jurnal eksekutif volume 15 no. 1 juni 2018
TRANSCRIPT
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
73
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH
MAKAN POTRE KONENG AYAM KREMES MADURA DI MALANG
Asep Dana Saputra 1, Muhammad Nursalim2, Galih Putri Arumsari3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara Email : [email protected];[email protected];
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan customer value terhadap kepuasan konsumen Potre Koneng baik secara parsial maupun secara simultan Sampel penelitian menggunakan kuesioner dengan pendekatan accidental sampling sejumlah 88 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini kualitas pelayanan (X1) dan customer value (X2), variabel terikat (Y) kepuasan konsumen. Kesimpulan dari penelitian ini kualitas pelayanan dan customer value berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara parsial dan secara simultan. Dari hasil penelitian ini variabel bebas yang paling dominan Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Customer Value dan Kepuasan Konsumen
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of service quality and customer value to customer satisfaction Potre Koneng either partially or simultaneously.. The sample of the study used questionnaires with accidental sampling approach of 88 respondents. The independent variables in this study are service quality (X1) and customer value (X2), dependent variable (Y) customer satisfaction. The conclusion of this study quality of service and customer value influence partial and simultaneous consumer satisfaction. From the results of this study the most dominant independent variables affect the consumer satisfaction is the quality of service. Keywords: Service Quality, Customer Value and Consumer Satisfaction.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
74
PENDAHULUAN
Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan, kota pelajar, kota budaya dan
wisata. Ikon ini menjadi salah satu pendukung bagi pengusaha untuk membuka
usahanya di kota Malang. Bisnis yang berkembang di kota ini sangat beragam,
mulai dari bisnis makanan, pakaian, hingga bisnis perbankan, sehingga terjadilah
persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta
memberikan kepuasan kepada konsumen secara maksimal, karena pada dasarnya
tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa puas pada
konsumen.Dengan beragamnya bisnis tersebut tentu membawa dampak pada
persaingan bisnis. Bisnis yang berkembang sangat pesat adalah makanan atau
dikenal dengan istilah kuliner. Semakin maraknya ragam kuliner yang di buka dan
berkembangnya jumlah pengusaha yang membuka dan menjual macam-macam
kuliner, membuat pemilik Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura
harus mampu bersaing untuk tetap menjaga eksistensi usaha kuliner miliknya.
Di kota Malang terdapat banyak rumah makan yang menjual makanan yang
menu utamanya adalah ayam goreng. Dan banyak yang sudah di kenal masyarakat
kota Malang, seperti Ayam Nelongso, Ayam Coblos, Ayam Goreng Wong Solo,
dan Ayam Geprek Bensu. Pada penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada
satu rumah makan, yaitu “Potre Koneng Ayam Kremes Madura”, yang
beralamat di Jalan Raya Dieng 2A, Malang dan terdapat satu cabang rumah
makan Potre Koneng yang terdapat di kota Malang. Berkembangnya cabang ini
tentu tidak terlepas dari bentuk pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan
mempertahankan nilai yang diberikan oleh konsumen kepada Potre Koneng.
Bentuk pelayanan ini akan mempengaruhi pada kepuasan konsumen yang pada
akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan di “Potre Koneng”. Berbagai
macam upaya yang diantaranya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan yang
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
75
dimiliki dan mempertahankan serta meningkatkan nilai yang telah diberikan
konsumen terhadap Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura.
