jurnal sdm.docx

28
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN CIREBON Ian Aditya Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif karena bermaksud mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama dengan pengukuran terhadap variabel-variabel yang dijabarkan dalam item-item pernyataan yang merujuk pada skala Likert, dengan kisaran skor antara 1-5. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2), dan kinerja pegawai (Y). Data di analisis dengan menggunakan bantuan SPSS 20.00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 22,2%, pengaruh motivasi keja terhadap kinerja pegawai sebesar 21,7%, pengaruh motivasi dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 28,3% Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai A. PENDAHULUAN Setiap organisasi apapun bentuknya akan selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Bagi Organisasi dengan kondisi lingkungan yang berubah dengan sangat cepat, maka mau tidak mau harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang di miliki, karena sumber daya manusia sebagai aset penting berpengaruh bagi perkembangan dan Jurnal Ekonomi Manajemen | 1

Upload: aditya

Post on 27-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SDM.docx

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN CIREBON

Ian Aditya

AbstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, pengaruh kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif karena bermaksud mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama dengan pengukuran terhadap variabel-variabel yang dijabarkan dalam item-item pernyataan yang merujuk pada skala Likert, dengan kisaran skor antara 1-5. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2), dan kinerja pegawai (Y). Data di analisis dengan menggunakan bantuan SPSS 20.00 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 22,2%, pengaruh motivasi keja terhadap kinerja pegawai sebesar 21,7%, pengaruh motivasi dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 28,3%

Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai

A. PENDAHULUAN

Setiap organisasi apapun bentuknya akan selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Bagi Organisasi dengan kondisi lingkungan yang berubah dengan sangat cepat, maka mau tidak mau harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang di miliki, karena sumber daya manusia sebagai aset penting berpengaruh bagi perkembangan dan keberadaan organisasi tersebut, untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia maka secara khusus perlu kesadaran para pemimpin untuk memberikan perhatian dan motivasi terhadap peranan sumber daya manusia guna mencapai kesuksesan dalam jangka panjang.

Keberadaan seorang pemimpin sangat dibutuhkan untuk membawa organisasi kepada tujuan yang telah di tetapkan. Kartono (2005:153) mengemukakan bahwa : Kepemimpinan adalah

Jurnal Ekonomi Manajemen | 1

Page 2: JURNAL SDM.docx

kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yaitu bawahan karena kesediaan mereka menerima pengarahan dari pimpinan, anggota kelompok membantu menegaskan status pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan. Dengan kepemimpinan yang terbuka bawahan dapat berpartisipasi dalam mengambil keputusan, memberikan informasi seluas-luasnya dan memberikan semangat kerja bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam suatu organisasi tersebut.

Di samping faktor kepemimpinan, untuk meningkatkan kinerja para pegawainya pimpinan harus memberikan motivasi atau dorongan. Menurut Mangkunegara, (2005:61) Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Motivasi kerja adalah faktor yang sangat penting dalam peningkatan kinerja pegawai dimana seseorang belum tentu bersedia menyerahkan segenap potensi yang di milikinya, sehingga masih di perlukan adanya pendorong agar seorang pegawai tersebut mau menggunakan seluruh potensinya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Dengan adanya kepemimpinan serta motivasi yang baik dapat mempengaruhi kinerja yang baik dari pegawai. Mangkunegara (2000 : 67) Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai sesorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Karena tanpa kinerja pegawai yang baik, sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil yang optimal.

B. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan SampelPopulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Pertambangan Kabupaten Cirebon berjumlah 65 orang. Menurut Sugiyono (2005:90) pengertian populasi adalah sebagai berikut : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Dan Pertambangan Kabupaten Cirebon sebanyak 63 orang. Dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2008 : 78) Sampel jenuh adalah tehnik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan

Jurnal Ekonomi Manajemen | 2

Page 3: JURNAL SDM.docx

sebagai sampel. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Cooper dan Emory (1995:198) adalah : Besarnya sampel merupakan fungsi dari variasi pada parameter populasi yang tercakup dalam penelitian, dan merupakan fungsi dari ketetapan estimasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

2. Variabel Penelitiana. Definisi Operasional Variabel1) Kepemimpinan (X1), Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas

dalam rangka mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi orang-orang agar mau bekerja sama dan memberikan contoh prilaku terhadap para pengikutnya.

