juknis pompa hidram

20
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup. Selain untuk pengembangan fisologis makhluk hidup, air juga menjadi input bagi beragam upaya atau kegiatan makhluk hidup dalam rangka dan/atau menghasilkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, air harus tersedia kapanpun dan dimanapun dalam jumlah, waktu, dan mutu yang memadai. Dengan jumlah air yang tersedia relatif tetap, sementara kebutuhan air semakin meningkat, maka air dari sisi ketersedian dan permintaannya perlu dikelola dan diatur sedemikian rupa, sehingga air dapat disimpan jika berlebihan dan selanjutnya dimanfaatkan dan didistribusikan jika diperlukan. Munculnya permasalahan yang menyangkut air yang disebabkan oleh peningkatan beragam kebutuhan dan kepentingan kehidupan makhluk hidup, pada gilirannya berdampak terhadap terganggunya kondisi permintaan dan penyediaan air. Peningkatan jumlah penduduk yang harus diimbangi oleh peningkatan kebutuhan permukiman dan pangan (pertanian), pembangunan industri serta sarana dan prasarana sosial ekonomi lainnya menyebabkan permintaan akan air semakin tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut, beragam teknologi pemanfaatan air telah banyak dikembangkan sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi dalam jumlah yang memadai. Sektor pertanian dan konsumsi masyarakat membutuhkan air dalam jumlah besar, baik yang berasal dari sumber air permukaan maupun air tanah, memanfaatkan beragam teknologi yang mampu mengangkat dan mengalirkan air dari sumbernya ke lahan-lahan pertanian serta hunian penduduk. Penggunaan pompa air yang digerakkan dengan tenaga listrik menjadi pilihan utama saat ini. Namun jika dilihat dari sisi pembiayaan, baik dalam tahap pengembangan maupun pengelolaan, teknologi irigasi tersebut memunculkan persoalan di tingkat lapangan, khususnya bagi petani, yaitu ketidakmampuan petani dalam mengoperasionalkan dan memelihara sarana dan prasarana irigasi yang dimiliki. Akibatnya, banyak sarana dan prasarana yang dibangun menjadi rusak yang secara langsung berdampak pada penurunan tingkat produktivitas petani

Upload: khomeinitj

Post on 29-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Juknis Pompa Hidram

  1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup. Selain untuk pengembangan fisologis makhluk hidup, air juga menjadi input bagi beragam upaya atau kegiatan makhluk hidup dalam rangka dan/atau menghasilkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, air harus tersedia kapanpun dan dimanapun dalam jumlah, waktu, dan mutu yang memadai. Dengan jumlah air yang tersedia relatif tetap, sementara kebutuhan air semakin meningkat, maka air dari sisi ketersedian dan permintaannya perlu dikelola dan diatur sedemikian rupa, sehingga air dapat disimpan jika berlebihan dan selanjutnya dimanfaatkan dan didistribusikan jika diperlukan.

Munculnya permasalahan yang menyangkut air yang disebabkan oleh peningkatan beragam kebutuhan dan kepentingan kehidupan makhluk hidup, pada gilirannya berdampak terhadap terganggunya kondisi permintaan dan penyediaan air. Peningkatan jumlah penduduk yang harus diimbangi oleh peningkatan kebutuhan permukiman dan pangan (pertanian), pembangunan industri serta sarana dan prasarana sosial ekonomi lainnya menyebabkan permintaan akan air semakin tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut, beragam teknologi pemanfaatan air telah banyak dikembangkan sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi dalam jumlah yang memadai.

Sektor pertanian dan konsumsi masyarakat membutuhkan air dalam jumlah besar, baik yang berasal dari sumber air permukaan maupun air tanah, memanfaatkan beragam teknologi yang mampu mengangkat dan mengalirkan air dari sumbernya ke lahan-lahan pertanian serta hunian penduduk. Penggunaan pompa air yang digerakkan dengan tenaga listrik menjadi pilihan utama saat ini. Namun jika dilihat dari sisi pembiayaan, baik dalam tahap pengembangan maupun pengelolaan, teknologi irigasi tersebut memunculkan persoalan di tingkat lapangan, khususnya bagi petani, yaitu ketidakmampuan petani dalam mengoperasionalkan dan memelihara sarana dan prasarana irigasi yang dimiliki. Akibatnya, banyak sarana dan prasarana yang dibangun menjadi rusak yang secara langsung berdampak pada penurunan tingkat produktivitas petani

Page 2: Juknis Pompa Hidram

  2

Oleh karena itu, perlu dicari dan dikembangkan suatu model teknologi irigasi yang memadai, menggunakan teknologi tepat guna, efisien, dan ekonomis sehingga dalam pengelolaannya tidak tergantung pada tenaga listrik atau bahan bakar lainnya, sebuah teknologi yang membutuhkan biaya operasional yang murah dan tidak membebani petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya. Salah satu teknologi irigasi yang mulai dikembangkan adalah pompa hydraulic ram atau lazim disebut pompa hidram.

