jurnal teknik identifikasi bakteri e.tarda
TRANSCRIPT
![Page 1: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/1.jpg)
TEKNIK IDENTIFIKASI BAKTERI (Edwardsiella tarda) PADA IKAN
GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI BESAR KARANTINA IKAN
SOEKARNO-HATTA
Epul Saepullah
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta KM. 04 Pakupatan, Serang – Banten
Email : [email protected]
ABSTRAKEdwardsiellosis merupakan salah satu penyakit ikan yang di sebabkan bakteri
Edwarsiella tarda yang merupakan penyebab penyakit pada Catfish dan dikenal sebagai “ Emphysemateous Putrefactive disease of Catfish “ (EPDC). Gejala menciri yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri ini adalah adanya luka kecil pada permukan kulit, kemudian terjadi penetrasi ke bawah lapisan kulit dan menyebar ke organ dalam seperti ginal dan hati, Penelitian ini menggunakan empat (4) ekor ikan gurame (Osphronemus gouramy)yang dilalulintaskan di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta. E. tarda merupakan jenis bakteri phatogen yang termasuk golongan HPIK (Hama Penyakit Ikan Karantina) golongan satu (1), maka tindakan yang diterapkan untuk ikan yang positif teridentifikasi bakteri E. tarda yaitu pemusnahan.
Kata kunci : EPCD, Edwarsiella tarda, Ikan Gurame, HPIK
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas,
sehingga sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional
terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan bagi
nelayan/petani ikan, sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi, serta devisa
yang sangat besar. Akan tetapi masalah yang timbul akibat perkembangan kegiatan
tersebut adalah meningkatkan resiko penyebaran penyakit di Indonesia, penyebaran
penyakit tersebut dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang relative besar. Salah
satu organism yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit adalah bakteri (Hartawan
dan Irsyan , 2005).
1
![Page 2: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/2.jpg)
Bakteri merupakan salah satu organisme mikroskopik yang dapat menimbulkan
penyakit (Infeksi) pada manusia .Meskipun pada umumnya jenis bakteri yang
merugikan jumlahnya lebih sedikit dari jumlah keseluruhan spesies bakteri yang ada
di dunia, akan tetapi karena bersifat pathogen, maka dapat sangat mengganggu
kehidupan, kesehatan dan bahkan dalam keadaan akut dapat menyebabkan kematian
manusia (Adji, 2008).
Edwardsiellosis merupakan salah satu penyakit ikan yang di sebabkan bakteri
Edwarsiella tarda yang merupakan penyebab penyakit pada Catfish dan dikenal
sebagai “ Emphysemateous Putrefactive disease of Catfish “ (EPDC). E tarda
pertama dilaporkan sebagai penyakit ikan oleh Bullock dan mayer pada tahun 1973.
Infeksi E.tarda menyebabkan kerugian besar pada beberapa budidaya ikan si Asia
terutama Jepang dan India (Herman dan Bullock (1986) dalam Sahoo et al, 2000).
Bakteri E.tarda telah menjadi terkenal sebagai pathogen utama pada budidaya catfish
di USA selatan dan menyerang beberapa budidaya sidat di jepang (Post,1983).
Sesuai Dengan Keputusan Mentri Kelautan Dan Perikanan No. KEP. 17/MEN/
2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan media
pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E.tarda termasuk golongan II (dua).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengidentifikasi ikan yang dilalulintaskan di Balai Besar Karantina Ikan
Soekarno- Hatta dari jenis-jenis hama penyakit ikan karantina (HPIK).
b. Mengetahui prosedur identifikasi bakteri pada komoditas perikanan yang di
lalu-lintaskan di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta.
c. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumberdaya hayati ikan dari
hama dan penyakit ikan karantina.
