juga “data - · pdf filedengan modernisasi administrasi negara baik di pusat maupun di...
TRANSCRIPT
Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based untuk pembangunan kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK. Di antaranya adalah kegiatan pengel-olaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya “overlapping” kegiatan dalam pengumpulan dan pengola-han data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyeleng-garaan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi “redundant” data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini seba-gai akibat dari adanya SIK yang ada saat ini masih terfragmentasi.
Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut perlu dilakukan upaya pengintegrasian SIK. Selain itu perlu dibangun suatu ”National Health Data Repository“ atau disebut juga “Data Warehouse” yang mampu menampung seluruh data kesehatan dari semua sumber data. Meskipun sistem informasi tidak identik dengan komputerisasi, namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini sangat signifikan memberi kontribusi bagi implementasi sistem informasi secara lebih profesional. Reformasi birokrasi yang sistematis dan berkelanjutan memerlukan intervensi sistem berbasis TIK. Saat ini pemerintah juga dituntut menjalankan tata pemerintah yang baik dan bertanggungjawab atau good governance. Good governance ini dapat dilakukan dengan modernisasi administrasi negara baik di pusat maupun di daerah dengan mengaplikasikan teknologi, telekomunikasi, media, dan informatika, salah satunya melalui eGovernment, yaitu suatu upaya penyelenggaraan pemerintahan dengan menerapkan pemerintahan secara elektronis.
Lebih dari itu, penerapan TIK di bidang kesehatan (eHealth) merupakan tuntutan organisasi tidak saja di sektor pemerintah tetapi juga di sektor swasta dalam menjalankan ‘bisnisnya’ agar lebih efisien. Di bidang kesehatan, penerapan eHealth di pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan administrasi kesehatan, diselenggarakan melalui SIK.
Kata Pengantar i
Saya mengharapkan dengan adanya Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK, upaya-upaya penguatan SIK dan pemanfaatan TIK ini dapat lebih optimal dan terkoordinasi. Sehingga target MDGs dan sasaran-sasaran pembangunan kesehatan nasional dapat dicapai, disparitas pelayanan kesehatan dapat dihilangkan, serta hambatan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dapat teratasi.
Dengan ini saya mengucapkan selamat bekerja, semoga semua rencana kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil guna.
Jakarta, Juni 2012 Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM
ii Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Tahun 2011-2014
telah berhasil disusun.
Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan tahun 2011-2014, merupakan dokumen penting yang menjadi milestone awal dari penguatan Sistem Informasi Kesehatan. Dokumen ini merupakan rencana kerja jangka menengah yang komprehensif dan akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari Sistem
Informasi Kesehatan dalam penerapannya.
Sistem Informasi merupakan “jiwa” dari suatu institusi, demikian pula Sistem Informasi Kesehatan merupakan “jiwa” dari institusi kesehatan. Kondisi Sistem Informasi Kesehatan yang kuat akan mampu mendukung upaya-upaya dari Institusi Kesehatan. Penguatan Sistem Informasi Kesehatan secara tidak langsung akan turut pula memperkuat Sistem Kesehatan Nasional. Agar Visi dan Misi Sistem Informasi Kesehatan tercapai maka upaya penguatan harus terarah, saling terkait dan dengan langkah-langkah dan strategi yang jelas dan komprehensif oleh karena itu perlu
disusun suatu Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan.
Adanya inisiatif Pusat Data dan Informasi sebagai lokomotif dari upaya penguatan Sistem Informasi Kesehatan patut kita dukung dan diapresiasi. Selanjutnya setiap upaya yang berhubungan dengan penguatan Sistem Informasi Kesehatan oleh semua program dan sektor yang terlibat baik di Pusat maupun di daerah serta pihak swasta, kami harapkan untuk mengacu pada dokumen ini. Sehingga semua upaya tersebut
dapat menjadi sinergi dan mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Akhir kata kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Roadmap Rencana Aksi Penguatan
Sambutan iii
Sistem Informasi Kesehatan ini. Serta selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Esa
memudahkan semua upaya penguatan Sistem Informasi Kesehatan. Aamiin....
Jakarta, Juni 2012 Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nafsiah Mboi
iv Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Kata Pengantar ............................................................................................................. i Sambutan ..................................................................................................................... iii Daftar Isi ....................................................................................................................... v Ringkasan Eksekutif .................................................................................................... vii
I Pendahuluan ................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 B. Pengertian ............................................................................................................. 2
II Perkembangan dan Masalah ......................................................................................... 7 A. Perkembangan Kesehatan .................................................................................... 7 B. Situasi SIK saat ini ................................................................................................ 8 C. Evaluasi SIK .......................................................................................................... 9 D. Analisis SWOT ...................................................................................................... 10 E. Isu Strategis ......................................................................................................... 12
III Visi, Misi, Prinsip ......................................................................................................... 15 A. Visi ....................................................................................................................... 15 B. Misi ...................................................................................................................... 15 C. Prinsip .................................................................................................................. 16
IV Arah Kebijakan ............................................................................................................ 19 A. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................................................. 19 B. Kebijakan ............................................................................................................. 19 C. Model Sistem Informasi Kesehatan Nasional ...................................................... 20 D. Pengorganisasian ................................................................................................ 23 E. Tugas dan Tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah .......................24
V Tahapan Pelaksanaan Roadmap ................................................................................ 27 A. Tahapan Pelaksanaan .......................................................................................... 27 B. Misi 1 :Memperkuat Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang Meliputi
Landasan Hukum, Kebijakan dan Program, Advokasi dan Koordinasi ............... 29
Daftar Isi v
C. Misi 2 : Menstandarisasi Indikator Kesehatan Agar Dapat Menggambarkan Derajat Kesehatan Masyarakat ........................................................................... 31
D. Misi 3 : Memperkuat Sumber Data dan Membangun Jejaringnya dengan Semua Pemangku Kepentingan Termasuk Swasta dan Masyarakat Madani ..... 32
E. Misi 4 : Meningkatkan Pengelolaan Data Kesehatan yang Meliputi Pengumpul- an, Penyimpanan, dan Analisis Data, serta Diseminasi nformasi ....................... 36
F. Misi 5 : Memperkuat Sumber Daya Sistem Informasi Kesehatan yang Meliputi Pemanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Sumber Daya Manusia, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana ................................................................... 41
G. Misi 6 : Memperkuat Kualitas Data Kesehatan dengan Menerapkan Jaminan Kualitas dan Sistem Pengendaliannya ................................................................ 47
H. Misi 7 : Meningkatkan Budaya Penggunaan Data dan Informasi Untuk Penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang Efektif dan Efisien Serta Untuk Mendukung Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bagi Masyarakat Luas ......................................................................................... 48
VI Pembinaan, Pemantauan Dan Evaluasi ……………………......................................... 55
A. Pembinaan ........................................................................................................... 55 B. Pemantauan ........................................................................................................ 55 C. Evaluasi ............................................................................................................... 55
VII Penutup ....................................................................................................................... 59
Lampiran 1. Matriks Kinerja Roadmap SIK tahun 2011 – 2014 .................................. 63 Lampiran 2. …………………………………………………….. .................................... 83
Daftar Singkatan .............................................................................................. 83 Daftar Pustaka ................................................................................................ 85
Lampiran 3. …………………………………………………….. .................................... 89 Komite Ahli dan Tim Perumus Penyusun PP, Pedoman dan Roadmap ….…. 89
Tim Penyusun ................................................................................................... 90 Kontributor ........................................................................................................ 90
vi Roadmap SIK Tahun 2011-2014
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192/MENKES/SK/VI/2012
TENTANG
ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kese-hatan, dinyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor;
b. bahwa kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penye-lenggaraan Sistem Informasi Kesehatan saat ini masih terfragmentasi serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga Sistem Informasi Kesehatan masih belum dapat menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan ten-tang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai-mana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tran-saksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
SK Menteri Kesehatan vii
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Keputusan Presiden Nomor 47/P Tahun 2012;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA.
KESATU : Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Penyusunan Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan bertujuan agar terselenggaranya Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komuni-kasi oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat Pusat dan Daerah se-hingga proses kerja menjadi lebih efisien, transparan dan mampu men-yediakan informasi yang handal dalam mendukung pembangunan kese-hatan.
KETIGA : Roadmap Rencana Aksi Penguatan SistemmInformasi Kesehatan merupakan acuan bagi Kementerian Kesehatan serta petunjuk bagi Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan evaluasi upaya pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan.
KEEMPAT : Pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
b. Keamanan dan Kerahasiaan data.
c. Standarisasi.
d. Integrasi.
viii Roadmap SIK Tahun 2011-2014
e. Kemudahan akses.
f. Keterwakilan.
g. Etika, integritas dan kualitas.
KELIMA : Pusat Data dan Informasi, Setjen Kementerian Kesehatan melakukan koor-dinasi penyelenggaraan komunikasi data terhadap kegiatan-kegiatan yang telah disusun pada rencana strategi.
KEENAM : Kegiatan sebagaimana dimaksud pada Diktum Kelima dibina dan dipantau pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja setiap aktivitas yang telah ditetapkan, agar target dapat dicapai dan dinilai pencapaiannya.
KETUJUH : Dalam pengelolaan dan pengembangan SIK, Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan dan pengembangan SIK skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.
2. Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Provinsi.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Kabupaten/Kota.
KEDELAPAN : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kese-hatan Nomor 511/Menkes/SK/ V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juni 2012
MENTERI KESEHATAN,
NAFSIAH MBOI
SK Menteri Kesehatan ix
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 192/MENKES/SK/VI/2012 TANGGAL : 15 Juni 2012
ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua kom-ponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen pengelolaan kese-hatan tersebut dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu :
1. Upaya kesehatan, 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan, 3. Pembiayaan kesehatan, 4. Sumber daya manusia kesehatan, 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, dan 7. Pemberdayaan masyarakat.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun, seringkali para pembuat kebijakan di bidang kesehatan mengalami kesulitan dalam hal pengambilan kepu-tusan yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan cepat. Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan pembangunan kesehatan yaitu pada proses manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan dan penerapan akuntabilitas.
Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi. Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terfragmentasi serta belum mampu
Pendahuluan 1
menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebu-tuhan-kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai program, baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor kesehatan. Dalam Rencana Strate-gis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, terdapat target strategis untuk men-ingkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Agar SIK dapat menyediakan data/informasi yang handal, memperbaiki permasalahan-permasalahan SIK dan mencapai target Renstra tersebut, maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK yang komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya pengembangan dan penguatan SIK, yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.
B. PENGERTIAN
Dalam Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan terdapat beberapa pengertian yang dipergunakan, yaitu:
1. Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan
ekonomis.
2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi.
3. Sistem Kesehatan Nasional Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia melalui pengelolaan berbagai upaya kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
4. Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan Subsistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan adalah pengelolaan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari Sistem Kesehatan Nasional guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
5. Sistem Informasi Kesehatan
2 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Sistem Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut SIK adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu mengelola data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat dan swasta) di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis untuk mendukung
pembangunan kesehatan.
6. Sistem Informasi Kesehatan yang Terintegrasi Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi adalah Sistem Informasi Kesehatan yang menyediakan menjalankan mekanisme saling hubung antar subsistem informasi dan lintas sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya, sehingga data dari suatu sistem secara rutin dapat melintas/mengalir, menuju atau
diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
7. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disebut TIK adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media.
8. eHealth eHealth adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan.
9. Pemangku Kepentingan SIK
Pemangku Kepentingan SIK adalah suatu unit/organisasi yang terkait dengan pelaksanaan/pengembangan SIK. Pemangku Kepentingan SIK terdiri dari pemangku
kepentingan SIK bidang kesehatan dan selain bidang kesehatan.
10. Jaringan SIKNAS
Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data ter-integrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lain-
nya.
Pendahuluan 3
BAB II
A. PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kebijakan ekonomi makro dan pengelolaan fiskal telah menghasilkan pertumbuhan yang kuat dan mendorong Indonesia ke dalam kategori negara berpendapatan menengah ke bawah. Gross National Product (GNP) per kapita pada tahun 2008 sebesar US$ 1.800 mengalami kenaikan dari US$ 1.170 pada tahun 2005. Ekonomi tumbuh sebesar 6,3% pada tahun 2007 dan 4,5% pada tahun 2009, menjadikan Indonesia "salah satu pemain terbaik dalam resesi global". Indeks utama terlihat bagus, inflasi, pengangguran, dan utang untuk rasio PDB (Produk Domestik Bruto) semua menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2007 ke 2009. Prospek jangka menengah cukup menjanjikan, pertumbuhan PDB pada tahun 2010 diperkirakan tumbuh sebesar 5,5%. Namun selain kemajuan tersebut, sebanyak 13,3% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional pada tahun 2010 (BPS 2010).
Terdapatnya variasi yang signifikan pada indeks sosio-ekonomi mempengaruhi profil pembangunan kesehatan terhadap 237 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau, 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota. Selain itu pengaruh dari akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di beberapa daerah sangat sulit, terutama untuk wilayah Indonesia bagian timur, pengaruh iklim, dan populasi yang tersebar di berbagai pulau menyebabkan tingginya biaya pembangunan infrastruktur kesehatan yang tidak proporsional. Kondisi tersebut diatas menjadi pertimbangan dalam pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan dalam kaitan dengan pembangunan kesehatan di Indonesia.
Keadaan kesehatan masyarakat Indonesia telah meningkat selama 10 tahun terakhir. Pertumbuhan kekayaan nasional dan investasi dalam pelayanan sosial telah menghasilkan keuntungan besar bagi kesehatan masyarakat. Penurunan signifikan angka kematian bayi dan anak telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan umur harapan hidup dari 66 tahun di tahun 2004 menjadi 71 tahun pada tahun 2008. Angka kematian anak di bawah 5 tahun telah turun dari 97 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 41 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Angka kematian bayi juga telah turun dari 68 per 1000 kelahiran hidup tahun 1991 turun menjadi 31 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Disamping itu saat ini caku-pan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan meningkat dibandingkan yang terjadi 5 tahun sebelumnya, hal ini berkat ekspansi asuransi kesehatan sosial bagi masyarakat miskin
Perkembangan dan Masalah 7
(Jamkesmas). Meskipun terdapat kemajuan tersebut, indikator kesehatan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangganya. Pada tahun 2008, ratio kematian ibu (MMR) di Indonesia adalah 229 per 100.000 kelahiran hidup yang masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan Malaysia (42), Thailand (47) dan Filipina (84).
Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian cabut dan digantikan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah seba-gaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, sistem pemer-intahan di Indonesia berubah dari terpusat menjadi bentuk terdesentralisasi. Selain itu terdapat hak dan wewenang daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerin-tahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini mendorong daerah untuk mengembangkan dan melakukan sendiri upaya kesehatan termasuk pembangunan Sistem Informasi Kesehatan.
Secara struktural tidak ada hubungan antara pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, hal ini menyebabkan Sistem Informasi Kesehatan dari Kabupaten/kota ke Provinsi yang selama ini telah berjalan menjadi seakan terputus/terfragmentasi. Kebutuhan akan data dan informasi yang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan manajemen dan pengambilan keputusan di Dinas Kesehatan Provinsi menjadi sangat sulit diperoleh karena Kabupaten/kota tidak merasa mempunyai kewajiban melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Provinsi maupun Pusat (Kewajiban hanya kepada Bupati/Walikota). Permasalahan tersebut antara lain muncul pada pembagian peran Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota termasuk di dalamnya adalah masalah pembiayaan khususnya untuk kegiatan operasional. Selain itu, terdapat pula permasalahan pada harmonisasi kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan kebijakan oleh Dinas Kesehatan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Selama ini anggaran kesehatan cenderung lebih dialokasikan untuk upaya kuratif daripada untuk kesehatan masyarakat dan dukungan operasional. Di daerah umumnya anggaran untuk pembiayaan di bidang SIK masih sangat rendah. Biaya untuk kegiatan operasional, mulai dari penyediaan formulir, uang lapangan pengumpul data, gaji/upah pengelola data/informasi, biaya pemeliharaan perangkat, biaya bahan penunjang komputer umumnya tidak dialokasikan se-cara layak, bahkan seringkali tidak dialokasikan. Sedangkan untuk mendukung kegiatan lain dalam rangka peningkatan kualitas data/informasi seperti pengembangan teknologi pengelola data (pengadaan hardware dan software) dan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manu-sia anggarannya sangat terbatas.
B. SITUASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) SAAT INI
Kebutuhan terhadap data/informasi yang akurat makin meningkat namun ternyata sistem informasi saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Berbagai masalah masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK, diantaranya adalah belum adanya persepsi yang sama diantara penyelenggara kesehatan terutama penyelenggara SIK terhadap SIK. Penyelenggaraan SIK itu sendiri masih belum dilakukan secara efisien, terjadi “Redundant” data, dan duplikasi kegiatan, selain itu kualitas data yang dikumpulkan masih rendah, bahkan ada data yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketepatan waktu laporan juga masih rendah, sistem umpan balik tidak berjalan optimal, pemanfaatan data/informasi di tingkat
8 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
daerah (Kabupaten/Kota) untuk advokasi, perencanaan program, monitoring dan manajemen masih rendah serta tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini antara lain karena adanya “overlapping” kegiatan dalam pengumpulan, dan pengolahan data, di setiap unit kerja di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Selain itu kegiatan pengelolaan data/informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Hal tersebut merupakan masalah-masalah yang dihadapi SIK saat ini dan perlu dilakukan upaya untuk perbaikan dan penguatannya.
C. EVALUASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
Pada tahun 2007, Pusat Data dan Informasi telah melakukan evaluasi SIK dengan mengguna-kan perangkat Health Metricts Network-World Health Organization (HMN-WHO). Evaluasi ini meliputi 6 komponen utama SIK yaitu sumber daya (meliputi pengelolaan dan sumber daya), indikator, sumber data, manajemen data (pengumpulan; pengolahan dan analisis data), kuali-tas data, diseminasi dan penggunaan data. Hasil yang diperoleh adalah “ada tapi tidak ade-kuat” untuk sumber daya (47%), indikator (61%), sumber data (51%), kualitas data (55%), penggunaan dan diseminasi data (57%) serta “tidak adekuat sama sekali untuk manajemen data (35%). Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa keseluruhan SIK masih dalam status “Ada tapi tidak adequat” dan masih perlu ditingkatkan. Pada gambar di bawah dapat dilihat hasil capaian untuk komponen-komponen SIK.
