untuk memberikan
perlindungan bagi nasabah dengan kontribusi yang terjangkau.
39
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk menjelaskan temuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan masyarakat non muslim untuk menjadi nasabah pada asuransi
syariah,maka penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Beni,
penelitian kualitatif meliputi menetapkan fokus penelitian, memilih informasi
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan penelitian.45
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.46
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.Penelitian ini
tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan samplingnya
sangat terbatas.Jika data terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan
fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya.Penelitian
45
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia,2010)hlm.183-184 46
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2011) hlm.6
40
kualitatif lebih menekan pada persoalan kedalaman (kualitas) data bukan
banyaknya (kuantitas) data.47
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di lembaga asuransi syariah yang berada di
Jl. Sulthan Agung, Lb. Bandung, Ps. Jambi, kota Jambi, Jambi 36124.
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah cabang Jambi adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang perasuransian di Provinsi Jambi.
2. Waktu penelitian
Waktu dalam melakukan penelitian ini adalah satu sampai tiga bulan
meneliti, dimana 1 bulan pertama peneliti melakukan pra riset untuk
mengetahui latar belakang nasabah yang akan di teliti, dan bulan yang kedua
peneliti mencari data alamat nasabah yang akan diteliti, kemudian bulan
ketiga atau terakhir peneliti lansung melakukan wawancara dengan ke-9
nasabah non muslim tersebut setelah melakukan perjanjian wawancara yang
akan ditentukan, dimana mulai penelitian prariset lapangan sampai dengan
mewawancarai nasabah tersebut di lakukan mulai dari tanggal 19 Februari- 6
Mei 2018.
C. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan
(field risearch) karena data yang di peroleh dari hasil pengamatan langsung dari
47
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi(Jakarta: Kencana,2009)hlm.56
41
nasabah AJB BumiPutera 1912 Syariah Cabang Jambi.48 Menurut Lofland,
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lainnya. Berkaitan
dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan
tindakan.49
D. Jenis Data
Jenis data dibagi kedalam dua kategori, yakni data primer dan data
sekunder. Penjelasan kedua jenis data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data utama penelitian50. Data Primer adalah data
yang diambil langsung peneliti dari sumbernya, tanpa adanya perantara51.
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu
atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian
atau hasil pengujian (benda).52Data primer dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh dari hasil obsevasi, wawancara, dengan subjek penelitian , dan
dokumentasi. Data primer akan peneliti catat dalam catatan lapangan
penelitian. Data primer dalam penelitian ini meliputi: 9 orang nasabah non
48
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: UGM Press, cet ke-
6,1991,hlm. 31. 49
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2010)hlm.157 50
Suaidi Asy‟ ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa (Jambi, t.p, 2009) hlm. 19 51
Mukhtar .Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jambi: Sumber Thaha Press2007
hlm. 91 52
https://www.kanalinfo.web.id/2016/10/pengertian-data-primer-dan-data sekunder.html
42
muslim yang diteliti, melalui konsep wawancara lapangan, dokumentasi dan
observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung penelitian. Data sekunder
diperoleh dari sejumlah riteratur yang menjadi bahan untuk menyusun teori
dalam penelitian ini. Data sekunder ini seperti data-data mengenai profil
perusahaan.53Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistic, majalah, Koran,
keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.54Data sekunder adalah sumber
data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak
langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik
yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.55
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan maka
peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara memperhatikan atau
mengamati secara langsung. Metode ini satu pengumpulan data yang akan
dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan disetiap
terjadinya komunikasi, termasuk juga gejala-gejala yang tampak dalam objek
53
Suaidi Asy‟ ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa…………hlm. 19 54
Mukhtar .Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah, Jambi: Sumber Thaha Press
2007 hal 91 55
https://www.kanalinfo.web.id/2016/10/pengertian-data-primer-dan-data-sekunder.html
43
penelitian yang pelaksanaannya lansung pada tempat dimana suatu peristiwa,
situasi dan kondisi yang terjadi. Situasi dan kondisi dapat- buat namun ada
juga yang memang faktanya demikian. Sedangkan pengamatan di suatu
tempat dapat dilakukan dengan atau tanpa alat. Metode ini pun akan peneliti
lakukan guna menggali informasi penting nantinya.
Hasil observasi dapat digunakan untuk melengkapi data yang berasal
dari wawancara dan sangat bermanfaat untuk memberikan informasi
tambahan untuk menjelaskan permasalah didalam penelitian ini. Adapun
pengamatan yang dilakukan adalah secara tidak terlibat (non-partisipant).
Hal-hal yang peneliti observasi adalah dilapangan berupa. Hal ini
terkait dengan alasan 9 nasabah non muslim berasuransi, produk yang mereka
ambil, serta alasan mereka dalam memilih produk tersebut .
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diharapkan pada suatu
masalah yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang
diwawancarai.56Adapun teknik wawancara yang di gunakan oleh peneliti
dalam hal ini adalah teknik wawancara tidak terstruktur adalah wawancara
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan
56
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, cet,X, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.hlm. 3
44
ditanyakan.57Dalam pelaksanaannya peneliti mewawancarai ke-9 nasabah non
muslimAJB BumiPutera 1912 Syariah Cabang Jambi.
Infoman-informan yang di wawancarai oleh peneliti dianggap
mengetahui dan objek permasalahannya penelitian ini. Teknik pemilihan
informan dilakukan purposive sampling. Digunakan teknik ini karena
sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah melakukan pra-penelitian
terlebih dahulu sehingga informan- informan yang akan di teliti sudah
diketahui kepastiannya untuk di wawancarai oleh peneliti.
Teknik wawancara di lapangan peneliti lakukan kepada 9 orang
nasabah non muslim tersebut. Adapun mengenai butir-butir pertanyaan yang
sudah di ajukan di lapangan terlampir pada instrumen pengumpulan data.
3. Dokumentasi
Didalam melaksanakannya metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, brosur dan sebagainya.58 Hal ini
dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan masyarakat non muslimterhadap asuransi syariah,
alasan non muslim berasuransi, serta data-data lain yang berhubungan dengan
pokok penelitian.
Adapun sifat dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
dokumen resmi internal, yaitu dokumen yang dikeluarkan dan dimiliki oleh
pihak AJB BumiPutera 1912 Syariah Cabang Jambi.
57
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010. Hlm, 197. 58
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek,hlm. 158
45
F. Teknik Analisi Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal
ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan bahwa analisis
telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah. Sebelum terjun
kelapangan, dan berlansung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
menjadi pegangan bagi peneliti selanjutnya sampai jika dimungkinan teori yang
grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih di fokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.59
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
model Miles dan Huberman. Analisis datanya dilakukan selama proses
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap
lawan yang akan di wawancarai setelah di analisis terhadap jawaban yang di
wawancarai terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan
lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kridibel.60
Dari beberapa teori dalam penelitian ini penulis mendapat data yang secara
lansung ke tempat penelitian dimana penulis lansung menanyakan kepada salah
satu karyawan Asuransi Bumi Putera 1912 Syariah dan juga melalui kepala unit
administrasi keuangan yaitu dengan bapak Heri Firman,
59
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014)hlm.90 60
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif……….. hlm.90
46
Miles dan Huberman mengatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif di
lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Teknik ini terdiri dari tiga tahapan yakni analisis sebelum ke lapangan dan analisis
ketika dilapangan menurut Miles dan Huberman juga terdiri dari beberapa tahapan
sebagaimana di jelaskan dalam paragraf di bawah ini:
1. Reduksi Data
Data yang di peroleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu di catat secara teliti dan rinci.61Mereduksi data bearti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data
yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila di perlukan.62
Secara operasionalnya, dalam teknik reduksi data ini sejumlah besar
data mentah yang peneliti peroleh dan kumpulkan dilapangan akan peneliti
susun dalam bentuk catatan lapangan, salinan wawancra, salinan
dokumentasi. Setelah dipilih seperti itu, maka peneliti akan mudah untuk
melakukan proses reduksi dan penyeleksian dari data mentah yang terserak
itu lalu mengkerucut menjadi sejumlah data-data yang penting saja, dan
berkaitan dengan penelitian.
61
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia,2008)hlm. 200 62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2007)hlm.338
47
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini
Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.63
Peneliti melakukan teknik men- display-kan data ialah dengan tujuan
memudahkan peneliti untuk apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang sudah ditemukan tersebut. Secara operasionalnya
setelah data di reduksi, tahap berikutnya peneliti akan merangkai dan
mensistematiskan data-data sesuai pada tempatnya menyesuaikan dengan
kepentingan laporan penelitian. Sehingga data yang telah di reduksi itu
menjadi suatu argumen- argumen yang menjelaskan dan mempunyai arti dan
bermakna.
3. Verifikasi Data
Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam
proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal.64Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang di harapkan adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya berupa deskripsi atau gambaran
63
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan
R&D…………hlm.341 64
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif………….hlm. 202
48
suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga di teliti menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.65
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji tingkat
kepercayaan data dilapangan. Trianggulasi adalah suatu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagian pembanding terhadap data tersebut. Hal ini
dapat tercapai dengan cara:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
c. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang lain, orang bias, ahli.
d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang
berkaitan.66
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skiripsi ini terdiri atas lima bab yaitu:
1. Bab I Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang masalah, Rumusan
Masalah,Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan
Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
65
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif…………..hlm, 345 66
Lexy J. Moleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1995)hlm,178
49
2. Bab II Landasan teori yang berisikan Preferensi , Asuransi Syariah, Non
muslim, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Non muslim.
3. Bab III Gambaran umum Asuransi Syariah berisikan tentang sejarah Asuransi
Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah, Falsafah Visi dan Misi AJB Bumi
Putera 1912, Struktur Organisasi dan Strategi Pemasaran AJB Bumi Putera
Syariah cabang Jambi.
4. Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian berisikan tentang Data Hasil
Wawancara Nasabah Non Muslim Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera
1912 Syariah Cabang Jambi, Hasil dan Pembahasan.
5. Bab V Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.
50
BAB III
GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA
A. Sejarah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Sebagai perusahaan perjuangan, Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
tetap mengedepankan profesionalisme dengan menerapkan tata kelola perusahaan
yang baik, dan senantiasa menyesuaikan terhadap tuntutan lingkungan dengan
menciptakan produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal bagi
komunitasnya. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 ingin tetap menjadi
kebanggaan bangsa indonesia dengan berupaya mewujudkan perusahaan yang
berhasil baik secara ekonomi maupun sosial.
Unit syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 secara resmi
terbentuk sejak dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.Kep.286/KMK.6/2002 tanggal 7 November 2002 dalam bentuk cabang usaha
Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/SDN-
MUI/X/2001, 17 Oktober 2001.Demi menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-
prinsip syariah, maka berdasarkan keputusan direksi No.SK.14/DIR/2002, tanggal
11 November Tahun 2002 dibentuk Divisi Asuransi dan Kantor Cabang Asuransi
Syariah Jakarta.
Dengan sistem kebersamaan, Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
senantiasa mengembangkan usaha dasar prinsip gotong royong melalui
pemberdayaan potensi diri, oleh dan untuk komunitas Bumi Putera. Kepentingan
bersama para pemegang polis untuk memliki, mengendalikan, dan mengarahkan
51
nasib perusahaan, membuat Bumi Putera 1912 yang terbentuk usaha bersama
(mutual) unik dan berbeda dengan asuransi jiwa lainnya di Indonesia yang pada
umumnya berbentuk Perseroan Terbatas.
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 merupakan perusahaan
Asuransi Jiwa Nasional pertama dan tertua di Indonesia.Lahir empat tahun setelah
berdirinya Budi Oetomo, sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber
inspirasi para pelopor Bumi Putera. Berdirinya di kota Mangelang, Jawa Tengah.
Pada tanggal 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge Levensverzekin
Maatschaapij Persatuan Goeroe Hindia Belanda atau O.L.Mij.PGHB.
Mas Ngabehi Dwi Djosewojo, seorang guru sederhana yang menjadi
sekretaris pertama pengurus besar Budi Oetomo mempelopori berdirinya
organisasi yang kemudian menjadikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
ini. Bersama dengan rekannya M.K.H.Seobarto dan M. Adimidjojo yang masing-
masing menjabat sebagai Direktur dan Bendahara pada awal berdirinya
perusahaan.
Pada mulanya, perusahaan hanya melayani, para guru sekolah Hindia-
Belanda. Kemudian perusahaan tersebut mengganti nama menjadi O.LMij. Boemi
poetra,dan yang sekrang di kenal sebagai Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera
1912 atau disingkat AJB Bumi Putera. Dari Magelang, Bumi Putera 1912 pindah
ke Yogyakarta pada tahun 1912 dan pada tahun 1958 kantor pusatnya dipindahkan
ke Jakarta. Dari Wisma Bumi Putera yang berlantai 21 di jalan Jend. Sudirman,
manajemen perusahaan mengatur usaha perusahaan diseluruh Indonesia dan
52
melakukan hubungan internasional dengan mitra, usaha di Negara lain seperti
Jepang, Swiss, dan Fhilipina. Sekitar 2.900 karyawan dan 22.400 agen tersebar di
605 kantor yang strategis terdapat diseluruh tanah air yang melayani 9 juta lebih
pemegang polis atau peserta AJB Bumi Putera 1912 dan masyarakat umum.
