jud ul 301213 rev

22
JUDUL Kajian efek doping polymer pada interaksi many body dalam graphene nanofiber yang dibentuk menggunakan elektrospinning ABSTRAK Graphene adalah material karbon yang mempunyai band gap nol. Untuk membuka bandgap dari graphene perlu adanya impuritas / doping. Sintesis graphene nanofiber doping polimer (P-Base) akan dilakukan dengan menvariasi konsentrasi dari polimer (P-base). Konsentrasi polimer bervariasi dari 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45% dan 50%. Nanofiber graphene doping polimer menggunakan elektrospinning. Elektrospinning merupakan teknik yang sederhana yaitu dengan cara memberikan tegangan tinggi pada larutan polimer dan dapat menghasilkan serat nano. Kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah interaksi many body menggunakan analisis kurva fano. Karakterisasi menggunakan spektrometer Uv-Vis dengan mengukur serapan pada nanofiber. Interaksi antara elektron-elektron dan elektron dan hole pada graphene murni telah di teliti oleh Kin Fai Mak. Di penelitian tersebut terdapat puncak dalam spectrum energi yaitu sebesar 4,62 eV. Dalam penelitian ini akan melihat adanya interaksi many body pada graphene nanofiber yang akan di doping polimer. Kata-kata kunci : Graphene, elektrospinning, many body interaction. 1

Upload: zulfani-aziz

Post on 26-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mbuh

TRANSCRIPT

Page 1: Jud Ul 301213 Rev

JUDUL

Kajian efek doping polymer pada interaksi many body dalam graphene nanofiber

yang dibentuk menggunakan elektrospinning

ABSTRAK

Graphene adalah material karbon yang mempunyai band gap nol. Untuk membuka bandgap dari graphene perlu adanya impuritas / doping. Sintesis graphene nanofiber doping polimer (P-Base) akan dilakukan dengan menvariasi konsentrasi dari polimer (P-base). Konsentrasi polimer bervariasi dari 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45% dan 50%. Nanofiber graphene doping polimer menggunakan elektrospinning. Elektrospinning merupakan teknik yang sederhana yaitu dengan cara memberikan tegangan tinggi pada larutan polimer dan dapat menghasilkan serat nano. Kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah interaksi many body menggunakan analisis kurva fano. Karakterisasi menggunakan spektrometer Uv-Vis dengan mengukur serapan pada nanofiber. Interaksi antara elektron-elektron dan elektron dan hole pada graphene murni telah di teliti oleh Kin Fai Mak. Di penelitian tersebut terdapat puncak dalam spectrum energi yaitu sebesar 4,62 eV. Dalam penelitian ini akan melihat adanya interaksi many body pada graphene nanofiber yang akan di doping polimer. Kata-kata kunci : Graphene, elektrospinning, many body interaction.

1

Page 2: Jud Ul 301213 Rev

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Graphene adalah material karbon dalam bentuk monolayer datar atom

dalam bentuk 2 dimensi (2D). Graphene memiliki keunggulan diantaranya

mobilitas pembawa muatannya tinggi, sifat transparannya baik, konduktivitas

listrik dan panas graphene paling tinggi dibanding material lainnya (K. S.

Novoselov, 2005). Graphene berpotensi untuk diterapkan menjadi optoelektronik

dengan kecepatan proses yang sangat tinggi, sebagai layar fleksibel, dapat

diaplikasikan untuk sel surya karena sifat transparannya. Selain itu graphene

juga dapat dijadikan sebagai kapasitor yang mempunyai performa tinggi (M. D

Stoller,et al, 2008).

Struktur pita energi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

substrat, doping dan voltage bias. Upaya yang pernah dilakukan pada penelitian

sebelumnya adalah mendop dengan Hidrogen, Nitrogen dan Boron (T. M.

