jurnal kerja praktek pt. pupuk sriwidjaj

11
JURNAL LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PERFORMA POMPA SENTRIFUGAL W-GA 603 PADA PLANT UREA P-II PT.PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Hengki Pranata Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia, 55183 [email protected] Intisari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Produk utama yang dihasilkan oleh PT PUSRI adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi atau yang biasa disebut Pupuk Urea. Proses produksi pupuk urea membutuhkan waktu yang panjang serta didukung oleh peralatan teknologi terkini. Pompa sentrifugal W-GA 603 pada plant urea P-II merupakan salah satu komponen pendukung utama guna memperlancar proses produksi. Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui bahwa adanya penurunan performa pada kinerja pompa sentrifugal W-GA 603. Menurut data spesifikasi pabrik, efisiensi performa pompa diketahui sebesar 91.9 % dengan head total 15 m. Namun pada perhitungan aktual yang penyusun lakukan pada tanggal 26 februari 2015 diketahui bahwa efisiensi performa pompa sebesar 67.43 % dengan head total 11 m. Penurunan performa ini dapat disebabkan berbagai faktor, seperti : vibrasi, keausan dan kebocoran komponen. Dengan dilakukan perbaikan dan pengecekan secara berkala pada komponen-komponen pompa, maka akan meningkatkan performa pompa sentrifugal W-GA 603 serta mengantisipasi terjadinya kerusakan yang mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Keywords: Pupuk urea, Pompa Sentrifugal, Efisiensi Performa Pompa. 1. Latar Belakang Dalam proses pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat memadukan kemampuan teoritis (yaitu melalui kegiatan perkuliahan) dan kemampuan aplikatif (yaitu melalui kegiatan praktikum dan kerja praktek di lapangan). Hal ini dimaksudkan sebagai proses pembelajaran bagi mahasiswa, terlebih persiapan untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk yang menggunakan bahan baku gas alam, yang memiiki berbagai macam area kerja, salah satunya adalah bidang kerja “Mechanical Engineering” yang Penyusun pandang sebagai sebuah lokasi kerja praktek yang sesuai. Sebagai perusahaan yang telah berdiri cukup lama, tentu masalah-masalah yang terjadi di dalamnya menjadi lebih bervariasi. Maka dalam laporan kerja praktek ini [1]

Upload: naneun-neoreul-sarang-hada

Post on 29-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

jmchgjzkvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

JURNAL LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA PERFORMA POMPA SENTRIFUGAL W-GA 603

PADA PLANT UREA P-II PT.PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Hengki PranataJurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Jalan Lingkar Selatan Tamantirto, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia, 55183

[email protected]

Intisari

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada

tanggal 24 Desember 1959 di Palembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Pusri memulai operasional

usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Produk utama yang dihasilkan oleh PT PUSRI adalah pupuk

kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi atau yang biasa disebut Pupuk Urea. Proses produksi pupuk urea membutuhkan

waktu yang panjang serta didukung oleh peralatan teknologi terkini. Pompa sentrifugal W-GA 603 pada plant urea P-II merupakan salah

satu komponen pendukung utama guna memperlancar proses produksi. Setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui bahwa adanya

penurunan performa pada kinerja pompa sentrifugal W-GA 603. Menurut data spesifikasi pabrik, efisiensi performa pompa diketahui

sebesar 91.9 % dengan head total 15 m. Namun pada perhitungan aktual yang penyusun lakukan pada tanggal 26 februari 2015 diketahui

bahwa efisiensi performa pompa sebesar 67.43 % dengan head total 11 m. Penurunan performa ini dapat disebabkan berbagai faktor,

seperti : vibrasi, keausan dan kebocoran komponen. Dengan dilakukan perbaikan dan pengecekan secara berkala pada komponen-

komponen pompa, maka akan meningkatkan performa pompa sentrifugal W-GA 603 serta mengantisipasi terjadinya kerusakan yang

mengakibatkan terhambatnya proses produksi.