B. Falsafah, Visi dan Misi AJB Bumi Putera 1912
1. Falsafah
a. Idealisme
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 senantiasa memelihara nilai-nilai
kejuangan dalam mengangkat martabat anak bangsa sesuai sejarah
pendirian Bumi Putera 1912 sebagai perusahaan perjuangan.
b. Mutualisme (kebersamaan)
Mendengarkan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan dengan
memberdayakan potensi komunitas Bumi Putera dari oleh dan untuk
komunitas Bumi Putera sebagai manifestasi rakyat.
c. Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan mendapatkan
tata kelola perusahaan yang baik (good corporate govermance) dan
senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntunan perusahaan
lingkungan.67
2. Visi
Visi dari Asuransi Syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 adalah
“menjadi wahana untuk menjadikan Bumi Putera sebagai Asuransinya Bangsa
Indonesia di segmen Asuransi Jiwa Syariah”.68
67
Dokumentasi, Struktur Organisasi kantor Asuransi bersama Bumi Pustaka Syairah Kota
Jambi 2018 68
Dokumentasi, Struktur Organisasi kantor Asuransi bersama Bumi Pustaka Syairah Kota
Jambi 2018
53
3. Misi
Misi dari Asuransi Syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 adalah
“menjadikan Bumi Putera senantiasa berada dibenak dan dihati Bangsa
Indonesia di segmen Asuransi Jiwa Syariah” dengan :
a. Memelihara keberadaan Bumi Putera sebagai perusahaan.
b. Mengembangkan korporasi yang menerapkan prinsip dasar gotong-
royong.
c. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat
optimal bagi komunitas Bumi Putera.
d. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial.69
C. Struktur Organisasi dan Strategi Pemasaran AJB Bumi Putera Syariah
Cabang Jambi.
1. Struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera Syariah Cabang
Jambi
Kedudukan pemegang polis Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
selain sebagai pembeli jasa asuransi (klien) juga bearti Pemilik
Perusahaan.Perwujudan kekuasaan anggota disalurkan melalui wakil-
wakilnya pada lembaga tertinggi perusahaan yakni Badan Perwakilan
Anggota (BPA).
Struktur organisasi yang dipakai oleh AJB Bumi Putera 1912 Syariah
Cabang Jambi dalam struktur lini dan Staf.Secara vertical, jenjang wawenang
dan tanggung jawab mengalir dari atas ke bawah berupa perintah dan dari
bawah keatas berupa laporan.Sedangkan secara horizontal terdapat koordinasi
antara karyawan setingkat.Berikut disajikan struktur Organisasi Asuransi
Jiwa Bersama Bumi Putera Syariah Cabang Jambi.
Adapun susunan selengkapnya sesuai dengan keputusan direksi
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 No.SK.II/DIR/PMS/2003 Struktur
Organisasi yang ada adalah sebagai berikut:
69
Dokumentasi, Struktur Organisasi kantor Asuransi bersama Bumi Pustaka Syairah Kota
Jambi 2018
54
Gambar : 1.1
Struktur Organisasi PT.Asuramsi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
cabang Jambi.70
70
Sumber Struktur Organisasi AJB Bumi Putera 1912 Syariah cabang Jambi (Wawancara
Bersama Kepala Unit Administrasi Keuangan). Tanggal 2 April 2018.
Agensi Direktur
Ir. Nofi Arman .AAJI REF
Agensi Manejer
Sunani S.Pd
Kepala Unit Administrasi Keuangan
Heri Firman .SE
Kasir
Desmiani, AZ. Amd
Wakil Agensi
Anshori
Elide h.s
Iskandar
Panji Tamtuma
P
P
Agensi Supervisor
Agusral Imran
Samijan
Suhaila S.Ag
Ani S.H
M Nawin
M. Solihin
Service/Layanan
Rosdiani, SE
55
2. Deskripsi jabatan AJB Bumi Putera Syariah cabang Jambi
a. Agensi Direktur
Agensi Direktur adalah pejabat yang karena tugas dan tanggung
jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk memimpin sebuah
organisasi. Agensi Direktur berperan dalam melaksanakan pengembangan
organisasi keagenan, kegiatan operasional produksi, operasional
konservas, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan,
kehumasan, dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan
pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya.Agensi Direktur
bertanggung jawab atas wilayah yang dipimpinya dan mengkoordinir dan
membawahi:
b. Agensi Manejer
c. KUAK
d. Agensi Supervisor
e. Kasir
Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang karena tugas dan
tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk berperan
dalam melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan.
Bagian kasir berfungsi sebagai penerima pembayaran premi pertama dan
mencocokkanya dengan faktur penerima kas yang diterima dari bagian
Penata Usaha. Kasir bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi
Keuangan.
56
f. Layanan/Pegawai Administrasi
Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan yang karena tugas
dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk
melaksanakan tugas tugas administrasi. Pegawai administrasi bertanggung
jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan.
3. Strategi pemasaran AJB Bumi Putera Syariah cabang Jambi
AJB Bumi Putera Syariah cabang Jambi menyediakan beberapa
layanan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan tersebut
sangat memperhatikan setiap rincian yang ada dalam setiap kegiatan guna
mendukung dalam memberikan proses pelayanan yang Profesional. AJB
Bumi Putera Syariah menerapkan strategi bauran pemesaran. Adapun
pemasaran yang diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Produk
AJB Bumi Putera Syariah cabang Jambi dalam memasarkan
produknya memfokuskan pada penjualan produk asuransi syraiah.
Produk tersebu tmeliputi asuransi investasi dan asuransi umum. Sesuai
dengan yang dipaparkan penulis produk diatas. Secara umum keuntungan
dan kelebihan memiliki asuransi syariah yaitu:
1) Bebas dari riba karena menggunakan sistem bagi hasil, bukan bunga
2) Tidak adanya denda keterlambatan dalam pembayaran
3) Adanya dana tolong menolong atau Tabbaru
4) Adanya santunan ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia
pada masa asuransi
57
5) Khusus asuransi pendidikan „mitra iqra‟ adanya beasiswa pendidikan
untuk anak sampai perguruan tinggi apabila tertanggung meninggal
dunia pada masa asuransi.
b. Harga (Price)
Harga dalam asuransi diwujudkan dalam bentuk tingkat premi
(premium rates). Dalam industri asuransi, keputusan penetapan harga
sesuia dengan kebijakan, bunga yang dikenakan untuk standar
pembayaran premi dan fasilitas kredit. AJB Bumi Putera Syariah cabang
Jambi memberikan penjelasan mengenai premi secara rinci kepada calon
nasabah.
Secara teori strategi yang dapat diterapkan perusahaan adalah
menetapkan premi lebih tinggi atau lebih rendah berdasarkan tingkatan
atau sumber standar dari pemegang polis. Perusahaan akan selalu
mengambil langkah yang aman demi kelangsungan kehidupan
perusahaan, sehingga tidak mengalami kerugian serta kehilangan
konsumen dengan berpindah ke produk pesaing lainnya. AJB Bumi
Putera Syariah cabang Jambi memberikan harga produk asuransi relatif
terjangkau, dengan demikian cukup dapat menarik minat calon investor
atau pemegang polis.
58
c. Distribusi/Tempat (Place)
Mekanisme distribusi pada indutri asuransi seperti telah
disebutkan sebelumnya secara umum terdiri dari tiga cara, yaitu:71
1) Sistem keagenan (agency-building distribution system)
2) The multiple line agency system
3) The home service system.
Berdasarkan pengamatan, sistem keagenan telah diterapkan penuh
oleh perusahaan dan merupakan cirri khusus distribusi pada perusahaan
AJB Bumi Putera Syariah cabang Jambi.
Faktor penunjang lainnya seperti letak kantor operasional AJB
Bumi Putera Syariah cabang Jambi, yang terletak di Jl. Sultan Agung No.
75, murni, Telanai pura Kota Jambi relatif strategis karena berada di
kawasan jalan utama. Hal ini memudahkan bagi para konsumen yaitu
pemegang polis yang ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai
produk asuransi jiwa syariah, dan untuk lokasi pembayaran premi.
d. Promosi (Promation)
Promosi atau sering disingkat promo, sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari karena sudah banyak pihak yang melakukannya.
Promosi merupakan suatu kegiatan yang bersifat mengajak atau
membujuk atau membujuk agar konsumen tertarik dengan produk yang
ditawarkan, promsosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam
71
Denis W. Goodwin. Life and Health Insurance Marketing (Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka)Thn 1994.hlm 50
59
rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk,
jasa dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar
mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.72
Promosi adalah suatu usaha dari penjual/ produsen dalam
menginformasikan barang atau jasa kepada pembeli/ konsumen, agar
pembeli atau konsumen itu tertarik untuk melakukan transaksi
pembelian/ pertukaran atas produk yang dijual/ ditawarkan.73
AJB Bumi Putera Syariah selalu mengadakan promosi untuk
membantu meningkatkan angka produk penjualan seperti:
1) Salah satu tipe bauran promosi adalah Personal Selling, dimana
penawaran premi dilakukan oleh para agen yang intensif dan fokus
dalam melakukan penawaran agar seorang calon nasabah mencoba
produk dari AJB Bumi Putera Syariah.
2) Mengikuti event-eventseminar yang berhubungan dengan asuransi
berbasis syariah.
Promosi yang dilakukan oleh AJB Bumi Putera Syariah yaitu
dengan menjadi sponsor seminar-seminar asuransi berbasis syariah
dengan tujuan mengambil keuntungan dari gelarnya seminar tersebut.
Kesempatan yang diperoleh melalui kegiatan seminar yaitu kemudahan
dalam membagikan brosur kepada peserta seminar sehingga diharapkan
72
Freddy Rangkuti, Strategi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Comunication.(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009) hlm.37 73
Niken Tri Hapsari, Seluk Beluk Promosi dan Bisnis: Cerdas Beriklan Untuk Usaha
Kecil dan Menengah, (Yogyakarta: A Plus Books, 2010)hlm.37
60
relatif mudah menjaring konsumen baru yang datang pada acara seminar
tersebut. Berdasarkan pengamatan, promosi tersebut cukup efektif dalam
hal memperkenalkan produk-produk yang dimiliki AJB Bumi Putera
Syariah. Perusahaan lebih memprioritaskan promosi dibsndingkan
dengan aspek bauran pemasaran lainnya, dikarenakan promosi dapat
lebih luas menjangkau calon investor.
61
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Wawancara Nasabah Non-Muslim Pada Asuransi Jiwa Bersama
Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi.
Data hasil penelitian diperoleh dari teknik wawancara. Wawancara
dilakukan terhadap 9 orang informan nasabah Non-muslim yang dianggap
representatif terhadap objek masalah dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan
data dari 9 informan dalam penelitian ini.
1. Nama : Okta
Usia : 35 tahun
Pekerja : PNS
Pendidikan : Starata 1 (S1)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT. 32 Jambi Selatan
2. Nama : Anggana
Usia : 33 tahun
Pekerja : Wira Swasta
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Buddha
Alamat : Kel. Kebun Handil RT. 43 /006 Kec. Jelutung
62
3. Nama : Aneta
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Srata 1 (S1)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Jl. TP Sriwijaya Lr. Tulip 11 No. 80 RT. 02
4. Nama : Made
Usia : 55 tahun
Pekerjaan : Wira Swasta
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. GR Djamin Datuk Bagindo RT. 20/ 13 Budiman
5. Nama : Aleza
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : Wira Swasta
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Alamat : Jl. ABD. Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT. 05 Kel.
PAAL Merah Kec. Jambi Selatan
63
6. Nama : Bajra
Umur : 47 tahun
Pekerja : Wira Swasta
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Raden Wijaya Komplek Pepabrit RT. 33 No. 10 Kebun
Kopi Jambi.
7. Nama : Martinus Indra
Usia : 42 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Strata 1 (S1)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Katamso RT. 01 Kel. Kasang Jaya
8. Nama : Tri Aman
Usia : 52 tahun
Pekerjaan : Wira Swasta
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Kol. Pol. M. Bastari 63 tanjung Pinang
64
9. Nama : Darika
Usia : 50 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Alor No. 33 RT. 33 Jambi
Data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa jawaban informan atas
pertanyaan yang diajukan oleh penelitian melalui panduan wawancara yang
dilakukan secara tatap muka lansung dengan informan, yang kemudian data
jawaban tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara. Kutipan hasil
wawancara tersebut memaparkan jawaban responden yang beragam mengenai
“Analisis Keputusan Beli Nasabah Non Muslim Pada Asuransi Syariah (Studi
Pada Asuransi jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi)”, guna
menjawab rumusan masalah terbukti atau tidak. Kutipan hasil wawancara dari
informan penelitian tersebut secara lebih rinci diuraikan serta dijelaskan dalam
sub bab hasil penelitian berikut ini.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian berupa kutipan wawancara menjelaskan jawaban informan
mengenai Analisis Keputusan Beli Nasabah Non-Muslim Pada Asuransi Jiwa
Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi. Adapun Preferensi Nasabah Non
Muslim Pada Asuraransi Jiwa Bumi Putera Cabang Jambi yang terkandung dalam
65
kutipan wawancara tersebut didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Kotler,
yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
antara lain faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.
