jurnal pdc rio.docx

20
INOVASI ALAT SEMPROT HAMA Rio Evaldo Nasution S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Email : [email protected] Abstrak Budidaya tanaman begitu penting karena memiliki prospek yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka proses perawatan tanaman salah satunya adalah penyemprotan pestisida. Di Indonesia penyemprotan pestisida masih menggunakan alat penyemprot yang di sandang, hal ini dapat menyebabkan petani menguras tenaga sehingga petani lebih cepat lelah untuk menyemprot hama. Mata kuliah Rancangan Teknik Industri I dan Laboratorium Sistem Produksi menuntun dan mengembangkan potensi peneliti dalam merancang sebuah produk yang inovatif dan hemat energi dibidang pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan produk alat semprot hama yang dapat membantu petani dalam menyemprot pestisida. Metode yang digunakan dalam perancangan produk ini adalah dengan membandingkan hasil brainstorming dengan hasil dari kuisioner terbuka, kuisioner tertutup, dan kuisioner AHP dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Kata kunci : pertanian, alat semprot hama, inovatif, hemat energi.

Upload: rio

Post on 15-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal pdc rio.docx

INOVASI ALAT SEMPROT HAMA

Rio Evaldo Nasution

S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Email : [email protected]

Abstrak

Budidaya tanaman begitu penting karena memiliki prospek yang baik agar

tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka proses perawatan tanaman salah

satunya adalah penyemprotan pestisida. Di Indonesia penyemprotan pestisida

masih menggunakan alat penyemprot yang di sandang, hal ini dapat menyebabkan

petani menguras tenaga sehingga petani lebih cepat lelah untuk menyemprot

hama. Mata kuliah Rancangan Teknik Industri I dan Laboratorium Sistem

Produksi menuntun dan mengembangkan potensi peneliti dalam merancang

sebuah produk yang inovatif dan hemat energi dibidang pertanian. Tujuan

penelitian ini untuk mengembangkan produk alat semprot hama yang dapat

membantu petani dalam menyemprot pestisida. Metode yang digunakan dalam

perancangan produk ini adalah dengan membandingkan hasil brainstorming

dengan hasil dari kuisioner terbuka, kuisioner tertutup, dan kuisioner AHP dengan

teknik sampling yaitu simple random sampling.

Kata kunci : pertanian, alat semprot hama, inovatif, hemat energi.

Abstract

Cultivation is so important because it has a good prospect that the plant

can grow well, then the process of treatment plants one of which is the spraying of

pesticides. In Indonesia is still using the pesticide spraying atomizer in clothing, it

can cause debilitating farmers so that the farmers more quickly tired to spray pest.

Design courses in Industrial Engineering I and Laboratory Production Systems

leads and develop the potential of researchers in designing a product that is

innovative and energy-saving in agriculture. The purpose of this research is to

develop pest spray products that can help farmers to spray pesticides. The method

used in the design of this product is to compare the results of brainstorming with

Page 2: jurnal pdc rio.docx

the results of the open questionnaire, a questionnaire is closed, and the AHP

questionnaire sampling technique is simple random sampling.

Keywords : agriculture, pest spray equipment, innovative, energy saving

PENDAHULUAN

Berbagai jenis dan tipe alat pengendalian yang digunakan saat ini sebagian

besar adalah alat pengendalian untuk mengaplikasikan pestisida, dan beberapa alat

yang digunakan untuk pengendalian secara fisik atau mekanik. Alat pengendalian

untuk aplikasi pestisida bertujuan untuk menghasilkan butiran-butiran cairan atau

percikan-percikan (droplet) yang berasal dari cairan yang ditempatkan di dalam

salah satu bagian dari alat tersebut. Cairan yang disemprotkan dapat berupa

larutan, emulsi, atau suspensi. Alat aplikasi pestisida yang efisien dapat menjamin

penyebaran bahan yang rata pada sasaran tanpa pemborosan. Selain itu pekerjaan

dapat dilakukan dengan cepat dan dengan jumlah tenaga kerja minimal. Fungsi

utama semua jenis alat pengendalian adalah untuk membantu mengendalikan

suatu organisme pengganggu tanaman sasaran sehingga diperoleh hasil yang

efektif dan efisien.

