jurnal ptk fikar (edited)
DESCRIPTION
tugas mata kuliahTRANSCRIPT
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 1/8
Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra)
1
Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor
Romadhon MS (Penulis)Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
2011
Dr. Bambang Dharma Putra, M.Pd (Pembimbing)Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
abstrak:
This study uses a quantitative approach to the type of Classroom Action Research (CAR). Activities began
with the observation of mid-semester student observation, and proceed with class action research consisting of three
cycles. To improve student learning outcomes in subjects performed PTK microprocessor system using the methodSTAD.
kata kunci: Metode Stad ( Student Team Achievement Division), Hasil Belajar Siswa, Mata
Pelajaran Sistem Mikroprosesor
Pendidikan merupakan salah satu
aspek dalam pembangunan yang mendapat perhatian khusus oleh banyak negara di
dunia. Rendahnya mutu pendidikan jugaterdapat pada siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang masih kurangmemuaskan pada hasil evaluasi belajarnya
sehingga berdampak pada kualitasketerampilan yang masih rendah dan belum
siap pakai.Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti ketika melaksakan observasi, mata pelajaran sistem mikroprosesor merupakan
mata diklat baru yang mulai efektif diajarkan untuk siswa kelas XI jurusan
elektronika industri pada semester ganjiltahun pelajaran 2009/2010. Pada hasil
pelaksanaannya, terdapat 13 siswa yangtidak berkompeten dari 34 jumlah siswa
dalam satu kelas karena memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang ditetapkan oleh guru.Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka perumusan masalah dapatdisimpulkan yaitu: Apakah pelaksanaan
penelitian tindakan kelas denganmenggunakan metode STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sistem mikroprosesor ?Berdasarkan perumusan masalah
yang telah diuraikan, tujuan penelitian iniadalah:
1. Ingin mengetahui besar ketertarikan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran dengan menggunakanmetode STAD?
2. Ingin mengetahui hasil pencapaian belajar peserta didik dengan metode
STAD?3. Ingin mengetahui tingkat kepuasan
peserta didik setelah diajar denganmenggunakan metode STAD?
Secara umum penelitian inidiharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan sebagai bahan pertimbangan
dalam pemilihan alternatif pembelajaran bagi pihak-pihak yang terkait dalam
dunia pendidikan khususnya guru dancalon guru mata diklat sistem
mikroprosesor dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hakikat Belajar
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 2/8
2 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8
Belajar merupakan suatu hal yangwajib kita lakukan, karena pada
kenyataannya kita belajar setiap hari dikehidupan ini. Manusia bisa berkembang
sedemikian maju karena proses belajar.
Menuntut ilmu merupakan bagian dari belajar, maka sudah selayaknya kitasebagai manusia harus belajar atau
menuntut ilmu.Belajar menghasilkan perubahan
yang meliputi hal-hal yang bersifatinternal seperti pemahaman dan sikap,
serta mencakup hal-hal yang bersifateksternal seperti kemampuan motorik
dan berbicara dalam bahasa asing. Yang bersifat internal tidak dapat langsung
diamati, sebaliknya yang bersifateksternal dapat diamati. Dengan kata
lain orang yang belajar akan mengalami perubahan ke arah yang positif, baik itu
dalam kemampuan bidang kognitif,afektif, maupun psikomotorik.
Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan indikator
dari keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran yang ditetapkan dalam sistem
pendidikan nasional. Pengungkapan
hasil belajar idealnya melalui segenapranah psikologis yang berubah sebagaiakibat dari pengalaman dan proses
belajar mengajar. Agar hasil belajar dapat optimal, maka kegiatan
pembelajaran harus direncanakan olehguru dengan baik dan benar sehingga
proses belajar dapat berjalan sesuairencana dan tujuan yang telah
ditetapkan.Hakikat Pembelajaran Menurut Teori
Belajar KonstruktivismeSalah satu teori atau pandangan
yang sangat terkenal berkaitan denganteori belajar konstruktivisme adalah teori
perkembangan menurut Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan
intelektual atau teori perkembangankognitif. Teori belajar tersebut
berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap
perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap
perkembangan intelektual yang
dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciritertentu dalam mengkontruksi ilmu pengetahuan. pembelajaran yang
mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan
pada kesuksesan siswa dalammengorganisasi pengalaman mereka,
bukan pada kepatuhan siswa dalammerefleksi atas apa yang telah
diperintahkan dan dilakukan oleh guru.Hakikat Pembelajaran Menurut Teori
Belajar KognitivismeModel kognitif ini memiliki
perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir,menyimpan, dan kemudian menemukan
hubungan antara pengetahuan yang barudengan pengetahuan yang telah ada.