Gambar 1. Hasil Evaluasi SIK Tahun 2007
Pengelolaan sistem informasi kesehatan nasional saat ini masih terfragmentasi dimana pengelola program dan pemangku kepentingan mempunyai sistem informasi yang tersendiri. Banyaknya sistem informasi yang “stand alone” serta ditambahkan dengan sistem informasi yang dibangun oleh pemangku kepentingan Kementerian lainnya di luar Kementerian
Perkembangan dan Masalah 9
Kesehatan, Pemerintah daerah dan juga program bantuan donator. Hal ini mengakibatkan banyaknya duplikasi kerja dalam pencatatan dan pelaporan yang dilakukan petugas di lapangan sehingga berdasar hasil penilaian di tahun 2010, Dinas Kesehatan Provinsi harus melaporkan secara rutin 301 tipe laporan dan memakai 8 jenis SIK (aplikasi software) yang berbeda.
Permasalahan SIK ini semakin mulai tampak jelas sejak pelaksanaan desentralisasi pada tahun 2004, cukup banyak puskesmas, rumah sakit, dinas kabupaten/kota dan dinas provinsi yang menginvestasikan dana untuk upaya modernisasi SIK dengan pemakaian TIK tanpa adanya pedoman atau panduan. Sebagai akibatnya saat ini terdapat beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memiliki software aplikasi yang berbeda dari segi data, struktur, dan fungsi yang dikumpulkan sehingga data tidak dapat direkapitulasi di tingkat Provinsi karena tidak dapat berkomunikasinya software-software tersebut.
Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan SIK juga menjadi faktor yang mengakibatkan lemahnya SIK terutama dalam hal manajemen data. Jumlah SDM yang tersedia di lapangan masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah inisiatif penguatan SIK secara manual ataupun terkomputerisasi.
D. ANALISIS SWOT
Berdasarkan hasil evaluasi SIK yang dilakukan pada Pusat Data dan Informasi, dan unit unit lain di Kementerian Kesehatan, serta unit di luar sektor kesehatan maka diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam SIK, seperti tampak dalam tabel 1 berikut. Hasil analisis ini selanjutnya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana jangka menengah pengembangan dan penguatan SIK.
Tabel 1: ANALISIS SWOT
STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESSES/KELEMAHAN
Indonesia telah memiliki beberapa legislasi terkait SIK (UU Kesehatan, SKN, Kebijakan dan strategi pengembangan SIKNAS dan SIKDA).
Tenaga pengelola SIK sudah mulai tersedia pada tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tersedia di semua Provinsi dan hampir seluruh Kabupaten/kota
Indikator kesehatan telah tersedia.
Telah ada sistem penggumpulan data secara rutin yang bersumber dari fasilitas kesehatan pemerintah dan masyarakat.
SIK masih terfragmentasi (belum terintegrasi) dan dikelola berbagai pihak sehingga terdapat “pulau-pulau informasi”.
Legislasiyang ada belum kuat untuk mendukung integrasi SIK.
Tidak terdapatnya penanggung jawab khusus SIK (petugas SIK umumnya masih rangkap jabatan).
Tenaga Pengelola SIK umumnya masih kurang diakui perannya, pengembangan karir tidak jelas dan belum ada jabatan fungsionalnya.
Terbatasnya anggaran untuk teknologi informasi dan komunikasi khususnya untuk pemeliharaan.
10 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESSES/KELEMAHAN
Telah ada inisiatif pengembangan SIK oleh beberapa fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Diseminasi data dan informasi telah dilakukan, contohnya hampir semua Provinsi dan Kabupaten/kota dan Pusat menerbitkan profil kesehatan.
Indikator yang digunakan sering kurang menggambarkan “subjek” yang diwakili.
Belum terbangunnya mekanisme aliran data kesehatan baik lintas program (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) maupun lintas sektor.
Masih lemahnya mekanisme monitoring, evaluasi dan audit SIK.
Kualitas data masih bermasalah (tidak: akurat, lengkap, tepat waktu)
Penggunaan data/informasi oleh pengambil keputusan dan masyarakat masih sangat rendah
OPPORTUNITIES/PELUANG THREATHS/ANCAMAN
Kesadaran akan permasalahan kondisi SIK dan manfaat eHealth mulai meningkat pada semua pemangku kepentingan terutama pada tingkat manajemen Kementerian Kesehatan.
Telah ada peraturan perundang-undangan terkait informasi dan TIK.
Terdapatnya kebijakan perampingan struktur dan pengkayaan fungsi, memberikan peluang dalam pengembangan jabatan fungsional pengelolaan SIK.
Terdapat jenjang pendidikan informasi kesehatan yang bervariasi dari diploma hingga sarjana di perguruan tinggi.
Para donor menitik beratkan program pengembangan SIK.
Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan telah mulai dengan proyek percobaan di beberapa Provinsi.
Adanya inisiatif penggunaan nomor identitas tunggal penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri yang merupakan peluang untuk memudahkan pengelolaan data sehingga menjadi berkualitas.
Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat khususnya untuk anggaran (perencanaan) yang berbasis kinerja.
Dengan Otonomi daerah, terkadang pengembangan SIK tidak menjadi prioritas.
Rotasi tenaga SIK di fasilitas kese-hatan Pemerintah tanpa perenca-naan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan telah menyebabkan hambatan dalam pengelolaan SIK.
Sebagian program kesehatan yang didanai oleh donor mengembang-kan sistem informasi sendiri tanpa dikonsultasikan atau dikoordinasi-kan sebelumnya dengan Pusat Data dan Informasi dan pemangku kepentingannya.
Komputerisasi data kesehatan terutama menuju data individu (disaggregate) meningkatkan risiko terhadap keamanan dan keraha-siaan sistem TIK.
Kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam dimana infrastruk-tur masih sangat lemah di daerah terpencil sehingga menjadi ham-batan modernisasi SIK.
Perkembangan dan Masalah 11
E. ISU STRATEGIS
Dari evaluasi pengembangan Sistem Informasi Kesehatan hingga saat ini, dapat disimpulkan isu-isu strategis yang perlu menjadi prioritas untuk ditanggulangi dalam rencana pengembangan dan penguatan SIK. Isu strategis tersebut adalah :
1. Kemampuan Pengelolaan SIK masih terbatas, antara lain tentang landasan hukum, kerja sama dan koordinasi.
2. Data dan informasi serta indikator yang perlu dikumpulkan dan digunakan belum seluruhnya dan setepatnya ditetapkan.
3. Kemampuan sumber data untuk menyediakan data dan informasi pada umumnya masih lemah.
4. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta informasi masih belum menyeluruh, tepat mekanisme dan belum terselenggara secara efektif serta efisien.
5. Dukungan sumber daya terutama sumber daya manusia, Teknologi Informasi dan Komunikasi, sarana dan prasarana serta pembiayaan masih terbatas.
6. Kemampuan pengembangan dan peningkatan mutu data dan informasi kesehatan masih kurang.
7. Data dan informasi yang dihasilkan belum sepenuhnya didesiminasikan kepada para pemangku kepentingan yang berkaitan dan belum digunakan dengan semestinya.
12 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
BAB III
A. VISI
Dalam upaya pengembangan dan penguatan SIK yang meliputi berbagai sektor diluar Ke-menterian Kesehatan dan juga untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, maka perlu ditetapkan visi SIK sebagai berikut:
“Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada tahun 2014 yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.”
B. MISI
Misi Kementerian Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, yaitu :
1. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;
3. menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan
4. menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Guna mendukung misi kementerian kesehatan dan untuk mencapai visi SIK, ditetapkan misi dari SIK dengan mengacu pada isu-isu strategis dan masukan komponen SIK menurut HMN-WHO, sebagai berikut:
1. memperkuat pengelolaan SIK yang meliputi landasan hukum, kebijakan dan program, advokasi dan koordinasi.
2. menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.
3. memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.
Visi, Misi, dan Prinsip 15
4. meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyim-panan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.
5. memperkuat sumber daya Sistem Informasi Kesehatan yang meliputi pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana.
6. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya.
7. meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat luas.
C. PRINSIP
Pengembangan dan penguatan SIK dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pemanfaatan TIK.
Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem informasi dalam proses pencatatan data agar dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data untuk diseminasi informasi dan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta memperkuat transparansi.
2. Keamanan dan Kerahasiaan data.
Sistem Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.
3. Standarisasi.
Agar SIK terstandar perlu menyediakan pedoman nasional untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK.
4. Integrasi.
SIK yang dikembangkan dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam pemanfaatan TIK.
5. Kemudahan akses.
Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.
6. Keterwakilan.
Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri lebih dalam secara individual dan aggregate, sehingga dapat mengambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi, dan wilayah geografi.
7. Etika, integritas dan kualitas.
16 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
BAB IV
A. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. Tujuan
Tujuan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK adalah terselenggaranya SIK yang terintegrasi dengan memanfaatkan TIK oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat Pusat dan Daerah sehingga proses kerja menjadi lebih efisien, transparan dan mampu menyediakan informasi yang handal dalam mendukung pembangunan kese-hatan.
2. Sasaran Strategis
Sasaran strategis Sistem Informasi Kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah :
100% Provinsi dan 60% Kabupaten/Kota sudah menyelenggarakan SIK terintegrasi.
Tersedianya dasar kebijakan strategis SIK dan eHealth.
B. KEBIJAKAN
Penyelenggaraan Misi dalam rangka mencapai Visi diatas dilakukan dengan memperhatikan rambu-rambu dalam koridor kebijakan sebagai berikut:
1. Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka mewujudkan SIK yang terintegrasi, yang dapat menyediakan data secara real time yang mudah diakses dan berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System).
2. Penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan dan penguatan kapasitas SDM,dan pemanfaatan TIK, serta penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.
3. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.
4. Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang
Arah Kebijakan 19
kesehatan.
5. Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpanan, diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan SIK terintegrasi.
6. Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.
7. Pemanfaatan TIK dilakukan dalam menuju upaya pengumpulan data disaggregate/individu.
8. Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan lainnya.
9. Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor dan masyarakat madani.
10. Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang ada.
11. Peningkatan penggunaan solusi-solusi eHealth untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan kekurangan sumberdaya manusia dalam sistem kesehatan.
C. MODEL SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) NASIONAL
Penguatan SIK dilakukan dengan mengembangkan model SIK nasional yaitu SIK yang terintegrasi. SIK yang terintegrasi adalah sistem informasi yang menyediakan mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai. Dengan demikian data dari satu sistem secara rutin dapat mengalir, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari SIK terintegrasi adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi.
Bila digambarkan model SIK yang terintegrasi adalah seperti gambar di bawah ini. Pada model ini terdapat 7 komponen yang saling terhubung dan saling terkait, yaitu :
1. Sumber Data Manual
2. Sumber Data Komputerisasi
3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan
4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan
5. Bank Data Kesehatan Nasional
20 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
6. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan
7. Pengguna Data
Gambar 2. Model Sistem Informasi Kesehatan Nasional
SIK terintegrasi yang berbasis elektronik adalah pengembangan SIK yang akan diadopsi untuk meringankan beban pencatatan dan pelaporan petugas kesehatan di lapangan. Dengan SIK terintegrasi, data entri hanya perlu dilakukan satu kali, data yang sama akan disimpan secara elektronik, dikirim dan kemudian diolah. Fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta wajib menyampaikan laporan sesuai standar dataset minimal dengan jadwal yang telah ditentukan.
Arah Kebijakan 21
1. Sumber Data Manual
Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih dilakukan secara manual atau secara komputerisasi offline. Model SIK Nasional yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat menampung SIK Manual untuk fasilitas kesehatan yang masih mempunyai keterbatasan infrastruktur (antara lain, pasokan listrik dan peralatan komputer serta jaringan internet). Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas. Laporan dikirimkan dalam bentuk hardcopy (kertas) berupa data rekapan/agregat ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa data individual ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Bagi petugas kesehatan yang termasuk dalam jejaring Puskesmas yang belum komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk data rekapan/agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan bagi yang sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy untuk dilakukan penggabungan data di Puskesmas.
2. Sumber Data Komputerisasi
Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang sudah dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam format yang telah ditentukan. Selain itu juga akan dikembangkan program mobile health (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem informasi Puskesmas (aplikasi SIKDA Generik).
3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan
Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten/kota dan provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten/kota dari semua fasilitas kesehatan (kecuali milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) dapat berupa laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional. Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik provinsi.
4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan
Merupakan sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait kesehatan. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.
5. Bank Data Kesehatan Nasional
Bank data kesehatan nasional selanjutnya akan mencakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit-unit program tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data.
7. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan
22 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Data kesehatan yang sudah diterima di bank data kesehatan nasional dapat dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan UPT-nya serta Dinas Kesehatan dan UPTP/D-nya.
8. Pengguna Data
Semua pemangku kepentingan yang tidak/belum memiliki sistem informasi sendiri serta masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan Nasional melalui website Kementerian Kesehatan.
D. PENGORGANISASIAN
Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. Di dalam Undang-undang ini dinyatakan pula bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi diatur dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan mengamanatkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) sebagai pelaksana tugas Kementerian Kesehatan di bidang data dan informasi kesehatan, maka Pusdatin sebagai sekretariat SIK melakukan inisiatif penyusunan regulasi dan standar SIK berupa Rancangan Peraturan Pemerintah dan NSPK yaitu pedoman dan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK.
Dalam menyusunan standar dan regulasi SIK perlu dibentuk suatu Komite Ahli SIK dan Tim Perumus SIK. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 805/Menkes/SK/IV/2011 telah dibentuk Komite Ahli dan Tim Perumus Penyusunan Peraturan Pemerintah, Pedoman dan Roadmap Sistem Informasi Kesehatan. Komite Ahli dan Tim Perumus ini merupakan para ahli yang berasal dari berbagai institusi/sektor yang mempunyai kaitan dan peran dalam Sistem Informasi Kesehatan. Setelah tugasnya selesai, komite ini akan dilebur menjadi Komite Ahli SIK.
Pengorganisasian pelaksanaan SIK yang merupakan implementasi dari regulasi dan standar perlu melibatkan berbagai sektor. Untuk itu perlu tersedia suatu Forum yang dijalankan oleh suatu Komite Ahli untuk mengkoordinasikan seluruh upaya SIK. Komite Ahli terbagi dalam tujuh divisi yang diadaptasi dari komponen SIK, yang akan bertugas memberi rekomendasi atas hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK. Dalam pelaksanaannya masing-masing divisi Komite Ahli dapat membentuk kelompok-kelompok kerja untuk membahas setiap masalah/isu yang timbul. Rekomendasi dari Komite Ahli akan disampaikan kepada Menteri Kesehatan untuk dilaksanakan oleh pelaksana.
Kerangka pengorganisasian dapat dilihat pada skema di bawah ini.
Arah Kebijakan 23
Gambar 3. Skema Pengorganisasian Pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK 2011-2014
E. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PEMERINTAH
DAERAH
Tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan SIK merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pem-bagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sebagai berikut :
1. Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan dan pengembangan SIK skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.
2. Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Provinsi.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Kabupaten/Kota.
Pemerintah daerah dapat melakukan pengembangan SIK dalam skala terbatas dan mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah (dijelaskan pada pedoman).
24 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
BAB V
A. TAHAPAN PELAKSANAAN
Roadmap Penguatan SIK merupakan operasionalisasi dari Grand Design Reformasi SIK yang disusun dalam tahapan-tahapan yang berkesinambungan. Roadmap penguatan SIK 2011-2014 merupakan dokumen yang bersifat living document, dimana dalam perkembangannya dapat bersifat dinamis mengacu kepada perkembangan peraturan, kebijakan dan IPTEK. Di bawah ini dapat dilihat gambaran kerangka grand design reformasi SIK.
Gambar 4. Kerangka Grand Design Reformasi SIK
Penguatan SIK dijabarkan dalam Roadmap 2011-2014 yang dikembangkan dengan berlandaskan kerangka kerja (alur pikir) sebagaimana tergambar pada skema di bawah ini. Pengembangan strategi dan kegiatan pokok dalam penguatan SIK dilakukan berdasarkan masukan 6 (enam) komponen dan standar Sistem Informasi Kesehatan yang ditetapkan WHO yaitu 1. Sumber Daya SIK, 2. Indikator, 3. Sumber Data, 4. Manajemen Data, 5. Produk Informasi dan 6. Pemanfaatan dan Diseminasi. Komponen dan standar SIK ini kemudian disesuaikan dengan situasi dan masalah SIK di Indonesia sehingga menjadi 7 komponen yaitu
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 27
1. Pengelolaan SIK, 2. Indikator, 3. Sumber Data, 4. Manajemen Data, 5. Sumber Daya SIK, 6. Pengembangan SIK, 7. Pemanfaatan dan Diseminasi.
Gambar 5. Kerangka Kerja Penguatan SIK
Selanjutnya dari Grand Design disusun tahapan pelaksanaan dari Roadmap Penguatan SIK 2011-2014 sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 6. Tahapan Pelaksanaan Roadmap Penguatan SIK
28 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Agar upaya pencapaian Visi SIK menjadi terarah, Misi SIK perlu dijabarkan menjadi strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan pokok dari Roadmap Penguatan SIK 2011-2014. Selanjutnya ditentukan keluaran dari masing-masing strategi dan Indikator kinerja dari masing-masing kegiatan pokok, serta strategi untuk menjamin keberlansungan kegiatan sebagaimana diuraikan selanjutnya di bawah. Indikator kinerja dari masing-masing kegiatan pokok dan target pelaksanaannya ditentukan agar pelaksanaan kegiatan dapat dipantau dan di evaluasi. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran matriks kinerja Roadmap.
