journal reading 2

5
Lingkar Pinggang dan BMI Dalam Hubungannya dengan Serum C-reactive Protein ( hs-CRP) Sensitifitas Tinggi pada Orang Kuba-Amerika Dengan atau Tanpa Diabetes Tipe 2. Abstrak Hubungan antara C-reactive protein sensitifitas tinggi ( hs-CRP) dan obesitas oleh karena status diabetes dan jenis kelamin pada orang Kuba-Amerika dengan atau tanpa diates tipe 2 ( T2D) telah dipelajari. Subjek orang dewasa sebanyak 226 wanita dan 129 pria berpartisipasi dalam studi kasus kontrol,single time point study.Subjek dengan TD2 berusia lebih tua dan memiliki LP dan BMI yang lebih tinggi.LP dan BMI berhubungan dengan hs-CRP ( p < 0.001).Suatu interaksi dengan status diabetes ditemukan untuk BMI ( p = 0,037 ).Jenis kelamin menunjukkan hubungan yang kuat dengan hs-CRP ( p < 0.001) yang dimoderasi oleh status diabetes.Hanya pada subjek pria tanpa diabetes menunjukkan hubungan yang kuat untuk Lp dan BMI dengan hs- CRP.Dari contoh studi pada orang Kuba-Amerika,LP dan BMI memiliki hubungan yang lebih kuat dengan ln hs-CRP tetapi tidak memiliki hubungan yang kuat dengan status diabetes.Pencegahan obesitas dan pengontrolan kadar CRP mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan kontribusi perkembangan diabetes dan penyakit kardiovaskuler. Kata Kunci : TD2; C-reactive protein ( hs-CRP) sensitifitas tinggi ; lingkar pinggang , indeks massa tubuh

Upload: muhammad-ardii

Post on 16-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Journal Reading 2

Lingkar Pinggang dan BMI Dalam Hubungannya dengan Serum C-reactive Protein ( hs-CRP) Sensitifitas Tinggi pada Orang Kuba-Amerika Dengan atau Tanpa Diabetes Tipe 2.

Abstrak

Hubungan antara C-reactive protein sensitifitas tinggi ( hs-CRP) dan obesitas oleh karena status diabetes dan jenis kelamin pada orang Kuba-Amerika dengan atau tanpa diates tipe 2 ( T2D) telah dipelajari.

Subjek orang dewasa sebanyak 226 wanita dan 129 pria berpartisipasi dalam studi kasus kontrol,single time point study.Subjek dengan TD2 berusia lebih tua dan memiliki LP dan BMI yang lebih tinggi.LP dan BMI berhubungan dengan hs-CRP ( p < 0.001).Suatu interaksi dengan status diabetes ditemukan untuk BMI ( p = 0,037 ).Jenis kelamin menunjukkan hubungan yang kuat dengan hs-CRP ( p < 0.001) yang dimoderasi oleh status diabetes.Hanya pada subjek pria tanpa diabetes menunjukkan hubungan yang kuat untuk Lp dan BMI dengan hs-CRP.Dari contoh studi pada orang Kuba-Amerika,LP dan BMI memiliki hubungan yang lebih kuat dengan ln hs-CRP tetapi tidak memiliki hubungan yang kuat dengan status diabetes.Pencegahan obesitas dan pengontrolan kadar CRP mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan kontribusi perkembangan diabetes dan penyakit kardiovaskuler.

Kata Kunci : TD2; C-reactive protein ( hs-CRP) sensitifitas tinggi ; lingkar pinggang , indeks massa tubuh

Page 2: Journal Reading 2

I .Pendahuluan

Pada tahun 2007,sekitar 24 juta orang di Amerika Serikat menderita diabetes,dengan diabetes tipe 2 ( T2D ) berjumlah 90 – 95 % dari semua kasus diabetes.Kasus diabetes dengan cepat berkembang,dengan rata rata dari 1,6 juta kasus terdiagnosis setiap tahun.Konsekuensi yang paling signifikan dari TD2 adalah mortalitas dan morbiditas dari penyakit kardiovaskuler ( CVD ) ,khususnya penyakit jantung koroner ( CHD) dan struk.Orang dewasa dengan diabetes 2- 4 kali lebih berisiko meninggal akibat CHD dan struk dibandingkan dengan orang tanpa diabetes,70 % kematian pada diabetes disebabkan oleh CHD dan struk.