![Page 3: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/3.jpg)
d. Membina hubungan antara perguruan tinggi tinggi dengan berbagai instalasi,
seperti lembaga pemerintah dan swasta guna mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri pada komoditas perikanan.
f. Meningkatkan keterampilan dalam melakukan pengujian terhadap
kemungkinan adanya penyebab bakterial pada komoditas perikanan, dengan
cara melakukannya langsung.
Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini antara lain :
a. Mahasiswa/i memperoleh pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri pada
komoditas perikanan.
b. Mahasiswa/i dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung
c. Mahasiswa/i dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan identifikasi
terhadap penyakit bakterial pada komoditas perikanan.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dilaksanakan pada tanggal 01 Februari-29
Februari 2012, yang bertempat di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta
Tangerang, Banten.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk pengujian bakteri Edwardsiella tarda pada
Kuliah Kerja Profesi antara lain Box atau nampan, alat bedah, plastik, petri dist, pipet
tetes, kertas label, incubator, deep freezer, tabung reaksi, peralatan gelas dan Bunsen.
Bahan yang digunakan untuk pengujian bakteri Edwardsiella tarda pada Kuliah
Kerja Profesi antara lain tryptic soy agar (TSA) 0 %, triple sugar iron agar (TSIA),
mortility indol ornithin (MIO), media OF , lysine iron agar ( LIA), methyl red voges
proksuer ( MR-VP), larutan KOH 3 %, media EMBA, simon citrate agar (SCA),
3
![Page 4: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/4.jpg)
media urea, kovacks reagansia, baktident katalase, bactident oksidase, gula-gula,
novobiocin dan alkohol.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu
populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat atau faktor tertentu (Sudjana, 2002).
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
didapat dari berbagai hasil pengujian dilaboratorium dan data sekunder didapat dari
instansi terkait serta literature berupa buku dan jurnal-jurnal ilmiah.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang digunakan dalam Kuliah Kerja Profesi (KKP), untuk
pengambilan data yaitu metode survai dan metode observasi. Metode survai
dilakukan dengan cara memperoleh fakta-fakta dengan cara pengumpulan data dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktul dan metode observasi
yaitu dengan mencobe secara langsung hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengujian
bakteri tersebut. Tahapan prosedur pengujian bakteri E. tarda antara lain :
a. Preparasi Sample
Ikan dibunuh dan permukaan tubuh ikan diusap menggunakan alkohol
70%. Ikan digerus dengan menggunakan mortal steril (NaCl 0,85 %) untuk
ikan < 3 cm dan ikan > 3 cm bedah ikan secara aseptis. Tusuk ginjal,hati atau
insang secara aseptis dan digoreskan pada lempeng agar TSA 0% untuk ikan
air tawar dan 3% untuk ikan air laut. Inkubasi pada inkubator suhu ruang (30 0C) dan amati koloni 24, 48 dan 72 jam setelah inokulasi.
b. Isolasi Awal
Koloni target diambil kemudian diinokulasi pada lempeng agar BHIA atau
TSA, dengan menggunakan jarum inokulasi
![Page 5: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/5.jpg)
c. Pemurnian
Pindahkan koloni dari isolat awal yang memiliki ciri morfologi koloni
yang sesuai dengn cirri koloni bakteri E. tarda.
d. Pengujian Sifat Biokimia
Pengujian awal yang dilakukan antara lain : gram, katalase, glukosa, OF
dan TSIA.
Pengujian lanjutan yang dilakukan antara lain : ornithin, indol, LIA ,
EMBA, Mc-Conkey , gelatin, citrate, urea dan MR-VP.
e. Identifikasi Bakteri Edwardsiella tarda
Identifikasi bakteri dilakukan untuk mengetahui genus sampai spesies
bakteri yang didapat dari sample ikan yang diujikan. Metode yang digunakan
untuk identifikasi bakteri adalah metode konvensional, melalui pengujian
biokimia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Sample ikan yang diidentifikasi selama Kuliah Kerja Profesi (KKP) berasal dari
komoditas perikanan perikanan di ekspor-impor yang dilalulintaskan di Balai Besar
Karantina Ikan Soekarno-Hatta (BBKISH), sample ikan yang diidentifikasi terdapat
bakteri Edwardsiella tarda berjumlah empat (4) sample ikan.
