web viewtugas makalah . u. m. km dan ... komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan...

24
TUGAS MAKALAH UMKM DAN IMPLEMENTASI AEC 2015 Disusun oleh kelompok 5 6 EMILDA RAHAYU (RRC1B014003) 8 YONGKI ADI PRANOTO (RRC1B014007) 43 FERI MUHAMMAD FAUZI (RRC1B014083) PROGRAM REGULER MANDIRI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS JAMBI 2014-2015 Jl. Raya Jambi - Muara Bulian KM. 15 Mendalo Darat 36361.

Upload: nguyentruc

Post on 30-Jan-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

TUGAS MAKALAH

UMKM DAN IMPLEMENTASI

AEC 2015

Disusun oleh kelompok 5

6 EMILDA RAHAYU (RRC1B014003)

8 YONGKI ADI PRANOTO (RRC1B014007)

43 FERI MUHAMMAD FAUZI (RRC1B014083)

PROGRAM REGULER MANDIRI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS JAMBI

2014-2015Jl. Raya Jambi - Muara Bulian KM. 15 Mendalo Darat 36361.

Telp. (0741) 583377

Page 2: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

ABSTRAK

“UMKM dan Implementasi AEC 2015”

Pada akhir tahun 2015 pemerintah akan mulai melaksanakan program kerja sama ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sebenarnya program ini sudah akan dilaksanakan pada awal tahun 2015 namun hal tersebut diundur karena masih banyak hal yang perlu dipersiapkan. ASEAN Economic Community (AEC ) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), merupakan kesepakatan negara-negara Asia Tenggara yang tergabung di ASEAN tertuang di dalam ASEAN Economic Community Blue Print. Salah satu pilar dari ASEAN Economic Community tersebut yaitu Elemen Pasar Tunggal Berbasis Produksi. ASEAN Economic Community 2015 akan di wujudkan dengan melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga terampil secara bebas dan arus modal secara bebas. Dengan mekanisme pasar bebas diharapkan akan terbentuk jaringan produksi regional ASEAN. Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif sesuai dengan kesepakatan AFTA. Disamping itu perlu dilakukan peningkatan fasilitas perdagangan seperti prosedur kepabeanan, pembentukan dan penerapan ASEAN Single Window, mengevaluasi skema Common Effectif Preprefential Tariff (CEPT) Rule Of Origin (ROO), maupun melakukan harmonisasi standar dan kesesuaian. Dengan di hapusnya tarif masuk kenegara-negara ASEAN, ini akan menjadi peluang besar bagi para pembisnis atau pengusaha (UMKM) di indonesia untuk membuka usahanya di luar indonesia. Sehingga para pelaku bisnis dapat berkembang dan bersaing dengan para pebisnis lain diluar indonesia. Jadwal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN semakin dekat apakah para pelaku bisnis siap dalam menghadapi arus perdagangan bebas tersebut?. Siap atau tidaknya, terutama bisnis di sektor usaha makro, kecil dan menengah (UMKM) adalah juga sangat bergantung pada pemerintahan sebagai pembina dan pengayom masyarakat, apakah telah mampu menciptakan iklim usaha sebagaimana yang diharapkan agar UMKM Indonesia mampu memiliki daya saing. Dalam makalah ini akan dibahas tentang Bisnis di sektor usaha makro, kecil dan menengah (UMKM) dan Implementasinya dalam menghadapi AEC 2015. Adapun metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Kata Kunci:Masyarakat Ekonomi ASEAN, ASEAN Economic Community , UMKM

Sumber Baca: Cok Widyawati.2012.UMKM indonesia siapkah hadapi AEC 2015, http://etabloidgalangkangin2.blogspot.com/2012/10/umkm-indonesia-siapkah-hadapi-aec-2015.html

Page 3: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Ta’ala, yang maha megatur alam nyata (alam yang dapat ditangkap oleh panca indra) dan yang menagtur alam ghoib. Tuhan yang tunggal dengan keagungan dan kekuasaan. Tuhan yang meninggikan langit dengan tanpa tiang. Tuhan yang mentakdirkan pada langit-langit itu rezeki hamba, yang memalingkan mata orang-orang yang memiliki hati dan akal yang dapat melihat hakikat semua dengan sinar cahaya keghaiban dan memperhatikan perantara-perantara dan beberapa sebab yang jelas dan yang tersembunyi kepada Tuhan yang menyebabkan semua sebab itu.

