journal reading
DESCRIPTION
dmTRANSCRIPT
Journal Reading and Critical AppraisalUji Coba Terkontrol Secara Acak Membandingkan Pengobatan dengan Obat Oral dan Insulin Basal pada Pasien Usia Lanjut dengan Diabetes Tipe 2
pada Fasilitas Perawatan Jangka Panjang
ANDRIANI KEMALA SARI1410221073
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN PENYAKIT DALAM RSUD AMBARAWAPERIODE 14 MARET 2016 – 20 MEI 2016
LATAR BELAKANGPengelolaan
hiperglikemia dan diabetes sangat
menantang pada pasien usia lanjut (geriatri)
terutama pada fasilitas perawatan jangka
panjang.
Diabetes adalah peningkatan beban kesehatan global
dengan prevalensi usia-spesifik tertinggi antara
usia 60-79 tahun
Perkiraan prevalensi penderita diabetes
pada fasilitas perawatan jangka
panjang adalah sekitar 15% hingga 34%
Sampel dalam penelitian ini dianjurkan memiliki kadar HbA1C <7% (53 mmol/mol),
kadar gula darah puasa antara 90-130 mg/dL dan kadar GDS <180
mg/dL
Asosisasi Geriatri Amerika dan asosiasi internasional lainnya
merekomendasi kadar HbA1C antara 7-7,5% pada orang dewasa yang sehat dengan
status fungsional yang baik
LATAR BELAKANGBeberapa penelitian
retrospektif pada pasien lanjut usia telah
menganalisis kulaitas dari perawatan diabetes
dan kontrol glikemik pada fasilitas perawatan
jangka panjang.
Namun, belum ada uji coba terkontrol secara acak yang
membandingkan penggunaan insulin dan OHO terhadap kontrol
glikemik, resiko hipoglikemia dan komplikasi
pada pasien yang mendapatkan perawatan
jangka panjang. Oleh sebab itu, kami melakukan uji coba
terkontrol secara acak dengan membandingkan
efikasi (manfaat) dan keamanan dari
pengobatan dengan insulin basal dan regimen OHO pada pasien panti jompo dengan diabetes
tipe 2.
METODE
Pasien DM tipe 2 dengan GDS >180 mg/dL atau HbA1C
>7,5%
Kelompok 1 menerima
terapi insulin basal dosis
rendah (glargine, dosis
awal 0,1 U/kg/hari)
Kelompok 2 menerima obat
hipoglikemi oral (OHO)
sesuai dengan terapi pada pelayanan
primer selama 26 minggu
Kedua kelompok menerima tambahan
insulin kerja cepat sebelum makan untuk
GDS >200 mg/dL
Hasil yang diharapkan
adalah perbedaan
dalam kontrol glikemik yang diukur melalui
gula darah puasa dan konsentrasi
glukosa harian antara kedua
kelompok yang diuji.
TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Bud Terrace dan AG Rhodes, keduanya merupakan
fasilitias perawatan jangka panjang berafiliasi dengan Sistem Kesehatan
Emory di Atlanta, Georgia.
KRITERIA PENELITIAN
KRIT
ERIA
INKL
USIPasien DM tipe 2 dengan
perawatan jangka panjangPasien yang menjalani rehabilitasi subakut
KRIT
ERIA
EK
SKLU
SIPasien dengan hiperglikemia tanpa diagnosis DM tipe 2 sebelumnyaRiwayat krisis hiperglikemiaSecara klinis menunjukkan tanda2 penyakit heparGangguan fungsi ginjal (kreatinin ≥3,5 mg/dL)Dalam terapi kortikosteroid Pasien yang tidak mampu untuk memahami sifat & ruang lingkup penelitian serta yang tidak mampu memberikan pernyataan persetujuan mengikuti penelitian
JENIS PENELITIAN
Penelitian prospektif Studi kelayakan (studi pendahuluan)
Uji klinis acak dimana peserta dan
peneliti saling mengetahui
perlakuan yang akan diberikan pada penelitian ini
Setelah syarat identifikasi pasien terpenuhi, peneliti memberikan penjelasan dan meminta persetujuan, peserta penelitian secara acak dipilih melalui desain
paralel yang dihasilkan komputer kemudian diberikan perlakuan baik dengan insulin basal atau OHO dengan perbandingan 1:1
PERLAKUAN PENELITIAN
Minggu ke-0, pasien secara acak menerima dosis tunggal glargine (0,1 unit/kg/hari) atau
melanjutkan pemakaian OHO.
