jurnal propanolol hcl
DESCRIPTION
laporan propanololTRANSCRIPT
I. Nama Sediaan
Injeksi Propanolol HCl
II. Kekuatan sediaan
Tiap ampul mengandung Propanol HCl 1mg/ml
III. Preformulasi Zat Aktif
1. Propanolol HCl
Warna : putih atau hampir putih
Rasa : pahit
Bau : tidak berbau
Pemerian : putih atau serbuk hampir putih, tidak berbau, rasa
pahit
Titik leleh : 94-960
pH : propanol HCl dalam air 5.0 – 6.0
pKa : 9.5 (240)
Kelarutan : Larut 1 bagian dalam 20 bagian air dan 1 bagian
dalam 20 bagian etanol, sedikit larut dalam kloroform, praktis tidak
larut dalam eter
Stabilitas : larutan stabil dalam pH 3.0
Inkompatibilitas : Dapat bercampur dengan injeksi NaCl 0.9%
injeksi glukosa 5% (Lund, 1994 : 1025)
IV. Pengembangan Formula
Injeksi Propanolol Hidroklorida adalah larutan steril Propanolol
Hidroklorida dalam Air untuk injeksi, mengandung Propanolol
Hidroklorida C16H21NO2 HCl, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket (Depkes RI, 1995 : 711)
1. Propanolol HCl
Propanolol HCl dalam formulasi berperan sebagai zat aktif yang akan
dibuat dalam bentuk sediaan berupa injeksi. Kegunaan Propanol HCl
yaitu sebagai obat antihipertensi golongan ẞ-blocker. Kekuatan
sediaan yang dibuat untuk injeksi Propanolol HCl adalah 1 mg/ml.
Propanolol HCl dalam larutan stabil dalam pH 3.0 (Lund, 1994 :
1026).
2. Asam Sitrat
Asam Sitrat berfungsi sebagai pendapar atau penyangga pH dan
antioksidan. Asam sitrat dalam formula sediaan farmasi sering
digunakan untuk adjust pH larutan. Dalam injeksi Propanolol HCl,
digunakan asam sitrat agar larutan injeksi Propanolol HCl mencapai
pH tertentu (3 –3.5) dan menjaga agar pH sediaan tidak berubah.
(Rowe et al, 2006 : 1026).
3. Aqua pro injeksi
Aqua pro injeksi pada injeksi propanol HCl digunakan sebagai
pembawa/pelarut. Propanol HCl mudah larut dalam air dan dalam
etanol, sukar larut dalam kloroform dan praktis tidak larut dalam eter
(Depkes RI, 1995 : 709). Digunakan aqua pro injeksi karena aqua pro
injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan
cara yang sesuai. Tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan
tambahan lainnya (Depkes RI, 1995 : 112-113)
V. Perhitungan Tonisitas/Osmolaritas
Propanolol HCl = 1mg/mL
= 1mg1000
=0,001 gram x100 mL=0,1 %
Asam sitrat = 1%
Zat E W (%)Kesetaraan
NaCl (E X W)
Propanolol HCl 0,2 0,1 0.02
Asam Sitrat 0,18 1 0,18
Jumlah 0,2
NaCl yang ditambahkan = 0,9-0,2
= 0,7 gram
¿ 0,7 gram x1000100 mL
= 7 mg/mL
Zat ΔTF1% W (%)Konsentrasi Zat
(ΔTF1% x W)
Propanolol HCl 0,12 0,1 0,012
Asam Sitrat 0,09 1 0,09
Jumlah 0,102
ΔTf isotonis = 0,52
Agar isotonis, ΔTf yang ditambahkan = 0,52 -0,102
= 0,418
Setara dengan NaCl = 0,4180,58
= 0,72 gram
= 0,72 x 1000
100
= 7,2 mg/mL
VI. Formula Akhir
R/ Tiap ml mengandung
Propanolol HCl 1 mg
Asam Sitrat 1%
Aqua Pro Injeksi ad 1 mL
VII. Preformulasi Eksipien
1. Asam Sitrat
Warna : tidak berwarna
Rasa : sangat asam
Bau : tidak berbau
Pemerian : hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur
granul sampai halus, putih, tidak berbau, atau praktis tidak berbau, rasa
sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering
pH : dalam air 2.2
pKa : 3.128 (250C)
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, agak sukar larut dalam eter.
Bj : 1.542 g/cm3
Stabilitas : disimpan dalam wadah kedap udara
Inkompatibilitas : asam sitrat tidak kompatibel dengan kalium tartrat,
alkali dan karbonat alkali tanah, dan bikarbonat, asetat dan sulfida
(Rowe et al, 2009 : 181).
2. Aqua Pro Injeksi
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Pemerian : cairan, jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Titik didih : 1000C
pH : dalam air 2.2
pKa : 3.128 (250C)
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, agak sukar larut dalam eter
Bj : 1.542 g/cm3
Stabilitas : disimpan dalam wadah sekali pakai, tidak lebih
dari 1000ml
Inkompatibilitas : dapat bereaksi dengan obat-obat yang rentan
hidrolisis, dapat bereaksi dengan logam alkali (Rowe et al, 2009 : 766).
