jurnal skirpsi 5215097021_j helka_ tahun lulus 089

10
Page 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLA KARTU HASIL STUDI DAN KARTU HASIL RENCANA STUDI MENGGUNAKAN RFID Penulis Skripsi: Syarif Hidayat 5215072371 Mahasiswa Pendidikan Elektronika 2007 Dosen pembimbing I : Yuliarti Sastrawijaya Dosen pembimbing II : Widodo Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik jurusan teknik Elektro Penulis Jurnal : Baehaqi Alanawa 5215097021 Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009 ABSTRACT This study aims to develop software (software) Study Plan Card manager (KRS) Card Study Results (KHS). KRS management processes and KHS student identification technology utilizing Radio Frequency Identification (RFID) which consists of the components of the RFID tag and reader. The research process consists of two stages, namely the research tools (hardware) and software research (software). The software is managed by the manager or system administrator to perform a task called the input data, manage database, to exit the hardware connection and software. The research studied the characteristics of RFID hardware such as how to work and read range. Research software to develop software using waterfall method. The research process will end with hardware and software integration and testing. Berdasaran testing, then the student can use RFID tags to manage data and KRS KHS students. The study concluded that the software can be used to manage data and KRS KHS students and if possible can be implemented at the Department of Electrical Engineering. Kata Kunci : Software, KRS, KHS and RFID PENDAHULUAN Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, namun sistem informasi saat ini banyak menggunakan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer, biasanya disebut dengan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System/CBIS)(Abdul Kadir,2003) 1 . Sistem 1 Abdul,Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogya:Andi, 2003), hlm.10 Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Upload: baehaqialanawa

Post on 24-Jul-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

JURNAL SKRIPSI

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLA KARTU HASIL STUDI

DAN KARTU HASIL RENCANA STUDI MENGGUNAKAN RFID

Penulis Skripsi:

Syarif Hidayat 5215072371

Mahasiswa Pendidikan Elektronika 2007

Dosen pembimbing I :

Yuliarti Sastrawijaya

Dosen pembimbing II :

Widodo

Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik jurusan teknik Elektro

Penulis Jurnal :

Baehaqi Alanawa 5215097021

Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009

ABSTRACT

This study aims to develop software (software) Study Plan Card manager (KRS) Card

Study Results (KHS). KRS management processes and KHS student identification

technology utilizing Radio Frequency Identification (RFID) which consists of the

components of the RFID tag and reader. The research process consists of two stages, namely

the research tools (hardware) and software research (software). The software is managed by

the manager or system administrator to perform a task called the input data, manage database,

to exit the hardware connection and software. The research studied the characteristics of

RFID hardware such as how to work and read range. Research software to develop software

using waterfall method. The research process will end with hardware and software integration

and testing. Berdasaran testing, then the student can use RFID tags to manage data and KRS

KHS students. The study concluded that the software can be used to manage data and KRS

KHS students and if possible can be implemented at the Department of Electrical

Engineering.

Kata Kunci : Software, KRS, KHS and RFID

PENDAHULUAN

Sistem informasi tidak harus

melibatkan komputer, namun sistem

informasi saat ini banyak menggunakan

komputer. Sistem informasi yang

menggunakan komputer, biasanya disebut

dengan sistem informasi berbasis

komputer (Computer-Based Information

System/CBIS)(Abdul Kadir,2003)1. Sistem

1Abdul,Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Yogya:Andi, 2003), hlm.10

Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Page 2: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 2

informasi mencakup sejumlah komponen

(manusia, komputer, teknologi informasi,

dan prosedur kerja), ada sesuatu yang

diproses (data menjadi informasi), dan

dimaksudkan untuk mencapai sasaran atau

tujuan.

Sistem informasi berbeda dengan

teknologi informasi. Istilah teknologi

informasi (Information Technology/IT)

dipahami sebagai studi atau penggunaan

peralatan elektronika terutama komputer,

untuk menyimpan, menganalisa, dan

mendistribusikan informasi apa saja,

termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

Dibutuhkan kerahasiaan data pada

sebuah sistem informasi, akan tetapi

sistem informasi tetap mudah diakses.

Artinya data bersifet pribadi (personal),

data hanya bisa diakses oleh orang yang

bersangkutan, sedangkan orang lain tidak

bisa melakukan akses.