2) Motivasi Kerja (X2), Motivasi kerja adalah suatu usaha dari pimpinan atau manajer untuk dapat memberikan dorongan atau rangsangan baik secara internal maupun eksternal kepada bawahannya agar mau bekerja sejalan dengan batasan yang di berikan guna mencapai tujuan organisasi secara maksimal.

3) Kinerja (Y), Kinerja merupakan tindakan-tindakan atau hasil kerja yang telah di capai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang di berikan dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi selama periode waktu tertentu.

b. Indikator Variabel1) Kepemimpinan dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai

berikut :a) Pengetahuan yang luasb) Keterampilan yang mendididikc) Berkomunikasi secara efektifd) Berfikir masa depane) Objektivitasf) Daya ingat yang kuatg) Menjadi pendengar yang baikh) Adaptasii) Ketegasanj) Keberaniank) Keteladanan

2) Motivasi Kerja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a) Penghargaan b) Gaji/Upahc) Lingkungan Kerja d) Hubungan Atasan dan Bawahan

Jurnal Ekonomi Manajemen | 3

Page 4: JURNAL SDM.docx

3) Kinerja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a) Kesetiaanb) Kejujuranc) Kedisiplinand) Kreativitase) Kerjasamaf) Kepribadiang) Prakarsah) Kecakapani) Tanggung jawab

3. Sumber DataAdapun dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa

sumber data baik dalam analisis data maupun kelengkapan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, diantaranya sumber-sumber data tersebut adalah sebagai berikut :a. Sumber Data Primer, yang diperoleh langsung dari

sumbernya, dalam hal ini diperoleh dari jawaban kuesioner oleh responden penelitian dan Observasi;

b. Sumber Data Sekunder, yaitu diperoleh dari dokumen, dan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner. Teknik kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh data primer. Kuesioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) yang dilakukan dengan jalan mengadakan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban tentang tanggapan (respon) tertulis seperlunya (Singarimbun, 1995 : 130). Dengan demikian dari daftar pernyataan tersebut diharapkan memperoleh data primer secara langsung dari responden yang mempunyai kaitan erat dengan penelitian serta mempunyai sifat reabilitas dan validitas yang tinggi.

5. Skala PengukuranSkala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini

menggunakan Skala Likert, Kinnear dalam Umar (2008: 70), Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Untuk menganalisis data yang masuk guna pembuktian hipotesis, peneliti menggunakan teknik statistik. Dalam penelitian ini dimaksudkan mencari atau mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan, dan motivasi kerja,

Jurnal Ekonomi Manajemen | 4

Page 5: JURNAL SDM.docx

terhadap variabel kinerja pegawai. Oleh karena data yang diperoleh masih merupakan data kualitatif, maka untuk mengolah data tersebut melalui perhitungan statistik harus dilakukan pentransformasian data tersebut menjadi data kuantitatif dengan menggunakan simbol berupa angka. Sedangkan penyusunan skala pengukuran dalam penelitian ini digunakan metode Likerts Summated Ratings (LSR), dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut:

Sangat tidak setuju (STS) : 0,01– 1,00

Tidak setuju (TS) : 1,01 – 2,00

Ragu-ragu : 2,01 – 3,00

Setuju (S) : 3,01 – 4,00

Sangat Setuju (SS) : 4,01 – 5,00

6. Analisis DataPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

variabel kepemimpinan, dan motivasi kerja, terhadap variabel kinerja pegawai, maka data yang berhasil dikumpulkan dari hasil jawaban kuesioner yang disebarkan ke responden, dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program paket statistik SPSS Ver 20.00. Adapun kegiatan-kegiatan analisis data dalam penelitian ini antara, lain :

a. Uji ValiditasUji validitas adalah suatu uji keabsahan instrumen

penelitian (kuesioner) yang akan digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian. Agar instrumen penelitian yang digunakan dapat menampilkan data yang akurat, maka butir-butir pertanyaan atau pernyataan (item) diuji validitasnya. Uji Validitas Menurut Husein Umar (2005 : 127) menyatakan bahwa : Validitas dalam instrumen di jelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya tentang diukur.

