jurnal purchasing

31
1 ANALISIS PROSES PERMINTAAN DAN PEMBELIAN BARANG DI DEPARTEMEN PURCHASING PADA PT. HANURABA SAWIT KENCANA REGIONAL PALEMBANG REZA FAHLEFI PUTRA 09.145.008 Manajemen Informatika ABSTRAK Tugas akhir ini mengambil judul “Analisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di Departement Purchasing Pada PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang”. Dalam proses permintaan dan pembelian barang masih terdapat beberapa kekurangan, karena sistem yang ada belum terhubung langsung antara estate / kebun sebagai user atau pengguna barang dan departement purchasing sebagai penyedia barang yang dibutuhkan estate / kebun. Untuk itu guna mempermudah system permintaan dan pembelian barang, maka penulis mencoba menganalisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di Departement Purchasing Pada PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada departement purchasing PT. Hanuraba Sawit Kencana. Untuk menganalisis proses permintaan dan pembelian barang di PT. Hanuraba Sawit Kencana, menggunakan metode analisis sistematis, merupakan analisis yang dilaksanakan menurut pola tertentu dan yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Untuk pemecahan masalah dilakukan dengan memperbaiki proses yang ada agar proses permintaan dan pembelian barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kata kunci : purchasing, permintaan dan pembelian barang

Upload: widhy-mardianto

Post on 24-Dec-2015

80 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

standard operation procedure for purchasing in company

TRANSCRIPT

1

ANALISIS PROSES PERMINTAAN DAN PEMBELIAN BARANG

DI DEPARTEMEN PURCHASING PADA PT. HANURABA SAWIT

KENCANA REGIONAL PALEMBANG

REZA FAHLEFI PUTRA

09.145.008

Manajemen Informatika

ABSTRAK

Tugas akhir ini mengambil judul “Analisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di

Departement Purchasing Pada PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang”. Dalam

proses permintaan dan pembelian barang masih terdapat beberapa kekurangan, karena sistem

yang ada belum terhubung langsung antara estate / kebun sebagai user atau pengguna barang

dan departement purchasing sebagai penyedia barang yang dibutuhkan estate / kebun. Untuk

itu guna mempermudah system permintaan dan pembelian barang, maka penulis mencoba

menganalisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di Departement Purchasing Pada

PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang, yang bertujuan untuk mengatasi

permasalahan yang ada pada departement purchasing PT. Hanuraba Sawit Kencana. Untuk

menganalisis proses permintaan dan pembelian barang di PT. Hanuraba Sawit Kencana,

menggunakan metode analisis sistematis, merupakan analisis yang dilaksanakan menurut

pola tertentu dan yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara

efektif dan efisien. Untuk pemecahan masalah dilakukan dengan memperbaiki proses yang

ada agar proses permintaan dan pembelian barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Kata kunci : purchasing, permintaan dan pembelian barang

2

1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini,

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi sangatlah maju dan pesat

sehingga menuntut sumber daya yang

berkualitas dalam hal komputerisasi bagi

semua kalangan, baik dari segi

telekomunikasi, pendidikan, kesehatan

maupun dalam dunia bisnis. Dengan

adanya perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi mengakibatkan banyaknya

perubahan yang terjadi terutama di bidang

administrasi dan manajement. Dengan

meningkatnya kebutuhan akan berbagai

jenis informasi mendorong manusia untuk

mengembangkan teknik – teknik yang

baru, agar pengolahan data dan informasi

dapat dilakukan secara cepat dan efisien.

Untuk mencapai hasil yang baik perlu

adanya perhatian dan penanganan untuk di

ambil dalam suatu keputusan yang tepat

sesuai dengan tujuan yang diharapkan,

tentu tidak hanya mengandalkan tenaga

manusia saja akan tetapi memerlukan

peralatan modern.

Teknologi komputer merupakan

salah satu peralatan modern yang

memberikan alternatif pemecahan masalah

yang efektif dalam memenuhi kebutuhan

akan informasi tersebut. Teknologi ini

mempunyai kemampuan mengelola data

menjadi suatu bentuk informasi jauh lebih

baik dan canggih dari sistem manual yang

melibatkan komputer. Selain itu ada

teknologi yang memperlancar pertukaran

informasi yaitu teknologi internet yang

menyediakan informasi dan melakukan

pengiriman data baik teks, gambar, suara

maupun gambar bergerak dengan cepat,

tepat, dan akurat.

PT. Hanuraba Sawit Kencana

merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang perkebunan kelapa

sawit. Peneliti fokus pada proses

permintaan dan pembelian barang di PT.

Hanuraba Sawit Kencana. Didalam proses

permintaan dan pembelian barang ini

masih belum berjalan dengan lancar

dikarenakan sistem yang ada belum

terhubung langsung antara kebun dengan

kantor regional sehingga masih banyak

hambatan dan kesalahan. Untuk itu sistem

dalam permintaan dan pembelian barang

di analisis dan di teliti agar proses

permintaan dan pembelian barang dapat

lebih baik dan berjalan lebih effisien.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis

melakukan penelitian dengan judul:

“ANALISIS PROSES PERMINTAAN

DAN PEMBELIAN BARANG DI

DEPARTEMEN PURCHASING PADA

PT. HANURABA SAWIT KENCANA

REGIONAL PALEMBANG”.

3

2. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari pelaksanaan

penelitian ini adalah mempelajari dan

mengamati bagaimana proses permintaan

dan pembelian barang pada PT. HSK

Region Palembang.

3. METODE PENGUMPULAN

DATA

Adapun metode dalam

pengumpulan data penulis menggunakan

beberapa cara untuk mendapatkan data,

antara lain adalah :

1. Data Primer / Penelitian Lapangan (

Field Research ) Yaitu data informasi

yang di peroleh secara langsung dari

objek yang di teliti yaitu pada PT.

HSK Region Palembang. Adapun

cara yang di gunakan untuk

mengumpulkan data primer dengan

menggunakan metode – metode

sebagai berikut :

a. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara

wawancara dan tanya jawab

langsung dengan General

Manager PT. HSK, Bapak Rio

Wira Adi Pratama dan para

pegawai PT. HSK dengan tujuan

untuk mengetahui informasi yang

ada di PT. HSK Region

Palembang.

b. Observasi ( Pengamatan )

Pengamatan langsung ke

objek penelitian dengan

mengetahui proses permintaan

dan pembelian barang pada

PT. Hanuraba Sawit Kencana.

c. Dokumentasi

Penulis menggunakan data

keadaan umum pada PT. HSK

Region Palembang berupa buku

sejarah IMC Plantations, foto foto

serta data lainnya yang berkaitan

dengan penelitian yang akan di

buat.

d. Studi Pustaka

Data yang di ambil dari buku –

buku ilmu pengetahuan yang di

dapat penulis baik berasal dari

buku referensi yang berhubungan

dengan masalah yang di teliti,

media cetak maupun media

elektronik.