Kelompok minoritas memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dari kelompok ras kaukasia.Lebih spesifiknya,orang Kuba-Amerika yang berusia 45 – 75 tahun memiliki prevalensi 1,3 lebih tinggi untuk menderita diabetes dibanding dengan orang ras hispanic dengan usia yang sama berdasarkan Hispanic Health and Nutrition Examination Survey ( HHANES) ,suatu survey studi cross-sectional dari 3 populasi ras hispanik di Amerika Serikat yang dikumpulkan dari tahun 1982 – 1984.HHANES menyediakan data dari prevalensi diabetes untuk orang Amrika-Kuba,data HHANES tidak dapat mengenali faktor risiko dan komplikasi spesifik yang berhubungan dengan diabetes pada populasi ini.Selanjutnya,tidak ada data yang tersedia dari risiko CHD dalam subjek orang Kuba-Amerika dengan TD2.Mengingat bahwa prevalensi diabetes sekitar 16 % diantara orang Kuba berusia dewasa di Amerika Serikat,hal ini menjadi penting bahwa faktor risiko untuk CHD bisa di identifikasi pada grup minoritas berisiko tinggi.

Dalam sepuluh tahun terakhir ,inflamasi memainakn peran utama dalam patogenesis dari CVd.C-reactive protein ( CRP) ,suatu fase akut protein dan penanda inflamasi low-grade kronik merupakan suatu prediktor dari CVd.Data dari studi epidemiologik menunjukkan hubungan yang signifikan diatara CRP dan risiko CHD pada subjek yang sehat.Secara similiar,plasma CRP yang tinggi telah menjadi faktor risiko independen untuk kematian yang disebabkan oleh CVD dalam TD2.

CRP diproduksi oleh hati sebagai respon bagi sitokin inflamsi seperti interleukin- 6 (IL-6) dan tumor necrosis factor- α ( TNF α ).Jaringan adiposa adalah sumber utama dari sitokin inflamasi tersebut.Karena itu ,hubungan positif yang kuat telah ditemukan di antara pengukuran obesitas,seperti lingkar pinggang (LP) dan Indeks massa tubuh,dan kadar CRP,masih belum jelas apakah hubungan tersebut tetap setelah penyesuaian obesitas.

Sebagai tambahan bagi kegemukan,kadar CRp dapat dipengaruhi oleh usia,kebiasaan merokok,obat obatan,indeks biokimia,faktor diet,faktor gaya hidup,genetik dan ras.Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa beberapa jenis obat tertentu dapat mempengaruhi kadar CRP dalam tubuh.Obat Hipoglikemik Oral seperti metformin dan rosiglitazone atau pengobatan kombinasi dapat membuat kadar CRP menjaid rendah pada subjek dengan TD2.Obat antihipertensif yang sama seperti beta blockers mengurangi keseluruhan kadar CRP.Inhibitor Angiotensin-converting enzyme ( ACE) dan angiotensin receptor blockers (ARB) menurunkan kadar CRP hanya pada subjek dengan terapi tunggal.Terapi Selective Serotonin Reuptake Blockers ( ARB) pada subjek dengan depressive disorder secara signifikan menurunkan kadar CRP meskipun masalah depressive disorder belum tentu bisa terselesaikan.Penggunaan apirin dan azithromycin oleh orang dewasa dengan UAP dan fibrosis kistik menurunkan kadar CRP dan memperbaiki kualitas hidup yang lebih

Page 3: Journal Reading 2

baik.Terapi penggantian hormon ( HRT ) dan raloxifene di sisi lain tidak memiliki efek apapun terhadap kadar CRP pada wanita post-menopause.Deghan et al menemukan kadar serum CRP yang berebda pada CRP haplotipe,yang bertahan setelah penyesuaian dalam pengukuran obesitas.Selanjutnya,distribusi CRP dan hubungan antara CRP dan obesitas bervariasi tergantung ras dan jenis kelamin dengan kelompok minoritas memiliki risiko lebih tinggi yang berhubungan dengan CRP.Meskipun demikian,beberapa data yang berhubungan dengan CRP,obesitas dan risiko CVD dan variabel yang beruhubungan dengan orang Kuba-Amerika ,bisa bersifat sehat atau dismetabolik.Karena itu,tujuan dari studi ini adalah untuk : (a) memeriksa perbedaan terhadap kadar CRP sensitifitas tinggi dengan obesitas yang bervariasi tergantung status diabetes dan jenis kelamin pada orang Kuba-Amerika.