Model ini menekankan pada bagaimanainformasi diproses.
Dalam belajar, kognitivisme
mengakui pentingnya faktor individudalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi
kognitivisme, belajar merupakaninteraksi antara individu dengan
lingkungan, dan hal itu terjadi terus-menerus sepanjang hayatnya. Kognisi
adalah suatu perabot dalam benak kitayang merupakan pusat penggerak
berbagai kegiatan seperti mengenalilingkungan, melihat berbagai masalah,
menganalisis berbagai masalah, mencariinformasi baru, menarik kesimpulan dan
lainnya.Teori Perkembangan Model
Kognitivisme Untuk penganut teori
kognitivisme, model pembelajaran yangdapat digunakan adalah model
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 3/8
Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra)
3
pembelajaran yang mengarah pada proses pengolahan informasi. Adapun
untuk yang menganut teori belajar konstruktivisme, maka model
pembelajaran yang dikembangkan
adalah model pembelajaran yang bersifat interaktif dan model pembelajaran yang berpusat pada
masalah.Hakikat Sistem Mikroprosesor
M ikroprosesor adalah suatu unit pemroses sentral yang memiliki
kemampuan dalam perhitunganarithmatik (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, perpangkatan,akar, dan lain-lain) dan logika (AND,
OR, NOT, EX-OR, EX-NOR, perbandingan, mengambil keputusan,
dan lain-lain) untuk mengolah data danmengendalikan peralatan (device) yang
berhubungan dengannya. M ikroprosesor menyebabkan suatu
perubahan besar dalam industrielektronika, karena peralatan
elektronika bukan lagi berupa perangkatkeras (hardware) saja tetapi juga
menjadi peralatan yang dapat diprogram
(perangkat lunak/ software).Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Mata Pelajaran Sistem
Mikroprosesor
Berdasarkan pada petunjuk yang
telah ditetapkan Badan Standar Nasional Indonesia (BSNP) tahun 2006
tentang pengkajian Standar KetuntasanBelajar Minimal (SKBM) atau Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yangdidalamnya menyangkut masalah
Standar Kompetensi (SK) danKompetensi Dasar (KD) maka
dipandang perlu setiap sekolah-sekolahuntuk menentukan Standar Ketuntasan
Minimal (KKM)-nya masing-masingsesuai dengan keadaan sekolah dimana
sekolah itu berbeda satu dengan yanglainnya.
Hakikat Metode STAD (Student
Team Achievement Division)
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran yang bernaung
dalam teori konstruktivis adalah
kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akanlebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jikamereka saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerjadalam kelompok untuk saling
membantu memecahkan masalah-masalh yang kompleks.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4-6orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin,suku/ras, dan satu sama lain saling
mambantu. Tujuan dibentuknyakelompok tersebut adalah untuk
memberikan kesempatan kepada semuasiswa untuk dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam
kelompok, tugas anggota kelompok
adalah mencapai ketuntasan materi yangdisajikan oleh guru, dan salingmembantu teman sekelompoknya untuk
mencapai ketuntasan belajar.Dalam belajar kooperatif, siswa
diberikan dua macam tangung jawabyang harus mereka laksanakan.
Pertama, semua siswa terlibat dalammempelajari dan menyelesaikan materi
yang diberikan guru. Kedua,meyakinkan bahwa semua angota dalam
kelompok mengerti dan memahamitentang tugas yang diberikan. Dengan
demikian siswa dapat meyakinkandirinya bahwa hasil yang akan diperoleh
mempunyai manfaat bagi diri merekadan siswa lain dalam kelompok
tersebut.
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 4/8
4 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8
Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya
selama beberapa kali pertemuan.Mereka diajarkan keterampilan-
keterampilan khusus agar dapat bekerja
sama dengan baik di dalamkelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan
kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi, dan sebagainya. Selama
bekerja dalam kelompok, tugas anggotakelompok adalah mencapai ketuntasan
materi yang disajikan guru dan salingmembantu di antara teman sekelompok
untuk mencapai ketuntasan materi.Belajar belum selesai jika salah satu
anggota kelompok ada yang belummenguasai materi pelajaran.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dalam memberikan kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil terdiri dari 4 sampai 6orang siswa. Setiap kelompok terdiri
atas siswa yang berkemampuan tinggi,sedang, rendah serta jenis kelamin yang
berbeda. Mereka diberikan latihan
keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalamkelompoknya.