Meskipun pada pengembangannya membutuhkan investasi yang tidak sedikit, setidaknya untuk ukuran petani, namun dengan sistem swadaya masih relatif terjangkau dan dengan perhitungan dan penentuan disain yang akurat, operasioanal dan pemeliharan yang tepat, maka keuntungan dan keberlanjutan usaha tani dapat dicapai serta kebutuhan air konsumsi dapat terpenuhi.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

- Meningkatkan ketersediaan air irigasi dan konsumsi dalam jumlah, waktu, dan sebaran yang memadai.

- Mengembangkan pengelolaan dan penyediaan air irigasi dan konsumsi yang ekonomis, efisien, dan efektif melalui pemanfaatan teknologi pompa hidram pada daerah yang memiliki sumber air permukaan.

- Memperkenalkan dan menyebarluaskan penggunaan pompa hidram sebagai teknologi tepat guna yang efektif, efisien, dan ekonomis guna pemenuhan kebutuhan akan air.

2. Sasaran

- Pengadaan pompa hidram sebanyak 2 (dua) unit untuk pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi dan konsumsi di desa Daleman, kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan.

- Mengupayakan ketersediaan air untuk konsumsi dan irigasi dalam jumlah, waktu, dan sebaran yang memadai.

Page 3: Juknis Pompa Hidram

  3

- Meningkatnya pengetahuan, kemampuan, dan wawasan petani dalam pemanfaatan teknologi tepat guna khususnya pompa hidram.

C. Istilah dan Definisi

Beberapa istilah yang digunakan dalam petunjuk teknis ini mempunyai pengertian sebagai berikut:

1. Pompa Hidram adalah suatu alat yang digunakan untuk memompa dengan cara menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan hasil guna tinggi dimana mampu mengalirkan air terus menerus.

2. Perinsip / cara kerja pompa hidram: bekerja dengan system pemanfaatan tekanan dinamik atau gaya potensial yang timbul karena adanya aliran air dari sumber ke pompa. Ketika aliran fluida dihentikan tiba-tiba maka perubahan momentum masa fluida tersebut akan meningkatkan tekanan secara tiba-tiba. Peningkatan tekanan ini digunakan untuk mengangkat sebagian fluida yang lain ke tempat yang lebih tinggi.

3. Air permukaan adalah air yang berasal dari sumber air permukan seperti sungai, danau, waduk, dan lain-lain.

4. Bendung: Bangunan air yang berfungsi menaikkan muka air untuk kebutuhan irigasi.

5. Tandon: bangunan air yang berfungsi untuk menampung/menyimpan air sebelum didistribusikan sebagaimana peruntukannya.

Page 4: Juknis Pompa Hidram

  4

II. PELAKSANAAN

A. Lokasi

A. Lokasi Pengadaan Pompa Hidram

Lokasi pengadaan pompa hidram berada di desa Daleman, kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan. +/- 45KM dari kota Bangkalan arah timur.

B. Persyaratan Lokasi

- Mata pencarian utama masyarakat sekitar lokasi pengadaan adalah bercocok tanam yang mengandalkan ketersediaan air. Selama ini penduduk setempat masih mengandalkan air hujan.

- Disekitar lokasi terdapat sumber air permukaan seperti sungai dengan debit dan kualitas air yang memadai, terutama pada musim kemarau. Debit air minimal adalah 7 lt/mnt.

- Lokasi merupakan lahan milik petani dan sekaligus penggarap.

- Penentuan lokasi (pompa hidram dan pembangunan tandon) berdasarkan kesepakatan masyarakat sekitar lokasi dan tidak menuntut ganti rugi atas pemanfaatan lahan yang digunakan untuk lokasi kegiatan.

Gambar 1: Sumber air yang telah dibendung, sumber ini menurut informasi penduduk setempat

tidak pernah kering. Dari sumber inilah penduduk memenuhi kebutuhan akan air.

Gambar 1

Page 5: Juknis Pompa Hidram

  5

Gambar 4 Gambar 4: Lokasi penempatan pompa hidram, dengan melakukan pembendungan, arus dan debit air

masih dapat ditingkatkan.

Gambar 2 Gambar 3

Gambar 2: Sumber air terdapat di lembah bukit, dari sumber air ini penduduk dapat memenuhi kebutuhan akan air, khususnya untuk konsumsi.

Gambar 3: Sebagian penduduk dari desa sekitar, terutama yang secara garis kontur lebih rendah dari sumber air, juga menggantungkan kebutuhan akan air pada sumber air ini dengan cara memasang pipa PVC dari sumber air hingga ke penampungan.

