jurnal ptk fikar (edited)

8
 Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra) 1 Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran  Sistem Mikroprosesor  Romadhon MS (Penulis) Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik E lektro 2011 Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd (Pembimbing) Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik E lektro abstrak: This study uses a quantitative approach to the type of Classroom Action Research (CAR). Activitie s began with the observation of mid-semester student observation, and proceed with class action research consisting of three cycles. To improve student learning outcomes in subjects performed PTK microprocessor system using the method STAD. kata kunci: Metode Stad (  Student Team Achievement Division), Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam pembangunan yang mendapat  perhatian khusus oleh banyak negara di dunia. Rendahnya mutu pendidikan juga terdapat pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih kurang memuaskan pada hasil evaluasi belajarnya sehingga berdampak pada kualitas keterampilan yang masih rendah dan belum siap pakai. Berdasarkan hasil pengamatan  peneliti ketika melaksakan observasi, mata  pelajaran  sistem mikroprosesor merupakan mata diklat baru yang mulai efektif diajarkan untuk siswa kelas XI jurusan elektronika industri pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Pada hasil  pelaksanaannya, terdapat 13 siswa yang tidak berkompeten dari 34 jumlah siswa dalam satu kelas karena memperoleh nilai di  bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dapat disimpulkan yaitu: Apakah pelaksanaan  penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata  pelajaran sistem mikroprosesor ? Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Ingin mengetahui besar ketertarikan  peserta didik dalam mengikuti  pelajaran dengan menggunakan metode STAD? 2. Ingin mengetahui hasil pencapaian  belajar peserta didik dengan metode STAD? 3. Ingin mengetahui tingkat kepuasan  peserta didik setelah diajar dengan menggunakan metode STAD? Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia  pendidikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan alternatif pembelajaran  bagi pihak-pihak yang terkait dalam dunia pendidikan khususnya guru dan calon guru mata diklat  sistem mikroprosesor dalam proses kegiatan  belajar mengajar di kelas. Hakikat Belajar

Upload: fikar-riandy

Post on 13-Jul-2015

490 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah

TRANSCRIPT

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 1/8

Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra) 

1

Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor  

Romadhon MS (Penulis)Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

2011

Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd (Pembimbing)Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

abstrak:

This study uses a quantitative approach to the type of Classroom Action Research (CAR). Activities began

with the observation of mid-semester student observation, and proceed with class action research consisting of three

cycles. To improve student learning outcomes in subjects performed PTK microprocessor system using the methodSTAD.

kata kunci: Metode Stad (  Student Team Achievement Division), Hasil Belajar Siswa, Mata

Pelajaran Sistem Mikroprosesor 

Pendidikan merupakan salah satu

aspek dalam pembangunan yang mendapat  perhatian khusus oleh banyak negara di

dunia. Rendahnya mutu pendidikan jugaterdapat pada siswa Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) yang masih kurangmemuaskan pada hasil evaluasi belajarnya

sehingga berdampak pada kualitasketerampilan yang masih rendah dan belum

siap pakai.Berdasarkan hasil pengamatan

  peneliti ketika melaksakan observasi, mata pelajaran   sistem mikroprosesor merupakan

mata diklat baru yang mulai efektif diajarkan untuk siswa kelas XI jurusan

elektronika industri pada semester ganjiltahun pelajaran 2009/2010. Pada hasil

  pelaksanaannya, terdapat 13 siswa yangtidak berkompeten dari 34 jumlah siswa

dalam satu kelas karena memperoleh nilai di  bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetapkan oleh guru.Berdasarkan latar belakang masalah

tersebut, maka perumusan masalah dapatdisimpulkan yaitu: Apakah pelaksanaan

  penelitian tindakan kelas denganmenggunakan metode STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

 pelajaran sistem mikroprosesor ?Berdasarkan perumusan masalah

yang telah diuraikan, tujuan penelitian iniadalah:

1. Ingin mengetahui besar ketertarikan  peserta didik dalam mengikuti

  pelajaran dengan menggunakanmetode STAD?

2. Ingin mengetahui hasil pencapaian  belajar peserta didik dengan metode

STAD?3. Ingin mengetahui tingkat kepuasan

  peserta didik setelah diajar denganmenggunakan metode STAD?

