jurnal purchasing
DESCRIPTION
standard operation procedure for purchasing in companyTRANSCRIPT
1
ANALISIS PROSES PERMINTAAN DAN PEMBELIAN BARANG
DI DEPARTEMEN PURCHASING PADA PT. HANURABA SAWIT
KENCANA REGIONAL PALEMBANG
REZA FAHLEFI PUTRA
09.145.008
Manajemen Informatika
ABSTRAK
Tugas akhir ini mengambil judul “Analisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di
Departement Purchasing Pada PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang”. Dalam
proses permintaan dan pembelian barang masih terdapat beberapa kekurangan, karena sistem
yang ada belum terhubung langsung antara estate / kebun sebagai user atau pengguna barang
dan departement purchasing sebagai penyedia barang yang dibutuhkan estate / kebun. Untuk
itu guna mempermudah system permintaan dan pembelian barang, maka penulis mencoba
menganalisis Sistem Permintaan Dan Pembelian Barang Di Departement Purchasing Pada
PT. Hanuraba Sawit Kencana Region Palembang, yang bertujuan untuk mengatasi
permasalahan yang ada pada departement purchasing PT. Hanuraba Sawit Kencana. Untuk
menganalisis proses permintaan dan pembelian barang di PT. Hanuraba Sawit Kencana,
menggunakan metode analisis sistematis, merupakan analisis yang dilaksanakan menurut
pola tertentu dan yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara
efektif dan efisien. Untuk pemecahan masalah dilakukan dengan memperbaiki proses yang
ada agar proses permintaan dan pembelian barang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kata kunci : purchasing, permintaan dan pembelian barang
2
1. PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini,
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah maju dan pesat
sehingga menuntut sumber daya yang
berkualitas dalam hal komputerisasi bagi
semua kalangan, baik dari segi
telekomunikasi, pendidikan, kesehatan
maupun dalam dunia bisnis. Dengan
adanya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi mengakibatkan banyaknya
perubahan yang terjadi terutama di bidang
administrasi dan manajement. Dengan
meningkatnya kebutuhan akan berbagai
jenis informasi mendorong manusia untuk
mengembangkan teknik – teknik yang
baru, agar pengolahan data dan informasi
dapat dilakukan secara cepat dan efisien.
Untuk mencapai hasil yang baik perlu
adanya perhatian dan penanganan untuk di
ambil dalam suatu keputusan yang tepat
sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
tentu tidak hanya mengandalkan tenaga
manusia saja akan tetapi memerlukan
peralatan modern.
Teknologi komputer merupakan
salah satu peralatan modern yang
memberikan alternatif pemecahan masalah
yang efektif dalam memenuhi kebutuhan
akan informasi tersebut. Teknologi ini
mempunyai kemampuan mengelola data
menjadi suatu bentuk informasi jauh lebih
baik dan canggih dari sistem manual yang
melibatkan komputer. Selain itu ada
teknologi yang memperlancar pertukaran
informasi yaitu teknologi internet yang
menyediakan informasi dan melakukan
pengiriman data baik teks, gambar, suara
maupun gambar bergerak dengan cepat,
tepat, dan akurat.
PT. Hanuraba Sawit Kencana
merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang perkebunan kelapa
sawit. Peneliti fokus pada proses
permintaan dan pembelian barang di PT.
Hanuraba Sawit Kencana. Didalam proses
permintaan dan pembelian barang ini
masih belum berjalan dengan lancar
dikarenakan sistem yang ada belum
terhubung langsung antara kebun dengan
kantor regional sehingga masih banyak
hambatan dan kesalahan. Untuk itu sistem
dalam permintaan dan pembelian barang
di analisis dan di teliti agar proses
permintaan dan pembelian barang dapat
lebih baik dan berjalan lebih effisien.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul:
“ANALISIS PROSES PERMINTAAN
DAN PEMBELIAN BARANG DI
DEPARTEMEN PURCHASING PADA
PT. HANURABA SAWIT KENCANA
REGIONAL PALEMBANG”.
3
2. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan
penelitian ini adalah mempelajari dan
mengamati bagaimana proses permintaan
dan pembelian barang pada PT. HSK
Region Palembang.
3. METODE PENGUMPULAN
DATA
Adapun metode dalam
pengumpulan data penulis menggunakan
beberapa cara untuk mendapatkan data,
antara lain adalah :
1. Data Primer / Penelitian Lapangan (
Field Research ) Yaitu data informasi
yang di peroleh secara langsung dari
objek yang di teliti yaitu pada PT.
HSK Region Palembang. Adapun
cara yang di gunakan untuk
mengumpulkan data primer dengan
menggunakan metode – metode
sebagai berikut :
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara
wawancara dan tanya jawab
langsung dengan General
Manager PT. HSK, Bapak Rio
Wira Adi Pratama dan para
pegawai PT. HSK dengan tujuan
untuk mengetahui informasi yang
ada di PT. HSK Region
Palembang.
b. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan langsung ke
objek penelitian dengan
mengetahui proses permintaan
dan pembelian barang pada
PT. Hanuraba Sawit Kencana.
c. Dokumentasi
Penulis menggunakan data
keadaan umum pada PT. HSK
Region Palembang berupa buku
sejarah IMC Plantations, foto foto
serta data lainnya yang berkaitan
dengan penelitian yang akan di
buat.
d. Studi Pustaka
Data yang di ambil dari buku –
buku ilmu pengetahuan yang di
dapat penulis baik berasal dari
buku referensi yang berhubungan
dengan masalah yang di teliti,
media cetak maupun media
elektronik.
2. Data Sekunder / Data Kepustakaan (
library search )
Mengumpulkan data dengan cara
membawa dan mempelajari buku –
buku literatute dan tulisan – tulisan
yang ada hubungannya dengan
masalah yang akan dibahas, hal ini
dapat menjadi pedoman dalam
4
penulisan laporan tugas akhir yang di
lakukan dalam ANALISIS PROSES
PERMINTAAN DAN PEMBELIAN
BARANG DI DEPARTEMEN
PURCHASING PADA PT.
HANURABA SAWIT KENCANA
REGION PALEMBANG.
4. HASIL PEMBAHASAN
1. Sistem Yang Sedang Berjalan
Selama melakukan penelitian di PT.