B. Misi 1 : Memperkuat pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang
meliputi landasan hukum, kebijakan dan program, advokasi dan koordi-
nasi.
a. Strategi 1: Mengembangkan dan menetapkan kebijakan dan standar SIK
Sistem Informasi Kesehatan yang ada saat ini masih terfragmentasidan dikerjakan oleh berbagai unit atau program. Kebutuhan akan data dan informasi, menyebabkan masing-masing unit atau program melakukan inisiatif untuk membuat dan mengembangkan sistem informasi sendiri. Belum adanya peraturan SIK yang komprehensif, serta belum tersedianya pedoman teknis dan standar, menjadikan sistem informasi yang ada di unit atau program menjadi tidak terintegrasi dan tidak harmonis.
Dalam rangka harmonisasi pengintegrasian SIK, regulasi, kerangka kerja dan pedoman-pedoman teknis serta standar perlu disusun dan diperkuat. Pedoman-pedoman teknis ini akan diarahkan pada SIK yang memanfaatkan TIK, baik untuk model manual, transisi, maupun komputerisasi. Dalam penyusunan peraturan dan pedoman, diperlukan koordinasi aktif dan masukan dari semua pemangku kepentingan SIK baik dalam lingkungan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta diluar Kementerian Kesehatan seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, Bappenas, Perguruan Tinggi, lembaga donor, organisasi massa, LSM dan lain-lain.
Kebijakan dan standar yang dikembangkan akan bersifat mengikat bagi setiap pelaku yang terkait dengan SIK, baik dari segi pembiayaan, SDM, dan teknis pelaksanaan. Dengan demikian, dapat dipastikan seluruh pemangku kepentingan memahami model sistem informasi yang baru dan peran mereka di dalam sistem tersebut. Diharapkan SIK dapat berjalan harmonis dan terintegrasi dengan adanya aturan yang jelas dan terstandar. Peraturan perundangan ini akan mengakomodir kebutuhan akan struktur organisasi SIK yang bervariasi di tiap daerah. Sehingga kedudukan para pengelola SIK menjadi jelas dalam struktur organisasi/institusi tempat dia bekerja.
Komite Ahli dan Tim Perumus penyusun rancangan Peraturan Pemerintah, pedoman dan roadmap yang beranggotakan para ahli dan semua pemangku kepentingan SIK bertugas melakukan rapat koordinasi guna memberikan masukan terkait kebijakan dan standar SIK. Selanjutnya setelah regulasi, roadmap dan standar SIK tersusun, Komite Ahli dan Tim Perumus penyusun PP, pedoman dan roadmap akan diganbung
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 29
menjadi Komite Ahli SIK.Untuk memastikan inisiatif SIK senantiasa terkoordinasi, Komite Ahli SIK akan mendiskusikan isu-isu terkini SIK secara rutin, serta memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan Roadmap SIK. Hasil rekomendasi dari Komite Ahli SIK akan dilaksanakan melalui kelompok kerja yang dibangun dari berbagai pemangku kepentingan SIK.
Kegiatan
1. Menyusun rancangan Peraturan Pemerintah untuk SIK.
2. Menyusun Pedoman SIK.
3. Mensosialisasikan RPP, standar/pedoman SIK.
4. Membentuk Komite Ahli penyusun RPP, pedoman dan roadmap yang melakukan pertemuan secara berkala.
5. Membentuk Tim Perumus penyusun RPP, pedoman dan roadmap yang melakukan pertemuan secara berkala.
6. Membentuk Komite Ahli SIK yang melakukan pertemuan secara berkala.
7. Membentuk Kelompok Kerja untuk menindaklanjuti rekomendasi Komite Ahli SIK.
Keluaran
Tersedianya Kebijakan dan standar SIK serta berfungsinya Komite Ahli SIK dalam memberikan masukan terkait pelaksanaan Roadmap SIK.
Indikator Kinerja
1. a. Tersedianya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SIK.
b. Tersedianya PP tentang SIK.
2. Tersedianya pedoman SIK.
3. a. Terlaksananya sosialisasi RPP, pedoman dan standar di Pusat dan Provinsi.
b. Terlaksananya sosialisasi RPP, pedoman dan standar di Kabupaten/kota.
4. a. Ditetapkannya Komite Ahli Penyusun RPP, pedoman dan roadmap melalui
keputusan Menkes.
b. Terselenggaranya pertemuan berkala Komite Ahli Penyusun RPP, pedoman
dan roadmap minimal setahun dua kali.
5. a. Ditetapkanya Tim Perumus Penyusun RPP, pedoman dan roadmap melalui
keputusan Menkes.
30 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
b. Terselenggaranya pertemuan berkala Tim Perumus Penyusun RPP, pedoman
dan roadmap minimal tiga kali setahun.
6. a. Ditetapkannya Komite Ahli SIK melalui keputusan Menkes.
b. Terselenggaranya pertemuan berkala Komite Ahli SIK minimal setahun dua
kali
7. Terselenggaranya pertemuan berkala Kelompok Kerja minimal 6 kali setahun
Strategi Kesinambungan
1. Mendorong tersedianya bahan dan masukan untuk kebijakan dan standar SIK dari hasil-hasil penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Menyiapkan sumber daya untuk pertemuan berkala Komite Ahli SIK.
C. Misi 2 : Menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambar-
kan derajat kesehatan masyarakat
a. Strategi 1: Melakukan evaluasi dan standarisasi indikator kesehatan serta memperbaiki tatacara pemuktahirannya
Indikator kesehatan yang ada saat ini sangat banyak, beberapa terjadi tumpang tindih satu dengan lainnya (duplikasi), dikelola oleh berbagai pihak, serta tidak terstandar. Hal ini membebani petugas di lapangan dalam penggumpul datanya karena terlalu banyak, terkadang datanya tidak bisa dikumpulkan (terlalu sulit), sehingga mengaki-batkan indikator tidak bisa dipantau. Kondisi ini menyebabkan indikator yang ada saat ini belum dapat menggambarkan situasi kesehatan secara nyata dan membebani petugas kesehatan di lapangan.
Untuk memperkuat indikator kesehatan, akan dilakukan koordinasi di tingkat Pusat. Koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dilakukan untuk mengevaluasi indikator-indikator kesehatan yang ada, mencari duplikasi serta mengevaluasi kesesuaian dengan standar internasional.Selanjutnya akan disusun dan ditetapkan suatu indikator kesehatan standar.
Saat ini pengelolaan indikator kesehatan dilakukan oleh berbagai pihak, hal ini menyebabkan terjadinya indikator yang tidak terstandar. Di masa depan, bila standar indikator kesehatan yang dikelola satu pintu telah terwujud, Pusdatin sebagai penanggungjawab akan berkordinasi dengan semua pemangku kepentingan dalam memastikan standar indikator ini senantiasa termuktahirkan. Untuk ini, akan disusun suatu Standar Prosedur Operasional (SPO) yang mengambarkan mekanisme koordinasi pemuktahiran yang harus disosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 31
Kegiatan
1. Melakukan evaluasi dan standarisasi indikator yang ada.
2. Membuat SPO untuk pemuktahiran indikator kesehatan.
3. Sosialisasi dan advokasi penerapan SPO pemuktahiran indikator kesehatan
4. Melakukan review periodik terhadap dataset minimal yang digunakan dan dikoordinasikan ke program-program di dalam dan ke luar lingkungan Kementerian Kesehatan
Keluaran
Tersedianya indikator kesehatan yang standar dan selalu termuktahirkan serta memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.
Indikator Kinerja
1. Terselenggaranya evaluasi dan standarisasi indikator kesehatan.
2. Tersedianya SPO untuk pemuktahiran indikator kesehatan.
3. Terlaksananya sosialisasi dan advokasi penerapan SPO.
4. Terlaksananya review periodik terhadap dataset minimal.
Strategi Kesinambungan
Melakukan advokasi terhadap pimpinan di Kementerian Kesehatan, agar SPO dilaksanakan.
D. Misi 3 : Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan
semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.
a. Strategi 1: Memperkuat pengumpulan data kesehatan berbasis fasilitas dan komunitas.
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan saat ini termasuk juga sistem pengumpulan data masih belum terintegrasi. Situasi saat ini petugas kesehatan di lapangan dibebani dengan tanggung jawab pelaporan bermacam-macam format dari berbagai program dan unit, yang pada dasarnya informasinya sama. Keadaan ini menyebabkan terjadinya duplikasi data dan data tersebar dimana-mana, serta menjadi tidak memadai sebagai dasar pengambilan keputusan.
Seluruh pemangku kepentingan terkait SIK perlu berkoordinasi untuk melakukan inisiatif pengintegrasian sistem pelaporan dari unit pelayanan kesehatan melalui standar pelaporan baru yang akan menghilangkan duplikasi dan memenuhi semua kebutuhan dari berbagai program dan unit. Pusdatin akan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengumpulan data/ informasi kesehatan termasuk untuk data survei
32 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
dan sensus. Upaya ini dimulai dengan memperbaiki pencatatan dan pelaporan indikator kesehatan dengan merevisi petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit). Mengembangkan mekanisme dan prosedur pengumpulan data berdasarkan jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk mendapatkan data dari pelayanan Pemerintah maupun Swasta.
Selain itu akan dikembangkan sistem pencatatan dan pelaporan indikator kesehatan yang bersumber dari unit-unit pelayanan kesehatan yang lainnya seperti Balai Kesehatan/UPTP/UPTD dan lain-lain. Sehingga pengumpulan data kesehatan dapat terintegrasi dalam SIK. Agar data/informasi terkumpul menjadi lengkap dan akurat perlu adanya koordinasi tukar-menukar data/informasi kesehatan di setiap tingkat administrasi. Sehingga perlu disusun suatu SPO koordinasi tukar-menukar data.
Saat ini, sistem statistik vital masih lemah sehingga diperlukan inisiatif penguatan seperti melakukansample registration system (SRS). Balitbangkes dengan bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait akan mengembangkan SRS untuk mendapatkan model yang efektif dan feasible. Pelatihan otopsi verbal bagi petugas lapangan akan diperkuat agar penyebab kematian (cause of death) dapat diperoleh. Dalam upaya mendukung SRS Pusdatin akan menjajaki pemanfaatan teknologi mHealth untuk pengumpulan dan pengiriman statistik vital ke tingkat pusat.
Upaya pembangunan kesehatan masyarakat perlu dipantau dengan melakukan pengumpulan data komposit berupa Indeks Pembangunan Kesehatan yang diperoleh dari hasil riset berbasis masyarakat dan atau fasilitas. Untuk memantau kesetaraan dan keadilan gender akan dikembangkan Indeks Kesetaraan dan Keadilan gender. Selain itu akan dikumpulkan data sosial budaya kesehatan yang merupakan faktor-faktor diluar kesehatan yang mempengaruhi kesehatan,serta data tumbuhan obat, jamu yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Agar dapat mengetahui instalasi farmasi yang sesuai standar, akan dilakukan inventaris dari sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota. Pengembangan eHealth terutama telemedicine memerlukan master patient index agar data dapat bertransaksi, yang akan dikumpulkan dari fasilitas kesehatan, selain itu akan dikembangkan pula diseases registry.
Kegiatan
1. Menyederhanakan sistem pencatatan dan pelaporan indikator dengan merevisi petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit).
2. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan data/ indikator kesehatan bersumber dari unit -unit lainnya yang terkait dengan SIK
3. Melakukan penguatan koordinasi tukar-menukar data kesehatan di semua ting-kat
4. Melakukan studi SRS (Sample Registration System)
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 33
5. Mengembangkan dan memperluas inisiatif mHealth untuk pengumpulan data statistik vital (melalui otopsi verbal), sebagai solusi sementara
6. Melaksanakan pelatihan otopsi verbal bagi petugas kesehatan di lapangan
7. Melakukan sosialisasi pelaksanaan registrasi vital ke semua pelaksana dan pemangku kepentingan terkait.
8. Menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan meliputi : IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat), Indeks Puskesmas, Indeks Rumah Sakit, Indeks Laboratorium dan lain-lain.
9. Mengembangkan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender
10. Menyusun daftar sosial budaya terkait kesehatan, tumbuhan obat, jamu yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia.
11. Mengembangkan Master Patient Index dan diseases registry.
12. Melakukan inventarisasi sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota.
Keluaran
Data dan informasi dari fasilitas kesehatan dan masyarakat tersedia dalam bank data.
Indikator Kinerja
1. Tersedianya petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit).
a. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIP
b. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIRS (data agregat)
c. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIRS (data individu)
2. Tersedianya petunjuk teknis sistem pencatatan dan Pelaporan Unit-unit lain yang terkait SIK.
3. Tersedianya SPO kordinasi tukar-menukar data kesehatan di semua tingkat
4. Terlaksananya studi SRS.
5. Terdapatnya Kabupaten/Kota yang melaksanakan registrasi vital melalui mHealth.
6. Persentase Kabupaten/Kota yang telah melakukan pelatihan otopsi verbal bagi petugas kesehatan di lapangan.
7. Persentase puskesmas yang tersosialisasi pelaksanaan registrasi vital.
34 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
8. Tersedianya Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat, Indeks Puskesmas, Indeks Rumah Sakit, Indeks Laboratorium.
9. Tersedianya Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender.
10. Tersedianya buku dan website tumbuhan obat, buku penanganan kesehatan ibu dan anak berdasarkan budaya di Indonesia.
11. Tersedianya Master Patient Index dan diseases registry.
12. Tersedianya daftar inventaris sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota
Strategi Kesinambungan
Melakukan sosialisasi dan advokasi ke seluruh pemangku kepentingan dan daerah tentang sistem pengumpulan data yang terintegrasi dan menjaga agar jaringan tetap tersambung dan dimanfaatkan.
b. Strategi 2 : Membangun mekanisme aliran data kesehatan dari lintas sektor.
Saat ini data kesehatan yang bersumber dari lintas sektor yang penting untuk menjadi dasar melakukan upaya atau intervensi pembangunan kesehatan tidak selalu mudah diakses. Data ini merupakan data kesehatan yang bersumber dari survei atau sensus ataupun dari fasilitas lintas sektor yang meliputi data terkait kesehatan lingkungan, iklim, cuaca, data kesehatan terkait pariwisata, kegiatan lalu lintas kendaraan/transportasi, ketenagakerjaan, terkait masalah sosial, hukum dan lain-lain. Hal ini karena belum terjalinnya kerjasama dan tata hubungan kerja terkait aliran data tersebut. Untuk mengatasinya perlu dilakukan koordinasi untuk mengidentifikasi data/informasi dan sumbernya serta disusun suatu standar prosedur operasional mekanisme dan hubungan kerja tentang aliran dan pertukaran data kesehatan dengan pemangku kepentingan terkait. Selanjutnya akan dijajaki untuk menyusun keputusan bersama Kementerian/Badan tentang mekanisme dan hubungan kerja terkait aliran/pertukaran data kesehatan tersebut.
Kegiatan
1. Melakukan identifikasi data/informasi yang bersumber dari lintas sektor
2. Menyusun SPO mekanisme dan hubungan kerja tentang aliran dan pertukaran data kesehatan bersama lintas sektor.
3. Menyusun keputusan bersama Kementerian/Badan tentang mekanisme dan hubungan kerja terkait aliran/pertukaran data kesehatan.
4. Membentuk kelompok kerja lintas sektor untuk koordinasi operasional tentang aliran dan pertukaran data kesehatan.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 35
Keluaran
Aliran dan pertukaran data kesehatan dari lintas sektor terbangun.
Indikator Kinerja
1. Teridentifikasinya data/informasi yang bersumber dari lintas sektor.
2. Tersusunnya SPO aliran dan pertukaran data kesehatan dari lintas sektor.
3. Tersusunnya keputusan bersama Kementerian/Badan terkait tentang mekanisme dan hubungan kerja aliran/pertukaran data kesehatan.
4. Terbentuknya dan diadakan pertemuan berkala kelompok kerja lintas sektor untuk koordinasi operasional pelaksanaan aliran dan pertukaran data kesehatan.
Strategi Kesinambungan
Melakukan pertemuan rutin dan memberikan umpan balik data kesehatan ke lintas sektor terkait.
E. Misi 4 : Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pen-
gumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.
a. Strategi 1 : Memperkuat manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan.
Dengan adanya payung hukum SIK berupa peraturan perundang-undangan, diharapkan seluruh komponen SIK akan dapat dikelola dengan lebih baik. Pusdatin selaku koordinator SIK bersama dengan unit lain serta lintas sektor perlu melakukan upaya peningkatan manajemen SIK. Hal ini akan dimulai dari penataan manajemen SIK di tingkat Kementerian Kesehatan melalui suatu rangkaian kegiatan pengembangan organisasi yang meliputi pengkajian fungsi, beban kerja, dan kompetensi petugas. Selanjutnya akan disusun petunjuk teknis pengelolaan SIK untuk di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Upaya penguatan SIK telah banyak dilakukan, tetapi upaya yang dilakukan unit-unit maupun daerah saat ini masih belum terdata. Oleh sebab itu sebelum melaksanakan upaya penguatan manajemen SIK akan dilakukan inventarisasi seluruh inisiatif dalam upaya penguatan SIK dan mengkoordinasikan pelaksanaannya.
Penataan manajemen SIK juga akan dilakukan dengan menyusun standar kodefikasi. Saat ini standar kodefikasi tentang wilayah, Puskesmas, Rumah Sakit, Apotek, KKP, B/BTKL, Laboratorium Kesehatan Daerah, Pedagang Besar Farmasi, obat dan hasil laboratorium serta standar klasifikasi penyakit telah ada namun perlu dimutakhirkan dan diadaptasi dengan kebutuhan di Indonesia. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta kodefikasi tindakan akan dikembangkan menggunakan ICD, ICD IX CM dan ICHI (International Codification of Health Intervention) serta Snomed CT untuk mendapatkan terminologi klinis. Sarana dan pelayanan pengobatan tradisional dan
36 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
komplementer dan pelayanan kesehatan lain yang belum dikodefikasi akan dilakukan penyusunan standar kodefikasinya. Standar kodefikasi dan klasifikasi yang telah tersusun dan termutakhirkan ini akan disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan.