Secara umum penelitian inidiharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan sebagai bahan pertimbangan

dalam pemilihan alternatif pembelajaran  bagi pihak-pihak yang terkait dalam

dunia pendidikan khususnya guru dancalon guru mata diklat  sistem

mikroprosesor  dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Hakikat Belajar

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 2/8

2 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8

Belajar merupakan suatu hal yangwajib kita lakukan, karena pada

kenyataannya kita belajar setiap hari dikehidupan ini. Manusia bisa berkembang

sedemikian maju karena proses belajar.

Menuntut ilmu merupakan bagian dari  belajar, maka sudah selayaknya kitasebagai manusia harus belajar atau

menuntut ilmu.Belajar menghasilkan perubahan

yang meliputi hal-hal yang bersifatinternal seperti pemahaman dan sikap,

serta mencakup hal-hal yang bersifateksternal seperti kemampuan motorik 

dan berbicara dalam bahasa asing. Yang  bersifat internal tidak dapat langsung

diamati, sebaliknya yang bersifateksternal dapat diamati. Dengan kata

lain orang yang belajar akan mengalami perubahan ke arah yang positif, baik itu

dalam kemampuan bidang kognitif,afektif, maupun psikomotorik.

Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan indikator 

dari keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran yang ditetapkan dalam sistem

  pendidikan nasional. Pengungkapan

hasil belajar idealnya melalui segenapranah psikologis yang berubah sebagaiakibat dari pengalaman dan proses

  belajar mengajar. Agar hasil belajar dapat optimal, maka kegiatan

  pembelajaran harus direncanakan olehguru dengan baik dan benar sehingga

  proses belajar dapat berjalan sesuairencana dan tujuan yang telah

ditetapkan.Hakikat Pembelajaran Menurut Teori

Belajar KonstruktivismeSalah satu teori atau pandangan

yang sangat terkenal berkaitan denganteori belajar konstruktivisme adalah teori

 perkembangan menurut Piaget. Teori ini  biasa juga disebut teori perkembangan

intelektual atau teori perkembangankognitif. Teori belajar tersebut

  berkenaan dengan kesiapan anak untuk   belajar, yang dikemas dalam tahap

  perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap

  perkembangan intelektual yang

dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciritertentu dalam mengkontruksi ilmu  pengetahuan. pembelajaran yang

mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan

  pada kesuksesan siswa dalammengorganisasi pengalaman mereka,

  bukan pada kepatuhan siswa dalammerefleksi atas apa yang telah

diperintahkan dan dilakukan oleh guru.Hakikat Pembelajaran Menurut Teori

Belajar KognitivismeModel kognitif ini memiliki

  perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran

melalui upayanya mengorganisir,menyimpan, dan kemudian menemukan

hubungan antara pengetahuan yang barudengan pengetahuan yang telah ada.

Model ini menekankan pada bagaimanainformasi diproses.

Dalam belajar, kognitivisme

mengakui pentingnya faktor individudalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi

kognitivisme, belajar merupakaninteraksi antara individu dengan

lingkungan, dan hal itu terjadi terus-menerus sepanjang hayatnya. Kognisi

adalah suatu perabot dalam benak kitayang merupakan pusat penggerak 

  berbagai kegiatan seperti mengenalilingkungan, melihat berbagai masalah,

menganalisis berbagai masalah, mencariinformasi baru, menarik kesimpulan dan

lainnya.Teori Perkembangan Model

Kognitivisme Untuk penganut teori

kognitivisme, model pembelajaran yangdapat digunakan adalah model

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 3/8

Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra) 

3

  pembelajaran yang mengarah pada  proses pengolahan informasi. Adapun

untuk yang menganut teori belajar konstruktivisme, maka model

  pembelajaran yang dikembangkan

adalah model pembelajaran yang  bersifat interaktif dan model  pembelajaran yang berpusat pada

masalah.Hakikat Sistem Mikroprosesor  

 M ikroprosesor  adalah suatu unit  pemroses sentral yang memiliki

kemampuan dalam perhitunganarithmatik (penjumlahan, pengurangan,

  perkalian, pembagian, perpangkatan,akar, dan lain-lain) dan logika (AND,

OR, NOT, EX-OR, EX-NOR,  perbandingan, mengambil keputusan,

dan lain-lain) untuk mengolah data danmengendalikan peralatan (device) yang

  berhubungan dengannya. M ikroprosesor  menyebabkan suatu

  perubahan besar dalam industrielektronika, karena peralatan

elektronika bukan lagi berupa perangkatkeras (hardware) saja tetapi juga

menjadi peralatan yang dapat diprogram

(perangkat lunak/ software).Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Mata Pelajaran Sistem

