jurnal skirpsi 5215097021_j helka_ tahun lulus 089
DESCRIPTION
JURNAL SKRIPSITRANSCRIPT
Page 1
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLA KARTU HASIL STUDI
DAN KARTU HASIL RENCANA STUDI MENGGUNAKAN RFID
Penulis Skripsi:
Syarif Hidayat 5215072371
Mahasiswa Pendidikan Elektronika 2007
Dosen pembimbing I :
Yuliarti Sastrawijaya
Dosen pembimbing II :
Widodo
Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik jurusan teknik Elektro
Penulis Jurnal :
Baehaqi Alanawa 5215097021
Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009
ABSTRACT
This study aims to develop software (software) Study Plan Card manager (KRS) Card
Study Results (KHS). KRS management processes and KHS student identification
technology utilizing Radio Frequency Identification (RFID) which consists of the
components of the RFID tag and reader. The research process consists of two stages, namely
the research tools (hardware) and software research (software). The software is managed by
the manager or system administrator to perform a task called the input data, manage database,
to exit the hardware connection and software. The research studied the characteristics of
RFID hardware such as how to work and read range. Research software to develop software
using waterfall method. The research process will end with hardware and software integration
and testing. Berdasaran testing, then the student can use RFID tags to manage data and KRS
KHS students. The study concluded that the software can be used to manage data and KRS
KHS students and if possible can be implemented at the Department of Electrical
Engineering.
Kata Kunci : Software, KRS, KHS and RFID
PENDAHULUAN
Sistem informasi tidak harus
melibatkan komputer, namun sistem
informasi saat ini banyak menggunakan
komputer. Sistem informasi yang
menggunakan komputer, biasanya disebut
dengan sistem informasi berbasis
komputer (Computer-Based Information
System/CBIS)(Abdul Kadir,2003)1. Sistem
1Abdul,Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogya:Andi, 2003), hlm.10
Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)
Page 2
informasi mencakup sejumlah komponen
(manusia, komputer, teknologi informasi,
dan prosedur kerja), ada sesuatu yang
diproses (data menjadi informasi), dan
dimaksudkan untuk mencapai sasaran atau
tujuan.
Sistem informasi berbeda dengan
teknologi informasi. Istilah teknologi
informasi (Information Technology/IT)
dipahami sebagai studi atau penggunaan
peralatan elektronika terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja,
termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Dibutuhkan kerahasiaan data pada
sebuah sistem informasi, akan tetapi
sistem informasi tetap mudah diakses.
Artinya data bersifet pribadi (personal),
data hanya bisa diakses oleh orang yang
bersangkutan, sedangkan orang lain tidak
bisa melakukan akses.
Terdapat kelebihan dan kekurangan
pada setiap sistem informasi dan hal itu
tidak bisa dihindari. Pada sistem informasi
akademik, salah satu kekurangan akses
infonnasi menggunakan nomor registrasi
dan kata kunci (password) adalah jika
nomor registrasi dan password dari
mahasiswa yang bersangkutan diketahui
oleh mahasiswa yang lain, maka data dapat
dilihat atau dirubah oleh keduanya.
Berbagai teknologi identifikasi telah
banyak dikembangkan, diantaranya sistem
barcode (barcode system), optical
character recognizion (OCR), identifikasi
sidik jari (fingerprint procedure), pengenal
suara (voice identification), kartu cerdas
(smart card), Radio Frequency
Identication (RFID), dan sebagainya
(Klaus Finkenzeller, 2003). Tujuan dari
teknologi identifikasi yang ada adalah
mengenali objek dari sifat, karakter atau
data yang dibawa.
Dari berbagai teknologi identifikasi
yang ada, RFID merupakan salah satu
teknologi identifikasi yang menarik,
beberapa keunggulan RFID dibanding
teknologi identifikasi yang lain adalah
identifikasi suatu objek tanpa
menggunakan kontak fisik, proses
pengiriman dan penerimaan data bisa
dilakukan tanpa tegak lurus, jumlah data
yang banyak (typical data quantity), tidak
terpengamh kotor (impossible influence of
dirt), kecepatan baca tinggi, jarak baca
yang cukup jauh, dan sebagainya (Klaus
Finkenzeller, 2003)2.
