jurnal endoftalmitisrich text editor file

Upload: anggunari

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 jurnal endoftalmitisRich Text Editor File

    1/4

    Faktor Risiko Untuk Endophthalmitis dan Ablasi Retina

    karena Benda Asing Yang Tertahan di Intraocular

    Abstrak

    Tujuan.Menganalisis faktor risiko untuk endophthalmitis dan ablasi retina (RD) padapasien dengan benda asing intraokular (IOFBs).

    Desain. Sebuah penelitian retrospektif dan intervensional dari serangkaian kasus berturut-turut.

    Peserta. Semua pasien yang dirawat di Bascom Palmer Eye Institute untuk IOFBs

    traumatis antara tahun 1999 hingga 2008.

    Metode. Analisis dari hasil visual, mekanisme cedera, manajemen dan rangkaian pascaoperasi.

    Hasil. 108 mata dengan IOFBs diidentifikasi. Endophthalmitis terjadi pada 7 mata (6,4%)saat datang, dan risiko lebih tinggi pada cedera karena paparan tumbuhan (P= 0,003).Semua mata dengan IOFBs segmen posterior mendapat antibiotik intravitreal dan tidak adakasus endophthalmitis setelah manajemen awal. RD diidentifikasi pada 6 dari 108 mata(5,5%) saat datang. Faktor risikonya adalah yang masuk lebih dari 5 mm di belakanglimbus (P

  • 7/28/2019 jurnal endoftalmitisRich Text Editor File

    2/4

    IOFB yang dirawat di sebuah pusat tunggal trauma okular selama periode sepuluh tahun.

    2.Pasien dan Metode

    Penelitian ini dilakukan dengan persetujuan dari University of Miami Institutional Review Boarddan sesuai dengan U.S. Health Insurance Portability and Accountabilitydan Deklarasi Helsinki.Pencarian database dilakukan secara diagnostik dan prosedural dari semua pasien yang datangke Bascom Palmer Eye Institute dengan cedera terbuka bola mata dan trauma oleh IOFBs sejak1 Januari 1999 hingga Desember 31 Desember 2008. IOFBs karena induksi bedah seperti lensaintraokular dieksklusi dari penelitian ini. IOFBs extraocular juga tidak dilibatkan. IOFBsdidefinisikan sebagai intraokular jika semua atau sebagian dari bahan asing ada di ruangintraokular pada saat pasien datang.

    Rekam medis ditinjau mengenai data demografi pasien, mekanisme dan detail cedera,ketajaman visual (VA) dan hasil pemeriksaan saat datang dan pasca operasi, setiap imagingdiagnosticserta pembedahan. Sensitivitas modalitas imaginguntuk mengenali IOFBs dievaluasidengan mengidentifikasi IOFBs yang ditemukan pada saat operasi dan mencari pendeteksian

    yang benar dari IOFBs pada laporan imagingpra operasi. Rincian pembedahan termasuk waktu,jenis dan jumlah prosedur, serta temuan intraoperatif atau administrasi agen farmaseutika. Jarakantara cedera, kedatangan, dan pengobatan dicatat. Jika ada, follow up pasca operasidimasukkan hingga dua tahun setelah cedera. Bila memungkinkan, faktor yang langsungberkontribusi terhadap penurunan ketajaman visus ditentukan secara retrospektif dari rekammedis.

    Sistem The Ocular Trauma Classification Groupdiaplikasikan untuk melihat zona tempatmasuk. Kornea disebut sebagai zona satu, masuk sedalam 5mm di posterior limbus sebagaizona dua, dan masuk hingga bagian posterior apapun disebut sebagai zona tiga. Dalam kasuscedera besar yang melintang di beberapa zona, zona yang terlibat dalam aspek yang paling

    posterior dari luka masuk digunakan untuk klasifikasi ini.

    Ketajaman visual yang dikonversi dari Snellen ke skala logMAR untuk tujuan menghitung nilairata-rata dan diubah kembali ke nilai Snellen untuk presentasi data. Nilai LogMAR dari 2, 3, 3,5,dan 4 dimaksudkan untuk menilai ketajaman visual dengan count fingerpada jarak 1 kaki (CF 1'), gerakan tangan (HM), persepsi sinar (LP), dan ketiadaan persepsi sinar (NLP), masing-masingberturut-berturut, sama seperti yang digunakan sebelumnya di lembaga penelitian. Analisisstatistik dilakukan dengan two-taileddan t-testuntuk variabel kontinyu dan uji Fischer untuk datakategorikal. Nilai Pkurang dari 0,05 dianggap signifikan.

    3.Hasil

    Terdapat sebanyak 108 mata pada 107 pasien dengan IOFBs yang menjalani perawatan, sertasatu pasien dengan IOFBs bilateral. Usia rata-rata pada 107 pasien adalah 31,4 tahun (kisaran7-66), dengan 104 (97%) laki-laki. Waktu rata-rata dari cedera hingga kedatangan adalah 3,5hari dengan kisaran waktu 2 jam sampai 248 hari. Jika nilai ekstrim 248 hari tidak termasukhitungan, waktu rata-rata adalah 1,8 hari dari kisaran 2 jam sampai 18 hari. Follow up yangbermakna adalah selama 54,4 hari, dengan rentang waktu 8 hari sampai 2 tahun.