Mikroprosesor

Berdasarkan pada petunjuk yang

telah ditetapkan Badan Standar  Nasional Indonesia (BSNP) tahun 2006

tentang pengkajian Standar KetuntasanBelajar Minimal (SKBM) atau Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yangdidalamnya menyangkut masalah

Standar Kompetensi (SK) danKompetensi Dasar (KD) maka

dipandang perlu setiap sekolah-sekolahuntuk menentukan Standar Ketuntasan

Minimal (KKM)-nya masing-masingsesuai dengan keadaan sekolah dimana

sekolah itu berbeda satu dengan yanglainnya.

Hakikat Metode STAD (Student

Team Achievement Division)

Pembelajaran Kooperatif 

Pembelajaran yang bernaung

dalam teori konstruktivis adalah

kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akanlebih mudah menemukan dan

memahami konsep yang sulit jikamereka saling berdiskusi dengan

temannya. Siswa secara rutin bekerjadalam kelompok untuk saling

membantu memecahkan masalah-masalh yang kompleks.

Di dalam kelas kooperatif siswa  belajar bersama dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4-6orang siswa yang sederajat tetapi

heterogen, kemampuan, jenis kelamin,suku/ras, dan satu sama lain saling

mambantu. Tujuan dibentuknyakelompok tersebut adalah untuk 

memberikan kesempatan kepada semuasiswa untuk dapat terlibat secara aktif 

dalam proses berpikir dan kegiatan  belajar. Selama bekerja dalam

kelompok, tugas anggota kelompok 

adalah mencapai ketuntasan materi yangdisajikan oleh guru, dan salingmembantu teman sekelompoknya untuk 

mencapai ketuntasan belajar.Dalam belajar kooperatif, siswa

diberikan dua macam tangung jawabyang harus mereka laksanakan.

Pertama, semua siswa terlibat dalammempelajari dan menyelesaikan materi

yang diberikan guru. Kedua,meyakinkan bahwa semua angota dalam

kelompok mengerti dan memahamitentang tugas yang diberikan. Dengan

demikian siswa dapat meyakinkandirinya bahwa hasil yang akan diperoleh

mempunyai manfaat bagi diri merekadan siswa lain dalam kelompok 

tersebut.

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 4/8

4 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8

Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya

selama beberapa kali pertemuan.Mereka diajarkan keterampilan-

keterampilan khusus agar dapat bekerja

sama dengan baik di dalamkelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan

kepada teman sekelompok dengan baik,  berdiskusi, dan sebagainya. Selama

 bekerja dalam kelompok, tugas anggotakelompok adalah mencapai ketuntasan

materi yang disajikan guru dan salingmembantu di antara teman sekelompok 

untuk mencapai ketuntasan materi.Belajar belum selesai jika salah satu

anggota kelompok ada yang belummenguasai materi pelajaran.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa

dalam memberikan kooperatif siswa  belajar bersama dalam kelompok-

kelompok kecil terdiri dari 4 sampai 6orang siswa. Setiap kelompok terdiri

atas siswa yang berkemampuan tinggi,sedang, rendah serta jenis kelamin yang

  berbeda. Mereka diberikan latihan

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalamkelompoknya.

Berdasarkan uraian di atas makadapat disimpulkan bahwa pada

hakikatnya kegiatan siswa dalam  pelaksanan pembelajaran kooperatif 

lebih terfokus pada berlatihmeningkatkan keterampilan sosial

mereka daripada aktifitas individu.Dapat disimpulkan pula bahwa

  pembelajaran kooperatif adalah suatuvariasi dimana siswa belajar dan bekerja

dalam satu kelompok-kelompok kecil.Mereka dalam kelompok tersebut

saling membantu, saling berdiskusi dan berargumentasi dalam memahami suatu

materi pelajaran serta bekerjasamadalam mengerjakan tugas atau lembar 

kerja, baik dalam bentuk tutorialsebaya, elaborasi kognitif, latihan dan

korelasi sebaya. Sehingga pembelajaranini dapat membantu dan meminimalisir 

  perbedaan pemahaman dan penguasaan

terhadap materi pelajaran dari setiapindividu siswa.Pembelajaran kooperatif tidak 

