jurnal pengaruh arus kas terhadap pembagian dividen tunai

Upload: yoshe-arumsarri

Post on 18-Jan-2016

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengaruh arus kas terhadap pembagian dividen tunai

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH ARUS KAS TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai Perusahaan Tetap

    Dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) Di Bursa Efek Indonesia)

    THE INFLUENCE OF CASH FLOW AGAINST A CASH DIVIDEND(Empirical Studies On Companies That Are Registered As Members In The Liquidity

    Index (LQ 45) At The Indonesian Stock Exchange)

    YOSHE ARUMSARRI

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITASJl P.H.H. Mustopa No 31 Bandung 40124

    Email : [email protected]

    Abstract: This research aims to know of cash flow from operating activities, cashflow from investing activities and cash flow from funding activities against a cashdividend either partially or simultaneously. Research is done on companies registered inthe company remain in Liquidity Index (LQ 45) on The Indonesia Stock Exchange PeriodAugust 2012 until January 2014..

    Report of changes in equity and statements of cash flows company ended in 2010 until2012 is data used in research and published through website www.idx.co.id. Method ofresearch that use is method descriptive analysis and methods used in this research isquantitative a method by method assumption classical and analysisi research is bytechnique correaltion pearson product moment and regression analyisi double threepredictor.

    Variable this research is the activity of operating cash cash flows from (X1), cash flowof investment activity (X2), cash flow from funding activity (X3) and cash dividen (y) withtotal samples 20 companies.

    This research result indicates that cash flow from the operating activity influentalpositive and significantly to cash dividend.

    Keyword : operating cach flow, investing cash flow, funding cash flow, cash dividend ,perason product moment, multiple regression

    PENDAHULUANLatar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan perkembangan arus

    informasi telah menyebabkan terjadinya perkembangan dunia usaha yang begitupesat. Persaingan usaha yang ada, perlu diantisipasi dengan suatu pemikiran yangkritis dan pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan secaraoptimal sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengambilankeputusan investasi.

    Salah satu informasi yang dapat digunakan investor dalam menilai suatuperusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana untukmempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen atas sumberdaya pemilik. Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang akuratmengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas bagi penggunalaporan keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusanekonomi.

    Laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan, merupakan salah satuinformasi yang juga mendapat perhatian para investor. Laporan arus kas ditujukan

  • 2

    untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran arus kas selama satu periode yangberasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

    Pemegang saham sebagai investor perusahaan mengharapkan adanya nilaitambah atau imbal hasil akibat investasi (penanaman modal) pada perusahaantersebut, berupa dividen tunai serta tingkat dari pertumbuhan dari dividen itusendiri yang mengikuti pertumbuhan kinerja perusahaan.

    Pembagian dividen tunai bagi manajemen merupakan suatu bukti pencapaiannilai tambah perusahaan dan pencapaian kerja yang sungguh-sungguh ataskepercayaan pemegang saham berinvestasi di suatu perusahaan. Oleh karena itu,pihak manajemen harus mampu menentukan tingkat pembagian dividen tunaiyang matang. Umumnya kebijakan ini menggunakan indikator laba bersih (netincome), sebagai kemampuan perusahaan membayar dividen tunai. Namun, baikmanajemen dan pemegang saham harus memperhitungkan berbagai faktor,misalnya ketersediaan kas, ekspansi usaha dan kebijakan perusahaan tentangpelunasan kewajiban perusahaan kepada pihak eksternal lainnya.

    Perumusan Masalah1. Bagaimana pengaruh arus kas dari aktivitas operasi terhadap pembagian

    dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan tetapdalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa Efek Indonesia untuk periode2010 sampai dengan 2012?

    2. Bagaimana pengaruh arus kas dari aktivitas investasi terhadap pembagiandividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan tetapdalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa Efek Indonesia untuk periode2010 sampai dengan 2012?

    3. Bagaimana pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan terhadappembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa Efek Indonesiauntuk periode 2010 sampai dengan 2012?

    4. Bagaimana pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitasinvestasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan terhadappembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa EfekIndonesia?

