jurnal aborsi 11

5
Aborsi yang dikomplikasi oleh infeksi disebut aborsi sepsis dan komplikasi ini seringkali dihubungkan dengan aborsi yang diinduksi. World Health Organization mendenisikan aborsi yang diinduksi sebagai saat kehamilan yang tidak diinginkan diterminasi oleh oknum yang tidak kompeten atau dilakukan di lingkungan yang tidak standar medis. Menurut WHO, 2-2! dari kematian ibu di "akistan disebabkan oleh komplikasi aborsi. #ehamilan yang tidak diinginkan atau diren$anakan adalah masalah kesehatan besar di negara-negara ma%u dan berkembang. Wanita dari berbagai latar belakang men$ari aborsi dengan tidak memandang keper$ayaan agamis dan rasa $emas akan bahayanya. &embilan puluh lima persen dari aborsi yang diinduksi ter%adi di negara-negara berkembang. Menurut WHO, '((-)(( kematian * ((.((( aborsi ter%adi di Asia dan Afrika, dibanding kan dengan (,)*((.((( di negara-negar a ma%u. &epuluh sampai lima puluh persen dari +anita yang men%alani aborsi yang tidak aman menderita berbagai komplikasi serius seperi $edera intra abdomen, sepsis, perdarahan dan memerlukan pera+atan medis lan%ut. Men%adi suatu kegiatan yang ilegal di negara kami, aborsi yang diinduksi dilakukan oleh tenaga yang tida k terlatih, biasan ya bidan atau pera+a t di lingk ungan yang kotor dengan risiko tinggi perdarahan, infeksi dan $edera saluran genital. erlepas dari akibat penyakit radang pelis akut, pasien menderita efek kronis dari infeksi pelis seperti nyeri perlis kronis, dispareunia dan infertilitas. &ub%ek dan Metode "enelitian ini ber%alan selama dua tahun dari anuari 2(() sampai /esember 2((0, dilaksanakan di 1nit Obgyn 3umah &akit "endidikan Ayun, Abbottabad. &eluruh pasien sedang dalam kehamilan trimester pertama dan ri+ayat pera+atan di luar rumah sakit diikuts ertakan dalam penelitian ini. 3i+ayat menyeluruh diambil dan diikuti dengan pemeriksaan sik umum yang berfokus kepada keadaan kesehatan umum dan keparahan anemia. emperatur, nadi dan tekanan darah setiap pasien di$atat. uga dilakukan pemeriksaan abdomen yang diikuti dengan pemeriksaan pelis menyeluruh untuk menilai perdarahan, kondisi seriks, ukuran dari uterus dan keadaan adneksa. "enelurusan dasar termasuk pemeriksaan golongan darah dan faktor resus, darah lengkap, kadar gula darah ad random dan urinalisis. 1%i fungsi pembekuan darah dan fungsi gin%al dilakukan kepada seluruh pasien. 1&4 pelis dilakukan untuk menyingkirkan ke$urigaan sisa konsepsi dan mengkorrmasi abses pelis. &+ab endo seriks diambil untuk kultur dan u%i sensititas. 3esusitasi a+al termasuk memasang 56 ganda bore besar, hidrasi adekuat dan tiga antibiotik 7$epalosporin generasi tiga dan infus metronida zol8 7gentamisin in%eksi

Upload: muhammad-harmen-reza-siregar

Post on 16-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal aborsi 11

7/23/2019 jurnal aborsi 11

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-aborsi-11 1/5

Aborsi yang dikomplikasi oleh infeksi disebut aborsi sepsis dan komplikasi ini

seringkali dihubungkan dengan aborsi yang diinduksi. World Health Organization

mendenisikan aborsi yang diinduksi sebagai saat kehamilan yang tidak diinginkan

diterminasi oleh oknum yang tidak kompeten atau dilakukan di lingkungan yang

tidak standar medis. Menurut WHO, 2-2! dari kematian ibu di "akistan disebabkan

oleh komplikasi aborsi.

#ehamilan yang tidak diinginkan atau diren$anakan adalah masalah kesehatan

besar di negara-negara ma%u dan berkembang. Wanita dari berbagai latar belakang

men$ari aborsi dengan tidak memandang keper$ayaan agamis dan rasa $emas

akan bahayanya. &embilan puluh lima persen dari aborsi yang diinduksi ter%adi di

negara-negara berkembang.