Gambar 1 Alat Semprot Hama

Lahan pertanian yang cukup luas di Indonesia membutuhkan

penyemprotan yang intensif untuk budidaya tanaman. Padahal akan sangat

melelahkan untuk menyemprot tanaman pada lahan yang cukup luas tersebut.

Page 3: jurnal pdc rio.docx

Gambar 2 Alat Semprot Hama

Dari sinilah timbul pemikiran untuk membuat alat penyemprot hama

dengan cara alat di dorong. Dengan cara kerja, memompa alat semprot hama agar

dapat menekan udara dan membuat air keluar dari keran setting, sistem

penyemprot ini dirancang dengan menggunakan roda sebagai alat untuk

menjalankan alat semprot hama yang terdiri dari empat buah roda. Alat semprot

hama ini dikendalikan oleh petani untuk menyemprotkan alat ke tanaman yang

ingin di semprot. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi petani karena dapat

mengeluarkan tenaga yang lebih sedikit dan menuntun mengembangkan potensi

peneliti dalam merancang sebuah produk yang inovatif dan hemat energi dibidang

pertanian. Alat ini dapat bekerja dan dapat menjangkau area yang luas,

dikarenakan alat tersebut menggunakan roda untuk menjalankannya yang

mendukung untuk skala besar.

METODE

Brainstorming

Brainstorming merupakan metode perancangan produk yang bertujuan

untuk menstimulasi sekelompok perancang untuk menghasilkan gagasan-gagasan

dengan cepat. Langkah-langkah dalam melakukan brainstorming terdiri dari enam

tahap yaitu membentuk kelompok dan menetapkan pemimpin, menginformasikan

aturan-aturan brainstorming, pemimpin kelompok melontarkan pernyataan

permasalahan awal, tiap anggota menggali gagasan selama 30 menit, tiap anggota

menulis gagasan dan saling memberi tanggapan, dan mengumpulkan kertas hasil

evaluasi dari brainstorming. Setelah melakukan brainstroming dan

Page 4: jurnal pdc rio.docx

menggabungkan gagasan dari perancang maka didapatkan kesimpulan yang akan

menjadi pedoman dalam perancangan produk. Kesimpulan yang didapat dari

brainstorming adalah sebagai berikut:

1. Alat semprot hama memiliki panjang 50 cm, lebar 50 cm, tinggi 80 cm

2. Alat semprot hama memiliki 3 pilihan warna yaitu merah, biru, dan putih

3. Wadah pestisida pada alat semprot hama terbuat dari plastik

4. Bentuk wadah pestisida pada alat seprot hama adalah tabung

5. Alat semprot hama memiliki 4 buah roda

6. Alat semprot hama memiliki 2 buah keran semprot

7. Alas dari wadah pestisida pada alat semprot hama berbetuk persegi panjang

8. Alas dari wadah pestisida pada alat semprot hama terbuat dari kayu

9. Keran semprot pada alat semprot hama terbuat dari bahan plastik

10. Pegangan pada alat semprot hama terbuat dari bahan alumunium

Gambar 3 Alat Semprot Hama Rancangan Hasil Brainstorming

Survey Pasar

Survey pasar menggunakan teknik sampling non probability sampling

yaitu Purposive sampling. Teknik pengambilan sampel ini memilih anggota

populasi yang ahli dalam bidang tersebut yaitu pekerja kebun dan

petani.Rekapitulasi data atribut dimensi produkhasil penyebaran kuisioner terbuka

dapat dilihat pada tabel dibawah.

