juknis debat bahasa indonesia 2013
DESCRIPTION
Juknis debat bahasa indonesiaTRANSCRIPT
PANDUAN LOMBADEBAT BAHASA INDONESIA
SISWA SMK TINGKAT KOTAMADYA JAKARTA PUSAT
TAHUN 2013
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTASUKU DINAS DIKMENTI KODYA JAKARTA PUSAT
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) BAHASA INDONESIA SMK
Sekretariat: SMK NEGERI 3Jl. Garuda No. 63 Kemayoran Jakarta Pusat
Tlp./Fak.4209629
1. MATERI LOMBA
Debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Setiap sekolah dalam Debat Bahasa ini diwakili oleh seorang peserta yang masing-masing peserta dapat berperan sebagai pihak yang mendukung, pihak yang menyanggah, dan pihak yang netral terhadap pernyataan topik yang diperoleh dalam setiap sesinya.
Materi Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK Tingkat Jakarta Pusat Tahun 2013 menggunakan acuan lomba Tingkat Nasional tahun 2012, adalah isu-isu yang hangat yang ada di masyarakat yang meliputi isu-isu politik, hukum, pendidikan, sosial budaya, dan lain-lain.
Topik-topik untuk tahap penyisihan (TINGKAT NASIONAL).1. Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia.2. Bahasa Indonesia tidak mungkin menjadi bahasa
internasional sekalipun di Asia Tenggara.3. RSBI mengerdilkan bahasa Indonesia. 4. Urusan bahasa tidak perlu diatur dengan undang-undang.5. Bahasa Indonesia tidak perlu diajarkan di tingkat perguruan
tinggi.6. Penggunaan bahasa asing di media luar ruang cermin
masyarakat modern.7. Pelajaran bahasa Indonesia di SMK tidak perlu memasukkan
unsur sastra.8. Tes bahasa Indonesia sebagai salah satu persyaratan
menjadi pejabat negara atau pejabat pemerintah.9. Masyarakat modern tidak perlu belajar bahasa daerah.10. Motto “Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa” sudah
tidak relevan dengan kehidupan modern.11. Bahasa media massa perusak bahasa Indonesia.12. Surat-menyurat antarperusahaan swasta biarlah
berbahasa asing.13. Bahasa Alay memperkaya bahasa Indonesia. 14. Penggunaan Bahasa di jejaring sosial (facebook dan
twitter) kurang mendidik. 15. Dalam persaingan global, bahasa asing lebih penting
daripada bahasa Indonesia. 16. Ciri masyarakat terpelajar adalah menggunakan istilah
asing ketika berbicara dalam bahasa Indonesia. 17. Pidato Presiden dan Wakil Presiden harus dalam bahasa
Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
1
18. Status bahasa Indonesia harus ditingkatkan menjadi bahasa internasional.
19. Warga Negara Indonesia tidak perlu belajar bahasa Indonesia di sekolah.
20. Untuk melestarikan bahasa daerah pemda mewajibkan penggunaan bahasa daerah dalam pelayanan masyarakat pada hari-hari tertentu.
21. Ujian nasional bahasa Indonesia harus dihapuskan.22. Bahasa asing lebih penting daripada bahasa Indonesia dan
bahasa daerah.
Topik Tahap final TINGKAT NASIONAL1 Penggunaan bahasa alay di masyarakat oleh remaja.2 Penginternasionalan bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa
Indonesia oleh pekerja asing.3 Penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar di sekolah
Indonesia.4 Perlunya perundang-undangan untuk mengatur masalah
kebahasaan.5 Penggunaan bahasa asing dalam persuratan lembaga swasta.6 Tes bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat untuk
menduduki jabatan publik.
Topik debat tingkat Jakarta Pusat
1. Penggunaan Bahasa di jejaring sosial (facebook dan twitter) kurang mendidik.
2. Pekerja asing di Indonesia wajib berbahasa Indonesia.3. Bahasa Indonesia tidak mungkin menjadi bahasa internasional
sekalipun di Asia Tenggara.4. Pelajaran bahasa Indonesia di SMK tidak perlu memasukkan
unsur sastra.5. Tes bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat untuk
menduduki jabatan publik.
2. Penyajian
Setiap peserta dapat memperoleh peran pada (1) posisi mendukung, (2) posisi menyanggah, dan (3) posisi netral terhadap pernyataan topik yang disoalkan. Penentuan penyaji, topik, dan posisi dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Penentuan Penyaji Setiap Sesi
2
Penyaji dipilih dengan mengundi nomor urut daftar hadir peserta. Setiap undian diambil tiga nomor peserta yang akan menyajikan satu topik yang disoalkan.