Kelebihan yang dhniliki oleh
RFID, memungkinkan pengembangan
teknologi identifikasi ke arah yang lebih
luas, seperti sistem kehadiran memakai
RFID, sistem perparkiran, sistem
keamanan, dan sebagainya, Penggunaan
RFID relatif lebih menguntungkan dari
pada identifikasi otomatis yang lain.
Pada pemakaiannya, RFID
membutuhkan perangkat lunak untuk
menyimpan data yang akan diidentifikasi
kemudian diolah. Melihat arah
pengembangan teknologi identifikasi
menggunakan RFID, berbagai perangkat
lunak telah mempersiapkan software untuk
bisa berkomunikasi dengan RFID.
Perkembangan teknologi informasi telah
menimbulkan perkembangan perangkat
lunak dengan berbagai jenis bahasa
pemrograman. Perkembangan komputer
yang ada saat ini merupakan hasil dari
pengembangan perangkat lunak yang ada
sebelumnya. Dengan berbagai macam
perangkat lunak yang ada, perlu
diperhatikan dengan baik pemilihan
perangkat lunak yang akan digunakan,
agar RFID dapat digunakan dengan
perangkat lunak yang tepat walau nantinya
akan memunculkan kekurangan.
Pengembangan perangkat lunak dalam
otomasi sistem identifikasi hams dapat
menutupi kekurangan sistem informasi
yang ada sebelumnya. Dengan pemilihan
perangkat lunak yang tepat, diharapkan
terbentuk sistem identifikasi yang baik dan
dapat menjawab kekurangan dari sistem
informasi yang ada sebelumnya.
Informasi akademik untuk
mahasiswa yang ada di Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) terdiri dari Kartu Hasil Studi
(KHS), Kartu Rencana Studi (KRS),
biodata mahasiswa, daftar kelas dari
sebuah mata kuliah, dan sebagainya.
2Klaus Finkenzeller, RFID Handbook, Second Eition, (West Sussex : Wiley,2003), hlm. 2-
5. Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10
Page 3
Setiap mahasiswa memiliki nomor
registrasi dan password yang digunakan
untuk melakukan akses pada KRS dan
KHS. Misalkan, jika nomor registrasi
mahasiswa A diketahui oleh mahasiswa B
maka mahasiswa B dapat melakukan akses
KHS milik mahasiswa A dan jika
mahasiswa B mengetahui nomor registrasi
beserta password milik mahasiswa A maka
mahasiswa B dapat melakukan akses pada
KRS dan KHS milik mahasiswa A, begitu
pula sebaliknya. Dan hal itu dapat menjadi
masalah jika mahasiswa B memiliki niat
yang tidak baik.
Oleh karena itu, penggunaan RFID
dirasa tepat karena membuat data
mahasiswa menjadi lebih personal.
Dengan menggunakan kartu RFID,
mahasiswa dapat akses KRS dan KHS
tanpa perlu khawatir data yang dimilikinya
diketahui oleh mahasiswa lain, begitu pula
sebaliknya. Sehingga, setiap mahasiswa
hanya bisa akses KRS dan KHS terkait
dirinya saja dan tidak dapat akses KHS
maupun KRS milik mahasiswa lain.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen dengan pengembangan
software menggunakan model waterfall.
Analisis bertujuan untuk menentukan hal-
hal rinci yang akan dikerjakan oieh
perangkat lunak. Analisis mencakup studi
kelayakan dan analisis kebutuhan.
Pengembangan perangkat lunak pengelola
KRS dan KHS bertujuan untuk menjawab
masalah data personal mahasiswa. Data
personal yang dimaksud adalah data
akademik mahasiswa, namun pada
penelitian ini data personal yang dimaksud
adalah KRS dan KHS. Berikut adalah hasil
dari studi kelayakan terhadap masalah
data, personal dan peluang keberhasilan
perangkat lunak:
1) Otomasi login menjadi keungulan dari
software yang dibuat, perangkat utama saat
otomasi login adalah tag dan RFID reader.