Keempat faktor tersebut dalam ini digolongkan ke dalam dua faktor yang lebih
luas yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Berikut penjelasan secara rinci dua
faktor tersebut.74
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu
(informan) yang mempengaruhi keputusan nasabah non-muslim pada asuransi
jiwa bersama bumi putera, yang dalam penelitian ini terdiri dari faktor pribadi
meliputi demografi informan seperti usia, pendidikan, pekerjaan, kekayaan,
serta faktor psikologis meliputi hobi, pengalaman masa lalu, sifat atau
kepribadian, selera, rasa suka, dan simpati. Masing-masing faktor internal
tersebut akan diuraikan secara rinci sebgai berikut.
a. Faktor Pribadi
Merupakan faktor dari dalam dan melekat pada diri individu yang
dapat mempengaruhi perilaku keputusan pembelian nasabah non-muslim
pada asuransi jiwa bersama bumi putera 1912 syariah cabang jambi,
meliputi:
74
Kotler, (Manajemen Pemasaran (Jakarta: Philips,1999),hlm.231
66
1) Faktor Usia
Semakin cukup umur seseorang, tingkat kermatangan dan
kedewasaan seseorang akan leboh matang dalam berpikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat orang dewasa lebih
dipercaya dari orang yang lbelum dewasa. Apabila dikaitkan dengan
keputusan pembelian, maka seseorang yang umurnya lebih tua
mempunyai lebih banyak aspek yang dipertimbangkan dan lebih
hati-hati sebelum memutuskan membeli suatu barang, dibandingkan
dengan seseorang yang lebih muda usianya yang cenderung membeli
suatu barang berdasarkan ego-nya saja dan satu aspek saja, misalnya
hanya berdasarkan harga barangnya yang relatif murah. Hal ini
bearti bahwa usia dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Okta
yang merupakan Pegawai Negeri Sipil yang menjadi nasabah Non-
Muslim Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Cabang Jambi, dalam keputusan pembelian yang disajikan dalam
bentuk kutipan yaitu:
“Tidak, menurut saya umur tidak berpengaruh sama sekali terhadap keputusan pembelian seseorang”.75
Disisi lain, usia juga dianggap tidak mempengaruhi keputusan
pembelian seperti yang diungkapkan oleh bapak Martinus Indra,
75
Wawancara dengan Okta, Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT. 32
Jambi Selatan, tanggal 20 April 2018
67
bapak Tri Aman, Bapak Bajra yang mengatakan dalam kutipan
Berikut:
“Usia tidak Begitu Mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, tetapi kebutuhan rumah tangga, maksudnya ketika saya
membutuhkan uang untuk menafkahi keluarga saya maka saya berhenti sementara dulu untuk membeli produk di asuransi”.76
Kutipan hasil wawancara dari empat orang narasumber diatas
didukung oleh pernyataan dari informan atau narasumber lain yaitu
bapak Made dan ibu Aleza yang dikutip sebagai berikut:
“Tidak ada, meskipun saya sejak SMP sudah tau, namun alasan
membeli bukan dipengaruhi oleh usia, dan usia menurut saya tidak ada kaitannya dengan keputusan membeli produk (dalam hal ini kepetusan membeli produk Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera
1912 Syariah Cabang Jambi)”.77
Sedangkan pendapat dari ibu Anggana dan Ibu Aneta juga
memperkuat seluruh kutipan informan diatas bahwa usia tidak
mempengaruhi keputusan pembelian seperti tercantum dalam hasil
wawancara yang dikutip berikut ini:
“Usia sama sekali tidak ada pengaruhnya dalam membeli suatu produk atau barang,mau tua, muda itu tidak ada pengaruhnya, saya
lebih cenderung rasa suka pada produk tersebut”.78 Pendapat serupa juga dikemukakan oleh informan terakhir
dalam penelitian ini yakni ibu Darika yang menyatakan bahwa usia
atau umur seseorang tidak mempengaruhi keputusan pembelian
seperti tercantum dalam kutipan wawancara sebagai berikut:
76
Wawancara dengan Tri Aman dan Bajra pada tanggal 22 dan 29 April 2018 77
Wawancara dengan Made dan Aleza pada tanggal 21 dan 22 April 2018 78
Wawancara dengan Anggana dan Aneta pada tanggal 20 dan 21 April 2018
68
“Kalau dari sudut pandang saya tidak mempengaruhi, tidak
mempengaruhi sama sekali”79 Berdasarkan kutipan hasil wawancara dari semua informan
penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa usia tidak
mempengaruhi keputusan pembelian. Artinya bahwa semakin tua
seseorang tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang
semakin tinggi pada suatu barang atau jasa. Hal ini tidak sesuai
dengan teori yang dinyatakan oleh Kotler dan Amstrong dalam buku
Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 dan 2, yaitu umur dan tahap daur
hidup mempengaruhi keputusan pembelian.
2) Faktor Pendidikan
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya
terhadap diri dan lingkungannya, sehingga akan berbeda sikap orang
yang berpendidikan yang lebih tinggi dan berpendidikan rendah
dalam kaitannya dengan keputusan pembelian. Tingkat pendidikan
turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umunya
semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula
pengetahuannya. Hal ini dapat dikatakan bahwa seseorang yang
berpendidikan cenderung lebih banyak mengetahui cirri-ciri barang
yang berkualitas dan layak untuk di beli daripada seseorang yang
tidak perpendidikan, sehingga dalam melakukan keputusan
79
Wawancara dengan Darika pada tanggal 29 April 2018
69
pembelian sangat hati-hati dan penuh pertimbangan. Hal ini bearti
pendidikan cenderung berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh pendidikan terhadap keputusan pembelian diuraikan dalam
hasil wawancara dengan bapak Martinus Indra seperti berikut ini:
“Tidak, latar belakang pendidikan itu tidak mempengaruhi sama
sekali”.80
Pernyataan senada juga di kemukakan oleh informan yang
bernama ibu Darika dan ibu Anggana, seperti yang tercantum dalam
kutipan hasil wawancara berikut:
“Kemauan atau keinginan seseorang untuk membeli produk atau barang tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, karena
menurut saya tidak ada kaitannya sama sekali antara latar belakang pendidikan dengan keputusan pembelian”.81
Hal ini sesuai dengan jawaban dari ibu Okta dan ibu Aleza
yang mengatakan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap
keputusan seperti dalam kutipan hasil wawancara berikut ini:
“Tidak berpengaruh, malahan tidak ada kaitannya sama sekali
antara tingkat pendidikan dengan, baik itu dari tingkat pendidikan yang terendah sampai jenjang pendidikan perguruan tinggi dengan
gelar sarjana atau master tetap tidak berpengaruh dengan keputusan saya membeli produk di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi”.82
Jawaban yang sama juga di unggapkan oleh bapak Made dan
ibu Aneta yang juga merupakan nasabah non-muslim yang menjadi
80
Wawancara dengan Martinus Indra pada tanggal 29 April 2018 81
Wawancara dengan Anggana dan Darika Pada tanggal 20 dan 29 April 82
Wawancara dengan Okta dan Aleza pada tanggal 20 dan 22 April 2018
70
informan dalam penelitian ini, mereka menyatakan dalam
kutipannya sebagai berikut:
“keputusan saya untuk membeli produk pada perusahaan tersebut tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, karena menurut
saya tidak ada kaitannya”.83 Pernyataan yang hampir sama juga dikemukakan oleh dua
orang informan yaitu bapak Bajra dan bapak Tri Aman seperti yang
tertara dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Tidak ada pengaruhya sama sekali, mau setinggi apapun tingkat pendidikan seseorang, menurut saya tetap tidak mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian”.84 Berdasarkan jawaban informan diatas, yang di tulis dalam
bentuk kutipan hasil wawancara, maka dapat diketahui bahwa latar
belakang pendidikan tidak mempengaruhi keputusan pembelian
barang atau jasa oleh seseorang dalam hal ini nasabah non-mulim
pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang
Jambi. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka seseorang tetap tidak memutuskan untuk membeli barang atau
jasa. Dengan kata lain, seseorang tidak mempertimbangkan latar
belakang pendidikanya saat memutuskan untuk membeli barang atau
jasa.
83
Wawancara dengan Made dan Aneta pada tanggal 21 April 2018 84
Wawancara dengan Bajra dan Tri Aman pada tanggal 22 dan 29 April 2018
71
3) Faktor Pekerjaan
Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas dari
pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang
akan banyak mempunyai informasi dan pengalaman. Artinya bahwa
orang yang bekerja lebih banyak memiliki informasi tentang
berbagai karakteristik barang yang akan dibelinya, atau bahkan
barang yang akan dibeli disesuaikan dengan pekerjaannya. Hal ini
memperlihatkan bahwa pekerjaan mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang terhadap barang atau produk. Jawaban
informan tentang pengaruh pekerjaan terhadap keputusan pembelian
diutarakan oleh bapak Tri Aman yaitu:
“Ya berpengaruh, melalui pekerjaan seseorang dapat memberikan nafkah pada keluarganya secara dzahir.Dengan pekerjaan juga kita
bisa memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak”.85
Bapak Bajra dan Martinus Indra serta ibu Darika sebagai
informan dari penelitian ini juga menyatakan pendapat yang relatif
sama dengan pak Tri Aman, yatu pekerjaaan mempengaruhi
keputusan dalam pembelian pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Syariah Cabang Jambi seperti yang diuraikan dalam
kutipan hasil wawancara berikut ini:
“ya, hanya orang dengan profesi atau mempunyai pekerjaan
tertentu saja yang mau menjadi nasabah dan membeli produk di asuransi, misalnya seseorang yang bekerja sebagai wira usaha,
pedagang, PNS, atau pekerjaan yang lebih tinggi jabatannya
85
Wawancara dengan Tri Aman pada tanggal 29 April 2018
72
cenderung membeli produk atau barang di asuransi ini dengan salah
satu alasanya yang didasarkan pada pekerjaannya”.86 Pekerjaan memang kadangkala dijadikan sebagai bahan
pertimbangan oleh orang-orang tertentu untuk memutuskan membeli
suatu barang atau jasa. Hal ini juga dilakukan nasabah non-muslim
dalam membeli produk di asuransi, pendapat ibu Okta dan ibu
Anggana yang juga merupakan informan dalam penelitian ini yang
tertuang dalam kutipan hasil wawancara yaitu:
“Ya berpengaruh sih, misalnya seorang yang berprofesi sebagai
PNS, wira usaha dan pekerjaan yang lainnya, tentu saja mereka ingin mengubah hidup yang lebih baik dan menghasilkan uang yang banyak, sehingga nanti bisa menyekolahkan anak sampai dengan
perguruan tingggi dan untuk persiapan bekal tabungan di hari tua dengan membeli produk di asuransi salah satunya produk Mitra Iqra
(Asuransi Pendidikan).87 Bapak made yang selaku informan dalam penelitian ini
kurang sependapat dengan menyatakan bahwa pekerjaan tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dalam hal ini nasabah
non-muslim pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Cabang Jambi, seperti bunyi kutipan hasil wawancaranya yaitu:
“Tidak, lebih pada adanya peluang, saya membeli produk pada
Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi ketika nantinya memberi keuntungan bagi saya dalam membeli
produk tersebut”88
86
Wawancara dengan Bajra, Martinus Indra dan Darika pada tanggal 22 dan 29 April
2018 87
Wawancara dengan Okta dan Anggana pada tanggal 20 April 2018 88
Wawancara dengan Made, Wira Swasta Jl. GR Djamin Datuk Bagindo RT. 20/13
Budiman,Jambi, tanggal 21 April 2018
73
Berbeda dengan dua orang ibu dari informan dalam penelitian
ini yaitu ibu Aleza dan ibu Aneta, mereka berpendapat bahwa
pekerjaan berpengaruh terhadap keputusan dalam membeli suatu
barang dan jasa seperti kutipan wawancara berikut ini:
“ya meskipun sedikit pengaruhnya, tetapi lebih disebabkan oleh
suka dan tertarik untuk ikut dalam membeli produk Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi”.89
Kutipan jawaban dari seluruh informan penelitian diatas
memperlihatkan bahwa pekerjaan merupakan salah satu hal yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang atau konsumen
dalam hal ini nasabah non-muslim pada Asuransi Jiwa Bersama
Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi. Artinya jika semakin
khusus atau spesifik pekerjaan seseorang, maka seseorang tersebut
semakin membeli barang atau jasa sesuai dengan pekerjaannya
itu.Pernyataan ini sesuai dengan pendapat dari Kotler bahwa
pekerjaan merupakan salah satu dimensi dari faktor pribadi
seseorang dalam melakukan pembelian.90
4) Faktor Kekayaan
Faktor kekayaan, secara sederhana dapat dikatakan terkait
dengan kondisi kemampuan finansial seseorang dalam melakukan
pembelian. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kemampuan
finansial seseorang atau semakin banyak uang yang dimiliki oleh
89
Wawancara dengan Aleza dan Aneta pada tanggal 21 dan 22 April 2018 90
Kotler& Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga,2001)hlm.144
74
seseorang, maka cenderung semakin besar keinginan seseorang
tersebut untuk membeli barang atau jasa. Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa kekayaan mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian. Berikut kutipan wawancara yang
mendeskripsikan pengaruh kekayaan terhadap keputusan pembelian,
seperti yang dikemukakan oleh ibu Aneta yaitu sebagai berikut:
“Ya tentu saja, kalau saya punya uang banyak atau pendapatan saya jika dikurangi untuk biaya kebutuhan pokok rumah tangga masih
ada sisa, tentu saja saya akan membeli produk asuransi, produk yang selama ini saya beli di asuransi yaitu asuransi jaminan hari
tua (Mitra Sakinah). Dimana saya berpikir bahwa kehidupan tidak ada yang bisa menentukan kapan kematian itu datang dengan membeli produk ini menjadi jaminan untuk saya di hari tua
nanti)”.91
Demikian pula dengan ibu Okta dan ibu Anggana juga
mengungkapkan hal yang sama yaitu kekayaan mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian, seperti kutipan hasil
wawancara berikut yang berbunyi:
“Ya tentu saja,ketika kebutuhan primer dan sekunder saya sudah terpenuhi dan masih punya uang lebih, tentu saya akan menambah