sama dengan sekedar belajar kelompok.Lie mengutip pernyataan Roger dan

David, ³Terdapat lima unsur yangmembedakan pembelajaran kooperatif 

dengan kerja kelompok bisa yaitu: (1)saling ketergantungan kelompok, (2)

tanggung jawab perseorangan, (3) tatapmuka, (4) komunikasi antar anggota dan

(5) evaluasi proses kelompok´.Pembelajaran kooperatifnya

dikenal dengan Student Teams Learning (STL). STL menekankan pada

  pencapaian tujuan dan kesuksesankelompok dengan berdasarkan pada

kerja-kerja anggota kelompok. Tujuandan kesuksesan kelompok tidak hanya

dalam hal menyelesaikan tugaskelompok, seperti lembar kerja tetapi

  juga dalam hal memahami suatu

  pelajaran. Slavin mengatakan bahwadalam STL siswa tidak hanya bekerjamenyelesaikan sesuatu tetapi juga

mempelajari sesuatu secara kelompok.Metode-metode kooperatif yang

dikembangkan dari STL diantaranyaadalah :

a.  Student Team Achievement Division(STAD)

Metode pembelajaran ini merancangsiswa dalam bentuk kelompok dengan

 beranggotakan 4-5 orang yang dicampur   baik jenis kelamin, etnik dan

kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan

membantu dalam menyelesaikanlatihan/tugas dan memahami suatu

 pelajaran.b.  Teams Games Tournament (TGT)

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 5/8

Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra) 

5

Dalam metode ini siswa setelah  belajar dalam kelompoknya masing-

masing anggota kelompok yangsetingkat kemampuannya akan

dipertemukan dalam suatu

  pertandingan/turnamen yang dikenaldengan ³Tournament tabl e´, yangdiadakan tiap akhir unit pokok bahasan

atau akhir pekan. Skor yang didapatakan memberikan kontribusi kepada

rata-rata skor sekelompok.c.  Teams Accel erated Instruction (TAI)

Metode ini mengkombinasikan  belajar kooperatif dengan belajar 

individu. Tiap anggota kelompok akandiberi soal-soal bertahap yang harus

dikerjakan sendiri terlebih dahulu.Setelah itu mengecek hasil kerjanya

dengan anggota lain. Bila seorang siswatelah mampu mengerjakan suatu soal

  pada suatu tahap maka siswa yang  bersangkutan dapat mengerjakan soal

 pada tahap berikutnya.d.   J igsaw II 

Seperti pada STAD dan TGT siswadikelompokan, tiap anggota kelompok 

diberi tugas yang berbeda satu dengan

yang lainnya dari sebuah tema yangakan dibahas. Selanjutnya merekamendiskusikannya dan saling

mengajarkan satu dengan yang lainnya,sehingga mereka memahami materi

secara keseluruhan. Pemberian tesdiberikan dengan materi menyeluruh.

Semua metode belajar kooperatif di atas pada hakikatnya memiliki

elemen dasar yang sama. MenurutJohnson dan Johson ada lima elemen

dasar tersebut adalah 1) salingketergantungan positif ( positif 

interdependence), 2) interaksi tatapmuka (  face to face promotive

interaction), 3) akuntabilitas individu(individual  accountabil ity), 4)

keterampilan sosial ( social  skill  ), dan 5)

  proses kelompok belajar ( group proccesing). 

Elemen-elemen dasar tersebutmerupakan hal yang sangat penting

dalam proses perkembangan siswa

menuju pendewasaan diri, diantaranya  pendewasaan diri dalam proses belajar di sekolah. Dengan demikian dapat

mempertinggi pencapaian hasil belajar siswa.

