jurnal ilmiah adiragalatihan-latihan lain. kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat...

10
ISSN: 2477 - 2445 JURNAL ILMIAH ADIRAGA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA Volume 1, Nomor 1, Edisi Nopember 2015 Diterbitkan Oleh: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Email: [email protected]

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

ISSN: 2477 - 2445

JURNAL ILMIAH ADIRAGA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA Volume 1, Nomor 1, Edisi Nopember 2015  

 

Diterbitkan Oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA Email: [email protected] 

Page 2: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

ISSN : 2477 - 2445

J U R N A L   I L M I A H 

ADIRAGA Volume 1, Nomor 1, Edisi Nopember 2015 

Terbit 2 kali setahun pada bulan September dan Maret, berisi naskah hasil penelitian, gagasan konseptual, kajian teori atau aplikasi di bidang pendidikan, kepelatihan, dan iptek olahraga.

 Pembina

Dr. Djoko Adi Waluyo, ST., MM. (Rektor Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

Penasihat Dra. Dwi Retnani S., M.Si (Dekan FKIP)

Drs. Achmad Qomaruzaman, M.Pd (Wakil Dekan 1 FKIP) Dr. Endang Mastuti Rahayu, M.Pd (Wakil Dekan 2 FKIP)

Drs. Sunyoto HP, M.Pd (Wakil Dekan 3 FKIP)  

Penanggung Jawab Drs. Ujang Rohman, M.Kes. (Ketua Program Studi PKO)

Ketua Penyunting 

Drs. Santika Rentika Hadi, M.Kes Wakil Ketua Penyunting 

Dr. Muhamad Muhyi, M.Pd  

Penyunting Kehormatan Prof. Toho Cholik Mutohir, M.A, Ph.D. (UNESA Surabaya)

Prof, Dr, dr, Harjanto, M.S. (UNAIR Surabaya) Prof, Dr, dr, Paulus Liben, M.S. (UNAIR Surabaya)

Prof. Dr. M.E. Winarno, M.Pd (UM Malang) Dr. Dimyati, M.Si (UNY Yogyakarta)

Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes (UNIMED Medan) Prof. Dr. Iskandar Wiryokusumo, M.Sc (UNIPA Surabaya)

Prof. Dr. Gempur Santoso, M.S (UNIPA Surabaya) Prof. Dr. Hartanto Sunardi, ST., S.Si., M.Pd (UNIPA Surabaya)

Dr. Sukarjati, M.Kes (UNIPA Surabaya)  

Penyunting Pelaksana Dr. Harwanto, ST., M.Pd, Dr. Abd. Cholid, S.Pd., M.Pd., Drs. Sumardi, M.Kes.

Drs. Sigit Sulendro, M.Pd., Drs. Ujang Rohman, M.Kes., Dr. Hayati, M.Kes. Drs. Ismawandi BP, M.Pd., Lukmanul Hakim, S.Or., M.Pd

Sekretariat 

Achmad Nuryadi, S.Pd., M.Pd Mulyono, S.Or., M.Kes

Dra. Rusila Peni

Jurnal Ilmiah Adiraga : Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Publikasi Naskah: Penyunting menerima naskah/artikel yang belum pernah diterbitkan dalam jurnal lain (petunjuk bagi penulis: baca pada bagian dalam sampul belakang) Alamat Penyunting dan Sekretariat: Program Studi PKO FKIP UNIPA Surabaya Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya, Email: [email protected]

Page 3: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

       Alamat Penyunting dan Sekretariat: Program Studi PKO FKIP UNIPA Surabaya Jl. Dukuh Menanggal XII Surabaya, Email: [email protected]  

 

  

DAFTAR ISI 

            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ISSN : 2477 - 2445

JURNAL ILMIAH ADIRAGA

Vol. 1, No 1, Edisi Nopember 2015   

DAFTAR ISI  

001  Pendekatan Humanistik dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Sigit Sulendro ....……………………………………………………….......

   1  ‐  7 

002  Menurunnya Prestasi Olahraga Indonesia Di Kancah Internasional Untung Tedjo SPS ………………………..…………………………….....

 8  ‐ 21  

003  Tingkat Kesegaran Jasmani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Antara Yang Atlet dan Non Atlet Relevansinya Terhadap Indeks Prestasi Akademik Ujang Rohman......……..……………………………………….................

   22 ‐ 34 

004  Pengaruh Faktor Psikis Terhadap Cedera Sumardi …………………………………………………....……………....

 35 ‐ 43 

005  Kadar Glikogen Hati Setelah Latihan Aerobik dan Anaerobik Santika Rentika Hadi ...................................................................................

