pendahuluan -...

35
1 Pendahuluan Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal (Samsul, 2006:44). Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk melakukan investasi, sehingga investor memerlukan informasi sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan untuk investasi. Aktivitas perdagangan saham dipasar modal dipengaruhi oleh bermacam faktor, salah satunya adalah adanya informasi yang masuk. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor, baik informasi internal maupun eksternal. Informasi tersebut digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memilih portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan mengurangi ketidakpastian yang mungkin terjadi. Salah satunya informasi yang terdapat di pasar modal adalah stock split atau pemecahan saham. Stock split merupakan corporate action yang dilakukan perusahaan go public (emiten) yaitu memecah nilai nominal saham menjadi lebih kecil. Dengan stock split jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah, harga saham secara teoritis akan turun secara proposional, tetapi nilai kapitalitas saham atau besarnya modal tidak mengalami perubahan. Stock split biasanya dilakukan jika dinilai harga saham sudah terlalu tinggi sehingga terjadi kemahalan saham yang dapat mempengaruhi daya beli investor saham perusahaan (Waelan, 2009:131).

Upload: dinhdung

Post on 29-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

1

Pendahuluan

Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal.

Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih

murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal (Samsul, 2006:44). Pasar

modal merupakan sarana yang baik untuk melakukan investasi, sehingga investor

memerlukan informasi sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan

untuk investasi.

Aktivitas perdagangan saham dipasar modal dipengaruhi oleh bermacam

faktor, salah satunya adalah adanya informasi yang masuk. Banyak sekali

informasi yang dapat diperoleh investor, baik informasi internal maupun

eksternal. Informasi tersebut digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan

keputusan untuk memilih portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan

mengurangi ketidakpastian yang mungkin terjadi. Salah satunya informasi yang

terdapat di pasar modal adalah stock split atau pemecahan saham.

Stock split merupakan corporate action yang dilakukan perusahaan go

public (emiten) yaitu memecah nilai nominal saham menjadi lebih kecil. Dengan

stock split jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah, harga saham

secara teoritis akan turun secara proposional, tetapi nilai kapitalitas saham atau

besarnya modal tidak mengalami perubahan. Stock split biasanya dilakukan jika

dinilai harga saham sudah terlalu tinggi sehingga terjadi kemahalan saham yang

dapat mempengaruhi daya beli investor saham perusahaan (Waelan, 2009:131).

Page 2: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

2

Secara teoritis stock split tidak memiliki nilai ekonomis, beberapa

penelitian sebelumnya menunjukan bahwa pasar seringkali memberikan reaksi

terhadap tindakan stock split oleh emiten. Menurut McNichols dan Dravid (1990)

yang menemukan terdapat abnormal return di sekitar pengumuman stock split. Hal

ini mengindikasikan bahwa aktivitas split yang dilakukan emiten dinterpretasikan

oleh investor sebagai signal adanya informasi yang menguntungkan.

Dua teori utama yang dapat menjelaskan mengenai motivasi emiten

melakukan stock split serta efek yang ditimbulkan yaitu signaling theory dan

trading range theory. Signaling theory menyatakan bahwa stock split merupakan

signal yang disampaikan oleh manajer kepada pasar untuk menyatakan informasi

mengenai pendapatan perusahaan mendatang. Sedangkan trading range theory

(liquidity theory) menyatakan bahwa stock split akan meningkatkan likuiditas

perdagangan saham.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk salah satu perusahan yang melakukan

stock split pada 28 Agustus 2013 di harga nominal saham Rp 250,00 menjadi Rp

50,00 per saham, keputusan pemecahan saham tersebut untuk memperbesar

jumlah saham yang beredar dan diharapkan mampu meningkatkan likuiditas

saham. Di samping itu, dengan pemecahan saham ini akan meningkatkan

affordability dengan tujuan investor retail dapat melakukan investasi pada saham

Telkom.

Perusahaan yang melakukan stock split pada umumnya merupakan

perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik. Sesuai dengan hasil

Page 3: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

3

penelitian oleh Harjum dan Hanung (2008) menunjukkan bahwa stock split

mengandung biaya yang harus ditanggung maka hanya perusahaan yang

mempunyai prospek bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut dan

sebagai akibatnya pasar bereaksi positif terhadapnya. Nurfitri dan Tjun (2009)

mengemukakan bahwa aktivitas stock split mengakibatkan harga saham turun

secara signifikan. Dengan menurunnya harga saham akan menarik investor untuk

membeli saham-saham tersebut. Jika penelitian sebelumnya menganalisis prospek

dan harga saham maka peneliti menganalisis sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum

peristiwa stock split dan setelah stock split.

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity

sebelum peristiwa stock split dan setelah stock split.

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum

peristiwa stock split dan setelah stock split.

Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat untuk :

1. Memberi bukti tentang kondisi return saham dan likuiditas saham sebelum

dan setelah stock split.

2. Memberikan informasi kepada investor sebagai alat pertimbangan bagi

para investor yang ingin bertransaksi disekitar tanggal pemecahan saham

(stock split).

Page 4: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

4

3. Memberikan referensi kepada para akademisi yang akan melakukan

penelitian selanjutnya tentang pemecahan saham (stock split).

Telaah Teoritis

Pemecahaan Saham (Stock Split)

Pemecahan Saham memang bukan sejenis dividen, namun pemecahan

saham dapat mempengaruhi harga saham perusahaan sama seperti dividen saham.

Pemechan saham tidak mempengaruhi struktur modal perusahaan, namun akan

meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar dan mengurangi nilai per

lembar saham ( Widayanti et al ,2009).

