jurnal belajar 7 (5 oktober 2015)

5
JURNAL KEGIATAN HARIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) II Nama : KIKI TAURISTA NIM : 140341808621 Hari/ tanggal : Senin/ 5 Oktober 2015 Dosen Pembina : Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D. Materi : Mengembangkan asesmen/penilaian yang mendidik, autentik, dan berkelanjutan. Asesmen tradisional, autentik, alternatif, kinerja Mengembangkan instrumen asesmen Magister Pendidikan Biologi A. Konsep Penting yang Dipelajari Perbedaan asesmen tradisional dan autentik Prinsip mengembangkan instrument B. Eksplorasi Konsep Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, tes menjodohkan, jawaban singkat, dan uraian terstruktur. Sedangkan asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar cek, penilaian teman sejawat, penilaian diri, portofolio, observasi, diskusi, dan wawancara. Asesmen alternatif diartikan sebagai pemanfaatan pendekatan non- tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar siswa. Ada kalanya asesmen alternatif diidentikkan dengan asesmen otentik atau asesmen kinerja Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan

Upload: annisa-kecil

Post on 02-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal belajar mata kuliah PBM

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Belajar 7 (5 Oktober 2015)

JURNAL KEGIATAN HARIANPROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) II

Nama : KIKI TAURISTANIM : 140341808621Hari/ tanggal : Senin/ 5 Oktober 2015Dosen Pembina : Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D.Materi : Mengembangkan asesmen/penilaian yang mendidik,

autentik, dan berkelanjutan. Asesmen tradisional, autentik, alternatif, kinerja Mengembangkan instrumen asesmen

Magister Pendidikan

Biologi

A. Konsep Penting yang Dipelajari Perbedaan asesmen tradisional dan autentik Prinsip mengembangkan instrument

B. Eksplorasi Konsep Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes

melengkapi, tes menjodohkan, jawaban singkat, dan uraian terstruktur. Sedangkan asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian

proyek, kuesioner, inventori, daftar cek, penilaian teman sejawat, penilaian diri, portofolio, observasi, diskusi, dan wawancara. Asesmen alternatif diartikan sebagai pemanfaatan pendekatan non-tradisional untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar siswa. Ada kalanya asesmen alternatif diidentikkan dengan asesmen otentik atau asesmen kinerja

Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya (Permendikbud, 2014).

Semua bentuk penilaian mempunyai lima komponen utama, antara lain, instrument penilaian, tanggapan siswa, penafsiran terhadap tanggapan siswa, pemberian skor, pencatatan hasil yang diperoleh, dan pelaporan.

Maksud dari asesmen adalah untuk melacak kemajuan siswa (keeping track), mengecek ketercapaian kemampuan (cheking up), mendeteksi kesalahan (finding out), dan menyimpulkan (summing out).

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.

Page 2: Jurnal Belajar 7 (5 Oktober 2015)

Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013) sebagai berikut :1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor

subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu

dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporannya.4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal

sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

C. Konsep yang masih perlu dipahami Konsep remedial dan pengayaan Membuat butir soal yang baik dan benar

D. Tanya Jawab1. Apakah LKS dapat digunakan sebagai penilaian proses belajar?

Apakah Keterampilan Proses Sains (KPS) bisa digunakan sebagai penilaian aspek psikomotor? (Shobirin)Jawabanmenurut penilaian autentik, LKS dapat digunakan untuk penilaian, namun guru tetap menentukan skor/bobot nilai. KPS dapat digunakan untuk penilaian aspek psikomotor.

2. Penilaian model yang mana dalam modeling tersebut? Apakah penilaian tradisional dan penilaian autentik diterapkan dalam KTSP dan K13? (Juwandoko)Jawaban = penilaian autentik = dapat digunakan dalam KTSP dan K13.Penilaian alternatif = hasil produk siswa, hasil portofolio,

3. Penilaian awal berasal darimana? Bagaimana dengan penilaian akhir? (Nur Susanti)Jawaban = pakai nilai KD sebelumnya, nilai rapor sebelumnyaDigunakan untuk pembagian kelompok agar heterogenNilai akhir dari nilai kuis tiap individu. STAD = ada tutor sebaya dalam kelompok.

4. Bagaimana menyingkapi siswa yang kurang aktif di kelas? Bagaimana mekanisme dalam remidial sikap? (M. Tofan)Jawaban = dalam STAD tidak ada nilai individu, namun nilai rerata kelompok. Sehingga yang aktif/pandai punya keinginan untuk memahamkan siswa yang rendah.

Page 3: Jurnal Belajar 7 (5 Oktober 2015)

Siswa yang aktif, akan kecewa karena rerata kelompok. Maka digunakan NHT, untuk penilaian individu. Adanya penghargaan (sertifikat kelompok), agar ada motivasi untuk setiap siswa.Remedial sikap = ada tim ketertiban, ada buku kendali (10 kompenen), akumulasi nilai skor dalam buku kendali, ada peringatan, ada panggilan orang tua, sampai di mutasi/ dikeluarkan.

E. Kegiatan Penutup (Review dan Refleksi)

Dari Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc, Ph.D. Menguatkan kembali bahwa LKS dapat digunakan dalam penilaian autentik Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat juga digunakan dalam penilaian aspek

psikomotor Nilai awal dalam pembelajaran modeling (dengan model STAD dan NHT) bisa

menggunakan nilai dari KD sebelumnya yang didapatkan siswa atau dari nilai rapor sebelumnya

Penilaian tradisional berupa paper and pencil, penilaian autentik Penilaian sikap diserahkan sepenuhnya pada pihak satuan pendidikan/sekolah, sesuai

dengan kebijakan masing-masing. Ada studi kasus, dimana siswa tersebut memang dalam nilai kognitif baik, namun karena nilai sikap belum sesuai dengan standar yang ditetapkan sekolah, maka dapat diberikan treatment khusus bagi siswa tersebut, sampai benar-benar nilai sikap mencapai standar minimal.

F. Rencana Tindak Lanjut Penilaian menjadi salah satu komponen yang berperan penting dalam pembelajaran,

karena mencatat proses dan perkembangan siswa sekaligus sebagai bahan evaluasi apakah pembelajaran sudah berjalan dengan baik atau tidak

Mulai mempelajari permendikbud terbaru terkait penilaian autentik (permendikbud nomor 104 tahun 2015) dengan teliti dan memahami secara mendalam. Kemudian sharing dengan guru-guru dan mengimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah

Membuat strategi berupa trik dan tips agar proses penilaian autentik yang dilakukan berjalan efektif dan efisien, sekaligus sesuai dengan asas-asas penilaian tersebut.

Malang, 5 Oktober 2015Pebelajar,

Kiki Taurista