Berdasarkan uraian di atas makadapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya kegiatan siswa dalam pelaksanan pembelajaran kooperatif
lebih terfokus pada berlatihmeningkatkan keterampilan sosial
mereka daripada aktifitas individu.Dapat disimpulkan pula bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatuvariasi dimana siswa belajar dan bekerja
dalam satu kelompok-kelompok kecil.Mereka dalam kelompok tersebut
saling membantu, saling berdiskusi dan berargumentasi dalam memahami suatu
materi pelajaran serta bekerjasamadalam mengerjakan tugas atau lembar
kerja, baik dalam bentuk tutorialsebaya, elaborasi kognitif, latihan dan
korelasi sebaya. Sehingga pembelajaranini dapat membantu dan meminimalisir
perbedaan pemahaman dan penguasaan
terhadap materi pelajaran dari setiapindividu siswa.Pembelajaran kooperatif tidak
sama dengan sekedar belajar kelompok.Lie mengutip pernyataan Roger dan
David, ³Terdapat lima unsur yangmembedakan pembelajaran kooperatif
dengan kerja kelompok bisa yaitu: (1)saling ketergantungan kelompok, (2)
tanggung jawab perseorangan, (3) tatapmuka, (4) komunikasi antar anggota dan
(5) evaluasi proses kelompok´.Pembelajaran kooperatifnya
dikenal dengan Student Teams Learning (STL). STL menekankan pada
pencapaian tujuan dan kesuksesankelompok dengan berdasarkan pada
kerja-kerja anggota kelompok. Tujuandan kesuksesan kelompok tidak hanya
dalam hal menyelesaikan tugaskelompok, seperti lembar kerja tetapi
juga dalam hal memahami suatu
pelajaran. Slavin mengatakan bahwadalam STL siswa tidak hanya bekerjamenyelesaikan sesuatu tetapi juga
mempelajari sesuatu secara kelompok.Metode-metode kooperatif yang
dikembangkan dari STL diantaranyaadalah :
a. Student Team Achievement Division(STAD)
Metode pembelajaran ini merancangsiswa dalam bentuk kelompok dengan
beranggotakan 4-5 orang yang dicampur baik jenis kelamin, etnik dan
kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan
membantu dalam menyelesaikanlatihan/tugas dan memahami suatu
pelajaran.b. Teams Games Tournament (TGT)
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 5/8
Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra)
5
Dalam metode ini siswa setelah belajar dalam kelompoknya masing-
masing anggota kelompok yangsetingkat kemampuannya akan
dipertemukan dalam suatu
pertandingan/turnamen yang dikenaldengan ³Tournament tabl e´, yangdiadakan tiap akhir unit pokok bahasan
atau akhir pekan. Skor yang didapatakan memberikan kontribusi kepada
rata-rata skor sekelompok.c. Teams Accel erated Instruction (TAI)
Metode ini mengkombinasikan belajar kooperatif dengan belajar
individu. Tiap anggota kelompok akandiberi soal-soal bertahap yang harus
dikerjakan sendiri terlebih dahulu.Setelah itu mengecek hasil kerjanya
dengan anggota lain. Bila seorang siswatelah mampu mengerjakan suatu soal
pada suatu tahap maka siswa yang bersangkutan dapat mengerjakan soal
pada tahap berikutnya.d. J igsaw II
Seperti pada STAD dan TGT siswadikelompokan, tiap anggota kelompok
diberi tugas yang berbeda satu dengan
yang lainnya dari sebuah tema yangakan dibahas. Selanjutnya merekamendiskusikannya dan saling
mengajarkan satu dengan yang lainnya,sehingga mereka memahami materi
secara keseluruhan. Pemberian tesdiberikan dengan materi menyeluruh.
