jhon arta

5
Tulamben Tulamben adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa ini adalah salah satu tempat rekreasi penyelaman yang terkenal di Bali, terutama di sekitar lokasi karam kapal USAT Liberty (sebuah kapal angkut tentara angkatan darat Amerika Serikat yang tenggelam setelah ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada tahun 1942). Nama Tulamben berasal dari batulambih, yang berarti "banyak batu", merujuk pada letusan Gunung Agung yang memengaruhi tempat ini dari waktu ke waktu. Nama ini berubah menjadi Batulamben, dan akhirnya Tulamben. Sejarah USAT Liberty Dibangun sekitar tahun Perang Dunia I, kapal 120m kargo ini dilengkapi dengan senjata untuk Perang Dunia II dan yang telah torpedo oleh Jepang di lepas pantai Lombok, meskipun upaya dilakukan untuk menarik kapal ke utara Bali, itu mengambil terlalu banyak air dan karena itu adalah semi -beached di Tulamben. Selama bertahun-tahun apa dapat digunakan kembali telah dihapus dan kemudian pada tahun 1963, karena gempa bumi dari letusan terakhir Gunung Agung, bangkai kapal meluncur lebih jauh ke kemerosotan pasir hitam dimana masih - sebagai dekat dengan pantai karena dapat namun masih di bawah air. Pantai Tulamben memang merupakan tempat surganya para penyelam yang mendambakan sensasi lebih, di sini anda bisa melihat bangkai kapal USS Liberty yang tenggelam 1963 akibat gempa bumi dan meletusnya Gunung Agung. Disepanjang pantai Tulamben terdapat sekitar 7 buah lokasi diving di sepanjang pantainya. Jika ingin menyelam, tempat yang bagus sekitar 50 – 200 meter dari bibir pantainya dengan kedalaman 5 – 30 meter, banyak biota laut yang susah anda jumpai kemungkinan bisa ditemui di sini, seperti ikan Mola-mola, paus, sampai hiu martil. Selain untuk diving anda bisa hanya sekedar jalan-jalan dipinggir pantai yang berkoral sambil melihat aktifitas nelayan, bisa juga berenang dan snorkeling. Selama musim liburan, hampir 100 penyelam setiap harinya melakukan aktifitasnya di sin Diving di Tulamben tentunya tidak asing bagi wisatawan yang hobi dengan olahraga air menyelam atau sekedar berenang di atas permukaan air laut. Hal ini karena Desa Tulamben sebagai salah satu tempat pariwisata di Bali, memiliki keunikan tersendiri untuk tempat rekreasi di Bali. Keunikannya adalah terdapatnya kapal US Liberty yang karam pada tahun1942. Kapal tersebut ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada perang dunia ke-2 sehingga bangkai kapal berada pada kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Para penyelam bahkan pernah bertemu dengan Ikan Mola Mola, Hiu Martil, dan Paus Hiu di perairan Tulamben. Keragaman biota laut lainnya seperti terumbu karang, ikan-ikan hias, plankton, rumput laut dan kehidupan alam laut lainnya menjadikan Desa Tulamben sebagai salah satu tempat penyelaman terbaik di dunia.

Upload: yudi-adiputra

Post on 12-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhon arta

TRANSCRIPT

Page 1: jhon arta

Tulamben

Tulamben adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa ini adalah salah satu tempat rekreasi penyelaman yang terkenal di Bali, terutama di sekitar lokasi karam kapal USAT Liberty (sebuah kapal angkut tentara angkatan darat Amerika Serikat yang tenggelam setelah ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada tahun 1942). Nama Tulamben berasal dari batulambih, yang berarti "banyak batu", merujuk pada letusan Gunung Agung yang memengaruhi tempat ini dari waktu ke waktu. Nama ini berubah menjadi Batulamben, dan akhirnya Tulamben.

Sejarah USAT Liberty Dibangun sekitar tahun Perang Dunia I, kapal 120m kargo ini dilengkapi dengan senjata untuk Perang

Dunia II dan yang telah torpedo oleh Jepang di lepas pantai Lombok, meskipun upaya dilakukan untuk menarik kapal ke utara Bali, itu mengambil terlalu banyak air dan karena itu adalah semi -beached di Tulamben. Selama bertahun-tahun apa dapat digunakan kembali telah dihapus dan kemudian pada tahun 1963, karena gempa bumi dari letusan terakhir Gunung Agung, bangkai kapal meluncur lebih jauh ke kemerosotan pasir hitam dimana masih - sebagai dekat dengan pantai karena dapat namun masih di bawah air.