Jumlah dosis harian dari insulin glargine ditingkatkan 10%
setiap 3-5 hari pada pasien dengan GDP
dan GD sebelum makan 181-200 mg/dL dan 20% bagi pasien
yang dengan GDP dan GD sebelum makannya
>200 mg/dL
Dosis diatur jika kadar GD100-180 mg/dL.
Dosis insulin glargine dikurangi 20% jika GDP
dan GD sebelum makan 70-99 mg/dL, 30% untuk GD 41-69 mg/dL dan 40% jika
GD <40 mg/dL.
PERLAKUAN PENELITIAN
Dosis diatur jika kadar GD100-180 mg/dL. Dosis insulin
glargine dikurangi 20% jika GDP dan GD sebelum makan 70-99 mg/dL, 30% untuk GD 41-69 mg/dL dan 40% jika GD <40
mg/dL.
Pasien yang secara acak diberikan OHO, melanjutkan
konsumsi obat oral (metformin, sulfonylureas, repaglinide, nateglinide, pioglitazone,
rosiglitazone or DPP-4 inhibitors) kecuali terdapat kontraindikasi & insulin tambahan dengan insulin
reguler diberikan untuk kadar GD >200 mg/dL secara sliding-
scale.
PENGUKURAN HASIL
Hasil utama adalah untuk mengetahui perbedaan kontrol
glikemik yang diukur melalui rerata kadar GDP dan kadar gula
darah sehari-hari antara kelompok
perlakuan.
Hasil sekunder yaitu perbedaan antara
kelompok perlakuan dalam
1. Tingkat terjadinya hipoglikemik (<70
mg/dL)2. Hipoglikemia berat
(<40 mg/dL).
Informasi yang dikumpulkan adalah
total dosis harian insulin; lama
perawatan; prevalensi komplikasi infeksi
(pneumonia, infeksi saluran kemih, luka baring, infeksi kaki
diabetes); kebutuhan untuk kunjungan
ruang gawat darurat & rawat inap selama
penelitian, komplikasi jantung (infark
miokard, aritmia jantung dan gagal jantung kongestif); cedera ginjal akut (>0,5mg/dL atau
serum kreatinin >2,0 mg/dL); dan kematian
di rumah sakit.
ANALISIS STATISTIK
Kami melakukan
analisis intention-to-
treat; tidak ada pasien yang hilang dalam
pemantau dipenelitian ini.
Hasil primer, kami melakukan
uji non-parametrik
Wilcoxon untuk menilai
perbedaan antara kedua
kelompok pengobatan.
Kami melakukan tes
χ2 (atau tes Exact Fisher)
untuk menganalisis
hasil sekunder diskrit termasuk
hipoglikemik atau peristiwa hiperglikemik,
komplikasi jantung dan gagal ginjal
akut.
Nilai p <0,05 dianggap penting.
Analisis statistik dilakukan dengan
menggunakan SAS (V.9.2, Cary, North
Carolina, USA).
HASIL
HASIL
Gambar 1. (A) Rata-rata kadar gula darah harian; (B) Tingkat kejadian hipoglikemia dan hipoglikemia berat.
HASIL
Gambar 2. Komplikasi yang terjadi pada kelompok yang diberi insulin basal dan kelompok OHO
HASIL
Kadar GD <70 terjadi pada 27% pasien yang diberi insulin basal dan pada 31% pasien yang diobati dengan OHO
9 pasien (12%) yang diberikan insulin basal & 13 pasien (17%) yang diberikan OHO memiliki ≥2 kali episode hipoglikemia
Sebuah kemaknaan secara non statistik dalam jumlah kejadian hipoglikemik diamati pada kelompok OHO dibandingkan dengan kelompok insulin basal dengan tambahan insulin (62 peristiwa vs 43 peristiwa, p=0,4).
HASIL
Pada kelompok OHO, terdapat kejadian hipoglikemia yang lebih tinggi tetapi tidak bermakna secara statistik antara pasien yang menerima sulfonilurea saja atau kombinasi dengan agen lainnya (34%) dibandingkan tanpa pemakaian sulfonylurea (28%), p=0,5.