Menurut Kotler (2000), kualitas pelayanan merupakan totalitas dari bentuk
karakteristik barang dan jasa yang menunjukan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas maupun yang
tersembunyi. Harapan dari konsumen setiap saat selalu berubah sehingga kualitas
pelayanan yang diberikan juga harus disesuaikan. Konsumen akan menilai
pelayanan yang diberikan oleh rumah makan Potre Koneng dengan
membandingkan dari rumah makan satu dengan rumah makan lain yang sejenis,
juga dengan membandingkan pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang
diharapkanya. Gootain (Tjiptono, 2005), memberikan definisi customer value
adalah sebagai ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen
setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapat
produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dari hasil wawancara penulis
dengan pemilik Rumah Makan “Potre Koneng Ayam Kremes Madura”, maka
didapatlah data penjualan selama enam bulan terakhir, terjadi penurunan
penjualan pada Rumah Makan “Potre Koneng Ayam Kremes Madura”, pada
enam bulan terakhir. Adapun grafik penjualan dari Rumah Makan “Potre Koneng
Ayam Kremes Madura” adalah sebagai berikut :
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
76
Grafik 1.Data Penjualan Potre Koneng Ayam Kremes Madura Periode April-September 2017
Sumber : Data Internal, Olahan Peneliti
Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura dituntut untuk dapat
mengerti apa yang menjadi keinginan atau harapan konsumen dari kualitas
pelayanan yang diberikan agar tercipta kepuasan bagi konsumennya.Berkaitan
dengan hal tersebut pihak rumah makan akan melakukan suatu upaya peningkatan
kualitas pelayanan melalui penggunaan karyawan yang memiliki dedikasi dan
kompetensi yang tinggi mengingat sumber daya manusia merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam bisnis kuliner. Kepuasan konsumen ini dapat
diukur berdasarkan dimensi kualitas pelayanan yaitu bukti langsung, keandalan,
daya tanggap, jaminan, dan empati. Pelayanan menekankan pada aspek kepuasan
konsumen sehingga dapat menciptakan kesetiaan kepada perusahaan yang telah
memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan dan mempertahankan nilai yang
telah diberikan oleh konsumen (customer value). Berdasarkan uraian latar
belakang inilah menjadikan penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
77
judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer value Terhadap Kepuasan
Konsumen Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura Di Malang”.
LANDASAN TEORI
Kualitas Pelayanan
Goetsh dan Davis yang dikutip oleh Tjiptono (2002) mendefinisikan
kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, alam dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dari
definisi kualitas tersebut terdiri dari elemen-elemen, yaitu :
1) Kualitas meliputi usaha memenuhi kebutuhan
2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, dan lingkungan
3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
Kualitas pelayanan dikatakan baik apabila penyedia jasa memberikan
pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen maka hal ini
akan menambah tingkat kepuasan konsumen terhadap sutu produk yang dipakai.
Menurut Tjiptono (2000) dimensi kualitas pelayanan yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut :
a) Bukti langsung (Tangible)
Tangible adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dari segi
visual (berhubungan dengan lingkungan fisik). Tangible yang baik akan
mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada saat yang bersamaan aspek tangible ini
juga merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi harapan pelangan.
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan sarana komunikasi.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
78
b) Keandalan (Reliability)
Kemampuan untuk diandalakan dalam menunjukkan layanan yang
dijanjikan dengan tanggung jawab dan akurat kepada pelanggannya. Reliability
berarti perusahaan menepati apa yang dijanjikan, baik mengenai pengantaran,
pemecahan masalah dan harga.Kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Reliabilitas, meliputi dua aspek
utama, yaitu konsisten kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya
(dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya secara
benar sejak awal (right from the first time), memenuhi janjinya secara akurat dan
handal (misalanya, menyampaikan jasa sesuai dengan janji yang disepakati),
menyampaikan data (record) secara tepat dan mengirimkan tagihan yang akurat.
c) Daya tanggap (responsiveness)
Kesadaran atau keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dan
memberikan layanan yang tepat waktu. Responsiveness atau daya tanggap, yaitu
kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
menyampaikan jasa secara cepat. Beberapa contoh diantaranya adalah ketepatan
waktu pelayanan, pengiriman slip transaksi secepatnya, kecepatan menghubungi
kembali pelanggan dan penyampaian layanan secara cepat. Dimensi ini
menegaskan perhatian dan kecepatan waktu dalam hubungannya dengan
permintaan pelanggan, pertanyaaan, komplain dan masalah yang terjadi.