Pantai Tulamben memang merupakan tempat surganya para penyelam yang mendambakan sensasi lebih, di sini anda bisa melihat bangkai kapal USS Liberty yang tenggelam 1963 akibat gempa bumi dan meletusnya Gunung Agung. Disepanjang pantai Tulamben terdapat sekitar 7 buah lokasi diving di sepanjang pantainya. Jika ingin menyelam, tempat yang bagus sekitar 50 – 200 meter dari bibir pantainya dengan kedalaman 5 – 30 meter, banyak biota laut yang susah anda jumpai kemungkinan bisa ditemui di sini, seperti ikan Mola-mola, paus, sampai hiu martil. Selain untuk diving anda bisa hanya sekedar jalan-jalan dipinggir pantai yang berkoral sambil melihat aktifitas nelayan, bisa juga berenang dan snorkeling. Selama musim liburan, hampir 100 penyelam setiap harinya melakukan aktifitasnya di sin

Diving di Tulamben tentunya tidak asing bagi wisatawan yang hobi dengan olahraga air menyelam atau sekedar berenang di atas permukaan air laut. Hal ini karena Desa Tulamben sebagai salah satu tempat pariwisata di Bali, memiliki keunikan tersendiri untuk tempat rekreasi di Bali. Keunikannya adalah terdapatnya kapal US Liberty yang karam pada tahun1942. Kapal tersebut ditorpedo oleh kapal selam Jepang pada perang dunia ke-2 sehingga bangkai kapal berada pada kedalaman 30 meter dari permukaan laut.Para penyelam bahkan pernah bertemu dengan Ikan Mola Mola, Hiu Martil, dan Paus Hiu di perairan Tulamben. Keragaman biota laut lainnya seperti terumbu karang, ikan-ikan hias, plankton, rumput laut dan kehidupan alam laut lainnya menjadikan Desa Tulamben sebagai salah satu tempat penyelaman terbaik di dunia.Perkembangan pariwisata Indonesia dan di Bali pada khususnya, sangat membantu kemajuan desa. Terbukti dengan akses jalan menuju desa begitu mudah. Apalagi sekarang banyak dibangun penginapan di kawasan ini. Mulai dari hotel melati hingga berbintang dengan harga bervariasi. Restoran pinggir pantai, pedagang acung, tukang pijat, toko makanan dan minuman ringan sangat mudah ditemukan.Ada juga beberapa hotel yang menyediakan fasilitas belajar scuba diving Bali. Paket diving Tulamben Bali yang ditawarkan mulai dari tingkat pemula, menengah, hingga professional. Bagi yang sudah ahli cukup menyewa peralatan diving dan pemandu dengan setia menemani. Pemandu tentunya sudah berpengalaman dan memiliki ijin menyelam. Menurut informasi pengelola dive centre, untuk dapat menyelam di Tulamben harganya sekitar Rp 900.000 per orang dengan 1 kali menyelam selama 1 jam.

Amed Pantai Amed adalah salah satu surga bagi para penggemar snorkeling di Bali. Awalnya saya agak ragu jalan-jalan ke Pantai Amed karena berpikir “Emang bagus gitu underwater pantai yang berpasir hitam? Bukankah biasanya tempat snorkeling berada di dekat pantai berpasir putih ya?”. Karena iming-iming pura di bawah laut dan pecahan kapal karam (shipwreck) yang berubah jadi terumbu karang, sayapun tertarik menjadi backpacker ke Amed bersama teman-teman saya. Akhirnya, saya pun jatuh cinta pada Amed… Ehmm… maksud saya Pantai Amed!

Page 2: jhon arta

Underwater Amed

Underwater Pantai Amed jauh dari yang saya bayangkan sebelumnya. Ternyata, terumbu karang di Amed sangat indah dan kaya akan berbagai macam jenis ikan yang sangat banyak jumlahnya pula. Hanya dengan snorkeling saja kita bisa berenang bersama ratusan bahkan mungkin ribuan schooling fish di pantai ini. Â Saya tidak begitu tahu jenis rombongan arisan ikan ini. Pokoknya, jenis ikannya mirip dengan ikan yang biasa kita makan, mungkin tenggiri, tongkol, cakalang, atau mungkin juga jenis ikan lain. Beberapa spesies ikan lain pun juga ada, seperti butterfly fish, pipe fish, angel fish, boxfish, dan berbagai macam ikan penghuni terumbu karang lainnya.

Underwater AmedCukup snorkeling di permukaan saja kita sudah bisa berenang bersama ratusan (ribuan?) ikan di AmedKami tak perlu menyewa kapal untuk menuju ke spot snorkeling di Amed. Cukup berenang saja dari bibir pantai menuju ke area terumbu karang. Lumayan menghemat biaya karena tidak perlu menyewa kapal lagi kan? Untuk peralatan snorkeling banyak tersedia di sepanjang Pantai Amed yang sangat panjang.

Yup… Pantai Amed memang sangat panjang sehingga kami perlu menggunakan mobil untuk menuju dari satu spot snorkeling ke spot snorkeling lainnya. Di Desa Jemeluk, Amed, jalanan sedikit menanjak ke perbukitan sehingga tampak keindahan Amed dengan pemandangan terumbu karang dari atas dan Gunung Agung di belakang pantai ini.