Pengujian validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Momentdengan rumus statistik sebagai berikut:

Jurnal Ekonomi Manajemen | 5

r=¿√¿¿¿ ¿

Page 6: JURNAL SDM.docx

Sumber : Husein Umar (2003 : 316)Dimana :r = nilai korelasi Product Momentn = jumlah respondenx = skor nilai pertanyaan atau pernyataany = jumlah skor pertanyaan atau pernyataan tiap

respondenUntuk keperluan interprestasi hasil perhitungan dari

koefisien korelasi, peneliti menggunakan ketentuan yang dikemukakan Sugiyono (2007 : 216) yang menyebutkan klasifikasi koefisien korelasi dan tafsirannya dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.3Interval Koefisien Korelasi

Interval koefisien (r2)

Interprestasi

0,00 – 0,199Hubungan rendah sekali, lemah sekali

0,20 – 0,399 Hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,599 Hubungan yang cukup berarti

0,60 – 0,799 Hubungan yang tinggi, kuat

0,80 – 1,000Hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan

Menurut Husein Umar (2005 : 180) menyatakan bahwa uji validitas ini dilakukan pada butir pertanyaan. Hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel, dimana df=n-2(sig 5% n=jumlah sampel). Jika rtabel <rhitung maka valid, dan jika rtabel > rhitung

maka tidak valid.

b. Uji Reliabel Uji reliabilitas ini untuk mengetahui sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsistensi apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dikerjakan dengan mengunakan program paket statistik SPSS Ver 20.00 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber : Husein Umar (2005 : 205)

Jurnal Ekonomi Manajemen | 6

r11=( kk−1 )(1−

∑ σb2

σ t2 )

Page 7: JURNAL SDM.docx

Keterangan:r11 = realibilitas instrumenk = banyak butir pertanyaan atau pernyataanσt

2 = varians total∑σb

2 = jumlah varians butir

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program paket statistik SPSS Ver 20.00 tersebut, selanjutnya koefisien Alpha dibandingkan dengan angka koefisien R, yaitu sebesar 0,600 (Ghozali, 2001:76). Bila koefisien Alpha lebih besar dari angka koefisien R, maka alat penelitian (kuesioner) yang diuji adalah reliabel.

c. Uji Asumsi KlasikUntuk memperoleh nilai pengukuran yang tidak bias dan

efisien dari suatu persamaan regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil (OLS), harus memenuhi asumsi-asumsi melalui berbagai uji yaitu sebagai berikut:

1. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.Normalitas suatu variabel dapat di deteksi dengan grafik dan uji statistik. Jika variabel terdistribusi normal maka nilai skewness sama dengan nol. Terdapat uji signifikasi skewness dengan cara sebagai berikut :

Sumber : Gojali (2006 : 21)

2. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Husein Umar, 2008: 176). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

Jurnal Ekonomi Manajemen | 7

Zskeww =

S − 0

√6/N

Page 8: JURNAL SDM.docx

sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar analisis dari uji heteroskedastis melalui grafik plot adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin)

yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji AutokorelasiSalah satu asumsi kelayakan suatu model regresi adalah

adanya kebebasan (independensi) data. Kebebasan data disini berarti data untuk suatu periode tertentu tidak dipengaruhi oleh data sebelumnya. Pengujian yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson. Menurut Syahri Alhusin dalam Duwi Priyatno (2010 : 87) rumus Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

Sumber : Duwi Priyatno (2010 : 87)Prosedur pengujian untuk deteksi adanya autokorelasi adalah

sebagai berikut:1. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : tidak ada autokorelasiHi : ada autokorelasi

2. Menentukan nilai dan nilai d tabelNilai dan nilai d tabel terdiri atas du dan di.

Nilai diambil sesuai dengan soal (kebijakan), lalu Nilai du dan di ditentukan dengan n dan k tertentu.