Semua metode belajar kooperatif di atas pada hakikatnya memiliki
elemen dasar yang sama. MenurutJohnson dan Johson ada lima elemen
dasar tersebut adalah 1) salingketergantungan positif ( positif
interdependence), 2) interaksi tatapmuka ( face to face promotive
interaction), 3) akuntabilitas individu(individual accountabil ity), 4)
keterampilan sosial ( social skill ), dan 5)
proses kelompok belajar ( group proccesing).
Elemen-elemen dasar tersebutmerupakan hal yang sangat penting
dalam proses perkembangan siswa
menuju pendewasaan diri, diantaranya pendewasaan diri dalam proses belajar di sekolah. Dengan demikian dapat
mempertinggi pencapaian hasil belajar siswa.
Alasan perlunya belajar kooperatif
Pembelajaran kooperatif sangat
diperlukan untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan hasil-hasil yang dihimpunoleh D. Jonson dan R.T Jonson ada
banyak alasan perlunya digunakan belajar kooperatif di sekolah.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievement Division
(STAD)
Metode pembelajaran perlu
dipahami guru agar dapa melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam
meningkatkan hasil pembelajaran.Dalam penerapannya, metode
pembelajaran harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa karena masing-masingmetode pembelajaran memiliki tujuandan prinsip yang berbeda-neda. Untuk
memilih metode yang tepat, maka perludiperhatikan relevansinya dengan
pencapaiana tujuan pengajaran.Metode STAD (Student Team
Achievement Division) dikembangkanoleh Slavin, dan merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yanmenekankan pada adanya aktivitas dan
interaksi diantara siswa untuk salingmemotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran gunamencapai prestasi yang maksimal. Pada
proses pembelajarannya, belajarkooperatif metode STAD melalui lima
tahapan yang meliputi:a. Tahap Penyajian Materi
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 6/8
6 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8
Pada tahap ini guru memulai denganmenyampaikan materi yang harus
dicapai pada hari itu. Dilanjutkandengan memberikan persepsi dengan
tujuan mengingatkan siswa terhadap
materi prasyarat yang telah dipelajariagar siswa dapat menghubungkanmateri yang akan disajikan dengan
pengetahuan yang dimiliki. Teknik penyajian materi pelajaran dapat
dilakukan secara klasikal maupunaudiovisual.
b. Tahap Kerja Kelompok Pada tahap ini, setiap siswa diberi
lembar tugas sebagai bahan yang akandipelajari. Dalam kerja kelompok siswa
saling berbagi tugas, saling membantumemberikan penyelesaian agar semua
anggota kelompok dapat memahamimateri yang dibahas. Pada tahap ini
guru berperan sebagai fasilitator danmotivastor.
c. Tahap Tes IndividuTahap ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilanyang telah dicapai. Tes individu
diadakan pada akhir pertemuan kedua
dan ketiga, masing-masing selama 10menit agar siswa dapat menunjukkanapa yang telah dipelajari secara individu
selama bekerja dalam kelompok.d. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan
IndividuAdapun penghitungan skor
perkembangan individu diambil dari penskoran perkembangan individu yang
dikembangkan oleh Slavin (1995)sebagai berikut:
Tabel 3. Skor PerkembanganIndividuSkor Kuis Pion
Kemajuan
Individu
Lebih dari 10
poin di bawah
skor awal
5
10 ± 1 poin di bawah skor
10
awal
Skor awal
sampai 10 poin di atas
skor awal
20
Lebih dari 10
poin di atasskor awal
30
Kertas
jawabansempurna
(terlepas dari
skor awal)
30
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan
masing-masing skor perkembanganindividu dan hasilnya dibagi sesuai
dengan jumlah anggota kelompok.e. Tahap Pemberian Penghargaan
Kelompok.Setelah perhitungan skor, diadakan
pemberian penghargaan berdasarkanskor rata-rata. Pemberian penghargaan
dilakukan oleh guru terhadap kelompok dengan skor tertinggi.
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan berasal dari
istilah bahasa Action Research, yaitu
sebuah kegiatan penelitian dilakukan dikelas.Penelitian Tindakan Kelas atau
PTK (C l assroom Action Research)memiliki peranan yang sangat penting
dan startegis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar.Diimplementasikan dengan baik, artinya
pihak yang terlibat dalam PTK (guru)mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi danmemecahkan masalah-masalah yang
terjadi dalam pembelajaran di kelasmelalui tindakan bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkanmasalah atau perbaiki situasi dan
kemudian secara cermat mengamati
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 7/8
Pengaruh Penggunaan Metode Stad ( Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sistem Mikroprosesor (Romadhon MS ,Bambang Dharma Putra)
7
pelaksanaanya untuk mengukur tindakankeberhasilannya.