Menurut WHO, '((-)(( kematian * ((.((( aborsi ter%adi di Asia dan Afrika,

dibandingkan dengan (,)*((.((( di negara-negara ma%u. &epuluh sampai lima

puluh persen dari +anita yang men%alani aborsi yang tidak aman menderita

berbagai komplikasi serius seperi $edera intra abdomen, sepsis, perdarahan danmemerlukan pera+atan medis lan%ut.

Men%adi suatu kegiatan yang ilegal di negara kami, aborsi yang diinduksi dilakukan

oleh tenaga yang tidak terlatih, biasanya bidan atau pera+at di lingkungan yang

kotor dengan risiko tinggi perdarahan, infeksi dan $edera saluran genital. erlepas

dari akibat penyakit radang pelis akut, pasien menderita efek kronis dari infeksi

pelis seperti nyeri perlis kronis, dispareunia dan infertilitas.

&ub%ek dan Metode

"enelitian ini ber%alan selama dua tahun dari anuari 2(() sampai /esember 2((0,

dilaksanakan di 1nit Obgyn 3umah &akit "endidikan Ayun, Abbottabad.

&eluruh pasien sedang dalam kehamilan trimester pertama dan ri+ayat pera+atan

di luar rumah sakit diikutsertakan dalam penelitian ini. 3i+ayat menyeluruh diambil

dan diikuti dengan pemeriksaan sik umum yang berfokus kepada keadaan

kesehatan umum dan keparahan anemia. emperatur, nadi dan tekanan darah

setiap pasien di$atat. uga dilakukan pemeriksaan abdomen yang diikuti dengan

pemeriksaan pelis menyeluruh untuk menilai perdarahan, kondisi seriks, ukuran

dari uterus dan keadaan adneksa.

"enelurusan dasar termasuk pemeriksaan golongan darah dan faktor resus, darah

lengkap, kadar gula darah ad random dan urinalisis. 1%i fungsi pembekuan darah

dan fungsi gin%al dilakukan kepada seluruh pasien. 1&4 pelis dilakukan untuk

menyingkirkan ke$urigaan sisa konsepsi dan mengkorrmasi abses pelis. &+ab

endo seriks diambil untuk kultur dan u%i sensititas.

3esusitasi a+al termasuk memasang 56 ganda bore besar, hidrasi adekuat dan tiga

antibiotik 7$epalosporin generasi tiga dan infus metronidazol8 7gentamisin in%eksi

Page 2: jurnal aborsi 11

7/23/2019 jurnal aborsi 11

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-aborsi-11 2/5

ditambahkan setelah hasil fungsi gin%al tersedia8. "en%ad+alan untuk transfusi

diren$anakan dan pasien dipersiapkan untuk operasi 7eakuasi darurat dan

kuretase8 namun pada banyak kasus %uga dilakukan laparotomi untuk perbaikan

perforasi uterus, histerektomi untuk gangren uterus, perbaikan usus ketika terdapat

$edera organ abdomen dan drainase abses pelis.

"era+atan pas$a operasi memerlukan antibiotik intraena sesuai kultur dan u%i

sensititas dan transfusi darah segar untuk koreksi anemia. Managemen 591

diberikan kepada pasien dengan keadaan yang parah. "asien dengan anemia berat

memerlukan transfusi enam kantong darah mereka dengan anemia sedang

menerima empat unit transfusi darah.

HA&5:

&elama periode penelitian ini terdapat (;( kun%ungan ginekologi pada unit.

/iantaranya, terdapat <2 kasus mis$arriage spontan dan <2 kasus aborsi yang

diinduksi dengan ri+ayat kehamilan yang tidak diren$anakan dan pera+atan di luar

rumah sakit. 1sia pasien merentang antara 2( sampai '( tahun dengan usia rata-

rata =',>?<,)0 tahun 7tabel-8. 3ata-rata paritas )?2, &/ dengan interal

keper$araan ;<! 7<,;-),8 7tabel-28. &ebagian besar pasien berasal dari kelas

menengah 7tabel-=8. &ebagian besar pasien datang dengan perdarahan 7tabel -'8.

Metode paling sering yang digunakan untuk terminasi kehamilan pada studi kami

adalah dilatasi dan kuretase 7tabel-<8. #ebanyakan pasien ditatalaksana dengan

eakuasi dan kuretase. :aparotomi %uga diperlukan untuk mana%emen perforasi

uterus, drainase abses pelis, perbaikan $edera organ abdomen dan histerektomi

7tabel-)8. Morbiditas pas$a operasi ditun%ukkan di tabel-0.