3. Menentukan kriteria pengujian:a. Untuk autokorelasi positif (0 < d < 1)

H0 diterima jika d > du

H0 ditolak jika d < di

Tidak ada kesimpulan jika di < d < du (diperlukan observasi lanjut).

b. Untuk autokorelasi negatif (0 < 4-d < 1)H0 diterima jika (4-d) > du

H0 ditolak jika (4-d) < di

Tidak ada kesimpulan jika di < d < du (diperlukan observasi lanjut).

Jurnal Ekonomi Manajemen | 8

D=∑i=2

n

(ei−e i−1 )2

∑i=1

n

ei2

Page 9: JURNAL SDM.docx

4. Uji MultikolinearitasUji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen) (Ghozali, 2001 : 57). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adapun pedoman suatu model regresi

yang bebas multikolinieiritas adalah (Santoso, 2000 : 203-206) : VIF di bawah 10 dan tolerance lebih besar dari 0,1.

c. Analisis Regresi1. Analisis Regresi Sederhana

Untuk menghitung fungsional masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat yaitu:

rumus :

Sumber : Sugiyono (2010 : 188)Keterangan: Y = Variabel terikat/nilai yang diprediksiX = Variabel bebasa = Nilai intercept (konstan)b = Koefisien regresi

2. Analisis Regresi Berganda Sebagaimana telah dikemukakan diatas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah kepemimpinan dan motivasi kerja (baik secara parsial maupun secara bersama-sama) berpengaruh terhadap kinerja pegawai? Oleh karena itu, untuk memprediksi variabel di waktu yang akan datang digunakan metode regresi ganda. Bentuk umum dari model yang akan digunakan adalah:Rumus:

Sumber : Sugiyono (2010 : 275)Keterangan: Y = kinerjaa = koefisien konstantab1,b2 = koefisien regresiX1 = kepemimpinanX2 = motivasi kerja

d. Uji Hipotesis Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua uji

hipotesis yaitu :1. Uji T (t-test)

Jurnal Ekonomi Manajemen | 9

Y = a + bX

Y = a + b1X1 + b2X2

Page 10: JURNAL SDM.docx

thitung=

r √n−2

√1−r2

  Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila hasil uji thitung ≥ ttabel, berarti variabel bebas cukup signifikan untuk menjelaskan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2010:30), untuk menguji koefisien korelasi produk moment dapat digunakan statistik uji t yang rumusnya sebagai berikut:Rumus: Dengan dk = n-2

Sumber : Sugiyono (2010 : 30)Untuk menentukan apakah Ho ditolak atau diterima yaitu dengan membandingkan thitung dengan ttabel, kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:- Ho ditolak jika thitung ≥ ttabel, dengan kata lain Ha diterima.- Ho diterima jika thitung ≤ t table, dengan kata lain Ha ditolak.

2. Uji F (f-test)Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan atau

tidaknya hubungan variabel bebas secara bersama-sama/simultan terhadap variabel terikatnya. Apabila hasil uji Fhitung ≥ Ftabel

berarti variabel cukup signifikan untuk menjelaskan variabel dependen. Untuk menguji koefisien korelasi berganda dihitung dengan menggunakan rumus :Rumus:

Sumber : Sugiyono (2010 : 192)α = 0,05 dk n-3

Keterangan:R = Koefisien korelasi bergandak = jumlah variabel independenn = jumlah anggota sampel Apabila hasil uji Fhitung ≥ Ftabel berarti variabel cukup signifikan untuk menjelaskan variabel dependen.

C. HASIL PENELITIAN1. Analisis Instrumen

a. Uji ValiditasInstrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dimana kriteria pengujian jika rhitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid sedangkan jika rhitung < r tabel maka

Jurnal Ekonomi Manajemen | 10

Fn =

R2

k

(1−R2 )(n−k−l )

Page 11: JURNAL SDM.docx

pernyataan tersebut tidak valid. Untuk penelitian dimana n = 63 - 2 = 61 dan α = 5% diperoleh r tabel = 0,2480.