Page 6: Juknis Pompa Hidram

  6

Gambar 5 Gambar 5: Pemandangan lokasi dari titik penempatan pompa hidram.

Gambar 7

Gambar 6

Gambar 6: Lokasi penempatan pompa, view atas.

Gambar 7: Team survey

Page 7: Juknis Pompa Hidram

  7

B. Survey Lokasi dan Data Lapangan

Survey lokasi dilakukan pada hari minggu, 31 Desember 2009 oleh: Ali Wafa, Khosiri, Abd. Rahman, dan dipandu oleh dua orang warga setempat. Dari hasil survey pendahuluan didapat data, sbb:

- Secara geografis lokasi berada di puncak bukit kapur dengan Ketinggian +/- 300 Mdpl. Dengan kontur landai.

- Mata pencarian masyarakat sekitar lokasi bercocok tanam.

- Terdapat sumber air permukaan yang tidak pernah kering bahkan dimusim kemarau sekalipun.

- Debit air air rata-rata 7 ltr/menit dan dapat ditingkatkan dengan pembendungan.

- Sudut kemiringan antara lokasi penempatan pompa dengan penempatan tondon +/- 40-500 dengan jarak +/- 500 meter.

C. Bahan-bahan dan Cara Pembuatan Pompa Hidram

1. Bahan-bahan

1. a. Pipa Besi diameter Ø 3 inchi, b. Pipa besi diameter Ø 4 inchi 2. Knee Ø 3 inchi - 1 buah 3. Plat sambungan Pipa ukuran Ø 3 inchi sebanyak 6 buah 4. Plat besi 5. Karet Pelapis sambungan 6. Karet Luar ban mobil bekas secukupnya 7. Baut penyambung pipa 24 buah 8. Baut untuk tuas klep hidraulik panjang 1 buah

Page 8: Juknis Pompa Hidram

  8

2. Langkah Demi Langkah Pembuatan Pompa Hidram

Membuat Tabung Pompa

Gambar 8 Gambar 8: Bahan-bahan yang harus disediakan

Gambar 9

Page 9: Juknis Pompa Hidram

  9

Jika harus membuat sendiri tabung pompa hidram, bisa menggunakan tabung dengan Ø 4 inchi atau lebih, biasanya menggunakan 1 ukuran lebih dari ukuran pompa utama (badan pompa), memang akhirnya bentuknya bisa lebih panjang, jika memiliki tabung elpiji bekas atau tabung lain yang mempunyai ukuran lebih besar bisa juga dipergunakan.

Membuat Badan Pompa

Gambar 10

Gambar 9-10: Tabung pompa hidram

Gambar 11

Page 10: Juknis Pompa Hidram

  10

Gambar 13

Gambar 12

Gambar 14 Gambar 11-14: Proses pembuatan badan pompa

Page 11: Juknis Pompa Hidram

  11

Membuat Tabung Limbah Pompa

Gambar 15

Gambar 16

Gambar 17

Page 12: Juknis Pompa Hidram

  12

Gambar 19

Gambar 19: Bahan plat untuk membuat katup pompa hidram

Gambar 19

Membuat Katup Tabung Pompa

1. Buatlah lempengan logam berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran lingkar tabung, pada bagian tengahnya diberi beberapa lobang kecil tidak beraturan. (lihat gambar 19).

2. Lempengan tersebut akan dipasang diantara sambungan pipa dan tabung (lihat gambar 20).

Gambar 15-18: Proses pembuatan tabung limbah pompa hidram

Gambar 18

Page 13: Juknis Pompa Hidram

  13

3. Buatlah karet katup dari bahan tipis ban dalam, jika dirasa terlalu lemas bisa dirangkap menjadi dua bagian atau cari bahan yang sedikit keras tapi tidak terlalu tebal.

4. katup yang sudah dibuat dari karet ban bekas, selanjutnya dijepit dengan baut dan mur (di bagian lobang dengan warna merah). (lihat gambar 21)

Membuat Katup Limbah dan Tuas Pompa

Gambar 20

Gambar 21

Gambar 20-21: Katup tabung pompa hidram.

Page 14: Juknis Pompa Hidram

  14

Pada prinsipnya cara kerja katup limbah sama dengan katup tabung pompa, hanya saja tabung limbah membutuhkan tuas panjang untuk menutup lubang buangan (gambar 22). Dari katup tabung limbah inilah komponen yang sering mengalami pergantian. Tuas hidram yang selalu bergerak naik turun dan mengeluarkan limpahan air, menyebabkan tabrakan antara karet dengan dinding buangan sehingga menyebabkan keausan. Pada umumnya karet katup perlu diganti setiap 3 bulan.

Gambar 22

Gambar 23 Gambar 24

Gambar 23-24: Katup tabung limbah dan tuas pompa hidram.