Schmidt, 2010). Studi teoritik terhadap efek-efek yang mempengaruhi dispersi

energi belum cukup. Hal ini disebabkan masih banyaknya data eksperimen yang

belum dapat dijelaskan secara teoritik. Pengaruh pemberian doping pada graphene

agar graphene memiliki celah pita (Han Zhang, 2006). Penelitian ini akan

membahas kemungkinan menimbulkan celah pita dan kaitannya dengan konstanta

dielektrik dengan cara mendop dengan polimer P-Base.

Berdasarkan sifat-sifat graphene, material tersebut sangat bermanfaat jika

dikembangkan. Penelitian pun berkembang pada sintesis material Graphene-

polimer nanofiber. Pembuatan Graphene-polimer nanofiber menggunakan alat

elektrospinning. Elektrospinning merupakan teknik yang sederhana yaitu dengan

cara memberikan tegangan tinggi pada larutan polimer. Elektrospinning memiliki

karakteristik dengan adanya proses penyemprotan elektron. Prosesnya tidak

memerlukan penggunaan pengentalan / pembekuan secara kimia (Quynh P. Pham,

2006). Hal ini yang membuat proses tersebut mudah dilakukan.

Selain penelitian tentang berbagai macam sintesis bahan, juga dilakukan

beberapa penelitian untuk mengetahui karakteristik mikrostruktural material.

Penelitian ini akan dikarakterisasi menggunakan UV-Vis untuk mengetahui

2

Page 3: Jud Ul 301213 Rev

besarnya serapan yang bisa digunakan untuk mencari konduktivitas melalui model

Fano. Analisis kurva fano digunakan untuk mengetahui interaksi many body

dalam graphene nanofiber. Interaksi many body merupakan interaksi antara

elektron-elektron atau elektron-hole (exiton) (Andrey E. Miroshnichenko, 2010).

Selain karakterisasi menggunakan spektroskopi uv-vis, penelitian ini juga

dikarakterisasi menggunakan spektroskopi Raman. Spektroskopi Raman

merupakan metode penentuan senyawa berdasarkan gerakan molekul, yang

dinamakan vibrasi molekul. Senyawa yang terukur pada Spektrometer Raman

adalah senyawa yang mengalami perubahan polarisasi karena vibrasi (A.C Ferarri

et.al, 2006).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam tulisan ini akan diuraikan kajian

efek doping polimer pada interaksi many body dalam graphene nanofiber.

Pengetahuan mengenai kajian many body ini diharapkan dapat untuk menjelaskan

secara teoritik spektrum konduktivitas pada graphene nanofiber yang di doping

dengan polimer.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah mempelajari mekanisme

terbentuknya celah pita dan interaksi many body dalam graphene nanofiber yang

di doping polimer.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan yaitu :

1. Larutan Graphene doping polimer diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pembuat nanofiber yang mampu menyerap cahaya

tampak;

2. Nanofiber graphene doping polimer diharapkan dapat digunakan

untuk optoelektronik;

3. Memberikan informasi mengenai interaksi many body dari doping

polimer terhadap karakteristik optik nanofiber graphene.

3

Page 4: Jud Ul 301213 Rev

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Graphene dan polymer P-Base

Graphene adalah material karbon dalam bentuk monolayer datar atom

dalam bentuk 2 dimensi (2D) (K.S. Novoselov, et al, 2004). Akhir akhir ini

material ini menjadi material yang menarik sekali karena dari berbagai penelitian

baik secara teori maupun teoritis dan mempunyai peluang digunakan sebagai

material maju. Di bawah ini gambar band structure dari graphene (T.O Wehling

et al, 2008),

Gambar. 2.1 Band structure Graphene (T.O.Wehling,2008)

Jenis ikatan yang terdapat pada graphene adalah jenis ikatan dengan

hibridisasi sp2 seperti jenis ikatan yang dimiliki oleh benzene, dengan panjang

ikatan diperkirakan 0,142 nm. Salah satu perkembangan penelitian graphene

adalah dengan memodifikasi struktur graphene dengan men doping graphene

dengan berbagai material lainnya, misalnya logam. Hal ini bertujuan untuk

memperbaiki sifat dan juga menemukan sifat baru yang nanti akan membuka

peluang bagi pemanfaatan graphene yang lebih luas. Oleh karenanya apabila

graphene di doping atau dicampur (dibuat komposit) dengan oksida oksida logam

(Lu Ting, et.al, 2011).