Page 5: jurnal pdc rio.docx

Tabel 1 Atribut Dimensi Produk

Dimensi Jumlah Responden Keterangan

70 x 50 x 70 cm 6

40 x 40 x 75 cm 10 Modus

80 x 50 x 50 cm 7

20 x 30 x 40 cm 7

Tabel 2 Atribut Warna Alat

Warna Jumlah Responden Keterangan

Merah 10

Putih 12 Modus

Biru 2

Kuning 2

Hijau 2

Ungu 1

Silver 1

Tabel 3 Atribut Bahan Wadah Alat

Bahan Jumlah Responden Keterangan

Plastik 26 Modus

Aluminium 3

Stainless Steel 1

Tabel 4 Atribut Panjang Bentuk Wadah

Bentuk Jumlah Responden Keterangan

Tabung 18 Modus

Kubus 12

Tabel 5 Atribut Jumlah Roda

Page 6: jurnal pdc rio.docx

Jumlah Roda Jumlah Responden Keterangan

2 1

3 1

4 27 Modus

6 1

Tabel 6 Atribut Jumlah Keran Semprot

Jumlah Keran Jumlah Responden Keterangan

1 10

2 18 Modus

3 1

4 1

Tabel 7 Atribut Bahan Keran Semprot

Bahan Jumlah Responden Keterangan

Plastik 16 Modus

Besi 8

Aluminium 5

Karet 1

Tabel 8 Atribut Bahan Alas Wadah

Bahan Jumlah Responden Keterangan

Plastik 3

Seng 2

Aluminium 6

Kayu 18 Modus

Besi 1

Tabel 9 Atribut Bentuk Alas Wadah

Page 7: jurnal pdc rio.docx

Bentuk Jumlah Responden Keterangan

Persegi Panjang 9

Persegi 15 Modus

Lingkaran 6

Tabel 10 Atribut Bahan Pegangan Alat

Bahan Jumlah Responden Keterangan

Aluminium 12 Modus

Besi 11

Plastik 5

Karet 2

Selain kuisioner terbuka, disebar juga kuisioner tertutup yang menyertakan

produk dari kelompok perancang dengan para pesaing. Hasil dari kuisioner

tertutup adalah sebagai berikut.

Tabel 11 Penilaian Peringkat Keempat Produk Alat Semprot Hama

No.Alat Semprot

Hama

Peringkat

1(Bobot=4)

2(Bobot=3)

3(Bobot=2

)

4(Bobot=1)

Total

1 Kelompok III 10 12 8 0 92

2 Pesaing I 12 10 4 4 90

3 Pesaing II 2 6 12 9 59

4 Pesaing III 6 2 6 16 58

Untuk melihat apakah kuisioner merupakan instrumen yang valid atau tidak dan

apakah dapat digunakan sebagai pengumpulan data maka dilakukan uji validitas.

Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi “Product Moment” sebagai berikut:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Dimana :

Page 8: jurnal pdc rio.docx

X : Jumlah jawaban seluruh responden per pertanyaan

Y : Jumlah jawaban seluruh pertanyaan per responden

N : Jumlah seluruh responden

rxy : Koefisien Product Moment

Ho:Kuisioner merupakan instrumen yang valid dan dapat digunakan dalam

pengumpulan data

H1 : Kuisioner bukan merupakan instrumen yang valid

Taraf signifikan yang dipilih α = 0,05 dan wilayah kritis dengan α = 0,05 dan N =

30 adalah r = 0,361

Pada uji reliabilitas digunakan metode AlphaCronbachdengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2004) :

r=( kk−1 )(1−∑ σ

b2

σt2 )

∑ σt2=

∑ y2−(∑ y )2

nn

∑ σb2=σ

12+σ

22+σ

32+. ..+σ

x2

Langkah Program ke Sub Program

Klasifikasi tujuan merupakan tahap awal dari langkah-langkah

perancangan Niegel Cross.Berikut adalah gambar dari pohon tujuan produk.

Gambar 4 Pohon Tujuan Produk Alat Semprot Hama

Selanjutnya ditetapkan fungsi dari produk untuk menetapkan fungsi-

fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk yang baru.

