jizyah, ghanimah, dan fa'i

22
Muh. Yusuf Muh. Fadhilah M. Yusup Sahrul

Upload: yusuf-darismah

Post on 20-Jul-2015

1.559 views

Category:

Economy & Finance


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Muh. Yusuf

Muh. Fadhilah

M. Yusup Sahrul

Page 2: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

• Allah SWT telah menetapkan secara umum tentang tata kelola

keuangan sebuah Negara. Melalui Rasul-Nya Muhammad SAW.

• Kalau melihat sejarah, pada awal-awal pemerintahan Rasulullah

di Madinah, pendapatan hampir tidak ada. Namun, setelah

diwajibkannya sedekah, zakat fitrah dan zakat mal maka

pendapatan Negara sudah mulai ada.

• Adapun sumber-sumber pendapatan Negara pada masa

Rasulullah SAW adalah kharaj, ushr, wakaf, infaq dan sedekah,

amwal fadhla, Nawaib, khumus rikaz, jizyah, ghanimah, fai,

kaffarah, hadiah dan pinjaman baik dari muslim maupun non-

muslim.

Page 3: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

• Jizyah

– Pengertian

– Jizyah dalam Islam (Al-Qur’an dan Hadits)

– Subjek Jizyah

– Syarat Pemungutan Jizyah

– Tujuan dan Hikmah Pensyariatan Jizyah

• Ghanimah– Pengertian

– Ghanimah dalam Islam (Al-Qur’an dan Hadits)

– Pembagian Ghanimah

• Fa’I– Pengertian

– Fai’ dalam Islam (Al-Qur’an dan Hadits)

– Latarbelakang Munculnya Fa’i

– Pembagian Fa’i

Page 4: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

PengertianMenurut Bahasa: Jizyah atau jizya (Arab: جزية) berasal

dari kata Jaza’ yang berarti Kompensasi

Menurut Terminologi: merupakan istilah yang digunakanuntuk beban yang diambil dari penduduk Non-Muslim yang ada dinegara Islam, sebagai biaya perlindunganyang diberikan kepada mereka atas kehidupan dankekayaan serta kebebasan untuk menjalankan agama mereka. Disamping itu, mereka dibebaskan pula dari

kewajiban militer dan diberi keaman social. Sabahuddin Azmi,

Op.Cit, hlm 112

Page 5: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Dalam Al-Qur’an kata Jizyah dapat dilihat dalam Surah At-Taubah: ayat 29.

مون ما ح وال باليوم اآلخر وال يحره ورسوله وال قاتلوا الذين ال يؤمنون بالله م الله من ر الذين يدينون دين الحقه

٢٩-أوتوا الكتاب حتى يعطوا الجزية عن يد وهم صاغرون -

"Perangilah orang-orang yang tak beriman kepada Allah ... yaitu golongan

orang yang telah diberi Kitab, sampai mereka membayar pajak (jizyah)

sebagai pengakuan kedaulatan, dan mereka dalam kondisi takluk “.

Bukhari dan Tirmidzi meriwayatkan dari Abdurrahman bin auf bahwa nabi

Muhammad saw. Mengambil jizyah dari orang-orang majusi Hajar. Dan juga

diriwayatkan dari Tirmidzi bahwa Rasulullah saw. Mengambil jizyah dari orang-

orang majusi Bahrain, Umar mengambil jizyah dari penduduk Persia, sedangkan

Utsman mengambil jizyah dari orang-orang Persia dan Barbar. Fiqih Sunnah, Sayid

Sabiq. Hlm. 43

Dalam Islam

(Al-Qur’an dan Hadits)

Page 6: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Subjekorang yang berhak membayar Jizyah ialah orang-orang yang

diperintahkan untuk diperangi, yaitu para Lelaki kafir yang

mampu berperang, karna Islam tidak membolehkan memerangi

wanita, Kanak-kanak, Orang tua dan budak (walaupun bisa berperang).

Adapun mengenai ketentuan jumlah Jizyah terdapat perbedaan

pendapat diantara Ulama, Imam Syafi’I berpendapat dan satu riwayat

dari Ahmad, tidak ada ketentuan batas minimal dan batas

maksimal. Ketentuan masalah ini harus diserahkan kapada Ijtihad

pemimpin untuk menentukan kewajiban setiap orang membayar

jizyah yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi masing-masing.

Page 7: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Syarat Pemungutanpembayar jizyah haruslah memiliki syarat-syarat seperti yang

disebutkan dalam Qs. At-Taubah:29, sebagai berikut:

• Laki-laki

• Mukallaf (tidak gila)

• Merdeka (bukan budak)

Maksudnya, pemungutan jizyah haruslah terhadap orang yang mampu

dan kaya.

