jurnal-sri-wahyuni.pdf

Upload: selfia

Post on 28-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    1/11

    1

    Abstrak - Gangguan jiwa adalah perubahan suasana perasaan dan perilaku yang terjadi tanpa alasan yang jelas, dan

    menyebabkan kendala terhadap diri sendiri atau orang lain. Sementara informasi mengenai diagnosa awal gangguan

    jiwa tidak begitu banyak ditemui di masyarakat sehingga banyak yang tidak mengerti mengenai penanggulangan

    gangguan jiwa saat ini. Berdasarkan permasalahan ini, maka penulis membangun sebuah aplikasi sistem pakar yang

    dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk mendeteksi gangguan jiwa secara dini. Adapun metode yang digunakan

    adalah metode Certainty Factor. Setelah dilakukan analisa dan pengujian sistem ini dapat memberikan pengetahuan

    serta kemudahan bagi masyarakat untuk mengetahui awal gangguan jiwa dengan cara melakukan konsultasi sehingga

    dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memberi saran pada gangguan jiwa yang diderita. Berdasarkan kuesioner

    yang disebarkan kepada 5 orang pakar berpendapat bahwa 93,33% pakar mengatakan aplikasi ini mudah digunakan dan

    membantu user dalam berkonsultasi penyakit neurosis. Sistem ini menggunakan Mobile Cellular dalam menjalankan

    aplikasinya. Tools yang digunakan dalam sistem ini adalah NetBeans IDE 6.8, Adobe Dreamweaver CS5 dan bahasa

    pemograman J2ME, PHP dan MYSQL.

    Kata Kunci : Sistem Pakar, Gangguan Jiwa, Certainty Factor, J2ME, Mobile Cellular.

    Abstrack - Mental disorders is the change in atmosphere and the feeling and behavior that occurs for no apparent reason,

    causing obstacles to self or others. While information on the early diagnosis of mental disorder is not so much found in

    the community so many do not understand about the prevention of mental disorder at this time. Based on these problems,

    the authors construct an expert system application that can be used by the public for early detection of mental disorders.

    After analysis and testing of this system can provide the knowledge and facilities for the public to know the beginning of a

    mental disorder by way of consultation so as to take the right decision to give advice on the mental disorder suffered.

    Based on questionnaires distributed to five experts argue that 93.33% of experts say the application is easy to use and help

    users consult diseases in neurosis. The system uses the Mobile Cellular in the running application. Tools are used in this

    system is NetBeans IDE 6.8, Adobe Dreamweaver CS5 and J2ME programming language, PHP and MYSQL.

    Keywords: Expert System, Mental Disorders, Certainty Factor, J2ME, Mobile Cellular.

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan

    kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis

    pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu

    domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan

    pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan

    dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada

    bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara

    cerdas. Salah satu contoh sisem pakar dibidang kesehatan, adalah sistem pakar diagnosa gangguan kejiwaan.

    Berdasarkan hal tersebut, pada tugas akhir ini mengangkat sistem pakar untuk mendiagnosa awal gangguan jiwa

    dengan metode Certainty Factor berbasis mobile cellular. Untuk menggunakan sistem ini, pengguna bisa

    menggunakannya dimana saja dan harus terkoneksi dengan internet, ini akan membantu mengatasi permasalahan

    yang ada pada masyarakat seperti masalah biaya dan waktu.

    Sistem pakar diagnosa gangguan jiwa yang akan dibangun ini bisa meminimalisir keragu-raguan dalam

    menentukan tingkatan/kategori gangguan yang diderita pasien, sehingga pasien bisa ditangani dengan cepat

    sesuai tingkat gangguan yang dideritanya. Diagnosa tingkat gangguan kejiwaan dengan menggunakan sistem

    Jurnal Teknik Informatika, Vol 1 September 2012

    SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL GANGGUAN JIWA DENGAN

    METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS MOBILE CELLULAR

    Sri Wahyuni Wita1, Satria Perdana Arifin

    2, Ibnu Surya

    2

    Jurusan Teknik Informatika, Prodi Komputer, Politeknik Caltex Riau, [email protected], [email protected], [email protected]

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    2/11

    2

    pakar akan mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosa tingkat gangguannya didasarkan pada

    pengetahuan yang didapat dari seorang pakar (Kusumadewi, 2003).