2. Penentuan Soal
Satu topik yang disoalkan dipilih oleh seorang penyaji dalam setiap sesi. Topik yang telah diambil tidak dikembalikan sehingga topik itu tidak masuk dalam undian sesi penyajian berikutnya.
3. Penentuan Posisi
Penentuan posisi penyajian dilakukan dengan pengundian dari tiga alternatif posisi yaitu posisi mendukung, posisi menyanggah, dan posisi netral terhadap pernyataan topik yang disoalkan.
3. Tugas Pemegang Posisi
1. Peserta pada posisi mendukung bertugas menyetujui pernyataan topik yang terpilih dan memberikan sekurang-kurangnya dua alasan persetujuannya.
2. Peserta pada posisi menyanggah bertugas menolak pernyataan topik yang terpilih dan memberikan sekurang-kurangnya dua alasan penolakannya.
3. Peserta pada posisi netral bertugas memberikan sekurang-kurangnya satu alasan yang mendukung dan satu yang alasan menolak pernyataan topik isu hangat yang dipilih.
4. Panduan Teknis
1. Format debat mengikuti Sistem Parlemen Asia, yang memungkinkan adanya interupsi dari pihak “oposisi”.
2. Setiap sesi debat diikuti oleh 3 peserta, yaitu pihak yang mendukung, pihak yang menyanggah, dan pihak yang netral.
3. Setiap pembicara akan diberi kesempatan berbicara selama 3 menit untuk menyampaikan pokok pikirannya sesuai dengan posisinya.
4. Interupsi yang dimungkinkan hanya dapat diajukan setelah setiap peserta selesai menyampaikan pokok pikiran sesuai dengan posisinya.
3
5. Atas interupsi yang diajukan, pembicara boleh menanggapi atau menolaknya.
6. Kesantunan sikap dan kesantunan berbahasa adalah keharusan, yang jika tidak diindahkan akan berpengaruh pada total penilaian.
7. Bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal yang dikemukakan dengan sopan dan elegan.
5. Urutan Berbicara
Urutan setiap sesi debat diawali dari peserta posisi netral, diteruskan peserta yang mendukung, dan yang terakhir posisi yang menyanggah. Selanjutnya, diberikan keleluasaan kepada peserta untuk menyampaikan tanggapan terhadap pokok pikiran yang telah disampaikan dengan tidak melebihi waktu yang telah diberikan. Juri dapat memberikan komentar terhadap materi dan jalannya debat.
6. Alokasi Waktu Penyajian
Alokasi waktu setiap penyajian adalah 30 menit dengan pemerincian sebagai berikut. a. Sembilan menit (3 menit x 3 orang) pertama digunakan oleh
setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya terhadap pernyataan topik yang disoalkan sesuai dengan posisinya. Peserta yang memegang posisi netral diberi kesempatan pertama untuk menyampaikan pendapat. Kesempatan berikutnya diatur oleh pemandu.
b. Dua belas menit (4 menit x 3 orang) berikutnya digunakan oleh setiap peserta untuk menanggapi pendapat dua peserta lainnya. Tanggapan itu harus memperkuat posisi masing-masing.
c. Lima menit digunakan oleh seorang anggota dewan juri untuk memberikan ulasan mengenai isu hangat yang telah didebatkan.
d. Empat menit digunakan untuk peralihan penyajian berikutnya.
4
7. KRITERIA PENILAIAN
Aspek yang Dinilai BobotA. Penguasaan Materi
1. Pemenuhan kriteria posisi
2. Keluasan pendapat3. Kelengkapan materi4. Penggunaan sumber
rujukan
30%
B. Sikap Berbahasa1. Ketepatan kosakata2. Ketepatan kalimat3. Kefasihan ucapan4. Penggunaan gaya bahasa
40%
C. Penyajian 1. Kepercayaan diri2. Reaksi mitra bicara3. Kesesuaian ekspresi4. Penggunaan gestur
30%
Jumlah nilai 100%
8. Hasil lomba
Pemenang lomba Debat Bahasa Indonesia ditentukan berdasarkan nilai kumulatif tertinggi dari aspek yang dinilai. Dipilih lima peserta terbaik sebagai: 1) Juara I2) Juara II3) Juara III4) Juara Harapan I5) Juara Harapan II
5
9. Penutup
Peserta juara I, II, dan III mewakili Jakarta Pusat untuk mengikuti
lomba tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta, 1 Mei 2013
Panitia Debat bahasa Indonesia
tahun 2013
6