Alasan perlunya belajar kooperatif 

Pembelajaran kooperatif sangat

diperlukan untuk diterapkan dalam  proses belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan hasil-hasil yang dihimpunoleh D. Jonson dan R.T Jonson ada

  banyak alasan perlunya digunakan belajar kooperatif di sekolah.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Team Achievement Division

(STAD)

Metode pembelajaran perlu

dipahami guru agar dapa melaksanakan  pembelajaran secara efektif dalam

meningkatkan hasil pembelajaran.Dalam penerapannya, metode

 pembelajaran harus disesuaikan dengan

kebutuhan siswa karena masing-masingmetode pembelajaran memiliki tujuandan prinsip yang berbeda-neda. Untuk 

memilih metode yang tepat, maka perludiperhatikan relevansinya dengan

 pencapaiana tujuan pengajaran.Metode STAD (Student Team

  Achievement Division) dikembangkanoleh Slavin, dan merupakan salah satu

  pembelajaran kooperatif yanmenekankan pada adanya aktivitas dan

interaksi diantara siswa untuk salingmemotivasi dan saling membantu dalam

menguasai materi pelajaran gunamencapai prestasi yang maksimal. Pada

  proses pembelajarannya, belajarkooperatif metode STAD melalui lima

tahapan yang meliputi:a.  Tahap Penyajian Materi

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 6/8

6 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8

Pada tahap ini guru memulai denganmenyampaikan materi yang harus

dicapai pada hari itu. Dilanjutkandengan memberikan persepsi dengan

tujuan mengingatkan siswa terhadap

materi prasyarat yang telah dipelajariagar siswa dapat menghubungkanmateri yang akan disajikan dengan

  pengetahuan yang dimiliki. Teknik   penyajian materi pelajaran dapat

dilakukan secara klasikal maupunaudiovisual.

 b.  Tahap Kerja Kelompok Pada tahap ini, setiap siswa diberi

lembar tugas sebagai bahan yang akandipelajari. Dalam kerja kelompok siswa

saling berbagi tugas, saling membantumemberikan penyelesaian agar semua

anggota kelompok dapat memahamimateri yang dibahas. Pada tahap ini

guru berperan sebagai fasilitator danmotivastor.

c.  Tahap Tes IndividuTahap ini bertujuan untuk 

mengetahui sejauh mana keberhasilanyang telah dicapai. Tes individu

diadakan pada akhir pertemuan kedua

dan ketiga, masing-masing selama 10menit agar siswa dapat menunjukkanapa yang telah dipelajari secara individu

selama bekerja dalam kelompok.d.  Tahap Perhitungan Skor Perkembangan

IndividuAdapun penghitungan skor 

  perkembangan individu diambil dari penskoran perkembangan individu yang

dikembangkan oleh Slavin (1995)sebagai berikut:

Tabel 3. Skor PerkembanganIndividuSkor Kuis Pion

Kemajuan

Individu

Lebih dari 10

 poin di bawah

skor awal

5

10 ± 1 poin di bawah skor 

10

awal

Skor awal

sampai 10 poin di atas

skor awal

20

Lebih dari 10

 poin di atasskor awal

30

Kertas

 jawabansempurna

(terlepas dari

skor awal)

30

Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan

masing-masing skor perkembanganindividu dan hasilnya dibagi sesuai

dengan jumlah anggota kelompok.e.  Tahap Pemberian Penghargaan

Kelompok.Setelah perhitungan skor, diadakan

  pemberian penghargaan berdasarkanskor rata-rata. Pemberian penghargaan

dilakukan oleh guru terhadap kelompok dengan skor tertinggi.

Hakikat Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan berasal dari

istilah bahasa Action Research, yaitu

sebuah kegiatan penelitian dilakukan dikelas.Penelitian Tindakan Kelas atau

PTK (C l assroom Action Research)memiliki peranan yang sangat penting

dan startegis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan

dengan baik dan benar.Diimplementasikan dengan baik, artinya

  pihak yang terlibat dalam PTK (guru)mencoba dengan sadar mengembangkan

kemampuan dalam mendeteksi danmemecahkan masalah-masalah yang

terjadi dalam pembelajaran di kelasmelalui tindakan bermakna yang

diperhitungkan dapat memecahkanmasalah atau perbaiki situasi dan

kemudian secara cermat mengamati

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 7/8

Pengaruh Penggunaan Metode Stad (  Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra) 

7

 pelaksanaanya untuk mengukur tindakankeberhasilannya.