    1.2 Tujuan

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan proyek akhir ini adalah membangun aplikasi sistem pakar

    untuk diagnosa awal gangguan jiwa berbasis mobile cellular.

    1.3 Rumusan Masalah

    Dalam pembuatan dan perancangan proyek akhir ini, pembahasan masalahnya antara lain bagaimana

    membangun aplikasi sistem pakar yang mendiagnosa awal gangguan jiwa dengan metode certainty factor

    berbasis mobile cellularberdasarkan gejala yang dimasukkan berupa pertanyaan.

    1.4 Ruang Lingkup

    Pada pembuatan proyek akhir ini terdapat beberapa ruang lingkup atau batasan masalah, antara lain sebagai

    berikut :

    1. Penulis akan membatasi permasalahan penyakit yang dimasukkan ke dalam sistem pakar ini hanya berupa

    penyakit gangguan jiwa neurosis yang terbagi dalam tujuh penyakit, yakni:

    a. Cemasb. Neurasthenia

    c. Histeria

    d. Depresi

    e. Fobik

    f. Obsesif-kompulsif

    g. Somatisasi

    2. Sistem ini tidak membahas bagaimana cara penyembuhan dalam mengatasi gangguan kejiwaan, hanya

    memberikan saran awal berupa langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang jika terindikasi

    gangguan kejiwaan.

    3. Sistem ini dibangun bersifat client server.4. Sistem ini menggunakan metode Certainty Factor (CF).

    5. Sistem ini bersifat dinamis, dimana admin dapat melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan datapada gejala, penyakit dan saran.

    2. Tinjauan Pustaka

    2.1 Sistem Pakar

    Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mangadopsi pengetahuan manusia ke

    komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan

    kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemograman

    tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Diharapkan dengan sistem ini,

    orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit maupun rumit sekalipun tanpa bantuan

    para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang

    berpengalaman.

    Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial intelligence(AI) yang cukup tua karena sistem ini telah mulai

    dikembangkan pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose

    problema solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newl dan Simon. Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar

    yang dibuat, seperti MYCIN, DENDRAL, XCON & XSEL, SOPHIE, Prospector, FOLIO, DELTA, dan

    sebagainya (Muhammad, 2005).

    2.2Ketidakpastian dengan Teori Certainty Factor (Teori Kepastian)

    Dalam menghadapi suatu permasalahan sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Hasil

    yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor, yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti

    atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Pada akhirnya akan ditemukan banyak kemungkinan diagnosis.

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    3/11

    3

    Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidakpastian, termasuk diantaranya probabilitas klasik,

    probabilitas bayes, teori hartley berdasarkan himpunan klasik, teori shannon berdasakan pada probabilitas, teori

    Depmster-Shafer, teori fuzzy Zadeh, dan faktor kepastian (certanity factor). Faktor kepastian (Certanity Factor)

    diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certanity Factor (CF) merupakan nilai

    parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certanity Factor (CF)

    menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. (Kusumadewi, 2003)

    Rumus :

    CF[h,e] = MB[h,e]-MD[h,e] (1)

    [,] = 0 [,] =1[,]+[,].(1[,]) (2)

    [,] = 0 [,] =1[,]+[,].(1[,]) (3)Keterangan:

    CF = Certainty Factordalam hipotesis H yang dipengaruhi oleh fakta E

    MB =Meansure of Believe, merupakan nilai kenaikan dari kepercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh fakta E.

    MD = Meansure of Disbelieve, merupakan nilai kenaikan dari ketidakpercayaan hipotesis H dipengaruhi oleh

    fakta E.H = Hipotesis (Dugaan)

    E = Evidence (Peristiwa/fakta)

    2.3 Gangguan Jiwa

    Gangguan jiwa adalah perubahan suasana perasaan dan perilaku yang terjadi tanpa alasan yang jelas, dan

    menyebabkan kendala terhadap diri sendiri atau orang lain. Pendapat yang berkembang di masyarakat penyakit

    jiwa identik dengan gila, ini adalah pandangan yang keliru turun menurun. Akan tetapi gangguan jiwa tidak

    sama dengan sakit jiwa. Menurut laporan dari organisasi kesehatan dunia WHO tahun 2001, sekitar 450 juta jiwa

    penduduk dunia menderita gangguan kesehatan jiwa (Videbeck, 2008).