/5&#1&5

 utaan +anita di dunia men%alani aborsi yang diinduksi dimana %ika berhasil akan

men%adi rahasia dan %ika terkomplikasi akan mun$ul karena mana%emen tingkat

rumah sakit. /ata dari rumah sakit hanyalah u%ung dari gunung es. Masalah pada

tingkat masyarakat lebih besar dan berat. 5ni adalah masalah yang memberikan

beban tambahan pada tenaga medis yang terbatas. Aborsi sepsis diinduksi adalah

penyebab penting dari morbiditas dan mortalitas ibu dan sepenuhnya dapat

di$egah.

@rekuensi dari aborsi diinduksi dalam studi kami adalah ',0!. &elain itu studi lain

memberikan frekuensi =,0!, di "esha+ar, >,)! di :ahore dan 0! di #ara$hi.

/ari <2 kasus 7',0!8 aborsi terinduksi di studi kami empat puluh dua pasien

7>(,0!8 datang dengan perdarahan eksterna dan interna, ( pasien 7;,2!8

menderita infeksi serius dan dua pasien 7=,>!8 menderita $edera organ abdomen

bersama perdarahan dan infeksi. Hasil ini kontras dengan studi yang dilakukan di

3umah &akit "endidikan #hyber, "esha+ar, dimana =0,0! pasien datang dengan

Page 3: jurnal aborsi 11

7/23/2019 jurnal aborsi 11

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-aborsi-11 3/5

perdarahan, '2,>! dengan sepsis dan 2,'2! dengan $edera isera. &tudi di

#ara$hi menun%ukkan insidens perdarahan 2'!, sepsis =(! dan $edera iseral

'!. "erbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan populasi. "ada studi kami

pasien berasal dari daerah pinggiran seperti desa, metode utama yang digunakan

untuk terminasi adalah dilatasi dan kuretase oleh tenaga yang tidak terlatih, karena

dimana perdarahan merupakan keluhan utama.

Aborsi sepsis adalah salah satu yang dikomplikasi dengan infeksi dan berhubungan

dengan demam, endometritis dan parametritis. #onsekuensi akut dari penyakit

inamasi pelis bisa menyebar ke keadaan septisemia dan /59 khususnya

pertahanan tubuh pasien yang lemah dan irulensi organisme yang tinggi. "ada

fase kronis, pasien menghadapi penyakit radang perlis kronis dengan konsekuensi

dispareunia, dismenorea dan infertilitas. &emua konsekuensi ini ter%adi pada latar

belakang aborsi diinduksi yang dilakukan oleh tenaga tak terlatih dalam lingkungan

yang kotor dengan %an%i kerahasiaan yang di%amin.

"ada studi kami dapat di$atat bah+a kebanyakan pasien berusia paruh baya,multigraida dan berasal dari sosioekonomi rendah dan menengah. Hasil ini dapat

dibandingkan dengan studi lain yang dilakukan di 3umah &akit "endidikan #hyber,

"esha+ar dan #ara$hi di "usat #esehatan innah. "ada studi dari angladesh

hasilnya se%alan dengan studi kami.

&atu studi dari #ara$hi menggarisba+ahi bah+a +anita berpendidikan memiliki

kesadaran yang lebih mengenai ukuran keluarga dan %eda kehamilan dan mereka

lebih rentan untuk melakukan terminasi pada kehamilan yang tidak diren$anakan.

"opulasi dari pasien dengan aborsi diinduksi biasanya anemis dan memiliki

simpanan yang kurang akibat kehamilan berulang, laktasi dan nutrisi yang buruk.Mereka tidak melihat kontrasepsi dan memilih aborsi yang tidak aman sebagai

metode kontrol persalinan. elah diamati bah+a masyarakat lebih kha+atir dengan

efek samping dari penggunaan kontrasepsi seperti pemasangan 51/, in%eksi atau pil

tetapi menolak untuk mengerti tentang bahaya dari aborsi yang dilakukan oleh

tenaga yang tidak terlatih.

"roses aborsi dai "akistas dianggap suatu pelanggaran dan hukum %uga melarang

tetapi masih banyak aborsi yang dilakukan di negara ini dengan tidak memandang

rasa $emas, legalitas dan keper$ayaan agamis.