produk yang saya beli di asuransi ini, karena pihak asuransi menawarkan banyak produk dan mereka menawarkan produk dengan sangat baik, sebagai contoh disini saya membeli produk
Mitra Iqra untuk pendidikan anak saya, dan saya sudah sangat lama menggunakan produk ini sudah hampir memasuki 12 tahun, menurut
dua orang ibu ini bahwa pendidikan anaknya sangat penting demi hidup yang lebih layak kedepannya”.92
91
Wawancara dengan Aneta dan Darika pada tanggal 21 dan 29 April 2018 92
Wawancara dengan Okta dan Anggana pada tanggal 20 April 2018
75
Ibu Aneta selaku salah satu informan penelitian ini juga
menyetujui serta mendukung pernyataan atau informan lain tersebut
di atas, berikut kutipan hasil wawancaranya yaitu:
“Ya, karena saya sudah menyiapkan anggaran rutin dengan menyisihkan penghasilan maupun uang saku untuk membeli produk Mitra Sakinah (Asuransi keluarga), saya menggunakan produk ini
dikarenakan keluarga saya butuh perlindungan pada saat datang kematian, karena kita tidak tahu kapan kita akan merasakan
kematian, untuk itu saya membeli produk tersebut agar ketika keluarga saya mendapat musibah atau sebagainya hasil dari uang tersebut dapat saya gunakan”.93
Pernyataan yang berbeda dikemukakan pula oleh bapak Made
dan ibu Aleza, seperti yang tertera dalam kutipan wawancara sebagai
berikut:
“Tidak juga, menurut mereka ketika ada dana yang cukup untuk membeli produk, ya mereka beli tidak harus kaya dulu baru membeli, bahkan kadang mereka harus berhutang untuk dapat
membeli produk di asuransi”.94
Bapak Bajra, dan bapak Martinus Indra, serta bapak Tri
Aman, ketiga orang informan dalam penelitian ini
menyanggah/menolak pernyataan dari bapak Made dan ibu Aleza
bahwa kekayaan tidak berpengaruh terhadap kepetusan pembelian
sesuai dengan kutipan wawancara sebagai berikut:
“Ya, karena menurut mereka sudah menyiapkan anggaran rutin untuk membeli produk yang mereka beli di asuransi, dan jika tidak tidak mempunyai uang tidak mungkin membeli produk yang di
93
Wawancara dengan Aneta, Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr. Tulip 11 No. 80
RT.02, Jambi, tanggal 21 April 2018 94
Wawancara dengan Made dan Aleza pada tanggal 21 dan 22 April 2018
76
tawarkan oleh pihak asuransi serta tidak mungkin juga kami
bertahan bertahun-tahun di asuransi ini jika tidak punya uang”.95 Berdasarkan kutipan jawaban informan tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa kekayaan mempengaruhi keputusan
nasabah non-muslim untuk membeli produk di Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi.Kekayaan secara
finansial dapat diukur dengan menggunakan salah stu indikator yaitu
pendapatan/penghasilan, sementara pendapatan dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.96 Berdsarkan uraian tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa pendapatan juga berpengaruh langsung
terhadap kekayaan, karena pendapatan merupakan bagian dari
kekayaan seseorang, maka semakin besar pendapatanya, dan
cenderung keputusan untuk membeli barang atau jasa juga semakin
besar, begitupun sebalikya.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor yang berkaitan dengan
kondisi kejiwaan individu yang berpengaruh terhadap perilaku keputusan
pembeli, dalam hal ini nasabah non-muslim pada Asuransi Jiwa Bersama
Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi, yaitu:
95
Wawancara dengan Bajra, Martinus Indra dan Tri aman pada tanggal 22 dan 29 April
2018 96
Kotler& Amstrong Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001)hlm.197
77
1) Faktor sifat atau Kepribadian
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku
membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik
yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan
dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudian
bergaul, otonomi dan lain-lain. Kepribadian dapat bermanfaat untuk
menganalisis tingkah laku konsumen untuk memilih dan membeli
produk atau merek tertentu. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kepribadian mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Kutipan jawaban mengenai pengaruh sifat atau kepribadian
terhadap keputusan pembelian seperti yang dikatakan oleh bapak
Martinus Indra dan bapak Tri Aman sebagai berikut:
“Kepribadian sama sekali tidak mempengaruhi keputusan mereka
dalam membeli produk di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi, menurut mereka setiap orang berhak
memilih tempat untuk menabung atau membeli produk dimanapun tempat nya baik di asuransi maupun lembaga keuagan lainya, sesuai dengan keiginan dari diri orang yang bersangkutan”.97
Ibu Okta yang juga salah satu informan penelitian juga
mendukung pernyataan dari bapak Martinus Indra dan bapak Tri
Aman diatas,dengan menyatakan jawaban seperti yang dikutip
berikut ini.
97
Wawancara dengan Martinus Indra dan Tri Aman pada tanggal 29 April 2018
78
“Tidak dipengaruhi oleh sifat atau kepribadian, namun saya
membeli lebih didasarkan pada kesukaan terhadap produk Mitra Iqra, karena lebih memprioritaskan sekolah anak saya, dan saya juga sudah lama memakai produk tersebut hampir sudah 12
tahun”.98
Tiga pernyataan yang berasal dari informan di atas di perkuat
oleh pernyataan informan penelitian berikutnya yaitu ibu Anggana
dan Ibu Aneta serta bapak Made yang menyatakan bahwa
kepribadian/sifat tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
seperti kutipan jawabannya yang berbunyi sebagai berikut:
“Tidak, tidak berpengasruh sama sekali, tidak ada kaitannya kepribadian atau sifat dengan keputusan mereka dalam membeli produk yang mereka beli di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera
1912 Syariah Cabang Jambi”.99
Ibu Aleza dan bapak Bajra mendukung pendapat ibu
Anggana, ibu Okta, ibu Aneta, bapak Made, bapak Martinus Indra,
dan bapak Tri Aman yaitu kepribadian/sifat tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian seperti bunyi kutipan wawancara
berikut ini:
“Tidak dipengaruhi oleh sifat atau kepribadian, namun meraka membeli berdasarkan kemampuan terhadap produk yang mereka beli, karena bagi meraka tidak akan membeli produk jika kondisi
keuangan keluarga tidak terpenuhi”.100
Berbeda dengan ibu Darika, beliau mengemukakan pendapat
yang berbeda dengan informan yang lainya, yaitu sebagai berikut:
98
Wawancara dengan Okta Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT. 32
Jambi Selatan, pada tanggal 20 April 2018 99
Wawancara dengan Anggana, Aneta dan Made pada tanggal 20 dan 21 April 2018 100
Wawancara dengan Aleza dan Bajra pada tanggal 22 April 2018
79
“Sedikit banyak ada pengaruhnya, mungkin kalau orang berpikir
bahwa produk yang di beli tidak berperan penting untuk diri dan kepribadiannya, maka tidak akan membeli produk tersebut, sebaliknya jika produk itu merupakan bagian cirri dari kepribadian
seseorang maka otomatis, akan membeli produk serta menambah produk jika memiliki uang yang lebih banyak lagi”.101
Berdasarkan kelima kutipan jawaban informan diatas, maka
dapat diketahui bahwa sifat atau kepribadian tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Artinya sifat atau kepribadian seperti
apapun yang dimiliki oleh seseorang tidak membuat orang
memutuskan untuk membeli barang atau jasa tertentu.
2) Faktor Selera
Selera konsumen terhadap barang atau jasa dapat
mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen
terhadap barang terntu meningkat maka permintaan terhadap barang
tersebut akan meni ngkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang
yang mencari handphone yang dilengkapi fasilitas musik dan game,
karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka
permintaan akan handphone yang dilengkapi music dan game
tersebut akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
dianalogikan bahwa jika banyak orang yang mencari produk di
asuransi, maka cenderung semakin besar keputusan pembelian
konsumen terhadap produk tersebut.Pernyataan tersebut
101
Wawancara dengan Darika Wiraswasta Jl.Alor No.33 RT.33 Jambi pada tanggal 29
April 2018
80
menunjukkan bahwa selera konsumen berpengaruh terhadap
keputusan pembelian nasabah non-muslim pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi). Hasil
wawancara mengenai pengaruh selera terhadap keputusan pembelian
dengan ibu Okta terungkap seperti tertera pada kutipan berikut ini:
“Ya, selera mempengaruhi saya ketika membeli produk Mitra Iqra,
karena saya membeli produk ini untuk anak saya agar bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi nantinya, sebenarnya pihak asuransi menawarkan banyak produk lain sebagai contoh produk jaminan
hari tua, tapi saya lebih memilih produk ini khususnya untuk pendidikan anak saya yang masih sekolah”.102
Pernyataan yang sama juga di sampaikan oleh informan
penelitian selanjutnya yaitu ibu Anggana, seperti hasil kutipan
wawancara berikut:
“Ya, selera mempengaruhi saya dalam membeli produk di asuransi,
karena bagi saya memilih suatu produk tentu kita mempunyai alasan tersendiri untuk membeli barang atau produk tersebut, saya di
asuransi membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) semata-mata untuk pendidikan anak-anak saya agar menjadi orang hebat nantinya.103
Pernyataan yang juga sama diungkapkan oleh informan
penelitian selanjutnya, ibu Aneta juga menyatakan hal yang serupa
dalam hasil kutipan wawancara dengan beliau adalah sebagai
berikut:
“Ya, selera akan mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu
produk, disini saya membeli produk Mitra Sakinah (Asuransi
102
Wawancara dengan Okta Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT.32
Jambi Selatan pada tanggal 20 April 2018 103
Wawancara dengan Anggana Wiraswasta Kel.Kebun Hamdil RT. 43/006 Kec. Jelutung
pada tanggal 20 April 2018
81
Keluarga) karena saya berpikir bahwa keluarga segalanya buat
hidup saya jika terjadi sesuatu dalam salah satu keluarga saya akan memberi perlindungan kepada keluarga saya, karena itulah saya memilih produk Mitra Sakinah ini sebenarnya pihak asuransi
banyak menawarkan produk yang lain tapi saya memilih produk Mitra Sakinah, dan saya juga sudah lama memakai produk ini lebih
kurang sudah 6 tahun lamanya, dan menjadi nasabah di asuransi menurut saya mudah dan tidak merepotkan dimana pelayanan yang diberikan oleh pihak asuransi juga sangat baik dan membuat
nyaman pada konsumen serta karyawan nya juga ramah-ramah membuat saya nyaman berasuransi di Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Syariah Cabang Jambi”.104 Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh informan
penelitian berikutnya yaitu bapak Made, beliau juga berpendapat
yang sama bahwa selera berpengaruh terhadap keputusan membeli
produk asuransi, hasil wawancara dengan beliau dipaparkan sebagai
berikut ini:
“Ya, selera berpengaruh terhadap keptusan saya membeli produk di
asuransi, dimana saya di sini membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) guna untuk sekolah anak saya, agar mendapat
pendidikan yang tinggi, dan kalau masalah pelayanan pihak asuransi meraka melayani nasabah dengan sangat baik, sopan, ramah dan enak di ajak bicara, saya juga memakai produk ini juga
sudah lama memasuki 9 tahun dan sampai saat ini saya sangat puas dengan pelayan dari pihak asuransi”.105
Pernyataan dari ibu Aleza juga hampir sama yang di
sampaikan oleh bapak Made, bahwa selera mempengaruhi keputusan
membeli suatu produk, berikut kutipan hasil wawancaranya:
“Ya, selera sangat berpengaruh terhadap produk yang saya beli di
asuransi ini, terlebih saya menginginkan pendidikan setingi mungkin
104
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr. Tulip 11 No. 80
RT.02 pada tanggal 21 April 2018 105
Wawancara dengan Made Wiraswata Jl.ABD.Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05
Kel.PAAL Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 21 April 2018
82
untuk anak saya maka dari itu saya memilih produk Mitra Iqra
(Asuransi Pendidikan) untuk sekolah ketiga anak saya teresebut, dan suami saya mendukung saya memilih produk tersebut demi masa depan buah hati kami”106.
Pernyataan yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh
bapak Bajra salah satu informan dalam penelitian yang juga
berprofesi sebagai wirausaha beliau mengatakan hal yang sama
seperti yang terkandung dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Ya berpengaruh, saya membeli produk Mitra Iqra (Asuransi
Pendidikan) ini tidak lain hanya untuk sekolah anak saya agar menjadi orang berguna nanti bagi orang banyak, saya juga sudah
memasuki 3 tahun memakai produk ini, dan sampai saat ini berjalan baik, dan pelayanan disini juga sangat baik dalam memperlakukan transaksi maupun hal lainya terhadap kosumen”.107
Hasil senada juga diutarakan oleh bapak Martinus Indra,
mengenai faktor selera yang dapat mempengaruhi seperti hasil
kutipan wawancara berikut ini:
“Ya berpengaruh, sesuai keinginan saya untuk membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) itu hanya buat anak saya agar bisa sekolah tinggi dan mencapai cita-citanya untuk menjadi orang
hebat, dan istri saya juga sangat mendukung saya dalam membeli produk tersebut, dan beliau ini juga merupakan responden yang
paling baru di asuransi ini dari nasabah non-muslim dari mulai sejak 27 Maret 2017, beliau masuk asuransi ini karena untuk anaknya yang membutuhlkan biaya besar untuk menjadi seorang
Polisi, dan beliau memilih Asuransi Jiwa Bumi Putera 1912 Cabang jambi untuk memenuhi keinginan anak nya tersebut, dan demi masa
depan anaknya yang lebih baik”.108
106
Wawancara dengan Aleza Jl.ABD.Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05 Kel.PAAL
Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 22 April 2018 107
Wawancara dengan Bajra Wiraswasta Jl. Raden Wijaya Komplek Pepabrit RT.33 No
Kebun Kopi Jambi pada tanggal 22 April 2018 108
Wawancara dengan Martinus Indra Pegawai Negeri Sipil Jl. Katamso RT. 01 Kel.