Uji Validitas Kepemimpinan (X1)No. Butir rhitung rtabel Keterangan

X1.1 0.577

0,2480 Valid

X1.2 0.617 0,2480 Valid

X1.3 0.426 0,2480 Valid

X1.4 0.497 0,2480 Valid

X1.5 0.379 0,2480 Valid

X1.6 0.308 0,2480

Valid

X1.7 0.298 0,2480 Valid

X1.8 0.433 0,2480 Valid

X1.9 0.580 0,2480 Valid

X1.10 0.614 0,2480 Valid

X1.11 0.361 0,2480 Valid

Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)

No. Butir rhitung rtabel KeteranganX2.1 0.466 0,2480 Valid

X2.2 0.516 0,2480 Valid

X2.3 0.567 0,2480 Valid

X2.4 0.528 0,2480 Valid

Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)No. Butir rhitung rtabel Keterangan

Y.1 0.560 0,2480 ValidY.2 0.569 0,2480 ValidY.3 0.663 0,2480 ValidY.4 0.356 0,2480 ValidY.5 0.512 0,2480 ValidY.6 0.291 0,2480 ValidY.7 0.373 0,2480 ValidY.8 0.671 0,2480 ValidY.9 0.725 0,2480 Valid

Sumber : Data primer diolah

b. Uji Reliabilitas InstrumenInstrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Jurnal Ekonomi Manajemen | 11

Page 12: JURNAL SDM.docx

Uji Reliabilitas Kepemimpinan (X1)Cronbach’s Alpha N of Item

0.796 11

Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X2)Cronbach’s Alpha N of Item

0.723 4

Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai (Y)

Cronbach’s Alpha N of Item

0.822 9

c. Deskriptif Penelitian

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi data. Untuk membuat tingkatan Kepemimpinan, motivasi kerja, dan kinerja pegawai. Dimana setiap butir pertanyaan berentang 1 sampai 5 dengan jumlah responden 63 orang, akan dihitung menggunakan interval. Rata-rata tertinggi 5 dan rata-rata terendah 1.

Adapun rata-rata tertimbang dari variabel Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kinerja pegawai dari 63 responden dapat dilihat sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan (X1)

Jurnal Ekonomi Manajemen | 12

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

X1.1 63 4 5 4.59

X1.2 63 4 5 4.52

X1.3 63 4 5 4.52

X1.4 63 3 5 4.51

X1.5 63 4 5 4.57

X1.6 63 3 5 4.41

X1.7 63 3 5 4.41

X1.8 63 3 5 4.49

X1.9 63 4 5 4.57

X1.10 63 4 5 4.57

X1.11 63 4 5 4.48

Rata-rata 4,51

Page 13: JURNAL SDM.docx

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja (X2)Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

X2.1 63 3 5 4.44

X2.2 63 2 5 3.94

X2.3 63 3 5 4.27

X2.4 63 3 5 4.22

Rata-rata 4,23

Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pegawai (Y)Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Y.1 63 3 5 4.35

Y.2 63 3 5 4.35

Y.3 63 2 5 4.16

Y.4 63 3 5 4.41

Y.5 63 3 5 4.52

Y.6 63 3 5 4.38

Y.7 63 3 5 4.14

Y.8 63 3 5 4.24

Y.9 63 3 5 4.29

Rata-rata 4,31

2. Uji Asumsi Klasika. Uji Normalitas

Untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian dilakukan uji normalitas data.Adapun hasil analisis normalitas data berdasarkan uji statistic Skewness sebagai berikut:

Hasil uji Normalitas

Dilihat dari output SPSS terlihat bahwa nilai skewness sebesar 0,535. Kemudian nilai skewness tersebut dimasukan ke dalam rumus z skewness sebagai berikut:

S-0

Jurnal Ekonomi Manajemen | 13

Z Skew =

Descriptive Statistics

N Skewness

Statistic Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 63 .535 302

Valid N (listwise) 63

Page 14: JURNAL SDM.docx

√ 6 /N

Atau

0.535

0,301

= 1,77

Dengan memasukan nilai skewness ke dalam rumus Z skewness diperoleh Z hitung sebesar 1,77. Berarti bahwa Z hitung < Z table atau 1,77 < 1,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas 