Penelitian tindakan kelasmerupakan bagian dari penelitian

tindakan (action research), dan

  penelitian tindakan ini bagian dari  penelitian pada umumnya. Penelitiantindakan memiliki ruang lingkup yang

lebih luas dari PTK karena objek   penelitian tindakan tidak hanya terbatas

di dalam kelas, tetapi bisa di luar kelas,seperti sekolah, organisasi, komunitas,

dan masyarakat.PTK adalah penelitian tindakan

yang dilakukan dengan tujuanmemperbaiki mutu praktik pembelajaran

di kelas. Fokus PTK pada siswa PBMyang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK 

adalah untuk memecahkan permasalahannyata yang terjadi di kelas dan

meningkatkan kegiatan nyata guru dalamkegiatan mengembangkan profesinya.

Metode mengajar yang digunakanguru dalam proses belajar mengajar 

merupakan faktor yang sangat dominandalam menentukan berhasilnya proses

  belajar mengajar. Semakin baik metode

mengajar yang digunakan guru dalam  proses belajar mengajar maka akansemakin baik pula peningkatan hasil

 belajar siswa.Metode belajar yang baik apabila

dapat melibatkan siswa secara langsungdalam proses belajar mengajar itu, sehingga

siswalah yang berperan aktif dalam kegiatantersebut dan merasakan sendiri konsep-

konsep materi yang akan disampaikansehingga daya ingat pemahaman mereka

terhadap pelajaran akan bertahan lamadengan harapan akan membawa hasil

menuju prestasi yang lebih baik.Melaui kegiatan metode

 pembelajaran Student Teams Achievement   Division (STAD) yang menjadi center dan

memiliki banyak peran adalah siswa, mereka  belajar dari apa yang mereka lakukan

sehingga akan terbentuk pola pikir danmensinergiskan aktivitas, kreativitas dalam

rangka menunjang keberhasilan dalamKBM, begitu pula dengan adanya variasi

games di dalam kelas yang diterapkan pada

metode ini, yang sangat diharapkan dapatmemberi warna dalam pembelajaransehingga setidaknya dapat meminimalisir 

kejenuhan siswa dalam kegiatan KBM.Siswa akan mengaplikasikan materi

yang biasa mereka pelajari dalam bentuk tertulis dengan merealisasikannya dalam

sebuah permainan yang menarik danmendidik, dimana harapan utama dari

 pelaksanaan Student Teams Achievement   Division (STAD) ini agar siswa dapat

menyimpulkan sendiri apa yang sedangmereka pelajari dan dapat memaknai setiap

gerakan yang mereka lakukan danmenjadikan hal tersebut sebagai ilmu yang

sangat berarti bagi mereka melebihi darihanya sekedar materi, sehingga dapat kita

menganalisis bahwa kegiatan pembelajranyang dilakukan biasa saja akan

menghasilkan hasil belajar siswa yang biasasaja, untuk itu diharapkan dengan adanya

  pembelajaran dengan menggunakan Student 

Teams Achievement Division (STAD) akandapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hipotesis Penelitian Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, makadapat dirumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut ³adanya pengaruh dari pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

 Achievement Division (STAD) terhadap hasil  belajar siswa pada pelajaran sistem

mikroprosesor menjadi lebih baik´.

DAFTAR PUSTAKAAnita, Lie. 2004. C ooperative Learning .

Jakarta: PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia

Arikunto, Suharsimi. 2007.  Penel itianTindakan Kel as. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas,  Kurikul um Sekol ah  M enengah  Kejuruan Garis-garis Besar Program

5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 8/8

8 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8

 Pendidikan dan Keahl ian. (Depdiknas:Jakarta, 2006).

Dharmaputra B. ³  Penyusunan Sil abusdal am KTSP S  M  K ́ , Jurnal Pendidikan,

vol.3, No.4, 1-10 (Jakarta, April 2008).

Kementerian Pendidikan Nasional. 2007.  Peraturan kementerian pendidikannasional  No. 16 Tentang Kompetensi

Guru. Jakarta.Kunandar. 2008. Langkah  M udah Penel itian

Tindakan Kel as Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:

Grafindo.Tim Fakultas Teknik UNJ. 2009.  Buku

  Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif. Jakarta: FT UNJ Press

Trianto. 2007.  M odel -model  Pembel ajaran Inovatif 

 Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Wilis Ratna D. 1996. Teori-teori Bel ajar . Jakarta:Erlangga.