2. Data Sekunder / Data Kepustakaan (

library search )

Mengumpulkan data dengan cara

membawa dan mempelajari buku –

buku literatute dan tulisan – tulisan

yang ada hubungannya dengan

masalah yang akan dibahas, hal ini

dapat menjadi pedoman dalam

4

penulisan laporan tugas akhir yang di

lakukan dalam ANALISIS PROSES

PERMINTAAN DAN PEMBELIAN

BARANG DI DEPARTEMEN

PURCHASING PADA PT.

HANURABA SAWIT KENCANA

REGION PALEMBANG.

4. HASIL PEMBAHASAN

1. Sistem Yang Sedang Berjalan

Selama melakukan penelitian di PT.

Hanuraba Sawit Kencana Region

Palembang, banyak kegiatan yang

dilakukan diantaranya untuk mengamati

proses kegiatan kerja di PT. Hanuraba

Sawit Kencana baik aktivitas pegawai

maupun proses permintaan dan pembelian

barang. Adapun proses tersebut adalah

sebagai berikut :

2. Proses Permintaan Barang Yang Di

Butuhkan Estate ( Kebun )

Untuk permintaan barang, maka SOP

( system operational procedure ) yang di

gunakan adalah sebagai berikut :

1. Pada saat kebun ingin melakukan

sebuah permintaan barang yang

dibutuhkan, assistan lapangan terlebih

dahulu menanyakan keadaan stock

barang yang akan di order kepada store

keeper agar tidak terjadi oper stock.

2. Jika sudah konfirmasi dengan store

keeper tentang keadaan stock barang,

selanjutnya assistant lapangan melapor

kepada KTU (Kepala Tata Usaha)

kebun agar di buatkan PR ( Purchase

Requisition ).

3. Jika sudah PR tersebut di cetak dan di

mintakan approve estate manager dan

general manager.

4. Jika PR sudah selesai di approve oleh

general manager, maka PR tersebut

bisa langsung diberikan kepada

department purchasing.

Jika permintaannya berupa

pekerjaan atau jasa yang bersifat kontrak

maka SOP yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Estate manager melakukan pengecekan

terhadap estate yang dipimpinnya dan

mengambil tindakan serta keputusan

bahwa progress apa yang dibutuhkan

estatenya agar dapat berkembang.

2. Untuk progress pekerjaan yang bernilai

besar dan bersifat kontrak, maka estate

manager akan membuat sebuah draft

persetujuan untuk suatu pekerjaan yang

di tujukan kepada pimpinan

management atau yang sering disebut

dengan CR ( Contract Requisition ).

CR ini harus di approve oleh pimpinan

management IMC Plantations sesuai

dengan polecy masing – masing

sebagai bukti bahwa management

menyetujui untuk pelakasanaan

pekerjaan tersebut.

5

3. Jika CR (Contract Requisition) tersebut

sudah di approve dan di setujui, CR

tersebut di berikan kepada departement

contract untuk dibuatkan draft

kontraknya dan dicarikan

kontraktornya agar pekerjaan tersebut

dapat segera dilaksanakan.

3. Proses Pembelian Di Departement

Purchasing.

Pada departement purchasing juga

sudah memiliki SOP ( system operational

procedure ) yang dibuat dan ditentukan

oleh pimpinan management IMC

Plantations. Untuk pembelian barang

maka SOP yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. PR ( Purchase Requisition ) yang

sudah di terima dari kebun akan di

stempel received terlebih dahulu agar

tahu PR mana yang sudah terlalu lama

menggantung dan belum di proses.

2. PR yang sudah di stempel received

akan dibagi berdasarkan jenis barang

yang diminta dan diserahkan kepada

purchaser sesuai dengan jenis barang

yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. PR yang sudah dibagi akan segera

dicarikan penawaran harganya untuk

barang yang di minta. Jika beberapa

supplier sudah memberikan penawaran

harga untuk barang yang kebun

butuhkan, maka akan dibuatkan SQ

(Schedule Of Quotations) dari beberapa

penawaran harga barang tersebut.

Untuk SQ ini juga memiliki

persyaratan minimal 2 penawaran atau

lebih dari supplier.

4. Jika SQ sudah di buat dan disetujui

oleh purchasing manager, selanjutkan

akan di buatkan PO ( Purchase Order )

berdasarkan PR yang di pinta.

5. PO yang sudah di approve oleh

purchasing manager dan general

manager selanjutnya di berikan kepada

supplier yang memenangkan SQ, agar

supplier tersebut dapat menyiapkan dan

mengirimkan barang yang kita order.

6. Jika barang yang di POkan sudah

datang, maka purchasing departement

akan mengirimkan barang tersebut ke

lokasi kebun agar dapat segera

digunakan oleh kebun.

4. Analisis Sistem Permintaan dan

Pembelian Barang

Proses permintaan dan pembelian

barang ini akan selalu terjadi di

perkebunan kelapa sawit dari pertama kali

perusahaan tersebut berdiri sampai

perusahaan tersebut berkembang. Proses

ini merupakan sebuah sirkular kebutuhan

kebun akan suatu barang yang akan coba

dipenuhi oleh departement purchasing

untuk selalu mensuport apa saja yang

dibutuhkan kebun. Untuk sistem yang

6

digunakan dalam proses permintaan dan

pembelian barang ini adalah aplikasi

FoxPro yang masih berbasis DOS. Sistem

yang ada ini belum bisa terhubung

langsung antara kebun / estate dengan

kantor regional Palembang. Jadi dalam

proses permintaan dan pembelian barang

ini menjadi 2 bagian di mana pertama di

lakukan di kebun / estate dan yang ke dua

dilakukan di kantor regional Palembang di

departement purchasing dan departement

accounting.

5. Proses Permintaan Barang Di Kebun

Seperti yang di jelaskan

sebelumnya, permintaan di kebun ini

berawal dari semua laporan karyawan

kebun, mulai dari karyawan harian sampai

ke senior assistant lapangan kepada estate

manager akan kebutuhan barang yang

akan dialokasikan di kebun baik untuk

perawatan dan kelangsungan pertumbuhan

bibit kelapa sawit dan tanaman kelapa

sawit. Jika semua laporan itu sudah di

terima oleh estate manager, maka estate

manager tersebut akan memerintahkan

KTU ( Kepala Tata Usaha ) untuk

membuatkan sebuah PR ( Purchase

Requisition ) dari sistem yang sudah ada

dan sudah di gunakan oleh perusahaan.