Kasang Jaya pada tanggal 29 April 2018
83
Bapak Tri Aman sependapat dengan bapak Martinus Indra
yang mengatakan bahwa selera berpengaruh terhadap keputusan
pembelian seperti kutipan hasil wawancara dengan beliau sebagai
berikut ini:
“Ya jelas sekali selera sangat mempengaruhi keputusan saya dalam
membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) ini terutama untuk pendidikan anak saya itu hal yang sangat penting untuk
jenjang dan karirnya kedepan agar dapat bekerja sesuai tempat yang dia inginkan nanti, apapun akan saya lakukan buat masa depan anak saya, dan saya sangat puas atas pelayanan pihak
asuransi disini membuat saya bertahan membeli produk tersebut sudah hampir 12 tahun saya memakai produk Mitra Iqra ini, dan
sampai saat ini berjalan dengan baik”.109 Kutipan hasil wawancara dengan ibu Darika mendukung
pendapat dari semua informan lainnya yaitu sebagai berikut:
“Ya, saya membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) ini buat pendidikan anak saya yang sekarang sedang menduduki
bangku kuliah, untuk itu saya mempersiapkan semuanya untuk masa depan anak saya agar masa depannya tercapai dan menjadi orang
yang suskses nantinya”.110 Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas dapat
disimpulkan bahwa semua informan menyatakan bahwa selera
memang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Jika selera
konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Hal ini bearti bahwa
semakin tinggi dan beragam selera konsumen, mengakibatkan
109
Wawancara dengan Tri Aman Wiraswasta Jl. Kol. Pol. M. Bastari 63 Tanjung Pinang
29 April 2018 110
Wawancara dengan Darika Wiraswasta Jl. Alor No. 33 RT.33 Jambi pada tanggal 29
April 2018
84
kecenderungan konsumen semakin banyak melakukan pembelian
produk pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah
Cabang Jambi, atau dengan kata lain seseorang mempertimbangkan
faktor selera sebelum melakukan keputusan pembelian terhadap
produk tersebut.
3) Faktor Rasa Suka
Kesukaan pada suatu produk dipandang memberikan nilai
tambah bagi produk tersebut, sehingga menyebabkan konsumen
mempuyai perasaan positif berupa keinginan bahkan sampai pada
keputusan untuk membeli produknya.111 Keinginan maupun
keputusan membeli timbul dengan semakin seringnya suatu produk
berinteraksi dengan konsumen. Hal memperlihatkan bahwa semakin
suka seseorang terhadap suatu produk, maka semakin besar pula
keputusan seseorang untuk membeli produk tersebut. Dengan
demikian bearti pula kesukaan atau rasa suka seseorang terhadap
suatu produk mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil wawancara
dari informan mengenai pengaruh kesukaan terhadap keputusan
pembelian disajikan dalam bentuk kutipan berikut:
Kutipan jawaban wawancara dari ibu Okta sebagai berikut:
“Ya, Saya membeli produk Mitra Iqra karena saya menyukai produk
tersebut, saya juga suka cara pihak asuransi dalam memberi
111
Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Philips, 1999),hlm.231
85
pelayanan terhadap nasabahnya, karena itu juga membuat saya
nyaman dalam membeli produk tersebut”.112 Kutipan jawaban dari ibu Anggana sebagai berikut:
“Ya, saya membeli produk Mitra Iqra lantaran saya menyukai
produk itu karena produk tersebut memudahkan saya dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak saya dan memberi saya kemudahan dalam menyekolahkan anak saya”.113
Kutipan jawaban dari ibu Aneta sebagai berikut ini:
“Ya saya menyukai produknya terlebih dahulu, maka dari itu saya membeli produk tersebut, dan saya bertanya-tanya di sekitar tempat
tinggal saya tentang produk tersebut untuk membeli produk Mitra Sakinah (Asuransi Keluarga)”.114
Kutipan hasil wawancara dengan bapak Made sebagai berikut:
“Ya, saya membeli produk itu karena saya menyukai dan tertarik untuk membeli terlebih untuk anak saya yang masih sekolah”.115
Kutipan jawaban dari ibu Aleza sebagai beikut ini:
“Ya, tentu saya menyukai produk tersebut, saya tidak akan membeli produk tersebut jika saya tidak menyukainya, dimana saya menyukai
produk Mitra Pendidikan itu untuk anak saya”.116
Kutipan jawaban dari bapak Bajra yaitu sebagai berikut:
“Ya, saya sangat menyukai produk Mitra Iqra (Asuransi
Pendidikan) itu sesuai keinginan saya untuk anak saya yang sedang
112
Wawancara dengan Okta Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT.32
Jambi Selatan pada tanggal 20 April 2018 113
Wawancara dengan Anggana Wiraswasta Kel.Kebun Hamdil RT. 43/006 Kec. Jelutung
pada tanggal 20 April 2018 114
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr. Tulip 11 No. 80
RT.02 pada tanggal 21 April 2018 115
Wawancara dengan Made Wiraswata Jl.ABD.Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05
Kel.PAAL Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 21 April 2018 116
Wawancara dengan Aleza Jl.ABD.Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05 Kel.PAAL
Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 22 April 2018
86
sekolah dan keluarga saya juga mendukung sekali membeli produk
itu dan sangat membantu sekali buat keluarga kami”.117 Kutipan jawaban dari bapak Martinus Indra yaitu:
“Ya, saya benar-benar menyukai produk Mitra Iqra ini untuk
membantu sekolah anakl-anak saya, dan semua itu sangat membantu sekali”.118
Kutipan jawaban dari Bapak Tri Aman sebagai Berikut:
“Ya, saya membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) karena saya menyukainya.Rasa suka tersebut dipicu oleh sering nya saya bertemu dengan pihak asuransi, dan mereka mengenalkan saya
produk-produk mereka sehingga saya memilih produk tersebut itu demi anak saya untuk sekolah nya”.119
Kutipan jawaban dari ibu Darika sebagai berikut:
“ Ya, saya menyukainya untuk membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan), produk ini saya beli karena saya beralasan bahwa
anak kita perlu persiapan untuk sebagai tabungan untuk kelanjutan sekolahnya, dan berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang terjadi pada diri kita baik itu musibah atau keperluan mendesak lainya”.120
Berdasarkan kutipan jawaban informan penelitian tersebut,
maka dapat dikatakan rasa suka atau kesukaan seseorang juga dapat
mempengaruhi keputusan pembeliannya.Hal ini sejalan dengan
pendapat yang di kemukakan oleh Kotler bahwa kesukaan pada
suatu produk dipandang memberikan nilai tambah bagi produk
tersebut, sehingga menyebabkan kosumen mempumyai perasaan
117
Wawancara dengan Bajra Wiraswasta Jl. Raden Wijaya Komplek Pepabrit RT.33 No
Kebun Kopi Jambi pada tanggal 22 April 2018 118
Wawancara dengan Martinus Indra Pegawai Negeri Sipil Jl. Katamso RT. 01 Kel.
Kasang Jaya pada tanggal 29 April 2018 119
Wawancara dengan Tri Aman Wiraswasta Jl. Kol. Pol. M. Bastari 63 Tanjung Pinang
pada tanggal 29 April 2018 120
Wawancara dengan Darika Wiraswasta Jl.Alor No.33 RT.33 Jambi pada tanggal 29
April 2018 pada tanggal 29 April 2018
87
positif berupa keinginan bahkan sampai pada keputusan untuk
membeli produknya.121 Hal ini berarti semakin suka seseorang
terhadap produk asuransi, maka semakin besar pula keputusan
pembelian produk tersebut, begitu sebaliknya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar atau
lingkungan individu (informan) yang mempengaruhi keputusan nasabah non-
muslim dalam membeli produk asuransi, yang dalam penelitian ini terdiri dari
faktor budaya, meliputi faktor budaya sendiri, dan gaya hidup tren, sementara
faktor sosial meliputi kelompok acuan berasal dari orang lain, teman atau
orang tua, status sosial, atau jabatan dalam masyarakat, tren, produk, promosi,
harga, ketersedian produk, kualitas produk serta layanan pasca pembelian/
garansi. Seluruh faktor eksternal tersebut secara detail dijelaskan sebagai
berikut.
a. Faktor Kebudayaan
1) Faktor Budaya
Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia, setiap
generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan apa
yang mereka sendiri tambahkan dalam budaya tersebut. Kebudayaan
juga sebagai jalan arah didalam bertindak dan berpikir sesuai dengan
pengalaman yang sudah dimilikinya. Kebudayaan merupakan
121
Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Philips, 1999)hlm.231
88
penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk
mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-
lembaga penting lainnya.Dalam kaitannya dengan keputusan
nasabah non-muslim membeli produk asuransi dapat disimpulkan
bahwa budaya menjadi acuan seseorang untuk melakukan
pembelian, sehingga budaya memang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Berikut adalah kutipan hasil wawancara
mengenai pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian nasabah
non-muslim di asuransi. Pernyataan kutipan dari informan yang
bernama ibu Okta disajikan sebagai berikut:
“Ya, sangat berpengaruh karena lingkungan tempat tinggal saya
banyak berasuransi, disitu la saya mulai bertanya dan memulai untuk berasuransi, sehingga lama-kelamaan saya menjadi nasabah asuransi dan membeli produk asuransi sampai sekarang
bertahan”.122
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh ibu Anggana,
dalam kutipan yang berbunyi:
“ Ya kalau kami bilang budaya berpengaruh,misalnya kami tinggal
di Medan, dan disana yang lebih banyak orang masuk asuransi, maka otomatis kami lebih tertarik untuk masuk asuransi tersebut dan membeli produk nya, karena lingkungan sekitar kita tinggal sangat
berpengaruh terhadap apa yang akan kita beli”.123
Begitu pula dengan pernyataan dari ibu Aleza dan bapak
Made yang juga informan dalam penelitian ini yaitu mengatakan
bahwa seperti yang di utarakan dalam kutipan berikut ini:
122
Wawancara dengan Okta Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT.32
Jambi Selatan pada tanggal 20 April 2018 123
Wawancara dengan Anggana dan Aneta pada tanggal 20 dan 21 April 2018
89
“Ya, sangat berpengaruh banget karena lingkungan tempat tinggal
mereka dikelilingi orang muslim dan salah satu dari tetangga mereka juga nasabah asuransi tersebut, dan tetangga mereka lah yang mula mengenalkan asuransi kepada mereka sehingga tertarik
untuk membeli produk di sana dan menjadi nasabah di asuransi tersebut, alhasil berjalan lancer sampai saat ini”.124
Begitu juga pendapat dari bapak Bajra dan bapak Martinus
Indra, yang mendukung pendapat dari informan-informan
sebelumnya, seperti kutipan hasil wawancara berikut ini:
“Ya berpengaruh karena lingkungan menjadi salah satu alasan kami
menjadi nasabah di asuransi, lingkungan kami mengenalkan kami tentang asuransi dan produk-produk yang ada di dalam nya,
sehingga kami tertarik untuk membeli produk disana dan kami sejauh ini bertahan dengan baik di asuransi tersebut”.125
Pendapat yang sama juga di katakan oleh bapak Tri Aman,
seperti hasil kutipan jawaban berikut ini:
“Ya, sangat berpengaruh karena hampir semua tetangga saya
masyarakat muslim dan dari mereka nasabah di asuransi ini, dan mereka mengenalkan ke saya untuk ikut dalam membeli produk di
asuransi”.126 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh
informan selanjutnya yaitu ibu Darika, dalam kutipan yang berbunyi:
“Ya tentu sangat berpengaruh, tanpa informasi disekeliling lingkungan saya tentu saya tidak tau apa itu Asuransi Syariah dan
di samping rumah saya pegawai asuransi, dialah yang mengenalkan saya untuk ikut berasuransi di sana dan ternyata lama-kelamaan
saya tertarik sehnigga sampai saat ini saya bertahan menjadi nasabh di sana”.127
124
Wawancara dengan Aleza dan Made pada tanggal 21 dan 22 April 2018 125
Wawancara dengan Bajra dan Martinus Indra pada tanggal 22 dan 29 April 2018 126
Wawancara dengan Tri Aman Wiraswasta Jl.Kol.Pol. M. Bastari 63 Tanjung Pinang
pada tanggal 29 April 2014 127
Wawancara dengan Darika Jl. Alor No. 33 RT.33 Jambi pada Tanggal 29 April 2018
90
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh ibu Aneta, dalam
kutipan sebagai berikut: “lingkungan cukup berpengaruh dimana orang-orang sekitar kita
tinggal menjadi salah satu alasan untuk berasuransi, karena sering berkomunikasi dengan orang-orang tentang asuransi syariah ini”.
Seluruh kutipan hasil wawancara dari informan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah non-muslim dalam membeli produk di Asuransi
Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi hal ini di
perkuat dan didukung pernyataan dari Kotler bahwa faktor budaya
mempengaruhi keputusan pembelian.128Artinya bahwa konsumen
memutuskan untuk membeli produk asuransi salah satu alasannya
adalah karena faktor budaya.
2) Faktor Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan didunia. Gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan
membeli seseorang.