    2.3.1 Neurosis

    Neurosis adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian dari kepribadian, sehingga orang yang

    mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau masih bisa belajar dan jarangmemerlukan perawatan khusus di rumah sakit

    2.4 Java 2 Micro Edition (J2ME

    Java 2 Micro Edit ion(J2ME) merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface Java

    yang sering disebut Java API (Application Programming Interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang

    didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruang yang terbatas. Kombinasi tersebut kemudian digunakan

    untuk melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan pada mobile device (Rangsang, 2010).

    3. Perancangan

    3.1 Gambaran Umum Sistem

    Gambaran system arsitektur aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Dimana user sebagai

    pengguna yang akan melakukan konsultasi terhadap sistem, admin sebagai pengolah data yang menginsert,mengupdate dan mendelete suatu data informasi, database sebagai penyimpan seluruh data dan informasi yang

    telah diolah seorang admin, dan server sebagai penghubung antara admin dan user ke database.c

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    4/11

    4

    Gambar 1 Arsitektur Sistem Pakar Diagnosa Awal Gangguan Jiwa dengan Metode Certainty Factor Berbasis

    Mobile Cellular.

    3.2Flowchart Adminc

    Flowchartini menunjukan proses yang dilakukan oleh admin. Admin melakukan loginterlebih dahulu ke

    dalam sistem, kemudian admin dapat menambah, merubah, menghapus data kaidah dan saran. Sedangkan untuk

    gejala dan penyakit admin bisa melakukan penambahan dan perubahan.

    Gambar 2 Flowchart Admin

    3.3Flowchart User

    Flowchart ini menunjukan bagaimana user (pengguna) melakukan konsultasi, melihat petunjuk, melihat

    data dan pembuat terhadap sistem yang telah dibuat.

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    5/11

    5

    Gambar 3 Flowchart User

    3.4 Use CaseDiagram

    Use case diagram digunakan untuk mempresentasikan fungsi yang disediakan oleh sistem. Pada aplikasi ini

    pengguna dibedakan menjadi 2 yaitu User(pengguna), Admin.

    (a) User

    (b) Admin

    Gambar 4 Use Case Diagram

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    6/11

    6

    3.5 Sequence diagram admin login

    Menggambarkan interaksi yang dilakukan oleh actoradmin dalam melakukan proses login.(Gambar 5).

    Gambar 5 SequenceDiagram Admin Login

    3.6

    Sequence diagram admin tambah data gejala.

    Menggambarkan interaksi yang dilakukan oleh actor admin dalam melakukan proses insert data gejala.

    (Gambar 6).

    Gambar 6 Sequence Diagram Tambah Data Gejala

    3.7 Sequence Diagram Admin Ubah Data Gejala

    Menggambarkan interaksi yang dilakukan oleh actor admin dalam melakukan proses update data gejala

    (Gambar 7).

    Gambar 7 Sequence Diagram Ubah Data Gejala

    3.8 Sequence diagram user konsultasi

    Menggambarkan interaksi yang dilakukan oleh user dalam melakukan proses konsultasi(Gambar 8).

    Gambar 8 Sequence Diagram User Konsultasi

    : Admin : Form_Login : database_Admin: proses_validasi

    input_ID_Password( )

    cek_ID_password( )

    cek_validasi

    display_login

    : Form_insert_gejala: Admin: p r o se s_ p en yi m p an a n : g e ja l a

    on_insert_data

    get_Data( )

    set_Data( )

    display_confirm_insert

    : Admin: Form_update_gejala : proses_update : gejala

    on_form_update

    get_Data( )

    set_Data( )

    display_confirm_update

    : User : F orm _konsul tasi: proses_load_konsultasi

    : gejala: proses_hitung

    : penyakit : Form_kesimpulan

    on_form_konsultasi

    get_Data( )

    get_data

    hitung_nilai( )

    get_Data

    display_data

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    7/11

    7

    3.9 Class Diagram

    Class diagrammendeskripsikan jenis-jenis obyek dalam system. Class diagramjuga menunjukkan property dan

    operasi sebuah Class dan batasan yang terdapat dalam hubungan dengan obyek. Pada aplikasi ini terdapat dua

    buah class diagram, yaitu class diagram admin dan class diagram user. Berikut adalah perancangan class

    diagram pada aplikasi ini.(Gambar 9)

    Gambar 9 Class Diagram

    3.19 Entity Relationship Diagram (ERD)

    ERD berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar tabel yang akan digunakan pada sistem ini.