Hanuraba Sawit Kencana Region
Palembang, banyak kegiatan yang
dilakukan diantaranya untuk mengamati
proses kegiatan kerja di PT. Hanuraba
Sawit Kencana baik aktivitas pegawai
maupun proses permintaan dan pembelian
barang. Adapun proses tersebut adalah
sebagai berikut :
2. Proses Permintaan Barang Yang Di
Butuhkan Estate ( Kebun )
Untuk permintaan barang, maka SOP
( system operational procedure ) yang di
gunakan adalah sebagai berikut :
1. Pada saat kebun ingin melakukan
sebuah permintaan barang yang
dibutuhkan, assistan lapangan terlebih
dahulu menanyakan keadaan stock
barang yang akan di order kepada store
keeper agar tidak terjadi oper stock.
2. Jika sudah konfirmasi dengan store
keeper tentang keadaan stock barang,
selanjutnya assistant lapangan melapor
kepada KTU (Kepala Tata Usaha)
kebun agar di buatkan PR ( Purchase
Requisition ).
3. Jika sudah PR tersebut di cetak dan di
mintakan approve estate manager dan
general manager.
4. Jika PR sudah selesai di approve oleh
general manager, maka PR tersebut
bisa langsung diberikan kepada
department purchasing.
Jika permintaannya berupa
pekerjaan atau jasa yang bersifat kontrak
maka SOP yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Estate manager melakukan pengecekan
terhadap estate yang dipimpinnya dan
mengambil tindakan serta keputusan
bahwa progress apa yang dibutuhkan
estatenya agar dapat berkembang.
2. Untuk progress pekerjaan yang bernilai
besar dan bersifat kontrak, maka estate
manager akan membuat sebuah draft
persetujuan untuk suatu pekerjaan yang
di tujukan kepada pimpinan
management atau yang sering disebut
dengan CR ( Contract Requisition ).
CR ini harus di approve oleh pimpinan
management IMC Plantations sesuai
dengan polecy masing – masing
sebagai bukti bahwa management
menyetujui untuk pelakasanaan
pekerjaan tersebut.
5
3. Jika CR (Contract Requisition) tersebut
sudah di approve dan di setujui, CR
tersebut di berikan kepada departement
contract untuk dibuatkan draft
kontraknya dan dicarikan
kontraktornya agar pekerjaan tersebut
dapat segera dilaksanakan.
3. Proses Pembelian Di Departement
Purchasing.
Pada departement purchasing juga
sudah memiliki SOP ( system operational
procedure ) yang dibuat dan ditentukan
oleh pimpinan management IMC
Plantations. Untuk pembelian barang
maka SOP yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. PR ( Purchase Requisition ) yang
sudah di terima dari kebun akan di
stempel received terlebih dahulu agar
tahu PR mana yang sudah terlalu lama
menggantung dan belum di proses.
2. PR yang sudah di stempel received
akan dibagi berdasarkan jenis barang
yang diminta dan diserahkan kepada
purchaser sesuai dengan jenis barang
yang sudah ditentukan sebelumnya.
3. PR yang sudah dibagi akan segera
dicarikan penawaran harganya untuk
barang yang di minta. Jika beberapa
supplier sudah memberikan penawaran
harga untuk barang yang kebun
butuhkan, maka akan dibuatkan SQ
(Schedule Of Quotations) dari beberapa
penawaran harga barang tersebut.
Untuk SQ ini juga memiliki
persyaratan minimal 2 penawaran atau
lebih dari supplier.
4. Jika SQ sudah di buat dan disetujui
oleh purchasing manager, selanjutkan
akan di buatkan PO ( Purchase Order )
berdasarkan PR yang di pinta.
5. PO yang sudah di approve oleh
purchasing manager dan general
manager selanjutnya di berikan kepada
supplier yang memenangkan SQ, agar
supplier tersebut dapat menyiapkan dan
mengirimkan barang yang kita order.
6. Jika barang yang di POkan sudah
datang, maka purchasing departement
akan mengirimkan barang tersebut ke
lokasi kebun agar dapat segera
digunakan oleh kebun.
4. Analisis Sistem Permintaan dan
Pembelian Barang
Proses permintaan dan pembelian
barang ini akan selalu terjadi di
perkebunan kelapa sawit dari pertama kali
perusahaan tersebut berdiri sampai
perusahaan tersebut berkembang. Proses
ini merupakan sebuah sirkular kebutuhan
kebun akan suatu barang yang akan coba
dipenuhi oleh departement purchasing
untuk selalu mensuport apa saja yang
dibutuhkan kebun. Untuk sistem yang
6
digunakan dalam proses permintaan dan
pembelian barang ini adalah aplikasi
FoxPro yang masih berbasis DOS. Sistem
yang ada ini belum bisa terhubung
langsung antara kebun / estate dengan
kantor regional Palembang. Jadi dalam
proses permintaan dan pembelian barang
ini menjadi 2 bagian di mana pertama di
lakukan di kebun / estate dan yang ke dua
dilakukan di kantor regional Palembang di
departement purchasing dan departement
accounting.
5. Proses Permintaan Barang Di Kebun
Seperti yang di jelaskan
sebelumnya, permintaan di kebun ini
berawal dari semua laporan karyawan
kebun, mulai dari karyawan harian sampai
ke senior assistant lapangan kepada estate
manager akan kebutuhan barang yang
akan dialokasikan di kebun baik untuk
perawatan dan kelangsungan pertumbuhan
bibit kelapa sawit dan tanaman kelapa
sawit. Jika semua laporan itu sudah di
terima oleh estate manager, maka estate
manager tersebut akan memerintahkan
KTU ( Kepala Tata Usaha ) untuk
membuatkan sebuah PR ( Purchase
Requisition ) dari sistem yang sudah ada
dan sudah di gunakan oleh perusahaan.
Banyak langkah – langkah yang dilakukan
dalam proses penginputan PR diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Buka tampilan shortcut program yang
ada pada tampilan desktop komputer
dengan cara klik shortcut seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 5.1 Tampilan Shortcut
Program Store
2. Setelah kita klik shortcut program
store, maka akan keluar tampilan awal
program seperti berikut :
Gambar 5.2 Tampilan Awal Program
Store
Didalam tampilan awal ini terdapat
kata LPT1, dimana kata LPT1 ini
adalah untuk melambangkan printer
yang digunakan ada di port satu
program.