Terdapat kelebihan dan kekurangan

pada setiap sistem informasi dan hal itu

tidak bisa dihindari. Pada sistem informasi

akademik, salah satu kekurangan akses

infonnasi menggunakan nomor registrasi

dan kata kunci (password) adalah jika

nomor registrasi dan password dari

mahasiswa yang bersangkutan diketahui

oleh mahasiswa yang lain, maka data dapat

dilihat atau dirubah oleh keduanya.

Berbagai teknologi identifikasi telah

banyak dikembangkan, diantaranya sistem

barcode (barcode system), optical

character recognizion (OCR), identifikasi

sidik jari (fingerprint procedure), pengenal

suara (voice identification), kartu cerdas

(smart card), Radio Frequency

Identication (RFID), dan sebagainya

(Klaus Finkenzeller, 2003). Tujuan dari

teknologi identifikasi yang ada adalah

mengenali objek dari sifat, karakter atau

data yang dibawa.

Dari berbagai teknologi identifikasi

yang ada, RFID merupakan salah satu

teknologi identifikasi yang menarik,

beberapa keunggulan RFID dibanding

teknologi identifikasi yang lain adalah

identifikasi suatu objek tanpa

menggunakan kontak fisik, proses

pengiriman dan penerimaan data bisa

dilakukan tanpa tegak lurus, jumlah data

yang banyak (typical data quantity), tidak

terpengamh kotor (impossible influence of

dirt), kecepatan baca tinggi, jarak baca

yang cukup jauh, dan sebagainya (Klaus

Finkenzeller, 2003)2.

Kelebihan yang dhniliki oleh

RFID, memungkinkan pengembangan

teknologi identifikasi ke arah yang lebih

luas, seperti sistem kehadiran memakai

RFID, sistem perparkiran, sistem

keamanan, dan sebagainya, Penggunaan

RFID relatif lebih menguntungkan dari

pada identifikasi otomatis yang lain.

Pada pemakaiannya, RFID

membutuhkan perangkat lunak untuk

menyimpan data yang akan diidentifikasi

kemudian diolah. Melihat arah

pengembangan teknologi identifikasi

menggunakan RFID, berbagai perangkat

lunak telah mempersiapkan software untuk

bisa berkomunikasi dengan RFID.

Perkembangan teknologi informasi telah

menimbulkan perkembangan perangkat

lunak dengan berbagai jenis bahasa

pemrograman. Perkembangan komputer

yang ada saat ini merupakan hasil dari

pengembangan perangkat lunak yang ada

sebelumnya. Dengan berbagai macam

perangkat lunak yang ada, perlu

diperhatikan dengan baik pemilihan

perangkat lunak yang akan digunakan,

agar RFID dapat digunakan dengan

perangkat lunak yang tepat walau nantinya

akan memunculkan kekurangan.

Pengembangan perangkat lunak dalam

otomasi sistem identifikasi hams dapat

menutupi kekurangan sistem informasi

yang ada sebelumnya. Dengan pemilihan

perangkat lunak yang tepat, diharapkan

terbentuk sistem identifikasi yang baik dan

dapat menjawab kekurangan dari sistem

informasi yang ada sebelumnya.

Informasi akademik untuk

mahasiswa yang ada di Universitas Negeri

Jakarta (UNJ) terdiri dari Kartu Hasil Studi

(KHS), Kartu Rencana Studi (KRS),

biodata mahasiswa, daftar kelas dari

sebuah mata kuliah, dan sebagainya.

2Klaus Finkenzeller, RFID Handbook, Second Eition, (West Sussex : Wiley,2003), hlm. 2-

5. Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10

Page 3: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 3

Setiap mahasiswa memiliki nomor

registrasi dan password yang digunakan

untuk melakukan akses pada KRS dan

KHS. Misalkan, jika nomor registrasi

mahasiswa A diketahui oleh mahasiswa B

maka mahasiswa B dapat melakukan akses

KHS milik mahasiswa A dan jika

mahasiswa B mengetahui nomor registrasi

beserta password milik mahasiswa A maka

mahasiswa B dapat melakukan akses pada

KRS dan KHS milik mahasiswa A, begitu

pula sebaliknya. Dan hal itu dapat menjadi

masalah jika mahasiswa B memiliki niat

yang tidak baik.

