filum arthopodha

12
A. Tujuan Umum : Memahami materi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengenal filum Arthropoda dan manfaat bagi manusia. B. Tujuan Khusus Perkuliahan : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan : 1.Definisi 2.Klasifikasi 3.Morfologi dan anatomi 4.Habitat dan penyebaran 5.Fisiologi dan reproduksi 6.Makanan dan kebiasaan makan 7.Nilai ekonomis C. Kata Kunci BAB XV. FILUM ARTHROPODA Filum Arthopoda a. Kelas Trilobita b. Kelas Merostomata subfilum Chelicerata c. Kelas Pygnogonida d. Kelas Arachinida e. Kelas Chilopoda pada subfilum Myriapoda

Upload: black-jocker

Post on 28-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Filum Arthopodha

A. Tujuan Umum : Memahami materi ini sangat bermanfaat bagi

mahasiswa untuk mengenal filum Arthropoda dan manfaat bagi manusia.

B. Tujuan Khusus Perkuliahan : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa

diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan :

1. Definisi

2. Klasifikasi

3. Morfologi dan anatomi

4. Habitat dan penyebaran

5. Fisiologi dan reproduksi

6. Makanan dan kebiasaan makan

7. Nilai ekonomis

C. Kata Kunci

D. Media Pembelajaran

Dalam bab ini media pembelajaran yang digunakan meliputi : white

board, spidol, dan infocus.

E. Metode Pembelajaran

BAB XV. FILUM ARTHROPODA

Filum Arthopoda

a. Kelas Trilobita

b. Kelas Merostomata subfilum Chelicerata

c. Kelas Pygnogonida

d. Kelas Arachinida

e. Kelas Chilopoda pada subfilum Myriapoda

f. Kelas Diplophoda

Page 2: Filum Arthopodha

Metode yang dipergunakan adalah pemberian materi dan penugasan

F. Uraian Materi

1. Definisi

Arthropoda berasal dari bahasa yunani; Arthros berarti sambungan atau sendi dan

podos berarti kaki, jadi merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau

bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Trilobita merupakan kelas yang

paling tertua pada filum Arthropoda, ditemukan pada periode cambrian (sekitar 540 juta

tahun yang lalu) dan merupakan kelas yang paling primitif berdasarkan anggota tubuh

pada filum Arthropoda.

Terdapat lebih dari 4.000 spesies fosil. Tubuh trilobita berbentuk lonjong dan pipih,

di bagian dorsal terdapat 3 buah lengkungan karena adanya 2 buah alur memanjang dari

anterior ke posterior. Ciri tubuh Arthropodameliputi bentuk dan ukuran serta struktur dan

fungsi tubuh.

Bentuk dan Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang

lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk

Arthropoda pun beragam.

Struktur dan Fungsi Tubuh Arthropoda

1. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap

segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung

membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).

2. Mempunyai sistem saraf, sistem pencernaan, ekskresi, sirkulasi, dan pernapasan.

Ciri-ciri

1. Tripoblastik

2. Simetris bilateral

3. Memiliki eksoskeleton (kutikukula yang membentuk rangka yang keras) terbuat dari

zat kitin/kapur dan protein

193

Page 3: Filum Arthopodha

4. Tahap pertumbuhan dilakukan dengan cara moulting (pergantian kulit) yang biasa

juga disebut ecdysis.

5. Memiliki sepasang kaki disetiap ruas tubuhnya (contoh; udang, lobster)

6. Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yakni kepala, dada (thorax) dan abdomen

(perut)

7. Alat pencernaan sempurna pada mulut terdapat rahang lateral yang beradaptasi untuk

mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung tubuh.

8. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung)

rongga tubuh.

9. Arthopoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat

bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea

10. Sistem saraf berupa tangga tali, ganglion otak berhubungan dengan alat indera

11. Alat ekskresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi

12. Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh)

2. Klasifikasi

Gambar 1. Klasifikasi Arthropoda

194

Page 4: Filum Arthopodha

a. Kelas Trilobita

- Trilobita merupakan kelas yang paling tertua pada filum Arthropoda

- Ditemukan pada periode cambrian (sekitar 540 juta tahun yang lalu)

- Merupakan kelas yang paling primitif berdasarkan anggota tubuh pada filum

Arthropoda

Gambar 2.Trilobita (Pseudocybele nasuta)

b. Kelas Merostomata subfilum Chelicerata

- Hidup di laut

- Memiliki Carapace yang melindungi cephalothorax;

- Bernafas dengan menggunakan paru-paru buku

Gambar 3.Limulus polyphemus

195

Page 5: Filum Arthopodha

C. Kelas Pygnogonida

- Umumnya berukuran 1-10 mm,

- Umumnya warna tubuhnya gelap tetapi beberapa jenis berwarna merah atau hijau.