2) Teknologi identifikasi RFID dijual
dipasaran dan mendukung komunikasi
dengan serial port, dan program aplikasi
dapat dihubungkan dengan serial port.
Tahap desain pada penelitian ini
adalah membuat desain database dan
desain proses. Desain database
menggunakan ERD (Entity Relationship
Diagram) yang kemuadian akan
membentuk Model Relasional, sedangkan
desain proses menggunakan DFD (Data
Flow Diagram).
Tugas utama perangkat lunak ini
adalah menampilkan KRS dan KHS sesuai
dengan tag RFID yang dimiliki
mahasiswa. Pada proses itu, perangkat
lunak akan mengenali pemilik tag yaitu
nomor tag, kemudian mencocokkan nomor
tag pada database, jika nomor tag telah
terdaftar maka KHS atau KRS akan
muncul sesuai dengan mahasiswa yang
bersangkutan. Sebagai contoh, jika
mahasiswa ingin melihat KHS maka cukup
dengan mengetikkan kode semester pada
kolom yang telah disediakan, kemudian
KHS akan muncul KHS sesuai dengan
kode semester dan mahasiswa yang
bersangkutan. Jika mahasiswa ingin
mendaftar KRS maka cukup mengetikkan
kode mata kuliah kemudian tekan tombol
Simpan, maka secara otomatis mata kuliah
tersebut akan tersimpan pada KRS
mahasiswa yang bersangkutan. Jika tidak
mengetahui kode mata kuliah, maka dapat
melihat pada daftar mata kuliah yang telah
disediakan. Mahasiswa dapat melihat KHS
setiap saat namun tidak bisa mendaftar
KRS setiap waktu.
Perangkat lunak akan dikelola
seorang admin yang bertugas melakukan
input nilai mata kuliah, menentukan daftar
mata kuliah tiap semester, membuka dan
menutup pendaftaran KRS, mengatur
koneksi hardware, mengatur database,
dan menutup aplikasi. Diluar tugas
tersebut, admin dapat melihat data
mahasiswa. Selain melakukan akses KRS
dan KHS, mahasiswa dapat pula merubah
Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)
Page 4
biodata. Setiap akses terbatas ke sistem
dibatasi dengan password. Perangkat lunak
menyediakan tampilan GUI guna
berinteraksi dengan mahasiswa dan admin.
Gambar 1.1 ESR tabel Mahasiswa.
Gambar 1.2 ERD Tabel Mata Kuliah
Gambar 1.3 ERD tabel KRS
Setelah membuat ERD Perangkat
Lunak Pengelola KRS dan KHS,
kemudian membuat tabel selanjutnya
membuat hubungan antar tabel atau biasa
disebut relationship. Relationship yang
dibuat sesuai dengan ERD. Tabel utama
yang dibuat pada penelitian ini adalah
tabel Mahasiswa, tabel Mata_Kuliah, tabel
KRS. Tabel query yang dibentuk adalah
tabel KHS, tabel query merupakan tabel
hasil seleksi dari tabel utama dan
perubahan pada tabel utama akan
mempengaruhi tabel query.
Terdapat empat menu pada sojware
ini, masing-masing menu memiliki sub
menu yang berbeda. Pada menu file
terdapat dua sub menu yaitu Exit dan Exit
Program, pada menu Sistem terdapat sub
menu Entry Data dan Admin, pada menu
About terdapat sub menu About
dan Contact, dan pada menu Info terdapat
sub menu Mata Kuliah dan Data
Mahasiswa. GUI untuk Mata Kuliah,
Data Mahasiswa dan sub menu akan
ditunju.