 44 ‐ 54 

006  Cedera Olahraga Yang Terjadi Pada Olahragawan Bulutangkis Hayati ................………………………………......…………………….....

 55 ‐ 68 

007  Pengaruh Minuman Suplemen, Minuman Elektrolit dan Air Normal Terhadap Kinerja Olahraga Muhammad Muhyi ........…………………………………………………...

  69 ‐ 90 

 

Page 4: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

PENDEKATAN HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Drs. Sigit Sulindro M.Pd*

Abstrak Tulisan ini memaparkan deskriptif beberapa hal yang berkaitan dengan pendekatan humanistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Pendekatan humanistik merupakan konsep pendidikan modern, yang mencerminkan filsafat yang lebih manusiawi. Konsep tersebut memayungi kegiatan yang akan dilaksanakan, serta mencerminkan keyakinan pandangan terhadap pendidikan dan terpusat pada peserta didik. Uraiannya dalam tulisan ini hendak mencoba dan mengkaji beberapa hal tentang pendekatan humanistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK). Secara eksplisit uraian terdiri dari: (1) pendahuluan, (2) pengertian humanistik, (3) kerangka konseptual pembelajaran yang humanistik, (4) proses pembelajaran, dan (5) penutup.

Kata kunci : pendekatan humanistik, pembelajaran PJOK

PENDAHULUAN

Program-program pendidikan jasmani dan olahraga saat ini, persis sebagaimana

program-program pendidikan modern, mencerminkan filsafat yang lebih bersifat humanistik.

Seperti halnya program-program pendidikan tradisional, program-program pendidikan

jasmani dulu sangat terpusat pada guru dan formal sifatnya. Seandainya anda menanyakan

kepada orang tua atau kakek anda tentang pengalaman-pengalaman pendidikan jasmani

mareka, pengalaman-pengalaman itu akan berbeda menyolok dari yang berlangsung saat ini.

Kemudian mareka akan meyelaskan program-program pendidikan jasmani meraka, bahwa

penekanannya kebugaran jasmani yang dicapai melalui latihan-latiahan formal dan

pembentukan tubuh, berfokus pada beberapa kegiatan, dan kerap mencakup berbaris dan

latihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti

banyak sekali aturan.

Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga kita mencerminkan pendekatan

yang lebih bersifat kemanusian. Kurikulum lebih berpusat pada siswa, program-program

lebih disesuaikan kepada individu, sering para guru menyadari bahwa satu jenis program

pendidikan jasmani tidak cocock bagi semua orang. Perasaan, kebutuhan, ambisi, tujuan,

1

Page 5: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

kemampuan dan keterbatasan individu perlu dipertimbangan dalam merancang program. Para

guru meskipun menekankan perlunya mempelajari keterampilan dan memeperoleh tingkat

kebugaran yang bisa diterima, juga menyadari penting mendidik para siswa tentang “

mengapa” (sebab-sebab) dari kegiatan –kegiatan itu. Kurikulun dalam tahun-tahun awal

menekankan kreativitas dan penelusuran sambil membangun landasan keterampilan untuk

tahun mendatang. Para siswa di sekolah lebih menyukai kepada berbagai olahraga tim dan

perorangan. (Bucher, 1995: 24).

Dalam tulisan ini penulis hendak mengkaji beberapa hal tentang pendekatan humanistik

dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,. Secara eksplisit malakah ini akan

membahas: (1) pengertian humanistik, (2) kerangka konseptual pembelajaran yang

humanistik, dan (3) proses pembelajaran.

Pengertian Humanistik

Humanistik adalah kemunculan dan perubahan dari individu yang mempercayai bahwa

setiap manusia secara individu harus diperlakukan sama seperti anggota kelompok yang lain

dalam satu kelompok yang lebih besar.

Pilosofi dari humanistik mengacu pada perubahan individu secara rinci dan menyeluruh.

Humanistik memberikan semangat secara menyeluruh dalam setiap langkah dari anggota

yang terlibat.Guru aliran humanistik: harus memberikan semangat pada anak didik, untuk

mengaktualisasikan dirinya secara menyeluruh. Filosofi ini dapat memberikan:

a. Membuka diri, perasaan yang tulus.

b. Memberikan penilaian terhadap manusia secara individual.

c. Menerima diri sendiri dan orang lain, untuk apa mereka.

d. Penyesuain terhadap perubahan dan perkembangan metode pembelajaran.

e. Memberikan dorongan yang sama kepada siswa untuk berkreasi dan mengadakan

perubahan.

f. Melakukan kerjasama perubahan.secara efektif dengan yang lain dan menambah

pengalaman melalui kerjasama dengan semua individu.