Pemecahan saham merupakan suatu aktivitas yang dilakukan perusahaan

yang telah go public dalam rangka meningkatkan jumlah saham yang beredar

dengan melakukan pemecahan jumlah lembar sahamnya menjadi lebih banyak

dengan tujuan agar harga sahamnya dirasa cukup murah atau terjangkau oleh

investor sehingga diharapkan penjualan sahamnya bisa meningkat dan sahamnya

bisa dimiliki oleh banyak investor (Brigham and Gapenski, 1994).

Dengan pemecahan saham yang menjadikan harga saham lebih murah

diharapkan dapat menyerap lebih banyak investor lagi. Kemudian agar saham

yang telah dipecah menjadi lebih likuid. Pemecahan saham dan dividen saham

merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

pada tahun buku terakhir yang tidak dibayar dalambentuk uang tunai tetapi dalam

Page 5: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

5

bentuk saham, biasanya suatu prosentas dari saham, misalnya 15% dividen saham.

Dividen saham dibayar dalam bentuk tambahan saham, dan hanya berupa

pemindahan buku dari akun laba ditahan ke akun saham biasa perusahaan. Secara

ekonomis, keduanya memiliki kesamaan satu sama lain. Hanya dari sudut

pandang akuntansi sajalah terdapat perbedaan yang signifikan.

Signalyng Theory

Teori ini menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif

karena manajemen akan mengkonfirmasikan prospek masa depan yang baik dari

perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. Alasan ini didukung

dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split adalah

perusahaan yang mempunyai kondisi keuangan yang baik di masa mendatang

Trading Range Theory

Teori ini menyatakan bahwa alasan manajemen melakukan stock split

didorong oleh perilaku pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan

melakukan stock split, maka dapat menjaga harga saham agar tidak terlalu mahal.

Harga Saham

Harga saham yang berlaku di pasar modal biasanya ditentukan oleh para

pelaku pasar yang sedang melangsungkan perdagangan sahamnya. Dengan harga

saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di bursa efek akan berjalan.

Sementara saham sendiri adalah suatu kepemilikan aset seperti instrumen dari

kegiatan finansial suatu perusahaan yang biasa disebut juga dengan efek. Harga

Page 6: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

6

saham dari suatu perusahaan tentu saja berbeda-beda tergantung bagaimana suatu

perusahaan tersebut nilai jualnya di bursa saham. Harga saham setiap saat akan

mengalami perubahan. Dalam dunia saham telah diketahui dua faktor yang

sedikitnya mempengaruhi harga saham. Yaitu faktor internal dan eksternal.

Berikut penjelasan dari 2 faktor tersebut :

Faktor internal harga saham :

Faktor ini biasanya dipengaruhi dari si penjual atau kemampuan dari suatu

perusahaan tersebut dalam menangani kinerja perusahaan baik ekonomi dan

manajemen finansialnya. Bagaimana perusahaan tersebut bisa memanage modal

yang ada, mengatur kegiatan dari operasioanal perusahaan tersebut, bagaimana

perusahaan tersebut bisa menarik keuntungan dari operasionalnya.

Faktor eksternal harga saham :

Faktor eksternal biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terjadi

di suatu negara. Misalkan di Indonesia, harga saham bisa saja dipengaruhi oleh

kondisi kurs rupiah dan inflasi yang terjadi saat ini atau bulan ini. Huru hara yang

terjadi di suatu negara juga kerap dapat mempengaruhi harga saham

Jika dilihat dari faktor-faktor diatas informasi adalah sesuatu yang sangat

penting bagi investor untuk memilih saham mana yang akan dijadikan sebagai alat

investasinya. Maka dari itu manajer harus dapat memberikan sinyal yang dapat

meyakinkan investor (publik) sehingga investor akan merespon secara positif

informasi tersebut.

Page 7: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

7

Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya atau kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas.

Sehingga suatu saham dapat dikatakan likuid jika saham tersebut dapat dengan

mudah ditukarkan atau diubah menjadi uang

Likuiditas saham merupakan salah satu indikator untuk melihat pasar

bereaksi terhadap suatu pengumuman. Likuiditas saham dapat dilihat dari volume

perdagangan yang terjadi pada suatu saham. Volume perdagangan saham (trading

volume actvitiy) merupakan rasio antara jumlah lembar saham diperdagangankan

pada waktu tertentu dengan jumlah lembar saham yang beredar pada waktu

tertentu (Husnan dkk, 2005).

Return Saham

Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005).

Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi (actual return) yang

dihitung berdasarkan data historis, dan return yang diharapkan (expected return)

akan diperoleh investor dimasa depan. Dua komponen return yaitu untung/rugi

modal (capital gain/loss) dan imbal hasil (yield). Capital gain/loss merupakan

keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual

(harga beli) di atas harga beli (harg jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

Imbal hasil (yield) merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor

secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam

Page 8: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

8

bentuk persentase. Dari kedua komponen return tersebut dapat dihitung total

return dengan cara menjumlahkannya.

Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang

sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return

ekspetasian (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak

normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi

dengan return ekspetasian ( Jogiyanto, 2009).

Menurut Brown dan Warner (1985), mengestimasi return ekspetasian

dapat menggunakan tiga model estimasi yaitu

1. Mean-adjusted model

Model ini menganggap bahwa return ekspetasian berniai konstan yang

sama dengan rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi,

sebagai berikut :

Dimana :

E(Rit) = return ekspetasi sekuritas ke-I pada periode peristiwa ke-t.

Ri,j = return realisasi sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j.

t = lamanya periode estimasi.

2. Market model

Page 9: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

9

Model ini dilakukan dengan dua tahap, yaiti membentuk model ekpetasi

dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan menggunakan

model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekpetasi di periode jendela. Model

ekspetasi dapat dibentuk menggunkan teknik regresi OLS dengan persamaan :

Ri.j = αi + βi.Rmj + εit

Dimana :

Ri,j = return realisasi sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j.

