joints materi geostruktur

Upload: nicko-satya-nugraha

Post on 08-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Joints materi Geostruktur

TRANSCRIPT

Oleh :

Joshua Gagah K.P.

111.130.135Kelas D

MATA KULIAH GEOLOGI STRUKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA

2014Joints and VeinsPada bagian ini dimulai dengan mendeskripsikan dari morfologi lipatan individual dan karakteristik geometri dari kelompok lipatan-lipatan. Kemudian mendeskripsikan vein (urat-urat) dimana retakan tersebut terisi oleh mineral-mineral yang terendapkan dari cairan. A. JointsJoints adalah retakan lanar atau curviplanar yang alami dan tak terisi apapun yang terbentuk dari pemuatan renggangan.Jika kamu mengamati lipatan yang terlihat di permukaan , akan ditemui bahwa permukaan tidak sempurna ratanya. Terlebih , lipatan yang terdapat di permukaan memperlihatkan kepelikan kekasaran yang sering menyerupau tiruan dari bulu hewan. Pola ini disebut plumose structure. Plumose structure terbentuk secara berkala , tergantung terhadap ukuran butir dari batuan utama. Contoh yang paling baik dari plumose structure ialah yang terebentuk dalam ukuran butir dari batuan yang baik seperti pada serpih , basalt dan siltstone namun kamu tak akan menemukan plumose structure pada granite contohnya.

A.I. Joints Array

A.I.1. Systematic Joints

Systematic joints adalah lipatan yang planar , terdiri atas keluarga dimana semua lipatan berbentuk paralel maupun subparalel dari satu terhadap lainnya dan menjaga keutuhan yang sama. (Gbr.1)

A.I.2. Joints Sets dan Joints System

Joint set adalah kelompok dari systematic joints. Dua atau lebih lipatan terpasang yang memotong secara langsung dan konstan pada sudut yang terdiri dari joint system dan bagian diantara dua joint sets didalam joint system disebut dihedral angle. Jika dua joint set didalam sistem saling tegak lurus (sudut dihedral 90o) kita menyebutnya orthogonal system (Gbr.2)

A.I.3. Joints Spacing in Sedimentary Rocks

Saat melihat lipatan di urutan dari strata batuan sedimen , bisa dilihat bahwa diantara bed , lipatan juga berjarak. Saat ini terjadi , kita bisa mendefinisikan joint spacing sebagai jarak yang lumayan antara bagian anggota joint set yang berdekatan teratur tegak lurus dari permukaan lipatan tersebut.

Untuk mengetahui mengapa lipatan dapat benar berjarak , kita lihat bagaimana dari kesatuan lipatan menghasilkan dari bednya. Dilihat dari bed batupasir yang berisi lima lipatan. (Gbr.3). Zona di bagian lain lipatan dimana disana terdapat pengurangan daya renggang dari tekanan disebut joint stress shadow.

A.II. Origin and interpretation of jointsA.II.1. Orthogonal Joint SystemDi dalam tanah terbuka , orthogonal joint system biasanya terdiri dari strike-paralel set dan cross-strike set ,termasuk ladder pattern ( dimana lipatan salah satu set nya relatif panjang). Dua set ini mungkin mempunyai sedikit asal-usul yang berbeda.

Orthogonal joint system mumgkin dihasilkan di daerah yang diperlakukan ke darah tekanannya renggang yang kemudian menjadi tenang.Orthogonal joint system juga bisa terjadi saat terjadi pengangkatan. Lapisan batuan dikosongkan saat beban erosi pergi. Hasilnya , joint set yang tegak lurus ke daerah 3. A.II.2. Formation of Sheeting Joint

Pengangkatan dan penggalian dari batuan bisa terjadi untuk menghasilkan sheeting joints didalam beberapa ratus meter dari permukaan bumi. Sheeting joint biasanya ber-subparalel dengan permukaan topografi dan yang paling menonjol pada batuan itu tidak termasuk garisan atau sikositasnya , terutama batuan granitik.B. Veins and Vein Arrays

Vein adalah rekahan yang terisi oleh mineral-mineral presipitasi dari larutan cair yang menembus rekahan tersebut. Beberapa veins dipicu oleh lipatan , dimana yang lain dipicu oleh faults atau retakan dari faults tersebut. Veins ada dengan berbagai dimensi , beberapa lebih pendek dari sehelai rambut , bahkan ada yang beberapa meter panjangnya. Beberapa grup dari veins disebut vein arrays.

B.I. Formation of Vein Arrays

Beberapa variasinya adalah planar systematic array yang komponen vein nya adalah planar ,biasanya paralel dan umumnya berjarak (Gbr.4). Kemudian ada juga nonsystematic arrays dimana vein ini non planar dan vein yang individual bisa bermacam-macam. Kemudian ada stock work vein arrays terbentuk dimana batuan sudah hancur , mungkin dari tekanan tinggi fluida lokal , atau hasil dari retakan yang menembus dan berasosiasi dengan folding dan faulting.B.II. Vein Fill : Blocky Veins and Fibrous Veins

Vein yang terisi , kristal kristal mineral di dalam vein m disebut blocky (juga dapat disebut sparry). Di dalam blocky veins , kristal dari vein mengisi secara buruk dan bisa mengubah bentuk kristal (Gbr.6).

Di dalam fibrous veins , kristal relatif panjang sesuai lebarnya , jadi vein terlihat seperti rambut yang banyak (Gbr.7).

CAPTURE

Gbr.1

Gbr.2

Gbr.3

Gbr.4

Gbr.5

Gbr.6

Gbr 7.

TUGAS RANGKUMAN

GEOLOGI STRUKTUR