3. Setelah tampilannya keluar seperti
diatas, maka kita bisa tekan enter dan
akan keluar tampilan login program
seperti dibawah ini :
7
Gambar 5.3 Menu Login Program
Store
4. Jika passwordnya benar, maka kita bisa
menggunakan program store, adapun
menu utamanya seperti tampilan di
bawah ini :
Gambar 5.4 Tampilan Menu Utama
Program Store
5. Didalam tampilan ini banya terdapat
pilihan menu yang dilambangkan
dengan angka. Untuk menginput PR
(Purchase Requisition) menu yang di
pilih adalah menu nomor 03. Kita bisa
langsung tekan nomor 03 saja pada
keyboard computer, maka akan keluar
tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.5 Tampilan Menu Input PR
6. Didalam menu PR ini terdapat dua
pilihan dalam penginputan PR, yaitu :
PR stock dan PR non stock. PR stock
ini untuk barang – barang yang bersifat
sering dipakai dan tidak langsung habis
atau dipakai secara terus menerus
(contoh : pupuk, racun, bibit sawit, dll),
sedangkan untuk PR non stock untuk
barang – barang yang sekali pakai dan
lansung habis dan juga barang – barang
yang dibutuhkan kebun (contoh :
motor, mesin – mesin, alat – alat work
shop, dll). Jika kita mau menginput PR
untuk kategori stock sebelumnya kita
harus menginputkan kode stock
barangnya terlebih dahulu. Untuk
menginput kode stock barang kita
harus kembali ke menu awal program
store. Untuk kembali ke menu awal
program store kita tinggal menekan
tombol angka 0 pada keyboard
computer dan akan kembali ke menu
awal swperti berikut :
8
Gambar 5.6 Tampilan Menu Awal
Program Store
Jika sudah kembali ke menu awal
seperti tampilan diatas maka kita
bisa memilih menu master dengan
menekan angka 02 pada keyboard
computer, maka akan keluar
tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.7 Tampilan Menu Input
Master Program Store
Selanjutnya kita pilih stock master
dengan cara langsung menekan
huruf A, maka akan keluar
tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.8 Tampilan Menu Stock
Master
Di dalam menu ini terdapat tiga
pilihan menu, yaitu : C (Create)
untuk menambahkan kode stock
barang baru didalam data base
program, kemudian A (Mend)
untuk mengedite kode stock
barang yang sudah ada di dalam
data base program, dan yang
terakhir Q (Quit) untuk keluar dari
program input kode stock. Di sini
kita memilih C (Create) karena
kita akan menginputkan kode
stock baru. Untuk menjalankannya
kita tinggal menekan tombol huruf
C pada keyboard komputer maka
akan keluar tampilan sebagai
berikut :
Gambar 5.9 Tampilan Input Stock
Master
Setelah tampilannya keluar, maka
kita bisa mengisi kode stock yang
baru untuk pembelian barang yang
bersifat stock item.
7. Untuk membuat dan menginput PR
stock, langkah – langkah yang kita
9
lakukan adalah didalam menu input PR
kita tinggal menekan tombol huruf A
pada keyboard komputer, maka akan
keluar tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.10 Tampilan Input PR
Stock
Jika tampilannya sudah keluar,
kita bisa langsung menginput PR
untuk barang yang dibutuhkan
kebun. Untuk menginput kode
stock dalam PR ini, program yang
digunakan akan langsung mencari
sendiri kode stock yang kita
inginkan ketika kita menekan
tombol enter pada kolom kode
stock pada program. Tampilannya
sebagai berikut :
Gambar 5.11 Tampilan Input Kode
Stock Pada Proses Pembuatan PR
Pada tampilan tersebut akan
keluar semua kode stock yang
sudah pernah kita input
sebelumnya yang tersimpan di
database program. Kita tinggal
memilih salah satu kode stock
barang yang ingin kita beli dengan
menekan tombol enter pada item
stock barang yang kita pilih.
Gambar 5.12 Tampilan Input PR
Jika sudah kita pilih dan kita tekan
enter maka selanjutnya kita
tinggal mengisi kolom quantity
pada program untuk berapa
banyak barang yang dibutuhkan
kebun. Jika quantitynya sudah kita
isi, kita bisa langsung menekan
tombol escip agar selanjutnya kita
bisa memberikan keterangan
untuk PR yang kita buka tersebut,
tampilannya sebagai berikut :
Gambar 5.13 Tampilan Input
Keterangan PR
10
Jika keterangan yang dibutuhkan pada
PR tersebut selesai kita buat, maka kita
bisa langsung menekan tombol escip
untuk keluar dari program input PR
stock. Untuk mencetak PR yang sudah
kita iput kita tinggal menekan tombol
huruf F pada program, tampilannya
sebagai berikut :
Gambar 5.14 Tampilan Menu Cetak
PR
Pada tampilan kali ini memiliki
tiga pilihan menu, yaitu :
1. Y (yes) untuk mencetak
semua PR stock yang sudah
pernah kita input
2. N (no) untuk mencetak no PR
yang hanya ingin kita cetak
saja
3. Q (quit) jika kita tidak jadi
mencetak PR yang sudah kita
input.
Untuk mencetak PR yang sudah
kia input tadi, maka kita bisa
langsung menekan tombol huruf
N, dan tampilannya akan berubah
sebagai berikut :
Gambar 5.15 Tampilan Cetak PR
Jika tampilannya sudah keluar
seperti berikut, kita tinggal
menginput nomor PR berapa yang
ingin kita cetak. Selanjutnya untuk
mencetak no PR yang ingin kita
cetak, kita tinggal menakan
tombol Y pada program dan PR
tersebut akan bisa langsung
tercetak.
8. Untuk menginput PR non stock,
langkah – langkah yang
digunakan sama seperti yang
dilakukan pada saat menginput PR
stock. Pada menu PR kita memilih
menu yang di wakili dengan huruf
B, tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.16 Tampilan Input PR Non
Stock
Selanjutnya kita tinggal
menginputkan nama barang dan
11
quantity barang yang ingin kita
beli. Untuk menginput keterangan
yang akan kita buat dan kita cetak
kita tinggal menekan tombol escip
dan tampilannya akan berubah
seperti berikut :
Gambar 5.17 Tampilan Input
Keterangan PR
Kita bisa langsung memberi
komen dan keterangan untuk PR
yang akan kita cetak ini. Jika
keterangan sudah selesai kita buat,
kita bisa langsung menekan
tombol escip untuk keluar dari
program input PR non stock.
Untuk mencetak PR non stock
yang sudah kita input tadi, kita
bisa langsung menekan huruf G
pada komputer dan tampilannya
akan keluar seperti berikut :
Gambar 5.18 Tampilan Menu Cetak
PR
Jika tampilannya sudah seperti
berikut, kita tinggal menginput
huruf N pada program dan
tampilannya akan berubah
menjadi seperti berikut :
Gambar 5.19 Tampilan Menu
Cetak PR Sesuai No PR
Kita bisa langsung menginput no
PR berapa yang ingin kita cetak,
dan untuk mencetaknya kita
tinggal menekan tombol Y pada
program, dan berikut hasil PR
yang kita cetak :
Gambar 5.20 Contoh Tampilan PR
(Purchase Requisition)
Sumber : Purchasing PT.