2. Material dan Metode Penelitian

2.1. Subjek

Data dari suatu kasus kontrol,single time point study dari orang Kuba-amerika dengan atau tanpa TD2 digunakan pada penelitian ini.Perekrutan partisipan dilakukan dalam fase alternatif subjek potensial dengan atau tanpa T2D.Selama periode 1 tahunsekitar 10,000 surat yang menguraikan tentang penelitian dikirimkan kepada subjek dengan atau tanpa diabetes yang berusia 30 tahun atau lebih.Surat yang dikirmkan berbahasa Inggris & Spanyol ,dan disertai dengan brosur sehingga peserta yang berminta dapat memberi respon.Partisipan awalnya direkrut dengan seleksi acak ( setiap alamat kesepuluh) dari milis (mailing list).Daftar alamat didapatkan dari Knowledge Base Marketing Inc.,Richardson TX 75081.Perusahaan ini menyediakan milis untuk orang Kuba-Amerika dari Miami-Dade dan Broward Counties,Florida.Tiga persen ( n = 300 ) dari surat dikirim kembali karena alamat partisipan tidak jelas.Dari surat yang terkirim, 4 % ( n = 388 ) partisipan memberi respon.Partisipan yang tertarik awalnya diwawancarai di telepon,pada saat itulah tujuan penelitian dijelaskan serta umur dan usia di tentukan.Untuk memastikan status TD2,setiap partisipan ditanyakan mengenai lamanya waktu diagnosis dan pengobatan awal. Kriteria inklusi untuk kelompok T2D adalah sebagai berikut : (1) Orang Kuba-Amerika , (2) self-reported T2D , (3) Berusia > 30 tahun ,pria atau wanita , (4) Tidak sedang hamil atau menyusui , (5) Tidak memiliki penyakit tiroid , dan ( 6) tidak memiliki gangguan kejiwaan.Kriteria inklusi untuk kelompok tanpa diabetes memenuhi kriteria yang sama dengan subyek dengan T2D kecuali mereka ( subjek) terbebas dari semua jenis diabetes.18 subjek tidak memenuhi syarat untuk penelitian ; karena bukan orang Kuba-Amerika ( n = 2 ) ,usia ( n = 9 ) atau memiliki penyakit kronik ( n = 7 ) .Jika subjek memenuhi persyaratan ,maka mereka diminta berpartisipasi oleh Human Nutrition Laboratory di Florida International University ( FIU). Peserta diminta untuk menahan diri untuk merokok,mengkonsumsi makanan atau minuman kecuali air putih,dan olahraga sedikitnya 8 jam sebelum pengambilan darah.Informed Consent dari Institutional Review Board telah disampaikan kepada partisipan yang memenuhi syarat dalam bahasa Inggris dan Spanyol,berdasarkan preferensi dan tanda tangan mereka sebelum penelitian dimulai.Tiga subjek dikeluarkan dari penelitian karena nila-nilai yang dibutuhkan untuk analisis hilang.Kami mengkalsifikasi T2D berdasarkan laporan diri dari peserta dan kami dapat memverifikasi akun milik subjek dengan tes darah. Mereka yang melaporkan tidak memiliki T2D (n = 7) diklasifikasikan memiliki T2D berdasarkan analisis Gula Darah Puasa ( GDP) dan HbA1C. Individu diklasifikasikan memiliki T2D berdasarkan kriteria yang sama yang diterapkan kepada mereka dilaporkan memiliki T2D dan mereka yang tidak memiliki T2D.

Page 4: Journal Reading 2

HbA1C merupakan ukuran overtime gula darah.Pada individu yang dilaporkan tidak memiliki T2D,HbA1c merupakan sebuah indikator yang baik dari GDP setidaknya 2 – 3 bulan sebelum pengukuran ini.Subjek diberikan hasil laboratorium mereka dan dirujuk ke dokter.