Page 15: Juknis Pompa Hidram

  15

Karet Katup, pada nomor 3 gambar 23, adalah terbuat dari ban luar, menggunakan ban bekas mobil atau motor. Prinsipnya adalah diameter lingkaran ban bekas tersebut dapat menutup dinding buangan, sehingga dapat memperlancar arus air menuju tabung. Mur penjepit atas-bawah dipergunakan dengan maksud untuk menghambat pergerakan karet katup. Untuk tangkai katup, karena yang dibutuhkan bagian bawahnya memiliki ulir untuk mur, tinggal beli di toko bangunan baut panjang sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Tips ringan untuk menentukan jarak antara tabung pompa dengan tabung limbah (besi segitiga dan tuas) adalah diambil dengan ukuran sedekatnya, jarak terlalu jauh antara keduanya mungkin akan berpengaruh terhadap kekuatan tekanan pompa, terlihat dalam photo keduanya berjarak dan posisi seimbang (rata)

25

pipa

Ø 1

"

pipa

Ø 1

/2"

pipa

Ø 4

"

sam

bung

an p

ipa

kare

t kle

p

baut

sam

bung

an

basi

pen

yang

ga

baut

Pot.

Tuas

Kat

up L

imba

hsk

ala

1 :

10

pipa

Ø 1

"ba

ut

kare

t kle

p do

uble

ring/

plat

pen

gunc

i

baut

dub

le+r

ing

Det

ail T

uas K

atup

skal

a no

ne

Gambar 25

Gambar 25: Skema Katup Limbah dan Tuasnya

Page 16: Juknis Pompa Hidram

  16

Membuat Dudukan Pompa Hidram

Dudukan pompa bisa dipilih dari besi siku atau kalau ada besi baja WF.

Gambar 26

Gambar 26 Jarak antara tabung pompa dengan tabung limbah (tuas segi tiga) usahakan sedekat mungkin dan rata-rata air

Gambar 27

Gambar 27: Dudukan pompa dipilih dari besi siku

Page 17: Juknis Pompa Hidram

  17

Pipa Keluaran

Gambar Utuh Pompa Hidram

Gambar 28 Gambar 28: Pipa keluaran untuk sisambungkan denga pipa PVC atau selang.

Gambar 29

Page 18: Juknis Pompa Hidram

  18

Gambar 30

Gambar 29-30: Bentuk utuh pompa hidram.

Page 19: Juknis Pompa Hidram

  19

D. Tahapan Konstruksi/Pembangunan Pompa Hidram Secara Umum

1. Pembuatan bendung

2. Pembuatan dudukan pompa hidram di lokasi

3. Pemasangan pipa pemasukan

4. Pemasangan pipa pengeluaran

5. Pembangunan penampungan (tandon air) dan jaringan distribusi untuk konsumsi dan irigasi

E. Pembiayaan

Untuk sementara proyek ini adalah proyek sosial dimana seluruh biaya yang dibutuhkan bergantung pada donatur dan swadaya penduduk setempat.

Page 20: Juknis Pompa Hidram

  20

III. PENUTUP

Pompa hidram, dengan kesederhanaan teknologi, kemudahan perawatan, dan rendahnya biaya pengadaan dan perawatan sudah semestinya menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk mengembangkan dan mengadakan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat khususnya petani yang berada di pegunungan yang kesulitan memenuhi kebutuhan akan air, baik untuk konsumsi dan irigasi.

Diharapkan setelah adanya pompa hidram ini akan membawa perubahan yang signifikan kepada masyarakat setempat untuk menuju kearah yang lebih baik. Dan partisipasi masyarakat untuk menjaga dan merawat keberadaan pompa hidram ini sangat dibutuhkan agar manfaat yang dirasakan dapat diwariskan kepapada generasi berikutnya.

Akhirnya, semoga sumbangsih yang tidak seberapa ini membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya petani. Dan ucapan terimakasih kepada: (1) mas Jusron Faizal dan situsnya http://faizal.web.id yang memberikan semua informasi yang dibutuhkan tentang pompa hidram. Isi dari petunjuk teknis pembuatan pompa hidram ini sepenuhnya ditulis ulang berdasarkan petunjuk Jusron Faisal yang dapat diunduh melalui situsnya, dengan sedikit koreksi redaksional dari penulis. (2) Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Dept. Pertanian RI. (3) http://groups.yahoo.com/group/pompahidram untuk sharing dan saling berinteraksi mengenai semua yang berkenaan dengan pompa hidram. (4) Khosiri atas inspirasi dan idenya tentang pompa hidram, Jalil dan Abd Rahman yang setia menjadi pemandu selama survey pendahuluan.

Melalui segenap ikhtiar dengan usaha yang terbaik yang bisa kita lakukan, hanya kepada Allah pemilik semesta alam kita bergantung.