Hanuraba Sawit Kencana
12
6. Pembelian Pada Departement
Purchasing.
Departement purchasing
merupakan departemen supporting yang
mempunyai fungsi mencarikan, membeli
dan memenuhi semua permintaan yang
dibutuhkan kebun. Purchasing sendiri
akan banyak berhubungan dengan pihak
luar atau pihak ke tiga yang disebut
supplier sebagai pihak penyedia barang
dan jasa yang dibutuhkan kebun.
Purchasing juga akan berhubungan
dengan departement accounting dan
finance dimana departement accounting
dan finance adalah departement yang akan
memferifikasi dan melakukan pembayaran
semua tagihan supplier.
Departement purchasing di
Regional Palembang dipimpin oleh
seorang Manager Purchasing dan dibantu
oleh dua orang Executive Purchasing dan
satu orang Admin Clerk Purchasing.
Untuk pembagian tugasnya sudah diatur
oleh Head of Purchasing yang berada di
Jakarta office yang membawahi
departement purchasing di dua region
yang berada di IMC Plantations. Untuk
SOPnya sendiri juga sudah di tentukan
oleh Head of Purchasing dan sudah
disetujui dan disahkan oleh management
IMC Plantations.
7. SOP Pada Departement Purchasing.
Pada departement purchasing
sendiri telah diatur dan dibuat alur
pekerjaan yang berlaku, mulai dari proses
penerimaan PR dari kebun sampai barang
yang dibutuhkan kebun dibelikan dan
dikirimkan hingga diterima oleh pihak
kebun. Alur kerja ini telah dibuat dan
diberlakukan mulai dari bulan Maret 2009
dan masih berlaku hingga sekarang.
Gambar 5.21 Alur Kerja Departement
Purchasing
Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit
Kencana
Proses kerja pada departement
purchasing sendiri dimulai pada saat
penerimaan PR (Purchase Requisition)
dari estate / kebun. PR tersebut diterima
oleh admin clerk purchasing dari kebun
kemudian di data dan di stempel received
agar dapat diketahui kapan PR ini diterima
dan berapa proses yang di butuhkan untuk
memproses PR tersebut. Setelah di data
dan di stempel received, PR tersebut
diberikan kepada Manager Purchasing
untuk di sign dan dibagi kepada dua
executive purchasing sesuai dengan
bidang pembelian masing – masing.
13
Executive purchasing sendiri
dibagi menjadi dua bagian berdasarkan
bidang pembelian masing – masing,
diantaranya :
1. Bidang pembelian special order.
Merupakan pembelian untuk barang –
barang yang bersifat tender dan
pembelian asset perusahaan.
Contoh : fertilizer (pupuk),
agrochemical (racun), mobil,
traktor, dan barang yang bersifat
asset lainnya.
2. Bidang pembelian umum.
Merupakan pembelian yang bersifat
rutin dan tidak bersifat tender.
Contoh : spare part mesin, barang
material, atk, alat – alat
perlengkapan pertanian, dan
lainnya.
Setelah mendapatkan PR dari manager
purchasing yang sudah di bagi dan sign,
executive akan langsung memproses PR
tersebut untuk dicarikan penawaran harga
barang yang diminta didalam PR tersebut.
Untuk penawaran barang tersebut
akan dimintakan kebeberapa supplier agar
ada perbandingan harga, kualitas, dan
service yang diberikan supplier.
Purchasing sendiri dituntut untuk bisa
bernegoisasi dengan supplier agar
mendapatkan cara bayar credit / tempo
dan tidak cash. Sebisa mungkin executive
harus mengusahakan agar pembayaran
tagihan supplier mendapatkan credit /
tempo mulai dari 30 hari, 14 hari, atau
minimal 7 hari dari barang atau invoice
diterima dari pihak supplier. Jika barang
yang dipinta kebun bersifat langka atau
barang yang sukar untuk dicari, maka
penawaran harga bisa menggunakan dua
atau satu supplier yang bisa menyediakan
barang tersebut saja.
Jika beberapa penawaran harga
dari barang yang dibutuhkan telah didapat
dari beberapa supplier, selanjutnya
executive bisa langsung membuatkan tabel
perbandingan penawaran dari beberapa
supplier atau dalam isitilah purchasing
sering disebut dengan SQ (Schedule of
Quaotation). SQ merupakan sebuah
format perbandingan harga barang kualitas
barang, dan service dari beberapa supplier
yang dibuat di dalam sebuah form excel,
dimana terdapat semua keterangan
mendetail dari barang yang akan dibeli
termasuk cara pembayarannya.
Gambar 5.22 Contoh SQ (Schedule of
Quotations)
Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit
Kencana
14
Di departement purchasing
terdapat matrix approval (ketentuan siapa
yang berhak untuk menanda tangani /
menyetujui sebuah keputusan berdasarkan
limit nilai harga yang tercantum sesuai
dengan jabatan baik itu untuk PO
(Purchase Order), Capex (Capital
Expenditure / persetujuan pembelian
barang yang bersifat asset), maupun SQ
(Schedule of Quotations).
Gambar 5.23 Matrix Approval.
Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit
Kencana
Matrix approval ini menjadi
pedoman di departement purchasing
sebagai landasan pimpinan mana yang
berhak menandatangani / mengapprove
sebuah SQ maupun PO, sebelum PO
tersebut diberikan kepada supplier. Jika
SQ sudah di approve oleh pimpinan, maka
selanjutnya admind clerk purchasing bisa
langsung membuat PO atas dasar PR dan
SQ yang sudah disetujui pimpinan.
8. Proses Pembuatan PO Pada Sistem
Purchasing
Seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya, proses pembuatan PO
(Purchase Order) melalui beberapa
tahapan dan proses. Jika semua proses
telah dilakukan selanjutnya admin clerk
akan menginput dan mencetak PO pada
sistem yang ada dan yang digunakan
departement purchasing. Proses yang
dilakukan dalam proses pembuatan PO
adalah sebagai berikut :
1. Buka Tampilan shortcut program
purchasing yang ada pada tampilan
desktop komputer dengan cara klik
shortcut seperti gambar dibawah ini:
Gambar 5.24 Tampilan Shortcut
Program Purchasing
2. Buka aplikasi yang ada di computer
admin clerk, dan tampilan awalnya
sebagai berikut :
Gambar 5.25 Tampilan Awal Menu
Program Purchasing
Didalam tampilan awal ini terdapat
kata LPT1, dimana kata LPT1 ini
adalah untuk melambangkan printer
15
yang digunakan ada di port satu
program.
