jika berbicara tentang air.docx

3
Jika berbicara tentang air, tentu kita sudah mengetahui bahwa air merupakan elemen penting bagi manusia untuk bertahan hidup, khususnya untuk air minum. Tentunya tidak semua air di bumi ini dapat dikatakan aman sebagai air minum, dikarena ada kategori tersendiri untuk itu. Sumber air baku untuk air minum ini bisa berasal dari sumber / mata air, air hujan, sungai, bahkan juga dari air laut. Lain air baku, lain pula pengelolaannya. Hal ini perlu diperhatikan menyangkut kualitas dan biaya. Semakin bersih air baku yang diolah untuk air minum, semakin mudah pengolahan, semakin murah biaya produksi, semakin murah biaya yang harus dibayar konsumen. Justru sebaliknya, jika air tersebut kotor / tercemar, akan membuat pengolahan lebih sukar dan harga air tersebut menjadi lebih mahal. Karena dalam pengolahannya tersebut tidak jarang menggunakan bahan kimia untuk ‘menyulap’ air yang semula tercemar, menjadi air yang siap minum. Setelah mengalami proses pengolahan, air tersebut didistribusikan dari tempat pengolahan menuju ke masyarakat konsumen. Perlu dipikirkan juga bagaimana unit distirbusinya. Pendistribusian air ini memerlukan perencanaan yang matang mengingat jarak, area pendistribusian, dan juga biaya. Akan teramat disayangkan jika air yang sudah diolah tersebut tidak didistribusikan dengan baik karena dapat menyebabkan kerugian dari kebocoran pipa dan juga tentunya ketidakpuasan dari masyarakat konsumen. Selain itu juga untuk mencegah tercemarnya air, bisa juga dari pipa distribusi itu sendiri. Maka dari itu, perlu adanya perencanaan suatu sistem penyediaan air minum yang baik dalam suatu daerah. Di Indonesia, terdapat suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air minum ini yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Meskipun fakta di lapangan, PDAM belum melayani kebutuhan air sepenuhnya di beberapa daerah. Masih ada masyarakat yang lebih memilih menggunakan air sumur daripada air dari PDAM.

Upload: william-k-yaaresya

Post on 05-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Jika berbicara tentang air, tentu kita sudah mengetahui bahwa air merupakan elemen penting bagi manusia untuk bertahan hidup, khususnya untuk air minum. Tentunya tidak semua air di bumi ini dapat dikatakan aman sebagai air minum, dikarena ada kategori tersendiri untuk itu. Sumber air baku untuk air minum ini bisa berasal dari sumber / mata air, air hujan, sungai, bahkan juga dari air laut. Lain air baku, lain pula pengelolaannya. Hal ini perlu diperhatikan menyangkut kualitas dan biaya. Semakin bersih air baku yang diolah untuk air minum, semakin mudah pengolahan, semakin murah biaya produksi, semakin murah biaya yang harus dibayar konsumen. Justru sebaliknya, jika air tersebut kotor / tercemar, akan membuat pengolahan lebih sukar dan harga air tersebut menjadi lebih mahal. Karena dalam pengolahannya tersebut tidak jarang menggunakan bahan kimia untuk menyulap air yang semula tercemar, menjadi air yang siap minum.Setelah mengalami proses pengolahan, air tersebut didistribusikan dari tempat pengolahan menuju ke masyarakat konsumen. Perlu dipikirkan juga bagaimana unit distirbusinya. Pendistribusian air ini memerlukan perencanaan yang matang mengingat jarak, area pendistribusian, dan juga biaya. Akan teramat disayangkan jika air yang sudah diolah tersebut tidak didistribusikan dengan baik karena dapat menyebabkan kerugian dari kebocoran pipa dan juga tentunya ketidakpuasan dari masyarakat konsumen. Selain itu juga untuk mencegah tercemarnya air, bisa juga dari pipa distribusi itu sendiri. Maka dari itu, perlu adanya perencanaan suatu sistem penyediaan air minum yang baik dalam suatu daerah. Di Indonesia, terdapat suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air minum ini yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Meskipun fakta di lapangan, PDAM belum melayani kebutuhan air sepenuhnya di beberapa daerah. Masih ada masyarakat yang lebih memilih menggunakan air sumur daripada air dari PDAM.Selain tentang penyediaan air minum, system penyaluran air limbah juga termasuk dalam pelayanan masyarakat. Buangan cair yang berasal dari masyarakat yang di kenal sebagai air buangan atau air limbah adalah bekas air pemakaian, baik pemakaian rumah tangga maupun pemakaian dalam proses industri. Cemaran atau timbulan air limbah domestik (rumah tangga) yang dominan umumnya bersifat organo-mikrobiologis dan umumnya berasal dari rumah tinggal, kantor-kantor institusi, fasilitas hotel, tempat hiburan, daerah komersil dan fasilitas umum lainnya yang digunakan masyarakat untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Di sisi lain, jika tingkat kontaminasi air limbah domestik ini tidak memenuhi persyaratan baku mutu badan air, maka diperlukan adanya penanganan yang berupa pengolahan yang optimal sebelum dialirkan ke badan air. Pada umumnya, pengolahan yang optimal sebelum dialirkan ke badan air. Pada umumnya, pengolahan dilakukan secara optimal di suatu tempat yang disebut sebagai Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB). Dan untuk mengalirkan timbulan air buangan menuju ke BPAB diperlukan suatu saluran air buangan. Dengan kata lain, sistem perencanaan penyaluran air buangan bertujuan untuk mengalir air buangan dari suatu pemukiman secara cepat ke suatu tempat atau BPAB yang tidak akan menimbulkan bahaya atau kerusakan bagi manusia dan lingkungan. Prinsip penyaluran air buangan adalah membuat suatu sistem penyaluran yang mengalirkan air buangan dari sumber ke Bangunan Pengolah Air Buangan. (BPAB) melalui jarak yang sependek-pendeknya agar waktu penyaluran yang dibutuhkan singkat. Masalah yang ditimbulkan dari keadaan ini adalah pengaturan penyediaan energi potensial untuk mengalirkan air limbah secara gravitasi. Meskipun sebenarnya dapat diatasi dengan penggunaan pompa, namun hal itu akan menyebabkan biaya investasi yang mahal. Oleh karena itu teknologi yang akan diterapkan harus efisien dalam penggunaan energi potensial secara gravitasi. Di sini lah perlunya sebuah perencanaan tentang penyaluran air limbah, bagaimana cara untuk merekayasa suatu system dengan memperhatikan anggaran biayanya juga.Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang semakin bertambah di Indonesia, pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan diantaranya permasalahan drainase perkotaan. Sejatinya drainase ini adalah tempat mengalirnya air hujan, tapi nyatanya tak jarang saluran drainase tersebut tak hanya dihuni oleh air hujan, tapi juga penghuni lainnya yang menyebabkan kerja drainase tidak optimal, seperti sampah maupun limbah cair. Salah satu akibatnya permasalahan banjir / genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Untuk itu, diperlukan perencanaan sistem drainase yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan perkotaan seperti banjir.Suatu perkotaan seperti hal nya Kota Mojosari, pastinya perlu aspek pelayanan publik seperti system penyediaan air minum, pengolahan air limbah, dan juga drainase. Hal ini mendukung untuk pembangunan suatu kota. Kota yang tentunya nyaman untuk dihuni.