Oleh karena itu, penggunaan RFID

dirasa tepat karena membuat data

mahasiswa menjadi lebih personal.

Dengan menggunakan kartu RFID,

mahasiswa dapat akses KRS dan KHS

tanpa perlu khawatir data yang dimilikinya

diketahui oleh mahasiswa lain, begitu pula

sebaliknya. Sehingga, setiap mahasiswa

hanya bisa akses KRS dan KHS terkait

dirinya saja dan tidak dapat akses KHS

maupun KRS milik mahasiswa lain.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

adalah eksperimen dengan pengembangan

software menggunakan model waterfall.

Analisis bertujuan untuk menentukan hal-

hal rinci yang akan dikerjakan oieh

perangkat lunak. Analisis mencakup studi

kelayakan dan analisis kebutuhan.

Pengembangan perangkat lunak pengelola

KRS dan KHS bertujuan untuk menjawab

masalah data personal mahasiswa. Data

personal yang dimaksud adalah data

akademik mahasiswa, namun pada

penelitian ini data personal yang dimaksud

adalah KRS dan KHS. Berikut adalah hasil

dari studi kelayakan terhadap masalah

data, personal dan peluang keberhasilan

perangkat lunak:

1) Otomasi login menjadi keungulan dari

software yang dibuat, perangkat utama saat

otomasi login adalah tag dan RFID reader.

2) Teknologi identifikasi RFID dijual

dipasaran dan mendukung komunikasi

dengan serial port, dan program aplikasi

dapat dihubungkan dengan serial port.

Tahap desain pada penelitian ini

adalah membuat desain database dan

desain proses. Desain database

menggunakan ERD (Entity Relationship

Diagram) yang kemuadian akan

membentuk Model Relasional, sedangkan

desain proses menggunakan DFD (Data

Flow Diagram).

Tugas utama perangkat lunak ini

adalah menampilkan KRS dan KHS sesuai

dengan tag RFID yang dimiliki

mahasiswa. Pada proses itu, perangkat

lunak akan mengenali pemilik tag yaitu

nomor tag, kemudian mencocokkan nomor

tag pada database, jika nomor tag telah

terdaftar maka KHS atau KRS akan

muncul sesuai dengan mahasiswa yang

bersangkutan. Sebagai contoh, jika

mahasiswa ingin melihat KHS maka cukup

dengan mengetikkan kode semester pada

kolom yang telah disediakan, kemudian

KHS akan muncul KHS sesuai dengan

kode semester dan mahasiswa yang

bersangkutan. Jika mahasiswa ingin

mendaftar KRS maka cukup mengetikkan

kode mata kuliah kemudian tekan tombol

Simpan, maka secara otomatis mata kuliah

tersebut akan tersimpan pada KRS

mahasiswa yang bersangkutan. Jika tidak

mengetahui kode mata kuliah, maka dapat

melihat pada daftar mata kuliah yang telah

disediakan. Mahasiswa dapat melihat KHS

setiap saat namun tidak bisa mendaftar

KRS setiap waktu.

Perangkat lunak akan dikelola

seorang admin yang bertugas melakukan

input nilai mata kuliah, menentukan daftar

mata kuliah tiap semester, membuka dan

menutup pendaftaran KRS, mengatur

koneksi hardware, mengatur database,

dan menutup aplikasi. Diluar tugas

tersebut, admin dapat melihat data

mahasiswa. Selain melakukan akses KRS

dan KHS, mahasiswa dapat pula merubah

Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Page 4: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 4

biodata. Setiap akses terbatas ke sistem

dibatasi dengan password. Perangkat lunak

menyediakan tampilan GUI guna

berinteraksi dengan mahasiswa dan admin.

Gambar 1.1 ESR tabel Mahasiswa.

Gambar 1.2 ERD Tabel Mata Kuliah

Gambar 1.3 ERD tabel KRS

Setelah membuat ERD Perangkat

Lunak Pengelola KRS dan KHS,

kemudian membuat tabel selanjutnya

membuat hubungan antar tabel atau biasa

disebut relationship. Relationship yang

dibuat sesuai dengan ERD. Tabel utama

yang dibuat pada penelitian ini adalah

tabel Mahasiswa, tabel Mata_Kuliah, tabel

KRS. Tabel query yang dibentuk adalah

tabel KHS, tabel query merupakan tabel

hasil seleksi dari tabel utama dan

perubahan pada tabel utama akan

mempengaruhi tabel query.