3. Jika tampilannya sudah keluar seperti
berikut, maka kita tinggal tekan enter
pada keyboard komputer maka
tampilannya akan menjadi seperti
berikut :
Gambar 5.26 Tampilan Menu Login
Program Purchasing
4. Jika password yang kita masukkan
benar, maka kita bisa menggunakan
program purchasing, adapun menu
utamanya seperti gambar dibawah ini
:
Gambar 5.27 Tampilan Menu Awal
Program Purchasing
5. Didalam tampilan menu awal
program purchasing terdapat
beberapa submenu yang diwakili
dengan angka dan huruf yang
mempunyai fungsi berbeda antara
satu dengan yang lainnya. Jika kita
ingin menginput dan mencetak PO,
maka langkah yang kita lakukan
adalah menginput PR yang kita
terima dari kebun terlebih dahulu.
Untuk PR dan PO juga di bedakan
menjadi dua, yaitu : PR dan PO stock
serta PR dan PO non stock. Untuk
menginput PR yang sudah kita terima
dari kebun, kita tinggal menekan
nomor 03 pada program dan tampilan
yang keluar adalah sebagai berikut :
Gambar 5.28 Tampilan Menu Input
PR
6. Pada PR terdapat nomor PR yang
membedakan PR satu dengan PR
yang lainnya agar tidak terjadi
permintaan yang dobel. Pada program
purchasing no PR yang akan di input
akan di sesuaikan antara serial
number PR pada program dan no PR
agar mudah dalam pencariannya
datanya jika dibutuhkan dikemudian
hari. Untuk menginput no dan serial
number PR kita bisa langsung
menekan huruf E pada program, dan
16
tampilannya akan berubah seperti
berikut :
Gambar 5.29 Tampilan Input Serial
Nomor PR
Di dalam tampilan menu edit PR
number ii terdapat permintaan
password agar tidak semua bisa
mengakses dan merubah no PR.
7. Jika tampilannya seperti itu kita bisa
lansung mengisi password dengan
angka 911 dan bisa langsung
menginput serial number PR sesuai
dengan no PR yang kita terima dari
kebun dan lansung kita enter dan
tempilannya akan kembali ke menu
awal input PR seperti di bawah ini :
Gambar 5.30 Tampilan Menu Awal
PR
8. Karena kita akan menginput PR non
stock terlebih dahulu kita bisa
langsung memilih huruf B pada
program purchasing dan tampilannya
akan keluar seperti berikut :
Gambar 5.31 Tampilan Input PR Non
Stock
Jika tampilannya sudah seperti diatas,
kita tinggal menginput no PR, tanggal
PR sesuai dengan tanggal kita terima
PR dari kebun dan menginput nama
barang dan quantitynya. Jika sudah
selesai kita input, kita tinggal
menekan tombol escip dan kita akan
kembali ke menu input PR.
9. Untuk PR stock, langkah – langkah
yang kita jalankan juga sama seperti
saat kita menginput PR non stock.
Kita bisa langsung menekan huruf E
pada program untuk menginput serial
number PR dan no PR, seperti
tampilan dibawah ini :
17
Gambar 5.32 Tampilan Input Serial
Nomor PR
Sama seperti pada proses PR non
stock sebelumnya, kita bisa langsung
memasukkan password dan serial
number PR yg disesuaikan dengan no
PR lalu tekan enter dan kembali ke
menu input PR.
Gambar 5.33 Tampilan Menu
Input PR
10. Jika tampilannya sudah kembali ke
menu awal input PR, kita bisa
langsung menekan huruf A pada
program dan tampilannya akan keluar
seperti berikut :
Gambar 5.34 Tampilan Input PR
Stock
Kita bisa langsung menginput no PR,
tanggal PR sesuai dengan kapan kita
terima PR tersebut dari kebun, kita
juga langsung menginput kode stock
barang dan nama barangnya akan
keluar secara otomatis saat kita
menekan enter setelah memasukkan
kode barang yang kita input. Setelah
itu kita bisa langsung menginput
quantity barang yang dibutuhkan
kebun. Jika semua telah kita input,
kita bisa langsung menekan tombol
escip dan secara otomatis kita akan
kembali ke menu input PR.
11. Jika semua PR sudah kita input, kita
bisa menekan angka 0 untuk kembali
ke menu tampilan awal seperti di
bawah ini :
Gambar 5.35 Tampilan Menu Utama
Program Purchasing
12. Sebelum kita menginput PO, kita
harus memasukkan nama supplier
pemenang SQ yang sudah dipilih dan
ditentukan oleh pimpinan yang
bewenang. Untuk menginput nama
supplier baru, kita bisa langsung
menekan angka 02 pada program dan
tampilannya akan berubah sebagai
berikut :
18
Gambar 5.36 Tampilan Menu Input
Master
Didalam menu ini terdapat beberapa
submenu master, dari stock master,
supplier master, dan location master.
Untuk menginput supplier master kita
bisa langsung menekan huruf C pada
program dan tampilannya akan
berubah seperti berikut ini :
Gambar 5.37 Tampilan Menu Input
Supplier Master
Di dalam tampilan menu di atas,
terdapat 4 bagian menu yaitu :
1. C (Create) merupakan menu untuk
menambahkan supplier baru.
2. A (Mend) merupakan menu untuk
mengedit supplier yang sudah
pernah kita input sebelumnya.
3. D (Delete) merupakan menu untuk
menghapus supplier yang sudah
pernah kita input sebelumnya.
4. Q (Quit) merupakan cara untuk
keluar dari program input supplier
dan kembali ke tampilan menu
sebelumnya.