    Tujuan Penelitian. Sesuai dengan identifikasi masalah yang diuraikan di atas,maka maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data, mengolah sertamenganalisis laporan arus kas untuk menilai pengaruh arus kas terhadappembagian dividen tunai. Adapun maksud dan tujuan penelitian yang penulislakukan adalah:

    1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh arus kas dari aktivitas operasiterhadap pembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa EfekIndonesia.

    2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh arus kas dari aktivitas investasiterhadap pembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) di Bursa EfekIndonesia.

  • 3

    3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh arus kas dari aktivitaspendanaan terhadap pembagian dividen tunai pada perusahaan yangterdaftar sebagai perusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) diBursa Efek Indonesia.

    4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan arus kas dariaktivitas operasi terhadap pembagian dividen tunai pada perusahaan yangterdaftar sebagai perusahaan tetap dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) diBursa Efek Indonesia.

    TINJAUAN PUSTAKAMenurut Ismaya (2005,64) pengertian cash flows (arus kas) adalah perputaran

    keuangan perusahaan, baik pengeluaran dan pemasukan uang tunai yangdiperlukan untuk kepentingan operasi atas dasar arus harian, mingguan ataujangka waktu lain. Jika uang tunai yang masuk lebih banyak daripada uang yangkeluar disebut arus kas positif, jika terjadi keadaan sebaliknya disebut arus kasnegatif. Sedangkan menurut Skousen (2009, 284) laporan arus kas adalah laporanyang menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas (cash equivalent) dalamperiode tertentu.

    Dalam PSAK No. 2 disebutkan bahwa tujuan laporan arus kas adalahinformasi mengenai arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi padapengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerjaperusahaan, dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhanperusahaan untuk menggunakan kas tersebut. Sedangkan menurut Harap (2011,259) tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yangrelevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatuperusahaan pada suatu periode tertentu.

    Menurut Skousen (2009,304) pola arus kas, pola normal dari arus kasmasuk yang positif atau keluar kas yang dilaporkan adalah 1. Arus kas dariaktivitas operasi, (+)/ positif; 2. Arus kas dari aktivitas investasi, (-)/ negatif; 3.Arus kas dari aktivitas pendanaan, (+)/ positif atau (-)/ negatif.

    Menurut Atmaja (2008, 285), kebijakan dividen adalah keputusan tentang EAT(Earning After Tax) yang dibagikan sebagai dividen, sedangkan menurut Westondan Copeland (2010, 125), kebijakan dividen menentukan pembagian laba antarapembayaran kepada pembagian saham dan investasi kembali perusahaan. Labaditahan (retained earning) merupakan salah satu sumber dana paling pentinguntuk membiayai pertumbuhan perusahaan, tetapi dividen merupakan arus kasyang disisihkan untuk pemegang saham.

    Menurut Hanafi (2012, 375) terdapat faktor-faktor praktis yang perludipertimbangkan dalam penentuan kebijakan dividen, yaitu :

    1. Kesempatan InvestasiSemakin besar kesempatan investasi, maka dividen yang bisa dibagikanakan semakin sedikit. Akan lebih baik jika dana ditanamkan pada investasiyang menghasilkan Net Present Value yang positif.

  • 4

    2. Profitabilitas dan LikuiditasPerusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisamembayar dividen atau meningkatkan dividen. Hak yang sebaliknya akanterjadi aliran kas yang tidak baik. Alasan lain pembayaran dividen adalahuntuk menghindari akuisisi oleh perusahaan lain. Perusahaan yangmempunyai kas yang berlebihan sering menjadi target dalam akuisisi.Untuk menghindari akuisisi, perusahaan tersebut bisa membayarkandividen dan sekaligus membuat senang pemegang saham.

    3. Akses Ke Pasar KeuanganJika perusahaan mempunyai akses ke pasar keuangan yang baik,perusahaan bisa membayar dividen lebih tinggi. Akses yang baik bisamembantu perusahaan memenuhi likuiditasnya.

    4. Stabilitas PendapatanJika pendapatan perusahaan relatif stabil, aliran kas dimasa mendatangbisa diperkirakan dengan lebih akurat. Perusahaan semacam itu bisamembayar dividen lebih tinggi. Hal sebaliknya terjadi untuk perusahaanyang mempunyai pendapatan yang tidak stabil. Ketidakstabilan aliran kasdi masa mendatang membatasi kemampuan perusahaan membayar dividenyang tinggi.