Keywords: Pupuk urea, Pompa Sentrifugal, Efisiensi Performa Pompa.

1. Latar Belakang

Dalam proses pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat

memadukan kemampuan teoritis (yaitu melalui kegiatan

perkuliahan) dan kemampuan aplikatif (yaitu melalui

kegiatan praktikum dan kerja praktek di lapangan). Hal ini

dimaksudkan sebagai proses pembelajaran bagi

mahasiswa, terlebih persiapan untuk menghadapi dunia

kerja yang sesungguhnya.

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan salah satu

perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi

pupuk yang menggunakan bahan baku gas alam, yang

memiiki berbagai macam area kerja, salah satunya adalah

bidang kerja “Mechanical Engineering” yang Penyusun

pandang sebagai sebuah lokasi kerja praktek yang sesuai.

Sebagai perusahaan yang telah berdiri cukup lama, tentu

masalah-masalah yang terjadi di dalamnya menjadi lebih

bervariasi.

Maka dalam laporan kerja praktek ini penyusun akan

membahas tentang “Analisa Performa Pompa Sentrifugal

W-GA 603 B Pada Plant Urea P-II. PT. PUPUK

SRIWIDJAJA PALEMBANG”.

2. Tujuan

a. Mengetahui Profil Perusahaan PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang

b. Mengetahui prinsip kerja Pompa Sentrifugal W-

GA 603

c. Menganalisa efisiensi performa pompa

Sentrifugal W-GA 603.

3. Batasasn Masalah

a. Penjelasan umum profil PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang

b. Analisa efisiensi performa pompa Sentrifugal W-

GA 603

[1]

Page 2: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

4. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

Rencana pendirian pabrik pupuk urea tercantum

dalam repelita 1956-1960 dan pelaksanaannya diserahkan

pada biro perencanaan Negara tahun 1957. Perusahaan

yang dikenal dengan sebutan PT. PUSRI ini juga

merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia.

Pembangunannya diawali dengan didirikannya Perusahaan

Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959. Sriwidjaja diambil

sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah

kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera

Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga

daratan Cina, pada abad ke tujuh Masehi.

Gambar 1. Kantor Pusat PT Pupuk Sriwijaya Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah

menjadi perusahaan induk (holding company) PT. Pupuk

Sriwidjaja (Persero), berdasarkan PP No.28/1997. Sejak

Pemerintah Indonesia mengalihkan seluruh sahamnya

yang ditempatkan di Industri Pupuk Dalam Negeri dan di

PT Mega Eltra kepada PUSRI, melalui Peraturan

Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34

tahun 1998, maka PUSRI, yang berkedudukan di

Palembang, Sumatera Selatan, menjadi Induk Perusahaan

(Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak

perusahaan termasuk anak perusahaan penyertaan

langsung yaitu PT. Rekayasa Industri, masing-masing

perusahaan bergerak dalam bidang usaha :

PT. Petrokimia Gresik yang berkedudukan di

Gresik, Jawa Timur. Memproduksi dan

memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18,

Phonska, DAP, NPK, ZK, dan industri kimia

lainnya serta Pupuk Organik.

PT. Pupuk Kujang, yang berkedudukan di

Cikampek, Jawa Barat. Memproduksi dan

memasarkan pupuk urea dan industri kimia

lainnya.

PT. Pupuk Kalimantan Timur, yang berkedudukan

di Bontang, Kalimantan Timur. Memproduksi dan

memasarkan pupuk urea dan industri kimia

lainnya.

PT. Pupuk Iskandar Muda, yang berkedudukan di

Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam.

Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dan

industri kimia lainnya.

PT. Rekayasa Industri, yang berkedudukan di

Jakarta, Bergerak dalam penyediaan Jasa

Engineering, Procurement & Construction (EPC)

guna membangun industri gas & minyak bumi,

pupuk, kimia dan petrokimia, pertambangan,

pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-

hydro, diesel).

PT. Mega Eltra, yang berkedudukan di Jakarta

dengan bidang usaha utamanya adalah

Perdagangan Umum.

Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari

PT Pupuk Indonesia (Persero) (saat itu masih bernama PT.

Pupuk Sriwidjaja (Persero)) kepada PT Pupuk Sriwidjaja

Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan

kewajiban PT Pupuk Indonesia (Persero) kepada PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang sebagaimana tertuang didalan

RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang berlaku efektif

1 Januari 2011. Spin Off ini tertuang dalam Perubahan

Anggaran Dasar PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui

Akte Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12

November 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum

dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor AHU-

57993.AH.01.01 tahun 2010.

5. Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi

Perusahaan

Dengan berkembangnya peranan dan tanggung jawab

perusahaan, maka saat ini kondisi organisasi di lingkungan

PT. PUSRI Palembang semakin berkembang sesuai dengan

kebutuhan yang ada. Untuk mencapai efisiensi yang tinggi,

diperlukan struktur organisasi yang baik yang akan

menentukan kelancaran aktivitas perusahaan sehari – hari

[2]

Page 3: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

untuk memperoleh laba yang maksimal, sehingga dapat

berproduksi secara kontinyu dan berkembang dengan baik.

PT. PUSRI Palembang berbentuk BUMN yang seluruh

sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah selaku

pemegang saham menjadi dewan komisaris yang diwakili

oleh :

a. Departemen Pertanian

b. Departemen Keuangan

c. Departemen Perindustrian

d. Departemen Pertambangan dan Energi

PT. PUSRI Palembang mengikuti sistem organisasi

garis dan staf dengan bentuk perusahaan perseroan

terbatas. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas

semua kegiatan dan menetapkan kebijakan umum yang

harus dilaksanakan. Untuk tugas operasional PT. PUSRI

Palembang dipimpin dewan direksi sebagai mandataris

dewan komisaris yang terdiri dari lima direktur yaitu :

1. Direktur Utama

2. Direktur Produksi

3. Direktur Komersil

4. Direktur Teknik dan Pengembangan

5. Direktur SDM dan Umum

Organisasi PT. PUSRI Palembang dipimpin oleh

seorang Direktur Utama dan dibantu oleh empat orang

direksi. Direktur Utama membawahi Kepala Satuan

Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan. Direktur

Produksi membawahi General Manager Operasi dan

General Manager Pemeliharaan. Direktur Komersil

membawahi General Manager Keuangan dan General

Manager Pemasaran. Direktur Teknik & Pengembangan

membawahi General Manager Jasa Teknik &

Perekayasaan, General Manager Perencanaan &

Pengembangan Usaha, dan General Manager Perkapalan.

Dan terakhir Direktur SDM & Umum membawahi General

Manager SDM dan General Manager Umum.

6. Deskripsi Proses

Bahan baku pembuatan urea adalah amoniak dan CO2

sehingga selain memiliki pabrik untuk memproduksi urea,

P.T PUSRI juga memiliki pabrik untuk menghasilkan

amoniak dan CO2. Amoniak dapat disintesis dari nitrogen

dan gas hidrogen sedangkan CO2 dapat dihasilkan dari

proses steam reforming

7. Proses Pembuatan Amoniak

Bahan baku pembuatan amoniak adalah gas alam dan

udara. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk dapat

memproduksi amoniak :

a. Pemurnian Gas Umpan (Feed Treating)

Pada proses ini, gas alam yang digunakan

dilewatkan kedalam beberapa sistem pemroses untuk

menghilangkan kandungan-kandungan yang tidak

diinginkan didalam gas alam tersebut. Kandungan

yang tidak diinginkan itu diantaranya adalah sulfur

organik dan an-organik, karbondioksida, hidrokarbon

berat dan air.

Tindakan perlakuan terhadap gas alam yang bertujuan

untuk menghilangkan kandungan-kandungan yang

tidak diinginkan , diawali dengan penghilangan

kandungan sulfur an-organik. Kandungan sulfur an-

organik ini dapat dihilangkan dengan bantuan sponge

iron sebagai reaktan pengikat. Perlakuan berikutnya

dilanjutkan dengan menghilangkan kandungan air

menggunakan larutan glycol sebagai pelucut dan

penyerapan CO2 menggunakan larutan benfiled.

