jurnal teknik identifikasi bakteri e.tarda

14
TEKNIK IDENTIFIKASI BAKTERI (Edwardsiella tarda) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI BESAR KARANTINA IKAN SOEKARNO-HATTA Epul Saepullah Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta KM. 04 Pakupatan, Serang – Banten Email : [email protected] ABSTRAK Edwardsiellosis merupakan salah satu penyakit ikan yang di sebabkan bakteri Edwarsiella tarda yang merupakan penyebab penyakit pada Catfish dan dikenal sebagai “ Emphysemateous Putrefactive disease of Catfish “ (EPDC). Gejala menciri yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri ini adalah adanya luka kecil pada permukan kulit, kemudian terjadi penetrasi ke bawah lapisan kulit dan menyebar ke organ dalam seperti ginal dan hati, Penelitian ini menggunakan empat (4) ekor ikan gurame (Osphronemus gouramy)yang dilalulintaskan di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta. E. tarda merupakan jenis bakteri phatogen yang termasuk golongan HPIK (Hama Penyakit Ikan Karantina) golongan satu (1), maka tindakan yang diterapkan untuk ikan yang positif teridentifikasi bakteri E. tarda yaitu pemusnahan. Kata kunci : EPCD, Edwarsiella tarda, Ikan Gurame, HPIK PENDAHULUAN Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas, sehingga sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan 1

Upload: epul-saepullah

Post on 24-Jul-2015

682 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

TEKNIK IDENTIFIKASI BAKTERI (Edwardsiella tarda) PADA IKAN

GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI BESAR KARANTINA IKAN

SOEKARNO-HATTA

Epul Saepullah

Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta KM. 04 Pakupatan, Serang – Banten

Email : [email protected]

ABSTRAKEdwardsiellosis merupakan salah satu penyakit ikan yang di sebabkan bakteri

Edwarsiella tarda yang merupakan penyebab penyakit pada Catfish dan dikenal sebagai “ Emphysemateous Putrefactive disease of Catfish “ (EPDC). Gejala menciri yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri ini adalah adanya luka kecil pada permukan kulit, kemudian terjadi penetrasi ke bawah lapisan kulit dan menyebar ke organ dalam seperti ginal dan hati, Penelitian ini menggunakan empat (4) ekor ikan gurame (Osphronemus gouramy)yang dilalulintaskan di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta. E. tarda merupakan jenis bakteri phatogen yang termasuk golongan HPIK (Hama Penyakit Ikan Karantina) golongan satu (1), maka tindakan yang diterapkan untuk ikan yang positif teridentifikasi bakteri E. tarda yaitu pemusnahan.

Kata kunci : EPCD, Edwarsiella tarda, Ikan Gurame, HPIK

PENDAHULUAN

Latar belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas,

sehingga sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional

terutama dalam penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan bagi

nelayan/petani ikan, sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi, serta devisa

yang sangat besar. Akan tetapi masalah yang timbul akibat perkembangan kegiatan

tersebut adalah meningkatkan resiko penyebaran penyakit di Indonesia, penyebaran

penyakit tersebut dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang relative besar. Salah

satu organism yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit adalah bakteri (Hartawan

dan Irsyan , 2005).

1

Page 2: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

Bakteri merupakan salah satu organisme mikroskopik yang dapat menimbulkan

penyakit (Infeksi) pada manusia .Meskipun pada umumnya jenis bakteri yang

merugikan jumlahnya lebih sedikit dari jumlah keseluruhan spesies bakteri yang ada

di dunia, akan tetapi karena bersifat pathogen, maka dapat sangat mengganggu

kehidupan, kesehatan dan bahkan dalam keadaan akut dapat menyebabkan kematian

manusia (Adji, 2008).

Edwardsiellosis merupakan salah satu penyakit ikan yang di sebabkan bakteri

Edwarsiella tarda yang merupakan penyebab penyakit pada Catfish dan dikenal

sebagai “ Emphysemateous Putrefactive disease of Catfish “ (EPDC). E tarda

pertama dilaporkan sebagai penyakit ikan oleh Bullock dan mayer pada tahun 1973.

Infeksi E.tarda menyebabkan kerugian besar pada beberapa budidaya ikan si Asia

terutama Jepang dan India (Herman dan Bullock (1986) dalam Sahoo et al, 2000).