Menurut ibu Darika dan ibu Okta serta ibu Anggana
merupakan informan dalam penelitian ini menggungkap bahwa
128
Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Philips, 1999) hlm. 231
91
gayahidup mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Berikut
adalah kutipan jawabannya yang berbunyi:
“Ya tentu saja, jika orang sudah memiliki gaya hidup bahwa memilih produk di asuransi merupakan tujuan mereka untuk
membeli produk disana, tidak ada alasan lagi untuk berhenti memiliki produk tersebut jika ada uang lebih lagi ingin menambah produk lain untuk bisa dibeli dan untuk jaga jaga di masa yang akan
datang”.129
Pendapat dari tiga informan tersebut sejalan dengan pendapat
ibu Aneta dan ibu Aleza, dengan kutipan jawabannya adalah sebagai
berikut:
“Ya, karena semakin lama kami berasuransi di sini semakin puas untuk membeli produk di asuransi syariah ini,karena pihak asuransi
sangat melayani dengan baik bahkan saya sangat puas dengan kinerja pihak asuransi dalam meningkatkan produk agar konsumen
membeli dan bertahan lama untuk membeli produk yang mereka pasarkan”.130
Pernyataan tersebut didukung oleh bapak Bajra yang
menyatakan pendapatnya seperti pada kutipan berikut:
“Ya, seperti misalnya seseorang yang punya gaya hidup hedonis
yang hanya membeli berdasarkan alasan suka-suka saja tanpa memperdulikan faktor lain yang mungkin terjadi karena orang
dengan gaya hidup hedonis tidak berpikir panjang dalam bertindak termasuk salah satunya dalam hal keputusan membeli produk”.131
Berbeda dengan bapak Martinus Indra dan bapak Tri Aman
selaku informan juga dalam penelitian ini menyatakan pendapat
berbeda yaitu gaya hidup tidak berpengaruh terhadap keputusan
129
Wawancara dengan Darika, Okta dan Anggana Pada Tanggal 20 dan 29 April 2018 130
Wawancara dengan Aneta dan Aleza Pada Tanggal 21 dan 22 April 2018 131
Wawancara dengan Bajra Wiraswasta Jl.Redan Wijaya Komplek Pepabrit RT.33 No.
10 Kebun Kopi Jambi
92
mereka membeli produk di asuransi, seperti ungkapan jawaban yang
telah di kutip seperti berikut :
“Tidak, dalam artian bahwa memiliki produk di suatu lembaga keuangan itu tidak ada pengaruhnya dengan gaya hidup, mereka
lebih cenderung kepada lingkungan tempat tinggal dan orang tua untuk menjadi nasabah di asuransi ini, menurut mereka gaya hidup sekali lagi tidak berpengaruh”.132
Pernyataan para informan tersebut memperlihatkan bahwa
gaya hidup seseorang mempengaruhi keputusan pembelian. Artinya
bahwa gaya hidup dijadikan oleh konsumen sebagai bahan
pertimbangan dalam keputusan pembelian produk di asuransi.
b. Faktor Sosial
1) Faktor Teman
Teman merupakan pemberi pengaruh lansung terhadap
seseorang. Hal tersebut dikarenakan apabila seseorang sering
berinteraksi dengan temannya, secara otomatis segala masukan, serta
informasi yang berasal dari teman cenderung dijadikan pertimbangan
untuk mengambil keputusan pembelian. Faktor teman yang termasuk
dalam kelompok referensi yang dianggap berpengaruh terhadap
keputusan pembelian seseorang. Hal tersebut dibuktikan oleh
kutipan hasil wawancara dengan ibu Okta dan ibu Anggana sebagai
berikut:
“Ya, beberapa teman saya dari kalangan muslim memang sering
membujuk saya untuk membeli produk di asuransi tersebut, yang
132
Wawancara dengan Martinus Indra dan Tri Aman Pada Tanggal 29 April 2018
93
pada akhir nya saya membeli produk tersebut itu untuk masa depan
anak saya juga”.133 Ibu aneta juga menyatakan hal yang sama seperti dalam
kutipan jawabannya tersebut berikut ini:
“Ya, teman dekat rumah saya yang membuat saya untuk membeli produk asuransi salah satu faktornya, sehingga saya penasaran dan
memutuskan untuk menjadi nasabah pada asuransi tersebut dan alhasil saya menikmati produk di asuransi sehingga sampai saat ini
saya masih bertahan dengan produk tersebut”.134 Hal yang sama juga disampaikan oleh informan selanjutnya
yaitu pak Made, yang menyatakan hal yang sama seperti kutipan
jawabannya berikut ini:
“Ya, teman dekat saya orang muslim yang menawarkan saya produk asuransi kepada saya dan menyarankan saya membeli produk Mitra
Iqra (asuransi Pendidikan) untuk pendidikan anak saya demi mencapai semua cita-cita anak saya, dan saya konsultasi sama istri saya dan dia juga mendukung saya dalam membeli produk tersebut,
dan semua berjalan lancer dengan seiring berjalannya waktu sampai sekrang ini saya bertahan di produk tersebut”.135
Sedangkan ibu Aleza juga memberikan jawaban yang serupa
seperti kutipan berikut:
“Ya, beberapa teman saya yang sudah terlebih dahulu yang merupakan orang muslim sudah membeli produk asuransi salah satu nya produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) itu juga yang di
tawarkan kepada saya untuk membeli produk tersebut dan saya juga meminta pendapat suami saya untuk membeli produk tersebut dan
133
Wawancara dengan Okta dan Anggana pada Tanggal 20 April 2018 134
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl.TP Sriwijaya Lr. Tulip 11 No.80 RT
02 pada tanggal 21 April 2018 135
Wawancara dengan Made Wiraswasta Jl. GR Djamin Datuk Bagindo RT.20/13
Budiman pada Tanggal 21 April 2018
94
dia mendukung untuk kelanjutan sekolah anak saya, dan semua
bertahan lama sampai sekarang saya aktif di asuransi ini”.136 Begitu juga pendapat dari bapak Bajra dan bapak Martinus
Indra yang menyatakan bahwa teman berpengaruh terhadap
keputusan mereka membeli produk di Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Syariah Cabang Jambi seperti Kutipan berikut:
“Ya, teman berpengaruh terhadap keputusan saya dalam membeli produk di asuransi, tanpa informasi mereka saya tidak tau apa saja produk yang di tawarkan oleh pihak asuransi, sehingga mereka yang
membuat saya membeli produk di asuransi salah satu faktor dari teman dekat rumah saya tinggal”.137
Begitu pula jawaban dari bapak Tri aman dan ibu Darika yang
menyatakan bahwa teman berpengaruh terhadap keputusan dalam
membeli produk asuransi seperti kutipan berikut ini:
“Ya, teman menjadi salah satu faktor saya untuk membeli produk di
asuransi, mereka member informasi tentang gimana membeli produk di asuransi, dan membuat saya ikut dalam membeli produk di
asuransi untuk pendidikan anak-anak saya”.138 Semua kutipan jawaban yang berasal dari informan tersebut
menunjukkan bahwa faktor teman yang merupakan bagian dari
kelompok referensi dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Artinya semakin teman membujuk atau mengajak seseorang untuk
membeli suatu barang atau jasa, maka seseorang tersebut semakin
besar keputusan pembeliannya terhadap produk asuransi tersebut.
136
Wawancara dengan Aleza Wraswasta Jl.ABD. Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05
Kel.Paal Merah Kec.Jambi Selatan pada Tanggal 22 April 2018 137
Wawancara dengan Bajra dan Martinus Indra pada Tanggal 22 dan 29 April 2018 138
Wancara dengan Tri Aman dan Darika pada tanggal 29 April 2018
95
2) Faktor Orang Tua
Faktor orang tua termasuk kedalam kelompok primer yang
mampu mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, orang tua
merupakan salah satu kelompok acuan, yaitu merupakan sumber
referensi serta sumber masukan yang dapat memberikan informasi
penting dan berharga tentang berbagai atribut produk yang ingin
dibeli. Hal ini sesuai dengan ungkapan dari Kotler yang menyatakan
bahwa keluarga, seperti ayah, ibu, suami, atau istri mempengaruhi
dan menentukan pola keputusan pembelian.Orang tua merupakan
keluarga yang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkah laku
seseorang, tentunya dalam hal keputusan pembelian barang atau
jasa.139 Pernyataan ini sama dengan yang di kemukakan oleh
informan dalam penelitian ini bapak Tri Aman, yang diwakili
anaknya Anju seperti kutipan berikut:
“Tidak, orang tua saya (orang tua) tidak pernah membujuk atau
mempengaruhi saya dalam hal saya membeli produk di asuransi”.140
Kutipan jawaban dari ibu Darika:
“Tidak, mereka mendu,,kung yang penting baik untuk saya dan berguna buat keluarga saya”.141
Kutipan jawaban dari ibu Okta:
139
Kotler & Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001)hlm.226 140
Wawancara dengan Tri Aman Wiraswasta Jl.Kol. Pol. M. Bastari 63 Tanjung Pinang
pada Tanggal 29 April 2018 141
Wawancara dengan Darika Wiraswasta Jl. Alor No. 33 RT.33 Jambi pada Tanggal 29
April 2018
96
“Tidak, malahan lebih dipengaruhi teman tempat tinggal saya,
orang tua sekedar member masukan yang harus saya beli dari produk tersebut”.142
Kutipan jawaban dari ibu Anggana:
“Tidak, atau lebih tepatnya dipengaruhi teman sekitar lingkungan saya tinggal dalam membeli produk tersebut”.143
Kutipan jawaban dari ibu Aneta:
“Tidak, orang tua hanya memberi saran dan masukan untuk membeli produk di asuransi, sebelum berasuransi saya menanyakan pada ibu, dan dia menyetujui itu”.144
Kutipan jawaban dengan bapak Made:
“Tidak juga, karena saya masuk asuransi ini bukan faktor orang tua, tapi saya mengenali salah satu karyawan disana dan dia sering
membeli di tempat saya, kebetulan tempat tinggal diapun tidak jauh dari tempat tinggal saya, jadi sering komunikasi masalah asuransi
tersebut, dari situlah saya mulai ikut asuransi ini, dan saya sudah memasuki tahun ke-9 di asuransi ini”.145
Kutipan jawaban dengan ibu Aleza:
“Tidak sama sekali ya, soalnya orang tua saya tidak terlalu mempersoalkan masalah ini, dia berpesan beli produk yang berguna buat kamu dan bisa bermanfaat untuk kamu, itulah yang membuat
saya membeli produk tersebut”.146
142
Wawancara dengan Okta Pegawai Negeri Sipil Jl. Patin II/39 Lingkar Selatan RT.32
Jambi Selatan pada Tanggal 20 April 2018 143
Wawancara dengan Anggana Wiraswasta Kel.Kebun Handil RT.43/006 Kec. Jelutung
pada Tanggal 20 April 2018 144
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr.Tulip 11 No.80
RT.02 pada Tanggal 21 April 2018 145
Wawancara dengan Made Wiraswasta Jl.. GR Djamin Datuk Bagindo RT.20/13
Budiman pada Tanggal 21 April 2018 146
Wawancara dengan Aleza Jl.ABD.Rahman Saleh Lrg. Garuda VI RT.05 Kel.PAAL
Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 22 April 2018
97
Kutipan jawaban dengan bapak Bajra:
“Ya berpengaruh, orang tua saya juga mempengaruhi saya untuk membeli produk di asuransi untuk anak-anak saya”.147
Kutipan jawaban dengan bapak Martinus Indra:
“Ya berpengaruh, dorongan orang tua salah satu faktor saya membeli produk di asuransi ini mereka mendukung penuh dalam
membeli produk di asuransi”.148
Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh beberapa
informan seperti yang terdapat dalam kutipan tersebut
memperlihatkan bahwa orang tua tidak mempengaruhi nasabah non-
muslim dalam membeli produk di Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Syariah Cabang Jambi. Orang tua hanya sekedar
memberikan masukan, namun keputusan pembelian akhir diputuskan
oleh individu sendiri tanpa mempertimbangkan masukan dari orang
tua.