Untuk menginput nama supplier baru
kita tinggal menekan huruf C pada
program dan tampilannya akan
menjadi seperti berikut :
Gambar 5.38 Tampilan Input Nama
Supplier
Jika tampilannya sudah keluar, kita
bisa langsung mengisi nama supplier,
alamat supplier, no telfon dan nomor
fax supplier. Selanjutnya kita tinggal
menekan tombol enter dan kita
lansung tekan huruf Y agar data
supplier yang kita input tadi
tersimpan di database program dan
secara otomatis kita kembali ke menu
awal master, seperti tampilan
dibawah ini :
19
Gambar 5.39 Tampilan Menu Input
Master
Agar nama supplier yang sudah kita
input tadi bisa digunakan juga oleh
estate lainnya pada program
purchasing ini, kita bisa mengcopy
data base supplier yang sudah kita
input tadi ke semua program estate
yang ada di program purchasing
dengan cara menekan huruf M pada
program, maka akan keluar tampilan
sebagai berikut :
Gambar 5.40 Tampilan Proses Copy
Suplier Master
Jika tampilannya sudah keluar seperti
diatas, kita tinggal menekan huruf Y
pada program dan secara otomatis
semua data supplier akan tercopy ke
semua program purchasing untuk
semua estate dan akan langsung
kembali ketampilan awal menu input
supplier.
13. Untuk membuat PO baik stock
ataupun nonstock kita tinggal
menekan angka 05 pada program dan
akan keluar tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.41 Tampilan Menu PO
(Purchase Order)
14. Untuk membuat PO stock, kita
tinggal menekan huruf A pada
program purchasing dan akan keluar
tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.42 Tampilan Input PO
Stock
Pada tampilan diatas sudah terisi
nomor PO yang secara otomatis akan
bertambah sendiri jika kita sudah
mengisi nomor PO sebelumnya. Kita
bisa langsung menekan tombol enter
dan mulai menginput tanggal,
location, supplier dan termsnya (CA
20
untuk pembayaran cash dan CR
untuk pembayaran credit / tempo)
seperti tampilan dibawah ini :
Gambar 5.43 Tampilan Proses Input
PR Stock
Untuk mengisi nama barang yang
akan kita beli, kita tinggal menekan
tombol enter dan akan keluar semua
nama barang yang sudah kita input
sebelumnya berdasarkan PR yang
kita terima dari kebun. Tampilannya
seperti berikut :
Gambar 5.44 Pencarian Barang
Sesuai Dengan PR Yang Sudah Di
Input
Jika nama barang yang akan kita cari
sudah ketemu, maka kita tinggal
menekan enter pada program dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.45 Tampilan Proses Input
PO Stock
Jika sudah keluar seperti tampilan
diatas, kita tinggal mengisi harga
barang yang akan kita beli sesuai
dengan hasil SQ yang sudah disetujui
atasan. Selanjutnya kita tekan tombol
escip untuk memberikan keterangan
atas PO yang sudah kita buat dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.46 Tampilan Input
Keterangan PO
Disini kita bisa mengisi beberapa
keterangan, diantaranya :
1. Harga yang ada di PO apakah sudah
include PPN 10% atau tidak
menggunakan PPN 10%
2. Kapan barang tersebut minta di kirim.
3. Cara pembayarannya / payment
terms.
21
4. Pengiriman barang tersebut, apakah
dikirim ke kantor Regional
Palembang atau langsung di kirim ke
kebun.
Jika keterangan sudah kita isi kita
tinggal menekan escip untuk
mencetak PO yang sudah kita input,
dan tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.47 Tampilan Cetak PO
Stock
Untuk mencetak PO yang sudah kita
input, kita tinggal menekan tombol
huruf P dan secara otomatis PO
tersebut akan di cetak. Jika kita ingin
keluar, kita tinggal menekan escip
dan kita kembali ke menu awal cetak
PO.
15. Untuk membuat PO non stock, kita
tinggal menekan huruf B pada
program purchasing dan akan keluar
tampilan sebagai berikut :
Gambar 5.48 Tampilan Input PO Non
Stock
Pada tampilan diatas sudah terisi
nomor PO yang secara otomatis akan
bertambah sendiri jika kita sudah
mengisi nomor PO sebelumnya. Kita
bisa langsung menekan tombol enter
dan mulai menginput tanggal,
location, supplier dan termsnya (CA
untuk pembayaran cash dan CR
untuk pembayaran credit / tempo)
seperti tampilan dibawah ini :
Gambar 5.49 Tampilan Proses Input
PO Non Stock
Untuk mengisi nama barang yang
akan kita beli, kita tinggal menekan
tombol enter dan akan keluar semua
nama barang yang sudah kita input
sebelumnya berdasarkan PR yang
kita terima dari kebun. Tampilannya
seperti berikut :
22
Gambar 5.50 Pencarian Barang
Sesuai Dengan PR Yang Sudah Di
Input
Jika nama barang yang akan kita cari
sudah ketemu, maka kita tinggal
menekan enter pada program dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.51 Tampilan Proses Input
PO Non Stock
Jika sudah keluar seperti tampilan
diatas, kita tinggal mengisi harga
barang yang akan kita beli sesuai
dengan hasil SQ yang sudah disetujui
atasan. Selanjutnya kita tekan tombol
escip untuk memberikan keterangan
atas PO yang sudah kita buat dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.52 Tampilan Input
Keterangan PO
Disini kita bisa mengisi beberapa
keterangan, diantaranya :
1. Harga yang ada di PO apakah sudah
include PPN 10% atau tidak
menggunakan PPN 10%
2. Kapan barang tersebut minta dikirim.
3. Cara pembayarannya / payment
terms.
4. Pengiriman barang tersebut, apakah
di kirim ke kantor Regional
Palembang atau langsung di kirim ke
kebun.
Jika keterangan sudah kita isi kita
tinggal menekan escip untuk
mencetak PO yang sudah kita input.
Dan tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.53 Tampilan Cetak PO
Non Stock
Untuk mencetak PO yang sudah kita
input, kita tinggal menekan tombol
23
huruf P dan secara otomatis PO
tersebut akan di cetak. Jika kita ingin
keluar, kita tinggal menekan escip
dan kita kembali ke menu awal cetak
PO.
Gambar 5.54 Contoh tampilan PO
(Purchase Order)
Sumber : Purchasing PT.
Hanuraba Sawit Kencana
9. Proses Pengiriman Barang Ke
Lokasi Kebun
Jika PO sudah dicetak dan di
approve oleh pimpinan sesuai dengan
mattrix approval yang berlaku,
selanjutnya PO tersebut di stempel dan
diberikan kepada supplier agar supplier
tersebut dapat segera menyiapkan barang
yang kita order dan bisa segera
mengirimkan barang yang kita order
tersebut sesuai dengan permintaan
delivery barang tersebut yang sudah ada di
dalam PO.
Dalam proses pengiriman barang
yang kita order dari supplier menjadi dua
bagian, yaitu pengiriman franco kantor
Palembang dan pengiriman franco kebun.