Banyak langkah – langkah yang dilakukan

dalam proses penginputan PR diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Buka tampilan shortcut program yang

ada pada tampilan desktop komputer

dengan cara klik shortcut seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 5.1 Tampilan Shortcut

Program Store

2. Setelah kita klik shortcut program

store, maka akan keluar tampilan awal

program seperti berikut :

Gambar 5.2 Tampilan Awal Program

Store

Didalam tampilan awal ini terdapat

kata LPT1, dimana kata LPT1 ini

adalah untuk melambangkan printer

yang digunakan ada di port satu

program.

3. Setelah tampilannya keluar seperti

diatas, maka kita bisa tekan enter dan

akan keluar tampilan login program

seperti dibawah ini :

7

Gambar 5.3 Menu Login Program

Store

4. Jika passwordnya benar, maka kita bisa

menggunakan program store, adapun

menu utamanya seperti tampilan di

bawah ini :

Gambar 5.4 Tampilan Menu Utama

Program Store

5. Didalam tampilan ini banya terdapat

pilihan menu yang dilambangkan

dengan angka. Untuk menginput PR

(Purchase Requisition) menu yang di

pilih adalah menu nomor 03. Kita bisa

langsung tekan nomor 03 saja pada

keyboard computer, maka akan keluar

tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.5 Tampilan Menu Input PR

6. Didalam menu PR ini terdapat dua

pilihan dalam penginputan PR, yaitu :

PR stock dan PR non stock. PR stock

ini untuk barang – barang yang bersifat

sering dipakai dan tidak langsung habis

atau dipakai secara terus menerus

(contoh : pupuk, racun, bibit sawit, dll),

sedangkan untuk PR non stock untuk

barang – barang yang sekali pakai dan

lansung habis dan juga barang – barang

yang dibutuhkan kebun (contoh :

motor, mesin – mesin, alat – alat work

shop, dll). Jika kita mau menginput PR

untuk kategori stock sebelumnya kita

harus menginputkan kode stock

barangnya terlebih dahulu. Untuk

menginput kode stock barang kita

harus kembali ke menu awal program

store. Untuk kembali ke menu awal

program store kita tinggal menekan

tombol angka 0 pada keyboard

computer dan akan kembali ke menu

awal swperti berikut :

8

Gambar 5.6 Tampilan Menu Awal

Program Store

Jika sudah kembali ke menu awal

seperti tampilan diatas maka kita

bisa memilih menu master dengan

menekan angka 02 pada keyboard

computer, maka akan keluar

tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.7 Tampilan Menu Input

Master Program Store

Selanjutnya kita pilih stock master

dengan cara langsung menekan

huruf A, maka akan keluar

tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.8 Tampilan Menu Stock

Master

Di dalam menu ini terdapat tiga

pilihan menu, yaitu : C (Create)

untuk menambahkan kode stock

barang baru didalam data base

program, kemudian A (Mend)

untuk mengedite kode stock

barang yang sudah ada di dalam

data base program, dan yang

terakhir Q (Quit) untuk keluar dari

program input kode stock. Di sini

kita memilih C (Create) karena

kita akan menginputkan kode

stock baru. Untuk menjalankannya

kita tinggal menekan tombol huruf

C pada keyboard komputer maka

akan keluar tampilan sebagai

berikut :

Gambar 5.9 Tampilan Input Stock

Master

Setelah tampilannya keluar, maka

kita bisa mengisi kode stock yang

baru untuk pembelian barang yang

bersifat stock item.

7. Untuk membuat dan menginput PR

stock, langkah – langkah yang kita

9

lakukan adalah didalam menu input PR

kita tinggal menekan tombol huruf A

pada keyboard komputer, maka akan

keluar tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.10 Tampilan Input PR

Stock

Jika tampilannya sudah keluar,

kita bisa langsung menginput PR

untuk barang yang dibutuhkan

kebun. Untuk menginput kode

stock dalam PR ini, program yang

digunakan akan langsung mencari

sendiri kode stock yang kita

inginkan ketika kita menekan

tombol enter pada kolom kode

stock pada program. Tampilannya

sebagai berikut :

Gambar 5.11 Tampilan Input Kode

Stock Pada Proses Pembuatan PR

Pada tampilan tersebut akan

keluar semua kode stock yang

sudah pernah kita input

sebelumnya yang tersimpan di

database program. Kita tinggal

memilih salah satu kode stock

barang yang ingin kita beli dengan

menekan tombol enter pada item

stock barang yang kita pilih.

Gambar 5.12 Tampilan Input PR

Jika sudah kita pilih dan kita tekan

enter maka selanjutnya kita

tinggal mengisi kolom quantity

pada program untuk berapa

banyak barang yang dibutuhkan

kebun. Jika quantitynya sudah kita

isi, kita bisa langsung menekan

tombol escip agar selanjutnya kita

bisa memberikan keterangan

untuk PR yang kita buka tersebut,

tampilannya sebagai berikut :

Gambar 5.13 Tampilan Input

Keterangan PR

10

Jika keterangan yang dibutuhkan pada

PR tersebut selesai kita buat, maka kita

bisa langsung menekan tombol escip

untuk keluar dari program input PR

stock. Untuk mencetak PR yang sudah

kita iput kita tinggal menekan tombol

huruf F pada program, tampilannya

sebagai berikut :

Gambar 5.14 Tampilan Menu Cetak

PR

Pada tampilan kali ini memiliki

tiga pilihan menu, yaitu :

1. Y (yes) untuk mencetak

semua PR stock yang sudah

pernah kita input

2. N (no) untuk mencetak no PR

yang hanya ingin kita cetak

saja

3. Q (quit) jika kita tidak jadi

mencetak PR yang sudah kita

input.

Untuk mencetak PR yang sudah

kia input tadi, maka kita bisa

langsung menekan tombol huruf

N, dan tampilannya akan berubah

sebagai berikut :

Gambar 5.15 Tampilan Cetak PR

Jika tampilannya sudah keluar

seperti berikut, kita tinggal

menginput nomor PR berapa yang

ingin kita cetak. Selanjutnya untuk

mencetak no PR yang ingin kita

cetak, kita tinggal menakan

tombol Y pada program dan PR

tersebut akan bisa langsung

tercetak.

8. Untuk menginput PR non stock,

langkah – langkah yang

digunakan sama seperti yang

dilakukan pada saat menginput PR

stock. Pada menu PR kita memilih

menu yang di wakili dengan huruf

B, tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.16 Tampilan Input PR Non

Stock

Selanjutnya kita tinggal

menginputkan nama barang dan

11

quantity barang yang ingin kita

beli. Untuk menginput keterangan

yang akan kita buat dan kita cetak

kita tinggal menekan tombol escip

dan tampilannya akan berubah

seperti berikut :

Gambar 5.17 Tampilan Input

Keterangan PR

Kita bisa langsung memberi

komen dan keterangan untuk PR

yang akan kita cetak ini. Jika

keterangan sudah selesai kita buat,

kita bisa langsung menekan

tombol escip untuk keluar dari

program input PR non stock.