Pengkodean Setelah desain dilakukan, tahap
selanjutnya adalah membuat kode
program. Pembuatan kode program
dilakukan di Visual Basic. Tahapan
membuat kode program adalah penulisan
program, running program, dan
debugging. Kode program dibangun
dengan menggunakan bahasa Basic dan
SQL. Contob kode program Perangkat
Lunak Pengelola KRS dan KHS ada pada
lampiran.
Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem berjalan dengan benar atau
tidak. Pengujian yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pengujian pada
hardware dan software. Menurut Pressman
(2001) tujuan dari Pengujian atau
pengujian adalah untuk memunculkan
kesalahan.
Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10
Page 5
Pengujian Hardware 1) Pengujian Tegangan pada Rangkaian
Inti dari rangkaian pembaca RFID adalah
IC ID-12. Parameter-parameter Pengujian
dari rangkaian ini adalah nilai tegangan
masukan sebelum IC 7805, tegangan
keluaran dari IC 7805 dan tegangan pada
pin Vcc pada IC ID-12 (dapat dilihat pada
Tabel).
Pengujian Output Rangkaian
Gambar Rangkaian Catu Daya
Pengujian output reader dilakukan
menggunakan program Hyperterminal
untuk melihat nilai riil dari output
rangkaian. Program Hyperterminal telah
ada sejak Sistem Operasi di install jadi
penulis tidak melakukan install khusus
untuk program Hyperterminal.
Pengujian Lebih dari Satu Tag Salah satu kelebihan dari sistem
RFID adalah kemampuan membaca
beberapa tag secara bersama sekaligus.
Hal itu dapat dilakukan menggunakan
reader RFID yang canggih. Namun dalam
beberapa implementasi justru karakteristik
ini tidak diperlukan. Sehingga penggunaan
reader RFID yang hanya bisa membaca 1
tag dalam satu waktu sudah mencukupi.
Pada pembaca yang hanya dapat membaca
satu tag dalam satu waktu, ketika ada tag
kedua saat pembaca masih membaca tag
pertama, akan menyebabkan terjadinya
tabrakan data. Hal yang sama terjadi jika
lebih dari satu tag didekatkan ke reader
RFID pada saat yang bersamaan.
Sehingga, bisa jadi mengirimkan data yang
sudah rusak karena terjadinya tabrakan
data, reader memilih tidak "tengeluarkan
output sama sekali.
Hingga langkah ini selesai
dilakukan, bila Pengujian berhasil maka
inti dari Perangkat Lunak telah berjalan
dengan lancar dan benar. Sedangkan
Pengujian dari GUI yang diperhatikan
adalah interaksi antar komponen berupa
event, property, dan method berjalan
dengan lancar.
Jika software, hardware, dan
GUI berhasil dibangun maka Pengujian
selanjutnya adalah membaca KRS dan
KHS mahasiswa. Pengujian pada halaman
KHS dilakukan untuk memastikan tidak
ada kesalahan maupun pertukaran data
karena data pada KHS menyangkut nilai
mahasiswa. Sedangkan Pengujian pada
KRS dilakukan untuk memastikan
bahwa mata kuliah yang didaftarkan
mahasiswa tersimpan pada database. Jika
semua proses yang telah dilakukan
berjalan dengan baik dan benar maka dapat
dinyatakan bahwa Perangkat Lunak
Pengelola KRS dan KHS Menggunakan
RFID telah berhasil dikembangkan dengan
menggunakan model waterfall.
Sebenamya, Pengujian yang baik adalah
Pengujian yang dapat memunculkan
kesalahan pada software. Pengujian
perangkat lunak ini diharapkan dapat
mengungkap beberapa kesalahan, karena
hal itu akan membuat pengembang
perangkat lunak dituntut untuk dapat
mengatasinya. Rincian dari hasil
Pengujian.
No No. Tag
Tertulis
Nomor Tag
Terbuka
Keteranagan
1
2
3
4
Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)
Page 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Otomasi login menjadi keungulan
dari software yang dibuat, sehingga
memudahkan mahasiswa dalam
mengakses data KRS dan KHS. Otomasi
login menggunakan kartu (tag) membuat
data menjadi lebih personal. RFID
merupakan salah satu dari teknologi
identifikasi yang menarik untuk
digunakan.