Keinginan karyawan membantu konsumen dan mmberikan pelayanan dengan
tanggap, cepat serta memuaskan.
d) Jaminan (assurance)
Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan
rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan ini juga berarti bahwa para karyawan
selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
79
dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Dimensi
ini mungkin menjadi bagian penting dari layanan dimana pelanggan merasa aman
dan terjamin, bahwa pelanggan akan dilayani oleh karyawan yang memiliki
kemapuan dan pengetahuan yang baik tentang produk atau jasa yang dijual oleh
produsen. Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki karyawan, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan.
e) Empati (empathy)
Empati (empathy), berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi
yang nyaman. Kemampuan untuk mengerti keinginan pelanggan, serta
memperhatikan emosi atau perasaan pelanggan dan juga tersedianya perhatian
atau atensi untuk para pelanggan. Meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan
konsumen.
Customer Value
Monroe (1990) mengemukakan bahwa Customer Value adalah trade off
antara persepsi pelanggan terhadap kualitas atau manfaat produk dan pengorbanan
yang dilakukannya lewat harga yang dibayarkannya.Pencarian nilai oleh
konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan, kemudian menimbulkan teori
yang disebut dengan customer delivered value, yaitu besarnya selisih nilai yang
diberikan oleh pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan
kepadanya (customer value) dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
untuk memperoleh produk dan jasa tersebut.(Kotler, 1997 dalam Lupiyoadi,
2001). Konsumen secara langsung atau tidak akan memberikan penilaian terhadap
produk/jasa yang akan dibeli atau yang pernah dikonsumsinya. Evaluasi dilakukan
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
80
berdasarkan penilaian keseluruhan antara apa yang diterima dan dialami
dibandingkan dengan yang diharapkan. Terdapat dua faktor utama yang dijadikan
pedoman oleh konsumen, yaitu : layanan yang diterima dan layanan yang
diharapkan. Layanan yang pernah dialami akan menjadi standar perbandingan
akan layanan yang diterima sekarang. (Suryani, 2008).
Menurut Sweenet dan Soutar (2001) nilai dari setiap merek produk
ataupun jasa merupakan asset yang bernilai bagi produsen untuk meningkatkan
kepuasan konsumen dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam
penilaian tersebut ditemukan empat indikator yang digunakan dalam pengukuran
Customer Value, diantaranya :
1) Nilai Emosional (Emotional Value)
Nilai emosional merupakan nilai yang berasal dari kemampuan produk untuk
menimbulkan perasaan positif pada diri konsumen. Atribut-atribut dari nilai
emosional meliputi kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa ingin
mengkonsumsi produk tersebut dan kemampuan sebuah produk untuk
menciptakan rasa senang atau puas pada konsumen. Nilai emosional akan
mempengaruhi kepuasan konsumen karena berkaitan dengan kemampuan
produk menciptakan rasa senang bagi penggunanya.Semakin tinggi nilai
emosional yang terbentuk maka akan semakin tinggi pula kepuasan konsumen.
2) Nilai Sosial (Social Value)
Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
menciptakan konsep diri sosial konsumen. Atribut-atribut dari nilai sosial
tersebut meliputi kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa bangga
kepada konsumen dan kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan kesan
yang baik kepada konsumen. Nilai sosial mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen karena berkaitan dengan kemampuan sebuah produk atau
jasa untuk meningkatkan konsep diri sosial konsumen. Semakin tinggi
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
81
penilaian konsumen dari segi sosial terhadap sebuah produk atau jasa maka
akan semakin tinggi pula kepuasan konsumen terbentuk.
3) Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality/Performance Value)
Nilai kualitas/performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari persepsi
pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk dan jasa.