    5. Pembatasan-PembatasanSeringkali kontrak utang, obligasi ataupun saham preferen membatasipembayaran dividen dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, perusahaanharus menjaga tingkat modal kerja atau rasio likuiditas tertentu atauperusahaan tidak bisa membayarkan dividen sebelum dividen untukpemegang saham preferen dibayar. Dalam situasi normal atau baik,pembatasan semacam itu tidak berpengaruh banyak terhadap kemampuanperusahaan membayarkan dividennya. Tetapi dalam situasi buruk, dimanaaliran kas lebih kecil, pembatasan tersebut akan mempengaruhipembayaran dividen oleh perusahaan.

    Hipotesis Penelitian. Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diujikebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudahdalam menganalisis. Hipotesis penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi,arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruhsecara parsial maupun simultan terhadap pembagian dividen tunai. Oleh karenaitu, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H1 : Terdapat pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi terhadappembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap yang termasuk dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) diBursa Efek Indonesia tahun 2010 -2012.

    H2 : Terdapat pengaruh antara arus kas dari aktivitas investasi terhadappembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap yang termasuk dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) diBursa Efek Indonesia tahun 2010 -2012.

    H3 : Terdapat pengaruh antara arus kas dari aktivitas pendanaan terhadappembagian dividen tunai pada perusahaan yang terdaftar sebagaiperusahaan tetap yang termasuk dalam Indeks Likuiditas (LQ 45) diBursa Efek Indonesia tahun 2010 -2012.

  • 5

    H4 : Terdapat pengaruh secara simultan antara arus kas dari aktivitasoperasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitaspendanaan terhadap pembagian dividen tunai pada perusahaan yangterdaftar sebagai perusahaan tetap yang termasuk dalam IndeksLikuiditas (LQ 45) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 2012.

    METODE PENELITIANMetode Yang Digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

    analisis. Moh. Nazir (2003; 54) menjelaskan bahwa metode deskriptif adalahmetode dalam penelitian sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, yangtujuannya untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran secara sistematis, fatualdan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat dan hubungan antara fenomena yangdiselidiki. Metode ini juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa,membuat prediksi serta mendapatkan makna dari suatu masalah yang ingindipecahkan.

    Berikut tabel yang menggambarkan variabel, sub variabel, konsep variabel,indikator dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian:

    Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Penelitian

    Variabel KonsepVariabel

    Indikator Skala

    Independen

    Arus kas dariaktivitas

    operasi (X1)

    Arus kas yangberhubungan

    dengan laba ataurugi bersihperusahaan

    Kenaikan(penurunan) aruskas dari aktivitas

    operasiperusahaan tahun

    t dengan t-1

    Rasio

    Arus kas dariaktivitasinvestasi

    (X2)

    Arus kas yangberhubungan

    denganperolehan dan

    pelepasan aktivadan investasi

    jangka panjang

    Kenaikan(penurunan) aruskas dari aktivitas

    investasiperusahaan tahun

    t dengan t-1

    Rasio

    Arus kas dariaktivitas

    pendanaan(X3)

    Arus kas yangberhubungan

    denganperubahan

    komposisi danjumlah modal

    perusahaan

    Kenaikan(penurunan) aruskas dari aktivitas

    pendanaanperusahaan tahun

    t dengan t-1

    Rasio

    DependenDividenTunai(Y)

    Laba perusahaanyang dibagikan

    kepadapemegang saham

    Kenaikan(penurunan)dividen tunai

    tahun t dengan t-1

    Rasio

  • 6

    Untuk keperluan pengujian, maka variabel-variabel penelitian tersebut diberibatasan-batasan yang ditentukan indikatornya, yaitu :

    1. Arus kas dari aktivitas operasi (X1)Variabel dengan notasi X1 dihitung melalui kenaikan (penurunan) arus kasdari aktivitas operasi tahun t dengan tahun t-1

    X1 =CFO t CFO t-1

    CFO t-1

    Dimana,X1 = Kenaikan (penurunan) arus kas dari aktivitas operasiCFO t = Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun tCFO t-1= Arus kas dari aktivitas operasi pada tahun t-1

