juknis dak tahun 2013 (sma-smk) - permendikbud no 8 tahun 2013

17
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013 perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361);

Upload: guss-no

Post on 28-Nov-2014

28.091 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

PERATURAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2013

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS

BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai

kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran

2013 perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi

Khusus Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5361);

Page 2: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

2

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496 );

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

Page 3: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

3

16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5157);

17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 119);

20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan

Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;

21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang

Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

22.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah;

23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah aliyah(SMA/MA);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010;

25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan;

27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012

tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013.

Page 4: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

4

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI

KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013.

Pasal 1

DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 digunakan untuk

membiayai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan urutan priotitas:

a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran;

b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat; dan/atau

c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan.

Pasal 2

(1) Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a diprioritaskan untuk seluruh peserta didik kelas X tahun

pelajaran 2013/2014 sesuai dengan kurikulum 2013.

(2) Rehabilitasi ruang belajar rusak berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

huruf b termasuk dengan perabotnya.

(3) Pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c terdiri atas:

a. pengadaan peralatan laboratorium; b. pengadaan buku referensi;

c. pembangunan laboratorium; dan d. pembangunan perpustakaan.

Pasal 3

Proporsi penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 sebesar 15% sampai dengan 25%, rehabilitasi ruang belajar rusak berat

sebesar 40% sampai dengan 50%, dan pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan sebesar 30% sampai dengan 40% dari total pagu anggaran.

Pasal 4

(1) Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan oleh dinas

pendidikan kabupaten/kota menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan pembangunan laboratorium dan perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf c dan d

dilaksanakan secara swakelola oleh panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 5: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

5

(3) Pengadaan peralatan laboratorium dan buku referensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a dan b dilaksanakan oleh dinas

pendidikan kabupaten/kota menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 8 Februari 2013

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

TTD.

MOHAMMAD NUH

Page 6: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

1

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN

ANGGARAN 2013

PETUNJUK TEKNIS

I. KETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yang dimaksud

dengan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Menengah yang

selanjutnya disebut DAK Bidang Pendidikan Menengah adalah dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang

dialokasikan pada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang

merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas Nasional, khususnya

untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan

menengah yang belum mencapai standar pendidikan atau percepatan

pembangunan daerah di bidang pendidikan menengah.

Alokasi DAK Bidang Pendidikan setiap daerah dan pedoman umum DAK

ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi dan

pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah

Tahun Anggaran 2013.

Alokasi DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA

dan SMK sebesar Rp. 4.016.520.000.000 (empat triliun enam belas milyar

lima ratus dua puluh juta rupiah). Setiap Kabupaten/Kota penerima DAK

Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 wajib menyediakan dana

pendamping dari APBD minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi

dana yang diterima.

Page 7: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

2

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan

SMK dialokasikan untuk menunjang program Pendidikan Menengah

Universal yang bermutu dan merata.

2. Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran

2013 dialokasikan untuk SMA dan SMK negeri dan swasta.

3. DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK

digunakan untuk kegiatan dengan urutan prioritas:

a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013;

b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya; dan

c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan

1) pengadaan peralatan laboratorium;

2) pengadaan buku referensi;

3) pembangunan laboratorium; dan

4) pembangunan perpustakaan.

4. Besarnya alokasi rehabilitasi ruang belajar untuk tiap sekolah dapat

berbeda sesuai kebutuhan berdasarkan hasil analisis tingkat kerusakan

bangunan yang telah disahkan oleh instansi berwenang.

5. Sekolah harus memanfaatkan dana yang telah diterima secara optimal.

Bila seluruh pekerjaan rehabilitasi ruang belajar yang disepakati sudah

selesai tetapi masih terdapat sisa dana maka sisa dana tersebut dapat

digunakan untuk merehabilitasi prasarana lain sesuai prioritas sekolah.

6. Asas umum dalam pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun

Anggaran 2013 meliputi:

a. Efisien, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus

diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya

dan dapat dipertanggungjawabkan;

b. Efektif, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus

sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran

yang ditetapkan;

c. Transparan, berarti menjamin adanya keterbukaan yang

memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan

informasi mengenai pengelolaan DAK Bidang Pendidikan Menengah;

d. Akuntabel, berarti pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pendidikan

Menengah dapat dipertanggungjawabkan;

Page 8: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

3

e. Kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan DAK Bidang

Pendidikan Menengah harus dilaksanakan secara realistis dan

proporsional; dan

f. Manfaat, berarti pelaksanaan program/kegiatan DAK Bidang

Pendidikan Menengah yang sejalan dengan prioritas nasional yang

menjadi urusan daerah dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi

dan secara riil dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat.