#ehamilan yang tidak diinginkan adalah masalah kesehatan masyarakat di negara-negara ma%u dan berkembang. Morbiditas dan mortalitas di negara ma%u %auh lebih

rendah karena $ukupnya fasilitas kesehatan dan kebebasan untuk melakukan aborsi

tetapi di negara kami akibat larangan tersebut +anita mendatangi bidan dan dai

terdekat untuk melakukan aborsi yang tidak aman dan men%adi rentan untuk

perdarahan, infeksi, trauma di saluran genital dan usus.

Page 4: jurnal aborsi 11

7/23/2019 jurnal aborsi 11

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-aborsi-11 4/5

 utaan +anita di dunia memiliki kehamilan yang tidak diinginkan, yang hasilnya

dipengaruhi oleh usia, ukuran keluarga, pengaruh dari anggota keluarga khususnya

suami dan mertua. /i negara kami rumah sakit pemerintah adalah satu-satunya

sumber pelayangn medis yang aman bagi masyarakat kurang mampu. enaga

medis yang memiliki beban ker%a lebih tidak menerima aborsi yang diinduksi akibat

kehamilan yang tidak diren$anakan dan diinginkan. &aat hukum melarang, personilyang terlatih tidak akan mau melakukannya dan tidak akan tersedia di rumah sakit

pemerintah. &ikap dari tenaga medis %uga penting pada mana%emen %angka pendek

dan pan%ang untuk kasus-kasus seperti ini.

Aborsi %uga bisa diinduksi sendiri. "asien yang ingin menyingkirkan kehamilan yang

tidak diinginkan dapat menggunakan berbagai metode seperti aktiitas sik yang

belebihan dan penekanan dinding abdomen. erbagai obat-obatan pemi$u aborsi

dapat digunakan se$ara oral dan aginal. "erlakuan pada agina %uga telah

dilaporkan seperti memasukkan berbagai bahan kimia, sabun, memasukkan benda

ta%am ke dalam seriks dan uterus seperti men%ahit %uga telah dilakukan. &ekarang

penggunaan misoprostol dalam berbagai dosis %uga dipraktekkan. "enyalahgunaan

misoprostol dapat menyebabkan perdarahan berat dan pasien berada dalam risiko

infeksi yang tinggi.

"ada studi kami ini dapat dilihat bah+a metode paling umum yang digunakan untuk

aborsi yang aman adalah dilatasi dan kuretase, diikuti oleh pemasangan laminaria

oleh dai di desa. /ai %uga memasukkan korek api dan $otton bud yang di$elupkan

dalam berbagai bahan kimi dan iritan ke dalam seriks. "ada kasus seperti inilah

akan timbul penyakit radang pelis dan infertilitas. /ai dan bidan %uga memasukkan

51/ dalam uterus +anita hamil. #etika perdarahan ter%adi pasien akan diba+a ke

rumah sakit pemerintah untuk dilakukan mana%emen ga+at darurat dan eakuasi

uterus. #ebanyakan kasus seperti itu tidak terlihat karena pasien merahasiakan

ri+ayat pera+atan di luar dan datang dengan mis$arriage inkomplit.

Morbiditas dari aborsi yang tidak aman termasuk perdarahan besar, trauma saluran

genital, usus dan infeksi. "asien %uga datang dalam syok karena perdarahan berat.

5nfeksi dapat menyebar sampai septisemia dan /59. &emua komplikasi ini

memerlukan mana%emen pembedahan dalam sentral yang $ukup dalam hal sarana

dan tenaga. Mana%emen 591 dapat diperlukan pada pasien dalam kondisi serius.

Wanita yang pulih dari efek aborsi sepsis berada dalam risiko tinggi. Mereka

memerlukan konseling selama fase pemulihan dengan fokus kepada peren$anaan

keluarga dan pengetahuan tentang keberadaan kontrasepsi emergensi. Merupakan

tanggung %a+ab tenaga kesehatan untuk mendiskusikan konsekuensi %angka pendek

dan pan%ang dari aborsi yang tidak aman.

#B&5M"1:AC

Page 5: jurnal aborsi 11

7/23/2019 jurnal aborsi 11

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-aborsi-11 5/5

Aborsi septik diinduksi merupakan masalah kesehatan masyarakat. #esadaran akan

bahaya aborsi yang diinduksi dan peren$anaan keluarga yang efektif dapat

menurunkan insidensi ini.