Pemisahan gas umpan dari kandungan hidrokarbon

berat dilakukan di dalam separator sedangkan

penghilangan sulfur organik dilakukan dalam dua unit

proses, pertama pengubahan sulfur organik menjadi

sulfur an-organik dalam unit proses hydrotreating

dengan bantuan katalis Co-Mo dan proses kedua

adalah pengikatan sulfur organik oleh ZnO.

b. Proses Reforming

Gas alam yang telah mengalami perlakuan awal,

akan direaksikan lebih lanjut dengan kukus di dalam

reformer. Pereaksian dilakukan dalam temperatur

tinggi (780 – 820 oC ) dan tekanan tinggi 37.19

kg/cm2. Reformer yang digunakan terdiri dari dua

unit. Unit pertama disebut primary reformer dimana

pada unit ini kukus diumpankan sehingga bereaksi

dengan gas alam untuk membentuk CO,CO2 dan H2.

Unit kedua disebut secondary reformer dimana pada

unit ini diumpankan udara untuk mendapatkan N2

yang akan digunakan sebagai bahan baku amoniak.

Unit Secondary reformer juga berfungsi untuk

menghasilkan panas yang kemudian digunakan untuk

memproduksi kukus pada waste heat boiler.

[3]

Page 4: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

c. Absorpsi CO2

Gas sintesis yang akan diumpankan ke dalam unit

ammonia converter terlebih dahulu harus dipisahkan

dari kandungan CO2

yang terdapat di dalamnya.

Pemisahan ini diperlukan karena kadar CO2

yang

tinggi dalam gas sintesis dapat merusak kinerja

katalis yang terdapat dalam ammonia converter.

d. Sintesis Amoniak

Sebelum masuk ke ammonia converter, gas umpan

terlebih dahulu dipanaskan dan dikompresi hingga

memiliki kondisi proses sebagaimana di dalam

reaktor. Gas-gas tersebut kemudian masuk ke dalam

loop gas umpan. Tujuan dari loop gas ini untuk

meningkatkan perolehan ammonia murni. Pada loop

gas umpan terjadi peristiwa kompresi, flashing dan

pendinginan untuk mendapatkan kembali amoniak di

unit pemisah sekunder.

e. Pemisahan dan Pemurnian Produk

Pemisahan dan pemurnian dilakukan dalam unit

pemisah secondary dan primary. Gas hasil sintesis dan

gas amoniak dari amoniak converter secara bersama-

sama akan dikompresi dan kemudian akan saling

campur. Gas campuran ini akan didinginkan sehingga

kandungan ammoniak yang terkandung di dalamnya

dapat dipisahkan di dalam secondary separator.

Pemisahan terjadi karena pendinginan hingga dibawah

titik embun amoniak sehingga gas amoniak tersebut

mencair dan memisah dari campuran gas sintesisnya.

Pemisahan berikutnya terjadi pada unit pemisah

primary dimana pada unit ini cairan amoniak dari unit

pemisah secondary dan cairan amoniak hasil

pemisahan pada purge gas separator akan dipisahkan

lebih lanjut dari gas-gas inertnya sehingga diperoleh

cairan amoniak yang lebih murni.

8. Proses Pembuatan Urea

Bahan baku dari pembuatan urea adalah

karbondioksida dan ammonia. Tahap-tahap dari produksi

urea adalah sebagai berikut:

a. Sintesa Urea

Pereaksian urea dari bahan bakunya

dilakukan dalam fasa cair. Umpan berupa

amoniak cair, gas CO2 dan larutan karbamat hasil

recycle proses terdahulu dimasukkan ke dalam

reaktor sedangkan kondisi operasi dijaga pada

temperatur 190– 200oC serta tekanan 200

kg/cm2. Produk hasil reaktor merupakan

campuran yang terdiri atas urea, ammonium

karbamat, biuret, air, dan kelebihan ammonia.