Hasil desain dan pembahasan
Seperti yang telah disampaikan
bahwa desain terdiri dari dua hal yaitu
desain database dan desain process.
Gambar 4.1 menunjukkan Model
Relasional yang dibuat di Microsoft
Access. Pada dasarnya, entity adalah nama
dari sebuah tabel, attribut adalah nama
kolom pada tabel, dan garis yang
menghubungkan tabel yang satu dan yang
lain merupakan relationship.
Gambar. Model Rasional
Pada Gambar menunjukkan Model
Relasional dari Perangkat Lunak Pengelola
KRS dan KHS yang terdiri dari lima
tabel, tiga tabel utama yaitu tabel
Mahasiswa, KRS, dan Mat_Kuliah.
Sedangkan tabel Mendaftar dan
Mengambil terbentuk untuk mengatasi
masalah many-to-many relationship antara
tabel Mahasiswa dan tabel Mata_Kuliah
serta tabe|KRS dan tabel Mata_Kuliah.
Jika antar tabel hubungannya adalah one-
to-one relationship atau one-to-many
relationship maka dapat langsung
dihubungkan atau ditarik garis antar tabel,
jika hubungannya adalah many-to-many
relationship maka perlu dibuat tabel baru
yang menghubungkan antar tabel tersebut.
Hubungan antar tabel ditunjukkan
oleh angka 1 (one) atau simbol (many)
yang berada di tepi tabel pada Gambar.
Tabel yang harus diisi adalah tabel
Mahasiswa dan Mata Kuliah, karena isi
pada tabel Mahasiswa akan digunakan
sebagai referensi nomor tag RFID dan isi
tabel Mata Kuliah digunakan untuk
mendaftar mata kuliah atau pengisian
KRS. Sedangkan tabel yang lain akan
terisi secara otomatis saat pendaftaran
KRS.
Pengujian terhadap database KRS
dan KHS dilakukan melalui software yang
dibuat. Melalui software, pengguna
mendaftar KRS, melihat KHS, dan melihat
daftar mata kuliah. Perubahan yang
dilakukan melalui software secara otomatis
memberi perubahan pula pada database,
misalnya pengguna mendaftar lima (5)
mata kuliah pada KRS maka pada
database harus tambah lima (5) mata
kuliah juga, begitu pula dengan yang lain.
Pengujian terhadap database KRS
dan KHS telah dilakukan, dan hasilnya
berjaJan dengan benar, hal tersebut dapat
diliihat pada Gambar. Selain desain
database, dibuat pula desain process yang
menggunakan DFD. Context diagram dan
levelisasi DFD. Implementasi dari desain
process adalah pembuatan kode program
dan database.
Gambar Form KHS
Helka, Vol.5, No.5, Juni 2012 : 6-10
Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10
Page 7
Setelah tag didekatkan pada reader
maka textbox nomor registrasi dan nama
mahasiswa akan terisi sesuai dengan
mahasiswa yang bersangkutan. Namun
tabel KHS belum muncul, mahasiswa
diminta mengetikkan kode semester untuk
melihat KHS dan Indeks Prestasi Semester
(IPS). Jika mata kuliah atau nilai tidak
tampil berarti ada masalah dengan
software, perlu ada debugging atau
perbaikan program. Pada penelitian mi,
software dapat menampilkan KHS
mahasiswa sesuai dengan database KRS
dan KHS maka dapat dikatakan bahwa
software telah berhasil menampilkan KHS.