Bakteri E.tarda telah menjadi terkenal sebagai pathogen utama pada budidaya catfish

di USA selatan dan menyerang beberapa budidaya sidat di jepang (Post,1983).

Sesuai Dengan Keputusan Mentri Kelautan Dan Perikanan No. KEP. 17/MEN/

2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan media

pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E.tarda termasuk golongan II (dua).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai

berikut :

a. Mengidentifikasi ikan yang dilalulintaskan di Balai Besar Karantina Ikan

Soekarno- Hatta dari jenis-jenis hama penyakit ikan karantina (HPIK).

b. Mengetahui prosedur identifikasi bakteri pada komoditas perikanan yang di

lalu-lintaskan di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta.

c. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumberdaya hayati ikan dari

hama dan penyakit ikan karantina.

Page 3: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

d. Membina hubungan antara perguruan tinggi tinggi dengan berbagai instalasi,

seperti lembaga pemerintah dan swasta guna mengembangkan dan

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Menambah pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri pada komoditas perikanan.

f. Meningkatkan keterampilan dalam melakukan pengujian terhadap

kemungkinan adanya penyebab bakterial pada komoditas perikanan, dengan

cara melakukannya langsung.

Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini antara lain :

a. Mahasiswa/i memperoleh pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri pada

komoditas perikanan.

b. Mahasiswa/i dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung

c. Mahasiswa/i dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan identifikasi

terhadap penyakit bakterial pada komoditas perikanan.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dilaksanakan pada tanggal 01 Februari-29

Februari 2012, yang bertempat di Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta

Tangerang, Banten.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan untuk pengujian bakteri Edwardsiella tarda pada

Kuliah Kerja Profesi antara lain Box atau nampan, alat bedah, plastik, petri dist, pipet

tetes, kertas label, incubator, deep freezer, tabung reaksi, peralatan gelas dan Bunsen.

Bahan yang digunakan untuk pengujian bakteri Edwardsiella tarda pada Kuliah

Kerja Profesi antara lain tryptic soy agar (TSA) 0 %, triple sugar iron agar (TSIA),

mortility indol ornithin (MIO), media OF , lysine iron agar ( LIA), methyl red voges

proksuer ( MR-VP), larutan KOH 3 %, media EMBA, simon citrate agar (SCA),

3

Page 4: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

media urea, kovacks reagansia, baktident katalase, bactident oksidase, gula-gula,

novobiocin dan alkohol.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif yang

bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu

populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat atau faktor tertentu (Sudjana, 2002).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer

didapat dari berbagai hasil pengujian dilaboratorium dan data sekunder didapat dari

instansi terkait serta literature berupa buku dan jurnal-jurnal ilmiah.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan dalam Kuliah Kerja Profesi (KKP), untuk

pengambilan data yaitu metode survai dan metode observasi. Metode survai

dilakukan dengan cara memperoleh fakta-fakta dengan cara pengumpulan data dari

gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktul dan metode observasi

yaitu dengan mencobe secara langsung hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengujian

bakteri tersebut. Tahapan prosedur pengujian bakteri E. tarda antara lain :

a. Preparasi Sample

Ikan dibunuh dan permukaan tubuh ikan diusap menggunakan alkohol

70%. Ikan digerus dengan menggunakan mortal steril (NaCl 0,85 %) untuk

ikan < 3 cm dan ikan > 3 cm bedah ikan secara aseptis. Tusuk ginjal,hati atau

insang secara aseptis dan digoreskan pada lempeng agar TSA 0% untuk ikan

air tawar dan 3% untuk ikan air laut. Inkubasi pada inkubator suhu ruang (30 0C) dan amati koloni 24, 48 dan 72 jam setelah inokulasi.

b. Isolasi Awal

Koloni target diambil kemudian diinokulasi pada lempeng agar BHIA atau

TSA, dengan menggunakan jarum inokulasi

Page 5: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

c. Pemurnian

Pindahkan koloni dari isolat awal yang memiliki ciri morfologi koloni

yang sesuai dengn cirri koloni bakteri E. tarda.

d. Pengujian Sifat Biokimia

Pengujian awal yang dilakukan antara lain : gram, katalase, glukosa, OF

dan TSIA.