- Tubuh panjang dan langsing

- Pada kepala terdapat probosis di ujung anteriornya

- Pada masing-masing ruas badan terdapat kaki jalan

Gambar 4. Pycnogonida

d. Kelas Arachinida

- Termasuk dalam kelas ini adalah Laba-laba, Kalajengking, kutu dll. Tubuhnya

memiliki 6 pasang kaki.

- Memiliki 2 bagian tubuh, yaitu : cephalothorax, abdomen

- Tidak memiliki antena

- Bagian mulut telah berkembang membentuk taring, contohnya laba-laba

e. Kelas Chilopoda pada subfilum Myriapoda

- Merupakan jenis kelabang & memiilki satu kaki dalam tiap segmen tubuhnya, bergerak

cepat dan bersifat karnivora. Hingga kini terdapat sekitar 2.800 jenis spesies yang

tersebar di dunia

196

Page 6: Filum Arthopodha

- Bagian kepala yang indah/baik

- Sepasang kaki pertama telah bermodifikasi untuk meracuni mangsa

- Memipih dari bagian atas/kepala hingga bagian bawah/buntut

- Memiliki sepasang antena di bagian kepala

- Mempunyai satu kaki tiap segmen

- Bergerak cepat tetapi tidak kuat

f. Kelas Diplophoda

- Merupakan jenis dari kelabang kecil dan umumnya memiliki dua pasang kaki tiap

segmen tubuhnya. Mereka bergerak lambat, namun beberapa spesiesnya dapat

mempunyai bentuk tubuh yang besar. Hingga kini terdapat sekitar 10.000 jenis spesies

yang tersebar di dunia dan terdiri dari 15-17 ordo

- Memiliki dua pasang kaki pada tiap segmen tubuhnya, namun 4 segmen pertama

hanya memiliki sepasang kaki

- Memilki sepasang antena

- Umumnya berbentuk cylindrical

- Bergerak lambat tetapi kuat

Gambar 5.Jenis kelas Diplophoda

3. Morfologi dan Anatomi

Pada kepala atau chepalon terdapat sepasang antena, 4 pasang apendik biramus dan

adakalanya sepasang mata. Semua ruas thorax juga mempunyai sepasang apendik

biramus.

197

Page 7: Filum Arthopodha

4. Fisiologi dan Reproduksi

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga

yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.Partenogenesis adalah pembentukan

individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat

steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing

menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah

dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

G. Rangkuman

Arthropoda berasal dari bahasa yunani; Arthros berarti sambungan atau

sendi dan podos berarti kaki, jadi merupakan hewan yang memiliki ciri kaki

beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada

tubuhnya.Trilobita merupakan kelas yang paling tertua pada filum Arthropoda,

ditemukan pada periode cambrian (sekitar 540 juta tahun yang lalu) dan

merupakan kelas yang paling primitif berdasarkan anggota tubuh pada filum

Arthropoda.

Terdapat lebih dari 4.000 spesies fosil. Tubuh trilobita berbentuk lonjong

dan pipih, di bagian dorsal terdapat 3 buah lengkungan karena adanya 2 buah

alur memanjang dari anterior ke posterior. Ciri tubuh Arthropodameliputi bentuk

dan ukuran serta struktur dan fungsi tubuh.

Filum Arthopoda meliputi

a. Kelas Trilobita

b. Kelas Merostomata subfilum Chelicerata

c. Kelas Pygnogonida

d. Kelas Arachinida

e. Kelas Chilopoda pada subfilum Myriapoda

198

Page 8: Filum Arthopodha

G. Evaluasi

1. Jelaskan secara umum tentang filum Arthopoda

2. Jelaskan manfaat filum Arthopoda dalam ekosistem perairan dan bagi manusia.

3. Sebutkan klasifikasi filum Arthopoda menurut morfologi dan anatomi, habitat dan

penyebaran, fisiologi dan reproduksi, makanan dan kebiasaan makan dan nilai

ekonomis.

