jurnal biomol- menuju kolom biorefinery untuk produksi biofuel dari limbah

2
Menuju kolom biorefinery untuk produksi biofuel dari limbah Dalam rangka peningkatan pertumbuhan populasi penduduk dunia yang dibarengi dengan kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia, pembangunan berkelanjutan untuk masa depan tidak hanya tentang pemulihan energi (biofuel atau listrik) dari air limbah untuk mengurangi bahan bakar fosil tetapi juga mencangkup kebutuhan lainnya. Dalam konteks ini, diusulkanlah konsep kolom biorefinery airlimbah yang akan memanfaatkan kekayaan informasi yang ada sekarang dan di masa mendatang yang membahas menganai reservoir genetis mikroorganisme dan kapasitas fungsional mereka untuk produksi bioenergi yang berkelanjutan (gambar 2), disamping komoditas lain seperti pupuk dan bioplastik. Namun, untuk membuat konsep ini menjadi nyata, sangat penting untuk mendapatkan deskripsi rinci dari individu dalam masyarakat secara global menggunakan metode pemantauan situ. setelah pengetahuan rinci diperoleh, proses BWWT mungkin dapat direkayasa kembali menggunakan prinsi-prinsip desain "bottom up" yang memperhitungkan misalnya relung ekologi kelompok organisme individu. Optimalisasi proses kemudian dapat melibatkan perencanaan pendekatan "discovery driven", bukan strategi "top down" yang telah diterapkan selama ini. Jalan panjang masih harus ditempuh untuk membuat visi ni menjadi nyata. Namun, hal ini merupakan tantangan besar bagi ahli ekologi mikroba dan insinyur untuk mengatasi penemuan dari Arndrn dan Lockett mengenai proses pengolahan air limbah lumpur aktif.

Upload: hasanuddin-ritonga

Post on 24-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bilogi

TRANSCRIPT

Menuju kolom biorefinery untuk produksi biofuel dari limbah

Dalam rangka peningkatan pertumbuhan populasi penduduk dunia yang dibarengi dengan kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia, pembangunan berkelanjutan untuk masa depan tidak hanya tentang pemulihan energi (biofuel atau listrik) dari air limbah untuk mengurangi bahan bakar fosil tetapi juga mencangkup kebutuhan lainnya.

Dalam konteks ini, diusulkanlah konsep kolom biorefinery airlimbah yang akan memanfaatkan kekayaan informasi yang ada sekarang dan di masa mendatang yang membahas menganai reservoir genetis mikroorganisme dan kapasitas fungsional mereka untuk produksi bioenergi yang berkelanjutan (gambar 2), disamping komoditas lain seperti pupuk dan bioplastik.

Namun, untuk membuat konsep ini menjadi nyata, sangat penting untuk mendapatkan deskripsi rinci dari individu dalam masyarakat secara global menggunakan metode pemantauan situ.

setelah pengetahuan rinci diperoleh, proses BWWT mungkin dapat direkayasa kembali menggunakan prinsi-prinsip desain "bottom up" yang memperhitungkan misalnya relung ekologi kelompok organisme individu.

Optimalisasi proses kemudian dapat melibatkan perencanaan pendekatan "discovery driven", bukan strategi "top down" yang telah diterapkan selama ini.

Jalan panjang masih harus ditempuh untuk membuat visi ni menjadi nyata. Namun, hal ini merupakan tantangan besar bagi ahli ekologi mikroba dan insinyur untuk mengatasi penemuan dari Arndrn dan Lockett mengenai proses pengolahan air limbah lumpur aktif.