    2. Arus kas dari aktivitas investasi (X2)Variabel dengan notasi X2 dihitung melalui kenaikan (penurunan) arus kasdari aktivitas investasi tahun t dengan tahun t-1

    X2 =CFI t CFI t-1

    CFI t-1

    Dimana,X2 = Kenaikan (penurunan) arus kas dari aktivitas investasiCFI t = Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun tCFI t-1 = Arus kas dari aktivitas investasi pada tahun t-1

    3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (X3)Variabel dengan notasi X3 dihitung melalui kenaikan (penurunan) arus kasdari aktivitas investasi tahun t dengan tahun t-1

    X3 =CFF t CFF t-1

    CFF t-1

    Dimana,X3 = Kenaikan (penurunan) arus kas dari aktivitas pendanaanCFF t = Arus kas dari aktivitas pendanaan pada tahun tCFF t-1 = Arus kas dari aktivitas pendanaan pada tahun t-1

    4. Dividen tunai (Y)Variabel dengan notasi Y dihitung melalui kenaikan (penurunan) dividentunai tahun t dengan tahun t-1.

    Y =DT t DT t-1

    DT t-1

    Dimana,Y = Kenaikan (penurunan) dividen tunaiDT t = Dividen tunai pada tahun tDT t-1 = Dividen tunai pada tahun t-1

  • 7

    Populasi dan Sampel. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam Penghitungan Indeks LQ 45sebagai perusahaan tetap untuk periode Agustus 2013 sampai dengan Januari2014 Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive samplingyaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan kesesuaian karakteristiksampel dengan kriteria tertentu. Metode purposive sampling ini merupakan salahsatu tehnik dari nonprobability sampling, yaitu tehnik penentuan sampel yangtidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasiuntuk dipilih menjadi sampel.

    Berikut kriteria penentuan sampel yang diterapkan penulis:1. Sampel merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.2. Sampel telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan dalam satuan

    mata uang rupiah, khususnya laporan arus kas yang telah diaudit per 31Desember 2010, 2011 dan 2012.

    3. Sampel telah membagikan dan melaporkan dividen tunai pada periode2009, 2010, dan 2011 (masing-masing dilaporkan pada periode 2010, 2011dan 2012).

    4. Sampel merupakan perusahaan yang masuk ke dalam Penghitungan IndeksLQ 45 periode Agustus 2013 sampai dengan Januari 2014.

    5. Sampel merupakan perusahaan tetap yang masuk ke dalam PenghitunganIndeks LQ 45 semenjak periode Agustus 2012.

    Berdasarkan kriteria penentuan sampel dari populasi yang diterapkan penulis,maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 20 (dua puluh), yaitu PT Astra AgroLestari Tbk, PT PP London Sumatera Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT TambangBatubara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Astra International Tbk, PT GudangGaram Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PTUnilever Indonesia Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk,PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PTBank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Danamon Indonesia, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, dan PT United Tractors Tbk.

    Teknik Pengumpulan Data.1. Studi Kepustakaaan

    Dilakukan dengan membaca dan mempelajari teori melalui buku, jurnal,halaman web, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalahyang akan diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk melengkapi datayang telah dikumpulkan dari studi lapangan, dan untuk pemahaman yanglebih mendalam mengenai objek yang diteliti.

    2. Studi LapanganDilakukan dengan pengumpulan data-data perusahaan sektor semen yangmenjadi objek penelitian. Data yang dikumpulkan berupa laporan arus kasdari aktivitas operasi, laporan arus kas dari aktivitas investasi, laporan aruskas dari aktivitas pendanaan, dan pembayaran dividen yang diperoleh darilaporan keuangan tahunan perusahaan.