Amed BaliTeluk Jemeluk dilihat dari atas, tampak Pantai Amed dengan terumbu karang dibawahnya dan Gunung AGung sebagai latar belakangnyaSunrise di Pantai Amed

Berlokasi di bagian timur Pulau Bali membuat Amed menjadi tempat yang pas untuk berburu sunrise. Matahari terbit di Pantai Amed tak kalah cantiknya dengan keindahan bawah laut Pantai Amed. Kita cukup meluangkan waktu sejenak di pagi hari untuk menyaksikan sunrise di pantai. Pura Bawah LautPura bawah laut yang ternyata kotak pos dari PT Pos Indonesia (lihat logonya “Pura” ini berjarak kurang dari 100 meter dari bibir pantai. Jadi kita cukup berenang/snorkeling saja dari bibir pantai menuju ke lokasi pura yang sudah ditandai dengan benda mirip pelampung di atasnya ini. Di sini pula terdapat ratusan (ribuan?) ikan yang menggerombol membentuk gerakan seperti angin puting beliung di bawah lautJapanese ShipwreckDi bagian lain Pantai Amed, persisnya di Banyuning, terdapat pecahan kapal Jepang yang karam yang berubah bentuk menjadi terumbu karang yang indah. Tentu saja seperti yang telah di sebutkan sebelumnya bahwa jenis dan jumlah ikan yang menghuni terumbu karang ini sangat banyak. Hanya saja, walaupun (atau mungkin karena ) terletak di dekat bibir pantai, arus air di sini lumayan kencang sehingga sedikit menyulitkan pergerakan . Lokasi Japanese shipwreck ini juga ditandai dengan benda mirip pelampung sehingga kita tahu arah di mana puing-puing kapal ini berada.

Page 3: jhon arta

Pantai Berbatu Hitam

Ini yang membalik persepsi saya 180 derajat terhadap Pantai Amed. Informasi yang saya peroleh sebelumnya di internet menyebutkan bahwa pasir di Pantai Amed berwarna hitam. Saya pun berpikir bahwa pantai-pantai berpasir hitam yang pernah saya kunjungi sepertinya tidak bisa buat snorkeling deh…

Ternyata pasir pantai di Amed berbeda. Bukan pasir biasa tapi merupakan bebatuan hitam, merah, dan putih! Inilah salah satu daya tarik Pantai Amed menurut saya. Justru bebatuan di bawah laut ini membuat kita berasa berenang di sungai yang jernih namun dengan air yang asin dan terumbu karang yang indah. Katanya sih, pasir batu hitam ini berasal dari bekas letusan Gunung Agung jaman dulu. Kelebihan lain, kalau berenang/snorkeling di pantai, biasanya baju/celana kita kotor terkena pasir pantai yang menempel. Di pantai ini, saya tidak mengalaminya karena tidak mungkin batu bisa menempel ke baju/celana kan? hehehe…

AmedPasir Pantai Amed yang berupa bebatuan hitam, merah, dan putihPenginapan di Amed

Walaupun tak sebanyak di Kuta dan tak seramai di Kuta pula, Penginapan-penginapan/hotel-hotel di Amed ini lumayan banyak jumlahnya. Waktu itu kami go show saja karena memang lagi low season dan kami kesusahan memperoleh informasi mengenai penginapan di Amed. Niat awalnya sih ingin menelusuri satu per satu hostel-hostel sepanjang pantai Amed, tapi baru di ujung paling dekat dengan jalan raya saja kami sudah jatuh cinta dengan salah satu hotel paling pojok di Amed.

Nama penginapan di Amed yang kami singgahi adalah Amed Bucu (0877-628-152-87). Penginapan ini recommended menurut saya. Hanya dengan Rp80.000 saja kami mendapat kamar mewah sekelas kamar pengantin dan tentu saja dengan desain khas Bali. Amed Bucu memang dekat dengan pantai dan tinggal beberapa langkah saja kita sudah dapat menyaksikan keindahan Pantai Amed dari belakang penginapan ini. Akan tetapi, Amed Bucu masih jauh dari lokasi snorkeling yang ingin kami kunjungi yaitu di “pura bawah laut” dan Japanese shipwreck. Kebetulan saya mendapat kartu nama penginapan yang dekat dengan “pura bawah laut”, yaitu Manis Homestay (Kadek 0817 – 475 – 1235, kadekinamed<at>yahoo.co.id) atau House Mangku (I Wayan Mangku 0859-361-833-73).

Di Amed juga terdapat beberapa penyedia jasa, seperti kapal ekspress ke Gili Trawangan (Marina Srikandi 0363-23460/0878-630-531-49), transport ke Kuta/Candidasa/Lovina, diving ke Tulamben, dan berbagai macam jasa/fasilitas lainnya. Di sini juga terdapat restoran, toko, cafe, bar, dan beberapa fasilitas lain yang dibutuhkan oleh pengunjung.