b. Tahap Dekomposisi

Pada tahap ini ammonium karbamat yang

terdapat di keluaran reaktor dikondisikan kembali

sehingga terdekomposisi menjadi ammonia dan

CO2. Proses dekomposisi dilakukan di dalam 3

unit terpisah yaitu high pressure decomposer

(HPD), low pressure decomposer (LPD) dan Gas

Separator (GS). Larutan hasil reaktor masuk ke

dalam HPD yang memiliki tekanan 17 kg/cm2

dan mengalami proses flashing sehingga sebagian

amoniak dan karbamat menguap kemudian

larutan produk reaktor mendapat pemanasan dari

steam reboiler sehingga temperatur larutan naik

dan terjadi dekomposisi dari karbamat. Larutan

keluaran dari HPD kemudian menuju LPD untuk

dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi

dilakukan dengan memanaskan larutan

menggunakan larutan keluaran HPD dan kukus

bertekanan. Larutan urea yang sudah mulai pekat

keluar dari LPD kemudian menuju Gas Separator

yang akan memisahkan gas-gas inertnya.

Pemisahan dilakukan dengan dua tahap yaitu

flashing dan pengontakan dengan udara yang

sedikit mengandung amoniak dan uap air.

c. Tahap Pengkristalan dan Pembutiran

Larutan urea pekat yang telah keluar dari Gas

Separator akan menuju ke unit crystallizer dan

vakum crystallizer untuk membentuk butiran-

butiran kristal. Kristal urea yang terbentuk ini

kemudian dipisahkan dari larutan induknya

menggunakan pemisah sentrifugal. Setelah

melalui pemisah sentrifugal, kristal urea

dikeringkan dengan media pemanas udara dan

[4]

Page 5: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

yang kemudian dikirim ke siklon. Langkah

berikutnya adalah pelelehan kristal urea didalam

melter. Pemanas yang digunakan pada melter ini

adalah kukus bertekanan sedang. Lelehan urea ini

kemudian ditampung didalam head tank dan

dilewatkan ke dalam acoustic granulator sebagai

wadah untuk membentuk butiran urea standar.

Udara dihembuskan dari bawah untuk membantu

pembentukan butiran urea.

9. Pengertian Pompa

Pompa merupakan salah satu jenis mesin fluida yang

berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke

tempat yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan

membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)

dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,

pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu

sumber tenaga penggerak (motor) menjadi tenaga kinetis

(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan

cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang

pengaliran.

Pada prinsipnya pompa mengkonversi energi mekanik

dari suatu penggerak menjadi energi aliran pada fluida

yang melaluinya. Dengan demikian pompa menaikan

energi fluida tersebut yang kemudian dapat digunakan

untuk mengalirkan ke suatu tempat yang lebih tinggi dan

mengatasi tahanan hidrolik dari pipa isap dan tekan, serta

mempercepat aliran. Dari sudut pandang energi, pompa

merupakan kebalikan dari motor atau mesin hidrolik

dimana energi fluida diubah menjadi kerja mekanis.

Gambar 2. Instalasi Pompa

10. Klasifikasi Pompa

Berdasarkan cara pemindahan dan pemberian energi

(perubahan bentuk energi) pada cairan pompa dapat

diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :

a. Pompa Pemindah Positif (Positive

displacement pump)

Adalah pompa dengan ruang kerja yang

secara periodik berubah- ubah dari besar ke kecil

atau sebaliknya selama pompa bekerja. Energi

yang diberikan kepada cairan yang dipompakan

ialah energi potensial, sehingga cairan berpindah

secara volume per volume.

Yang termasuk Positive displacement pump

adalah:

Pompa gerak translasi bolak-balik

(reciprocating pump)

Misalnya: pompa torak, pompa plunger,

dan pompa membran / diafragma.

Gambar 3. Pompa Torak

Pompa gerak berputar (rotary pump)

Misalnya: pompa roda gigi, pompa lube,

pompa ulir dan pompa vane.