Untuk mencetak PR non stock

yang sudah kita input tadi, kita

bisa langsung menekan huruf G

pada komputer dan tampilannya

akan keluar seperti berikut :

Gambar 5.18 Tampilan Menu Cetak

PR

Jika tampilannya sudah seperti

berikut, kita tinggal menginput

huruf N pada program dan

tampilannya akan berubah

menjadi seperti berikut :

Gambar 5.19 Tampilan Menu

Cetak PR Sesuai No PR

Kita bisa langsung menginput no

PR berapa yang ingin kita cetak,

dan untuk mencetaknya kita

tinggal menekan tombol Y pada

program, dan berikut hasil PR

yang kita cetak :

Gambar 5.20 Contoh Tampilan PR

(Purchase Requisition)

Sumber : Purchasing PT.

Hanuraba Sawit Kencana

12

6. Pembelian Pada Departement

Purchasing.

Departement purchasing

merupakan departemen supporting yang

mempunyai fungsi mencarikan, membeli

dan memenuhi semua permintaan yang

dibutuhkan kebun. Purchasing sendiri

akan banyak berhubungan dengan pihak

luar atau pihak ke tiga yang disebut

supplier sebagai pihak penyedia barang

dan jasa yang dibutuhkan kebun.

Purchasing juga akan berhubungan

dengan departement accounting dan

finance dimana departement accounting

dan finance adalah departement yang akan

memferifikasi dan melakukan pembayaran

semua tagihan supplier.

Departement purchasing di

Regional Palembang dipimpin oleh

seorang Manager Purchasing dan dibantu

oleh dua orang Executive Purchasing dan

satu orang Admin Clerk Purchasing.

Untuk pembagian tugasnya sudah diatur

oleh Head of Purchasing yang berada di

Jakarta office yang membawahi

departement purchasing di dua region

yang berada di IMC Plantations. Untuk

SOPnya sendiri juga sudah di tentukan

oleh Head of Purchasing dan sudah

disetujui dan disahkan oleh management

IMC Plantations.

7. SOP Pada Departement Purchasing.

Pada departement purchasing

sendiri telah diatur dan dibuat alur

pekerjaan yang berlaku, mulai dari proses

penerimaan PR dari kebun sampai barang

yang dibutuhkan kebun dibelikan dan

dikirimkan hingga diterima oleh pihak

kebun. Alur kerja ini telah dibuat dan

diberlakukan mulai dari bulan Maret 2009

dan masih berlaku hingga sekarang.

Gambar 5.21 Alur Kerja Departement

Purchasing

Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit

Kencana

Proses kerja pada departement

purchasing sendiri dimulai pada saat

penerimaan PR (Purchase Requisition)

dari estate / kebun. PR tersebut diterima

oleh admin clerk purchasing dari kebun

kemudian di data dan di stempel received

agar dapat diketahui kapan PR ini diterima

dan berapa proses yang di butuhkan untuk

memproses PR tersebut. Setelah di data

dan di stempel received, PR tersebut

diberikan kepada Manager Purchasing

untuk di sign dan dibagi kepada dua

executive purchasing sesuai dengan

bidang pembelian masing – masing.

13

Executive purchasing sendiri

dibagi menjadi dua bagian berdasarkan

bidang pembelian masing – masing,

diantaranya :

1. Bidang pembelian special order.

Merupakan pembelian untuk barang –

barang yang bersifat tender dan

pembelian asset perusahaan.

Contoh : fertilizer (pupuk),

agrochemical (racun), mobil,

traktor, dan barang yang bersifat

asset lainnya.

2. Bidang pembelian umum.

Merupakan pembelian yang bersifat

rutin dan tidak bersifat tender.

Contoh : spare part mesin, barang

material, atk, alat – alat

perlengkapan pertanian, dan

lainnya.

Setelah mendapatkan PR dari manager

purchasing yang sudah di bagi dan sign,

executive akan langsung memproses PR

tersebut untuk dicarikan penawaran harga

barang yang diminta didalam PR tersebut.

Untuk penawaran barang tersebut

akan dimintakan kebeberapa supplier agar

ada perbandingan harga, kualitas, dan

service yang diberikan supplier.

Purchasing sendiri dituntut untuk bisa

bernegoisasi dengan supplier agar

mendapatkan cara bayar credit / tempo

dan tidak cash. Sebisa mungkin executive

harus mengusahakan agar pembayaran

tagihan supplier mendapatkan credit /

tempo mulai dari 30 hari, 14 hari, atau

minimal 7 hari dari barang atau invoice

diterima dari pihak supplier. Jika barang

yang dipinta kebun bersifat langka atau

barang yang sukar untuk dicari, maka

penawaran harga bisa menggunakan dua

atau satu supplier yang bisa menyediakan

barang tersebut saja.

Jika beberapa penawaran harga

dari barang yang dibutuhkan telah didapat

dari beberapa supplier, selanjutnya

executive bisa langsung membuatkan tabel

perbandingan penawaran dari beberapa

supplier atau dalam isitilah purchasing

sering disebut dengan SQ (Schedule of

Quaotation). SQ merupakan sebuah

format perbandingan harga barang kualitas

barang, dan service dari beberapa supplier

yang dibuat di dalam sebuah form excel,

dimana terdapat semua keterangan

mendetail dari barang yang akan dibeli

termasuk cara pembayarannya.

Gambar 5.22 Contoh SQ (Schedule of

Quotations)

Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit

Kencana

14

Di departement purchasing

terdapat matrix approval (ketentuan siapa

yang berhak untuk menanda tangani /

menyetujui sebuah keputusan berdasarkan

limit nilai harga yang tercantum sesuai

dengan jabatan baik itu untuk PO

(Purchase Order), Capex (Capital

Expenditure / persetujuan pembelian

barang yang bersifat asset), maupun SQ

(Schedule of Quotations).

Gambar 5.23 Matrix Approval.

Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit

Kencana

Matrix approval ini menjadi

pedoman di departement purchasing

sebagai landasan pimpinan mana yang

berhak menandatangani / mengapprove

sebuah SQ maupun PO, sebelum PO

tersebut diberikan kepada supplier. Jika

SQ sudah di approve oleh pimpinan, maka

selanjutnya admind clerk purchasing bisa

langsung membuat PO atas dasar PR dan

SQ yang sudah disetujui pimpinan.

