journal reading yuke fix

16
Journal Reading “Serum C-Reactive Protein Predicts Poor Prognosis in Patients with Locoregionally Advanced Nasopharyngeal Carcinoma Treated with Chemoradiotherapy” Oleh : Yuke Putri 110.2010.300 Kepaniteraan Ilmu Kesehatan THT RSUD Soreang Mei 2015

Upload: enggainget

Post on 08-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jurnal tht

TRANSCRIPT

Journal Reading Efek Tonsilektomi terhadap Imunitas Humoral

Journal ReadingSerum C-Reactive Protein Predicts Poor Prognosis in Patients with Locoregionally Advanced Nasopharyngeal Carcinoma Treated with Chemoradiotherapy

Oleh :Yuke Putri110.2010.300

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan THT RSUD SoreangMei 2015Abstrak

Pendahuluan : Sebuah studi retrospektif, yang dilakukan untuk untuk mengevaluasi kegunaan serum c-reaktif protein (crp) pada prognosis pasien dengan kanker nasofaring locoregional lanjutan yang sebelumnya telah diobati dengan kemoradioterapi. Metode : Penelitian ini melibatkan 79 pasien kanker nasofaring locoregional lanjutan yang telah diobati dengan kemoradioterapi. Tingkat kelangsungan hidup pasien dihitung menggunakan metode Kaplan-Meier, dan analisis univariat dan multivariat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan terkait dengan prognosis pasien tersebut.

HASIL : Selamapenelitian berlangsung, rata-ratapasien yang difollow-upsekitar 3.9tahun (kisaran:tahun1-5.5),23pasienmeninggal karena kanker nasofaring.Antara 18 pasien yang kadar crp ditinggikan, 9 pasien telah mencapai kadar normal crp setelah dilakukan kemoradioterapi, sedangkan yang 5 tetap hidup dengan tidak ada bukti kambuh ataupun metastasis selama follow-up.Dengankontras, 9 pasien yang kadar serum crp tidak mencapai kadar normal setelah kemoradioterapi meninggal pada tahun ke 4.2 penelitian.Kesimpulan : Serum crp yang tinggi sebelum pengobatan memiliki prognosis yang buruk pada pasien dengan kanker nasofaring locoregional lanjutan setelah dilakukan pengobatan dengan kemoradioterapi.

Pendahuluan

Material dan Metode- Merupakan studi retrospektif- Dengan mengidentifikasi 79 pasien dengan kanker nasofaring localregional lanjutan yang telah dilakukan kemoradioterapi pada Januari 2007-Januari 2012 di Institusi peneliti. - Serum crp didefinisikan sebagai nilai perkiraan awal kemoradioterapi. - Nilai tersebut inavailable pada 17 pasien, sehingga tersisa 62 pasien. - Serum crp diukur menggunakan crp-kit untuk image immunokimia system. - Nilai elevasi serup crp ditetapkan pada 8 mg/L (0.8 mg/dL) sebagaimana ditentukan dalam manual reagen.

- Pasien dengan serum crp melebihi 8 mg/L sebelum kemoradioterapi dimasukkan ke dalam kelompok crp yang ditinggikan. - Karakteristik dasar serum crp dianaliasis menggunakan Chi-kuadrat. - Uji kelangsungan hidup spesifik kanker (css) dihitung dan dianalisa dengan menggunakan metode Kaplan-Meier dan log-rank tes. - Analisis multivariate dan univariat digunakan Cox proporsional dimasukkan faktor-faktor yang ditentukan sebelum kemoradioterapi termasuk usia, jenis kelamin, tahap tumor, nodus limfatikus yang terkena, histologis kelas, jenis regimen kemoterapi, status kinerja, dan kadar serum crp. - Durasi waktu css didefinisikan sebagai interval dimulainya penelitian dari tanggal didiagnosis dengan kanker nasofaring locoregional lanjutan. Persetujuan penelitian dilakukan secara tertulis dari setiap pasien sebelum dilakukannya studi ini.

HASIL

Selama follow up rata-ratapada tahun ke 3.9 (kiasaran 1-5.5 tahun), 23 pasien (37,10%) meninggal karena kanker nasofaring. Peneliti mengamati tidak ada perbedaan dalam klinis karakteristik anatara pasien dengan serum yang tinggi dengan serum crp yang normal, kecuali untuk kelas histologis tumornya. Pada 18 pasien (29,03%) dengan serum crp yang tinggi dengan histologi kelasnya adalah signifikan lebih tinggi (p=0.028).Dalam kelompok pasien dengan peningkatan crp (n=18), 9 pasien terdaftar tingkat crp yang normal setelah kemoradioterapi, 5 tetap hidup tanpa kambuh atau metastasis selama follow-up berlangsung, 9 pasien sisanya tidak merespon (kadar crp tetap tinggi) setelah dilakukan kemoradioterapi dan meninggal dari penyakit tersebut dalam kurun waktu 4.2 tahun karena kekambuhan dan metastasis jauh.

DISKUSI