Atribut-atribut dari nilai kualitas meliputi manfaat yang diperoleh konsumen
setelah mengkonsumsi produk tersebut dan konsistensi pelayanan oleh
karyawan perusahaan. Nilai kualitas/performa jasa memberikan konstribusi
yang besar terhadap terbentuknya kepuasan konsumen. Semakin tinggi
penilaian konsumen terhadap kualitas dan kinerja atas sebuah produk atau jasa
maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen.
4) Nilai Terhadap Biaya (Price/Value for money)
Nilai terhadap biaya merupakan nilai yang didapatkan dari produk karena
reduksi biaya jangka pendek dan biaya janga panjang. Atribut-atribut dari nilai
terhadap biaya meliputi perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat
yang diperoleh dari produk tersebut dan perbandingan biaya yang dikeluarkan
untuk produk tersebut dengan produk serupa dari perusahaan lain. Nilai ini
akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen karena konsumen akan
membandingkan harga dengan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut.
Harga yang tidak terlalu tinggi dan masuk akal dengan manfaat yang diperoleh
dari sebuah produk maka akan terbentuk kepuasan konsumen, begitu juga
sebaliknya.
Kepuasan Konsumen
Umar (2005) mendefinisikan kepuasan konsumen adaah tingkat perasaan
konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan
harapannya.Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
82
produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu
yang lama. Giese dan Cote (2000) mengemukakan tiga komponen utama dalam
definisi dasar mengenai kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Respons afektif yang bervariasi intensitasnya.
b. Fokus pada kepuasan terhadap pilihan produk, pembelian dan konsumsi.
c. Waktu penentuan pilihan dalam situasi yang bervariasai, namu pada umumnya
durasi dalam penentuan pilihan tersebut terbatas.
Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2001) atribut pembentuk
kepuasan terdiri dari :
a. Kesesuaian Harapan
Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang diharapkan oleh
konsumen dengan dirasakan oleh konsumen, meliputi :
Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.
Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan
yang diharapkan.
Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
b. Minat Berkunjung Kembali
Merupakan kesediaan konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan
pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi :
Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh
karyawan memuaskan.
Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang
diperoleh setelah mengkonsumsi produk.
Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang yang
disediakan memadai.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
83
c. Kesediaan Merekomendasikan
Merupakan kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk yang telah
dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi :
Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan
karena pelayanan yang memuaskan.
Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang diawarkan
kerena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.
Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan
karena nilai atau manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah
produk jasa.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan analisa kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan dengan pengumpulan data untuk menguji atau menjawab pertanyaan
mengenai status terakhir suatu objek yang diteliti. Pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang berkenan dengan data kuantitatif berupa angka yang dapat
digunakan dengan operasi matematika. Penelitian ini berfokus pada pengaruh
kualitas pelayanan dan Customer Value terhadap kepuasan konsumen. Studi kasus
pada “Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura” di Jalan Raya Dieng
2A Malang.
Sumber data dalam penelitian ini adalah konsumen yang dimintai
tanggapan melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh
berdasarkan hasil kuesioner yang diajukan kepada responden dimana dalam
penelitian ini yang dijadikan responden adalah konsumen Rumah Makan Potre
Koneng Ayam Kremes Madura. Sedangkan metode pengambilan sampelnya
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
84
menggunakan metode Slovin Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel
sebanyak 88 responden. Pelaksanaan accidental sampling dalam penelitian ini
adalah konsumen “Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura” yang
melakukan pembelian pada bulan Oktober 2017.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berikut dipaparkan hasil dari masing-masing karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan yang ditemui di Rumah Makan
Potre Koneng Ayam Kremes Madura.
Tabel 1.Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Perempuan 54 61,4
2 Laki-laki 34 38,6
88 100
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1 20-25 tahun 27 30,7
2 26-30 tahun 47 53,4
3 > 31 tahun 14 15,9
88 100
Sumber : Data Primer Diolah
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
85
Tabel 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Pegawai Negeri 18 20,5
2 Swasta 27 30,7
3 Wiraswasta 29 33,0
4 Pelajar/Mahasiswa 14 15,9
88 100
Sumber : Data Primer Diolah
Uji Validitas
Dengan mengunakan responden 88 maka R tabel dapat diperoleh melalui R
product moment pearson dengan df (degree of freedom) = n - 88, jadi df = 88-2 =
86, maka Rtabel =0,210. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai Rhitung > R
tabel.