III. PERENCANAAN TEKNIS

Mekanisme pengalokasian DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun

Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dilaksanakan melalui tahapan sebagai

berikut:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah merekapitulasi kebutuhan

rehabilitasi ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, peralatan

laboratorium, buku teks pelajaran dan buku referensi dari Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota bersama Provinsi;

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah menyusun indek teknis

program DAK tahun 2013;

3. Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk, menetapkan sekolah

penerima bantuan DAK.

IV. KRITERIA SMA DAN SMK PENERIMA DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN

ANGGARAN 2013

A. Kriteria Umum:

1. Diprioritaskan bagi sekolah yang mempunyai jumlah siswa yang

cenderung stabil atau meningkat;

2. Sekolah memiliki kepala sekolah definitif;

3. Khusus untuk sekolah yang dikelola oleh masyarakat harus memiliki

izin operasional dan diprioritaskan bagi sekolah yang sudah memiliki

status akreditasi;

4. Bangunan sekolah berada di atas lahan milik sendiri (milik

Pemerintah Daerah untuk sekolah negeri, milik yayasan untuk

sekolah swasta) yang dibuktikan dengan sertifikat atau bukti

peralihan hak (akte jual beli, akte hibah dan/atau akte peralihan

hak) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; dan

5. Sekolah telah mengisi data dalam sistem pendataan online yang

dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

Page 9: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

4

Adapun situs pendataan online:

http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id.

B. Kriteria Khusus:

1. Rehabilitasi diperuntukkan bagi sekolah yang membutuhkan

rehabilitasi ruang belajar dilengkapi dengan analisis tingkat

kerusakan bangunan yang disahkan oleh instansi berwenang.

Rehabilitasi ruang belajar diprioritaskan untuk ruang belajar dengan

tingkat kerusakan berat. Dalam hal terdapat ruang penunjang yang

rusak berat dan menyatu dengan ruang belajar yang akan

direhabilitasi maka ruang tersebut dapat disertakan dalam program

rehabilitasi ruang belajar;

2. Pemberian bantuan pembangunan laboratorium diprioritaskan bagi

sekolah yang belum mempunyai laboratorium dan memiliki lahan

yang cukup untuk pembangunan laboratorium;

3. Pemberian bantuan pembangunan perpustakaan diprioritaskan bagi

sekolah yang belum mempunyai perpustakaan dan memiliki lahan

yang cukup untuk pembangunan perpustakaan;

4. Pemberian bantuan peralatan laboratorium diprioritaskan bagi

sekolah yang belum mempunyai peralatan laboratorium;

5. Pemberian bantuan buku referensi diprioritaskan untuk sekolah yang

belum mempunyai buku referensi atau yang dimilikinya kurang dari

kebutuhan.

6. Penggandaan buku teks pelajaran diprioritaskan untuk seluruh

peserta didik kelas X tahun pelajaran 2013/2014 sesuai dengan

kurikulum yang berlaku.

V. PENYALURAN DANA DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

TAHUN ANGGARAN 2013

A. Penyaluran Dana:

1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 disalurkan

dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara

(Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Kas

Umum Daerah (kabupaten/kota);

2. Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK Bidang

Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan.

Page 10: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

5

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 diatur

sebagai berikut:

1. Semua proses pengadaan dilakukan berdasarkan Perpres Nomor 54

Tahun 2010 dan perubahannya;

2. Khusus pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar, pembangunan ruang

perpustakaan dan ruang laboratorium yang termasuk konstruksi

sederhana, dilakukan dengan proses swakelola oleh panitia

pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan

sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.

VI. ACUAN PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2013

1. Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA

dan SMK dalam penggandaan buku teks pelajaran, rehabilitasi ruang

belajar dan pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu SMA

dan SMK mengacu pada standar dan spesifikasi teknis yang ditetapkan

oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1 merupakan acuan

minimal dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan untuk SMA dan

SMK.

