jurnal ikan lele jumbo

6
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 93-98 ISSN : 2088-3137 ANALISIS PERMINTAAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) KONSUMSI DI KECAMATAN LOSARANG KABUPATEN INDRAMAYU Fajar Ferdian*, Ine Maulina** dan Rosidah** *) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad **) Staf Dosen Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Unpad ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh harga ikan terhadap permintaan ikan lele serta mengetahui elastisitas permintaan harga ikan terhadap kosumen di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan data ini dengan menggunakan purposive sampling dimana seorang peneliti harus benar-benar mengetahui bahwa responden yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan lele bukan merupakan barang inferior. Yang berarti jika harga ikan lele meningkat maka tidak akan ada perubahan terhadap permintaan, karena ikan lele tersebut akan tetap dicari.Berartiharga ikan terhadap permintaan ikan lele di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu sangat berpengaruh. Jika ikan air tawar lain dan ikan laut mengalami kenaikan harga maka permintaan akan ikan lele semakin tinggi. Elastisitas permintaan terhadap harga ikan lele sebesar 0,000. Elastisitas silang terdiri atas elastisitas harga ikan air tawar jenis lain sebesar 0.002 dan harga ikan air laut sebesar 0,000. Sifat elastisitas semuanya bersifat inelastis (e<1). Kata kunci : permintaan ikan, ikan lele dumbo, analisis permintaan ABSTRACT Demand Analysis Of African Catfish (Clarias Gariepinus) Consumption in Losarang Sub-District, Indramayu District. This research has been conducted from July to September 2011. The purpose of this study was to determine the magnitude of the influence of price on demand for catfish fishing as well as knowing the price elasticity of demand for fish to customers in the Losarang Sub- District, Indramayu District. The data retrieval techniques for this research used purposive sampling in which a researcher must be fully aware that the respondent had chosen to give the desired information in accordance with the research problem. The results showed that the catfish is not an inferior good. Which means if the price of catfish increased then there would be no changes to the demand, because the catfish will still be sought. The conclusion from this study is that the price of fish upon demand of catfish Losarang at Sub-District, Indramayu District was then very influential. If other freshwater fish and seafood prices increase then demand for catfish will increase. Demand elasticity upon price for catfish was at 0,000. Cross elasticity consist of price elasticity from other types of freshwater fish by 0,002 and sea water fish prices by 0,000. Elasticities are inelastic properties (e <1). Keyword : demand catfish, african catfish, consumption analysis

Upload: rendra-wijaya

Post on 27-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

this is a example of pkm-k

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Ikan Lele Jumbo

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 93-98ISSN : 2088-3137

ANALISIS PERMINTAAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) KONSUMSIDI KECAMATAN LOSARANG KABUPATEN INDRAMAYU

Fajar Ferdian*, Ine Maulina** dan Rosidah**

*) Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad**) Staf Dosen Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Unpad

ABSTRAK

Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2011. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh harga ikan terhadap permintaanikan lele serta mengetahui elastisitas permintaan harga ikan terhadap kosumen diKecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan data ini denganmenggunakan purposive sampling dimana seorang peneliti harus benar-benar mengetahuibahwa responden yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuaidengan permasalahan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan lele bukan merupakan barang inferior.Yang berarti jika harga ikan lele meningkat maka tidak akan ada perubahan terhadappermintaan, karena ikan lele tersebut akan tetap dicari.Berartiharga ikan terhadappermintaan ikan lele di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu sangat berpengaruh.Jika ikan air tawar lain dan ikan laut mengalami kenaikan harga maka permintaan akan ikanlele semakin tinggi. Elastisitas permintaan terhadap harga ikan lele sebesar 0,000.Elastisitas silang terdiri atas elastisitas harga ikan air tawar jenis lain sebesar 0.002 danharga ikan air laut sebesar 0,000. Sifat elastisitas semuanya bersifat inelastis (e<1).