Tugas Pemerintah Pusat termasuk pengelola SIK di pusat adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu program. Saat ini belum tersedia standar petunjuk bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi terhadap SIK. Oleh sebab itu langkah penguatan manajemen SIK perlu dilakukan pula dengan menyusun petunjuk teknis bimbingan teknis, termasuk supervisi suportif dan on the job training, serta monitoring dan evaluasi SIK.
Kegiatan
1. Menyusun petunjuk teknis pengelolaan SIK dilingkungan Kementerian Kesehatan.
2. Melakukan inventarisasi seluruh inisiatif dalam upaya penguatan SIK dan mengkoordinasikan pelaksanaannya termasuk untuk inisiatif baru.
3. Menyusun dan memuktahirkan standar kodefikasi
a. Menyusun petunjuk teknis kode klasifikasi penyakit dan tindakan yang telah diadaptasi.
b. Menyusun pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis kode unit pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (Puskesmas, RS, Laboratorium,Instalasi/gudang farmasi, Balai Besar dan Balai, Politeknik Kesehatan) yang mukta-hir.
c. Menyusun dan mengembangkan kode obat-obatan, hasil laboratorium.
d. Menyusun dan mengembangkan kode sarana kesehatan tradisional dan komplementer.
4. Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan standar kodefikasi.
5. Melakukan pelatihan kode klasifikasi penyakit yang mutakhir (ICD).
6. Menyusun standar petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan teknis dan monitoring evaluasi SIK.
7. Mengembangkan dan melakukan pelatihan analisis dan pemanfaatan data.
8. Melakukan pemetaan fasilitas kesehatan dan geocoding.
Keluaran
1. Tersedianya petunjuk teknis pengelolaan SIK di lingkungan Kementerian Kese-hatan.
2. Tersedia dan dilaksanakannya standar kodefikasi yang selalu dimutakhirkan.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 37
Indikator Kinerja
1. Tersedianya petunjuk teknis pengelolaan SIK di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2. Persentase Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah dilakukan pemetaan inisiatif yang dilakukan dalam upaya penguatan SIK.
3. Tersedia dan termuktahirkannya standar kodefikasi
a. Tersedianya petujuk teknis kode klasifikasi penyakit dan tindakan yang telah diadaptasi.
b. Tersedianya kodefikasi penyakit dan tindakan secara elektronik
c. Tersedianya pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis Pengkodean dan registrasi unit pelayanan kesehatan yang mutahir.
d. Tersedianya aplikasi pengkodean dan registrasi unit pelayanan kesehatan secara elektronik
e. Tersedianya petunjuk teknis kode obat dan hasil laboratorium
f. Tersedianya kode petunjuk teknis sarana kesehatan tradisional dan komplementer.
4. Persentase Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan standar kodefikasi.
5. Terlaksananya pelatihan klasifikasi penyakit (ICD) bagi petugas Puskesmas dan RS.
6. Tersedianya petunjuk teknis bimbingan teknis dan monitoring evaluasi SIK.
7. Tersedianya materi dan pelatihan dalam analisis data dan pemanfaatan data untuk perencanaan, pengaturan, monitoring, evaluasi dan formulasi kebijakan pada petugas kesehatan di Kabupaten/kota.
a. Tersedianya materi pelatihan
b. Terlaksananya pelatihan dalam analisis data dan pemanfaatan data untuk perencanaan, manajemen, monitoring, evaluasi dan formulasi kebijakan bagi petugas kesehatan di kabupaten/kota
8. Terlaksananya pemetaan fasilitas kesehatan berbasis geocoding.
a. Terlaksananya pemetaan puskesmas berbasis geocoding
b. Terlaksananya pemetaan RS berbasis geocoding
c. Terlaksananya pemetaan fasilitas kesehatan lain (Laboratorium, Instalasi/gudang farmasi, Balai Besar dan Balai, Politeknik Kesehatan dan lain-lain), berbasis geocoding
38 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Strategi Kesinambungan
Meningkatkan kapasitas Pusdatin dalam pengelolaan SIK untuk pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan.
b. Strategi 2 : Meningkatkan dan menyelenggarakan sistem pengumpulan, penyimpanan dan diseminasi data secara sistematis melalui penggunaan TIK.
Informasi harus memenuhi berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, akurat, dan tepat waktu. Oleh karena itu, pengembangan penggunaan TIK akan fokus pada tiga kegiatan, yaitu pengumpulan, penyimpanan, serta diseminasi data dan informasi. Inisiatif ini akan menjadi model SIK yang diperbaharui.
Keterbatasan dana yang ada dapat menyebabkan hambatan dalam upaya modernisasi SIK. Dalam memenuhi kebutuhan untuk memodernisasi SIK perlu dilakukan koordinasi penjajakan pendanaan dari mitra lokal, nasional, dan internasional. Kementerian Kesehatan akan membantu Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi ke Pemerintah Daerah maupun mengupayakan bantuan luar negeri yang tidak mengikat. Untuk memastikan keberlanjutan SIK yang sudah komputerisasi, Kementerian Kesehatan akan melakukan advokasi agar Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran operasional dan pemeliharaan SIK secara rutin.
Saat ini belum ada mekanisme pertukaran informasi diantara para pemangku kepentingan sistem informasi. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah pengembangan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional untuk pertukaran informasi dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data/informasi.
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang telah memiliki infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung operasional komputer dan penggunaan TIK akan didorong menerapkan SIK model baru, yang mengumpulkan data individu / disaggregate. Perangkat lunak generik akan dikembangkan untuk Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi dan RS. Daerah dapat tetap menggunakan perangkat lunaknya apabila telah dipastikan sesuai atau memenuhi standar yang telah ditentukan dalam pedoman SIK, agar data dapat mengalir antara daerah dan Bank Data Pusat. Perangkat lunak ini memungkinkan terjadinya proses otomatisasi di Puskesmas dan RS dalam pengumpulan dan pengiriman data individu /disaggregat ke Pusat.
Di tingkat Pusat, akan dikembangkan sebuah “data warehouse”/ Bank Data untuk menyimpan data/informasi. Data warehouse ini akan memiliki platform koneksi untuk pertukaran data ke sistem informasi di unit pelayanan kesehatan baik yang generik maupun yang tidak. Pusdatin juga akan mengembangkan suatu portal online terpusat untuk diseminasi informasi sehingga memudahkan akses informasi kesehatan. “Metadata dictionary “ juga akan disusun dalam rangka penyempurnaan manajemen SIK. Metadata sangat diperlukan untuk memahami informasi yang disimpan dalam “data warehouse“.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 39
Agar sistem baru dapat berlangsung dan terjamin pelaksanaannya di semua tingkat, perlu dikembangkan dan diterapkan suatu strategi change management. Untuk itu akan dibuat suatu petunjuk pelaksanaan strategi change management, yang dapat menjadi acuan bagi semua tingkat dalam pelaksanaannya.
Kegiatan
1. Mengembangkan program TIK untuk mengumpulkan, menyimpan, dan diseminasi data yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan.
2. Menjajaki kerjasama pendanaan nasional, internasional dan lokal untuk modernisasi SIK (komputerisasi).
3. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk mekanisme pertukaran data/informasi diantara pemangku kepentingan dan sistem informasi dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data /informasi.
4. Mengembangkan perangkat lunak generik SIKDA.
a. Mengembangkan perangkat lunak SIKDA generik puskesmas dan Dinas Kesehatan.
b. Mengembangkan perangkat lunak SIKDA generik RS.
5. Menerapkan SIKDA generik di Kabupaten/Kota yang belum mempunyai SIKDA elektronik.
6. Membangun Data Warehouse / Bank Data untuk meningkatkan penyelenggaraan manajemen data.
7. Membangun struktur database dan metadata.
8. Mengadopsi protokol untuk pertukaran data dan interoperability.
9. Menyusun dan melakukan sosialisasi data dictionary.
10. Menyusun dan mengembangkan petunjuk strategi change management untuk menjamin kelangsungan penerapan sistem baru.
Keluaran
Sistem Informasi Kesehatan menggunakan TIK berdasarkan data disaggregate yang tersedia dan berfungsi serta mudah diakses.
Indikator Kinerja
1. Persentase Kabupaten/kota yang menggunakanprogram TIK untuk manajemen data.
2. Pertemuan koordinasi teknis dengan donor internasional, nasional, dan lokal (Pemda) untuk modernisasi SIK.
40 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
3. Tersedianya SPO untuk mekanisme pertukaran data/informasi diantara pe-mangku kepentingan dan sistem informasi.
4. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA.
a. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA (Dinas Kesehatan dan Puskesmas).
b. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA (RS).
5. Persentase Kabupaten/Kota yang menggunakan SIKDA generik.
6. Tersedianya data warehouse/Bank Data kesehatan nasional.
7. Tersedianya database dan metadata.
8. Tersedianya protokol untuk pertukaran data dan interoperabilitas.
9. Tersedianya data dictionary serta diterapkan dalam pelaksanaan manajemen data.
10. a. Tersedianya petunjuk strategi change management untuk menjamin
kelangsungan penerapan sistem baru.
b. Terlaksananya fasilitasi pembinaan sistem baru.
Strategi Kesinambungan
Program aplikasi untuk pengumpulan, penyimpanan dan akses informasi kesehatan harus dapat memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.
Menerapkan strategi change management untuk memastikan sistem baru tetap digunakan secara berkelanjutan.
F. Misi 5: Memperkuat sumber daya Sistem Informasi Kesehatan yang
meliputi pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya
manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana.
a. Strategi 1 : Melakukan advokasi dan koordinasi dalam upaya memperkuat sumber daya SIK.
Kualitas Manajemen SIK dapat ditingkatkan melalui penguatan sumber daya SIK, melalui peningkatan kapasitas SDM, penyediaan anggaran, dan infrastruktur. Penguatan ini dapat dilakukan berdasarkan hasil penelitian pengembangan SIK pada semua tingkat yang mengacu pada peraturan dan pedoman operasional yang telah ditetapkan.
Agar upaya penguatan sumber daya SIK dapat terlaksana, maka diperlukan advokasi kepada pemangku kepentingan terutama dalam kaitan penyediaan anggaran yang didukung dengan adanya Peraturan Daerah/Gubernur/Bupati/Walikota tentang SIK. Ketersediaan anggaran menjadi penting karena SIK memerlukan infrastruktur
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 41
penunjang dan upaya pemeliharaannya.
Sebagai bahan acuan advokasi SIK, akan dikembangkan penelitian bekerjasama dengan Perguruan Tinggi tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal (cost per unit) yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”. Hasil penelitian ini akan diadvokasikan kepada pimpinan tingkat nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota agar mendapatkan dukungan pendanaan untuk implementasi, operasional, dan pemeliharaan TIK bagi pengelolaan informasi kesehatan
Upaya berikutnya adalah advokasi kepada pemangku kepentingan terkait peningkatan kapasitas SDM SIK. Penguatan SDM SIK dilakukan dengan pelembagaan penggelola SIK sebagai jabatan fungsional. Akan diupayakan pembentukan jabatan fungsional SIK (Informatika Kesehatan) pada semua tingkat dengan jenjang karir yang jelas.
Kegiatan
1. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar mengalokasikan anggaran operasional dan pemeliharaan SIK secara rutin yang diperkuat antara lain dengan Peraturan tentang SIK.
2. Melakukan penelitian tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”.
3. Melakukan assessment untuk pelembagaan tenaga pengelola SIK melalui jabatan fungsional dan terhadap jumlah, jenis dan cara capacity building tenaga SIK (Training Need Assessment).
4. Pelembagaan tenaga pengelola SIK sebagai pejabat fungsional.
a. Menyusun rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan dan memproses ke Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan.
b. Memproses rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan sampai ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
c. Penyusunan petunjuk teknis Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.
d. Pembentukan Tim Penilai Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.
Keluaran
Seluruh pemangku kepentingan SIK mempunyai inisiatif untuk memperkuat sumber daya SIK.
42 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Indikator Kinerja
1. a. Persentase Kabupaten/kota yang mempunyai Peraturan tentang SIK.
b. Persentase Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang mengalokasikan dana operasional dan pemeliharaan SIK dari anggaran kesehatan daerah.
2. Terlaksananya penelitian tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”.
3. Tersedianya hasil assessment untuk pelembagaan tenaga pengelola SIK melalui jabatan fungsional dan terhadap jumlah, jenis dan cara capacity building tenaga SIK (Training Need Assessment).
4. Penyelesaian pelembagaan jabatan fungsional Informatika Kesehatan (rancangan Jabatan fungsional dan rancangan Petunjuk Teknis).
a. Tersedianya rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan yang disampaikan ke Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan.
b. Tersedianya rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan yang disampaikan ke Kementerian PAN danRB.
c. Tersedianya rancangan petunjuk teknis Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.
d. Tersedianya keputusan tentang Tim Penilai Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.
Strategi Kesinambungan
1. Mengembangkan bahan advokasi kepada pimpinan tingkat nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota agar mendapatkan dukungan pendanaan untuk implemen-tasi, operasional, dan pemeliharaanTIK bagi pengelolaan informasi kesehatan.
2. Melakukan advokasi secara aktif baik ke lintas program maupun ke lintas sektor di seluruh tingkat pemerintahan.
b. Strategi 2: Advokasi dan koordinasi penggunaan TIK di sektor kesehatan sebagai alat untuk meningkatkan manajemen dan pelayanan kesehatan.
Pemanfaatan TIK dapat mengubah sistem manajemen dan pelayanan kesehatan secara mendasar. Manfaat penerapan TIK dalam bidang kesehatan diantaranya mencakup pengurangan waktu tunggu untuk pasien, pengurangan kesalahan medis, peningkatan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan, perencanaan dan penggunaan sumberdaya yang lebih baik, sehingga manajemen sistem kesehatan menjadi lebih baik. Diantara beberapa contoh pemanfaatan TIK dalam bidang kesehatan (biasa disebut eHealth) adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Sistem Informasi Manajemen Farmasi dan inventaris, telemedicine, e-learning,
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 43
mHealth dan internet. Saat ini penerapan TIK di pelayanan kesehatan masih relatif rendah. Penggunaan model mHealth dan teknologi Telemedicine akan lebih dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 dan Nomor 3 tahun 2010.
Selain itu pemanfaatan TIK juga akan dikembangkan untuk memperkuat administrasi pemerintahan agar efisien dan efektif, serta transparan. Pemanfaatan ini dilakukan dengan mengembangkan atau memperluas penggunaan aplikasi eGovernment.
Kegiatan
1. Mengembangkan model mHealth dan Telemedicine untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan kekurangan sumber daya manusia dalam sistem kesehatan.
2. Mengembangkan eGoverment untuk mendukung manajemen dan pelayanan kesehatan.
Keluaran
Aspek pemberian pelayanan, manajemen, komunikasi dan pendidikan dalam sistem kesehatan termodernisasi secara sistematis, dengan pemanfaatan TIK untuk efisiensi proses kerja.
Indikator Kinerja
1. Tersedianya model solusi Telemedicine dan mHealth nasional.
a. Tersedianya model solusi mHealth untuk kesehatan masyarakat.
b. Tersedianya model solusi telemedicine.
c. Tersedianya model solusi EMR.
2. a. Tersedianya SPO pengembangan aplikasi eGovernment bagi setiap unit
kesehatan.
b. Tersedianya dan diperluasnya penggunaan aplikasi eGovernment di
Kementerian Kesehatan.
c. Diperluasnya penggunaan aplikasi eGovernment di Kementerian Kesehatan.
Strategi Kesinambungan
Di daerah yang sudah menerapkan eHealth akan dilakukan studi evaluasi dimana hasilnya dapat digunakan sebagai alat advokasi untuk meningkatkan penggunaan TIK di bidang kesehatan.
44 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Pusdatin akan berperan aktif dalam pelaksanaan program eHealth untuk meminimalisasikan risiko kegagalan.
c. Strategi 3 : Memperkuat pendanaan, SDM dan infrastruktur.
Sumber daya SIK harus dijamin ketersediaannya, agar SIK dapat berjalan baik. Perlu ada dukungan pendanaan yang berkesinambungan baik di pusat maupun daerah melalui advokasi. Penguatan SDM SIK dilakukan dengan perencanaan kebutuhan tenaga SDM SIK, pengadaan tenaga SDM SIK melalui pelatihan sesuai kebutuhan, pendayagunaan tenaga SDM SIK meliputi pendistribusian, pemanfaatan dan pengembangan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga SDM SIK. Langkah selanjutnya adalah penguatan SDM SIK pada semua tingkat yang dilakukan melalui perluasan kursus singkat “Pemantapan Tenaga SIK” dan peningkatan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Pelatihan rutin yang telah berjalan saat ini perlu diperkuat dengan meningkatkan koordinasi dengan Badan PPSDM Kesehatan dalam penyelenggaraan pelatihan SDM SIK baik di tingkat Pusat dan Daerah. Pengembangan program kursus singkat “Pemantapan Tenaga SIK” akan dilakukan melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang akan menjadi “center of excelent” SIK. Hal ini bertujuan untuk menyediakan materi atau kurikulum standar bagi petugas kesehatan yang bekerja pada bidang SIK.
Selain itu akan dilakukan pula kajian terhadap pemanfaatan jaringan SIK yang ada di Kabupaten/kota, untuk mengetahui kendala-kendala dalam pemanfaatannya. Sehingga dapat dilakukan optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota yang telah tersambung dan demikian pula di Kabupaten/kota yang baru tersambung. Advokasi kepada pemangku kepentingan terkait dilakukan untuk meningkatkan infrastuktur melalui perluasan dan pemeliharaan sambungan jaringan ke seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan Unit Pelayanan Kesehatan (antara lain RS dan Puskesmas). Diharapkan perluasan sambungan jaringan dapat bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga dapat memanfaatkan jaringan backbone komunikasi nasional.