8. Proses Pembuatan PO Pada Sistem

Purchasing

Seperti yang sudah di jelaskan

sebelumnya, proses pembuatan PO

(Purchase Order) melalui beberapa

tahapan dan proses. Jika semua proses

telah dilakukan selanjutnya admin clerk

akan menginput dan mencetak PO pada

sistem yang ada dan yang digunakan

departement purchasing. Proses yang

dilakukan dalam proses pembuatan PO

adalah sebagai berikut :

1. Buka Tampilan shortcut program

purchasing yang ada pada tampilan

desktop komputer dengan cara klik

shortcut seperti gambar dibawah ini:

Gambar 5.24 Tampilan Shortcut

Program Purchasing

2. Buka aplikasi yang ada di computer

admin clerk, dan tampilan awalnya

sebagai berikut :

Gambar 5.25 Tampilan Awal Menu

Program Purchasing

Didalam tampilan awal ini terdapat

kata LPT1, dimana kata LPT1 ini

adalah untuk melambangkan printer

15

yang digunakan ada di port satu

program.

3. Jika tampilannya sudah keluar seperti

berikut, maka kita tinggal tekan enter

pada keyboard komputer maka

tampilannya akan menjadi seperti

berikut :

Gambar 5.26 Tampilan Menu Login

Program Purchasing

4. Jika password yang kita masukkan

benar, maka kita bisa menggunakan

program purchasing, adapun menu

utamanya seperti gambar dibawah ini

:

Gambar 5.27 Tampilan Menu Awal

Program Purchasing

5. Didalam tampilan menu awal

program purchasing terdapat

beberapa submenu yang diwakili

dengan angka dan huruf yang

mempunyai fungsi berbeda antara

satu dengan yang lainnya. Jika kita

ingin menginput dan mencetak PO,

maka langkah yang kita lakukan

adalah menginput PR yang kita

terima dari kebun terlebih dahulu.

Untuk PR dan PO juga di bedakan

menjadi dua, yaitu : PR dan PO stock

serta PR dan PO non stock. Untuk

menginput PR yang sudah kita terima

dari kebun, kita tinggal menekan

nomor 03 pada program dan tampilan

yang keluar adalah sebagai berikut :

Gambar 5.28 Tampilan Menu Input

PR

6. Pada PR terdapat nomor PR yang

membedakan PR satu dengan PR

yang lainnya agar tidak terjadi

permintaan yang dobel. Pada program

purchasing no PR yang akan di input

akan di sesuaikan antara serial

number PR pada program dan no PR

agar mudah dalam pencariannya

datanya jika dibutuhkan dikemudian

hari. Untuk menginput no dan serial

number PR kita bisa langsung

menekan huruf E pada program, dan

16

tampilannya akan berubah seperti

berikut :

Gambar 5.29 Tampilan Input Serial

Nomor PR

Di dalam tampilan menu edit PR

number ii terdapat permintaan

password agar tidak semua bisa

mengakses dan merubah no PR.

7. Jika tampilannya seperti itu kita bisa

lansung mengisi password dengan

angka 911 dan bisa langsung

menginput serial number PR sesuai

dengan no PR yang kita terima dari

kebun dan lansung kita enter dan

tempilannya akan kembali ke menu

awal input PR seperti di bawah ini :

Gambar 5.30 Tampilan Menu Awal

PR

8. Karena kita akan menginput PR non

stock terlebih dahulu kita bisa

langsung memilih huruf B pada

program purchasing dan tampilannya

akan keluar seperti berikut :

Gambar 5.31 Tampilan Input PR Non

Stock

Jika tampilannya sudah seperti diatas,

kita tinggal menginput no PR, tanggal

PR sesuai dengan tanggal kita terima

PR dari kebun dan menginput nama

barang dan quantitynya. Jika sudah

selesai kita input, kita tinggal

menekan tombol escip dan kita akan

kembali ke menu input PR.

9. Untuk PR stock, langkah – langkah

yang kita jalankan juga sama seperti

saat kita menginput PR non stock.

Kita bisa langsung menekan huruf E

pada program untuk menginput serial

number PR dan no PR, seperti

tampilan dibawah ini :

17

Gambar 5.32 Tampilan Input Serial

Nomor PR

Sama seperti pada proses PR non

stock sebelumnya, kita bisa langsung

memasukkan password dan serial

number PR yg disesuaikan dengan no

PR lalu tekan enter dan kembali ke

menu input PR.

Gambar 5.33 Tampilan Menu

Input PR

10. Jika tampilannya sudah kembali ke

menu awal input PR, kita bisa

langsung menekan huruf A pada

program dan tampilannya akan keluar

seperti berikut :

Gambar 5.34 Tampilan Input PR

Stock

Kita bisa langsung menginput no PR,

tanggal PR sesuai dengan kapan kita

terima PR tersebut dari kebun, kita

juga langsung menginput kode stock

barang dan nama barangnya akan

keluar secara otomatis saat kita

menekan enter setelah memasukkan

kode barang yang kita input. Setelah

itu kita bisa langsung menginput

quantity barang yang dibutuhkan

kebun. Jika semua telah kita input,

kita bisa langsung menekan tombol

escip dan secara otomatis kita akan

kembali ke menu input PR.

11. Jika semua PR sudah kita input, kita

bisa menekan angka 0 untuk kembali

ke menu tampilan awal seperti di

bawah ini :

Gambar 5.35 Tampilan Menu Utama

Program Purchasing

12. Sebelum kita menginput PO, kita

harus memasukkan nama supplier

pemenang SQ yang sudah dipilih dan

ditentukan oleh pimpinan yang

bewenang. Untuk menginput nama

supplier baru, kita bisa langsung

menekan angka 02 pada program dan

tampilannya akan berubah sebagai

berikut :

18

Gambar 5.36 Tampilan Menu Input

Master

Didalam menu ini terdapat beberapa

submenu master, dari stock master,

supplier master, dan location master.

Untuk menginput supplier master kita

bisa langsung menekan huruf C pada

program dan tampilannya akan

berubah seperti berikut ini :

Gambar 5.37 Tampilan Menu Input

Supplier Master

Di dalam tampilan menu di atas,

terdapat 4 bagian menu yaitu :

1. C (Create) merupakan menu untuk

menambahkan supplier baru.

2. A (Mend) merupakan menu untuk

mengedit supplier yang sudah

pernah kita input sebelumnya.

3. D (Delete) merupakan menu untuk

menghapus supplier yang sudah

pernah kita input sebelumnya.

4. Q (Quit) merupakan cara untuk

keluar dari program input supplier

dan kembali ke tampilan menu

sebelumnya.