2.2 Interaksi many body pada graphene

Graphene adalah susunan atom karbon dengan geometri segi enam 2D

(hexagonal lattice). Graphene memiliki perilaku yang unik yaitu tidak ada nya

celah energi antara pita konduksi dan pita valensi pada kurva disperse energi.

Walaupun tidak mempunyai celah energi, kedua pita tersebut tidak saling

4

Page 5: Jud Ul 301213 Rev

tumpang tindih (overlap). Pada daerah sekitar energi Fermi, hubungan dispersi

energi sebagai fungsi vektor gelombang adalah linier, tidak seperti material lain

(T.O Wehling et al, 2008). Pada penelitian ini akan disertakan perhitungan

konduktivitas optik graphene, karena data konduktivitas optik dapat

menggambarkan sifat elektronik dari sistem. Selain itu, data konduktivitas optik

dapat menjelaskan gambaran umum tentang transpor sistem baik konduktivitas

DC maupun AC.

Konduktivitas optik graphene yang tersusun 2D dengan kisi hexagonal,

menampilkan banyak sifat optik yang luar biasa. Konduktivitas optik dalam

kisaran sinar uv dan infra merah adalah (Neto, Castro 2009) :

σ 0=πe2/2h . (2.4)

Di daerah sinar uv dan tampak, interaksi antara elektron-elektron (ee) dan elektron

hole (eh) akan menghasilkan efek exitonic yang unik. Hal ini terlihat jelas pada

bagian riil dari konduktivitas optik (σ 1) dari graphene akan adanya interaksi many

body . Interaksi ini diperlukan untuk mendeskripsikan sifat elektronik dari

graphene (Kotov, V.N 2012). Material seperti graphene yang memiliki ketebalan

d << λ , dimana λ merupakan panjang gelombang cahaya yang didukung dengan

substrat yang transparan, fraksi perubahan reflektansi dapat diselesaikan dengan

persamaan Maxwell yaitu,

δR=Rg+s−Rs

Rs

= 4n

s2−1A ,

(2.5)

dengan ns adalah indek refraksi substrat (kaca/Si), Rg+s adalah reflektansi graphene

dan substrat, Rs adalah reflektansi dari substrat dan A adalah nilai absorbansi nya

(E, Hecht, 1998). Sedangkan hubungan konduktivitas dengan absorbansi dapat

ditunjukkan dengan persamaan berikut (I, H. Malitson, 1965):

σ=(c /4 π ) A . (2.6)

Kin Fai Mak telah melakukan eksperimen tentang pengukuran spektrum

konduktivitas σ (E )graphene monolayer yang ditunjukkan pada gambar 2.7. pada

spektrum IR dengan rentang 0,5-1,5 eV, konduktivitas menunjukkan nilai yang

universal yaitu sesuai persamaan 2.4. Dalam rentang spektrum cahaya tampak ada

5

Page 6: Jud Ul 301213 Rev

kenaikan energi sebanyak 80% pada 3 eV. Sedangkan dalam rentang cahaya UV,

menunjukkan puncak yang jelas yaitu di 4,62 eV.

Gambar.2.2 spektrum konduktivitas graphene monolayer (Kin Fai Mak, 2008)

2.3 Gelombang Elektromagnetik

Spektroskopi UV-Vis menggunakan gelombang elektromagnetik pada

daerah ultra violet (UV) dan sinar tampak (visible) (Takeshi morikawa, 2010).