Jika pengiriman barang yang kita order
franco kebun, kita tidak perlu
membuatkan IDN (Internal Delivery Note)
karena IDN ini bersifat surat jalan internal
perusahaan antara si pengirim barang
(departement purchasing) kepada
pemesan barang (estate / kebun) dengan
kata lain hanya pengirman barang franco
kantor Palembang saja yang menggunakan
IDN.
Jika pengiriman barang tersebut
franco kebun kita cukup berkoordinasi
dengan pihak kebun, dalam hal ini kita
bisa menghubungi store keeper ataupun
KTU kebun bahwa akan ada pengiriman
barang yang mereka pesan dengan jumlah
quantity barang yang akan dikirim.
Setelah dikonfirmasi dengan pihak kebun,
kebun bisa segera menyiapkan tempat
untuk penyimpanan barang tersebut (
contoh : pengiriman pupuk, mereka bisa
menyiapkan tempat digudang untuk stock
pupuk yang akan masuk ). Jika barang
yang dikirim suplier sudah di terima
kebun, maka kebun akan menerbitkan
bukti terima barang atau yang di sebut
GRN (Good Received Note) sebagai bukti
bahwa barang yang dikirim oleh pihak
supplier sudah di terima dengan baik dan
cukup oleh pihak kebun. GRN ini harus di
tanda tangani oleh store keeper dan di
paraf oleh estate manager agar estate
manager mengetahui bahwa barang yang
mereka order sudah di kirim dan di terima
oleh kebun. Jika sudah di tanda tangani
24
dan di paraf oleh estate manager, GRN
dikirim ke departement purchasing karena
GRN akan berguna sebagai salah satu
sarat dokumen pembayaran untuk barang
yang dikirim franco kebun.
Gambar 5.55 Contoh GRN Yang Diterbitkan
Kebun
Sumber : Purchasing PT. Hanuraba Sawit
Kencana
Sedangkan untuk pengiriman
barang franco kantor Palembang, ada
beberapa langkah yang dilakukan
termasuk proses pembuatan IDN (internal
delivery note) sebagai bukti pengiriman
dan penerimaan barang antara
departement purchasing dan estate.
Berikut langkah – langkah pengiriman
barang franco kantor Palembang :
1. Supplier akan mengirimkan barang
yang kita order ke kantor Palembang,
dimana sebelumnya pihak supplier
telah mengkonfirmasi terlebih dahulu
mengenai pengiriman barang tersebut
kepada departement purchasing.
2. Barang yang sudah datang dan
diterima departement purchasing
selanjutnya akan dimasukkan kedalam
gudang kantor sampai menunggu
jadwal pengiriman barang tersebut
atau menunggu mobil yang akan
mengangkut barang tersebut.
3. Jika mobil yang akan mengangkut
barang tersebut sudah siap,
selanjutnya purchasing akan
menyiapkan IDN barang tersebut
sebelum barang – barang tersebut
dikirim. Proses pembuatan IDN
sebagai berikut :
1. Buka tampilan shortcut program
purchasing yang ada pada
tampilan desktop komputer
dengan cara klik shortcut seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 5.56 Tampilan Shortcut
Program Purchasing
2. Buka program purchasing, dan
akan keluar tampilan seperti
berikut :
Gambar 5.57 Tampilan Awal
Program Purchasing
25
Di dalam tampilan awal ini terdapat
kata LPT1, dimana kata LPT1 ini
adalah untuk melambangkan printer
yang digunakan ada di port satu
program.
Jika sudah keluar tampilannya seperti
berikut, tekan enter dan akan keluar
tampilan seperti berikut :
Gambar 5.58 Tampilan Login
Program Purchasing
Jika passwordnya benar, maka kita
bisa menggunakan program
purchasing. Adapun menu utamanya
seperti gambar dibawah ini :
Gambar 5.59 Tampilan Menu Utama
Program Purchasing
3. Untuk membuat IDN kita tinggal
menekan angka 11 pada program
dan akan keluar tampilan sepeti
berikut :
Gambar 5.60 Tampilan Menu IDN
(Internal Delivery Note)
Di dalam tampilan menu ini terdapat
beberapa sub menu yang digunakan,
diantaranya :
a. Update stock item receipt, digunakan
untuk menginput dan mencetak
barang – barang yang bersifat stock
item.
b. Update non stock item receipt,
digunakan untuk menginput dan
mencetak barang – barang yang
bersifat non stock item.
c. Update job order receipt, digunakan
untuk menginput dan mencetak IDN
dari PO yang berhubungan dengan
jasa ( contoh : angkut bibit, angkut
barang, service, dll ).
4. Untuk menginput dan mencetak
IDN stock item, kita tinggal
menekan huruf A pada program
dan akan keluar tampilan seerti
berikut :
26
Gambar 5.61 Tampilan Input IDN
Stock
Untuk nomor IDNnya tidak perlu
diinput karena nomor tersebut selalu
update secara otomatis. Selanjutnya
kita bisa menekan enter, dan
tampilannya akan keluar seperti
berikut :
Gambar 5.62 Tampilan Pencarian
Item Barang Yang Akan Diinput
Sesuai Dengan PO Yang Sudah
Diterbitkan
Disini terdapat beberapa barang
berdasarkan PO yang sudah kita
terbitkan dan kita tinggal mencari
barang yang sudah datang dan
yang akan kita kirim ke kebun lalu
menekan enter dan akan keluar
tampilannya sebagai berikut:
Gambar 5.63 Tampilan Proses Input
IDN Stock
Secara otomatis no PO akan terisi
dari item barang yang sudah kita
pilih, selanjutnya untuk
mengambil nama barang tersebut
kita tinggal menekan enter dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.64 Tampilan Pengambilan
Item Barang Sesuai Dengan PO
Yang Sudah Diterbitkan
Tekan enter untuk mengambil
item barang yang ada pada
tampilan tersebut dan tampilannya
akan berubah menjadi seperti
berikut :
27
Gambar 5.65 Tampilan Proses Input
IDN Stock
jika tampilannnya sudah seperti
diatas, kita tekan escip dan
tampilannya akan berubah seperti
tampilan dibawah ini :
Gambar 5.66 Tampilan Cetak IDN
Stock
Untuk mencetak IDN yang sudah
kita input, kiota tinggal menekan
huruf P pada program dan IDN
akan dicetak dan tekan escip
untuk kembali ke menu awal input
IDN.