  • 8

    HASIL DAN PEMBAHASAN1. Hasil pengujian pengaruh arus kas dari aktivitas operasi terhadap

    pembagian dividen tunai adalah sebagai berikut:

    Correlations

    X1 Y

    X1 Pearson Correlation 1 .531**

    Sig. (2-tailed) .003

    N 30 30Y Pearson Correlation .531** 1

    Sig. (2-tailed) .003

    N 30 30**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Analisa Tabel Korelasi X1 Terhadap Y:Pada output di atas terdapat sel korelasi analisa arus kas dari aktivitasoperasi dengan pembagian dividen tunai. Koefisien korelasi sebesar 0,531dengan tanda bintang dua, tanda tersebut menunjukkan koefisien korelasisignifikan pada tingkat signifikansi 0,01. Koefisien korelasi sebesar 0,531menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara analisa arus kas dariaktivitas operasi dengan kebijakan pembagian dividen tunai sebesar 0,531atau sebesar 53,1%. Korelasi antara analisa arus kas dari aktivitas operasidengan kebijakan pembagian dividen tunai bernilai positif berartihubungan tersebut searah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilaiarus kas dari aktivitas operasi akan diikuti dengan peningkatan padajumlah pembagian dividen tunai atau penurunan pada nilai arus kas dariaktivitas operasi akan diikuti dengan penurunan pada jumlah pembagiandividen tunai.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ProductMoment sebesar 0,531; sedangkan nilai r tabel dengan df (,n-2) atau(0,05, 28) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Karena r hitung lebih besardari nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positifantara analisa arus kas dari aktivitas operasi dengan kebijakan pembagiandividen tunai.Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,528,sedangkan dari nilai t tabel dengan df (, n-2) atau (0,05,28) diperoleh nilait tabel sebesar 2,048. Karena nilai t hitung (2,528) > nilai t tabel (2,048),dapat disimpulkan bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima atau terdapatkorelasi positif antara analisa arus kas dari aktivitas operasi dengankebijakan pembagian dividen tunai.Output correlation menunjukkan tingkat signifikasi sebesar 0,003. Karenatingkat signifikasi, koefisien korelasi tersebut di bawah 0,05 dengan arahkoefisien positif. Jadi, korelasi antara analisa arus kas dari aktivitas operasidengan kebijakan pembagian dividen tunai dinyatakan signifikan positif.

  • 9

    2. Hasil pengujian pengaruh arus kas dari aktvitas investasi terhadappembagian dividen tunai adalah sebagai berikut:

    Correlations

    X2 Y

    X2 Pearson Correlation 1 .345

    Sig. (2-tailed) .062

    N 30 30Y Pearson Correlation .345 1

    Sig. (2-tailed) .062

    N 30 30

    Analisa Tabel Korelasi X2 Terhadap Y:Pada output di atas terdapat sel korelasi analisa arus kas dari aktivitasinvestasi dengan pembagian dividen tunai. Koefisien korelasi sebesar0,345 menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara analisa arus kas dariaktivitas investasi dengan kebijakan pembagian dividen tunai sebesar0,345 atau sebesar 34,5%. Korelasi antara analisa arus kas dari aktivitasinvestasi dengan kebijakan pembagian dividen tunai bernilai positif berartihubungan tersebut searah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilaiarus kas dari aktivitas investasi akan diikuti dengan peningkatan padajumlah pembagian dividen tunai atau penurunan pada nilai arus kas dariaktivitas investasi akan diikuti dengan penurunan pada jumlah pembagiandividen tunai.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ProductMoment sebesar 0,345; sedangkan nilai r tabel dengan df (,n-2) atau(0,05, 28) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374 Karena r hitung lebih kecildari nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasiantara analisa arus kas dari aktivitas investasi dengan kebijakan pembagiandividen tunai.Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 1,706,sedangkan dari nilai t tabel dengan df (, n-2) atau (0,05,28) diperoleh nilait tabel sebesar 2,048. Karena nilai t hitung (1,706) < nilai t tabel (2,048),dapat disimpulkan bahwa H03 diterima dan Ha3 ditolak atau tidak terdapatkorelasi antara analisa arus kas dari aktivitas investasi dengan kebijakanpembagian dividen tunai.Output correlation menunjukkan tingkat signifikasi sebesar 0,062. Karenatingkat signifikasi, koefisien korelasi tersebut di bawah 0,05 dengan arahkoefisien negatif. Jadi, korelasi antara analisa arus kas dari aktivitasinvestasi dengan kebijakan pembagian dividen tunai dinyatakan signifikan.