Kegiatan
1. Mengupayakan penyediaan insentif kinerja bagi pelaksana pengelolaan SIK di kabupaten/kota,dan provinsi.
2. Memperkuat SDM SIK di semua tingkat melalui :
a. Perencanaan kebutuhan tenaga SDM SIK melalui kajian
b. Pengadaan tenaga SDM SIK melalui pelatihan formal SIK
c. Perluasan perguruan tinggi center of excellent yang melaksanakan program pemantapan informasi kesehatan bagi petugas SIK.
3. Melakukan kajian tentang optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 45
4. Mengupayakan penyediaan Peralatan TIK untuk Kabupaten/kota dan puskesmas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan.
5. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan dengan :
a. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh Dinas Kese-hatan Kabupaten/kota.
b. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh puskesmas.
c. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh RS Pemerin-tah.
d. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh unit kese-hatan vertikal lainnya (UPT).
e. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait antara lain Kementerian Ko-munikasi dan Informasi
6. Membangun Disaster Recovery Center (DRC) untuk memback up data center
7. Memperkuat pertukaran data melalui penyediaan infrastuktur pertukaran data.
8. Memenuhi standar kompetensi individu pengelola SIK, serta layanan mutu dan manajemen keamanan informasi infrastruktur.
Keluaran
Sumber daya SIK dimanfaatkan dan menghasilkan data dan informasi yang dipergunakan dalam manajemen kesehatan.
Indikator Kinerja
1. Tersedianya insentif kinerja bagi pelaksana pengelolaan SIK di kabupaten/kota, dan provinsi.
2. a. Tersedianya kebutuhan tenaga SDM SIK pada dokumen Rencana
Pembangunan Tenaga Kesehatan
b. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai SDM SIK minimal satu orang
yang sudah mendapat pelatihan formal SIK.
c. Jumlah perguruan tinggi center of excellent yang telah melaksanakan program
pemantapan informasi kesehatan.
3. Tersedianya kajian tentang optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota.
4. Tersedianya peralatan TIK di kabupaten/kota dan puskesmas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan.
46 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
5. Persentase Dinas Kesehatan Kabupaten/kota terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.
Persentase Puskesmas terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.
Persentase RS Pemerintah terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.
Persentase unit kesehatan vertikal lainnya (UPT) terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.
Tersedianya dokumen kerjasama pemenuhan jaringan dengan instansi terkait.
6. Persentase aplikasi system informasi terlindungi oleh DRC
7. Persentase tersedianya infrastuktur petukaran data
8. Tersedianya dokumen standar kompetensi individu pengelola SIK,
Tersediannya dokumen sertifikasi layanan mutu
Tersedianya dokumen sertifikasi untuk manajemen keamanan informasi
Strategi Kesinambungan
1. Meningkatkan kapasitas SDM SIK untuk melakukan advokasi kepada pimpinan.
2. Melakukan advokasi secara aktif baik ke lintas program maupun ke lintas sektor di seluruh tingkat pemerintahan.
G. Misi 6 : Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jami-
nan kualitas dan sistem pengendaliannya.
a. Strategi 1: Mendorong tersedia dan terlaksananya prosedur yang menjamin kualitas data
Kualitas data masih merupakan masalah di bidang kesehatan. Data yang ada masih belum akurat, belum lengkap dan belum up to date. Karena data belum mempunyai kualitas yang baik sehingga data ini pun belum layak untuk dipergunakan sebagai bahan pembuat keputusan oleh pimpinan.
Meningkatkan kualitas data dapat dicapai dengan mendorong tersedianya dan terlaksananya prosedur yang menjamin kualitas data dengan cara mengembangkan SPO pengelolaan data dari semua jenjang administrasi. Prinsip jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya harus tergambarkan dalam aktivitas pencatatan data dalam SPO pelayanan kesehatan. Selanjutnya akan disusun pedoman evaluasi kualitas data, dan dilakukan pelatihan evaluasi kualitas data, serta dilakukan evaluasi terhadap kualitas data secara rutin.
Data yang berkualitas salah satunya dapat dicapai dengan menerapkan jaminan kualitas decision-making and improved service outcomes. Untuk menjamin kualitas data akan dikembangkan suatu sistem evaluasi kualitas data atau “Data Quality Self-
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 47
assessment (DQS)”. DQS akan dilakukan secara rutin terhadap data yang dikumpulkan dan diumpanbalikkan ke Dinas Kesehatan dan sumber/pengirim data lainnya untuk memperbaiki kualitas data secara terus-menerus. Selain itu akan dilakukan pelatihan tentang kualitas data yang memasukkan unsur penggunaan ICD dan klasifikasi standar, sistem registrasi vital dan International Health Regulation.
Kegiatan
1. Mengembangkan SPO pengelolaan data dari semua jenjang administrasi dan memasukkan prinsip jaminan kualitas data dan sistem pengendaliannya dalam semua SPO pelayanan kesehatan.
2. Menyusun pedoman evaluasi kualitas data.
3. Melakukan pelatihan evaluasi kualitas data.
4. Melakukan evaluasi kualitas data rutin dan diumpanbalikkan ke Dinas Kesehatan dan sumber/pengirim data lainnya.
5. Melakukan pelatihan kualitas data termasuk penggunaan ICD dan klasifikasi standar, sistem registrasi vital dan International Health Regulation.
Keluaran
Terlaksananya sistem pengendalian kualitas data.
Indikator Kinerja
1. Tersedianya SPO pengelolaan data di semua jenjang administrasi.
2. Tersedianya pedoman evaluasi kualitas data.
3. Terlaksananya pelatihan evaluasi kualitas data.
4. Persentase Kabupaten/Kota yang dilakukan evaluasi kualitas data dengan DQS setiap tahun.
5. Terselenggaranya pelatihan kualitas data terhadap petugas Kabupaten/kota.
Strategi Kesinambungan
1. SPO disosialisasikan dan diadvokasi serta dievaluasi setiap tahun.
2. Membuat umpan balik data secara regular.
H. Misi 7 : Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk
mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat
luas.
48 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
a. Strategi 1: Mendorong budaya dan melembagakan penggunaan informasi dalam manajemen kesehatan.
Kesadaran tentang pentingnya menggunakan data / informasi dalam proses bekerja perlu ditumbuhkan dan dikembangkan, terutama pada Pimpinan/Manajer dari sistem kesehatan dan sektor terkait. Apabila pimpinan/manajer telah menyadari kebutuhan data/ informasi yang akurat secara cepat, petugas kesehatan yang melayani para manajer ini secara alami akan mementingkan pengumpulan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi yang akurat.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan data dan informasi ditingkat para Manajer dapat dilakukan dengan cara mengadakan lokakarya dan atau pelatihan tentang pemanfaatan data dan informasi. Dalam hal ini, Pusdatin akan bekerjasama dengan Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan dan pelatihan penjenjangan struktural agar semua Manajer kesehatan mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan data yang terkini. Selain itu, Pusdatin bersama Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan akan menyusun materi lokakarya untuk memperluas budaya pemanfaatan data dalam pengambilan keputusan. Diharapkan semua orang baik para pemangku kepentingan maupun para staf mendapatkan pengetahuan tentang manfaat pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan dengan menggunakan data berbasis bukti.
Kegiatan
1. Mengembangkan dan atau mengadopsi tools analisis data sebagai alat penunjang pemanfaatan data dalam pembuatan keputusan.
2. Mengembangkan dan menyelenggarakan lokakarya Pemanfaatan data untuk melakukan advokasi.
3. Melakukan penyusunan materi pemanfaatan data dan informasi bagi aparatur dan tenaga kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan, pelatihan dan penjenjangan.
4. Menyusun dan melakukan regular diseminasi informasi terhadap laporan yang meliputi indikator utama kesehatan termasuk MDG.
Keluaran
Semua tingkat manajemen sistem kesehatan menggunakan informasi yang tepat waktu dan akurat sebagai bagian dari proses kerja.
Indikator Kinerja
1. Tersedianya tools analisis data.
2. a. Tersedinya materi lokakarya advokasi tentang pemanfaatan data dan pentingnya data kesehatan pada manajemen puncak bidang kesehatan.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 49
b. Terselenggaranya lokakarya advokasi tentang pemanfaatan data dan pentingnya data kesehatan pada manajemen puncak bidang kesehatan paling sedikit setahun sekali.
3. Tersedianya materi pemanfaatan data dan informasi bagi aparatur dan tenaga kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan, pelatihan dan penjenjangan
4. a. Tersedianya laporan indikator utama kesehatan dan profil kesehatan.
b. Terselenggaranya regular diseminasi informasi.
Strategi Kesinambungan
1. Penyelenggaraan lokakarya secara rutin tentang pentingnya penggunaan data sebagai sarana advokasi kepada para pemangku kepentingan dan pimpinan puncak.
2. Memelihara kerjasama dengan Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kese-hatan dan memastikan adanya materi tentang pemanfaatan data terkini di setiap diklat penjenjangan untuk struktural.
b. Strategi 2 : Mendorong budaya penggunaan informasi di masyarakat luas.
Dalam rangka mewujudkan sistem kepemerintahan yang baik, penggunaan data dan informasi dalam pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, dan perencanaan, menjadi hal yang penting. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu hal. Data dapat pula menjadi knowledge dan wisdom. Sehingga pertukaran informasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan wawasan. Untuk itu, perlu dibentuk suatu wadah atau forum - forum Informatika Kesehatan di Indonesia yang diselenggarakan secara rutin. Pusdatin berperan memfasilitasi penyelenggaraan forum–forum informatika tersebut, yang bertujuan untuk menyatukan semua pemangku kepentingan dalam upaya membuat jejaring dan pertukaran pengetahuan.
Kegiatan
Mendukung dibentuknya wadah atau forum informatika kesehatan untuk memajukan kesadaran/pengembangan TIK dalam penggunaan informasi.
Keluaran
Terlibatnya masyarakat dalam pengembangan SIK.
Indikator Kinerja
Tersedianya wadah/forum di bidang informatika kesehatan yang menyelenggarakan pertemuan paling sedikit sekali dua tahun.
50 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Strategi Kesinambungan
Pusdatin akan memastikan forum informatika kesehatan yang diselenggarakan secara rutin dengan topik yang menarik dan sebagai wadah untuk melakukan sosialisasi dan mendapatkan masukan tentang kebijakan pemerintah untuk informatika kesehatan.
Tahapan Pelaksanaan Roadmap 51
BAB VI
Kegiatan-kegiatan yang telah disusun pada rencana strategi perlu dibina dan dipantau pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja setiap aktivitasyang telah ditetapkan, agar target dapat dicapaidan dinilai pencapaiannya.
A. PEMBINAAN
Pembinaan merupakan salah satu fungsi manajemen penting yang perlu dilaksanakan agar target dapat tercapai. Pembinaan dilakukansecara regular di semua tingkat dan berjenjang. Dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis, on the job training, supportive supervisi dan lain-lain. Pelaksana pembinaan adalah petugas atau tim yang berkualitas, baik dari Kementerian Kesehatan, tim terpadu dengan pemangku kepentingan terkait dan tim daerah.
B. PEMANTAUAN
Pemantauan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK tahun 2011-2014 ditujukan untuk mengetahui kemajuan upaya pengembangan dan penguatan SIK. Pemantauan ini dilakukan mulai dari asupan, proses pelaksanaan hingga keluaran dan dampak kegiatan. Pencapaian dipantau dari indikator kinerja penyelenggaraan kegiatan pokok dalam Roadmap. Pemantauan ini akan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan diumpan balikkan secara regular, baik tertulis maupun dalam pertemuan-pertemuan terkait. Hasil pemantauan akan menjadi dasar untuk melakukan rencana perbaikan bahkan bila perlu memodifikasi rencana aksi nasional. Pemantauan dilaksanakan terintegrasi dalam kegiatan rutin Kementerian Kesehatan dengan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan pembuat keputusan terkait SIK. Pencapaian target dan kendala-kendala dalam pelaksanaan penguatan SIK harus direview dan dan didiskusikan setiap tahun dengan seluruh pemangku kepentingan SIK.
C. EVALUASI
Evaluasi ditujukan untuk mengetahui keberhasilan upaya pengembangan dan penguatan
Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi 55
SIK selama kurun waktu tahun 2011-2014. Evaluasi dilakukan setiap tahun dengan menilai pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan baik sasaran strategis, keluaran dari setiap misi SIK maupun target masing-masing kegiatan yang telah ditetapkan.
Evaluasi keseluruhan oleh tim evaluasi SIK yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Kesehatan akan dilakukan setelah tiga tahun pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK. Hasil akhir evaluasi Roadmap 2011-2014 akan menjadi baseline bagi pengembangan Roadmap 2015-2019.
56 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
BAB VII
Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK ini dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan evaluasi upaya pengembangan dan penguatan SIK baik di satuan kerja terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan dan jajarannya maupun pemangku kepentingan di luar Kementerian Kesehatan. Pengembangan dan penguatan SIK ini diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan kesehatan dan pembangunan nasional.
MENTERI KESEHATAN,
NAFSIAH MBOI
Penutup 59
MA
TR
IKS
KIN
ER
JA R
OA
DM
AP
SIS
TE
M IN
FO
RM
AS
I KE
SE
HA
TA
N (
SIK
) T
AH
UN
201
1 –
2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
Su
mb
er
Dan
a K
ete
ran
gan
20
10
2011
20
12
2013
20
14
Mis
i 1 :
Mem
per
kuat
pen
gel
ola
an s
iste
m in
form
asi k
eseh
atan
yan
g m
elip
uti
lan
das
an h
uku
m, k
ebija
kan
dan
dan
pro
gra
m, a
dvo
kasi
ko
ord
inas
i.
Str
ateg
i 1.
Men
gem
ban
gka
n d
an m
enet
apka
n k
ebija
kan
dan
sta
nd
ar S
IK
1.
Men
yusu
n R
anca
ngan
P
erat
uran
Pem
erin
tah
untu
k S
IK
1a.
Ter
sedi
anya
ran
cang
an
RP
P S
IK
0 0.
9 1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
RP
P d
iser
ahka
n ke
K
emen
teria
n H
ukum
dan
HA
M.
1b.
Ter
sedi
anya
PP
SIK
0
0 0
0 1
Biro
Huk
um d
an
Org
anis
asi
AP
BN
D
okum
en P
P S
IK
2. M
enyu
sun
Ped
oman
S
IK y
ang
men
jaba
rkan
PP
S
IK
2. T
erse
dian
ya p
edom
an S
IK
0 1
P
usda
tin
AP
BN
D
okum
en
3. M
enso
sial
isas
ikan
RP
P,
stan
dard
/ped
oman
SIK
3a. T
erla
ksan
anya
sos
ialis
asi
RP
P, p
edom
an d
an s
tand
ar
di p
usat
dan
pro
vins
i 0
0 10
0%
Pus
datin
, Pem
da
AP
BN
3b.
Ter
laks
anan
ya
sosi
alis
asi R
PP
, ped
oman
da
n st
anda
r di
kab
upat
en/
kota
0 0
50%
10
0%
P
usda
tin, P
emda
A
PB
N ,
BLN
(G
F)
Tah
un 2
012
baru
utk
138
kab
u-pa
ten/
kota
wila
yah
GF
+ 1
24 k
abu-
pate
n/ko
ta; T
ahun
201
3 se
luru
h ka
bupa
ten/
kota
sud
ah te
r-so
sial
isas
i
4. M
embe
ntuk
Kom
ite A
hli
peny
usun
PP
, pe
dom
an
dan
road
map
yan
g m
ela-
kuka
n pe
rtem
uan
berk
ala
4a.
Dite
tapk
anya
kom
ite a
hli
peny
usun
PP
, ped
oman
dan
ro
adm
ap m
elal
ui S
K M
enke
s 0
1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
SK
.
4b.
Ter
sele
ngga
rany
a pe
rte-
mua
n be
rkal
a ko
mite
ahl
i pe
nyus
un P
P, p
edom
an d
an
road
map
min
imal
set
ahun
du
a ka
li
0 10
0%
P
usda
tin
AP
BN
T
ahun
201
2 K
omite
Ahl
i pen
yusu
n P
P, p
edom
an d
an r
oadm
ap d
igan
ti m
enja
di K
omite
Ahl
i SIK
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 63
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
Bas
e-
line
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
S
um
ber
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
5. M
embe
ntuk
Tim
pe
rum
us p
enyu
sun
PP
, ped
oman
dan
ro
adm
ap y
ang
mel
akuk
an
pert
emua
n be
rkal
a
5a.
Dite
tapk
anny
a tim
pe
rum
us p
enyu
sun
PP
, pe
dom
an &
roa
dmap
m
elal
ui S
K M
enke
s
0 1
P
usda
tin
AP
BN
Dok
umen
SK
. Set
elah
mas
a tu
gas-
nya,
Tim
Per
umus
pen
yusu
nPP
, pe
dom
an &
roa
dmap
aka
n di
gant
i pe
rann
ya o
leh
Div
isi-d
ivis
i yan
g te
rdap
at d
alam
Kom
ite A
hli S
IK.
5b
. T
erse
leng
gara
nya
pert
emua
n be
rkal
a tim
pe
rum
us p
enyu
sun
PP
, pe
dom
an &
roa
dmap
m
inim
al ti
ga k
ali s
eta-
hun
0 10
0%
P
usda
tin
AP
BN
6. M
embe
ntuk
K
omite
Ahl
i SIK
ya
ng m
elak
ukan
pe
rtem
uan
berk
ala
6a.
Dite
tapk
anya
K
omite
Ahl
i SIK
mel
alui
S
K M
enke
s 0
0 1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
SK
. Set
elah
men
yele
sai-
kan
tuga
snya
Kom
ite A
hli d
an T
im
Per
umus
pen
yusu
n P
P, p
edom
an
dan
road
map
aka
n di
lebu
r m
enja
di
Kom
ite A
hli S
IK
6b.