Daerah sinar tampak mulai dari warna merah (panjang gelombang 700 nm)

sampai warna ungu (panjang gelombang 400 nm), sedangkan daerah ultra violet

berada pada kisaran panjang gelombang 180-380 nm.

Radiasi UV-Vis yang diabsorbsi oleh bahan akan mengakibatkan

terjadinya transisi elektronik, yaitu elektron-elektron dari orbital dasar akan

tereksitasi ke orbital yang lebih tinggi.

Diagram sederhana spektrometer UV-Vis dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut

ini.

Gambar 2.3 Diagram spektrometer (Tony Owen, 2000)

6

Page 7: Jud Ul 301213 Rev

Diagram spektrometer terdiri dari sumber cahaya polikromatis, monokromator,

sampel (lapisan tipis) dan detektor. Sumber radiasi berupa sinar UV dan sinar

tampak (visible), monokromator merupakan alat optik yang mengubah radiasi

polikromatik menjadi monokromatik. Detektor yang digunakan pada spektrometer

UV-Vis berupa detektor fotolistrik (Tony Owen, 2000) . Selain menggunakan uv-

vis, material juga di karakterisasi menggunakan spektroskopi Raman.

Spektroskopi Raman adalah metode penentuan senyawa berdasarkan

gerakan molekul, yang dinamakan vibrasi molekul. Senyawa yang terukur pada

Raman Spektrometer adalah senyawa yang mengalami perubahan polarisasi

karena vibrasi. Spektroskopi ini berhubungan dengan hamburan foton sampel bila

disinari dengan laser. Spektroskopi Raman dapat digunakan untuk tujuan analisis

kualitatif dan kuantitatif serta sampel dapat berupa fasa padatan, cairan, dan gas.

Prinsip Spektroskopi Raman adalah apabila sinar laser mengenai sampel,

foton akan diabsorpsi oleh sampel kemudian dihamburkan. Secara umum,

hamburan foton memiliki panjang gelombang yang sama dengan panjang

gelombang foton yang datang, dikenal dengan hamburan Rayleigh. Tetapi, ada

fraksi kecil dari hamburan bergeser ke panjang gelombang yang berbeda.

Pergeseran panjang gelombang ini dinamakan efek Raman. Kebanyakan foton

hamburan Raman bergeser ke panjang gelombang yang lebih besar

(Stokes shift) dan sebagian kecil bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil

(anti-stokes shift). Pada Raman Spektroskopi yang digunakan adalah stokes shift

karena probabilitasnya lebih besar. Dalam hamburan Rayleigh, elektron kembali

ke level energi yang sama. Hamburan Raman stokes terjadi apabila energi akhir

lebih besar dari energi awal, sedangkan hamburan Raman anti-stokes terjadi

apabila energi akhir lebih kecil dari energi awal(A.C Ferarri et.al, 2006).

2.4 Konsep dasar Elektrospinning

Teknologi elektrospinning adalah salah satu bidang nanoteknologi yang

berkembang pesat dan elektrospinning digunakan untuk memproduksi serat nano

(nanofiber) dan partikel nano (nanoparticle) dari bahan organik, anorganik dan

komposit. Secara sederhana proses elektrospinning dirancang dengan

7

Page 8: Jud Ul 301213 Rev

menggunakan arus listrik tegangan tinggi dan kemudian larutan di-charging

dengan tegangan tinggi tersebut. Kemudian apabila daya dorong mekanik dan

listrik mampu mengalahkan gaya tegangan permukaan maka terbentuk polimer

jet. Polimer jet ini bergerak ke arah kolektor. Dalam perjalanan menuju kolektor

terjadi pengurangan diameter jet dan pada saat sampai pada kolektor polimer

sudah hampir kering dan diameter serat sudah dalam ukuran nano (J. Vonch et al,

2007).