    Gambar 10 EntityRelationshipDiagram

    4. Pengujian dan Analisa

    4.1 Pengujian Sistem

    Dalam pengujian sistem ini terdapat 2 buah sistem yang di lakukan pengujian diantaranya adalah pengujian

    terhadap aplikasi awal gangguan jiwa dan pengujian terhadap web admin. Pengujian terhadap aplikasi awal

    gangguan jiwa dilakukan dengan cara melakukan konsultasi dengan menchecklist minimal 3c pertanyaan

    berdasarkan gejala. Setelah melakukan checklist dari pertanyaan, maka sistem akan menghitung gejala yang di

    alami berdasarkan metode yang di buat. Pengujian terhadap web admin dilakukan dengan cara melakukan ubah

    data, hapus data, tambah data.

    Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian:

    1. Pengujian terhadap aplikasi awal gangguan jiwa.

    a. Tampilan awal dari aplikasiAwal Gangguan jiwa. (Gambar 11).

    Form_konsultasi

    Form_kesimpulan

    Form_Login

    ID

    Password

    input_ID_Password()cek_login()

    konfirmasi_login()

    proses_load_konsultasi

    get_Data()

    proses_load_kesimpulan

    get_Data()

    Proses_login

    get_Data()cek_login()

    penyakit

    id_prnyakitnama_penyakit

    database_Admin

    ID_admin

    Password

    cek_ID_password()

    proses_penyimpanan

    get_Data()

    save()

    proses_ubah

    get_Data()update()

    proses_tambah

    get_data()

    save()

    proses_hapus_P

    get_data()update()

    proses_validasi

    get_Data()

    Form_tambah_gejala

    ID_gejala

    nama_gejaladaftar_pertanayaan

    insert_Data()

    Form_ubah_gejala

    ID_gejala

    nama_gejaladaftar_pertanyaan

    update_Data()

    Form_tambah_penyakit

    ID_penyakit

    nama_penyakit

    insert_data()

    Form_ubah_penyakit

    ID_penyakit

    nama_penyakit

    update_data()

    Form _kaidah

    tampil_form()display_message()

    Form_Menu

    set_Data()get_Data()

    Form_saran

    tampil_form()

    display_message()

    tambah_saran

    ID_saranID_penyakit

    saran

    insert()

    hapus_saran

    get_data()delete()

    ubah_saran

    ID_saranID_penyakit

    saran

    update()

    database_saran

    save_data()

    validasi()

    proses_saran

    get_data()save()

    tambah_kaidah

    ID_kaidah

    ID_gejalaID_penyakit

    nilai_MDnilai_MB

    insert()

    hapus_kaidah

    get_data()delete()

    ubah_kaidah

    ID_kaidah

    ID_gejalaID_penyakit

    nilai_MDnilai_MB

    update()

    proses_kaidah

    get_data()save()

    gejala

    ID_gejala

    nama_gejala

    daftar_pertanyaan

    set_Data()

    database_kaidah

    save_data()

    validasi()

    proses_hitung

    hitung_nilai( )

    get_Data()

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    8/11

    8

    Gambar 11 Tampilan awal

    b. Pada tampilan form menu kita bisa memilih konsultasi untuk memulai berkonsultasi (Gambar 12).

    Gambar 12 Tampilan menu pilihan

    c. Pada form konsultasi kita harus menjawab pertanyaan dengan cara menchecklist sesuai gejala yang di

    rasakan (Gambar 13).

    Gambar 13 Tampilan daftar pertanyaan

    d. Ketika menekan tombolPilih, maka akan masuk ke form hasil perhitungan (Gambar 14).

    Gambar 14 Tampilan hasil perhitungan

    2. Pengujian terhadap Web Admin.

    a. Web admin merupakan sebuah sistem yang bertugas untuk mengolah semua data mengenai awal gangguan

    jiwa mulai dari input data, update data dan delete data. Untuk halaman login terlihat pada (Gambar 15).

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    9/11

    9

    Gambar 15 HalamanLogin

    b. Berikut tampilan awal admin setelah login yang terdapat pilihan untuk untuk input dan olah data. Ketika

    salah satu tombol option input kita klik, terdapat 4(empat) buah pilihan yang merupakan sebuah inputan

    data (Gambar 16).

    Gambar 16 Halamanawal admin

    c. Berikut merupakam tampilan penginputan data gejala yang dilakukan oleh admin. (Gambar 17).