Pada tab KHS, mahasiswa hanya dapat
melihat nilai mata kuliah dan IPS. Gambar
menunjukkan hal tersebut
Gambar Form KRS
Pada form KRS, mahasiswa dapat
mendaftarkan mata kuliah dengan
mengetik kode mata kuliah dilanjutkan
dengan menekan tombol Simpan, maka
secara langsung mata kuliah akan
tersimpan pada database dan ditampilkan
pada tabel KRS. Kode semester tidak
dapat diubah mahasiswa, yang berhak
merubah adalah admin. Selain menyimpan
mata kuliah, mahasiswa juga dapat
menghapus mata kuliah. Jika mahasiswa
ingin mendaftar mata kuliah tetapi tidak
mengetahui kode mata kuliah maka dapat
melihat kode mata kuliah pada form daftar
mata kuliah.
Pengkodean
Pembuatan program dilakukan di
Visual Basic. Program utama yang
dibangun adalah program antarmuka
{interface) antara reader RFID dengan
VB, program koneksi dengan database
KRS dan KHS, program pembanding
untuk membandingkan nomor tag dengan
database mahasiswa, program
perhitungan, dan seterusnya. Software ini
menggunakan bahasa Basic dan SQL.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu
program yaitu dengan menguji fungsi
software secara keseluruhan. Jika tidak
adla bug maupun errort maka program
berjalan dengan baik, dan jika ada
kesalahan maka kemungkinan ada masalah
pada program. Sampai saat ini, software
dapat berjalan dengan lancar, dengan kata
lain program yang dibuat telah berhasil
mengelola KRS dan KHS.
Pengujian
Langkah awal adalah melakukan
perakitan pada RFID reader dengan catu
daya, hingga dapat dipastikan rangkaian
terhubung dengan benar. Deng»n
menggunakan alat ukur yaitu multimeter,
beberapa titik diukur tegangan listriknya
untuk memastikan tidak ada kesalahan
yang terjadi guna menghindari terjadinya
kerusakan pada komponen. Setelah
langkah di atas dilakukan dengan benar
dan hasilnya baik, kemudian sebuah tag
RFID didekatkan pada IC ID-12. Perlu
diperhatikan pada saat catu daya
dihubungkan dengan RFID reader, maka
lampu indikator pada reader menyala.
Jika tidak ada masalah, maka
lampu indicator bersamaan dengan bunyi
buzzer akan menyala sesaat kemudian
buzzer mati, hal ini menandakan telah
ditransfemya data dari tag ke RFID
reader. Jauhkan sesaat tag RFID,
kemudian dekatkan lagi, yang terjadi
adalah buzzer kembali berbunyi sesaat.
Process tadi dapat dilakukan berulang
dengan tag yang lain, sambil melakukan
process di atas dengan tag yang berbeda,
melakukan pemenksaan apakah terdapat
Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)
Page 8
tag yang tidak bisa dipakai atau rusak.
Pada kondisi yang sangat ideal, ED-12
dapat membaca tag RFID paling jauh pada
jarak 12 cm. Akan tetapi pada kondisi
yang ada saat ini, jarak baca berkisar 1
hingga 5 cm. Bila pada langkah ini
pengujian tidak berhasil, besar
kemungkinan yang terjadi adalah tag
RFID yang tidak baik atau IC pada reader
yang sudah rusak.
Pemeriksaan data berikutnya
dilakukan menggunakan program
hyperterminal pada komputer.
Hyperterminal merupakan program yang
terpasang otomatis saat melakukan install
windows. Hyperterminal adalah program
untuk melakukan komunikasi data. Berikut
adalah process setting hyperterminal:
Gambar Pemilihan Serial Port
Hasil pengujian Hardware
No Titik
Pengukuran
Hasil
Pengukuran
Hasil
Perhitungan
1 Input IC 7805 8V -
2 Output IC 7805 4,9V 5V
3 Pin Vcc ID-12 4,9 V 5V
Tabel hasil pengujian rangkaian
Antara hasil pengukuran dengan
perhitungan tidak boleh ada perbedaan
yang jauh, perbedaan sebesar 0.1 volt
masih dapat ditoleransi. Jika pada output
IC hasil pengukuran berbeda 1 volt dengan
perhitungan maka perlu ada perbaikan
rangkaian, hal ini dilakukan agar tegangan
tidak merusak IC. Hasil pengujian di atas
menunjukkan bahwa reader siap untuk
digunakan.