Gambar 2.4. Proses elektrospinning skala laboratorium bertekanan konstan (Margaret, 2007)

Elektrospinning menggunakan suatu muatan listrik untuk membentuk serat

halus (biasanya dalam skala mikro dan nano) dari suatu cairan/larutan.

Elektrospinning memiliki karakteristik dengan adanya proses penyemprotan

elektron (electrospraying). Prosesnya tidak memerlukan penggunaan pengentalan

secara kimia (coagulation) atau temperatur yang tinggi utnuk menghasilkan serat

padat dari larutan. Hal ini lah yang membuat proses tersebut secara khusus sesuai

dengan pembuatan nanofiber menggunakan molekul yang banyak dan kompleks

(Moses M. Hohman, et al, 2001). Dalam proses elektrospinning sebuah tegangan

yang tinggi digunakan untuk menghasilkan pancaran gas bermuatan secara listrik

dari larutan polimer, dimana membentuk suatu serat polimer. Satu elektroda

ditempatkan ke dalam larutan yang berputar dan yang satunya melekat pada

kolektor. Medan listrik diarahkan ke ujung sebuah tabung kapiler yang

mengandung larutan polimer yang tertahan oleh tegangan permukaannya. Ini

menginduksi sebuah muatan pada permukaan cairan (Wahyudi, Tatang, 2008).

8

Page 9: Jud Ul 301213 Rev

Gambar 2.5. Diagram penyusunan serat oleh elektrospinning (Margaret, 2007)

Tolakan timbal-balik ini menyebabkan sebuah gaya yang searah melawan

tegangan permukaannya. Karena intensitas dari medan listrik meningkat,

permukaan cairan berbentuk setengah bola berada pada ujung tabung kapiler

diperpanjang untuk membentuk sebuah bentuk kerucut yang dikenal sebagai

kerucut Taylor(J.R. Melcher et al, 1971). Dengan adanya peningkatan medan

listrik, suatu nilai kritis dicapai ketika gaya tolakan elektrostatik mengatasi

tegangan permukaan dan suatu pancaran gas bermuatan disemburkan dari ujung

kerucut Taylor (C. Pantano et al, 1994). Pancaran larutan polimer yang dilepaskan

mengalami sebuah proses pancaran dimana pelarutnya berevaporasi,

meninggalkan sebuah serat polimer bermuatan, yang mana pembentukannya

secara acak pada suatu lapisan logam kolektor yang di-ground-kan. Dalam hal ini

pencairan pancaran larutan yang dilepaskan membentuk ketika pancaran tersebut

melewati udara dan mengumpul pada bagian lapisan logam yang di ground-kan

(Moses M. Hohman et al, 2001).

9

Page 10: Jud Ul 301213 Rev

BAB 3. METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian kajian efek doping polymer pada interaksi many body dalam graphene

nanofiber yang dibentuk menggunakan elektrospinning akan dilakukan selama 6

bulan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadau (LPPT) UGM

Yogyakarta.

2. Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian meliputi studi literatur, sintesis bahan, karakterisassi

bahan dan analisa data. Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan

pustaka mengenai efek doping pada interaksi many body dalam graphene

nanofiber. Studi literatur diperoleh berdasarkan jurnal maupun buku yang

bersumber dari perpustakaan dan internet.

Sintesis bahan dilakukan dengan membuat variasi konsentrasi doping P

Base 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45% dan 50% menggunakan

aquades. Kemudian grapahene oxide 1 mg di dispersikan dalam 10 ml DMF

dengan menggunakan sonikasi. Variasi konsentrasi masing-masing polimer

dicampur dengan hidrazin monohydrate 100 ml. Larutan tersebut dipanaskan

dengan suhu 80oC selama 24 jam. Produk tersebut di sentrifugasi, dicuci dan

dikeringkan menggunakan ethanol dalam ruang vakum.