Terdapat empat menu pada sojware

ini, masing-masing menu memiliki sub

menu yang berbeda. Pada menu file

terdapat dua sub menu yaitu Exit dan Exit

Program, pada menu Sistem terdapat sub

menu Entry Data dan Admin, pada menu

About terdapat sub menu About

dan Contact, dan pada menu Info terdapat

sub menu Mata Kuliah dan Data

Mahasiswa. GUI untuk Mata Kuliah,

Data Mahasiswa dan sub menu akan

ditunju.

Pengkodean Setelah desain dilakukan, tahap

selanjutnya adalah membuat kode

program. Pembuatan kode program

dilakukan di Visual Basic. Tahapan

membuat kode program adalah penulisan

program, running program, dan

debugging. Kode program dibangun

dengan menggunakan bahasa Basic dan

SQL. Contob kode program Perangkat

Lunak Pengelola KRS dan KHS ada pada

lampiran.

Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui

apakah sistem berjalan dengan benar atau

tidak. Pengujian yang dilakukan pada

penelitian ini adalah pengujian pada

hardware dan software. Menurut Pressman

(2001) tujuan dari Pengujian atau

pengujian adalah untuk memunculkan

kesalahan.

Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10

Page 5: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 5

Pengujian Hardware 1) Pengujian Tegangan pada Rangkaian

Inti dari rangkaian pembaca RFID adalah

IC ID-12. Parameter-parameter Pengujian

dari rangkaian ini adalah nilai tegangan

masukan sebelum IC 7805, tegangan

keluaran dari IC 7805 dan tegangan pada

pin Vcc pada IC ID-12 (dapat dilihat pada

Tabel).

Pengujian Output Rangkaian

Gambar Rangkaian Catu Daya

Pengujian output reader dilakukan

menggunakan program Hyperterminal

untuk melihat nilai riil dari output

rangkaian. Program Hyperterminal telah

ada sejak Sistem Operasi di install jadi

penulis tidak melakukan install khusus

untuk program Hyperterminal.

Pengujian Lebih dari Satu Tag Salah satu kelebihan dari sistem

RFID adalah kemampuan membaca

beberapa tag secara bersama sekaligus.

Hal itu dapat dilakukan menggunakan

reader RFID yang canggih. Namun dalam

beberapa implementasi justru karakteristik

ini tidak diperlukan. Sehingga penggunaan

reader RFID yang hanya bisa membaca 1

tag dalam satu waktu sudah mencukupi.

Pada pembaca yang hanya dapat membaca

satu tag dalam satu waktu, ketika ada tag

kedua saat pembaca masih membaca tag

pertama, akan menyebabkan terjadinya

tabrakan data. Hal yang sama terjadi jika

lebih dari satu tag didekatkan ke reader

RFID pada saat yang bersamaan.

Sehingga, bisa jadi mengirimkan data yang

sudah rusak karena terjadinya tabrakan

data, reader memilih tidak "tengeluarkan

output sama sekali.

Hingga langkah ini selesai

dilakukan, bila Pengujian berhasil maka

inti dari Perangkat Lunak telah berjalan

dengan lancar dan benar. Sedangkan

Pengujian dari GUI yang diperhatikan

adalah interaksi antar komponen berupa

event, property, dan method berjalan

dengan lancar.

Jika software, hardware, dan

GUI berhasil dibangun maka Pengujian

selanjutnya adalah membaca KRS dan

KHS mahasiswa. Pengujian pada halaman

KHS dilakukan untuk memastikan tidak

ada kesalahan maupun pertukaran data

karena data pada KHS menyangkut nilai

mahasiswa. Sedangkan Pengujian pada

KRS dilakukan untuk memastikan

bahwa mata kuliah yang didaftarkan

mahasiswa tersimpan pada database. Jika

semua proses yang telah dilakukan

berjalan dengan baik dan benar maka dapat

dinyatakan bahwa Perangkat Lunak

Pengelola KRS dan KHS Menggunakan

RFID telah berhasil dikembangkan dengan

menggunakan model waterfall.