VIII. Penimbangan
Vol larutan untuk ampul
[(n+2) v + (2x3)] mL
Dibuat 10 ampul @ 1 mL
V = [(n+2) v + (2x3)] mL
= [(10+2) x (1+0.1) + (2x3)] mL
= [(12) x (1.1) + (6)] mL
= [(13.2) + (6)] mL
= 19.2 mL 19 mL
Propanolol HCl = 1 mg x 19
= 19 mg
Asam Sitrat = 1
100 x 19 = 0,19 ~ 190 mg
NaCl = 7 mg x 19 = 133 mg
Aqua pro injeksi ad 19 ml
IX. Penentuan Metode Sterilisasi
Alat dan bahan Metode sterilisasi
Injeksi PropanololMetode panas lembab (autoklaf
sterilisasi akhir)
Pipet volume Metode panas lembab (autoklaf)
Ampul Metode panas lembab (autoklaf)
Kaca arloji Metode panas lembab (autoklaf)
Erlenmeyer Metode panas lembab (autoklaf)
Kaca arloji Metode panas lembab (autoklaf)
Corong Metode panas lembab (autoklaf)
X. Prosedur Pembuatan
1. Lakukan sterilisasi ruangan, alat, dan wadah
2. Timbang zat yang dibutuhkan
3. Larutkan propranolol HCl di dalam aqua pro injeksi
4. Larutkan asam sitrat di dalam aqua pro injeksi
5. Campurkan keduanya
6. Tambahkan aqua pro injeksi ad 19 ml
7. Masukan kedalam ampul masing-masing 1 ml sebanyak 10 ampul
8. Lakukan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf pada suhu 1210C
selama 15 menit
9. Evaluasi
XI. Evaluasi
1. Uji sterilitas
Dilakukan untuk menetapkan ada atau tidaknya bakteri ataupun jamur
yang tumbuh dalam sediaan yang dapat dilakukan dengan cara kultur
sediaan dalam media. Media yang digunakan biasanya tioglikolat cair,
media tioglikolat alternatif, dan media soybean. Penanaman sediaan ke
dalam pembenihan dilakukan dilakukan di ruangan steril (cawan petri
sudah diisi media pembenihan). Sediaan yang akan diperiksa
dikeluarkan dari wadah ditampung dengan batang pengaduk steril.
Sediaan dioleskan ke dalam media, kemudian diinkubasi selama 7 hari.
2. Uji kebocoran
Letakan ampul didalam zat warna (biru metilen 0,5 - 1%) dalam
ruangan vakum. Tekanan atmosfer berikutnya kemudian menyebabkan
zat warna berpenetrasi kedalam lubang dapat dilihat setelah bagian luar
ampul dicuci untuk membersihkan warnanya (Lachman, 1994: 1354).
3. Volume terpindahkan
Tuang isi perlahan-lahan tiap wadah kedalam gelas ukur kering
terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali
volume yang diukur dan telah dikalibrasi. Secara hati-hati untuk
menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu penuangan
dan didiamkan selama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah bebas dari
gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran : volume rata-rata
larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak
satu pun volume wadah yang kurang dari 95% dari volume yang
dinyatakan pada etiket jika A adalah volume rata-rata kurang dari
100% dari yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari satu wadah
volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90% dari volume
yang tertera pada etiket, lakukan pengujian terhadap 20 wadah
tambahan. Volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 30 wadah tidak
kurang dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih
dari 1 dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari
90% seperti yang tertera pada etiket. (Depkes RI, 1995: 1089)
4. Penetapan pH
Di uji dengan menggunakan pH meter dengan cara nilai pH larutan
dicek menggunakan pH meter atau kertas indikator universal. Dengan
pH meter, sebelum digunakan periksa elektroda dan jembatan garam.
Kalibrasi pH meter. Pembakuan pH meter : Bilas elektroda dan sel
beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan sedikit larutan uji.
Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan
pengenceran larutan uji (Depkes RI, 1995: Hal 1039).
5. Bahan partikulat dalam injeksi
Bahan di uji menggunakan sistem elektronik penghitung partikel
pengotor cairan yang di lengkapi alat untuk memasukkan contoh yang
sesuai.
6. Uji kejernihan larutan
Diuji secara visual. Vial diputar 1800 berulang-ulang di depan suatu
background yang berwarna hitam untuk melihat partikel yang
berwarna putih untuk melihat partikel yang berwarna putih ada atau
tidaknya yang terlihat disebabkan background yang berwarna hitam.
7. Uji keseragaman bobot dan keseragaman volume
Uji keseragaman bobot :
Hilangkan etiket pada wadah. Cuci bagian luar wadah, lalu keringkan
pada suhu 1050C. Timbang 1 per 1 dalam keadaan terbuka dan
keluarkan isi wadah kemudian cuci wadah dengan air dan etanol 95%
keringkan pada suhu 1050C sampai bobot tetap. Dinginkan dan
timbang 1 per 1. Bobot isi wadah tidak boleh menyimpang lebih dari
batas yang tertera kecuali satu wadah yang boleh menyimpang tidak
lebih dari 2 kali batas yang tertera.
Uji keseragaman volume :
Pengujian dilakukan dengan ukur volume. Larutan tiap wadah harus
lebih sedikit lebih dari volume yang tertera pada etiket.
XII. Wadah dan Kemasan