jurnal ke 1 filum avertebrata
TRANSCRIPT
JURNAL KE I
ZOOLOGI INVERTEBRATA
TOPIC : PENGENALAN FILUM INVERTEBRATA
Nama : Hamim Thohari Mahfudhillah
NIM : 100341400686
Kelas/ Offering : A/A
Tanggal Pertemuan : 19 Januari 2011
A.KONSEP YANG DIPELAJARI
Dalam dunia hewan dikenal suatu tingkatan takson tertinggi yaitu domain,
ada 3 domain yang dikenal saat ini yaitu : Domain Archaebacteria, Eubacteria, dan
Eukarya. Domain eukarya terdiri dari 6 kingdom (tingkatan takson dibawah domain)
yaitu : kingdom protista, animalia, fungi, dan plantae. Masing-masing kingdom
masing dibagi lagi menjadi takson yang lebih rendah kemudian diklasifikasikan
berdasar hubungan kekerabatan atau filogenetik. Misalnya yaitu kingdom animalia
berdasarkan skeleton (rangka penyusun tubuh) terdiri atas vertebrata (hewan
bertulang belakang) dan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang)
Dalam zoology invertebrata ini kita akan mengkaji lebih spesifik dan
mendalam pada domain eukarya khususnya hewan invertebrate yang didalamya
terdiri dari 9 filum yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nematelminthes,
Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata.
B.BUKTI BELAJAR SEBAGAI HASIL EKSPLORASI
Filum hewan berdasar ciri-ciri utama penysusun tubuh (simetri dan lapisan
tubuh) terbagi atas 6 kelompok yaitu Parazoa, Radiata, Aselomata, Pseudoselomata,
Selomata : Protostoma, Selomata : Deuterostoma.
1
Tabel Filum Hewan
KategoriCiri utama
bangun tubuhFilum Contoh Deskripsi filum
Par
azoa
Multiseluler,
tanpa jaringan
sejati
Porifera (spons)
Callyspongia
Plicifera
Koanosit (sel collar-
sel berflagella unik
yang menelan bakteri
dan pertikel makanan
kecil)
Eu
met
azoa
Rad
iata
Simetri radial,
diploblastik
(ektoderm dan
endoderm)
Cnidaria (hydra,
ubur-ubur,
anamon laut,
karang
Ctenophora
(ubur-ubur sisir)
Scyphozoa
Ctenophore
Struktur penyengat
yang unik (cnidae)
Koloblas (struktur
perekat) untuk
menangkap mangsa
Bil
ater
ia
Ase
lom
ata
Tubuh padat,
tanpa rongga
tubuh
Platyhelminthes
(cacing pipih)
Marine
Flatworm
Cacing tak bersegmen,
yang pipih arah
dorsoventral; tidak
ada saluran
pencernaan
Pse
ud
osel
omat
a
Pseudoselom
(rongga tubuh
antara saluran
pencernaan dan
dinding tubuh
tidak
sepenuhnya
dilapisi oleh
mesoderm)
Rotifera (rotifer)
Nematoda
(cacing giling)
Rotifer
Cacing giling
Rahang pada struktur
faring; kepada dengan
mahkota bersilia
Cacing silindris tak
bersegmen dengan
ujung yang runcing
2
Sel
omat
a :
Pro
tost
oma
Permbelahan
spiral dan
determinat;
mulut
berkembang dari
blastopori;
rongga tubuh
skizoselus
(terbentuk
dengan cara
pembagian
massa jaringan
mesoderm)
Molusca (keong,
cumi-cumi)
Annelida
(cacing
bersegmen)
Arthropoda
(krustasea,
serangga, laba-
laba)
Gurita
Anelida Laut
Kala jengking
Tiga bagian utama
tubuh ( kaki berotot,
massa viseral,
mantel); selom
tereduksi; rongga
badan utama adalah
homosel
Dinding badan dan
organ internal (kecuali
saluran pencernaan)
bersegmen
Tubuh bersegmen,
anggota badan
bersendi, eksoskeleton
dari ectoderm
Sel
omat
a :
Deu
tero
stom
a
Permbelahan
radial dan
interderminat;
anus
berkembang dari
blastopori;
rongga tubuh
enteroselus
(yang terbentuk
memalui
pelipatan
dinding
arkenteron
mesoderm)
Echinodrmata
(bintang laut,
bulu babi)
Chordata
(lancelet,
tunikata,
vertebrata)
Bintang
laut
Moloch
horridus
Simeteri radial
sekunder (larva
bilateral; dewasa
radial); system
pembuluh air yang
unik; eksoskeleton
dari mesoderm
Notokord; tali syaraf
berselubang pada
bagian dorsal; celah
faring; ekor pascaanus
berotot
(Campbell, Reece. 2000 : 208, 243)
3
C.RELEVANSI
Dalam konsep yang dipelajari terdapat 9 filum hewan invertebrata yaitu
Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nematelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, dan Echinodermata. Namun setalah dieksplorasi dengan literatur
ternyata filum Coelenterata tidak disebutkan dalah literatur tersebut, ternyata setalah
adanya penelitian lebih lanjut Coelenterata masih dapat dibagi lagi menjadi filum
yang berbeda yaitu Ctenopora dan Cnidaria. Namun juga ada literatur lain yang
menyebutkan bahwa Ctenopora dan Cnidaria dikelompokkan kedalam Coelenterata
(kolios = rongga).