No No. Tag
Tertulis
No. Tag
Terbaca
Keteragan
1 - 82001D44AB70 Terbaca
2 - 12001A593A6B Terbaca
3 - 12001A919A03 Terbaca
4 - 150046B00AE9 Terbaca
Tabel Hasil Pengujian Jarak Baca Reader
No. Jarak Baca Terbaca (Ya/Tidak)
1. 8 cm Tidak
2. 7 cm Tidak '
3. 6 cm Tidak
4. 5 cm Ya
5 4 cm Ya
6. 3 cm Ya
Jarak baca RFID reader paling jauh
(maksimal) adalah 5 cm. Untuk jarak baca
di bawah 3 cm, reader tentu mampu
membaca tag. Pada saat pengujian, reader
dan tag tidak ada penghalang atau media
transfer data yang digunakan adalah udara.
Hasil Pengujian Software
Tabel di bawah menunjukkan
hasil pengujian/pengujian pada software.
Diawali dengan menguji koneksi database
dengan komponen software. Langkah
pertama adalah membuka Form utama
atau halaman utama kemudian pilih
komponen Data Connector yaitu ADO
Data Control (ADODC), pada property
ADODC pilih Connection String.
Komponen ADODC merupakan bagian
dari komponen software yang digunakan
untuk koneksi dengan database. Untuk
Data Provider pilih
Microsof.Jet.OLEDB.4.0, setelah itu
memilih database yang akan digunakan,
seperti terlihat pada Gambar.
No No. Tag
Tertulis
No. Tag Terbaca
oleh Software
Keteragan
1 - 82001D44AB70 Terbaca
2 - 12001A593A6B Terbaca
3 - 12001A919A03 Terbaca
4 - 150046B00AE9 Terbaca
Gambar Tabel Hasil Pengujian Pembacaan
Tag oleh Software
Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10
Page 9
Gambar Kriteria pengujian ketepatan
referensi Database.
Pada tabel menunjukkan bahwa
software berhasil membaca semua nomor
tag RFID dengan baik, namun seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa nomor
tag tidak tertulis pada fisik tag sehingga
kolom pada Tabel tidak terisi. Walau
demikian, yang terpenting adalah nomor
tag yang dibaca software
KESIMPULAN
Perangkat Lunak Pengelola Kartu
Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil
Studi (KHS) terbangun dari hardware dan
software. Hardware yang digunakan
adalah reader RFID, catu daya, dan
komputer. Reader RFID terbentuk oleh
modul IC ID-12 yang dirancang untuk
dapat berkomunikasi dengan serial port.
Reader RFID berfungsi membaca data
pada tag RFID kemudian mengirimkan
data ke software. Sedangkan pembuatan
software menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic dan SQL.
Proses pengembangan software
menggunakan metode waterfall. Software
dapat melakukan pembacaan data di serial
port yang dikirim oleh reader RFID.
Software dapat melakukan koneksi ke
database untuk membaca maupun
menyimpan data. Software database yang
digunakan adalah Microsoft Access. Agar
perangkat lunak yang dibuat dapat
melakukan koneksi dengan database maka
digunakan komponen ADO Data Control
(ADODC) yang terdapat pada Visual
Basic.
Berdasarkan pada hasil pengujian,
perangkat lunak dapat melakukan hal
sebagai berikut:
1) melindung data personal mahasiswa
2) mengotomasi proses akses KRS dan
KHS
3) menyimpan KRS mahasiswa
4) menampilkan KHS
5) memasukkan nilai mata kuliah
6) menyediakan akses terbatas yaitu
admnistrator untuk mengelola sistem
7) software dapat menampilkan GUI yang
mempermudahkan penggunanya.
Terdapat dua fungsi utama yang
harus dilakukan software yaitu melakukan
koneksi ke serial port sehingga
memungkinkan sistem mampu membaca
data yang dikirim reader dan yang kedua
adalah koneksi ke database sehingga
memungkinkan sistem untuk membaca
maupun melakukan update data pada
database.
