jurnal titin

16
TERAPI AWAL KAFEIN DAN HASIL KLINIS PADA BAYI PREMATUR ABSTRAK Terapi kafein awal dan hasil klinis pada bayi prematur Tujuan: Untuk menentukan apakah terapi kafein awal (EC) berhubungan dengan penurunan bronkopulmoner displasia (BPD) atau kematian, penurunan pengobatan patent ductus arteriosus (PDA), atau durasi ventilasi singkat. Desain studi: Dalam kohort retrospektif dari 140 neonatus dengan berat badan lahir ≤ 1250 gram, bayi yang menerima EC (inisiasi <3 hari kehidupan) dibandingkan dengan mereka yang menerima terapi kafein akhir (LC) ( inisiasi ≥ 3 hari kehidupan) dengan menggunakan regresi logistik. Hasil: Dari bayi yang menerima EC, 25% (21/83) meninggal atau berkembang menjadi BPD dibandingkan dengan 53% (30/57) dari bayi yang menerima LC (disesuaikan rasio odds (AOR) 0,26, interval kepercayaan 95% (CI) 0,09-0,70; P <0,01). PDA memerlukan pengobatan sekitar 10% dari bayi EC dibandingkan 36% bayi LC (AOR 0,28, 95% CI 0,10-0,73; P = 0,01). Durasi ventilasi mekanik lebih pendek pada bayi yang menerima EC (EC, 6 hari, LC, 22 hari; P <0,01). Kesimpulan: Bayi yang menerima terapi EC telah menunjukkan hasil yang terbaik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah profilaksis kafein harus direkomendasikan untuk bayi prematur. PENDAHULUAN Meskipun perbaikan dalam kelangsungan hidup untuk bayi dengan berat lahir sangat rendah selama dua dekade terakhir, bronkopulmonal displasia (BPD) dan patent ductus arteriosus (PDA) tetap rentan menjadi morbiditas umum yang mempengaruhi populasi ini. Lebih dari 40% dari bayi dengan berat lahir

Upload: maful-indriyani-darsono

Post on 01-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

TERAPI AWAL KAFEIN DAN HASIL KLINIS PADA BAYI PREMATUR

ABSTRAKTerapi kafein awal dan hasil klinis pada bayi prematurTujuan: Untuk menentukan apakah terapi kafein awal (EC) berhubungan dengan penurunan bronkopulmoner displasia (BPD) atau kematian, penurunan pengobatan patent ductus arteriosus (PDA), atau durasi ventilasi singkat.Desain studi: Dalam kohort retrospektif dari 140 neonatus dengan berat badan lahir 1250 gram, bayi yang menerima EC (inisiasi