5. Untuk menginput dan mencetak
IDN non stock item, kita tinggal
menekan huruf C pada program
dan akan keluar tampilan seerti
berikut :
Gambar 5.67 Tampilan Proses Input
IDN Non Stock
Untuk nomor IDNnya tidak perlu
diinput karena nomor tersebut
selalu update secara otomatis.
Selanjutnya kita bisa menekan
enter, dan tampilannya akan
keluar seperti berikut :
Gambar 5.68 Tampilan Pencarian
Item Barang Yang Akan Diinput
Sesuai Dengan PO Yang Sudah
Diterbitkan
Disini terdapat beberapa barang
berdasarkan PO yang sudah kita
terbitkan dan kita tinggal mencari
barang yang sudah datang dan
yang akan kita kirim ke estate /
kebun lalu menekan enter dan
akan keluar tampilannya sebagai
berikut:
28
Gambar 5.69 Tampilan Proses Input
IDN Non Stock
Secara otomatis no PO akan terisi
dari item barang yang sudah kita
pilih, selanjutnya untuk
mengambil nama barang tersebut
kita tinggal menekan enter dan
tampilannya seperti berikut :
Gambar 5.70 Tampilan Pengambilan
Item Barang Sesuai Dengan PO Yang
Sudah Diterbitkan
Tekan enter untuk mengambil
item barang yang ada pada
tampilan tersebut dan tampilannya
akan berubah menjadi seperti
berikut :
Gambar 5.71 Tampilan Proses Input
IDN Non Stock
jika tampilannnya sudah seperti
diatas, kita tekan escip dan
tampilannya akan berubah seperti
tampilan dibawah ini :
Gambar 5.72 Tampilan Cetak IDN
Non Stock
Untuk mencetak IDN yang sudah
kita input, kiota tinggal menekan
huruf P pada program dan IDN
akan dicetak dan tekan escip
untuk kembali ke menu awal input
IDN.
Gambar 5.73 Contoh tampilan IDN
(Internal Delivery Note)
29
Sumber : Purchasing PT.
Hanuraba Sawit Kencana
6. Jika IDN sudah di cetak
selanjutnya di approve oleh salah
satu staf departement purchasing,
kemudian IDN tersebut dikirim
serempak dengan pengiriman
barang yang akan dikirim.
7. Ketika barang yang di kirim sudah
di terima oleh pihak estate / kebun
(store keeper ataupun staf gudang
lainnya) IDN tersebut di paraf
oleh mereka dan IDN tersebut
harus di approve oleh estate
manager agar estate managernya
juga mengetahui bahwa barang
yang yang di order kebun telah di
kirim dan di terima oleh kebun.
8. Jika dalam penerimaan barang
tidak sesua dengan IDN yang di
kirim ( baik selisih quantity
barang ataupun nama barang ),
pihak kebun bisa memberi
komentar atau catatan mengenai
kekurangan atau kesalahan
pengiriman barang pada kolom
remark keterangan yang ada pada
IDN dan di konfirmasi juga
kepada departement puchasing
baik via telfon atau via email agar
masalah tersebut dapat segera
diatasi.
9. Jika IDN tersebut sudah di paraf
dan di approve oleh estate
manager, dokumen IDN tersebut
di kirim kembali ke depertement
purchasing, karena IDN tersebut
akan digunakan sebagai salah satu
sarat kelengkapan pembayaran
tagihan supplier atas barang yang
sudah kita order.
Proses permintaan dan pembelian
barang yang dilakukan di departement
purchasing akan berakhir jika barang yang
di order oleh estate / kebun sudah di
terima oleh estate / kebun. Barang yang
sudah di terima oleh estate / kebun
menjadi tanggung jawab semua staf
gudang dan KTU di bawah pengawasan
estate manager.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan data
yang diperoleh penulis pada PT. Hanuraba
Sawit Kencana maka penulis menarik
suatu kesimpulan dari hasil analisis pada
PT. Hanuraba Sawit Kencana sebagai
berikut :
1. Proses permintaan dan pembelian
barang pada PT. Hanuraba Sawit
Kencana telah menggunakan sebuah
sistem komputerisasi.
2. Sistem yang digunakan dalam proses
permintaan dan pembelian barang
30
pada PT. Hanuraba Sawit Kencana
ini belum bisa terhubung langsung /
terintegrasi antara kebun dan
departement purchasing sehingga
memungkinkan terjadinya kesulitan
komunikasi antara pihak kebun
dengan departement purchasing.
6. SARAN
Sebagai masukan penulis
menyampaikan saran yang mungkin
berguna bagi PT. Hanuraba Sawit
Kencana sebagai berikut :
1. Karena didalam proses permintaan
dan pembelian barang sudah
menggunakan sistem yang
komputerisasi maka penulis sarankan
untuk melakukan pemeliharaan data
permintaan dan pembelian agar lebih
efektif dan efisien.
2. Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka
dapat menutup kemungkinan aplikasi
yang sudah ada ini, nantinya dapat
dikembangkan lagi dan bisa
terintegrasi langsung antara kebun
dengan departement purchasing guna
megurangi terjadinya mist
komunikasi antara pihak kebun dan
departement purchasing sehingga
proses permintaan dan pembelian
barang dapat berjalan lebih efektif
dan efisien.
3. Sesuai dengan meningkatnya
kebutuhan akan barang pada kebun
dan makin bertambahnya luas area
kebun, diharapkan semua staf
purchasing dapat lebih proaktif dan
berkoordinasi serta berkomunikasi
dengan pihak kebun dalam
pengadaan barang – barang yang
dibutuhkan kebun.
31
DAFTAR RUJUKAN
Alfatta, Hanif. 2007. Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi
Untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi
Modern. Yogyakarta : Andi
Arianto. 2010, Purchasing. Diakses dari
(http:/sobatbaru.blogspot.
com/2010/05/definisi-
pembelian.html). tanggal 8
Desember 2011
Febrian, Jack. 2004. Pengertahuan
Komputer dan Teknologi
Informasi. Bandung : BI-Obses
Indah. 2009, Pembelian. Diakses dari
(http://carapedia.com/pengertian
_definisi_penjualan_info2103.htm
l). tanggal 8 Desember 2011
Kristianto, Andri. 2007. Perancangan
Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Gava Media
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan
Pengolahan Basis Data.
Yogyakarta : Andi
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta : Andi
2011, Permintaan. Diakses dari
(http:/abib1080.wordpress.com/20
11/03/20/ pengertian-permintaan-
dan-penawaran-di-dalam-
ekonomi/) tanggal 8 Desember
2011
PT. Hanuraba Sawit Kencana yang
beralamat di Jl. Petanang No.7 Palembang