Ketentuan yang berlaku dalam pengujian ini adalah, jika nilai Variance Inflation Factor VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terdapat Multikolinearitas, sedangkan juka nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terdapat Multikolinearitas.  Hasil perhitungan melalui VIF pada hasil output SPSS tabel Coefficient, masing-masing variabel independent memiliki nilai VIF < 10 (1.235 < 10)dan hasil perhitungan nilai tolerance > 0,1, (0,810 > 0,1) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Multikolinearitas antar variabel independent dalam model regresi.

Jurnal Ekonomi Manajemen | 14

Z Skew =

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance IF

(Constant)8.954

6.349

1.410

.164

KEPEMIMPINAN.390

.140

.332

2.776

.007 .810 1.235

MOTIVASI.KERJA.625

.233

.321

2.684

.009 .810 1.235

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Page 15: JURNAL SDM.docx

c. Uji AutokorelasiHasil Uji AutokorelasiModel Summaryb

M

o

d

e

l

R

R

Squ

are

Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1.55

3a.306 .283 3.372 1.794

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI.KERJA, KEPEMIMPINAN

b. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Hasil uji Autokorelasi dengan Durbin Watson menunjukan angka 1.794 dengan jumlah variabel bebas (k) = 2, jumlah sample (n) = 63 dengan batas bawah (dl) = 1.527 dan batas atas (du) = 1.658. Artinya du < 1,794 < 4 – du, tidak ada autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi klasik heteroskedastisitas dapat diditeksi dari output pada gambar Scatterplot berikut:

Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan tidak berpola ataupun bergelombang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Jurnal Ekonomi Manajemen | 15

Page 16: JURNAL SDM.docx

3. Uji Regresia. Aalisis Regresi Sederhana

Uji regresi sederhana yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Adapun hasil dari analisis regresi linear sederhana sebagai berikut:

Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Model Summaryb

M

o

d

e

l

R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate

1 .472a .222 .210 3.539

a. Predictors: (Constant), KEPEMIMPINAN

b. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai R Square menunjukan angka 0,222. Artinya bahwa variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sebesar 22,2% terhadap variabel kinerja pegawai dan pengaruh sebesar 77,8% diperoleh dari variabel lain yang tidak diteliti.

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 11.343 6.598 1.719 .091

KEPEMIMPINAN .554 .133 .472 4.177 .000

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = a + bxKinerja Pegawai = 11.343 + 0.554 kepemimpinanArtinya:1. Berdasarkan persamaan diatas terdapat nilai konstanta

yang positif artinya jika tidak terdapat kepemimpinan yang baik, maka pegawai masih memiliki kinerja sebesar 11,343.

2. Dari persamaan diatas terdapat nilai koefisien positif dari kepemimpinan sebesar 0,554. Nilai kepemimpinan di

Jurnal Ekonomi Manajemen | 16

Page 17: JURNAL SDM.docx

tingkatkan menjadi satu kesatuan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0.554 pada konstata 11,343.

Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate

1 .465a .217 .204 3.552

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI.KERJA

b. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai R Square menunjukan angka 0,217 Artinya bahwa variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang sebesar 21,7% terhadap variabel kinerja pegawai dan pengaruh sebesar 78,3% diperoleh dari variabel lain yang tidak diteliti.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 23.548 3.751 6.278 .000

MOTIVASI.KERJA .906 .221 .465 4.106 .000

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = a + bxKinerja Pegawai = 23.548 + 0.906 motivasi kerjaArtinya:1. Berdasarkan persamaan diatas terdapat nilai konstanta

yang positif artinya apabila tidak ada motivasi kerja, maka masih pegawai masih memiliki kinerja.