  • 10

    3. Hasil pengujian pengaruh arus kas dari aktvitas pendanaan terhadappembagian dividen tunai adalah sebagai berikut:

    Correlations

    X3 Y

    X3 Pearson Correlation 1 .099

    Sig. (2-tailed) .604

    N 30 30Y Pearson Correlation .099 1

    Sig. (2-tailed) .604

    N 30 30

    Analisa Tabel Korelasi X3 Terhadap Y:Pada output di atas terdapat sel korelasi analisa arus kas dari aktivitaspendanaan dengan pembagian dividen tunai. Koefisien korelasi sebesar0,099 menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara analisa arus kas dariaktivitas pendanaan dengan kebijakan pembagian dividen tunai sebesar0,099 atau sebesar 9,9%. Korelasi antara analisa arus kas dari aktivitaspendanaan dengan kebijakan pembagian dividen tunai bernilai positifberarti hubungan tersebut searah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatannilai arus kas dari aktivitas pendanaan akan akan diikuti denganpeningkatan pada jumlah pembagian dividen tunai atau penurunan padanilai arus kas dari aktivitas pendanaan akan diikuti dengan penurunan padajumlah pembagian dividen tunai.Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ProductMoment sebesar 0,099; sedangkan nilai r tabel dengan df (,n-2) atau(0,05, 28) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Karena r hitung lebih kecildari nilai r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasiantara analisa arus kas dari aktivitas pendanaan dengan kebijakanpembagian dividen tunai.Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 0,514,sedangkan dari nilai t tabel dengan df (, n-2) atau (0,05,28) diperoleh nilait tabel sebesar 2,048. Karena nilai t hitung (0,514) < nilai t tabel (2,048),dapat disimpulkan bahwa H04 diterima dan Ha4 ditolak atau tidak terdapatkorelasi antara analisa arus kas dari aktivitas pendanaan dengan kebijakanpembagian dividen tunai.Output correlation menunjukkan tingkat signifikasi sebesar 0,468. Karenatingkat signifikasi, koefisien korelasi tersebut di atas 0,05 dengan arahkoefisien negatif. Jadi, korelasi antara analisa arus kas dari aktivitaspendanaan dengan kebijakan pembagian dividen tunai dinyatakan tidaksignifikan.

  • 11

    4. Analisis statistik dilakukan pada variabel arus kas dari aktivitas operasi(X1), arus kas dari aktivitas investasi (X2) dan arus kas dari aktivitaspendanaan (X3) terhadap pembagian dividen tunai, diuji secara simultansehingga dapat diketahui tingkat hubungan dan pengaruhnya dari variabelX1, X2 dan X3 bersama-sama terhadap variabel Y dengan menggunakanteknik korelasi ganda tiga prediktor.

    Tabel 4.8Keofisien Korelasi Ganda Tiga Prediktor

    Model Summary

    Model RR

    SquareAdjusted R

    SquareStd. Error ofthe Estimate

    1.615a .378 .306 .558446058090741

    a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

    1. Analisis Tabel Model Summary:a. R atau Multiple R = 0,615

    R atau Multiple R menunjukkan korelasi antara variabel bebas denganvariabel tergantung sebesar 0,615. Dalam hal ini karena regresi linierberganda dengan tiga variabel bebas, maka dikatakan bahwa korelasiberganda antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitasinvestasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap kebijakanpembagian dividen tunai adalah sebesar 0,615.

    ANOVAb

    ModelSum ofSquares df

    MeanSquare F Sig.

    1 Regression 4.931 3 1.644 5.271 .006a

    Residual 8.108 26 .312

    Total 13.040 29

    a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

    b. Dependent Variable: Y

    Coefficientsa

    Model

    UnstandardizedCoefficients

    StandardizedCoefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) .331 .103 3.220 .003

    X1 .369 .113 .540 3.281 .003

    X2 .059 .031 .302 1.923 .066

    X3 -.052 .064 -.136 -.818 .421a. Dependent Variable: Y

  • 12

    b. R Square = 0,378R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,378 berarti bahwavariasi kebijakan pembagian dividen tunai dapat dijelaskan oleh variasiarus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan aruskas dari aktivitas pendanaan sebesar 37,8% persen atau variabel aruskas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kasdari aktivitas pendanaan mampu mempengaruhi kebijakan pembagiandividen tunai sebesar 37,8%.