2

Page 6: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Kerangka Konseptual Pembelajaran Humanistik

Kerangka konseptual terdiri dari peryataan-pertayaan yang mengadung ciri-ciri, yang

kurikulum konsep tersebut memayungi kegiatan yang akan dilaksanakan, dan juga

mencerminkan keyakinan pandangan terhadap pendidikan dan perserta belajar. Di bawah ini

adalah peryataan-peryataan konsep dasar, yang akan selalu menjadi pedoman terhadap

pemgembangan yang berpusat pada anak didik.

1) Kurikulum pendidikan jasamani seyogyanya berorentasi pada perkembangan dan berpusat

pada anak didik. Pilihan kegiatan pendidikan jasmani harus berdasar pada kebutuhan dasar

dan ciri-ciri anak, dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mareka. Anak

merupakan pusat perhatian kurikulum, dan pengalaman yang akan disajikan harus

berdasar atas kebutuhan meraka. Pada saat ini banyak kegiatan jasmani yang dipilih

berdasar atas kesenangan guru, dan tidak dipilih karena tidak dikuasai atau tidak

diusahakan fasilitas oleh guru. Padangan prefesional guru atau pengelola yang terbatas,

akan tercermin pada keberhasilan anak didiknya.

2) Setiap anak adalah unik, dalam artian kebutuhan dan kemampuan belajarnya. Semua anak

berhak untuk mencapai dan meningkatkan kemampuan mereka, sedang kurikulum harus

mampu memberi kesempatan untuk itu. Anak seyogyanya bergerak dengan kecepatan

yang memberi rangsangan yang mendorong perkembangan mereka. Perbedaan individu

harus mendapat perhatian didalam menerapkan kulikulum, sehingga tujuan dan

pengalaman belajar tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kelompok. Lain daripada itu

perlu diperhatikan bahwa anak akan belajar dengan cara berbeda-beda. Maka dari itu, guru

harus mampu mengembangkan alternatif metode dan gaya pembelajaran. Demikian juga

perlu diyakini bahwa anak akan mampu belajar secara mandiri, sehingga pendekatan

pembelajaran harus memberi kesempatan kepada mereka untuk menentukan mana yang

penting dan mana yang relefan bagi mereka.

3) Anak seyogyanya dipandang sebagai manusia seutuhnya.

Dengan demikian, kurikulum harus mampu menampung segala kegiatan yang berkaitan

dengan kesegaran dan keterampilan jasmani, misalnya anak memahami apa, mengapa dan

bagaimana yang dapat meraka lakukan.

3

Page 7: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

4) Hasi belajar yang berkaitan dengan kebutuhan siswa, seyogyanya diajarkan secara efektif

melalui pendidikan jasmani. Kegiatan tersebut diarahkan dan dilaksanakan sedemikian

rupa, sehingga meyakinkan mereka bahwa tujuan belajar tersebut dapat dicapai. Nilai-nila

positif tidak akan diperoleh begitu, tetapi harus direncankan dan diusahakan. Hasil

pembelajaran yang tergolong dalam domaian efektif, misalnya: bermain dengan jujur,

disiplin, kerjasama dalam kelompok.

5) Gerak sebagai dasar pemikiran pendidikan jasmani. Dalam pendidikan jasmani gerak

adalah hal yang esensi, yang di dalam pelaksanaannya harus terjadi gerakan jasmani.

Sedang kualitas program dapat di evaluasi secara bertahap melalui tingkat gerakan dari

setiap pengalaman belajar anak.

6) Mengupayakan proses belajar yang berlangsung terus sepanjang hayat mereka. Kegiatan

pendidikan jasmani tidak menjajaki keterampilan dan manfaat keikutsertaan mereka pada

saat bersekolah, tetapi diharapkan dapat menjangkau berlangsungnya dan manfaat proses

pembelajaran yang berkesinambungan. Perlu mendapat perhatian bahwa kesehatan,

kesegaran jasmani dan kesejahteraan hidup semakin mendapt sorotan dewasa ini.

Proses Pembelajaran

Selama ini pembelajaran diartikan sebagai proses penyampain, biasanya dilakukan

secara imposisi (penuangan). Yakni guru menuangkan sejumlah informasi bahan pelajaran

pada siswa yang akan diisi dengan pengetahuan. Kegiatan di kelas banyak didominasi oleh

guru, aktifitas siswa lebih banyak mendengar atau menerima (bersifat pasif).

Gagne & Briggs dalam Ali, 1983 : 4) bahwa: “Proses belajar siswa secara aktif dalam

pembelajaran, yang penting dalam pembelajaran bukan upaya guru menyampaikan bahan,

tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai tujuan”. Sebenarnya proses

pembelajaran adalah suatu keterampilan yang mencakup keterampilan membelajarkan yang

dilaksanakan oleh guru, dan ketempilan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa,

serta hasil pembelajaran yang diperoleh siswa. Diantara proses membelajarkan, proses

pembelajaran dan hasil pembelajarannya yang merupakan jalinan yang saling mempengaruhi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan satu sistem yang terdiri dari tiga

4

Page 8: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

variabel, yaitu: 1) variabel proses membelajarkan, 2) variabel proses pembelajaran, dan 3)

variabel hasil pembelajaran jangka pendek dan jangka panjang. (Siedentop dalam

Soemosasmito, 1993: 12).