    Gambar 17 Halamaninsert data gejala

    d. Berikut merupakam tampilan pengolahan data gejala yang dilakukan oleh admin (Gambar 18).

    Gambar 18 Halaman Pengolahan Data Gejala

    4.2 Pengujian Hasil Oleh User (kuisioner)

    Untuk melihat tanggapan terhadap apliakasi yang dirancang, maka dilakukan survei terhadap 3 orang pakar dan

    20 masyarakat.

    1. Kuisioner terhadap pakar

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    10/11

    10

    Tabel 1 Rekapitulasi Kuisioner Nilai Responden Pakar

    Nilai Rata-rata = ( SB x 5 )+( B x 4 )+( S x 3)+( Br x 2 )+( SBr x 1 )

    ( Total responden x 5 )

    Gambar 19. Skala Likert Hasil Kuisioner

    Nilai Responden Pakar

    2. Kuisioner terhadap masyarakat

    Tabel 2 Rekapitulasi Kuisioner Nilai RespondenMasyarakat

    Nilai Rata-rata = ( SB x 5 )+( B x 4 )+( S x 3)+( Br x 2 )+( SBr x 1 )

    ( Total responden x 5 )

    Gambar 20. Skala Likert Hasil Kuisioner

    Nilai Responden Masyarakat

  • 7/25/2019 Jurnal-Sri-wahyuni.pdf

    11/11

    11

    4.2 Analisa

    Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 3 orang pakar, maka didapatkan analisa bahwa sebesar

    93,33% mengatakan sangat puas dalam segi waktu perhitungan pada aplikasi ini, lalu sebesar 80% mengatakan

    sangat puas aplikasi ini dalam segi basis pengetahuan dalam melakukan diagnosa. Selanjutnya 80% mengatakan

    sangat puas bahwa aplikasi ini memberikan keakuratan dalam menampilkan yang diderita oleh user. Sebanyak

    66,67% responden mengatakan puas dalam menggunakan aplikasi. Lalu sebesar 86,67% mengatakan sangat puas

    aplikasi ini secara keseluruhan.

    Kemudian berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada 20 masyarakat, maka didapatkan analisa

    sebesar 86% mengatakan sangat puas dalam segi interface atau tampilan menu warna background, lalu sebesar

    80% mengatakan sangat puas dalam melakukan konsultasi penyakit neurosis. Selanjutnya 83% mengatakan

    sangat puas karena mempunyai manfaat besar bagi user. Sebanyak 87% mengatakan sangat puas dalam segi

    interface atau tampilan menu aplikasi. Lalu sebesar 79% mengatakan sangat puas bahwa aplikasi ini dapat

    memenuhi kebutuhan userdalam berkonsultasi.

    5.

    Penutup

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Aplikasi ini membantu masyarakat dalam melakukan konsultasi suatu penyakit neurosis.

    2. Aplikasi ini dinyatakan user friendly menurut hasil penilaian kuisioner karena hasil kuisioner bernilai 80%

    untuk kategori dapat memudahkan user dalam melakukan konsultasi penyakit neurosis.

    3. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh pakar gangguan jiwa tentang aplikasi awal gangguan

    jiwa, maka aplikasi ini layak untuk digunakan kepada masyarakat untuk mendiagnosa penyakit neurosis

    karena 80% keakuratan dalam menampilkan penyakit yang diderita oleh user.

    5.2 Saran

    Untuk pengembangan proyek akhir ini di masa yang akan datang, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan,

    yaitu sebagai berikut :

    1. Dapat dilakukan pengembangan terhadap aplikasi awal gangguan jiwa agar dapat melayani konsultasi suatupenyakit dalam skala yang besar.

    2. Aplikasi ini masih berbasis J2ME sehingga dapat dikembangkan menjadi aplikasi berbasis android.

    Daftar Pustaka

    [1] Kusumadewi, sri. 2003, artificial intelligence (Teknik dan aplikasinya). Yokyakarta: Graha Ilmu.

    [2] Rangsang, Purnama.Mari Mengenal J2ME. Cetakan Pertama. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. 2010

    [3] Shalahuddin, Muhammad., A.S. Rosa. (2008). Pemrograman J2ME (Belajar Cepat Pemrograman

    Perangkat Telekomunikasi Mobile).Bandung : Informatika

    [4] Videbeck, Sheila L.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Cetakan Pertama. Jakarta : Buku Kedokteran. 2008