αi = intercept untuk sekuritas ke-i.

βi = koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i.

Rmj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung

dengan rumus Rmj=(IHSG-IHSGj-t)/IHSGj-1 dengan IHSG adalah Indeks

Harga Saham Gabungan.

εi = kesalahan residu sekuritas ke-I pada periode estimasi ke-j.

3. Market-adjusted model.

Model sesuaian pasar menganggap bahwa penduga yang tebaik untuk

mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.

Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi

untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah

sama dengan indeks pasar.

Page 10: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

10

Menurut Wismoyojati dan Steelyaana (2011, dalam Didit Herlianto

(2010:65-66) return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja

perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan resiko dimasa mendatang.

Return ekspetasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan

masih bersifat tidak pasti.

Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian

(uncertainty) antara retun yang akan diperoleh dengan risko yang akan dihadapi.

Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dengan risiko yang akan

dihadapinya. Semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return

ekspetasi memiliki hubungan postif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasa

dikolerasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula

(high risk high retun, low risk lo return). Tetapi return yang tinggi tidak selalu

harus disertai dengan investasi yang berisiko.

Mehta, dkk (2011) menyatakan bahwa keputusan untuk melakukan stock

split juga di perankan oleh manager, dan tentu yang diharapkan dari pemecahan

juga dapat membawa harga saham ke rentang perdagangan yang populer. Namun

di sisi lain pemecahan saham ini hanya dianggap kosmetik saja bagi perusahaan.

Perumusan Hipotesis

Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Setelah Stock Split

Harga saham adalah salah satu indikator bagi perusahaan untuk

memberikan informasi kepada calon investor agar investor bersedia berinvestasi.

Oleh karena itu harga saham juga dapat menentukan kebijakan perusahaan terkait

Page 11: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

11

dengan keputusan stock split, ketika harga terlalu tinggi perusahaan akan

mengeluarkan kebijakan pemecahan saham untuk meningkatkan likuiditas saham.

Hasil penelitian Nurfitiri dan Tjun (2009) menyatakan bahwa peristiwa

pemecahan saham mengakibatkan harga saham turun secara signifikan, dengan

menurunnya harga saham akan menarik investor untuk membeli saham-saham

tersebut. Riyadi dan Andrefa (2013 menyatakan hasil serupa bahwa terdapat

perbedaan tingkat harga saham sebelum stock split dan sesudah stock split

walaupun berita tentang stock split belum dikeluarkan oleh emiten.Berdasarkan

hal tersebut diatas, maka hipotesis pertama penelitian ini adalah:

H1: Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah pemecahan saham

(Stock Split).

Perbedaan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Salah satu faktor untuk mengukur tingkat likuiditas saham adalah dengan

menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Perkembangan volume

perdagangan saham mencerminkan kekuatan antara permintaan dan penawaran

yang merupakan manifestasi dari tingkah laku investor ( Ang, 1997).

Tujuan utama stock split terhadap likuiditas saham adalah agar membuat

saham perusahaan lebih likuid, maksudnya adalah kemudahan untuk

memperjualbelikan saham dan lebih sering diperdagangkan di bursa. Saham yang

tidak likuid sering kali disebabkan oleh dua hal yaitu harga saham yang terlalu

tinggi dan jumlah saham yang diperdagangkan terlalu sedikit. Oleh sebab itu

dengan strategi pemecahan saham membuat jumlah saham yang beredar lebih

Page 12: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

12

banyak dan harga saham lebih murah. Sehingga diharapkan calon investor tertarik

untuk melakukan investasi (Muharam, 2009).

Hasil penelitian sebelumnya oleh Nurfitri dan Tjun (2009) bahwa terdapat

perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan setelah stock split pada

perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Sehingga salah satu cara yang

dilakukan oleh emiten untuk menaikkan likuiditas saham dengan cara melakukan

pemecahan saham. Semakin saham tersebut likuid maka dari itu mendapatkan

return akan semakin besar. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hipotesis kedua

penelitian ini adalah :

H2: Terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan setelah stock

split.

Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Menurut Sutrisno (2000) menunjukkan bahwa stock split hanya

mempengaruhi harga, volume perdagangan dan persentase spread, tetapi tidak

mempengaruhi varians dan abnormal return baik ditinjau secara individual

maupun sebagai sebuah portofolio. Sedangkan pengujian hubungan antara

persentase spread terhadap harga, volume, dan varians untuk masing – masing

saham menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap spread. Sebaliknya, jika ditinjau sebagai sebuah portofolio,

hanya harga yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap spread.

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa return saham adalah hasil atau

tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang saham terhadap investasi yang telah

Page 13: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

13

dilakukan. Jika tingkat keuntungan akan investasi tersebut tidak ada, maka

investor akan berpikir ulang untuk melakukan investasi kembali. Jadi setiap

investasi baik jangka pendek ataupun jangka panjang memiliki tujuan utama yaitu

memperoleh keuntungan yang disebut sebagai return (Wijanarko, 2004, dalam

Ang, 1997)

Menurut Wijanarko (2012) pemecahan saham menyebabkan harga saham

menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh calon investor, dengan demikian

diharapkan aktivitas perdagangan saham tersebut meningkat. Meningkatnya

aktivitas perdagangan saham akan menyebabkan fluktuasi harga saham tersebut

menjadi tinggi, tingginya fluktuasi harga saham diharapkan diiringi dengan

tingginya return saham yang akan diterima oleh investor.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hipotesis ketiga penelitian ini

adalah:

H3: Terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pemecahan

saham (Stock Split).