Pengujian lanjutan yang dilakukan antara lain : ornithin, indol, LIA ,

EMBA, Mc-Conkey , gelatin, citrate, urea dan MR-VP.

e. Identifikasi Bakteri Edwardsiella tarda

Identifikasi bakteri dilakukan untuk mengetahui genus sampai spesies

bakteri yang didapat dari sample ikan yang diujikan. Metode yang digunakan

untuk identifikasi bakteri adalah metode konvensional, melalui pengujian

biokimia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Sample ikan yang diidentifikasi selama Kuliah Kerja Profesi (KKP) berasal dari

komoditas perikanan perikanan di ekspor-impor yang dilalulintaskan di Balai Besar

Karantina Ikan Soekarno-Hatta (BBKISH), sample ikan yang diidentifikasi terdapat

bakteri Edwardsiella tarda berjumlah empat (4) sample ikan.

Tabel 1 . Sample ikan yang diidentifikasi bakteri Edwardsiella tarda

No Tanggal Kode Sample

Jenis Sample Target Organ

1. 08 Februari 2012 DK. 1339 Gurame Insang, ginjal dan hati2. 08 Februari 2012 DK. 1390 Gurame Insang, ginjal dan hati

3. 14 Februari 2012 DK. 1636 Gurame Insang, ginjal dan hati4. 18 Februari 2012 DK. 1724 Gurame Dan

Telur GurameInsang, ginjal dan hati

Sumber : Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta

Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah sample bakteri yang

diidentifikasi merupakan golongan bakteri HPIK adalah terhadap sifat biokimia

5

Page 6: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

dilakukan terhadap seluruh

sample yang diidentifikasi selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP).

Pengujian bakteri E. tarda yang dilakukan terdiri dari pengujian dasar dan pengujian

lanjutan.

Tabel 2. Seleksi awal grup Edwardsiella

No Uji Reaksi1. Gram -2. Katalase +3. Oksidase -4. Glukosa +5. OF F6. TSIA H2S

Sumber : (Austin, B dan D.A Austin, 2007 )

Hasil pembacaan gram -, katalase -, glukosa +, dan OF + maka bakteri tersebut di

duga tergolong grup Edwardsiella.

Setelah di temukan ciri-ciri berdasarkan hasil pengujian yang mengarah pada

genus Edwardsiella maka pengujian selanjutnya yaitu melakukan pengujian lanjutan

dengan tabel identifikasi dan konfirmasi Edwardsiella tarda.

Tabel 3. Identifikasi dan Konfirmasi Edwardsiella tarda

Character Edwardsiella tardaGram -Production of: Arginine dihidrolase - Catalase + H2S + Indole + Lysine decarboxylase - Oxidase -Fermentative metabolism +Methyl red test +Mortility +Voges proskauer reaction -Degradatif of : Casein - Gelatin - Urea -Growth at/on : 42 0C +

Page 7: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

3 % (w/v) NaCl + 8 % (w/v) NaCl - Utilization of sodium citrate -Production acid from : - Arabinose - Glukosa + Lactose - Mannitol - Maltose + Inositole - Rhamnose - Sorbotol - Sucrose -

Sumber : (Austin, B dan D.A Austin, 2007 )

Pembahasan

Gejala eksternal dari serangan ringan bakteri ini adalah luka-luka fokal merah

pada bagian kutan berukuran kecil berdiameter 3-5 mm, luka tersebut berada di

samping bagian belakang badan (pasteriolateral). Sebagai perkembangan penyakit

lebih lanjut, luka bernanah berkembang dalam otot rusuk dan lambung .

Pada kasus akut luka bernanah secara cepat bertambah dengan berbagai ukuran,

luka-luka tersebut berisi gas terlihat bentuk cembung menyebar ke seluruh tubuh.

Kehilangan warna dan luka-luka kemudian merata diseluruh tubuh, jika luka digores,

bau busuk H2S tersebar. Bekas jaringan mati bias berisi 3 rongga. Pada pengujian

bakteri E . tarda, objek yang di amati yaitu ikan gurame (Osphronemus gouramy)

diperoleh dari komoditas perikanan yang dilalu-lintaskan dalam kegiatan ekspor-

impor maupun pengiriman dari daerah yang satu ke daerah lainnya.