Adapun Hak-hak bagi pembayar Jizyah akan mendapatkan dua hak,

yaitu:

• Tidak boleh diperangi agar mereka tidak akan merasa takut

• Berhak untuk mendapatkan perlindungan

Page 8: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Tujuan dan Hikmah Pensyariatan

Tujuan mengambil jizyah dari orang-orang kafir adalah sebagai

tanda orang-orang kafir tersebut mengaku berdamai dan tidak

akan menyerang kaum muslimin dan sebagai balasannya kaum

muslimin wajib berperang bagi pihak mereka jika ada musuh lain

yang mencoba mengganggu mereka dan inilah yang diistilahkan

oleh ahli-ahli fiqih Islam sebagai zimmi (berarti di dalam

tanggungan).

Harus juga diingat jizyah itu adalah suatu kontrak antara

muslim dan non muslim yang berkemampuan sahaja dan agama

Islam tidak mewajibkan jizyah ke atas orang-orang kafir yang fakir

dan miskin.

Page 9: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

DefenisiMenurut bahasa: Al-Ghanimah berasal dari bahasa

arab yang berarti apa yang diperoleh manusia

melalui usaha.

Menurut Syariat: Ghanimah adalah harta yang diperoleh

dari musuh-musuh Islam melalui peperangan dan

pertempuran meliputi: Harta manqul (yang dibawa),

Tawanan, dan Tanah.

Harta rampasan atau Ghanimah juga dikenal dengan al-

anfal berarti tambahan bentuk jamak dari kata nafal karna

merupakan penambahan harta kaum muslimin.

Page 10: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Dalam Al-Qur’an ada sebuah surah yang khusus diberi nama oleh Allah

dengan sebutan al-Anfaal (Surah ke 8) yang berarti Harta Rampasan,

Surah ke-8 ini diturunkan di Madinah sebanyak 75 Ayat. dengan Awal

surah yang berbunyi:

يسألونك سول فاتقوا الله والر عن األنفال قل األنفال لله وله ورس وأصلحوا ذات بينكم وأطيعوا الله

ؤمنين ١-إن كنتم م -

Mereka bertanya kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang.

Katakanlah, "Harta rampasan Perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab

itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu,

dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang

beriman". (QS. al-Anfal 8:1)

“Ghonimah merupakan syariat yang khusus diperuntukkan buat Nabi

Muhammad”

Dalam Islam

(Al-Qur’an dan Hadits)

Page 11: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

'Ubdah bin Shamit berkata: Ayat ini diturunkan

bertalian dengan kami, pelaku Peristiwa Badar,

ketika kami berselisih tentang harta rampasan

perang dan pada saat itu kami berperilaku tercela,

sehingga Allah merampas ghanimah dari kami, lalu

ia diberikan kepada Rasul-Nya. Kemudian beliau

membagikannya kepada Kaum Muslimin secara

adil. (HR. Ahmad)

Perang Badar Terjadi ????

17 Ramadhan tahun 2 hijriyah

Page 12: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Pembagian

GhanimahAllah telah menjelaskan tata cara pembagian ghanimah lewat firman-Nya

dalam QS. Al-Anfaal:41 yang berbunyi:

خمسه وللر و ن شيء فأن لله اعلموا أنما غنمتم مه كين سول ولذي القربى واليتامى والمسا

وما أنزلنا على عبد ن نا يوم الفرقان يوم التقى الجمعاوابن السبيل إن كنتم آمنتم بالله والله

٤١-على كله شيء قدير -

“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai

rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul,

kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan Ibnu Sabil. Jika

kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada

hamba Kami (Muhammad) di hari furqan, yaitu di hari bertemunya dua

pasukan. Dan Allah Maha Penguasa segala sesuatu”. (QS. Al-Anfal 8:41)

Page 13: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

ghonimah ini dibagi menjadi lima bagian, 1/5 dibagi lagi untuk lima

kelompok,

• pertama untuk Allah (kemaslahatan kaum muslimin) dan

rasul-Nya.

• Kedua, untuk kerabat Rasul,

• ketiga untuk orang – orang yatim,

• keempat untuk orang-orang miskin

• dan kelima ibnu sabil (orang yang terlantar di perjalanan

atau terusir dari tempat tinggalnya.

Sedangkan 4/5 bagian diperuntukkan para tentara yang turut berperang.

Page 14: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Telah dibicarakan bahwa syarat memperoleh ghanimah

adalah: akil baligh, laki-laki, merdeka. Maka yang belum

memenuhi syarat ini, tidak mendapatkan bagian ghanimah.

Sekalipun dia mendapatkannya maka itu bukan berarti

bagian.