Untuk menginput nama supplier baru

kita tinggal menekan huruf C pada

program dan tampilannya akan

menjadi seperti berikut :

Gambar 5.38 Tampilan Input Nama

Supplier

Jika tampilannya sudah keluar, kita

bisa langsung mengisi nama supplier,

alamat supplier, no telfon dan nomor

fax supplier. Selanjutnya kita tinggal

menekan tombol enter dan kita

lansung tekan huruf Y agar data

supplier yang kita input tadi

tersimpan di database program dan

secara otomatis kita kembali ke menu

awal master, seperti tampilan

dibawah ini :

19

Gambar 5.39 Tampilan Menu Input

Master

Agar nama supplier yang sudah kita

input tadi bisa digunakan juga oleh

estate lainnya pada program

purchasing ini, kita bisa mengcopy

data base supplier yang sudah kita

input tadi ke semua program estate

yang ada di program purchasing

dengan cara menekan huruf M pada

program, maka akan keluar tampilan

sebagai berikut :

Gambar 5.40 Tampilan Proses Copy

Suplier Master

Jika tampilannya sudah keluar seperti

diatas, kita tinggal menekan huruf Y

pada program dan secara otomatis

semua data supplier akan tercopy ke

semua program purchasing untuk

semua estate dan akan langsung

kembali ketampilan awal menu input

supplier.

13. Untuk membuat PO baik stock

ataupun nonstock kita tinggal

menekan angka 05 pada program dan

akan keluar tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.41 Tampilan Menu PO

(Purchase Order)

14. Untuk membuat PO stock, kita

tinggal menekan huruf A pada

program purchasing dan akan keluar

tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.42 Tampilan Input PO

Stock

Pada tampilan diatas sudah terisi

nomor PO yang secara otomatis akan

bertambah sendiri jika kita sudah

mengisi nomor PO sebelumnya. Kita

bisa langsung menekan tombol enter

dan mulai menginput tanggal,

location, supplier dan termsnya (CA

20

untuk pembayaran cash dan CR

untuk pembayaran credit / tempo)

seperti tampilan dibawah ini :

Gambar 5.43 Tampilan Proses Input

PR Stock

Untuk mengisi nama barang yang

akan kita beli, kita tinggal menekan

tombol enter dan akan keluar semua

nama barang yang sudah kita input

sebelumnya berdasarkan PR yang

kita terima dari kebun. Tampilannya

seperti berikut :

Gambar 5.44 Pencarian Barang

Sesuai Dengan PR Yang Sudah Di

Input

Jika nama barang yang akan kita cari

sudah ketemu, maka kita tinggal

menekan enter pada program dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.45 Tampilan Proses Input

PO Stock

Jika sudah keluar seperti tampilan

diatas, kita tinggal mengisi harga

barang yang akan kita beli sesuai

dengan hasil SQ yang sudah disetujui

atasan. Selanjutnya kita tekan tombol

escip untuk memberikan keterangan

atas PO yang sudah kita buat dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.46 Tampilan Input

Keterangan PO

Disini kita bisa mengisi beberapa

keterangan, diantaranya :

1. Harga yang ada di PO apakah sudah

include PPN 10% atau tidak

menggunakan PPN 10%

2. Kapan barang tersebut minta di kirim.

3. Cara pembayarannya / payment

terms.

21

4. Pengiriman barang tersebut, apakah

dikirim ke kantor Regional

Palembang atau langsung di kirim ke

kebun.

Jika keterangan sudah kita isi kita

tinggal menekan escip untuk

mencetak PO yang sudah kita input,

dan tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.47 Tampilan Cetak PO

Stock

Untuk mencetak PO yang sudah kita

input, kita tinggal menekan tombol

huruf P dan secara otomatis PO

tersebut akan di cetak. Jika kita ingin

keluar, kita tinggal menekan escip

dan kita kembali ke menu awal cetak

PO.

15. Untuk membuat PO non stock, kita

tinggal menekan huruf B pada

program purchasing dan akan keluar

tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.48 Tampilan Input PO Non

Stock

Pada tampilan diatas sudah terisi

nomor PO yang secara otomatis akan

bertambah sendiri jika kita sudah

mengisi nomor PO sebelumnya. Kita

bisa langsung menekan tombol enter

dan mulai menginput tanggal,

location, supplier dan termsnya (CA

untuk pembayaran cash dan CR

untuk pembayaran credit / tempo)

seperti tampilan dibawah ini :

Gambar 5.49 Tampilan Proses Input

PO Non Stock

Untuk mengisi nama barang yang

akan kita beli, kita tinggal menekan

tombol enter dan akan keluar semua

nama barang yang sudah kita input

sebelumnya berdasarkan PR yang

kita terima dari kebun. Tampilannya

seperti berikut :

22

Gambar 5.50 Pencarian Barang

Sesuai Dengan PR Yang Sudah Di

Input

Jika nama barang yang akan kita cari

sudah ketemu, maka kita tinggal

menekan enter pada program dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.51 Tampilan Proses Input

PO Non Stock

Jika sudah keluar seperti tampilan

diatas, kita tinggal mengisi harga

barang yang akan kita beli sesuai

dengan hasil SQ yang sudah disetujui

atasan. Selanjutnya kita tekan tombol

escip untuk memberikan keterangan

atas PO yang sudah kita buat dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.52 Tampilan Input

Keterangan PO

Disini kita bisa mengisi beberapa

keterangan, diantaranya :

1. Harga yang ada di PO apakah sudah

include PPN 10% atau tidak

menggunakan PPN 10%

2. Kapan barang tersebut minta dikirim.

3. Cara pembayarannya / payment

terms.

4. Pengiriman barang tersebut, apakah

di kirim ke kantor Regional

Palembang atau langsung di kirim ke

kebun.

Jika keterangan sudah kita isi kita

tinggal menekan escip untuk

mencetak PO yang sudah kita input.

Dan tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.53 Tampilan Cetak PO

Non Stock

Untuk mencetak PO yang sudah kita

input, kita tinggal menekan tombol

23

huruf P dan secara otomatis PO

tersebut akan di cetak. Jika kita ingin

keluar, kita tinggal menekan escip

dan kita kembali ke menu awal cetak

PO.

Gambar 5.54 Contoh tampilan PO

(Purchase Order)

Sumber : Purchasing PT.

Hanuraba Sawit Kencana

9. Proses Pengiriman Barang Ke

Lokasi Kebun

Jika PO sudah dicetak dan di

approve oleh pimpinan sesuai dengan

mattrix approval yang berlaku,

selanjutnya PO tersebut di stempel dan

diberikan kepada supplier agar supplier

tersebut dapat segera menyiapkan barang

yang kita order dan bisa segera

mengirimkan barang yang kita order

tersebut sesuai dengan permintaan

delivery barang tersebut yang sudah ada di

dalam PO.