Ter
sele
ngga
rany
a pe
rtem
uan
Kom
ite A
hli
SIK
min
imal
set
ahun
du
a ka
li
0 0
100%
10
0%
100%
P
usda
tin
AP
BN
, BLN
(G
F)
7. M
embe
ntuk
ke
lom
pok
kerja
un
tuk
men
inda
klan
-ju
ti re
kom
enda
si
Kom
ite A
hli S
IK
7. T
erse
leng
gara
nya
pert
emua
n be
rkal
a ke
lom
pok
kerja
min
imal
6
kali
seta
hun
0 0
100%
10
0%
100%
A
PB
N
Pus
datin
, Uni
t ter
kait
64 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
S
um
ber
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Mis
i 2 :
Men
stan
dar
isas
i in
dik
ato
r ke
seh
atan
ag
ar d
apat
men
gg
amb
arka
n d
eraj
at k
eseh
atan
mas
yara
kat
Str
ateg
i 1. M
elak
uka
n e
valu
asi d
an s
tan
dar
isas
i in
dik
ato
r ke
seh
atan
ser
ta m
emp
erb
aiki
tat
acar
a p
emu
ktah
iran
nya
1. M
elak
ukan
ev
alua
si s
emua
in
dika
tor
kese
hata
n ya
ng a
da
1. T
erse
leng
gara
nya
eval
uasi
dan
sta
nda-
risas
i ind
ikat
or k
ese-
hata
n
0 10
0%
P
usda
tin, U
nit /
LP
terk
ait
AP
BN
2. M
embu
at S
PO
un
tuk
pem
ukta
hira
n in
dika
tor
kese
hata
n
2. T
erse
dian
ya S
PO
un
tuk
pem
utak
hira
n in
dika
tor
kese
hata
n
0 0
100%
P
usda
tin
AP
BN
3. S
osia
lisas
i dan
ad
voka
si p
ener
a-pa
n S
PO
pem
u-ta
khira
n in
dika
tor
kese
hata
n
3. T
erla
ksan
anya
so
sial
isas
i dan
adv
okas
i pe
nera
pan
SP
O
0 0
50%
10
0%
P
usda
tin
AP
BN
4. M
elak
ukan
re
view
per
iodi
k te
rhad
ap d
atas
et
min
imal
yan
g di
guna
kan
dan
diko
ordi
nasi
kan
ke
prog
ram
-pro
gram
di
dala
m d
an k
e lu
ar
lingk
unga
n K
e-m
ente
rian
Kes
e-ha
tan
4. T
erla
ksan
anya
re
view
per
iodi
k te
rha-
dap
data
set m
inim
al
0 0
100%
10
0%
100%
P
usda
tin
AP
BN
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 65
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
Bas
e-
line
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Mis
i 3 :
Mem
per
kuat
su
mb
er d
ata
dan
mem
ban
gu
n je
jari
ng
nya
den
gan
sem
ua
pem
ang
ku k
epen
tin
gan
ter
mas
uk
swas
ta d
an m
asya
raka
t m
adan
i.
Str
ateg
i 1. M
emp
erku
at p
eng
um
pu
lan
dat
a ke
seh
atan
ber
bas
is f
asili
tas
dan
ko
mu
nit
as
1. M
enye
derh
anak
an
sist
em p
enca
tata
n da
n pe
lapo
ran
indi
kato
r de
ngan
mer
evis
i pet
unju
k S
IP d
an S
IRS
1. T
erse
dian
ya p
etun
juk
tekn
is S
IP d
an
SIR
S
0 2
3
P
usda
tin, L
P te
rkai
t A
PB
N
Dok
umen
1a. P
erse
ntas
e pe
nyel
esai
an p
etun
juk
tekn
is S
IP
0 10
0%
P
usda
tin, L
P te
rkai
t A
PB
N
Dok
umen
1b.
Per
sent
ase
peny
eles
aian
pet
unju
k te
knis
SIR
S (
data
agr
egat
) 0
100%
BU
K, P
usda
tin
AP
BN
D
okum
en
1c.
Per
sent
ase
peny
eles
aian
pet
unju
k te
knis
SIR
S (
data
indi
vidu
) 0
0 10
0%
BU
K, P
usda
tin
AP
BN
/ BLN
D
okum
en
2. M
enge
mba
ngan
sis
tem
pe
ncat
atan
dan
pel
apor
an
data
/ in
dika
tor
kese
hata
n be
rsum
ber
dari
unit
-uni
t la
inny
a ya
ng te
rkai
t den
-ga
n S
IK
2. T
erse
dian
ya P
etun
juk
Tek
nis
Sis
tem
P
enca
tata
n da
n P
elap
oran
Uni
t-un
it la
in
yang
terk
ait S
IK
0 0
0 1
P
usda
tin, L
P te
rkai
t A
PB
N
Dok
umen
3. M
elak
ukan
pen
guat
an
koor
dina
si tu
kar-
men
ukar
da
ta k
eseh
atan
di s
emua
tin
gkat
3. T
erse
dian
ya S
PO
kor
dina
si tu
kar-
men
ukar
dat
a ke
seha
tan
di s
emua
tin
gkat
0
1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
4. M
elak
ukan
stu
di S
RS
(S
ampl
e R
egis
trat
ion
Sys
tem
)
0 0
0 10
%
20%
P
uslit
bang
kes
BLN
(G
F)
5. M
enge
mba
ngka
n da
n m
empe
rluas
inis
iatif
m
Hea
lth u
ntuk
pen
gum
pu-
lan
data
sta
tistik
vita
l (m
elal
ui o
tops
i ver
bal)
seba
gai s
olus
i sem
enta
ra
5. T
erda
patn
ya k
abup
aten
/kot
a ya
ng
mel
aksa
naka
n re
gist
rasi
vita
l den
gan
mem
anfa
atka
n m
Hea
lth
0 0
0 6%
14
%
Pus
datin
dan
Litb
ang-
kes
AP
BN
/BLN
Eks
pans
i leb
ih la
njut
ak
an d
imas
ukka
n da
lam
sik
lus
renc
ana
stra
tegi
sel
anju
tnya
66 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
Bas
e-
line
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
6. M
elak
sana
kan
pela
tihan
ot
opsi
ver
bal b
agi p
etug
as
kese
hata
n di
lapa
ngan
6. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kot
a ya
ng te
lah
mel
akuk
an p
elat
ihan
ot
opsi
ver
bal b
agi p
etug
as
kese
hata
n di
lapa
ngan
0 0
0 0
5%
Bal
itban
gkes
B
LN (
GF
) E
kspa
nsi l
ebih
lanj
ut a
kan
dim
asuk
kan
dala
m s
iklu
s re
ncan
a st
rate
gi s
elan
jutn
ya
7. M
elak
ukan
sos
ialis
asi
pela
ksan
aan
regi
stra
si v
ital
ke s
emua
pel
aksa
na d
an
pem
angk
u ke
pent
inga
n te
rkai
t
7. J
umla
h ka
bupa
ten/
kota
yan
g te
rsos
ialis
asi p
elak
sana
an
regi
stra
si v
ital
0 0
0 46
17
2 B
alitb
angk
es,
kem
enda
gri
AP
BN
, BLN
Pus
kesm
as
8. M
enyu
sun
Inde
ks P
em-
bang
unan
Kes
ehat
an m
eli-
puti
: IP
KM
(In
deks
Pem
ban-
guna
n K
eseh
atan
Mas
yara
-ka
t), I
ndek
s P
uske
smas
, In
deks
Rum
ah S
akit,
Inde
ks
Labo
rato
rium
dan
lain
-lain
8. T
erse
dian
ya In
deks
P
emba
ngun
an K
eseh
atan
M
asya
raka
t, In
deks
Pus
kesm
as,
Inde
ks R
umah
Sak
it, In
deks
La
bora
toriu
m
0 0
75%
10
0%
B
alitb
angk
es
AP
BN
9. M
enge
mba
ngka
n In
deks
K
eset
araa
n da
n K
eadi
lan
Gen
der
9. T
erse
dian
ya In
deks
K
eset
araa
n da
n K
eadi
lan
Gen
der
0 0
25%
75
%
100%
B
alitb
angk
es
AP
BN
10.M
enyu
sun
dafta
r so
sial
bu
daya
terk
ait k
eseh
atan
, tu
mbu
han
obat
, ja
mu
yan
g di
man
faat
kan
mas
yara
kat
Indo
nesi
a
10. T
erse
dian
ya b
uku
dan
web
site
tum
buha
n ob
at, b
uku
pena
ngan
an k
eseh
atan
ibu
dan
anak
ber
dasa
rkan
bud
aya
di
Indo
nesi
a.
0 0
50%
10
0%
B
alitb
angk
es
AP
BN
11. M
enge
mba
ngka
n M
aste
r P
atie
nt In
dex
dan
dise
ases
regi
stry
.
11a.
Ter
sedi
anya
Mas
ter
Pat
ient
In
dex.
0
0
50
%
100%
BU
K, P
usda
tin
AP
BN
/ su
mbe
r la
inny
a
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 67
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
Bas
elin
e
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
Su
m-
ber
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
12. M
elak
ukan
inve
nta-
risas
i sar
ana
peny
im-
pana
n, s
aran
a di
strib
usi
dan
sara
na p
enun
jang
di
inst
alas
i far
mas
i pro
vins
i/ka
bupa
ten/
kota
.
12. T
erse
dian
ya d
afta
r in
vent
aris
sa
rana
pen
yim
pana
n, s
aran
a di
strib
usi
dan
sara
na p
enun
jang
di i
nsta
lasi
fa
rmas
i pro
vins
i/ ka
bupa
ten/
kota
10
0%
100%
10
0%
100%
10
0%
Bal
itban
gkes
A
PB
N
Str
ateg
i 2. M
emb
ang
un
mek
anis
me
alir
an d
ata
kese
hat
an d
ari l
inta
s se
kto
r
1. M
elak
ukan
iden
tifik
asi
data
/info
rmas
i yan
g be
rsum
ber
dari
linta
s se
ktor
1. T
erse
dian
ya d
afta
r id
entif
ikas
i dat
a/in
form
asi y
ang
bers
umbe
r da
ri lin
tas
sekt
or
0 75
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
2. M
enyu
sun
SP
O
mek
anis
me
dan
hubu
ngan
ke
rja te
ntan
g al
iran
dan
pe
rtuk
aran
dat
a ke
seha
tan
bers
ama
linta
s se
ktor
2. T
ersu
sunn
ya S
PO
alir
an d
an
pert
ukar
an d
ata
kese
hata
n da
ri lin
tas
sect
or
0 0
50%
75
%
100%
P
usda
tin, L
P/ L
S
terk
ait
AP
BN
deno
min
ator
be
rdas
arka
n ju
mla
h K
emen
tria
n/B
adan
te
rkai
t dat
a ke
seha
tan
3. M
enyu
sun
kepu
tusa
n be
rsam
a K
emen
teria
n /
Bad
an te
ntan
g m
ekan
ism
e da
n hu
bung
an k
erja
terk
ait
alira
n/pe
rtuk
aran
dat
a ke
seha
tan
3. T
ersu
sunn
ya k
eput
usan
ber
sam
a ke
men
teria
n/ba
dan
terk
ait t
enta
ng
mek
anis
me
dan
hubu
ngan
ker
ja
alira
n/pe
rtuk
aran
dat
a ke
seha
tan
0 0
50%
75
%
100%
P
usda
tin,L
P/ L
S
terk
ait
AP
BN
deno
min
ator
be
rdas
arka
n ju
mla
h K
emen
tria
n/B
adan
te
rkai
t dat
a ke
seha
tan
4. M
embe
ntuk
kel
ompo
k ke
rja li
ntas
sek
tor
koor
dina
si o
pera
sion
al
tent
ang
alira
n da
n pe
muk
tahi
ran
data
ke
seha
tan
4. T
erbe
ntuk
nya
dan
diad
akan
pe
rtem
uan
berk
ala
kelo
mpo
k ke
rja
linta
s se
ktor
unt
uk k
oord
inas
i op
eras
iona
l pel
aksa
naan
alir
an d
an
pert
ukar
an d
ata
kese
hata
n
0 0
50%
10
0%
100%
P
usda
tin, L
P/ L
S
terk
ait
AP
BN
68 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab K
egia
tan
Su
mb
er
Dan
a
Ket
eran
g
an
2010
20
11 2
012
2013
201
4
Mis
i 4 :
Men
ing
katk
an m
anaj
emen
dat
a ke
seh
atan
yan
g m
elip
uti
pen
gu
mp
ula
n, p
enyi
mp
anan
, dan
an
alis
is d
ata,
ser
ta d
isem
inas
i in
form
asi.
Str
ateg
i 1. M
emp
erku
at m
anaj
emen
SIK
pad
a s
emu
a t
ing
kat
sist
em k
eseh
atan
1. M
enyu
sun
petu
njuk
tekn
is
Pen
gelo
laan
SIK
dili
ngku
ngan
K
emen
teria
n K
eseh
atan
1. T
erse
dian
ya p
etun
juk
tekn
is p
enge
lola
an
SIK
di l
ingk
unga
n K
emen
teria
n K
eseh
atan
0
0 0
1 1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
2. M
elak
ukan
inve
ntar
isas
i sel
uruh
in
isia
tif d
alam
upa
ya p
engu
atan
S
IK d
an m
engk
oord
inas
ikan
pe
laks
anaa
nnya
term
asuk
unt
uk
inis
iatif
bar
u
2. P
erse
ntas
e P
rovi
nsi d
an k
abup
aten
/kot
a ya
ng te
lah
dila
kuka
n pe
met
aan
inis
iatif
yan
g di
laku
kan
dala
m u
paya
pen
guat
an S
IK
0 80
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
3. M
enyu
sun
dan
mem
ukta
hirk
an
stan
dar
kode
fikas
i 3.
Ter
muk
tahi
rkan
nya
sta
ndar
kod
efik
asi
0 50
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
3a. M
enyu
sun
petu
njuk
tekn
is k
ode
klas
ifika
si p
enya
kit d
an ti
ndak
an
yang
tela
h di
adap
tasi
3a1.
Ter
sedi
anya
pet
ujuk
tekn
is k
ode
klas
ifika
si p
enya
kit d
an ti
ndak
an y
ang
tela
h di
adap
tasi
50
%
100%
Pus
datin
A
PB
N
3a
2. T
erse
dian
ya k
odef
ikas
i pen
yaki
t dan
tin
daka
n se
cara
ele
ktro
nik
0 0
100%
B
UK
(K
eper
awat
an
dan
Sek
reta
riat)
, P
usda
tin
AP
BN
3b. M
enyu
sun
pedo
man
pe
laks
anaa
n da
n pe
tunj
uk te
knis
P
engk
odea
n da
n re
gist
rasi
uni
t pe
laya
nan
kese
hata
n (P
uske
smas
, R
S, L
abor
ator
ium
,Inst
alas
i/gud
ang
farm
asi,
Bal
ai B
esar
dan
Bal
ai,
Pol
itekn
ik K
eseh
atan
) ya
ng
muk
tahi
r
3b1.
Ter
sedi
anya
ped
oman
pel
aksa
naan
da
n pe
tunj
uk te
knis
Pen
gkod
ean
dan
regi
stra
si u
nit p
elay
anan
kes
ehat
an
0 50
%
100%
B
UK
, Pus
datin
A
PB
N
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 69
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
3b
2. T
erse
dian
ya a
plik
asi
peng
kode
an d
an r
egis
tras
i uni
t pe
laya
nan
kese
hata
n se
cara
el
ektr
onik
0 0
100%
B
UK
, Pus
datin
A
PB
N
3b
3. S
osia
lisas
i dan
pel
atih
an
peng
kode
an d
an r
egis
tras
i uni
t pe
laya
nan
kese
hata
n 0
0 25
%
50%
10
0%
BU
K, P
usda
tin
3c. M
enyu
sun
dan
m
enge
mba
ngka
nkan
kod
e ob
at-
obat
an, h
asil
labo
rato
rium
3c. T
erse
dian
ya p
etun
juk
tekn
is
kode
oba
t dan
has
il la
bora
toriu
m
0 0
50%
75
%
100%
P
usda
tin, B
infa
r,
Bal
itban
gkes
A
PB
N
3d. M
enyu
sun
dan
men
gem
bang
kank
an k
ode
sara
na
kese
hata
n tr
adis
iona
l dan
ko
mpl
emen
ter
3d. T
erse
dian
ya k
ode
petu
njuk
te
knis
sar
ana
kese
hata
n tr
adis
iona
l dan
kom
plem
ente
r 0
0 25
%
50%
75
%
Pus
datin
, BU
K
AP
BN
4. M
elak
ukan
sos
ialis
asi d
an
koor
dina
si p
elak
sana
an s
tand
ar
kode
fikas
i
4. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kota
ya
ng te
lah
mel
aksa
naka
n st
anda
r ko
defik
asi
10%
20
%
50%
75
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
Per
sent
ase
kabu
pate
n/ko
ta y
g m
inim
al
mel
aksa
naka
n st
anda
r ko
defik
asi t
erha
dap
kode
pe
nyak
it, w
ilaya
h, u
nit
pela
yana
n ke
seha
tan.
5. M
elak
ukan
pel
atih
an k
ode
klas
ifika
si p
enya
kit y
ang
mut
akhi
r 5.
Ter
laks
ana
pela
tihan
/TO
T
klas
ifika
si p
enya
kit (
ICD
) d
an
inte
rven
si b
agi p
etug
as
Pus
kesm
as d
an R
S
0 6%
28
%
50%
75
%
Pus
datin
BLN
(W
HO
-U
SA
ID,
GF
)
Kab
upat
en/k
ota
6. M
enyu
sun
stan
dar
petu
njuk
te
knis
pel
aksa
naan
bim
bing
an
tekn
is(p
embi
naan
) da
n m
onev
S
IK
6. T
erse
dian
ya p
etun
juk
tekn
is
bim
bing
an te
knis
(pe
mbi
naan
) da
n m
onev
SIK
0
0 1
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
70 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
7. M
enge
mba
ngka
n da
n m
elak
ukan
pel
atih
an a
nalis
is d
an
pem
anfa
atan
dat
a u
ntuk
pe
renc
anaa
n, m
anaj
emen
, m
onito
ring,
eva
luas
i dan
form
ulas
i ke
bija
kan
7a. T
erse
dian
ya m
ater
i pel
atih
an
0 0
1
P
usda
tin
AP
BN
P
aket
dok
umen
7b
. Ter
laks
anan
ya p
elat
ihan
da
lam
ana
lisis
dat
a da
n pe
man
faat
an d
ata
untu
k pe
renc
anaa
n, m
anaj
emen
, m
onito
ring,
eva
luas
i dan
fo
rmul
asi k
ebija
kan
bagi
pet
ugas
ke
seha
tan
di k
abup
aten
/kot
a
0 0
0 50
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
K
abup
aten
/kot
a
8. M
elak
ukan
pem
etaa
n fa
silit
as
kese
hata
n da
n ge
ocod
ing.