3) Faktor Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar/pembeli untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsusmsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Dalam kaitanya dengan keputusan membeli, faktor produk
mempunyai peran yang sangat penting karena terkait dengan
keuntungan dan nilai yang ditawarkan kepada konsumen. Jika
147
Wawancara dengan Bajra, Wira Swasta Kebun Kopi Jambi pada tanggal 22 April 2018 148
Wawancara dengan Martinus Indra, Pegawai Negeri Sipil Kel. Kasang Jaya, pada
tanggal 29 April 2018
98
keuntungan serta nilai yang didapat konsumen setelah
mengkonsumsi produk sesuai atau bahkan lebih besar dari harapan
mereka maka kemungkinan untuk membeli atau memakai produk
tersebut kembali akan lebih besar dan sebaliknya.149 Pendapat ini
didukung oleh kutipan jawaban dari bapak Made yaitu:
“Ya produk merupakan salah satu alasan saya untuk berasuransi,
disini saya membeli produk Mitra Iqra ( Asuransi Pendidikan) karena saya membeli produk ini guna persiapan awal untuk pendidikan anak saya seketika usaha saya bangkrut atau terjadi
musibah pada keluarga dan saya berpikir asuransi tempat yang tepat, dan saya juga sangat memahami produk yang saya pilih
ini”.150 Sedangkan sesuai hasil wawancara diperoleh jawaban dari
bapak Martinus Indra seperti berikut ini:
“Ya produk berpengaruh terhadap keputusan saya berasuransi, dimana saya membeli produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) ini
untuk anak saya, alasan lain karena masuk asuransi syariah itu sangat mudah dan saya sudah memahami betul produk Mitra Iqra
dari keluarga saya yang lebih dulu mengenalkan kepada saya”.151 Pendapat yang hampir serupa juga diperoleh dari informan
selanjutnya bapak Bajra, yang mengatakan seperti kutipan hasil
wawancara berikut ini:
“Ya, produk yang saya pilih disini yaitu produk Mitra Iqra (Asuransi Pendidikan) untuk anak-anak saya”.152
149
Kotler & Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga,2001)hlm.226 150
Wawancara dengan Made, Wira Swasata pada tanggal 21 April 2018 151
Wawancara dengan Martinus Indra, Pegawai Negeri Sipil, Kasang Jaya pada tanggal
29 April 2018 152
Wawancara dengan Bajra, Wira Swasta, Kebun Kopi Jambi pada tanggal 22 April
2018
99
Begitu pula dengan jawaban yang diperoleh dari bapak Tri Aman
dan ibu Darika, salah satu informan dalam penelitian ini yang
diungkapkan dalam kutipan sebagai berikut:
“Ya produk berpengaruh terhadap keputusan untuk masuk asuransi ini, karena teman dan tetangga yang menawarkan produk yang akan di beli dan itu untuk keperluan sekolah anak-anak mereka”.153
Begitu pula jawaban dari ketiga ibu informan dalam
penelitian ini yaitu ibu Okta, ibu Anggana dan ibu Aneta,
berpendapat sama seperti jawaban yang berupa kutipan wawancara
yaitu:
“Ya, produk salah satu faktor dalam berasuransi karena kita harus tau produk itu dan memahami produk yang akan di beli”.154
Ibu Aleza juga berpendapat sama seperti jawaban yang berupa
kutipan wawancara yaitu:
“Ya berpengaruh juga, karena kita harus memahami produk yang akan kita beli dan manfaat untuk kita,disini saya membeli untuk keperluan anak saya apabila suatu ketika usaha saya bangkrut, dan
untuk berjaga-jaga apabila suatu hal yang tak terduga terjadi pada keluarga saya”.155
Berdasarkan ungkapan dari semua informan seperti yang
tercantum dalam kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian nasabah non-
muslim terhadap produk di asuransi.Hal ini diperkuat oleh pendapat
153
Wawancara dengan Tri aman dan Darika pada tanggal 29 April 2018 154
Wawancara dengan Anggana, Aneta dan Okta pada tanggal 20 dan 21 April 2018 155
Wawancara dengan Aleza, Wira Swasta Pal Merah Kec. Jambi Selatan pada tanggal 22
April 2018
100
Kotler bahwa faktor produk mempunyai peran yang sangat penting
karena terkait dengan keuntungan dan nilai yang ditawarkan kepada
konsumen.156Jika keuntungan serta nilai yang didapat konsumen
setelah mengkonsumsi produk sesuai atau bahkan lebih besar dari
harapan mereka maka kemungkinan untuk membeli atau memakai
produk tersebut kembali akan lebih besar dan sebaliknya.
4) Faktor Promosi
Promosi mempunyai peran penting dalam mempengaruhi
proses keputusan membeli oleh konsumen karena dapat menjadi
sarana untuk menumbuhkan pengertian antara pihak produsen dan
konsumen. Semakin sering promosi dilakukan, maka cenderung
semakin besar keputusan pembelian konsumen pada produk yang
dipromosikan tersebut.Berdasarklan uraian tersebut, dapat diketahui
bahwa kegiatan promosi memang ditujukan untuk mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Jawaban dari informan tentang
pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian nasabah non-
muslim dalam membeli produk asuransi seperti tertera oleh hasil
kutipan jawaban wawancara dengan ibu Okta sebagai berikut:
“Ya sangat berpengaruh, saya tertarik dalam membeli produk asuransi ini salah satu faktor promosi yang baik dan mudah dimengerti dari pihak asuransi,sehingga mudah untuk
memahaminya”.157
156
Ibid hlm. 226 157
Wawancara dengan Okta, Pegawai Negeri Sipil, Jl. Patiin II/39 Lingkar Selatan RT. 32
Jambi Selatan pada tanggal 20 April 2018
101
Begitu pula dengan ibu Anggana yang berpendapat seperti
kutipan jawaban berikut ini:
“kalau saya juga berpengaruh, saya tertarik ketika pihak promosi asuransi menawarkan produk yang mereka jual dan mereka
menyakinkan saya untuk membeli”.158 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh ibu
Aneta seperti yang tercantum dalam kutipan berikut ini yaitu:
“Ya, saya tertarik membeli produk di asuransi salah satunya juga faktor promosinya karena promosi yang dilakukan oleh pihak
asuransi sangat baik dan mudah dipahami”.159
Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh bapak
Made seperti yang tercantum dalam kutipan berikut ini:
“Ya, karena faktor promosi ini yang menguatkan saya untuk
membeli produk di asuransi, mudah dimengerti dan mudah untuk memahami produk-produknya”.160
Lain halnya dengan ibu Aleza dan bapak Bajra yang
berpendapat promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, seperti kutipan hasil wawancara berikut :
“Tidak, saya tertarik dan membeli produk di asuransi itu faktor
tempat tingggal saya dan teman saya yang membuat saya berasuransi dan membeli produk nya,itu untuk pendidikan anak saya dan keluarga saya”.161
158
Wawancara dengan Anggana Wiraswasta Kel.Kebun Handil RT.43/006 Kec. Jelutung
pada Tanggal 20 April 2018 159
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr.Tulip 11 No.80
RT.02 pada Tanggal 21 April 2018 160
Wawancara dengan Made Wiraswasta Jl.. GR Djamin Datuk Bagindo RT.20/13
Budiman pada Tanggal 21 April 2018 161
Wawancara dengan Aleza dan Bajra pada Tanggal 22 April 2018
102
Berbeda lagi dengan bapak Martinus Indra dan bapak Tri
Aman, yang tercantum dalam kutipan berikut ini yaitu:
“Ya, kami sangat senang dengan penyampaian promosi yang dilakukan pihak asuransi dilapangan karenanya kami mengerti betul
dengan produk yang kami beli dan memahami betul produk nya sehingga tidak ada lagi keraguan kami dalam membeli produk tersebut”.162
Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh ibu Darika,
seperti hasil kutipan wawancara berikut ini:
“Ya tentu berpengaruh, karena promosi ini menguatkan saya untuk memiliki produk di asuransi ini, alhasil saya berhasil bertahan
membeli produk tersebut selama bertahun-tahun di asuransi syariah ini”.163
Berdasarkan beberapa pernyataaan seperti yang terdapat
dalam kutipan jawaban wawancara diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
seseorang.Semakin sering promosi dilakukan, maka cenderung
semakin besar keputusan pembelian konsumen pada produk yang
dipromoikan tersebut.
5) Faktor Harga
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu
produk/jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan
untuk memperoleh manfaat dari memiliki/menggunakan suatu
produk/jasa, atau dengan kata lain harga merupakan sejumlah uang
162
Wawancara dengan Martinus Indra dan Tri Aman pada Tanggal 22 April 2018 163
Wawancara dengan Darika Wiraswasta Jl. Alor No. 33 RT.33 Jambi pada Tanggal 29
April 2018
103
yang harus dibayarkan seseorang untuk memperoleh barang atau jasa
agar dikonsumsi demi memenuhi keinginan atau kebutuhannya.
Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan
merek yang berkaitan dengan keputusan membeli kosumen.Ketika
memilih diantara merek yang ada tetapi dengan membandingkan
beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan transaksi
pembelian.Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa
harga memang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.164
Hasil wawancara dengan informan mengenai pengaruh keputusan
pembelian disajikan dalam bentuk kutipan berikut.
Kutipan wawancara dengan ibu Okta diperoleh jawaban yaitu:
“Ya, karena walaupun harganya mahal produk itu tetap saya beli karena saya tidak mempermasalahkan hal tersebut”.165
Kutipan wawancara dengan ibu Anggana diperoleh jawaban
yaitu:
“Ya berpengaruh sekali, namun tidak jadi masalah buat saya karena buat pendidikan anak saya semua nya akan saya lakukan, dan saya
sudah memahami tentang produk yang saya beli di asuransi”.166 Kutipan hasil wawancara dengan ibu Aneta diperoleh
jawaban yaitu:
164
Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Philips,1999)hlm.231 165
Wawancara dengan Okta, Pegawai Negeri Sipil, Jl. Patiin II/39 Lingkar Selatan RT. 32
Jambi Selatan pada tanggal 20 April 2018 166
Wawancara dengan Anggana Wiraswasta Kel.Kebun Handil RT.43/006 Kec. Jelutung
pada Tanggal 20 April 2018
104
“Ya berpengaruh, walaupun harga sedikit besar tapi saya tidak
mempermasalahkan itu, saya membeli produk ini untuk jangka panjang untuk sekolah anak-anak saya kedepan”.167
Kutipan hasil wawancara dengan bapak Made yaitu:
“Ya juga berpengaruh, namun saya tidak masalah dan istri saya juga tidak menjadi masalah guna nya juga buat anak-anak saya dan untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal dalam usaha saya”.168
Kutipan jawaban dari ibu Aleza dan bapak Bajra diperoleh
jawaban yaitu:
“Ya sangat berpengaruh sekali, karena walaupun harganya tinggi,
namun masih terjangkau buat mereka membeli produk di asuransi”.169
Kutipan jawaban dari bapak Martinus Indra dan bapak Tri
Aman, serta ibu Darika di peroleh jawaban yaitu:
“Ya berpengaruh, namun dalam membeli suatu barang atau jasa di
suatu lembaga kita memang harus menyiapkan uang banyak untuk membeli barang tersebut, dan itu kita harus menyiapkan itu di jauh
hari dan sudah merencanakan itu sudah lama, alhasil mereka bertahan di asuransi sudah cukup lama juga karena mereka puas dengan pihak asuransi syariah ini”.170
Kutipan jawaban dari seluruh informan di atas
memperlihatkan bahwa harga memang mempengaruhi keputusan
pembelian seseorang. Artinya semakin mahal harga produk di
asuransi, maka cenderung keputusan pembelian akan produk tersebut
167
Wawancara dengan Aneta Pegawai Negeri Sipil Jl. TP Sriwijaya Lr.Tulip 11 No.80
RT.02 pada Tanggal 21 April 2018 168
Wawancara dengan Made Wiraswasta Jl.. GR Djamin Datuk Bagindo RT.20/13
Budiman pada Tanggal 21 April 2018 169
Wawancara dengan Aleza dan Bajra pada tanggal 22 April 2018 170
Wawancara dengan bapak Martinus Indra dan Tri Aman pada Tanggal 29 April 2018
105
oleh konsumen semakin rendah, sebaliknya semakin murah atau
terjangkau harga produk di asuransi maka semakin besar keputusan
pembeliannya terhadap produk tersebut.
C. ANALISIS DATA
1. Analisis Alasan yang mendasari nasabah non muslim terhadap asuransi
syariah pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang
Jambi.
Dilihat dari tingkat pengetahuan responden terhadap produk asuransi
syariah berdasarkan penyajian data dari sembilan orang responden semua
dapat dikatakan cukup mengerti terhadap produk yang mereka ambil.Tiga
diantara mereka cukup paham terhadap produk yang mereka ambil dan enam
responden lainnya sangat paham terhadap produk yang mereka ambil.Dapat
diketahui bahwa para nasabah yang menggunakan produk asuransi syariah
sudah mengetahui dengan jelas produk asuransi syariah sebelum mereka mau
menjadi nasabah asuransi syariah.Mereka cukup mengerti, baik dari segi
mekanisme maupun dari segi margin yang ditawarkan oleh pihak perusahaan
asuransi syariah walaupun hanya secara umum.
Para nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang
Jambi kebanyakan dari mereka memilih produk asuransi syariah dikarenakan
adanya pengambilan dana (premi) yang mereka setorkan kepada pihak
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi akan
dikembalikan pada waktu yang di sepakati selain itu juga ada pembagian
106
keuntungan (premi) yang telah ditretapkan oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi apabila masa kontrak asuransi telah
berakhir. Dibandingkan dengan asuransi konvensional yang mana dana
(premi) yang nasabah setorkan itu sepenuhnya akan menjadi milik perusahaan
asuransi. Dengan kenyataan tersebut maka sangatlah wajar apabila orang-
orang lebih memilih produk asuransi syariah yang maba hal tersebut terjadi
pada perusahaan asuransi jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang
Jambi.
Adapun produk asuransi syariah yang mereka gunakan (para nasabah
asuransi) kebanyakan ditujukan untuk keluarganya sendiri. Dari sembilan
responden yang penulis wawancarai tujuh memilih produk mitra iqra dan dua
diantaranya memilih produk mitra sakinah. Kebanyakan produk-produk yang
sering digunakan oleh para nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Syariah cabang Jambi baik itu yang muslim dan juga non muslim.
Kebanyakan dari mereka menggunakan produk asuransi syariah tersebut
ditujukan untuk keluarganya dan mereka lebih memilih menggunakan produk
mitra iqra (asuransi pendidikan). Kegunaan produk asuransi syariah itu
sendiri dinilai oleh para responden lebih berguna dibandingkan produk-
produk asuransi syariah yang lain. Para responden berpikirnya lebih kepada
masa depan anak-anak mereka.
Jadi bisa dikatakan bahwa para nasabah yang non muslim dalam
memilih produk asuransi syariah itu mereka lebih memilih terhadap asuransi
107
syariah karena manfaat yang berupa adanya pengambalian dana (premi) yang
mereka setorkan serta adanya pembagian keuntungan (margin) dari hasil
perputaran dana yang di investasikan oleh pihak asuransi syariah yang mana
pembagian margin tersebut diberikan setelah kontrak asuransi berakhir.