Penelitian tindakan kelasmerupakan bagian dari penelitian
tindakan (action research), dan
penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya. Penelitiantindakan memiliki ruang lingkup yang
lebih luas dari PTK karena objek penelitian tindakan tidak hanya terbatas
di dalam kelas, tetapi bisa di luar kelas,seperti sekolah, organisasi, komunitas,
dan masyarakat.PTK adalah penelitian tindakan
yang dilakukan dengan tujuanmemperbaiki mutu praktik pembelajaran
di kelas. Fokus PTK pada siswa PBMyang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK
adalah untuk memecahkan permasalahannyata yang terjadi di kelas dan
meningkatkan kegiatan nyata guru dalamkegiatan mengembangkan profesinya.
Metode mengajar yang digunakanguru dalam proses belajar mengajar
merupakan faktor yang sangat dominandalam menentukan berhasilnya proses
belajar mengajar. Semakin baik metode
mengajar yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar maka akansemakin baik pula peningkatan hasil
belajar siswa.Metode belajar yang baik apabila
dapat melibatkan siswa secara langsungdalam proses belajar mengajar itu, sehingga
siswalah yang berperan aktif dalam kegiatantersebut dan merasakan sendiri konsep-
konsep materi yang akan disampaikansehingga daya ingat pemahaman mereka
terhadap pelajaran akan bertahan lamadengan harapan akan membawa hasil
menuju prestasi yang lebih baik.Melaui kegiatan metode
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) yang menjadi center dan
memiliki banyak peran adalah siswa, mereka belajar dari apa yang mereka lakukan
sehingga akan terbentuk pola pikir danmensinergiskan aktivitas, kreativitas dalam
rangka menunjang keberhasilan dalamKBM, begitu pula dengan adanya variasi
games di dalam kelas yang diterapkan pada
metode ini, yang sangat diharapkan dapatmemberi warna dalam pembelajaransehingga setidaknya dapat meminimalisir
kejenuhan siswa dalam kegiatan KBM.Siswa akan mengaplikasikan materi
yang biasa mereka pelajari dalam bentuk tertulis dengan merealisasikannya dalam
sebuah permainan yang menarik danmendidik, dimana harapan utama dari
pelaksanaan Student Teams Achievement Division (STAD) ini agar siswa dapat
menyimpulkan sendiri apa yang sedangmereka pelajari dan dapat memaknai setiap
gerakan yang mereka lakukan danmenjadikan hal tersebut sebagai ilmu yang
sangat berarti bagi mereka melebihi darihanya sekedar materi, sehingga dapat kita
menganalisis bahwa kegiatan pembelajranyang dilakukan biasa saja akan
menghasilkan hasil belajar siswa yang biasasaja, untuk itu diharapkan dengan adanya
pembelajaran dengan menggunakan Student
Teams Achievement Division (STAD) akandapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hipotesis Penelitian Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, makadapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut ³adanya pengaruh dari pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran sistem
mikroprosesor menjadi lebih baik´.
DAFTAR PUSTAKAAnita, Lie. 2004. C ooperative Learning .
Jakarta: PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penel itianTindakan Kel as. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas, Kurikul um Sekol ah M enengah Kejuruan Garis-garis Besar Program
5/12/2018 jurnal PTK FIKAR (edited) - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-ptk-fikar-edited 8/8
8 Pevote, Vol.6, No. 10, Februari 2011 : 1-8
Pendidikan dan Keahl ian. (Depdiknas:Jakarta, 2006).
Dharmaputra B. ³ Penyusunan Sil abusdal am KTSP S M K ́ , Jurnal Pendidikan,
vol.3, No.4, 1-10 (Jakarta, April 2008).
Kementerian Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan kementerian pendidikannasional No. 16 Tentang Kompetensi
Guru. Jakarta.Kunandar. 2008. Langkah M udah Penel itian
Tindakan Kel as Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:
Grafindo.Tim Fakultas Teknik UNJ. 2009. Buku
Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif. Jakarta: FT UNJ Press
Trianto. 2007. M odel -model Pembel ajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Wilis Ratna D. 1996. Teori-teori Bel ajar . Jakarta:Erlangga.