    c. Adjusted R Square = 0,306Adjusted R Square merupakan koefisien determinasi yang telahdikoreksi dengan jumlah variabel dan ukuran sampel sehingga dapatmengurangi unsur bias jika terjadi penambahan variabel maupunpenambahan ukuran sampel. Adjusted R Square sebesar 0,306 berartivariasi kebijakan pembagian dividen tunai dapat dijelaskan oleh variasiarus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan aruskas dari aktivitas pendanaan sebesar 30,6%.

    d. Std. Error Of The Estimate = 0,558Std. Error Of The Estimate merupakan penyimpangan antarapersamaan regresi dengan nilai dependent riilnya, yaitu sebesar 0,558satuan variabel dependent. Semakin kecil nilai standard error, semakinbaik nilai persamaan regresi tersebut sebagai alat prediksi.

    2. Analisis Tabel ANOVAb

    Dari tabel anovab di atas dapat kita lihat nilai F hitung adalah 5,271 danSig.= 0,006. Sig merupakan nilai yang menunjukkan titik kesalahan yangterjadi jika nilai F hitung sebesar 5,271. Ternyata tingkat kesalahan atauprobabilitas sebesar 0,006 yang berarti lebih kecil dari 0.05 . Jadi dapatdisimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan mampu menjelaskanperubahan pada variabel tergantung atau model dinyatakan cocok atau fit.

    3. Analisis Tabel Coefficientsa

    Dalam tabel coefficientsa terdapat unstandardize coefficients (constant)yang merupakan konstanta yang berarti jika arus kas operasi (X1), arus kasinvestasi (X2) dan arus kas pendanaan (X3) sama dengan 0, makapembagian dividen tunai akan sebesar 0,331 atau 33,1%.Unstandardize coefficient variabel arus kas operasi (X1) merupakankoefisien regresi variabel arus kas operasi (X1). Jika arus kas operasi naiksebesar satu satuan, maka pembagian dividen tunai akan naik sebesar0,369 atau 36,9%.Unstandardize coefficient variabel arus kas investasi (X2) merupakankoefisien regresi variabel arus kas investasi (X2). Jika arus kas investasinaik sebesar satu satuan, maka pembagian dividen tunai akan naik sebesar0,059 atau 5,9%.Unstandardize coefficient variabel arus kas pendanaan (X3) merupakankoefisien regresi variabel arus kas pendanaan (X3). Jika arus kas pedanaannaik sebesar satu satuan, maka pembagian dividen tunai akan turunsebesar 0,052 atau 5,2%.

  • 13

    KESIMPULANBerdasarkan kajian teoritis serta haasil penelitian dan pembahasan, maka

    diperoleh kesimpulan sebagai berikut:1. Arus kas dari aktivitas operasi memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap kebijakan pembagian dividen tunai. Hal ini dibuktikan denganangka koefisien korelasi sebesar 0,531 dengan tanda bintang dua, tandatersebut menunjukkan koefisien korelasi signifikan pada tingkatsignifikansi 0,01. Koefisien korelasi sebesar 0,531 menunjukkan bahwakeeratan hubungan antara analisa arus kas dari aktivitas operasi dengankebijakan pembagian dividen tunai sebesar 0,531 atau sebesar 53,1%.Korelasi antara analisa arus kas dari aktivitas operasi dengan kebijakanpembagian dividen tunai bernilai positif berarti hubungan tersebut searah.Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai arus kas dari aktivitasoperasi akan diikuti dengan peningkatan pada jumlah pembagian dividentunai atau penurunan pada nilai arus kas dari aktivitas operasi akan diikutidengan penurunan pada jumlah pembagian dividen tunai.

    2. Arus kas dari aktivitas investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap kebijakan pembagian dividen tunai. Hal ini dibuktikan denganangka koefisien korelasi sebesar 0,345 menunjukkan bahwa keeratanhubungan antara analisa arus kas dari aktivitas investasi dengan kebijakanpembagian dividen tunai sebesar 0,345 atau sebesar 34,5%. Korelasiantara analisa arus kas dari aktivitas investasi dengan kebijakanpembagian dividen tunai bernilai positif berarti hubungan tersebut searah.Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai arus kas dari aktivitasinvestasi akan diikuti dengan peningkatan pada jumlah pembagian dividentunai atau penurunan pada nilai arus kas dari aktivitas investasi akandiikuti dengan penurunan pada jumlah pembagian dividen tunai.