3. Penggunaan dana untuk merealisasi program sebagaimana dimaksud

pada butir 1 harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan

dan kebocoran keuangan negara, untuk itu perlu mempertimbangkan:

a. kemanfaatan dan keberdayagunaan bagi sekolah;

b. kualitas;

c. kemudahan perawatan;

d. ketersediaan bahan dan alat; dan

e. jangka waktu penggunaan (masa pakai/umur teknis).

4. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang

Dana Perimbangan, DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013

digunakan untuk membiayai kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis

DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013.

Page 11: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

6

VII. KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK DAN PEMENUHANNYA

A. Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK:

1. Administrasi kegiatan;

2. Penyiapan kegiatan fisik

3. Penelitian;

4. Pelatihan (kecuali pelatihan penggunaan alat yang diadakan dan

disyaratkan); dan

5. Perjalanan dinas;

B. Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai DAK

Kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK sebagaimana dimaksud

pada huruf A, dibebankan pada APBD atau sumber pembiayaan lain

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

VIII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

1. Menyusun Kebijakan dan program pendidikan yang dibiayai melalui

DAK;

2. Menyusun Petunjuk Teknis;

3. Melakukan Sosialisasi;

4. Melakukan Supervisi;

5. Menerima Laporan.

B. Pemerintah Provinsi

Pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai

tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK bagi

kabupaten/kota sebagai tindak lanjut sosialisasi di tingkat pusat

dengan mengundang narasumber dari institusi yang relevan;

2. Melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian terhadap

pelaksanaan DAK di Kabupaten/Kota;

3. Menerima laporan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan

4. Melaporkan hasil analisis supervisi dan monitoring pelaksanaan

program DAK kepada Menteri Pendidkan dan Kebudayaan c.q.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

Page 12: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

7

C. Pemerintah Kabupaten/Kota

1. Menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya

10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya,

sesuai dengan Pasal 61 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

2. Dana pendamping yang disediakan oleh pemerintah daerah

digunakan untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi, pengawasan,

biaya lelang, IMB, dan biaya operasional lainnya sesuai dengan

kebutuhan;

3. Menetapkan nama-nama SMA dan SMK penerima DAK Bidang

Pendidikan Tahun Anggaran 2013 dalam Keputusan Bupati/Walikota

dan salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan

Menengah, serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat;

4. Bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan program DAK di

tingkat Kabupaten/Kota.

5. Melaporkan rangkuman pelaksanaan program DAK tahun 2013

kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, dan Kementerian Dalam Negeri.

D. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

1. Membuat rencana alokasi jumlah SMA dan SMK yang akan

menerima program DAK tahun 2013 dengan mempertimbangkan

data kebutuhan yang terbaru;

2. Membentuk Tim Teknis untuk melakukan pemetaan dan pendataan

kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang peningkatan mutu

pendidikan di sekolah;

3. Melakukan sosialisasi kegiatan DAK bidang pendidikan kepada

seluruh sekolah;

4. Mengusulkan nama-nama SMA dan SMK sasaran Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tahun 2013 kepada

Kepala Daerah Kabupaten/Kota, berdasarkan hasil pendataan dan

pemetaan;

5. Melaksanakan kegiatan program DAK sesuai dengan mekanisme

yang diatur dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 dan

perubahannya serta bertanggung jawab mutlak atas pengadaan

barang/jasa yang diadakan;

Page 13: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

8

6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporan

kegiatan DAK dengan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri

Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas,

Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor

0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ

Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan

Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK;

7. Menggandakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program DAK Bidang

Pendidikan tahun 2013 yang telah ditetapkan Mendikbud dan

mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima program DAK

Bidang Pendidikan tahun 2013;

8. Melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran

2013 kepada Kepala Daerah Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan

Provinsi;

9. Mencatat hasil DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2013 sebagai

aset daerah bagi sekolah negeri dan aset yayasan bagi sekolah

swasta.

E. Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota

Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan. Terkait program DAK Bidang

Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013, Dewan Pendidikan

Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan

pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan

DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 di tingkat

Kabupaten/Kota.

F. Satuan Pendidikan

1. Mencatat hasil pelaksanaan DAK bidang pendidikan menengah tahun

anggaran 2013 sebagai inventaris sekolah;

2. Memanfaatkan bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar;

3. Merawat dan memelihara bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK;

4. Membentuk panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan

masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan.

Page 14: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

9

G. Komite Sekolah

Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044 Tahun 2002 tentang Dewan

Pendidikan dan Komite Sekolah.