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah emiten yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia yang mengeluarkan kebijakan stock split. Pemilihan sampel penelitian

ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik yang digunakan apabila

Page 14: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

14

anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Sampel

dalam penelitian ini adalah emiten yang melakukan stock split periode tahun

2010-2012 dan mempunyai kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang harus

dipenuhi oleh emiten yang melakukan kebijakan stock split, sebagai berikut

:

1. Emiten yang melakukan kebijakan stock split di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2010-2012.

2. Diketahui tanggal pengumuman stock split..

3. Saham yang aktif diperdagangkan pada tahun 2010-2012,

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder . Data

yang digunakan adalah data historis. Data-data tersebut diperoleh dari Indonesia

Capital Market directory (ICMD) 2010 sampai dengan 2012,

www.yahoofinance.com, www.sahamok.com dan www.idx.co.id

Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis event study. Periode pengamatan yang digunakan adalah 5 hari sebelum

pemecahan saham dan 5 hari setelah pemecahan saham.

Variabel-variabel terikat yang dipakai pada penelitian ini adalah :

1. Harga saham, harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan

(closing price) harian 5 hari sebelum pemecahan saham (t -5), periode

Page 15: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

15

peristiwa (t 0) dan 5 hari setelah pemecahan saham ( t +5). Kemudian

dihitung secara rata-rata harga saham sebelum dan setelah pemecahan saham

dari sampel penelitian.

2. Likuiditas saham, adalah ukuran jumlah transaksi suatu saham tertentu

dengan volume perdagangan saham di pasar modal dalam periode tertentu.

Likuiditas saham diukur dengan TVA (Trading Volume Activity) yang

dirumuskan sebagai berikut :

TVAit =

3. Abnormal return saham, abnormal return saham diperoleh dari perubahan

harga saham. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan

(closing price) harian. Abnormal return saham dihitung dengan langkah

sebagai berikut :

Langkah pertama menghitung return saham harian :

Keterangan :

Rit= Return Saham

Pit = Harga penutupan saham pada hari t

Page 16: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

16

Pit-1=Harga penutupan saham pada hari t-1

Langkah kedua menghitung return pasar harian :

Keterangan :

Rmt = Return pasar

IHSGt = IHSG pada tanggal t

IHSGt-1 = IHSG pada tanggal t-1

Langkah ketiga menghitung abnormal return masing-masing saham.

Penelitian ini menggunakan metode Market-adjusted model dengan

menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi

untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi

adalah sama dengan indeks pasar. Sehingga abnormal return dapat

diperoleh dengan cara :

E(Rit) = Rmt, sehingga

Arit = Rit-Rmt

Keterangan :

ARit = Abnormal return saham i pada hari ke t.

Rit = Actual return saham i pada hari ke t.

Page 17: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

17

E(Rit) = Expected return saham i pada hari ke t.

Langkah keempat menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham

pada hari ke t :

Keterangan :

AARit = average abnormal return

n = total saham yang dijadikan sampel

= total abnormal return

Sebelum melakukan uji tes statistik pada tahap selanjutnya sebaiknya

dilakukan statistik deskriptif dengan memasukkan semua rata-rata variabel dari

semua emiten sampel untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, mean dan

standar deviasi dari tiap-tiap variabel. Setelah uji statistik deskriptif, dilanjutkan

dengan uji normalitas pada tiap variabel penelitian dengan menggunakan uji

normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov).

Selanjutnya untuk menguji perbedaan rata-rata harga saham, trading

volume activity dan abnormal return saham sebelum dan setelah pemecahan akan

menggunakan uji t-test khususnya uji beda dua rata-rata (uji paired two sample for

means) apabila data berdistribusi normal, dan uji t:wilcoxon apabila data tidak

Page 18: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

18

berdistribusi normal dengan menggunakan program SPSS (Statistic Product

Service Solution) 20.

Analisis Data dan Pembahasan

Deskripsi Statistik

Uji deskripsi statistik dilakukan dengan pengumpulan dan peringkasan

data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik yang diperoleh

masih bersifat acak, “mentah” dan tidak terorganisir dengan baik (raw data).

Dalam deskripsi statistik data disajikan berupa nilai minimum, maksimum, rata-

rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel.

Analisis uji deskripsi statistik variabel harga saham, variabel abnormal

return saham, variabel trading volume activity sebelum dan setelah stock split

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Harga Saham Abnormal Return TVA

Kode

Emiten Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

CPIN 980 1015 -0.0055 0.0046 0.00083 0.00154

DILD 642 577 0.0009 0.0032 0.00135 0.00186

MTSM 750 730 0.0032 -0.0032 0.00003 0.00001

JTPE 296 291 -0.0034 0.0029 0.00718 0.00633

SSIA 540 337 -0.0020 0.0025 0.00502 0.01080

AUTO 3200 3733 -0.0271 0.0226 0.00010 0.00020

MAIN 1066 1028 0.0061 -0.0034 0.00362 0.00330

PBRX 491 469 0.0019 -0.0016 0.00681 0.00184

INTA 728 700 -0.0072 0.0055 0.01841 0.00896

BTPN 2234 2504 -0.0204 0.0170 0.00040 0.00027

Page 19: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

19

LSIP 2166 2233 -0.0076 0.0058 0.00428 0.00235

BBRI 5035 5017 -0.0003 0.0002 0.00368 0.00217

ACES 701 730 0.0040 -0.0033 0.00026 0.00060

KLBF 928 970 -0.0115 0.0096 0.00114 0.00068

IDKM 1130 1058 0.0046 -0.0076 0.00049 0.00030

KREN 232 222 0.0115 -0.0096 0.00067 0.00010

DKFT-2 372 352 0.0377 -0.0215 0.01235 0.00313

MDRN 616 675 -0.0233 0.0194 0.00030 0.00081

INDS 3971 3950 0.0076 -0.0102 0.00100 0.00143

IMAS 7805 7708 -0.0011 0.0010 0.00096 0.00095

ASII 6425 6708 0.0049 -0.0016 0.00106 0.00078

PWON 202 207 -0.0018 0.0015 0.00079 0.00031

PTRO 4413 4425 0.0009 -0.0092 0.00165 0.00553

Min 202 207 -0.0271 -0.0215 0.0000 0.0000

Max 7805 7708 0.0377 0.0226 0.0184 0.0108

Mean 928 970 -0.0003 0.0010 0.0011 0.0014

Std.Dev 2157.9 2200.52 0.0129 0.0100 0.0045 0.0029

Sumber : data yang diolah.