Allah yang meninggikan cita-cita hamba manusia dari menoleh kepada selain Allah Ta’ala. Tuhan yang menjadi tempat bersandar segala sesuatu, serta dengan rahmat dan karunia-Nyalah penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “UMKM dan Implementasi AEC 2015” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dalam jangka waktu tertentu dan dari berbagai sumber referensi, sehingga menghasilkan makalah yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Yang guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa penulis ucapakan kepada dosen pembimbing dan teman-teman sekalian yang telah memberikan dukungan dalam menyelesikan makalah ini.

Harapan penulis, dengan makalah ini semoga bagi siapa saja yang membacanya akan mendapat kan kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup yang tentunya dihiasi dengan akhlak-akhlak yang mulia seperti akhlak Rasulullah SAW, dimana tiada seorang pun yang dapat menemukan kebaikan dan kebahagiaan tersebut kecuali dengan meniru akhlak Rasulullah SAW. Karena hal itulah yang lebih pantas untuk ditiru oleh orang yang beriman.

Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstrutif sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini. Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para pembaca. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, juni 2015

Penulis,

Page 4: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

DAFTAR ISI

Abstrak 2 Kata Pengantar 3 Daftar Isi 4 BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang. 5

1. 2 Rumusan Masalah 6 1. 3 Tujuan Penulisan 6 1. 4 Manfaat Penulisan 6 1. 5 Metodologi Penelitian

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Ekonomi ASEAN 7 2.2 Karakteristik dan Unsur MEA 8 2.3 Dampak MEA 9 2.4 UMKM 10 2.5 UMKM dan Implementasi MEA 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 15 3.2 Saran 15

17

Page 5: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Jumlah pengusaha di indonesia masih sangat sedikit. Berdasarkan data dari surat kabar okezone jumlah pengusaha di indonesia hanya sekitar 1,3 sampai 1,5 persen dari populasi. Padahal idealnya 2,5 persen dari populasi, itu berarti saat ini jumlah pengusaha setengah dari idealnya. Sementara di negara lain seperti Malaysia jumlah pengusaha juga masih sedikit dari populasi yaitu sekitar 7 persen.

Semakin banyak pengusaha maka pendapatan negara akan semakin meningkat. Karena jika satu perusahaan berdiri, sebenarnya 37 persen sahamnya dimiliki negara. Jadi jika kita menggerakkan pengusaha maka sama saja kita menggerakkan usaha negara, meningkatkan kesejahteraan itu tanggung jawab negara dan pengusaha.Tidak hanya itu dengan meningkatnya jumlah pengusaha itu berarti juga dapat mengurangi pengangguran. Karena akan banyak tenaga kerja yang terserap untuk bekerja, ini berarti dapat menjadi salah satu solusi bagi pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di indonesia.