Tabel 1 . Sample ikan yang diidentifikasi bakteri Edwardsiella tarda
No Tanggal Kode Sample
Jenis Sample Target Organ
1. 08 Februari 2012 DK. 1339 Gurame Insang, ginjal dan hati2. 08 Februari 2012 DK. 1390 Gurame Insang, ginjal dan hati
3. 14 Februari 2012 DK. 1636 Gurame Insang, ginjal dan hati4. 18 Februari 2012 DK. 1724 Gurame Dan
Telur GurameInsang, ginjal dan hati
Sumber : Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah sample bakteri yang
diidentifikasi merupakan golongan bakteri HPIK adalah terhadap sifat biokimia
5
![Page 6: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/6.jpg)
dilakukan terhadap seluruh
sample yang diidentifikasi selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP).
Pengujian bakteri E. tarda yang dilakukan terdiri dari pengujian dasar dan pengujian
lanjutan.
Tabel 2. Seleksi awal grup Edwardsiella
No Uji Reaksi1. Gram -2. Katalase +3. Oksidase -4. Glukosa +5. OF F6. TSIA H2S
Sumber : (Austin, B dan D.A Austin, 2007 )
Hasil pembacaan gram -, katalase -, glukosa +, dan OF + maka bakteri tersebut di
duga tergolong grup Edwardsiella.
Setelah di temukan ciri-ciri berdasarkan hasil pengujian yang mengarah pada
genus Edwardsiella maka pengujian selanjutnya yaitu melakukan pengujian lanjutan
dengan tabel identifikasi dan konfirmasi Edwardsiella tarda.
Tabel 3. Identifikasi dan Konfirmasi Edwardsiella tarda
Character Edwardsiella tardaGram -Production of: Arginine dihidrolase - Catalase + H2S + Indole + Lysine decarboxylase - Oxidase -Fermentative metabolism +Methyl red test +Mortility +Voges proskauer reaction -Degradatif of : Casein - Gelatin - Urea -Growth at/on : 42 0C +
![Page 7: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/7.jpg)
3 % (w/v) NaCl + 8 % (w/v) NaCl - Utilization of sodium citrate -Production acid from : - Arabinose - Glukosa + Lactose - Mannitol - Maltose + Inositole - Rhamnose - Sorbotol - Sucrose -
Sumber : (Austin, B dan D.A Austin, 2007 )
Pembahasan
Gejala eksternal dari serangan ringan bakteri ini adalah luka-luka fokal merah
pada bagian kutan berukuran kecil berdiameter 3-5 mm, luka tersebut berada di
samping bagian belakang badan (pasteriolateral). Sebagai perkembangan penyakit
lebih lanjut, luka bernanah berkembang dalam otot rusuk dan lambung .
Pada kasus akut luka bernanah secara cepat bertambah dengan berbagai ukuran,
luka-luka tersebut berisi gas terlihat bentuk cembung menyebar ke seluruh tubuh.
Kehilangan warna dan luka-luka kemudian merata diseluruh tubuh, jika luka digores,
bau busuk H2S tersebar. Bekas jaringan mati bias berisi 3 rongga. Pada pengujian
bakteri E . tarda, objek yang di amati yaitu ikan gurame (Osphronemus gouramy)
diperoleh dari komoditas perikanan yang dilalu-lintaskan dalam kegiatan ekspor-
impor maupun pengiriman dari daerah yang satu ke daerah lainnya.
Metode yang digunakan untuk identifikasi bakteri adalah metode konvensional,
melalui pengujian biokimia. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam proses
identifikasi bakteri adalah pengamatan karakteristik morfologi koloni bakteri yang
sudah diisolasi ke dalam media agar TSA.