Dalam proses pengiriman barang

yang kita order dari supplier menjadi dua

bagian, yaitu pengiriman franco kantor

Palembang dan pengiriman franco kebun.

Jika pengiriman barang yang kita order

franco kebun, kita tidak perlu

membuatkan IDN (Internal Delivery Note)

karena IDN ini bersifat surat jalan internal

perusahaan antara si pengirim barang

(departement purchasing) kepada

pemesan barang (estate / kebun) dengan

kata lain hanya pengirman barang franco

kantor Palembang saja yang menggunakan

IDN.

Jika pengiriman barang tersebut

franco kebun kita cukup berkoordinasi

dengan pihak kebun, dalam hal ini kita

bisa menghubungi store keeper ataupun

KTU kebun bahwa akan ada pengiriman

barang yang mereka pesan dengan jumlah

quantity barang yang akan dikirim.

Setelah dikonfirmasi dengan pihak kebun,

kebun bisa segera menyiapkan tempat

untuk penyimpanan barang tersebut (

contoh : pengiriman pupuk, mereka bisa

menyiapkan tempat digudang untuk stock

pupuk yang akan masuk ). Jika barang

yang dikirim suplier sudah di terima

kebun, maka kebun akan menerbitkan

bukti terima barang atau yang di sebut

GRN (Good Received Note) sebagai bukti

bahwa barang yang dikirim oleh pihak

supplier sudah di terima dengan baik dan

cukup oleh pihak kebun. GRN ini harus di

tanda tangani oleh store keeper dan di

paraf oleh estate manager agar estate

manager mengetahui bahwa barang yang

mereka order sudah di kirim dan di terima

oleh kebun. Jika sudah di tanda tangani

24

dan di paraf oleh estate manager, GRN

dikirim ke departement purchasing karena

GRN akan berguna sebagai salah satu

sarat dokumen pembayaran untuk barang

yang dikirim franco kebun.

Gambar 5.55 Contoh GRN Yang Diterbitkan

Kebun

Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit

Kencana

Sedangkan untuk pengiriman

barang franco kantor Palembang, ada

beberapa langkah yang dilakukan

termasuk proses pembuatan IDN (internal

delivery note) sebagai bukti pengiriman

dan penerimaan barang antara

departement purchasing dan estate.

Berikut langkah – langkah pengiriman

barang franco kantor Palembang :

1. Supplier akan mengirimkan barang

yang kita order ke kantor Palembang,

dimana sebelumnya pihak supplier

telah mengkonfirmasi terlebih dahulu

mengenai pengiriman barang tersebut

kepada departement purchasing.

2. Barang yang sudah datang dan

diterima departement purchasing

selanjutnya akan dimasukkan kedalam

gudang kantor sampai menunggu

jadwal pengiriman barang tersebut

atau menunggu mobil yang akan

mengangkut barang tersebut.

3. Jika mobil yang akan mengangkut

barang tersebut sudah siap,

selanjutnya purchasing akan

menyiapkan IDN barang tersebut

sebelum barang – barang tersebut

dikirim. Proses pembuatan IDN

sebagai berikut :

1. Buka tampilan shortcut program

purchasing yang ada pada

tampilan desktop komputer

dengan cara klik shortcut seperti

gambar dibawah ini :

Gambar 5.56 Tampilan Shortcut

Program Purchasing

2. Buka program purchasing, dan

akan keluar tampilan seperti

berikut :

Gambar 5.57 Tampilan Awal

Program Purchasing

25

Di dalam tampilan awal ini terdapat

kata LPT1, dimana kata LPT1 ini

adalah untuk melambangkan printer

yang digunakan ada di port satu

program.

Jika sudah keluar tampilannya seperti

berikut, tekan enter dan akan keluar

tampilan seperti berikut :

Gambar 5.58 Tampilan Login

Program Purchasing

Jika passwordnya benar, maka kita

bisa menggunakan program

purchasing. Adapun menu utamanya

seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.59 Tampilan Menu Utama

Program Purchasing

3. Untuk membuat IDN kita tinggal

menekan angka 11 pada program

dan akan keluar tampilan sepeti

berikut :

Gambar 5.60 Tampilan Menu IDN

(Internal Delivery Note)

Di dalam tampilan menu ini terdapat

beberapa sub menu yang digunakan,

diantaranya :

a. Update stock item receipt, digunakan

untuk menginput dan mencetak

barang – barang yang bersifat stock

item.

b. Update non stock item receipt,

digunakan untuk menginput dan

mencetak barang – barang yang

bersifat non stock item.

c. Update job order receipt, digunakan

untuk menginput dan mencetak IDN

dari PO yang berhubungan dengan

jasa ( contoh : angkut bibit, angkut

barang, service, dll ).

4. Untuk menginput dan mencetak

IDN stock item, kita tinggal

menekan huruf A pada program

dan akan keluar tampilan seerti

berikut :

26

Gambar 5.61 Tampilan Input IDN

Stock

Untuk nomor IDNnya tidak perlu

diinput karena nomor tersebut selalu

update secara otomatis. Selanjutnya

kita bisa menekan enter, dan

tampilannya akan keluar seperti

berikut :

Gambar 5.62 Tampilan Pencarian

Item Barang Yang Akan Diinput

Sesuai Dengan PO Yang Sudah

Diterbitkan

Disini terdapat beberapa barang

berdasarkan PO yang sudah kita

terbitkan dan kita tinggal mencari

barang yang sudah datang dan

yang akan kita kirim ke kebun lalu

menekan enter dan akan keluar

tampilannya sebagai berikut:

Gambar 5.63 Tampilan Proses Input

IDN Stock

Secara otomatis no PO akan terisi

dari item barang yang sudah kita

pilih, selanjutnya untuk

mengambil nama barang tersebut

kita tinggal menekan enter dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.64 Tampilan Pengambilan

Item Barang Sesuai Dengan PO

Yang Sudah Diterbitkan

Tekan enter untuk mengambil

item barang yang ada pada

tampilan tersebut dan tampilannya

akan berubah menjadi seperti

berikut :

27

Gambar 5.65 Tampilan Proses Input

IDN Stock

jika tampilannnya sudah seperti

diatas, kita tekan escip dan

tampilannya akan berubah seperti

tampilan dibawah ini :

Gambar 5.66 Tampilan Cetak IDN

Stock

Untuk mencetak IDN yang sudah

kita input, kiota tinggal menekan

huruf P pada program dan IDN

akan dicetak dan tekan escip

untuk kembali ke menu awal input

IDN.