Gambar 4. Pompa Roda Gigi Dan Pompa Ulir

b. Pompa Pemindah Non Positif (non positive

displacement pump)

Adalah pompa dengan ruang kerja yang

tidak berubah-ubah saat pompa bekerja. Energi

yang diberikan pada cairan yang dipompakan

[5]

Page 6: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

adalah energi kecepatan, sehingga cairan yang

berpindah karena adanya perubahan energi

kecepatan yang kemudian diubah lagi menjadi

energi mekanis dalam rumah itu sendiri.

Yang termasuk pompa pemindah non positif

adalah:

Pompa sentrifugal

Jenisnya : Radial flow, mixed flow, dan

axial flow

Pompa Jet

Jenisnya : Turbin-impeler

Dari Uraian di atas dapat digambarkan klasifikasi

pompa sebagai berikut :

Gambar 5. Klasifikasi Pompa

11. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pada pompa terdapat sudu-sudu impeler yang

berfungsi mengangkat zat cair dari tempat yang lebih

rendah ketempat yang lebih tinggi. Impeler dipasang pada

poros pompa yang berhubungan dengan motor pengerak,

biasanya motor listrik atau motor bakar.

Poros pompa akan berputar apabila pengeraknya

berputar. Karena poros pompa berputar impeler dengan

sudu-sudu impeler berputar zat cair yang ada didalamnya

akan ikut berputar sehingga tekanan dan kecepatanya naik

dan terlempar dari tengah pompa ke saluran yang

berbentuk volut atau spiral dan disalurkan keluar melalui

nosel.

Gambar 6. Proses Pemompaan

Jadi fungsi impeler pompa adalah merubah energi

mekanik yaitu putaran impeler menjadi energi fluida (zat

cair). Jadi, zat cair yang masuk pompa akan mengalami

pertambahan energi Pertambahan energi pada zat cair

mengakibatkan pertambahan head tekan, head kecepatan

dan head potensial. Jumlah dari ketiga bentuk head

tersebut dinamakan head total. Head total pompa juga bisa

didefinisikan sebagai selisih head total (energi persatuan

berat ) pada sisi isap pompa dengan sisi keluar pompa.

Pada gambar di bawah aliran air didalam pompa akan ikut

berputar karena gaya sentrifugal dari impeler yang

berputar.

Gambar7. Penampang Impeler & perubahan energy

pompa

12. Pompa Sentrifugal W-GA 203

Guna mensirkulasikan fluida pada cooling tower ke

seksi pembutiran/pengkristalan maka diperlukan suatu

pompa yang bertekanan tinggi. Pompa yang dimaksud

adalah pompa sentrifugal W-GA 603 B yang termasuk dari

jenis Single Stage Centrifugal Pump, dapat dilihat pada

gambar 8.

Gambar 8. Pompa Sentrifugal W-GA 603

13. Data Spesifikasi Keluaran Pabrik

a. Spesifikasi Pompa

Manufaktur : EBARA MFG CO.I

[6]

Page 7: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

Type : 14”CEGT

Item No : W-GA 603 B

Turbine Drive : 1

Liqiuid : Cooling Water

Pumping Temp : 40℃

Spec. Gravity : 1.0

Vapor Press : 0.075 kg/cm2

Viscosity : 0.65 cp

Capacity : 200 m3/𝐻 Press Discharge : 1.2 kg/cm2

Press Suction : -0.3 kg/cm2

Total Head : 15 m

NPSH Head : 5.8 m

b. Spesifikasi Turbin Pengerak

Manufaktur : EBARA MFG CO.