    3. Arus kas dari aktivitas pendanaan tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap kebijakan pembagian dividen tunai. Hal ini dibuktikan denganangka koefisien korelasi sebesar 0,099 menunjukkan bahwa keeratanhubungan antara analisa arus kas dari aktivitas pendanaan dengankebijakan pembagian dividen tunai sebesar 0,099 atau sebesar 9,9%.Korelasi antara analisa arus kas dari aktivitas pendanaan dengan kebijakanpembagian dividen tunai bernilai positif berarti hubungan tersebut searah.Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan nilai arus kas dari aktivitaspendanaan akan akan diikuti dengan peningkatan pada jumlah pembagiandividen tunai atau penurunan pada nilai arus kas dari aktivitas pendanaanakan diikuti dengan penurunan pada jumlah pembagian dividen tunai.

    4. Besarnya koefisien korelasi antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kasdari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secarasimultan terhadap pembagian dividen tunai sebesar 0,615. Tingkathubungan yang terjadi cukup kuat, yaitu berada pada area 0,60 0,799(Tabel 3.2). Sedangkan arah hubungannya bersifat berbanding lurus ataupositif, yaitu apabila nilai variabel arus kas dari aktivitas operasi, arus kasdari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secarasimultan naik, maka variabel dari pembagian dividen tunai akan naik.

  • 14

    SARANBerdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, selanjutnya penulis memiliki

    saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yangberkepentingan dengan analisis laporan arus kas dan pembagian dividen tunai,yaitu sebagai berikut:

    1. Bagi pihak perusahaanDalam menetukan kebijakan pembagian dividen tunai, sebaiknyaperusahaan tidak mengabaikan informasi dari laporan arus kas karenalaporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan arus kas,laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan terkait satusama lain dan ke limanya memiliki peran yang penting dalam memberikaninformasi dalam pengambilan suatu keputusan. Apabila laba bersihdiperoleh positif, belum tentu arus kas dari aktivitas operasi perusahaanmenghasilkan positif. Selain itu, pihak manajemen perusahaan harusmempertimbangkan kecukupan kas selain untuk membagikan dividen tapijuga untuk investasi dan pembayaran kewajiban (hutang) perusahaan.

    2. Bagi pemegang saham dan calon pemegang sahamBagi pemegang saham dan pihak yang ingin berinvestasi (calon pemegangsaham) yang mengharapkan adanya return (pengembalian investasi),sebaiknya menggunakan informasi dari arus kas tanpa mengabaikanlaporan laba rugi dalam mempertimbangkan investasinya. Karenainformasi laba bersih dan informasi laporan arus kas dari aktivitas operasimerupakan indikator yang kuat dalam menilai kemampuan perusahaandalam memenuhi komitmennya kepada investor dalam waktu dekat.

    DAFTAR PUSTAKADafid Irawan dan Nurdhiana. (2010). Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas

    Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2009-2010. Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiWidya Manggala Semarang.

    James D. Stice, Earl K. Stice, K. Fred Skousen. (2009). Akuntansi Keuangan -Intermediate Accounting Edisi 16: Buku 1. Jakarta : Penerbit SalembaEmpat.

    Indah Agustina Manurung dan Hasan Sakti Siregar. (2009). Pengaruh Laba Bersihdan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada PerusahaanManufaktur Yang Go Publik. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi WidyaManggala Semarang.

    Mamduh M. Hanafi. (2012). Manajemen Keuangan Edisi 1. Yogyakarta : BPFE.Mamduh M. Hanafi, dan Abdul Halim. (2007). Analisis Laporan Keuangan Edisi

    Ketiga. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalian Indonesia.Sofyan Syafri Harahap. (2012). Teori Akuntansi Revisi 2011. Jakarta: Penerbit

    Rajawali Pers.Suliyanto. (2011). Ekonomika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS.

    Yogyakarta: Penerbit Andi.Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi STIE Ekuitas, Tahun Akademik

    2011/2012.

  • 15

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 (Revisi 2009). 2009. Jakarta:Disebarluaskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

    id.wikipedia.orgwww.idx.co.id