Kata kunci : permintaan ikan, ikan lele dumbo, analisis permintaan

ABSTRACT

Demand Analysis Of African Catfish (Clarias Gariepinus) Consumption in LosarangSub-District, Indramayu District.

This research has been conducted from July to September 2011. The purpose of thisstudy was to determine the magnitude of the influence of price on demand for catfish fishingas well as knowing the price elasticity of demand for fish to customers in the Losarang Sub-District, Indramayu District. The data retrieval techniques for this research used purposivesampling in which a researcher must be fully aware that the respondent had chosen to givethe desired information in accordance with the research problem.

The results showed that the catfish is not an inferior good. Which means if the price ofcatfish increased then there would be no changes to the demand, because the catfish willstill be sought. The conclusion from this study is that the price of fish upon demand of catfishLosarang at Sub-District, Indramayu District was then very influential. If other freshwater fishand seafood prices increase then demand for catfish will increase. Demand elasticity uponprice for catfish was at 0,000. Cross elasticity consist of price elasticity from other types offreshwater fish by 0,002 and sea water fish prices by 0,000. Elasticities are inelasticproperties (e <1).

Keyword : demand catfish, african catfish, consumption analysis

Page 2: Jurnal Ikan Lele Jumbo

94 Fajar Ferdian, Ine Maulina dan Rosidah

PENDAHULUANKementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) menargetkanpeningkatan produksi ikan tangkapmaupun budidaya sebesar 353 persenhingga 2014 dari rata-rata produksi sekitardelapan juta per tahun. Produksi ikantersebut masih kurang untuk memenuhikebutuhan konsumsi ikan nasional yangmasih sekitar 31 kg per kapita per tahun.Konsumsi ikan rata-rata nasional juga ditargetkan naik menjadi 38 kg per kapitaper tahun hingga 2014 (Martani, 2010).

Salah satu komoditas utama yangsaat ini dikembangkan untuk peningkatanproduksinya dalam budidaya adalah ikanlele dumbo (Clarias gariepinus)(DitjenPerikananBudidaya, 2009). Ikan airtawar ini bernilai ekonomis penting,sehingga menimbulkan peluang usahayang cukup diperhitungkan. Kebutuhanikan lele dumbo konsumsi dalam negeriterus mengalami peningkatan sejalandengan semakin populernya lele sebagaihidangan yang sangat lezat. Hal iniditandai dengan ramainya warung-warungtenda yang menyediakan ikan lele sebagaisalah satu menunya. Selain warung tenda,konsumen langsung (rumah tangga),rumah makan dan supermarket sudahmulai menerima produksi ikan lele.

Peningkatan jumlah produksi ikanlele dapat terjadi karena ikan ini dapatdibudidayakan pada lahan dan sumber airyang terbatas dengan padat tebar yangtinggi, menyukai semua jenis pakan,modal usahanya relatif rendah karenadapat menggunakan sumber daya yangrelatif mudah didapatkan, teknologibudidayanya relatif mudah dikuasaimasyarakat dan pemasaran benih sertaukuran konsumsinya pun relatif mudah.

Usaha pembesaran ikan lele telahdirintis oleh petani diberbagai daerah,termasuk di Indramayu. Selain dikenalsebagai sentra penghasil ikan lele ukurankonsumsi, Kabupaten Indramayu jugamulai dikenal sebagai sentra penghasilbenih lele yang cukup besar di ProvinsiJawa Barat. Usaha pembenihan diKabupaten Indramayu telahdikonsentrasikan di Kecamatan Kroya danGabus Wetan, sedangkan usahapendederan dan pembesaran diKecamatan Losarang dan Kandanghaur,dengan memanfaatkan tambak yang

banyak bertebaran di sepanjang pantaiutara Indramayu.