I. Daftar Pustaka

Barnes, R.D. 1980. Invertebrate zoology. 4th ed. Saunders college, Philadelphia: xv 1089 hlm.

Barnes, R.D. 1987. Invertebrate zoology. 1962. 5th ed. Saunders college publishing, Philadel-phia: xi + 893 hlm.

Beck, D.E. & L.F. Braithwaite. 1962. Invertebrate zoology. Laboratory workbook. 2nd ed. Burgess publishing company, Mineapolis: iv + 289 hlm.

Bullough, W.S. 1960. Practical invertebrate anatomy. 2nd ed. Macmillan, London: xiv + 483 hlm.

Bushsbaum, R, Bushsbaum, M, Pearse, J and Pearse, V. 1987. Animals Without Backbones. Revised edition. The University of Chicago Press. Chicago.

Dales: R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed. Blackwell Scientific Publications, Oxford: 65-89.

Dales: R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed.Blackwell Scientific Publications, Oxford: 93-100.

Dales: R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed.Blackwell Scientific Publications, Oxford: 245-246.

Pada kepala atau chepalon terdapat sepasang antena, 4 pasang apendik

biramus dan adakalanya sepasang mata. Semua ruas thorax juga mempunyai

sepasang apendik biramus.

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga

yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.Partenogenesis adalah

pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang

dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda

terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga

bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

199

Page 9: Filum Arthopodha

Dales: R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed.Blackwell Scientific Publications, Oxford: 247-260.

Dales: R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed.Blackwell Scientific Publications, Oxford: 307-312.

Dales R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed. Blackwell Scientific Publications, Oxford: 1-42.

Dales R.P. (ed.). 1981. Practical invertebrate zoology. 2nd ed. Blackwell Scientific Publications, Oxford: 43-48.

Mary, E. 1980. Principles of systematic zoology. Tata McGraw-Hill, New Dehli: xi + 428 hlm.

Moosa, M.K. 1980. Beberapa catatan mengenai rajungan di teluk Jakarta dan pulau-pulau seribu. Dalam: burhanuddin, M.K. Moosa & H. Razak (eds.). 1980. Sumber daya hayati bohari. Rangkuman beberapa hasil penelitian Pelita II. Lembaga Oseanologi Nasional – Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LON-LIPI), Jakarta: 57-79.

Romimohtarto, K dan Juwana, S. 2001. Biologi Laut. Djambatan. Jakarta.Suwignyo S., B. Widodo, Y. Wardianto, M. Krisanti., 2005.Avertebrata Air, Jilid I.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Suwignyo S., B. Widodo, Y. Wardianto, M. Krisanti., 2005.Avertebrata Air, Jilid 2. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soegiarto, A., V. Toro & K.A. Soegiarto (eds.). 1979. Udang: biolagi, potensi, budidaya, produksi, dan udang sebagai bahan makanan di Indonesia. Lembaga Oseanologi Nasional – Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LON-LIPI), Jakarta: 1-44.

Storer, T.I., R.L. usinger, R.C. Stebins & J.W. Nybakken. 1978. General zoology. 5th ed. Tata McGraw-Hill, New Dehli: xiv + 899 hlm.

Storer, T.I., R.L. usinger, R.C. Stebins & J.W. Nybakken. 1979. General zoology. 6th ed. Tata McGraw-Hill, New york: ix + 902 hlm.

Wallwork, J.A. 1983. Earthworm biology. Edward Arnold, London: 58 hlm.Wechert, C.K. 1959. Elements of chordate anatomy. 2nd ed. McGraw-Hill, New york:

viii + 503 hlm.Whittaker, R.H. 1969. New concepts of kingdoms of organisms. Scence 163: 150-160.Marshall, A.J. & W.D. Williams (eds.). 1978. Textbook of zoology. Vol. I. invertebrates.

7th ed. English Language Book Society & Macmillan, London & Basingstoke: 482-542.

Woolley, T.A. 1963. Laboratory directions for invertebrates zoology. Burgess Publishing Company, Minneapolis: iv + 140 hlm.

200