Hipoglikemia berat didefinisikan jika kadar <40 mg/dL (jarang). Penderita hipoglikemia (n=43) memiliki tingkat kejadian yang lebih tinggi terhadap cedera ginjal akut (12% vs 2%, p=0,02)
Tingkat komplikasiyang lebih tinggi terjadi pada pasien yang mengalami hipoglikemia (40% vs 22%, p=0,033) dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami hipoglikemia (n=107).
PEMBAHASAN
• Kedua regimen pengobatan mengakibatkan peningkatan cepat dan berkelanjutan dalam kontrol glikemik tanpa perbedaan yang bermakna antara pasien yang diobati dengan insulin basal atau dengan OHO.
• Tidak ada perbedaan dalam frekuensi hipoglikemia, lama tinggal, kebutuhan ke ruang gawat darurat, masuk ke rumah sakit atau kematian antara kedua kelompok perlakuan.
PEMBAHASAN
• Kebanyakan penghuni panti jompo dengan DM tipe 2 yang dikelola dengan insulin dan atau agen antidiabetik oral, dengan insulin basal yang direkomendasikan sebagai terapi lini pertama dan agen OHO biasanya dianggap kurang aman dan efektif daripada terapi insulin.
• Berbeda dengan keyakinan sebelumnya, hasil kami menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam efikasi (manfaat) dan keamanan pengobatan insulin atau OHO pada pasien panti jompo dengan diabetes tipe 2.
PEMBAHASAN
• Temuan utama dalam penelitian ini adalah pengobatan insulin basal dengan dosis rendah dan OHO menghasilkan frekuensi hipoglikemia yang sama sekitar 30% pasien pada kedua kelompok.
• Proporsi pasien yang lebih tinggi tetapi tidak bermakna antara penerima sulfonilurea saja atau dalam kombinasi dengan agen lainnya (34%) mengalami hipoglikemia dibandingkan peserta yang tidak diberi sulfonilurea (28%).
• Penelitian sebelumnya telah menyoroti pentingnya menghindari hipoglikemia pada orang tua, karena mungkin terkait dengan peningkatan risiko komplikasi dan kematian.
PEMBAHASAN
• Data dari survey kesehatan dan pemeriksaan gizi nasional yang dikumpulkan dari tahun 2001 hingga 2010 menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa yang lebih tua dengan diabetes berpotensi overtreated atau diterapi secara berlebihan.
• Orang dewasa yang lebih tua dengan tingkat HbA1C <7%, lebih dari setengahnya diterapi dengan insulin atau sulfonilurea, agen yang dapat menyebabkan hipoglikemia berat.
• Penelitian ini menemukan bahwa pasien dengan hipoglikemia mengalami lebih episode cedera ginjal akut dan tingkat komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa hipoglikemia
KETERBATASAN PENELITIAN
• Keterbatasan utama dari penelitian kami meliputi ukuran sampel yang kecil, dan penduduk yang relatif terkendali dengan baik yang terdaftar dalam penelitian berdasarkan HbA1C saja.
• Fakta bahwa pasien yang dipilih berdasarkan regimen mereka sebelumnya, termasuk diet dengan atau tanpa obat oral, kemungkinan sampel kami condong menuju penduduk yang lebih baik dikendalikan yang mungkin tidak mencerminkan spektrum kontrol glikemik keseluruhan antara semua pasien dengan diabetes.
SARAN PENELITIAN
• Penelitian lebih lanjut yang mencakup pasien dengan jangkauan yang lebih luas dari kontrol glikemik, termasuk pengobatan sebelumnya dengan insulin diperlukan untuk lebih memahami regimen terapi yang berbeda dan untuk mengembangkan strategi yang bertujuan untuk mencegah hipoglikemia pada populasi rentan ini.
TELAAH KRTITIS JURNAL ILMIAH (CRITICAL APPRAISAL)
Uji Coba Terkontrol Secara Acak Membandingkan Pengobatan dengan Obat Oral dan Insulin Basal pada Pasien Usia Lanjut dengan Diabetes Tipe 2
pada Fasilitas Perawatan Jangka Panjang
ANDRIANI KEMALA SARI1410221073
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN PENYAKIT DALAM RSUD AMBARAWAPERIODE 14 MARET 2016 – 20 MEI 2016
JUDUL & PENGARANG
ABSTRAK & PENDAHULUAN
BAHAN & METODE PENELITIAN
HASIL, PEMBAHASAN, KESIMPULAN & DAFTAR PUSTAKA
THANK YOU