Produksi ikan lele di Indramayutahun 2008 mencapai 17.094 ton,sedangkan pada tahun 2010 mengalamikenaikan yang cukup signifikan, yaitumencapai 46.060 ton. Produksi terbanyakberasal dari pembudidaya ikan lele diKecamatan Losarang dengan produksi23.237 ton, kemudian disusul KecamatanKandanghaur dengan produksi sebanyak7.764 ton, selebihnya berasal dariberbagai kecamatan lainnya di Indramayu(DKP Indramayu, 2010)

Kondisi pasar yang cukup luas inidimanfaatkan masyarakat Indramayu takterkecuali masyarakat yang tinggal diKecamatan Losarang untukmembudidayakan ikan lele secara massal.Sistem budidaya yang diterapkan dikecamatan ini menggunakan sistembudidaya secara intensif. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi permintaankonsumen ikan lele di KecamatanLosarang , Kabupaten Indramayu yaituharga ikan lele, harga jenis ikan air tawarlainnya, dan harga ikan air laut.

Tersedianya data tentang tingginyatingkat produksi ikan lele di KecamatanLosarang, tidak diimbangi tersedianyadata tingkat konsumsi masyarakatLosarang terhadap ikan lele, karenasampai saat ini belum terdapat catatanpasti mengenai jumlah permintaan ikanlele. Berdasarkan uraian di atas perlusekali dilakukan penelitian mengenai“Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo(Clarias gariepinus) Konsumsi diKecamatan Losarang, KabupatenIndramayu”.

Pasar adalah tempat bertemunyapenjual dan pembeli. Di dalam pasarterdapat aktivitas penawaran danpermintaan terhadap produk-produk yangdijual. Penawaran adalah kegiatanmenawarkan produk yang dilakukan olehpedagang kepada konsumen. Permintaanadalah kegiatan pembelian produkterhadap tingkat harga tertentu yangdilakukan oleh konsumen.

Kecamatan Losarang, KabupatenIndramayu terkenal dengan sebutansentra Ikan Lele. Hal ini disebabkantingginya tingkat produksi ikan lele. Padatahun 2008 tingkat produksi ikan lele diKecamatan Losarang mencapai 7.395 ton.Ironisnya, sampai saat ini belum diketahui

Page 3: Jurnal Ikan Lele Jumbo

95Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi

berapa besar permintaan terhadap ikanlele yang dikonsumsi oleh konsumenmasyarakat Kecamatan Losarang. Olehsebab itu, perlu dilakukan suatu penelitiantentang analisis permintaan ikan leledumbo konsumsi oleh konsumen rumahtangga. Jumlah yang diminta oleh pembeliterhadap ikan lele dipengaruhi beberapafaktor antara lain harga ikan lele itusendiri, harga makanan substitusi (ikan airtawar lainnya, ikan laut, daging sapi,daging ayam), jumlah pendapatankeluarga, jumlah anggota keluarga, danselera masyarakat.

Analisis yang digunakan antaralain analisis statistik deskriptif, analisisregresi linier berganda dan analisis responelastisitas. Hasil analisis memberikaninformasi tentang faktor-faktor yangmempengaruhi jumlah permintaanterhadap ikan lele oleh konsumen rumahtangga yang dapat digunakan untukpengambilan keputusan konsumen dalammembeli ikan lele dan strategi penjualanbagi produsen atau penjual.

METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di kawasan

pembesaran ikan lele dumbo diKecamatan Losarang, KabupatenIndramayu (lampiran 1) dari bulan Julisampai dengan bulan September 2011,dengan waktu pelaksanaan pengumpulandata pada pembudidaya dimulai bulan Julisampai dengan bulan Agustus tahun2011. Sedangkan pengumpulan data padapedagang ikan lele dilaksanakan padabulan Agustus sampai dengan September2011.

Metode penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah metode survey.Metode survey merupakan penelitiandeskriptif yang menggambarkan ataumenguraikan sifat dari suatu fenomenaatau keadaan yang ada pada waktu aktualdan mengkaji penyebab dari gejala-gejalatertentu, bertujuan mengumpulkan datayang terbatas dari sejumlah kasus besar.Selanjutnya digunakan untuk mengukurgejala-gejala yang ada tanpa atau denganmemperhitungkan hubungan antaravariabel-variabel dan data yang digunakanuntuk memecahkan masalah (Ruseffendi2003).