Terlebih dahulu para nasabah mengetahui dan cukup memahami tentang
asuransi syariah sehingga mereka memilih untuk menjadi nasabah pada
perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi,
yamg sebagian besar mereka tujukan untuk keperluan keluarga mereka seperti
asuransi pendidikan. Karena itulah para nasabah non muslim memilih untuk
menggunakan produk asuransi syariah.
2. Analisis produk yang paling dipilih nasabah non muslim pada perusahan
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang jambi.
Dari banyaknya nasabah yang terdapat di perusahaanAsuransi Jiwa
Bersama bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi berjumlah 546 orang yang
mana diantaranya terdapat yang non muslim dari tahun 2012 sampai dengan
2018 (sampai dengan bulan maret) sebanyak 9 orang. Dapat dikatakan bahwa
adanya masyarakat non muslim yang memilih untuk menjadi nasabah
asuransi syariah. Walaupun hanya sebagian orang saja tetapi pihak asuransi
syariah mampu menarik orang-orang non muslim sehingga lebih memilih
untuk menggunakan produk asuransi syariah.
Sebanyak546 orang nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
syariah cabang Jambi mereka memilih produk Mitra Iqra (Asuransi
108
Pendidikan) sama halnya seperti nasabah yang non muslim yang bertempat
tinggal di kota Jambi. Dari sembilan orang nasabah sebanyak 2 orang nasabah
memilih produk Mitra Sakinah dan 7 orang lainnya memilih produk Mitra
Iqra.
Dilihat dari banyaknya nasabah dalam menggunakan produk asuransi
syariah di perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 syariah
cabang Jambi ternyata para nasabah baik itu yang muslim maupun yang non
muslim mereka lebih banyak menggunakan produk Mitra Iqra (Asuransi
Pendidikan) yang mana produk tersebut ditunjukkan kepada anak-anak yang
masih melakukan pendidikan (menurut ilmu).
Produk Mitra Iqra secara khusus menjamin para pemegang polis
tersedianya sejumlah dana pendidikan, sejak putra putrid mesuk taman kanak-
kanak sampai dengan lulus perguruan tinggi, dari kemungkinan terjadinya
resiko yang tidak terduga. Selain itu juga pemegang polis mendapatkan bagi
hasil dari dana yang terkumpuldari peserta dengan nisbah 70:30.171
Selain itu juga adanya keuntungan yang lainnya seperti apabila si
pemegang polis (orang tua) meninggal dunia maka ahli waris yang
ditunjukkan menerima dana tabungan yang telah terkumpul, pembagian
keuntungan dari hasil investasi oleh pihak asuransi selain itu juga selain itu
juga ahli waris yang ditunjukkan akan mendapatkan santunan kebijakan.
171
Sumber: asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi
109
Selain itu juga adanya keuntungan yang lain yaitu apabila anak
sebagai penerima dana pendidikan ditakdirkan meninggal dunia sebelum
seluruh dana pendidikanya diterima, maka tahapan dana pendidikan yang
belum diterimanya akan dibayarkan kepada ahli waris yang telah ditunjuk
(biasanya orang tua). Bahkan ahli warisnya pun tidak dikenakan kewajiban
membayar premi/ bebas premi.172
Dari banyaknya keuntungan yang didapat dalam hal menjadi nasabah
asuransi syariah. Oleh karena itulah adanya masyarakat yang non muslim
tertarik hingga memilih untuk menjadi nasabah asuransi syariah di
perusahaan asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi.
Para nasabah non muslim pun kebanyakan dari mereka lebih memilih produk
Mitra Iqra. Hal itu bisa dikatakan wajar karena dilihat dari segi
keuntungannya yang lebih banyak.
172
Sumber: asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah cabang Jambi
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Alasan masyarakat non muslim tertarik menjadi nasabah pada perusahaan
asuranasi jiwa bersama bumi putera 1912 Syariah Cabang Jambi.
Alasan nasabah non muslim yang ikut berasuransi syariah
dikarenakan, Pertama prosesnya mudah dan para nasabah juga cukup
memahami produk yang mereka beli, Kedua para nasabah tertarik karena
margin yang ditawarkaan juga masuk akal. Ketiga alasan yang lebih
mendasari setiap nasabah adalah kesejahteraan keluarga.
Adapun produk asuransi syariah yang mereka gunakan (para nasabah
non muslim) kebanyakan ditujukan untuk keluarganya sendiri. Dari
Sembilan responden yang penulis wawancarai tujuh memilih produk mitra
iqra dan dua diantaranya memilih produk mitra sakinah. Kegunaan produk
asuransi itu sendiri dinilai oleh para nasabah lebih berguna dibandingkan
produk-produk asuransi yang lain. Para responden berpikirnya lebih kepada
masa depan anak-anak mereka serta kesejahteraan keluarga.
111
2. Preferensi masyarakat non muslim untuk menjadi nasabah pada Asuransi
Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi adalah:
Pertama, pilihan berarti menentukan dan mengambil sesuatu yang
disenangi, memilah-milahkan mana yang baik, yang kecil dan yang buruk,
menunjukkan calon dengan memberikan suara yang terbaik, jalan, upaya dan
sebagainya yang dapat dilakukan. Jelasnya pilihan yaitu keinginan nasabah
non muslim dalam memilih Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912
Syariah Cabang Jambi, khusus nya pada tindakan masyarakat non muslim
yang memilih asuransi Syariah.
Kedua, Para nasabah asuransi syariah kebanyakan dari mereka
memilih produk asuransi syariah dikarenakan adanya pengembalian dana
(premi) yang mereka setorkan kepada pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumi
Putera 1912 Syariah Cabang Jambi akan dikembalikan pada waktu yang
disepakati. Ketiga, ada pembagian keuntungan (premi) yang telah ditetapkan
oleh pihak Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Syariah Cabang Jambi
apabila masa kontrak asuransi telah berakhir.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Praktisi
a. Tingkatkan pelayanan terhadap nasabah
b. Meningkatkan kualitas produk di asuransi
112
c. Lebih meningkatkan pemasaran produk
d. Perbanyak iklan dan spanduk agar di kenal masyarakat luas
e. Untuk mempromosikan asuransi diajang-ajang Nasional atau seminar
Nasional
2. Bagi Akademik
Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai
referensi dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan
penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Analisis Preferensi Nasabah Non Muslim pada Asuransi Syariah, meskipun
penelitian ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya. Peneliti
dalam melakukan penelitiannya mengalami berbagai hambatan dan kendala
yang dihadapi dalam pencarian informasi karena menyangkut kerahasiaan
perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menemukan permasalahan yang
berbeda
b. Bisa membedakan alasan non muslim untuk berasuransi kenapa harus di
asuransi syariah dan kenapa tidak di asuransi konvensional
c. Bisa memperluas alasan lain non muslim untuk membeli produk di
Asuransi
113
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah M.Ma'ruf.Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015.
Arif, Pemasaran Strategi Asuransi Syariah Kesehatan, Pendidikan, Jiwa,Gramata
Publishing (Bekasi:2015)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta:Rineka Cipta,1998)
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian(Bandung: Pustaka Setia, 2010)
Data Pemegang Polis Syariah Cabang Jambi, (wawancara dengan Kepala Unit
Administrasi Keuangan, tertanggal 25 Januari 2018)
Darmawi Herman, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara,2006)
Dzajuli Ahmad dan Jazwari Yadi, Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat
(sebuah pengenalan) Eunike Verina. Dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
pada toko Fashion di Jejaring sosial facebook.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 10 No.1 2014
Giardo Pemadi Putra. Dkk. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian dan dampaknya terhadap kepuasan konsumen. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB). Vol.3 No.2 Summer !991, 157 Hasan, M. Ali, Masail Fiqhiyah (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003)
http://digilib.uinsby.ac.id/11254/7/bab2.pdf diakses pada 17 Oktober 2018
Iqbal , Muhaimin, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik (Jakarta:Gema Insani Press) 2005.
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Cet Ke-10,2000)
Mappiare Andi, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Pendidikan (Surabaya:Usana Offsetprinting,1994)
114
Machmudah Rifa‟ul, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah. Moleong,Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, cet,X, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani
Press, 2005).
Muhammad Rhendria Dinawan. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian.Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Volume IX No. 3 2010
Mukhtar .Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah,(Jambi: Sumber Thaha
Press, 2007)
Muhsin Khan Muhammad,shahih al-bukhari(Beirut:Dar al-arabia).
Nur Rianto Al Arif, Teori Mikroekonomi, (Jakarta: Kencana, 2010)
Nawawi , Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: UGM Press, cet
ke-6,1991) Nejatullah Shidiqi,Muhammad. Asuransi Dalam Islam, (Bandung : Pustaka, 1987)
Noor, Meirudin, Pelaksanaan kontrak Asuransi Jiwa Pada Perusahaan Takaful Banjarmasin (Tinjauan Hukum Islam), Institut Agama Islam Negeri
Antasari, 2006.
Nugroho, J. Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta:Cet-Ke 5,2013)
Rahman Shaleh ,Abdul, psikologi suatu pengantar (dalam perspektif Islam)(Jakarta:Prenada Media, 2004)
Suaidi Asy‟ ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa (Jambi, t.p, 2009)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010)
Suhendi, Hendi,M. Si, Fiqh Muamalat (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997)
Suhendi Hendi dan YusufK ,Asuransi Tafakul dari Teoritis ke Pabrik (Bandung: Mimbar Pustaka,2005)
115
Suhrawardi K. Lubis, Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam
(Jakarta: Sinar Grafika, 1996)
Sula Syakir Muhammad, Asuransi Syariah (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)
Sumber Data wawancara dengan petugas operasional AJB Bumi Putera 1912
Syariah cabang Jambi. (Pada tanggal 25 Januari 2018)
Sumitro, Warkum, Asas – asas perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga Yang Terkait(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004)
Surakhmad ,Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah.Edisike-7, Bandung: Tarsito 1990.
Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT.RadjaGrafindo
Persada,1988.
Susilo,Y. Sri, Sigit Triandoro, A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya, (Yogyakarta: Salemba Empat, 1999) Prasetyo, Bambang, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 2006
Puspitasari Novi.Manajemen Asuransi Syariah (Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2015).
Winny Rahma Wati.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim dalam Membeli Produk Asuransi Jiwa Syariah. (Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta:2015). WWW.referensimakalah.com/2014/12/pengertian-non-muslim-dalam-ilmu-
fikih.html, artikel diakses pada 24 Juli 2018 pukul 11.24
Yayasan Penyelenggara Penterjemahan Al-Quran, Al-Qur‟an dan Terjemahannya,(Jakarta: Bumi Restu, 1974)
Zuhdi, Masjfuk, Masail Fiqihiyah, (Jakarta: Haji maagung, 1994)
116
Lampiran 1
PROFIL RESPONDEN
No Nama Umur Pekerjaan Produk Asuransi yang
dipakai
Sejak Kapan
Berasuransi
1 Okta 35 Thn PNS Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2008 sampai sekarang
memasuki tahun ke 10
2 Anggara 33 Thn Wiraswasta Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2008 sampai sekarang
memasuki tahun ke 10
3 Aneta 40 Thn PNS Mitra Sakinah
(asuransi keluarga)
2013 sampai sekarang
memasuki tahun ke 5
4 Made 55 Thn Wiraswasta Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2010 sampai sekarang
memasuki tahun ke 8
5 Aleza 35 Thn Wiraswasta Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2013 sampai sekarang
memasuki tahun ke 5
6 Bajra 47 Thn Wiraswasta Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2015 sampai sekarang
memasuki tahun ke 3
7 Martinus
Indra 42 Thn PNS
Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
Sejak 27 Maret 2017
sampai sekarang
merupakan non muslim
terakhir yang masuk
asuransi
8 Tri
Aman 52 Thn Wiraswasta
Mitra Iqra (asuransi
pendidikan)
2008 sampai sekarang
memasuki tahun 10
9 Darika 50 Thn Wiraswasta Mitra Sakinah
(asuransi keluarga)
2010 sampai sekarang
memasuki tahun ke 8
117
Lampiran 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DENGAN NASABAH NON
MUSLIM
1. Apa yang membuat Bapak/Ibu memilih Asuransi?
2. Siapa yang mendorong Bapak/Ibu untuk berasuransi?
3. Produk apa yang Bapak/Ibu pilih di asuransi?
4. Mengapa memilih produk tersebut ketimbang produk yang lainnya?
5. Siapa yang memdorong bapak/Ibu untukl membeli produk Asuransi?
6. Bagaimana pelayanan Asuransi terhadap Non Muslim?
7. Apa yang Bapak/ibu lakukan jika kontrak di Asuransiu habis?
118
Lampiran 3
Dokumentasi Wawancara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRCULUM VITAE)
Nama : Zamharil
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir: Desa Tuo Ilir / 23 November 1995
Nim : SES. 141571
Alamat : Desa Tuo Ilir, Rt 03 Rw 01 Kec. Tebo Ilir. Tebo
No Kontak : 082371730030
E-mail : [email protected]
Nama Orangtua
Ayah : Abu Hanifah
Ibu : Sukmawati
Riwayat Pendidikan Formal
2. SD/MI, tahun tamat : SD N 23/VIII, Desa Tuo Ilir (2008)
3. SMP/MTS, tahun tamat : SMP N 17 Tebo (2011)
4. SMA/MA, tahun tamat : SMA N 7 Batanghari (2014)