Tabel 4 Ringkasan Hasil Test Validitas kuesioner
Variabel Item R hitung R tabel Ket
Kualitas Pelayanan
X1
X1.1 0,455 0,210 Valid X1.2 0,531 0,210 Valid X1.3 0,521 0,210 Valid X1.4 0,539 0,210 Valid X1.5 0,465 0,210 Valid X1.6 0,432 0,210 Valid X1.7 0,595 0,210 Valid X1.8 0,558 0,210 Valid X1.9 0,696 0,210 Valid
X1.10 0,684 0,210 Valid X1.11 0,611 0,210 Valid X1.12 0,627 0,210 Valid X1.13 0,663 0,210 Valid
Customer X2.1 0,680 0,210 Valid
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
86
Sumber : Data Primer Diolah Uji Reliabilitas
Adapun Nilai Alpha Cronbach masing-masing Variabel adalah sebagai
berikut :
Tabel 5. Nilai Alpha Cronbach Masing-Masing Variabel
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
X1 0.824 Reliabel
X2 0.610 Reliabel
Y 0.722 Reliabel
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach’s alpha,
jika nilai Alpha > 0.60 maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi
variabel adalah reliable. Nilai Cronbach Alpha adalah di atas 0.60 maka reliabel
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
value X2
X2.2 0,766 0,210 Valid X2.3 0,669 0,210 Valid X2.4 0,604 0,210 Valid
Kepuasan Konsumen
Y
Y1 0,776 0,210 Valid Y2 0,820 0,210 Valid Y3 0,813 0,210 Valid
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
87
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal.
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data primer diolah
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) ada
sumbu diagonal dari grafik atau histogram residual.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna diantara
beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Jadi, uji
multikolinearitas ini dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinearitas. Dalam penelitian ini diperoleh VIF yang disajikan dalam tabel
berikut ini :
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
88
Tabel 6 Nilai Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
,430 2,327,430 2,327
Kualitas LayananNilai Pelanggan
Model1
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasana.
Sumber : Data diolah, 2017
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas
dalam model regresi pada variabel (Kualitas Pelayanan dan Customer Value)
terhadap Kepuasan Pelanggan tidak terjadi mutikolinearitas. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai
varians yang sama. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik
scatterplot, jika grafik yang dihasilkan membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa
telah terjadi heteroskedastisitas.Hasil uji non heteroskedastisitas dalam penelitian
ini dicerminkan dalam grafik berikut :
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
89
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Kepuasan
Gambar 3.Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah
Dari gambar plot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak,
baik diatas maupun dibawah atau disekitar angka nol, maka model regresi tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi karena observasi berurutan sepanjang berkaitan antara
yang satu dengan yang lain. Masalah ini terjadi karena residual tidak bebas dari
satu obsevasi ke observasi yang lain. Yang secara umum telah diambil suatu nilai
patokan :
1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
90
Tabel 7 Hasil Uji Autokorelasi
Mode l Summaryb
1,698aModel1
Durbin-Watson
Predic tors : (Constant), NilaiPelanggan, Kualitas Layanan
a.
Dependent Variable: Kepuasanb.