Data yang digunakan bersumberdari data primer dan data sekunder. Dataprimer merupakan data yang didapat darisumber pertama baik dari individu ataukelompok melalui wawancara dankuisioner (Umar 2001). Data primer yangdiperoleh berupa profil konsumen (nama,umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,jumlah anggota keluarga, dan pekerjaan),pendapatan total, kuantitas dan harga ikanlele, frekuensi pembelian ikan lele, selerakonsumen terhadap ikan lele. Data primerdiperoleh dari pembudidaya lele yang aktifdi Kecamatan Losarang yang disebutsebagai produsen.

Data sekunder adalah data yangdikumpulkan meliputi data keadaan umumdan data-data yang berhubungan denganpotensi ikan di Kecamatan Losarang.Sumber data sekunder berasal darisumber-sumber terkait yaitu KecamatanLosarang, Dinas Perikanan dan KelautanIndramayu serta dari laporan dan buletin-buletin, hasil riset dan tulisan-tulisan yangberkaitan dengan pemasaran ikan lele.

Dalam penelitian ini, metodepengambilan sampel yang digunakanadalah metode purposive sampling(Singarimbun dan Effendi, 1995).Purposive sampling, yaitu metode yangdilakukan dengan menentukan siapa yangtermasuk anggota sampel penelitiannyadan seorang peneliti harus benar-benarmengetahui bahwa responden yangdipilihnya dapat memberikan informasiyang diinginkan sesuai denganpermasalahan penelitian.

Besarnya elastisitas memenuhipersamaan dalam bentuk Model Linier,dengan nilai elastisitas dihitungmengalikan koefisien peubah bebasdengan rata-rata peubah tak bebas.Dengan rumus (Koutsoyiannis 1977):

= // = =Jika nilai kurang dari 1, maka

permintaan pada pemasaran ikan leletersebut bersifat inelastis yang berartipemasaran ikan lele tersebut efisien.Sebaliknya, bila nilainya lebih besar dari 1,maka permintaannya bersifat elastisitasyang berarti pemasaran ikan lele tersebutbersifat tidak efisien.

Page 4: Jurnal Ikan Lele Jumbo

96 Fajar Ferdian, Ine Maulina dan Rosidah

Spesifikasi model merupakanlangkah pertama yang dilakukan dalampenelitian yang menggunakan modelekonometrika, dimana hubungan antarapeubah yang digunakan dirumuskandalam bentuk model.

Persamaan permintaan ikan leleoleh konsumen di Kecamatan LosarangKabupaten Indramayu dengan bentukmodel linear biasa adalah:

Qd = β0 + β1Px+ β2Pi + β3Pl

Qd = Permintaan Ikan Leleβ0 = Konstantaβ1- β3 = Koefisien RegresiPx = Harga Ikan Lele (Rp per Kg)Pi = Harga Rata-rata Ikan Air Tawar

lain: Ikan Gurami atau Ikan Nila(Rp per Kg)

Pl = Harga rata-rata ikan air laut:Ikan Bandeng (Rp per Kg)

Data sekunder yang terkumpuldiolah dengan menggunakan komputerprogram Satistical Package for the Social

Sciences (SPSS) versi 17 for windows.Analisis yang dilakukan dalam penelitianini menggunakan model persamaantunggal. Pendugaan parameter koefisienregresi untuk mengetahui besarnyapengaruh antar variable diperolehberdasarkan metode kuadrat terkecil(Ordinary Least Squares).

HASIL DAN PEMBAHASANModel fungsi permintaan

konsumen terhadap ikan lele diKecamatan Losarang KabupatenIndramayu diduga dengan menggunakanprogram SPSS 17 for windows danprogram Excel for windows. Persamaanregresi model dugaan permintaankonsumen terhadap ikan lele diKecamatan Losarang KabupatenIndramayu menggunakan tiga peubahbebas yaitu harga ikan lele (Px), hargarata-rata ikan air tawar (Pi), harga rata-rataikan air laut (Pl). Tabel berikut menyajikanhasil regresi peubah bebas bentuk regresilinear.