Tahap pembuatan nanofiber menggunakan elektrospinning. Dalam proses

elektrospinning sebuah tegangan yang tinggi digunakan untuk menghasilkan

pancaran gas bermuatan secara listrik dari larutan polimer, dimana membentuk

suatu serat polimer. Satu elektroda ditempatkan ke dalam larutan yang berputar

dan yang satunya melekat pada kolektor. Medan listrik diarahkan ke ujung sebuah

tabung kapiler yang mengandung larutan polimer yang tertahan oleh tegangan

permukaannya.

Karakterisasi nanofiber menggunakan spektrometer Uv-Vis untuk melihat

serapan yang akan digunakan untuk mencari besarnya konduktivitas. Untuk

mengetahui terbentuk atau tidak nya material yang dibuat. Analisis interaksi

many body menggunakan model fano. Untuk menghitung fraksi perubahan

reflektansi dapat diselesaikan dengan persamaan Maxwell yaitu menggunakan

persamaan 2.5,

10

Page 11: Jud Ul 301213 Rev

δR=Rg+s−R s

Rs

= 4n

s2−1A ,

dengan ns adalah indek refraksi substrat (kaca/Si), Rg+s adalah reflektansi graphene

dan substrat, Rs adalah reflektansi dari substrat dan A adalah nilai absorbansi nya

(E, Hecht, 1998). Sedangkan hubungan konduktivitas dengan absorbansi dapat

ditunjukkan dengan persamaan 2.6 berikut (I, H. Malitson, 1965):

σ=(c /4 π ) A .

Setelah melakukan karakterisasi menggunakan uv-vis, nanofiber

dikarakterisasi menggunakan spektroskopi Raman untuk mengetahui apakah

nanofiber sudah terbentuk.

Keseluruhan tahapan penelitian tentang kajian efek doping polymer pada

interaksi many body dalam graphene nanofiber yang dibentuk menggunakan

elektrospinning disajikan pada Gambar 2.

11

Page 12: Jud Ul 301213 Rev

12

Page 13: Jud Ul 301213 Rev

Gambar 3.1. Diagram alir

3. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini secara lengkap disajikan

pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian Bahan

- Serbuk Graphene Oxide- P-Base- DMF- Substrat kaca- Ethanol- Aquades

Peralatan- Neraca Digital nst 0,00001 gram- Beaker Glass- Pipet- Tabung reaksi- Furnace- Spektrometer UV-Vis- Spektrometer Raman- Elektrospinning

JADWAL PENELITIAN

Perkiraan jadwal kegiatan penelitian adalah 6 Bulan. Dirangkum pada

Tabel 3.

Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian Tesis

No.

Jenis Kegiatan

Bulan

(Praktis) I II III IV V VI

  1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Studi pustaka dan diskusi

                                               

2Persiapan alat dan bahan

                                               

3Sintesis bahan

                                               

4Analisis data

                                               

5 Penyusunan                                                

13

Page 14: Jud Ul 301213 Rev

laporan

6Seminar dan ujian tesis

                                               

DAFTAR PUSTAKA

A.C.Ferrari, J.C. Meyer, V.Scardaci. C. Casiraghi, M. Lazzeri, F. Mauri, S.Piscanec, D. Jiang, K.S. Novoselov, S. Roth, A.K.Geim. Raman Spectrum of graphene layer. PRL 97, 187401. 2006

Andrey E. Miroshnichenko, Sergej Flach, Yuri S. Kivshar. Fano Resonances in nanoscale structures. Review of modern physics, vol 82. 2010

C. Pantano, A. M. Ganan-Calvo, and A. Barrero, ‘‘Zeroth-order, electrohydrostatic solution for electrospraying in cone-jet mode,’’ J. Aerosol Sci.25, 1065 ~1994!

Christina D., “Reflektansi Dan Transmitansi Cahaya Pada Larutan Gula dan Larutan Garam”, Jurnal Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro. 2005.