Dan perlu juga diketahui bahwa ghanimah diharamkan

untuk diambil sebelum dibagikan karna dapat memecah

belah kaum muslimin, menjadi sebab perselisihan dan

mengalihkan perhatian mereka dari perang serta membawa

kepada kekalahan. Fiqih Sunnah, Sayid Sabiq. Jilid 4. Hlm 56

Page 15: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Fai’ berasal dari kata Fa’a yafi’u yang berarti ‘harta yang

diperoleh kaum muslimin tanpa peperangan’. Fiqih Sunnah,

Sayid Sabiq. Jilid 4. Hlm 71

Menurut Abdul Baqi Ramdhon mendefinisikan fa’I yaitu “Segala

apa yang dirampas dari orang-orang kafir tanpa melalui perang

ataupun pengerahan kuda maupun unta, seperti harta yang

ditinggalkan orang-orang kafir karena takut diserang oleh kaum

muslimin dan mereka melarikan diri seperti harta jizyah, harta

pajak dan hasil kompensasi perdamaian, harta ahli dzimah yang

mati tidak punya ahli waris, dan harta orang murtad dari islam

apabila ia terbunuh atau mati” Jihad sabiluna, hal.235

Defenisi

Page 16: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Dalam Islam (Al-Qur’an dan

Hadits)Adapun Firman Allah swt. yang berkaitan dan membahas tentang Fa’I

terdapat dalam Qs. Al-Hasyr: 6 yang berbunyi sebagai berikut :

على رسوله منهم فما أوجفتم عليه من يسلهط وما أفاء الل رسله خيل وال ركاب ولكن الل

على كله شيء قدير على من يشاء والل

“Apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada

Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan

itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula)

seekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan

kepada Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Allah

Mahakuasa atas segala sesuatu”

Page 17: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Harta yang diperoleh kaum Muslim dari Yahudi Bani

Nadhir dan penduduk Fadak tidak didahului dengan

peperangan. Harta semacam ini menjadi milik Rasulullah

saw. Sebagian harta Fai ini Baginda belanjakan untuk

keperluan keluarganya selama setahun, dan sisanya

digunakan untuk penyediaan amunisi dan senjata untuk

berperang di jalan Allah. Praktik seperti ini diteruskan oleh

Abu Bakar dan Umar ra.

Konteks Sejarah

Page 18: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Pembagian Fa’i

Dari umar r.a. Berkata, “Harta benda Bani Nadhir termasuk

menjadi harta rampasan yang diberikan Allah kepada

rosulnya karena para sahabat tidak mengerahkan kuda atau

unta untuk kesana. Oleh karena itu, harta itu hanya

diperuntukan bagi nabi saw. Rosulullah saw lantas

menyisihkan untuk memberi nafkah keluarganya selama

setahun lamanya. Sisanya, beliau peruntukan untuk

pengadaan kuda dan persenjataan sebagai persiapan (jihad)

di jalan Allah swt. [Bukhori dan muslim]

Page 19: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Qurthubi dan Malik berkata bahwa pembagiannya

diserahkan kepada pendapat imam dan ijtihadnya. Dia

boleh mengambil tanpa adanya pembatasan dan memberikan

sebagiannya kepada keraba dengan ijtihadnya juga,

sedangkan sisanya Dia bagikan demi kemaslahatan kaum

muslimin. Seperti inilah khalifah empat berpendapat dan

mereka melaksanakannya. Sebagaimana dalam kitab Hujjatullah al-

balighah,

Page 20: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Perbedaan cara pembagian fai’ dalam

sunnah

• Rasulullah saw. langsung membagikannya pada hari itu juga.

Beliau memberikan kepada yang telah berkeluarga dua bagian dan

kepada yang belum berkeluarga mendapat satu bagian

• Abu Bakar membagikan kepada orang merdeka dan budak

berdasarkan kebutuhan mereka

• Umar r.a. membuat daftar prioritas keperluan setiap orang yang

menerimanya, orang yang lebih dahulu masuk islam lebih dahulu

diutamakan, prioritas kedua bagi orang yang besar jasanya bagi islam

pada urutan, dan prioritas ketiga bagi yang memiliki keluarga besar

Page 21: Jizyah, ghanimah, dan fa'i

Syarat dibolehkannya merampas dan mengambil harta orang

kafir untuk dijadikan ghonimah atau fa’I haruslah di darul

harbi. Di dalam kitab al wajiz syarhul wajiz di sana

dinyatakan; bahwasanya apabila ada salah seorang masuk ke

negeri harbi secara sembunyi-sembunyi dan mengambil

harta dengan mencuri maka itu adalah menjadi milik bagi

siapa yang mengambilnya tersebut secara khusus.

Dikatakan oleh Abdul Qadim Zallum, bahwa ghanimah dan fai

haruslah disimpan di Baitul Mal dan Kepala Negara diberikan

amanah untuk mengelolanya dalam rangka untuk

menciptakan kemaslahatan bagi semua rakyat baik

kemaslahatan di dunia dan juga di akhirat (jika Khilafah

Islamiyah telah berdiri).

KESIMPUL

AN

Page 22: Jizyah, ghanimah, dan fa'i