Sebenamya, Pengujian yang baik adalah

Pengujian yang dapat memunculkan

kesalahan pada software. Pengujian

perangkat lunak ini diharapkan dapat

mengungkap beberapa kesalahan, karena

hal itu akan membuat pengembang

perangkat lunak dituntut untuk dapat

mengatasinya. Rincian dari hasil

Pengujian.

No No. Tag

Tertulis

Nomor Tag

Terbuka

Keteranagan

1

2

3

4

Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Page 6: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Otomasi login menjadi keungulan

dari software yang dibuat, sehingga

memudahkan mahasiswa dalam

mengakses data KRS dan KHS. Otomasi

login menggunakan kartu (tag) membuat

data menjadi lebih personal. RFID

merupakan salah satu dari teknologi

identifikasi yang menarik untuk

digunakan.

Hasil desain dan pembahasan

Seperti yang telah disampaikan

bahwa desain terdiri dari dua hal yaitu

desain database dan desain process.

Gambar 4.1 menunjukkan Model

Relasional yang dibuat di Microsoft

Access. Pada dasarnya, entity adalah nama

dari sebuah tabel, attribut adalah nama

kolom pada tabel, dan garis yang

menghubungkan tabel yang satu dan yang

lain merupakan relationship.

Gambar. Model Rasional

Pada Gambar menunjukkan Model

Relasional dari Perangkat Lunak Pengelola

KRS dan KHS yang terdiri dari lima

tabel, tiga tabel utama yaitu tabel

Mahasiswa, KRS, dan Mat_Kuliah.

Sedangkan tabel Mendaftar dan

Mengambil terbentuk untuk mengatasi

masalah many-to-many relationship antara

tabel Mahasiswa dan tabel Mata_Kuliah

serta tabe|KRS dan tabel Mata_Kuliah.

Jika antar tabel hubungannya adalah one-

to-one relationship atau one-to-many

relationship maka dapat langsung

dihubungkan atau ditarik garis antar tabel,

jika hubungannya adalah many-to-many

relationship maka perlu dibuat tabel baru

yang menghubungkan antar tabel tersebut.

Hubungan antar tabel ditunjukkan

oleh angka 1 (one) atau simbol (many)

yang berada di tepi tabel pada Gambar.

Tabel yang harus diisi adalah tabel

Mahasiswa dan Mata Kuliah, karena isi

pada tabel Mahasiswa akan digunakan

sebagai referensi nomor tag RFID dan isi

tabel Mata Kuliah digunakan untuk

mendaftar mata kuliah atau pengisian

KRS. Sedangkan tabel yang lain akan

terisi secara otomatis saat pendaftaran

KRS.

Pengujian terhadap database KRS

dan KHS dilakukan melalui software yang

dibuat. Melalui software, pengguna

mendaftar KRS, melihat KHS, dan melihat

daftar mata kuliah. Perubahan yang

dilakukan melalui software secara otomatis

memberi perubahan pula pada database,

misalnya pengguna mendaftar lima (5)

mata kuliah pada KRS maka pada

database harus tambah lima (5) mata

kuliah juga, begitu pula dengan yang lain.

Pengujian terhadap database KRS

dan KHS telah dilakukan, dan hasilnya

berjaJan dengan benar, hal tersebut dapat

diliihat pada Gambar. Selain desain

database, dibuat pula desain process yang

menggunakan DFD. Context diagram dan

levelisasi DFD. Implementasi dari desain

process adalah pembuatan kode program

dan database.

Gambar Form KHS

Helka, Vol.5, No.5, Juni 2012 : 6-10

Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10

Page 7: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 7

Setelah tag didekatkan pada reader

maka textbox nomor registrasi dan nama

mahasiswa akan terisi sesuai dengan

mahasiswa yang bersangkutan. Namun

tabel KHS belum muncul, mahasiswa

diminta mengetikkan kode semester untuk

melihat KHS dan Indeks Prestasi Semester

(IPS). Jika mata kuliah atau nilai tidak

tampil berarti ada masalah dengan

software, perlu ada debugging atau

perbaikan program. Pada penelitian mi,

software dapat menampilkan KHS

mahasiswa sesuai dengan database KRS

dan KHS maka dapat dikatakan bahwa

software telah berhasil menampilkan KHS.