Tabel 1. Preferensi Konsumen Terhadap Ikan LelePreferensi Konsumen Terhadap

Ikan LeleJumlah Responden

(Orang)Presentase

(%)

Rasa gurih dan alasan kesehatanRasa gurihAlasan kesehatan

26168

52,0032,0016,00

Jumlah 50 100,00

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwaresponden yang menyukai ikan lelekarena alasan rasa gurih dan alasankesehatan sangat mendominasi yaitusebanyak 26 orang (52%) darikeseluruhan responden. Responden yangmenyukai karena alasan rasa gurih sajasebanyak 16 orang (32%), dan menyukaiikan lele berdasarkan alasan kesehatansebanyak 8 orang (16%). Bila melihat datatersebut, terjadi hubungan yang negatifatau pertentangan antara tingkatpendidikan dan alasan dalam memilih ikanlele untuk dikonsumsi. Dengan melihattingkat pendidikan responden yangsebagian besar adalah lulusan SD,seharusnya alasan memilih ikan lelekarena alasan kandungan gizi ikan leleyang menyangkut kesehatan tidak sampaipada logika atau pengetahuan responden,tetapi inilah yang terjadi di lapangan.

Banyaknya masyarakat KecamatanLosarang yang membudidayakan IkanLele menjadikan wilayah tersebut sebagaisentra penghasil Ikan Lele terbesar diKabupaten Indramayu. Hasil yangdiperoleh menyatakan bahwa ikan lelebukan merupakan barang inferior, yaitubarang yang jumlah permintaannya akanturun seiring dengan peningkatanpendapatan masyarakat.

Peubah harga ikan air tawar jenislain, harga ikan laut sebagai produksubstitusi bagi ikan lele pada modelregresi linear bertanda positif, hal ini jugasesuai dengan hukum ekonomi. Berartidengan meningkatnya harga ikan air tawarjenis lain, dan harga ikan laut makapermintaan Ikan Lele oleh konsumenrumah tangga di kecamatan Losarangakan meningkat.

Page 5: Jurnal Ikan Lele Jumbo

97Analisis Permintaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Konsumsi

Tabel 2. Koefisien Variabel-variabel Model Dugaan Permintaan Ikan Lele oleh KonsumenPeubah Koefisien T hit Sig

KonstantaPxPiPl

-26.0540.0000.0020.000

-1.829-2.1002.1990.960

0.0860.0520.0430.351

R2

R2 (adj)F RatioDW

0.4730.6884.7842.365

Pada model linear dapatmenjelaskan R2 sebesar 47 persen totalvariasi permintaan Ikan Lele di KecamatanLosarang Kabupaten Indramayu, sisanyasebesar 53 persen dijelaskan oleh peubahlainnya di luar model. Model dugaanpermintaan Ikan Lele oleh konsumen diKecamatan Losarang, KabupatenIndramayu dengan menggunakan programSPSS 17 for windows adalah sebagaiberikut:

Qd = -26.054 + 0.000Px+ 0.002Pi +0.000Pl

R2 = 47 %R2 (adj) = 68 %F ratio = 4.784

Model yang diperoleh kemudiandievaluasi dengan kriteria ekonomi danstatistik.