Setelah dua fungsi utama tadi
terpenuhi maka software dipastikan dapat
menjalankan beberapa tugas seperti yang
disampaikan pada tahap analisis masalah
dan desain sebelum masuk pada tahap
pengkodean. Tahap pengkodean dilakukan
setelah analisis dan desain selesai
dikerjakan. Namun tahap pengujian yang
sebenarnya adalah menguji keseluruhan
sistem, jadi tidak hanya menguji sub
program. Tampilan GUI sebisa mungkin
dibuat menarik dan memudahkan, dan hal
tersebut telah dilakukan. Namun pada
dasarnya penilaian setiap orang akan
berbeda-beda terhadap GUI. Setiap aksi
yang dilakukan pengguna pada GUI akan
direspon sesuai dengan desain.
SARAN
Berbagai kekurangan pada
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
memanfaatkan keunggulam bahasa
pemrograman Visual Basic dan SQL. Dari
keunggulan tersebut penulis menyarankan
hal-hal sebagai berikut:
Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)
Page 10
1) Bentuk fisik dari tag RFID dapat
diganti jika bentuk kartu dirasa
merepotkan atau khawatir mudah hilang.
Tag RFID dapat diganti dengan bentuk
gantungan kunci, kancing, jam tangan, dan
sebagainya- Software tidak perlu
mengalami perubahan.
2) Sebagai bahasa pemrograman yang
menekankan pada visualisasi, penulis
sangat berharap untuk meningkatkan
kualitas tampilan GUI agar tidak hanya
memudahkan penggunanya namun juga
sesuai dengan keinginan pengguna.
3) Menambahkan fitur pada form% seperti
menu info dosen, daftar kelas maupun
menu cetak dokumen.
4) Penggunaan versi Visual Basic yang
lebih baik yaitu Visual Basic .Net
5) Software dapat dikembangkan ke dalam
sistem jaringan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Bhatt H, BilI Glover. 2006. RFID
Essentials. Sebastopol: O'Reilly.
Davis WS, David C. Yen. 1999. The
Information System Consultant's
Handbook: Systems Analysis and
Design. Boca Raton : CRC Press.
Divisi Litbang Madcoms. 2003. Aplikasi
Database Visual Basic 6.0 dengan
Crystal Report. Yogyakarta: Andi
dengan MADCOM.
Finkenzeller, Klaus. 2003. RFID
Handbook. Ed. Ke - 2. West
Sussex : Wiley.
Firdaus. 2006. Visual Basic 6.0 untuk
Orang Awam. Palembang :
Maxikom.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kadir A, Terra CH. Triwahyuni. 2005.
Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Karygiannis, Tom. et. al. 2007. Guidelines
for Securing Radio Frequency
Identification (RFID) Systems.
Gaithersburg : NIST.
Kristanto, Harianto. 1994. Konsep dan
Perancangan Database.
Yogyakarta : Andi.
Lamida JK. 2008. Pengembangan
Perangkat Lunak Pengelola Data
Kehadiran Pegawai Jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri
Jakarta Menggunakan Java dan
RFID. Jakarta: Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
Mousawi, HA. 2004. Performance and
Reliability of Radio Frequency
Identification (RFID), Grimstad ;
Hogskolen Agder,
Pressman, RS. 2001. Software
Engineering: A Practitioner's
Approach Ed. Ke-5. New York;
McGraw-Hill
Ramez AE, Shamkant B Navathe. 2004.
Fundamental of Database Systems.
Ed. Ke - 4, Addison Wesley,
Thabrani, Suryanto. 2007. Mudah dan
Cepat Menguasai Visual Basic.
Jakarta :Mediakita.
Tylee, Lou. 1998. Learn Visual Basic 6.0.
Bellevue: Kidwa
Whitten JL, Lonnie DB. 2008.
Introduction to Systems Analysis
and Design. Ke -1, New York:
McGraw-Hill.
Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10