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji autokorelasi artinya tidak ada
kesimpulan, atau tidak dapat diambil kesimpulan tentang ada tidaknya
autokorelasi dalam model regresi.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel Kualitas Pelayanan (X1), Customer Value (X2) terhadap Kepuasan
Konsumen (Y). adapun hasil perhitungan dengan mengunakan computer program
SPSS versi 16 for windows disajikan pada tabel berikut ini:
Hasil perhitungan regresi berganda tersebut dapat diketahui formulasinya sebagai
berikut :
Y = β₀ + b1X1 + b2X2 + e
Persamaannya menjadi :
Y = 0,038 + 0,635X1 + 0,391X2 + e
Berdasarkan hasil persamaan tersebut maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
91
β₀ = 0,038 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahaan variabel Kualitas
Pelayanan (X1), Customer Value (X2) dan Kepuasan Konsumen (Y) naik
sebesar 0,038.
b1 = Koefisien regresi variabel Kualitas Pelayanan (X1) sebesar 0,635
menunjukan besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan
Konsumen (Y) , koefisien bertanda positif menunjukan Kualitas Pelayanan
(X1) berpengaruh searah terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang berarti
setiap kenaikan 1 variabel Kualitas Pelayanan (X1) akan menyebabkan
kenaikan Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 0,635 dengan asumsi variabel
Customer Value (X2) besarnya konstan.
b2 = Koefisien regresi variabel Customer Value (X2) sebesar 0,391 menunjukan
besarnya pengaruh Customer Value (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y),
koefisien bertanda positif menunjukan Customer Value (X2) berpengaruh
searah terhadap Kepuasan Konsumen (Y) yang berarti setiap kenaikan satu
variabel Customer Value (X2) akan menyebabkan kenaikan Kepuasan
Konsumen (Y) sebesar 0,391 dengan asumsi variabel Kualitas
Pelayanan(X1) besarnya konstan.
Tabel 8 Model Summary
Mode R R Square
1 0,694 0,482
Sumber : Data yang diolah, 2017
Koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,694, menunjukan bahwa secara
bersama-sama terdapat hubungan yang cukup positif dan searah antara variabel
Kualitas Pelayanan (X1), Customer Value (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
92
sebesar 69,4%. hubungan ini dikategorikan biasa, sebagaimana diketahui bahwa
suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya mencapai angka
100% atau 1 (Baik dengan angka positif atau negatif). Dari hasil analisis regresi
diperoleh koefisien determinasi R Square sebesar 0.482. Besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 48,2% sedangkan sisanya 51,8%
merupakan variabel lain yang tidak diteliti. Nilai koefisien determinasi tersebut
menunjukan kurang kuatnya pengaruh variabel-variabel dari variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
Pengujian Hipotesis
Uji-t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel Kualitas
Pelayanan(X1) dan Customer Value (X2) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dengan cara membandingkan t hitung dan t
table.
Rumusan hipotesis :
Ho : bi = 0 variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Konsumen.
Ha : bi # 0 variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Konsumen
Kriteria pengujian :
α = 0.05 (5%), Uji 2 pihak (α/2 = 0,025)
derajat kebebasan (dk) = n – k – 1 = 88 – 2 – 1= 27
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
93
diperoleh nilai ttabel = 2,021
1) thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya variabel Kualitas Pelayanan dan Customer Value secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen.
2) thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Artinya variabel Kualitas Pelayanan dan Customer Value secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen.
Hasil perhitungan masing-masing variabel dari variabel bebas adalah sebagai
berikut:
Tabel 8 Perbandingan t hitung dan t tabel α = 5%
Variabel t hitung t tabel Sig. Keterangan
X1 3,757 2,021 0,000 Signifikan
X2 2,441 2,021 0,017 Signifikan
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 3,757 sedangkan nilai ttabel =
2,021 sehingga thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan 0.000 ≤ 0.05 jadi Ho ditolak
dan Ha diterima dan terbukti variabel X1 berpegaruh signifikan terhadap
Kepuasan Konsumen.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
94
2) Variabel Customer Value (X2)
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung = 2,441 sedangkan nilai ttabel = 2,021
sehingga thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan 0.017 ≥ 0.05 jadi Ho diterima dan
Ha ditolak dan terbukti variabel X2 berpegaruh signifikan terhadap Kepuasan
Konsumen.