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa :

Pada variabel harga saham sebelum stock split, nilai mean diketahui

sebesar Rp 1887,79 dengan standar deviasi Rp 2134,86. Sedangkan pada saat

setelah stock split, nilai mean sebesar 1915,58 dengan standar deviasi 2178,22.

Dengan kenaikkan nilai rata-rata harga saham menunjukkan bahwa dengan

peristiwa stock split menimbulkan dampak harga saham naik.

Keputusan stock split dilakukan oleh emiten dengan harga saham rendah

seperti PT Central Omega Resources Tbk., PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk., PT

Surya Semesta Internusa Tbk., PT Kresna Graha Sekurindo Tbk., PT Pakuwon

Jati Tbk lebih mengindikasikan bahwa perusahaan ingin memberikan reaksi pada

pasar yang positif terhadap harga saham walaupun harga saham emiten tersebut

tergolong murah.

Page 20: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

20

Rata-rata harga saham, saat sebelum maupun setelah stock split

menunjukkan nilai mean yang lebih kecil daripada nilai standar deviasinya,

sehingga semakin besar nilai standar deviasi menandakan bahwa semakin

menyebar data pengamatan, dan memiliki kecenderungan setiap data berbeda satu

sama lain.

Pada variabel TVA, diketahui nilai mean TVA sebesar 0,32% dengan

standar deviasi sebesar 0,0044 dan nilai terendah TVA pada saat sebelum stock

split adalah sebesar 0, dan tertinggi TVA adalah sebesar 1,84%. Sedangkan pada

saat setelah stock split, diketahui nilai mean sebesar 0,51% dengan standar deviasi

0,0136 dan nilai terendah TVA 0, dan tertinggi TVA 6,75%.

Nilai standar deviasi sebelum stock split 0,0044 dan setelah stock split

0,0136 menunjukkan nilai penyimpangan yang jauh dari nilai yang diharapkan.

Nilai minimum trading volume activity menunjukkan 0% hal ini membuktikan

bahwa tidak semua saham yang melakukan stock split akan berdampak signifikan

terhadap trading volume activity sehingga belum pasti peristiwa stock split akan

meningkatkan likuiditas saham.

Rata-rata variabel TVA sebelum maupun setelah stock split, menunjukkan

nilai 0,32% dan 0,51% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

keseluruhan emiten yang melakukan stock split memberikan dampak kenaikkan

likuiditas saham dilihat dari kenaikkan rata-rata (mean) sebesar 0,19%.

Pada variabel AAR, nilai terendah pada saat sebelum maupun setelah stock

split adalah sebesar -2,71% dan -8,11%. Nilai tertinggi sebesar 9,73% dan 2,26%.

Namun secara keseluruhan dapat dilihat bahwa nilai rata-rata average abnormal

Page 21: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

21

return sebelum dan setelah stock split sebesar 0,29% dan -0,24% hal tersebut

mengindikasikan bahwa peristiwa stock split memberikan dampak reaksi pelaku

pasar yang negatif. Nilai standar deviasi sebesar 0,0238 dan 0,0194 menunjukkan

penyimpangan yang wajar antara nilai yang diperoleh dengan nilai yang

diharapkan ditunjukkan oleh nilai standar deviasi untuk average abnormal return

yang tidak terlalu jauh jaraknya.

Analisis Pengujian Hipotesis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis data

variabel dengan membandingkan nilai rata-rata dari masing-masing variabel pada

periode sebelum dan setelah stock split, dimana periodenya adalah lima hari

sebelum stock split dan lima hari setelah stock split. Hasil dari analisis data

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2

Rata-Rata Variabel Harga Saham, TVA, dan AAR Pada

Periode Pengamatan

Harga Saham TVA AAR

-5 1892.94 0.0084 0.0095

-4 1906.57 0.0168 -0.0041

-3 1883.40 0.0035 -0.0103

-2 1874.86 0.0077 -0.0085

-1 1880.83 0.0023 0.0275

Even date 1898.63 0.0079 -0.0164

1 1912.96 0.0025 0.0115

2 1917.92 0.0056 0.0031

3 1937.04 0.0040 -0.0062

4 1916.88 0.0076 -0.0135

5 1910.21 0.0027 0.0074

Sumber : Data yang diolah.

Page 22: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

22

Tabel 2 menunjukkan data rata-rata dari 23 perusahaan sampel selama 11

hari perdagangan. Dari tabel tersebut dapat dilihat pada hari setelah tanggal stock

split rata-rata harga saham dari 23 perusahaan mengalami peningkatan, terutama

pada hari ke tiga setelah stock split harga saham berada pada titik rata-rata harga

saham tertinggi selama periode pengamatan yaitu sebesar Rp 1937,04. Pada tabel

4.2 juga menunjukkan nilai rata-rata tertinggi TVA saham sebelum stock split

pada hari ke empat sebelum stock split yaitu sebesar 1,68%, namun pada waktu

setelah stock split nilai rata-rata TVA cenderung naik turun dan berada di atas

rata-rata setelah peristiwa.