Tabel 3. Elastistas Harga dan Elastisitas Silang Tahun 2011Jenis Elastisitas Nilai Elastisitas Sifat Elastisitas

Elastisitas Harga Ikan Lele

Elastisitas Silang Harga Ikan Air Tawar lain Harga Ikan Air laut

0.000

0,0020,000

Inelastis ( e<1 )

Inelastis ( e<1 )Inelastis ( e<1 )

Berdasarkan Tabel 3, diketahuielastisitas permintaan terhadap hargasebesar 0,000 dan bersifat inealstis. Yangberarti presentase perubahan jumlah ikanlele yang diminta oleh konsumen rumahtangga di kecamatan Losarang berubahdari perubahan harga. Tanda negatif padanilai elastisitas harga menunjukkan bahwaikan lele merupakan bukan barang inferior,yaitu jika terjadi kenaikan harga, makapermintaan ikan lele mengalamipenurunan, begitu juga sebaliknya.

Elastisitas silang dari harga ikan airtawar jenis lain, harga ikan laut dapatdilihat pula pada Tabel 3. Dapat diketahuidari tabel elastisitas silang harga ikan airtawar jenis lain adalah sebesar 0,002artinya jika terjadi perubahan harga ikanair tawar sebesar 10 persen maka akandiikuti perubahan permintaan ikan lelesebesar 0,02 persen. Elastisitas silangharga ikan air laut adalah sebesar 0,000berarti jika terjadi perubahan 10 persenmaka akan diikuti perubahan permintaan

ikan lele sebesar 0,00 persen. Dapatdiketahui bahwa sifat elastisitas ketigavariabel bersifat inelastis (e<1), berartipresentasi perubahan permintaan ikan leleoleh konsumen di Kecamatan Losaranglebih kecil dari presentase perubahanharga ikan air tawar jenis lain, dan hargaikan air laut.

Semua tanda elastisitas harga dansilang adalah positif. Hal ini menunjukkanbahwa harga ikan lele, harga rata-rataikan air tawar jenis lain, dan harga rata-rata ikan air laut adalah komoditassubstitusi atau barang yang salingmenggantikan ikan lele karenadiasumsikan mempunyai fungsi yangsama.

Berdasarkan analisis regresi lineardata consideration dengan transformasilog-natural, model permintaan ikan leleoleh konsumen di Kecamatan Losarangadalah sebagai berikut :

Page 6: Jurnal Ikan Lele Jumbo

98 Fajar Ferdian, Ine Maulina dan Rosidah

Qd = -26,054 + Px0,000 + Pi 0,002 + Pl 0,000= -26,054 + (13025. 0,000) + (20800.0,002) + (18400.0,000)= 15,546

Jadi dari hasil perhitungan diatasbahwa nilai permintaan Ikan Lele diKecamatan Losarang KabupatenIndramayu sebesar 15,5 kg per hari perresponden pedagang. Dengan demikianelastisitas harga dan elastisitas silangadalah koefisien dari masing-masingvariabel tersebut.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan dapat disimpulkan sebagaiberikut:1. Jika ikan air tawar lain dan ikan laut

mengalami kenaikan harga makapermintaan ikan lele semakin tinggidan jika harga ikan lele mengalamikenaikan maka permintaan tidak akanberubah karena barang tersebut akantetap dicari. Maka harga ikanberpengaruh terhadap permintaanikan lele di KecamatanLosarang,Kabupaten Indramayu.

2. Elastisitas permintaan terhadap hargaikan lele sebesar (0). Elastisitas silangterdiri atas elastisitas harga ikan air

tawar jenis lain sebesar (0.002) danharga ikan air laut sebesar (0). Sifatelastisitas semuanya bersifat inelastis(e<1).

DAFTAR PUSTAKADinas Perikanan dan Kelautan Indramayu.

2010. Data Produksi PerikananBudidaya dan Perairan Umum.Indramayu.

Koutsoyiannis. A. 1997. Theory ofEconometrics : An IntroductoryExposition of EconometricMethods. Second Edition. NewYork. Barners and Noble. 681 hal.

Martani. 2010. Banten Kurang OptimalManfaatkan Potensi Perikanan.Dikses dari http://bataviase.co.idpada tanggal 08 April 2011 pukul20.00 Wib.

Ruseffendi. 2003. Dasar-dasar PenelitianPendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. UPT. UnnesPress, Semarang. 272 halaman.