I

Type : By RH-68

Rated Output : 80 Kw

Rpm : 4250

Inlet Steam : 42 kg/cm2 400 ℃

Exhaust : 7 kg/cm2

14. Perhitungan Spesifikasi

Head Total Pompa (H)

H = Pd−Ps

ρg

= (1.2−(−0.3 ) ) x 105

1000 X 9.81 = 15 M

Daya Fluida (pf ¿

Pf = H x Q x

ρ x g

= 15 x 0.05 x 1000 x 9.81

= 7357.5 Kw

Efisiensi Performa Pompa (ɳ p

)

ɳ p = P f

p

x 100 %

= 7357.5

80 x 100 %

= 91.9 %

15. Perhitungan Data Aktual

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 26

Februari 2015, maka dapat diketahui bahwa:

Press Discharge : 0.93 kg/cm2

Press Suction : -0.15 kg/cm2

Head Total Pompa (H)

H = Pd−Ps

ρg

= (0.93− (−0.15 ) ) x 105

1000 X 9.81

= 11 M

Daya Fluida

Pf

= H x Q x ρ

x g

= 11 x 0.05 x 1000 x 9.81

= 5395 Kw

Efisiensi Performa Pompa (ɳ p

)

ɳ p

= P f

p

x 100 %

= 4905

80 x 100 %

= 67.43 %

16. Analisa Perhitungan

Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat

hasil head total Pompa Sentrifugal W-GA 603 B pada data

yang diambil dari spesifikasi pabrik yaitu 15 m dengan

efisiensi sebesar 91.9%. Sedangkan pada perhitungan

aktual sesuai data yang ambil pada 26 Februari 2015 head

total Pompa Sentrifugal W-GA 603 B dapat diketahui

sebesar 11 m dan efisiensi pompa sebesar 67.43 %. Dapat

kita lihat terjadi penurunan performa pompa yang mungkin

disebabkan vibrasi, kebocoran dan keausan pada

komponen, serta factor- factor lainnya. Dengan

dilakukannya perbaikan pada komponen-komponen pompa

serta clearance pompa, maka akan meningkatkan performa

[7]

Page 8: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

dari Pompa Sentrifugal W-GA 603 B itu sendiri.

Gambar

9. Keausan pada komponen Pompa

(Shaft Sleeve)

Gambar 10. Proses Overhaul Pompa Sentrifugal

W-GA 603 Plant Urea P-II

17. Kesimpulan

Tabel 1. Data comparasi perhitungan pompa

Pompa Mengalami penurunan performa

setelah lama digunakan, hal ini disebabkan

keausan, kebocoran komponen serta

beberapa faktor lainnya, namun performa

tersebut dapat di maksimalkan kembali

dengan dilakukannya overhaul.

18. Saran

Kerapihan dan kebersihan pada saat overhaul

untuk dapat diperhatikan.

Perbaikan kembali pada manual book

komponen yang telah banyak rusak hingga

tak terbaca, agar memudahkan untuk

menganalisa data serta spesifikasi.

Referensi

Sularso. 1987. Pompa dan Kompresor (pemeliharaan,

pemakaian dan pemeliharaan). Jakarta: pradya paramita.

Pratama, Aditya V., 2014, Laporan Kerja Praktek :

Maintenance dan performance Pompa 140-P-17 A/B Area

delayed coking unit. Jurusan Teknik Mesin UMY,

Yogyakarta

Ebara MFG. CO. I. 1973. Manual Book (pumping system)

Aditama, Surya. 2014. Profil, Proses ammonia dan urea

PT. Pusri. Palembang: Humas PT Pusri

[8]

No Parameter Perhitungan Spesifikasi Perhitungan Aktual (26/02/2015) Satuan1 Tekanan Masuk -0.3 -0.152 Tekanan Keluar 1.2 0.933 SG 1 14 Head Total 15 11 m5 Kapasitas 200 2006 Efisiensi Pompa 91.90% 67.43%7 NPSH 5.8 ( r ) 8.041 ( a)8 Putaran Pompa 1500 1500 Rpm9 Kecepatan Aliran 0.55 0.55 m/s10 Jenis Aliran 300892.30 (Turbulen) 300892.30 (Turbulen)11 Daya Fluida 7357.5 5395 Kw

ܭ� Ȁ��� ଶ

ܭ� Ȁ��� ଶ

� ଷȀ����

Page 9: Jurnal Kerja Praktek PT. Pupuk Sriwidjaj

[9]