Page 9: jurnal pdc rio.docx

Untuk itu digunakan metode analisis fungsi (Analysis Function Method) yang

menggambarkan sistem input-output dari proses pembuatan produk dengan

prinsip black box.

Gambar 5 Diagram Black Box Produk Alat Semprot Hama

Langkah ketiga menurut nigel cross adalah penetapan kebutuhan, yakni

membandingkan hasil penetapan atribut brainstorming dan penyebaran kuisioner.

Hasil tersebut diberikan nilai D (demand) jika atribut tersebut tidak sesuai dan

diberi nilai W(wish) jika atribut tersebut sesuai keinginan

konsumen.Langkahpenetapan kebutuhan alat semprot hama adalah membuat level

generalitas yang berbeda dan solusi rancangan yang dapat ditetapkan produk

alternatif, menentukan level generalitas utama, mengidentifikasi performansi

atribut produk yang diperlukan dengan 5W (What, When,Who, Where, Why).

Page 10: jurnal pdc rio.docx

Langkah Sub Program ke Sub Solusi

Dilakukan penentuan karakteristik menentukan QFD (Quality Function

Development)yakni cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan

memahami kebutuhan konsumen, kemudian menghubungkannya dengan

ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap

pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan.

Gambar 6 Quality Function Development (QFD) Alat Semprot Hama

Langkah Sub Solusi Ke Solusi

Pada tahap ini, sejumlah solusi rancangan diterapkan sebagai alternatif

pilihan dari produk Alat Semprot Hamadan wilayah pencarian solusi akan

diperluas dengan menggunakan Morphological Chart.

Fungsi Cara Mencapai Fungsi

Page 11: jurnal pdc rio.docx

1 2 3

Dimensi 40x40x75 30x40x50 50x50x80

Warna Alat Merah Putih Hitam

Bentuk Alas

Wadah

Persegi LingkaranOval

Bentuk Wadah Kubus Bola Tabung

Jumlah Keran

Semprot

1 32

Bahan Keran

Semprot

Plastik AluminiumBesi

Bahan Alas

Wadah

KayuBesi

Plastik

Bahan Wadah Kayu Plastik Aluminium

Bahan Pegangan

Alat

Aluminium KayuBesi

Jumlah roda

penggerak alat4 2 6

Kemudian dilakukan evaluasi alternatif. Langkah-langkah evaluasi alternatif

adalah sebagai membuat daftar tujuan perancangan produk dan membuat nilai

peringkat dari masing-masing atribut produk. Rekayasa nilai adalah tahap akhir

dari proses perancangan yang bertujuan meningkatkan nilai produk bagi

konsumen dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen. Berikut

adalah tabel yang menunjukkan rekayasa nilai dari produk alat semprot hama.

Tabel 12 Harga Komponen-komponen yang Akan Digunakan

KomponenHarga

Komponen (Rp)

Jumlah Komponen yang

DibutuhkanTotal Harga (Rp)

Besi Rp 75.000 / set 1 set Rp 75.000

Kayu (Kamper)Rp 50.000 /

batang1 batang Rp 50.000

Page 12: jurnal pdc rio.docx

Tabel 12 Harga Komponen-komponen yang Akan Digunakan (Lanjutan)

Mur dan Baut Rp 10.000 / kotak 1 kotak Rp 10.000Wadah Plastik Rp 40.000 / buah 1 buah Rp 40.000

AlumuniumRp 185.000 /

meter1 meter Rp 185.000

Pipa Semprot Rp 60.000 / meter 1 buah Rp 60.000Mulut Keran Rp 14.500 / buah 2 buah Rp 29.000

Cat Semprot Putih Metalik

Rp 20.000 / kaleng

1 kaleng Rp 20.000

Cat Semprot Warna Terang

Rp 14.000 / kaleng

1 kaleng Rp 14.000

Total Rp 483.000

Tabel 13 Hasil Evaluasi Harga Komponen-komponen yang Akan Digunakan

KomponenHarga

Komponen (Rp)

Jumlah Komponen yang

DibutuhkanTotal Harga (Rp)