Kingdom hewan selain dikelompokkan berdasar filum nya juga
dikelompokkan berdasar simetri tubuh (bilateral dan radial) dan lapisan tubuh
(dipoblatik dan tripoblastik). Dengan memahami berbagai macam pengelompokan ini
maka akan didapat pemahaman tentang klasifikasi atau pengelompokan mahluk
hidup secara utuh.
D.IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN
Permasalahan yang muncul saat pemberian tugas pertama yaitu membuat
biakan protozoa :
1. Kapan waktu yang tepat untuk pengambilan sampel air dari berbagai macam
lokasi ? Jawab : Waktu yang tepat untuk mengambil sampel yaitu saat subuh
atau pada malam hari, hal ini berdasarkan teori bahwa mikroorganisme
cenderung akan menghindari sinar matahari secara langsung. Sehingga jika
pengambilan sampel pada siang hari kemungkinan besar mikroorganisme
yang didapat kurang dan tidak sebanyak subuh atau malam hari.
2. Bagaimana taknik pengambilan berbagai sampel tersebut ?
Jawab : ada 3 teknik pengambilan sampel tersebut, khususnya pada perairan
yang airnya cukup banyak dan dalam yaitu pengambilan air permukaan,
pengambilan air dibagian tengah, dan pengambilan air dibagian dasar. Selain
itu disertakan pula substrat-substrat yang ada disekitarnya.
4
E.ELEMEN YANG MENARIK
Dalam perkuliahan klasikal terdapat beberapa elemen yang menarik yiatu :
1. Didapat informasi bahwa berdasar hasil penelitian yang meneliti tentang
avertebrata terdapat sebuah perairan (semacam danau) di desa Senggreng,
Malang di mana lokasi tersebut telah pernah di kunjungi penulis ternyata
ternyata terdapat hydra (hewan invertebrate dari filum coelenterate) yang
perkembangannya sangat pesat dibandingkan dengan perairan yang lain yang
ada di kabupaten Malang. Hal ini menarik penulis untuk membuktikan dan
turut serta dalam meneliti factor-faktor dan kondisi di daerah tersebut
sehingga hydra dapat berkembang pesat.
2. Dalam mata kuliah zoology invertebrate banyak sekali praktikum dan
terdapat beberapa proyek yang harus digarap mahasiwa, menurut penulis ini
merupakan terobosan yang sangat baik karena dengan ini mahasiswa dapat
mengenal langsung dan berinteraksi dengan apa yang dipelajari dalam
permbelajaran klasikal (teori) sehingga dengan kegiatan seperti ini mahasiswa
tidak hanya mengenal teori, teori dan teori saja sehingga pemahaman
mahasiswa bisa lebih mendalam. Dengan ini mahasiswa juga dilatih untuk
bisa memulai penelitian, sehingga nanti dapat memperoleh pengalaman
bagaimana konsep dan metode penelitian yang benar dan sesuai dengan apa
yang akan diteliti.
F.REFLEKSI DIRI
Saat pembelajaran klasikan disebutkan bahwa Protozoa merupakan filum dari
hwan invertebrata, padahal telah diketahui sebelumnya bahwa protozoa merupakan
protista mirip hewan. Setelah di cek dengan literatur dulu waktu di SMA ternyata
memang benar protozoa merupakan protista mirp hewan. Jadi, masih ada
kebingungan sebenarnya protozoa termasuk dalam filum apa ? Apakah telah
diketahui dari penelitian molekuler ternyata kandungan kimia, senyawa-senyawa,
dan DNA protozoa ternyata lebih dekat dan mirip dengan hewan invertebrata
sehingga protozoa dimasukkan ke filum animalia invertebrata ?
5