Pada tab KHS, mahasiswa hanya dapat

melihat nilai mata kuliah dan IPS. Gambar

menunjukkan hal tersebut

Gambar Form KRS

Pada form KRS, mahasiswa dapat

mendaftarkan mata kuliah dengan

mengetik kode mata kuliah dilanjutkan

dengan menekan tombol Simpan, maka

secara langsung mata kuliah akan

tersimpan pada database dan ditampilkan

pada tabel KRS. Kode semester tidak

dapat diubah mahasiswa, yang berhak

merubah adalah admin. Selain menyimpan

mata kuliah, mahasiswa juga dapat

menghapus mata kuliah. Jika mahasiswa

ingin mendaftar mata kuliah tetapi tidak

mengetahui kode mata kuliah maka dapat

melihat kode mata kuliah pada form daftar

mata kuliah.

Pengkodean

Pembuatan program dilakukan di

Visual Basic. Program utama yang

dibangun adalah program antarmuka

{interface) antara reader RFID dengan

VB, program koneksi dengan database

KRS dan KHS, program pembanding

untuk membandingkan nomor tag dengan

database mahasiswa, program

perhitungan, dan seterusnya. Software ini

menggunakan bahasa Basic dan SQL.

Untuk mengetahui keberhasilan suatu

program yaitu dengan menguji fungsi

software secara keseluruhan. Jika tidak

adla bug maupun errort maka program

berjalan dengan baik, dan jika ada

kesalahan maka kemungkinan ada masalah

pada program. Sampai saat ini, software

dapat berjalan dengan lancar, dengan kata

lain program yang dibuat telah berhasil

mengelola KRS dan KHS.

Pengujian

Langkah awal adalah melakukan

perakitan pada RFID reader dengan catu

daya, hingga dapat dipastikan rangkaian

terhubung dengan benar. Deng»n

menggunakan alat ukur yaitu multimeter,

beberapa titik diukur tegangan listriknya

untuk memastikan tidak ada kesalahan

yang terjadi guna menghindari terjadinya

kerusakan pada komponen. Setelah

langkah di atas dilakukan dengan benar

dan hasilnya baik, kemudian sebuah tag

RFID didekatkan pada IC ID-12. Perlu

diperhatikan pada saat catu daya

dihubungkan dengan RFID reader, maka

lampu indikator pada reader menyala.

Jika tidak ada masalah, maka

lampu indicator bersamaan dengan bunyi

buzzer akan menyala sesaat kemudian

buzzer mati, hal ini menandakan telah

ditransfemya data dari tag ke RFID

reader. Jauhkan sesaat tag RFID,

kemudian dekatkan lagi, yang terjadi

adalah buzzer kembali berbunyi sesaat.

Process tadi dapat dilakukan berulang

dengan tag yang lain, sambil melakukan

process di atas dengan tag yang berbeda,

melakukan pemenksaan apakah terdapat

Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Page 8: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 8

tag yang tidak bisa dipakai atau rusak.

Pada kondisi yang sangat ideal, ED-12

dapat membaca tag RFID paling jauh pada

jarak 12 cm. Akan tetapi pada kondisi

yang ada saat ini, jarak baca berkisar 1

hingga 5 cm. Bila pada langkah ini

pengujian tidak berhasil, besar

kemungkinan yang terjadi adalah tag

RFID yang tidak baik atau IC pada reader

yang sudah rusak.

Pemeriksaan data berikutnya

dilakukan menggunakan program

hyperterminal pada komputer.

Hyperterminal merupakan program yang

terpasang otomatis saat melakukan install

windows. Hyperterminal adalah program

untuk melakukan komunikasi data. Berikut

adalah process setting hyperterminal:

Gambar Pemilihan Serial Port

Hasil pengujian Hardware

No Titik

Pengukuran

Hasil

Pengukuran

Hasil

Perhitungan

1 Input IC 7805 8V -

2 Output IC 7805 4,9V 5V

3 Pin Vcc ID-12 4,9 V 5V

Tabel hasil pengujian rangkaian

Antara hasil pengukuran dengan

perhitungan tidak boleh ada perbedaan

yang jauh, perbedaan sebesar 0.1 volt

masih dapat ditoleransi. Jika pada output

IC hasil pengukuran berbeda 1 volt dengan

perhitungan maka perlu ada perbaikan

rangkaian, hal ini dilakukan agar tegangan

tidak merusak IC. Hasil pengujian di atas

menunjukkan bahwa reader siap untuk

digunakan.