5. Untuk menginput dan mencetak

IDN non stock item, kita tinggal

menekan huruf C pada program

dan akan keluar tampilan seerti

berikut :

Gambar 5.67 Tampilan Proses Input

IDN Non Stock

Untuk nomor IDNnya tidak perlu

diinput karena nomor tersebut

selalu update secara otomatis.

Selanjutnya kita bisa menekan

enter, dan tampilannya akan

keluar seperti berikut :

Gambar 5.68 Tampilan Pencarian

Item Barang Yang Akan Diinput

Sesuai Dengan PO Yang Sudah

Diterbitkan

Disini terdapat beberapa barang

berdasarkan PO yang sudah kita

terbitkan dan kita tinggal mencari

barang yang sudah datang dan

yang akan kita kirim ke estate /

kebun lalu menekan enter dan

akan keluar tampilannya sebagai

berikut:

28

Gambar 5.69 Tampilan Proses Input

IDN Non Stock

Secara otomatis no PO akan terisi

dari item barang yang sudah kita

pilih, selanjutnya untuk

mengambil nama barang tersebut

kita tinggal menekan enter dan

tampilannya seperti berikut :

Gambar 5.70 Tampilan Pengambilan

Item Barang Sesuai Dengan PO Yang

Sudah Diterbitkan

Tekan enter untuk mengambil

item barang yang ada pada

tampilan tersebut dan tampilannya

akan berubah menjadi seperti

berikut :

Gambar 5.71 Tampilan Proses Input

IDN Non Stock

jika tampilannnya sudah seperti

diatas, kita tekan escip dan

tampilannya akan berubah seperti

tampilan dibawah ini :

Gambar 5.72 Tampilan Cetak IDN

Non Stock

Untuk mencetak IDN yang sudah

kita input, kiota tinggal menekan

huruf P pada program dan IDN

akan dicetak dan tekan escip

untuk kembali ke menu awal input

IDN.

Gambar 5.73 Contoh tampilan IDN

(Internal Delivery Note)

29

Sumber : Purchasing PT.

Hanuraba Sawit Kencana

6. Jika IDN sudah di cetak

selanjutnya di approve oleh salah

satu staf departement purchasing,

kemudian IDN tersebut dikirim

serempak dengan pengiriman

barang yang akan dikirim.

7. Ketika barang yang di kirim sudah

di terima oleh pihak estate / kebun

(store keeper ataupun staf gudang

lainnya) IDN tersebut di paraf

oleh mereka dan IDN tersebut

harus di approve oleh estate

manager agar estate managernya

juga mengetahui bahwa barang

yang yang di order kebun telah di

kirim dan di terima oleh kebun.

8. Jika dalam penerimaan barang

tidak sesua dengan IDN yang di

kirim ( baik selisih quantity

barang ataupun nama barang ),

pihak kebun bisa memberi

komentar atau catatan mengenai

kekurangan atau kesalahan

pengiriman barang pada kolom

remark keterangan yang ada pada

IDN dan di konfirmasi juga

kepada departement puchasing

baik via telfon atau via email agar

masalah tersebut dapat segera

diatasi.

9. Jika IDN tersebut sudah di paraf

dan di approve oleh estate

manager, dokumen IDN tersebut

di kirim kembali ke depertement

purchasing, karena IDN tersebut

akan digunakan sebagai salah satu

sarat kelengkapan pembayaran

tagihan supplier atas barang yang

sudah kita order.

Proses permintaan dan pembelian

barang yang dilakukan di departement

purchasing akan berakhir jika barang yang

di order oleh estate / kebun sudah di

terima oleh estate / kebun. Barang yang

sudah di terima oleh estate / kebun

menjadi tanggung jawab semua staf

gudang dan KTU di bawah pengawasan

estate manager.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan data

yang diperoleh penulis pada PT. Hanuraba

Sawit Kencana maka penulis menarik

suatu kesimpulan dari hasil analisis pada

PT. Hanuraba Sawit Kencana sebagai

berikut :

1. Proses permintaan dan pembelian

barang pada PT. Hanuraba Sawit

Kencana telah menggunakan sebuah

sistem komputerisasi.

2. Sistem yang digunakan dalam proses

permintaan dan pembelian barang

30

pada PT. Hanuraba Sawit Kencana

ini belum bisa terhubung langsung /

terintegrasi antara kebun dan

departement purchasing sehingga

memungkinkan terjadinya kesulitan

komunikasi antara pihak kebun

dengan departement purchasing.

6. SARAN

Sebagai masukan penulis

menyampaikan saran yang mungkin

berguna bagi PT. Hanuraba Sawit

Kencana sebagai berikut :

1. Karena didalam proses permintaan

dan pembelian barang sudah

menggunakan sistem yang

komputerisasi maka penulis sarankan

untuk melakukan pemeliharaan data

permintaan dan pembelian agar lebih

efektif dan efisien.

2. Seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi maka

dapat menutup kemungkinan aplikasi

yang sudah ada ini, nantinya dapat

dikembangkan lagi dan bisa

terintegrasi langsung antara kebun

dengan departement purchasing guna

megurangi terjadinya mist

komunikasi antara pihak kebun dan

departement purchasing sehingga

proses permintaan dan pembelian

barang dapat berjalan lebih efektif

dan efisien.

3. Sesuai dengan meningkatnya

kebutuhan akan barang pada kebun

dan makin bertambahnya luas area

kebun, diharapkan semua staf

purchasing dapat lebih proaktif dan

berkoordinasi serta berkomunikasi

dengan pihak kebun dalam

pengadaan barang – barang yang

dibutuhkan kebun.

31

DAFTAR RUJUKAN

Alfatta, Hanif. 2007. Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi

Untuk Keunggulan Bersaing

Perusahaan dan Organisasi

Modern. Yogyakarta : Andi

Arianto. 2010, Purchasing. Diakses dari

(http:/sobatbaru.blogspot.

com/2010/05/definisi-

pembelian.html). tanggal 8

Desember 2011

Febrian, Jack. 2004. Pengertahuan

Komputer dan Teknologi

Informasi. Bandung : BI-Obses

Indah. 2009, Pembelian. Diakses dari

(http://carapedia.com/pengertian

_definisi_penjualan_info2103.htm

l). tanggal 8 Desember 2011

Kristianto, Andri. 2007. Perancangan

Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Yogyakarta : Gava Media

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan

Pengolahan Basis Data.

Yogyakarta : Andi

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi

Manajemen. Yogyakarta : Andi

2011, Permintaan. Diakses dari

(http:/abib1080.wordpress.com/20

11/03/20/ pengertian-permintaan-

dan-penawaran-di-dalam-

ekonomi/) tanggal 8 Desember

2011

PT. Hanuraba Sawit Kencana yang

beralamat di Jl. Petanang No.7 Palembang