Metode yang digunakan untuk identifikasi bakteri adalah metode konvensional,

melalui pengujian biokimia. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam proses

identifikasi bakteri adalah pengamatan karakteristik morfologi koloni bakteri yang

sudah diisolasi ke dalam media agar TSA.

Karakteristik morfologi biasanya dapat diamati adalah warna, bentuk tepi koloni,

diameter, struktur dalam, elevasi, bentuk koloni dikomparasi dengan Instruksi Kerja

(IK) bakteri. Bakteri yang dipilih untuk pengujian berikutnya adalah yang diduga

7

Page 8: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

mirip dengan karakteristik koloni HPIK yang ada dalam buku Instruksi Kerja (IK)

bakteri.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan No. KEP. 17/MEN/

2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan media

pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E . tarda termasuk golongan II (dua),

tindakan yang dilakukan untuk jenis ikan yang teridentifikasi bakteri tersebut yaitu

dengan perlakuan penahanan untuk dirawat dan diobati. Serta jika teridentifikasi

bakteri golongan I (satu), maka akan langsung perlakuan pemusnahan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja Profesi) yang dilaksanakan di

Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta, mengenai teknik identifikasi bakteri E.

tarda pada ikan gurame (Osphronemus gouramy) dengan menggunakan empat (4)

sample ikan hidup yang dilalulintaskan antar daerah di Indonesia dengan kode DK

(Domestik), antara lain DK. 1339, DK. 1390, DK. 1636 dan DK. 1724.

Jika ikan terindikasi bakteri E. tarda maka ikan akan mendapat perlakuan

tertentu, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan No. KEP.

17/MEN/ 2006 Tentang Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, golongan

media pembawa dan sebarannya maka jenis bakteri E. tarda termasuk golongan II

(dua), tindakan yang dilakukan untuk jenis ikan yang teridentifikasi bakteri tersebut

yaitu dengan perlakuan penahanan untuk dirawat dan diobati. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, khususnya penyakit yang

disebabkan oleh bakteri adalah dengan melakukan tindakan karantina. Tindakan

karantina yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, antara lain :

a. Pemeriksaan

b. Pengasingan

c. Pengamatan

d. Perlakuan

e. Penahanan

f. Penolakan

g. Pemusnahan

h. Pembebasan

Saran

Page 9: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda

Dalam pelaksanaannya Balai Besar Karantina Ikan Soekarno-Hatta yang bertugas

untuk melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumberdaya hayati ikan dari hama

dan penyakit ikan karantina masih memiliki berbagai kekurangan antara lain tentang

lamanya hasil pengujian keluar antara 1-2 minggu dan peralatan laboratorium

khususnya untuk pengujian bakteri yang masih menggunakan cara konvensional.

Serta dalam pengujian mutu produk perikanan masih perlu di tingkatkan lagi, guna

menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi para konsumen yang mengkonsumsi

produk perikanan yang berkualitas baik.

DAFTAR PUSTAKA

Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Pathogen Pada Ikan Segar Diperairan

Teluk Semarang. Tesis. Progam Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Semarang.

Austin B dan D.A Austin 2007. Bacterial Fish Phatogen:Disease Of Farmed And

Wild Fish Praxis Publishing. Chichaeter.

Hartawan, R dan Irsyan. 2005. Pengawasan Lalulintas Ikan di Balai Karantina

Bandara Soekarno-hatta. Institute Pertanian Bogor.

Health Agency. 2001. Edwardsiella tarda. Material Safety Data Sheets (MSDS).

Public Health Agency of Canada. Jan.

Post, G.,1983. Textbook of Fish Health. T. F. H. Publikasi, Inc. Ltd., US.,7

Sahoo,. P. K., P. Swain, S. K. Sahoo, S.C. Mukharejee and A.K. Sahu., 2000.

Pathologi Caused by the Bacterium Edwardsiella tarda in Anabas testudieus

(Bloch). Asian Fisheries Science Manila, Philippines. 13 : 357-362

Warintek. Budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gouramy sp). Teknologi Tepat Guna

Mentri Negara Riset dan Teknologi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia

Jakarta: 2002.

9

Page 10: Jurnal Teknik Identifikasi Bakteri E.tarda