Melihat pergerakan rata-rata abnormal return pada tabel 4.2 setelah hari

kejadian stock split terjadi lonjakan rata-rata abnormal return seiring dengan

melonjaknya harga saham pada hari setelah kejadian. Dengan menaikkan harga

saham tersebut tentu berdampak positif pada abnormal return yang diperoleh

investor.

Pengujian Normalitas Data

Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang perlu dilakukan

adalah melakukan uji normalitas data terhadap masing-masing variabel untuk

menguji data tersebut normal atau tidak. Uji normalitas data yang digunakan

adalah Kolmogorov-Smirnov test. Langkah selanjutnya pada uji ini adalah

menentukkan hipotesanya, sebagai berikut : ( Uyanto, 2009)

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 23: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

23

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0

berdasarkan P-value adalah sebagai berikut:

Jika P-value < α , maka H0 ditolak.

Jika P-value ≥ α , maka H0 tidak dapat ditolak.

Pengujian Normalitas Data Variabel Harga Saham

Berikut dibawah ini adalah hasil pengujian normalitas data pada variabel

harga saham :

Tabel 3

Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham Sebelum

dan Setelah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

HargaSebeleum HargaSetelah

N 23 23

Normal Parametersa,b

Mean 1939.87 1984.30

Std. Deviation 2167.194 2200.411

Most Extreme Differences

Absolute .298 .315

Positive .298 .315

Negative -.211 -.210

Kolmogorov-Smirnov Z 1.428 1.512

Asymp. Sig. (2-tailed) .034 .021

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 20, (data diolah, 2014)

Berdasarakan hasil uji normalitas pada variabel harga saham dapat terlihat

bahwa nilai signifikansi harga saham sebelum maupun setelah stock split berada

dibawah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau dapat diartikan

bahwa data tidak berdistribusi normal.

Page 24: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

24

Pengujian Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity

Berikut dibawah ini adalah hasil pengujian normalitas data pada variabel

Trading Volume Activity :

Tabel 4

Uji Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity

Sebelum dan Setelah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TVASebelum TVASetelah

N 23 23

Normal Parametersa,b

Mean .003147 .002359

Std. Deviation .0044873 .0029006

Most Extreme Differences

Absolute .283 .240

Positive .283 .240

Negative -.244 -.209

Kolmogorov-Smirnov Z 1.356 1.153

Asymp. Sig. (2-tailed) .050 .140

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 20, (data diolah, 2014)

Berdasarakan hasil uji normalitas pada variabel TVA dapat terlihat bahwa

nilai signifikansi harga saham sebelum maupun setelah stock split berada diatas

0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima atau dapat diartikan bahwa data

berdistribusi normal.

Pengujian Normalitas Data Variabel Average Abnormal Return

Berikut dibawah ini adalah hasil pengujian normalitas data pada variabel

Average Abnormal Return :

Tabel 5

Uji Normalitas Data Variabel Average Abnormal Return

Sebelum dan Setelah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Page 25: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

25

AARSebelum AARSetelah

N 23 23

Normal Parametersa,b

Mean -.001213 .001070

Std. Deviation .0129281 .0099861

Most Extreme Differences

Absolute .161 .144

Positive .161 .144

Negative -.137 -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .771 .690

Asymp. Sig. (2-tailed) .592 .727

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 20, (data diolah, 2014)

Berdasarakan hasil uji normalitas pada variabel AAR dapat terlihat bahwa

nilai signifikansi Average Abnormal Return stock split berada diatas 0,05. Hasil

ini menunjukkan bahwa H0 diterima atau dapat diartikan bahwa data berdistribusi

normal.

Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, akan ditentukan terlebih dahulu

hipotesis unutuk uji peringkat bertanda wilcoxon yang merupakan alternatif dari

uji-t dua sampel berpasangan(paired-samples t-test) sebagai berikut: (Stanislaus

S. Uyanto, 2009)

H0 : η1 = η2

H1 : η1 ≠ η2

H0 diterima jika sig. > dari tingkat signifikansi α ( 0,05 ), sedangkan H0

ditolak atau H1 diterima jika sig. < dari tingkat signifikansi α (0,05 ). Berikut ini

adalah hasil Uji T:Wilcoxon terhadap variabel penelitian :

Tabel 6

Hasil Uji T:Wilcoxon Harga Saham, TVA, AAR Sebelum dan Setelah Stock Split

Page 26: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

26

Variabel Z Hitung P-value Kesimpulan

Harga saham sebelum dan

setelah Stock split -0.806 0.420 Tidak Signifikan

Tva sebelum & setelah

Stock split -1.156 0.248 Tidak Signifikan

AAR Sebelum & setelah

Stock split -0.304 0.761 Tidak Signifikan

Sumber : Data diolah, 2014.

Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan harga

saham yang signifikan sebelum dan setelah stock split. Untuk menguji hipotesis

pertama data yang digunakan adalah rata-rata harga saham sebelum dan setelah

stock split dari 23 sampel penelitian. Pengujian perbedaan harga saham

menggunakan Uji T:Wilcoxon.

Dengan melihat tabel 4.6 maka diketahui Z-hitung sebesar -0,806 yang

lebih besar dibandingkan t Tabel -1,95, karena nilai signifikansi juga lebih besar

dari signifikansi 0,05 yaitu 0,420 maka H1 ditolak yang berarti tidak ada

perbedaan pada harga saham saat sebelum maupun setelah Stock Split.

Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan trading

volume activity yang signifikan sebelum dan setelah stock split. Untuk menguji

hipotesis kedua data yang digunakan adalah rata-rata trading volume activity

sebelum dan setelah stock split dari 23 sampel penelitian. Pengujian perbedaan

trading volume activity menggunakan Uji T:Wilcoxon.