No No. Tag

Tertulis

No. Tag

Terbaca

Keteragan

1 - 82001D44AB70 Terbaca

2 - 12001A593A6B Terbaca

3 - 12001A919A03 Terbaca

4 - 150046B00AE9 Terbaca

Tabel Hasil Pengujian Jarak Baca Reader

No. Jarak Baca Terbaca (Ya/Tidak)

1. 8 cm Tidak

2. 7 cm Tidak '

3. 6 cm Tidak

4. 5 cm Ya

5 4 cm Ya

6. 3 cm Ya

Jarak baca RFID reader paling jauh

(maksimal) adalah 5 cm. Untuk jarak baca

di bawah 3 cm, reader tentu mampu

membaca tag. Pada saat pengujian, reader

dan tag tidak ada penghalang atau media

transfer data yang digunakan adalah udara.

Hasil Pengujian Software

Tabel di bawah menunjukkan

hasil pengujian/pengujian pada software.

Diawali dengan menguji koneksi database

dengan komponen software. Langkah

pertama adalah membuka Form utama

atau halaman utama kemudian pilih

komponen Data Connector yaitu ADO

Data Control (ADODC), pada property

ADODC pilih Connection String.

Komponen ADODC merupakan bagian

dari komponen software yang digunakan

untuk koneksi dengan database. Untuk

Data Provider pilih

Microsof.Jet.OLEDB.4.0, setelah itu

memilih database yang akan digunakan,

seperti terlihat pada Gambar.

No No. Tag

Tertulis

No. Tag Terbaca

oleh Software

Keteragan

1 - 82001D44AB70 Terbaca

2 - 12001A593A6B Terbaca

3 - 12001A919A03 Terbaca

4 - 150046B00AE9 Terbaca

Gambar Tabel Hasil Pengujian Pembacaan

Tag oleh Software

Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10

Page 9: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 9

Gambar Kriteria pengujian ketepatan

referensi Database.

Pada tabel menunjukkan bahwa

software berhasil membaca semua nomor

tag RFID dengan baik, namun seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya bahwa nomor

tag tidak tertulis pada fisik tag sehingga

kolom pada Tabel tidak terisi. Walau

demikian, yang terpenting adalah nomor

tag yang dibaca software

KESIMPULAN

Perangkat Lunak Pengelola Kartu

Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil

Studi (KHS) terbangun dari hardware dan

software. Hardware yang digunakan

adalah reader RFID, catu daya, dan

komputer. Reader RFID terbentuk oleh

modul IC ID-12 yang dirancang untuk

dapat berkomunikasi dengan serial port.

Reader RFID berfungsi membaca data

pada tag RFID kemudian mengirimkan

data ke software. Sedangkan pembuatan

software menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic dan SQL.

Proses pengembangan software

menggunakan metode waterfall. Software

dapat melakukan pembacaan data di serial

port yang dikirim oleh reader RFID.

Software dapat melakukan koneksi ke

database untuk membaca maupun

menyimpan data. Software database yang

digunakan adalah Microsoft Access. Agar

perangkat lunak yang dibuat dapat

melakukan koneksi dengan database maka

digunakan komponen ADO Data Control

(ADODC) yang terdapat pada Visual

Basic.

Berdasarkan pada hasil pengujian,

perangkat lunak dapat melakukan hal

sebagai berikut:

1) melindung data personal mahasiswa

2) mengotomasi proses akses KRS dan

KHS

3) menyimpan KRS mahasiswa

4) menampilkan KHS

5) memasukkan nilai mata kuliah

6) menyediakan akses terbatas yaitu

admnistrator untuk mengelola sistem

7) software dapat menampilkan GUI yang

mempermudahkan penggunanya.

Terdapat dua fungsi utama yang

harus dilakukan software yaitu melakukan

koneksi ke serial port sehingga

memungkinkan sistem mampu membaca

data yang dikirim reader dan yang kedua

adalah koneksi ke database sehingga

memungkinkan sistem untuk membaca

maupun melakukan update data pada

database.