Di bawah ini dikemukakan suatu model proses membelajarkan dan hasil pembelajaran

(Siedentop, 1983).

Student Outcome Variabel

Short Long Term Term

Teacher Process

Variabel

Student Process

Variabel

Process Feedback Outcome Feedback

Model Proses Membelajarkan, Proses Belajar

Dan Hasil Belajar

Sebagai hasil belajar siswa, variabel 3 dapat dipilih menjadi dua, yaitu: 1) hasil belajar

jangka pendek, dan 2) hasil belajar jangka panjang. Hasil belajar jangka pendek

mencerminkan pengalaman dan keberhasilan siswa selama men gikuti pelajaran, yang

tampak dengan adanya perubahan perilaku hidup sehat pada itu. Sedangkan belajar jangka

panjang, merupakan pencapaian kebutuhan belajar sepanjang hayat yang selalu

berkembang. Dengan demikian, hasil belajar jangka pendek dipandang sebagai sarana

untuk mengembangkan prilaku hidup sehat siswa di kemudian hari. Idealnya, guru Dikjasor

masih berharap agar hasil pembelajaran jangka yang dicapai oleh siswa di sekolah, masih

terus dikembuhkembangkan oleh mantan siswa secara mandiri dalam kehidupan sehari-hari

di masyarakat.

Humanistik adalah kemunculan dan perubahan dari individu yang mempercayai bahwa

setiap manusia secara individu harus di perlakukan sama seperti anggota kelompok yang

lain dalam satu kelompok yang lebih besar. Konsep guru yang humanistik, guru harus

5

Page 9: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

memberikan motivasi pada anak didik untuk mengaktualisasikan dirinya secara

menyeluruh, secara filosofi guru harus memberikan:

a. Membuka diri, perasaan yang tulus

b. Memberikan peneilian terhadap manusia secara individu

c. Menerima diri sendiri dan orang lain, untuk apa mereka

d. Penyesuian terhadap perubahan dan perkembangan metode pembelajaran

e. Memberikan dororngan yang sama kepada siswa untuk berkreasi dan mengadakan

perubahan.

f. Melakukan kerjasama perubahan secara efektif dengan yang lain dan menambah

pengalaman melalui kerjasama dengan semua individu. Seperti pada bagan berikut ini:

Program Pendidikan Jasmani dan

Olahraga

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

6

Masa dulu, sangat

berpusat pada guru dan formal sifat-nya

Masa sekarang mencerminkan filsafat yang ber-sifat humanistik

Penekanan pada kebugaran jasmani, pembentukan tubuh, dan terikat dengan latihan formal serta mengikuti aturan aturan yang ketat

Kurikulum berpusat pada siswa, program disesuai-kan dengan individu, kebutuhan, ambisi, ke-mampuan dan keterbatas-an

Page 10: JURNAL ILMIAH ADIRAGAlatihan-latihan lain. Kegiatan yang dilaksanakan harus formal dan secara ketat mengikuti banyak sekali aturan. Kini program-program pendidikan jasmani dan olahraga

Jurnal Ilmiah Adiraga ISSN 2477-2445 Vol. 1, No.1, Nopember 2015

*) Sigit Sulindro adalah Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

7

Konsep Pembelajaran Humanistik

Kurikulum berpusat pada

anak didik

Setiap anakadalah

unit

Anak dipandang

sebagai manusia

seutuhnya

Hasil belajar berkaitan dgn

kebutuhan siswa

Gerak merupakan

hal yang esensi

Mengupaya- Kan

berlangsung terus

sepanjang hayat

PENUTUP

Tulisan ini telah memaparkan deskriptif beberapa yang berkaitan dengan pendekatan

humanistik dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Pendekatan humanistik

merupakan konsep pendidikan moderen, yang mencerminkan filsafat yang lebih manusiawi.

Dan Konsep tersebut memayungi kegiatan yang akan dilaksanakan, serta mencerminkan

keyakinan pandangan terhadap pendidikan dan terpusat pada peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

Bucher, C.A (1983) Foundation Of Education and Sport. St.Louis Mosby Bucher, C.A (1995) Foundation Of Education and Sport. St. Louis Mosby Siedentop, D. (1983) Developing Teaching Skill In Physical Education. Mountain Vien,

California, Mayfield Publishing Co Soemosasmito, Soenardi (1988) Dasar, Proses dan Efektifitan Belajar-Mengajar Pendidikan

Jasmani, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.