Dengan melihat tabel 4.6 maka diketahui Z-hitung sebesar -1,156 yang

lebih besar dibandingkan t Tabel -1,95, karena nilai signifikansi juga lebih besar

Page 27: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

27

dari signifikansi 0,05 yaitu 0,248 maka H2 ditolak yang berarti tidak ada

perbedaan Trading Volume Activity saat sebelum maupun setelah Stock Split.

Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan abnormal

return yang signifikan sebelum dan setelah stock split. Untuk menguji hipotesis

ketiga data yang digunakan adalah rata-rata abnormal return sebelum dan setelah

stock split dari 23 sampel penelitian. Pengujian perbedaan abnormal return

menggunakan Uji T:Wilcoxon.

Dengan melihat tabel 4.6 maka diketahui Z-hitung sebesar -0,304 yang

lebih besar dibandingkan t Tabel -1,95, karena nilai signifikansi juga lebih besar

dari signifikansi 0,05 yaitu 0,761 maka H3 ditolak yang berarti tidak ada

perbedaan abnormal return saat sebelum maupun setelah Stock Split.

Pembahasan Hasil Penelitian

Perbedaan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split

Perusahaan melakukan kebijakan Stock Split memiliki tujuan untuk

meningkatkan transaksi yang terjadi karena dengan adanya permecahan saham

akan menurunkan harga saham yang kemudian meningkatkan daya tarik investor

sehingga jumlah saham yang diperdagangkan akan bertambah dengan harapan

terjadi peningkatan harga saham. Hal ini sejalan dengan Signalyng Theory yang

menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif dari perusahaan

kepada publik.

Berdasarkan hasil penelitian pada harga saham selama lima hari sebelum

dan lima hari setelah pemecahan saham terhadap 23 perusahaan sampel secara

Page 28: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

28

keseluruhan diketahui tidak terdapat perbedaan harga saham sebelum dan setelah

pemecahan saham. Hal ini kemungkinan yang terjadi adalah investor tidak

memandang pemecahan saham sebagai sinyal yang diberikan emiten akan prospek

dimasa yang akan datang sehingga aktivitas pemecahan saham hanya bersifat

‘kosmetik’.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wang Sutrisna

(2000) yang menyimpulkan bahwa aktifitas split mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Hendrawijaya Dj (2009) yang menyatakan rata rata harga saham selama

periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan rata rata harga

saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman

pemecahan saham.

Perbedaan Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Stock Split

Berdasarkan hasil penelitian pada trading volume activity selama lima hari

sebelum dan lima hari setelah pemecahan saham terhadap 23 perusahaan sampel

secara keseluruhan diketahui tidak terdapat perbedaan trading volume activity.

Trading Range Theory atau Liquidity Hypotheses menyatakan bahwa

manajemen melakukan stock split didorong oleh perilaku praktisi pasar yang

konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split dapat menjaga

harga saham tidak terlalu mahal. Di mana selanjutnya nilai nominal saham

dipecah karena ada batas harga yang optimal untuk saham. Tujuan dari

pemecahan nilai nominal saham adalah untuk meningkatkan daya beli investor

sehingga akan tetap banyak pelaku pasar modal yang mau memperjualbelikan

Page 29: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

29

saham yang bersangkutan. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan

likuiditas saham.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trading volume activity tidak

membawa dampak meningkatnya likuiditas saham karena motivasi emiten

melakukan pemecahan saham adalah agar tingkat perdagangan berada dalam

kondisi yang lebih baik, yaitu harga saham berada range optimal.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya, Utami et.al

(2009) menyatakan bahwa baik pada pasangan periode sebelum-saat, saat-

sesudah, maupun sebelum-sesudah pengumuman stock split tidak terdapat

perbedaan pada aktivitas volume perdagangaan saham. Hendrawijaya Dj (2009)

mengungkapkan hal serupa bahwa pada periode sebelum dan sesudah

pengumuman pemecahaan saham, secara statistik menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara TVA sebelum dan sesudah pemecahan

saham.

Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

sebelumnya, Latifah (2007) menyatakan ada kenaikkan atau perubahan yang

signifikan sebesar 3.247.458 lembar per hari, berarti volume transaksi saham

menigkat.

Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Berdasarkan hasil penelitian pada abnormal return selama lima hari

sebelum dan lima hari setelah pemecahan saham terhadap 23 perusahaan sampel

secara keseluruhan diketahui tidak terdapat perbedaan abnormal return.

Page 30: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

30

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Hafiyah (2005) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman, baik stock

split maupun reverse split. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengumuman

stock split dan reverse split tidak mempengaruhi keputusan investor dalam

melakukan transaksi di pasar modal yang dilihat dari tingkat keuntungan (sebelum

dan sesudah stock split dan reverse split). Hendrawijaya Dj (2009) juga

menyatakan bahwa dari hasil uji beda terhadap rata-rata abnormal return pada

periode sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham, secara statistik

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal

return sebelum dan sesudah peristiwa.

Corporate action mengenai pemecahan saham sering dikaitkan dengan

Signaling Theory yang menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan sinyal

yang informatif kepada investor mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan

datang. Bila dikaitkan dengan abnormal return maka hal ini tidak memberikan

sinyal yang positif bagi investor mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan

datang.

Uraian diatas telah menjelaskan bahwa pemecahan saham yang dilakukan

oleh emiten memberikan dampak yang tidak signifikan terhadap harga saham,

trading volume activity, abnormal return saham. Beberapa faktor diluar

pemecahan saham dapat menjadi penyebabnya.