Wakil mentri perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, persiapan indonesia sudah 88%. Indonesia tidak perlu takut menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN karena kebebasan arus barang sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.Optimalisasi serta persiapan pelaku bisnis indonesia terhadap Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah 88% hal ini di dorong dari beberapa progress yang terjadi kemarin. Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN bukan berarti nantinya setelah desember 2015 akan terjadi perubahan besar-besaran. Komitmen-komitmen Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dijalankan jauh-jauh hri bahkan pelaksanaannya sudah mencapai 85%. Orang sudah bisa keluar masuk, barang sudah lewat, semua sudah keluar masuk. Memang ada beberapa yang masih di proteksi misalnya ada beberapa produk yang sifatnya sensitif atau hal-hal terkait development issue. Sisanya 10-12% itu adalah sektor jasa yang mana lebih banyak menyoal tentang jasa profesi. Walaupun masih ada permasalahan yang perlu di hadapi seperti infrastruktur, keahlian tenaga kerja, energi,serta kemudahan berbisnis, ini tidak akan menghambat kesiapan indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Justru dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN sangat menguntungkan pelaku UMKM, karena akan ada banyak permintaan terhadap barang-barang limited baik dari garmen, alas kaiki maupun makanan. Dari permintaan itu akan melahirkan dan membantu bisnis UMKM dalam menghasilkan produk yangtidak seragam. Disisis lain dengan perkembangan e-commerce maka merupakan suatu kekuatan baru yang luar biasa berkembang yang bisa memfasilitasi UMKM ke pasar yang lebih luas. Tak heran jika saat ini banyak barang seperti fashion, mebel, makanan olahan UMKM terpampang di e-commerce.( swamagazine.blogspot.com)

M900-P131R, 13/06/15,
Citasi yang baik dari jurnal, bukan dari blogspor.
Page 6: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

1. 2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang tersebut , maka secara garis besar dapat di rumuskan rumusan masalahnya sebagai berikut:1.2.1 Apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN ?1.2.2 Apa dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN ?1.2.3 Apa itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)?1.2.4 Bagaimana UMKM dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN ?

1. 3 Tujuan Penulisan

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1.3.1 Menjelaskan apa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN.1.3.2 Menjelaskan apa saja dampak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN1.3.3 Menjelaskan apa itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)1.3.4 Menjelaskan bagaimana UMKM dalam implementasi Masyarakat Ekonomi

ASEAN

1. 4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini penulis berharap masyarakat indonesia mampu mempersiapkan diri menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 terutama para pelaku bisnis mampu mempersiapkan diri untuk bersaing dengan pebisnis di negara ASEAN lainnya, dengan menghasilkan produk atau jasa yang kualitas dan sudah bertaraf internasional.

1. 5 Metodologi Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.Menurut Dwiyanto (2003:2), metode deskriptif kualitatif biasanya menggunakan literatur review dimana data diambil dari data tertulis seperti dokumen, laporan tahunan, undang-undang, jurnal, sertifikat, dan lain-lain. Sumber data ini bisa dari data primer atau data sekunder (Dwiyanto, 2003:2).

1) Sumber DataSumber data sekunder didapatkan dari pengumpulan buku, jurnal,

laporan penelitian yang berhubungan dengan MEA dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

2) Teknik Pengumpulan dataPengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi yaitu

mengumpulkan data-data yang sudah ada sebelumnya. Baik itu melalui buku, jurnal, dan internet.

3) Teknik Analis DataData yang diperoleh dalam karya tulis ini dikumpulkan dengan cara

Studi pustaka mempelajari informasi dari berbagai macam sumber pustaka kemudian membuat gabungan informasi secara sistematis dan lengkap.

Page 7: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagaangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Adapun anggota dari ASEAN yaitu:

Indonesia Malaysia Filipina Singapura Thailand Brunei Darusalam Vietnam Laos Myanmar Kamboja

Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision 2020).

Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020.

Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan.

Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat  pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada

M900-P131R, 13/06/15,
Hindari 1 alinea satu kalimat.
Page 8: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.

2.2 Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,

Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya.

Bentuk Kerjasamanya adalah :

1. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;

2. Pengakuan kualifikasi profesional;

3. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;

4. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;

5. Meningkatkan infrastruktur

6. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;

7. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;

8. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Page 9: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan.

karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):

1. Pasar dan basis produksi tunggal,

2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,

3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata

4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.

Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.( seputarpengertian.blogspot.com)

2.3 Dampak MEA

Gambaran karakteristik utama MEA adalah pasar tunggal dan basis produksi; kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; kawasan dengan pembangunan ekonomi yang adil; dan kawasan yang terintegrasi ke dalam ekonomi global. Dampak terciptanya MEA adalah terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal.