    Ketajaman visual terbaik yang dikoreksi (BCVA) bermakna untuk semua mata pre-operasi

    adalah 20/600 (1,48 logMAR, kisaran 20/20 sampai NLP) dan pasca operasi 20/210 (1,03logMAR, kisaran 20/20 sampai NLP) dengan (P= 0,038). Lokasi benda asing dalam mata (yangdibedakan dari zona masuk) dibagi menjadi segmen anterior, yang merupakan bagianintralenticular, segmen posterior (posterior ke kapsul lensa posterior), dan melintasi (IOFBs yangpanjang menonjol dari mata dan meluas ke segmen posterior). IOFBs segmen anterior yang

  • 7/28/2019 jurnal endoftalmitisRich Text Editor File

    3/4

    diidentifikasi pada 41 mata (38,0%), dan 29 mata dengan IOFBs di bagian anterior lensa(70,7%), dengan nilai rata-rata VA preoperative adalah 20/80 (logMAR 0,60), dan VA yangdikoreksi pasca operasi terakhir 20/63 (logMAR 0.50) (P= 0,84). Dua belas dari 41 IOFBssegmen anterior (29,2%) adalah intralenticular, dengan VA preoperative 20/370 (logMAR 1,275)dan VA koreksi terakhir 20/36 (logMAR 0,26) (P= 0,006). Lima puluh tujuh mata (53%) adalahIOFBs segmen posterior, dengan VA preoperative 20/2200 (logMAR 2,04) dan VA koreksiterakhir yaitu 20/740 (logMAR 1,57) (P= 0.122). Sepuluh IOFBs (9%) yang melintang, denganVA preoperative 20/520 (logMAR 1,42) dan VA koreksi terakhir 20/350 (logMAR 1,25) (P= 0,82).

    Enam dari 108 mata (6%) mengalami enukleasi, 2 sebagai operasi primer dan 4 sebagaiprosedur sekunder.

    Analisis jenis IOFB berlaku untuk 67 dari 108 mata (62%) (Tabel 1). Mayoritas benda asingtersebut bersifat magnetik. Lima puluh enam dari 67 sampel (84%) yang digambarkan padalaporan patologi sebagai magnet, dibandingkan 2 (3%) yang logam bukan magnetik, dan 9(13%) yang bukan logam. Rata-rata dimensi terbesar dari IOFB pada pemeriksaan patologiadalah 5,4 mm (kisaran 0,5-17 mm). Enam puluh delapan dari 108 mata (63%) adalah IOFBsyang hanya terlihat pada pemeriksaan klinis saat datang, dan 12 mata (11%) adalah yangmenonjol melewati titik masuk yang diduga pada saat pemeriksaan. Titik masuk diidentifikasisebelum operasi pada 93 mata (86%), selama operasi pada 4 mata (4%), dan tidak dapat

    ditentukan pada 11 mata (10%). Lima puluh dua mata (48%) adalah zona satu, 38 mata (35%)adalah zona dua, dan 7 mata (6%) masuk melalui zona tiga. Zona masuk tiga dikaitkan dengankemungkinan enukleasi yang lebih tinggi (4 dari 7 mata, P

  • 7/28/2019 jurnal endoftalmitisRich Text Editor File

    4/4

    Endophthalmitis terjadi pada 7 dari 108 mata (6,5%), semua terbukti secara klinis saatkedatangan sebelum operasi awal (Tabel 2). Dari ke-7-nya hasil biakannya positif. Selamafollowup, tidak ada mata yang berkembang menjadi endophthalmitis setelah pengambilan IOFB.Lima dari 7 mata (71%) dengan endophthalmitis saat datang adalah IOFBs segmen posterior,dan 2 dari 7 (29%) adalah IOFBs yang melintang. Kedua IOFBs yang melintang menyebabkanendophthalmitis dimana kawat magnetik melintang melalui segmen anterior, lensa, vitreous, danretina. VA pre operasi untuk mata dengan endophthalmitis adalah HM pada 6 mata dan NLPpada 1 mata (logMAR rata-rata 3.14). VA koreksi akhir pasca operasi untuk mata

    endophthalmitis adalah 10/200 pada 1 mata, 5/200 pada 3 mata, 1/200 pada 1 mata, HM pada 1mata, dan NLP pada 1 mata (mata yang sama dengan hasil NLP sebelum operasi). Nilai rata-rata logMAR untuk ketajaman visual pada pemeriksaan terakhir adalah 2,16. Mata dengan hasilNLP setelah perawatan awal menjalani enukleasi sekunder. Faktor risiko untuk endophthalmitistermasuk mekanisme cedera yang berhubungan dengan paparan materi tumbuhan daripekerjaan halaman (3 dari 7 mata, P= 0,003), IOFBs nonmetalik (3 dari 7 mata, P= 0,081), daninterval waktu sejak cedera sampai datang (2.7 hari versus 1,8 hari pada mata tanpa infeksi, P=0,19).

    Tabel 2

    Endophthalmitis pada mata dengan IOFBs: demografi, organisme, dan hasil.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=FFoFUZakNcWJrAekyYBY&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3350973/table/tab2/&usg=ALkJrhjLwOkpq40oODqXissCHpciG2Oe4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=FFoFUZakNcWJrAekyYBY&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&twu=1&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3350973/table/tab2/&usg=ALkJrhjLwOkpq40oODqXissCHpciG2Oe4w