Uji-f (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji apakah seluruh variabel dari variabel
bebas secara bersama-sama atau simultan yaitu variabel Kualitas Pelayanan dan
Customer Value berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dengan cara
membandingkan F hitung dengan F tabel
Tabel 9 Output Hasil ANOVA
Sumber : Data yang diolah
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 39,470 sedangkan F tabel pada
α =5%, df1 = 2 dan df 2 = 85 sebesar 2.86; hal ini berarti Fhitung > Ftabel (39,470 >
2.86) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti pula bahwa variabel Kualitas
Pelayanan (X1), Customer Value (X2) secara silmultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen (Y).
Df F Sig. F table
2
85
87
39,470
0.000
2,86
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
95
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan :
1. Secara simultan kualitas pelayanan dan Customer Value mempunyai pengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang dalam
penelitian ini adalah pengunjung Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes
Madura. Yang artinya jika secara kualitas pelayanan baik dan Customer Value
baik maka akan meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen akan
terbentuk jika kualitas pelayanan yang diperoleh konsumen melebihi dari yang
diharapkan dan jika penilaian keseluruhan oleh konsumen tentang jasa
sebanding dengan biaya pengorbanan yang telah dibayarkan.
2. Secara parsial variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Potre Koneng. Hal ini berarti jika
kualitas pelayanan dengan indikator bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati baik maka akan mengakibatkan kepuasan konsumen
meningkat. Kepuasan konsumen akan terbentuk jika kualitas pelayanan yang
diperoleh oleh konsumen sama atau melebihi dari yang diharapkan.
3. Secara parsial Customer Value mempunyai pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap konsumen Potre Koneng.Hal ini berarti jika Customer
Value dengan indikator nilai emosional, nilai sosial, nilai performa/kinerja
jasa dan nilai terhadap biaya baik maka akan mengakibatkan kepuasan
konsumen meningkat. Kepuasan konsumen akan terbentuk jika penilaian
keseluruhan oleh konsumen tentang jasa yang disediakan oleh pihak Potre
Koneng sebanding dengan Customer Value.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
96
4. Kualitas pelayanan merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan
terhadap kepuasan konsumen rumah makan Potre Koneng Ayam Kremes
Madura bila dibandingkan dengan Customer Value.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat
diberikan Bagi perusahaan adalah diharapkan perusahaan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan karena berdasarkan hasil penelitian kualitas pelayanan
perpengaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen. Apabilan kepuasan
konsumen meningkat maka akan menambah pendapatan Potre Koneng Ayam
Kremes Madura.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta, PT.Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .Edisi
Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: BP UNDIP.
Jillian C. Sweeney dan Geoffrey N.Soutar. 2001. Consumer perceived value: The
development of a multiple item scale. Journal of Retailing 77 203-220.
Kotler, Philips. 2000. Marketing Management. The Millinium Edition. USA :
Prentice Hall International Inc
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
97
Lupiyoadi, Rambat.2001. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek,
Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philips.2009. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2006. Teknik Proyeksi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian Bisnis. Bandung. CV Alfabeta
Sugiyono.2005. Manajemen Pemasaran (Bejamin Molan. Terjemahan). Edisi
Milenium Jilid I Edisi Ke Sebelas. Jakarta: Prenhallindo.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran,
Yogyakarta : Graha Ilmu Candi Gerbang Permai.
Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Tjiptono.Fandy. 2001. Strategi Pemasaran .Yogyakarta: Andi.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
Baru. Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada.
Woodall, Tony, 2003. “Conseptualising ‘Value for the Customer’: An
Attributional, Structural and Dispositional Analysis”, Academy of
Marketing Science Review.
Woodruff, Robert B. 1997. The Next Source For Competitive Advantages, Journal
of the Academy of Marketing Science, Vol.25, No. 2, 1997.
Jurnal EKSEKUTIF Volume 15 No. 1 Juni 2018
98