Dari karakter dan dampak MEA tersebut di atas sebenarnya ada peluang dari momentum MEA yang bisa diraih Indonesia. Dengan adanya MEA diharapkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Salah satunya pemasaran barang dan jasa dari Indonesia dapat memperluas jangkauan ke negara ASEAN lainnya. Pangsa pasar yang ada di Indonesia adalah 250 juta orang. Pada MEA, pangsa pasar ASEAN sejumlah 625 juta orang bisa disasar oleh Indonesia. Jadi, Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar yang lebih luas. Ekspor dan impor juga dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Tenaga kerja dari negara-negara lain di ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia. Sebaliknya, tenaga kerja Indonesia (TKI) juga bisa bebas bekerja di negara-negara lain di ASEAN.

Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik investasi dari para pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat dan para professional akan semakin meningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.

M900-P131R, 13/06/15,
Dalam hal apa UMKM harus berbenah diri kalau MEA di implementasi kan.
Page 10: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

Namun, selain peluang yang terlihat di depan mata, ada pula hambatan menghadapi MEA yang harus kita perhatikan.

Hambatan tersebut di antaranya:

pertama, mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.

Kedua, ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas infrastruktur kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.

Ketiga, sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi.

Keempat, keterbatasan pasokan energi. Kelima, lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor, dan sekarang

produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia. Apabila hambatan-hambatan tadi tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan menjadi ancaman bagi Indonesia.(G.T Suroso)

2.4 UMKM

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008  tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perseorangan dan/tidak badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Ciri-ciri UMKM, yaitu:

1) Jenis barang usahanya tidak tetap, dapat berganti pada periode tertentu2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, dapat berubah sewaktu-waktu3) Belum melaksanakan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak

tmemisahkan antara keuangan keluarga dengan keuangan usaha

Page 11: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

4) Sumber daya manusia (Pengusaha) belum memiliki jiwa enterpreuner yang memadai

5) Tingkat pendidikan relatif rendah6) Pada umumnya belum akses perbankan, namun sebagian dari mereka sudah

akses ke lembaga keuangan non bank7) Umumnya tidak mempunyai izin usaha atau prasyaratan legalitas lainnya

termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak

Kriteria UMKM,yaitu:

Usaha Mikro memiliki aset maksimal Rp 50 juta dan omsetnya maksimal Rp 300 juta/tahun.

Usaha Kecil memiliki aset >Rp 50 juta-Rp 500 juta dengan omset >Rp 300 juta-Rp 2,5 miliar/tahun

Usaha Menengah memiliki aset > Rp 500 juta-Rp 10 miliar dengan omset >Rp 2,5 miliar -Rp 50 miliar/tahun.(promosinet.com)

2.5 UMKM dan Implementasi AEC

         Pemerintah berusaha mengubah paradigma kebijakan yang lebih mengarah ke kewirausahaan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Untuk bisa menghadapi persaingan MEA, tidak hanya swasta (pelaku usaha) yang dituntut harus siap namun juga pemerintah dalam bentuk kebijakan yang pro pengusaha.

Negara lain sudah berpikir secara entrepreneurial (wirausaha), bagaimana agar pemerintah  berjalan dan berfungsi laksana sebuah organisasi entrepreneurship yang berorientasi pada hasil. Maka dengan momentum MEA ini sudah tiba saatnya pemerintah Indonesia mengubah pola pikir lama yang cenderung birokratis dengan pola pikir entrepreneurship yang lebih taktis, efektif dan efisien. Sebagai contohnya adalah kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 300 triliun (US$ 30 miliar) yang kurang produktif diarahkan kepada pembiayayaan yang lebih produktif misalnya investasi infrastruktur.