Karakteristik morfologi biasanya dapat diamati adalah warna, bentuk tepi koloni,
diameter, struktur dalam, elevasi, bentuk koloni dikomparasi dengan Instruksi Kerja
(IK) bakteri. Bakteri yang dipilih untuk pengujian berikutnya adalah yang diduga
7
![Page 8: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/8.jpg)
mirip dengan karakteristik koloni HPIK yang ada dalam buku Instruksi Kerja (IK)
bakteri.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan No. KEP. 17/MEN/
2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan media
pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E . tarda termasuk golongan II (dua),
tindakan yang dilakukan untuk jenis ikan yang teridentifikasi bakteri tersebut yaitu
dengan perlakuan penahanan untuk dirawat dan diobati. Serta jika teridentifikasi
bakteri golongan I (satu), maka akan langsung perlakuan pemusnahan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja Profesi) yang dilaksanakan di
Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta, mengenai teknik identifikasi bakteri E.
tarda pada ikan gurame (Osphronemus gouramy) dengan menggunakan empat (4)
sample ikan hidup yang dilalulintaskan antar daerah di Indonesia dengan kode DK
(Domestik), antara lain DK. 1339, DK. 1390, DK. 1636 dan DK. 1724.
Jika ikan terindikasi bakteri E. tarda maka ikan akan mendapat perlakuan
tertentu, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan No. KEP.
17/MEN/ 2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan
media pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E. tarda termasuk golongan II
(dua), tindakan yang dilakukan untuk jenis ikan yang teridentifikasi bakteri tersebut
yaitu dengan perlakuan penahanan untuk dirawat dan diobati. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, khususnya penyakit yang
disebabkan oleh bakteri adalah dengan melakukan tindakan karantina. Tindakan
karantina yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, antara lain :
a. Pemeriksaan
b. Pengasingan
c. Pengamatan
d. Perlakuan
e. Penahanan
f. Penolakan
g. Pemusnahan
h. Pembebasan
Saran
![Page 9: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/9.jpg)
Dalam pelaksanaannya Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta yang bertugas
untuk melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumberdaya hayati ikan dari hama
dan penyakit ikan karantina masih memiliki berbagai kekurangan antara lain tentang
lamanya hasil pengujian keluar antara 1-2 minggu dan peralatan laboratorium
khususnya untuk pengujian bakteri yang masih menggunakan cara konvensional.
Serta dalam pengujian mutu produk perikanan masih perlu di tingkatkan lagi, guna
menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi para konsumen yang mengkonsumsi
produk perikanan yang berkualitas baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Pathogen Pada Ikan Segar Diperairan
Teluk Semarang. Tesis. Progam Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Semarang.
Austin B dan D.A Austin 2007. Bacterial Fish Phatogen:Disease Of Farmed And
Wild Fish Praxis Publishing. Chichaeter.
Hartawan, R dan Irsyan. 2005. Pengawasan Lalulintas Ikan di Balai Karantina
Bandara Soekarno-hatta. Institute Pertanian Bogor.
Health Agency. 2001. Edwardsiella tarda. Material Safety Data Sheets (MSDS).
Public Health Agency of Canada. Jan.
Post, G.,1983. Textbook of Fish Health. T. F. H. Publikasi, Inc. Ltd., US.,7
Sahoo,. P. K., P. Swain, S. K. Sahoo, S.C. Mukharejee and A.K. Sahu., 2000.
Pathologi Caused by the Bacterium Edwardsiella tarda in Anabas testudieus
(Bloch). Asian Fisheries Science Manila, Philippines. 13 : 357-362
Warintek. Budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gouramy sp). Teknologi Tepat Guna
Mentri Negara Riset dan Teknologi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Jakarta: 2002.
9
![Page 10: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082316/557202514979599169a352f5/html5/thumbnails/10.jpg)