Besi Rp 53.000 / set 1 set Rp 53.000

Kayu (Meranti)Rp 32.000 /

batang1 batang Rp 32.000

Mur dan Baut Rp 10.000 / kotak 1 kotak Rp 10.000Wadah Besi Rp 30.000 / buah 1 buah Rp 30.000

AlumuniumRp 185.000 /

meter1 meter Rp 185.000

Pipa Semprot Rp 60.000 / meter 1 buah Rp 60.000Mulut Keran Rp 14.500 / buah 2 buah Rp 29.000

Cat Semprot Putih Chrome

Rp 15.000 / kaleng

1 kaleng Rp 15.000

Cat Semprot Warna Terang

Rp 14.000 / kaleng

1 kaleng Rp 14.000

Total Rp 428.000

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:

Karakteristik dari produk alat semprot hama yang didapat dari tujuan perancangan

adalah:

a. Alat semprot hama mempunyai dimensi 40 cm x 40 cm x 75 cm

b. Alat semprot hama mempunyai warna putih

c. Alat semprot hama mempunyai bentuk alas wadah persegi

Page 13: jurnal pdc rio.docx

d. Alat semprot hama mempunyai bentuk wadah tabung

e. Alat semprot hama mempunyai jumlah keran semprot sebanyak 2 buah

f. Alat semprot hama mempunyai keran semprot yang terbuat dari plastic

g. Alat semprot hama mempunyai alas wadah yang terbuat dari kayu

h. Alat semprot hama mempunyai wadah yang terbuat dari besi

i. Alat semprot hama mempunyai pegangan alat yang terbuat dari

alumunium

j. Alat semprot hama mempunyai fungsi tambahan yakni roda sebagai alat

penggerak

Untuk atribut-atribut dari produk alat semprot hama dapat dibagi dalam

beberapa bagian. Atribut primer dari produk alat semprot hamaadalah desain,

bahan, dan fungsi tambahan. Atribut desain dibagi ke dalam atribut sekunder

yakni dimensi, warna alat, bentuk alas wadah, bentuk wadah, dan jumlah keran

semprot. Atribut bahan dibagi ke dalam atribut sekunder yakni bahan keran

semprot, bahan alas wadah, bahan wadah, dan bahan pegangan alat. Atribut fungsi

tambahan dibagi ke dalam atribut sekunder yakni jumlah roda penggerak alat.

Untuk QFD diperoleh bahwa semua karakteristik teknik tersebut mudah

untuk dikerjakan kecuali kapasitas wadah yang mudah dikerjakan, semua

karakteristik tergolong cukup penting kecuali komposisi produk, usia pakai dan

ketelitian gerinda yang penting dan perkiraan biaya produk tergolong dalam

kategori mahal kecuali kapasitas wadah.

Dari gambar gantt chart dipilahlah alternatif 1 dengan penyimpangan

terbesar terdapat pada W7 dan W10 yaitu bahan alas wadah dan jumlah roda.

Berdasarkan langkah rekayasa nilai didapatkan bahwa dari alternatif-

alternatif yang ada terdapat alternatif yang terbaik dengan total biaya Rp

428.000,00 yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya sebelumnya Rp

483.000,00.

Page 14: jurnal pdc rio.docx

SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan kegiatan brainstrorming, mahasiswa diharapkan

merancang produk yang desainnya tidak terlalu rumit agar produk tersebut

dapat direalisasikan dengan baik.

2. Sebaiknya pengumpulan data pengumpulan data pada tiap kuisioner

dilakukan dengan baikagar produk yang dihasilkan pun baik.

3. Sebaiknya pemilihan bahan pada produk dipertimbangkan agar harga produk

dapat diturunkan dan tiap bahan penyusun dapat dikombinasikan dengan

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Cross, Nigel. 1942. Engineering Design Methods: Strategies for Product Design. Third Edition. John Willey & Sons, LTD: Australia.

Ginting, Rosnani. 2009. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha IlmuSantoso, Gempur . 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Prestasi

Pustaka: Jakarta.