2. Dari persamaan diatas terdapat nilai koefisien positif dari kepemimpinan sebesar 0,906. Nilai kepemimpinan di tingkatkan menjadi satu kesatuan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0.906 pada konstata 23,548.

b. Analisis Regresi BergandaUji Regresi linear berganda digunakan untuk membuat

prediksi tentang besarnya Y (variabel dependen) berdasarkan nilai-nilai X (variabel independent). Adapun hasil dari analisis regresi linear berganda sebagai berikut:

Jurnal Ekonomi Manajemen | 17

Page 18: JURNAL SDM.docx

Model Summaryb

Model

RR

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .553a .306 .283 3.372 1.794

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI.KERJA, KEPEMIMPINAN

b. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Adjusted R square menunjukan angka 0,283 artinya bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang sebesar 28,3 terhadap variabel kinerja pegawai dan pengaruh sebesar 71,7% dipengaruhi dari variabel lain diluar penelitian.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta Tolerance

(Constant)8.954 6.349 41 .164

KEPEMIMPINAN

.390 .140 .332 2.776 .007 .810

MOTIVASI.KERJA

.625 .233 .321 2.684 .009 .810

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y=a+b1x1+b2x2

Kinerja Pegawai = 8.945 + 0.390 kepemimpinan + 0.625 motivasi kerja

Jurnal Ekonomi Manajemen | 18

Page 19: JURNAL SDM.docx

Artinya:1. Berdasarkan persamaan diatas terdapat nilai konstanta

terdapat nilai yang positif yaitu 8,945 artinya walaupun tidak terdapat kepemimpinan yang baik dan motivasi kerja, maka pegawai masih mempunyai kinerja sebesar 8,945.

2. Nilai kepemimpinan 0,390 artinya apabila nilai kepemimpinan di tingkatkan menjadi satu kesatuan sedangkan motivasi kerja konstan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,390 pada konstanta 8,945.

3. Nilai motivasi kerja 0,625 artinya apabila motivasi kerja di tingkatkan menjadi satu kesatuan sedangkan nilai kepemimpinan konstan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,625 pada konstanta 8,954.

4. Uji Hipotesis Penelitiana. Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

BStd. Erro

rBeta

1(Constant) 11.343 6.598 1.719 .091

KEPEMIMPINAN .554 .133 .472 4.177 .000

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki nilai p-value (sig.t) 0,000 < 0,05 artinya signifikan dan nilai t-hitung 4.177 sedangkan dari tabel distribusi t untuk derajat kebebasaan n – 2 dengan tingkat signifikasi 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,9996 dengan demikian nilai t-hitung 4.177 > dari t-tabel 1,9996 artinya signifikan. Signifikan disini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

b. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

Standardize

d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 23.548 3.751 6.278 .000

MOTIVASI.KERJA .906 .221 .465 4.106 .000

a. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWAI

Jurnal Ekonomi Manajemen | 19

Page 20: JURNAL SDM.docx

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja memiliki nilai p-value (sig.t) 0,000 < 0,05 artinya signifikan dan nilai t-hitung 4.106 > dari t-tabel 1,9996 artinya signifikan. Signifikan disini berarti H0 ditolak dan H2 diterima, artinya motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

5. Uji Simultan (Uji F)Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independent terhadap variabel dependent, hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA sebagai berikut :

ANOVAb

Model Sum of Squaresdf Mean Square F Sig.

1Regression

300.357 2 150.178

13.211

.000a

Residual682.056

60

11.368

Total982.413

62

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI.KERJA, KEPEMIMPINAN

b. Dependent Variable: KINERJA.PEGAWA

Tabel diatas menunjukan p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan sedangkan F hitung 13,211 > dari F tabel 3.16 artinya signifikan. Signifikasi disini berarti H3 diterima Ho di tolak artinya kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

6. Intepretasi Penelitian1. Dari hasil pengujian instrumen penelitian secara keseluruhan

memenuhi syarat pengujian instrumen penelitian (menggunakan uji validitas dan reliabitas) sehingga instrumen penelitian ini layak untuk digunakan dalam kegiatan penelitian ini.

2. Dari hasil uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas) memenuhi syarat pengujian asumsi klasik, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi dalam kegiatan penelitian ini.