8.
Ter
laks
anan
ya p
emet
aan
fasi
litas
kes
ehat
an d
an g
eoco
ding
0
20%
60
%
72%
10
0%
Pus
datin
A
PB
N
dan
BLN
(G
F)
Kab
upat
en/k
ota
8a
. Ter
laks
anan
ya p
emet
aan
pusk
esm
asbe
rbas
is g
eoco
ding
0
20%
60
%
72%
10
0%
Pus
datin
A
PB
N
Den
omin
ator
9.3
18
(loka
si a
bsol
ut d
an
rela
tif)
8a
. Ter
laks
anan
ya p
emet
aan
RS
be
rbas
is g
eoco
ding
0
31
1715
(9
5%)
100%
Pus
datin
, BU
K
AP
BN
D
enom
inat
or 1
.722
(lo
kasi
abs
olut
)
8a
. Ter
laks
anan
ya p
emet
aan
fasi
litas
kes
ehat
an la
in (
Bal
ai
pela
yan/
pel
atih
an/la
bora
toriu
m,
kant
or k
eseh
atan
dan
lain
-lain
),
berb
asis
geo
codi
ng
0 0
0 25
%
50%
P
usda
tin
AP
BN
, B
LN
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 71
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
T
arg
et
Pen
ang
gu
ng
Ja
wab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Str
ateg
i 2. M
enin
gka
tkan
dan
men
yele
ng
gar
akan
sis
tem
pen
gu
mp
ula
n, p
enyi
mp
anan
dan
dis
emin
asi d
ata
seca
ra s
iste
mat
is m
elal
ui p
eng
gu
naa
n T
IK
1. M
enge
mba
ngka
n pr
ogra
m T
IK
untu
k m
engu
mpu
lkan
, men
yim
pan,
da
n di
sem
inas
i dat
a ya
ng s
esua
i de
ngan
keb
utuh
an p
eman
gku
kepe
ntin
gan.
1. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kota
yan
g m
engg
unak
an
prog
ram
TIK
unt
uk
man
ajem
en d
ata
NA
N
A
60%
80
%
100%
P
usda
tin
AP
BN
K
abup
aten
/kot
a
2. M
enja
jaki
ker
jasa
ma
pend
anaa
n na
sion
al, i
nter
nasi
onal
, dan
loka
l unt
uk
mod
erni
sasi
SIK
(ko
mpu
teris
asi).
2. P
erte
mua
n ko
ordi
nasi
te
knis
den
gan
dono
r in
tern
asio
nal,
nasi
onal
, da
n lo
kal (
pem
da)
untu
k m
oder
nisa
si S
IK m
inim
al
seka
li da
lam
sat
u ta
hun
0 0
1 1
1 P
usda
tin
AP
BN
P
erte
mua
n
3. M
enge
mba
ngka
n ke
bija
kan
dan
Sta
ndar
Pro
sedu
r O
pera
sion
al (
SP
O)
untu
k M
ekan
ism
e pe
rtuk
aran
in
form
asi (
data
sha
ring)
dia
ntar
a pe
man
gku
kepe
ntin
gan
dan
sist
em
info
rmas
i den
gan
pene
kana
n pa
da
prin
sip
keam
anan
dan
ker
ahas
iaan
da
ta /i
nfor
mas
i
3. T
erse
dian
ya S
PO
un
tuk
Mek
anis
me
pert
ukar
an in
form
asi
dian
tara
pem
angk
u ke
pent
inga
n da
n si
stem
in
form
asi
0 0
100%
P
usda
tin
AP
BN
4. M
enge
mba
ngka
n pe
rang
kat l
unak
S
IKD
A g
ener
ik
4. T
erse
dian
ya p
eran
gkat
lu
nak
gene
rik S
IKD
A
(Din
as K
eseh
atan
, P
uske
smas
dan
RS
) 0
2 3
Pus
datin
, BU
K
AP
BN
2012
: 2
aplik
asi (
Din
kes
dan
Pus
kesm
as)
; 201
3 : d
itam
bah
1 ap
likas
i RS
. Per
angk
at lu
nak
SIK
DA
gen
erik
mel
iput
i apl
ikas
i un
tuk
Din
kes
kabu
pate
n/ko
ta/
prov
insi
, Pus
kesm
as d
an R
S
4a.
Men
gem
bang
kan
pera
ngka
t lun
ak
SIK
DA
gen
erik
Pus
kesm
as d
an D
inke
s 4a
. Ter
sedi
anya
pe
rang
kat l
unak
gen
erik
S
IKD
A (
Din
as K
eseh
atan
da
n P
uske
smas
)
0 2
P
usda
tin, B
UK
A
PB
N
Apl
ikas
i pus
kesm
as d
an D
inke
s
72 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g J
awab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
4b.
Men
gem
bang
kan
pera
ngka
t lu
nak
SIK
DA
gen
erik
RS
4b
. Ter
sedi
anya
pe
rang
kat l
unak
gen
erik
S
IKD
A (
RS
) 0
0 1
Pus
datin
, B
UK
A
PB
N
Apl
ikas
i RS
5. M
ener
apka
n S
IKD
A g
ener
ik d
i ka
bupa
ten/
kota
yan
g be
lum
m
empu
nyai
SIK
DA
ele
ktro
nik
5. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kota
yan
g m
engg
unak
an S
IKD
A
gene
rik
0 50
%
75%
10
0%
P
usda
tin,
BU
K
AP
BN
6. M
emba
ngun
Dat
a W
areh
ouse
/ ba
nk d
ata
untu
k m
enin
gkat
kan
peny
elen
ggar
aan
man
ajem
en d
ata
6. T
erse
dian
ya d
ata
war
ehou
se /
bank
dat
a ke
seha
tan
nasi
onal
0
50%
75
%
90%
10
0%
Pus
datin
A
PB
N
7. M
emba
ngun
str
uktu
r da
taba
se
dan
met
adat
a 7.
Ter
sedi
anya
da
taba
se d
an m
etad
ata
0 0
0 0
100%
P
usda
tin
BLN
(G
F)
8. M
enga
dops
i pro
toko
l unt
uk
pert
ukar
an d
ata
dan
inte
rope
rabi
lity
8. T
erse
dian
ya p
roto
kol
untu
k pe
rtuk
aran
dat
a da
n in
tero
pera
bilit
y 0
0 0
0 10
0%
Pus
datin
B
LN (
GF
)
9. M
enyu
sun
dan
mel
akuk
an
sosi
alis
asi d
ata
dict
iona
ry
9. T
erse
dian
ya d
ata
dict
iona
ry s
erta
di
tera
pkan
dal
am
pela
ksan
aan
man
ajem
en d
ata
0 0
1
P
usda
tin
BLN
(G
F)
Dok
umen
10. M
enyu
sun
dan
men
gem
bang
kan
stra
tegi
cha
nge
man
agem
ent u
ntuk
men
jam
in
kela
ngsu
ngan
pen
erap
an s
iste
m
baru
10a.
Ter
sedi
anya
pe
tunj
uk s
trat
egi c
hang
e m
anag
emen
t unt
uk
men
jam
in k
elan
gsun
gan
pene
rapa
n si
stem
bar
u 0
0 0
1
Pus
datin
B
LN (
GF
) D
okum
en
10
b. T
erla
ksan
anya
fa
silit
asi p
embi
naan
si
stem
bar
u
0 0
0 28
%
28%
P
usda
tin
BLN
(G
F)
138
kabu
pate
n/ko
ta
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 73
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Mis
i 5 :
Mem
per
kuat
su
mb
er d
aya
SIK
mel
alu
i ad
voka
si d
an k
oo
rdin
asi p
end
anaa
n, S
DM
dan
infr
astr
ukt
ur
sert
a p
eman
faat
an T
IK.
Str
ateg
i 1. M
elak
uka
n a
dvo
kasi
dan
ko
ord
inas
i dal
am u
pay
a m
emp
erku
at s
um
ber
day
a S
IK
1. M
elak
ukan
adv
okas
i ke
pada
Pem
erin
tah
Dae
rah
agar
men
galo
kasi
kan
angg
aran
ope
rasi
onal
dan
pe
mel
ihar
aan
SIK
sec
ara
rutin
ya
ng d
iper
kuat
ant
ara
lain
de
ngan
Per
atur
an te
ntan
g S
IK 1a
. P
erse
ntas
e K
abup
aten
/ko
ta y
ang
mem
puny
ai
Per
atur
an te
ntan
g S
IK
0 0
0 21
%
45%
P
usda
tin, L
S
terk
ait
AP
BN
Per
atur
an S
IK a
dala
h se
mua
per
atur
an (
Per
da/
Per
bup/
Per
wal
i/ S
K B
upat
i/S
K W
alik
ota)
.
1b.
Per
sent
ase
Din
as
Kes
ehat
an K
abup
aten
/kot
a ya
ng m
enga
loka
sika
n da
na
oper
asio
nal d
an
pem
elih
araa
n S
IK d
ari
angg
aran
kes
ehat
an d
aera
h
40%
45
%
50%
55
%
60%
P
usda
tin
AP
BN
Ang
gara
n S
IK a
dala
h an
ggar
an y
g di
peru
ntuk
an
bagi
pro
ses
peng
elol
aan
data
/info
rmas
i dar
i sem
ua
unit.
Mul
ai d
isem
inas
i tah
un
2012
. Pel
atih
an T
im
advo
kasi
, pen
yusu
nan
tool
ad
voka
si, m
ulai
inis
iasi
ta
hun
2012
2. M
elak
ukan
pen
eliti
an
tent
ang
“pem
akai
an T
IK
dala
m p
engu
atan
sis
tem
pe
ngel
olaa
n in
form
asi
kese
hata
n te
rhad
ap d
ampa
k ke
seha
tan
dan
men
entu
kan
inve
stas
i min
imal
yan
g di
perlu
kan
untu
k pe
laks
anaa
n pe
nggu
naan
TIK
”
2. T
erla
ksan
anya
pen
eliti
an
tent
ang
“pem
akai
an T
IK
dala
m p
engu
atan
sis
tem
pe
ngel
olaa
n in
form
asi
kese
hata
n te
rhad
ap d
ampa
k ke
seha
tan
dan
men
entu
kan
inve
stas
i min
imal
yan
g di
perlu
kan
untu
k pe
laks
anaa
n pe
nggu
naan
T
IK”
0 0
100%
P
usda
tin
BLN
(G
F)
IT A
udit
3. M
elak
ukan
ass
essm
ent
untu
k pe
lem
baga
an te
naga
pe
ngel
ola
SIK
mel
alui
jaba
tan
fung
sion
al d
an te
rhad
ap
jum
lah,
jeni
s da
n ca
ra
capa
city
bui
ldin
g te
naga
SIK
(Tra
inin
g N
eed
Ass
essm
ent)
.
3. T
erse
dian
ya h
asil
asse
ssm
ent u
ntuk
pe
lem
baga
an te
naga
pe
ngel
ola
SIK
mel
alui
ja
bata
n fu
ngsi
onal
dan
te
rhad
ap ju
mla
h, je
nis
dan
cara
cap
acity
bui
ldin
g te
naga
S
IK (
Tra
inin
g N
eed
Ass
essm
ent)
.
0 0
1
P
usda
tin,
BP
PS
DM
B
LN (
GF
) D
okum
en
74 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
T
arg
et
Pen
ang
gu
ng
Ja
wab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
4. P
elem
baga
an p
enge
lola
S
IK s
ebag
ai ja
bata
n fu
ngsi
onal
4. P
enye
lesa
ian
pele
mba
gaan
ja
bata
n fu
ngsi
onal
Info
rmat
ika
Kes
ehat
an*
(ran
cang
an J
abat
an
fung
sion
al d
an r
anca
ngan
pe
tunj
uk te
knis
)
0 0
1 3
P
usda
tin,
Rop
eg, H
ukor
, B
PP
SD
M
AP
BN
*M
asuk
rum
pun
Jaba
tan
fung
sion
al k
eseh
atan
4a. M
enyu
sun
ranc
anga
n Ja
bata
n fu
ngsi
onal
In
form
atik
a K
eseh
atan
m
empr
oses
ke
Biro
Huk
um
Kem
enke
s
4a.
Ter
sedi
anya
ran
cang
an
Jaba
tan
fung
sion
al In
form
atik
a K
eseh
atan
yan
g di
sam
paik
an k
e B
iro H
ukum
Kem
enke
s.
0 0
1
P
usda
tin,
Rop
eg, H
ukor
, B
PP
SD
M
AP
BN
D
okum
en
4b. M
empr
oses
ran
cang
an
Jaba
tan
fung
sion
al
Info
rmat
ika
Kes
ehat
an
sam
pai k
e K
emen
teria
n P
AN
dan
RB
4b.
Ter
sedi
anya
ran
cang
an
Jaba
tan
fung
sion
al In
form
atik
a K
eseh
atan
yan
g di
sam
paik
an k
e K
emen
teria
n P
AN
dan
RB
0
0 0
1
Pus
datin
, R
opeg
, Huk
or,
BP
PS
DM
A
PB
N
Dok
umen
4c. P
enyu
suna
n pe
tunj
uk
tekn
is J
abat
an fu
ngsi
onal
In
form
atik
a K
eseh
atan
4c.
Ter
sedi
anya
pet
unju
k te
knis
Ja
bata
n fu
ngsi
onal
Info
rmat
ika
Kes
ehat
an
0 0
0 1
P
usda
tin,
Rop
eg, H
ukor
, B
PP
SD
M
AP
BN
D
okum
en
4d. P
embe
ntuk
an T
im
Pen
ilai J
abat
an fu
ngsi
onal
In
form
atik
a K
eseh
atan
4d.
Ter
sedi
anya
SK
Tim
Pen
ilai
Jaba
tan
fung
sion
al In
form
atik
a K
eseh
atan
0
0 0
1
Pus
datin
, R
opeg
, Huk
or,
BP
PS
DM
A
PB
N
SK
Tim
Pen
ilai d
iben
tuk
sete
lah
Jaba
tan
fung
sion
al d
iset
ujui
M
enP
AN
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 75
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Str
ateg
i 2. A
dvo
kasi
dan
ko
ord
inas
i pen
gg
un
aan
TIK
di s
ekto
r ke
seh
atan
seb
agai
ala
t u
ntu
k m
enin
gka
tkan
man
ajem
en d
an p
elay
ana
n k
eseh
atan
1. M
enge
mba
ngka
n m
odel
m
Hea
lth d
an te
lem
edic
ine
untu
k m
enga
tasi
mas
alah
in
fras
truk
tur,
kom
unik
asi,
dan
keku
rang
an s
umbe
r da
ya
man
usia
dal
am s
iste
m
kese
hata
n.
1a.
Ter
sedi
anya
mod
el
solu
si m
Hea
lth n
asio
nal
0
2 ap
likas
i m
Hea
lth
ters
ambu
ng
deng
an
SIK
Nas
O
nlin
e
5 ap
likas
i m
hea
lth
ters
ambu
ng
deng
an
SIK
NA
S
8 ap
likas
i m
hea
lth
ters
ambu
ng
deng
an
SIK
NA
S
10
aplik
asi m
he
alth
te
rsam
bung
de
ngan
S
IKN
AS
P
usda
tin
AP
BN
10 m
odel
mhe
alth
yg
ada
saat
in
i(KLB
, Ben
cana
, Pen
data
an
posk
esde
s, K
IA, P
eman
taua
n pu
skes
kel
iling
, Aru
s m
udik
, A
I/inf
luen
za, p
elay
anan
pub
lik,
prom
kes,
KK
P u
tk T
KI)
, be
lum
terin
tegr
asi d
enga
n ba
nk d
ata.
Mak
a ju
mla
h m
odel
mH
ealth
ada
lah
jum
lah
mod
el-m
odel
mH
ealth
yg
terin
tegr
asi d
enga
n ba
nk d
ata
1b
. T
erse
dian
ya m
odel
sol
usi
tele
med
icin
e *
0 0
30%
60
%
100%
BU
K
(Pen
unja
ng d
an
Sek
reta
riat)
, P
usda
tin
AP
BN
*Tel
erad
iolo
gi, a
plik
asi
(Pro
totip
e da
ri R
S E
ka).
Ju
mla
h pr
ovin
si y
ang
tela
h m
ener
apka
n te
lera
diol
ogi
1c.
Ter
sedi
anya
mod
el s
olus
i E
MR
0
0 31
(RS
V
ertik
a)
36 (
RS
ke
las
A
publ
ik)
169
(RS
B
pub
lik)
BU
K, P
usad
tin
AP
BN
Ju
mla
h R
S
2. M
enge
mba
ngka
n eG
over
men
t unt
uk m
endu
kung
m
anaj
emen
dan
pel
ayan
an
kese
hata
n
2a.
Ter
sedi
anya
SP
O
peng
emba
ngan
apl
ikas
i eG
over
nmen
t bag
i set
iap
unit
kese
hata
n
0 0
1
P
usda
tin
AP
BN
1
doku
men
SP
O
2b. T
erse
dian
ya d
an
dipe
rluas
nya
peng
guna
an
aplik
asi e
Gov
ernm
ent d
i K
emen
kes
0 2
28
Pus
datin
, uni
t te
rkai
t A
PB
N
Jeni
s-je
nis
aplik
asi e
-offi
ce
(28m
odul
)
2c.