Menteri Perindustrian Saleh Husin juga memaparkan strategi Kementrian Perindustrian menghadapi MEA yaitu dengan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif yang dimaksud meliputi penyiapan produk-produk unggulan. Dari pemetaan Kemenperin, produk unggulan dimaksud adalah industri agro seperti kakao, karet, minyak sawit, tekstil dan produk tekstil, alas kaki kulit, mebel, makanan dan minimum, pupuk dan petrokimia, otomotif, mesin dan peralatan, serta produk logam, besi, dan baja. Adapun strategi defensive dilakukan melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.(www.kemenperin.go.id)

Rachmat Gobel punya langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Salah satunya adalah mencanangkan Nawa Cita Kementerian Perdagangan, dengan menetapkan target ekspor sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan. Cara tersebut bisa

Page 12: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

dilakukan dengan membangun 5.000 pasar, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Adapun target ekspor pada 2015 dibidik sebesar US$192,5 miliar. Selanjutnya pemerintah juga menyiapkan strategi subsititusi impor untuk meningkatkan ekspor, dan memberi nilai tambah produk dalam negeri. Pada saat ini 65 persen ekspor produk Indonesia masih mengandalkan komoditas mentah. Pemerintah berusaha membalik struktur ekspor ini yaitu dari komoditi primer ke manufaktur, dengan komposisi 35 persen komoditas dan 65 persen manufaktur. Oleh karena itu, industri manufaktur diharapkan tumbuh dan fokus pada peningkatan kapasitas produksi, untuk meningkatkan ekspor sampai 2019.

Pemerintah juga mendekati industri yang berpotensi menyumbang peningkatan ekspor, misalnya industri otomotif. Diketahui, industri otomotif berencana mengekspor 50 ribu sepeda motor ke Filipina. Kementerian Perdagangan juga mendorong sektor mebel untuk semakin menggenjot ekspornya. Selain itu, sektor perikanan juga memberikan optimisme terhadap peningkatan ekspor Indonesia.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperkuat produk UKM dengan membina melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Lalu, mereka juga memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala internasional. Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan berharap, produk serta merek yang dibangun oleh pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi (Bank dunia,2005). UMKM memegang peranan yang cukup signifikan dalam perekonomian. Kontribusi termaksud terutama pada penyerapan tenaga kerja Pada tahun 2005,UMKM di Indonesia mampu menyerap 77.678,498 ribu orang atau sebesar 96,77% dari total tenaga kerja yang mampu diserap oleh usaha skala kecil, menengah, dan besar(sri susilo,2007a). Dari sisi jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang mampu diserap maka UMKM jauh lebih besar dari usaha besar. Di sisi lain, dalam hal penciptaan nilai tambah bagi Produk Domestik Bruto (PDB) maka usaha besar (UB) jauh lebih besar daripada UMKM.

Berkaitan dengan perdagangan bebas, sejak Januari 2010 Indonesia telah mulai mengimplementasikan kesepakatan China ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Salah satu dampak diberlakukan CAFTA adalah membanjirnya produk-produk China di pasar Indonesia. Produk-produk tersebut termasuk pesaing dari produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Indonesia, seperti misalnya produk keramik, pakaian jadi, produk alas kaki (sepatu/sandal), mebel, dan produk kerajinan. Hal tersebut merupakan tantangan bagi produk-produk UMKM. Di sisi lain diberlakukannya CAFTA juga peluang bagi produk-produk UMKM Indonesia untuk masuk ke pasar China. Pasar China dengan jumlah penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk yang dihasilkan UMKM Indonesia. Demikian pula dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA/AEC, ASEAN Economic Community)pada

Page 13: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

tahun 2015, hal tersebut juga menjadi peluang sekaligus tantangan bagi produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM di Indonesia. Dalam hal ini peningkatan daya saing UMKM menjadi faktor kunci agar mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dari implementasi MEA 2015.

Berdasarkan hasil kajian dari Pusat Inovasi MKM APEC melakukan studi daya saing global UMKM di 13 negara, termasuk Indonesia (tambunan,2008) . Di dalam studi ini, tingkat daya saing diukur dengan indeks yang dikembangkan berdasarkan sejumlah faktor diantaranya: (1) jenis teknologi, serta (2) metode produksi yang diterapkan dan jenis produk yang dibuat. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia termasuk Negara yang UMKM-nya berdaya saing rendah (skor 3,5 dari nilai skor 1,0 – 10,0), sedangkan daya saing UMKM Hongkong-China, Amerika Serikat, Taiwan, dan Australia tergolong tinggi. Sedangkan peringkat daya saing Negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina, diatas peringkat Indonesia. Peringkat China juga sedikit di atas peringkat daya saing global UMKM Indonesia.