3. Dari pengujian secara parsial bahwa variabel kepemimpinan dan variabel motivasi kerja baik dilakukan secara uji t maupun secara nilai signifikasi adalah t-hitung > t-tabel dan nilai signifikasinya < 0.05. Ini berarti kedua variabel

Jurnal Ekonomi Manajemen | 20

Page 21: JURNAL SDM.docx

independen mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai.

4. Dari pengujian secara bersama-sama (berganda) bahwa variabel kepemimpinan dan variabel motivasi kerja dilakukan secara uji F maupun uji signifikasi adalah F-hitung > F-tabel (16.861 > 3.16) dan nilai signifikasi < 0.05 (0.000 < 0.05). Ini berarti bahwa kedua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

D. PEMBAHASANBerdasarkan hasil analisa pengolahan data statistik untuk

variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja pegawai diperoleh sebagai berikut :1. Dari hasil pengujian variabel kepemimpinan secara parsial

terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan uji t mengatakan bahwa variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal itu ditunjukan dengan nilai signifikasi sebesar 0,001 < 0,05. Keadaan ini menunjukan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon.

2. Dari hasil pengujian variabel motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan uji t mengatakan bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal itu ditunjukan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Keadaan ini menunjukan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon.

3. Dari hasil analisis regresi berganda diketahui persamaan sebagai berikut:Kinerja Pegawai = 8.945 + 0.390 kepemimpinan + 0.625 motivasi kerja

4. Dari persamaan tersebut menunjukan bahwa baik variabel kepemimpinan dan variabel motivasi kerja variabel berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pengaruh positif ini memberikan hasil yang baik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon.

E. PENUTUPDengan melihat pada hasil pembahasan, peneliti dapat

menyampaikan beberapa implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Kepemimpinan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon perlu di tingkatkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Jurnal Ekonomi Manajemen | 21

Page 22: JURNAL SDM.docx

a. Meningkatkan sikap kemandirian pada setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya masing-masing.

b. Meningkatkan hubungan atasan dan bawahan agar terciptanya suasana kekeluargaan dalam bekerja

c. Meningkatkan tanggung jawab kepada para pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

d. Pimpinan memperhatikan bawahan, perkembangan teknologi, dan perkembangan organisasi yang berkembang pada saat ini.

2. Motivasi yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Cirebon perlu ditingkatkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :a. Memberikan penghargaan yang sesuai terhadap pegawai yang

berjasa.b. Memperbaiki sarana dan prasarana yang akan menunjang

kinerjanya para pegawai.c. Memberi insentif yang sepadan kepada pegawai yang bekerja

lembur.3. Kinerja Pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pertambangan Kabupaten Cirebon perlu di tingkatkan lagi, adapun langkah-langkahnya yaitu :a. Mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk para pegawai.b. Memberikan fasilitas yang memadai kepada para pegawai.c. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

Kouzes M. James & Posner Z. Barry. 1996. Kredibilitas (Terjemahan) Professional Books, Jakarta.

Robbins, S.P. 1995. Teori Organisasi: Struktur, Disain & Aplikasi. Alih Bahasa: Yusuf Udayana. Jakarta: Arcan.

Kartono, Kartini, 2005. Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu? Jakarta: PT Grafindo Persada.

Adair, John. 2008. Kepemimpinan yang Memotivasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Jurnal Ekonomi Manajemen | 22

Page 23: JURNAL SDM.docx

Kartono, Kartini, 2011, Pemimpin dan kepemimpinan.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Siagian, Sondang P, 1983, Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, PT. Gunung Agung, Jakarta.

Thoha, Miftah, 1994, Ilmu Kepemimpinan Yang Efektif, Balai Pustaka, Jakarta.

Hasibuan, Malayu SP, 2007 Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi, Gunung Agung, Jakarta.

Moenir, A.S., 1995. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian, PT Gunung Anyar, Jakarta.

Oei Istijanto M.M.,M.Com, 2010, Riset Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2010, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta.

Jurnal Ekonomi Manajemen | 23