Dip
erlu
asny
a pe
nggu
naan
ap
likas
i eG
over
nmen
t di
Kem
enke
s 0
0 50
%
75%
10
0%
Pus
datin
, uni
t te
rkai
t A
PB
N
Uni
t tek
nis
yang
m
eman
faat
kan
aplik
asi e
-O
ffice
76 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
T
arg
et
Pen
ang
gu
ng
Ja
wab
Keg
iata
n
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Str
ateg
i 3. M
emp
erku
at p
end
anaa
n, S
DM
dan
infr
astr
ukt
ur
1. M
engu
paya
kan
peny
edia
an
inse
ntif
kine
rja b
agi p
elak
sana
pe
ngel
olaa
n S
IK d
i kab
upat
en/
kota
, pro
vins
i
1. T
erse
dian
ya in
sent
if ki
nerja
bag
i pel
aksa
na
peng
elol
aan
SIK
di
kabu
pate
n/ko
ta, p
rovi
nsi
100%
10
0%
100%
10
0%
100%
P
usda
tin,
Pem
da
AP
BN
, P
emda
, B
LN (
GF
)
GF
men
yedi
akan
unt
uk
Pap
ua d
an P
apua
Bar
at
2. M
empe
rkua
t SD
M S
IK d
i sem
ua
tingk
at m
elal
ui :
2a. P
eren
cana
an k
ebut
uhan
te
naga
SD
M S
IK m
elal
ui k
ajia
n ke
tena
gaan
2a. T
erse
dian
ya
kete
naga
an S
DM
SIK
10
0%
BP
PS
DM
(P
usre
ngun
) A
PB
N
2b. P
enga
daan
tena
ga S
DM
SIK
m
elal
ui p
elat
ihan
form
al S
IK
2b. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kota
yan
g m
empu
nyai
SD
M
SIK
min
imal
sat
u or
ang
yang
sud
ah m
enda
pat
pela
tihan
form
al S
IK
60%
10
0%
100%
10
0%
100%
BP
PS
DM
(P
usdi
klat
A
para
tur)
, P
usda
tin,
Pem
da
AP
BN
, A
PB
D
Pel
atih
an S
IK =
pel
atih
an
info
rmat
ika
kese
hata
n yg
te
rakr
edita
si B
PP
SD
MK
2c.
Per
luas
an p
ergu
ruan
ting
gi
cent
er o
f exc
elle
nt y
ang
mel
aksa
naka
n pr
ogra
m
pem
anta
pan
info
rmas
i kes
ehat
an
bagi
pet
ugas
SIK
.
2c.
Jum
lah
univ
ersi
tas
cent
er o
f ex
celle
nt y
ang
tela
h m
elak
sana
kan
prog
ram
pe
man
tapa
n in
form
asi
kese
hata
n
0 1
PT
N
8 P
TN
8
PT
N
8 P
TN
BP
PS
DM
(P
usdi
klat
A
para
tur)
, P
usda
tin, P
TN
BLN
(G
F),
A
PB
N,
AP
BD
UG
M,U
I, U
SU
, U
NA
IR,U
NH
AS
,UN
CE
N,
UN
SR
AT
, UN
LAM
3. M
elak
ukan
kaj
ian
tent
ang
optim
alis
asi p
eman
faat
an
jarin
gan
SIK
di K
abup
aten
/ko
ta
3. T
erla
ksan
anya
kaj
ian
tent
ang
optim
alis
asi
pem
anfa
atan
jarin
gan
SIK
0
0 10
0%
Pus
datin
A
PB
N
Dok
umen
4. M
engu
paya
kan
peny
edia
an
Per
alat
an T
IK u
ntuk
K
abup
aten
/kot
a da
n pu
skes
mas
di d
aera
h te
rpen
cil,
tert
ingg
al d
an
kepu
laua
an
4. T
erse
dian
ya p
eral
atan
T
IK d
i kab
upat
en/k
ota
dan
pusk
esm
as d
i dae
rah
terp
enci
l, te
rtin
ggal
dan
ke
pula
uan
0 0
0 0
28%
(G
F)
Pus
datin
, P
emda
AP
BN
, P
emda
, B
LN (
GF
)
GF
men
yedi
akan
unt
uk d
i ka
bupa
ten/
kota
dan
P
uske
mas
DT
PK
dae
rah
caku
pan
GF
-HS
S
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 77
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Mis
i 6 :
Men
gem
ban
gka
n d
an m
enin
gka
tkan
SIK
yan
g m
elip
uti
pen
erap
an ja
min
an k
ual
itas
dan
sis
tem
pen
gen
dal
ian
nya
Str
ateg
i 1. M
end
oro
ng
ter
sed
ia d
an t
erla
ksan
anya
pro
sed
ur
yan
g m
enja
min
ku
alit
as d
ata
1. M
enge
mba
ngka
n S
PO
pen
gelo
laan
da
ta d
ari s
emua
je
njan
g ad
min
istr
asi
dan
mem
asuk
kan
kual
itas
data
dal
am
sem
ua S
PO
pe
laya
nan
kese
hata
n
1. T
erse
dian
ya S
PO
pen
gelo
laan
da
ta d
i sem
ua je
njan
g ad
min
istr
asi.
0 25
%
50%
10
0%
100%
P
usda
tin, U
nit
terk
ait,
Pem
da
AP
BN
, A
PB
D
Den
omin
ator
Pus
at, p
rovi
nsi,
kabu
pate
n/ko
ta
2. M
enyu
sun
pedo
-m
an e
valu
asi k
ualit
as
data
(D
QS
)
2. T
erse
dian
ya p
edom
an e
valu
asi
kual
itas
data
(D
QS
) 0
0 1
Pus
datin
B
LN (
GF
) D
okum
en
3. M
elak
ukan
pe
latih
an e
valu
asi
kual
itas
data
(D
QS
)
3. T
erla
ksan
anya
pel
atih
an
eval
uasi
kua
litas
dat
a te
rhad
ap
petu
gas
Kab
upat
en/k
ota
0
0 28
%
40%
60
%
Pus
datin
A
PB
N,
BLN
(G
F)
2012
sum
ber
dana
GF
, 201
3 da
n 20
14 A
PB
N
4. M
elak
ukan
dat
a qu
ality
sel
f-as
sess
men
t (e
valu
asi k
ualit
as
data
) ru
tin d
an d
ium
-pa
nbal
ikka
n ke
Din
as
kese
hata
n
4. P
erse
ntas
e ka
bupa
ten/
kota
yan
g di
laku
kan
peni
laia
n ku
alita
s da
ta
deng
an D
QS
set
iap
tahu
n
0 0
0 12
%
12%
P
usda
tin
BLN
(G
F)
5. M
elak
ukan
pel
ati-
han
kual
itas
data
te
rmas
uk p
eng-
guna
an IC
D d
an
klas
ifika
si s
tand
ar,
syst
em r
egis
tras
i vita
l da
n In
tern
atio
nal
Hea
lth R
egul
atio
n
5. T
erse
leng
gara
nya
pela
tihan
ku
alita
s da
ta te
rhad
ap p
etug
as
kabu
pate
n/ko
ta
0 0
0 25
%
50%
P
usda
tin
AP
BN
78 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Keg
iata
n
Ind
ikat
or
Kin
erja
B
asel
ine
Tar
get
P
enan
gg
un
g
Jaw
ab
Su
mb
er
Dan
a K
eter
ang
an
2010
20
11
2012
20
13
2014
Mis
i 7 :
Men
ing
katk
an b
ud
aya
pen
gg
un
aan
dat
a d
an in
form
asi u
ntu
k p
enye
len
gg
araa
n u
pay
a ke
seh
atan
yan
g e
fekt
if d
an e
fisi
en s
erta
un
tuk
men
du
-
kun
g t
ata
kelo
la k
epem
erin
tah
an y
ang
bai
k se
rta
bag
i mas
yara
kat
luas
.
Str
ateg
i 1. M
end
oro
ng
bu
day
a d
an m
elem
bag
akan
pen
gg
un
aan
info
rmas
i dal
am m
anaj
emen
kes
ehat
an
1. M
enge
mba
ngka
n da
n m
enye
leng
gara
kan
loka
kary
a P
eman
faat
an d
ata
untu
k m
elak
ukan
adv
okas
i
1a. T
erse
diny
a m
ater
i lok
akar
ya a
dvok
asi
tent
ang
pem
anfa
atan
dat
a da
n pe
ntin
gnya
da
ta k
eseh
atan
pad
a m
anaj
emen
pun
cak
bida
ng k
eseh
atan
.
0 0
1
P
usda
tin
BLN
(G
F)
Dok
umen
1b. T
erse
leng
gara
nya
loka
kary
a ad
voka
si
tent
ang
pem
anfa
atan
dat
a da
n pe
ntin
gnya
da
ta k
eseh
atan
pad
a m
anaj
emen
pun
cak
bida
ng k
eseh
atan
pal
ing
sedi
kit s
etah
un
seka
li.
0 0
100%
10
0%
100%
P
usda
tin
AP
BN
, B
LN (
GF
)
2. M
enyu
sun
mat
eri p
eman
-fa
atan
dat
a da
n in
form
asi b
agi
apar
atur
dan
tena
ga k
eseh
atan
un
tuk
mem
perk
uat k
urik
ulum
pe
ndid
ikan
, pel
atih
an d
an
penj
enja
ngan
.
2. T
erse
dian
ya m
ater
i pem
anfa
atan
dat
a da
n in
form
asi b
agi a
para
tur
dan
tena
ga
kese
hata
n un
tuk
mem
perk
uat k
urik
ulum
pe
ndid
ikan
, pel
atih
an d
an p
enje
njan
gan.
0
0 0
1
Pus
datin
, B
PP
SD
MK
A
PB
N
Pak
et d
o-ku
men
3. M
enyu
sun
dan
mel
akuk
an
regu
lar
dise
min
asi i
nfor
mas
i te
rhad
ap la
pora
n ya
ng m
elip
uti
indi
kato
r ut
ama
kese
hata
n te
rmas
uk M
DG
3a. T
erse
dian
ya la
pora
n in
dika
tor
utam
a ke
seha
tan
dan
prof
il ke
seha
tan
50
%
100%
10
0%
100%
10
0%
Pus
datin
A
PB
N
3b. T
erse
leng
gara
nya
regu
lar
dise
min
asi
info
rmas
i 0
100%
10
0%
100%
10
0%
Pus
datin
A
PB
N
Str
ateg
i 2. M
end
oro
ng
bu
day
a
1. M
endu
kung
dib
entu
knya
w
adah
ata
u fo
rum
info
rmat
ika
kese
hata
n un
tuk
mem
ajuk
an
kesa
dara
n/pe
ngem
bang
an T
IK
dala
m p
engg
unaa
n in
form
asi
1. T
erse
dian
ya w
adah
/foru
m d
i bid
ang
info
rmat
ika
kese
hata
n ya
ng
men
yele
ngga
raka
n pe
rtem
uan
palin
g se
diki
t sek
ali d
ua ta
hun
0 10
0%
100%
10
0%
100%
P
usda
tin
BLN
, A
PB
N
Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 79
BAPPENAS Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
Balitbangkes Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BPS Badan Pusat Statistik
Dinkes Dinas Kesehatan
DQS Data Quality Self Assessment
e-Government Electronic Government
EHealth Electronic Health
e-learning Electronic Learning
GNP Gross National Product
HMN Health Metrics Network
ICD International classification of diseases
IPTEK Ilmu Pengetahuan dan teknologi
JamKesMas Jaminan Kesehatan Masyarakat
m-Health Mobile Health
MMR Maternal Mortality Rate
PDB Product Domestik Bruto
PPSDM Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pusdatin Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Indonesia
SDM Sumber Daya Manusia
SKN Sistem Kesehatan Nasional
SIK Sistem Informasi Kesehatan
SIKDA Sistem Informasi Kesehatan Daerah
SIKNAS Sistem Informasi Kesehatan Nasional
SIP Sistem Informasi Puskesmas
SIRS Sistem Informasi Rumah Sakit
SRS Sample Registration System
Daftar Singkatan 83
SPO Standar Prosedur operasional
TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
VPN Virtual Private Network
WHO World Health Organization
UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah
UPTP Unit Pelaksana Teknis Pusat
84 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Badan Pusat Statistik. 2010. Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jakarta:
Badan Pusat Statistik
Departemen Kesehatan RI. 2007. Kebijakan Strategi Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS): Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 511/
MENKES/SK/V/2002. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2010-2014: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 021/
Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan. Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2010-2014. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014
Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/SK/
V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063)
Word Health Organization. 2007. Health Metrics Network (HMN): Indonesia Health Information
System Review and Assessment. Jakarta
Word Health Organization. 2009. Health Metrics Network (HMN): Guidance for the Health
Information Systems (HIS) Strategic Planning Process, Version 6-March 2009.
Daftar Pustaka 85
Word Health Organization. 2010. Resolution of The WHO Regional Committee for South East
Asia: Regional Strategy on Health Information Systems, Sixty Third Session
Bangkok-Thailand, 7-10 September 2010.
86 Roadmap SIK Tahun 2011-2014
Pengarah : Menteri Kesehatan Penanggungjawab : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Komite Ahli Ketua : Dr. dr. R. Hapsara Habib Rahmat, DPH Anggota : 1. Dr. Onno W. Purbo;
2. Dr. Sudarti Surbakti; 3. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS; 4. Dr. Rohadi Haryanto, MSc.
Tim Perumus Ketua : dr. Suwarta Kosen, MPH, Phd. Anggota 1. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran;
2. Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara; 3. Kepala Biro Hukum dan Organisasi; 4. Kepala Pusat Data dan Informasi; 5. Kepala Kerjasama Luar Negeri; 6. Sekretaris Inspektorat Jenderal; 7. Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan; 8. Sekretaris Ditjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan; 9. Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak 10. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan; 11. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan; 12. Sekretaris Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan; 13. Ir. Sri Cahaya Khoironi(Direktur E-Bussiness,
Kementerian Komunikasi dan Informasi); 14. S. Happy Hardjo, SE, Mec(Direktur Statistik
Kesejahteraan Rakyat, Badan Pusat Statistik); 15. Dr. Wendy hartanto, MA(Direktur Statistik Populasi
dan Tenaga Kerja, Badan Pusat Statistik); 16. Drs. Maliyono Mawar, MA(Kementerian Dalam
Negeri); 17. Sularsono, SP, ME(Kasubdit Sumber Daya Kese-
Lampiran III 89
hatan, Direktorat Kesehatan dan Gizi, Bappenas); 18. Ir. Agung Hardjono, MSEM, MSIS (UKP4); 19. Drs. Arsil, MSc(Kasubdit Pelayanan Telematika
BKKBN); 20. Drs. Budi Tampubolon; 21. Surjadi Slamet (FMIPA UI); 22. Zainal A. Hasibuan(DETIKNAS); 23. dr. Widyastuti Soerojo; 24. Imam B. Prasodjo, Ph.D(LSM Nurani Dunia); 25. Kelvin Hui (GIZ)
:
dr. Jane Soepardi, MPH, DSc; dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid; Yudianto, SKM, MSi; Nuning Kurniasih, S.Si.Apt, M.Si; drg. Rudy Kurniawan, M.Kes; Farida Sibuea, SKM, MSc.PH ; Diah Puspitasari, SKM; Intan Suryantisa Indah, SKM; Dinar Dewi Anggraeni, AMd.
:
Iskandar Zulkarnain, SKM, M.Kes; drg. Vensya Sitohang, M.Epid; Boga Hardhana, S.Si, MM; drg. Titi Aryati Soenardi, M.Kes; Agustin Setyarini, SH; Dwiari, SKM, MKM; Cecep Slamet Budiono, SKM, MScPH ; Ir. Zulfi, MM; Sunaryadi, SKM,M.Kes; Rizka Astuti, AMd; D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes (Ka.Pusat ITKM, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan); Drs. Sjafrul, MBA(Kasubdit Sistem Aplikasi & Bank Data BKKBN); Dr. Handayani Ningrum, SE, M.Si(Kasi Analisis Pertumbuhan Penduduk Kementerian Dalam Negeri); Hadi Suprayitno(Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan); dr. Andi Soguni, MA(Kabag APBN 2 Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekjen Kementerian Kesehatan); Nagiot Cansalony Tambunan (Kasubbag Program Ses Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan); Herma Trilas Mewani Purba, SS(Staf Program dan Evaluasi Pusat Kerjasama Luar Negeri, Sekjen Kementerian Kesehatan); Kuswati Ningsih(Staf Biro Keuangan dan BMN, Sekjen Kementerian Kesehatan); Franky Indra, SH(Staf Hukormas Sesditjen BUK Kementerian Kesehatan); Muji Yuswanto(Staf Bagian. PI Sesditjen P2PL Kementerian Kesehatan); Timor Utama, S.Kom(Staf Subbag Data dan Informasi, Badan PPSDM Kementerian Kesehatan); Merina(Staf Subbag PI Sesdijen Binfar dan Alkes Kementerian Kesehatan); Dwi Hapsari(Peneliti Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan); Jupri Wahyudin(Pranata Komputer, Pusat Komunikasi Publik Sekjen Kementerian Kesehatan); Danang Triyogojatmiko(Staf Kepegawaian dan Umum Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan); Juni Widy Astuti, AMd(Staf Bagian Tata Usaha Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan); Riza Afriani Margaresa, SKM(Staf Program dan Evaluasi Pusat Promosi kesehatan); Drs. Purwani, Apt, MM; Ivana Rahman; Riati Anggriani, SH, MARS,MH; Ir. Endang Retowerdiningsih, MSi; Kuncoro Ngudi Siswanto, S.Kom; Agus Ruchiyatna; Srie Roesiana Dwi. M; Fitria Kusuma Ratih; Kharisma Fitria Puspa, ST; Yasrizal; M. Arief Jatmiko (Ka.SubBag.Informasi DJ.Bina Kefarmasian & Alkes); Rizki Akhmad (Kasubbag.PI. DJ. BUK); Irvan (PI.DJ.BUK). dr.Made Desak Wismarini,MKM (PI P2PL), Fenny Melanie, SH (Biro Hukum & Organisasi)
90 Roadmap SIK Tahun 2011-2014