De Arco Lewis Gomes, Zhang Yi dan Zhou Chongwu , Large Scale Graphene by Chemical Vapor Deposition: Synthesis, Characterization and Applications, in Graphene – Synthesis, Characterization, Properties And Application Edited by Jian Ru Gong , Intechweb.org ISBN 978-953-307-292-0. 2011

Dong Liang- Xu, dan Chen Qiang, , Properties, Synthesis, and Characterization of Graphene, Front. Mater. Sci. China, 4(1): 45–51. 2010

E. Hecht, Optics. Addison-Wesley, Reading, MA, Chap. 9.7.1. 1998

Geim, A dan Novoselov, K., The Rise of Graphene, Nature Material Vol 6 March .2007

Grigorieva, S. V. Dubonos, and A. A. Firsov,Nature (London)438, 197.2005

Han Zhang, Qiaoliang Bao, Dingyuan Tang, Luming Zhao, Kianping Loh. Large energy soliton erbium-doped fiber laser with a graphene-polymer composite mode locker.2006

H. Malitson, J. Opt. Soc. Am. 55, 1205.1965

H. Castro Neto, F. Guinea, N. M. R. Peres, K. S. Novoselov, and K. Geim, Rev. Mod. Phys. 81, 109 .2009

J. R. Melcher and E. P. Warren, ‘‘Electrohydrodynamics of current carrying semi-insulating jet,’’ J. Fluid Mech. 47,127~1971

14

Page 15: Jud Ul 301213 Rev

K. S. Novoselov, A. K. Geim, S. V. Morozov, D. Jiang, M. I. Katsnelson, I. V. electric field effect in atomically thin carbon films. Sci306,666. 2004

K. F. Mak et al., Phys. Rev. Lett. 101, 196405. Measurement of the optical conductivity of graphene. 2008

Lu Ting, et.al, 2011, Microwave-assisted synthesis of graphene–ZnO Nanocomposite for Electrochemical Supercapacitors, Journal of Alloys and Compounds 509 5488–5492. 2011

Margareth W. Frey, Lei Li. Electrospinning Porosity Measurement of Nylon-6/Poly(ethylene oxide) Blended Nonwovens. Journal of engineered fibers and fabrics.vol 2. 2007

Matte, H.S.S.S.R, Subrahmanyam, K.S, Rao, CNR, 2011, Synthetic Aspects and Selected Properties of Graphene, Nanomater. Nanotechnol, vol 1, no 1,3 – 13. 2011

M.D Stoller, Sungjin Park, Yanwu Zhu, Jinho An, Rodney S. Ruoff. Graphene- Based Ultracapacitors. NanoLett.2008

Quynh P. Pham, Upma Sharma, Ph.D., And Antonios G. Mikos, Ph.D. Electrospinning of Polymeric Nanofibers for Tissue Engineering Applications. Vol 12 No. 5. 2006

T. M. Schmidt, R. H. Miwa, and A. Fazzio,Phys.Rev.B81, 195413.2010

T.O. Wehling, I. Grigorenko, A.I.Lichtenstein, A.V. Balatsky. Phonon-Mediated Tunneling into Graphene. PRL101. 2008

Takeshi morikawa, Ryoji Asahi, Takasi ohwaki, Koyu aoki. Visible-light Photocatalyst-Nitrogen-doped Titanium Dioxide. R&D Review of Toyota CRDL Vol.40 No. 3. hal 45-49. 2003.

Tony Owen. Fundamentals of Modern UV-visible spectroscopy. Agilent Technology. 2000

V. N. Kotov, B. Uchoa, V. M. Pereira, F. Guinea, and A. H. Castro Neto, Rev. Mod. Phys. 84, 1067.2012

Wahyudi, T.,Rismayani, S., Aplikasi Nanoteknologi pada Bidang Tekstil, Bandung: Balai Besar Tekstil. Arena Tekstil 23-2, (52-109) .2008

15

Page 16: Jud Ul 301213 Rev

16