Setelah dua fungsi utama tadi

terpenuhi maka software dipastikan dapat

menjalankan beberapa tugas seperti yang

disampaikan pada tahap analisis masalah

dan desain sebelum masuk pada tahap

pengkodean. Tahap pengkodean dilakukan

setelah analisis dan desain selesai

dikerjakan. Namun tahap pengujian yang

sebenarnya adalah menguji keseluruhan

sistem, jadi tidak hanya menguji sub

program. Tampilan GUI sebisa mungkin

dibuat menarik dan memudahkan, dan hal

tersebut telah dilakukan. Namun pada

dasarnya penilaian setiap orang akan

berbeda-beda terhadap GUI. Setiap aksi

yang dilakukan pengguna pada GUI akan

direspon sesuai dengan desain.

SARAN

Berbagai kekurangan pada

penelitian ini dapat menjadi dasar untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya.

Penelitian ini dapat dikembangkan dengan

memanfaatkan keunggulam bahasa

pemrograman Visual Basic dan SQL. Dari

keunggulan tersebut penulis menyarankan

hal-hal sebagai berikut:

Perangkat Lunak Menggunakan RFID (Syarif Hidayat)

Page 10: Jurnal Skirpsi 5215097021_j Helka_ Tahun Lulus 089

Page 10

1) Bentuk fisik dari tag RFID dapat

diganti jika bentuk kartu dirasa

merepotkan atau khawatir mudah hilang.

Tag RFID dapat diganti dengan bentuk

gantungan kunci, kancing, jam tangan, dan

sebagainya- Software tidak perlu

mengalami perubahan.

2) Sebagai bahasa pemrograman yang

menekankan pada visualisasi, penulis

sangat berharap untuk meningkatkan

kualitas tampilan GUI agar tidak hanya

memudahkan penggunanya namun juga

sesuai dengan keinginan pengguna.

3) Menambahkan fitur pada form% seperti

menu info dosen, daftar kelas maupun

menu cetak dokumen.

4) Penggunaan versi Visual Basic yang

lebih baik yaitu Visual Basic .Net

5) Software dapat dikembangkan ke dalam

sistem jaringan komputer.

DAFTAR PUSTAKA

Bhatt H, BilI Glover. 2006. RFID

Essentials. Sebastopol: O'Reilly.

Davis WS, David C. Yen. 1999. The

Information System Consultant's

Handbook: Systems Analysis and

Design. Boca Raton : CRC Press.

Divisi Litbang Madcoms. 2003. Aplikasi

Database Visual Basic 6.0 dengan

Crystal Report. Yogyakarta: Andi

dengan MADCOM.

Finkenzeller, Klaus. 2003. RFID

Handbook. Ed. Ke - 2. West

Sussex : Wiley.

Firdaus. 2006. Visual Basic 6.0 untuk

Orang Awam. Palembang :

Maxikom.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem

Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kadir A, Terra CH. Triwahyuni. 2005.

Pengenalan Teknologi Informasi.

Yogyakarta: Andi.

Karygiannis, Tom. et. al. 2007. Guidelines

for Securing Radio Frequency

Identification (RFID) Systems.

Gaithersburg : NIST.

Kristanto, Harianto. 1994. Konsep dan

Perancangan Database.

Yogyakarta : Andi.

Lamida JK. 2008. Pengembangan

Perangkat Lunak Pengelola Data

Kehadiran Pegawai Jurusan

Teknik Elektro Universitas Negeri

Jakarta Menggunakan Java dan

RFID. Jakarta: Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Jakarta.

Mousawi, HA. 2004. Performance and

Reliability of Radio Frequency

Identification (RFID), Grimstad ;

Hogskolen Agder,

Pressman, RS. 2001. Software

Engineering: A Practitioner's

Approach Ed. Ke-5. New York;

McGraw-Hill

Ramez AE, Shamkant B Navathe. 2004.

Fundamental of Database Systems.

Ed. Ke - 4, Addison Wesley,

Thabrani, Suryanto. 2007. Mudah dan

Cepat Menguasai Visual Basic.

Jakarta :Mediakita.

Tylee, Lou. 1998. Learn Visual Basic 6.0.

Bellevue: Kidwa

Whitten JL, Lonnie DB. 2008.

Introduction to Systems Analysis

and Design. Ke -1, New York:

McGraw-Hill.

Helka Vol.6 No.5 September 2011 : 1-10