Tantangan  yang masih dihadapi oleh para UKM Indonesia saat ini tidak sedikit, dalam melakukan usahanya yang belum mampu memiliki daya saing sebagaimana yang diharapkan :

1. Belum adanya kepastian hukum terutama untuk para pengusaha ekspor dimana belum adanya penyederhanaan prosedur ekspor dan perizinan yang melibatkan beberapa departemen/kementerian, dikarenakan satu sama lain masih belum bersinergi sehingga proses tersebut belumlah efektif dan efisien. Bahkan belum mampu mengurangi ekonomi biaya tinggi.  Ini membuat UKM Indonesia belum mampu meningkatkan daya saingnya terutama di bidang harga karena biaya yang dikeluarkan masih relatif besar.

2. Belum adanya kebersamaan/sinergi/koordinasi di antara department terkait, sehingga masing-masing seakan-akan menjalankan program kegiatan masing-masing. 

3. Belum adanya kemudahan biaya-biaya yang difasilitasi pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing produk UKM Indonesia terutama yang bernilai kreasi dan seni yang tinggi dikarenakan masih belum sederhana proses prosedur HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), bahkan negara sering kecolongan untuk urusan ini.  Biaya-biaya tinggi juga masih ditemui dalam urusan lainnya seperti perpajakan, birokrasi, permodalan, kepabeanan.

4. Masih tingginya tingkat korupsi di Indonesia, sehingga menghambat pencapaian program tepat pada sasarannya. Sedangkan masyarakat UKM Indonesia masih sangat memerlukan stimulus ini untuk merangsang mereka terutama yang masih berskala mikro dan kecil.

5. Perubahan Iklim dan cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi iklim usaha terutama pada usaha-usaha yang tergantung dengan kondisi iklim dan cuaca tersebut seperti pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan.

Selain tantangan eksternal, UKM Indonesia juga masih menghadapi tantangan internal di antaranya, kemampuan SDM yang masih rendah. Ini dikarenakan pendidikan maupun jiwa kewirausahaan yang masih rendah pula. 

Page 14: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

Banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari betapa pentingnya peranan pendidikan dan jiwa kewirausahaan ini dimiliki agar mampu berdaya saing menghadapi SDM dari negara anggota ASEAN lainnya dalam menghadapi masyarakat Ekonomi Asean 2015 tersebut.  Kemampuan SDM tersebut juga dalam hal kemampuan menghasilkan produk-produk yang memiliki daya saing baik dari segi kualitas, inovasi produk, kemasan dan service purna jual.(cok widyawati)

Page 15: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa indonesia sudah mempersiapkan diri menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir tahun 2015 ini. Ini terlihat dari berbagai kebijakan yang akan di lakukan pemerintah dalam menhadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, salah satunya kebijakan pemerintah yang akan memperkuat produk UKM dan pemerintah juga akan memfasilitasi pelaku UKM agar mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya. Walaupun persiapan ini belum sepenuhnya, karena masih terdapat hambatan-hambatan yang perlu di hadapi pelaku UKM. Seperti belum ada kepastian hukum untuk para pengusaha ekspor, belum adanya kesinergisan antara pihak terkait, proses HAKI yang masih rumit, dan hambatan lainnya. Tapi setidaknya pemerintah sudah berupaya dalam mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN kedepannya. Dan saat ini pemerintah sedang berupaya mencari solusi agar tidak ada lagi hambatan bagi Pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya agar bisa bersaing dengan pebisnis di ASEAN lainnya.