Faktor tersebut dapat berasal dari internal perusahaan seperti

kepemimpinan dan pengaruh struktur industrinya, kinerja perusahaan, prospek

Page 31: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

31

perusahaan dan lain sebagainya. Dapat juga berasal dari faktor eksternal

perusahaan seperti ketidakstabilan ekonomi dan politik di Indonesia, persepsi

pasar terhadap fundamental yang melekat pada suatu saham, kebijakan regulator

maupun isu-isu yang dapat mempengaruhi reaksi pasar. Faktor-faktor tersebut

diyakini dapat mempengaruhi investor untuk melakukan transaksi pemecahan

saham (Stock Split).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah pemecahan saham

(stock split) memberikan dampak yang signifikan terhadap likuiditas saham dan

return saham. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hipotesis, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis terhadap rata rata harga saham selama periode peristiwa

pada 23 perusahaan, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan rata rata

harga saham yang signifikan sebelum maupun setelah stock split. Hal ini

mengindikasikan bahwa peristiwa stock split tidak membawa dampak

perubahan yang signifikan terhadap harga saham.

2. Dari hasil analisis terhadap rata rata trading volume activity sebelum dan

setelah stock split, menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap rata rata trading volume activity

sebelum dan setelah stock split. Salah satu indikator likuiditas saham dapat

dilihat melalui perhitungan aktivitas volume perdagangan (Trading

Page 32: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

32

Volume Activity) saham sehingga hal ini mengindikasikan bahwa stock

split tidak memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap

trading volume activity dengan kata lain volume perdagangan tidak terjadi

perubahan dan tidak memberikan dampak pula terhadap likuiditas saham.

3. Dari hasil analisis terhadap rata rata abnormal return saham selama

periode peristiwa, tidak ditemukan perbedaan rata rata abnormal return

saham sebelum dan setelah stock split. Hal ini mengindikasikan bahwa

tidak terjadi perubahan retun saham karena perusahaan tidak memberikan

informasi yang baik terkait dengan kondisi perusahaan sehingga tidak ada

sinyal positif di sekitar pengumuman stock split kepada investor.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil analisis dampak stock split terhadap

likuiditas saham dan return saham pada emiten yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia) tahun 2010-2012, dan keterbatasan penulis atas berbagai hal, dapat

diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi investor atau calon investor

Peristiwa stock split tidak dapat digunakan sebagai acuan oleh investor

yang hendak melakukan transaksi saham pada saat pemecahan saham.

Sehingga kebijakan stock split tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya

tolok ukur calon investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi.

Dalam melakukan keputusan investasinya, para investor sebaiknya

memperhatikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Karena kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat digunakan

Page 33: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

33

sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi yang tepat guna

memperoleh keuntungan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Adanya keterbatasan penelitian pada proses pengambilan sampel yang

tidak mempertimbangkan kejadian di luar stock split yang menimbulkan

confounding effect sehingga menyebabkan adanya bias hasil penelitian.

Oleh karena itu pada penelitian mendatang dapat mempertimbangkan

kejadian di luar stock split.

Daftar pustaka

Alghifari, 2010, Statistika deskriptif Plus Untuk Ekonomi dan Bisnis, UPP STIM

YKPN, Yogyakarta.

Ang, Robert, 1997, Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia

Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2009. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto,

Salemba Empat, Jakarta.

Page 34: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

34

Brealey, Richard A., 2008, Dasar-dasar manajemen keuangan perusahaan,

Erlangga.

Dividen, “Dividen dan pemecahan saham,” Kumpulan Artikel Ekonomi,

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/06/dividen.html ,

(diakses 29 Januari 2013).

Harjum Muharam, Hanung Sakti. “Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Kinerja

Keuangan, dan Return Saham di Sekitar Pengumuman Stock Split.” Jurnal

The Winners, Vol9, No1, Maret 2008.

Hernendiastoro,. 2005. “ Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kondisi konomi.”

eprints.undip.ac.id .

Jogiyanto, 2009, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta,

Yogyakarta.

Kerangka Teori, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-2-00005-

AK%20bab%202.pdf, (diakses29 Januari 2013).

Latifah, 2007, “ Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Perdagangan Saham Di

Bursa Efek Jakarta, “ Fokus Ekonomi, Vol2, No2, Desember 2007.

Nurfitri, Tjun Tjun, 2009, “ Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap Harga

Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Go Public Yang

Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia, “ www.repsoitory.maranatha.edu,

( diakses 14 April 2014).

Manurung, Teori Struktur Mikro Pasar,

http://www.finansialbisnis.com/Data2/Riset/Teori%20Struktur%20Mikro

%20Pasar.pdf, (diakses 29 Januari 2013)

Muttaqinhasyim, 2009, Teori Pemecahan Saham,

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/19/tinjauan-teoritis-

pemecahan-saham-stock-split/ , (diakses 29 Januari 2013).

Rusliati, Farida, 2010, “Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return

Saham, “ Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol12, N03, Desember 2010.

Samsul, 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Erlangga, Jakarta.

Sartini, 2013, “ Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman

Stock Split Periode Tahun 2010-2011 Di Bursa Efek Indonesia, “

www.academia.edu, (diakses 14 April 2014).

Stanislaus, S., 2009, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta,

Indonesia.

Page 35: Pendahuluan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5727/3/T1_232008201_Full... · merupakan bagian dari kebijakan dividen. Dividen saham adalah pembagian laba

35

Waelan, 2009. “ Pengaruh Stock Split terhadap Future probabilty dan Likuiditas

Saham,”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol5, No2, Juli 2009.

Wang Sutrisno, et al., 2000, “Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan

Return Saham di Bursa Efek Jakarta “ . Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol2, No2, September 2010.

www.idx.co.id

www.yahoo.finance.com