Terkait program DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013, Komite

Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan

dalam rangka terciptanya transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan

DAK Bidang Pendidikan Menengah tahun Anggaran 2013 di tingkat

sekolah.

IX. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Pelaporan

Laporan pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran

2013 dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan tingkat sekolah,

laporan Kabupaten/Kota, dan laporan pusat sesuai dengan peraturan

perundangan:

1. Tingkat Sekolah

a. Ketua Panitia Pembangunan Sekolah membuat laporan mingguan,

bulanan dan laporan akhir.

1) Laporan Mingguan

Laporan mingguan merupakan laporan kemajuan pekerjaan

fisik.

2) Laporan Bulanan

Laporan bulanan meliputi laporan keuangan dan laporan fisik.

3) Laporan Akhir

Laporan akhir meliputi laporan keuangan dan laporan fisik,

disertai dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi yang

ditempuh, serta melampirkan foto hasil rehabilitasi ruang

belajar, pembangunan laboratorium dan pembangunan

perpustakaan pada kemajuan pekerjaan 0%, 30%, 60% dan

100% dari total pelaksanaan kegiatan. Dalam laporan akhir,

disertakan file foto kegiatan dalam CD.

Page 15: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

10

b. Panitia Pembangunan Sekolah menyerahan hasil pekerjaan yang

dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Hasil

Pekerjaan kepada Kepala Sekolah.

c. Kepala Sekolah melaporkan hasil pelaksanaan rehabilitasi dan

pembangunan prasarana program DAK kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

2. Tingkat Kabupaten/Kota

a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merangkum laporan

program pengadaan sarana oleh panitia/pejabat pengadaan dan

pembangunan prasarana yang dilakukan oleh satuan pendidikan.

b. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan

kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan laporan akhir

hasil pelaksanaan program DAK kepada Bupati/Walikota dan

Dinas Pendidikan Provinsi.

c. Bupati/Walikota menyampaikan laporan triwulan dan laporan

akhir yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan

DAK Bidang Pendidikan kepada:

1) Menteri Keuangan;

2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

3) Menteri Dalam Negeri.

d. Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud huruf (c)

dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah

triwulan yang bersangkutan berakhir.

e. Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (c) mengacu pada

ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri

Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan

Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE

1722/MK07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008

perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan

dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

3. Tingkat Provinsi

a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK

yang dikirimkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

b. Melaporkan hasil analisis laporan pelaksanaan program DAK

Kabupaten/Kota dan hasil supervisi serta monitoring

Page 16: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

11

pelaksanaan program DAK kepada Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

4. Tingkat Pusat

a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK

yang dikirimkan Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

b. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK pada Menteri

Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan

Menteri Dalam Negeri.

B. Pemantauan, Evaluasi, dan Pengawasan

1. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan

dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta institusi

lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran

Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor

0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ tanggal

21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis

Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

2. Pengawasan.

Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan kegiatan

dan administrasi keuangan program DAK Bidang Pendidikan

Menengah Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan oleh Inspektorat

Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Inspektorat

Daerah.

C. Sanksi

1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat pelaksana

(Kabupaten/Kota, sekolah, masyarakat) yang melakukan tindakan

penyalahgunaan, dan/atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan

keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis ini serta

peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 17: Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013

12

2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan dengan tidak

berpedoman pada petunjuk teknis ini serta peraturan perundangan

lain yang terkait, merupakan penyimpangan yang akan dikenai

sanksi hukum.

X. KETENTUAN LAIN

1. Bagi Daerah yang terkena dan/atau dalam hal terjadi bencana alam,

dana DAK Bidang Pendidikan Menengah dapat digunakan secara

keseluruhan sesuai dengan kebutuhan daerah terkait dengan bidang

pendidikan, setelah mengajukan usulan perubahan dan mendapat

persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Bencana alam sebagaimana dimaksud pada angka 1 merupakan

bencana alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Bagi kabupaten/kota yang alokasi peruntukan dana program DAK

melebihi atau kurang dari persentase pagu anggaran komponen program

yang sudah ditetapkan, dapat mengajukan usulan perubahan kepada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4. Mekanisme pengajuan usulan perubahan kegiatan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan kegiatan

kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tembusan

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah;

b. berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah,

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan surat rekomendasi

kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan perubahan

kegiatan tersebut.

c. perubahan dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota setelah

mendapat rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMMAD NUH

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Biro Hukor Direktur Jenderal Dikmen Sesjen