B. Saran

Implementasi MEA akan terealisasi pada akhir tahun 2015. Dengan implementasi MEA maka UMKM di Indonesia akan menghadapi tantangan dan sekaligus memperoleh peluang. Agar tetap mampu bertahan dan dapat memanfaatkan peluang maka UMKM harus meningkatkan daya saing perusahaan maupun daya saing produknya. Agar daya saing UMKM dapat meningkatkan maka kunci utamanya pada UMKM sendiri khususnya pengusaha/pemilik UMKM dengan dukungan para pekerjanya. Pengusaha/pemilik UMKM dengan jiwa kewirausahaan dan jiwa inovasi yang dimiliki, harus mampu menjadi motor penggerak untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dari meningkatnya daya saing perusahaan maka pada gilirannya akan mendorong terciptanya saya saing produk. Hal lain yang harus menjadi prioritas UMKM adalah meningkatkan kerjasama antar unit UMKM atau antar sentra UMKM dan juga meningkatkan jaringan kerjasama dengan stakeholders.(sri susilo y)

Bagaimana dengan peran pemerintah dalam meningkatkan daya saing UMKM. Peran pemerintah diharapkan sebagai penunjang untuk mendorong berbagai upaya yang telah dilakukan UMKM untuk meningkatkan daya saingnya. Dengan iklim usaha yang kondusif yang diciptakan oleh pemerintah, maka akan memudahkan UMKM untuk meningkatkan daya saing, baik daya saing perusahaan maupun daya saing dari produk yang dihasilkan. Stakeholders yang lain harus meningkatkan jalinan kerjasama yang telah dibuat dengan UMKM, dikarenakan dukungan dari stakeholders baik dalam bentuk pendidikan/pelatihan/penyuluhan, promosi, dan fasilitasi lainnya terbukti mampu mendorong upaya meningkatkan daya saing UMKM secara signifikan.

Page 16: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

Pemerintah juga sebaiknya memberi pelatihan bagi para masyarakat bagaimana cara berwirausaha yang baik dan mempermudah masyarakat untuk meminjam uang sebagai modal usahanya. Sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk berwirausaha.

Page 17: Web viewTUGAS MAKALAH . U. M. KM DAN ... Komponen perdagangan bebas tersebut meliputi penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non tarif

DAFTAR PUSTAKA

Cok Widyawati.(2012).UMKM indonesia siapkah hadapi AEC 2015,http://etabloidgalangkangin2.blogspot.com/2012/10/umkm-indonesia-siapkah-hadapi-aec-2015.html

Fiddy Anggriawan.(2015).Hadapi MEA, Indonesia Butuh UU Baru,http://news.okezone.com/read/2015/05/25/337/1155149/hadapi-mea-indonesia-butuh-uu-baru

Ario Fajar.(2014).Tantangan MEA 2015 Kita Harus “Menyerang”, Bukan “Bertahan” , http://swamagazine.blogspot.com/2014/10/tantangan-mea-2015-kita-harus-menyerang.html

Srikandi Rahayu. Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/08/Pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomi-asean.html

Kim Waradesa.(2015).APA ITU (MEA) MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 ???, http://kimwaradesa.blogspot.com/2015/04/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean.html

G.T Suroso.(2015). Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Perekonomian Indonesia, http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia

Anonim.(2015).Pengertian UMKM ,Usaha Mikro Kecil dan Menengah, http://promosinet.com/bisnis/koperasi/349-pengertian-umkm-usaha-mikro-kecil-dan-menengah.html

Sri Susilo, Y.(2007a). Pertumbuhan Usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Eksekutif, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2007, hal. 306 – 313

Bank Dunia.(2005) .Mendukung Usaha Kecil dan Menengah, Policy Brief. Diakses dari http://www.worldbank.or.id.

Tambunan, T.T.H.(2008). Masalah Pengembangan UMKM di Indonesia: Sebuah Upaya Mencari Jalan Alternatif, Makalah, Forum Keadilan Ekonomi, Institute for Global Justice. Diakses dari http://www.kadin-indonesia.or.id